EVALUASI PEMBANGUN AN INFRASTRUKTUR JALAN
EVALUASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
JALAN DALAM TATARAN UPAYA INTEGRASI
JARINGAN JALAN DI INDONESIA
Sekretaris Direktur Jenderal Bina Marga
Disampaikan pada FGD Konektivitas dan Intermoda
Jakarta, 25 Mei 2015
2015
KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM
& PERUMAHAN RAKYAT
Jaringan Transportasi Laut Sebagai Backbone Logistik Maritim
Konektivitas:
Legend:
Pusat Distribusi Provinsi
Bysea/ by rail
Bysea/ by rail / by land
Byland / by rail / bysea
Pusat Distribusi Nasional
Short SeaShipping
(1)
(2)
Indonesia
sebagai negara
maritim
Jaringan
Transportasi
Laut Sebagai
Backbone
Logistik Maritim
Bappenas, 2006
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Indonesia KADIN, 2011
Moda transportasi masih sangat bertumpu pada moda transportasi jalan:
-84% angkutan penumpang (kereta api 7,3%; udara 1,5%; laut 1,8%; dan
sungai 5,3% (2))
-90,4% angkutan barang (laut 7% dan kereta api 0,6%,(1))
Biaya logistik Indonesia mencapai 24% dari total GDP (2) atau sama dengan
Rp 1.820 trilyun yang terbagi:
-biaya transportasi (60%),
4
-penyimpanan (30%) dan
-administrasi (10%)
Pusat Industri
Pasar
Outlet
Industri
lokal
Jalan nasional
bahan
mentah
Jalan provinsi
Bahan
mentah
Pengolahan
bahan mentah
Status Jalan
Jalan kab/kota
Panjang
(km)
Rasio Jalan
Indonesia
Rasio Jalan
(optimum)
Kemantapan Jalan
Kewenangan
Jalan
Nasional
47.017
0.1
0.1
86 %
Menteri PU
Jalan
Provinsi*
46.486
0.1
0.2
70.99 %
Gubernur
Jalan
Kab/Kota*
346.294
0.8
0.7
57.01 %
Bupati/Walikota
Jalan merupakan salah satu moda transportasi terpenting di Indonesia sebagai
bagian dari sistem logistik nasional yang berperan sebagai prasarana distribusi
sekaligus pembentuk struktur ruang wilayah;
5
Customers/ Stakeholders
Harapan Stakeholders dan customer yang harus dipenuhi
Meningkatnya
Meningkatnya Kemantapan
Kemantapan Jalan
Jalan
Nasional
Nasional
Meningkatnya
Meningkatnya dukungan
dukungan konektivitas
konektivitas bagi
bagi penguatan
penguatan
daya
daya saing
saing
Pengembangan
Jalan Nasional
Asset Management
Dukungan Jalan
Daerah
Learning &
Growth
Internal Process
Harapan stakeholders dan customers dapat dipenuhi melalui internal proses :
KETERPADUAN PERENCANAAN
, PEMROGRAMAN DAN
PENGANGGARAN
Perencanaan
pengembangan jaringan
jalan serta pembangunan
dan pemeliharaan jalan &
jembatan yang berkualitas
PELAKSANAAN JALAN NASIONAL DAN DAERAH
Jaringan jalan & jembatan yang terpelihara
berdasarkan life cycle cost yang optimal
Penanganan jalan daerah yang
mendukung kawasan strategis
PENGUSAHAAN JALAN TOL
Pengadaan tanah
mendukung
pembangunan jalan tol
Pembangunan jalan tol pada koridor utama, dan
Perkotaan di Sumatera Jawa, Kalimantan dan
Sulawesi
Pembangunan jalan & jembatan yang handal,
berkelanjutan dan berkeselamatan
Jalan tol eksisting yang
memenuhi SPM
Untuk melaksanakan internal proses diperlukan :
SDM yang
kompetitif
Organisasi yang
kondusif
Sistem manajemen informasi
yang terintegrasi
Pelaksanaan anggaran
yang optimal
KEBIJAKAN
Pengembangan
Jaringan Jalan
sebagai upaya
meningkatkan
konektivitas dan
daya saing
Manajemen Jaringan
Jalan dalam
menciptakan
jaringan jalan yang
reliabel (handal)
Dukungan
Penyelenggaraan
Jalan Sub Nasional
untuk mencapai
seamless
connectivity
STRATEGI
Pembangun
an Jalan
Bebas
Hambatan
Modernisasi
/
peremajaan
Jaringan
Jalan
Nasional
PROGRAM STRATEGIS
• Pembangunan Jalan Bebas
Hambatan
• Pembangunan Jalan
Nasional Baru
• Penggantian dan
Pembangunan Jembatan
• Pembangunan Perlintasan
Tak Sebidang
• Pembangunan Fly Over dan
Underpass
• Peningkatan Struktur Jalan
Nasional
Preservasi
Jalan
Nasional
• Preservasi jalan dan
jembatan nasional
mendukung PKN, KSN,
KSPN, dan akses outlet
pelabuhan dengan
dan bandara
• koordinasi
stakeholders terkait untuk
mengurangi overloading
pada jalan utama
Penanganan
Jalan Sub
Nasional
• Peningkatan Jalan Sub
Nasional yang mendukung
sentra produksi, ekonomi,
industri, pariwisata dll
• Optimalisasi APBD, program
hibah berbasis kinerja dan
DAK yang lebih terstruktur
• Dukungan jalan terhadap
pembangunan 24 Pelabuhan
baru
Dukungan jalan terhadap
pelabuhan penyeberangan
di 60 lokasi
Dukungan jalan terhadap
pembangunan 15 Bandara baru
Restrukturisasi jaringan
jalan perkotaan
Pembangunan jalan lingkar
perkotaan di Metropolitan
dan kota besar
Dukungan jalan bagi pariwisata
pada 25 KSPN prioritas
Dukungan jalan terhadap
intermoda dengan jalur KA
Dukungan jalan di 15
kawasan industri
prioritas
Konstruksi
jalan bebas
hambatan
(1.000 km)
Pembangun
an jalan
nasional
(2.650 km)
Pemelihar
aan jalan
nasional
(47.017
km)
Pembangunan FO/UP
pada perlitasan KA
dan kota metropolitan
(15.000 m)
Dukungan
jalan subnasional
(500 km)
Dukungan Jalan terhadap Pembangunan 24
Pelabuhan (Tol Laut)
Jalur rencana Pelabuhan Hub
Jalur rencana Pelabuhan Feeder
Pulau
Pelabuhan
1. Malahayati
2.Belawan )*
Kuala Tanjung )*
3. Teluk Bayur
Sumatera 4. Panjang
5. Batu Ampar
6. Jambi: Talang Duku
7. Palembang: Boom
Baru
8. Tanjung Priok )*
Jawa
9. Tanjung Perak )*
10.Tanjung Emas
Kalimanta 11.Sampit
n
12.Banjarmasin
Pulau
Pelabuhan
13.Samarinda
Kalimanta 14.Balikpapan:
n
Kariangau
15.Pontianak
BaliNusra
16.Kupang
17.Makasar )*
18.Pantoloan
Sulawesi
29.Kendari
20.Bitung )*
21.Ternate: A. Yani
Maluku
22.Ambon
23.Sorong
Papua
24.Jayapura
Ket: )* Pelabuhan
Hub
Dukungan jaringan jalan nasional: Pelabuhan Utama (PU) dan Pelabuhan Pengumpul (PP)
(Permen PU No. 03/PRT/M/2012)
Dari 24 pelabuhan:
• 21 pelabuhan telah diakses oleh jaringan jalan nasional eksisting (termasuk Jalan Tol
Belawan-Medan-Tanjung Morawa)
• 3 pelabuhan lainnya akan didukung oleh penambahan jaringan jalan nasional, yaitu Batu
Ampar, Kendari, dan Sorong
Terdapat 19 pelabuhan yang diusulkan Kementerian Perhubungan (Surat No.
UM.208/1/14 PHB 2014):
• Hanya 1 pelabuhan yang beririsan dengan 24 pelabuhan versi Trilatertal Meeting (Bappenas),
yaitu Palaran (Samarinda)
• 5 pelabuhan merupakan Pelabuhan Regional (PR) pada tahun 2015-2030 bukan
kewenangan nasional
• 1 pelabuhan merupakan PR pada tahun 2015 dam akan menjadi PP pada tahun 2019-2030
• 5 pelabuhan merupakan PP telah diakses jaringan jalan nasional (eksisting & penambahan)
• 7 pelabuhan merupakan PP belum diakses jaringan jalan nasional
10
Dukungan Jalan terhadap Pembangunan 15
Bandar Udara
Keterangan:
Bandar Udara Pengumpul
Rencana Pembangunan 15 Bandara
Pengembangan 9 Bandara Pelayanan Kargo Udara
Pulau
Pulau
Bandar Udara
Bandar Udara
1.Letung
2.T ambelan
Maluku
13. Namniwel: Namlea
Jawa
3. Kerta Jati: Majalengka
Papua
14.Werur
15.Koroway Batu
BaliNusra
4. Kabir- Patar
Sumatera
5. Muara Teweh: Beringin
6. Tebelian: Susilo
7. Maratua
Kalimanta
8. Samarinda Baru: Temindung/
n
Sungai Siring
9. Buntu Kunik: Pontiku/ Tana Toraja
Baru
10.Morowali
Dukungan jaringan jalan nasional: bandar udara
Pengumpul Primer (PP), Pengumpul Sekunder (PS), dan
Pengumpul Tersier (PT) (Permen PU No. 03/PRT/M/2012)
Dari 15 bandar udara, hanya 3 bandar udara (Kertajati,
Tebelian, Samarinda Baru) yang merupakan bandar
udara pengumpul pada tahun 2020 – 2030 dan telah
diakses oleh jaringan jalan nasional
Terdapat 20 bandar udara yang
diusulkan Kementerian Perhubungan
(Surat No. UM.208/1/14 PHB 2014):
• Terdapat 13 bandar udara yang
beririsan dengan 15 bandar udara versi
Trilatertal Meeting (Bappenas), kecuali
Namniwel dan Koroway Batu
• Hanya 5 bandar udara yang merupakan
Bandar Udara Pengumpul (Primer/
Sekunder/ Tersier) s/d tahun 2020
kewenangan nasional
11
Dukungan Jalan terhadap 60 ASDP
Kuala
Tungkal
Penarik
Kep.
Meran
ti
Jangkan
g
Penagi
(P.
Bunguran),
Natuna
Telaga
Punggu
r
Teluk
Batan
g
P.
Sebuk
u
Simanggar
is
Mamuj
u
Ler
o
Kabonga
Karatun
g
Salawat
i
Soron
g
Numfo
r
Meulabo
h
Sintete
Manado
Tua
Ciremai
Bastiong
Nias
Selata
n
Penaja
m
Tanju
ng
Apiapi
Gangg
a
Malil
i
Sikeli
Pinran
g
Parepare
Bakauhe
ni
Merak
Folle
y
Maro
s
Bomban
a
Gunaksa
Weda
Padang
Bai
Gilimanu
k
Wayalo
ar
P. Nyamuk,
Karimun
Jawa
Ketapa
ng
Kayanga
n
Lembar
Poto Tano
Raha
Raiju
a
Dukungan jaringan jalan nasional : ASDP yang melayani angkutan penyeberangan antar provinsi
Dari 60 ASDP:
•
27 ASDP telah diakses oleh jaringan jalan nasional
•
12 ASDP akan didukung oleh penambahan jaringan jalan nasional
Kajad
oi
Kaladup
a
Leti
Moa
Wunla
h
Kaond
a
Toyand
o
Warem
39 ASDP (27 + 12) yang telah diakses oleh
jaringan jalan nasional
ASDP yang belum diakses
Terdapat 6 ASDP yang diusulkan Kementerian Perhubungan (Surat No. UM.208/1/14 PHB 2014):
•
Hanya 2 ASDP yang beririsan dengan 60 ASDP , yaitu Gunaksa dan Wailey telah didukung oleh jaringan jalan nasional (eksisting dan penambahan)
12
Dukungan Jalan terhadap 15 Kawasan Industri (KI) Prioritas
2015-2019
pada 10 Wilayah Pengembangan Industri (WPI)
Wilayah Pengembangan Industri (WPI): pengelompokan wilayah berdasarkan keterkaitan backward dan forward sumberdaya dan fasilitas pendukungnya, serta
memperhatikan jangkauan pengaruh kegiatan pembangunan industri.
Kawasan Industri (KI): kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh
Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri.
Dari 15 KI, 10 KI telah diakses oleh jaringan jalan nasional. 5 KI lainnya akan didukung oleh penambahan jaringan jalan nasional.
Bitung
Kuala Tanjung
Sei Mangke
Palu
Morowa
li
Konawe
Halmahera
Timur
Ketapa
ng
Landak
Batulici
n
Teluk
Bintuni
Tanggamus
Bantae
ng
Sayung
(Jatengland)
JIIPE
Ket:
KI Prioritas 2015-2019
13
1. Ditjen. Bina Marga, Kementerian PU&PR mendukung
Konektivitas, Intermoda, Sistem Logistik Nasional berupa
peningkatan kapasitas dan preservasi lintas-lintas utama, jalan
strategis serta dukungan terhadap pelabuhan laut dan bandara
(multimoda);
2. Diperlukan koordinasi Kementerian PU&PR dan Kementerian
Perhubungan dalam menyediakan infrastruktur transportasi
antar moda sebagai upaya membagi beban yang dipikul moda
transportasi jalan;
3. Perlu solusi komprehensif untuk meningkatkan kondisi jalan
sub nasional yang saat ini tingkat kemantapannya sangat
rendah dibandingkan dengan kemantapan jalan nasional.
1
TARGET JALAN TOL OPERASI S.D TAHUN 2019
Medan – Binjai
Medan
– Binjai
16/16 km
16/16 km
Banda
Aceh
Lhokseuma
we
Medan
Balikpapa
Medan – Kualanamu –
Batang –
Manado –
Pejagan Balikpapa
Medan
–
Kualanamu
–
n–
Batang
–
Manado
Pejagan Lubuk Pakam – Tebing
Semarang
Bitung –
Pemalang
n
–
Lubuk Tinggi
Pakam – Tebing
Samarinda
Semarang
Bitung
Pemalang
75/75 km
14/39
km
58/58 km
Samarinda
Tinggi
12/99
km
62/62
km
75/75 km
14/39 km
58/58 km
12/99 km
62/62 km
Semarang –
Bakaheun
Pemalan
Semarang
–
Bakaheun
Solo
Cikampek –
Solo – Mantingan –
Pemalan
i – Tb.
g–
Solo
Solo Ngawi
– Mantingan –
Cikampek
–
i
–
Tb.
50/73 km
Palimanan
g
–
Besar
Batang
50/73
km
Ngawi
Palimanan
Besar
23
km
117/117 km
90/90
km
70/138
Batang
23 km
39/39
km
Kayu
90/90 km
117/117 km
(operasional)
70/138
km
39/39 km
Kayu
(operasional)
Agung
km–
Ngawi –
Agung
–
Palemban
Ngawi –
Kertosono
Palemban
gKertosono
87/87 km
gBetung
87/87 km
Betung
Kertosono –
Mojokerto –
34/112
Kertosono –
Mojokerto –
34/112
Mojokerto
Surabaya
km
Dumai
Manado
Mojokerto
Surabaya
km
26/41
km
34/36
km
26/41
km
34/36
km
Pekanbaru
15
km
2
km
Samarinda
Palemban
Palemban
g–
Padang
Jambi
g–
Indralaya
Indralaya
22/22
km
Palemban
g
km
1.22/22
Cengkareng
–
Kunciran:
Bengkulu
Akses
1.
Cengkareng
–
Kunciran:
Akses
14/14
km
Tanjung
km – Serpong
Tanjung
2.14/14
Kunciran
:Lampung
Priok
2.
Kunciran
– Serpong
:
Jakart
Priok
11/11
km
17/17 km
a
11/11
km
Semara
km – Cinere
3.17/17
Serpong
:
ng
3. Serpong
– Cinere
:
Bandun
10/10
km
g
Solo
km
4.10/10
Cinere
– Jagorawi
:
4.
Cinere
–
Jagorawi
:
Cileunyi
–
11/15 km
Cileunyi –
11/15
km
Sumedang
5.Cimanggis – Cibitung
:
5.Cimanggis
– Cibitung
:
– Sumedang
Dawuan
9/25
km
– Dawuan
9/25
km
31/59
km
5. Cibitung – Cilincing
:
31/59 km
5.
Cibitung
–
Cilincing
:
12/34 km
km
6.12/34
Depok
– Antasari
:
Pasirkoja –
6.
Depok
– Antasari
:
Pasirkoja –
6/22 km
Soreang
6/22
km
Soreang
7. Bekasi – Kp. Melayu
:
11/11
km
7.
Bekasi
–
Kp.
Melayu
:
11/11
km
11/21
km
1.11/21
Bogor
Ring Road
km
8.1.
Sunter
RawaRoad
- :
Bogor– Ring
:Buaya
5/11
Pandaan –
8. Sunter
– Rawa
Buaya
-:
20/20
km
:
5/11
Pandaan –
km
Malang
20/20
km
Batu
Ceper
km
Malang
2. Ciawi
Sukabumi
38/38
km
Batu– –Ceper
9.2.
Sunter
Gebang
:
Ciawi
– Pulo
Sukabumi
38/38
km
: 15/54
15 km
(operasional)
(operasional)
2 km
(operasional)
(operasional)
Balikpapa
n
Gempol –
Gempol –
Pandaan
Pandaan
14/14
km
14/14 km
Surabay
a
N
O
PULAU
PANJAN
G (km)
Gempol –
Gempol –
Pasuruan
Pasuruan
21/34 km
21/34 km
RENCANA PEMBANGUNAN + OPERASIONAL
(TAHUN/Km)
TERBANGU
N S.D 2014
( km)
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
-
-
-
79.20
73.80
50.00
203.00
1.292,89
91.42
214.8
4
43.54
93.19
265.0
5
245.4
6
889.60
a. TRANS JAWA
850,79
74.25
199.2
4
32.97
41.06
224.9
0
98.17
596.34
b. NON TRANS
JAWA
442,10
26.87
15.60
10.57
52.13
41.61
105.5
7
225.48
1
SUMATERA
2
JAWA
361,19
Geumpa
Jantho –
Geumpa
ng Jantho –
Keumala
ng Pameu
Keumala
39
km
Pameu
35 km
39 km
Sp. 35 km
Sp. –
Mayang
Mayang
Kuala –
Kuala
Tanjung
Tanjung
3 km
3 km
RENSTRA DITJEN BINA MARGA 2015 – 2019 :
PEMBANGUNAN JALAN NASIONAL 2650 KM
(Pembangunan 1000 km1. Missing
Link)
Tj. Kelian – Petaling –
Mamberamo-Tengon-
Tj.Pinang;
Kelian –Petaling
Petaling– –
Pkl.
Pkl.
Pinang;
Petaling –
Namang – Tobali;
Namang
–
Tobali;
Koba – Lbk. Besar
– Tj.
Koba –Berikat
Lbk. Besar – Tj.
Berikat
46
km
Akses Pel.
46 km Merbau
Akses Pel.
Sintete
Merbau
– Tebas
Sintete
(Sambas)
–
28Tebas
km
(Sambas)
3 km
28 km
3 km
Akses Pel.
Akses
1.Elelim
Mamberamo-Tengon38 km
Akses Pel.
Akses
Trisakti
Tayan
Elelim
38 km
2.
Lereh
–
Tengon
Trisakti
3
km
1Tayan
km
2. Lereh
– Tengon
15
km
3 kmAkses
1 km Pinoh
Nanga
Saubeba
15 km DepapreAkses
Pelabuhan
Nanga
Pinoh
Saubeba
– Tumbang
DepapreWoda
Bongkrang
Pelabuhan
Pelaihari
–Samba
Tumbang
Woda
Bongkrang
5 km
7 km
Pelaihari
4 km
5 km
8Samba
km
7 km
Kelua
4
km
Mameh –
8 km
Kelua
Matrama
Tanjung
Mameh –
Ambuni
Matrama
Tanjung
Jln
n
– Sei
8 km
Ambuni
91
km
Jln
Windesi
Jln
n – Sei
8 km
Lingkar
Ulin
91
km
Jln
Windesi
Lingkar
–
Lingkar
Raja
15 Ulin
km
Lingkar
–
Sorong
Bomber
Raja
15 km
Ampat
Sorong
Bomber
– Pel.
ai
Ampat
10
km
– Pel.
Sumusu
ai
Arar
45
km
10 km
Sumusu
Arar
k
–
45
km
28 km
k–
28 km
Bintuni
Bintuni
17
km
17 km
Akses
Akses
Terminal
Terminal
Tipe A Padang
Tipe
Padang
1,5Akm
Balinka
– Matur1,5 km
Balinka
– MaturNgarai
Sihanouk
Windesi Ngarai
Sihanouk
(Jmbtn &
Windesi Wasior
(Jmbtn
1. Terowongan)
Sejajar
RE &
Martadinata
8Wasior
km
1. Terowongan)
Sejajar
15
1 km
kmRE Martadinata
8
km
Marisa
Tandia 15
km Nagrag
1 km
2. Cimanggis
Marisa
Tandia Tolinggula
Yahour
Akses
2. Cimanggis
Nagrag
3 km
Tolinggula
Yahour
Akses
Akses
Pel.
15 km
20
km
Bandara
kmPort
3. Akses3Dry
Akses
Pel.
15
km
20
km
Bandara
Belang
TimikaBlimbing
3. Akses
Dry Port
1 km
Belang
Palu
–
Parigi
TimikaBlimbing
Belang
1. Akses 1
Std.
Bage
Urumuka
Sari
kmGede
Palu
– Parigi
4.1.Arteri
Sejajar
Jln Tol
Lingkar
Belang
18 km
Akses
Std. Gede
Bage
Urumuka
Sari
33
km
8
km
5 km
10
km
4.(JORR)
Arteri25
Sejajar
Lingkar
18 km
km Jln Tol
Luar
33 km
8
km
Akses
Pel.
5 km –
10
km
Enaratoli
2. Akses
Tol
Karawang
(JORR) 25 km
Luar
Terminal ALBN
Akses
Pel.
Yogyakar
Enaratoli
–
2.Barat&
Akses Tol Karawang
Belopa
Tiom
Terminal ALBN
Yogyakar
Ketamenanu
Belopa
ta
Tiom
Barat&
3
km
62
km
Karawang Timur
Ketamenanu
ta
1,5 km
3 km
29 km
62 km
Karawang
Timur
1. Frontage
Bandara Juanda
16 kmAkses
Towe
1,5 km
Swatar-Dekai29
km
Lintas
1.(Sidoarjo)
Frontage
Lb. Bajo – Boleng 16 kmAkses
Towe
Swatar-Dekai3 km Bandara Juanda
HitamOksibil-Iwur
–
Lintas
Lb. Bajo
– Boleng Tengah
NTT
(Sidoarjo)
3 Abd.
km Saleh (Malang)
Terang
HitamOksibil-Iwur
–
2. Akses
Bandara
Ubrub
Waropko
Tengah
Terang
15 km NTT
2. Akses
Abd. Saleh (Malang)
24
km
Ubrub
Waropko
10Bandara
km
Seluas – Bts
Seluas
Kab – Bts
Kab
Sanggau/Bengk
Sanggau/Bengk
ayang
ayang
7Temajuk
km
–
7Temajuk
km
–
Aruk
57Aruk
km
57 km
Relokasi Bts
Relokasi
Bts
Kota
Sanggau
Kota
Sanggau
- Sekadau
- 2Sekadau
km
Akses
Jbtn
2 km
Akses
TayanJbtn
Tayan
3,5
km
3,5 km
Sentul –
Sentul –
Puncak
Puncak
49
km
49Selatan
km
Pantai
Jawa
Pantai
TengahSelatan Jawa
Tengah –
1. Slarang
1.
Slarang
–4 km
Pantai
Selatan
Ayah/Bodo
Pantai
Selatan
Ayah/Bodo
km
Yogyakarta
2.
Ayah/Bodo -4Jladri
Yogyakarta
2.
Ayah/Bodo
Jladri
1. Bugel-Galur2 km
1.
Bugel-Galur2
km
Poncosaari
3.
Jladri - Wawar
Poncosaari
3.
Jladri - Wawar
4 km
3
km
4 km
3
km
2. Poncosari-Greges
2. Poncosari-Greges
4 km
4 km
3. Parangtritis-Girijati
3. Parangtritis-Girijati
3 km
3 km
4. Legundi-Kanigoro4.
Legundi-KanigoroPlanjan
8 km
8 km
5.Planjan
Planjan-Tepus
RENSTRA DITJEN BINA MARGA 2015 –
2019 : PEMBANGUNAN JALAN NASIONAL
2650 KM
Bts Prov Kalbar –
Entikong – Ng.
MensalongBts Prov
Kalbar
Long
Nawang
- –
Entikong
MensalongBadau – Ng.
(Pembangunan
Jalan
Strategis
1350 km
Tou
Lumbis
Long
Nawang Malinau
Badau
Tou
Lumbis
149 km
1,3
km
Malinau
163
km
149 km
Malinau
– Long
1,3
km
Maloy
Ng. Badau – Bts
163 km
Malinau
– Long ) Akses
Bawan – Long
Akses Maloy
Ng. Badau – Bts
Pacitan
Pacitan
4
km
4 km
Trenggal
Trenggal
ek
ek
60 km
Tulungag
60 km
Tulungag
ung
16 ung
km
16
km
Blitar
Blitar
8 km
8 km
Prov Kaltim
Prov
Kaltim
72 km
72 km
Malang
Malang
72
km
72 km
Lumajan
Lumajan
g
g
63 km
63
km
Jember
Jember
84 km
84 km
Banyuwa
Banyuwa
ngi
33 ngi
km
Bawan
– Long
Midang
Midang
2,3 km
2,3 km
Lingkar
Lingkar
Sumbawa
Sumbawa
Besar
30Besar
km
Pemenang30 km
PemenangTanjung
Tanjung
10
km
10 km
Jl. Gerung
Jl. Gerung
Patung
Sapi
Patung
Sapi
(Mataram)
(Mataram)
7 km
7 km
III
III
6 km
6 km
SingarajaSingarajaMengwita
Mengwita
ni
ni
5 km
5 kmMalanuza
Malanuza
Bajawa Bajawa
17
km
17 km
Laktutus
–
Laktutus –
Motoain
Motoain
123
km
123 km
Laktutus Laktutus Motomasin
Motomasin
41 km
41 km
Sof Sof Wayabula
Wayabula
27 km
27 km
Sausafor Sausafor
Arfu
Arfu
71 km
71 km
Teluk
Teluk
Bintuni
Bintuni
25 km
25 km
Habema –
Habema –
Kenyam
Kenyam
17
km
17 km
Kimibay Kimibay
Sarmi 93Sarmi
km
93 km
Tj. Pinang Tj.
Pinang Kepri
Kepri
32 km
32 km
Western Ring
Western
Ring
Road
Thp III
Road
Thp
III Bali
Bali
2 km
2 km
RENSTRA DITJEN BINA MARGA 2015 –
2019 : PEMBANGUNAN JALAN NASIONAL
2650 KM
1. GORR I
Lingkar
Kota
Lingkar
LingkarJalan
Batu
(Pembangunan
Lingkar
Road
1.
GORR
30
km I / RingLingkar
Kota
Lingkar
Lingkar
Batu
Palu
Pontianak
Licin
30 km
2. GORR
II
Palu
Pontianak
Licin
15 km
10 km
9 km
300 km 2.)15GORR
km II
15 km
10 km
9 km
15 km
Padang By
Padang
Pass By
27Pass
km
27 km
Bandar Jaya
Jaya
- Bandar
Lampung
-16
Lampung
km
16 km
Lingkar
Lingkar
Selatan
Selatan
Bandung
Bandung
20
km
20 km
Lingkar
Lingkar
Malangbong
Malangbong
3 km
3 km
Lingkar
Lingkar
Brebes
Brebes
18
km
18 km
Lingkar
Lingkar
Pekalongan
Pekalongan
15 km
15 km
Lingkar
Lingkar
Barat
Barat
Banyuwangi
Banyuwangi
7 km
Lingkar
7 km
Lingkar
Sumpiuh
Sumpiuh
6 km
6 km
Middle Ring
Middle
Road Ring
Road
Makassar
Makassar
3 km
3 km
By Pass
By Pass
Mamminasata
Mamminasata
31 km
31 km
Lingkar Kota
Lingkar
KendariKota
Kendari
21
km
21 km
FO SP.
FO SP.
SURABAYA
SURABAYA
800 m (Aceh)
800 m (Aceh)
RENCANA STRATEGIS DITJEN BINA
MARGA 2015 – 2019 (15 km
FO PINANG BARIS
FO SP. KABIL
FO m,
PINANG
BARIS
PEMBANGUNAN
FLY
OVER/
UNDER
PASS) UP SIMPANG MANDAI
886
KATAMSO
SP. NGURAH
KABIL
FO PANTOLOAN
460FO
m SP.
& SP.
JAM
886
625 m,
kmKATAMSO
& SEI
625
km
& SEI
MANGKE
470
km
MANGKE
470
km
(Sumut)
(Sumut)
460150
m &m
SP. JAM
150
m
(Kep. Riau)
(Kep. Riau)
SP. 700
NGURAH
RAI
m
RAI
700 m
(Bali)
(Bali)
FOm
PANTOLOAN
400
(Sulteng)
400 m (Sulteng)
UP SIMPANG
MANDAI
MAKASSAR
1.050
m&
MAKASSAR
1.050
m&
MAROS – BTS. KAB.
MAROS
–
BTS.
KAB.
BONE 237 m (Sulsel)
BONE 237 m (Sulsel)
UP SUDIRMAN
25UP
mSUDIRMAN
(Maluku)
25 m (Maluku)
Terowongan
Terowongan
BALINGKA
–
BALINGKA
–
BUKITTINGGI
100
BUKITTINGGI
100
m & FO PADANG
m & FO
PADANG
LUAR
FO
SP. (Sumbar)
BANDARA
LUAR
(Sumbar)
FO
SP.150
BANDARA
– TAA
m,
–
TAA
150
LAWAI 278
mm,
&
LAWAI 278
m&
BANTAIAN
150
150
m,BANTAIAN
serta UP SP.
m,
serta
UP
SP.
PATAL - PUSRI
PATAL
PUSRI
325 m
FO(Sumsel)
SP.
325 m
FO(Sumsel)
SP.
PELABUHAN
PELABUHAN
PANJANG 300 m
PANJANG
300 m
& SP. TUGU
&
SP.
TUGU
RADEN INTAN
INTAN
300RADEN
m (Lampung)
300 m (Lampung)
FO GAPLEK 1.450
FO
1.450
m, GAPLEK
UP BULAK
m,
UP
BULAK
KAPAL 500 m & OP
KAPAL 500RAWA
m & OP
SEDIATMO/
SEDIATMO/
BIKOR 400 m RAWA
(DKI
BIKOR
400 m (DKI
Jakarta)
Jakarta)
FO KOPO –
FO KOPO –
KIARACONDONG
KIARACONDONG
1.015 m, FO BUAH
1.015378
m, m
FO&BUAH
BATU
FO
BATU
378
m&
BANDUNG 20
mFO
BANDUNG
(Jabar) 20 m
(Jabar)
UP
UP
KENTUNGAN
KENTUNGAN
500
m (DIY)
500 m (DIY)
UP JATINGALEH
UP JATINGALEH
1.220
m & FO
1.220630
m &m
FO
PALUR
PALUR
630
(Jateng) m
(Jateng)
FO
FO
WONOKROMO
WONOKROMO
430 m, FO
430 500
m, FO
ALOHA
m,
ALOHA
FO 500 m,
FO
PROBOLINGGO
PROBOLINGGO
250 m, BABAT –
250 m, BABAT –
BOJONEGORO
DUKUNGAN TERHADAP JALUR
UTAMA ANGKUTAN BARANG PADA
LINTAS UTAMA HIGH GRADE
HIGHWAY SUMATERA
DEFINISI
Konsep
penyediaan
Jalan
Bebas
Hambatan (expressway) yang berupa
Jalan Bebas Hambatan/Freeway (tidak
layak secara fnansial) dan Jalan Tol/Toll
Road (layak secara fnansial)
Jalan dengan akses terbatas (Limited
Access Highway) pada ROW baru yang
menghubungkan pusat kegiatan utama
Medan
Medan –– Banda
Banda Aceh
Aceh :: 477
477
km
MANFAAT
Pekanbaru
Pekanbaru -- Medan:
Medan: 549
549
km
Tebing
Tinggi –– Sibolga
Tebing Tinggi
Sibolga ::
175 km
Pekanbaru – Padang: 242
km
km
1.
Mendorong pertumbuhan ekonomi
serta meningkatkan lapangan kerja.
2.
Meningkatkan akses dan mengurangi
biaya transportasi.
3.
Merupakan
stimulus
terhadap
pertumbuhan
sektor
industri,
turisme,
lapangan
kerja,
dan
pertumbuhan regional.
4.
Menghubungkan 8 kota besar (PKN),
8 bandara pengumpul, 7 pelabuhan
internasional, 7 ASDP, 3 Kawasan
Industri dan 6 KSPN
Palembang
Palembang –– Pekanbaru
Pekanbaru ::
547
547 km
km
Dasar Hukum
Palembang
Palembang –– Bengkulu
Bengkulu ::
303 km
o
DATA
Terdiri TEKNIS
atas :
Bakauheni - Palembang :
444 km
1.PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN
2.Perpres No. 13 Tahun 2012 tentang RTR Pulau
Sumatera
3.Kepmen PU No. 351/KPTS/M/2012 tentang Perubahan
Kedua atas Kepmen PU No. 567/KPTS/M/2010 tentang
Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional.
o
• Koridor
BakauheniBanda Aceh,
menelusuri
lintas timur
Sumatera
dengan panjang
±2.128 KM
• Feeder dengan
panjang + 720
KM
21
21
1
1Tanjung Api-api
Kawasan Merak-Bakauheni-Bandar
Lampung-Palembang-Tanjung
Apiapi (MBBPT)
2PALEMBANG
KA.
Palembang
dsk
Indralaya
3
Kayu Agung
Prabumulih
4
KA. Muara
Enim dsk
Pematang Panggang
KA. Mesuji
dsk
Menggala
LEGENDA
KA.
Kotabumi dsk
PKN
Kota
Bumi
PKW
Pusat Pertumbuhan
Baru (Interchange
Jalan Tol)
Kawasan Pengaruh
MBBPT
Rencana Jalan Tol
KA. Bandar
LampungMetro
1
5
2
Terbanggi Besar
Metro
Tegineneng
BANDAR LAMPUNG
6
3
Tanggamus
Kawasan Industri (KI)
Kawasan Andalan (KA)
Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Infrastruktur yang terintegrasi
untuk jalan tol, Kereta api dan
utilitas lainnya
Terintegrasi dengan
pengembangan kawasan
(KEK, KP,KI, KA dan KSN)
Terintegrasi antar moda
Pelabuhan dan Bandara
Babatan
Kalianda
Bakauheni
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Kawasan Potensial (KP)
Perencanaan yang
komprehensif terintegrasi
antar lintas sektor
KSN Selat
Sunda
Tanjung Lesung8 1
CILEGON
7
4
SERANG
KA. BojonegaraMerak-Cilegon
Pembiayaan yang komprehensif
melalui kerjasama PemerintahSwasta, penunjukkan BUMN
2
Konsep Pengembangan Infrastruktur
Terintegrasi
Box Utilitas Multifungsi
•
•
•
•
•
•
Pertamina
Listrik
Gas
Air minum
Telekomunikasi
dll
23
Konsep Pengembangan Wilayah Pulau Kalimantan
Jalan & Rencana Jalan
Nasional
Sungai
I
WPS Perbatasan TemanukSebatik
II WPS Pusat Pertumbuhan dan
Hinterland BalikpapanSamarinda-Maloy
WPS
Pusat Pertumbuhan dan
III
Pengembangan Baru
Banjarmasin-BatulicinPalangkaraya
IV WPS Pusat Pertumbuhan dan
Pengembangan Baru
Ketapang-PontianakSingkawang-Sambas
PKN
PK
W
Kawasan Strategis
Simpul Kelapa
Sawit
Simpul Besi Baja
Longmid
ang
Longba
wan
Simpul
Perkayuan
Mensal
ong
Bts.
Kaltara
Bts.Kalbar
Bts. Kaltim
Nanga
Era
Long
Pangaha
i
II
I
V
II
I
Simpul Batu Bara
Simpul
Bauksit/Alumina
Simpul Migas
Keterpaduan infrastruktur wilayah
dengan kawasan strategis
I
Balai
Nanga
Karanga Badau
n Enti
kon
g
Kawasan Industri/Ekonomi
Khusus
Pengembangan
kawasan
perbatasan melalui dukungan
infrastruktur wilayah
Konektivitas
kawasan-kawasan
pinggiran
Kalimantan
melalui
pembangunan jalan lintas selatan
Kalimantan/lingkar pulau
Konektivitas
kawasan
inner
Kalimantan (konektivitas radial)
melalui pengembangan jaringan
sungai untuk navigasi
Kawasan Pusat Pertumbuhan dan Hinterland
Balikpapan-Samarinda-Maloy
PKN
PKW
Hub/ Pelabuhan
Kawasan Industri/Ekonomi
Khusus
: Kawasan Industri
: Kawasan Ekonomi Khusus
: Maloy Batuta Trans Kalimantan
JALAN DALAM TATARAN UPAYA INTEGRASI
JARINGAN JALAN DI INDONESIA
Sekretaris Direktur Jenderal Bina Marga
Disampaikan pada FGD Konektivitas dan Intermoda
Jakarta, 25 Mei 2015
2015
KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM
& PERUMAHAN RAKYAT
Jaringan Transportasi Laut Sebagai Backbone Logistik Maritim
Konektivitas:
Legend:
Pusat Distribusi Provinsi
Bysea/ by rail
Bysea/ by rail / by land
Byland / by rail / bysea
Pusat Distribusi Nasional
Short SeaShipping
(1)
(2)
Indonesia
sebagai negara
maritim
Jaringan
Transportasi
Laut Sebagai
Backbone
Logistik Maritim
Bappenas, 2006
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Indonesia KADIN, 2011
Moda transportasi masih sangat bertumpu pada moda transportasi jalan:
-84% angkutan penumpang (kereta api 7,3%; udara 1,5%; laut 1,8%; dan
sungai 5,3% (2))
-90,4% angkutan barang (laut 7% dan kereta api 0,6%,(1))
Biaya logistik Indonesia mencapai 24% dari total GDP (2) atau sama dengan
Rp 1.820 trilyun yang terbagi:
-biaya transportasi (60%),
4
-penyimpanan (30%) dan
-administrasi (10%)
Pusat Industri
Pasar
Outlet
Industri
lokal
Jalan nasional
bahan
mentah
Jalan provinsi
Bahan
mentah
Pengolahan
bahan mentah
Status Jalan
Jalan kab/kota
Panjang
(km)
Rasio Jalan
Indonesia
Rasio Jalan
(optimum)
Kemantapan Jalan
Kewenangan
Jalan
Nasional
47.017
0.1
0.1
86 %
Menteri PU
Jalan
Provinsi*
46.486
0.1
0.2
70.99 %
Gubernur
Jalan
Kab/Kota*
346.294
0.8
0.7
57.01 %
Bupati/Walikota
Jalan merupakan salah satu moda transportasi terpenting di Indonesia sebagai
bagian dari sistem logistik nasional yang berperan sebagai prasarana distribusi
sekaligus pembentuk struktur ruang wilayah;
5
Customers/ Stakeholders
Harapan Stakeholders dan customer yang harus dipenuhi
Meningkatnya
Meningkatnya Kemantapan
Kemantapan Jalan
Jalan
Nasional
Nasional
Meningkatnya
Meningkatnya dukungan
dukungan konektivitas
konektivitas bagi
bagi penguatan
penguatan
daya
daya saing
saing
Pengembangan
Jalan Nasional
Asset Management
Dukungan Jalan
Daerah
Learning &
Growth
Internal Process
Harapan stakeholders dan customers dapat dipenuhi melalui internal proses :
KETERPADUAN PERENCANAAN
, PEMROGRAMAN DAN
PENGANGGARAN
Perencanaan
pengembangan jaringan
jalan serta pembangunan
dan pemeliharaan jalan &
jembatan yang berkualitas
PELAKSANAAN JALAN NASIONAL DAN DAERAH
Jaringan jalan & jembatan yang terpelihara
berdasarkan life cycle cost yang optimal
Penanganan jalan daerah yang
mendukung kawasan strategis
PENGUSAHAAN JALAN TOL
Pengadaan tanah
mendukung
pembangunan jalan tol
Pembangunan jalan tol pada koridor utama, dan
Perkotaan di Sumatera Jawa, Kalimantan dan
Sulawesi
Pembangunan jalan & jembatan yang handal,
berkelanjutan dan berkeselamatan
Jalan tol eksisting yang
memenuhi SPM
Untuk melaksanakan internal proses diperlukan :
SDM yang
kompetitif
Organisasi yang
kondusif
Sistem manajemen informasi
yang terintegrasi
Pelaksanaan anggaran
yang optimal
KEBIJAKAN
Pengembangan
Jaringan Jalan
sebagai upaya
meningkatkan
konektivitas dan
daya saing
Manajemen Jaringan
Jalan dalam
menciptakan
jaringan jalan yang
reliabel (handal)
Dukungan
Penyelenggaraan
Jalan Sub Nasional
untuk mencapai
seamless
connectivity
STRATEGI
Pembangun
an Jalan
Bebas
Hambatan
Modernisasi
/
peremajaan
Jaringan
Jalan
Nasional
PROGRAM STRATEGIS
• Pembangunan Jalan Bebas
Hambatan
• Pembangunan Jalan
Nasional Baru
• Penggantian dan
Pembangunan Jembatan
• Pembangunan Perlintasan
Tak Sebidang
• Pembangunan Fly Over dan
Underpass
• Peningkatan Struktur Jalan
Nasional
Preservasi
Jalan
Nasional
• Preservasi jalan dan
jembatan nasional
mendukung PKN, KSN,
KSPN, dan akses outlet
pelabuhan dengan
dan bandara
• koordinasi
stakeholders terkait untuk
mengurangi overloading
pada jalan utama
Penanganan
Jalan Sub
Nasional
• Peningkatan Jalan Sub
Nasional yang mendukung
sentra produksi, ekonomi,
industri, pariwisata dll
• Optimalisasi APBD, program
hibah berbasis kinerja dan
DAK yang lebih terstruktur
• Dukungan jalan terhadap
pembangunan 24 Pelabuhan
baru
Dukungan jalan terhadap
pelabuhan penyeberangan
di 60 lokasi
Dukungan jalan terhadap
pembangunan 15 Bandara baru
Restrukturisasi jaringan
jalan perkotaan
Pembangunan jalan lingkar
perkotaan di Metropolitan
dan kota besar
Dukungan jalan bagi pariwisata
pada 25 KSPN prioritas
Dukungan jalan terhadap
intermoda dengan jalur KA
Dukungan jalan di 15
kawasan industri
prioritas
Konstruksi
jalan bebas
hambatan
(1.000 km)
Pembangun
an jalan
nasional
(2.650 km)
Pemelihar
aan jalan
nasional
(47.017
km)
Pembangunan FO/UP
pada perlitasan KA
dan kota metropolitan
(15.000 m)
Dukungan
jalan subnasional
(500 km)
Dukungan Jalan terhadap Pembangunan 24
Pelabuhan (Tol Laut)
Jalur rencana Pelabuhan Hub
Jalur rencana Pelabuhan Feeder
Pulau
Pelabuhan
1. Malahayati
2.Belawan )*
Kuala Tanjung )*
3. Teluk Bayur
Sumatera 4. Panjang
5. Batu Ampar
6. Jambi: Talang Duku
7. Palembang: Boom
Baru
8. Tanjung Priok )*
Jawa
9. Tanjung Perak )*
10.Tanjung Emas
Kalimanta 11.Sampit
n
12.Banjarmasin
Pulau
Pelabuhan
13.Samarinda
Kalimanta 14.Balikpapan:
n
Kariangau
15.Pontianak
BaliNusra
16.Kupang
17.Makasar )*
18.Pantoloan
Sulawesi
29.Kendari
20.Bitung )*
21.Ternate: A. Yani
Maluku
22.Ambon
23.Sorong
Papua
24.Jayapura
Ket: )* Pelabuhan
Hub
Dukungan jaringan jalan nasional: Pelabuhan Utama (PU) dan Pelabuhan Pengumpul (PP)
(Permen PU No. 03/PRT/M/2012)
Dari 24 pelabuhan:
• 21 pelabuhan telah diakses oleh jaringan jalan nasional eksisting (termasuk Jalan Tol
Belawan-Medan-Tanjung Morawa)
• 3 pelabuhan lainnya akan didukung oleh penambahan jaringan jalan nasional, yaitu Batu
Ampar, Kendari, dan Sorong
Terdapat 19 pelabuhan yang diusulkan Kementerian Perhubungan (Surat No.
UM.208/1/14 PHB 2014):
• Hanya 1 pelabuhan yang beririsan dengan 24 pelabuhan versi Trilatertal Meeting (Bappenas),
yaitu Palaran (Samarinda)
• 5 pelabuhan merupakan Pelabuhan Regional (PR) pada tahun 2015-2030 bukan
kewenangan nasional
• 1 pelabuhan merupakan PR pada tahun 2015 dam akan menjadi PP pada tahun 2019-2030
• 5 pelabuhan merupakan PP telah diakses jaringan jalan nasional (eksisting & penambahan)
• 7 pelabuhan merupakan PP belum diakses jaringan jalan nasional
10
Dukungan Jalan terhadap Pembangunan 15
Bandar Udara
Keterangan:
Bandar Udara Pengumpul
Rencana Pembangunan 15 Bandara
Pengembangan 9 Bandara Pelayanan Kargo Udara
Pulau
Pulau
Bandar Udara
Bandar Udara
1.Letung
2.T ambelan
Maluku
13. Namniwel: Namlea
Jawa
3. Kerta Jati: Majalengka
Papua
14.Werur
15.Koroway Batu
BaliNusra
4. Kabir- Patar
Sumatera
5. Muara Teweh: Beringin
6. Tebelian: Susilo
7. Maratua
Kalimanta
8. Samarinda Baru: Temindung/
n
Sungai Siring
9. Buntu Kunik: Pontiku/ Tana Toraja
Baru
10.Morowali
Dukungan jaringan jalan nasional: bandar udara
Pengumpul Primer (PP), Pengumpul Sekunder (PS), dan
Pengumpul Tersier (PT) (Permen PU No. 03/PRT/M/2012)
Dari 15 bandar udara, hanya 3 bandar udara (Kertajati,
Tebelian, Samarinda Baru) yang merupakan bandar
udara pengumpul pada tahun 2020 – 2030 dan telah
diakses oleh jaringan jalan nasional
Terdapat 20 bandar udara yang
diusulkan Kementerian Perhubungan
(Surat No. UM.208/1/14 PHB 2014):
• Terdapat 13 bandar udara yang
beririsan dengan 15 bandar udara versi
Trilatertal Meeting (Bappenas), kecuali
Namniwel dan Koroway Batu
• Hanya 5 bandar udara yang merupakan
Bandar Udara Pengumpul (Primer/
Sekunder/ Tersier) s/d tahun 2020
kewenangan nasional
11
Dukungan Jalan terhadap 60 ASDP
Kuala
Tungkal
Penarik
Kep.
Meran
ti
Jangkan
g
Penagi
(P.
Bunguran),
Natuna
Telaga
Punggu
r
Teluk
Batan
g
P.
Sebuk
u
Simanggar
is
Mamuj
u
Ler
o
Kabonga
Karatun
g
Salawat
i
Soron
g
Numfo
r
Meulabo
h
Sintete
Manado
Tua
Ciremai
Bastiong
Nias
Selata
n
Penaja
m
Tanju
ng
Apiapi
Gangg
a
Malil
i
Sikeli
Pinran
g
Parepare
Bakauhe
ni
Merak
Folle
y
Maro
s
Bomban
a
Gunaksa
Weda
Padang
Bai
Gilimanu
k
Wayalo
ar
P. Nyamuk,
Karimun
Jawa
Ketapa
ng
Kayanga
n
Lembar
Poto Tano
Raha
Raiju
a
Dukungan jaringan jalan nasional : ASDP yang melayani angkutan penyeberangan antar provinsi
Dari 60 ASDP:
•
27 ASDP telah diakses oleh jaringan jalan nasional
•
12 ASDP akan didukung oleh penambahan jaringan jalan nasional
Kajad
oi
Kaladup
a
Leti
Moa
Wunla
h
Kaond
a
Toyand
o
Warem
39 ASDP (27 + 12) yang telah diakses oleh
jaringan jalan nasional
ASDP yang belum diakses
Terdapat 6 ASDP yang diusulkan Kementerian Perhubungan (Surat No. UM.208/1/14 PHB 2014):
•
Hanya 2 ASDP yang beririsan dengan 60 ASDP , yaitu Gunaksa dan Wailey telah didukung oleh jaringan jalan nasional (eksisting dan penambahan)
12
Dukungan Jalan terhadap 15 Kawasan Industri (KI) Prioritas
2015-2019
pada 10 Wilayah Pengembangan Industri (WPI)
Wilayah Pengembangan Industri (WPI): pengelompokan wilayah berdasarkan keterkaitan backward dan forward sumberdaya dan fasilitas pendukungnya, serta
memperhatikan jangkauan pengaruh kegiatan pembangunan industri.
Kawasan Industri (KI): kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh
Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri.
Dari 15 KI, 10 KI telah diakses oleh jaringan jalan nasional. 5 KI lainnya akan didukung oleh penambahan jaringan jalan nasional.
Bitung
Kuala Tanjung
Sei Mangke
Palu
Morowa
li
Konawe
Halmahera
Timur
Ketapa
ng
Landak
Batulici
n
Teluk
Bintuni
Tanggamus
Bantae
ng
Sayung
(Jatengland)
JIIPE
Ket:
KI Prioritas 2015-2019
13
1. Ditjen. Bina Marga, Kementerian PU&PR mendukung
Konektivitas, Intermoda, Sistem Logistik Nasional berupa
peningkatan kapasitas dan preservasi lintas-lintas utama, jalan
strategis serta dukungan terhadap pelabuhan laut dan bandara
(multimoda);
2. Diperlukan koordinasi Kementerian PU&PR dan Kementerian
Perhubungan dalam menyediakan infrastruktur transportasi
antar moda sebagai upaya membagi beban yang dipikul moda
transportasi jalan;
3. Perlu solusi komprehensif untuk meningkatkan kondisi jalan
sub nasional yang saat ini tingkat kemantapannya sangat
rendah dibandingkan dengan kemantapan jalan nasional.
1
TARGET JALAN TOL OPERASI S.D TAHUN 2019
Medan – Binjai
Medan
– Binjai
16/16 km
16/16 km
Banda
Aceh
Lhokseuma
we
Medan
Balikpapa
Medan – Kualanamu –
Batang –
Manado –
Pejagan Balikpapa
Medan
–
Kualanamu
–
n–
Batang
–
Manado
Pejagan Lubuk Pakam – Tebing
Semarang
Bitung –
Pemalang
n
–
Lubuk Tinggi
Pakam – Tebing
Samarinda
Semarang
Bitung
Pemalang
75/75 km
14/39
km
58/58 km
Samarinda
Tinggi
12/99
km
62/62
km
75/75 km
14/39 km
58/58 km
12/99 km
62/62 km
Semarang –
Bakaheun
Pemalan
Semarang
–
Bakaheun
Solo
Cikampek –
Solo – Mantingan –
Pemalan
i – Tb.
g–
Solo
Solo Ngawi
– Mantingan –
Cikampek
–
i
–
Tb.
50/73 km
Palimanan
g
–
Besar
Batang
50/73
km
Ngawi
Palimanan
Besar
23
km
117/117 km
90/90
km
70/138
Batang
23 km
39/39
km
Kayu
90/90 km
117/117 km
(operasional)
70/138
km
39/39 km
Kayu
(operasional)
Agung
km–
Ngawi –
Agung
–
Palemban
Ngawi –
Kertosono
Palemban
gKertosono
87/87 km
gBetung
87/87 km
Betung
Kertosono –
Mojokerto –
34/112
Kertosono –
Mojokerto –
34/112
Mojokerto
Surabaya
km
Dumai
Manado
Mojokerto
Surabaya
km
26/41
km
34/36
km
26/41
km
34/36
km
Pekanbaru
15
km
2
km
Samarinda
Palemban
Palemban
g–
Padang
Jambi
g–
Indralaya
Indralaya
22/22
km
Palemban
g
km
1.22/22
Cengkareng
–
Kunciran:
Bengkulu
Akses
1.
Cengkareng
–
Kunciran:
Akses
14/14
km
Tanjung
km – Serpong
Tanjung
2.14/14
Kunciran
:Lampung
Priok
2.
Kunciran
– Serpong
:
Jakart
Priok
11/11
km
17/17 km
a
11/11
km
Semara
km – Cinere
3.17/17
Serpong
:
ng
3. Serpong
– Cinere
:
Bandun
10/10
km
g
Solo
km
4.10/10
Cinere
– Jagorawi
:
4.
Cinere
–
Jagorawi
:
Cileunyi
–
11/15 km
Cileunyi –
11/15
km
Sumedang
5.Cimanggis – Cibitung
:
5.Cimanggis
– Cibitung
:
– Sumedang
Dawuan
9/25
km
– Dawuan
9/25
km
31/59
km
5. Cibitung – Cilincing
:
31/59 km
5.
Cibitung
–
Cilincing
:
12/34 km
km
6.12/34
Depok
– Antasari
:
Pasirkoja –
6.
Depok
– Antasari
:
Pasirkoja –
6/22 km
Soreang
6/22
km
Soreang
7. Bekasi – Kp. Melayu
:
11/11
km
7.
Bekasi
–
Kp.
Melayu
:
11/11
km
11/21
km
1.11/21
Bogor
Ring Road
km
8.1.
Sunter
RawaRoad
- :
Bogor– Ring
:Buaya
5/11
Pandaan –
8. Sunter
– Rawa
Buaya
-:
20/20
km
:
5/11
Pandaan –
km
Malang
20/20
km
Batu
Ceper
km
Malang
2. Ciawi
Sukabumi
38/38
km
Batu– –Ceper
9.2.
Sunter
Gebang
:
Ciawi
– Pulo
Sukabumi
38/38
km
: 15/54
15 km
(operasional)
(operasional)
2 km
(operasional)
(operasional)
Balikpapa
n
Gempol –
Gempol –
Pandaan
Pandaan
14/14
km
14/14 km
Surabay
a
N
O
PULAU
PANJAN
G (km)
Gempol –
Gempol –
Pasuruan
Pasuruan
21/34 km
21/34 km
RENCANA PEMBANGUNAN + OPERASIONAL
(TAHUN/Km)
TERBANGU
N S.D 2014
( km)
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
-
-
-
79.20
73.80
50.00
203.00
1.292,89
91.42
214.8
4
43.54
93.19
265.0
5
245.4
6
889.60
a. TRANS JAWA
850,79
74.25
199.2
4
32.97
41.06
224.9
0
98.17
596.34
b. NON TRANS
JAWA
442,10
26.87
15.60
10.57
52.13
41.61
105.5
7
225.48
1
SUMATERA
2
JAWA
361,19
Geumpa
Jantho –
Geumpa
ng Jantho –
Keumala
ng Pameu
Keumala
39
km
Pameu
35 km
39 km
Sp. 35 km
Sp. –
Mayang
Mayang
Kuala –
Kuala
Tanjung
Tanjung
3 km
3 km
RENSTRA DITJEN BINA MARGA 2015 – 2019 :
PEMBANGUNAN JALAN NASIONAL 2650 KM
(Pembangunan 1000 km1. Missing
Link)
Tj. Kelian – Petaling –
Mamberamo-Tengon-
Tj.Pinang;
Kelian –Petaling
Petaling– –
Pkl.
Pkl.
Pinang;
Petaling –
Namang – Tobali;
Namang
–
Tobali;
Koba – Lbk. Besar
– Tj.
Koba –Berikat
Lbk. Besar – Tj.
Berikat
46
km
Akses Pel.
46 km Merbau
Akses Pel.
Sintete
Merbau
– Tebas
Sintete
(Sambas)
–
28Tebas
km
(Sambas)
3 km
28 km
3 km
Akses Pel.
Akses
1.Elelim
Mamberamo-Tengon38 km
Akses Pel.
Akses
Trisakti
Tayan
Elelim
38 km
2.
Lereh
–
Tengon
Trisakti
3
km
1Tayan
km
2. Lereh
– Tengon
15
km
3 kmAkses
1 km Pinoh
Nanga
Saubeba
15 km DepapreAkses
Pelabuhan
Nanga
Pinoh
Saubeba
– Tumbang
DepapreWoda
Bongkrang
Pelabuhan
Pelaihari
–Samba
Tumbang
Woda
Bongkrang
5 km
7 km
Pelaihari
4 km
5 km
8Samba
km
7 km
Kelua
4
km
Mameh –
8 km
Kelua
Matrama
Tanjung
Mameh –
Ambuni
Matrama
Tanjung
Jln
n
– Sei
8 km
Ambuni
91
km
Jln
Windesi
Jln
n – Sei
8 km
Lingkar
Ulin
91
km
Jln
Windesi
Lingkar
–
Lingkar
Raja
15 Ulin
km
Lingkar
–
Sorong
Bomber
Raja
15 km
Ampat
Sorong
Bomber
– Pel.
ai
Ampat
10
km
– Pel.
Sumusu
ai
Arar
45
km
10 km
Sumusu
Arar
k
–
45
km
28 km
k–
28 km
Bintuni
Bintuni
17
km
17 km
Akses
Akses
Terminal
Terminal
Tipe A Padang
Tipe
Padang
1,5Akm
Balinka
– Matur1,5 km
Balinka
– MaturNgarai
Sihanouk
Windesi Ngarai
Sihanouk
(Jmbtn &
Windesi Wasior
(Jmbtn
1. Terowongan)
Sejajar
RE &
Martadinata
8Wasior
km
1. Terowongan)
Sejajar
15
1 km
kmRE Martadinata
8
km
Marisa
Tandia 15
km Nagrag
1 km
2. Cimanggis
Marisa
Tandia Tolinggula
Yahour
Akses
2. Cimanggis
Nagrag
3 km
Tolinggula
Yahour
Akses
Akses
Pel.
15 km
20
km
Bandara
kmPort
3. Akses3Dry
Akses
Pel.
15
km
20
km
Bandara
Belang
TimikaBlimbing
3. Akses
Dry Port
1 km
Belang
Palu
–
Parigi
TimikaBlimbing
Belang
1. Akses 1
Std.
Bage
Urumuka
Sari
kmGede
Palu
– Parigi
4.1.Arteri
Sejajar
Jln Tol
Lingkar
Belang
18 km
Akses
Std. Gede
Bage
Urumuka
Sari
33
km
8
km
5 km
10
km
4.(JORR)
Arteri25
Sejajar
Lingkar
18 km
km Jln Tol
Luar
33 km
8
km
Akses
Pel.
5 km –
10
km
Enaratoli
2. Akses
Tol
Karawang
(JORR) 25 km
Luar
Terminal ALBN
Akses
Pel.
Yogyakar
Enaratoli
–
2.Barat&
Akses Tol Karawang
Belopa
Tiom
Terminal ALBN
Yogyakar
Ketamenanu
Belopa
ta
Tiom
Barat&
3
km
62
km
Karawang Timur
Ketamenanu
ta
1,5 km
3 km
29 km
62 km
Karawang
Timur
1. Frontage
Bandara Juanda
16 kmAkses
Towe
1,5 km
Swatar-Dekai29
km
Lintas
1.(Sidoarjo)
Frontage
Lb. Bajo – Boleng 16 kmAkses
Towe
Swatar-Dekai3 km Bandara Juanda
HitamOksibil-Iwur
–
Lintas
Lb. Bajo
– Boleng Tengah
NTT
(Sidoarjo)
3 Abd.
km Saleh (Malang)
Terang
HitamOksibil-Iwur
–
2. Akses
Bandara
Ubrub
Waropko
Tengah
Terang
15 km NTT
2. Akses
Abd. Saleh (Malang)
24
km
Ubrub
Waropko
10Bandara
km
Seluas – Bts
Seluas
Kab – Bts
Kab
Sanggau/Bengk
Sanggau/Bengk
ayang
ayang
7Temajuk
km
–
7Temajuk
km
–
Aruk
57Aruk
km
57 km
Relokasi Bts
Relokasi
Bts
Kota
Sanggau
Kota
Sanggau
- Sekadau
- 2Sekadau
km
Akses
Jbtn
2 km
Akses
TayanJbtn
Tayan
3,5
km
3,5 km
Sentul –
Sentul –
Puncak
Puncak
49
km
49Selatan
km
Pantai
Jawa
Pantai
TengahSelatan Jawa
Tengah –
1. Slarang
1.
Slarang
–4 km
Pantai
Selatan
Ayah/Bodo
Pantai
Selatan
Ayah/Bodo
km
Yogyakarta
2.
Ayah/Bodo -4Jladri
Yogyakarta
2.
Ayah/Bodo
Jladri
1. Bugel-Galur2 km
1.
Bugel-Galur2
km
Poncosaari
3.
Jladri - Wawar
Poncosaari
3.
Jladri - Wawar
4 km
3
km
4 km
3
km
2. Poncosari-Greges
2. Poncosari-Greges
4 km
4 km
3. Parangtritis-Girijati
3. Parangtritis-Girijati
3 km
3 km
4. Legundi-Kanigoro4.
Legundi-KanigoroPlanjan
8 km
8 km
5.Planjan
Planjan-Tepus
RENSTRA DITJEN BINA MARGA 2015 –
2019 : PEMBANGUNAN JALAN NASIONAL
2650 KM
Bts Prov Kalbar –
Entikong – Ng.
MensalongBts Prov
Kalbar
Long
Nawang
- –
Entikong
MensalongBadau – Ng.
(Pembangunan
Jalan
Strategis
1350 km
Tou
Lumbis
Long
Nawang Malinau
Badau
Tou
Lumbis
149 km
1,3
km
Malinau
163
km
149 km
Malinau
– Long
1,3
km
Maloy
Ng. Badau – Bts
163 km
Malinau
– Long ) Akses
Bawan – Long
Akses Maloy
Ng. Badau – Bts
Pacitan
Pacitan
4
km
4 km
Trenggal
Trenggal
ek
ek
60 km
Tulungag
60 km
Tulungag
ung
16 ung
km
16
km
Blitar
Blitar
8 km
8 km
Prov Kaltim
Prov
Kaltim
72 km
72 km
Malang
Malang
72
km
72 km
Lumajan
Lumajan
g
g
63 km
63
km
Jember
Jember
84 km
84 km
Banyuwa
Banyuwa
ngi
33 ngi
km
Bawan
– Long
Midang
Midang
2,3 km
2,3 km
Lingkar
Lingkar
Sumbawa
Sumbawa
Besar
30Besar
km
Pemenang30 km
PemenangTanjung
Tanjung
10
km
10 km
Jl. Gerung
Jl. Gerung
Patung
Sapi
Patung
Sapi
(Mataram)
(Mataram)
7 km
7 km
III
III
6 km
6 km
SingarajaSingarajaMengwita
Mengwita
ni
ni
5 km
5 kmMalanuza
Malanuza
Bajawa Bajawa
17
km
17 km
Laktutus
–
Laktutus –
Motoain
Motoain
123
km
123 km
Laktutus Laktutus Motomasin
Motomasin
41 km
41 km
Sof Sof Wayabula
Wayabula
27 km
27 km
Sausafor Sausafor
Arfu
Arfu
71 km
71 km
Teluk
Teluk
Bintuni
Bintuni
25 km
25 km
Habema –
Habema –
Kenyam
Kenyam
17
km
17 km
Kimibay Kimibay
Sarmi 93Sarmi
km
93 km
Tj. Pinang Tj.
Pinang Kepri
Kepri
32 km
32 km
Western Ring
Western
Ring
Road
Thp III
Road
Thp
III Bali
Bali
2 km
2 km
RENSTRA DITJEN BINA MARGA 2015 –
2019 : PEMBANGUNAN JALAN NASIONAL
2650 KM
1. GORR I
Lingkar
Kota
Lingkar
LingkarJalan
Batu
(Pembangunan
Lingkar
Road
1.
GORR
30
km I / RingLingkar
Kota
Lingkar
Lingkar
Batu
Palu
Pontianak
Licin
30 km
2. GORR
II
Palu
Pontianak
Licin
15 km
10 km
9 km
300 km 2.)15GORR
km II
15 km
10 km
9 km
15 km
Padang By
Padang
Pass By
27Pass
km
27 km
Bandar Jaya
Jaya
- Bandar
Lampung
-16
Lampung
km
16 km
Lingkar
Lingkar
Selatan
Selatan
Bandung
Bandung
20
km
20 km
Lingkar
Lingkar
Malangbong
Malangbong
3 km
3 km
Lingkar
Lingkar
Brebes
Brebes
18
km
18 km
Lingkar
Lingkar
Pekalongan
Pekalongan
15 km
15 km
Lingkar
Lingkar
Barat
Barat
Banyuwangi
Banyuwangi
7 km
Lingkar
7 km
Lingkar
Sumpiuh
Sumpiuh
6 km
6 km
Middle Ring
Middle
Road Ring
Road
Makassar
Makassar
3 km
3 km
By Pass
By Pass
Mamminasata
Mamminasata
31 km
31 km
Lingkar Kota
Lingkar
KendariKota
Kendari
21
km
21 km
FO SP.
FO SP.
SURABAYA
SURABAYA
800 m (Aceh)
800 m (Aceh)
RENCANA STRATEGIS DITJEN BINA
MARGA 2015 – 2019 (15 km
FO PINANG BARIS
FO SP. KABIL
FO m,
PINANG
BARIS
PEMBANGUNAN
FLY
OVER/
UNDER
PASS) UP SIMPANG MANDAI
886
KATAMSO
SP. NGURAH
KABIL
FO PANTOLOAN
460FO
m SP.
& SP.
JAM
886
625 m,
kmKATAMSO
& SEI
625
km
& SEI
MANGKE
470
km
MANGKE
470
km
(Sumut)
(Sumut)
460150
m &m
SP. JAM
150
m
(Kep. Riau)
(Kep. Riau)
SP. 700
NGURAH
RAI
m
RAI
700 m
(Bali)
(Bali)
FOm
PANTOLOAN
400
(Sulteng)
400 m (Sulteng)
UP SIMPANG
MANDAI
MAKASSAR
1.050
m&
MAKASSAR
1.050
m&
MAROS – BTS. KAB.
MAROS
–
BTS.
KAB.
BONE 237 m (Sulsel)
BONE 237 m (Sulsel)
UP SUDIRMAN
25UP
mSUDIRMAN
(Maluku)
25 m (Maluku)
Terowongan
Terowongan
BALINGKA
–
BALINGKA
–
BUKITTINGGI
100
BUKITTINGGI
100
m & FO PADANG
m & FO
PADANG
LUAR
FO
SP. (Sumbar)
BANDARA
LUAR
(Sumbar)
FO
SP.150
BANDARA
– TAA
m,
–
TAA
150
LAWAI 278
mm,
&
LAWAI 278
m&
BANTAIAN
150
150
m,BANTAIAN
serta UP SP.
m,
serta
UP
SP.
PATAL - PUSRI
PATAL
PUSRI
325 m
FO(Sumsel)
SP.
325 m
FO(Sumsel)
SP.
PELABUHAN
PELABUHAN
PANJANG 300 m
PANJANG
300 m
& SP. TUGU
&
SP.
TUGU
RADEN INTAN
INTAN
300RADEN
m (Lampung)
300 m (Lampung)
FO GAPLEK 1.450
FO
1.450
m, GAPLEK
UP BULAK
m,
UP
BULAK
KAPAL 500 m & OP
KAPAL 500RAWA
m & OP
SEDIATMO/
SEDIATMO/
BIKOR 400 m RAWA
(DKI
BIKOR
400 m (DKI
Jakarta)
Jakarta)
FO KOPO –
FO KOPO –
KIARACONDONG
KIARACONDONG
1.015 m, FO BUAH
1.015378
m, m
FO&BUAH
BATU
FO
BATU
378
m&
BANDUNG 20
mFO
BANDUNG
(Jabar) 20 m
(Jabar)
UP
UP
KENTUNGAN
KENTUNGAN
500
m (DIY)
500 m (DIY)
UP JATINGALEH
UP JATINGALEH
1.220
m & FO
1.220630
m &m
FO
PALUR
PALUR
630
(Jateng) m
(Jateng)
FO
FO
WONOKROMO
WONOKROMO
430 m, FO
430 500
m, FO
ALOHA
m,
ALOHA
FO 500 m,
FO
PROBOLINGGO
PROBOLINGGO
250 m, BABAT –
250 m, BABAT –
BOJONEGORO
DUKUNGAN TERHADAP JALUR
UTAMA ANGKUTAN BARANG PADA
LINTAS UTAMA HIGH GRADE
HIGHWAY SUMATERA
DEFINISI
Konsep
penyediaan
Jalan
Bebas
Hambatan (expressway) yang berupa
Jalan Bebas Hambatan/Freeway (tidak
layak secara fnansial) dan Jalan Tol/Toll
Road (layak secara fnansial)
Jalan dengan akses terbatas (Limited
Access Highway) pada ROW baru yang
menghubungkan pusat kegiatan utama
Medan
Medan –– Banda
Banda Aceh
Aceh :: 477
477
km
MANFAAT
Pekanbaru
Pekanbaru -- Medan:
Medan: 549
549
km
Tebing
Tinggi –– Sibolga
Tebing Tinggi
Sibolga ::
175 km
Pekanbaru – Padang: 242
km
km
1.
Mendorong pertumbuhan ekonomi
serta meningkatkan lapangan kerja.
2.
Meningkatkan akses dan mengurangi
biaya transportasi.
3.
Merupakan
stimulus
terhadap
pertumbuhan
sektor
industri,
turisme,
lapangan
kerja,
dan
pertumbuhan regional.
4.
Menghubungkan 8 kota besar (PKN),
8 bandara pengumpul, 7 pelabuhan
internasional, 7 ASDP, 3 Kawasan
Industri dan 6 KSPN
Palembang
Palembang –– Pekanbaru
Pekanbaru ::
547
547 km
km
Dasar Hukum
Palembang
Palembang –– Bengkulu
Bengkulu ::
303 km
o
DATA
Terdiri TEKNIS
atas :
Bakauheni - Palembang :
444 km
1.PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN
2.Perpres No. 13 Tahun 2012 tentang RTR Pulau
Sumatera
3.Kepmen PU No. 351/KPTS/M/2012 tentang Perubahan
Kedua atas Kepmen PU No. 567/KPTS/M/2010 tentang
Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional.
o
• Koridor
BakauheniBanda Aceh,
menelusuri
lintas timur
Sumatera
dengan panjang
±2.128 KM
• Feeder dengan
panjang + 720
KM
21
21
1
1Tanjung Api-api
Kawasan Merak-Bakauheni-Bandar
Lampung-Palembang-Tanjung
Apiapi (MBBPT)
2PALEMBANG
KA.
Palembang
dsk
Indralaya
3
Kayu Agung
Prabumulih
4
KA. Muara
Enim dsk
Pematang Panggang
KA. Mesuji
dsk
Menggala
LEGENDA
KA.
Kotabumi dsk
PKN
Kota
Bumi
PKW
Pusat Pertumbuhan
Baru (Interchange
Jalan Tol)
Kawasan Pengaruh
MBBPT
Rencana Jalan Tol
KA. Bandar
LampungMetro
1
5
2
Terbanggi Besar
Metro
Tegineneng
BANDAR LAMPUNG
6
3
Tanggamus
Kawasan Industri (KI)
Kawasan Andalan (KA)
Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Infrastruktur yang terintegrasi
untuk jalan tol, Kereta api dan
utilitas lainnya
Terintegrasi dengan
pengembangan kawasan
(KEK, KP,KI, KA dan KSN)
Terintegrasi antar moda
Pelabuhan dan Bandara
Babatan
Kalianda
Bakauheni
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Kawasan Potensial (KP)
Perencanaan yang
komprehensif terintegrasi
antar lintas sektor
KSN Selat
Sunda
Tanjung Lesung8 1
CILEGON
7
4
SERANG
KA. BojonegaraMerak-Cilegon
Pembiayaan yang komprehensif
melalui kerjasama PemerintahSwasta, penunjukkan BUMN
2
Konsep Pengembangan Infrastruktur
Terintegrasi
Box Utilitas Multifungsi
•
•
•
•
•
•
Pertamina
Listrik
Gas
Air minum
Telekomunikasi
dll
23
Konsep Pengembangan Wilayah Pulau Kalimantan
Jalan & Rencana Jalan
Nasional
Sungai
I
WPS Perbatasan TemanukSebatik
II WPS Pusat Pertumbuhan dan
Hinterland BalikpapanSamarinda-Maloy
WPS
Pusat Pertumbuhan dan
III
Pengembangan Baru
Banjarmasin-BatulicinPalangkaraya
IV WPS Pusat Pertumbuhan dan
Pengembangan Baru
Ketapang-PontianakSingkawang-Sambas
PKN
PK
W
Kawasan Strategis
Simpul Kelapa
Sawit
Simpul Besi Baja
Longmid
ang
Longba
wan
Simpul
Perkayuan
Mensal
ong
Bts.
Kaltara
Bts.Kalbar
Bts. Kaltim
Nanga
Era
Long
Pangaha
i
II
I
V
II
I
Simpul Batu Bara
Simpul
Bauksit/Alumina
Simpul Migas
Keterpaduan infrastruktur wilayah
dengan kawasan strategis
I
Balai
Nanga
Karanga Badau
n Enti
kon
g
Kawasan Industri/Ekonomi
Khusus
Pengembangan
kawasan
perbatasan melalui dukungan
infrastruktur wilayah
Konektivitas
kawasan-kawasan
pinggiran
Kalimantan
melalui
pembangunan jalan lintas selatan
Kalimantan/lingkar pulau
Konektivitas
kawasan
inner
Kalimantan (konektivitas radial)
melalui pengembangan jaringan
sungai untuk navigasi
Kawasan Pusat Pertumbuhan dan Hinterland
Balikpapan-Samarinda-Maloy
PKN
PKW
Hub/ Pelabuhan
Kawasan Industri/Ekonomi
Khusus
: Kawasan Industri
: Kawasan Ekonomi Khusus
: Maloy Batuta Trans Kalimantan