Pedoman Pengelolaan Vegetasi di Lingkungan Universitas Gadjah Mada - repository civitas UGM

-"""""'" __
{

..

TAHL' 2(~L
..

...J!(

DIlJ.EKTORATPENGELOL'
~

.UNIVERSITAS GADJAH 1

~....---

P.I1'!!"""'I.;;:ji:
, !':[:
""tIo
bill>

,..11

PEDOMAN
PENGELOLAAN
VEGETASI
DI LINGKUNGAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

TAHUN 2014

~

''!if>

DIREKTORAT
PENGELOLAAN
DANPEMELIHARAAN
ASET
UNIVERSITAS

GADJAH
MADA

SAMBUTAN DIREKTUR PENGELOLAAN
DAN PEMELIHARAAN ASET
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya buku Pedoman Pengelolaan Vegetasi
di Lingkungan Universitas Gadjah Mada ini akhirnya dapat terbit.
Universitas Gadjah Mada dengan konsep Kampus Biru tetap menjadi
kampus inspirasi pada tataran nasional, rujukan kemajuan bangsa,
dan pembangunan berkelanjutan, karena semua ini menjadi bagian
pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Memperkokoh label yang sudah melekat di masyarakat bahwa Universitas
Gadjah Mada adalah Kampus Hijau (Green Campus), yang kemudian
dikembangkan menjadi Kampus Biru/Blue Campus atau Green
Campus 2.0 dengan makna yang baru merupakan keharusan.
Diinspirasi oleh konsep blue economy (Gunter pauli, 2010), Kampus
Biru adalah kampus hijau yang juga didukung oleh zero-waste,
recycle, resuse, renewable energy, menurunkan gas emisi serta

mendorong pengelolaan sumber daya alam secara efisien, seperti
yang sering disampaikan oleh Prof. Pratikno.
Oleh karena itu Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset sangat berbahagia sekali karena berhasil menerbitkan buku ini, dengan
harapan dapat memberi kontribusi dalam mewujudkan tercapainya
gagasan Kampus Biru. Terbitnya buku ini tidak dapat terlepas dari
upaya luar biasa dari Tim Penyusun yang dikoordinir oleh Prof. Dr. Ir.
Mohammad Na'iem, M.Agr.Sc., Ir. Dwi Tyaningsih Adriyanti, M.P., Dr.
Ir. Musyafa, M.Sc., serta dukungan sepenuhnya dari Pokja Vegetasi.
Untuk itu kami memberi penghargaan yang sangat tinggi serta ucapan
terima kasih sebesar-besarnya kepada beliau-beliau ini.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADA

II

Buku ini berisi petunjuk pengelolaan vegetasi, mulai dari pembibitan,
penyiapan lahan penanaman, perawatan, sampai dengan pedoman
pemangkasan dan penebangan. Juga memuat sebaran jenis vegetasi
serta rencana pengembangan peta vegetasi di Kampus Bulaksumur.
Harapan kami buku ini dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya, sehingga kondisi vegetasi kampus dapat terpantau dan terkelola
dengan baik.


Yogyakarta, Oesember 2014
Oirektur Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset,

Ir. Sudarmoko, M.Sc.

II

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

SAMBUTAN KETUA KELOMPOK KERJA
PENGELOLAAN VEGETASI KAMPUS UNIVERSITAS
GADJAH MADA

Seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh Tuhan Yang Maha
Esa, kehadiran buku yang berjudul "pedoman vegetasi di lingkungan
kampus UGM" sungguh perlu disambut dengan baik. Buku yang
bernuansa pengelolaan Ruang Terbuka Hijau ini hadir pada saat yang
tepat karena terbit di tengah kecenderungan berkurangnya luasan
RTH di kota Yogyakarta akibat telah dikonversinya ruangan terbuka

menjadi bangunan gedung perkantoran, pemukiman maupun
infrastruktur perkotaan lainnya,
Buku pedoman yang memuat berbagai informasi tentang pengelolaan
vegetasi kampus UGM yang meliputi sejarah pengelolaannya, arti
penting vegetasi yang ada di kampus dan manfaat nya, kebijakan
pengembangan ruang terbuka hijau, dasar pertimbangan penataan
vegetasi, pola penataan vegetasi dan nilai simbolik yang dikandungnya, serta kegiatan teknis kelola vegetasi sejak dari pengadaan bibit
hingga teknik pemeliharaan hingga penebangan tehadap pohon
dengan pertimbangan khusus ini diharapkan dapat memberi sekedar
pencerahan kepada masyarakat kampus akan peran pentingnya
vegetasi di lingkungan UGM dan sekaligus akan dapat digunakan
sebagai buku acuan bagi pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan vegetasi kampus.
Saya menilai buku ini masih jauh dari mamadai dan perlu banyak
penyempurnaan namun dengan terbitnya buku ini hal-hal yang terkait
dengan vegetasi kampus setidaknya akan dapat diketahui oleh
masyarakat kampus secara luas. Untuk itu pokja vegetasi mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun buku pedoman ini dan kepada
Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset UGM yang atas

PEDOMANPENGELOLAAN
VEGETASIDILINGKUNGAN

UNIVERSITAS
GADJAH
MADAII

terbitnya buku ini, Semoga buku pedoman vegetasi di lingkungan
kampus UGM ini bernanfaat

Ketua Kelompok Kerja Pengelolaan Vegetasi,

Prof. Dr. Ir. Mohammad Na'iem, M.Agr.Sc.

II

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

PRAKATA

Rencana Strategis Pengembangan Jangka Panjang (RSPJP) UGM
Tahun 2050 pada pembahasan mengenai lingkungan fisik kampus
menyebutkan bahwa kondisi Kampus UGM akan diarahkan pada

konsep Sustainable Campus yang menitik beratkan pada upaya
pengembangan kampus yang sejahtera dalam semangat kesetaraan
yang selaras dengan lingkungan alam, berakar pada tradisi dan
budaya bangsa sehingga dapat menumbuhkan kebijaksanaan yang
dinamis. Dalam rangka menuju Sustainable Campus maka dalam
Rencana Induk Pengembangan Kampus (RIPK) UGM Tahun 20052015 disebutkan bahwa konsep pengembangan tata lansekap vegetasi UGM adalah "closed system landscape" pada sebagian besar
ruang terbuka terutama pada bagian tepi luar fakultas ataupun klaster,
sedangkan konsep "Open system" diterapkan di dalam ruang terbuka
fakultas.
Penerapan konsep di atas, tentu saja dapat bervariasi tergantung
dengan interpretasi yang dikembangkan. Oleh karena itu, diperlukan
arahan pengelolan vegetasi yang spesifik, sehingga setiap unit kerja
dapat menjadikannya sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan tata lansekap di tiap klaster maupun kawasan UGM
secara keseluruhan. Buku ini disusun dengan harapan setiap unit
kerja mampu mengelola tata vegetasinya secara terpadu dan mandiri,
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh DPPA.

Tim Penyusun

PEDOMAN

PENGELOLAAN
VEGETASI
DILINGKUNGAN
UNIVERSITAS
GAD/AH
MADAII

II

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI OJ LlNGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

DAFTAR

181

SAMBUTAN DIREKTUR PENGELOLAAN DAN
PEMELIHARAAN ASET

iii


SAMBUTAN KETUA POKJA PENGELOLAAN VEGETAS

v

PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR ..
DAFTAR TABEL
BAB 1 UMUM
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan dan Manfaat Pengelolaan Vegetasi
1.3. Pohon sebagai Bagian dari Vegetasi: Arti Penting
dan Manfaatnya
BAB 2 KEBIJAKAN RUANG TATAHIJAU

viii
ixi
xii
xiii
1

1
2
2
5

2.1. Rencana Strategis Pengembangan Jangka Panjang
UGM Tahun 2050

5

2.2. Konsep Pengembangan Tata Lansekap Vegetasi
UGM

6

BAB 3 VEGETASI DI LlNGKUNGAN UGM

9

3.1. Dasar Pertimbangan Penataan Vegetasi

3.2. Pola Penataan dan Nilai Simbolik Penanaman

9

Vegetasi
3.3. Data Vegetasi UGM
3.4. Tantangan Pengelolaan Vegetasi
BAB 4 PENGELOLAAN VEGETASI DI LlNGKUNGAN UGM ...
4.1. Persemaian dan Pembibitan

9
15
23
31
31

4.2. Persiapan Lapangan
4.2.1. Pembuatan Lubang Tanam

PEDOMAN
PENGELOLAAN
VEGETASI
DILlNGKUNGAN
UNIVERSITAS
GADJAH
MADAII

32
33

4.2.2. Pengangkutan dan Distribusi Sibit
4.3. Penanaman
4.4. Pemeliharaan Tanaman
4.4.1. Pemeliharaan Tanaman Muda
4.4.2. Pemupukan Tanaman
4.4.3. Penyulaman Tanaman
4.5. Pemangkasan Tanaman
4.6. Pengendalian Hama dan Penyakit
4.6.1. Cara Pengendalian Hama
4.6.2. Cara Pengendalian Penyakit
4.7 Penebangan Tanaman
LAMPIRAN

. I

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI
DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

35
37
40
42
43
45
46
50
51
52
53
55

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.

Konsep Sustainable Campus .................................

5

Gambar 2.

Rencana Tata Lansekap Vegetasi UGM ................

8

Gambar 3. Pengelompokan Area Penghijauan Berdasarkan
Pola Nusantara .......................................................

11

................................

19

...............

20

Gambar 6.

Pohon Berpenyakit Batang .....................................

20

Gambar 7.

Pohon Bertajuk Asimetris .......................................

21

Gambar 8.

Posisi Pohon di Tebing atau Turunan....................

21

Gambar 9.

Pohon Berpencekik dan Berliana ...........................

22

Gambar 10. Pohon Berbenalu dan Pemanjat.............................

22

Gambar 11. Sebaran Pohon Berstatus Darurat di Lingkungan
UGM
...........................

26

Gambar 12. Sebaran Pohon Berstatus Waspada di Lingkungan UGM
............

27

Gambar 13. Sebaran Pohon Berstatus Siaga di Lingkungan
UGM
......

28

Gambar 14. Bibit Siap Tanam Setelah Diberi Label Sesuai
Jenis dan Siap Diangkut Ke Lapangan...................

32

Gambar 15. Ukuran Lubang Tanam Ideal ukuran 60 X 60 X 60
Cm (Gambar Atas) dan Lubang Tanam yang Kecil
yang Dapat Menghambat Pertumbuhan (Gambar
Bawah)

35

Gambar 16. Polybag Dilepas Sebelum Bibit Ditanam dan Pembuatan Piringan

38

Gambar 4.

Pohon Mati


c ..
CD ....
a.. Q)
ca .c
CD E
... ::J
C(C/)
C
ca
.:.::
o
Q,
E
o
Gi
CI
c
CD
D.:
CO')
...
ca
.c
E
ca


PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADA

BAB3

II

Tabel1. Jenis Tanaman
Nusantara
Area

yang

Cakupan Wilayah

Ditanam

Pulau
Asal
Vegetasi

Berdasarkan

Pola

Jenis Tanaman Khas yang
Ditanam

Zona 1

Fakultas Teknik

Sumatra

Zona 2

Sekolah Pascasarjana,
Fakultas Biologi, Fakultas
Geografi, dan MIPA

Kalimantan Meranti-1 (Shorea se/anica)
Meranti-2 (Shorea /eprosu/a)

Kulim (Scorodocarpus
borneensis)
Meranti-1 (Shorea se/anica)
Meranti-2 (Shorea /eprosu/a)
Meranti-3 (Shorea parvifolia)

Ulin (Eusideroxy/on zwagen)
Meranti-4 (Shorea johorensis)

Zona 3

Fakultas Farmasi, Kedokteran Umum, Kedokteran

Jawa, Bali, Sawokecik (Manilkara kauki)
Lombok
Kenanga (Cananga odorata)

Gigi, Pusat Pelatihan

Meranti-1 (Shorea se/anica)

Bahasa, Komplek rumah
dinas sekip, Sekolah
Vokasi dan BPAMAP
Zona 4

Fakultas Hukum, Fakultas

NTT, NTB

IImu Sosial dan Politik,
Fak. Filsafat, Fakultas IImu

Cendana (Santa/um a/bum)
Jati (Tectona grandis)
Johar (Cassia siamea)

Budaya, Fakultas
Psikologi, Fakultas Ekono-

.

mika dan Bisnis, Komplek
Rumah Dinas Bulaksumur,
Masjid Kampus, Diploma
Ekonomi, dan Wisama MM
UGM.
Zona 5

Fakultas Pertanian, Fakultas Perikanan, Fakultas
Kehutanan,

Fakultas

Sulawesi

Eboni (Diospyros ce/ebica)
Merawan-1 (Hopea gragaria)
Merawan-2 (Hopea odorata)

Teknologi Pertanian dan

Merawan-3

Hasil Pangan,

mangerawan)

(Hopea

Merawan-4 (Hopea griffithil)

II

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADA
BAB 3

Area

Cakupan Wilayah

Zona 6

Fakultas Peternakan, Fakultas Kedokteran Hewan.
Asrama Mahasiswa
Bulaksumur

Zona 7

Pulau
Asal
Vegetasi
Maluku,
Papua

Kawasan tepi sungai Code Tepi susepanjang Fakultas Teknik ngai Code

Zona 8 Kantor Pusat UGM, GSP.
(Tengah) dan Bundaran UGM ke
Utara (JI. Pancasila)

Bhinneka
Tunggal
Ika

Jenis Tanaman Khas yang
Ditanam
Matoa (Pometia pinnata)
Merbau (/ntsia bijuga)

Gayam (/nocarpus edulis)
Gandaria (Bouea macrophylla)
Campuran berbagai tanaman
tropis

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya. penataan tanaman dan
pepohonan di UGM selain didasarkan pada pertimbangan teknis
fungsional juga didasarkan pada pertimbangan yang bersifat filosofis
yaitu pertimbangan tentang nilai-nilai intelektual, moral (etika), sopan
santun (etiket), keindahan (estetika), dan keagamaan (spiritualitas dan
religiusitas). Seberapa nilai/pesan simbolik yang ingin disampaikan
dalam penanaman vegetasi di lingkungan UGM diantaranya adalah :
a. Lamar: Lampu/suluh = penerang jalan. Sentuk mengerucut: religiositas mengarah kepada Allah Yang Maha Esa.
b. Cemara di kiri kanannya sehingga terasa keagungan dan estetika
ruang dan suara.
c. Mangga (Mangifera indica): monggo mempersilahkan pendatang
untuk masuk.
d. Sawo kecik dengan rimbunnya kiranya sawo kecik yang mengajarkan hidup sarwo becik Uw-serba baik).
e. Keben (Barringtonia asiatica) (kekeben): pohon keakraban, perdamaian dan kehangatan.
f. Tanjung (tansah sinanjung): sikap yang selalu memberi tanggapan
positif terhadap hasil perkembangan diri sekecil apa pun perkembangan itu telah berlangsung.

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI Dl LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADA

BAB3
II

g. Kepel Watu. Makna 'kepel' adalah genggaman tangan manusia,
yang memiliki arti 'greget' (niat) dalam bekerja. 'watu' berarti dasar.
Pohon Kepel ini melambangkan 'manunggaling sedya kaliyan
gegayuhan' (bersatunya niat dengan kerja).
h. Kemuning (ngemu-ning) = mengutamakan hening untuk menginternalisasikan nilai-nilai kesucian dan kebeningan pikiran di dalam
diri.
i. Beringin pohon yang menyimbolkan kerakyatan, pengayoman, dan
kekokohan.
j.

Cemara tujuh bermakna sapta-resi yang melambangkan 7 sifat
mulia begawan Gadjah Mada: jujur, enggan berbuat jahat, enggan
menyalahi janji, enggan barang yang tidak halal, tidak suka pujian,
tidak suka pada yang kotor, dan tidak suka segala macam barang
pesolek.

k. Asem (Tamarindus indica) memiliki arti 'sengsem' (menyenangkan
hati, senyum yang indah), daun muda dinamakan memiliki nama
sinom 'anom' berarti berjiwa muda.
I. Gayam melambangkan 'ayom' (teduh) atau 'ayem' (tentrem).
Pohon Gayam ini dapat menjaga kebersihan dan kebeningan air
kehidupan.
m. Jati (Tectona grandis) kayu sejati dan sejatine kayu. Awet, Kuat,
Mudah, Indah. Galih dan Kuwal (menggalih = berpikir sekaligus
berasa berempati dan berkarsa agar tidak kuwalat dan kuwalikwalik
n. Bodhi (Ficus religiousa) menyimbolkan pecerahan dan pembebasan
o. Bungur (Lagerstromea speciosa) bunga warna ungu lambang
keagungan
p. Bungur (Lagerstromea villosa) dengan bunga warna merah jambu
lambang keceriaan
q. Angsana (Pterocarpus indicus) bunga warna pink lambang
kegembiraan

II

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
BAB3

r. Johar (Casia siamea) bunga warna kuning, lambang kejayaan dan
keemasan
s. Randu (Ceiba pentandra) bunga warna putih lambang kesucian
3.3.

Data Vegetasi UGM

Berdasarkan data penanaman yang dilakukan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 (Tabel 2) menunjukkan bahwa pada periode 6
(enam) tahun tersebut telah dilakukan penanaman sejumlah ~6.450
pohon yang tersebar di beberapa lokasi di lingkungan UGM.

Tabel 2. Data Penanaman Vegetasi Berdasarkan Tahun Tanam
Tahun tanam
2004
2005
2006
2007
2008
2009

Lokasi
Boulevard, Peternakan, Perikanan
PPB, Perpustakaan UnitI, Masjid
lembah
BPFE
Peternakan danTenis Indoor
UGM
Jumlah

Jumlah (:!:)
300
300
800
800
250
4.000
6.450

Sumber: Data TimVegetasi UGM,2010
Selain data penanaman di atas, dalam periode sampai dengan tahun
2009 beberapa fakultas juga tercatat telah melakukan penghijauan di
area kampus secara mandiri dengan keseluruhan penanaman mencapai 560 pohon (Tabel 3).

Tabel 3. Data Penanaman Mandiri oleh Fakultas
No
1
2
3
4

Fakultas
Fakultas Kehutanan
Fakultas Teknik
Fakultas TeknologiPertanian
Fakultas Ekonomi
Jumlah

Jumlah (:!:)
150
300
60
50
560

Sumber: Data TimVegetasi UGM,2010
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB3
II

Berdasarkan pendataan dari Tim Vegetasi UGM sampai dengan
tahun 2009, beberapa instansi dari luar UGM juga telah berpartisipasi
dalam penghijauan kawasan kampus sebagaimana tersaji dalam
Tabel 4.
Tabel 4. Data Bantuan Bibit dari Instansi lain
Lokasi

Tahun tanam

Jumlah (:t)

Bank Mandiri

150

2008

Asosiasi Asuransi jiwa Indonesia
PT Medeo

200

2009

BNI'46

1.500

2009

Mandiri

5.000

2009

Indosat

500

2004
2008

2.000

9.350

Jumlah

Sumber: Data Tim Vegetasi UGM,2010
Dalam perkembangannya sampai dengan tahun 2014, data yang
terdapat pada Tim Vegetasi UGM menyebutkan bahwa di lingkungan
UGM terdapat sejumlah 7.087 vegetasi meneakup pohon dengan
diameter > 5 em (keeuali disebut seeara spesifik). Jumlah vegetasi
tersebut tersebar di seluruh fakultas/unit kerja sebagaimana tersaji
dalam Tabel 5.

Tabel 5. Sebaran Vegetasi di Lingkungan UGM
Jumlah Vegetasi
(Tahun akses)

Jumlah Jenis
Vegetasi
27

No

Fakultas/Unit

1

Lembah selatan

2
3

Lembah utara- Kolam
Boulevard

291 (2013)

63
3

4

FKT

153 (> 5 em, 2012)

51

5

GSP

264 (2013)

37

6

419 (2012)

37

7

Perpustakaan
UC

20 (> 10 em, 2008)

2

8

PSLH

19 (> 10 em, 2009)

8

II

Kerja

41 (2014)
1114(2012-2013)

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
BAB 3

Tabel 5. Lanjutan
No

Fakultas/Unit

Kerja

Jumlah Vegetasi
(Tahun akses)

Jumlah Jenis
Vegetasi
8

9

Psikologi

26 (> 10 em, 2009)

10

47 (> 10 em, 2009)

6

11

Kantor parkir PPB
MIPA

23 (>10 em, 2009)

11

12

FIB

32 (> 8 em, 2009)

11

13

JI Bhinneka

14

Taman pinus kantor pos

15
17

Puma Budaya
PS Kependudukan
PPTIK

18

Menwa

16

22 (2008)

3

22 (> 10 em, 2008)

1

40 (> 5 em, 2008)

15

7 (> 10 em, 2008)

2

8 (> 10 em), 2008)

3

6 (> 10 em, 2008)
31 (> 10 em, 2008)

3
13

19

Gelanggang

20

16 (> 10 em, 2008)

6

21

Fisipol
Ex-LPPM

18 (> 10 em, 2008)

6

22

BPA

41 (> 10 em, 2008)

8

23

RS Hewan

34 (> 10 em, 2008)

13

24

39 (> 10 em, 2009)

12

25

Sekolah Vokasi
Filsafat

36 (> 15 em, 2009)

10

26

LPPT

8 (> 20 em, 2009)

5

27

Blok K

23 (> 10 em, 2009)

7

28

Blok L

18 (> 15 em, 2009)

3

29

Blok M

28 (> 15 em, 2009)

6

30

Wisma Kagama
Blok E

6 (2009)

5

31

11 (> 10 em, 2008)

7

32

Blok F

8 (> 5 em, 2008)

4

33

BlokG

2

34

Blok H

15 (>10 em, 2008)
8 (> 10 em, 2008)

35

Blok J

5 (> 10 em, 2009)

3

36

Blok D

15 (> 10 em, 2009)

9

37

Masjid Kampus
Border kawasan UGM

10 (> 10 em, 2009)

6

38
39
40

Sempadan
KPTU

5

150 (2012)

1

40(2013)

2

201 (2012)

16

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB3

II

Tabel 5. Lanjutan
No

Fakultas/Unit

41

Rusunawa I

42

Teknik

43

F Hukum

44

Kerja

Jumlah Vegetasi
(Tahun akses)
148 (2011)

Jumlah Jenis
Vegetasi
5

2553 (> 5 em, 2013)
12

72

Peternakan

54

33

45

FKH

30

16

46

F Pertanian

50

26

47

Fisipol

42

23

FEB Paseasarjana
FIB

24

18

19

9
16

51

Masjid Kampus
Perum Bulaksumur

35
55

32

52

Gelanggang

13

7

53

Perum Sekip
FKU

36

21

54

27

18

55

22

48
49
50

6

FKG

46

56

F Biologi

95

52

57

Arboretum Biologi

238

73

58

F Geografi
FTP

23

13

47

35

Paseasarjana

50

26

130

68
5

59
60

61 Arboretum Kehutanan
62
63
64
65

Lap Paneasila
F Farmasi
LPPT
Kantong Parkir Puskesmas
Total

8
31

21

5

3

1

1

7.087

Sumber: Data Tim Vegetasi UGM, 2014.

Dari keseluruhan data vegetasi yang ada (Tabel 5), berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan pada bulan Oktober 2014 oleh Bagian
Silvikultur Fakultas Kehutanan UGM menunjukkan bahwa sejumlah

II

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADA
BAB3

pohon di lingkungan Kampus UGM teridentifikasi berpotensi roboh
dan membutuhkan penanganan.
Kriteria penelitian yang digunakan dalam identifikasi status pohon
diantaranya adalah mati/kering, tajuk asimetris, batang miring, terdapat penyakit (growong, busuk batang, pencekik, pemanjat, benalu)
dan posisi pohon berada di tebing atau turunan. Perlu dicatat bahwa
penelitian ini dilakukan sebatas pada kondisi fisik yang tapak di atas
permukaan tanah, tidak mengevaluasi kondisi perakaran pohon.
Berikut adalah visualisasi karakteristik yang memungkinkan munculnya potensi roboh.

Gambar 4. Pohon Mati

Pohon mati sudah tidak mengalami
proses fisiologis di dalamnya, termasuk pada perakaran, sehingga
batang sudah tidak memiliki kekuatan untuk berdiri kokoh, dan
berpotensi roboh terbesar.
Skor

:7

PEOOMANPENGELOLAAN
VEGETASI01 LINGKUNGANUNIVERSITAS
GAOJAHMAOA

BAB3

II

Gambar 5. Pohon Berbatang
Miring
Potensi pohon dengan batang miring berpotensi untuk roboh cukup
tinggi karena pertumbuhan batang
yang miring memacu pertumbuhan
perakaran menjadi tidak seimbang
juga (akar adalah proyeksi tajuk
pohon), sehinggakekuatan akar
menopang batang menjadi rendah,
apalagi apabila tanah tempat tumbuhanya gembur.
Skor

:6

Gambar 6. Pohon Berpenyakit
Batang

Satang yang tidak sehat (growong,
busuk, terserang hama/penyakit)
akan menurunkan kekuatannya dalam menopang tajuk sehingga memiliki potensi roboh cukup tinggi.
Skor

II

:5

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LlNGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADA
BAB3

Gambar 7. Pohon Bertajuk
Asimetris
"\

Pohon bertajuk asimetris memiliki
sebaran tajuk yang tidak seimbang
sehingga berat tajuk tertumpu pada
satu sisi pohon.
Skor

:4

Gambar 8. Posisi Pohon di
Tebing atau Turunan
Pohon yang berada di tebing (permukaan tanah tidak rata) menyebabkan kedalaman akar dalam
tanah
tidak
merata/seimbang.
Umumnya, pohon pada posisi ini
memiliki batang yang cenderung
miring dan tajuk tidak simetris,
sehingga berpotensi roboh.

Skor

:3

PEDOMANPENGELOLAAN
VEGETASIOJLINGKUNGANUNIVERSITAS
GADJAHMADA
BAB3

II

Gambar 9. Pohon Berpencekik
dan Berliana
Pohon berpencekik dan berliana,
dalam skoring diberikan nilai 2.
Satang pohon yang terdapat pencekik dan liana akan mati karena
terlilit dan tercekik dikarenakan
transpor hara dan makanan terhambat oleh liIitan pencekik.
Skor

:2

Gambar 10. Pohon Berbenalu
dan Pemanjat
Pohon berbenalu dan pemanjat
dalam skoring diberikan nilai 1.
Satang pohon yang terdapat benalu dan pemanjat akan terganggu
fotosintesisnya karena pemanjat
tumbuh ke atas hingga mencapai
puncak pohon inang maka akan
menutupi tajuk dan proses fotosintesis inang terganggu.
Skor

II

:1

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LlNGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
BAB3

Dari kriteria penilaian yang dilakukan dan pemberian nilai skoring
untuk masing-masing kriteria, selanjutnya ditetapkan status pohon
sebagaimana tersaji dalam Tabel 6.
Tabel 6. Penetapan Status Pohon
No
1
2
3
4

Status Pohon
Siaga

Jumlah skor
1-7

8 - 14

Waspada
Darurat

15 - 21

Bahaya

22 - 28

Catatan: pohon mati menjadi prioritas utama rekomendasi tebang, berapun
skornya.
Sumber: Bagian Silvikultur Fakultas Kehutanan UGM, Oktober 2014.

Berdasarkan skoring penetapan status pohon (Tabel 6) yang digunakan dalam identifikasi menunjukkan bahwa vegetasi di lingkungan
Kampus UGM berpotensi roboh dan segera membutuhkan penanganan adalah sejumlah 336 pohon (Tabel 7). Jumlah tersebut terbagi atas 4 (empat) kategori yaitu bahaya (0 pohon), darurat (19 pohon),
waspada (155 pohon) dan status siaga (166 pohon). Dari kategori
tersebut, pohon berstatus darurat harus secepatnya dieksekusilditebang karena keberadaannya sudah membahayakan keselamatan
manusia dan lingkungan sekitarnya. Sebaran pohon berstatus darurat, waspada dan siaga dapat dilihat pada Gambar 11, Gambar 12,
dan Gambar 13.
3.4.

Tantangan Pengelolaan Vegetasi

Dengansemua vegetasi yang ada di lingkungan UGM danbeberapa
permasalahan yang menyertainya yang tentu saja harus segera dilakukan penanganannya (tajuk asimetris; batang miring; terdapat
penyakiUgrowong, busuk batang, pencekik, pemanjat, benalu; dan
posisi pohon berada di tebing atau turunan), maka menjadi tanggung
jawab kita bersama untuk dapat menyelesaikan beberapa tantangan
dalam pengelolaan vegetasi yang diantaranya adalah:
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB3

II

Tabel7. Rekapitulasi Status Pohon Berpotensi Roboh
No

Lokasi
Siaga

Status
Waspada Darurat

Bahaya

Agro
1 Fakultas Peternakan

4

0

0

0

2

Fakultas Kedokteran Hewan

10

0

0

0

3

Fakultas Pertanian

9

1

0

0

4

Fakultas Teknologi Pertanian
Fakultas Kehutanan

5

2

0

0

20

22

2

0

5

Sosio Humaniora
6

Fakultas Filsafat

13

0

0

0

7

Fakultas Hukum

13

0

0

0

8

Fakultas ISIPOL

8

4

0

0

9

Fakultas Ekonomika dan
Bisnis

4

0

0

0

3

4

1

0

2

4

3

0

12 Fakultas Kedokteran Gigi
13 Fakultas Kedokteran Umum

4

1

1

0

2

15

0

0

14 Fakultas Farmasi

0

2

0

0

15 Fakultas MIPA

1

3

0

0

16 Fakultas Biologi
17 Fakultas Geografi
18 Fakultas Teknik

20

22

1

0

10 Fakuktas Psikologi
11 Fakultas IImu Budaya
Kesehatan

MIPA

1

0

2

0

10

10

2

0

Program Studi Non Fakultas
19 Pascasarjana

2

7

1

0

20 Sekolah Vokasi

0

3

0

0

II

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
BAB3

Tabel 7. (Ianjutan)
No

Lokasi

Status
Darurat

Siaga

Waspada

Bahaya

Unit Non Fakultas
21 RSUP Sardjito
22 Kantor Pusat Rektorat

1

1

0

0

5

11

4

0

23 Kawasan GSP

0

1

0

0

24 Kawasan Masjid Kampus
25 Perumahan Dosen
Bulaksumur

8

6

1

0

1

4

0

0

26 Plaza dan gelanggang
27 Kawasan Sekip

3

10

0

0

1

3

1

0

28 Perumahan Dosen Sekip
Lokasi

0

1

0

0

29 Parkiran baru

0

1

0

0

30 Kawasan Pancasila

5

3

0

0

31 Lab.Silvikultur Klebengan
32 Kawasan Lembah

0

2

0

0

Total

0

11

8

0

0

166

151

19

0

Sumber: Bagian Silvikultur Fakultas Kehutanan UGM, Oktober 2014

a. Bagaimana upaya menciptakan keindahan dan keserasian fisik
lingkungan kampus melalui kegiatan tanam-menanam pohon
penghijauan agar tercipta lingkungan kampus yang sehat, indah,
dan nyaman.
b. Bagaimana mengembangkan vegetasi kampus yang dapat menciptakan kesejukan sehingga ruang kantor dan ruang kuliah diharapkan tidak perlu menggunakan AC. Yang mana hal ini juga sejaIan dengan kebijakan yang tertuang dalam RIPK UGM 2005-2015.
c. Bagaimana menjaga agar pohon sehat dan memiliki umur mencapai ratusan tahun sebagai pesan bagi generasi mendatang untuk
senantiasa melestarikan alam.

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
BAB3

II

.

.

PETA PERSEBARAN
POHON BERSTATUS DARURAT
DI UNIVERSITAS GADJAH MADA
D. I. YOGYAKARTA

O:I"C

:1>'"
0:10
wO

:;::

U

:I>
Z
"C

'"
Z
'"
'"
....
o

~
z

Z
C
z

.

... .

". ,..

J

1

;!!:§~,

.

'Jr--,.c

Z

~

.

~

~~J

.

C'>
;>;
C
Z
C'>

'

"

~... ___ /I7!A ..' ~.
""."'>i:

~t~

t"'"

C'>
>
o
'>
::c
"':;:
»
"'0
w>

PETA PERSEBARAN POHON BERSTATUS WASPADA ~
DI UNIVERSITAS GADJAH MADA
D.I. YOGYAKARTA

~

/I

LEGENDA
Pohon Berstalus
-.........

~).~

,

Wa.M"~

Batas UGM

~~)

.*.
...-..

BAGIAN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2014

Gambar 12. Sebaran Pohon Berstatus Waspada di Lingkungan UGM
Sumber: Bagian SilvikulturFakultas Kehutanan UGM,2014

.
"'."
»m
"'0

wO
:;::
»z
."
m

u

*

Z
'"
m

t"'"

o

~
z
<
m

1:7.000

'"
m

:;!
!Q

S!
t"'"

LEGENDA

Z
'"
c'"
z'"
»z
c
z

.



'"
»
o
'>
:c
:;::
:>o
»

Pollan Berstatus Siaga
Batas UGM

o 10 ,eo

320

~

-

640

~"
.JI(t
-..

BAGIAN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014

Gambar 13. Sebaran Pohon Berstatus Siaga di Lingkungan UGM
Sumber: Bagian Silvikultur Fakultas Kehutanan UGM, 2014

d. Bagaimana meningkatkan kesejukan, keteduhan, keindahan, dan
ketenangan kampus melalui pengelolaan taman yang baik.
Untuk menyelesaikan tantangan yang ada, diperlukan komitmen dan
kerja keras bukan hanya dari Tim Vegetasi saja namun juga peran
aktif dari seluruh fakultas/unit kerja di lingkungan UGM dalam melaksanakan pengelolaan vegetasi secara baik dan benar, mulai dari
penyiapan bibit; penyiapan lahan dan media; penanaman bibit; penyiraman dan pemupukan; penyiangan dan pencegahan hama; pemangkasan dahan, ranting dan daun; pemindahan pohon bahkan sampai
dengan penebangan pohon apabila memang diperlukan.

PEDOMAN PENGELOLMN VEGETASI DI LINGKUNGANUNIVERSITAS
GAD/AHMADA

BAB3

II

EHVH
VOVWHVIOV!)SVJ.IS1I3AINn
NV!)NmI!)NI110 ISVJ.3!)3ANVV1013!)N3d NVW003d

II
·

BAB4
PENGELOLAAN VEGETASI 01
LINGKUNGAN UGM

4.1. Persemaian dan Pembibitan
Pekerjaan pertama yang harus dilakukan dan dipersiapkan dalam
proses penanaman adalah persemaian dan pembibitan. Sebagaimana diketahui bahwa materi tanaman (benih) dapat berasal dari biji
yang dapat ditanam langsung di lapangan (bila biji berukuran besar)
atau perlu disemaikan lebih dahulu (bila biji berukuran kecil). Benih
juga dapat berbentuk bibit yang berasal dari materi generatif (semai,
cabutan, puteran) maupun vegetatif. Oleh karena itu adanya suatu
persemaian yang dapat digunakan untuk mempersiapkan benih ataupun bibit sebelum ditanam sangatlah diperlukan. Lingkup pekerjaan
persemaian mencakup:
a. Penentuan lokasi persemaian yang aksesibilitasnya baik;
b. Penentuan dan pembuatan bedengan;
c. Pengadaan medium tumbuh;
d. Pengadaan bahan peneduh;
e. Pengadaan pupuk organik dan anorganik;
f.

Pengadaan herbisida/pestisida;

g. Pengadaan kontiner atau polybag;
h. Pengisian kontiner/polybag dengan medium tumbuh;
i.

Pengadaan label dan pengadaan perlengkapan persemaian.

Semua kegiatan persemaian vegetasi di lingkungan UGM dikerjakan
di Kebun Pembibitan Fakultas Kehutanan UGM Klebengan (terletak di
wilayah UGM bagian Timur Lautlsebelah utara Fakutas Peternakan
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB4
II

UGM). Kegiatan persemaian dilakukan oleh tenaga terampil yang
memiliki kompetensi dalam hal persemaian.
4.2. Persiapan Lapangan
Salah satu penentu keberhasilan dalam proses penanaman adalah
keseriusan dalam hal persiapan lapangan. Persiapan lapangan yang
dilaksanakan dengan baik dan benar merupakan kunci awal dari
keberhasilan tanaman di lapangan. Dalam kegiatan penanaman skala
besar biasanya persiapan lapangan dilakukan

1

-

2 bulan sebelum

penanaman. Hal ini dimaksudkan agar saat bulan hujan, kegiatan
penanaman dapat segera dilakukan. Apabila diasumsikan bulan hujan
mulai bulan November, maka kegiatan persiapan lahan dapat dilakukan pada bulan September - Oktober sehingga diharapkan pada
akhir bulan November lahan telah siap untuk ditanami. Ketika lahan
telah siap, maka waktu penanaman tinggal menunggu saat yang
tepat, yaitu bila hujan sudah sering terjadi.
Langkah-Iangkah yang perlu diperhatikan dalam kegiatan persiapan
lapangan diantaranya adalah:
a. Menginventarisir ketersediaan bibit siap tanam yang ada di persemaian untuk disesuakan dengan jumlah tanaman yang akan
ditanam.

Sumber : Dokumentasi

UGM

Gambar 14. Bibit Siap Tanam Setelah Diberi label Sesuai Jenis
dan Siap Diangkut Ke lapangan

II

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
BAB4

b. Menentukan target luasan areal tanam berdasarkan data ketersediaan bibit. Jarak tanam menyesuaikan ruangan yang tersedia.
Untuk keperluan peneduh jalan, jarak tanam yang ditetapkan dapat lebih lebar (10x10 meter) dibanding kalau ditanam dihalaman
kantor.
c.

Menentukan calon lokasi penanaman berdasarkan peta lokasi
dan informasi ketersediaan lahan.

d. Melakukan orientasi lapangan. Penjelajahan wilayah calon lokasi
perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya seperti
topografi, bentuk dan luas kawasan, jenis vegetasi awal dan
gangguan yang pernah ada.
e. Apabila lokasi pertanaman telah ditetapkan, segera dipasang
patok mengelilingi blok sebagai tanda batas blok. Bahan untuk
patok batas blok dapat menggunakan balok kayu atau pipa
paralon yang dicor semen.
f.

Langkah selanjutnya adalah menentukan jalur tanaman dan
memasang ajir sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan
misalnya 5 x 5 meter. Upayakan agar baris dari ajir dalam jalur
tanaman lurus. Kelurusan letak ajir ini ditentukan dengan menggunakan kompas.

g. Mempersiapkan papan nama pertanaman yang sedang dibangun
dan dilengkapi dengan berbagai informasi seperti nama spesies,
asal koleksi, jarak tanam, luas areal pertanaman, lokasi pertanaman, tanggal penanaman dan informasi penting lainnya.
4.2.1. Pembuatan Lubang Tanam
Beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan lubang tanam
adalah :
a. Cangkul untuk menggali tanah;
b. Linggis/dodos untuk menggali tanah jika padaUkeras;
c.

Cethok untuk merapikan lubang dan menimbun;

d. Parang /pisau/gunting untuk menggunting/melepaskan polybag.

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB4

II

Adapun bahan yang dibutuhkan dalam persiapan lubang tanam
adalah :
a. Ajir (penanda lubang tanaman) dari bambu/kayu sepanjang 120130 em;
b. Pupuk kandang matang (3 kg/tanaman);
e. Furadan (digunakan sebagai pembasmi/peneegah ada rayap/
uret);
d. Tali plastik dan sungkup/srumbung dari bambu.
Ukuran lubang tanam yang baik dan disertai dengan pemberian
pupuk yang sesuai dengan jenis dan dosis yang ditetapkan akan
berpengaruh terhadap kualitas tanaman yang dihasilkan. Hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan lubang :
a. Lubang tanam yang dipersiapkan berukuran 60 x 60 x 60 em
(tergantung ukuran bibit) dan diisi pupuk kandang sebanyak 5
kg/lubang. Lubang tanam yang keeil akan dapat menghambat
pertumbuhan. Jika memungkinkan sebaiknya lubang dibuat minimal 1 hari sebelumnya.
b. Pasang ajir (penanda lubang tanaman) dari bambu/kayu dengan
panjang 120 - 130 em, di belakang lubang tanam. Disarankan ajir
telah dieat bagian ujungnya dengan warna yang menyolok.
e. Masukkan pupuk kandang ke dasar lubang.
d. Apabila lokasi tanam terdapat indikasi adanya rayap/uret, tebarkan furadan sebanyak 5 (lima) gram ke dalam lubang seeara
merata.

II

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
BAB4

Sumber : Dokumentasi UGM

Gambar 15. Ukuran Lubang Tanam Ideal ukuran 60 X 60 X 60 Cm
(Gambar Atas) dan Lubang Tanam yang Kecil yang Dapat
Menghambat Pertumbuhan (Gambar Bawah)
4.2.2. Pengangkutan dan Distribusi Bibit
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pengangkutan bibit ke
lokasi penanaman adalah:
a. Bibit siap tanam dapat mulai dipindahkan apabila kegiatan penanaman akan mulai dilakukan. Biasanya bibit mulai dipindahkan 3
- 4 hari menjelang penanaman.

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB4
I

.

b. Waktu yang ideal saat pengangkutan bibit dari persemaian ke
lokasi tanam adalah pagi atau sore hari sehingga kelembaban
dan kesegaran bibit dapat terjaga.
c. Agar kelancaran pekerjaan terjamin, pemilihan jenis transportasi
yang digunakan untuk pemindahan bibit ke lokasi tanam merupakan hal yang patut diperhatikan. Beberapa jenis transportasi yang
biasa digunakan di lapangan adalah truk dan mobil pick up.
Pertimbangan efektifitas dan efisiensi sering mendasari penggunaan jenis transportasi dimaksud.
d. Sebelum bibit dipindahkan ke mobil pengangkut, sebaiknya bibit
disiram terlebih dahulu agar kondisinya baik dan segar.
e. Selanjutnya bibit dipindahkan ke mobil pengangkut bibit dan dikelompokkan menurut jenis dan lokasi tanam agar mudah dalam
pendistribusian di lapangan.
f.

Proses pengangkutan bibit harus dilakukan dengan hati-hati
sehingga bibit tetap dalam kondisi tegak, label tetap terpasang
dengan baik dan jumlah bibit yang terangkut dapat optimal.

g. Agar bibit terhindar dari kerusakan dalam perjalanan, sebaiknya
mobil pengangkut dilengkapi dengan penutup atap (penutup permanen atau terpal) untuk menutup bibit yang ada di dalam mobil.
Resiko kerusakan bibit yang biasanya timbul saat pengangkutan
adalah batang bibit patah, layu, media dalam polybag berhamburan sehingga bibit tercecer di jalan. Kerusakan bibit yang timbul
di perjalanan biasanya dikarenakan oleh angin akibat kecepatan
mobil pengangkut, posisi bibit yang bergeser karena guncangan
keras dalam mobil pengangkut, dan bibit yang langsung terkena
terik sinar matahari.
h. Apabila bibit telah sampai di lokasi tanam, bibit diturunkan dari
mobil pengangkut dengan hati-hati dan hendaknya diletakkan di
tempat yang ternaung/tidak terkena sinar matahari langsung.
i.

Apabila bibit disimpan untuk beberapa lama, hendaknya diletakkan secara tegak dan diperhatikan kelembabannya, jika perlu
disiram rutin.

II

PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS
GADJAHMADA
BAB4

j.

Apabila lubang tanam sudah siap, angkut bibit ke lokasi penanaman, dan distribusikan ke setiap lubang yang ditandai dengan
ajir. Untuk memudahkan distribusi dapat digunakan angkong/
gerobak kecil.

k.

Bibit tidak boleh diangkat batangnya (Bhs. Jawa: dicengkiwing),
tetapi dengan mengangkat polybag' dan media tanamnya untuk
menjaga agar media tetap kompak. Kerusakan media tanam akan
mengakibatkan bibit layu dan memerlukan waktu lebih lama untuk
adaptasi dengan lingkungan barunya.

4.3. Penanaman
Waktu pelaksanaan penanaman yang tepat merupakan faktor penting
yang mendukung keberhasilan tanaman. Kegiatan penanaman dilakukan di awal musim hujan yang biasanya dimulai pada bulan
November sampai dengan akhir musim hujan yaitu pada bulan April.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penanama