Ganies Riza Aristya 1) dan Budi Setiadi Daryono 1) Laboratorium Genetika, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Jl. Teknika Selatan Sekip Utara Yogyakarta 55281 e-Mail: ganies_rizaugm.ac.id Disajikan 29-30 Nop 2012 ABSTRAK - KARAKTERISASI FENOTIP DAN P

  0301: Ganies R.A. dkk.

  PG-258

  

KARAKTERISASI FENOTIP DAN PEWARISAN SIFAT KETAHANAN

TERHADAP PENYAKIT POWDERY MILDEW PADA TANAMAN MELON

( Cucumis melo L.) VAR. TACAPA HASIL PEMULIAAN TANAMAN

  1) 1)

  Ganies Riza Aristya dan Budi Setiadi Daryono Laboratorium Genetika, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

  Jl. Teknika Selatan Sekip Utara Yogyakarta 55281 e-Mail: ganies_riza@ugm.ac.id

  

Disajikan 29-30 Nop 2012

ABSTRAK

  Tanaman melon (Cucumis melo L.) adalah salah satu anggota familia Cucurbitaceae. Tanaman ini merupakan tanaman

hortikultura yang semakin banyak dibudidayakan di Indonesia karena dapat dikonsumsi sebagai buah yang memiliki rasa segar

dan manis serta bergizi tinggi. Berbagai macam kultivar melon dibudidayakan di Indonesia mendorong para pemulia tanaman

untuk meningkatkan varietas tanaman dengan beberapa teknik konvensional maupun modern. Salah satu tujuan pemuliaan

tanaman untuk menciptakan buah melon yang tidak hanya kaya rasa dan bernilai gizi tinggi juga tahan terhadap beberapa macam

penyakit. Pada tahun 2008, telah dilakukan penyilangan antara kultivar PI 371795 dan Action 434 menghasilkan F

  1 dan

kemudian di testcross yang menghasilkan melon untuk diproyeksikan sebagai kultivar yang tahan terhadap penyakit jamur

tepung. Melon hasil testcross yang dinamakan Tacapa ini mempunyai gen ketahanan terhadap jamur tepung. Melon Tacapa ini

juga menunjukkan karakter fenotip buah yang baik dan sedang dikembangkan untuk menjadi melon komersial. Karakter fenotip

yang dimiliki antara lain bentuk buah elliptical, warna kulit buah hijau, warna daging buah hijau kekuningan, net/jaring jelas dan

kuat, dan memiliki rasa manis, sehingga dapat dikembangkan sebagai komoditi melon unggulan. Tetapi untuk pengembangannya

sebagai benih melon unggul, diperlukan upaya seleksi dan pemurnian serta uji ketahanan terhadap serangan jamur tepung.

  

Tujuan penelitian ini dalah untuk menganalisis karakterisasi buah melon Tacapa yang unggul dan bagaimana pewarisan sifat

ketahanan melon Tacapa terhadap penyakit jamur tepung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ketahanan,

pemurnian dan kestabilan keberhasilan karakter morfologi dan agronomi yang unggul meliputi; kestabilan dan keseragaman

bentuk dan berat buah tiap tanaman, produksi buah per hektar, serta ketahanan tanaman terhadap penyakit jamur tepung. Pada

akhir penelitian ini diperoleh benih melon Tacapa yang unggul yang tahan terhadap jamur tepung serta mempunyai karakter

morfologi dan agronomi unggul, seragam dan stabil sehingga dapat disertifikasi dan diproduksi sebagai benih melon komersial.

  Kata kunci: tahan penyakit, karakter fenotip unggul, kultivar melon Tacapa mildew adalah penggunaan fungisida. Namun penggunaan

I. PENDAHULUAN

  fungsida membahayakan lingkungan serta kesehatan Budidaya tanaman melon (Cucumis melo L.) masyarakat, karena senyawa kimia yang terkandung membutuhkan perawatan yang optimal dan kondisi didalamnya selain itu jika penggunaan fungisida tidak lingkungan yang tepat, karena tanaman melon rentan terkontrol maka menyebabkan isolat menyebab penyakit terhadap infeksi hama dan penyakit. Hama dan penyakit ini powdery mildew tersebut resisten terhadap fungsida. dapat bersumber dari udara, binatang atau pengaruh faktor

  Kekebalan ini muncul akibat proses adaptasinya terhadap lingkungan lain yang sangat merugikan bagi peningkatan senyawa aktif yang terkandung dalam fungsida. Hal ini produksi tanaman. Dalam peningkatan mutu produksi menyebabkan pemakaian fungsida menjadi tidak efektif dan melon, faktor yang sangat sulit untuk dihilangkan adalah efisien. Di dalam Teknologi pemuliaan tanaman secara infeksi jamur dan patogen yang lain [6]. Powdery mildew konvensional (hibridisasi) telah terbukti berhasil merupakan salah satu penyakit yang menyerang tanaman meningkatkan produksi tanaman dan mampu memenuhi melon yang disebabkan oleh infeksi jamur dari ordo pangan penduduk bumi saat ini. Tanaman melon Tacapa

  Erysiphales diantaranya dari genus Erysiphe dan Sphaerotheca

  merupakan keturunan dari jalur persilangan dengan induk [4]. Powdery mildew yang sering ditemukan adalah dari jenis

  PI 371795. Pada jalur persilangan tersebut melon PI 371795

  PG-259

  greenhouse dan untuk uji karakter fenotip dilakukan di

  Uji pemurninan benih melon Tacapa dilakukan di

  1. Uji pemurnian dan karakter buah melon di greenhouse dan lahan budidaya

  Cara kerja

  0301: Ganies R.A. dkk.

1 PI 371795 dengan induk Action 434 [1]; [5].

  Inokulasi dilakukan setelah tanaman melon pada media tanam di dalam ember mempunyai daun berjumlah 5 atau 6 serta berumur kurang lebih 4 minggu. Inokulasi dilakukan dengan cara mengusapkan daun tanaman melon yang terinfeksi powdery mildew dari isolat desa Srigading, Kabupaten Bantul pada daun tanaman melon di greenhouse. Daun yang telah diinokulasi tersebut kemudian dihitung tingkat infeksinya selama 8 kali pengamatan (skoring). Pengamatan (skoring) dilakukan setiap 3 (tiga) hari sekali dalam rentang waktu 4 minggu setelah inokulasi. Skoring dilakukan dengan menggunakan grid line yang terbuat dari kertas mika berukurang 10 cm x 10 cm. Pada kertas mika tersebut dibuat kotak-kotak kecil berukuran 0,5 cm x 0,5 cm [2]. Skoring dilakukan dengan cara menempelkan grid line pada daun yang terinfeksi powdery mildew. Kemudian dihitung persentase infeksi pada daun, tingkat infeksi pada satu tanaman dan tingkat infeksi pada satu populasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  melon Tacapa memiliki berat, kandungan vitamin C dan % brix yang lebih tinggi dibandingkan dengan 4 varietas komersial pembandingnya yaitu Sumo, Angel, Monami Red, dan DA013 STAR. Dengan demikian, melon Tacapa inilah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi varietas yang tahan terhadap powdery mildew dan dipilih sebagai bahan dalam penelitian ini [3]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakter buah melon Tacapa yang unggul dan bagaimana pewarisan sifat ketahanan melon Tacapa terhadap penyakit powdery mildew.

  2. Inokulasi powdery mildew dan skoring

  powdery mildew . Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah

  merupakan keunggulan bila dibandingkan dengan tanaman melon dari jalur persilangan dengan induk Action 434. Sifat ketahanan terhadap powdery mildew pada tanaman melon dengan induk Action 434 diatur oleh oligogen sehingga pola pewarisannya lebih kompleks dan lebih sulit untuk dipelajari. Keunggulan lain adalah dari segi kualitas buahnya, Tacapa memiliki buah dengan kulit tebal, daging buah manis, buah tidak mudah pecah, dan memiliki daya simpan yang lebih lama. Buah melon Tacapa juga telah dibandingkan dengan melon komersial yang tahan terhadap

  mildew yang diatur oleh gen dominan tunggal. Hal ini

  Tanaman melon Tacapa dipilih sebagai bahan penelitian karena memiliki beberapa keunggulan yaitu hibrid dari tanaman ini memiliki sifat tahan terhadap terhadap powdery

  terhadap powdery mildew, akan tetapi memiliki keistimewaan yaitu daging buah yang manis, warna hijau kekuningan, merupakan buah favorit yang dibudidayakan masyarakat di daerah Jawa dan sekitarnya dan aroma buah yang sangat harum. Kedua tanaman ini dipilih berdasarkan hasil skrining sifat ketahanan terhadap powdery mildew dari sebelas tanaman melon yaitu: Andes, PMR 45, WMR 29, PMR 5, MR 1, PMAR 5, Action 434, Sunrise, PI 414723, PI 124112, dan PI 371795. Tanaman melon Tacapa diperoleh dengan menyilangkan secara testcross keturunan F

  powdery mildew sedangkan melon Action 434 tidak tahan

  dijadikan induk betina dan disilangkan dengan induk jantan Action 434. Melon PI 371795 memiliki sifat tahan terhadap

  lahan budidaya tanaman melon milik Universitas Gadjah Mada yaitu di Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP-4) di Berbah Sleman Yogyakarta. Pada awalnya dilkaukan penyemaian benih melon benih melon Tacapa. Sementara itu, juga dilakukan pembuatan media tanaman dalam ember untuk digunakan di greenhouse dan pengolahan lahan untuk penanaman dilahan budidaya yaiut dengan pembuatan bedengan. Selanjutnya dilkakukan penanaman benih melon di greenhouse dan secara rutin dilakukan perawatan dan pemeliharaan serta pengamatan ketahanan penyakit

II. METODOLOGI Bahan

  Alat

  Tingkat infeksi pada 1 tanaman = Jumlah infeksi pada masing- masing daun x 100 %

  Jumlah daun dalam 1 tanaman Tingkat infeksi pada 1 populasi = Jumlah infeksi pada masing-masing tanaman x100%

  Jumlah tanaman dalam 1populasi

  Bahan-bahan yang diperlukan antara lain biji melon Tacapa, benih melon PI 371795, melon Action 434, air kran, tanah berhumus, insektisida (Furadan), fungisida (Antrakol), pupuk daun (Gandasil D), pupuk buah (Gandasil B), pupuk ponska, dan pupuk kompos (pupuk organik).

  Peralatan yang digunakan anatara lain nampan plastik, pinset, inkubator sederhana dengan lampu TL, kain handuk, busa, cuter, penggaris, spidol, gunting, polybag berdiameter 8 cm, batu zeolit, bak larutan pupuk, ember, mulsa plastik, tali plastik, tali rafia, corong gelas, gelas ukur, timbangan, kayu pengaduk, alat penyemprot insektisida dan blower. PG-260 0301: Ganies R.A. dkk.

  Tabel 1. Enam skala infeksi untuk uji sifat ketahanan tanaman melon terhadap powdery mildew [2].

  Uji pemurnian benih melon Tacapa dan uji karakter fenotip buah melon dilakukan untuk mengetahui kestabilan karakter morfologi dan agronomi yang meliputi kestabilan dan keseragaman bentuk dan berat buah tiap tanaman, produksi buah per hektar, serta ketahanan tanaman terhadap penyakit powdery mildew. Data karakter agronomi yang diamati paska pemanenan buah melon Tacapa di greenhouse dan lahan budidaya adalah dengan mendiskripsikan bentuk utuh buah, bentuk irisan, warna kulit, kerapatan net, alur net, bentuk rongga, warna utama daging buah, tingkat kemasakan, tekstur daging, rasa, aroma, daya simpan, warna biji dan bentuk biji. Sementara itu, data karakter kuantitatif fenotip buah melon yang diukur adalah berat buah, keliling buah, diameter horizontal, diameter vertikal, ketebalan kulit, tebal daging, jumlah biji per buah dan ukuran panjang biji. Uji kestabilan fenotip pada buah melon/pemurnian buah dilakukan di

  Inokulasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

  B. Inokulasi powdery mildew ke tanaman melon

  Gambar 2. Hasil pemurnian buah melon Tacapa di lahan budidaya

  rata–rata mencapai 2-3 kg, warna utama daging buah hijau kekuningan (Gambar 2) dan rasa serta aroma yang manis dan menyegarkan (Tabel 3).

  mildew , hal ini ditunjukkan dengan berat buah yang optimal

  Lahan budidaya melon yang digunakan adalah di blok 1 petak D-2 milik KP 4 UGM. Hasil pengukuran karakter fenotip disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2 dan 3 tersebut dapat diketahui bahwa dalam tiap blok baik itu di greenhouse maupun di lahan menunjukkan hasil yang seragam baik dilihat dari karakter kuantitatif maupun karakter kualitatif. Pada penanaman di greenhouse dan lahan masih terdapat segregasi yang masih mengalami infeksi serangan dari penyakit powdery mildew. Akan tetapi sudah banyak tanaman yang tahan terhadap infeksi powdery

  Gambar 1. Buah melon Tacapa hasil pemurniah buah di greenhouse

  ulangan. Hasil kestabilan buah Tacapa ditunjukkan pada Gambar 1 dan data hasil pengukuran karakter fenotip pada buah melon Tacapa ditunjukkan pada Tabel 2.

  Skala infeksi Gejala

  greenhouse KP4 menggunakan 3 blok dan masing blok 5

  bentuk utuh buah, bentuk irisan, warna kulit, kerapatan net, alur net, bentuk rongga, warna utama daging buah, tingkat kemasakan, tekstur daging, rasa, aroma, daya simpan, warna biji dan bentuk biji. Sementara itu, data karakter kuantitatif fenotip buah melon yang diukur adalah berat buah, keliling buah, diameter horizontal, diameter vertikal, ketebalan kulit, tebal daging, jumlah biji per buah dan ukuran panjang biji.

  European Cooperative Programme for crop genetic resources Networks (ECPGR). Karakter fenotip yang diamati adalah

  Setelah pemanenan buah dari greenhouse dan lahan budidaya selanjutnya dilakukan pengambilan data dengan mendiskripsikan berdasarkan karakter fenotip dengan acuan pembanding dari manual berjudul ‘’Minimum descriptors for Cucurbita spp., cucumber, melon and watermelon”. Buku manual ini disusun oleh

  Tabel 1.

  81% - 100% luas daun bergejala Setelah itu, ditentukan indeks skor untuk tingkat infeksi pada masing-masing populasi dengan ketentuan sesuai

  1% - 10% luas daun bergejala 11% - 30% luas daun bergejala 31% - 50% luas daun bergejala 51% - 80% luas daun bergejala

  4

  3

  2

  1

5 Tidak bergejala

3. Analisis Data

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Pemurninan dan Karakter Fenotip Buah Melon Tacapa di Greenhouse dan Lahan Budidaya Melon

  PG-261

  0301: Ganies R.A. dkk. powdery mildew . Inokulasi powdery mildew ini dilakukan

  setelah umur tanaman melon sekitar 4 minggu setelah tanam. Inokulasi dilakukan mulai pada daun yang paling bawah atau daun yang paling tua. Inokulasi juga dilakukan pada daun tanaman melon PI 371795 yang diketahui bahwa melon ini tahan terhadap infeksi powdery mildew (kontroll positif) dan daun tanaman melon Action 434 sebagai kontrol negatif. Dari Gambar 3 diketahui bahwa pada pengamatan infeksi powdery mildew, tanaman melon Tacapa ada yang menunjukkan respon tahan dan tidak tahan terhadap powdery mildew .

UCAPAN TERIMA KASIH

  A B C

  Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada seluruh tim peneliti yang telah membantu tercapainya kegiatan penelitin ini, kepada Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan Petani binaan di KP4, Magetan dan Purwokerto. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia (kode penelitian: RT- 2012-301) atas dukungan dana dan kesempatan yang telah diberikan.

  Tanaman melon Tacapa telah menunjukkan keunggulan pada aspek ekonomis dan agronomis serta tahan terhadap penyakit powdery mildew. Akan tetapi masih diperlukan perakitan tanaman untuk menjadikan varietas melon Tacapa lebih unggul sehingga dapat bersaing dengan melon hasil hibrida di industri benih nasional.

  IV. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

  mildew (kontrol negatif).

  [1] Aristya, G. R. And Daryono, B.S. 2008. Identification and Screening for Resistance to Powdery mildew in melons (Cucumis melo L.). International Seminat Plant Pathology. [2] Fukino, N., Kunihisa, M. and Matsumoto, S. 2004.

  Gambar 3. Hasil inokulasi isolat powdery mildew pada daun tanaman melon. (Ket. A: PI 371795, B: Action 434 dan C: Tacapa)

  Hal ini diduga disebabkan karena masih terdapat segregasi pewarisan sifat ketahanan dari tetua ke anaknnya, sehingga gen ketahanan jamur tepung belum sepenuhnya diwariskan kepada melon Tacapa. Sehingga diperlukan lagi perakitan ulang antara induk PI 371795 dengan Action 4343 yang selanjutnya dilakukan perkawinan testcross antara hasil F

  in our world. McGrow-Hill Higher Education, New York. p: 82-85.

  [6] Simpson, B. B. and Ogorzaly. 2001. Economic botany, plants

  Ketahanan Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Terhadap Powdery mildew (Podosphaera xanthii (Castag.) Braun et Shishkoff). Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia , Vol. 15: 1, 1-6.

  Pertumbuhan Antara Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Hasil Test Cross dengan Varietas Tahan Powdery Mildew dengan dan Tanpa Fungisida. Skripsi. Fakultas Biologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta [4] Kuzuya, M., Yashiro, K., Tomita, K., and Ezura, H. 2006. Powdery mildew (Podosphaera xantii) resistance in melon is categorized into two types based on inhibition of the infection processes. Journal of Experimental Botany, 57 (9):2093-2100. [5] Qurrohaman, T., & Daryono, B.S. 2009. Pewarisan Sifat

  Characterization of rekombinant inbred lines derived from crosses in Melon (Cucumis melo L.), ‘PMAR No. 5’ x ‘Harukei No. 3’. Breeding Sciense 54:141-145. [3] Iswandari, A. 2009. Perbandingan Morfologi dan

  1 dengan induk Action 434. Sementara itu, hasil inokulasi

  C. Skoring infeksi powdery mildew pada daun melon Pengamatan untuk infeksi powdery mildew dilakukan setiap 3 hari sekali setelah tanaman melon indikator (Tacapa,

  yang dilakukan pada induk PI 371795 menunjukkan hasil bahwa tanaman tersebut tahan terhadap serangan penyakit

  powdery mildew (kontrol positif). Hasil inokulasi yang

  indikator yang bersifat negatif yaitu Action 434. Sedangkan PI 371795 menunjukkan semua tanaman tahan terhadap serangan powdery mildew (positif).

  dilakukan pada melon Action 434 menunjukkan bahwa tanaman action 434 tidak tahan terhadap serangan powdery

  infeksi daun tanaman melon, tingkat infeksi tanaman melon dan tingkat infeksi populasi tanaman melon. Dari data tersebut dapat diamati (Gambar 4, 5 dan 6) bahwa untuk melon Tacapa masih terdapat infeksi jamur tepung powdery

  powdery mildew dari Bantul. Data yang diukur adalah tingkat

  PI 371795 dan Action 434) tersebut diinokulasi inokulat

  mildew . Hal ini dapat dibandingkan dengan tanaman

  0301: Ganies R.A. dkk.

  PG-262

  Tabel 2. Karakter fenotip buah melon Tacapa hasil pemurniah buah di greenhouse Rerata Blok Rerata Blok Rerata Rerata No Karakter A B Blok C Blok Buah

  1 Bentuk utuh globuler globuler globuler globuler

  2 Bentuk irisan globuler globuler globuler globuler

  3 Warna kulit hijau hijau hijau-krem hijau

  4 Kerapatan net renggang rapat renggang renggang

  5 Alur net horizontal horizontal horizontal horizontal

  6 Berat (g) 186 150 120 152,00

  7 Keliling (cm) 23,9 22,52 21,2 22,54

  8 D- horizontal (cm) 13,5 13 11,3 12,60

  9 D-vertikal (cm) 13,1 11,74 8,2 11,01

  10 Ketebalan kulit (cm) 0,1 0,1 0,1 0,10

  11 Tebal daging (cm) 2,28 2,12 1,88 2,09

  12 Bentuk rongga rounded rounded ellipse rounded

  13 Warna utama daging hijau hijau hijau hijau 14 kemasakan masak masak masak masak

  15 Tekstur daging 2,4

  2 2 2,13

  16 Rasa 2,2 2,4 1,8 2,13 harum harum harum harum

  17 Aroma manis manis manis manis Daya simpan buah

  18

  12

  12 12 12,00 (hari)

  Biji

  jumlah biji per buah 19 106,4 123,6 95,6 108,53 (biji vital)

  20 Warna biji krem krem krem krem

  21 Bentuk biji ellipse ellipse ellipse ellipse Ukuran panjang biji 22 0,75 0,753 0,7302 0,74 (cm)

  23 Ukuran tebal biji (cm) 0,136 0,1436 0,142 0,14

  24 Bobot 100 biji (gr) 1,3 1,414 1,52 1,41

  0301: Ganies R.A

  Tabel 3. Hasil pengukuran karakter fenotip buah melon Tacapa di lahan budidaya . dkk.

  PG

  • 263

  0301: Ganies R.A. dkk.

  PG-264

  Action 434 Tacapa PI 371795

  6

  6

  1 0,8

  m m m

  4

  4 0,6

  to to to p p p

  0,4

  m m m

  2

  2

  y y y S S S

  ӿ TI D ӿ TI D ӿ TI D 0,2 1 3 5 7 1 3 5 7 1234 5678

  Pengamatan Pengamatan Pengamatan

  (a) (b) (c )

  Gambar 4. Tingkat infeksi daun tanaman melon terhadap serangan powdery mildew Action 434 Tacapa PI 371795

  1,5 1,5

  1 0,8

  m m m

  1

  1

  to 0,6 to to p p p m 0,4 m m y y 0,5 0,5 y S S S

  ӿ TI T ӿ TI T ӿ TI T 0,2 1 3 5 7 1 3 5 7 12345678

  Pengamatan Pengamatan Pengamatan

  (a) (b) (c )

  Gambar 5. Tingkat infeksi tanaman melon terhadap serangan powdery mildew Action 434 Tacapa PI 371795

  6

  5

  1 4 0,8

  m m m

  4 3 0,6

  to to to p p p

  2 0,4

  m m m y

  2 y y

  S S S

  ӿ TI P ӿTI P ӿ TI P 1 0,2 12345678 1 2 3 4 5 6 7 8 12345678

  Pengamatan Pengamatan Pengamatan Gambar 6. Tingkat infeksi populasi tanaman melon terhadap serangan powdery mildew

Dokumen yang terkait

Komparasi Situs Web Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dengan Situs Web Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

5 65 180

Rimporok Erwin Billy 1) , Edson Yahuda Putra 2) Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Klabat Jl. Arnold Mononutu Airmadidi Minahasa Utara Sulawesi Utara 11210525student.unklab.ac.id Abstrak - Sistem Informasi Alumni Fakultas Ilmu Kom

0 2 5

Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Email : noncee2307gmail.com ABSTRACT - EVALUASI ADVERSE DRUG REACTIONS DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KETOROLAK PADA PASIEN PASCA BEDAH SARAF DI RUMAH SAKIT UMUM PENDIDIKAN DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

0 0 7

1) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman 2) Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman E-mail: hvd1208gmail.com ABSTRAK - View Journal

0 0 15

Hubungan Antara Keberfungsian Keluarga dan Daya Juang Dengan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Remaja Yulia Herawaty Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau Ratna Wulan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Abstrak - Hubungan Antara Keberfungsian

0 1 10

Jadwal Kuliah Semester Genap T.A. 2018/2019 Program Sarjana – Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

0 0 5

Buku panduan Magister Ilmu Hukum kampus Jakarta 2019 – Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

0 4 74

Laporan Direktur Utama dalam Peringatan HUT Ke-3 Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada - repository civitas UGM

0 1 36

Pedoman Pengelolaan Vegetasi di Lingkungan Universitas Gadjah Mada - repository civitas UGM

2 3 72

Laporan Tahunan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Tahun 2011 - repository civitas UGM

0 0 29