Pengertian Analisis SWOT Definisi dan Ma

Pengertian Analisis SWOT, Definisi dan Manfaat
Pengertian Analisis SWOT, Definisi dan Manfaat – Pada kesempatan kali ini kita akan membahas
mengenai pengertian Analisis SWOT, definisi Analaisis SWOT dan manfaat Analisis SWOT itu
sendiri.
Pengertian analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan oleh manajemen perusahaan atau
organisasi yang sistematis dan dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang
matang untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut. Baik tujuan tersebut untuk
tujuan jangkan panjang maupun tujuan jangka pendek. Selain itu, analisis SWOT juga dapat diartikan
sebagai sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran)
tentang sebuah perusahan atau oraganisasi. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
sebagai faktor yang di jadikan masukan. Dan kemudian masukan tersebut dikelompokkan sesuai
kontribusinya masing-masing.

Satu hal yang perlu diperhatikan bagi pangguna analisa ini, bahwa analisa SWOT semata-mata
hanya digunakan sebagai suatu analisa saja, yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang
sedang dihadapi sebuah perusahaan atau oraganisasi. Analisis SWOT bukan sebuah alat yang
mampu memberikan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi.
Definisi Analisis SWOT
Taukah kamu kepanjangan dari SWOT ?
SWOT merupakan singkatan dari Strength Weaknesses Opportunities Threats. Yang artinya Strength

(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (Peluang), Threats (hambatan). Dalam artikel ini
kita akan membahas satu-persatu tentang analisis SWOT secara singkat.
Seperti yang kita tau, analisis SWOT (Strength Weaknesses Opportunities Threats) terbagi menjadi 4
bagian yakni:
1. Strenght (S) atau disebut sebagai analisis kekuatan

Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kekuatan dari suatu organisasi atau
perusahaan pada saat ini. Yang harus di lakukan dalam mengunakan analisis ini adalah setiap
perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kemudian
dibandingkan dengan para pesaing-pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul
didalam kualitasnya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang
membutuhkan tingkat kualitas yang lebih baik.
2. Weaknesses (W) atau disebut sebagai analisi kelemahan
Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kelemahan dari suatu organisasi atau
perusahaan pada saat ini. Weaknesses merupakan cara untuk menganalisis kelemahan yang ada
dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi. Yang mana kelemahan tersebut dapat menjadi
kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi. Misalnya jika perusahaan
tersebut terdapat kendala dalam pemasaran yang kurang baik, maka perusahaan harus meneliti
kekurangan-kekurangan yang di miliki yang berhubungan dengan sektor pemasaran. Agar nantinya
permasalahan tersebut tidak membuat perusahaan menjadi kalah saing dan mudur di bandingkan

perusahaan lainnya.
1. Opportunity (O) atau disebut sebagai analisis peluang
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran peluang yang ada dari sisi luar suatu organisasi
atau perusahaan dan gambaran tersebut dapat memberikan peluang berkembangnya suatu
organisasi atau perusahaan dimasa depan. Opportunity merupakan ananlisis yang digunakan untuk
mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa
berkembang. Baik dimasa kinia ataupun masa yang akan datang. Misalnya sebuah perusahaan
industri minuman berada di daerah yang panas. Yang mana daerah tersebut sangat membutuhkan
minuman segar dengan harga yang terjangkau. Maka perusahaan tersebut memiliki peluang untuk
menciptaka produk minuman yang segar dan harganya terjanggaku.
3. Threats (T) atau disebut sebagai analisis ancaman
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran ancaman dari suatu perusahaan atau
oraganisasi dalam menjalankan suatu usaha. Theart merupakan cara menganalisis tantangan atau
ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi dalam menghadapi
berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan. Yang mana ancaman tersebut dapat
menyebabkan kemunduran suatu perusahaan. Jika tidak segera di atasi, maka ancaman tersebut
akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang yang akan dijalankan. Misalnya sebuah organisasi
kelompok pengrajin rotan di daerah pedesaan. Dengan kondisi lingkungan yang semakin moderen
serta banyaknya kebakaran hutan yang terjadi membuat mereka semakin sulit untuk memperoleh
bahan baku, Maka oragnisasi tersebut dapat menganalisis hal-hal apa yang menyebapkan tantangan

atau ancaman tersebut terjadi.
Manfaat Analsis SWOT
Metode analisis SWOT merupakan metode analisis yang paling dasar dalam melakukan analisis
strategi, yang bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan ataupun suatu topik dari 4 empat
sisi yang berbeda. Hasil dari analisis ini biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan suatu perusahaan tau organisasi dari
segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan yang dimiliki dan juga menghindari berbagai
ancaman yang terjadi.

Jika digunakan dengan baik dan benar, maka analisis ini akan dapat digunakan untuk membantu
melihat sisi-sisi yang terabaikankan atau tidak terlihat dari sebuah perusahaan atau organisasi. Dari
uraian diatas tadi, analisis SWOT adalah instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis
strategi dalam manajemen perusahaan atau organisasi . Analisis ini berperan sebagai alat untuk
meminimalisir kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi
serta menekan dampak dari ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
Itulah pemaparan mengenai pengertian analisis SWOT dan manfaatnya, terimakasih telah membaca
artikel ini dan semoga dapat bermanfaat…AMIN
Pencarian :analisis swot ,analisa swot ,pengertian swot ,pengertian analisis swot ,manfaat analisis
swot ,definisi swot ,swot analisis ,manfaat analisa swot ,anlisis swot ,definisi analisis swot


Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Di pasar modal, laporan keuangan perusahaan memiliki fungsi yang sangat strategis. Laporan
keuangan merupakan informasi yang menggambarkan dan untuk menilai kinerja perusahaan,
terlebih bagi perusahaan yang sahamnya telah tercatat dan diperdagangkan di bursa. Informasi
yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat memberikan analisa laporan
keuangan untuk menilai kinerja perusahaan yang juga mencerminkan fundamental perusahaan
sehingga informasi tersebut dapat memberikan landasan bagi keputusan investasi. Ada bagian
dalam laporan keuangan yang sering tidak diperhatikan investor, seperti laporan direksi atau
manajemen perusahaan. Padahal, pada bagian tersebut manajemen sering kali menjelaskan
mengenai perjalanan perusahaan selama ini, prospek dan recana mereka kedepannya. Dari sini
Anda juga dapat melihat seberapa yakin manajemen terhadap prospek perusahaan. Dari ulasan
manajemen ini Anda dapat pula melihat perkembangan bisnis terakhir, produk, persaingan dan
kondisi keuangannya.
Angka-angka yang tertera dalam laporan keuangan itu menggambarkan kinerja perusahaan dan
kemampuan manajemennya dalam mengelola usaha tersebut. Dari angka tersebut juga dapat
dijadikan dasar untuk memproyeksikan apa yang akan terjadi.
Jenis Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan perusahaan yang lengkap terdiri atas 5 (lima) bagian, yaitu :

1.


Neraca

2.

Laporan Laba Rugi

3.

Laporan Arus Kas

4.

Laporan Perubahan Modal

5.

Catatan atas Laporan Keuangan
Ketentuan Pelaporan Keuangan
Penyajian laporan keuangan perusahaan di pasar modal mengacu kepada Peraturan Bapepam

dan Peraturan BEI, yaitu :

1.

Peraturan BAPEPAM nomor X.K.2. tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala.

2.

Peraturan BAPEPAM nomor VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

3.

Peraturan BAPEPAM nomor VIII.G.11. tetang Tangguung Jawab Direksi atas Laporan
Keuangan.

4.

Surat Edaran BAPEPAM tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.


5.

Peraturan Pencatatan BEI nomor I-E tentang kewajiban penyampaian informasi.
Komponen Laporan Keuangan Perusahaan
Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan, yang menunjukan aktiva
(aset), kewajiban (hutang) dan ekuitas (modal) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
Aktiva atau aset adalah segala sesuatu yang dmiliki perusahaan, sedangkan pasiva (kewajiban
& ekuitas) dapat dikatakan segala sesuatu yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh atau
membiayai aset tadi. Dalam neraca, aktiva lancar disajikan terpisah dari aktiva tidak lancar dan
kewajiban lancar terpisah dari kewajiban tidak lancar, kecuali untuk industri tertentu yang diatur
secara khusus. Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan kewajiban disajikan
menurut urutan jatuh temponya.
Komponen Utama Neraca :
Aktiva

1.

Aktiva Lancar :


a.

Kas dan Setara Kas;

b.

Investasi Jangka Pendek;

c.

Wesel Tagih;

d.

Piutang Usaha;

e.

Piutang Lain-Lain;


f.

Persediaan;

g.

Pajak Dibayar Dimuka;

h.

Biaya Dibayar Dimuka;

i.

Aktiva Lancar Lain-Lain.

2.

Aktiva Tidak Lancar:


a.

Piutang Hubungan Istimewa;

b.

Aktiva Pajak Tangguhan;

c.

Investasi Pada Perusahaan Asosiasi;

d.

Investasi Jangka Panjang Lain;

e.

Aktiva Tetap;


f.

Aktiva tak Berwujud;

g.

Aktiva Lain-Lain.

Kewajiban

1.

Kewajiban Lancar :

a.

Pinjaman Jangka Pendek;

b.

Wesel Bayar;

c.

Hutang Usaha;

d.

Hutang Pajak;

e.

Beban Yang Masih Harus Dibayar;

f.

Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Waktu Satu
Tahun;

g.

Kewajiban Lancar Lain-lain.

2.

Kewajiban Tidak Lancar:

a.

Hutang Hubungan Istimewa;

b.

Kewajiban Pajak Tangguhan;

c.

Pinjaman Jangka Panjang;

d.

Hutang Sewa Guna Usaha;

e.

Hutang Obligasi;

f.

Kewajiban Tidak Lancar Lainnya;

g.

Hutang Subordinasi;

h.

Obligasi Konversi.

Ekuitas

1.

Modal Saham;

2.

Tambahan Modal Disetor;

3.

Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Perusahaan;

4.

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi;

5.

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengandali;

6.

Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia Untuk Dijual;

7.

Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap;

8.

Saldo Laba;

9.

Modal Saham Diperoleh Kembali.
Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi merupakan ringkasan aktivitas usaha perusahaan untuk periode tertentu
yang melaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas
lainnya.
Komponen utama laporan laba rugi yang diuraikan di bawah ini menggunakan metode beban
fungsional. Bagi jenis-jenis industri tertentu, dimungkinkan untuk menggunakan metode lain
yang telah ditentukan.
Komponen Utama Laporan Laba Rugi :

a.

Penjualan Bersih atau Pendapatan Usaha;

b.

Beban Pokok Penjualan;

c.

Laba (Rugi) Kotor;

d.

Beban Usaha;

e.

Laba (Rugi) Usaha;

f.

Penghasilan (Beban) Lain-lain;

g.

Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi;

h.

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan;

i.

Beban (Penghasilan) Pajak;

j.

Laba (Rugi) dari Aktivitas Normal;

k.

Pos Luar Biasa;

l.

Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas;

m.

Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan;

n.

Laba (Rugi) Bersih;

o.

Laba (Rugi) Per Saham Dasar;

p.

Laba (Rugi) Per Saham Dilusi.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menunjukan perubahan yang menggambarkan
peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode pelaporan.
Laporan ini harus menyajikan :

a.

Laba (Rugi) bersih periode pelaporan;

b.

Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian yang diakui secara
langsung dalam ekuitas;

c.

Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas kesalahan
mendasar;

d.

Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik, antara lain berupa
penyetoran modal saham dan pembagian dividen;

e.

Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya;

f.

Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal ditempatkan dan disetor
penuh, tambahan modal disetor dan pos-pos ekuitas lainnya pada awal dan akhir periode yang
mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.
Laporan Arus Kas
Laporan ini menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan selama
periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dari
sinilah Anda dapat mengetahui apakah uang perusahaan cukup atau tidak untuk membagi
dividen. Laporan arus kas juga dapat mencerminkan apa yang sesungguhnya terjadi pada
perusahaan. Walaupun merugi, perusahaan masih dapat hidup selama arus kasnya positif.
Selain itu dapat juga dilihat dari free cash flow (arus kas operasional dikurangi dengan capital
expenditure), perusahaan yang free cash flow-nya bertumbuh punya prospek yang bagus karena
punya uang untuk ekspansi.
Komponen Utama Laporan Arus Kas :



Arus Kas dari aktivitas operasi, adalah arus kas yang terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan, oleh karena itu arus kas ini pada umumnya berasal
dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba (rugi) bersih. Arus kas dari
aktivitas operasi antara lain dapat berupa arus kas dari transaksi penjualan, pembayaran kepada
pemasok, karyawan, bunga, beban operasional lainnya dan pajak penghasilan. Perusahaan
harus menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung (direct
methode). Perusahaan yang baik tentu saja uang kasnya berasal dari sini.



Arus kas dari aktivitas investasi, mencerminkan penerimaan dan pengeluran kas
sehubungan dengan perolehan atau pelepasan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Arus kas dari aktivitas investasi antara lain
dapat berasal dari transaksi pembelian dan penjualan aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan
aktiva lain, serta uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. Tidak termasuk di
sini adalah penempatan dana perusahaan untuk jangka pendek seperti deposito yang kurang
dari satu tahun dan investasi pada efek untuk diperdagangkan.



Arus kas dari aktivitas pendanaan, timbul dari penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan transaksi pendanaan jangka panjang dengan pemegang saham
perusahaan dan kreditur. Arus kas dari aktivitas pendanaan antara lain dapat berupa
penerimaan kas dari emisi saham dan obligasi, pembayaran dividen, serta pelunasan pinjaman.
Catatan Laporan Keuangan Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Perusahaan memberikan penjelasan mengenai gambaran
umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan dan
informasi penting lainnya.
Angka-angka pada laporan keuangan ibarat bahan mentah yang tidak ada gunanya jika tidak
diolah lebih dulu. Caranya yaitu dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Analisa rasio-rasio
pada laporan keuangan bermanfaat untuk membantu Anda untuk melakukan berbagai analisis
atas kinerja keuangan perusahaan. Anda juga harus membandingkan dengan laporan keuangan
dan rasio-rasio sebelumya, setidaknya sampai lima tahun kebelakang untuk mengetahui tren
bisnisnya. Untuk mengetahui bagus tidaknya angka rasio yang Anda peroleh, Anda harus
membandingkannya dengan rasio perusahaan-perusahaan lain disektor sejenis atau dengan
rasio rata-rata sektor tersebut. Melalui angka-angka rasio keuangan, pemakai dapat membuat
berbagai analisis kinerja perusahaan termasuk keputusan investasi. Secara umum, rasio
keuangan dibagi kedalam beberapa kelompok seperti : rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio utang
atau leverage, rasio kemampulabaan, serta rasio saham.
Berikut beberapa rasio penting yang umum digunakan dalam berbagai analisis atas laporan
keuangan.

1.

Current Ratio (Rasio Lancar). Rasio keuangan ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar
dapat menutupi kewajiban lancar. Semakin besar hasil perbandingan aktiva lancar dengan
hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka
pendek.
Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar

2.

Quick Ratio. Mengukur apakah perusahaan memiliki aset lancar (tanpa harus menjual
persediaan) untuk menutup kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi quick ratio
perusahaan, semakn baik kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancarnya.
Quick Ratio = (Aktiva Lancar – persediaan) / Utang Lancar

3.

Debt to Equity Ratio (Rasio Utang atas Modal). Rasio keuangan ini sering disebut
dengan istilah Rasio Laverage, menggambarkan struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan,
dengan demikian dapat dilihat struktur resiko tidak tertagihnya hutang. Semakin kecil angka rasio
ini semakin baik.

Debt to Equity = Total Utang / Ekuitas
4.
Total Debt to Total Asset. Menggambarkan aktiva yang dipergunakan oleh perusahaan
untuk menutup hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Total Debt to Capital Asset = Total Utang / Total Aktiva

5.

Operating Profit Margin. Rasio keuangan ini mengukur seberapa besar sumbangan
penjualan terhadap laba operasi. Rasio ini semakin besar semakin baik.
OPM = Laba Operasi / Penjualan

6.

Net Profit Margin. Rasio keuangan ini mengukur seberapa besar sumbangan penjualan
terhadap laba bersih perusahaan. Rasio ini semakin besar semakin baik.

NPM = Laba Bersih / Penjualan
7.
Return on Equity (ROE) . Menggambarkan seberapa besar sumbangan keuntungan
terhadap pemegang saham.
ROE = Laba Bersih / Ekuitas
8.

Return on Asset (ROA) . Mencerminkan seberapa besar laba yang bisa dicetak
perusahaan dengan menggunakan seluruh asetnya.

ROA = Laba Bersih / Total Aset
9.
Asset Turnover. Menunjukan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi (aset)
untuk menghasilkan penjualan.
Asset Turnover = Penjualan Bersih / Total Aktiva
10.

Receivable Turnover. Menunjukan berapa kali piutang dagang perusahaan berputar
dalam satu tahun.

Receivable Turnover = Penjualan Kredit / Piutang Dagang
11.
Inventory Turnover. Menunjukan berapa kali persediaan barang dagangan perusahaan
berputar dalam suatu periode tertentu.
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Persediaan
12.

Account Payable Turnover. Menunjukan perputaran utang dagang dalam suatu periode
tertentu.

Account Payable Turnover = Harga Pokok Penjualan / Utang Dagang
13.
Earning Per Share (EPS) . Rasio keuangan ini menggambarkan jumlah laba yang
dihasilkan perusahaan untuk tiap saham yang diterbitkan.
EPS = Laba Bersih / Jumlah Saham
14.

Price Earning Ratio (PER) . Menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan kali. Bagi investor, semakin
kecil PER-nya semakin bagus karena berarti saham tersebut relatif murah.
PER = Harga Saham / EPS

15.

Book Value (Nilai Buku Saham). Menggambarkan perbandingan total dana pemegang
saham terhadap jumlah saham.

BV = Total Ekuitas / Jumlah Saham
16.
Price to Book Value (PBV) . Rasio keuangan ini menggambarkan seberapa besar pasar
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya
akan prospek perusahaan.
PBV = Harga Saham / Nilai Buku Saham
Pada dasarnya penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan dimaksudkan sebagai alat bantu
bagi manajemen (intern) untuk mengetahui kondisi keuangan sehingga dapat menentukan
kebijakan keuangan secara tepat. Sedangkan bagi pihak luar (Pemodal, maupun Kreditur)
laporan keuangan perusahaan dapat dipakai sebagai alat untuk pengambilan keputusan dalam
melakukan investasi.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65