Makalah Analisa Pengolahan Sampah Plasti (1)

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK RUMAH TANGGA DAN
PENERAPAN 3R (REUSE, REDUCE, RECYCLE) DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
TUGAS AKHIR TEKNOLOGI DAUR ULANG POLIMER

Nolzha Primadha Ilman 1406532974
Risly Wijanarko 1406532974
Rowi Alfata 1406532974
Salivian Salwyn 1406532974
Widyaningsih Bungin Sura’ 1406532974

FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI dan MATERIAL
DEPOK
APRIL 2017

ii

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmatNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan
tepat waktu. Adapun judul yang kami angkat adalah “Analisis Pengolahan Sampah
Plastik Rumah Tangga dan Penerapan Konsep 3R Dalam Kehidupan Sehari-hari”.
Sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang
sedang dihadapi dunia saat ini. Sedihnya, Indonesia termasuk dalam kontributor
terbesar penyebab masalah ini dimana negara kita menempati posisi kedua sebagai
negara penghasil sampah plastik paling banyak di dunia. Perilaku masyarakat dalam
mengelola sampah yang kurang baik merupakan penyebab dari masalah ini. Pada
umumnya, masyarakat menganggap remeh masalah sampah dan tidak terlalu
memperhatikan pembuangan sampah plastik yang mereka lakukan. Padahal, efek
dari pembuangan yang tidak baik ini akan mengganggu keseimbangan lingkungan
mengingat sifatnya yang tidak dapat terurai hingga ratusan tahun. Makalah ini
ditulis berdasarkan hasil wawancara terhadap 20 orang responden mengenai
bagaimana pengelolaan sampah yang selama ini mereka lakukan.
Terima kasih kami ucapkan kepada kak Ghiska selaku dosen pengampu
mata kuliah Teknologi Daur Ulang Polimer yang telah berkontribusi dalam
mengarahkan dan memberi dukungan untuk terselesainya makalah ini. Tidak lupa,
terima kasih juga untuk teman-teman responden yang telah membantu kami dalam

penelitian ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penulisan
makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran kita mengenai pentingnya pengelolaan
sampah yang baik.
Depok, 1 April 2017
Kelompok Peduli Sampah

Universitas Indonesia

iii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................I
DAFTAR ISI .................................................................................................................................III
DAFTAR GAMBAR ...................................................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
DAFTAR TABEL ........................................................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1

1.2
1.3
1.4
1.5

LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 1
RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 2
TUJUAN PENELITIAN .............................................................................................................. 3
RUANG LINGKUP PENELITIAN .................................................................................................. 3
SISTEMATIKA PENULISAN........................................................................................................ 3

BAB 2 STUDI PUSTAKA ................................................................................................................ 4
2.1
2.2
2.3
2.4

PENGERTIAN PLASTIK ............................................................................................................ 4
JENIS-JENIS PLASTIK .............................................................................................................. 5
SAMPAH PLASTIK .................................................................................................................. 7

PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK ............................................................................................. 7

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................................ 9
3.1
METODE PENELITIAN DESKRIPTIF KUALITATIF ............................................................................. 9
3.2
SUBJEK DAN INSTRUMEN PENELITIAN........................................................................................ 9
3.3
PENGUMPULAN DATA PRIMER DAN SEKUNDER .......................................................................... 9
3.3.1 Prosedur Pengumpulan Data Primer ....................................................................... 10
3.4
METODE ANALISIS DATA ...................................................................................................... 10
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................... 11
4.1
4.2

ANALISIS KONSUMSI PLASTIK ................................................................................................ 11
ANALISA KEBIASAAN PEMILAHAN SAMPAH .............................................................................. 15

BAB 5 KESIMPULAN .................................................................................................................. 18

5.1
5.2

KESIMPULAN...................................................................................................................... 18
SARAN .............................................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 19

Universitas Indonesia

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh
negara Indonesia. Permasalahan sampah ini timbul akibat besarnya jumlah
penduduk Indonesia, semakin besar jumlah penduduk sebuah Negara dengan
otomatis jumlah sampah yang dihasilkan akan semakin besar. Sampah

menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan berbagai masalah lainnya,
seperti masalah kesehatan, polusi udara, dan juga kebutuhan lahan untuk
menampungnya. Dari berbagai jenis sampah yang ada , jenis sampah yang
menimbulkan permasalahan paling serius adalah sampah yang berbahan
plastik. Hal ini karena plastik sangat sulit untuk diuraikan secara alami, dan
juga plastik terbuat dari bahan yang berbahaya bagi lingkungan dan makhluk
hidup.
Dalam kehidupan sehari – hari kita sangat sulit dipisahkan dari berbagai
produk plastik , seperti kemasan makanan, botol minuman, kantong kresek,
dan sebagainya. Seiring berkembangnya kemajuan teknologi produk yang
berbahan plastik pun juga semakin banyak, hal ini disebabkan oleh karena
berbagai keuntungan yang ditawarkan produk berbahan plastik, yaitu mudah
diproduksi, murah, ringan dan tahan lama. Hal ini akan berdampak pada
jumlah volume sampah plastik yang semakin banyak atau limbah plastik yang
semakin menumpuk. Data Kemenperin menunjukan konsumsi plastik
mencapai 1.9 juta ton pada semester pertama 2013 , jumlah ini mengalami
peningkatan 22.58% dibanding semester yang sama pada tahun sebelumnya
yang sebesar 1.55 juta ton. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat
pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah
plastikpun tidak terelakkan. Hal ini akan sangat mengkhawatirkan jika tidak

ditangani dengan serius.
Salah satu cara untuk menangani permasalahan akibat sampah plastik
adalah dengan menerapkan konsep 3R dalam kehidupan sehari – hari, konsep
3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce berarti mengurangi penggunaan

Universitas Indonesia

2

sampah plastik yang kita gunakan, reuse berarti menggunakan kembali
barang yang masih layak digunakkan sebelum dibuang, dan recycle berarti
mendaur ulang sampah yang hendak dibuang, menjadi sebuah produk atau
benda yang lebih berguna. Yang dapat kita lakukan dengan mudah adalah
reuse dan reduce, dengan melakukan reuse misalnya pada kantong plastik

atau botol air mineral, kita sekaligus mengurangi sampah plastik yang kita
buang. Pada Indonesia, sebelumnya pernah dilakukan upaya untuk
mengurangi jumlah sampah plastik terutama dari kantong plastik yaitu
dengan menerapkan kebijakan plastik berbayar , tetapi akhirnya program ini
dihentikan karena dinilai kurang efektif. Dewasa ini produk – produk hasil

daur ulang seperti tas, keranjang, plastik, dan payung, yang berbahan sampah
plastik juga sudah mulai ditemukan, hal ini menandakan sudah ada kesadaran
dari masyarakat Indonesia terhadapa masalah pencemaran lingkunagan akibat
sampah plastik.

1.2 Rumusan Masalah
Plastik merupakan sebuah istilah untuk bahan yang umumnya
berbahan baku polimer, istilah ini mewakili banyak jenis – jenis polimer yang
ada, sehingga perlu diketahui jenis yang mana yang paling sering digunakkan
oleh masyarakat dan kemudian dibuang dan apa dampak dari penumpukan
sampah jenis ini.
Plastik yang sudah dibuang ini pada umumnya akan didaur ulang oleh
perusahaan – perusahaan sebagai bahan baku baru untuk sebuah produk lain,
proses daur ulang ini sangat penting dalam menangani permasalahan yang
timbul akibat sampah plastik yang menumpuk, proses daur ulang yang
dilakukan oleh perusahaan ini akan lebih efektif dilakukan apabila proses
pemilahan atau pemisahan sampah telah dilakukan sebelumnya, oleh karena
itu ada baiknya jika pemisahan sampah dapat dilakukan oleh masyarakat agar
proses daur ulang ini lebih mudah. Selain itu perlu diketahui juga apakah
masyarakat pada umumnya mengetahui konsep 3R, mengingat konsep ini

sangat penting dalam menangani permasalahan sampah, dan juga apakah
masyarakat telah melakukannya dalam kehidupan sehari – hari.

Universitas Indonesia

3

Karena hal – hal diatas , diangkat beberapa rumusan masalah :




Apa jenis sampah plastik yang paling sering dibuang?



Apa dampak dari limbah plastik yang menumpuk?




sampah?

Apakah masyarakat pada umumnya sudah melakukan pemilahan

Apakah masyarakat pada umumnya sudah mengenal dan melakukan
konsep 3R?

1.3 Tujuan Penelitian

 Mengetahui jenis sampah plastik yang paling sering dibuang dan dampak
nya terhadap lingkungan

 Mengetahui seberapa besar kesadaran masyarakat pada umumnya
mengenai permasalahan sampah melalui pemilahan sampah dan
pengenalan terhadap konsep 3R.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut :

 Narasumber adalah masyarakat Indonesia sebanyak 20 orang


 Perilaku pemilahan sampah

 Penerapan konsep 3R
1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan makalah dibagi menjadi lima bab. Bab 1 membahas tentang
latar belakang dari penelitian yang dilakukan, Bab 2 membahas dasar-dasar
teori terkait penelitian, Bab 3 membahas metodologi penelitian mulai dari
sampling campaign yang dilakukan, preparasi sampel, dan pengujian yang

dilakukan untuk karakterisasi sampel. Pengolahan data dan analisa hasil
penelitian ditulis di dalam Bab 4, lalu kesimpulan dan saran ditulis di Bab 5.

Universitas Indonesia

4

BAB 2
STUDI PUSTAKA

2.1 Pengertian Plastik
Plastik adalah material polimer rantai panjang dari molekul-molekul
yang mengikat satu sama lain. Ikatan tersebut terbentuk oleh gaya tarikmenarik yang kuat, yaitu ikatan kovalen. Sebagai material polimer, plastik
dapat dicetak menjadi produk yang diinginkan dan mengeras setelah
dilakukan pendinginan atau pemanasan.
Berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal), maka plastik dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
a. Termoplastik
Plastik yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika
dipanaskan,

maka

rantai-rantai

molekul

polimernya

akan

bermobilisasi sehingga plastik melunak. Jika didinginkan setelah
pemanasan, maka plastik tersebut akan mengeras. Proses ini dapat
terjadi berulang kali sehingga plastik jenis termoplastik mudah
untuk didaur ulang untuk mendapatkan produk plastik yang baru.
Contoh plastik termoplastik, yaitu polietilena (PE), polipropilena
(PP), polistirena (PS), dan lain-lain.
b. Termoset
Jenis plastik ini mempunyai sifat yang tahan terhadap panas.
Jika dipanaskan, maka plastik tidak akan meleleh sehingga tidak
dapat didaur ulang. Bila plastik termoset rusak maka plastik tidak
dapat disambung atau diperbaiki lagi. Dalam polimer termoset,
ikatan antarmolekul membentuk ikatan silang sehingga membuat
polimer menjadi kaku dan keras. Pemanasan selanjutnya dapat
menyebabkan kerusakan pada plastik. Contoh plastik termoset
adalah bakelit. Tembaga adalah logam transisi dengan simbol kimia
Cu. Cu memiliki nomor atom 29 dan berat atom 63,546. Cu terdapat
di alam sebagai native copper atau copper sulphides seperti
chalcopyrite dan chalcocite, copper carbonat seperti azurite dan

Universitas Indonesia

5

malachite, dan copper oxides seperti cuprite. Berikut adalah contoh-

contoh mineral Cu dalam bentuk sulfida[4]. Tabel 2 menunjukkan
contoh-contoh mineral sulfida tembaga dengan persentase Cu dalam
setiap mineral.
2.2 Jenis-jenis Plastik
Pada kemasan yang terbuat dari bahan plastik, biasanya terdapat simbol
daur ulang berbentuk segitiga dengan nomor kodenya. Kode tersebut
dikeluarkan oleh The Society of Plastik Industry pada tahun 1998 di Amerika
Serikat, dan sekarang sudah dijadikan standar dalam pembuatan kemasan
plastik. Terdapat 7 jenis kode plastik di pasaran, yaitu:

Gambar 2.2 Kode-kode plastik
1. PET/PETE (Polyethylene Terephtalate)
Plastik yang yang memiliki sifat jernih, kuat, tahan pelarut, kedap gas
dan air, dan dapat melunak pada suhu 80℃. Biasanya dipakai untuk botol
plastik transparan seperti botol air mineral, cup jus, botol sambal, dan lainlain. Akan tetapi, plastik PET/PETE direkomendasikan hanya untuk sekali
pakai karena dapat menngeluarkan zat karsinogenik apabila dipakai
berulang-ulang.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Jenis plastik ini bersigat keras hingga semi-fleksibel, tahan terhadap
bahan kimia dan kelembaban, permeable terhadap gas, mudah diproses dan
dibentuk, dan melunak pada suhu 75℃. Biasanya dipakai untuk kemasan

Universitas Indonesia

6

makanan, gallon air mineral, jerigen, dan botol obat. Plastik HDPE paling
sering didaur ulang.
3. V/PVC (Polyvinyl Chloride)
PVC merupakan plastik yang mudah dibentuk, kuat, keras, dan melunak
pada suhu 80℃. Biasanya digunakan sebagai pembungkus makanan, pipa
plastik, dan pelindung kabel. Akan tetapi, PVC dapat mengeluarkan zat
karsinogenik yang berbahaya untuk hati dan ginjal apabila kontak dengan
minyak.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
LDPE merupakan jenis plastik yang sangat umum digunakan. Plastik ini
mudah diproses, bersifat kuat, fleksibel, kedap air, opak tapi dapat temvus
cahaya, dan dapat melunak pada suhu 70℃. Biasanya dipakai sebagai
plastik kemasan, kantong kresek, dan plastik tipis lainnya.
5. PP (Polypropylene)
PP bersifat keras tetapi fleksibel, tidak jernih tapi dapat tembus cahaya,
tahan terhadap bahan kimia, dan dapat melunak pada suhu yang tinggi yaitu
140℃. Plastik ini merupakan jenis terbaik untuk tempat makanan dan
minuman.
6. PS (Polystyrene)
Jenis plastik ini bersifat kaku, getas, buram, mudah dibentuk, dapat
terpengaruh oleh lemak dan pelarut, serta dapat melunak pada suhu 95℃.
Biasanya dipakai sebagai tempat makan Styrofoam, garpu plastik, dan gelas
plastik. PS dapat mengeluarkan bahan stirena jika dalam keadaan panas dan
bersentuhan dengan makanan atau minuman, yang cukup berbahaya bagi
otak dan system syaraf.
7. Lainnya
a. SAN (Styrene Acrylonitrile)
SAN memiliki resistensi yang tinggi terhadap suhu dan reaksi kimia.
Biasanya digunakan sebagai piring, penyaring, sikat gigi, dan lego.
b. ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene)

Universitas Indonesia

7

ABS juga memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan
suhu. Biasanya digunakan sebagai mangkuk mixer dan pembungkus
termos.
c. PC (Polycarbonate)
PC bersifat keras, jernih dan tahan panas. Biasanya digunakan untuk
galon air mineral dan botol susu bayi.

2.3 Sampah Plastik
Penggunaan plastik di seluruh dunia semakin populer dari tahun ke
tahun. Limbah plastik yang dihasilkan dapat menyebabkan permasalahan
lingkungan yang sedang marak akhir-akhir ini, yaitu pemanasan global dan
kerusakan ekosistem.
Plastik tidak mudah terurai secara alami sehingga menimbulkan
penumpukan sampah plastik dan mencemari lingkungan hidup. Selain itu,
dalam pemrosesan plastik digunakan minyak bumi yang saat ini di dunia
sedang krisis dan sulit untuk diperbaharui. Kondisi ini menyebabkan
penggunaan plastik dibatasi sekarang ini untuk mencegah meluasnya
persoalan lingkungan dan kesehatan.
Sampah plastik sulit didegradasi oleh mikroorganisme pengurai di
lingkungan. Plastik yang berbentuk lembaran dan dibuang sembarangan
dapat menutup permukaan tanah sehingga aerasi tanah tidak dapat berjalan
dengan baik. Selain itu, sampah plastik umumnya dihancurkan atau
dimusnahkan dengan cara pembakaran. Namun, asap produk pembakaran
tersebut mengandung gas-gas beracun seperti hydrogen sianida (HCN) dan
karbon monoksida (CO) sehingga dapat mengancam kesehatan makhluk
hidup.

2.4 Pengelolaan Sampah Plastik
Sampah plastik dari penggunaannya sehari-hari tidak akan menjadi
masalah apabila dilakukan pengelolaan sampah plastik dengan benar. Terdapat
beberapa metode untuk mengelola sampah plastik di antaranya, yaitu
pemilahan sampah dan 3R (Reuse, Reduce, Recycle).

Universitas Indonesia

8

a. Pemilahan sampah
Pemilahan sampah merupakan upaya untuk memisahkan sampah
yang heterogen menurut jenis atau kelompoknya masing-masing supaya
menjadi homogen. Kegiatan ini diawalin dari pewadahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan melalui organisasi
pengelolaan lngkungan sehingga dapat tercapai tujuan atau sasaran yang
ditetapkan. Pada beberapa tempat yang menyediakan tempat pemilahan
sampah, terdapat 3-4 kode yang diberikan, yaitu sampah organik, sampah
plastik, serta sampah kaleng dan botol. Sampah-sampah yang sudah dipilah
tersebut akan memudahkan pemilahan sampah di TPA nantinya sehingga
dapat didaur ulang.
b. 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
3R merupakan suatu metode yang terdiri atas 3 opsi, yaitu:


Reuse

Kegiatan penggunaan kembali limbah plastik yang masih bisa
digunakan untuk fungsi yang sama. Contohnya, botol bekas


minuman sebagai tempat minyak goreng, dan lain-lain.
Reduce

Kegiatan mengurangi limbah sampah dengan berbagai macam cara.
Contohnya, yaitu menggunakan keranjang belanja sendiri dari


rumah sebagai pengganti kantung plastik saat berbelanja.
Recycle

Kegiatan mendaur ulang limbah plastik. Daur ulang belum menjadi
kebiasaan di Indonesia. Salah satu contoh kegiatan ini adalah
mendaur ulang kemasan sabun menjadi tas belanja.

Universitas Indonesia

9

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif
Metode penelitian deskriptif kualitatif pada penelitian ini dibuat
berdasarkan data deskriptif, yaitu lisan melalui wawancara atau tertulis dari
seorang subjek dan kuesioner mengenai suatu masalah. Variabel dalam
penelitian

ini

berupa

perumusan

masalah,

pembuatan

instrumen,

pengumpulan data, mengumpulkan data, menganalisis data, dan laporan
tertulis. Metode ini dipilih supaya dapat mengetahui perilaku masyarakat
Indonesia dalam pengelolaan sampah plastik

3.2 Subjek dan Instrumen Penelitian
Penelitian dilakukan secara random sampling di berbagai tempat yang
dikunjungi oleh peneliti dan pada media sosial. Metode tersebut dipilih agar
hasil wawancara dapat mewakili perilaku pengelolaan sampah plastik
masyarakat Indonesia. Pada penelitian ini, jumlah narasumber yang
diwawancara berjumlah 20 orang.
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, atau sering disebut
sebagai variable penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan berupa
instrumen kualitatif dan kuantitatif. Instrumen kualitatif dalam penelitian ini
adalah peneliti sendiri yang mengembangkan pertanyaan wawancara agar
diperoleh hasil wawancara yang valid. Teknik validasi proses pengumpulan
data kualitatif adalah menggunakan alat rekam/video untuk merekam jawaban
responden. Selain itu, instrumen kuantitatif yang digunakan peneliti adalah
berupa kuesioner yang disebar melalui media sosial.
3.3 Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
Penelitian ini dilakukan secara alami menggunakan sumber data primer,
yaitu diperoleh secara langsung dari tangan pertama. Hasil wawancara dengan
responden akan dianalisis terkait dengan tujuan penelitian. Selain wawancara,

Universitas Indonesia

10

peneliti menyebarkan kuesioner ke media sosial yang dimiliki. Pertanyaan
dalam kuesioner disusun berdasarkan permasalahan yang ingin diamati.
Pengumpulan data dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan di berbagai tempat
yang dikunjungi oleh peneliti.
Di samping itu, juga terdapat data sekunder yang merupakan data yang
diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data sekunder didapatkan dari
materi kuliah Daur Ulang Polimer 2017, artikel, dan internet.

3.3.1 Prosedur Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data dimulai dengan memilih narasumber secara acak di
tempat-tempat yang dikunjungi peneliti. Sebelum wawancara dilakukan,
peneliti mengenalkan diri terlebih dahulu dan menjelaskan maksud serta
tujuan wawancara. Setelah narasumber memahami tujuan wawancara,
peneliti meminta izin kepada narasumber untuk merekam proses wawancara
untuk dokumentasi. Kemudian, wawancara dilakukan 1 kali sekitar 1-2
menit atau disesuaikan dengan jumlah pertanyaan. Pada setiap akhir
wawancara, peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan narasumber
untuk diwawancara.

3.4 Metode Analisis Data
Analisis data pada penelitian deskriptif kualitatif dilakukan dengan
mempelajari hasil wawancara dan membuat rangkuman data sehingga
diperoleh suatu kesimpulan penelitian mengenai pengelolaan sampah plastik
di Indonesia berdasarkan kenyataan

Universitas Indonesia

11

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan percobaan yang dilakukan di lingkungan sekitar
mahasiswa, baik keluarga maupun kerabat kuliah. Penelitian ini dilakukan dengan
melibatkan 20 orang dari latar belakang yang berbeda-beda. Pemilihan 2 orang
dilakukan secara acak dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait sampah
plastic yang dihasilkan, pola perilaku pemilahan sampah sebelum dibuang ke
tempat sampah serta penerapan 3R (reuse, reduce, recycle) yang telah dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari.

4.1 Analisis Konsumsi Plastik
Konsumsi Plastik: 1 Orang (Risly
Wijanarko - Anak Kost)
No.

Items yang telah
selesai digunakan

Jumlah

Volume
Berat
Keterangan
(ml)
(gram)
Jumat, 17 Februari 2017

Tipe Plastik

Sumber
Plastik

lembaran

PP

Packaging

2

Bungkus Plastik Es
untuk Gorengan
Bungkus Kitkat

3

Bungkus Permen

1

5

4

Botol Air Mineral

2

1200

1

Bungkus Roti

1

200

5

lembaran

LDPE

Packaging

2

Botol Air Mineral

1

1500

15

botol

PET

Packaging

3

Plastik Mika untuk
Kemasan Kue

1

300

10

Plastik Mika

Plastik Mika
(PP/PE/PVC)

Packaging

4

Gelas Air Mineral

2

480

PP

Packaging

lembaran

LDPE

Packaging

Film

BOPP film

Packaging

Film

BOPP film

Packaging

PET
PP

packaging
packaging

1

1
2
3

Bungkus Kapur
Barus
Bungkus Bengbeng
Bungkus Coklat

TOTAL

1

150

1

30

2

Film

BOPP film

Packaging

0.5

lembaran

BOPP film

Packaging

PET

Packaging

1

3

botol
5
Sabtu, 18 Februari 2017

Cup
3
Minggu, 19 Februari 2017
200

4
3

1

50
40

13

4155

1

2

Konsumsi Plastik: 1 Orang (Widyaningsih
Bungin Sura' - Anak Kost)
Jumat, 17 Februari 2017
1
2
1200
15
botol
Botol Vit
2
1
300
3
cup
Gelas plastik

Universitas Indonesia

12

1
2
3

Botol Aqua
Vitacimin
Kantong plastik

Sabtu, 18 Februari 2017
600
5
botol
100
0.1
film
200
2
terisi 75%

1
1
1

Minggu, 19 Februari 2017
1500
15
botol

PET
Polycellonium
ABS

packaging
packaging
packaging

PET

packaging

1

Botol Vit

1

2

Plastik bumbu

1

50

0.1

plastik

PP

packaging

1
2
11

200
80
4230

0.1
0.01

film
film

Polycellonium
BOPP Film

packaging
packaging

PET

packaging

3
Bungkus obat
4
Bungkus coklat
TOTAL
Konsumsi Plastik: 2 Orang
(Salivian Selwyn - Di rumah)

Jumat , 17 Februari 2017
250
20
botol

1

Botol Mouthwash

1

2

Bungkus timtam

1

150

10

film

BOPP film

packaging

3

Botol air mineral

1

600

5

botol

PET

packaging

Sabtu , 18 Februari 2017
1
2

Pembungkus
Makanan Ringan
Kemasan sabun
cair

1

1000

10

film

BOPP film

packaging

1

100

10

botol

PP

Packaging

Minggu , 19 Februari 2017
1

Botol air mineral

2

Bungkus coklat
Kemasan facial
3 wash
TOTAL

2

1200

10

botol

PET

packaging

1

10

2

lembaran

LDPE

Packaging

1
9

100
3410

10

botol

PP

packaging

Konsumsi Plastik 5 orang (Nolzha Primadha
- Di Kontrakan)
Jumat, 17 Februari 2017
1

3

4500

15

botol

PET

packaging

2

Botol air mineral
Bungkus makanan
kecil (bungkus
bolu)

5

150

10

film

BOPP film

packaging

3

Botol air mineral

1

600

8

botol

PET

packaging

4

Botol Coca Cola

1

350

10

botol

PET

packaging

5

Kantung Plastik

1

150

5

lembaran

LDPE

packaging

6

Kemasan Kacang

1

200
6
lembaran
Sabtu, 18 Februari 2017

LDPE

packaging

1

Botol air mineral
Bungkus makanan
kecil (bungkus
crackers)

3

4500

15

botol

PET

packaging

5

100

10

film

BOPP film

packaging

2

Universitas Indonesia

13

3

Botol air mineral

1

4

Kantung Plastik

1

1

Botol air mineral

3

4500

15

2

Botol air mineral

1

600

3

Botol Coca Cola

1

4

Kemasan crackers

5 Kantung Plastik
TOTAL

PET

packaging

LDPE

packaging

botol

PET

packaging

8

botol

PET

packaging

350

10

botol

PET

packaging

1

300

10

film

BOPP film

packaging

2

300
17350

5

lembaran

lLDPE

packaging

PE

packaging

30

600

8

botol

150
5
lembaran
Minggu, 19 Februari 2017

Konsumsi Plastik: 1 Orang (Rowi
Alfata - Anak kost)
Jumat , 17 Februari 2017
200
2
Lembaran

1

Kantong Plastik

1

2

Tutup box susu

1

50

3

tutup botol

PP

packaging

3

Sendok plastik

1

50

5

panjang

PS

packaging

Sabtu , 18 Februari 2017
1
2

Botol Air Mineral
Bungkus snack
Tango

1

600

10

botol

PET

packaging

2

100

4

Film

BOPP film

Packaging

Minggu , 19 Februari 2017
1
2
TOTAL

Botol Air Mineral
Bungkus snack
Top

1

600

10

botol

PET

packaging

1

50

2

Film

BOPP film

packaging

8

1650

Penelitian jumlah sampah ini dilakukan dengan mengumpulkan sampah
plastic dari tempat tinggal masing-masing anggota kelompok selama 3 hari.
Total jumlah orang yang menghasilkan sampah tersebut adalah sebanyak 10
orang. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah sampah polimer yang dihasilkan
adalah sebanyak 30.795 mL dengan massa 345 gram. Jumlah tersebut diyakini
bukanlah jumlah total dari sampah yang dihasilkan sebanarnya, karena banyak
sampah lain yang tidak terdata dan data volume maupun berat yang digunakan
kurang tepat sebab tidak melalui proses pengukuran.

Universitas Indonesia

14

Dari data yang diperoleh diatas, kemudian diklasifikasikan berdasarkan
jenis plastiknya dan dibuat dalam bentuk grafik diatas. Hasil yang diperoleh
didapatkan bahwa jenis plastik yang paling banyak dikonsumsi adalah jenis
PET, yaitu sebanyak 42% yang biasanya dalam bentuk botol minum sekali
pakai. Jenis selanjutnya yaitu PP sebanyak 37%, kemudian diikuti dengan
LDPE sebesar 17%, serta PP dan PS yaitu sebesar 2%. Apabila di
klasifikasikan berdasarkan fungsinya, sebagian besar sampah yang dihasilkan
adalah dari fungsi packaging.

KLASIFIKASI JENIS PLASTIK YANG DIGUNAKAN
PE
2%

LDPE
17%

PP
37%

PS
2%

PET
42%

Apabila diasumsikan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 255 juta,
maka total jumlah sampah yang dihasilkan selama satu minggu adalah 1,8
milyar liter atau 95,2 milyar Liter per tahun. Sedangkan massa totalnya adalah
1.067 ton per tahun.
Jumlah ini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan total massa
sampah plastic yang dihasilkan Indonesia tahun 2014 yaitu sebanyak 5,4 juta
ton per tahun (antaranews.com). perbedaan jumlah ini terjadi karena hampir
semua anggota kelompok ini adalah mahasiswa yang tinggal di kosan dimana
konsumsi plastiknya sangat minim sehingga tidak tepat untuk digunakan dalam
penelitian jumlah sampah plastic masyarakat Indonesia.
Walaupun begitu, jumlah sampah plastic yang dihasilkan oleh kelompok
ini terbilang cukup besar dan berpotensi menyebabkan berbagai macam
masalah apabila pengolahannya tidak benar. Terlebih selama ini seluruh

Universitas Indonesia

15

anggota kelompok menganggap bahwa metode pengolahan sampah yang kami
lakukan masih belum benar. Sampah plastic dicampur menjadi satu dengan
sampah-sampah lainnya, kemudian di buang ke tempat sampah di kost maupun
rumah. Kemudian tukang sampah akan mengambil setiap harinya untuk di
bawa ke TPA. Cara ini bukanlah cara yang benar dalam membuang sampah.
Plastik biasa digunakan sebagai packaging maupun pelindung dari isi yang
sebenarnya dijual. Untuk itu, plastic dimaksudkan agar tahan segala cuaca dan
kondisi lingkungan. Sehingga jika dikubur, plastik akan sulit untuk terurai di
dalam tanah. Membakar plastic secara langsung juga sangat berbahaya dan
menimbulkan polusi udara yang beracun.
Untuk itu, dibutuhkan pengolahan sampah plastic yang lebih baik.
Dimulai dari memilah sampah-sampah tersebut, sehingga dapat diolah maupun
di daur ulang.

4.2 Analisa Kebiasaan Pemilahan Sampah

No.

Nama

Pekerjaan

Berapa banyak
sampah per-hari?

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Afkar
Aji
Akbar
Ave
Dendi
Elton
Evan
Beby
Glen
Ibel
Fachrian
Nana
Nyoman
Pak Arif
Pak Zaenal
Bu Sumi
Raihan
Rani
Siha

Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
IRT
Mahasiswa
OB
OB
Pedagang
Mahasiswa
Mahasiswa
IRT

Sedang
Lumayan Banyak
Sedikit
Banyak
Banyak
Sedang
Banyak
Lumayan Banyak
Banyak
Banyak
Sedikit
Banyak
Banyak
Sedikit
Sedikit
Banyak
Lumayan Banyak
Sedang
Sdikit

Sudah kah
melakukan
pemilahan
sampah?
Belum
Sudah
Belum
Sudah
Belum
Sudah
Belum
Belum
Belum
Sudah
Sudah
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Sudah
Belum
Belum

Pernah kah
melakukan
konsep 3R?
Pernah
Pernah
Belum pernah
Belum pernah
Belum pernah
Belum pernah
Belum pernah
Pernah
Pernah
Pernah
Pernah
Pernah
Pernah
Belum pernah
Belum pernah
Belum pernah
Pernah
Pernah
Belum pernah

Jika ya,
bagaimana
caranya?
Dibuat Kipas
Reuse

Reuse
Reduce
Reuse
Reduce
Dibuat Tas
Reuse

Reuse
Reuse

Universitas Indonesia

16

20.

Yanchai

Mahasiswa Sedang

Belum

Pernah

Reuse

Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai 20 orang di lingkungan
kampus. 20 orang tersebut dipilih secara acak, dengan masing masing memiliki
latar belakang maupun pekerjaan yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya
merupakan mahasiswa, namun ada pula yang bekerja sebagai OB, maupun
pedangan kantin. Selain itu, ada juga dari ibu rumah tangga yang biasanya
merupakan orang yang mengolah sampah dalam ruamh tangga.
Hasil dari wawancara yang diapatkan dibuat dalam bentuk tabel diatas.
Tiap nara sumber ditanyakan 4 pertanyaan yang sama, yaitu seberapa banyak
sampah yang dihasilkan perhari, perilaku pemilahan sampah perhari, dan
penerapan konsep 3R serta caranya.
Hasil yang didapatkan ternyata cukup memprihatinkan. Dari pertanyaan
pertama, yaitu banyaknya sampah nampaknya tidak dapat disimpulkan dengan
baik, sebab jawaban yang diterima dinilai tidak dapat diklasifikasikan dan
dibandingkan dengan tepat. Seharusnya digunakan data asumsi berupa angka
banyaknya sampah yang dikeluarkan per hari, untuk mempermudah klasifikasi
dan perbandingkan.
Selanjutnya dipertanyaan nomer 2, yaitu pemilahan sampah yang
dilakukan perhari. Dari 20 narasumber yang diwawancarai, hanya 6 orang yang
sudah melakukan pemilahan sampah. Hasil ini cukup memprihatinkan. dari 6
orang tersebutm 3 diantaranya bahkan belum melakukannya secara rutin.
Mereka mengatakan bahwa pemilahan sampah dilakukan hanya apabila
terdapat fasilitas pemilahan sampah saja, contohnya seperti tempat sampah 4
warna yang ada di lingkungan kampus, namun ketika berada di kos-kosan,
sampahnya dijadikan satu atau tidak dipilah. Mirisnya lagi, pemilahan sampah
hanya dilakukan di kalangan mahasiswa saja. Dapat silihat dari data, bahwa
narasumber yang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, pedagang, dan
juga OB tidak pernah melakukan pemilahan sampah setiap harinya. Padahal,
sampah-sampah rumah tangga seharusnya lebih banyak dibandingkan sampah
yang dihasilkan oleh mahasiswa.

Universitas Indonesia

17

Pertanyaan ketiga, yaitu mengenai konsep 3R yang biasa dilakukan.
Konsep 3R meliputi Reuse, Reduce, dan Recycle. Dari total 20 orang
narasumber, diperoleh 11 orang yang pernah mengaplikasikan konsep 3R.
Sebanyak 7 narasumber yang telah melakukan Reuse. Reuse yang dilakukan
sangat sederhana, contohnya penggunaan kembali kantong plastik, botol
minuman, serta tempat makan yang biasanya terbuat dari Polipropilen. Dari
data juga dapat dilihat ada 2 narasumber yang telah melakukan Reduce. Reduce
yang dilkakukan biasanya dalam bentuk membawa tas sendiri ketika belanja
dan lain sebagainya. Sementara itu, terdapat 2 orang yang telah melakukan
Recycle, yaitu dengan cara sampahnya dibuat sesuatu yang memiliki fungsi

lain, contohnya kipas dan tas.
Hal yang mengejutkan terjadi ketika masih ada narasumber yang tidak
mengerti sama sekali konsep 3R. Ini terjadi ketika mewawancarai narasumber
yang memiliki pekerjaan non-mahasiswa, yaitu ibu rumah tangga, OB dan juga
pedagang kantin. Mereka malah balik bertanya mengenai apa itu konsep 3R
dan setelah dijelaskan, masih juga tidak pernah mendengar.
Nampaknya, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki
kepedulian tentang sampah-sampah yang mereka hasilkan setiap harinya.
Ketidak pedulian tersebut muncul dari ketidak pahaman mereka mengenai
dampak dan bahaya sampah, serta pengolahan sampah yang baik, khususnya
dari kalangan menengah ke bawah. Untuk itu, diperlukan adanya sosialisasi
mengenai dampak dan bahaya sampah, serta pengolahan sampah yang baik
agar timbul kepedulian masyarakat mengenai sampah-sampah yang mereka
hasilkan setiap hari. Dengan begitu, permasalahan sampah di Indonesia dapat
diatasi dengan mudah.

Universitas Indonesia

18

BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan




Sampah plastik merupakan salah satu masalah besar yang sulit diselesaikan
di Indonesia.
Dari data yang diperoleh, dapat diasumsikan konsumsi plastik di Indonesia
adalah sebesar 95,2 milyar Liter per tahun. Sedangkan massa totalnya adalah



1.067 ton per tahun.
Berdasarkan data, jenis plastik yang dpaling banyak di konsumsi adalah PET
dengan total 42%. Diikuti oleh PP sebesar 37%, LDPE 17 %, serta PP dan PS



2%.



packaging.

Sampah tersebut sebagian besar merupakan sampah plastik dengan fungsi

Dari 20 orang yang dijadikan narasumber, hanya 6 orang yang telah
melakukan pemilahan sampah, sementara 3 diantaranya hanya melakukan



pemilahan sampah apabila fasilitas memadai.
Dari 20 orang yang sama, terdapat 11 orang yang telah mengaplikasikan
konsep 3R dalam pengolahan sampah, dimana 7 diantaranya melakukan



reuse, 2 orang melakukan reduce, dan 2 orang telah melakukan recycle.

Kurang pedulinya masyarakat Indonesia mengenai sampah yang dihasilkan
berangkat dari ketidakpahaman mereka mengenai dampak dan bahaya
sampah, serta pengolahan sampah yang baik dan benar

5.2 Saran


Diperlukan sosialisasi maupun pencerdasan kepada masyarakat dari kalangan
menengah ke bawah mengenai dampak dan bahaya sampah plastik maupun
non-plastik serta pengolahannya yang baik dan benar, agar timbul kepedulian



mengenai sampah yang dihasilkan setiap harinya.
Diperlukan data yang lebih besar dan beragam untuk dapat mengasumsikan
data yang diperoleh dengan seluruh penduduk Indonesia, sehingga
pengumpulan data seharusnya dilakukan dengan lebih baik.

Universitas Indonesia

19

DAFTAR PUSTAKA

[1]

http://www.menlhk.go.id/siaran-31-menuju-penerapan-kebijakan-kantongplastik-berbayar.html

[2]

http://www.kemenperin.go.id/artikel/6262/

[3]

http://bisnis.liputan6.com/read/2551446/kebijakan-kantong-plastikberbayar-sudah-berakhir

[4]

Budiasih, Kun. 2010. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan
Sampah yang Baik. Universitas Negeri Yogyakarta.

[5]

http://www,scribd.com/doc/19229978/tulisan-bektihadini

Subekti

Sri.

2013. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3R berbasis Masyarakat
Pendahuluan. Diakses tanggal 27 Maret 2017

[6]

Chalid, M. 2016. Materi Kuliah Teknologi Polimer . Depok: Universitas
Indonesia.
N

Universitas Indonesia