Kelebihan dan Kekurangan Televisi docx

Astrid Priscilla Dion

Ilmu Komunikasi

131110027

Universitas Putera Batam

JURNALISTIK TELEVISI
Komunikasi secara sederhana diartikan sebagai siapa menyampaikan apa melalui media
apa kepada siapa dengan efek apa (who says what in which channel to whom with what effect).
Hal ini berarti setiap kegiatan komunikasi tentulah memerlukan media. Ada banyak media yang
tersedia, salah satunya media massa yang kegiatan komunikasinya disebut komunikasi massa.
Media massa adalah istilah yang dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan
jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Fungsi
media massa adalah tugas khusus yang dibebankan pada media massa. Disebutkan 4 fungsi
media massa yaitu fungsi penyalur informasi, fungsi mendidik, fungsi menghibur, dan fungsi
mempengaruhi. Mainstream media atau media massa, umumnya digunakan untuk mencetak
publikasi, seperti koran dan majalah yang banyak dibaca oleh masyarakat, bersama dengan
stasiun televisi, film dan radio yang berisi acara-acara yang diminati penonton.
Karakteristik komunikasi massa yang meliputi beberapa hal, yaitu :

A. Komunikatornya melembaga, berbicara mewakili lembaga (media massa), bukan atas
nama dirinya sendiri
B. Pesan bersifat umum karena dikonsumsi untuk orang banyak yang heterogen.
C. Menimbulkan keserempakan
D. Serentak penerimaan oleh massa. Media yang menjadi saluran komunikasi diterima pada
saat yang sama oleh publik
E. Berlangsung satu arah, yaitu komunikator kepada komunikan
Segala isi dan peristiwa yang ada di dunia menjadi sumber informasi bagi media massa.
Selanjutnya, media massa mempunyai tugas dan kewajiban selain menjadi sarana dan prasarana
komunikasi untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa di dunia ini
melalui pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud (berita, artikel, laporan penelitian,
dan lain sebagainya).

Media massa dapat berupa media cetak seperti koran, majalah, poster, selebaran, dan lainlain atau media elektronik seperti radio, televisi, dan internet. Pada Tugas Mandiri mata kuliah
Jurnalistik Televisi ini, saya mencoba untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan antara
surat kabar, radio, dan televisi berdasarkan karakteristiknya dan memberikan contoh berita
berikut perbedaannya yang dikomunikasikan melalui media-media tersebut.
Media massa awal salah satunya adalah surat kabar. Surat kabar menyajikan informasi
berupa teks dan gambar. Terdapat frekuensi penerbitan dan sirkulasi yang berbeda-beda
tergantung pada surat kabar tersebut. Ada koran yang terbit setiap hari seperti BatamPos, Tribun

Batam, Haluan Kepri, dan Koran Sindo. Ada pula yang terbit seminggu sekali, seperti Tempo
atau Bisnis Indonesia. Ada yang sirkulasinya untuk daerah lokal saja, ada pula yang
jangkauannya nasional.
Kekuatan surat kabar menurut saya adalah;
A. Fleksibel; karena bisa menyajikan berita lokal, juga bisa menyajikan berita nasional atau
bahkan internasional. Misalnya saja BatamPos, menyajikan berita mengenai peristiwa/isu
yang sedang hangat di Batam, namun tetap bisa memasukkan berita nasional juga seperti
masalah kasus korupsi atau yang lain, ada juga halaman khusus daerah Bintan, Meranti,
dan sebagainya, dan yang terakhir juga bisa melaporkan peristiwa internasional seperti
berlangsungnya liga eropa.
B. Detail; surat kabar bisa menyampaikan informasi yang lebih detail dibandingkan radio
atau televisi. Semua berita ditulis menggunakan metode piramida terbalik, dimana pada
puncaknya atau awal berita harus mengandung unsur 5W1H. Pada berita di surat kabar,
biasanya penjelasan sampai akhir tidak lagi hanya soal 5W1H namun ditambahkan halhal lain misalnya suasana kejadian, pendapat masyarakat, ahli, atau saksi, dan lain-lain.
C. Dapat Disimpan; sifat berita yang disiarkan di radio atau televisi tidak sama dengan
berita yang ditulis di koran. Kita bisa memegang radio dan televisi tapi tidak bisa selalu
mengakses informasinya, tidak bisa memegang beritanya. Namun pada koran, isinya
akan selalu tetap tercetak disitu (kecuali terkena hujan, tersobek, atau terganggu hal-hal
lain) sehingga dapat dibaca lagi jika ingin atau ada keperluan.
Sedangkan kelemahannya, menurut saya surat kabar itu kurang enak dipandang. Sering

kali kualitas cetakan surat kabar tidak bagus, bahkan ada surat kabar yang kertasnya berwarna

kehitaman dan sangat tipis. Warna di koran seringkali jauh dengan warna aslinya. Logo Pizza
Hut yang seharusnya berwarna merah menjadi agak oranye di koran.
Tata letak koran pun bagi saya terkesan berantakan, karena tulisannya yang tidak rapi kiri
kanan, sering disisipkan gambar di tempat-tempat yang tidak teratur sehingga membuat saya
bingung lanjutan bacaannya ke arah bawah atau ke kanan. Walaupun sudah tersegmentasi kadang
masih tidak teratur. Contohnya di BatamPos ada segmen probiz yang membahas bisnis-bisnis di
batam, segmen iklan di halaman-halaman tertentu. Namun kadang masih saja ada iklan banner
properti di halaman paling depan. Saya lebih menyukai majalah dalam hal media cetak.
Setelah kemunculan media cetak, muncul radio sebagai media massa penting berikutnya.
Dunia radio begitu dinamis. Walaupun banyak pihak sempat meramalkan matinya radio karena
tergantikan oleh televisi, dalam perkembangannya radio membuktikan diri telah berhasil
bertahan. Radio bahkan terus eksis, bertransformasi menjadi media yang semakin personal.
Mengutip pendapat Santi Indra Astuti dari buku Jurnalisme Radio yang kita pakai pada
mata kuliah Jurnalistik Radio yang lalu, kelebihan radio adalah;
A. Membidik Khalayak yang Spesifik; Biasanya radio yang berfrekuensi FM menargetkan
audiensnya masyarakat lokal dan menyesuaikan konten/programnya sehingga lebih
efektif mencapai tujuan komunikasi radio tersebut
B. Portable; radio sama dengan koran, bisa dipindahkan dan dibawa ke mana-mana, televisi

terlalu berat untuk hal ini. Radio bisa dibawa mengerjakan berbagai aktivitas, andalan
saya adalah karena radio bisa digunakan melalui handphone sambil mengendarai motor.
C. Intrusif; bersifat menembus, karena kita tidak bisa menolak siaran radio masuk ke
pendengaran kita (kecuali ada sesuatu yang menghalangi)
Sedangkan untuk kekurangannya diantaranya adalah;
A. Hanya bersifat suara saja, jadi kita harus berpikir dan mengimajinasikan pesan tersebut
B. Sangat singkat dan bersifat sekilas, kurang lebih sepert televisi (namun televisi masih ada
gambarnya, radio sama sekali tidak ada) sehingga kalau sudah berlalu tidak bisa diulang
kembali
C. Mudah terganggu karena kita hanya menggunakan indra telinga saja, ketika ada suara lain
yang masuk ke pendengaran, maka kita tidak akan konsentrasi lagi mendengarkan radio.
Misalnya saat mendengarkan info pemadaman listrik, saya dipanggil oleh ibu saya dan

ditanyai, saya jadi tidak tau jam berapa dipadamkan karena harus fokus juga ke
pertanyaan ibu saya.
Setelah surat kabar dan radio, hadirlah televisi sebagai kombinasi dari keduanya.Televisi
adalah media pandang sekaligus media dengar (audio-visual). Berbeda dari media cetak yang
hanya pandang saja, ataupun radio yang hanya dengar saja. Orang memandang gambar yang
ditayangkan di televisi, sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut.
http://www.romelteamedia.com mengatakan bahwa “Saya mengutip data survei Nielsen

yang menyebutkan, dibandingkan dengan media lain, 87% penduduk Indonesia menggunakan
TV untuk mendapatkan berita, 36% melalui SMS, 11% memperoleh informasi dari radio dan
hanya 7% yang masih menggunakan koran/majalah untuk mendapatkan berita.”
Kutipan di atas tidak lain menyatakan bahwa

media favorit masyarakat dalam

komunikasi massa adalah televisi. Keberadaan media elektronik televisi sebagai suatu
keniscayaan bagi siapapun. Bagi pemerintah maupun bagi masyarakat luas. Media televisi tidak
terbatas hanya sebagai media hiburan, ia juga berfungsi sebagai media informasi sekaligus alat
social control.
Televisi memiliki beberapa karakteristik khusus jika dibandingkan dengan media lainnya,
yaitu mengutamakan gambar dan kecepatan, bersifat sekilas dan satu arah, dan berdaya jangkau
luas. Sama dengan media lainnya, televisi juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut
adalah beberapa kelebihan televisi menurut Adi Badjuri dalam bukunya “Jurnalistik Televisi”
yang akan saya jelaskan sesuai pemahaman saya, diantaranya;
A. Kesan Realistik; Audio Visual
Pada media tradisional terdahulu seperti radio, dalam suatu berita/iklan/acara atau
program apapun, narasinya hanya dibacakan oleh penyiar dan background musik
sehingga pendengar membayangkan atau mengimajinasikan informasi di dalam

pikirannya sendiri. Berita/iklan/artikel di koran dilengkapi dengan ilustrasi/foto sehingga
pembaca dapat langsung melihat potret kejadian dan menarasikannya sendiri di dalam
hati maupun secara lisan. Keunggulan televisi di sini adalah seolah-olah penonton berada
langsung atau mengalami langsung sesuatu yang ditayangkan tersebut, karena gambar

yang ada pada televisi pun berupa gambar bergerak seperti video ataupun animasi dan
dilengkapi dengan suara yang nyata.
Misalnya ketika ada sebuah berita investigasi mengenai bakso yang mengandung
boraks, pada radio akan diceritakan bagaimana proses dan hasil investigasi tersebut.
Begitu pula pada koran, namun kali ini dilengkapi dengan potret-potret proses investigasi
tersebut. Pada televisi, rekam investigasi akan ditayangkan mulai dari persiapan,
percakapan wartawan dengan narasumber, proses pembelian dan pembuatan bakso
dengan boraks, hasil uji laboratorium, penjelasan dari pakar/ahli, dan lain-lain. Sehingga
tidak heran masyarakat lebih suka menonton televisi dibandingkan mendengarkan radio
atau membaca surat kabar.
B. Masyarakat Lebih Tanggap
Ketika ada suatu isu, masyarakat yang memang lebih suka menonton televisi
cenderung lebih tanggap atau mengambil sikap terhadap isu tersebut. Contohnya
peristiwa gempa tsunami di Aceh lebih dari 10 tahun yang lalu. Berita tersebut disiarkan
juga di radio, namun hanya diceritakan bahwa telah terjadi gempa di Aceh pada tanggal

26 Desember 2004 dengan korban jiwa sekian. Di surat kabar, berita tersebut dilengkapi
dengan foto-foto korban dan kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tsunami.
Di televisi, disiarkan rekaman kejadian gempa tsunami dan laporan langsung dari
wartawan yang berada di lokasi dan mewawancarai orang-orang di sekitar terutama
korban dan pihak-pihak yang membantu gawat darurat. Rekaman ini saya rasa lebih
menyentuh hati nurani masyarakat dibandingkan cerita di radio atau di koran, sehingga
masyarakat lebih tanggap bahkan ikut membantu semampunya.
C. Adanya Pemilahan Area Siaran (Zoning)
Suatu program/berita/iklan/acara di televisi, dapat dispesialisasikan audiensnya
maupun kontennya. Sekarang ini, banyak stasiun TV lokal yang disiarkan untuk area
daerah tertentu saja. Misalnya Batam TV atau Sinergi Channel yang disiarkan untuk
daerah Kota Batam dan sekitarnya. Ada juga stasiun TV yang membahas isu daerah
tertentu saja. Misalnya JawaPos yang mulai disiarkan dalam region nasional berisi
terutama berita mengenai Pulau Jawa. Stasiun TV dengan program berita nasional seperti

Liputan6, Metro, dan lain-lain dalam setiap siarannya memiliki segmen tersendiri untuk
beberapa daerah, seperti Jabodetabek, Sumatera, Bali dan Nusa Tenggara, dan lain-lain.
D. Terkait Erat dengan Media Lain
Maksudnya disini, berita yang disiarkan di media televisi biasanya disiarkan juga
di radio, surat kabar, majalah, internet, dan media lainnya. Masyarakat akan

membandingkan atau menyesuaikan berita yang diketahuinya melalui media satu dan
media lainnya.
Pada kasus gempa tsunami Aceh misalnya, disiarkan breaking news bahwa terjadi
gempa tsunami dengan kekuatan sekian skala richter, keesokan harinya akan muncul
berita di koran yang membahas gempa tsunami tersebut, baik dalam bentuk hardnews
maupun softnewsnya.
E. Cepat
Televisi dan radio mungkin hampir sama dalam segi kecepatan, siaran dapat
dilakukan dengan persiapan yang sesingkat mungkin. Bahkan radio lebih cepat lagi
karena tidak perlu mempersiapkan kamera untuk merekam gambar. Namun jika
dibandingkan dengan koran, majalah, dan lain-lain, televisi tentu lebih cepat.
Berita meninggalnya petinju dunia Muhammad Ali langsung disiarkan dalam
program Breaking News di Metro TV, namun berita ini baru diterbitkan Koran Sindo
keesokan harinya. Begitu pula dengan berita mengenai peristiwa-peristiwa lainnya yang
tergolong Hard News, maka dari itu masyarakat lebih mengutamakan mendapatkan
informasi yang aktual dan terbaru dari televisi.
F. Jangkauan Luas
Hal ini tentu tak diragukan lagi, stasiun TV nasional dapat kita tonton di daerah
mana saja. Bahkan di Batam kita bisa mendapatkan siaran channel TV dari negara
tetangga yaitu singapore dan malaysia. Radio dengan frekuensi dan kualitasnya nya yang

terbatas baik itu AM ataupun FM tidak bisa menyaingi daya jangkau televisi, apalagi
koran yang harus didistribusikan secara manual.
Perkembangan TV Kabel dan TV Digital memungkinkan kita melakukan
streaming dari internet untuk mendapatkan siaran televisi eropa, amerika, timur tengah,

dan lain-lain. Belakangan ini radio dan surat kabar pun mulai mempublikasikan siarannya
secara online.
Walaupun memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh media lain, televisi juga memiliki
kekurangan, diantaranya;
A. Jangkauan Pemirsa Massal
Stasiun TV dengan jangkauan nasional seperti Metro TV, SCTV, RCTI, TVOne
dan lain-lain harus membuat program/acara yang dapat ditonton oleh semua orang.
Misalnya acara “Tau Gak Sih?” yang ditayangkan Trans7 dapat menarik minat segala
lapisan masyarakat yang ingin menambah pengetahuan , sehingga rating penontonnya
akan tinggi.
Namun karena jangkauannya yang massal ini, di TV sulit dilakukan pemilahan
atau spesialisasi penonton tertentu. Pagelaran wayang kulit tradisional biasanya hanya
akan ditonton oleh orang jawa, konferensi pers ilmuwan nukir biasanya hanya ditonton
oleh akademisi, atau siaran langsung munaslub golkar hanya akan ditonton orang-orang
yang suka politik. Apabila hal-hal semacam ini disiarkan di TV nasional, maka ratingnya

akan turun karena tidak semua orang akan menontonnya. Maka harus dibuat stasiunstasiun TV lokal untuk menjangkau target tertentu agar ditonton acaranya seperti JTV
(Jawa TV), National Geographic, Animal Planet, DAAI TV, dan lain-lain.
B. Singkat
Tayangan di TV seperti Breaking News dan iklan biasanya disiarkan paling lama
berdurasi 60 detik atau 1 menit. Pendeknya waktu yang disediakan membuat berita/iklan
harus ditayangkan se-simple mungkin. Hal ini membuat televisi tidak mampu
menyampaikan data lengkap dan rinci apabila kita memerlukannya.
Contohnya, pada program Wide Shot di Metro TV diberitakan tayangnya film The
Conjuring 2 di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Pada berita itu diinformasikan trailer
filmnya, siapa saja pemainnya, dan antusiasme masyarakat menyambut film tersebut.
Pada berita itu tidak diberitakan bagaimana proses pembuatannya, berapa lama, syuting
di mana saja, pendapat dari pengamat film, dan hal-hal lain yang kurang dianggap
penting untuk sampaikan dalam waktu singkat.
Iklan juga begitu, saya sangat suka dengan produk POND’S yang selalu beriklan
dengan baik (menurut saya). Pada iklan yang menampilkan kekaguman orang-orang kore
atas wajah cerah dan merona Gita Gutawa yang menggunakan POND’S, tidak

diinformasikan untuk jenis kulit bagaimana produk ini, bahan apa saja yang ada di
dalamnya, berapa harga jualnya, dan lain-lain.
C. Relatif Mahal

Mahal disini bisa jadi harga TV nya yang mahal, atau biaya produksi program TV.
Semahal-mahalnya TV, hampir semua rumah di Indonesia sudah memiliki TV. Biaya
produksi sebuah program TV memang sangat mahal, entah itu berita, iklan, ataupun
acara. Saya kira yang membuat biaya produksi menjadi mahal adalah dari peralatan
teknisnya, upah kru yang terlibat, pembayaran bintang acara, dan lama waktu
produksinya. Seperti yang pernah dicontohkan, untuk membuat satu episode acara
“Orang Pinggiran” yang ditawarkan di Trans7, untuk durasi tayang 20 menit saja
membutuhkan dana puluhan hingga ratusan juta.
Selain kelemahan yang disebutkan oleh Adi Badjuri, saya rasa masih ada kelemahan
televisi, yaitu sifatnya yang hanya sekilas dan ketergantungannya terhadap listrik. Berita atau
iklan yang sekilas di televisi, membuat saya sulit untuk mengingatnya jika hal tersebut menarik
perhatian saya.
Misalnya pada acara Wide Shot Metro TV, ada segmen untuk membahas musik luar
Indonesia. Saat itu saya baru pulang kerja dan mendengar lagu yang diputar dari TV sangat enak,
namun karena segmen itu keburu habis, saya sampai sekarang tidak tau lagu tersebut judulnya
apa dan dinyanyikan oleh siapa. Televisi juga sangat tergantung pada listrik, jadi jika listrik
padam maka kita tidak bisa menonton program yang disiarkan di televisi.Beruntung sekarang
program-program berita sudah memiliki arsip yang disimpan di websitenya agar dapat kita akses
saat ingin membaca kembali atau menontonnya lagi.
Selain karakteristik yang berlainan antara satu media dengan media lainnya, terdapat pula
perbedaan dalam gaya penulisan berita masing-masing media. Setelah dipaparkan apa saja
kelebihan/kekuatan dan kekurangan/kelemahan radio, berikutnya akan saya berikan contoh berita
dari surat kabar dan televisi (radio memiliki gaya penulisan yang sama dengan televisi).
BERITA SURAT KABAR
Semarak Ulang Tahun Ke-10 Sekolah Maitreyawira “Enthusiastic, Passion, and Love”

Perayaan HUT ke-10 Sekolah Maitreyawira Batam semarak dengan pertunjukan seni dan
akademik, mulai dari tarian, senam, musik, drama, piato, percobaan, dan pameran berbagai
macam hasil karya siswa-siswa serta para gurunya pula. Acara yang digelar pada Minggu, 14
Desember 2014 ini berlangsung mulai pukul 9.30 pagi hingga pukul 2.00 siang dengan agenda
seremonial dan open house di Kompleks Maha Vihara Duta Maitreya, Batam Center.
Lebih dari tiga ribu undangan dan pengunjung yang berdatangan memberikan apresiasi dalam
menyaksikan pertunjukkan seni tari daerah dan ballet, senam kasih semesta, ansambel, paduan
suara, nyanyian solo, pidato dalam bahasa Indonesia, inggris dan mandarin. Peragaan berbagai
macam karya akademik lainnya seperti pembuatan kapal dari kaleng bekas yang bisa berjalan
dengan api lilin, pembuatan lampion karakter dari benang wol, percobaan reaksi kimia pada kol
ungu dan sabun, pembuatan es krim tanpa kulkas, melukis bersama dan stand-stand lainnya
mendapat antusias besar dari pengunjung.
“Kita bangga sekali ya, dengan melihat seperti ini kita jadi sadar bahwa kreatifitas dan semangat
anak-anak itu kalau difasilitasi, kita arahkan dengan baik dan benar akan menghasilkan karyakarya yang luar biasa.” jelas Sulina, salah satu pengunjung. “Kita juga yakin dan merasa aman
kalau seperti ini karena anak-anak melakukan banyak kegiatan positif mengukir prestasi di masa
mudanya dibanding hanya nongkrong di luar rumah, main game di warnet atau gadget yang lagi
ngetrend sekarang.” lanjutnya.
Menurut Binsar Samosir, Kepala Bagian Pelaksanaan Harian (BPH) Yayasan Pancaran Maitri
selaku pemilik sekolah, usia yang masih muda bukan halangan untuk berkarya dan berprestasi.
Siswa-siswa sekolah Maitreyawira baik tingkat KB, TK, SD, SMP, SMA, dan SMK sudah
mengukir banyak prestasi baik dalam skala kecil maupun besar. “Awal tahun depan tim senam
kita dari tingkat SMP dan SMA akan tampil di Shanghai, China di festival tingkat internasional
lagi,” ujar pria yang biasa disapa Pak Wan itu.
Sekolah Maitreyawira sendiri memiliki visi menanamkan dan mewujudkan keindahan kodrati
seorang manusia ke dalam diri setiap peserta didik melalui moto sekolah yaitu Enthusiastic,
Passion, Love.
Maha Pandita Citrawira yang datang langsung dari Taipei, Taiwan dalam sambutannya pada
acara seremonial mengatakan “Pendidikan merupakan salah satu elemen paling penting dalam
kehidupan. Salah satu visi dari sekolah Maitreyawira sebagai lembaga pendidikan adalah

menanamkan nilai nilai ketuhanan dan nilai-nilai keluhuran sebagai seorang manusia agar
hidupnya menjadi lebih baik dan mulia”.
Dalam pendidikan yang diberikan kepada peserta didik, Sekolah Maitreyawira Batam juga
menjadikan pendidikan moral dan etika sebagai pembelajaran dan pembimbingan khusus bagi
peserta didiknya. Tidak heran banyak orang tua yang mempercayakan anaknya untuk dididik di
sekolah ini. Jumlah siswa dan angka pendaftaran siswa baru setiap tahunnya selalu meningkat.
BERITA TELEVISI
HUT Ke-10 Sekolah Maitreyawira
Sekolah Maitreyawira Batam merayakan hari ulang tahunnya yang ke sepuluh pada hari ini/di
kompleks Maha Vihara Duta Maitreya Batam Center//Lebih dari tiga ribu undangan dan
pengunjung datang memberikan apresiasi atas pertunjukan seni dan akademik yang digelar/mulai
dari

tarian

tradisional

dan

kontemporer/ansambel/nyanyian

modern/senam
solo

dan

kasih

paduan

semesta/drama

suara/dan

pidato

legenda
dalam

dan
bahasa

Inggris/Mandarin/Prancis serta Indonesia//Peragaan berbagai macam karya akademik lainnya
seperti pembuatan miniatur kapal berjalan dari kaleng bekas/kreasi lampion karakter dari balon
dan benang wol/percobaan reaksi kimia pada kol ungu dan sabun/pembuatan es krim tanpa
kulkas/melukis bersama dan stand-stand lainnya mendapat antusias dari pengunjung//
Sulina/salah satu orang tua murid Maitreyawira merasa bangga dan aman menyekolahkan
anaknya di sekolah ini karena melakukan banyak kegiatan positif dan mengukir prestasi//Binsar
Samosir/kepala bagian pelaksanaan harian Yayasan Pancaran Maitri mengatakan bahwa awal
tahun depan tim senam SMP dan SMA Maitreyawira akan tampil di Shanghai/pada festival cinta
alam tingkat internasional//
Dalam pendidikan/Sekolah Maitreyawira menjadikan pendidikan moral dan etika sebagai
pembelajaran wajib//Tidak heran setiap tahunnya sekolah ini semakin berkembang pesat///(END)

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2