jurnal UIGM EGMK PLG 2015.pdf
FAKULTAS EKONOMI
pAr,EMBllNc
UNwERSITAS TnrIrrNllNTI
(UTp)
Ialan lhptea Marzuki No. 2446 lkmboia palembang - toits
TcIp. (0?lt) 554654, t55961, tStE2l Fax. (0?r0 t59566
TEMKREDITASI
SURAT TUCAS
Nomor: 6Gl.d NTP.A5EE/P9/2015
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang (UTP) menugaskan
kepada:
Nama : Rosalina Pebrica Mayasad, S.E. Ak. M.Si. CA.
NIDN
:0026028301
Untuk menyusun artikel ilmiah yang akan di masukkan pada Jumal Ekonomi
Global Masa Kini Fakultas Ekonomi Universitas Indo Global Mandiri Volume 6
Nomor 2 Desember 2015.
Demikianlah Surat Tugas ini dibuat dan disampaikan pada yang bersangkutan
untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Palembang,
I
Desember 2015
oi'kan,
*--4t-
,
o^
Syaitul Sahri, S.E., M. Si.
VOLUME
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
6
NOMOR2 DESEMBER2Ol5
MIMT PENGGUNMN SISTEM IN.
FORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHMN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
EIUILIA GUSTINI
PENGARUH STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN DAN SISTEM PENGENDALIAN
INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PEI.IYALURAN KREDIT PADA PERBANKAN
SYARIAH DI KOTA PATEMBANG
WELLY
AMLISIS PENEMPAN DAN PERKEMBANGAN PRO-POOR BUDGETINGDI
PROVINSI SUMATEM SEI.ATAN TAHUN 2009-2013
PADRIYANSYAH
PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN JUMLAH SPT TERI.APOR
TERHADAP PENERIMMN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KPP
PMTAMA PALEMBANG ILIR BARAT
ROSALINA PEBRICA MAYASARI, UCU PERIUATA SARI
AMLISIS PENERAPAN FUNGSI PERENCANMN DAN PENGAWASAN DALAM
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN KOPERASI (STUDI KASUS
PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK)
SARISAKARINA
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK
SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
CRYSTHA ARI\,IEREO
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
lssN 2089-6018
voLUME6 NoMoR2
DESEMBER 2015
JURNAI. II.MIAH EKONOMI GTOBAI. MASA KINI VOI.UME 06 No.O2 DESEMBER 2OI5
ISSN
i 2089-6018
PENGARUH JUMLAII WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN JUMLAH SPT
TERLAPOR TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 PADA KPP PRATAMA PALEMBANG ILIR BARAT
Rosalina Pebrica Mayasari
r),
Ucu Permata Sari
2)
1)2)
Program Studi Akuntansi lJniversitas Tridinanti
Jl Jend. Sudirnan No. 629 KM. 4 Palembong Kode pos 30129
Email rosalinq mavasari@yahoo.comt), ucu.permata@vahoo.com2)
ABSTRACT
The reseorch objectiye is ao understand the inJluence of the Number of Toxpayer and the Number of Annual Tax Return
on the Suantity of Peoonol Incoue Tc. Reseorch type k eyplanalory research wilh qaantitative approac'lt Secondary
datq qre used, the dota collection technique is doctmentqtion, analysis method by using multiple lineor regression. The
populotion in this reseorch is Quantity of Personal Income Tar period 2005-2014. The Result ofresearch indicated that
the Number ofTaxpoyer, and the Number of Annual Tax Relurn hwe significant effect simultaneously on the Quantity
of Personal Income Tcu. Portially, the number of taxpayer and the Number of Annuol Tax Return has no significant
influence on the Quantity of Personal Income Tqx.
Keywords
: Tm, Personal Income Tax,
Toxpayer, Annual Tax Return.
l. Pendahuluan
undang-undang perpajakan (ltw enforcemen) terhadap
para Wajib Pajak yang belum tErdaftar dan atau belum
Pajak merupakan iuran rakyat yang bersifat memaksa melaksanakan kewajiban perpajakan sebagaimana
dan dilindungi Undang-Undang. Dengan adanya pajak mestinya berdasarkan ketentuan undang-undang
dapat memenuhi fungsinya yang antara lain lungsi perpajakan. Kantor Pelayanan Pqjak (KPP) sebagai salah
reguler dan budgeter. Sebagai fungsi regular, bagaimana sahr unit vertikal Direldorat Jenderal Palak yang
kas negara diisi melalui pajak sebanyak-banyaknya dan
berhadapan langsung dengan Wajib Pajak, mengemban
melalui fungsi budgeter, bagaimana pengaturan pajak tugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah
agar tidak memberatkan wajib pajak sesuai dengan azas diprogramkan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam
daya
pikul.
Sektor pajak memegang peranan yang sangai
bagi pelaksanaat dan
penting
rangka memenuhi target penedmaan negara
dan
meningkatkan partisipasi dan kepatuhan masyarakat
peningkatzn pembangunan yang menjadi wajib pajak dalam membayar pajak.
kesejahteraan Menurut Norman D. Nowak dalam Moh. Zain
rakyat. Pada tahun 2012, realisasai penerimaan (2007), Kepatuhan wajib pajak memiliki pengertian
perpajakan adalah sebesar Rp 1.032,57 triliun atau yaitu: "Suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan
memberikan kontribusi sebesar 78,74% dari rencana kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi di mana:
penerimaan Negara tahun 2012 sebesar Rp1.311,38 l. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami
tiliun (www.depkeu.go.id). Hal ini dapat menunjukkan semua ketentuan peraturan perundang-undangan
bahwa pajak saat ini merupakan tulang punggung
perpajakan.
nasional untuk mencapai kemaknuran dan
negara.
Target penerimaan dari seklor perpajakan yang
dibebankan kepada Direktorat Jenderat Pajak (DJP)
2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas
3. Menghitung jumlahpajak yang terutang dengan
benar.
memungut 4. Membayar pajak yang terutang tepat pada
itu DJP perlu
waktunya.,'
sebagai instansi pemerintah yang berwenang
pajak semakin besar, oleh karena
menerapkan progrirm-program tertenfu guna mencapai
target penerimaan negara. Program-program
tersebut
Hal
senada dikemukakan
pula oleh Siti Kumia
antara lain adalah melalui intensifikasi dan eklensifikasi Rahayl (2010 :138) menyatakan bahwa wajib pajak
pajak. Ekstensifikasi Wajib Pajak adalah kegiatan yang patuh dapat tercermin dari l) Kewajiban Wajib Pajak
herlraitan r{en"an qenemhehrn irrmlah Wriih Paial
,1.1.- -^n,left,ru.n ni;
1\
r,rP;LL.*. ,)nt,,L
-i va^ar',h,n
terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administr-asi menyetorkan kembali Surat pemberitahuan, 3)
Direktorat Jenderal Pajak. Sedangkan intensifikasi pajak Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak
pajak
atau
Pajak.
adalah optimalisasi penggalian penerimaan
terhadap objek serta subjek pajak yang telah tercatat
terdaftar dalam administrasi Direllorat Jenderal
Intensifikasi
dan
ektensifikasi perpajakan
merupakan program kegiatan operasional Direktorat
Jenderal Pajak dalam rangka penerapan ketentuan
JZ
terutarg, 4) Kepatuhan da)am pembayara-n tunggakan.
Penelitian terdahulu yang dilalcukan oleh Hariyanto,
Suhadak dan Ragil (2014) rentang Pengaruh Jumlah
Wajib pajak, Jumlah Surat Setoran pajak dan Jumlah
Surat Pemberitahuan Masa Terhadap Jumlah Penerimaan
Pajak Penghasilan Badan (Studi pada Kantor Pelayanan
JURNAT
ll
ilAH EKONOMI GLOBAt MASA KlNl vOtUME 06 No.02
l)
dan menganalisa pengaruh pelaporan Suat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap
penerimaan pajak Fsal 2l pada KPP Prarama
Palembang Ilir Barat, 3) Untuk mengetahui dan
menganalisa pengaruh wajib pajak terdaftar dan
pelaporan surat pemberitahuan (SPT) secara simultan
Pajak Penghasilan Badan. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah pada objek PPh,
tempat penelitian dan pada variable independen yang
terhadap p€nerimaan pajak pasal
Palembang
digunakan.
KPP Pratama Palembang
Ilir
Tabel l. Penerimaan PajaL Penghosilan Pasal
Periode 2005 - 2014
PENERIIIAIU\ PAJAI(
PASAL
2013
t0
20t4
38.M6.702.000.000
2008
2009
2010
20ll
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Nomor 28
Tahun 2007 Pasal I tenlang ketentuan umum dan tata
cara perpajakan, "Pajak adalah kontribusi wajib kepada
ne?ara yang terutang oleh orang pibadi 8t8u badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
2l
tidak
2T
7012
2m5
200'1
kemakmuran rakyat". Pajak merupakan salah satu
sumber p€ndapatan yang penting dalam kemajuan
Negara.
b) Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut Keputusan Menteri Keuangan
Sumber: KKP Pratama Palembang
No.
544r{: Test Value
Tota.l Cases
sebesa, 77940368814t 1,8970. Data WP Terdaftar yang
sebesar
t5060,0, nilai maksimum sebesar 1119869, nilai ratarala sebesar 56815,900, dan nilai simpangan baku
5
l0
6
z
.000
I 000
AsunD Sip {2-tailed)
a. Median
(N) sebanyak 10, nilai minimum setesar 20960,0, nilai
malsimum sebesar 32606,0, nilai rata-rata sebesar
Sumber: Hosil Perhiturga, SPss fersi 20.0, 2015
2?748,300, dan nilai simpangan baku sebesar 3901,8076
Dari tabel 5 diketahui Asymp. sebesar 1,000 yaitu
Sig pada ougut run test lebih besar dari 5% atau 0,05
2. Uji Normalitas
maka data tidak mengalami Autokorelasi.
Pengujian normalitas data menggunakan analisis
statistik non-parametik, yaitu dengan melihal nilai
parametik Kolmogrov-Smimov (K-S).
Gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan uji
gralrk. Hal ini dapat dilihat dari grafik scotterplot yailor
melihat titik-titik penyebaran pada grafik apabila tidak
ada pola yang jelas, serta penyebaran titik-titik tesebar
di atas dan di bawah angak 0 pada sumbu Y, maka tidak
zbel 3 Oulpul Uji Nornali lot Dqla
SPI
t0
5
Nuuber of Ruus
sebesar 390072433. Data SPT Terlapor yang digunakan
N
E3211565947t,
38090
T€sl Value.
nilai simpangan baku
digunakan (N) sebanyak 10, nilai minimum
Tzst
terjadi heterokedastisitas.
l0
Mstr
MdEnr@ D Iq@
srd D.ruriD
A6$hr.
)67
D6i.iv.
-!6','
N.lrdt
,84t
.t:3
.
t.r.l
.213
,.tla
'.1'r2
,121
Sumbcr: Ha6il Pedrituncm
Peditung r SPSS Versi 20.0.2015
3
Berdasarkan tabel
bahwa dari hasil uji K-S
variabel dependen (Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal
2l) dan independen (Jumlah WP Terdaftar dan SPT
Terlapor) memiliki distribusi normal karena nilai
normalilas untuk variabel dependen maupun independen
di
Su.nbet Dota diolsh, 2015
atas 0,05.
Ganbzr 2 Grafik Scauerplot
3) Uji Asumsi Klasik
Berikut hasil dari
uji
4) Uji
multikolinearitas pada
penelitian ini.
T
^bel
4 Output Uji
Regresi Berganda
Tabel 6 di
bawah
ini
merupakan hasil analisis
regresi berganda yang dilakukan.
Mullikolineaitas
label6
Outpu, Uji Regresi Berganda
s[r
a. Dependent Variable: Pajak 2l
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Versi 20.0,2015
Dependcnt Variable: Pajak2 I
Sumber: Ilatil Pefiitungon SPSS yeBi 20.0, 2015
35
JURNAT ltMlAH EKONOMI
GIOBAt MASA KlNl VOLUME 06 No.02
Berdasarkan tabel 6 di atas diketafiui bahwa nilai
konstanta untuk p€rsamaan regresi berganda pada
penelitian ini sebesar 8.068.3 18. 124.679 dan nilai
koefisien variabel X, yaitu Wajib Pajak sebesar 0,802,
dan SPT Terlapor sebesar 0,097. Sehingga bentuk
Terd.allar dan SPT Terlapor secara simultan berpengaruh
terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 2l .
3. Uji Koefisien D€terminasi (R')
Uji
persamixm regresi berganda pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
loaiua PhPdll=8
068llS
ll{ 6?9.0,t01{ iib Pd* Td&ir
-
0,097 SIT
ldlps - r
^belB
Berdasarkan tabel
e)
:
uji t pada tabel 6, diperoleh nilai tr,it-g Jumlah Wajib
Pajak Terdaftar sebesar 1,745 yang artinya 1,745 < 1,895
adjusted R
Pengaruh Jumlah
Wrjib Pajak
260/o
Terdaftar
bengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal
, maka (Ho diterima).
0,05. Artinya
2I
Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan sebelumnya oleh (Hariyanto, Suhadak dan
Ragil (2014) tcntang Pengaruh Jurlah Wajib
Jumlah wajib Pajak Tidak bengaruh terharlap
Penerirnaan Pajak Penghasilan Pasal 21. Selanjutnya
diketahui bahwa nilai tur-, Jumlah SPT Terdaftar
sebesar 0,212 yang artinya < 1,895 aiau nilai
Pajd
Jumlah Surat Setoran Pajak dan Jumlah Surat
Pemberitahuan Masa Terhadap Jumlah Penerimaan
0,05. Artinya SPT Terdaftar
Pajak Penglrasilan Badan (Studi pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Malang Utara Periode 2010-2014) yang
menyimpulkan bahwa secara parsial hanya variabel
jumlah Surat Pemberitahuan Masa yang tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap jumlah penerimaan Pajak
Penghasilan Badan, variabel jumlah Wajib Pajak dan
jumlah Surat Setoran Pajak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap jumlah penerimaEn Pajak
tidak memiliki pengaruh terhadap Penerimaan Pajak
Penghasilan Pasal2l.
|
filai
terhadap Penerimaan Pajak Penghasilsn Pasal 2l
Variabel independen (Xr) yang merupakan Jumlah
Wajib Pajak Terdaftar, s€telah dilakukan pengujian
dengan SPSS 20.0 memiliki nilai tnn-g DPR sebesar
1,745 yang artinya 1,745 < 1,895 atau nilai probabilitas
(Sig.) 0,12a ) 0,05. Artinya Jumlah wajib Pajak Tidak
membandingkan nitai hio,EGrhadap taohd, serta koehsien
penelitian ini signifikan pada c 0,05. Berdasarkan hasil
136
atas diketahui
Pajak Penghasilan Pasal 2l sebesar 74Yo, sisanya
dijelmkan oleh variabel lain di luar penelitian.
Hipot€sis
2. Uji Sigtrilikan Simultan (Uji
8 di
Sgzare sebesar 0,740 atau 74%. Di mana hal ini
menunjukan bahwa kombinasi variabel independen,
yaitu Jumlah Wajib Pajak Terdaftar dan SPT Terlapor
mampu menjelaskan variabel dependen Penerimaan
Uji Parameter Individual (Uji t)
Uji parameter individual (uji-t) pada p€nelitian ini akan
TabelT Ourput Uji F
1.323
5
b. Dependent Variable: PBV
mengalami penurunan sebesar 0,097o/o.
)
397478132820829
Sanber: Hasil Pefiifimgan SPSs Ye6i 20.0, 2015
SPT Terlapor, maka Penerimaan Pajak Penghasilan
2l akan mengalami kenaikan sebesar 0,09'1Yo dut
juga setiap penurunan l% nilai Jumlah SPT Terlapor,
maka Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 2l akan
probabilitas (Sig.) 0,838
.740
,79E
a. Predictors: (Constant), ROE, DPR, DER
Pasal
)
AdJBt d R
,E91.
Penghasilan Pasal 2l akan mengalami penurunan sebesar
0,802o/o. Kemudian setiap penarnbahan lYo nilai Jvnlab
atau nilai probabilitas (Sig.) 0,12a
Olnpul Uji R
R
Pajak Penghasilan Pasal 2l akan mengalami kenaikan
sebesar 0,802o/o dan juga setiap penurunan lYo nilai
Jumlah Wajib Pajak Terdaftar, maka Penerimaan Pajak
l.
koefisien determinasi (R-Square\ digunakan
untuk mengetahui nilai korelasi antara variabel dependen
dan independen. Berikut ini hasil uji R-Square.
Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa
apabila nilai Jumlah Wajib Pajak Terdaftar dan, Jumlah
SPT Terlapor, adalah nol, maka nilai Penerimaan Pajak
Penghasilan Pasal 2l sebesar 8.068.318.124.679.
Selanjutnya diketahui bahwa setiap penambahan l7o
nilai Jumlah Wajib Pajak Terdaftar, maka Penerimaan
d) Uji
DESEMBEi 2015
r)
10891929767000
00000m0 000
Penghasilan Badan.
Pada dasamy4 omng pribadi selaku Wajib Pajak
ll0592206219Jr]r00
kurang memahami bahwa pajak yang mereka bayar
0cooo0000.000
digunakan untuk menunjang pembiayaan pembangunan
rian penyeienggaran kegiatan pemerintahan demi
5.16???m3t7Srtol00
Surnber Hasil Perhitungal SPSS Vc6i20.0, 2015
menjamin kelangsungan kehidupan berbangsa dan
bemegara. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih
banyak WP orang pribadi yang enggan membayar pajd
7 diketahui bahwa Fur,.e > Frur
(13,803> 4,74). Atau nilai pmbabilitas (Sig.) 0,004 <
0,05. Dengan demikian artinya Jumlah Wajib Pajak
dirasakan secara langsung oleh WP. Berdasarkan teori di
a. Dependenl
Vniable: Pajak2l
b. hedictors: (Constant), SPT, WP
Hal ini terjadi karena masih kurangnya kesadaran WP
untuk membayar pajak, selain itu timbal balik yang
diperoleh jika membayar pajak belum tentu dapat
Berdasarkan tabel
36
JURNAT II.AIIIAH EKONOMI GTOBAT MASA KINI VOTUME 06 NO.O2 DESEMBER
perhitungan
atas maka besarnya Penerimaan Paja* Penghasilan Pasal
2l tidak dipengaruhi oleh banyaknya Jumlah Wajib
Pajak Terdaftar. Hal ini terjadi dikarenakan Wajib Pajak
membayar pajak disebabkan sebagian Wajib Pajak
memiliki penghasilan yang tidak kena pajak.
f)
Pengaruh Jumlah SPT Terlapor terhadrp
Penerimasn Pajak Penghasilan Pasal
)
PeDgh$ilaD Pasal 2l
Berdasartan hasil uji simultan (Uji-F) diketahui Ft;r6g >
Ft"t r (13,803> 4,74). Atau nilai probabilitas (Sig.) 0,00a
< 0,05. Dengan demikian (Ha diterima). Artinya Jumlah
Wajib Pajak Terdaftar dan SPT Terlapor berpengaruh
secara bersama-sama terhadap Penerirnaan Pajak
0,05. Artinya
SPT Terdaftar tidak memilki pengaruh teriadap
21, maka (flo
Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal
diterima).
IIal ini tidak mendukung hasil penelian yang
dilalq*.an sebetumnya oleh (Hadyanto, Suhadak dan
Ragil (2014) tentang Pengamh Jumlah Wajib Pajd
Jumlah Surat Setoran Pajak dan Jumlah Surat
Pemberitahuan Masa Terhadap Jumlah Penerimaan
Penghasilan Pasal 21.
Berdasarkan hasit ini, dapat disimpulkan bahwa
Jumlah Wajib Pajak terdaftar dan Jumlah SPT Terlapor
secara bersama-sama berpenganrh terhadap Penerimaan
Pajak Penghasilan Passl
Palembang
Pajak Pralama Malang Utara Periode 2010-2014) yang
menyimpulkan bahwa secara parsial hanya variabel
jumlah Surat Pemberitahuan Masa yang ridak memiliki
peugaruh signifikan terhadap jumlah penerimaan Pajak
Penghasilan Badan, variabel jumlah Wajib Pajak dan
jumlah Surat Setoran Pajak memiliki pengaruh yang
Pajak
Pajak
dipotong/dipungut. Setelah melakukan pembayaran
pengaruh signifikan terhadap jumlah penerimaan Pajak
Penghasilan Badan, variabel jumlah Wajib Pajak dan
jumlah Surat Setoran Pajak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap jumlah penerimaan Pajak
SPT masa yang dilaporkan adalah dengan menggunakan
SSP lembar ke tig4 sedangkan pembayaran pajaknya
dengan menggunakan SSP lembar ke dua. SPT yang
Penghasilan Badan.
dilaporkan dalam bentuk SSP tersebut merupakan
pehmjuk awal tentang ahivitas WP dalam memenuhi
3.
peratumn perpajakan sekaligus merupakan alat
penelitian kebenaran dari perhitunganjumlah pajak yang
terutang dari WP yang bersangkutan.
Kesimpulan
hasil
penelitian dan
Berdasartan analisis
pembabasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah
dipakai adalah
sebagai berikut:
melihat sebq:apa banyak jumlah WP yang menyetorkan
SSP setiap bulannya dari seluruh WP OP yang terdaftar.
Bagr lyP yang tidak membayar pajak sesuai dengan
batas waktu yang telah ditentukan unhrk pembayaran
mas4 akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2oZ sebulan dari pokok pajak yang terutan&
dihitung mulai dari tanggal jatuh tempo pembayaran dan
bagian bulan dihitung penuh I (satu) bulan. SSP dapat
pula berfungsi sebagai alat untuk melihat
ini
Surat Pemberitahuan Masa yang tidak memiliki
pajak dengan mengguna&an SSP, maka kewajiban WP
orang pribadi selanjuhya adalah melaporkaa SPT masa.
r ini, dala ymg
pads KPP
Barat. Adapun penelitial
Penerimaan Pajak Penghasilan Badan (Studi pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Matang Utara Periode 20102014) yutg menyimpulkan bahwa jumlah Wajib Paja(
jumlah Surat Setoran Pajalq dan jumlah Surat
Pemberitahuan Masa secara simultan b€rpengaruh
signifikan terhadap jumlah penerimaan Pajak
Penghasilan Badan. Secara parsial hanya variabeljumlah
merupakan sarana untuk melakukan pembayaran atau
penyetoran jumlah pajak yang terutang atau yang
Dalam peneliti
Ilir
Jumlah Wajib Pajd Jumlah Surat Setoran Pajak dan
Jumtah Surat Pemberitahuan Masa Tertadap Jumlah
Penghasilan Badan.
Bagi pihak WP, SSP atau Surat Setoran
2l
Prstsma
sejalan
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
(Hariyanto, Suhadak dan Ragil (2014) tentang Pengaruh
Pajak Penghasilan Badan (Studi pada Kantor Pelayanan
signifikan terhadap jumlah penerimaan
yang sefiarusnya dilaporkan kepada
g) Pengaruh Jumlsh Wejib Pajak Terdaftar dan
SPf Terlapor terhadap Penerimaan Pajak
2l
Pada Penelitian ini diketahui bahwa nilai tth,,s
Jumlah SPT Terdaftar sebesar 0212 yang artinya <
1,895 atau nilai probabilitas (Sig.) 0,83E
paiatr<
petugas pajak untuk dilakukan pengecekan kebenaran
dari perhitungan jumlah pajak yang terutang dad WP.
Selain itu perbedaan penelitian ini dengan penelitan
sebelumnya dapat terjadi dikarenakan keterbatasan data
yang di dapat atau jumlah sampel yang ada terbatas
sehingga tidak dapat mewakili keadaan yang sebenamya.
kiteria untuk
yang Terdaftar tidak seluruhnya memenuhi
20I5
l.
Jumlah Wajib Pajak Terdaftar secara parsial tidak
memiliki pengaruh terhadap Penerimaan Pajak
Penghasilan Pasal 2l di KPP Pratama Palembang ilir
Barat.
2. Jumlah SPT Terlapor secara parsial tidak memiliki
pengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan
2l
di KPP Pratama Palembang ilir Barat.
3. Variabel Jumiah Wajib Pajak Terriaftar
pAr,EMBllNc
UNwERSITAS TnrIrrNllNTI
(UTp)
Ialan lhptea Marzuki No. 2446 lkmboia palembang - toits
TcIp. (0?lt) 554654, t55961, tStE2l Fax. (0?r0 t59566
TEMKREDITASI
SURAT TUCAS
Nomor: 6Gl.d NTP.A5EE/P9/2015
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang (UTP) menugaskan
kepada:
Nama : Rosalina Pebrica Mayasad, S.E. Ak. M.Si. CA.
NIDN
:0026028301
Untuk menyusun artikel ilmiah yang akan di masukkan pada Jumal Ekonomi
Global Masa Kini Fakultas Ekonomi Universitas Indo Global Mandiri Volume 6
Nomor 2 Desember 2015.
Demikianlah Surat Tugas ini dibuat dan disampaikan pada yang bersangkutan
untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Palembang,
I
Desember 2015
oi'kan,
*--4t-
,
o^
Syaitul Sahri, S.E., M. Si.
VOLUME
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
6
NOMOR2 DESEMBER2Ol5
MIMT PENGGUNMN SISTEM IN.
FORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHMN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
EIUILIA GUSTINI
PENGARUH STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN DAN SISTEM PENGENDALIAN
INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PEI.IYALURAN KREDIT PADA PERBANKAN
SYARIAH DI KOTA PATEMBANG
WELLY
AMLISIS PENEMPAN DAN PERKEMBANGAN PRO-POOR BUDGETINGDI
PROVINSI SUMATEM SEI.ATAN TAHUN 2009-2013
PADRIYANSYAH
PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN JUMLAH SPT TERI.APOR
TERHADAP PENERIMMN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KPP
PMTAMA PALEMBANG ILIR BARAT
ROSALINA PEBRICA MAYASARI, UCU PERIUATA SARI
AMLISIS PENERAPAN FUNGSI PERENCANMN DAN PENGAWASAN DALAM
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN KOPERASI (STUDI KASUS
PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK)
SARISAKARINA
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK
SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
CRYSTHA ARI\,IEREO
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
lssN 2089-6018
voLUME6 NoMoR2
DESEMBER 2015
JURNAI. II.MIAH EKONOMI GTOBAI. MASA KINI VOI.UME 06 No.O2 DESEMBER 2OI5
ISSN
i 2089-6018
PENGARUH JUMLAII WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN JUMLAH SPT
TERLAPOR TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 PADA KPP PRATAMA PALEMBANG ILIR BARAT
Rosalina Pebrica Mayasari
r),
Ucu Permata Sari
2)
1)2)
Program Studi Akuntansi lJniversitas Tridinanti
Jl Jend. Sudirnan No. 629 KM. 4 Palembong Kode pos 30129
Email rosalinq mavasari@yahoo.comt), ucu.permata@vahoo.com2)
ABSTRACT
The reseorch objectiye is ao understand the inJluence of the Number of Toxpayer and the Number of Annual Tax Return
on the Suantity of Peoonol Incoue Tc. Reseorch type k eyplanalory research wilh qaantitative approac'lt Secondary
datq qre used, the dota collection technique is doctmentqtion, analysis method by using multiple lineor regression. The
populotion in this reseorch is Quantity of Personal Income Tar period 2005-2014. The Result ofresearch indicated that
the Number ofTaxpoyer, and the Number of Annual Tax Relurn hwe significant effect simultaneously on the Quantity
of Personal Income Tcu. Portially, the number of taxpayer and the Number of Annuol Tax Return has no significant
influence on the Quantity of Personal Income Tqx.
Keywords
: Tm, Personal Income Tax,
Toxpayer, Annual Tax Return.
l. Pendahuluan
undang-undang perpajakan (ltw enforcemen) terhadap
para Wajib Pajak yang belum tErdaftar dan atau belum
Pajak merupakan iuran rakyat yang bersifat memaksa melaksanakan kewajiban perpajakan sebagaimana
dan dilindungi Undang-Undang. Dengan adanya pajak mestinya berdasarkan ketentuan undang-undang
dapat memenuhi fungsinya yang antara lain lungsi perpajakan. Kantor Pelayanan Pqjak (KPP) sebagai salah
reguler dan budgeter. Sebagai fungsi regular, bagaimana sahr unit vertikal Direldorat Jenderal Palak yang
kas negara diisi melalui pajak sebanyak-banyaknya dan
berhadapan langsung dengan Wajib Pajak, mengemban
melalui fungsi budgeter, bagaimana pengaturan pajak tugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah
agar tidak memberatkan wajib pajak sesuai dengan azas diprogramkan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam
daya
pikul.
Sektor pajak memegang peranan yang sangai
bagi pelaksanaat dan
penting
rangka memenuhi target penedmaan negara
dan
meningkatkan partisipasi dan kepatuhan masyarakat
peningkatzn pembangunan yang menjadi wajib pajak dalam membayar pajak.
kesejahteraan Menurut Norman D. Nowak dalam Moh. Zain
rakyat. Pada tahun 2012, realisasai penerimaan (2007), Kepatuhan wajib pajak memiliki pengertian
perpajakan adalah sebesar Rp 1.032,57 triliun atau yaitu: "Suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan
memberikan kontribusi sebesar 78,74% dari rencana kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi di mana:
penerimaan Negara tahun 2012 sebesar Rp1.311,38 l. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami
tiliun (www.depkeu.go.id). Hal ini dapat menunjukkan semua ketentuan peraturan perundang-undangan
bahwa pajak saat ini merupakan tulang punggung
perpajakan.
nasional untuk mencapai kemaknuran dan
negara.
Target penerimaan dari seklor perpajakan yang
dibebankan kepada Direktorat Jenderat Pajak (DJP)
2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas
3. Menghitung jumlahpajak yang terutang dengan
benar.
memungut 4. Membayar pajak yang terutang tepat pada
itu DJP perlu
waktunya.,'
sebagai instansi pemerintah yang berwenang
pajak semakin besar, oleh karena
menerapkan progrirm-program tertenfu guna mencapai
target penerimaan negara. Program-program
tersebut
Hal
senada dikemukakan
pula oleh Siti Kumia
antara lain adalah melalui intensifikasi dan eklensifikasi Rahayl (2010 :138) menyatakan bahwa wajib pajak
pajak. Ekstensifikasi Wajib Pajak adalah kegiatan yang patuh dapat tercermin dari l) Kewajiban Wajib Pajak
herlraitan r{en"an qenemhehrn irrmlah Wriih Paial
,1.1.- -^n,left,ru.n ni;
1\
r,rP;LL.*. ,)nt,,L
-i va^ar',h,n
terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administr-asi menyetorkan kembali Surat pemberitahuan, 3)
Direktorat Jenderal Pajak. Sedangkan intensifikasi pajak Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak
pajak
atau
Pajak.
adalah optimalisasi penggalian penerimaan
terhadap objek serta subjek pajak yang telah tercatat
terdaftar dalam administrasi Direllorat Jenderal
Intensifikasi
dan
ektensifikasi perpajakan
merupakan program kegiatan operasional Direktorat
Jenderal Pajak dalam rangka penerapan ketentuan
JZ
terutarg, 4) Kepatuhan da)am pembayara-n tunggakan.
Penelitian terdahulu yang dilalcukan oleh Hariyanto,
Suhadak dan Ragil (2014) rentang Pengaruh Jumlah
Wajib pajak, Jumlah Surat Setoran pajak dan Jumlah
Surat Pemberitahuan Masa Terhadap Jumlah Penerimaan
Pajak Penghasilan Badan (Studi pada Kantor Pelayanan
JURNAT
ll
ilAH EKONOMI GLOBAt MASA KlNl vOtUME 06 No.02
l)
dan menganalisa pengaruh pelaporan Suat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap
penerimaan pajak Fsal 2l pada KPP Prarama
Palembang Ilir Barat, 3) Untuk mengetahui dan
menganalisa pengaruh wajib pajak terdaftar dan
pelaporan surat pemberitahuan (SPT) secara simultan
Pajak Penghasilan Badan. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah pada objek PPh,
tempat penelitian dan pada variable independen yang
terhadap p€nerimaan pajak pasal
Palembang
digunakan.
KPP Pratama Palembang
Ilir
Tabel l. Penerimaan PajaL Penghosilan Pasal
Periode 2005 - 2014
PENERIIIAIU\ PAJAI(
PASAL
2013
t0
20t4
38.M6.702.000.000
2008
2009
2010
20ll
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Nomor 28
Tahun 2007 Pasal I tenlang ketentuan umum dan tata
cara perpajakan, "Pajak adalah kontribusi wajib kepada
ne?ara yang terutang oleh orang pibadi 8t8u badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
2l
tidak
2T
7012
2m5
200'1
kemakmuran rakyat". Pajak merupakan salah satu
sumber p€ndapatan yang penting dalam kemajuan
Negara.
b) Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut Keputusan Menteri Keuangan
Sumber: KKP Pratama Palembang
No.
544r{: Test Value
Tota.l Cases
sebesa, 77940368814t 1,8970. Data WP Terdaftar yang
sebesar
t5060,0, nilai maksimum sebesar 1119869, nilai ratarala sebesar 56815,900, dan nilai simpangan baku
5
l0
6
z
.000
I 000
AsunD Sip {2-tailed)
a. Median
(N) sebanyak 10, nilai minimum setesar 20960,0, nilai
malsimum sebesar 32606,0, nilai rata-rata sebesar
Sumber: Hosil Perhiturga, SPss fersi 20.0, 2015
2?748,300, dan nilai simpangan baku sebesar 3901,8076
Dari tabel 5 diketahui Asymp. sebesar 1,000 yaitu
Sig pada ougut run test lebih besar dari 5% atau 0,05
2. Uji Normalitas
maka data tidak mengalami Autokorelasi.
Pengujian normalitas data menggunakan analisis
statistik non-parametik, yaitu dengan melihal nilai
parametik Kolmogrov-Smimov (K-S).
Gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan uji
gralrk. Hal ini dapat dilihat dari grafik scotterplot yailor
melihat titik-titik penyebaran pada grafik apabila tidak
ada pola yang jelas, serta penyebaran titik-titik tesebar
di atas dan di bawah angak 0 pada sumbu Y, maka tidak
zbel 3 Oulpul Uji Nornali lot Dqla
SPI
t0
5
Nuuber of Ruus
sebesar 390072433. Data SPT Terlapor yang digunakan
N
E3211565947t,
38090
T€sl Value.
nilai simpangan baku
digunakan (N) sebanyak 10, nilai minimum
Tzst
terjadi heterokedastisitas.
l0
Mstr
MdEnr@ D Iq@
srd D.ruriD
A6$hr.
)67
D6i.iv.
-!6','
N.lrdt
,84t
.t:3
.
t.r.l
.213
,.tla
'.1'r2
,121
Sumbcr: Ha6il Pedrituncm
Peditung r SPSS Versi 20.0.2015
3
Berdasarkan tabel
bahwa dari hasil uji K-S
variabel dependen (Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal
2l) dan independen (Jumlah WP Terdaftar dan SPT
Terlapor) memiliki distribusi normal karena nilai
normalilas untuk variabel dependen maupun independen
di
Su.nbet Dota diolsh, 2015
atas 0,05.
Ganbzr 2 Grafik Scauerplot
3) Uji Asumsi Klasik
Berikut hasil dari
uji
4) Uji
multikolinearitas pada
penelitian ini.
T
^bel
4 Output Uji
Regresi Berganda
Tabel 6 di
bawah
ini
merupakan hasil analisis
regresi berganda yang dilakukan.
Mullikolineaitas
label6
Outpu, Uji Regresi Berganda
s[r
a. Dependent Variable: Pajak 2l
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Versi 20.0,2015
Dependcnt Variable: Pajak2 I
Sumber: Ilatil Pefiitungon SPSS yeBi 20.0, 2015
35
JURNAT ltMlAH EKONOMI
GIOBAt MASA KlNl VOLUME 06 No.02
Berdasarkan tabel 6 di atas diketafiui bahwa nilai
konstanta untuk p€rsamaan regresi berganda pada
penelitian ini sebesar 8.068.3 18. 124.679 dan nilai
koefisien variabel X, yaitu Wajib Pajak sebesar 0,802,
dan SPT Terlapor sebesar 0,097. Sehingga bentuk
Terd.allar dan SPT Terlapor secara simultan berpengaruh
terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 2l .
3. Uji Koefisien D€terminasi (R')
Uji
persamixm regresi berganda pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
loaiua PhPdll=8
068llS
ll{ 6?9.0,t01{ iib Pd* Td&ir
-
0,097 SIT
ldlps - r
^belB
Berdasarkan tabel
e)
:
uji t pada tabel 6, diperoleh nilai tr,it-g Jumlah Wajib
Pajak Terdaftar sebesar 1,745 yang artinya 1,745 < 1,895
adjusted R
Pengaruh Jumlah
Wrjib Pajak
260/o
Terdaftar
bengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal
, maka (Ho diterima).
0,05. Artinya
2I
Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan sebelumnya oleh (Hariyanto, Suhadak dan
Ragil (2014) tcntang Pengaruh Jurlah Wajib
Jumlah wajib Pajak Tidak bengaruh terharlap
Penerirnaan Pajak Penghasilan Pasal 21. Selanjutnya
diketahui bahwa nilai tur-, Jumlah SPT Terdaftar
sebesar 0,212 yang artinya < 1,895 aiau nilai
Pajd
Jumlah Surat Setoran Pajak dan Jumlah Surat
Pemberitahuan Masa Terhadap Jumlah Penerimaan
0,05. Artinya SPT Terdaftar
Pajak Penglrasilan Badan (Studi pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Malang Utara Periode 2010-2014) yang
menyimpulkan bahwa secara parsial hanya variabel
jumlah Surat Pemberitahuan Masa yang tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap jumlah penerimaan Pajak
Penghasilan Badan, variabel jumlah Wajib Pajak dan
jumlah Surat Setoran Pajak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap jumlah penerimaEn Pajak
tidak memiliki pengaruh terhadap Penerimaan Pajak
Penghasilan Pasal2l.
|
filai
terhadap Penerimaan Pajak Penghasilsn Pasal 2l
Variabel independen (Xr) yang merupakan Jumlah
Wajib Pajak Terdaftar, s€telah dilakukan pengujian
dengan SPSS 20.0 memiliki nilai tnn-g DPR sebesar
1,745 yang artinya 1,745 < 1,895 atau nilai probabilitas
(Sig.) 0,12a ) 0,05. Artinya Jumlah wajib Pajak Tidak
membandingkan nitai hio,EGrhadap taohd, serta koehsien
penelitian ini signifikan pada c 0,05. Berdasarkan hasil
136
atas diketahui
Pajak Penghasilan Pasal 2l sebesar 74Yo, sisanya
dijelmkan oleh variabel lain di luar penelitian.
Hipot€sis
2. Uji Sigtrilikan Simultan (Uji
8 di
Sgzare sebesar 0,740 atau 74%. Di mana hal ini
menunjukan bahwa kombinasi variabel independen,
yaitu Jumlah Wajib Pajak Terdaftar dan SPT Terlapor
mampu menjelaskan variabel dependen Penerimaan
Uji Parameter Individual (Uji t)
Uji parameter individual (uji-t) pada p€nelitian ini akan
TabelT Ourput Uji F
1.323
5
b. Dependent Variable: PBV
mengalami penurunan sebesar 0,097o/o.
)
397478132820829
Sanber: Hasil Pefiifimgan SPSs Ye6i 20.0, 2015
SPT Terlapor, maka Penerimaan Pajak Penghasilan
2l akan mengalami kenaikan sebesar 0,09'1Yo dut
juga setiap penurunan l% nilai Jumlah SPT Terlapor,
maka Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 2l akan
probabilitas (Sig.) 0,838
.740
,79E
a. Predictors: (Constant), ROE, DPR, DER
Pasal
)
AdJBt d R
,E91.
Penghasilan Pasal 2l akan mengalami penurunan sebesar
0,802o/o. Kemudian setiap penarnbahan lYo nilai Jvnlab
atau nilai probabilitas (Sig.) 0,12a
Olnpul Uji R
R
Pajak Penghasilan Pasal 2l akan mengalami kenaikan
sebesar 0,802o/o dan juga setiap penurunan lYo nilai
Jumlah Wajib Pajak Terdaftar, maka Penerimaan Pajak
l.
koefisien determinasi (R-Square\ digunakan
untuk mengetahui nilai korelasi antara variabel dependen
dan independen. Berikut ini hasil uji R-Square.
Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa
apabila nilai Jumlah Wajib Pajak Terdaftar dan, Jumlah
SPT Terlapor, adalah nol, maka nilai Penerimaan Pajak
Penghasilan Pasal 2l sebesar 8.068.318.124.679.
Selanjutnya diketahui bahwa setiap penambahan l7o
nilai Jumlah Wajib Pajak Terdaftar, maka Penerimaan
d) Uji
DESEMBEi 2015
r)
10891929767000
00000m0 000
Penghasilan Badan.
Pada dasamy4 omng pribadi selaku Wajib Pajak
ll0592206219Jr]r00
kurang memahami bahwa pajak yang mereka bayar
0cooo0000.000
digunakan untuk menunjang pembiayaan pembangunan
rian penyeienggaran kegiatan pemerintahan demi
5.16???m3t7Srtol00
Surnber Hasil Perhitungal SPSS Vc6i20.0, 2015
menjamin kelangsungan kehidupan berbangsa dan
bemegara. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih
banyak WP orang pribadi yang enggan membayar pajd
7 diketahui bahwa Fur,.e > Frur
(13,803> 4,74). Atau nilai pmbabilitas (Sig.) 0,004 <
0,05. Dengan demikian artinya Jumlah Wajib Pajak
dirasakan secara langsung oleh WP. Berdasarkan teori di
a. Dependenl
Vniable: Pajak2l
b. hedictors: (Constant), SPT, WP
Hal ini terjadi karena masih kurangnya kesadaran WP
untuk membayar pajak, selain itu timbal balik yang
diperoleh jika membayar pajak belum tentu dapat
Berdasarkan tabel
36
JURNAT II.AIIIAH EKONOMI GTOBAT MASA KINI VOTUME 06 NO.O2 DESEMBER
perhitungan
atas maka besarnya Penerimaan Paja* Penghasilan Pasal
2l tidak dipengaruhi oleh banyaknya Jumlah Wajib
Pajak Terdaftar. Hal ini terjadi dikarenakan Wajib Pajak
membayar pajak disebabkan sebagian Wajib Pajak
memiliki penghasilan yang tidak kena pajak.
f)
Pengaruh Jumlah SPT Terlapor terhadrp
Penerimasn Pajak Penghasilan Pasal
)
PeDgh$ilaD Pasal 2l
Berdasartan hasil uji simultan (Uji-F) diketahui Ft;r6g >
Ft"t r (13,803> 4,74). Atau nilai probabilitas (Sig.) 0,00a
< 0,05. Dengan demikian (Ha diterima). Artinya Jumlah
Wajib Pajak Terdaftar dan SPT Terlapor berpengaruh
secara bersama-sama terhadap Penerirnaan Pajak
0,05. Artinya
SPT Terdaftar tidak memilki pengaruh teriadap
21, maka (flo
Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal
diterima).
IIal ini tidak mendukung hasil penelian yang
dilalq*.an sebetumnya oleh (Hadyanto, Suhadak dan
Ragil (2014) tentang Pengamh Jumlah Wajib Pajd
Jumlah Surat Setoran Pajak dan Jumlah Surat
Pemberitahuan Masa Terhadap Jumlah Penerimaan
Penghasilan Pasal 21.
Berdasarkan hasit ini, dapat disimpulkan bahwa
Jumlah Wajib Pajak terdaftar dan Jumlah SPT Terlapor
secara bersama-sama berpenganrh terhadap Penerimaan
Pajak Penghasilan Passl
Palembang
Pajak Pralama Malang Utara Periode 2010-2014) yang
menyimpulkan bahwa secara parsial hanya variabel
jumlah Surat Pemberitahuan Masa yang ridak memiliki
peugaruh signifikan terhadap jumlah penerimaan Pajak
Penghasilan Badan, variabel jumlah Wajib Pajak dan
jumlah Surat Setoran Pajak memiliki pengaruh yang
Pajak
Pajak
dipotong/dipungut. Setelah melakukan pembayaran
pengaruh signifikan terhadap jumlah penerimaan Pajak
Penghasilan Badan, variabel jumlah Wajib Pajak dan
jumlah Surat Setoran Pajak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap jumlah penerimaan Pajak
SPT masa yang dilaporkan adalah dengan menggunakan
SSP lembar ke tig4 sedangkan pembayaran pajaknya
dengan menggunakan SSP lembar ke dua. SPT yang
Penghasilan Badan.
dilaporkan dalam bentuk SSP tersebut merupakan
pehmjuk awal tentang ahivitas WP dalam memenuhi
3.
peratumn perpajakan sekaligus merupakan alat
penelitian kebenaran dari perhitunganjumlah pajak yang
terutang dari WP yang bersangkutan.
Kesimpulan
hasil
penelitian dan
Berdasartan analisis
pembabasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah
dipakai adalah
sebagai berikut:
melihat sebq:apa banyak jumlah WP yang menyetorkan
SSP setiap bulannya dari seluruh WP OP yang terdaftar.
Bagr lyP yang tidak membayar pajak sesuai dengan
batas waktu yang telah ditentukan unhrk pembayaran
mas4 akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2oZ sebulan dari pokok pajak yang terutan&
dihitung mulai dari tanggal jatuh tempo pembayaran dan
bagian bulan dihitung penuh I (satu) bulan. SSP dapat
pula berfungsi sebagai alat untuk melihat
ini
Surat Pemberitahuan Masa yang tidak memiliki
pajak dengan mengguna&an SSP, maka kewajiban WP
orang pribadi selanjuhya adalah melaporkaa SPT masa.
r ini, dala ymg
pads KPP
Barat. Adapun penelitial
Penerimaan Pajak Penghasilan Badan (Studi pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Matang Utara Periode 20102014) yutg menyimpulkan bahwa jumlah Wajib Paja(
jumlah Surat Setoran Pajalq dan jumlah Surat
Pemberitahuan Masa secara simultan b€rpengaruh
signifikan terhadap jumlah penerimaan Pajak
Penghasilan Badan. Secara parsial hanya variabeljumlah
merupakan sarana untuk melakukan pembayaran atau
penyetoran jumlah pajak yang terutang atau yang
Dalam peneliti
Ilir
Jumlah Wajib Pajd Jumlah Surat Setoran Pajak dan
Jumtah Surat Pemberitahuan Masa Tertadap Jumlah
Penghasilan Badan.
Bagi pihak WP, SSP atau Surat Setoran
2l
Prstsma
sejalan
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
(Hariyanto, Suhadak dan Ragil (2014) tentang Pengaruh
Pajak Penghasilan Badan (Studi pada Kantor Pelayanan
signifikan terhadap jumlah penerimaan
yang sefiarusnya dilaporkan kepada
g) Pengaruh Jumlsh Wejib Pajak Terdaftar dan
SPf Terlapor terhadap Penerimaan Pajak
2l
Pada Penelitian ini diketahui bahwa nilai tth,,s
Jumlah SPT Terdaftar sebesar 0212 yang artinya <
1,895 atau nilai probabilitas (Sig.) 0,83E
paiatr<
petugas pajak untuk dilakukan pengecekan kebenaran
dari perhitungan jumlah pajak yang terutang dad WP.
Selain itu perbedaan penelitian ini dengan penelitan
sebelumnya dapat terjadi dikarenakan keterbatasan data
yang di dapat atau jumlah sampel yang ada terbatas
sehingga tidak dapat mewakili keadaan yang sebenamya.
kiteria untuk
yang Terdaftar tidak seluruhnya memenuhi
20I5
l.
Jumlah Wajib Pajak Terdaftar secara parsial tidak
memiliki pengaruh terhadap Penerimaan Pajak
Penghasilan Pasal 2l di KPP Pratama Palembang ilir
Barat.
2. Jumlah SPT Terlapor secara parsial tidak memiliki
pengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan
2l
di KPP Pratama Palembang ilir Barat.
3. Variabel Jumiah Wajib Pajak Terriaftar