contoh Laporan Perjalanan Siswa Mengenal

Laporan Perjalanan
Siswa Mengenal Nusantara
2016
A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Kegiatan siswa mengenal nusantara yang telah dilaksanakan ini merupakan agenda
tahunan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Sumatera Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan
untuk membuka wawasan tentang berbagai budaya,seni serta pendidikan seluruh siswa –
siswi SMA/SMK se-Sumatera Selatan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk
mempelajari hal – hal baru, seperti tempat – tempat bersejarah, tempat penting, dan berbagai
tradisi yang belum pernah kita ketahui.
Kegiatan perjalanan tahun ini dilaksanakan selama 6 hari, yaitu pada tanggal 6 hingga12
Agustus 2016, dengan mengunjungi Provinsi Maluku Utara.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menyusun laporan kegiatan perjalanan
wisata ini sebagai laporan tentang hal – hal yang telah didapat selama mengikuti kegiatan ini.
Selain itu dengan laporan kegiatan wisata ini, penulis dapat membagikan pengalaman –
pengalaman dan ilmu yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan tersebut.
2. Tujuan


Tujuan penyusunan kegiatan laporan perjalanan ini adalah :
1. Melaporkan dan mendeskripsikan tempat – tempat wisata yang telah dikunjungi.
2. Melaporkan hal – hal yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan ini.

B. Isi Laporan
1. Laporan Perjalanan

Pada tanggal 6 Agusus 2016, seluruh siswa – siswi serta pendamping mendapatkan
persembahan yang sangat menarik dari orang Maluku Utara. Saat kami sampai bandara suara
music dan beberapa orang menari langsung menyambut kami dengan gembira, kami merasa

sangat senang sekali. Stetelah itu kami diantar kekelurahan tafure dimana kami akan tinggal.
Setelah itu kami langsung diantar kerumah – rumah orang tua asuh kami, kami senag bisa
diterima dengan baik di dalam keluarga tersebut.
Pada tanggal 7 Agustus 2016 kami diajak jalan – jalan kebeberapa tempat wisata yaitu
yang pertama benteng Tolukko, disana sangat indah sekali selain itu kami dapat belajar
banyak mengenai sejarah – sejarah yang ada dari benteng Tolukko tersebut. Setelh dari
benteng Tolukko kami langsung lanjut ke tempat Pak Uje yaitu tempat pengerajin yang
berbahan baku kayu manis.
Kami banyak diajari untuk bisa berkreasi dengan bahan – bahan yang sederhana, tetapi

bisa menjadi barang yang sagat indah. Tujuan ke 3 yaitu Tempat Pemakan Islam dimana
Sultan Mahmud Badarudin II dimakamkan, disini kami dapat pelajaran dan tahu sejarahnya
mengapa Sultan Sumatera Selatan sampai bisa dimakamkan di Maluku Utara.
Kemudian lanjut lagi ke tempat pembuatan batik Tubo yang merupakan batik khas dari
Maluku Utara, kami diajak untuk bisa mengetahui bagaimana cara membuat batik tubo yang
baik dan bisa menghasilkan suatu batik yag indah. Batik tubo ini memiliki 37 motif. Dan yang
terakhir pada hari itu kami ke benteng Klimata, disana juga kami diceritakan bagaiman
sejarah benteng tersebut saat masa – masa penjajahan
Pada tanggal 8 Agusstus 2016, kami memulai lagi perjalan yaitu ke Parada Collection,
disini banyak sekali kerajinan khas Maluku Utara, dan bisa dibilang salah satu tempat yang
cocok untuk kita mencari oleh – oleh. Kemudian kami lanjut ke benteng Oranje, disii kami
juga diajak berkeliling benteng tersebut untuk bisa tahu sejarah – sejarah yang ada di benteng
ini.
Ini yang kami tunggu – tunggu yaitu datang kesekolah SMAN 1 Ternate, dini kami
disambut dengan hormat dan mereka semua ramh menerima kami dengan senyuman mereka.
Setelah itu kami pergi ke Kedaton Kesultanan Ternate, disi kami sangat hormat sekali dan ini
salah satu tempat yang sangat menganggumkan karena kami baru pertama kali ketempat yang
seperti ini.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke ASABRI, kami dijelaskan secara rinci
bagaimana tugas ASABRI, dan banyak juga berbagi ilmu serta pengalaman. Dan yang

terakhir yaitu ke Bank BTN, disini kami diajak berkeliling ke tempat – tempat yang ada di
Bank BTN. wib,
Pada tanggal 9 Agustus 2016 kami berangkat ke Pulau Tidore, kami berangkat
menggunakan kapal ferry, dan kami berangkat dari pelabuhan Balitong. Setelah menunggu
cukup lama kami sampai di Pulau Tidore, kami langsung mengujungi Hutan Kota. Disini
kami melihat berbagai tanaman yang masih sangat terawat.
Setelah itu lami langsung ke Pandai Besi, kami disni bisa secara langsung melihat cara
membuat pisau maupu parang. Disini memproduksi 100 buah/hari, tetapi disesuaikan juga
dengan pesanan yang ada. Kemudian kami lanjut pergi ke Kesultanan Tidore, keadaan hampir
sama degan Kesultanan Ternate, disini kami juga banyak belajar tentang sejarah Pulau Tidore.
Setelah itu kami ke Benteng Tahula.

Untuk bisa sampai ke benteng Tahula sangat butuh perjuangan, karena harus menaiki
beberapa apa anak tangga yang cukup juram, tetapi ketika sampai semuanya terbayar dengan
pemandangan yang sangat indah.
Tempat yang terakhir adalah kampung Gura Bunga, dikampung ini kami disambut sangat
indah dengan penari anak – anak kecil yang sangat lincah. Disana jug kami disajikan makanan
yang khas orang tidore. Setelah itu kami langsung pulang ke Ternate lahi degan menggunakan
kpal ferry.
Pada tanggal 10 agustus 2016, kami melanjutkan perjalanan kami kali ini kami pergi ke

pulau jailolo. Di pulau Jailolo kami langsung berangkat ke kadataon kesultanan Jailolo, disana
kami disambut denga baik dan dijelaskan secra rinci sejarah dari Pulau Jailolo.
Kemudian kami lanjtkan perjalan ke Desa Toboso, didesa ini kami disambut degan tarian
khas Desa tersebut. Setelah itu kami lanjutkan ke kebun pala dan cengkeh, disini kami
diajarkan cara merawat dan menanam cengkeh maupun pala. Kemudian kami makan di rumah
adat sasado, disitu kami dihidangkan makanan khas daerah tersebut.
Pada tanggal 11 Agustus kami masih melanjutkan perjalanan, tujuan pertama yaitu batus
angus, kami berada disana tidak terlalu lama. Setelah itu kami lajutkan ke Danau Tolire, di
danau ini pemandangaanya sagat indah sekali. Dan diakhiri dengan tujuan pantai sulamadaha,
disini saya sangat senag sekali, walaupunsedikit melelahkan tapi tebyar karena kami bisa
berenang sepuasnya dan bermain dengan ikan – ikan dilaut bebas.
Setelah selesai kami lagsung melanjutkan perjalanan ke rumah untuk mengambil barang
yang kemudian diabawa langsung ke kelurahan, karena dikelurahan kami ada acara pelepasan
dari orag tua asuh. Disini kami sangat sedih karena harus berpisah dengan keluarga yang telah
menerima kami apa adanya.
Disini kami juga saling peluk dan sangat meneteskan air mata. Setelah acara di kelurahan
selesai kami langsung menuju hotel untuk beristirahat, stelah itu kami langsung membawa
barang masuk dan langsung pembagisn kamar. Sebelum istirahat kami jaln – jan sebentar
untuk mencari oleh – oleh, setelah selesai mencari oleh – oleh kami langsung pulang kehotel
dan dilanjutkan degan gladi bersih untuk malam perpisahan.

Setelah gladi bersih kami dipersilakan unutk mempersiapkan diri untuk malam
perpisahan. Acara yang sangat menyedihkan karena harus berpisah dengan orang – orang
yang selama di Maluku akrab dengan kita. Setelah selesai acara kami langsung tidur dan tepat
jam 6 pagi kami langsung berangkat kebandara, dibandara kami diantar kakak – kakak
panitia, sedih sekali rasanya meninggalkan orang – orang yang sangat sayang pada kita
C. Objek Wisata yang Dikunjungi
1. Kota Ternate
merupakan kota kepulauan yang memiliki luas wilayah 547,736 km², dengan
8 pulau. Pulau Ternate, Pulau Hiri, Pulau Moti, Pulau Mayau, dan Pulau Tifuremerupakan
lima pulau yang berpenduduk, sedangkan terdapat tiga pulau lain sepertiPulau Maka, Pulau
Mano dan Pulau Gurida merupakan pulau berukuran kecil yang tidak berpenghuni.

Kondisi topografi Kota Ternate dengan sebagian besar daerah bergunung dan berbukit,
terdiri atas pulau vulkanis dan pulau karang dengan kondisi jenis tanahRogusal ( Pulau
Ternate, Pulau Hiri, dan Pulau Moti) dan Rensika (Pulau Mayau, Pulau Tifure, Pulau Maka,
Pulau Mano dan Pulau Gurida).
Kondisi topografi Kota Ternate juga ditandai dengan keberagaman ketinggian dan
permukaan laut antara 0–700 m dpl. Iklim Kota Ternate sangat dipengaruhi oleh iklim laut
dan memiliki dua musim yang seringkali diselingi dengan dua kali masa pancaroba disetiap
tahunnya

2. Batu Angus
Batu Angus ini sebenarnya adalah lava dari Gunung Gamalama yang telah mengering dan
membatu sehingga berwarna hitam. Di lokasi ini sangat cocok untuk mengambil foto dengan
latar belakang Batu Angus. Selain itu, di sini anda juga bisa menyaksikan pemandangan
Gunung Gamalama yang menghijau, bentangan laut dan juga pulau Halmahera yang bisa
dilihat dari ketinggian di kawasan Batu Angus.

3.Danau Tolire
adalah danau yang terletak di Ternate, Maluku Utara. Danau yang terletak sekitar 10 km
dari pusat kota Ternate ini, selain bentuknya unik juga memiliki cerita legenda yang menarik.
Danau Tolire berada di bawah kakiGunung Gamalama, gunung api tertingi di Maluku Utara.
Danau itu sendiri terdiri dari dua buah. Masyarakat setempat menyebutnya Danau Tolire
Besar dan Danau Tolire Kecil. Jarak antara keduanya hanya sekitar 200 meter.
Dari kedua danau ini, Danau Tolire Besar memiliki keunikan tersendiri. Danau ini
menyerupai loyang raksasa. Dari pinggir atas hingga ke permukaan air danau dengan
kedalaman sekitar 50 meter dan luas sekitar 5 hektare. Sementara kedalaman danau itu sendiri
hingga kini tidak diketahui. Sampai saat ini belum ada yang mengukur kedalaman danau ini.
Tetapi menurut cerita leluhur, kedalamannya berkilo-kilometer dan berhubungan langsung
dengan laut.
Air tawar di Danau Tolire Besar merupakan tempat tinggal bagi berbagai macam ikan.

Namun, warga masyarakat setempat tidak ada yang berani menangkapikan atau mandi di

danau itu. Mereka meyakini bahwa danau yang airnya berwarna coklat kekuning-kuningan
itu, dihuni oleh banyak buaya siluman.
Keunikan lain dari danau ini adalah kalau melempar sesuatu ke danau, bagaimanapun
kuatnya lemparan dengan menggunakan batu atau benda lain, misalnya, tidak akan pernah
menyentuh air danau. Padahal saat melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada
di bawah kaki si pelempar. Barangkali mereka yang pertama kali berkunjung ke danau itu,
tidak akan percaya dengan fakta itu.
Namun, mereka boleh mencoba melemparnya setelah membeli batu yang banyak dijual
di pinggir danau seharga Rp 1.000 untuk lima biji batu. Sejauh ini tidak seorang pun mampu
melemparkan batu-batu itu hingga menyentuh permukaan air danau.
Menurut warga masyarakat setempat, banyak harta karun tersimpan di dasar Danau Tolire
Besar. Harta karun ini milik masyarakat Kesultanan Ternate saat Portugis menjajah Ternate
abad ke-15. Masyarakat Ternate saat itu banyak membuang hartanya yang berharga ke dalam
danau agar tak dirampas tentara Portugis.
Sejauh ini belum ada instansi atau pihak tertentu yang melakukan penyelidikan secara
khusus atas kebenaran pengakuan masyarakat itu. Namun beberapa waktu lalu, seorang
anggota Brimob dengan menggunakan sonar mendeteksi benda-benda yang ada di dasar
danau. Hasilnya, terindikasi ada benda-benda logam berada di dasar danau.

Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, menurut cerita masyarakat setempat, dulunya adalah
sebuah kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera. Kampung ini kemudian dikutuk
menjadi danau oleh penguasa alam semesta, karena salah seorang ayah di kampung itu
menghamili anak gadisnya sendiri.
Saat ayah dan anak gadisnya yang dihamilinya itu akan melarikan diri ke luar kampung,
tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri anjlok dan berubah menjadi danau. Danau Tolire Besar
dipercaya sebagai tempat si ayah. Sedangkan Danau Tolire Kecil diyakini sebagai tempat si
gadis.
Untuk mengunjungi Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, tidaklah sulit. Untuk mencapai
tempat itu hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari pusat kota Ternate, dengan
menggunakan mobil carteran Rp 250.000 per hari, atau menyewa ojeksepeda motor dengan
tarif Rp 10.000 per jam.
Saat mengunjungi Danau Tolire Besar, banyak objek wisata lainnya yang bisa dinikmati,
seperti keindahan panorama puncak Gunung Gamalama, sejumlah benteng peninggalan
Portugis dan makan Sultan Babullah, Sultan Ternate yang paling terkenal - yang terdapat di
jalan menuju danau tersebut.
Selain itu, wisatawan dapat pula menikmati keindahan pasir putih Pantai Sulamadaha,
yang terletak hanya sekitar tiga kilometer dari Danau Tolire Besar. Dari sini, pengunjung juga
bisa menyewa perahu untuk memancing ikan atau pergi menyelam menyaksikan keindahan
panaroma bawah laut di sekitar pantai itu.


4. Pantai Sulamadaha

Ternate, adalah seuah kota yang berada di bawah kaki gunung gamalama yang berada di
Provinsi Maluku Utara. Kota yang menjadi sebuah kota otonom pada tahun 20010 ini
menyimpan berbagai macam keindahan wisatanya. Mulai dari benteng sampai pantai-pantai
yang mempesona ada di kota ini. Namun Pantai Sulamadaha adalah pantai yang menjadi
tujuan utama para wisatawan yang dateng ke kota ini. Penasaran kenapa menjadi tujuan
utama?

Terletak di Desa Sulamadaha Kecamatan Pulau ternate yang berjarak sekitar 14km dari
pusat kota Ternate ini dapat kita tuju menggunakan kendaraan pribadi maupun angkot. Setelah
sampai di parkiran, kita di masih harus jalan kaki lagi sekitar 10 menit untuk sampai di pantai
ini. Tapi tenang aja, dalam 10 menit itu kamu nggak bakal rugi, karena bakal di temani dengan
pemandangan yang mempesona dan jarang di temui di tempat-tempat lain.

Pantai eksotis yang masih alami ini juga di juluki sebagai Pantai Kaca juga. Karena apa?
ya karena air laut disini sangat jernih seperti kaca. Jadi apabila kamu melihat perahu atau
kapal disini terlihat seperti melayang-layang. Dari pantainya saja kamu sudah bakal bisa
melihat keindahan koral-koral dan terumbu karang yang berada di dasar laut.


5. Benteng Oranje
Benteng Oranje didirikan pada tanggal 26 Mei 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge dan
diberi nama Benteng Oranje oleh Francois Wiltlentt pada tahun 1609 pada masa Pemerintahan
Sultan Mudaffar. Benteng oranje ini semula berasal dari bekas sebuah benteng tua yang

dibangun oleh Bangsa Portugis dan dihuni oleh orang Melayu sehingga dberi nama Benteng
Melayu. Terletak dipusat Kota Ternate tepatnya di Kelurahan Gamalama yang beralamat di
Jalan Hasan Boesoeri, Ternate Tengah, Ternate, Maluku Utara. Dengan letak yang strategis
tersebut menjadikan benteng ini semakin mudah untuk dikunjungi para wisatawan.
Benteng Oranje (2016) Kini Benteng Oranje telah beralih fungsi menjadi lokasi wisata
benteng di Ternate. Dulu yang lokasinya berada tepat disamping laut kini telah berada di
tengah kota karena adanya reklamasi dan bagian depan benteng ini dibuat taman kota serta
lokasi pertokoan.
6. Benteng Kalamata
Benteng Kalamata adalah benteng yang dibangun oleh Portugis pada tahun1540. Benteng
Kalamata disebut juga Benteng Kayu Merah. Disebut Benteng Kayu Merah karena berada
kelurahan Kayu Merah, Kota Ternate Selatan. Awalnya benteng ini bernama Santa Lucia,
tetapi kemudian terkenal dengan Benteng Kalamata. Kalamata sendiri berasal dari nama
Pengeran Kalamata, yakni adik dari Sultan Ternate Madarsyah.

Sejarah

Benteng Kalamata di awal abad ke-20
Benteng Kalamata pertama kali dibangun oleh Portugis (Fransisco Serao) pada tahun
1540 untuk menghadapi serangan Spanyol dari Rum, Tidore.[ Kemudian, benteng ini dipugar
oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Pieter Both, pada tahun 1609. Benteng Kalamata
diduduki

oleh

Spanyol

pada

tahun 1625 setelah

dikosongkan Geen

Huigen

Schapen (Portugis). Setelah ditinggal Spanyol, benteng ini diduduki oleh Belanda.
Kemudian benteng ini diperbaiki oleh Mayor Lutzow pada tahun 1799. Benteng Kalamata
dipugar oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1994 dan diresmikan purna pugarnya pada
tahun 1997. Pada tahun2005, Pemerintah Kota Ternate merenovasi benteng ini dengan
menambahkan halaman dan rumah untuk penjaga benteng.
Konstruksi
Benteng Kalamata didesain menyerupai empat penjuru mata angin yang memiliki empat
bastion berujung runcing dan memiliki lubang bidik. Benteng Kalamata berada di garis pantai
dan bagian belakang benteng terlihat pulau Tidore danMaitara.

7. Gamtala
Gamtala adalah sebuah desa yang ada di Kota Jailolo, kabupaten Halmahera barat,
provinsi Maluku Utara, Indonesia. Desa ini adalah sebuah desa pariwisata yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah kabupaten Halmahera Barat yang berkaitan dengan kegiatan
festival teluk Jailolo, festival ini diadakan setiap tahun pada tanggal 20 mei. event ini
menampilkan sejumlah rangkaian acara dalam rangka mempromosikan Halmahera barat
diantaranya : adat istiadat dan budaya yang ada, kuliner khas Halmahera Barat, tarian
tradisional, potensi alam, dan masih banyak lagi.
Hal ini berkaitan dengan desa gamtala, desa gamtala mempunyai potensi alam dan adat
istiadat yang masih kental dan terus di melestarikan budaya tersebut. apabila anda
mengunjungi desa gamtala pada saat festival teluk jailolo, disana mereka akan menampilkan
tarian tradisional, makanan khas di bawah naungan rumah adat yang khas. lebih khusus
potensi hutan mangrove dan pariwisata air panas di lokasi pemandian air panas. hutan
mangrove dengan panjang kira-kira 2 km dari lokasi pemandian air panas sampai ke pantai.
8. Jailolo
Jailolo merupakan salah satu tempat di Indonesia yang menawarkan keindahan alam di
setiap jengkal daratan dan lautannya. Jailolo bisa dicapai dari Jakarta dengan pesawat yang
menuju Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara. Dari Kota Ternate perjalanan
dilanjutkan melalui dermaga Gamalama dan menaiki kapal cepat menuju Jailolo dengan tarif
Rp.50.000,- per orang. Setelah satu jam perjalanan kapal cepat, Anda akan sampai di
Jailolo, Halmahera Barat.
Acara yang sudah dinanti-nantikan banyak orang adalah Festival Jailolo yang biasanya
diadakan pada pertengahan bulan Mei setiap tahunnya. Pulau yang dulunya kerap dipanggil
Pulau Gilolo ini terkenal dengan rempah-rempahnya sehingga bangsa Portugis dan Belanda
senang menyambangi pulau ini. Mereka datang untuk menguasai cengkeh, kayu manis, pala,
dan rempah-rempah lainnya. Nama Gilolo konon diberikan oleh bangsa-bangsa penjajah itu.
Jailolo semakin berkembang sejak tahun 2003 ketika ia dijadikan ibukota Kabupaten
Halmahera Barat. Sejak saat itu, Jailolo tidak hanya terkenal karena komoditas rempahrempahnya tapi juga karena memiliki pemandangan alamnya yang indah. Salah satu spot
menarik dari Jailolo adalah Loloda yang bisa ditempuh dengan kapal sewaan selama 2,5 jam.
Loloda merupakan tempat yang cocok untuk memancing, menyelam, atau sekedar untuk
melihat panorama laut yang sangat indah.
Memancing di Loloda cukup unik karena tidak ada alat pancing modern, yang ada hanya
bambu sepanjang 4 meter yang dipasangi tali nilon terkait besi di bagian ujungnya. Begitulah
alat pancing tradisional yang dimiliki nelayan setempat. Setelah pancing siap, ratusan ikan teri
disebar untuk menarik ikan-ikan cakalang. Ikan-ikan di sini cukup besar, berat rata-rata ikan
cakalang hasil tangkapan mencapai 3 kilogram.

Untuk lokasi penyelaman di Loloda, ada banyak pilihan spot menarik. Sebut saja, Sosota
Reef, Sunset, Panic Point, Kampung Kahatola, Long Rock, Echas Garden, Paniki, Rodeo
Rock, Marble Reef, dan Irama Rock. Kondisi terumbu karang yang relatif masih alami bisa
didapati di lokasi-lokasi penyelaman tersebut. Jangan lupa juga mendatangi spot selam di
Tanjung Goahuku atau Tanjung Menyala. Di spot ini Anda bisa melihat permukaan laut di
bawah gua yang memancarkan warna merah di malam hari, seperti api di dalam laut.
9. Kedaton Kesultanan Tidore
Kedaton Kesultanan Tidore merupakan tempat tinggal para sultan dan keluarganya.
Letaknya di Kelurahan Soasio Kecamatan Tidore. Dari tempat inilah Sultan memipin
rakyatnya. Kadaton-kadaton yang dibangun pada awal pemerintahan pada umumnya terbuat
dari bambu dan beratap ilalang yang mudah hancur. Kadaton yang bisa bertahan cukup lama
adalah kadaton kie yang dihancurkan pada tahun 1912 akibat konflik internal keluarga istana,
dan kini kadaton sudah direstorasi dan telah berdiri megah.
Kota

tidore

Kota

ini

sudah

terkenal

sejak

zaman

penjajahan

dahulu

karena cengkehdan pala. Bangsa Eropa pertama yang menginjakkan kakinya di Tidore adalah
pelaut dari Spanyol yang sampai ke Tidore tahun 1512. Kota ini juga sempat menjadi ibukota
provinsi perjuangan Irian Barat. Gubernur pertamanya adalah Zainal Abidin Syah yang juga
Sultan Tidore.
Setelah Papua masuk ke wilayah Republik Indonesia, statusnya berubah menjadi ibukota
daerah administratif Halmahera tengah dengan ibukotaSoa Sio Tidore. Tahun 1990, status
daerah administratif berubah menjadi kabupaten Halmahera Tengah. Pada tahun 2003, Tidore
menjadi kota dengan nomenklaturnya Kota Tidore Kepulauan, dengan penjabat wali kota
pertama adalah Drs. M. Nur Djauhari dan penjabat wali kota kedua adalah Drs. Mahmud
Adrias.
10. Gura Bunga
Gura Bunga adalah sebuah kelurahan yang berada di lereng Gunung Kie Matubu.
Gunung setinggi 1.730 meter itu selalu diselimuti kabut. Kalau Anda menggunakan pesawat
terbang menuju Ternate, saat hendak mendarat di Bandara Babullah, Ternate, Anda akan
melihat Gunung Gamalama di Pulau Ternate dan Gunung Kie Matubu di Pulau Tidore.
Apalagi dilihat dari Keraton Tidore di siang hari, Gunung Kie Matubu begitu anggun
menampakkan kewibawaannya saat kabut menyelimutinya. Kelurahan Gura Bunga berada di
ketinggian

713

meter

dan

dihuni

sekitar

80-an

kepala

keluarga.

Nama Gura Bunga mengandung arti kebun bunga. Wajar saja ketika menginjakkan kaki di
kelurahan ini, Anda akan disambut deretan bunga warna warni di pinggir jalan.
Lurah Gura Bunga, H Abdullah Husain, mengemukakan hubungan Gura Bunga dengan
Kesultanan Tidore dan pemerintah yang dipimpin wali kota sangat erat. "Ini ibarat satu tungku
dalam menunjang pembangunan, baik adat, budaya dan melayani masyarakat dan

pemerintah,"

kata

Abdullah.

Di Gura Bunga inilah dikenal sebagai tempat tinggal para sowohi atau penghubung antara
pihak Kesultanan Tidore dengan roh para leluhur. Budaya bersih warga Tidore sudah Anda
rasakan ketika tiba di Soasio, ibukota Tidore Kepulauan. Begitu pula saat memasuki
Kelurahan Gura Bunga, rumah-rumah penduduk tertata rapi, bersih dan dihiasi bunga-bunga
indah.

Udara

pun

terasa

sejuk.

Abdullah, yang bertugas sebagai sowohi dan sekaligus Lurah Gura Bunga menuturkan,
zaman dahulu ketika Sultan Tidore hendak bepergian ke wilayahnya yang tersebar hingga
Papua, misalnya, maka sultan akan meminta nasihat sowohi untuk mencari hari baik
bepergian

ke

sana.

"Pemerintahan yang kami pegang akan berwujud di pemerintahan yang ada di
kesultanan. Ada panglima laut, darat, udara dan prajuritnya. Di sini (Gura Bunga) gaib,
sementara wujudnya di sana (Kesultanan Tidore). Sebelum Indonesia menjadi negara, di
Tidore sudah ada negara yang dipimpin orang gaib dan berwujud di Kesultanan Tidore dalam
menjalankan roda pemerintahan (saat itu)," papar Abdullah. Itulah sebabnya kedudukan
sowohi

dan

sultan

di

struktur

Kesultanan

Tidore

setara.

Sebagai tempat tinggal para sowohi, di Gura Bunga terdapat enam rumah puji untuk
enam sowohi yang ada. Usia rumah puji tersebut ditaksir ratusan tahun. Jangan
membayangkan rumah puji seperti rumah modern, dialiri listrik, berperabotan serba
elektronik. Malah sebaliknya, rumah tempat tinggal para sowohi ini sangat sederhana. Cirinya
berdinding bambu, berlantai tanah dan beratapkan pelepah daun sagu. Sementara rumahrumah warga di sekitarnya beratapkan seng, berdinding tembok dan berlantai keramik.
"Sejak dahulu, kondisi rumah seperti ini, berdinding bambu, berlantai tanah dan tanpa
listrik. Kita tetap mempertahankannya," kata Yunus Hatari, salah satu Sowohi di Gura Bunga.

Rumah Yunus Hatari di Kelurahan Gura Bunga, Pulau Tidore, Maluku Utara.
(Kompas.com/I Made Asdhiana)
Yunus Hatari menjadi sowohi sejak 2001. Dia memimpin lima sowohi yang berasal dari
lima marga yakni Mahifa, Toduho, Tosofu, Tosofu Malamo, dan Fola Sowohi. Pada hari
Senin, Selasa, Kamis, Jumat, dan Sabtu Yunus Hatari melakukan tugasnya sebagai manusia
biasa, yakni bekerja di sawah. "Tapi kalau hari Rabu dan Minggu saya bertugas sebagai
sowohi,"

katanya

sembari

tersenyum.

Hari Rabu dan Minggu ibaratnya hari dimana Yunus menerima banyak tamu dari
berbagai kalangan dan beragam kepentingan, mulai dari meminta kesembuhan, sukses dalam
karir, meminta restu untuk menduduki posisi tertentu dan sebagainya. Tak heran pada harihari tersebut Gura Bunga akan dipenuhi para tamu. Mobil para tamu akan berderet rapi dan
memenuhi jalan. Apalagi menjelang Pemilihan Gubernur di Maluku Utara, para cagub
bergiliran

datang

ke

Gura

Bunga

untuk

meminta

restu

para

sowohi.

"Tamu saya tidak hanya dari lima marga tadi, tapi juga bisa datang dari luar Tidore. Tamu
dari

Jakarta,

bahkan

turis

asing

pun

banyak

datang

ke

sini,"

kata

Yunus.

"Kami doakan permintaan mereka. Kuncinya satu, mereka percaya dan selanjutnya
adalah urusan mereka, berusaha, bekerja keras, bersikap jujur agar permintaan terkabul,"
sambung Yunus. Bahkan warga setempat percaya kalau ada pejabat datang ke Gura Bunga dan
Gunung Kie Matubu terselimut awan, itu berarti permintaannya akan terkabul.
Sebelum Festival Tidore 2013 digelar, peran sowohi pun sangat berpengaruh.
Kepada Kompas, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulalaun, Asrul
Sani Soleman mengatakan, keahlian sowohi juga dimanfaatkan untuk merestorasi budaya
Tidore. Ini dilakukan karena selama 43 tahun (1956-1999) atau selama tidak ada yang
menjabat

sebagai

Sultan

tidore,

banyak

budaya

Tidore

yang

hilang.

"Berulang kali kami datang ke sowohi sebelum festival Budaya Tidore dilaksanakan
untuk pertama kalinya tahun 2009. Sowohi lalu menanyakan ke leluhur tentang sejarah dan
budaya Tidore yang hilang sehingga kami tidak keliru menyusun sejarah dan membuat acaraacara budaya," kata Asrul.
Ketika Kompas.com menanyakan, apa julukan yang paling tepat bagi Tidore sehingga
wisatawan tertarik datang? Asrul menjawab, "Magic Island!
Asrul menjelaskan, sowohi dengan kekuatan magisnya bisa menjadi salah satu ikon
wisata Pulau Tidore sehingga menarik wisatawan datang ke pulau kaya rempah-rempah ini.
Kalau Anda tertarik datang ke Gura Bunga, ada dua pilihan transportasi ke tempat
tersebut yakni menggunakan angkutan umum atau menyewa mobil. Angkutan umum
berangkat dari terminal di Soasio dengan tarif Rp 10.000 per penumpang. Namun Anda harus
sabar menunggu. Pasalnya sopir baru akan memberangkatkan mobilnya jika penumpang
sudah penuh. Alternatif kedua menyewa mobil dengan tarif Rp 150.000. Hanya membutuhkan
waktu 30 menit, Anda sudah bisa mencapai "Negeri di Atas Awan" di Kota Tidore ini...
11. Benteng Tahula
Benteng tahula Sebuah tebing tinggi tampak megah berdiri, yang terlihat hanya bebatuan
saja. Selain itu, terdapat tumpukan anak tangga yang mengarah pada satu tempat bersejarah di
kota Pulau Tidore. Sebuah bangunan megah bersejarah, konon berdiri menjulang tepat di atas
gundukan bebatuan padat ini. Panas matahari yang cukup terik tampak memantul dari dinding
tebing itu hingga membawa mata ini pada sebuah himpunan huruf bertuliskan Benteng
Tahula.
Benteng Tahula adalah salah satu benteng buatan Spanyol yang berdiri di Pulau Tidore.
Letak tepatnya adalah di desa Soa Siu, tidak jauh dari Kedaton Tidore dan Pusat Kota.
Benteng Tahula atau Tohula yang berarti Kota Hula merupakan benteng pertahanan yang
dibangun oleh Spanyol ketika menduduki wilayah Tidore di awal abad ke-16.
Pembangunannya dimulai pada tahun 1610 dan menjadi properti pertahanan Spanyol
hingga tahun 1662. Benteng ini memang dibangun di atas batuan karang yang merupakan titik
tinggi yang sangat baik untuk mengamati wilayah perairan maupun daratan Tidore.
Persaingan Spanyol dengan Portugis juga menjadi salah satu alasan dibangunnya benteng ini.
Namun setelah kepergian Spanyol dari Tidore di tahun 1707, Benteng ini sempat
diusulkan untuk dibongkar oleh penguasa baru Belanda. Tetapi usul ini disanggah oleh Sultan
Tidore Hamzah Fahroedin yang pada saat ini berkuasa. Sultan ini mengajukan usul lain untuk
menjadikan Benteng Tahula sebagai tempat tinggal keluarga Kesultanan Tidore. Benteng ini
akhirnya tidak jadi dirobohkan dan menjadi tempat tinggal keluarga Sultan dibawah
pengawasan Belanda tentunya.

Seiring bergantinya waktu, Benteng ini masih tetap berdiri. Namun, setelah Indonesia
menjadi Negara kesatuan, kondisi situs bersejarah ini cukup memprihatinkan serta tidak
terawat. Hingga akhirnya, pemerintah Tidore baru-baru ini memutuskan untuk memugar
Benteng Tahula dan menjadikannya salah satu obyek wisata sejarah di Tidore. Kini,
Benteng ini terlihat lebih baik dan cukup menarik untuk dikunjungi. Hanya saja
keberadaan benteng yang terbuka di atas bukit batu menjadikannya sangat panas ketika panas
terik matahari menerpa. Kondisi tangga dari bawah hingga atas bukit pun cukup terjal dan
perlu pengamanan lebih.
Benteng Tahula tidak lagi sepenuhnya berbentuk benteng. Setelah pemugaran, wilayah
dalam Benteng sudah ditimbun. Yang tersisa dari benteng ini adalah bentuk luarnya saja,
termasuk 2 bastion segitiga dan 1 bastion lingkaran. Wilayah atas benteng kini dibentuk
menyerupai taman, bahkan terdapat beberapa gazebo untuk bersantai.
Menurut warga sekitar, benteng Tahula adalah salah satu tempat sempurna untuk
menikmati indahnya matahari terbit di Tidore. Walaupun demikian, beberapa makam keluarga
kerajaan masih dikeramatkan dan dipertahankan untuk menjadi bagian sejarah dari Benteng
Tahula.
Diantara kelebihan dan kekurangan Benteng Tahula yang cantik, terdapat banyak kisah
yang menjadi bagian sejarah masyarakat Tidore. Bagaimanapun juga, keberadaan Benteng
Tahula sangat penting mengiringi kehidupan Kesultanan Tidore dari masa lampau hingga
masa modern ini. Saat ini, tanggung jawab generasi masa kini adalah menjaga obyek ini
sebagai bukti kejayaan Tidore yang sudah dikenal luas bahkan hingga bangsa-bangsa seperti
Spanyol, Portugis, maupun Belanda
12. Pandai Besi
Pandai besi yang terdapat di Kota Tidore kepualaun merupakan salah satu mata
pencaharian atau ekonomi kreatif yang berada di Kelurahan Toloa. Pandai besi tergolong
industri kecil yang memiliki kontribusi bagi masyarakat yang ada di kelurahan tersebut
yakni sebagai lahan pekerjaan

bagi para tenaga kerja.

Mereka masih tetap bertahan dengan menggunakan peralatan yang masih tergolong
sederhana. Mereka juga diperhadapkan dengan hasil produksi pabrikan yang di jual di
toko-toko yang lebih variatif bentuk dan modelnya. Namun hal tersebut, tidak menjadi
kendala bagi mereka untuk tetap berproduksi.
Dengan bermodalkan pengetahuan yang telah diwariskan dari leluhur serta modal
sosial yang selalu di junjung tinggi oleh setiap pekerja sehingga mereka masih tetap
bertahan walaupun masih memiliki keterbatasan baik itu dari segi peralatan maupun
finansial.
D. Sekilas Tentang Sponsor Siswa Mengenal Nusantara di Maluku Utara

1. Bank BTN
a. Visi dan Misi Bank BTN
Visi
Menjadi Bank yang terdepan dalam pembiayaan perumahan
Misi
o Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait
pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.
o Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk,jasa dan
jaringan strategis berbasis teknologi terkini.
o Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas,profesional dan
memiliki integritas tinggi.
o Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prisip kehati-hatian dan good
corporate governance untuk meningkatkan

Shereholder Value.

o Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
b. Sejarah Bank BTN

No
.

Tahun

Keterangan

BTN berdiri dengan nama "Postpaarbank" pada masa pemerintah

1.

1897

2.

1950

Perubahan nama menjadi "Bank Tabungan Pos" oleh Pemerintah RI

3.

1963

Berganti nama menjadi Bank Tabungan Negara

4.

1974

5.

1989

Belanda

Ditunjuk pemerintah sebagai satu-satunya institusi yang menyalurkan
KPR bagi golongan masyarakat menengah kebawah

Memulai operasi sebagai bank komersial dan menerbitkan obligasi

No
.

Tahun

Keterangan

pertama

6.

1994

7.

2002

8.

2009

9.

2009

10.

2012

Memperoleh izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa

Ditunjuk sebagai bank komersial yang fokus pada pembiayaan rumah
komersial

Sekuritisasi KPR melalui Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
(KIK EBA) pertama di Indonesia

Bank BTN melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO)
dan listing di Bursa Efek Indonesia

Bank BTN melakukan Right Issue

c. Kegiatan Usaha
Secara umum, dapat dijelaskan pada penjelasan di bawah ini sedangkan penjelasan
mengenai produk dan atau jasa layanan secara lebih rinci dapat dilihat menu produk.
1. KPR dan Perbankan Konsumer
o Produk kredit konsumer terbagi menjadi empat yaitu KPR Bersubsidi, KPR Non Subsidi,
Kredit Perumahan lainnya dan Kredit Konsumer
o Produk simpanan juga terbagi menjadi tiga yaitu Giro, Tabungan dan Deposito
No
.

Jenis Layanan

Penjelasan

a.

Mortgage

Menyediakan layanan pembiayaan berbasis rumah

No
.

Jenis Layanan

Penjelasan

atau hunian

2.

b.

Consumer
Loan

i. Memberikan layanan pembiayaan konsumer
dan personal
loan
ii. Pengembangan bisnis consumer loan darivalue
chain
perumahan

c.

Consumer
Funding

i. Memberikan layanan produk dana dan jasa yang
berorientasi pada
nasabah
individual
ii. Pengembangan bisnis wealth management

Perumahan dan Perbankan Komersial

o Produk kredit komersial terbagi menjadi tiga yaitu Kredit Konstruksi, Kredit Mikro &
Usaha Kecil Menengah serta Kredit Korporasi lainnya
o Produk simpanan didominasi oleh dua hal yaitu Giro dan Deposito

3.

No
.

Jenis Layanan

Penjelasan

a.

Commercial loan

Mengelola bisnis commercial loan termasuk kredit
konstruksi

b.

SME

Memberikan layanan pembiayaan bagi segmen
mikro dan kecil

c.

Commercial
&
Institusional Funding

Memberikan layanan jasa dan produk dana yang
berorientasi kepada nasabah korporasi dan
institusional

Perbankan Syariah

o Produk pembiayaan terbagi menjadi dua yaitu Pembiayaan Konsumer Syariah dan
Pembiayaan Komersial Syariah
o Produk pendanaan terbagi menjadi tiga yaitu Giro Syariah, Tabungan Syariah dan
Deposito Syariah
No
.

Jenis Layanan

Penjelasan

a.

Badan Usaha
Syariah

Menyediakan layanan produk dan jasa syariah yang
menciptakan sinergi bisnis Bank BTN

4. Treasury & Asset Management
o Menyediakan layanan jasa dan produk treasury
o Mengelola bisnis DPLK
d. Struktur Organisasi Bank BTN

Catatan:

Bank BTN tidak memiliki anak perusahaan dan grup perusahaan

2. ASABRI
a. Latar Belakang
Semula prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Dephan/Polri menjadi peserta Taspen
(Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri) yang didirikan pada tanggal 17 April 1963 berdasarkan
Peraturan

Pemerintah

Nomor

15

Tahun

1963.

Namun dalam perjalanannya, keikutsertaan prajurit TNI dan anggota Polri dalam Taspen
mempengaruhi penyelenggaraan Program Taspen karena :
Perbedaan Batas Usia Pensiun (BUP) bagi prajurit TNI, anggota Polri yang berdasarkan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 Pasal 1 dengan PNS yang berdasarkan UndangUndang Nomor 11 Tahun 1969 Pasal 9.
Sifat khas prajurit TNI dan Polri memiliki risiko tinggi banyak yang berhenti karena gugur
atau tewas dalam menjalankan tugas.
Adanya kebijaksanaan Pemerintah untuk mengurangi jumlah prajurit secara besar-besaran
dalam rangka peremajaan yang dimulai pertengahan tahun 1971.
Jumlah iuran yang terkumpul pada waktu itu tidak sebanding dengan perkiraan klaim yang
akan diajukan oleh para Peserta. Untuk menindaklanjuti hal-hal tersebut dan meningkatkan
kesejahteraan Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Dephan/Polri, maka Dephankam (saat
itu) berprakarsa untuk mengelola premi sendiri dengan membentuk lembaga asuransi yang
lebih sesuai, yaitu Perusahaan Umum Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (Perum ASABRI) yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1971 pada tanggal 1 Agustus 1971, dan selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Jadi
ASABRI.

Dalam perkembangannya untuk meningkatkan gerak usaha, maka berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 68 Tahun 1991 bentuk usaha ASABRI dari Perusahaan Umum (Perum)
dialihkan menjadi Perseroan Terbatas (PT), sehingga menjadi PT ASABRI (Persero).
Kedudukan PT ASABRI (Persero)
PT ASABRI (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perseroan
Terbatas dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh negara yang diwakili oleh Menteri Negara
BUMN selaku Pemegang Saham atau RUPS berdasarkan PP No. 64 Tahun 2001 tentang
Pengalihan kedudukan, tugas, dan wewenang Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan

(Persero), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara.
b. Filosofi PT ASABRI (Persero)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian,
menurut jenis usaha PT ASABRI (Persero) merupakan asuransi jiwa, sedangkan menurut sifat
penyelenggaraan usahanya PT ASABRI (Persero) bersifat sosial, sehingga dapat dikatakan
bahwa PT ASABRI (Persero) adalah perusahaan asuransi jiwa yang bersifat sosial yang
diselenggarakan secara wajib berdasarkan undang-undang dan memberikan perlindungan dasar
untuk

kepentingan

TNI/Polri.

Seperti perusahaan asuransi sosial pada umumnya, penyelenggaraan kegiatan asuransi PT
ASABRI (Persero) menekankan pada prinsip dasar asuransi yaitu kegotongroyongan, "dimana
yang muda membantu yang lemah, yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan
rendah, yang berisiko rendah membantu yang berisiko tinggi, yang sehat membantu yang sakit".
Tugas
Secara makro PT ASABRI (Persero) bertugas mendukung program pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional melalui penanaman dana investasi dan Program Pembinaan
Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK), yang kemudian berkembang menjadi Program Kemitraan
dan

Bina

Lingkungan

(PKBL).

Secara mikro PT ASABRI (Persero) bertugas menunjang upaya meningkatkan
kesejahteraan Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri beserta keluarganya melalui
penyelenggaraan program asuransi sosial dan pembayaran pensiun.
Peserta ASABRI
Sesuai pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1971 yang diperbaharui dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1991, setiap Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS
Kemhan/ Polri wajib menjadi peserta ASABRI. Khusus untuk Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) terhitung mulai tanggal 1 April 1977 wajib menjadi Peserta ASABRI sesuai Surat
Edaran Menhankam/ Pangab Nomor SE/04/III/1977.
c. Masa Kepesertaan
Kepesertaan ASABRI dimulai sejak tanggal diterbitkannya surat keputusan pengangkatan
pertama menjadi Prajurit TNI, Anggota Polri dan Calon Pegawai Negri Sipil Kemhan/Polri
sampai dengan yang bersangkutan pensiun, berhenti, atau meninggal dunia 1 Agustus 1971,
maka :
Bagi Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri yang surat keputusan
pengangkatan pertamanya terbit pada tanggal 1 Juli 1961 atau sebelumnya, tanggal
kepesertaannya ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Juli 1961 atau sejak terbentuknya
1. TASPEN.
2. Bagi Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri yang surat keputusan
pengangkatan pertamanya terbit setelah tanggal 1 Juli 1961, tanggal kepesertaannya

ditetapkan sesuai surat keputusan pengangkatan pertama tersebut.
d. Kewajiban dan Hak Peserta Asuransi ASABRI
1. Kewajiban

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1974 dan yang
terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1977 tentang perubahan
dan Tambahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1974 tentang
Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan, Penyetoran, dan besarnya iuran-iuran yang dipungut
dari Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun. Kewajiban Peserta adalah
memberikan iuran sebesar 3,25 % dari gaji pokok + tunjangan istri + tunjangan anak.
2. Hak

Peserta ASABRI yang terdiri dari Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri
baik aktif maupun pensiun beserta keluarganya berhak mendapatkan manfaat santunan sesuai
peraturan yang berlaku serta pelayanan pembayaran pensiun.
e. Pelayanan Prima dan Berkualitas Bagi Peserta
PT ASABRI (Persero) sebagai institusi publik berkomitmen untuk bekerja profesional
serta konsisten memegang amanah sesuai dengan visi dan misi perusahaan demi memberikan
pelayanan prima bagi seluruh Prajurit TNI dan Anggota Polri serta PNS Kemhan/Polri dengan
berprinsip "5T" Tepat Waktu, Tepat Alamat, Tepat Orang, Tepat Jumlah dan Tertib Administrasi
serta selalu memberikan pelayanan "4S" Senyum, Salam, Sapa dan Sabar.
f. Peraturan Pembentukan
Ketentuan mengenai Santunan ASABRI tertuang pada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 67 Tahun 1991 tentang Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
g. Peserta ASABRI
Seluruh Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pegawai Negeri Sipil Kemhan/Polri dan Pensiunan.
h. Iuran ASABRI
Iuran ASABRI berupa iuran THT ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 8 tahun 1977
sebesar 3,25% dari (GP + TI + TA) peserta setiap bulan