KINERJA TRANSPORTASI Semester IV – D4 Logistik Bisnis

Sistem Transportasi
Makro
Sistem Transportasi

Sistem Kegiatan

Sistem Pergerakan
 Sistem kegiatan atau tata guna lahan mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan
membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan
kebutuhan.
 Sistem jaringan merupakan moda transportasi (sarana) dan media (prasarana/infrastruktur)
tempat moda transportasi bergerak.
 Sistem pergerakan ditimbulkan karena interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan.

teori lokasi industri (Alfred Weber )

Kota

Kebun
Singkong


Kebun
Cabai

Sistem Transportasi
Makro

Sistem Kegiatan

Sistem Transportasi

Kinerja Transportasi

Apa itu Kinerja???
Kinerja adalah kemampuan atau potensi suatu sistem
transportasi (sarana atau prasarana) untuk melayani
kebutuhan pergerakan pada suatu daerah, baik berupa
transportasi barang maupun transportasi orang.
Kinerja juga merupakan tingkat pencapaian atau hasil
kerja perusahaan dari sasaran yang harus dicapai atau
tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu

tertentu.

Arus, Kapasitas dan jarak
Sistem Jaringan

Transfer
2

Transfer
1

Asal

Collection
link

Arus kecil/sedang,
Kapasitas kecil/sedang,
Jarak pendek/sedang


Line-haul
link

Arus besar,
Kapasitas besar,
Jarak jauh

Tujuan

Distribution
link

Arus kecil/sedang,
Kapasitas kecil/sedang,
Jarak pendek/sedang

Angkutan Umum
Waktu Siklus
 total waktu satu perjalanan dari terminal asal sampai ke terminal
tujuan dan kembali ke terminal asal sampai waktu akan berangkat

dari terminal asal dimana sudah termasuk waktu yang dibutuhkan
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang serta waktu transisi
bis di terminal (Lay Over Time).
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan rata-rata
kendaraan, seperti :
1.Jarak pemberhentian bis
2.Jumlah penumpang per trip
3.Waktu naik turun rata-rata per penumpang
4.Keadaan jalan
5.Perilaku pengemudi
6.Banyaknya jalan
7.Kemacetan lalu lintas
8.Dan lain-lain

Angkutan Umum
Jumlah Armada
 Jumlah armada alokasi (AA) meliputi armada yang aktif beroperasi
(AO) serta armada cadangan baik armada yang tidak beroperasi
(sedang dalam tahap perawatan atau perbaikan).
Trip dan Rit

 Trip merupakan perjalanan yang dilakukan oleh angkutan umum
dalam satu kali melakukan lintasannya, sedangkan rit merupakan
perjalanan yang ditempuh secara bolak-balik dalam melakukan
lintasannya.
Internal (headway)
 Headway merupakan interval keberangkatan antara suatu angkutan
dengan angkutan berikutnya, diukur dalam satuan waktu pada titik
tertentu untuk setiap rutenya.
Waktu Tunggu
 waktu selama menunggu bis di terminal atau halte sampai bis
tersebut berangkat.

Angkutan Umum
Biaya Transportasi
1. Pemakai jasa
o Harga langsung (ongkos, tol dan sebagainya);
o Waktu yang dipakai;
o Ketidaknyamanan penumpang;
o Kehilangan atau kerusakan barang, dan
o Hal lain yang ditanggung oleh pemakai jasa

2. Pemilik sistem – operator
o Biaya langsung konstruksi;
o Biaya operasi, dan
o Biaya pemeliharaan
3. Bukan – pemakai
o Perubahan nilai lahan, produktifitas dan sebagainya, dan
o Penurunan tingkat lingkungan (misalnya kebisingan, timbulnya pencemaran baik
terhadap lingkungan maupun udara/polusi, segi estetika dan sebagainya)
4. Pemerintah
o Pemberian subsidi dan sumbangan modal, dan
o Kehilangan hasil pajak (misalnya jika terdapat jalan ataupun fasilitas milik umum
lainnya yang menggantikan fungsi suatu lahan, yang dari padanya didapat perolehan
pajak).
5. Daerah
o Bagi daerah biasanya tidak langsung, melainkan melalui suatu reorganisasi tata guna
lahan, dan
o Tingkat pertumbuhan yang terhambat

Load Factor (Faktor muat)



Analisis load factor dimaksudkan untuk mengukur
kapasitas penumpang setiap kali perjalanan .



Dari data load factor dapat diketahui apakah setiap
kendaraan dari setiap trayek mampu mengangkut
penumpang dalam kapasitas maksimal setiap kendaran
tersebut.



Ditinjau dari kepentingan masyarakat pengguna jasa,
load factor yang rendah akan menyenangkan krn
masyarakat pengguna jasa lebih leluasa memanfaatkan
tempat duduknya

Load Factor (Faktor muat)



Bagi pengusaha jasa transportasi, load factor yang rendah akan
merugikan mereka, karena kapasitas angkut setiap trayek tidak
maksimal.



Load factor adalah besaran yang menyatakan tingkat kejenuhan
jumlah penumpang di dalam angkutan umum pada zona
tertentu.

LF =

Jumlah penumpang
(Pnp/jam)
Kapasitas
(pnp/jam)

X 100%


Arus Lalu Lintas Jalan
Parameter Lalu Lintas


Volume lalu lintas (V)






Jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik pada suatu
ruas jalan dalam suatu waktu tertentu
Satuan : kend/15 menit, kend/jam, smp/jam, kend/hari
(LHR).
Fluktuasi arus lalu lintas (fluktuasi dlm jam, hari, musim)

n
V=
t


V = volume lalu lintas
n = jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan
t = interval pengamatan

Arus Lalu Lintas Jalan
Kecepatan (S)












Free flow speed : kecepatan pada saat lalu lintas rendah, dimana

pengendara cenderung mangemudi dengan kecepatan sesuai
dengan keinginannya tanpa adanya hambatan oleh kendaraan lain.
Average Running speed : kecepatan dimana waktu tempuh yang
dihitung adalah waktu tempuh bergerak (tidak termasuk waktu
berhenti)
Average Travel Speed : kecepatan dimana waktu tempuh yang
dihitung adalah waktu tempuh perjalanan (termasuk waktu berhenti)
Time mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan (dihitung secara
aritmetik) yang melintasi suatu titik di ruas jalan.
Space mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan yang melintasi
suatu segmen di ruas jalan (waktu tempuh diukur setiap kendaraan
yang melintasi segmen jalan dan dihitung secara statistik)
Satuan: km/jam

Arus Lalu Lintas Jalan


Kerapatan (D)






Jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang ruas jalan
pada suatu waktu tertentu.
Satuan : Kend/km

Hubungan antar parameter


V=SXD

Tingkat Kinerja Lalu Lintas Jalan
Kapasitas Jalan




volume lalu lintas maksimum per jam yang dapat
dipertahankan pada suatu bagian jalan dalam kondisi
tertentu.
Suatu ukuran efektifitas fasilitas lalu lintas (jalan)
untuk mengakomodasi lalu lintas.

Tingkat Kinerja Lalu Lintas Jalan
Faktor yang berpengaruh :






Faktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median, kondisi
permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar, dll.
Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume,
distribusi lajur, gangguan lalu lintas, gangguan samping,
dll
Faktor lingkungan : pejalan kaki, pengendara sepeda ,
binatang yang menyeberang, dll.

Tingkat Kinerja Lalu Lintas Jalan
Volume Capacity Rasio:


Rasio besarnya volume lalu lintas (V) terhadap
kapasitas (C) pada suatu ruas/segmen jalan tertentu.
VCR =

V
C

VCR = Volume Capacity Rasio
Q = Arus lalu lintas (kend/jam)
C = Kapasitas (kend/jam)

Arus Lalu Lintas Jalan
Kinerja Pelayanan





Gambaran kondisi operasional arus lalu lintas dan
persepsi pengendara dalam terminologi kecepatan,
waktu tempuh, kenyamanan, kebebasan bergerak,
keamanan dan keselamatan
Menentukan kualitas kinerja pelayanan jalan
Faktor yang berberpengaruh :




Faktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median, kondisi
permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar, dll.
Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume, distribusi
lajur, gangguan lalu lintas, gangguan samping, dll

FORMULIR SURVEI
J UDUL FORMULIR

MODA

REKAPITULASI PENGHITUNGAN VOLUME LALU LINTAS KENDARAAN SISI J ALAN
Kode Lokasi Survei

:

Lokasi Survei :

Propinsi :

Nama Supervisor

:

Tanggal - Bulan Survei

:

-

KETERANGAN

KODE FORMULIR : A.1.TC-R

J ALAN
Hari

:

Shift**

:

I

ISIAN : SUPERVISOR

06.00-14.00

II

14.00-22.00

III

22.00-06.00

Kab./Kota* :

ANGKUTAN PENUMPANG
1

Interval Waktu

Interval Waktu
(J am)

2

3

Sepeda Motor

SedanStation Wagon

Sepeda
Motor

J eep

Scooter

St .Wagon

Bus Kecil
( > 8 pnp)

Van

Shift1

Shift2

Shift3

06-07

14-15

22-23

07-08

15-16

23-24

08-09

16-17

24-01

09-10

17-18

01-02

10-11

18-19

02-03

11-12

19-20

03-04

12-13

20-21

04-05

13-14

21-22

05-06

6
7
Bus Besar ( > 24 pnp)

8

9

10

Truk 3 As
(Barang Umum)

Non Umum
dan
Pariwisata

Umum
(Trayek
Reguler)

Non Umum
dan Pariwisata

12

13

14

15

16

17

Truk 3 As
(Cair / Tangki)

Hantaran
Truk 2 As

(Barang Umum)

Truk 2 As

(Cair/ Tangki)

Truk 4 As
(Barang Umum)

Truk 4 As
(Cair / Tangki)

Pick Up
Truk 5
As (Umum)
Truk
5 As
(Barang Umum)

Taxi

TOTAL

Keterangan:
* coret salah satu (kab. atau kota)
** Pilih salah satu menggunakan (√), Shift 1, Shift 2 atau Shift 3

11

Truk 2 As
Truk 3 - 5 As
Barang Umum
Cair (Tangki)
Barang Umum
Cair (Tangki)
Hantaran

Mobil Penumpang
Umum

Umum
(Trayek
Reguler)

Kendaraan
Lainnya

ANGKUTAN BARANG

4
5
Bus Kecil ( ≤24 pnp)

*** Untuk daerah yang ada bentornya, dimasukkan dalam kolom No.2

Truk
5 As
(Cair /
Truk
5 As
(Cair/ Tangki)

Truk Gandengan

Truk Tempelan

Truk Kontainer
20 ft

Truk Kontainer
40 ft

Delman, Becak,
Gerobak, Sepeda
dan Lain-lain

Arus Lalu Lintas Kereta


Komponen


Gerbong Kereta







Gerbong mesin (lokomotif)
Gerbong penumpang
Gerbong barang (gerbong biasa, tangki, peti kemas
Gerbong bahan bakar (generator)

Jalur Kereta (rel)



Jalur tunggal
Jalur ganda

Arus Lalu Lintas Kereta


Volume






Satuan kereta per satuan waktu (kereta/jam,
kereta/hari)
Sangat dipengaruhi oleh kapasitas jalur

Kecepatan




Running speed : kecepatan yang dipengaruhi oleh
kemampuan mesin dari lokomotif pembawa rangkaian
dan jumlah gerbong yang dibawa
Travel speed : kecepatan dipengaruhi oleh kapasitas
jalur atau jaringan jalan rel yang dilalui

Arus Lalu Lintas Kereta


Kapasitas




Kapasitas kereta api : dipengaruhi oleh jumlah
gerbong, konfigurasi muatan (orang dan barang)
dalam rangkaian serta tipe dan kekuatan mesin
lokomotif
Kapasitas jalur : kondisi geometrik jalur,
kemampuan sistem pengendalian, efisiensi
sistem operasi di stasiun

Arus Lalu Lintas Kereta


Kinerja Pelayanan




Volume per Kapasitas
Kecepatan
Headway antar kereta
(di perkotaan: jarak pendek, kecepatan, ketepatan
waktu, kepastian; merupakan kelebihan dari
moda transportasi darat lain)

Arus Lalu Lintas Udara


Lalu lintas:






Lalu lintas di sekitar bandara ketika pesawat akan
lepas landas (take off)
Lalu lintas di luar otoritas bandara (airspace)

Jalur lalu lintas



Ruang 3 dimensi, sehingga perlu pengaturan khusus
Pemisah jalur vertikal (ketinggian operasi
penerbangan dari permukaan laut):



1200-18000 feet : untuk pesawat kecil (propeller)
18000-45000 feet : pesawayt besar (jet)

Arus Lalu Lintas Udara


Pemisah jalur horizontas (lateral dan longitudinal) :






Ukuran pesawat
Kecepatan pesawat
Ketersediaan radar pengendali di pesawat dan di ARTCC (air
route traffic control center) terdekat

Volume


Banyaknya pesawat terbang yang melakukan
kegiatan take off/landing di runway dalam satuan
waktu tertentu (annual departure, kedatangan/jam,
kedatangan/hari)

Arus Lalu Lintas Udara


Kecepatan






Dipengaruhi oleh karakteristik pesawat (propeller, jet,
super sonic dll)
Regulasi dari penerbangan internasional (ICAO, IATA)

Kapasitas




Kapasitas pesawat (payload dengan spesifikasi
MTOW/MLW)
Kapasitas bandara : kemampuan fasilitas bandara
(runway, navigasi aids, kelengkapan lainnya)

Arus Lalu Lintas Udara


Kinerja Pelayanan



Dipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan waktu
Efisiensi pelayanan di bandara (check in, boarding,
loading/unloading) dan aksesibilitas bandara

Kriteria Kinerja
Transportasi
Untuk mengukur tingkat keberhasilan operasi transportasi ada


beberapa parameter/indikator yang bisa di ukur secara kualitatif
maupun kuantitatif.
Secara Kuantitatif ( Tingkat Pelayanan ).





Kapasitas.
Aksesibilitas .

Secara Kualitatif ( Kualitas Pelayanan ).







Keselamatan.
Keandalan.
Fleksibilitas.
Kenyamanan.
Kecepatan.
Dampak
GI

Kriteria Kinerja
Transportasi


Kapasitas dinyatakan sebagai jumlah
penumpang atau barang yang bisa dipindahkan
dalam satuan waktu tertentu, misalnya
orang/jam atau ton/jam.



Aksesibilitas menyatakan tentang kemudahan
orang dalam menggunakan suatu sarana
trransportasi tertentu dan bisa berupa fungsi
dari jarak maupun waktu.

GI

Kriteria Kinerja
Transportasi
 Keselamatan : Suatu sistem transportasi yang
mempunyai suatu sistem pengendalian yang
ketat, biasanya memunyai tingkat keselamatan
dan keamanan yang tinggi, contohnya pesawat.


Keandalan : berhubungan dengan faktor-faktor,
seperti ketetapan jadwal dan jaminan sampai di
tempat tujuan. Suatu sistem transportasi yang
andal berarti bahwa penumpang dan/atau
barang yang diangkutnya bisa sampai pada
waktu yang tepat dan tidak mengalami
gangguan atau kerusakan.
GI

Kriteria Kinerja
Transportasi
 Fleksibilitas : Kemudahan yang ada dalam
mengubah segala sesuatu sebagai akibat
adanya kejadian yang berubah.


Kenyamanan transportasi, terutama berlaku
untuk angkutan penumpang, erat kaitannya
dengan masalah tata letak tempat duduk, sistem
pengaturan udara di dalam kendaraan,
ketersediaan fasilitas khusus, seperti toilet.

GI

Kriteria Kinerja
 Kecepatan
merupakan faktor yang sangat penting
Transportasi
dan erat kaitannya dengan masalah efisiensi
sistem transportasi. Kadang dibatasi oleh
berbagai hal, misalnya kemampuan mesin atau
tenaga penggerak yang terbatas, keselamatan
dan kemampuan manusia dalam mengendalikan



Dampak transportasi sangat beragam jenisnya,
mulai dari dampak lingkungan (polusi, kebisingan,
getaran, dan lain-lain) ditimbulkan oleh adanya
suatu operasi lalu lintas serta besarnya konsumsi
energi yang dibutuhkan.
GI

Tugas 1

Sistem Transportasi

Sistem Kegiatan

Kinerja Transportasi
 Sistem kegiatan atau tata guna lahan mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan
membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan
kebutuhan.
 Sistem jaringan merupakan moda transportasi (sarana) dan media (prasarana/infrastruktur)
tempat moda transportasi bergerak.
 Sistem pergerakan ditimbulkan karena interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan.

Tugas 2

 Sistem kegiatan atau tata guna lahan mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan
membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan
kebutuhan.
 Sistem jaringan merupakan moda transportasi (sarana) dan media (prasarana/infrastruktur)
tempat moda transportasi bergerak.
 Sistem pergerakan ditimbulkan karena interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan.