Komunikasi Ideologi dan Kapitalisme terhadap

Komunikasi, Ideologi dan
Kapitalisme
Dosen : Umaimah Wahid

Magister Ilmu Komunikasi
Pascasarjana Universitas
Muhammadyah
Jakarta
Sabtu, 12 November 2011

Mass Communication


The most widely influential form of human
communication is through mass
communication.



Mass communicators reach mass audiences
via mass media though a mystirious

process called mass communication.



Models are imperfect but useful vehicles for
seeking how mass communication works.

Mass

commuication and other human
communications forms have the same
fundamentals.

Media

gatekeepers and nonmedia
regulators influence media message.

Impediments


to the success of mass
communication include noise and filters.

The

mass media amplify messages to
reach large aundiences



Wilbur Schramm, dalam bukunya
“Process and Effect of Mass
Communication, 1949, menyatakan
anthology lainnya yaitu Process and
Effect (P&E).



Pertautan praktis dalam ilmu sosial
(Social Science) antara kerja yang

dilakukan oleh praktisi media dan
ilmuan komunikasi merupakan “It
combined diversity of approach with
unity of target (Schramm, 1949).

Componen of Mass
Communication

Mass Communication is the process that
mass communicators use to send their
mass messages to mass audiences.
• Five Mass ;
1.Mass Communicators
2.Mass Messages.
3.Mass Media
4.Mass communication
5.Mass audience


Media dan Content

Media

Massa dan komunikasi
melakukan “manipulasi content dan
memunculkan bentuk kesadaran
tertentu” (packaged consciousness).

Kesadaran

semu tersebut
membentuk kerangka pemikiran
khalayak dan kemudian
mempengaruhi cara berpikir,
bersikap dan berprilaku.

Lima Myths mengenai struktur content :
1. The Myths of Individualime and Personal
Choice.
 
Setiap individu memiliki dan memilih

“myths” tertentu, dan myths Individu tidak
mungkin dipisahkan dari masyarakat
(society).
Individu

membentuk masyarakat dan
Kemudian melahirkan budaya yang
merupakan bentuk kerjasama (cooperation)
dan komunikasi yang berlangsung.



Individu sekaligus memiliki “pilihan Personal
(personal Choice)”;



Pilihan personal dapat diukur dengan melihat
pilihan media. Pilihan personal merupakan
identifikasi dari kebebasan manusia yang

melahirkan produk-produk yang memiliki
market ekonomi.



Alasan lain produk bisa bernilai ekonomi
adalah “technological improvement”, yang
mempengaruhi, menentukan dan
meningkatkan “OUTPUT”



Hal itu sangat penting bagi sikap indenpendent
personal dalam proses industrial dan political.

2. The Myths of Neutrality


Proses manipulasi akan berhasil
dilakukan bila proses dan yang

melakukannya memiliki sikap
natural dan percaya bahwa hal itu
pasti terjadi.



Manipulasi memerlukan realitas
palsu yang hal itu adalah bentuk
kesadaran yang eksis dalam diri
khalayak dan masyarakat.

Pihak

yang melakukan maipulasi tersebut
harus memiliki kepercayaan bahwa:

> merintah, media, pendidikan dan ilmu
pengetahuan (science) adalah agent dari
kelompok masyarakat yang memiliki
konflik kepentingan.

 
Jadi

sikap neutral sangat diperlukan
untuk mwnciptakan realitas.

Misal

: banyaknya program acara media
(TV/radio) yang melakukan manipulasi
pada content terhadap realitas sosial.

3. The Myths of Unchanging Human
Nature.
4. The Myths of The Absence of
Social Conflict
5. The Myths Of Media Pluralism
The

Myths telah mempengaruhi

dan mempercantik content dari
system yang manipulative.

 

Bentuk system manipulative
A. Dua Teknik yang membentuk kesadaran;
1. Fragmentation as a Form of
Communication
2. Immediate of Information.
 
B. Passivity : The Ultimate Objective of Mind
Management
1. Passivity – pemeliharaan status quo.
2. Passivity mencakup dua dimensi, yaitu
 
– Dimensi Fisik
– Dimensi Intelektual

.




Kedua hal tersebut baik secara teknis
maupun dalam bentuk pesan-pesan dari
proses pikiran management.

 


TV adalah contoh konkrit dari bentuk
passivity yang paling sukses.

 


Information machinery adalah
technological aspects yang cenderung
membentuk passivity.


Ideologi

 * Sistem komunikasi memiliki kapasitas
memproduksi-menghasilkan “IDEOLOGY”,
yang kemudian ideology tersebut
menjadi landasar pikir dan gerak dan
sekaligus sebagai perekat dalam system
produksi yaitu “capitalist system”.
 
* Bagi Marxits, system kapitalisme yang
menciptakan kesenjangan antara
kelompok pemiliki modal dengan
kelompok pekerja.
 

Ideologi

adalah serangkain ide yang
menstruktur sebuah realitas kelompok,
sebuah system representasi atau suatu
tanda (code) mankan mengenai bagaimana
individu dan kelompok memahami dunia.
 
Ideologi bagi Gramsci adalah lebih dari
sekedar ide, yaitu kekuatan melingkupi
kehidupan masyarakat yang mengatur
manusia dan memberika tempat bagi
manusia untuk bergerak, mendapatkan
kesadaran akan posisi mereka, perjuangan
mereka dan sebagainya (Simon, 1999:83)



Louis Althusser (ideologis Prancis) menyatakan bahwa
ideology terrefleksi dalam struktur social itu sendiri dan
muncul dalam tidakan praktis yang dipengaruhi oleh
institusi-institusi dalam masyarakat, termasuk oleh media
massa.

 


Ideologi secara actual membentuk kesadaran individual
dan menciptakan pemahaman subyektif seseorang
terhadap pengalaman.



Louis Altusser membagi dua superstruktur yaitu:



repressive state apparatures ideological state apparatures
yaitu pendidikan, agama, pendidikan, media massa dll.



Content communication atau messages adalah commodity
yang diproduksi berdasarkan ideology kapitalisme.

 

Kapitalisme
 Kapitalisme

adalah sistem perekonomian
yang menekankan peran kapital (modal),
yakni kekayaan dalam segala jenisnya,
termasuk barang-barang yang
digunakan dalam produksi barang
lainnya (Bagus, 1996).

 Ebenstein

(1990) menyebut kapitalisme
sebagai sistem sosial yang menyeluruh,
lebih dari sekedar sistem perekonomian.
Ia mengaitkan perkembangan
kapitalisme sebagai bagian dari gerakan
individualisme. Sedangkan Hayek (1978)
memandang kapitalisme sebagai
perwujudan liberalisme dalam ekonomi.

Menurut

Ayn Rand (1970),
kapitalisme adalah "a social system
based on the recognition of
individual rights, including property
rights, in which all property is
privately owned". (Suatu sistem
sosial yang berbasiskan pada
pengakuan atas hak-hak individu,
termasuk hak milik di mana semua
pemilikan adalah milik privat).

Tiga Asumsi Kapitalisme
Ayn

Rand dalam Capitalism (1970)
menyebutkan tiga asumsi dasar
kapitalisme, yaitu:
(a) kebebasan individu,
(b) kepentingan diri (selfishness),
dan
(c) pasar bebas.

Kapitalisme media dan Ideologi
media
• Media hanya sebagai alat kelompok penguasa
dan pemilik modal.

 


“Mass communication system is what economic
function for capital do they serve”(pendapat
Marxist).

 


Segala upaya dilakukan untuk memahami peran
mereka dalam reproduksi hubungan produksi
kapitalis.



Mass Media komunikasi dan institusi yang
berkaitan memiliki perhatian pada:
a. Advertising,
b. Market researchc.
c. Public relation
d. Product and package design.

Mass

Media komunikasi dan institusi yang
berkaitan memiliki perhatian pada:
1. Advertising,
2. Market research
3. Public relation
4. Product and package design.

 Kajian

yang menarik yang muncul adalah masalah

hubungan antara “kelas buruh” dan kelas
borguise. Nilai kelas buruh yang harus
diperjuangkan, yang selama ini
terdominasi oleh hegemoni ideology kau
burjuis/pemilih modal.

Dalam

literature Marxist masalah
materialist analysis of the fuctions of
the complex of institutions disebut
dengan “consciousness industry.



Dalam pandangan kaum Marxist telah
berlangsung dan dikekalkan monopoly
dalam bidang ekonomi termasuk
ekonomi media, sehingga media hanya
menjadi alat penguasa dan kaum
kapitalis.



Kekuatan ekonomi sangat menentukan
proses produksi termasuk teknologi
komunikasi. Kondisi itu oleh Antonio
Gramsci disebut dengan “hegemoni”

 Operasional

kerja media massa sebagai industri adalah
menjalankan kepentingan kekuatan kapitalisme baik
pemilik modal maupun ideology sebagai
superstrukturnya.

 Sistem

kapitalisme mengontrol komoditi komunikasimesagges media massa dalam bentuk apapun yang
didukung oleh advertiser, sekaligus terjadi kontrol
terhadap konsumen media. (bentuk kesadaran semua).

 Terjadi

monopoli nilai : program media atas dasar
pertimbangan laku dan tidak laku.

 Pemilik

dan pelaku media memiliki powerfull untuk
menentukan komoditi media, sekaligus memperlakukan
khalayak sebagai komoditi, Yang memiliki hubungan
reciprocal antara media, audiences dan advertisers.

Hegemony Media
Hegemoni

ideology sebagai
superstructure mempengaruhi
masyarakat dalam memproduksi makna
dan kekuasaan.

“Media

massa adalah alat yang
dipergunakan oleh penguasa dan kaum
borjuis/kapitalis untuk mengekalkan
kepentingan ekonomi, politik dan
budaya mereka, walau media dapat saja
digunakan utk kepentingan perubahan
dan pengembangan counter hegemony.

Semua

ini menjadi konsep subyektif
dan berkaitan dengan apa yang
disebut “superficial appearances”,
(beragam hal yang bersifat dangkal)

Commodity

communication dibawah
monopoli ideology kapitalisme
menghasilkan cultural industry yang
bersifat parasite (parasitically).

Seperti

system pasar yang tercipta
bagi “news” dan “entertainment”.

Bentuk komoditi
Kapitalisme
Bentuk-bentuk komodity komunikasi
yang diproduksi berdasarkan
idealisme kaum bourgeois adalah :
- messages
- information
- images
- meaning
- entetaiment
- orientation
- education
- manipulation

Media

Menjadi alat produksi budaya yang
paling berpengaruh karena pada
dasarnya media merupakan representasi
masyarakat, yang bentuk komunikasi
dan ekspresinya ditentukan oleh
hubungan antara struktur social yang ada
dalam masyarakat. (Murdock dan
Golding, 1987:13).

Realitas

komoditi komunikasi dibawah
bentuk media yang dijalankan dengan
system kapitalisme. (McLuhan)

Produksi Media dan Masyarakat
(sosial)



Ada dua hal besar yan membentuk dan
sekaligus membentuk ulang Produksi media dan
masyarakat, yaitu:

 





1. Structure
2. Superstructure
 
Produksi atau komoditi komunikasi diciptakan
berdasarkan kepentingan nilai-nilai kapitalisme,
yang seiring dengan perkembangan media
menyuluruh (global).
Kemudian tercipta kekuatan kapitalis media
yang sangat kuat dan monopoly, walau
akhirnya muncul regulasi yang mengatur tidak
boleh monopoli, namun harus berbentuk
“oligopoly”.



Media menciptakan imperialisme baru
yaitu Cultural imperialism ditandai oleh:

1. Erosi budaya dan perubahan. (budaya
mengandung ide, image dan nilai-nilai
Amerika).
2. Munculnya gelombang ekonomi yg
berkaitan dengan arus media, produks
media (media komersial menempat
negara-negara lain dalam system
global ekonomi atas dasar ‘advertising
dan konsumsi”.



Globalisasi cenderung memperkenalkan
dan memunculkan :
1.Keseragaman

budaya,

2. Pola pikir,
3. Prilaku/gaya hidup
. Keadaan tersebut oleh kaum Marxist
disebut sebagai “imperialisme budaya
dan Amerikanisasi budaya”.
 

Baca Kembali :
1.

The Political Economy of the Media, Volume I, eds by Peter
Golding dan Graham Murdock, 1977.

1.

The Mass Media of Mass Communication, by John Vivian,
PEARSON, 2008. Chapter 15 dan 18.

2.

McQuail Reader in Mass Communication Theory, Edited by Denis
McQuail, SAGE Publications, 2002, Part VI.

3.

McQuail’s Mass Communication Theory, by Denis McQuail, 2005,
Part III, point 10.

4.

Handbook of Media Studies, by John D.H. Downing, Denis
McQuail, Philip Achlesinger and Ellen Wartella, Sage Publications,
2004, Articlee by John Sinclair, hal. 65 – 82.

1.

.

Media Economics, Understanding Markets, Industries and
concept by Alan, B. Albaran, 1996.

6.

Mass Media, By Marsha Jones and Emma Jones,
MacMillian, 1999.

7.

Media now, Understanding Media, Culture and
Technology by Straubhaar and LaRose, 1999.

8.

Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan dan Media by
Dan Nimmo, terjm, 2006.

9.

An Introduction to Political Communicatiojn by Brian
McNair, 1995.

10. Mass Media and Societyedsby James Curran, Michael
Gurevitch dkk, 1977

7. The Political Economy of Global Media by Robert
W. McChesney (Artikel dari Internet).
8. The Media as Political Institutions by Michael
Schudson.
9. The Annual Riview of Political Science in Online,
http://policy.annualreviews . Org.
10.The

Political Economy of International
Communications by Robert McChesney and
Schiller, from we are the big media, indomedia
Romania, ht
tp://www.robertmcchesney.com/article.html .

11. Menggagas Kuasa Teknologi Informasi by Yanuar
Nugroho, IndoPROGRESS, Internet.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2