Laporan Kegiatan Hasil Magang 1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Visi Misi Sekolah
1. Visi Sekolah
SMA Negeri 1 Bontomarannu memilih visi ini untuk tujuan jangka
pendek, menengah dan panjang. Visi ini menjiwai warga sekolah, untuk
selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai
tujuan sekolah. Adapun Visi dari SMA Negeri 1 Bontomarannu adalah
“Teladan dalam perilaku, cerdas dalam IPTEK, unggul dalam prestasi
berdasarkan iman dan takwa”
Adapun indikator dari visi tersebut adalah :
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
2. Ungggul dalam prestasi.
3. Berkembangnya kreatifitas, dedikasi, disiplin dan rasa tanggung
jawab.
4. Terciptanya rasa kekeluargaan yang harmonis.
5. Memiliki sarana dan prasarana lengkap dalam lingkungan sekolah
yang nyaman dan kondusif.
2. Misi Sekolah
Untuk mencapai visi tersebut diatas, diperlukakn suatu misi yang
merupakan kegiatan jangka pendek dengan arah yang jelas. Berikut ini

misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas :
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran
agama melalui penyelenggara bina rohani islam.

2. Meningkatkan komitmen seluruh warga sekolah terhadap tugas
pokok masing-masing.
3. Mewujukan lingkungan seluruh warga sekolah yang bersih indah
dan hijau.
4. Melaksanakan pembelajaran secara intensif dan efisien berdasarkan
prinsip pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM).
5. Mendorong siswa mengembangkan potensinya di bidang teknologi,
informasi, dan komunikasi melalui pelatihan TIK.
6. Menumbuhkan semangat berkompetensi secara sehat terhadap
seluruh siswa dalam bidang akademik, olahraga, dan seni.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan, visi dan
misi tersebut diatas disusun berdasarkan hasil musyawarah demokratis oleh
kepala sekolah, komite sekolah dan pemangku kepentingan sekolah lainnya.
Walaupun visi & misi sekolah terpampang jelas di lorong masuk sekolah,
namun yang mengetahui garis besarnya hanya kepala sekolah, sebagian guru,

pemangku kepentingan sekolah dan hanya beberapa dan bahkan tidak ada
siswa yang mengetahui visi & misi sekolah tersebut.

B. Profil Sekolah
1. Sejarah Sekolah
Memasuki abad 21 yang penuh tantangan sekaligus peluang,
diperlukan kualitas sumber daya manusia yang mampu mengimplementasi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disertai dengan Iman dan Takwa kepada

2

Tuhan Yang Maha Esa. Selama ini, kenyataan menunjukkan bahwa mutu
pendidikkan belum merata. Menyikapi kondisi tersebut, pada tanggal 13
Juni 2003, Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa melakukan pembangunan
sekolah yang peletakan batu pertama oleh Bupati Gowa dan Menteri
Otoda saat itu, kemudian dibuka secara resmi oleh bapak Syahrul Yasin
Limpo selaku Bupati Kabupaten gowa pada tahun 2005.
Sebenarnya, sejak tahun sebelumnya SMA Negeri 1 Bontomarannu
telah menerima siswa, tetapi masih dititipkan di SMA Negeri 1
Sungguminasa karena sarana untuk proses belajar mengajar belum

sepenuhnya selesai. Baru pada tahun itulah siswa mulai menempuh
pendidikan di SMA Negeri 1 Bontomarannu.

2. Data Sekolah
Nama Sekolah

: SMA Negeri 1 Bontomarannu

Nomor Statistik Sekolah

: 301190307001

Nomor Pokok Sekolah Nasional

: 40301074

Status Sekolah

: Negeri


Akreditasi Sekolah

:B

Alamat Sekolah

: Jalan Poros Malino KM.08

Kelurahan

: Romanglompoa

Kabupaten

: Gowa

Provinsi

: Sulawesi-Selatan


Kode Pos

: 92172

Nomor Telepon

: (0411) 8210075

3

E-mail

: sma1bontomarannu@yahoo.co.id

Nama Kepala Sekolah

: Drs. Muh. Arsyad S., M.Pd

NIP


: 19630421 199103 1 015

Pendidikan Terakhir

: Magister (S-2)

3. Sarana dan Prasarana Sekolah
Secara umum sarana fisik yang dimiliki SMA Negeri 1
Bontomarannu adalah sebagai berikut :


Bangunan sekolah/SMA
Lingkungan SMA Negeri 1 Bontomarannu cukup bersih dan
terjaga baik lingkungan dalam maupun luar sekolah. Pekarangan
sekolah yang ditanami oleh berbagai jenis pohon membuat suasana
sekolah menjadi rindang dan sejuk.



Lapangan sekolah

Lapangan Sekolah berukuran sekitar 10 x 12 M. Lapangannya
datar dan telah dipaving. Lapangan ini dilakukan untuk berbagai
keperluan seperti upacara penaikan bendera yang dilaksanakan secara
rutin pada hari senin, kegiatan olahraga, senam dan lain-lain.



Perpustakaan
Kondisi perpustakaan yang cukup luas, bersih dan rapi.
Didalamnya tersusun rapi rak-rak buku dan kursi yang digunakan
siswa untuk membaca. Perpustakaan memuat berbagai buku seperti
buku paket pelajaran dan buku bacaan umum. Perpustakaan SMA
Negeri 1 Bontomarannu diawasi oleh Ibu Muliyati, S.Pd.

4



Kantin Sekolah
Kantin SMA Negeri 1 Bontomarannu terletak di sudut dalam

sekolah. Kantin tersebut dikelola oleh masyarakat sekitar dengan
pengawasan dari pihak sekolah. Terdapat sekitar 8 lapak kantin sekolah
yang cukup bersih.



WC/Toilet Sekolah
Toilet sekolah terbagi dua yaitu toilet untuk siswa dan toilet untuk
guru. Kebersihannya cukup terjaga pada toilet guru tetapi pada toilet
siswa sudah tidak layak dijadikan sebagai toilet.



Tempat Pembuangan Sampah
Letak tempat pembuangan sampah yang cukup bagus. Tempat
sampah juga terletak di depan tiap ruang kelas berupa pembuangan
untuk sampah basah, sampah kering dan sampah organik yang dapat
didaur ulang. Tempat pembuangan sampahnya berfungsi dengan baik
dan terawat kebersihannya.




Ruang Kelas
Luas masing-masing ruang kelas berukuran sekitar 4x4 m yang
cukup bersih dan rapi. Di dalam kelas terdapat bangku dan kursi
belajar untuk siswa, papan tulis putih, dan tata tertib kelas. Di SMA
Ngeri 1 Bontomarannu ini terdapat 27 ruang kelas yang bersistem
ruangan MIPA dan IPS, sesuai dengan kemampuan dan minat siswa
masing-masing.



Ruang Guru

5

Ruang guru SMA Negeri 1 Bontomarannu terletak dibagian depan
sudut kanan sekolah, berdekatan dengan pintu masuk sekolah. Pada
ruang guru ini, digunakan untuk semua guru, baik guru PNS maupun
yang masih berstatus Honorer.

Ruangan ini biasanya digunakan oleh guru pada saat jam istirahat
untuk melakukan aktivitasnya seperti memeriksa hasil ualangan,
duduk-duduk, maupun sekedar bercanda dengan sesama guru.


Tata Tertib
Tata tertib kelas disusun dan disepakati bersama oleh semua siswa
dan guru. Sebagian besar (75-90%) warga sekolah menaati tata tertib.
Setiap poin pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa akan
dicatat oleh guru BK.



Mushallah
Mushallah SMA Negeri 1 Bontomarannu berukuran sekitar 8x8 m
dan diberi nama Masjid Nurul Tarbiyah. Masjid ini digunakan untuk
keperluan beribadah siswa dan guru seperti shalat dan Jum’at ibadah
yang rutin dilaksanakan setiap hari jum’at. Perayaan hari besar islam
juga dilaksakan di masjid Nurul Tarbiyah. Selain itu, masjid ini juga
digunakan untuk keperluan proses belajar mengajar (PBM).

Sarana dan prasarana lain SMA Negeri 1 Bonromarannu adalah

jaringan Wi-Fi, tempat parkir guru dan siswa, pos satpam dan gudang.
4. Laboratorium
Laboratorium SMA Negeri 1 Bontomarannu yaitu :
1. Laboratorium Komputer

6

Pengawas : Kasmawaty, S.Si
Laboratorium komputer adalah tempat riset ilmiah,
eksperimen,

pengukuran

ataupun

pelatihan

ilmiah

yang

berhubungan dengan ilmu komputer dan memiliki beberapa
komputer dalam satu jaringan untuk penggunaan oleh kalangan
tertentu. Berbeda dengan warung internet (warnet) yang dalam
penggunaannya lebih ditujukan untuk umum, lab komputer biasa
dijumpai di sekolah-sekolah, perkantoran, dan badan peneliti
ilmiah. Lab komputer juga umumnya memiliki perangkat
tambahan seperti pencetak dan pemindai untuk menunjang
kebutuhan.
Lab komputer di sekolah ini digunakan oleh siswa dalam
proses

pembelajaran

komputer.

Dimana

setiap

siswa

melakukan praktik komputer didalam lab tersebut. Lab ini
dibuat untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah ini
agar lebih baik lagi. Lab ini juga digunakan untuk melakukan
proses ujian yang diberikan oleh guru kepada siswa mengenai
pembelajaran komputer.
2. Laboratorium IPA
Pengawas : Dra. Hijrah S.
Laboratorium IPA adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium
IPA biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya
kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium IPA di

7

sekolah ini digunakan sebagai suatu tempat untuk mengadakan
percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan
dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi. Tempat ini merupakan
salah satu ruangan disekolah ini yang didalamnya terdapat alatalat praktikum.
Lab ini digunakan oleh guru mata pelajaran IPA dan para
siswa untuk melakukan sebuah percobaan yang menyangkut
tentang mata pelajaran yang diajarkan. Tanpa adanya lab ini,
maka proses pembelajaran tidak mungkin akan efektif. Dengan
adanya lab ini, maka siswa akan lebih mampu menguasai
pelajaran IPA. Para siswa sangat terbantu dengan adanya lab ini.
5. Jumlah dan Kualifikasi Guru/Pegawai
Daftar nama guru di SMA Negeri 1 Bontomarannu adalah sebagai
berikut :

No
1
2
3
4
5
6

NAMA DAN NIP

JK PANGKAT

Drs. Muh. Arsyad S.,M.Pd

L

19630421 199103 1 015
Dra. Hijrah S.

P

19600304 198703 2 004
Drs. Muh. Haris Muslimin
19621005 198903 1 023
Drs. H. Muadin
19661231 199203 1 075
Dra. Hj. Rakhmawati
19670527 1992032 009
Dra. Siti Kaksum
19620315 198403 2 008

8

Pembina
Tingkat 1
Pembina
Tingkat 1

GOL./
RUANG
IV/b
IV/b

L

Pembina

IV/a

L

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

KET.
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Abd. Rachman Herman, S.Pd
19580503 198103 1 022
Dra. Haerani
19680609 199303 2 007
Dra. Andi Azrini
19670324 199203 2 005
Drs. Tajuddin Nur
19680512 199412 1 004
Rahman, S.Pd.,M.Si
19680917 199203 1 013
Siti Nurhayati, S.Pd
19620627 198903 2 007
Alwi
19660202 199203 1 009
Hj. Rahmawati Rahim, S.Pd
19671231 199203 2 052
Drs. Suharto, MM
19690102 199512 1 004
Bungamawar, S.Pd
19721231 1996022 001
Diyah Marlina, S.Pd
19681009 1998022 002
Sitti Alang, S.Pd
19710815 199803 2 008
Hasiah, S.Pd
19710525 1994122 003
Sitti Rachmawati, S.Pd
19731219 200003 2 003
Rahmah Radjab Bakri, S.Pd
19720416 199505 2 001
Muh. Safri, S.Pd.,M.Pd
19601210 199303 1 002
Baharuddin Goccang, S.Pd
19670513 200012 1 006
Masyita, S.E

L

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

L

Pembina

IV/a

L

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

L

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

L

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

P

Pembina

IV/a

L

Pembina

IV/a

L

Pembina

IV/a

P

19770217 2005022 002
Hj. Eka Suwasti, S.Pd

P

19770706 2005022 007

9

Penata
Tingkat 1
Penata
Tingkat 1

PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi

III/d

PNS

III/d

PNS

26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

Andi Apriwati, S.Pd
19810704 2005022 004
Kasmawaty, S.Si
19770311 2005022 004
Megawati, S.Pd
19720818 200604 2 027
Arsidah, S.Pd
19740825 200604 2004
Emy Abd. Salam, S.Pd.,M.Pd
19760223 200604 2 015
Andi Takhmi, S.Pd.,M.Pd
19820713 200701 2 010
Hasnawiyah, S.Pd

P

Penata

III/c

PNS

P

Penata

III/c

PNS

P

Penata

III/c

P

Penata

III/c

P

Penata

III/c

P

Penata

III/c

P

19690906 200701 2 030
Sitti Ramlah, S.S

P

19720705 200701 2 018
Rahmatan Ras, S.Pd

L

19770217 200701 1 003
Samrina Jayusman, S.Pd

P

19830406 200901 2 011
Muliati, S.Pd

P

19780312201001 2 014
Nursyamsi, S.Pd

P

19860519 201001 2 043

Penata
Muda Tk. 1
Penata
Muda Tk. 1
Penata
Muda Tk. 1
PenataMud
a Tk. 1
PenataMud
a
PenataMud
a

III/b
III/b

PNS/
tersertifikasi
PNS
PNS/
tersertifikasi
PNS
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi

III/b

PNS

III/b

PNS

III/a

PNS

III/a

PNS
Non PNS/

38

Andri Rahayu, S.Pd

P

39

Dra. Hasnah

P

40

St. Rahmini, S.Ag

P

Non PNS

41

Rahman, S.Pd.I

L

Non PNS

42

Era Dachri, S.Si

P

Non PNS

43

Rahmawati, S.Pd

P

Non PNS

44

Natsrah Yunus, S.Pd

P

Non PNS

45

Indrayani, S.Pd

P

Non PNS

46

Sumamiati Bakri, S.Pd

P

Non PNS

10

tersertifikasi
Non PNS/
tersertifikasi

47

Nasmirawati, S.Pd

P

Non PNS

48

Alqadri, S.Sos

L

Non PNS

49

Marhama, S.Pd

P

Non PNS

50

Irfayanti, S.Pd

P

Non PNS

51

Ami Triwardiana, S.Pd

P

Non PNS

52

Reski, S.Pd

P

Non PNS

53

Suryani, S.Pd.,S.Or

P

Non PNS

54

Hardianti, S.Pd

P

Non PNS

55

A. Anggung Setyawati, S.pd

P

Non PNS

56

Emiwati Jalil, S.Si

P

Non PNS

57

Djusman Iring, S.Sos

L

PNS/
Tambah Jam

6. Unit Kegiatan Siswa (UKS)
Unit Kegiatan Siswa (UKS) merupakan serangkaian kegiatan yang
didirikan oleh pihak sekolah itu sendiri dan dijalankan oleh siswa (i) yang
ada didalamnya. Unit kegiatan siswa ini bertujuan untuk melatih bakat
para siswa-siswi yang nantinya dapat diperlombakan, baik ditingkat
regional maupun nasional.
Adapun

jenis

Unit

Kegiatan

Siswa

di

SMA Negeri

1

Bontomarannu, yaitu sebagai berikut.
1. OSIS (Organisasi Intra Sekolah)
Pembina : Rahmatan Ras, S.Pd
OSIS adalah salah satu wadah organisasi siswa yang sah di
sekolah, dimana sekumpulan siswa mengadakan koordinasi dalam
upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan

11

yang memiliki suatu sistem pokok yaitu berorientasi pada tujuan,
memiliki susunan kehidupan berkelompok, memiliki sejumlah
peranan, terkoordinasi, dan berkelanjutan dalam waktu tertentu .
Awal terbentuknya OSIS SMA Negeri 1 Bontomarannu
yaitu pada tahun ajaran 2005/2006 dan diketuai oleh Agus Salim
dan setiap tahunnya diganti melalui proses pemilihan umum
sekolah. Rahmatan Ras, S.Pd.
2. Pramuka
Pembina :
Pramuka (Praja Muda Karana) adalah sebuah organisasi
atau

gerakan

kepanduan

yang

berproses

pada

pendidikan

kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia.
3. PMR (Palang Merah Remaja)
Pembina : Rahman, S.Pd.I
PMR (Palang Merah Remaja) adalah suatu organisasi
kepemudaan binaan dari palang merah indonesia yang berpusat
pada sekolah-sekolah atau kelompok-kelompok masyarakat dan
bertujuan memberitahukan pengetahuan dasar kepada siswa
sekolah dalam bidang yang berhubungan dengan kegiatan
kemanusiaan. Palang Merah Remaja SMA Negeri 1 Bontomarannu
ini terbentuk dan dibina oleh Rahman, S. Pd. I.
4. Paskibraka
Pembina : Drs. Tajuddin Nur

12

Paskibraka (Pasukan Pengibar bendera Pusaka) memiliki
tugas utama yaitu mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam
peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Para siswa dipilih
dan dilatih langsung oleh anggota TNI dan Polri yang nantinya
akan

melaksanakan

pengibaran

bendera

di

Kecamatan

Bontomarannu dan di Kabupaten Gowa setiap tanggal 17 Agustus.

BAB II
PROSEDUR PELAKSANAAN

A. Jumlah Siswa, Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang 1
1. Jumlah Siswa

NO

KELAS

1

X

112

2

XI

132

3

XII

71

L

MIPA
JUMLA
P
H
14
255
3
15
283
1
96
167
13

TOTAL

L

IPS
P
JUMLAH

86

82

168

88

80

169

452

63

77

140

307

423

4

TOTAL

315

39
0

705

27
3

23
9

512

1182

2. Tempat Pelaksanaan Magang
Nama Sekolah

: SMA Negeri 1 Bontomarannu

Alamat Sekolah

: Jalan Poros Malino Km. 08, Kelurahan
Romanglompoa, Kecamatan Bontomarannu,
Kabupaten Gowa, Sulawesi-Selatan

3. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan magang 1 ini dilaksanakan saat libur semester
dengan durasi waktu 4 (empat) minggu terhitung dari tanggal 04-30
Agustus 2014.

4. Langkah-Langkah Melakukan Pengamatan
Observasi/pengamatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
tahap-tahap pengamatan yang terdiri dari :
1. Tahap

persiapan

yaitu

:

pengamatan

awal,

menyusun

rencana

pengamatan, perizinan dan persiapan pengumpulan data,
2. Proses di lapangan yaitu : eksplorasi awal, eksplorasi mendalam, dan
mengecek serta mengonfirmasi hasil penelitian.
Pengamatan ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bontomarannu Kabupaten
Gowa. Subyek pengamatan ini adalah terdiri dari dua unsur, yaitu :
Pertama, Pihak institusi sekolah yang meliputi kepala sekolah, para
dewan guru, siswa, serta data-data sekolah yang dapat dijadikan
referensi.

14

Kedua, Pihak Komite sekolah yang meliputi ketua komite beserta
struktur kepengurusan yang terllibat dalam kegiatan Komite sekolah.
Adapun langkah-langkah pengamatan adalah sebagai berikut :
1. Mengajukan surat permohonan izin magang kepada kepala Dinas
Pendidikan dan Olahraga Kab. Gowa dan kepala SMA Negeri 1
Bontomarannu.
2. Melakukan pengamatan langsung tentang kultur sekolah.
3. Wawancara bersama guru.
4. Memilih salah satu guru mata pelajaran bahasa inggris yang ada di
sekolah untuk diikuti nantinya dan melihat secara langsung proses
pembelajaran yang dilakukan didalam kelas bersama dengan guru
tersebut.
5. Melakukan pengamatan untuk membangun kompetensi dasar
pedagogik, kepribadian dan sosial.
6. Melakukan pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta
didik.
7. Melakukan pengamatan langsung proses pembelajaran di kelas.
8. Melakukan refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.

15

BAB III
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PELAKSANAAN
A.1. Deskripsi Hasil Pengamatan Lansung Kultur Sekolah
SMA Negeri 1 Bontomarannu memiliki Rencana Kegiatan
Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
yang kerangkanya tersusun secara sistematis olehn kepala sekolah
beserta pemangku kepentingan sekolah sesuai dengan filosofi, arah, dan
tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UUD 1945
(yang diamandemen) dan dalam UUSPN NO. 20 TAHUN 2003, PP
Nomor 19 Tahun 2005 dan peraturan perundangan lainnya yang
relevan. RKS dan RKAS ini selalu diperbaharui setiap tahun sesuai

16

dengan bagaimana ketercapaian dan kondisi sekolah, serta rutin
dilaporkan kepada pemangku kepentingan sekolah. RKS memuat
rencana pemeliharaan
pemeliharaan

yang

sekolah dengan

sesuai

dengan

anggaran dan

kebutuhan

kegiatan

sekolah

yang

ketercapaiannya telah mencapai 75% - 100%.
Selain Rencana Kegiatan Skolah (RKS) dan Rencana Kegiatan
dan Anggara Seklah (RKAS) SMA Negeri 1 Bontomarannu juga
memiliki data inventaris, data ketenagaan dan siswa sekolah yang
diperbaharui secara regular dan sistematis.
Kepala sekolah selalu secara rutin terlibat dalam kegiatan
Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) dan selalu membagi
pengalamannya di sekolah dalam rangka pembinaan guru. Guru juga
selalu meningkatkan kemampuan profesionalnya karena semua guru
terlibat

aktif

dalam

kegiatan

rutin

Kelompok

Kerja

Guru

(KKG)/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serta melaksanakan
semua hasilnya untuk peningkatan PAKEM.
a. Program Kerja Sekolah
SMA Negeri 1 Bontomarannu sebagai salah satu instansi yang
terkait langsung dengan sistem pendidikan nasional memandang perlu
untuk melakukan perencanaan program kerja sekolah secara terencana,
terarah dan berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi yang telah
disepakati bersama. Penyusunan program kerja ini melibatkan kepala
sekoah, komite dan sejumlah pemangku kepentingan sekolah lainnya,

17

yang tertuang dalam rencana kerja jangka panjang, jangka menengah
dan jangka pendek.
Maksud penyusunan program kerja ini adalah : 1) memberikan
gambaran yang jelas tentang hasil-hasil yang telah dicapai, programprogram yang akan dilaksanakan serta masalah-masalah yang dihadapi
sekolah untuk waktu 8 tahun (jangka panjang), 4 tahun (jangka
menengah), dan tahun pelajaran 2014/2015 (jangka pendek), dan 2)
sebagai pedoman kerja semua personil sekolah dalam melaksanakan
tugas mengajar, mengelola dan membina kegiatan pembelajaran tahun
pelajaran 2014/2015.
Tujuan

dari

penyusunan

program

kerja

SMA Negeri

1

Bontomarannu adalah : 1) memberikan landasan dan arah yang jelas
dalam melaksanakan tugas selama kegiatan pendidikan berlangsung, 2)
sebagai alat kontrol pelaksanaan kegiatan sekolah, 3) sebagai tolak ukur
dalam menilai hasil kerja, dan 4) sebagai sumber data dan informasi
bagi penentuan kebijakan dan keputusan pimpinan.
Adapun program kerja SMA Negeri 1 Bontomarannu adalah
sebagai berikut :
1) Program Jangka Pendek (Tahun Ajaran 2014/2015)
Program jangka pendek merupakan bagian yang harus
dilaksanakan tahun pertama oleh sekolah pada Tahun Ajaran
2014/2015. Adapun program jangka pendek SMA Negeri 1
Bontomarannu adalah sebagai berikut :
a) Bidang Kurikulum

18

Bidang Kurikulum SMA Negeri 1 Bontomarannu
memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
kegiatan belajar mengajar (PBM) dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan

pemehaman

dan

penguasaan

guru

terhadap adanya perubahan kurikulum dari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan menjadi Kurikulum 2013.
2. Meningkatkan keterampilan guru dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM) di kelas
3. Menyusun pelaksanaan ekstra/UAS/UAN.
4. Menyusun jadwal evaluasi belajar, jadwal pembelajaran
dan pembagian tugas guru.
5. Melengkapi buku-buku sumber pelajaran baik untuk
pegangan guru maupun untuk pegangan siswa.
6. Meningkatkan kegiatan supervisi kelas baik secara
kualitas maupun kuantitas.
b) Bidang Kesiswaa
Bidang Kesiswaan mempunyai tugas membantu
Kepala Sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun program pembinaan kesiswaan / OSIS.
2. Melaksanakan

bimbingan,

pengarahan,

dan

pengendalian kegiatan siswa / OSIS dalam rangka
penegakan disiplin dan tata tertib.

19

3. Membina dan mengadakan koordinasi keamanan,
kebersihan,

ketertiban,

keindahan,

kekeluargaan,

kerindangan dan kesehatan.
4. Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus
OSIS.
5. Melakukan

pembinaan

pengurus

OSIS

dalam

keorganisasian.
6. Menyusun program jadwal dan pembinaan siswa
secara berkala dan isidental.
7. Melakukan pemilihan calon siswa, pemilihan siswa
penerima beasiswa.
8. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili kegiatan
di luar sekolah.
c) Bidang Humas
Bidang Humas mempunyai tugas membantu Kepala
Sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah
dengan orang tua / wali siswa.
2. Membina hubungan yang harmonis antara sekolah
dengan komite sekolah.
3. Membina pengembangan hubungan antara sekolah
dengan lembaga sosial lainnya.

20

4. Membina pengembangan hubungan antara sekolah
dengan instansi pemerintah, baik instansi vertikal
maupun horisontal.
5. Membina pengembangan hubungan dalam rangka
menjalani kerjasama dengan alumni.
6. Membuat

catatan

tentang

pengaduan,

keluhan,

masukkan, kritik dan saran dari orang tua / wali siswa
dan masyarakat.
7. Menyusun program dan membuat laporan pelaksanaan
hubungan masyarakat secara berkala maupun insidentil
kepada kepala sekolah.
8. Mensosialisasikan visi, misi, tujuan dan program
sekolah kepada masyarakat atau kepala sekolah
d) Bidang Sarana dan Prasarana
Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas
membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan – kegiatan
sebagai berikut :
1. Mendata sarana dan prasarana.
2. Memelihara dan mengawasi sarana dan prasarana
sekolah.
3. Merencanakan pengadaan dan perawatan sarana
prasarana.
4. Membuat dan mengisi buku yang diperlukan untuk
inventaris / perlengkapan.

21

5. Mengawasi dan mengecek sarana dan prasarana yang
mengalami

kerusakan

dan

segera

mengadakan

perbaikan / koordinasi sebagaimana mestinya.
6. Menyediakan / menyimpan alat-alat / bahan untuk
meengganti / memperbaiki saran dan prasarana yang
rusak / memerlukan perbaikan.
7. Membuat dan menyusun laporan keadaan sarana
prasarana sekolah setiap semester / tahunan kepada
Kepala Sekolah.
8. Tidak diperkenankan meminjamkan sarana dan
prasarana sekolah tanpa seijin dari Kepala Sekolah /
ketua Komite
e) Bidang Keuangan
Bidang keuangan SMA Negeri 1 Bontomarannu, dalam
perannya untuk meningkatkan kelanncaran pengelolaan
keuangan operasional sekolah sehingga pendistribusiannya
dapat memperlancar kegiatan pendidikan di sekolah dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pembenahan petugas pengelola keuangan, dan
2. Mengusahakan penambahan dan perbaikan sarana dan
prasarana sekolah.
f) Bidang Ketatausahaan
Bidang Ketatausahaan berfungsi meningkatkan pelayanan
terhadap stakcholder dan pendokumentasian kegiatan

22

pendidikan

melalui

pengadministrasian

meliputi

peningkatan

kegiatan

langkah-langkah

sebagai

berikut :
1. Penyusunan program Tata Usaha sekolah,
2. Menyusun administrasi keuangan sekolah,
3. Pembinaan dan pengembangan karir Tata Usaha
sekolah,
4. Menyusun administrasi sekolah,
5. Penyajian data/statistik sekolah, dan
6. Menyususn laporan dan pelaksanaan kegiatan pengurus
ketata usahaan sekolah secara berkala.
g) Wali Kelas
Wali kelas mempunyai tugas membantu Kepala
Sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1. Pengelolaan kelas.
2. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :
 Denah temoat duduk siswa
 Papan Absensi siswa
 Daftar pelajaran Siswa
 Daftar piket kelas
 Buku absensi siswa
 Buku kegiatan belajar mengajar
3. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.
4. Pengisian buku laporan pendidikan (raport).

23

5. Pembagian buku pendidikan (raport).
6. Mengadakan pengawasan dan pembinaan siswa.
7. Melakukan

pengawasan

dan

bertanggung

jawab

terhadap pelaksanaan 7K di kelas dan di lingkungannya.
8. Membuat laporan secara berkala tentang perkembangan
kelasnya (jurnal kelas dan daftar hadir siswa) kepada
Kepala Urusan Kurikulum / kesiswaan.
9. Melakukan

kunjungan

rumah

atau

mengadakan

pemanggilan orang tua / wali terhadap siswa yang
mengalami masalah
h) Bimbingan Konseling (BK)
Koordinator BK mempunyai tugas membantu
Kepala Sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun program dan pelaksanaan BK.
2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang
kesulitan belajar.
3. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar
lebih berprestasi dalam kegiatan belajar.
4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa
dalam

memperoleh

gambaran

tentang

pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
5. Menyusun statistik hasil penilaian BK.
6. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi.

24

lanjutan

7. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut
BK.
8. Menyusun laporan pelaksanaan BK

2) Program Kerja Jangka Menengah dan Panjang
Prioritas progra kegiatan jangka menengah dan panjang SMA
Negeri 1 Bontomarannu pada tahun 2014/2014 dititik beratkan
pada peningkatan mutu, meliputi :
a. Menyusun strategi pelaksanaan pengembangan profesional
guru dan tata usaha melalui penataran, diklat, seminar
maupun pendidikan jalur strata,
b. Melengkapi dokumen serta melaksanakan kurikulum 2013
secara lengkap dan menyeluruh,
c. Mengembangkan model pembelajaran dalam kelas,
d. Merencanakan dan melaksanakan Ujian Nasional (UN) dan
dapat mengatasi permasalahan yang timbul pada tahap
proses kelulusan,
e. Mengembangkan sistem evaluasi terhadap pelaksanaan
manajemen sekolah dan melakukan evaluasi diri,
f. Mengembangkan kultur sekolah yang kondusif dan
memotifasi belajar siswa serta mengembangkan hubungan
yang sinergis dengan orang tua siswa dan masyarakat
sekitar,

25

g. Pemberantasan program inovasi dan kreativitas siswa serta
program pemberantasan narkoba dan seks bebas,
h. Melengkapi dan menata ruangan sekolah, dan
i. Mengembangkan

administrasi

sekolah

melalui

komputerisasi data.
b. Sitem Pengelolaan Keuangan Sekolah
Pengelolaan keuangan sekolah adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi

perencanaan,

pelaksanaan,

penatausahaan,

pelaporan,

pertanggung jawaban, dan pengawasan keuangan sekolah. Adapun azas
pengelolaan keuangan sekolah dapat diuraikan sebagai berikut :
Keuangan sekolah dikelola secara tertib taat pada aturan
perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan kepatutan dan
manfaat untuk masyarakat. Yang dimaksud dengan secara tertib adalah
bahwa keuangan sekolah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna
yang

didukung

dengan

bukti-bukti

administrasi

yang

dapat

dipertanggungjawabkan.
Adapun yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan
di SMA Negeri 1 Bontomarannu adalah Tasim SE sebagai kepala
urusan keuangan, dengan proses pengelolaan keuangan adalah sebagai
berikut :
1. Perancangan Anggaran
Perancangan Anggaran dilakukan secara bermusyawarah
antara kepala sekolah, komite sekolah, dan pemangku

26

kepentingan

sekolah

lainnya,

yang

dilaksanakan

dan

diperbaharui setiap triwulan tahun.
2. Sumber Dana Sekolah
Sumber dana SMA Negeri 1 Bontomarannu adalah dari
Bantuan Operasional Sekolah (Pusat/APBN) dan dari dana
Pendidikan Gratis (APBD).
3. Penggunaan Keuangan Sekolah
Penggunaan keuangan SMA Negeri 1 Bontomarannu
adalah

untuk

keperluan

pengadaan

dan

pemeliharaan

opersional dan sarana dan prasarana penunjang proses belajar
mengajar serta intensif guru.
4. Pengawasan dan Evaluasi Anggaran
Pengawasan dan evaluasi anggaran dititik beratkan kepada
kepala

sekolah

dan

ketua

komite

SMA

Negeri

1

Bontomarannu.
5. Pertanggung Jawaban
Pertanggung jawaban anggaran dan penggunaan keuangan
sekolah dilakukan setiap akhir semester didepan para guru.
c. Sistem Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 1 Bontomarannu
dilakukan secara in door (kelas) Melalui berbagai metode belajar yang
mengajak siswa untuk lebih aktif, partisipatif, dan belajar secara
menyenangkan. Aktivitas belajar in door ini didukung oleh teknik

27

“mind mapping” untuk menulis, mencatat, dan meringkas, serta media
dan fasilitas belajar..
SMA Negeri 1 Bontomarannu menempatkan siswa sebagai
subyek utama dalam proses belajar mengajar. Siswa diajak menjadi
pembelajar yang mandiri, aktif, dan kooperatif yang mengetahui untuk
apa mereka belajar dan untuk apa ilmu pengetahuan dipelajari
(kemampuan reflektif). Sejatinya tidak ada murid atau peserta didik
yang bodoh. Justru fenomena yang mengemuka pada proses kegiatan
mengajar adalah kemampuan daya tangkap murid yang berbeda-beda
dalam menerima mata pelajaran dari guru. Kemampuan daya tangkap
murid, ada yang lemah, sedang dan kuat. Bagi murid yang memiliki
kemampuan daya tangkap lemah dan sedang menjadi tugas ekstra guru
untuk melakukan pengayaan dan remedial pada mata pelajaran tertentu
lebih intens lagi. Pandangan tersebut yang menginspirasi SMA Negeri 1
Bontomarannu untuk menjalankan program SKTB (Sistem Kelas
Tuntas Berkelanjutan) yang dicanangkan oleh Bupati Kab. Gowa
Ichsan Yasin Limpo, SH., MH. Pada tahun 2011.
Dalam proses belajarnya, siswa diajak untuk mengamati,
bertanya, mencoba, menalar, mengolah, menganalisa, menyimpulkan,
mengapplikasikan dan menyajikannya dalam bentuk karya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara logis dan estetis. Sekalipun penting,
penguasaan materi bukanlah menjadi tujuan dari proses pembelajaran,
melainkan sebagai media untuk mencapai tujuan. Siswa dibimbing
untuk membangun pengetahuan dan keterampilannya sebagai bentuk

28

tanggung jawabnya terhadap Pencipta, diri dan lingkungannya (alam
dan masyarakat).
Siswa yang belum tuntas akan dibekali dengan program remedial,
sementara siswa yang sudah tuntas akan memperoleh program
pengayaan. Di samping itu, sekolah ini juga mengadakan program
peminatan/penjurusan di kelas X semester I atau II melalui kegiatan tes
potensi akademik, minat dan bakat. Program jurusan yang ada adalah
program MIPA dan IPS. Sekolah inipun memfasilitasi kebutuhan siswasiswi kelas XII yang akan melanjutkan studinya ke perguruan tinggi
negeri dengan meningkatkan kuantitas dan intensitas pembelajaran
siswa yang dianggap mampu untuk bersaing . Singkatnya, pendidikan
di SMA kami menitikberatkan aspek proses belajar, tidak hanya pada
aspek hasil akhir yang menuntut siswa untuk menguasai (menghafal)
materi pelajaran dan lulus ujian.
d. Partisipasi Masysrakat terhadap Sekolah (Komite)
Partisipasi masyarakat terhadap pendidikan adalah suatu bentuk
kerja sama yang erat antara perencana dan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, melestarikan dan mengembangkan
pendidikan.

Untuk

menampung

dan

menyalurkan

partisipassi

masyarakat dalam pendidikan maka perlu dibentuk suatu wadah yang
diberi nama Komite Sekolah.
Komite Sekolah merupakan badan mandiri yang mewadahi peran
serta masyarakat dalam meningkatkan mutu, pemerataan dan efisiensi
pengelolaan pendidikan si satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra-

29

sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar
sekolah.
Komite Sekolah SMA Negeri 1 Bontomarannu dibentuk
berdasarkan musyawarah yang demokratis oleh kepala sekolah, guruguru bersama perwakilan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh
penndidik, tokoh agama, pers, usahawan dan perwakilan dari
pemerintah, dan diperbaharui setiap empat tahun masa jabatan.
Adapun Ketua Komite SMA Negeri 1 Bontomarannu dari
beberapa periode adalah sebagai berikut :
1. Tajuddin Pawallang : 2003-2008 (SK:049/DPN-GB/SMAN1.
BTN/2004)
2. Tajuddin Pawallang : 2008-2012 (107/DPN-GB/SMAN1.
BTN/2008)
3. Tajuddin Pawallang : 2012-2016 (196/DPN-GB/SMAN1.
BTN/2012)
Komite SMA Negeri 1 Bontomarannu telah menjalankan fungsifungsi pokok sebagai komite sekolah seperti :
1. Advisor/pemberi pertimbangan, yaitu memberikan masukan
atau saran dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan
ekstrakurikuler serta dalam sarana dan prasarana sekolah.
2. Supporting/pendukung, yaitu berupa tindakan nyata dari
persatuan orangtua untuk memberikan dukungan terhadap
program-program sekolah. Dukungan ini berupa dana, tenaga,
keamanan, dan non dana seperti ide dan pemikiran.

30

3. Controlling/pengontrol, yaitu dengan melakukan pengawasan
sejauh mana pelaksanaan program, kurikulum, proses belajar
mengajar dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dilaksanakan di
sekolah.
4. Mediator, yakni komite sekolah berperan sebagai mediator
antara orang tua dengan guru. Semua kritik, saran dan
masukan yang diterima oleh komite sekolah disampaikan
kembali kepada pihak sekolah.
Dalam

menjalankan

tugasnya,

komite

SMA

Negeri

1

Bontomarannu menyusun sebuah program kerja hasil musyawarah
bersama oleh para pemangku kepentingan di sekolah. Adapun
persentase keterlaksanaan program komite sekolah adalah sekita 75%
hingga 100%”kata ketua komite SMA Negeri 1 Bontomarannu,
Tajuddin Pawallang.
Pada setiap periode kepengurusan, komite sekolah menyusun
laporan secara tertuis kepada sekolah terkait kegiatan sekolah serta
sudah seberapa terealisasinya semua program yang telah dijalankan.
Saat ini SMA Negeri 1 Bontomarannu telah menjalankan Program
Pendidikan Gratis dari Pemerintah Daerah (pemda) Kabupaten Gowa,
yang keberadaannya telah menurunkan kualitas keterlibatan langsung
dari komite sekolah. Tetapi komite sekolah masih tetap menjalankan
peran dan tugasnya walaupun sudah tidak terlalu aktif dulu pada saat
pertama pembangunan hingga adanya Perda Gowa tentang Pendidikan
Gratis.

31

A.2. Deskripsi Hasil Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Dasar
Pedagogik , Kepribadian, Sosial dan Profesional
Untuk dapat menjalankan tugasnya sebagai pendidik, seorang
seharusnya memiliki empat kompetensi guru seperti yang tercantum pada
permendiknas RI nomor 16 tahun 2007. Didalamnya termaktub standar
kompetensi yang seyogyanya dimiliki oleh setiap guru, baik guru
TK/PAUD/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, maupun guru SMK/MAK.
Kompetensi

tersebut

adlah

kompetensi

pedagogik,

kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Keempat
kompetensi tersebut merupakan seperangkat kecerdasan yang dapat
dimanfaatkan guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik.
a. Kompetensi Dasar Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran peserta didiknya. Kompetensi seorang
guru dalam mengelola pembelajaran sangatlah penting, karena
ditangan merekalah murid atau peserta didik mendapatkan transfer
ilmu pengetahuan dan keterampilan, sebagai bekal kehidupannya
pada masa yang akan datang. Tentu saja dalam melakukan
pembelajaran, sebaiknya hubungan guru dengan murid dapat
berjalan dengan baik serta menggunajan beberapa metode/stretegi
pembelajaran yang efektif. Kompetensi paedagogik meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi dan hasil belajar dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

32

Secara lebih rinci, Marsigit (2008) menjelaskan bahwa kompetensi
paedagogik guru meliputi:
1) Penguasaan karakteristik peserta didik dan aspek fisik, moral,
spiritual, social, kultural, emosional dan intelektual;
2) Penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik;
3) Pengembangan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
yang diampu;
4) Menyelenggarakan pembelejaran yang mendidik;
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran;
6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktulisasikan berbagai potensi yang dimiliki;
7) Berkomunikasi secara efektif, empiric dan santun kepada
peserta didik;
8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi, proses dan hasil
belajar;
9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran;
10) Melakukan tindakan reflektif untuk kepentingan kualitas
pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap guru dalam
melaksana-kan pembelajaran di SMA Negeri 1 Bontomarannu,

33

hasilnya

menunjukkan

bahwa

guru telah

memahami

dan

menguasai keempat kompetensi seperti yang telah disebutkan di
atas. Misalnya pada kompetensi pedadogik, guru telah memahami
dan menghayati peran pedagogiknya. Guru telah bijaksana ketika
menyampaikan

materi

pelajaran,

sesuai

dengan

tingkat

perkembangan jiwa siswa yang dididik. Kompetensi pedagogik ini
merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan usia
dini,sekolah dasar dan bahkan sekolah menengah. Karena pada
level pendidikan dasar dan menengah, seorang anak sangat
membutuhkan bimbingan, contoh, keteladanan dan perhatian dari
pendidiknya baik orang tua di rumah maupun guru di sekolah.
b. Kompetensi Dasar Kepribadian
Dalam standar pendidikan nasioanal Indonesia, setiap guru
atau dosen harus memiliki kompetensi kepribadian yang baik,
karena merekalah yang membimbing generasi muda bangsa dalam
mengasah pengetahuan dan keterampilannya untuk kemudian dapat
terjun ke masyarakat. Yang dimaksud dengan kompetensi
kepribadian adalah kemempuan kepribadian yang mantap, stabil,
arif, dewasa, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didiknya, serta berakhlak mulia. Guru dan dosen memang harus
memberikan contoh yang baik dan sesuai dengan kepribadian
bangsa karena ada pepatah mengatakan “Guru kencing berdiri,
murid kencing berlari”. Kalau kepribadian guru kurang baik,
bagaimana dengan anak didiknya?

34

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap siswa,
berkenaan dengan hal-hal yang menyenangkan dari seorang guru
adalah diantaranya, guru tersebut ramah, murah senyum, tidak
cepat marah, bijaksana, perhatian, adil terhadap semua siswa, baik
sikapnya dan tidak pilih kasih.seorang anak didik atau siswa yang
pada kesan pertama sudah nyaman bersama gurunya, biasanya
relatif senang belajar dan mudah mengikuti pelajaran berikutnya.
Melalui kompetensi personal atau kepribadiannya, seorang guru
dapat berkontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan dan
pembelajaran dengan menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, saling menghargai santun dan nyaman. Terlebih
jika dilandasi aspek spiritualistas berupa ketulusan dan keikhlasan.
c. Kompetensi Dasar Sosial
Yang dimaksud dengan kompetensi sosial bagi seorang guru
adalah kemempuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali siswa, dan
masyarakat sekitar.
Ada lima kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh seorang
guru, yaitu : (a) Berkomunikasi lisa, tulisan, dan/atau isyarat, (b)
Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, (c)
Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik
(d)

Bergaul

secara

santun

dengan

masyarakat

sekitar

dengan

mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku, dan (e)

35

Menerapkan

prinsip-prinsip

persaudaraan

sejati

dan

semangat

kebersamaan.
Sebagai seorang makhluk sosial, tentu saja guru tidak pernah
terlepas dari kehidupan sosial yang ada di masyarakat dan lingkungan
sekitar. Kompetensi sosial tersebut dangat berguna untuk bertanggung
jawab, berdisiplin, berwibawa dan mandiri.

Berdasarkan pengamatan terhadap guru di SMA Negeri 1
Bontomarannu, hasilnya Guru tersebut telah mantap dan lebih
sabar dalam menghadapi kondisi kelasnya dengan sangat kondusif,
aktif dan kreatif, walaupun maksimal. Dengan adanya kompetensi
sosial ini yang dimiliki oleh guru maka dengan mudah melakukan
interaksi dan komunikasi yang timbal balik antar guru dan
siswanya.
d. Kompetensi Dasar Profesional
Bagi seorang guru atau dosen, kompetensi profesional
mengacu pada kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam. Ruang lingkup kompetensi profesional bagi
seorang guru meliputi penerapan landasan kependidikan yang baik,
baik secara filosofis, psikologis dan lain-lainnya. Disamping hal
tersebut, berkaitan dengan perkembangan teknologi, para guru juga
diharapkan mampu menguasainya. Penguasaan terhadap TIK
terutama komputer dan internet diharapkan mampu digunakan
sebagai sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran.
Dengan proses pembelajaran yang ditunjang oleh kemajuan TIK

36

maka diharapkan siswa dapat lebih mengerti dan memahami
bidang studi yang bersangkutan.
Berdasarkan hasil pengamatan kami terhadap guru, kami
belum melihat guru telah menguasai dan menguasai kompetensi
ini. Terutama pada penguasaan terhadap teknologi dan informasi.
Padahal dengan kemampuan profesional, seorang guru akan
mampu membangun susana pembelajaran yang menyenangkan
bagi murid-muridnya sekaligus memberdayakan potensi dan
talentanya. Melalui kemampuan profesional pula seorang guru
akan mampu menyusun bahan ajar, memilih metode pembelajran
yang sesuai dan mengendalikan suasana kelas yang nyaman serta
menyenangkan.

A.3. Deskripsi Hasil Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Peserta
Didik

A.4. Deskripsi Hasil Pengamatan Langsung Proses Pembelajaran di Kelas
Guru yang diammati : Dra. Siti Kalsum
Kelas

: X MIPA 1 dan X MIPA 2

Jumlah Siswa

: X MIPA 1 = 40 Orang
X MIPA 2 =

Waktu

: Kamis dan Sabtu

a) Poses Belajar Mengajar (PBM)

37

Berdasarkan pengamatan langsung Proses Belajar Mengajar (PBM)
yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dalam lima kali pengamatan,
hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan I ( Kamis, 07 Agustus 2014)
 Pendahuluan


Mempersiapkan

kelas

dalam

pembelajaran

(absensi,

kebersihan kelas, dan lain-lain)


Memberi motivasi kepada peserta didik guna dalam proses
belajar mengajar selama 1 semester berjalan dengan lancar
dan baik.

 Kegiatan Inti



Karena pertemuan pertama guru dengan peserta didik, guru
hanya memperkenalkan diri dan menjelaskan sistem penilaian
yang akan dilakukan selama satu semester.



Guru menjelaskan poin-poin materi yang akan diajarkan
dalam satu semester kedepan,



Menyuruh peserta didik untuk mencari informasi yang luas
dan dalam, tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
selama satu semester dari berbagai sumber pembelajaran.

 Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, yang dilakukan guru adalah :


Guru memberikan tugas kepada siswa terkait materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya,

38



Menyampaikan

rencana

pembelajaran

pada

pertemuan

berikutnya.
2. Pertemuan II (Sabtu, 09 Agustus 2014)
 Pendahuluan


Mempersiapkan

kelas

dalam

pembelajaran

(absensi,

kebersihan kelas, dan lain-lain),


Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan
memberikan pertanyaan/masalah tentang materi yang akan
diajarkan,



Menginformasikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.

 Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, yang dilakukan guru adalah adalah:



Terlebih dahulu, guru menjelaskan tentang materi yang
diajarkan dalam pertemuan ini,



Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran

baik

dengan

bertanya

maupun

dengan

menjawab tugas yang diberikan oleh guru,



Menjelaskan penjelasan konsep secara umum tentang
materi/topik yang diajarkan.



Guru memberikan tugas individu kepada peserta didik untuk
lebih memperdalam materi yang telah diajarkan,



Membantu peserta didik dalam menyelesaikan tugas yang
telah diberikan,

39



Peserta didik tampil di depan kelas untuk menyajikan hasil
kerjanya di papan tulis lalu menjelaskannya kepada temanteman kelasnya yang lain.

 Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, yang dilakukan guru adalah :


Guru memberikan tugas/pekerjaan rumah kepada peserta
didik untuk lebih memperdalam materi yang telah diajarkan.

3. Pertemuan III (Kamis, 14 Agustus 2014)
 Pendahuluan
Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan
kelas, dan lain-lain)
 Apersepsi


Pemeriksaan tugas yang telah diberikan pada pertemuan
sebelumnya,



Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan
memberikan

pertanyaan/masalah

tentang

materi

yang

diajarkan pada pertemuan sebelumnya, lalu mengaitkannya
dengan materi yang akan diajarkan pada pertemuan ini,
 Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, yang dilakukan guru adalah adalah:



Guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan dalam
pertemuan ini, yang belum dijelaskan pada pertemuan
sebelumnya,

40



Guru memberi kesempatan kepada muri untuk bertanya jika
ada penjelasan yanng belum dipahami dengan baik,



Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok,



Masing-masing kelompok diberi tugas terkait dengan materi
yang telah diajarkan,



Peserta didik tampil di depan kelas untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya.

 Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, yang dilakukan guru adalah :


Menyampaikan materi baru yang akan diajarkan pada
pertemuan berikutnya.

4. Pertemuan IV (Sabtu, 16 Agustus 2014)
 Pendahuluan


Mempersiapkan

kelas

dalam

pembelajaran

(absensi,

kebersihan kelas, dan lain-lain),


Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan
memberikan

pertanyaan/masalah

tentang

materi

yang

diajarkan,


Menginformasikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.

 Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, yang dilakukan guru adalah adalah:


Guru menjelaskan materi sampai jam pembelajaran selesai.

 Kegiatan Penutup
41

Dalam kegiatan penutup, yang dilakukan guru adalah :


Guru selesai menjelaskan dan menyampaikan kepada peserta
didik untuk terus mengingat pelajaran yang telah diberikan.

5. Pertemuan V (Kamis, 21 Agustus 2014)
 Pendahuluan
Guru

mempersiapkan

kelas

dalam

pembelajaran

(absensi,

kebersihan kelas, dan lain-lain)
 Apersepsi


Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan
memberikan

pertanyaan/masalah

tentang

materi

yang

diajarkan pada pertemuan sebelumnya, lalu mengaitkan
dengan pengetahuan materi yang akan diajarkan,
 Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, yang dilakukan guru adalah adalah :



Guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan dalam
pertemuan ini, yang belum disampaikan pada pertemuan
sebelumnya,



Guru memberi kesempatan kepada muri untuk bertanya jika
ada penjelasan yanng belum dipahami dengan baik,



Peserta didik diberi tugas terkait dengan materi yang telah
diajarkan,

 Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, yang dilakukan guru adalah :


Tugas yang belum selesai dijadikan pekerjaan rumah,

42

Menyampaikan pion-poin materi yang akan diajarkan pada



pertemuan berikutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara mengenai proses
pembelajaran, hasilnya adalah guru mengawali mengawali materi
pelajaran dengan memberikan sebuah masalah/soal baik itu tentang
materi yang telah diajarkan maupun materi yang akan diajarkan. Hal itu
dilakukan

untuk

memancing

siswa

berpikir

lebih

aktif

dan

mengeluarkan sebuah ide baru. Kemudian setelah itu, guru menjelaskan
materi dengan metode ceramah yang diselingi proses tanya jawab
kepada siswa yang berkaitan pada materi sehingga menghasilkan
interaksi multiarah antara guru dengan siswa maupun antara siswa
dengann siswa. Proses tanya jawab ini memancing siswa untuk
mengajukan pertanyaan. Hal ini membuat siswa sebagian besar aktif
terutama siswa perempuan yang cenderung lebih aktif dibanding siswa
laki-laki.
Setelah guru menjelaskan dan semua siswa telah paham secara
keseluruhan, guru lalu memberi tugas kepada siswa untuk lebih
memperdalam konsep tentang materi yang telah diajarkan, dan jika
masih ada siswa yang belum dapat memahami dan menyelesaikan tugas
yang diberikan, guru terus mengajarnya hingga paham. Seharusnya
dalam proses pembelajaran guru menggunakan Lembar Kerja Siswa
(LKS), namun guru terkait belum menggunakan LKS karena belum
dibuat.

43

Berdasarkan pengamatan, proses pengeloaan siswa yang
dilakukan oleh guru bervariasi, kadang berkelompok, berpasangan
dengan teman sebangku, maupun individu, sesuai dengan materi
pelajarang dan tingkat kesulitannya. Hal ini dapat memancing para
siswa untuk lebih aktif lagi.
Pada akhir pelajaran, guru meminta siswa untuk melakukan
refleksi setelah mempelajari suatu materi/konsep yang telah diberikan.
Dan hasilnya akan dijadikan pedoman dalam pembelajaran selanjutnya.

b) Penilaian
Berdasarkan hasil wawancara, penilaian dilakukan dengan
melihat berbagai instrumen seperti tes tetulis (MID dan UAS), penilan
kineraj/keaktifan dari siswa, hasil kerja siswa (tugas/PR) dan penilaian
diri/sikap. Guru menggunakan penilaian proses dan hasil, serta
memanfaatkannya

untuk

kegiatan

tindak

lanjut.

Guru

juga

menggunakan penilaian proses dan hasil untuk memantau kemajuan
belajar siswa, seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi.
Menurut hasil wawancara selain tugas dan keaktifan siswa
dikelas, guru juga memantau kemajuan belajar siswa dengan
mengadakan ulangan harian setiap selesai pembelajaran terhadap 1
materi/bab.

Dari

ulangan

harian

inilah,

guru

dapat

melihat

perkembangan pengetahuan siswa terhadap materi tersebut, dan
seberapa persen keberhasilan guru dalam mendidik siswa. Siswa yang
belum mencapai Kriteria Ketunt