Kesiapan Kota Di Indonesia Dalam Mengimp (1)

Kesiapan Kota Di Indonesia Dalam Mengimplementasikan
Gerakan Menuju 100 Smart City
Rio Prakoso; 55417120032; Magister Teknik Elektro; Universitas Mercu Buana Angkatan 22
Dosen : DR Ir iwan Krisnadi MBA

Abstact
Gerakan menuju 100 Smart City merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan
Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan.
Gerakan tersebut bertujuan membimbing Kabupaten/Kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar
bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat
maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah [1]. Dalam jurnal ini di jelaskan
gambaran secara deskriptif mengenai proses pembangunan dan pengelolaan kota atau daerah menuju
konsep Smart City, dimana penyusunan jurnal diawali dengan menyajikan defenisi dari beberapa
literature, memahami kerangka konseptual dan elemen dari Smart City serta mengkaji langkah
keberhasilan kota yang telah menerapkan konsep Smart City. Sehingga diharapkan dapat menjadi
masukkan

bagi

pemimpin


kota atau

daerah serta

masyarakat

dalam

mendukung

proses

pengimplementasiannya.
Kata Kunci : Smart City, Konseptual Smart City

1. PENDAHULUAN

penghargaan nasional yang diraihnya di ajang

Istilah “Smart City” dalam kurun beberapa


Smart City Award 2011. Penghargaan tersebut

waktu

di

diberikan oleh majalah Warta Ekonomi dan

masyarakat, baik lewat media cetak maupun

Warta eGov untuk kabupaten atau kota yang

media

yang

telah mengimplementasikan teknologi informasi

membanggakan Indonesia terkait Smart City


dan komunikasi dalam tatanan kehidupan,

adalah keberhasilan Walikota Bandung, Ridwan

sehingga menciptakan kota yang pintar. Berkat

Kamil dengan terpilihnya kota Bandung dalam

sentuhan manajemen kota yang baik oleh Ibu Tri

Smart City Expo World Congress sebagai finalis

Rismaharini, maka kota Surabaya berhasil dalam

World Smart City 2015[2]. Selain kota bandung,

pembangunan dan pengelolaan kota yang lebih

sebenarnya istilah Smart City telah dipopulerkan


cerdas dibandingkan dengan kota-kota lain di

lebih dulu oleh kota Surabaya dalam

Indonesia [3].

ini

sangat

sosial.

Salah

populer

terdengar

satu informasi


Page 1 of 8

Dengan adanya penghargaan-penghargaan dan

lingkungan dan memakai sumber energy

manfaat yang baik dari keberhasilan konsep

terbarukan [6].

Smart City tersebut, diberbagai kota lainnya di
Indonesia

menjadi

motivasi

tersendiri


Untuk mengatasi masalah tersebut, jurnal ini

terutama bagi para pemimpin kota dan daerah

berisi mengenai beberapa literature terkait

untuk membangun “kota pintar”. Tentunya

defenisi, kerangka konseptual, elemen atau

motivasinya

rangka

dimensi untuk membuat kota atau daerah

meningkatkan pelayanan dan kenyamanan

menuju Smart City serta membahas langkah


publik. Dibeberapa kota dan daerah di

strategis dari beberapa kota di Indonesia yang

Indonesia telah ada yang menuangkan dalam

telah berhasil menuju konsep Smart City.

adalah

dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah

(RPJMD)

Strategis

Dinas


[4]
dalam

maupun
Satuan

Rencana
Kerja

Diharapkan dengan penyajian jurnal ini dapat
menambah pemahaman pembaca dan

Pemerintah Daerah [5]. Namun, untuk dapat

pemimpin

membangun Smart City yang diharapkan

pembangunan kota atau daerah yang menuju


tentunya memerlukan pemahaman dimasing-

konsep

masing lapisan kerja maupun masyarakat,

pelayanan kepada publik.

daerah

Smart

dalam

City

mendukung

untuk


peningkatan

selain itu perlunya pula memahami langkah
yang telah ditempuh oleh kota-kota atau

2. PERUMUSAN MASALAH

daerah yang telah berhasil menerapkan konsep

Dalam mengimplementasikan

Smart City.

Smart City yang di gagas oleh Kementerian
Komunikasi

dan

Informatika,


Gerakan

100

Kementerian

Sebuah kota dapat dikatakan Smart City jika

Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas

di dalamnya lengkap dengan infrastruktur

dan Kantor Staf Kepresidenan, ada beberapa

dasar, juga memiliki sistem transportasi yang

masalah yang dapat kita garis bawahi antara

lebih efisien

lain:

dan terintergrasi.

sehingga

meningkatkan mobilitas masyarakat. Konsep
itu

juga

menciptakan

kualitas

hidup

masyarakat yang terus meningkat, rumah dan
bangunan yang hemat energi, bangunan ramah

a) Bagaimana defenisi dari beberapa literature
penelitian terkait pengertian Smart City ?
b) Bagaimana kerangka konseptual dan elemen
menuju konsep Smart City ?
c) Bagaimana

Kesiapan

Infrastruktur

&

langkah strategis apa saja yang telah

Page 2 of 8

digunakan oleh beberapa Kota di Indonesia

infrastrukturnya, termasuk jalan, jembatan,

untuk meraih keberhasilan menuju konsep

terowongan,

Smart City ?

bandara, pelabuhan, komunikasi, air, listrik,

rel,

kereta

bawah

tanah,

bahkan seluruh bangunan pemerintahan

3. PEMBAHASAN

sehingga

a. Definisi Smart City

mengoptimalkan

Terdapat banyak defenisi dari Smart City dalam

kegiatan dan memantau keamanan sekaligus

kajian beberapa literature, dimana penyajian

memaksimalkan

defenisi menyoroti aspek dari sudut yang

warganya[9].

digunakan
sumber

daya,

pelayanan

untuk
rencana

kepada



berbeda-beda, diantaranya :



Menurut Washburn, D., dkk, Smart City di
defenisikan sebagai penggunaan teknologi

 komputasi cerdas untuk mengintegrasikan
komponen-komponen

dapat

penting

dari

Adapun dalam definisi Nijkamp, dkk, Smart
City didefinisikan sebagai kota yang mampu

 menggunakan SDM, modal sosial, dan

 infrastrukturtelekomunikasimodern
 (InformationandCommunication

infrastruktur dan layanan kota, seperti

Technology)

administrasi kota, pendidikan, kesehatan,

pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan

keselamatan publik, real estate, transportasi

kualitas kehidupan yang tinggi, dengan

dan

dimana

manajemen sumber daya yang bijaksana

penggunaan keseluruhannya harus dilakukan

melalui pemerintahan berbasis partisipasi

secara cerdas, saling berhubungan dan

masyarakat[10].

keperluan

kota

lainnya,

untuk

mewujudkan

 efisien[7].


Dari beberapa literature dapat diartikan Smart

Menurut Giffinger, R., dkk, Smart City
merupakan sebuah kota yang terdepan di
dalam perekonomian, sumber daya manusia,

 pemerintahan, mobilitas, lingkungan, dan
kehidupan
keseluruhan

masyarakat,
dibangun

yang
secara

mana
cerdas,

independen dan memiliki kesadaran dari

 masyarakatnya[8].

Sedangkan menurut Hall, R. E., Smart 
City
 adalah sebuah kota yang memonitor dan
mengintegrasikankondisisemua

City sebagai kota yang memanfaatkan teknologi
informasi untuk mengintergrasikan seluruh
infrastruktur dan pelayanan dari pemerintah
kepada masyarakat, seperti administrasi,
pendidikan,

kesehatan,

transportasi,

perekonomian, sumber daya energy, pemukiman
dan

keselamatan

publik

sehingga

dengan

bersynergy-nya seluruh aspek tersebut bersama
masyarakat

akan

dapat

meningkatkan

pembangunan dan pengelolaan kota.

Page 3 of 8

Berkat sentuhan teknologi beberapa kota besar
b. Konsep dan Elemen Smart City

tersebut mulai mengarah kepada penerapan

Berkembangnya konsep Smart City, menimbulkan

konsep Smart City, yakni dengan lahirnya e-

pemahaman terhadap konsep Smart City yang

government, e-procurement, e-budgeting, e-

beragam dan belum jelas atau konsisten. Kota-kota

delivery, e-controlling, dan e-monitoring[12].

yang disebut Smart City pada awalnya memiliki
terobosan baru dalam penyelesaian-penyelesaian

Dapat diambil garis besar dari mengartikan

masalah di kotanya, yang kemudian sukses

Konsep Smart City sebagai konsep yang telah

meningkatkan performa kotanya. Pembangunan

melalui penyempurnaan-penyempurnaan dari

kota-kota menuju Smart City diawali dengan

konsep yang telah terlebih dahulu berkembang

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

dengan menambal kekurangan-kekurangan yang

yang biasanya bersifat parsial, pada masalah-

ada dan mempertimbangkan aspek-aspek yang

masalah prioritas. Sebagai contoh, Kota

mungkin

Amsterdam yang mendasarkan penggunaan TIK

berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

untuk mengurangi polusi, atau Kota Tallim,

(TIK) yang telah muncul sebelumnya. Konsep

sebagai ibukota Estonia yang memulai pengelolaan

ini pada akhirnya tidak hanya mendasarkan

kota yang cerdas dari segi pemerintahannya

pembangunan dan pengelolaan kota dalam

dengan e-government dan menggunakan smart ID

dimensi teknologi, namun juga mencakup

card dalam pelayanan bagi penduduknya, maupun

dimensi manusia dan dimensi institusional[13].

belum

ada

pada

konsep-konsep

Kota Songdo di

Korea

Selatan

pengembangan

yang

mendasarkan

Dibeberapa literarure penelitian lainnya terkait

berbasis

TIK

dimensi dalam konsep Smart City juga merujuk

kota

untuk

mengembangkan Songdo sebagai pusat bisnis

pada ke tiga dimensi tersebut, yaitu :

internasional[11].
Dibeberapa literarure penelitian lainnya terkait
Adapun contoh di Indonesia beberapa kota besar

dimensi dalam konsep Smart City juga merujuk

seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta

pada ke tiga dimensi tersebut, yaitu :

dan Malang memiliki masalah pertambahan

1) Dimensi teknologi, diperlukan pembangunan

penduduk

yang

signifikan,

penumpukan

sampah

kependudukan

lainnya

dan
yang

pemecahan masalah yang tepat.

kemacetan,

kota yang digital dan terintegrasi dengan

masalah

dukungan infrastruktur fisik, teknologi pintar,

memerlukan

perangkat mobilitas tinggi dan jaringan
komputer yang memadai.

Page 4 of 8

2) Dimensi Sumber Daya Manusia, diperlukan

infrastruktur, modal, aset, perilaku, budaya,

kreatifitas, pengetahuan, pendidikan dan

ekonomi, sosial, teknologi, politik, lingkungan.

pembelajaran

Dan level dari penerapan Smart City terbagi

sebagai

pendorong

utama

terbentuknya kota yang cerdas, dimana

dalam 6 level, diantaranya [14]:

permasalahan

1) Level

yang

bersifat

manual

0,

merupakan

level

awal

dari

ditransformasi dengan pengetahuan ke model

pengimplementasian konsep Smart City,

system digital melalui kratifitas dan disajikan

level ini ditandai dengan masih kota biasa

dalam bentuk pembelajaran yang sepenuhnya

namun terdapat potensi menjadi Smart City.

perlu konsisten untuk dilaksanakan.

2) Level 1, merupakan level memulainya suatu
kota atau daerah menjadi Smart City,
ditandai dengan tersedia internet secara
menyeluruh di wilayah kota.
3) Level 2, merupakan tahap kelanjutan dari
level pertama, dimana ditandai dengan kota
mulai terhubung dengan jaringan di kota
lainnya atau telah menerapkan konsep
Metropolitan Area Network (MAN).
4) Level 3, merupakan level open information,
dimana kota telah memiliki keterbukaan
dengan kota lain untuk berbagi data dan
informasi secara online.

3) Dimensi Institusional, diperlukan dukungan
untuk

5) Level 4, merupakan level yang telah

pemerintahan sebagai dasar dari desain dan

memiliki proses mengolahan data dan

implementasi kota yang cerdas. Kebijakan

informasi menggunakan keamanan yang

tidak hanya mendukung tetapi juga berperan,

baik, sehingga setiap data yang terakses

dimana terbentuk hubungan antara lembaga

tetap terjaga nilai kepentingan yang ada di

pemerintah dan pihak non-pemerintah, dan

dalam data dan informasinya.

dari

pemerintah

dan

kebijakan

sektor lainnya dalam membangun lingkungan
administratif yang terintegrasi.

6)

Level 5, merupakan integrasi yang baik di
dalam maupun antar kota sebagai kombinasi
level 2,3 dan 4.

Selain ketiga dimensi tersebut, terdapat juga
elemen utama dalam Smart City yakni

Page 5 of 8

Untuk mendukung suatu kota dalam menuju

memiliki indikator tolak ukur tersendiri,

level ke lima diatas, maka diperlukannya

diantaranya :

stakeholders



 Smart living

yang

perlu

dilibatkan

dalam

pengembangan konsep Smart City, antara lain :
Goverment,

Academician,

Citizen/civil

Community, Developers, Media dan Private
Sectors.
Sebagai ilustrasi, pemerintah perlu membuat
kebijakan

yang

ekosistem

kota

Akademisi

mendukung
pintar

memberikan

yang











Environment (lingkungan)
Utility (ultilitas/prasarana)
Economy (ekonomi),
Mobility (mobilitas),








People (manusia, masyarakat).



terciptanya
terintegrasi.

sumbangan

saran

Keenam

konsep

dikembangkan

kota

cerdas

berdasarkan

ini

kriteria

dapat
dan

kebijakan berdasarkan riset dan penelitian yang

karakteristik kebutuhan penduduk perkotaan,

mereka lakukan. Developer membuat aplikasi

yang tidak sama antara kota yang satu dengan

yang

yang lainnya.

memanfaatkan

teknologi.

Media

mempromosikan dan mensosialisasikan semua
program. Pihak swasta mendukung dengan

Meninjau langkah strategis kota Bandung dalam

modal, dan komunitas serta masyarakat turut

membangun kotanya menuju konsep Smart City,

berpartisipasi dengan mengubah kebiasaan lama

diawali dengan langkah [16]:

yang buruk dan mempraktikkan yang baru. Jika

1) Pemerintah

salah satu pihak tidak berkontribusi, maka

Bapak

konsep ini tidak akan berjalan dengan baik[15].

menyiapkan

Walikota

Ridwan

Bandung

Kamil

pondasi

dibawah

berfokus

dan

pada

infrastruktur,

melatih aparatur lebih smart dan techc. Kesiapan

Infrastruktur

dan

Langkah

Strategis Beberapa Kota Menuju konsep
Smart City

oriented

serta

mulai

berinesiatif

open

government.
2) Pemerintah

Kota

melakukan

kerjasama

Keberhasilan penerapan menuju kota cerdas

dengan pihak swasta dalam penyedian jalur

seperti Surabaya dalam pembangunan dan

fiber optic dan bandwidth internet hingga

pengelolaan

kota

yang

lebih

cerdas

seluruh kantor Satuan Kerja Perangkat

dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia

Daerah

maupun Bandung yang dalam Smart City Expo

Pemerintah Kota telah terhubung jaringan.

World Congress sebagai finalis World Smart

3) Pemerintah membangun Bandung Command

City 2015. Tentunya keberhasilan tersebut

(SKPD)

serta

kamera

CCTV

Center (BCC) yang bekerjasama dengan IBM

Page 6 of 8

Indonesia

dan

PT.

LAPI

ITB

untuk

1) Pemahaman Smart City sebagai kota yang

menyediakan platform Smart City. Tujuan

memanfaatkan teknologi informasi untuk

dibangunnya BCC adalah untuk memberikan

mengintergrasikan seluruh infrastruktur dan

layanan akses yang cepat dan efisien kepada

pelayanan

masyarakat terhadap bantuan permasalahan

masyarakat, yang dilandasi dengan konsep

kota 24 jam dimana saja dalam wilayah

dimensi utama yaitu teknologi, sumber daya

pemerintah kota Bandung. Serta peran aparat

manusia dan kepemerintahan.

dapat mengambil keputusan dengan cepat

dari

pemerintah

kepada

2) Dengan meninjau keberhasilan kota yang

dan tepat.

telah menerapkan konsep Smart City menjadi

4) Pemerintah membangun Teknopolis yang

masukkan bagi pemerintah dan masyarakat

dirancang sebagai pusat industry teknologi

yang ingin menjadikan kota atau daerahnya

informasi dan komunikasi.

mengimplemantasikan Gerakan Menuju 100
Smart City.

5) Dan langkah yang terus dilakukan oleh
pemerintah

kota

menggandeng

3) Gerakan Menuju 100 Smart City baik untuk

pengembang aplikasi local untuk membuat

di aplikasikan di seluruh kota di Indonesia,

aplikasi mobile yang dapat digunakan oleh

untuk mendukung pemerintahan yang bersih

warganya

dan transparan, tentunya dengan dukungan

untuk

adalah

mengakses

data

dan

sumber daya manusia di masing-masing kota.

informasi Pemerintah Kota Bandung.

4) Kesiapan Infrastruktur dalam hal ini
Semua

langkah

tersebut

membawa

pengadaan

kota

jaringan

internet

mutlak

Bandung sebagai finalis World Smart City 2015.

diperlukan untuk mewujudkan “Smart City”,

Adapun

Jakarta,

sebagai contoh dengan adanya Project Palapa

Surabaya dan kota lainnya menunjukan tahap-

Ring, yang mampu menghadirkan jaringan

tahap strategis

internet di Seluruh Kota dan Kabupaten di

langkah

strategis

yang

hampir

Kota

sama

yakni

Indonesia.

memiliki langkah untuk menuju konsep Smart
City dengan menggunakan keberanian investasi,
open government dan inovasi.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1]

4. KESIMPULAN

https://kominfo.go.id/content/detail/11656/langkah

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari

menuju-100-smart-city/0/sorotan_media

pembahasan di jurnal ini antara lain :

[2]
http://lifestyle.liputan6.com/read/2368367/ridwankamil-pamer-bandung-finalis-world-smartcity-2015

Page 7 of 8

[3]

Unplugging_Deconstructing_the_Smart_Citi

http://nasional.kompas.com/read/2011/09/20/125930

es_Journal_of_Urban_Technology_2015_AOM_

6/Kota.Surabaya.Raih.Tiga.Kategori.

[11]

[4]

etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/.../S2-2013-

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456

343100-chapter1.pdf

789/15921/Bab%20I.docx?sequence=2.

[12]

[5]

http://www.jokowinomics.com/2015/10/27/berita/ko

http://bekasikota.go.id/read/11625/rpjmd-2013--

nsep-smart-city-diharapkan-jadi-awalsolusi-

2018

untuk-kompleksitas-masalah-indonesia

[6]

[13]

https://kominfo.go.id/content/detail/11656/langkah

Nam, T,.Pardo, T.A.:Conceptualizing Smart City

menuju-100-smart-city/0/sorotan_media

With Dimensions of Technology, People

[7]

and Institutions. In : The Proceedings of The 12th

Washburn, D., Sindhu, U., Balaouras, S., Dines, R.

Annual ACM International Digital Government

A.,Hayes, N. M., & Nelson, L. E. (2010). Helping

Research Conference : Digital Government

CIOs Understand “Smart City” Initiatives: Defining

Innovation in Challenging Times, dg.o 2011. College

the Smart City, Its Drivers, and the Role of the CIO.

Park, MD, USA. Juni 2012.

Cambridge, MA: Forrester Research, Inc. Available

[14]

at

Pratama, I Putu Agus. 2014. Smart City (Manfaat,

http://public.dhe.ibm.com/partnerworld/pub/smb/sma

Implementasi dan Keamanan). Seminar Universitas

rterplanet/forr_help_cios_und_smart_city_initiatives.

Langlangbuana Bandung.

pdf.

[15]

[8]

http://www.ziliun.com/what-we-think-coming-

Giffinger, R., Fertner, C., Kramar, H., Kalasek, R.,

hopefully-soon-smart-city/

Pichler-Milanovi , N., & Meijers, E. (2007). Smart

[16]

Cities: Ranking of European Medium-Sized Cities.

http://www.infokomputer.com/2015/08/fitur/bandung

Vienna, Austria: Centre of Regional Science (SRF),

-smart-city-ridwan-kamil-menujubandung-juara/

Vienna University of Technology.
[9]
Hall, R. E. (2000). The vision of a smart city. In
Proceedings of the 2nd International Life Extension
Technology Workshop (Paris, France, Sep 28)
[10]
Caragliu, A; Del Bo, C. & Nijkamp, P (2011). “Smart
cities

in

Europe”,

Journal

of

Urban

Technology,70.https://www.academia.edu/7109813

Page 8 of 8