PENGANTAR APLIKASI DESAIN GRAFIS

  

PENGANTAR APLI KASI DESAI N GRAFI S

( 6 jam)

Tutor :

  

Prasetyo Wibow o Yunanto

Standar Kompetensi : Menggunakan paket- paket program desain grafis.

  

No Kompetensi Dasar I ndikator Materi Pokok

  1 Mengidentifikasi Mengidentifikasi perbedaan grafis Aplikasi grafis • • program membuat berbasis vektor dan berbasis bitmap

  • grafis Menggunakan program aplikasi grafis

  berbasis vektor dua dimensi dan tiga dimensi

  • Menggunakan program aplikasi grafis

  berbasis bitmap dua dimensi dan tiga dimensi

  • Membuat desain gambar untuk

  

keperluan media cetak

  

PENGENALAN PROGRAM APLI KASI DESAI N GRAFI S

MENGENAL WARNA Warna dan Desain

  Warna adalah elemen pokok di dalam desain. Apalagi di dalam desain grafis, warna adalah bagian esensial karena dengan menggunakan warna, sebuah desain bisa memunculkan makna yang ingin disampaikannya. Karena desain grafis adalah desain visual, yaitu desain yang dilihat dengan mata, selain juga dirasa dengan hati, maka apa yang ditangkap oleh mata itulah hal pertama yang akan diolah untuk kemudian dicerna dan dipahami oleh khalayak. Apa yang bisa dilihat oleh mata sangat ditentukan oleh warna-warna apa saja yang ditampilkan dalam desain tersebut.

  Mode Warna

  image editor yang menggunakan mode Adobe Photoshop adalah program aplikasi warna untuk menampilkan warna-warna penyusun suatu image.

  Mode warna adalah metode yang digunakan suatu program untuk menampilkan suatu kode warna secara numerik. Karena warna yang ada di dunia sangat banyak, sedangkan komputer sebagai suatu alat mempunyai keterbatasan kemampuan, maka dibuatlah standarisasi mode warna dan cara tampilannya. Mode warna inilah yang digunakan dalam Adobe Photoshop. Keunggulan Adobe Photoshop adalah mendukung penggunaan mode-mode warna publishing (tampilan di komputer) yang kompatibel untuk kepentingan desktop dan printing (percetakan). image sangat mempengaruhi

  Mode warna yang anda gunakan dalam sebuah jumlah channel yang digunakan pada image tersebut dan ukuran filenya saat disimpan. Model-model warna dalam Photoshop Warna merupakan unsur utama dalam sebuah image yang menentukan keindahan gambar. Warna dan pewarnaan dalam Photoshop dikenal dengan istilah mode dan model warna. Model-model warna yang digunakan dalam Photoshop untuk display) di monitor atau pada proses pencetakan adalah kepentingan tampilan ( sebagai berikut.

  1. RGB (Red, Green, Blue) Model RGB memiliki tiga warna dasar, yakni merah, hijau, dan biru. Untuk mendapatkan warna lain, dapat dilakukan dengan proses pencampuran warna dasar. Oleh karena itu RGB disebut juga Additive Color. Sebagai contoh, untuk mendapatkan warna putih harus dilakukan proses pencampuran warna merah, hijau, dan biru. Mode Dalam pengaturan warna RGB digunakan skala 0 (terendah) sampai 255 (tertinggi). Untuk mendapatkan warna yang sesuai dengan keinginan, harus mencampurkan warna yang sesuai dengan keinginan, harus mencampurkan warna-warna dasar dengan komposisi yang benar. Jika masing-masing warna RGB diset pada nilai 255, maka warna yang akan didapat adalah putih. Jika masing-masing warna RGB diset 0, maka didapat warna hitam.

  2. CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black) Model Pemodelan warna CMYK didasarkan pada tknik pencetakan pada kertas yang

  Separation Printing, yakni pada kualitas penyerapan cahaya dikenal dengan dari tinta yang dicetak pada kertas. Misalkan, warna putih akan menyebabkan tinta menjadi tembus pandang.

  Mode Jika pada RGB mode pewarnaan menggunakan skala 0-255, CMYK menggunakan prosentase. Warna putih diprosentasekan oleh nilai 0% , sedangkan warna hitam oleh nilai 100% .

  3. Bitmap Mode Mode ini menggunakan satu dari dua nilai warna yaitu hitam dan putih, untuk pixel ke dalam image. Oleh sebab itu, mode ini disebut juga merepresentasikan Bitmapped 1 bit.

  4. Grayscale Mode Mode ini menggunakan lebih dari 256 bayangan abu-abu. Setiap pixel dalam image dengan mode grayscale mempunyai nilai kecerahan (brightness) sebuah dengan range 0 (hitam) – 255 (putih). Nilai grayscale juga dapat menggunakan prosentase (% ). Nilai 0% untuk warna putih dan 100% untuk warna hitam.

  5. Duotone Mode Mode ini menggunakan 256 warna pada saat dikonversi menjadi indeks warna.

  Photoshop akan membentuk clut (Color Lookup Table) yang menyimpan dan memberi indeks setiap warna dalam sebuah image. Apabila ada sebuah warna image aslinya tidak terdapat pada table, program akan memilih warna dalam terdekat atau mensimulasikan warna dengan menggunakan warna yang tersedia pada table.

  6. Multichannel Mode channel. I mage

  Mode ini menggunakan 256 level dari abu-abu pada tiap dengan mode ini sangat berguna pada pencetakan khusus, misalnya duotone untuk pencetakan dalam format scitex CT. mengkonversi

  I mage Bitmap dan Vektor

  Secara garis besar, desain grafis terbagi menjadi dua jenis, yaitu grafis bitmap dan vector. Bitmap dan vector adalah dua jenis terminologi dasar yang grafis menjelaskan mengenai bagaimana sebuah image ditampilkan oleh komputer dan image tersebut akan ditampilkan saat dicetak. bagaimana Pemahaman akan karakteristik masing-masing tipe grafis akan akan membantu anda menentukan model mana yang tepat digunakan, kapan harus digunakan, bagaimana menggunakannya, dan apa yang akan diperoleh dengan menggunakan tipe grafis bersangkutan.

  I mage Bitmap 1. Bitmap, atau secara teknis disebut Raster, adalah sebuah image yang tersusun dari kumpulan titik-titik warna dengan jumlah tertentu yang tersusun secara image sistematis sehingga membentuk suatu objek gambar. Singkatnya, betmap seperti mosaik yang tersusun dari elemen kecil-kecil yang disusun image Bitmap guna membentuk gambar yang lebih besar. Titik-titik penyusun disebut pixel. image bitmap tersusun dari pixel dengan jumlah tertentu atau disebut

  Karena sebagai resolusi, maka image bitmap akan terlihat pecah atau kabur jika diperbesar melebihi kemampuan maksimalnya. Hal ini disebut sebagai resolution dipendent. Namun demikian, image bitmap banyak digunakan untuk gambar-gambar fotografis natural seperti gambar manusia, pemandangan, tanaman, dan sebagainya yang membutuhkan detail warna gradasi. Gambar di image bitmap yang pecah saat diperbesar. bawah menunjukkan contoh size 100% sise 997%

  I mage Bitmap Gb.1. I mage Vector 2. I mage Vector disusun tidak dari pixel-pixel, namun objek garis dan kurva dengan perhitungan matematis mengenai tata letak, urutan luas, dan sebagainya. Oleh karena itu, image vector tidak akan pecah saat diperbesar update menyesuaikan karena informasi penyusunnya akan senantiasa di- dengan perbesaran yang diinginkan. resolution independent. Oleh karena

  Kemampuan untuk tidak pecah ini disebut itu, I mage Vector banyak digunakan untuk membuat objek-objek yang solid dan bisa diubah-ubah ukurannya untuk berbagai keperluan, seperti logo, gambar kantun, dan sebagainya. Kelemahan I mage Vector adalah kurang tepat untuk menangani gambar seperti beragam warna detail dan gradasi, seperti gambar manusia, pemandangan dan sebagainya. Gambar di bawah menunjukkan contoh I mage Vector tanpa menyebabkan pecahnya gambar. perbesaran size 66,7% sise 448% Gb.2.

  I mage Vector Adobe Photoshop bisa menangani kedua jenis image tersebut, baik image bitmap maupun vector. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan sekarang, kapan kita harus menggunakan image bitmap dan kapan kita harus menggunakan image vector. Sesuai dengan deskripsi singkat mengenai keduanya, berikut adalah beberapa petunjuk kapan sebaiknya menggunakan kedua jenis image ini.

  ƒ

  Gunakan image bitmap untuk foto atau objek yang rumit yang membutuhkan banyak warna dan perubahan antar warna yang kompleks.

  ƒ

  Gunakan image vector untuk objek berbentuk geometris dan berwarna solid, seperti logo.

  ƒ

  Perhatikan resolusi image bitmap saat kita akan melakukan perbesaran. Pastikan image tersebut memiliki resolusi yang cukup tinggi.

  ƒ

  Perhatikan ukuran file yang dihasilkan karena semakin besar resolusi, maka semakin besar pula ukuran file-nya saat akan disimpan. Pastikan kita mengetahui untuk kepentingan apa image itu akan dibuat.

LEMBAR KERJA PHOTOSHOP

  Seperti program aplikasi lainnya yang beroperasi pada sistem operasi Windows, lembar kerja photoshop tidaklah tampak asing bagi para pengguna Windows. Pada modul ini akan dibahas penggunaan aplikasi Photoshop 7.0 sebagai program aplikasi image editing. Sebelum memulai penggunaan aplikasi Photoshop, hendaknya terlebih dahulu kita kenal semua interface yang ada pada program aplikasi Photoshop. I nterface (tampilan antarmuka) adalah semua fitur dan fasilitas/ tool yang biasa dilihat dan digunakan pada suatu program. Secara garis besar, tampilan antarmuka Photoshop dapat dibagi menjadi 6 (enam) bagian, yaitu : A.

  Menu Bar; B. Option Bar; C. Toolbox; D. Canvas; E. Pallete Well; dan F. Pallete.

  E A B C F D

  Gb.3. I nterface Photoshop 7.0

  I nterface pada lembar kerja Photoshop Komponen

  1. Title Bar

  Title Bar berfungsi untuk menampilkan judul file aplikasi yang sedang aktif yang dibuka pada lembar Kanvas.

  minimize restore close windows nama file yang aktif

  Gb.4. Tampilan Title Bar Gambar di atas menunjukkan bahwa file yang sedang aktif adalah Gambar

  Title Bar juga Latihan-1.psd. Selain menampilkan nama file yang aktif, dilengkapi dengan Control Box yang berfungsi untuk menutup jendela minimize, maximize, dan restore dari file pada aplikasi Photoshop

  Windows, yang sedang aktif.

  2. Menu Bar

  Disebut juga menu Pull Down dimana tampilan menu tersebut adalah sebagai berikut.

  Menu Bar Gb.5. Tampilan

  Cara mengaktifkan menu tersebut adalah dengan menekan tombol kiri pada left click) atau bila menggunakan keyboard dengan cara short key mouse ( huruf yang digaris baw ah .

  Alt+

  3. Option Bar

  Merupakan pilihan tombol yang ditampilkan untuk melengkapi pilihan pada Toolbox. Tampilan Toolbar akan berubah secara dinamis seiring dengan tool yang digunakan. Cara mengaktifkan atau menghilangkan Option Bar ini adalah click menu Option Bar akan berubah-ubah dengan Window s Æ Option , maka sesuai kebutuhan dari Toolbox yang digunakan. Berikut ini contoh Option Bar Clone Stamp Tool. untuk

  Gb.6. Tampilan Option Bar

  Toolbox 4.

  Bagian terpenting dalam proses desain adalah penggunaan Toolbox. Toolbox merupakan kumpulan icon yang

  Tool Selection

  berfungsi untuk melakukan editing pada gambar. Biasanya Toolbox berada

  Tool Painting and Retouching

  di sebelah kiri layar. Bagian Toolbox yang memiliki tanda panah di bagian kanan bawah menunjukkan tombol tersebut masih menyimpan tombol lain Tool Drawing, Shape and Patch yang tersembunyi.

  Tool Display and Zooming

  Untuk mengaktifkan atau Toolbox dapat menyembunyikan

  Tool Background and Foreground

  dilakukan dengan cara click menu Window s Æ Tools .

  Tool Mask editing

  Tanda cek menandakan Toolbox dalam

  Tool Display keadaan aktif . Tool jump to Image Ready

  Untuk menyembunyikannya, ulangi perintah di atas dengan menghilangkan Toolbox

  Gb.7. Tampilan Tombol pada tanda cek. Berikut ini adalah nama-nama tombol yang terdapat pada Toolbox.

5. Pallete

  Pallete berfungsi untuk monitoring, mengatur, dan memperbaiki gambar. Untuk menampilkan suatu

  Pallete, dapat dilakukan dengan cara click menu

  Window s Æ nama Pallete yang akan ditampilkan .

  Untuk menampilkan dan menyembunyikan beberapa atau seluruh Pallete dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain adalah sebagai berikut :

  a. Menampilkan dan menyembunyikan seluruh Pallete, Option Bar, dan toolbox dengan menekan tombol Tab pada keyboard.

  • Tanda cek (9) berarti mengaktifkan pilihan

  b. Menampilkan dan menyembunyikan seluruh Pallete yang telah tampil dengan menekan tombol

  Shift+ Tab pada keyboard. nama / jenis pallete menampilkan Status Bar menampilkan Options Bar menampilkan Toolbox

  Gb.9. Menampilkan Pallete Berikut ini adalah jenis-jenis Pallete menurut fungsinya.

  1. Navigator Pallete Pallete ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya tampilan ukuran gambar dalam lembar kerja ( canvas) melalui sebuah salinan miniatur gambar. Bagian tengan Pallete Navigator disebut Thumbnail. Untuk melakukan perbasaran gambar, click icon Zoom I n dan untuk melakukan pengecilan dengan cara click icon Zoom Out.

  Gb.10. Navigator Pallete 2. I nfo Pallete Pallete ini berfungsi untuk memberikan informasi bagian image yang ditunjuk oleh pointer tentang persentase campuran warna, titik koordinat, dan posisi pointer mouse dalam kanvas.

  Gb.11. I nfo Pallete Color Pallete 3. Pallete ini berfungsi untuk mengatur presentase foreground campuran setiap komponen warna pada dn background, antara lain mode RGB dengan cara slider untuk menentukan setiap bagian menggeser dari mode pewarnaan atau dengan meng- click Set Foreground Color.

  Color Pallete Gb.12. Setelah meng- click Set foreground Color akan muncul kotak dialog sebagai berikut.

  Gb.13. Set Foreground Color

  4. Swatches Pallete Pallete ini berfungsi untuk mengatur warna dengan menggunakan warna yang disediakan.

  Swatches Pallete Gb.14.

  5. Styles Pallete Pallete ini berfungsi untuk membuat suatu objek dengan sistem pewarnaan dan efek yang telah disedikan pallete.

  Gb.15. Styles Pallete History Pallete 6. Pallete ini berfungsi sebagai pengingat di mana setiap perintah yang telah dilakukan akan terekam dan dipaparkan pada Pallete ini.

  History Pallete Gb.16.

  7. Actions Pallete Pallete ini berfungsi untuk menjalankan perintah yang akan diterapkan pada gambar yang akan diproses lebih lanjut. Untuk melakukan action yang telah ada, pilih nama action yang telah ada.

  Selanjutnya click tombol play selection.

  Actions Pallete Gb.17.

  8. Layer Pallete Pallete ini berguna untuk mengatur layer (lapisan gambar) sehingga memudahkan dalam pengaturan urutan lapisan gambar tanpa mempengaruhi bagian lapisan lainnya. Pada Pallete ini, kita dapat membuat, menghapus, menggandakan, dan mengatur layer. Dalam keadaan default, layer yang baru dibuat akan diletakkan pada bagian yang

  Gb.18. Layer Pallete paling atas.

  Channel Pallete 9. Pallete ini berfungsi untuk merekam komponen warna yang digunakan pada gambar. Bagian di atasnya merupakan perpaduan atau model warna dari warna-warna yang berada pada bagian bawahnya. Untuk menampilkan atau mematikan salah satu atau seluruh komponen gambar, gunakan tombol I ndicates Layer Visibility .

  Gb.19. Channel Pallete Paths Pallete 10. Pallete ini berfungsi untuk menyimpan bagian gambar yang dipotong sehingga sewaktu-waktu bagian potongan gambar tersebut dapat ditampilkan kembali. Untuk memotong gambar, dapat tool Magic Wand, Lasso, atau Marquee. digunakan

  Gb.20. Paths Pallete

  Memulai Desain Grafis dengan Photoshop

  Setelah mengetahui dan mengenal lembar ke rja Phot oshop, barulah dapa t dilakukan langkah mendesain gambar dari konsep gambar yang telah dipikirkan sebelumnya atau dengan melakukan coretan-coretan pada sebuah kertas untuk memberikan gambaran langkah apa saja yang harus dilakukan dalam mendesain gambar nantinya.

  1 . Pembuatan Dokumen Baru

  Untuk membuat dokumen ba ru, langkah yang harus dilakukan adalah dengan cara meng- click menu

  File Æ New ( Ctrl+ N)

  Gb.21. Create new Photoshop document S etelah itu akan muncul kotak dialog New.

  New Gb.22. Kotak dialog

  New, click S etelah selesai mengisi kotak dialog OK . Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dokumen baru adalah sebagai berikut : a. Ukuran gamba r dalam memori Semakin banyak pixel berarti se makin besar pula ukuran file.

  Dimensi Absolut b. N ilai Width dan Height menunjukkan dimensi gambar pada pixel.

  Resample I mage untuk mengubah nilai. Aktifkan

  c. Width dan Height K etikkan tinggi dan lebar pada gambar ketika akan dicetak.

  2. enyimpanan ( P save) file

  Dalam mendesain suatu gam bar sebaiknya dilakukan dengan teliti hingga mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, umumnya mendesain/ editing gambar membutuhkan waktu yang lama. Dengan demikian, kita perlu melakukan penyimpanan ( save) saat ingin menunda pekerjaan kita, sehingga dapat dilanjutkan kembali proses desain/ editing pada lain waktu. Lokasi penyimpanan sebaiknya di dalam harddisk karena kapsitas file relatif besar. L angkah-langkah penyimpanan pada waktu pertama kali file disimpan sejak open new document) dilakukan dengan meng-click menu pembuatan (

  file Æ Save atau dengan menggunakan short key sehingga akan

  Ctrl+ S

  tampil kotak dialog sebagai berikut Gb.23. Kotak dialog Save As

  Proses ini akan sama dengan ketika kita menggunakan mode Save As yaitu dengan meng- click menu

  file Æ Save As

  atau dengan menggunakan short key

  Shft+ Ctrl+ S dalam menyimpan file.

  Setelah muncul kotak dialog Save As, selanjutnya lakukanlah :

  • pilih folder tempat file akan disimpan
  • Ketik nama file pada kotak

  File name

  • Tentukan format file. (pada keadaan default, format file Photoshop adalah * .PSD ; * .PDD).
  • Aktifkan pilihan pada save Options jika ingin mengaktifkan pilihan berikut :
    • Alpha Channel, untuk menyimpan informasi channel yang menyertai gambar.
    • Layer, untuk menjaga keberadaan layer pada gambar.
    • Annotations, untuk menyimpan catatan pada gambar.
    • Spot Color, untuk menyimpan spot channel pada gambar.
    • Use Lower Case Extension, untuk membuat tulisan ekstensi yang menggunakan huruf kecil.

  • Click Save untuk mengakhiri penyimpanan.

3. Pembukaan Dokumen Photoshop

  File Æ Open

  atau dengan menggunakan short key

  Ctrl+ O , kemudian akan muncul kotak

  dialog sebagai berikut : Gb.24. Kotak dialog

  Open Selanjutnya pilih directori/ folder tempat file yang akan dibuka pada kotak

  Look in , kemudian pilih nama file, dan akhiri dengan

  click Open .

  Langkah-langkah yang dilakukan adalah click menu

  4. Penutupan dokumen Photoshop

  Penutupan dokumen Photoshop dapat dilakukan dalam dua cara yaitu click menu menutup dokumen file aktif pada Kanvas dengan cara File Æ atau dengan menggunakan short key pada keyboard, dan

  Close Ctrl+ W

  click menutup file sekaligus keluar dari aplikasi Photoshop sengan cara menu atau dengan menggunakan short key pada

  File Æ Exit Ctrl+ Q keyboard. Bekerja dengan Photoshop

  Kita dapat memulai pekerjaan desain grafis dan picture editing menggunakan tool yang telah Photoshop dengan memanfaatkan bermacam-macam disediakan oleh Photoshop.

  Draw ing 1.

  bitmap, istilah drawing kurang popular Pada program aplikasi berbasis dibandingkan pada aplikasi berbasis vector. Namun pada Adobe Photoshop telah disediakan tool-tool drawing yang memiliki kemampuan untuk menangani masalah aplikasi vector. image) sebagai hasil

  Drawing merupakan proses pembuatan gambar ( kreasi tangan dengan menggunakan tool pen dan tool shape.

  Gb.25. Tool Pen Gb.26. Tool Shape

  2. Pembuatan Layer

  Layer merupakan komponen yang sangat penting dalam pengeditan gambar, terutama jika dalam satu kanvas terdapat banyak layer. Layer diibaratkan sebuah plastik transparan sebagai tempat objek diletakkan sehingga layer dapat memberikan batasan antar objek yang jelas. Layer juga bisa saling mempengaruhi dan dapat disatukan dalam satu set layer. Cara-cara membuat layer baru dengan menggunakan tool shape adalah click

  Option Bar, click dengan meng- Tool Shape Æ Shape Layer pada Option Bar untuk memilih bentuk, kemudian

  Set Shape to Create pada pada area Canvas. Drag

  Set Shape to Create Custom Shape pilih, Drag to Canvas

  Gb.27. Set Shape to Create

3. Bekerja dengan Teks

  Teks merupakan media penyimpanan informasi paling efektif dan paling penting dalan desain gambar. Dengan Photoshop, kita dapat membuat teks horizontal, vertical, sembarang atau dapat diletakkan di dalam secara gambar. Teks dapat berupa huruf, angka, karakter, atau simbol lainnya. pixel yang mempunyai resolusi sama dengan file gambar

  Teks tersusun dari tempat teks berada. Secara otomatis teks atau tipe akan membentuk layer sendiri. Pada Photoshop teks terbagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe point dan tipe paragraph. Tipe point biasa digunakan untuk membuat tulisan berupa banner, judul, dan tulisan indah lainnya, sedangkan tipe paragraph digunakan untuk membuat tulisan menjadi paragraph. Kedua tipe teks ini dapat dibuat dengan menggunakan tool type yang terdapat pada Toolbox.

  A. Pembuatan Text dengan menggunakan Type Tool Pembuatan tulisan atau teks dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas tool type pada Toolbox.

  Type Tool Gb.28.

  Option Untuk mempercantik bentuk teks, selain dengan menggunakan Bar yang tersedia secara otomatis, tersedia juga pallete paragraph dan caracter. Untuk mengaktifkan Pallete paragraph dan caracter, dapat dilakukan dengan cara click menu atau dapat

  Window s Æ Character

  icon toggle the character and dilakukan dengan menggunakan paragraph pellete .

  Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar di pallete tersebut, kita dapat samping. Dengan melakukan berbagai proses editing text, seperti font style (jenis huruf), font size menentukan

  (ukuran huruf), font color (warna huruf), change case (pengaturan huruf kecil dan huruf besar), identasi, leading, kerning, tracking, skala vertical dan horizontal.

  Gb.29. Character and Paragraph Pallete Text Warping B. Salah satu teknik untuk memperindah teks adalah dengan text warping. Bentuk variasi-variasi teks yang telah disediakan oleh photoshop akan memperindah dalam mendesain sebuah text, seperti dalam pembuatan web, brosur, atau spanduk. Warp text dapat digunakan dengan meng- click icon warp text pada sebuah layer teks yang diinginkan, sehingga akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini

  Warp style Mode tulisan vertical / horizontal

  Warp Text Gb.30. Kotak dialog

  Berikut contoh teks yang diperindah dengan menggunakan bantuan fasilitas Pallete paragraph dan character, yakni leading, tracking, dan text warping. leading, tracking, dan warping Gb.31. Pengolahan teks dengan teknik

  Masked Text C. Masked text merupakan tool untuk melakukan seleksi teks. Masked type dapat diubah, digeser, diberi efek, dan proses lainnya.

  D. Editing Type Dalam melakukan proses pengeditan sebuah teks, ada beberapa proses editing yang harus diketahui. Proses-proses editing tersebut meliputi

  Rasterize type 1. Dalam keadaan point type, pemberian filter effect tidak dapat efek seperti dilakukan sebelum dilakukan rasterize.

  Jika kita melakukan pemberian efek, akan muncul kotak dialog yang menanyakan

  Gb.32. Kotak dialog

  apakah pada teks akan dilakukan proses Rasterize rasterize. Dengan melakukan rasterize, layer type akan berubah menjadi layer biasa agar dapat dilakukan proses editing. Perhatikan pada Pallete layers berikut ini.

  Layer setelah proses rasterize

  A. Sebelum proses rasterize

  B. Setelah proses rasterize Gb.33. Tampilan layer text setelah dan sebelum proses rasterize

  2. Anti aliasing Teknik pengeditan ini berfungsi untuk menghaluskan tepian teks sehingga akan tampak seolah-olah teks menyatu dengan warna layar ( background). Dalam keadaan default, teks diterapkan pada anti aliasing sharp. Anti Aliasing dapat dilakukan dengan menggunakan toggle the character and paragraph pellete atau option anti aliasing yang terdapat pada dapat juga menggunakan Option Bar untuk tool type.

  Gb.34. Set the Anti-Aliasing method

  A. Tanpa Anti-Aliasing (none)

  B. Menggunakan Anti-Aliasing Smooth editing text sebelum dan sesudah menggunakan Gb.35. Tampilan

  Anti-Aliasing

4. Memanfaatkan Filter Effect

  Untuk meningkatkan kualitas seni sebuah text sehingga mempunyai nilai komersial yang cukup tinggi, Adobe Photoshop menyediakan fasilitas filter effect yang akan memoles teks atau gambar yang kita buat. Filter effect

  Menu Bar filter yang dikelompokkan dalam dapat diaktifkan melalui beberapa sub menu, yaitu : Artistic filter, Blur Filter, Brush Strokes Filter, Distort Filter, Noise Filter, Pixelate Filter, Render Filter, Sharpen Filter, Sketch Filter, Stylize Filter, dan Texture Filter. filter effect dua

  Dalam pembahasan kali ini akan dibahas salah satu dimensi, yakni Motion Blur yang terdapat pada submenu Blur Filter, dan filter effect tiga dimensi (3D), yakni Lens Flare yang terdapat salah satu pada submenu Render. Untuk filter effect yang lainnya, dapat dipelajari sendiri karena secara garis besar adalah sama. filter effect Motion Blur, pertama pilih layer yang akan

  Untuk membuat diberi effect Motion Blur, selajutnya click menu

  Filter Æ Blur Æ Motion Blur , sehingga akan muncul kotak dialog sebagai berikut. Gb.36. Kotak dialog Motion Blur Selanjutnya atur propertis pada kotak dialog Motion Blur, kemudian click

  Filter Motion Blur akan terlihat seperti gambar di

  OK . Hasil editing dengan bawah ini.

  Filter Motion Blur Gb.37. Hasil editing Teks dengan menggunakan filter effect Lens Flare, pertama pilih layer yang akan diberi

  Untuk membuat efek Lens Flare, selajutnya click menu Filter Æ Render Æ Lens Flare , sehingga akan muncul kotak dialog sebagai berikut.

  Gb.38. Kotak dialog Lens Flare Selanjutnya atur propertis pada kotak dialog Lens Flare, kemudian click .

  OK

  Filter Lens Flare akan terlihat seperti gambar di bawah Hasil editing dengan ini.

  Filter Lens Flare

  A. Sebelum proses editing

  B. Menggunakan Gb.39. Hasil editing image dengan menggunakan Filter Lens Flare

5. Menggabungkan Dua Layer

  Saat akan mengedit objek-objek di dalam layer yang berbeda-beda, kadang kita merasa perlu untuk menggabungkan layer-layer tersebut. link

  Penggabungan layer-layer dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dan merge.

  Link menggabungkan beberapa layer menjadi satu kesatuan dengan objek yang berdiri sendiri-sendiri. Kita dapat memindahkan, mengkopi, dan mengatur alignment-nya secara bersamaan. Proses link layer dilakukan dengan cara click bagian di icon visibility dengan thumbnail layer yang akan antara

  Gb.40. Tanda Link

  kita link sampai muncul tanda Link . Untuk me- link Link dengan layer-layer yang kita kehendaki. Layer yang kita link akan ter- layer yang ada di atasnya.

  Merge layer. Merge menggabungkan beberapa Cara kedua adalah dengan layer menjadi satu layer. Dengan proses merge kita tidak dapat mengedit layer-layer secara terpisah karena layer tersebut tergabung dalam satu layer. merge yang bisa digunakan sesuai

  Terdapat beberapa pilihan fasilitas kebutuhan, yaitu :

  ƒ Merge Down

  Merge Down ini menggabungkan layer yang Fasilitas sedang aktif dengan layer yang berada tepat di bawahnya. Penggabungan dengan cara ini akan menghasilkan satu layer dengan nama layer di

  Merge Down bagian bawah layer aktif. Perintah hanya berfungsi jika layer di bawah layer aktif adalah

  Gb.41. Merge Down

  layer biasa. Perintah ini juga dapat digunakan untuk shape menjadi layer biasa seperti jika kita mengubah layer teks atau menggunakan rasterize, yaitu jika kita menggabungkan dengan sebuah layer biasa.

  Merge Down dapat dilakukan dengan cara click menu

  Layer Æ Merge Dow n .

  ƒ Merge visible

  Merge Visible ini menggabungkan semua Fasilitas layer yang tampak ( visible) di Pallete layers. Merge visible sangat berguna jika kita ingin menggabungkan layer yang sangat banyak dan letaknya berpencar tanpa terlebih dahulu harus mengurutkan seperti yang harus dilakukan pada Merge Down.

  Gb.42.

  Merge Visible

  Merge Visible dapat dilakukan dengan cara click menu .

  Layer Æ Merge Visible ƒ Flatter I mage

  Fasilitas Merge Down hanya menggabungkan layer Merge visible dengan layer di bawahnya. menggabungkan leyer-layer yang tampak. Fasilitas Flatten I mage menggabungkan semua layer yang ada. Biasanya perintah Flatten I mage ini baru dipakai apabila pekerjaan desain grafis telah selesai dan

  Gb.43. Flatter Image ingin mengekspor file ke tipe file selain PSD.

  Flatten I mage dilakukan dengan cara click menu

  Layer Æ Flatten I mage .

  Masking Masking berarti melubangi objek di suatu layer dengan mask sehingga memunculkan objek pada leyer di bawahnya. Metode masking ini banyak blending). digunakan untuk menciptakan kesan objek yang saling melebur ( Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat mengaplikasikan masking pada suatu objek.

  1. Susun objek yang akan diberi mask di atas objek yang akan ditampilkan melalui masking tersebut.

  2. Aktifkan layer yang akan diberi mask dengan meng-click icon

  add palette layer. Layer Mask pada bagian bawah

  3. Pilih pada toolbar. Atur mode gradasi yang diinginkan

  Gradient Tool

  Option Bar. Gunakan pilihan linear gradient. Drag di objek pada melalui layer aktif. Hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah.

  Gb.44. Hasil olahan Masking pada dua buah objek

6. Beberapa contoh hasil image editing

  Gb.44. Contoh hasil image editing dengan Photoshop