Perilaku Sosial Asrama Putri Universitas
PENGANTAR PSIKOLOGI SOSIAL
PERILAKU SOSIAL PENGHUNI ASRAMA PUTRI
DI UNIVERSITAS TRUNOJO MADURA
Disusun Oleh:
1. Shukron Fauzi
(140521100048)
2. Fitriya Nurul Faizah (140521100050)
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2014
PERILAKU SOSIAL PENGHUNI ASRAMA MAHASISWA PUTRI
DI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
1. Pengertian Perilaku Sosial
Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan
keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Sebagai bukti bahwa manusia
dalam memnuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya
sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling
ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya. Artinya bahwa
kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung
dalam kebersamaan.
Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif untuk menanggapi orang
lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja sama,
ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya. Sementara di pihak lain, ada
orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin mencari untung
sendiri.
Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama, saling menghormati,
tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup bermasyarakat.
Pembentukan perialku sosial seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Individu atau kelompok
berperilaku itu karena ada peraturan peraturan yang mengikat seperti norma dan
nilai, bisa juga melalui dorongan dorangan atau motvasi di sekitarnya, selain itu
perilaku individu atau kelompok terjadi karena ada situasi sosial di sekitarnya.
2. Peilaku Sosial yang terikat nilai atau norma
Nilai adalah gagasan-gagasan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok
tentang apa yang dikehendaki, apa yang layak, apa yang baik atau buruk.
Sedangkan Norma adalah aturan atau pedoman yang menyebabkan tentang
bagaimana seseorang seharusnya bertindak dalam situasi tertentu. Sebagai
makhluk sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayatnya senantiasa
berhubungan dengan individu lainnya. Dalam hidup berkelompok pasti ada norma
nilai yang mengikat
Bagaimana perilaku individu atau kelompok dalam lingkup asrama putri
universitas trunojoyo madura yang terikat oleh norma atau nilai, Pada asrama
putri universitas trunojoyo banyak sekali peraturan peraturan yang mengikat,
salah satunya pada asrama gedung A rata-rata penghuni asrama gedung A adalah
mahasiswa fakultas ilmu-ilmu keislaman, setiap mahasiswa penghuni gedung A
secara keseluruhan penampilan mahasiswa di gedung A lebih condong ke gaya
berpakain yang islami seperti memakai baju longdress dan tidak ada yang
menggunakan celana-celana ketat, karena memang peraturan untuk mahasiswa
FIK seperti itu saat kuliah maupun saat di asrama. Ada lagi peraturan di kalangan
asrama puri universitas trunojoyo madura adalah harus mengikuti kegiatan kegian
keagamaan yang sudah di jadwalkan pengurus. contoh lain misalnya seluruh
warga asrama tidak boleh membawa rice cooker atau alat-alat yang memiliki
tegangan listik tinggi karena dapat mengakibatkan konsleting listrik.
Dengan peraturan atau norma yang sudah di tetapkan di lingkungan
asrama, mau tidak mau penghuni asra harus berperilaku sesui dengan peraturan
atau norma yang sudah di tetapkan tersebut. Salah satu mahasiswa penghuni
gedung A yaitu mahasiswa jurusan ekonomi syariah mengatakan awalnya dia
merasa tidak nyaman dengan norma tersebut namun karena dia terikat oleh norma
dia berperilaku mengikuti norma tersebut dan akhirnya dia merasa nyaman.
3. Perilaku Sosial yang Terikat Dorongan atau Motivasi
Individu mempunyai dorongan atau drive tertentu. Dorongan-dorongan ini
berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan individu yang mendorong individu
tersebut
berperilaku.
Bila
individu
berperilaku
dan
dapat
memenuhi
kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan dari dorongan tersebut
Bagaimana perilaku individu atau kelompok berperilaku sesuai dorongan
dorong atau motovasi, di kalangan mahasiswa penghuni asrama dorongan atau
otivasi jelas terlihat ungkapan dari pengurus asrama yang mengatakan apabila
warga asrama dapat mengikuti kegiatan asrama dengan rutin atau rajin maka
mereka dapat menduduki jabatan sebagai pengurus asrama. Menjadi pengurus
asra tentu suatu yang menjanjikan karena terbebas dari semua biaya di asrama,
dengan motivasi dari pengurus asrama tersebut para penghuni asrama menjadi
semangat untuk mengikuti semua kegiatan di asrama tersebut.
Ada pula Ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide, keyakinan dan
pertimbangan yang menjadi dasar kesadaran sosial seseorang akan berpengaruh
terhadap perilaku sosialnya. misalnya seorang mahasisiswa penghuni asrama yang
sudah menjadi pengurus karena selalu memperoleh tantangan dan pengalaman
sukses untuk menjadi pengurus asrama maka ia memiliki sikap positif yang
ditunjukkan oleh perilaku sosialnya yang akan mendukung para penguhi asrama
yang lain untuk termotivasi menjadi seperti dia.
4. Perilaku Sosial yang Terikat Situasi Sosial
Situasi sosial adalah suatu kondisi tertentu dimana berlangsung hubungan
antara individu yang satu dengan individu yang lain atau terjadi saling hubungan
antara dua individu atau lebih. Hubungan yang terjadi antara individu tersebut
tidak terlepas dari rangsangan-rangsangan sosial. Situasi sosial memegang
pernanan yang cukup penting. Situasi sosial diartikan sebagai tiap-tiap situasi di
mana terdapat saling hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain.
Dengan kata lain setiap situasi yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial
dapatlah dikatakan sebagai situasi sosial.
Situasi sosial pada asrama putri universitas trunojoyo ada dua golongan
yaitu situasi kebersamaan dan situan kelompok sosial. Situasi kebersamman
adalah Situasi dimana sejumlah orang berkumpul pada lokasi dan waktu tertentu.
Diantara orang orang tersebut mungkin tidak saling kenal karena merupakan suatu
kebetulan. Sedangkan situasi kelompok sosial adalah Di dalam situasi kelompok
selain individu-individu tersebut melakukan interaksi, mereka juga saling
mengenal. Hubungan yang terjadi selain hubungan pribadi juga terjadi hubungan
struktural dan hierarkis.
Situasi kebersamaan yang terjadi di asrama seperti waktu sholat
berjamaah, khatam al’quran di mana setiap individu jarang mengenal satu sama
lain namun memiliki tujuan yang sama yaitu sholat berjamaah ataupun khatam
alquran dimana pada situasi kelompok ini penghuni asrama berperilaku sesuai
dengan situasinya seperti berbicara sopan dan cara berpakaiananya, sedangkan
pada situasi kelompok sosial seperti terjadi di dalam kamar asrama dimana setiap
individu mengenal satu sama lain, hubungan kedekatan terjalin sangat erat.
Seperti jika pada saat situasi kebersamaan bertingkah laku sesuai dengan
acara tersebut, namun pada situasi kelompok sosial penghuni asrama berperilaku
sesui dirinya sendiri mulai dari menggosip, bercanda dan sebagainya.
PERILAKU SOSIAL PENGHUNI ASRAMA PUTRI
DI UNIVERSITAS TRUNOJO MADURA
Disusun Oleh:
1. Shukron Fauzi
(140521100048)
2. Fitriya Nurul Faizah (140521100050)
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2014
PERILAKU SOSIAL PENGHUNI ASRAMA MAHASISWA PUTRI
DI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
1. Pengertian Perilaku Sosial
Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan
keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Sebagai bukti bahwa manusia
dalam memnuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya
sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling
ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya. Artinya bahwa
kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung
dalam kebersamaan.
Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif untuk menanggapi orang
lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja sama,
ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya. Sementara di pihak lain, ada
orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin mencari untung
sendiri.
Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama, saling menghormati,
tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup bermasyarakat.
Pembentukan perialku sosial seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Individu atau kelompok
berperilaku itu karena ada peraturan peraturan yang mengikat seperti norma dan
nilai, bisa juga melalui dorongan dorangan atau motvasi di sekitarnya, selain itu
perilaku individu atau kelompok terjadi karena ada situasi sosial di sekitarnya.
2. Peilaku Sosial yang terikat nilai atau norma
Nilai adalah gagasan-gagasan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok
tentang apa yang dikehendaki, apa yang layak, apa yang baik atau buruk.
Sedangkan Norma adalah aturan atau pedoman yang menyebabkan tentang
bagaimana seseorang seharusnya bertindak dalam situasi tertentu. Sebagai
makhluk sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayatnya senantiasa
berhubungan dengan individu lainnya. Dalam hidup berkelompok pasti ada norma
nilai yang mengikat
Bagaimana perilaku individu atau kelompok dalam lingkup asrama putri
universitas trunojoyo madura yang terikat oleh norma atau nilai, Pada asrama
putri universitas trunojoyo banyak sekali peraturan peraturan yang mengikat,
salah satunya pada asrama gedung A rata-rata penghuni asrama gedung A adalah
mahasiswa fakultas ilmu-ilmu keislaman, setiap mahasiswa penghuni gedung A
secara keseluruhan penampilan mahasiswa di gedung A lebih condong ke gaya
berpakain yang islami seperti memakai baju longdress dan tidak ada yang
menggunakan celana-celana ketat, karena memang peraturan untuk mahasiswa
FIK seperti itu saat kuliah maupun saat di asrama. Ada lagi peraturan di kalangan
asrama puri universitas trunojoyo madura adalah harus mengikuti kegiatan kegian
keagamaan yang sudah di jadwalkan pengurus. contoh lain misalnya seluruh
warga asrama tidak boleh membawa rice cooker atau alat-alat yang memiliki
tegangan listik tinggi karena dapat mengakibatkan konsleting listrik.
Dengan peraturan atau norma yang sudah di tetapkan di lingkungan
asrama, mau tidak mau penghuni asra harus berperilaku sesui dengan peraturan
atau norma yang sudah di tetapkan tersebut. Salah satu mahasiswa penghuni
gedung A yaitu mahasiswa jurusan ekonomi syariah mengatakan awalnya dia
merasa tidak nyaman dengan norma tersebut namun karena dia terikat oleh norma
dia berperilaku mengikuti norma tersebut dan akhirnya dia merasa nyaman.
3. Perilaku Sosial yang Terikat Dorongan atau Motivasi
Individu mempunyai dorongan atau drive tertentu. Dorongan-dorongan ini
berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan individu yang mendorong individu
tersebut
berperilaku.
Bila
individu
berperilaku
dan
dapat
memenuhi
kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan dari dorongan tersebut
Bagaimana perilaku individu atau kelompok berperilaku sesuai dorongan
dorong atau motovasi, di kalangan mahasiswa penghuni asrama dorongan atau
otivasi jelas terlihat ungkapan dari pengurus asrama yang mengatakan apabila
warga asrama dapat mengikuti kegiatan asrama dengan rutin atau rajin maka
mereka dapat menduduki jabatan sebagai pengurus asrama. Menjadi pengurus
asra tentu suatu yang menjanjikan karena terbebas dari semua biaya di asrama,
dengan motivasi dari pengurus asrama tersebut para penghuni asrama menjadi
semangat untuk mengikuti semua kegiatan di asrama tersebut.
Ada pula Ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide, keyakinan dan
pertimbangan yang menjadi dasar kesadaran sosial seseorang akan berpengaruh
terhadap perilaku sosialnya. misalnya seorang mahasisiswa penghuni asrama yang
sudah menjadi pengurus karena selalu memperoleh tantangan dan pengalaman
sukses untuk menjadi pengurus asrama maka ia memiliki sikap positif yang
ditunjukkan oleh perilaku sosialnya yang akan mendukung para penguhi asrama
yang lain untuk termotivasi menjadi seperti dia.
4. Perilaku Sosial yang Terikat Situasi Sosial
Situasi sosial adalah suatu kondisi tertentu dimana berlangsung hubungan
antara individu yang satu dengan individu yang lain atau terjadi saling hubungan
antara dua individu atau lebih. Hubungan yang terjadi antara individu tersebut
tidak terlepas dari rangsangan-rangsangan sosial. Situasi sosial memegang
pernanan yang cukup penting. Situasi sosial diartikan sebagai tiap-tiap situasi di
mana terdapat saling hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain.
Dengan kata lain setiap situasi yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial
dapatlah dikatakan sebagai situasi sosial.
Situasi sosial pada asrama putri universitas trunojoyo ada dua golongan
yaitu situasi kebersamaan dan situan kelompok sosial. Situasi kebersamman
adalah Situasi dimana sejumlah orang berkumpul pada lokasi dan waktu tertentu.
Diantara orang orang tersebut mungkin tidak saling kenal karena merupakan suatu
kebetulan. Sedangkan situasi kelompok sosial adalah Di dalam situasi kelompok
selain individu-individu tersebut melakukan interaksi, mereka juga saling
mengenal. Hubungan yang terjadi selain hubungan pribadi juga terjadi hubungan
struktural dan hierarkis.
Situasi kebersamaan yang terjadi di asrama seperti waktu sholat
berjamaah, khatam al’quran di mana setiap individu jarang mengenal satu sama
lain namun memiliki tujuan yang sama yaitu sholat berjamaah ataupun khatam
alquran dimana pada situasi kelompok ini penghuni asrama berperilaku sesuai
dengan situasinya seperti berbicara sopan dan cara berpakaiananya, sedangkan
pada situasi kelompok sosial seperti terjadi di dalam kamar asrama dimana setiap
individu mengenal satu sama lain, hubungan kedekatan terjalin sangat erat.
Seperti jika pada saat situasi kebersamaan bertingkah laku sesuai dengan
acara tersebut, namun pada situasi kelompok sosial penghuni asrama berperilaku
sesui dirinya sendiri mulai dari menggosip, bercanda dan sebagainya.