Panduan Praktis untuk Mengambil Alih Hid

Panduan Praktis untuk Mengambil Alih Hidup Anda

Berkah yang telah mengubah kehidupanmu 7 Step yang akan meyakinkan dirimu / memantapkan hatimu

Menjadi orang yang Percaya Diri

Daftar isi

Step 1 tak ada kegagalan dalam hidup 001 Step 2

membangun rasa percaya, dan ayo kita mulai ! 003 Step 3

memfokuskan kenyataan yang diinginkan 008 Step 4

kata – kata menuju sukses 011 Step 5

hancurkan tembok penghalang (majas metafora) 014 Step 6

buat masa depan dengan setting tujuan yang benar 017 Step 7

tantangan mental selama 10 hari 024

Step 1 tak ada kegagalan dalam hidup

Inilah waktunya anda untuk memutuskan. Bersumpahlah anda tidak akan pernah merasa diselimuti oleh perasaan kalah ataupun depresi lagi. Saya tidak bermaksud menyuruh anda untuk kabur dari cobaan yang ada di depan anda. Tapi, saya ingin anda memahami, sekali anda memiliki perasaan kalah ataupun depresi, perasaan tersebut akan menggangu dan berakibat anda tidak akan bisa melakukan aksi (tindakan) yang dibutuhkan untuk merubah hidup anda. Sebagai contoh, walaupun anda merasa sudah tak berdaya lagi terhadap keadaan yang anda alami sekarang, setidaknya percayalah keadaan tersebut dapat anda rubah menjadi keadaan yang anda inginkan. Setiap orang pasti memiliki masalah, rasa putus asa, ataupun rasa frustasi. Tapi, demi untuk membuat kehidupan yang baik, bagaimana cara menghadapi semua itu lah yang paling penting.

Akan saya perkenalkan sebuah tindakan dimana prinsip ini diterapkan. Lebih dari 30 tahun yang lalu, ada seorang anak muda bercita – cita menjadi musisi, lalu ia memilih berhenti sekolah dan memulai karir musisinya. Tetapi bagi, anak SMA yang putus sekolah dan minim pengalaman ini, mencari pekerjaan sebagai musisi adalah hal yang paling sulit.

Dengan susah payah akhirnya ia menemukan pianis, vokalis dan tampil di bar – bar pinggiran kota, tetapi walaupun mereka menampilkan performa dengan sepenuh hati, Dengan susah payah akhirnya ia menemukan pianis, vokalis dan tampil di bar – bar pinggiran kota, tetapi walaupun mereka menampilkan performa dengan sepenuh hati,

Tetapi suatu hari, datanglah hari dimana wanita itu pergi meninggalkan sang anak muda. Anak muda yang menganggap hidupnya sudah berakhir itu, memutuskan untuk bunuh diri. Tetapi, di keadaan sebenarnya, sebelum ia bunuh diri ia berpikir apakah ia “masih dapat berguna?”, dan akhirnya ia memilih mencoba konsultasi kepada seorang psikolog. Di rumah sakit itulah kehidupan sang anak muda berubah. Bukan karena ia telah “sembuh”. Tetapi karena ketakutannya tentang segala hal dalam hidupnya yang kian memburuk ini hanyalah sugesti saja. Sebenarnya ia tidak memiliki masalah apapun.

Lalu pada hari itu pula, ia bersumpah bahwa tidak akan pernah merasa sedih sesedih itu lagi. Ia juga bersumpah akan membuktikan bahwa ia dapat sukses sebagai seorang musisi

walau berapa pun dan sampai kapan pun usaha yang dibutuhkan, ia akan tetap berusaha dan pasti bisa (terwujud), apapun yang orang katakan/ lakukan, apapun yang terjadi, ia tak akan mencoba bunuh diri lagi. Kita berhak menikmati kehidupan dan pasti selalu ada hal yang dapat disyukuri.

Setelah itu sang anak muda melanjutkan usahanya, walaupun pada awalnya tidak menghasilkan apa – apa, tetapi pada akhirnya semua usahanya berbuah manis. Hari ini, musik miliknya diterima oleh seluruh dunia.

Nama anak muda ini adalah Billy Joel. Anda, begitu juga saya, camkanlah ini dalam hati ―Tuhan tidak pernah menolak

permintaan makhluknya, hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengabulkan permitaan tersebut* ― tak ada yang namanya kegagalan dalam kehidupan. Saat anda mencoba sesuatu dan hasilnya kurang baik, anda dapat belajar dari kejadian itu, dan apabila yang anda pelajari dapat berguna di kemudian hari, berarti anda berhasil (sukses)

Ada sebuah kata yang terus men support saya selama ini. TL : * mungkin mirip dengan peribahasa gagal adalah keberhasilan yang ditunda

Keberhasilan (sukses) merupakan hasil dari pengambilan keputusan yang tepat, dan ketepatan pengambilan keputusan bisa dipelajari lewat pengalaman. Lalu yang dimaksud pengalaman di sini adalah, sebagian besar merupakan pengalaman mengambil sebuah keputusan yang salah.

Teruslah berusaha tanpa kenal menyerah. Dengan terus berusaha mengubah keadaan menjadi sesuai keinginan kita, juga terus belajar dari “kegagalan” yang kita lakukan, suatu Teruslah berusaha tanpa kenal menyerah. Dengan terus berusaha mengubah keadaan menjadi sesuai keinginan kita, juga terus belajar dari “kegagalan” yang kita lakukan, suatu

Step 2 Membangun rasa percaya, dan ayo kita mulai !

Ada “suatu kekuatan” yang mempengaruhi semua jenis kemantapan hati. Kekuatan tersebut memberi pengaruh yang sangat besar kepada pola pikir juga paradigma anda terhadap sesuatu selama anda hidup. Merupakan kekuatan yang mendorong anda untuk melakukan ataupun tidak melakukan sesuatu serta merupakan kekuatan yang mendorong anda untuk memposisikan diri anda pada suatu paradigma terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini.

Dan kekuatan yang dimaksud adalah “rasa percaya”. Saat mempercayai sesuatu, otak kita akan mengeluarkan sebuah perintah absolut

(mutlak) tentang respon terhadap sesuatu tersebut. Sebagai contoh, pasti anda pernah mengalami hal seperti ini. Anda pergi ke dapur

karena anda diminta untuk mengambilkan garam, ketika anda mencari dengan pemikiran “memangnya ada garam ya di dapur?”, anda tidak menemukannya walaupun sudah mencari di seluruh lemari yang ada di dapur. Lalu, ketika anda mengatatakan “di dapur tidak ada garam”, orang yang meminta anda mengambilkan garam beranjak ke dapur dan kembali ke sebelah anda dan mengatakan “lalu ini apa?!”, sambil menunjukan garam yang ia ambil

kedepan mata anda. Ya, garam! Apakah garam tersebut ada di sana(dapur)? Tentu saja ada. Lalu mengapa

tidak anda temukan? Jawabannya, karena anda tidak mempercayai bahwa ada garam di sana(dapur).

Manusia, sesaat setelah ia percaya akan sesuatu, apa yang ia lihat dan rasakan akan terkendalikan penuh oleh perasaan tersebut. Apakah anda tahu, ada penelitian bahwa kita bisa benar – benar merubah warna mata kita, hanya dengan rasa percaya tersebut?

Menurut Bernie S. Siegel, dalam bukunya seperti “kisekitekina chiryou wa nani ka (apa itu pengobatan medis yang ajaib?)” {alih bahasa jepang : nihon kyoubunsha}, yang

meneliti tentang hubungan antara fisik dan mental, beberapa hal menarik tentang orang yang berkepribadian ganda dapat dikonfirmasi secara ilmiah. Contohnya, sebagian dari orang berkepribadian ganda, saat orang tersebut percaya bahwa dirinya menjadi pribadi yang berbeda, otak mengeluarkan sebuah perintah misterius yang bahkan mengakibatkan reaksi biokimia orang tersebut pun berubah sepenuhnya. Dan ditemukan bahwa warna mata pun berubah, setelah mencocokkan dengan saat berganti kepribadian.

Bahkan, ada yang mengatakan bahwa rasa percaya (sugesti) dapat mempengaruhi detak jantung seseorang. Orang yang benar - benar mempercayai vodoo, akan benar - benar mati bila “(kutukan)santet” dilayangkan padanya.

Sebenarnya, orang tersebut bukan mati karena “kutukan(santet)”, melainkan karena dirinya secara tak sadar mengeluarkan perintah absolut terhadap jantungnya sendiri untuk

“berhenti berdetak”. Kalau begitu, apakah kehidupan anda sendiri ataupun kehidupan orang di sekitar anda

ada dibawah pengaruh sebuah sugesti (rasa percaya)? Tentu saja! Terlebih lagi, karena “sugesti” memiliki kekuatan(pengaruh) yang sangat besar, anda harus bijaksana dalam

memilih apa yang akan anda percaya, khususnya apa yang akan anda percaya tentang diri anda sendiri.

Saya sendiri, hidup sampai saat ini selalu dengan beberapa sugesti yang sama, dan berkali – kali terselamatkan oleh sugesti tersebut. Dan beberapa dari sugesti tersebut sudah saya

singgung dalam buku ini. - Apabila kita benar – benar memusatkan konsentrasi dengan sepenuh hati, jalan untuk

memperbaiki keadaan apapun akan terbuka. - Tak ada yang namanya kegagalan dalam hidup, karena apabila kita dapat belajar dari

situ, itu merupakan sebuah kesuksesan. - Tuhan tidak pernah menolak permintaan makhluknya, hanya menunggu waktu yang

tepat untuk mengabulkan permitaan tersebut. - Jangan samakan masa lalu dengan masa depan.

- Kehidupan dapat dirubah sepenuhnya, kapanpun, hanya dengan sebuah keyakinan hati.

Sugesti – sugesti di ataslah, yang mengarahkan pola pikir juga tindakan saya selama ini. Dengan meminjam kekuatan sugesti tersebut, saya berhasil mengatasi banyak rintangan, memperbaiki banyak keadaan, juga menciptakan sebuah kesuksesan yang hanya sekali dalam seumur hidup.

Iman adalah percaya akan sesuatu yang gaib (yang kasat mata). Dan sebagai balasan dari iman tersebut, akan terlihatlah sesuatu yang dipercaya.

---- Paus Agustinus Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan sugesti? Banyak kasus dimana walaupun

sebenarnya tidak terlalu mengerti, tetapi tetap menjelaskan dengan lagak mengerti sepenuhnya. Ya kasus ini pun demikian. Sebagian besar orang memiliki pemikiran tentang sugesti layaknya memiliki wujud asli, padahal itu semua merupakan salah besar. Yang dimaksud dengan sugesti adalah, “rasa kepastian” terhadap makna dari sesuatu. Saat anda mengatakan “saya percaya bahwa saya merupakan orang yang intelek”, sebenarnya terselip maksud (perasaan saya berkata) “saya yakin (dengan pasti) bahwa saya adalah orang yang intelek”.

Berkat “rasa kepastian” ini, anda menggunakan kekuatan yang selama ini “tertidur” dan mengambil tindakan yang intelek untuk dapat menghasilkan hasil yang anda harapkan.

Sebenarnya, siapapun dari kita mengetahui jawaban dari hampir segala sesuatu yang ada di dunia ini. Atau setidaknya, memiliki jalan untuk menggapai jawaban yang dicari melalui orang yang ada disekitar kita. Tetapi karena tidak adanya sugesti, atau akan saya

sebut “rasa kepastian”, kita tidak dapat memperlihatkan kekuatan yang ada dalam diri kita. Sebagai cara yang mudah untuk memahami apa yang dimaksud dengan “sugesti”,

pelajarilah yang menjadi pondasi d asar, dengan kata lain “pemikiran awal” dalam membentuk kekuatan (sugesti) tesebut. Ada banyak “pemikiran awal” seperti “dapat dibayangkan tetapi sebenarnya tidak dapat dipercayai”. Sebagai contoh, pelajarilah sebuah pemikiran tentang “saya dipenuhi rasa cinta”. Coba katakanlah pada diri anda sendiri bahwa “saya dipenuhi rasa cinta” setelah anda mengambil napas dalam – dalam.

Disini, yang dimaksud oleh perkataan anda “saya dipenuhi rasa cinta” itu hanyalah pola pikir biasa? Ataukah sebuah sugesti? Akan terjawab oleh seberapa besar kepastian yang anda rasakan terhadap isi dari kata – kata tersebut. Apabila anda berpikir “ ah sepertinya saya tidak telalu dipenuhi rasa cinta”,

I tu berarti anda (dengan yakin) ”tidak merasakan adanya rasa cinta yang berlimpah” dalam diri anda.

Kalau begitu adakah cara untuk dapat mengubah pola pikir biasa menjadi sebuah sugesti? Saya akan mencoba menjelaskan proses perubahan tersebut semudah mungkin dengan contoh berikut. Bayangkanlah bahwa “pola pikir” itu bagaikan meja yang hanya memiliki 1 atau 2 kaki. Dengan begitu, saya yakin anda bisa memahami mengapa “pola pikir” tidak sekuat “sugesti”. Sudah jelas, meja yang kakinya tidak lengkap tidak akan dapat berdiri tegak.

Sebaliknya, “sugesti” itu bagaikan meja yang kuat karena kaki – kakinya lengkap. Tetapi, anda akan bertanya mengapa tadi anda bisa menyatakan bahwa “anda adalah orang yang dipenuhi rasa cinta” dengan perasaan layaknya benar – benar mempercayai hal tersebut? Itu semua karena dalam diri anda terdapat sebuah landasan yang mendorong pola pikir tersebut, atau dengan kata lain, mungkin anda memiliki sebuah pengalaman yang mendukung “pola pikir” tersebut. Ya, dan landasan atau pengalaman tersebutlah yang menjadi kaki – kaki meja yang menopang meja anda, dan membuat “sugesti” menjadi hal yang wajar(memang seharusnya ada / diyakini)

Lalu, anda yang dengan yakin menyatakan bahwa anda tidak dipenuhi rasa cinta karena tidak ada landasan yang mendukung pola pikir tersebut, pengalaman seperti apakah yang anda alami?

Mungkin anda pernah mengalami keadaan dimana ada seseorang yang mengatakan bahwa anda merupakan orang yang dipenuhi rasa cinta. Mungkin juga karena setiap hari, anda sering membuat mood orang lain menjadi bahagia ataupun sering melakukan sesuatu yang membuat orang lain memiliki harapan (cita – cita). Atau mungkin, karena anda menyukai orang – orang di sekitaranda, dan hanya dengan menyadari bahwa diri anda dipenuhi rasa cinta, rasa cinta itu secara otomatis terlimpahkan kepada orang – orang di Mungkin anda pernah mengalami keadaan dimana ada seseorang yang mengatakan bahwa anda merupakan orang yang dipenuhi rasa cinta. Mungkin juga karena setiap hari, anda sering membuat mood orang lain menjadi bahagia ataupun sering melakukan sesuatu yang membuat orang lain memiliki harapan (cita – cita). Atau mungkin, karena anda menyukai orang – orang di sekitaranda, dan hanya dengan menyadari bahwa diri anda dipenuhi rasa cinta, rasa cinta itu secara otomatis terlimpahkan kepada orang – orang di

Apabila anda dapat memahami bahwa “sugesti” itu layaknya sebuah meja, bagaimana cara meja itu dibuat pun akan terlihat jelas, dengan begitu, sekalipun anda perlu mengganti atau membuat meja baru, anda akan bisa melakukannya. Tetapi, ada hal yang mesti diperhatikan. Hal tersebut adalah, kita semua merupakan makhluk yang, dengan hanya

menemukan “kaki - kaki” pendukung tersebut, kita akan dengan otomatis membentuk sebuah “sugesti” terhadap hal apapun itu.

Misalnya, anda adalah seseorang yang sudah cukup makan asam garam kehidupan, dananda sudah sering melihat banyak orang yang melewati kondisi tragis, hanya dengan 2 premis itu, anda akan den gan mudah membentuk “sugesti (analogi)”bahwa “semua manusia itu licik. Sedikit saja kita memperlihatkan kelemahan, mereka akan langsung memanfaatkan kelemahan tersebut”. Saya yakin anda tidak ingin memiliki “sugesti” semacam itu, kalaupun anda memilikinya saya nyatakan, tidak akan ada hal baik yang muncul dari “sugesti” seperti itu. Tetapi, pengalaman seperti itu, yang mendukung dan membuat kita menyadari sebuah “pola pikir” tertentu, siapapun pasti pernah mengalaminya.

Tetapi, bukankan dengan begitu, berarti dilain pihak, anda juga pasti pernah mengalami pengalaman yang dapat mendukung “pola pikir” bahwa “semua orang itu baik. Selalu memperdulikan orang lain dengan sungguh – sungguh, apabila kita meminta tolong dengan sopan, mereka akan dengan senang hati m embantu”.

Manakah yang benar antara 2 “sugesti” di atas bukanlah sebuah masalah penting. Yang penting adalah sugesti yang manakah yang anda pilih untuk membuat “meja”

kehidupan anda. Dengan kata lain, pilihan anda lah yang terpenting. Dan yang menjadi kunci dalam pilihan anda tersebut adalah, anda ingin mendapat(meminjam) kekuatan? Atau ingin kekuatan anda direbut(meminjamkan) oleh salah satu pihak tertentu?

“sugesti” merupakan sumber kekuatan yang sangat besar. Anda bebas memilih apa yang akan anda yak ini (percaya) tentang diri anda sendiri. Yang penting, pilihlah “sugesti” yang dapat mendukung, juga memberi energi dan harapan terhadap kehidupan anda.

Pikirkanlah “sugesti” yang diri anda butuhkan sekarang. Apakah itu tentang “wawancara kerja saya akan berjalan lancar”, ataukah “saya memiliki kekuatan untuk keluar dari hubungan sosial yang buruk”, atau mungkin “saya memiliki kepekaan untuk membentuk hubungan sosial yang menakjubkan”. Nah, tulislah lebih dari satu “sugesti” yang sedang anda butuhkan sekarang ini!

“sugesti” yang saya butuhkan “ ................................................................................................... “ “ ................................................................................................... “

Mung kin akan ada yang menuliskan “Tony, sudah saya coba untuk percaya, tetapi tetap tidak berjalan baik”, diantara banyak orang yang menuliskan sugesti –sugestinya.

Tetapi, mengapa anda bisa berani menyatakan (dengan yakin) bahwa sesuatu yang anda lakukan/harapkan tidak berjalan dengan baik? Bukankah lebih baik anda melihat hal tersebut dengan sudut pandang yang lebih luas lagi?

Untuk orang semacam itu, saya rasa kisah klasik dari cina akan berguna untuknya. Suatu hari di sebuah desa, saat seorang petani sedang membajak sawahnya dengan

satu ekor kuda, kuda tersebut melarikan diri. Saat warga desa mengatakan “ kemarin kena bencana ya..”, sang petani menjawab “ya gitu deh.

Pada hari berikutnya, kuda yang melarikan diri itu pulang membawa 2 ekor kuda lainnya. Saat warga desa mengatakan “wah beruntung sekali..”, sang petani menjawab “ya gitu deh.. /ah masa sih../gimana ya.. ”

Lalu, anak lelakinya mencoba menaiki kuda baru tersebut, anak tersebut jatuh dan mematahkan kakinya. Saat warga desa mengatakan “ ini baru bencana..”, sang petani menjawab “ya gitu deh.. /ah masa sih../gimana ya..”.

Hari berikutnya, pasukan tentara datang memerintahkan anak laki – laki di seluruh desa untuk berperang, karena anak lelaki petani sedang terluka, ia diizinkan tidak mengikuti peran g. Saat warga desa mengatakan “bahagia sekali ya..”

Nah, apakah jawaban sang petani? Betul, “ya gitu deh.. /ah masa sih../gimana ya..” Setelah ini pun cerita terus berlanjut tak ada habisnya. Sama dengan kehidupan,

terlalu cepat untuk (mengambil kesimpulan/menilai sesuatu), apabila hanya berdasarkan tidak berjalan dengan baiknya apa yang kita percaya. Bisa jadi, saat kita merasa bahwa sesuatu itu menyakitkan untuk kita, dalam keadaan sebenarnya tidak demikian. Mungkin saja semua itu hanyalah kesementaraan belaka.

Saat seperti itu terjadi, bisa tidaknya anda (menyimpulkan/menilai) sesuatu dengan bijaksana, dalam hampir semua keadaan, bergantung kepada bagaimana anda membayangkan pilihan – pilihan tersebut. Mengapa demikian? Alasannya adalah.....

Step 3 Memfokuskan Kenyataan yang diinginkan

Ada banyak orang yang ingin mengubah paradigmanya terhadap sesuatu, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mengubahnya. Padahal, cara mengubah paradigma sangatlah mudah. Kita hanya perlu mengubah cara kita memfokuskan terhadap sesuatu tersebut.

Sebagai contoh, bila anda sekarang ini ingin merasa sedih, tak ada cara yang lebih mudah dari cara ini. Anda hanya perlu memikirkan semua pengalaman menyakitkan yang anda alami selama hidup anda, dan mengonsentrasikan kesadaran anda pada kejadian tersebut. Dalam sejenak, apabila anda terus memikirkan kejadian tersebut, anda akan merasa sedih.

Tetapi tetap saja, contoh di atas sungguh bodoh! Apakah ada orang yang ingin berkali – kali melihat film yang membuatnya sedih? Tentu tidak ada. Tetapi walaupun demikian, kenapa masih ada saja orang yang melihat “film sedih” yang ada dalam hatinya?

Dari sini, dapat dimengerti bahwa manusia merupakan makhluk yang sangat mudah larut dalam kesedihan, walaupun hanya disebabkan oleh hal yang kecil. Saat seperti itu, sangat penting untuk mengendalikan ke arah mana kesadaran kita akan (dipusatkan/dikonsentrasikan).

Kita perlu memusatkan perasaan kita terhadap apa yang apa yang kita bisa dan yakin kita bisa mengendalikan keadaan, sesulit apapun keadaannya.

Sebaliknya, juga akan sangat mudah bila kita ingin merasa senang. Kita hanya perlu memusatkan kesadaran kita terhadap memori(ingatan) tentang peristiwa menyenangkan yang terjadi dalam hidup kita, atau tentang diri sendiri, keluarga ataupun teman yang bisa membuat kita senang. Kita hanya perlu berpikir bahwa kita bisa berterima kasih atas hal tersebut atau dengan hanya memikirkan hal tersebut, kita bisa berharap dan mengonsentrasikan masa depan seperti yang ada dalam angan – angan kita. Dengan hanya melakukan itu, seharusnya semangat (energi) untuk merealisasikan angan – angan tersebut akan terbakar.

Akan saya beri contoh mudah. Anda pergi ke sebuah pesta membawa sebuah video kamera (handycam). Lalu anda bermaksud untuk merekam sepasang kekasih yang sedang bertengkar di sudut kiri ruang pesta semalam suntuk. Selama anda memfokuskan perhatian anda terhadap pasangan kekasih tersebut, lama – lama pastinya akan timbul perasaan yang sama dengan yang dirasakan oleh pasangan tersebut* perasaan yang dimaksud adalah frustasi dan tidak bahagia oleh anda. Karena anda memusatkan kesadaran anda terhadap kemarahan pasangan tersebut, pasti akan mulai timbul pola pikir “benar – benar pasangan yang tidak harmonis. Benar – benar pesta yang tidak meriah” dalam benak anda. Tetapi, di malam dan di pesta yang sama, apakah hal yang sama akan terjadi bila kita memusatkan kesadaran kita terhadap sudut ruang pesta yang berlawanan dengan yang tadi?

Di sudut kana ruang pesta, banyak orang sedang berkumpul sambil tertawa, saling bercanda dan keadaan kian meriah tanpa terpikir untuk bertengkar. Dan saat setelah pesta ada yang bertanya “bagaimana pestanya?” bukankah anda bisa menjawab dengan “meriah sekali pestanya”.

Teorinya sangat mudah, walaupun hal yang dapat dilihat tidak terhitung, tanpa sadar kebanyakan orang selalu (tertarik/terfokuskan) kepada hal – hal yang tidak menyenangkan dan diluar kendali dirinya sendiri.

Arahkanlah “setir” kesadaran anda kearah yang benar Sebenarnya mengapa memusatkan kesadaran itu sangat penting? Alasannya, karena

berdasarkan ke arah mana kita memusatkan kesadaran kita, apa yang akan terlihat di dunia ini dan apa yang akan kita lakukan selanjutnya akan terjelaskan (bisa ditebak). Kalau begitu, apakah dengan memusatkan terhadap sesuatu, kita dapat mengendalikan paradigma kita? Tentu saja! Bahkan pernah ada nyawa yang terselamatkan oleh salah satu “pemusatan pikiran terhadap sesuatu” ini.

Misalkan, saya menyukai balap mobil. Ada satu pelajaran yang tidak akan mungkin saya lupakan, yang saya dapat dari

sekolah mengemudi. Saat itu instruktur berkata “pertama – tama, yang harus kalian ingat adalah bagaimana cara (keluar dari/mengatasi) keadaan selip!”(mungkin keluar dari topik pembicaraan, tapi ini merupakan contoh yang baik. Karena dalam kehidupan pun, ada kalanya keadaan “selip” yang tak terpikirkan terjadi dan tak dapat terkendalikan lagi)

Dan inilah instruksi dari sang instruktur “poin untuk mengatasi selip sangatlah sederhana. Saat mulai memasuki kondisi selip, kebanyakan orang memusatkan kesadaran

mereka terhadap hal yang paling menakutkan, dengan kata lain muncul “tembok penghalang” di hadapan mereka. Padahal bukan begitu, saat selip terjadi, kita harus mengarahkan

kesadaran kita (ke arah kita ingin pergi/ke arah yang kita inginkan) ” Pernahkah anda mendengar cerita ini, saat sedang mengendarai mobil sport di jalan

pedesaan, tiba –tiba kehilangan kendali mobil itu, dan walaupun dalam jarak beberapa kilometer dari mobil itu hanya ada 1 tiang listrik, ada banyak sekali kasus dimana orang dalam mobil dengan sengaja menabrakan mobil itu ke tiang listrik. Alasannya, karena sesaat setelah kehilangan kendali mobil, kita cenderung malah menyesuaikan posisi kita kearah benda yang kita ingin hindari, dan pada akhirnya kita sendirilah yang mengakibatkan itu terjadi. Dengan kata lain, manusia itu selalu menuju kearah sesuatu yang ia pusatkan.

“sekarang kita akan memulai latihan mengatasi keadaan selip mobil. Dalam komputer yang terpasang pada mobil ini, saat menekan tombol ini, ban mobil akan melayang

dari tanah dan menjadi selip, dan “kehilangan kendali” pun akan terjadi. Tapi jangan pernah memikirkan tembok penghalang yang ada didepanmu, pusatkan kesadaranmu (ke arah kamu ingin pergi/ke arah yang kamu inginkan)!”

“saya mengerti. Saya akan baik – baik saja.” Saat saya, yang baru pertama kali mengikuti kelas ini merasa parno, instruktur

menekan “tombol” itu. Dan dengan sangat tiba – tiba mobil masuk kedalam kondisi selip, dan saya pun kehilangan kendali mobil itu. Saat itu, apa yang ada dalam pikiran saya? Betul, tembok penghalanglah yang ada dalam pikiran saya!

Benar – benar saat yang menakutkan, saya yakin kalau saat itu saya akan menabrak. Tapi saat itu, instruktur memegang kepala saya dan membelokkannya ke kiri dengan paksa dan mengarahkan kearah yang harus saya tuju. Dalam keadaan selip yang tetap berlanjut, disaatsaya sudah pasrah bahwa akan terjadi tabrakan, kepala saya tetap dalam posisi yang dibelokkan oleh instruktur dan hanya arah yang diperlihatkan intsruktur lah yang ada dalam pikiran saya. Saat saya kian memusatkan kesadaran kepada arah tersebut, dengan sendirinya saya hanya bisa mengarahkan setir mobil kesana. Saya berhasil mengendalikan keadaan selip di saat – saat terakhir dan kami pun keluar dari keadaan darurat(selip) tersebut.

Itu benar – benar merupakan pengalaman yang hampir membuat jantung saya copot. Walaupun sedikit keluar ke bahu jalan, ada satu pelajaran moral lagi yang bisa didapat

dari pengalaman ini. Pelajaran itu adalah, walaupun kita sudah mengubah apa yang kita pusatkan dalam pikiran kita, sering sekali (arah yang kita tuju/yang kita lakukan)(tetap seperti asalnya/tidak sesuai dengan yang ada dalam pikiran kita). Bukankah dalam kehidupan sebenarnya, hal itu sering terjadi juga? Setelah anda mengubah yang anda pusatkan dalam pikiran anda, ada jeda waktu sampai anda benar – benar dapat melakukan hal yang anda pikirkan. Alasan mengapa kita sering terlena terhadap apa yang ada di depan mata dan tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada pun kemungkinan besar ini juga.

Ayo kita kembali ke topik pembicaraan awal kita, saya tidak bisa dibilang dapat langsung mengaplikasikan apa yang saya pelajari. Karena saat saya berhadapan dengan

“tembok penghalang” untuk kali kedua, saya melupakan ego sepenuhnya, dan mendapat bentakan “lihat targetmu!” dari instruktur. Tapi dikali ketiga, saya berhasil menggunakan kepala saya, saya anggap itu berjalan dengan baik dan memang berjalan dengan baik dalam

keadaan sebenarnya. Sekarang walaupun selip terjadi dan pola pikir “gawat” timbul dipikiran saya, saya sudah bisa mengendalikan dan mengarahkan “mata” saya kearah yang saya mau, murni dengan kekuatan saya sendiri. Lalu tubuh saya dengan sendirinya membelokkan setir dan mobil pun mengikuti kearah mana tangan saya membelokkan setirnya.

Tentu saja, tidak bisa dibilang, dengan hanya mengendalikan pusat kesadaran kita bisa sukses dalam hal apapun.

Tetapi, bisa dibilang, dengan melakukan itu kesempatan kita untuk sukses kian terbuka lebar. Coba pikirkan sesuatu yang berhubungan dengan anda sendiri. Dan seandainya

masalah terjadi, fokuskan pikiran anda terhadap bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Arahkan kesadaran anda ke arah “bahwa anda dapat mengendalikan masalah tersebut” bukan ke arah “anda sedang dimarahi akibat masalah tersebut”. Camkan ini dalam hati anda.

Manusia, termasuk saya dan anda, pasti akan mengalami apa yang selalu dirinya pikirkan. Mengubah pusat pikiran (fokus), memantapkah hati terhadap pilihan, juga mengubah

sugesti yang ada dalam hati―apakah semua itu merupakan hal – hal yang dapat dilakukan dalam satu malam saja? Tentu saja jawabannya, bukan. Seperti yang sudah saya ungkapkan sebelumnya, semua hal itu sama dengan melatih otot. Tidak akan mungkin otot kita dengan sugesti yang ada dalam hati―apakah semua itu merupakan hal – hal yang dapat dilakukan dalam satu malam saja? Tentu saja jawabannya, bukan. Seperti yang sudah saya ungkapkan sebelumnya, semua hal itu sama dengan melatih otot. Tidak akan mungkin otot kita dengan

Tetapi, akan saya jamin, kenyataan yang ada akan berubah drastis hanya dengan hanya sedikit perubahan pusat konsentrasi kesadaran anda.

Disini, akan saya beritahu peralatan hebat yang bisa membantu anda dalam mengubah pusat konsentrasi anda. Peralatan ini merupakan benda yang selalu saya gunakan setiap harinya, sejak saya memantapkan hati untuk merealisasikan mimpi saya. Peralatan itu adalah....

Step 4 kata – kata menuju sukses

Beberapa tahun lalu, pernah ada rapat dalam pekerjaan saya yang membelalakan mata. Dan hal yang saya pelajari saat itu adalah, betapa hebatnya “kekuatan sebuah kata”.

Saya paham kalau saat sebelum rapat itu dimulai, saingan saya bermaksud memojokkan tim saya yang berisi tiga orang itu. Badan saya bergetar saat itu. Saya pikir bisa dibilang perlakuan saingan saya itu sungguh mengesalkan.

Salah satu reka n saya memerah wajahnya karena diliputi amarah dan berkata “benar – benar tak dapat dimaafkan!” layaknya memuntahkan sesuatu. Karena saya pikir tidak

semengesalkan itu, saya bertanya pada rekan saya itu mengapa dirinya bisa sampai semarah itu, jawaban reka n saya adalah “kalau kita membangunkan amarah dari lubuk hati kita, kekuatan kita akan bertambah. Bukankah dengan begitu kita akan bisa membalikan keadaan dengan mudah?”

Tapi, rekan saya yang lainnya, mengatakan ini sambil tetap dalam posisi duduk “saya ti dak suka itu”

Saya terkejut dengan kata – kata ini. “kenapa bukan “mengesalkan” tapi malah “saya tidak suka itu” yang keluar dari mulutmu?” “karena saat darah naik ke kepala, kita tidak akan bisa mengendalikan diri. Dan itulah yang

diinginkan oleh sain gan kita.” Saya pikir “saya tidak suka itu” saya belum pernah mendengar kata – kata sebodoh itu

sebelumnya. Apakah orang dengan level keberhasilan seperti saya ini, dengan wajah berpura – pura, dapat mengatakan itu?

Tapi sebenarnya, rekan saya ini mengatakannya tidak dengan wajah berpura – pura. Malah lebih terkesan dia sedang menikmati suasana yang saya anggap menjadi topik yang aneh tersebut. Ternyata kata kata “saya tidak suka itu” merupakan kata – kata yang sangat efektif baginya.

Terlebih lagi, kata – kata itu juga menjadi efektif bagi saya. Setelah mendengar kata – kata itu, entah apa alasannya, perasaan saya kian menjadi tenang!

Setelah itu, saya pun memutuskan untuk mengetes sesuatu. Ini merupakan cerita saat suatu dinas luar kota. Saat sampai di hotel, saya dikejutkan

dengan kamar yang seharusnya telah dipesan, ternyata belum dipesan. Karena untuk mengurus kamar itu membutuhkan waktu yang cukup lama, saya

mencoba mengatakan ini. “hey, “saya tidak suka” kalau disuruh menunggu lama”

Resepsionis hotel itu mengangkat wajahnya dan tidak tahu harus menjawab apa, tetapi ia tersenyum. Dan saya pun, dengan tidak sadar ikut tersenyum.

Dan beberapa minggu setelah itu pun, saya mencoba menggunakan kata ini berulang – ulang. Setiap kali, berkat kata yang terkesan bodoh itu, saya mampu menhancurkan pola

kondisi amarah dan kondisi lesu. Dan segera setelah itu, saya berhasil mencairkan kebekuan hati mereka.

Dan dalam kondisi ini, semua terjadi hanya berkat satu kata yang tidak penting. Tapi cara bertutur kata, khusunya cara bertutur kata tertentu itulah yang mengontrol orang tersebut. Yang dimaksud dengan pola pikir yang terkontrol adalah, paradigma dan tindakan juga terkontrol.

Setelah mengatakan “panas perut”, “naik pitam”, ataupun “kesabaran saya sudah habis”, perasaan seperti apakah yang anda rasakan? Pertanyaan apakah yang anda layangkan

pada diri anda saat itu? Dimana kesadaran anda berada? Apakah anda tidak tahu kalau tanpa sepengetahuan anda tekanan darah anda sudah naik hingga mencapai langit – langit.

Tapi, bagaimana bila sebagai ganti “panas perut” itu, katakanlah kata - kata seperti “saya benci”? begitu pula dengan yang lainnya, gantilah “saya sangat sibuk” dengan “saya sedang populer”, “naik pitam” dengan “sedikit berisik”, “terpancing amarah” dengan “termotivasi”, “ditolak mentah – mentah” dengan “disalah pahami”, “sudah tak sabar lagi” dengan “sedikit kecewa” dan lain – lain. Dengan melakukan itu, bukankah perasaan yang

dirasakan pun akan berbeda pula? Kalau anda merasa dibohongi, cobalah walaupun hanya sekali saja.

Memang saya pun beranggapan kalau hal ini juga terlalu sederhana bahkan terdengar bodoh. Mana mungkin kita bisa dengan mudah merubah paradigma kita hanya dengan merubah tutur kata kita!----tapi sebenarnya, kata – kata itu memiliki kekuatan yang, sampai – sampai bisa merubah paradigma seseorang dengan kekuatannya. Maka dari itu, ceramah dari pastor King tentang “saya mempunyai impian” dan kata – kata John F. Kennedy “ayo kita renungkan apa yang kita bisa lakukan untuk negara ini”, sampai sekarang tetap memotivasi(menyentuh hati) kita, walaupun itu merupakan kata – kata yang diucapkan berpuluh – puluh tahun yang lalu.

Kata – kata akan merubah perasaan kita. Tetapi kebanyakan orang, dalam berkomunikasi dengan sekitarnya ataupun dengan dirinya sendiri, tidak sadar akan (kata – Kata – kata akan merubah perasaan kita. Tetapi kebanyakan orang, dalam berkomunikasi dengan sekitarnya ataupun dengan dirinya sendiri, tidak sadar akan (kata –

Misalnya, saat ada yang mengatakan “kamu sedikit keliru tuh..” anda akan merespon dengan tenang bukan? Dan saat kata itu dirubah dengan “ini salah!” pastinya respon anda pun akan menguat. Apa yang akan terjadi, kalau kata – kata itu dirubah dengan “dasar pembohong!”----?

Dengan begini, walaupun pada intinya sama, saya katakan sekali lagi, tutur kata seseorang akan merubah sepenuhnya pola pikir dan paradigma orang tersebut juga orang lain yang bersangkutan.

Ayo kita kumpulkan “kata – kata” yang bisa memberi kita kekuatan positif. “Bhineka tunggal ika” Dengan hanya mengganti “kata – kata” yang menunjukan

perasaan anda, anda bisa memperluas rasa bahagia anda. Misalnya, coba katakan “biasa saja”, lalu rubah kata itu dengan “senang sekali”. Lalu

ayo kita coba rasakan perbedaan dari kata “menarik” dan “saya ketagihan”, “ok” dan “mantap!”, “boleh juga” dan “hebat!”. Hanya dengan mengganti “sudah saya putuskan” dengan “akan saya lakukan sampai akhir”, kesan yang terkandung menjadi jauh berbeda.

Nah, disini saya ingin mencoba tes perbendaharaan kata yang sedikit aneh. Pertama – tama, tulislah kata – kata yang biasa anda katakan ketika sedang badmood ,

lalu, tulislah kata – kata baru yang akan anda katakan sebagai ganti kata – kata tadi mulai saat ini, kerjakan dan nikmati tes ini dengan tenang..

Kata – kata jadul yang menghilangkan kekuatan positif -bodoh Kata- kata baru yang memberi kekuatan positif -penemuan baru Kata – kata jadul dan sudah usang, tapi sering dipakai -menarik Kata – kata baru yang membuat orang berdebar – debar -duniaku teralihkan

Pastinya, anda menemukan banyak kata – kata yang hebat, bukan begitu? Hanya sebagai referensi, inilah kata – kata yang saya dengar dan kumpulkan.

Ungkapan atau perasaan negatif

kata ganti menjadi positif

-Panas perut -> saya sadar (mataku terbuka)

-murung -> berpikir dengan tenang sebelum bertindak -putus asa

-> terlambat merealisasikan

-memalukan (aib)

-> harus diperhatikan

-bau/mencurigakan ->sedikit beraroma/ada udang dibalik batu.. -gagal

-> ada pelajaran

-kehilangan

-> sedang mencari

-sangat tidak suka

-> agak berbeda

Kali ini, tuliskanlah kata – kata yang memacu “mesin turbo” anda di keseharian. Gantilah kata selevel “biasa saja” dengan kata yang benar benar “memacu adrenalin”.

Sebagai contoh Ungkapan dan perasaan positif

kata ganti agar lebih positif -harus diperhatikan

-> termotivasi

-dapat dimanfaatkan

->paling bermanfaat

-sangat baik

->mantap

-menyenangkan ->tak ada yang lebih menyenangkan dari ini

-boleh juga

-enak -> tak ada yang seenak ini Setelah memilih kata – kata yang baru, segera gunakanlah kata – kata baru tersebut.

Secara kasar, bisa dikatakan anda tidak lagi mengerjakan “hal untuk mengisi waktu luang” tetapi “hal yang bisa dinikmati sampai titik darah penghabisan”. Apabila dengan melakukan hal ini tetap terkesan tidak ada harapan, ada juga metode seperti ini......

Step 5 hancurkan tembok penghalang (majas metafora)

“saya sudah di ujung tanduk” “tembok penghalang ini tak bisa dihancurkan”

“kepala saya seperti akan pecah” “ah sudah mentok” “3 bola, 3 strike out, saya menyerah” “saya tak bisa memutuskan” “saya kelabakan” “saya seperti akan mati” “saya tersesat di jalan buntu” “sulit sesulit menopang dunia” “kehidupan ini bagaikan semangkuk penuh cherry” Apa yang dapat anda pahami dari ungkapan – ungkapan diatas?

Yang sa ya tulis semuanya merupakan sebuah metafora. Dengan kata lain, “misalnya” atau “seandainya”. Yang disebut metafora adalah saat anda mengungkapkan sesuatu, anda menghubungkan dengan benda lain yang “mirip” atau “bagaikan”. Metafora itu sama dengan

simbol, yaitu bisa mengungkapkan banyak maksud hanya dari satu ungkapan. Manusia itu, saat mengungkapkan apa yang ia rasakan tentang segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, hampir bisa dipastikan menggunakan metafora.

Kata – kata seperti “hidup itu pertarungan” atau “hidup itu pantai”, keduanya adalah metafora, tetapi memiliki arti(sudut pandang) yang sangat berbeda tentang dunia ini. Apa yang akan terjadi bila anda berpikir hidup adapal pertarungan? Bila melihat hidup dengan sudut pandang itu, bisa dibilang manusia akan selalu bersaing satu sama lainnya bukan? Tapi bila anda menganggap hidup adalah pantai, yang terlintas dipikiran anda, manusia adalah makhluk yang bersama - sama saling menikmati kehidupannya, bukan begitu?

Saat metafora dirubah, dunia pun ikut berubah. Dibalik metafora tersebut, pasti sudah terbentuk sistem tentang apa yang dipercaya

oleh orang yang mengatakan metafora tersebut. Ada juga kalanya, saat memilih suatu metafora tentang kehidupan atau keadaan

dirinya sendiri, secara bersamaan orang tersebut juga memilih “kepercayaan” yang akan mendukung metafora tersebut. Maka dari itu, pikirkanlah dengan bijaksana, kata – kata apakah yang cocok untuk mengungkapkan dunia ini. Yang dimaksud disini adalah, sama antara kata – kata terhadap anda sendiri dan kata – kata terhadap orang lain.

Orang yang sangat hebat dalam menggunakan metafora adalah aktor Martin Sheen dan istrinya Janette. Metafora keduanya yang terkenal adalah “ semua manusia adalah satu keluarga besar”. Sebagai hasil dari metafora tersebut, keduanya sangat memiliki simpati dan

empati terhadap orang yang tidak dikenalnya sekalipun.

Pertama saya diceritakan kisah dari Martin tentang sesuatu yang mengharukan yang membuat perubahan besar dalam hidupnya. Karena ini adalah kisah saat sedang syuting film “ Apocalypse Now ”, ini merupakan kisah yang sudah cukup lama. Sampai saat itu, martin

menganggap bahwa kehidupan adalah sesuatu yang mengerikan. Metafora yang Martin pegang sekarang adalah “hidup itu sesuatu yang misterius”.

Pertanyaannya, Apa yang membuat Martin merubah metafora yang di pegangnya?---- ---- jawabannya adalah, penderitaan yang luar biasa. Syuting film itu dilakukan di pelosok hutan di filipina, dan diatur dengan jadwal yang padat. Setelah melewati malam yang tidak kondusif untuk tidur, di pagi hari berikutnya, saat membuka mata, sakit jantungnya kambuh. Seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan dan menjadi mati rasa. Akhirnya ia terjatuh dari kasurnya, dan hanya dengan kekuatan “(keinginan/hasrat=will power) untuk hidup ia dapat mencapai pintu dan berhasil memanggil bala bantuan.

Staf film, tim medis, sampai – sampai pilot helikopter untuk stunt mengerahkan kekuatannya untuk membawa Martin ke rumah sakit gawat darurat. Tentu saja Janette ada disebelahnya. Seiring waktu, kondisi Martin terus melemah. Tetapi Janette sedikitpun tidak pernah (merelakan/mengakui/menerima) kenyataan bahwa suaminya sedang berada dalam kondisi (berbahaya/hidup-mati). Ia selalu memikirkan hal apa yang bisa ia lakukan, dan mengatakan ini dengan tersenyum.

“ini dalam adegan film kok! Hanya dalam adegan film!” Dan Martin mengatakan, saat istrinya mengatakan itu dirinya merasa bahwa dirinya

baik – baik saja. Memang saat itu Martin belum bisa mengeluarkan suara ataupun tersenyum, tapi wajahnya mulai berseri. Lalu bersamaan dengan senyuman, kondisi martin kian membaik.

Benar – banar metafora yang mengagumkan bukan? Dalam film, tak ada orang yang benar – benar mati. Dalam film, kita bisa menentukan

takdir kita sendiri. Setelah membaca sampai sini, sepertinya ada ya ng berkata “memang sih ini cerita

yang bagus, tapi dalam kasus saya, (semua yang saya lakukan percuma/sudah tak ada jalan keluar lagi).” Tidak masalah. Orang yang menganggap demikian, hanya perlu mencari dan bukalah pintu keluar lebar – lebar.

Atau mungkin anda akan berkata seperti “tapi ini sungguh berat bagaikan memopong dunia.”. Kalau begitu, anda hanya perlu meletakkan dunia tersebut lalu pergi tinggalkan.

Bagi anda, seperti apakah dunia ini? “ujian”? “penderitaan”? Akan jadi bagaimana bila anda mencoba mengubah dunia ini menjadi “dansa”? atau ubahlah menjadi “permainan”. Atau malah “taman bunga”?

Bila kehidupan ini adalah dansa, apa makna dibalik semua itu? Maknanya adalah, anda memiliki seorang partner, memiliki gerakan yang elegan, dan memiliki harmoni. Bila Bila kehidupan ini adalah dansa, apa makna dibalik semua itu? Maknanya adalah, anda memiliki seorang partner, memiliki gerakan yang elegan, dan memiliki harmoni. Bila

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mencontohkan kehidupan yang sesuai dengan keinginan kita? Untuk itu pertama – tama......

Step 6 buat masa depan dengan setting tujuan yang benar

Apabila ada seorang prodigi, atau seorang yang berhasil meraih cita – cita yang kebanyakan orang anggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin, rata rata komentar orang – orang adalah “peruntungannya baik”, “ia diberkahi waktu dan lingkungan yang tepat” atau “garis hidupnya sangat baik”. Tetapi saat bertemu dan mencoba bertanya langsung kepada orang – orang yang sukses besar tersebut, mereka pasti tidak akan menjawab demikian. Dan yang menarik perhatian saya, semuanya, termasuk orang yang berhasil membangun perusahaan besar yang besarnya bahkan sulit dipercaya, menjawab dengan hal yang sama tentang langkah pertama mereka.

Dan jawaban itu adalah “(mengatur/menyetting) cita cita”.  secara literatur, menurut ali mah mending ganti jadi *menggantungkan cita- cita setinggi langit

Sebagai contoh adalah saat saya bertemu dengan Michael Jordan. Saya menanyakan padanya, apa yang membedakan dirinya dengan pemain basket lainnya? Mengapa dirinya sebagai pribadi dan sebagai anggota tim bisa mengumpulkan kemenangan beruntun? Apa yang bisa membuat dirinya menjadi pemain terbaik? Apakah bakat sejak lahir? Tekhnik? Ataukah (taktik/strategi)?

Michael menjawab. “memang ada banyak orang berbakat, dan tentu saja, bisa dianggap saya adalah salah satunya.

Tetapi, dalam kehidupan ini, yang membedakan saya dengan pemain lainnya adalah, saya selalu melakukan sesuatu, termasuk bermain basket dengan maksud untuk menjadi nomor satu. Saya tidak rela menjadi nomor dua dalam hal apapun.”

Saya sendiri pun terheran tentang dari mana sumber kekuatan Michael yang menakutkan itu. Ternyata semua bersumber dari kejadian saat Michael kelas 1 SMA, yaitu saat timnya berada di posisi tertinggal, dan itulah saat dimana Michael “didorong” menuju arena dengan cita – cita yang besar.

Hanya sebagian kecil orang yang tahu tentang fakta ini, Michael yang mendapat julukan air jordan, menjadi bintang besar NBA, dijuluki sebagai pemain basket terbaik Hanya sebagian kecil orang yang tahu tentang fakta ini, Michael yang mendapat julukan air jordan, menjadi bintang besar NBA, dijuluki sebagai pemain basket terbaik

Suatu hari, Michael yang gagal dalam seleksi pemilihan pemain basket SMA Layney, pulang ke rumah dan dilaruti tangisan seharian penuh. Setelah mengalami pengalaman seburuk itu tidak mengherankan bila ia memilih menyerah dalam bola basket. Tetapi Michael, justru melakukan hal sebaliknya, ia merubah perasaan yang ia rasakan dari pengalaman buruk itu menjadi sebuah motivasi yang menyemangatinya, bahkan saat itulah ia menentukan cita – citanya yang sangat besar dan memerlukan usaha yang tidak mudah. Itu merupakan kemantapan hati yang benar – benar dengan kekuatan penuh.

Kemantapan hati inilah yang nantinya merubah takdir dari Michael juga takdir dari olahraga bernama bola basket ini-----saat itu Michael tidak hanya memantapkan hatinya untuk berusaha terpilih menjadi tim baskes sekolahnya saja, tetapi juga memantapkan hatinya untuk berusaha menjadi pemain terbaik.

Dan demi meraih cita – cita yang besar itu, usaha apa yang dilakukan oleh Michael? Ia melakukan semua hal yang dilakukan oleh semua orang sukses, yaitu, setelah ia menentukan cita – citanya, dengan segera ia memulai tindakan yang mendukung cita – citanya dengan penuh semangat.

Akhirnya Michael mendapat dukungan dari pelatihnya saat itu, Cliffton Herring, saat musim panas kedua masa SMA-nya sudah didepan mata. Setap pagi jam 6, pelatih Herring menjemput dan mengajak Michael ke sebuah lapangan basket untuk diberi pelatihan khusus. Pada periode ini, tinggi badan anak muda yang masih bagaikan bunga sebelum mekar (kuncup) ini, bertambah hingga mencapai 185 cm.Terlebih lagi, dari keinginan kuat untuk meraih cita cita ia beranggapan bagaimanapun juga tinggi badannya harus bertambah, akibatnya setiap hari ia bergelantungan di tiang untuk senam yang ada di sekolahnya. Semua itu dilakukannya, karena Michael berpikir itu bisa membantunya agar terpilih menjadi tim basket sekolahnya.

Michael terus berlatih dan akhirnya waktu yang ditunggu – tunggu tiba, ia terpilih sebagai Tim basket sekolahnya.

10 tahun lebih setelah itu terjadi, pelatih Chicago Bulls, Dough Collins menilai Michael seperti ini.

“ia merupakan orang yang sangat penuh persiapan, sehingga ia terkesan memiliki peruntungan yang sangat baik”

Tapi sebenarnya Michael sudah membuktikan hal tersebut sejak ia terpilih sebagai tim basket sekolahnya.

Di dunia ini, ada orang yang takut untuk menentukan cita – citanya. Karena mereka hanya memikirkan kekecewaan dan kegagalan yang mungkin akan terjadi, tapi sebenarnya orang seperti itulah yang tidak mengerti apa – apa. Dari pada “meraih” cita – cita, menentukan cita – cita tersebut dan melakukan tindakan dengan penuh semangat demi cita – Di dunia ini, ada orang yang takut untuk menentukan cita – citanya. Karena mereka hanya memikirkan kekecewaan dan kegagalan yang mungkin akan terjadi, tapi sebenarnya orang seperti itulah yang tidak mengerti apa – apa. Dari pada “meraih” cita – cita, menentukan cita – cita tersebut dan melakukan tindakan dengan penuh semangat demi cita –

Memang, walaupun bisa dibilang dengan memilih cita – cita, arah kehidupan kita pun akan berubah, tapi pada awalnya tidak ada perbedaan yang signifikan. Semuanya bagaikan sebuah kapal pesiar yang akan menuju ke laut lepas. Seandainya sang kapten kapal telah sedikit merubah arah kapalnya, tidak akan terasa perubahan dengan segera. Tetapi dalam beberapa jam, beberapa hari, akibat dari perubahan kecil tadi, tujuan kapal tersebut akan benar – benar berbeda dari sebelumnya.

Dalam kasus saya, berulang – ulang saya mengganti arah demi keluar dari gunungan “sampah”, maka dari itu saya berkali – kali mengganti cita – cita saya. Dalam membentuk tubuh yang siap, menumbuhkan rasa percaya diri juga dalam semua usaha menuju cita – cita, saya menyadari sesuatu yang sangat penting. Sesuatu tersebut adalah, akan berhasil atau tidaknya saya tergantung usaha yang saya lakukan sudah maksimal atau belum. Yang dimaksud disini, bukanlah bergantung dari sesekali melakukan usaha terbaik tetapi dari selalu melakukan yang terbaik atau tidaknya.