PKM Kewirausahaan Pemanfaatan limbah ebo (1)

0

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN LIMBAH EBONY MENJADI SOUVENIR
KHAS SULAWESI

BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh:
1. DWI HERMAWAN

: F 441 11 002 (Angkatan 2011)

2. NURFAYANTI

: F 441 11 005 (Angkatan 2011)

3. NI KETUT SULASTRI

: A 121 13 074 (Angkatan 2013)


UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2013

1

2

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... 1
DAFTAR ISI......................................................................................................... 2
RINGKASAN ....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 5
1.3 Tujuan.................................................................................................. 5
1.4 Luaran Yang Diharapkan .................................................................... 5

1.5 Kegunaan Program .............................................................................. 5
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ......................................... 6
2.1 Kayu Ebony (Diospyros celebica). ..................................................... 6
2.2 Kerajinan Tangan (Souvenir) .............................................................. 7
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................... 10
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................. 11
4.1 Anggaran Biaya................................................................................ 11
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 13
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA.............................................................. 14
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN........................................................ 17
SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN TUGAS.. 20
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA ............................................ 21
SURAT PERNYATAAN KERJASAMA........................................................... 22

2

3


RINGKASAN
Untuk mengatasi masalah pengangguran di kalangan masyarakat
diperlukan terobosan-terobosan baru dalam menciptakan peluang kerja. Cara yang
biasa dilakukan masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah adalah
dengan membuka usaha kecil-kecilan. Khususnya di provinsi sulawesi tengah,
salah satu peluang usaha kecil-kecilan yang masih bisa diandalkan adalah usaha
pemanfaatan limbah ebony menjadi souvenir. Kayu ebony atau Kayu-hitam
Sulawesi merupakan sejenis pohon penghasil kayu mahal dari suku eboni-ebonian
(Ebenaceae). Nama ilmiahnya adalah Diospyros celebica, yakni diturunkan dari
kata "celebes" (Sulawesi), dan merupakan tumbuhan endemik daerah sulawesi.
Dengan menciptakan produk souvenir yang unik dan khas sulawesi maka
dapat mengoptimalkan manfaat dari kayu ebony, memperbanyak produk oleholeh yang khas sulawesi, meningkatkan kreatifitas dan jiwa kewirausahaan
mahasiswa, dan menciptakan peluang usaha baru dibidang kerajinan. Alasan
utama menggunakan bahan baku ebony karena Kayu ebony mudah ditemukan dan
hanya ada di daerah sulawesi sehingga memudahkan dalam pencarian bahan baku
utama serta terhindar dari persaingan daerah lain. Selain itu harga bahan baku
yang murah dan terjangkau karena memanfaatkan limbah dari pabrik pengolahan
kayu ebony akan memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya dari modal yang
sekecil-kecilnya sesuai dengan prinsip ekonomi. Secara singkat, uraian
Pelaksanaan kegiatan direncanakan melalui 6 tahap yaitu : 1). Tahap pemilihan

limbah; 2). Tahap pembentukan pola; 3). Tahap penghalusan; 4).Tahap perakitan;
5). Tahap finising; 6). Tahap pemasaran.
Luaran yang diharapkan dari usaha ini yaitu terciptanya usaha baru dalam
bidang kerajinan yang tidak hanya berpotensi menghasilkan profit saja, tetapi juga
akan memperkenalkan kayu ebony sebagai kayu endemik sulawesi. Selain itu,
dengan mengolah limbah ebony menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi
maka tidak akan ada lagi limbah yang mencemari lingkungan sekitar pabrik
somel.

3

4

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Masalah yang sering dihadapi pemerintah saat ini yaitu banyaknya
pengangguran di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa sudah
seharusnya kita melaksanakan terobosan-terobosan baru dalam menciptakan

peluang kerja. Cara yang biasa dilakukan masyarakat terutama masyarakat
menengah ke bawah adalah dengan membuka usaha kecil-kecilan. Sebenarnya
usaha kecil-kecilan tersebut sudah membuka peluang usaha yang besar apabila
dikelola dengan baik. Pada kenyataannya tidak sedikit yang mengalami
kegagalan. Hal ini dikarenakan kurangnya keterampilan dalam menentukan
peluang usaha dengan kondisi daerah yang dijadikan sasaran dalam berusaha.
Tentunya diperlukan keterampilan membaca peluang usaha sehingga usaha yang
akan dijalani sesuai dengan permintaan sasaran dalam berusaha.
Di provinsi sulawesi tengah, salah satu peluang usaha yang masih bisa
diandalkan adalah usaha di bidang kerajinan tangan. Hal ini dilihat dari kurangnya
jumlah pengusaha kerajinan tangan di daerah sulawesi tengah khususnya kota
palu. Sedangkan jumlah permintaan pasar setiap tahun makin meningkat seiring
dengan makin bertambahnya kehadiran wisatawan yang berkunjung ke sulawesi
tengah. Dengan adanya kasus ini muncullah ide untuk memanfaatkan limbah kayu
ebony menjadi souvenir khas sulawesi. Alasan lain yang mendukung utuk
memanfaatkan limbah ebony menjadi souvenir khas sulawesi adalah masih
banyaknya sisa-sisa kayu ebony yang tidak terpakai di pabrik pengolahan kayu
ebony, serta keinginan untuk memperkenal luaskan produk kesenian yang dapat
dihasilkan oleh kayu endemik sulawesi ini. Dengan adanya produk olahan limbah
ebony akan memberikan income bagi pelaku usaha dan akan mampu mengangkat

potensi pariwisata indonesia di bidang seni.

4

5

1.2 Rumusan Masalah
rumusan masalah yang dibahas yaitu Bagaimana menciptakan produk
souvenir yang unik dan khas sulawesi dengan memanfaatkan bahan baku limbah
ebony ?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari program ini yaitu :
a) Menghasilkan produk sovenir yang unik dan khas sulawesi.
b) Mengoptimalkan manfaat limbah ebony.
c) Meningkatkan kreatifitas dan jiwa kewirausahaan mahasiswa.
d) Menciptakan peluang usaha baru dibidang kerajinan.
e) Menyediakan dan memperkenalkan produk inovasi dari limbah ebony
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini yaitu Terciptanya usaha baru
dalam bidang kerajinan yang tidak hanya berpotensi menghasilkan profit saja,

tetapi juga akan memperkenalkan kayu ebony sebagai kayu endemik sulawesi ke
masyarakat luas.
1.5 Kegunaan Program
Kegunaan diadakannya program ini yaitu :
a) Bagi mahasiswa
Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan mengoptimalkan
kreatifitas mahasiswa.
b) Bagi masyarakat umum
Membuka peluang usaha baru bagi masyarakat yang ingin
menciptakan lapangan pekerjaan.
c) Bagi lingkungan
Mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah
ebony di sekitar pabrik pengolahan kayu ebony.

6

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kayu Ebony (Diospyros celebica)
Kayu ebony atau Kayu-hitam Sulawesi adalah sejenis pohon penghasil

kayu mahal dari suku eboni-ebonian (Ebenaceae). Nama ilmiahnya adalah
Diospyros celebica, yakni diturunkan dari kata "celebes" (Sulawesi), dan
merupakan tumbuhan endemik daerah sulawesi.
Pohon, batang lurus dan tegak dengan tinggi sampai dengan 40 m.
Diameter batang bagian bawah dapat mencapai 1 m, sering dengan banir (akar
papan) besar. Kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna
coklat hitam. Pepagannya berwarna coklat muda dan di bagian dalamnya
berwarna putih kekuning-kuningan.
Daun tunggal, tersusun berseling, berbentuk jorong memanjang, dengan
ujung meruncing, permukaan atasnya mengkilap, seperti kulit dan berwarna hijau
tua, permukaan bawahnya berbulu dan berwarna hijau abu-abu.
Bunganya mengelompok pada ketiak daun, berwarna putih. Buahnya bulat
telur, berbulu dan berwarna merah kuning sampai coklat bila tua. Daging buahnya
yang berwarna keputihan kerap dimakan monyet, bajing atau kelelawar; yang
dengan demikian bertindak sebagai agen pemencar biji. Bijinya berbentuk seperti
baji yang memanjang, coklat kehitaman.
Karena perkembangan populasi yang lambat dan karena tingginya tingkat
eksploitasi di alam, kini kayu hitam sulawesi telah terancam kepunahan. Ekspor
kayu ini mencapai puncaknya pada tahun 1973 dengan jumlah sekitar 26,000 m3,
dan kemudian pada tahun-tahun berikutnya terus menurun karena kekurangan

stok di alam.

6

7

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:

Plantae

Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Magnoliopsida

Ordo:


Ericales

Famili:

Ebenaceae

Genus:

Diospyros

Spesies:

D. celebica

Tabel 2.1 klasifikasi ilmiaah kayu ebony
Sumber : (http://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_hitam_ sulawesi).
2.2 KERAJINAN TANGAN (SOUVENIR)
Kerajinan tangan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau
kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan

tangan. Dalam membuat kerajinan tangan tentunya dibutuhkan jiwa seni dan
kreatifitas yang tinggi. Pada program kreatifitas mahasiswa bidang kewirausahaan
kali ini kami mengusulkan Usaha pemanfaatan limbah ebony menjadi souvenir
khas sulawesi. Adapun souvenir yang dihasilkan yaitu: miniatur kapal phinisi, jam
sulawesi, papan nama, bingkai foto, dan gantungan kunci. Adapun alat dan bahan
serta cara pembuatannya yaitu:
a) Alat
Peralatan yang dibutuhhkan dalam pembuatan souvenir ini adalah
Gergaji mesin, scrol saw, Gurinda, Mesin penghalus, Roter, Mesin
Compresor, Tabung spoit, dan Jig saw.
b) Bahan
-

limbah ebony

-

Mata scrol

-

Milamin vernis

-

Amplas no 1

-

Lem korea

-

Thinner

-

Amplas no 2

-

Lem fox

-

Batu hijau

-

Amplas no 3

-

Paku 5 cm

8

c) Cara pembuatan
1.

Menyiapkan alat dan bahan

2.

Menentukan bentuk pola yang akan dibuat

3.

Memilih potongan kayu yang sesuai dengan pola yang akan dibuat.

4.

Membuat pola dengan menggunakan gergai mesin atau scrol saw.

5.

Menghaluskan permukaan pola yang telah dibentuk.

6.

Merakit pola yang telah dihaluskan sesuai dengan model atau bentuk

7.

Mengecek kerapian dan melapisi permukaan dengan vernis.

8.

Mengemas produk ke plastik kemasan dan memberi label.

d) Peluang Usaha Dan Analisis Ekonomi
1.

Peluang Usaha
Produk souvenir atau kerajinan tangan khas daerah sangat

digemari oleh wisatawan yang sedang melancong ke suatu daerah. Para
wisatawan memanfaatkan souvenir sebagai oleh-oleh atau kenang
kenangan dari perjalanan mereka. Melihat hal tersebut, melalui inovasi
berupa pemanfaatan limbah ebony menjadi souvenir khas sulawesi akan
menambah daya tarik wisatawan untuk datang ke sulawesi, bukan hanya
untuk menikmati pemandangan alam yang asri namun juga memburu
produk kesenin daerah sulawesi.
Alasan utama menggunakan bahan baku ebony karena Kayu
ebony mudah ditemukan dan hanya ada di daerah sulawesi sehingga
memudahkan dalam pencarian bahan baku utama serta terhindar dari
persaingan daerah lain. Berikut adalah 4 jenis pertimbangan factor
SWOT yang bisa ditemukan dalam menganalisis keberlangsungan
sebuah usaha PEMANFAATAN LIMBAH EBONY , yaitu :

FAKTOR SWOT

Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)

PEMANFAATAN LIMBAH EBONY
MENJADI SOUVENIR
• Bahan Baku mudah diperoleh
• Keunikan produk.
• Kesukaan konsumen akan produk.
• Umur simpan Produk tahan lama.
• Kemungkinan pengiriman produk

9

skala besar ke luar daerah yang sulit.
• Kurangnya promosi
• Kesempatan biaya produksi murah.
Peluang (Opportunity)
• Peluang pasar di sulawesi.
• Kesempatan menguasai pasar.
• Standarisasi mutu
Ancaman (Threath)
• Kemungkinan pesaing skala besar
• Perubahan selera masyarakat
Tabel 2.2 faktor SWOT usaha pemanfaatan limbah ebony menjadi
souvenir
2.

Analisis Ekonomi
Dalam 1 periode produksi sovenir manggunakan

bahan baku

limbah ebony 100 kg. Dari 100 kg limbah ebony akan diperoleh sekitar
15 buah miniatur kapal phinisi, 15 buah jam sulawesi, 15 buah bingkai
foto, 40 buah papan nama, dan 100 buah gantungn kunci. Harga jual
untuk masing-masing produk souvenir ini yaitu: 1 buah miniatur kapal
phinisi = Rp.60.000,- , 1 buah Jam sulawesi = Rp.50.000,- , 1 buah
bingkai foto = Rp.40.000,- , 1 buah papan nama = Rp.35.000,- , 1 buah
gantungan kunci = Rp.5.000,-. Untuk 1 kali periode produksi
membutuhkan waktu selama 1 bulan. Sehingga total hasil yang diperoleh
selama 1 bulan (1 kali periode produksi) adalah Rp. 4.150.000,-.
Adapun keseluruhan modal yang dikeluarkan di awal pendirian
usaha adalah Rp.12.374.000,- maka modal akan kembali dalam waktu 3
bulan atau 3 kali periode produksi dengan rincian : pendapatan per
produksi Rp. 4.150.000,- x 3 periode = Rp. 12.450.000,-).
Untuk modal tetap, meliputi peralatan penunjang, perjalanan dan
biaya lain-lain adalah Rp. 6.190.000,-. Sedangkan biaya setiap 1 kali
produksi, meliputi biaya bahan habis pakai adalah Rp. 1.546.000,-.
Sehingga apabila kita analisis selama 4 kali periode produksi, maka total
biaya habis pakai yang dibutuhkan adalah Rp. 1.546.000,- x 4 kali
periode produksi = Rp. 6.184.000,- (lihat tabel 4.2). Jadi keuntungan per
produksi adalah pendapatan per produksi dikurang Pengeluaran per
produksi = (Rp. 4.150.000 – Rp. 1.546.000,-) = Rp. 2.604.000,-.

10

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan direncanakan melalui 6 tahap yaitu : 1). Tahap
pemilihan limbah; 2). Tahap pembentukan pola; 3). Tahap penghalusan;
4).Tahap perakitan; 5). Tahap finising; 6). Tahap pemasaran.
1. Tahap pemilihan limbah
Pemilihan limbah dilakukan dengan cara memilih potongan-potongan
kayu yang sesuai, agar mempermudah pada saat pembentukan pola.
2. Tahap pembentukan pola
Pembentukan pola dilakukan dengan cara memotong atau memapas
kayu sesuai dengan bentuk yang akan dibuat. Pemotongan dilakukan dengan
menggunakan mesin circle saw atau scroll saw sesuai dengan kebutuhan.
3. Tahap penghalusan
Penghalusan dilakukan dengan menggunakan kertas pasir atau mesin
penghalus. Tahap ini terus dilakukan sampai seluruh permukaan nampak
halus dan rapi.
4. Tahap perakitan
Pada tahap ini masing-masing bagian pola yang telah dihaluskan
digabung menjadi satu, sehingga terbentuk sebuah model sesuai dengan yang
diinginkan.
5. Tahap finishing
Tahap finishing merupakan tahapan akhir pembuatan souvenir. Pada
tahap ini, dilakukan proses pelapisan permukaan souvenir dengan milamin
atau vernis agar produk menjadi lebih mengkilat dan tahan lama.
6. Tahap pemasaran
Pemasaran diawali dengan menawarkan produk ini ke toko-toko
souvenir dan pusat penjual oleh-oleh sulawesi. Selanjutnya kami juga akan
menawarkan produk ini ke tempat-tempat wisata yang ada di sekitaran kota
palu. Produk ini juga akan dipromosikan melalui leaflet,media sosial dan
iklan di koran bahwa kami menerima pesanan.
10

11

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 ANGGARAN BIAYA
NO Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

1

Peralatan Penunjang

Rp. 3.725.000,-

2

Bahan Habis Pakai

Rp. 6.184.000,-

3

Perjalanan

Rp. 1.230.000,-

4

Lain-lain

Rp. 1.235.000,JUMLAH Rp.12.374.000,-

4.2 JADWAL KEGIATAN
a. Tabel 4.4 Jadwal kegiatan selama 4 bulan
Kegiatan
Konsultasi Dengan Dosen
Pembimbing
Persiapan Bahan dan Peralatan
Pembuatan Produk souvenir
Tahap komersialisasi produk
Tahapan pengujian produk
Evaluasi secara umum kegiatan
bisnis
Pengolahan Data
Pembuatan draft laporan akhir

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4














√ √


√ √ √

√ √√



√ √ √ √√ √

√ √













√√
√ √

11

12

DAFTAR PUSTAKA

Arya Wardhana, Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta
Andi.
Indonesia, Wikipedia bahasa. 2013. Kayu Hitam Sulawesi. (diakses tanggal 10
Oktober 2013). Tersedia dalam URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_hitam_ sulawesi.
ASSAURI, Sofjan. 2002. Matematika Ekonomi. jakarta . PT. RajaGrafindo
Persada.
Riadi, p.t. 2012. Kerajinan Tangan. (diakses tanggal 15 Oktober 2013). Tersedia
dalam URL: http://indonesiacraftproduct.blogspot.com/2012/11/kerajinantangan.html?m=1.

12

13

14

A.

15

16

17

B. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN
1. Peralatan Penunjang
Material

Justifikasi

Kuantitas

Pemakaian
Gergaji

Sebagai alat

mesin

pemotong

scrol saw

Untuk

Harga Satuan

Keterangan

(Rp)
1 Unit

Rp. 300.000,-

Rp. 300.000,-

1 Unit

Rp. 1.125.000,- Rp. 1.125.000,-

1 Unit

Rp. 150.000,-

Rp. 150.000,-

1 Unit

Rp. 420.000,-

Rp. 420.000,-

1 Unit

Rp. 1.650.000,- Rp. 1.650.000,-

1 Unit

Rp. 80.000,-

pembentukan
pola
Gurinda

Untuk
meratakan
permukaan

Mesin

Untuk

penghalus

menghaluskan
permukaan

Mesin

Sebagai pompa

Compresor

angin pada saat
pengecatan

Tabung

Untuk proses

spoit

pengecatan

Rp. 80.000,-

SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.725.000,2. Tabel 4.2 Bahan Habis Pakai Selama 4 Kali Periode Produksi
Material

Justifikasi

Kuantitas

Pemakaian
limbah

Sebagai bahan

ebony

baku utama

Amplas no

Menghaluskan

1

permukaan

Amplas no

Menghaluskan

2

permukaan

Harga Satuan

Keterangan

(Rp)
400 kg

Rp. 2.500,-

Rp. 1.000.000,-

20 meter

Rp. 30.000,-

Rp. 600.000,-

20 meter

Rp. 30.000,-

Rp. 600.000,-

18

Amplas no

Menghaluskan

3

permukaan

Milamin

Melapisi

Vernis

permukaan kayu

Thinner

Untuk

20 meter

Rp. 30.000,-

Rp. 600.000,-

20 kaleng Rp. 60.000,-

Rp. 1.200.000,-

20 liter

Rp. 500.000,-

Rp. 25.000,-

pengencar
vernis
Mata scrol

Sebagai mata

12 lusin

Rp. 30.000,-

Rp. 360.000,-

4 lusin

Rp. 100.000,-

Rp. 400.000,-

20 kaleng

Rp. 20.000,-

Rp. 400.000,-

gargajii pada
mesin scrol
Lem korea

Untuk
merekatkan
kayu

Lem fox

Untuk
merekatkan
kayu

Paku 5 cm

Sebagai pengait

8 kg

Rp. 48.000,-

Rp. 384.000,-

Batu hijau

Untuk membuat 4 kg

Rp. 35.000,-

Rp. 140.000,-

permukaan
mengkilat
SUB TOTAL (Rp) Rp. 6.184.000,3. Tabel 4.3 Biaya Perjalanan
Material

Justifikasi

Kuantitas

Perjalanan
Perjalanan ke

Perjalanan

toko

pembelian

nusantara

peralatan

Harga Satuan

Keterangan

(Rp)
1 kali

Rp. 250.000,-

Rp. 250.000,-

4 kali

Rp. 125.000,-

Rp. 500.000,-

penunjang
Perjalanan ke

Perjalanan

pertokoan

pembelian

19

bahan habis
pakai
Perjalanan

Perjalanan

pemasaran

untuk tujuan

8 kali

Rp. 60.000,-

Rp. 480.000,-

pemasaran
SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.230.000,4. Tabel 4.4 Biaya lain – lain
Material

Justifikasi

Kuantitas

pemakaian
Sewa tempat

sebagai tempat

Harga

Keterangan

Satuan (Rp)
1 unit

bekerja selama 4

Rp.

Rp. 1.000.000,-

1.000.000,-

bulan
Dokumentasi

Untuk mencetak

10 buah

Rp. 7.500,-

Rp. 75.000,-

4 buah

Rp. 20.000,-

Rp. 80.000,-

1 buah

Rp. 80.000,-

Rp. 80.000,-

dokumentasi
kegiatan
Laporan dan

Untuk

penggandaan

pembuatan
laporan kegiatan

Promosi

Pembuatan
spanduk dan
pamflet

SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.235.000,TOTAL Rp.12.374.000,-

20

C. SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN
TUGAS
No Nama / Nim
Program
Bidang
Alokasi
Studi
Ilmu
Waktu
(Jam /
minggu)
1
Dwi hermawan
S1 Teknik
Teknik
24 jam /
Elektro
minggu

2

Ni Ketut sulastri

Pend.
Bahasa
Inggris

3

Nurfayanti

S1 Teknik
elektro

Pendidik
an
Bahasa
dab
Sastra
Teknik

20 jam/
minggu

20 jam/
minggu

PEMBAGIAN
Uraian Tugas

Bertugas di
bagian produksi
mulai dari
pengolahan
bahan baku
sampai tahap
perakitan.
Bertugas
dibagian
finishing yaitu
pengecatan dan
packing.
Bertugas
dibagian
pemasaran
produk

21

22