makalah kerangka konseptual akuntansi se

Tugas Akuntansi Sektor Publik

“KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK”

OLEH:
Manikam Aprilani
Marwah Razak
Naurah Atifah
Eko Hardianyah
Sudirman
Hisbullah
misrad
AKUNTANSI 7.8 ( D )

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA – GOWA
2015


BAB 4
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
A. Definisi kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan
pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep ini meliputi perencanaan, penganggaran, realisasi
anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit, serta pertanggung jawaban organisasi sektor
publik seperti pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya
masyarakat, lembaga peribadatan.
B. Tujuan dan peranan kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai Tujuan, yaitu acuan bagi:
a. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik untuk melaksanakan tugasnya, termasuk
tim penyusun standar akuntansi pemerintahan.
b. Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip akuntansi yang
diterima umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik.
c. Auditor seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.
d. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di sektor
publik.
C. Lingkup kerangka konseptual akuntansi sektor publik

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini akan meliputi:
a. Perencanaan publik.
b. Penganggaran publik.
c. Realisasi anggaran publik.
d. Pengadaan barang dan jasa publik.
e. Pelaporan sektor publik.
f. Audit sektor publik.
g. Pertanggungjawaban sektor publik.
D. Asumsi akuntansi sektor publik
1. Kebutuhan masyarakat
Manusia merupakan makhluk hidup yang tidak bisa terpisah dari lingkungannya. Manusia juga
memiliki banyak kebutuhan seperti krbutuhan ekonomi (pangan, sandang, papan), kebutuhan
pendidikan, kebutuhan kesehatan, dan kebutuhan sosial. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai
makhluk ekonomi.
Kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam era reformasi sekarang menuntut pemerintah dan
organisasi sektor publik lainnya untuk mengelola pelayanan public secara lebih transparan. Untuk
mendapatkan dukungan dan partisipasi yang kuat dari masyarakat terhadap pembangunan,
masyarakat dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, termasuk pada tahap perencanaan
pembangunan diberbagai tingkatan.


2. Alokasi sumber daya
Perencanaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hanya akan tercapai jika ada sumber daya
yang mendukungnya.
Pengalokasian sumber daya dapat berupa sumber dana, SDM, dAn SDA. Sumber dana organisasi
sektor publik dapat diperoleh dari hasil pajak, retribusi, hibah dari donor, sumbangan dari donator
atau iuran warga. Hal yang temasuk SDA adalah barang tambang, sungai, hasil pertanian, serta
apapun yang dihasilkan oleh bumi dimana organisasi sektor publik ini berada.
3. Ketaatan hukum/peraturan
Proses pengukuran kebutuhan dan alokasi sumber daya akan berjalan dengan lancer serta efektif
jika didukung oleh regulasi yang memadai sehingga mendorong berlakunya peraktik yang baik,
tertib dan akuntabel.dengan demikian,proses perencanaan,penganggaran,pengadaan barang dan
jasa,realisasi anggaran,pelaporan keuangan,audit,serta pertanggungjawaban publik yang baik akan
di dukung dengan dasar hokum yang baik pula.
Perangkat aturan atau dasar hukum organisasi sektor public ditetapkan berdasarkan kebutuhan
organisasi.sementara mekanisme penyusunan dan pengesahan dasar hokum itu ditentukan dengan
mekanisme yang telah di sepakati oleh organisasi bersangkutan.
4. Dasar akrual
Dasar akrual merupakan basis pelaporan keuangan sektor public dimana pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya di akui pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas dn setara kas diterima atau
dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan periode

bersangkutan.
5. Kelangsungan organisasi
Organisasi menetapkan dasar-dasar hukum atau organisasi sebagai pedoman dalam menjalankan
organisasi tersebut. Organisasi haru memenuhi tuntutan-tuntutan didalam dasar hukum agar proses
berjalan seperti yang dikehendaki (tercantum dalam perencanaan organisasi). Dengan
dilaksanakannya dasar hukum, organisasi dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai
visi dan misi organisasi public.
6. Akuntabilitas kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kata kunci bagi terwujudnya good governance dalam
pengelolaan organisasi public. Akuntabilitas kinerja telah menjadi salah satu item yang tercantum
didalam dasar hukum atau aturan organisasi. Kinerja organisasi dapat dengan mengefektifkan dan
mengefisienkan hasil dari proses organisasi, yakni perencanaan, realisasi anggaran, pengadaan
barang dan jasa, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggungjawaban public.
E. Inplementasi karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik
Karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik dapat digambarkan dalam sebuah hierarki. Manfaatnya
bagi pengambilan keputusan disajikan sebagai kualitas informasi paling penting. Relevan dan
realibilitas merupakan dua kualitas utama atau pokok beserta unsur-unsurnya yaitu :
 Unsur kualitas yang relevan : tepat waktu, nilai prediktif dan nilai umpan balik (feedback).
 Unsur kualitas reliabilitas : teruji, netralitas, dan menggambarkan kejujuran.
Relevan

Terkait dengan “Relevan”, Belkaoui (2004: 186) menyatakan bahwa :
“Agar memenuhi standar relevansi, informasi harus menghasilkan atau menjadi berguna terkait
dengan tindakan yang dirancang untuk menfasilitasi atau menghasilkan sesuatu yang hendak

dihasilkan. Ini memerlukan baik informasi maupun tindakan mengomunikasikan pengaruh
penggunaannya ...... terhadap tindakan yang akan diambil”.
Dalam konsep kerangka konseptual, informasi yang relevan dapat membantu investor, kreditor,
dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini, dan masa depan (nilai
prediktif) atau untuk menginformasi atau mengoreksi harapan utama (nilai umpan balik atau nilai
feedback). Agar relevan, informasi harus selalu tersedia bagi pembuat keputusan sebelum
kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu). Dengan kata lain,
informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik (nilai feedback) serta harus
disampaikan pada waktu yang tepat.
Keandalan/Reliabilitas
Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal, informasi harus dapat diuji, netral, dan
disajikan dengan jujur.
Keterujian terkait dengan pemenuhan kualitas pekerjaan seseorang berdasarkan standar yang
telah disepakati. Informasi yang teruji dapat menghasilakan kembali subtansi bagi pengukur
independen yang menggunakan metode pengukuran ang sama.
Penajian jujur dan kelengkapan mengacu pada penyesuaian antara data akuntansi dan data

kejadian yang harus ditunjukkan. Jika pengukuran menggambarkan ‘hal itu layak ditunjukkan’,
maka dapat dinyatakan informasi tersebut bersifat jujur dan lengkap.
Netralisasi mengacu pada ketiadaan bias dalam penyajian laporan akuntansi atau informasi. Oleh
karena itu, informasi yang netral sudah terbebas dari bias untuk memperolah berbagai hasil ang
diinginkan atau meyakinkan keterangan tentang cara berperilaku. Hal ini bukan ditujukan untuk
menyatakan bahwa personel yang menyiapkan informasi tidak mempunyai tujuan di benaknya
ketika menyusun laporan.
Kualitas sekunder
Komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas kedua yang dianjurkan oleh Statement FASB
terkait dengan konsep no.2 tentang Laporan Keuangan. Komparabilitas mendeskrifsikan
kegunaan metode yang sama dari waktu ke waktu dengan penyajian yang tetap. Prinsip
konsistensi mnjelaskan bahwa metode akuntansi tidak dapat diubah lagi setelah diadopsi.
Lingkungan sekitar dapat mendikte perubahan kebijakan akuntansi atau tekniknya yang lebih
diinginkan jika dibenarkan sebagaimana mestinya.
Pertimbangan biaya dan manfaat
Pertibangan biaya dan manfaat dikenal sebagai keterbatasan pervasif. Informasi akuntansi
keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut melebihi biayanya. Oleh
karenanya, sebelum mempersiapkan dan mendiseminasikan ibformasi keuangan, mafaat serta
biaya penyiapan itu harus dibandingkan.
Materialitas

Materialitas dipandang sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnya, meterialitas adalah
pertimbangan yang harus diberiakan atau tidak tentang informasi yang signifikan dan berdampak
besar terhadap keputusan yang diambil.
Ketika diimplementasikan, karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik juga terlihat sebagai
sebuah hierarki.pada posisi paling bawah, hal itu disebut dengan “perwujudan” yang terdiri dari
regulasi dan pelaporan. Setelah “perwujudan”, ada “operasional” yang merupakan sebuah tahapan
dimana pelaksanaan transaksi-transaksi publik dilakukan. Posisi di atasnya lagi adalah “pokokpokok” (fundamental) yang berisi unsur-unsur akuntansi sektor publik (perencanaan publik,

penganggaran publik, realisasi anggaran publik, pengadaan barang dan jasa publik, pelaporan
keuangan sektor publik, audit sektor publik, serta pertanggungjawaban publik) dan karakteristik
kualitatif (mudah dipahami, relevan, reliabilitas, dan komparabilitas). Setelah unsur-unsur
akuntansi sektor publik beserta transaksinya dapat memenuhi karakteristik kualitatif yang ada,
tujuan organisasi akan dapat diwujudkan. Tujuan organisasi dan tujuan kesejahteraan publik
berada diatas segala-galanya.
1. Kualitas perencanaan publik
Pengertian kualitas perencanaan publik
Kualitas perencanaan adalah sebuah prosedur yang mendefinisikan kualitas terkait dengan tugas
ketika proyek baru mulai digarap untuk memenuhi kualitas yang disyaratkan.
Kualitas perencanaan mendefinisikan bagaimana produk akan diciptakan serta menunjukkan
bagaimana kualitas yang benar akan dikembangkan. Kualitas perencanaan membutuhkan prosedur

bagi pelaksanaannya.
Penentu kualitas perencanaan yang utama adalah standar kualitas perencanaan yang bisa berwujud
sebuah formulir standar yang berisi tentang referensi terhadap standar yang berlaku, prosedur, dan
pedoman penggunaan sistem kualitas output organisasi. Hal ini digunakan sebagai kerangka kerja
bagi perencanaan kualitas. Standar kualitas terdiri dari :
a. Keterangan mengenai kegiatan organisasi.
b. Kerangka kerja kriteria input dan output dengan membuat referensi terhadap standar utama
serta petunjuk yang digunakan dalam melakukan kegiatan organisasi.
c. Pengesahan atau persetujuan pihak terkait atau kelompok pendukung untuk tidak
menggunakan atau menyimpang dari standar yang harus dilampirkan demi referensi di masa
depan.
d. Perencanaan review jaminan kualitas secara formal.
Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan seperti :
 Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang tengah terjadi di sekitar area
organisasi.
 Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan. Pimpinan kurang
mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.
 Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.
Outcome perencanaan publik
Berbagai model siklus perencanaan sering digunakan dengan terminologi berbeda. Namun, pada

dasarnya setiap sistem tersebut membutuhkan (Omar, 2001) :
a. Analisis situasi yang menjawab pertanyaan ‘ Dimana kita saat ini?’
b. Penentuan tujuan (prioritas, tujuan, dan target): ‘kemana kita akan pergi?’
c. Seleksi intervensi yang menjawab pertanyaan: ‘bagaiman kita mencapai tujuan?’
d. Menyusun program dan pembiayaan: ‘dengan apa saja kita dapat mencapai tujuan?’
e. Implementasi dan monitoring: ‘apa yang harus didapatkan ketika mencapai tujuan?’
f. Evaluasi yang menjawab pertanyaan: ‘bagaimana kita mengetahui bahwa kita telah
mendapatkan apa yang ingin diperoleh saat mencapai tujuan?’
Semntara itu, pola umum tahap penyusunan rencana adalah sebagai berikut:
a. Materi awal penyiapan bahan utama yang akan digunakan dalam menyusun rancangan
rencana.
b. Penyusunan rancangan rencana yang meliputi:

 Penyusunan rancangan awal
 Penyusunan rancangan (rencana).
c. Musyawarah perencanaan pembangunan/konsultasi publik
d. Penyusunan rencana akhir
e. Pengesahan.
Outcome dari proses perencanaan publik adalah dokumen perencanaan yang mayoritas terbagi
menjadi dokumen perencanaan jangka pendek (satu tahunan), dokumen perencanaan jagka

menengah (lima tahunan), dan dokumen perencanaan jangka panjang (dua puluh lima tahunan).
Karakteristik kualitatif dari kualitas output perencanaan publik
Karakteristik kuanlitatif merupakan ciri khas dari kualitas output perencanaan publik. Dua
karakteristik kulitatif dari kualitas output perencanaan publik adalah dapat dipahami dan
relevan.
2. Kualitas penganggaran publik
Pengertian kualitas penganggaran publik
Anggaran (budgetmemainkan peran yang cukup penting dalam aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian yang dilakukan oleh manajer sektor publik; karena itu,
manajer sektor publik diharapkan dapat menyusun anggaran yang mencerminkan aktivitas yang
akan dilakukan pada suatu periode tertentu. Jika disusun dengan baik, anggaran akan dapat
digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai oleh organisasi pada periode tertentu.
Penganggaran merupakan rencana keuangan ang secara sistematis menunjukkan alokasi sumber
daya manusia, material, dan sumber daya lainnya. Berbagai sistem penganggaran organisasi sektor
publik telah dikembangkan untuk mencapai berbagai tujuan termasuk pengendalian keuangan,
rencana manajemen, prioritas penggunaan data, dan pertanggung jawaban kepada publik.
Penyelenggaraan kegiatan organisasi ang menjadi kewenangan organisasi didanai dari dan atas
beban anggaran penyelenggaraan pendapatan dan belanja organisasi. Penyusunan anggaran dapat
dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan berikut:
a. Berdasarkan program.

b. Berdasarkan pusat pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.
c. Sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
d. Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.
Menurut Lacasse (1996), ada tiga hal penting dalam anggaran terkait dengan peraturan yaitu:
komprehensitas dan perspektif multitahun dalam perluasan anggaran dan kapabilitas untuk
memonitor pelaksanaan, akuntabilitas, serta penyesuaian waktu.
Outcome penganggaran publik
Dokumen penganggaran pembangunan pemerintah daerah, yaitu contoh organisasi sektor publik,
menghasilkan dokumen sebagai berikut :
a. Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD
b. Raperda RAPBD
c. Nota RAPBD
d. Perda APBD
e. Surat keputusan kepala daerah tentang penjabaran APBD.
Dokumen penganggaran publik harus disusun berdasarkan kubutuhan organisasi sektor publik dan
harus diawasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.hal ini dilakukan dalam

rangka meminimalisir kebocoran anggaran, sehingga program publik dapat berjalan secara efektif
dan efisien.
Karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran publik
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas kualitas output penganggaran publik. Sebagaimana
kualitatif informasi dalam akuntansi sektor publik, terdapat satu karakteristik kualitatif kualitas
output penganggaran publik, yaitu dapat dibandingkan.
3. Kualitas realisasi anggaran publik
Pengertian realisasi anggaran publik
Kualitas realisasi anggaran merupakan hasil pencapaian kinerja organisasi. Proses realisasi
anggaran pada umumnya mengikuti langkah-langkah berikut ini:
a. Dana digulirkan untuk berbagai bagian/departemen sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
b. Organisasi sektor publik memulai pengeluaran secara langsusng atau dengan pengadaan
barang dan jasa.
c. Pembayaran dilakukan untuk pengeluaran.
d. Transaksi pengeluaran dicatat dalam buku akuntansi.
e. Laporan tahunan dihasilkan dalam satu tahun, yaitu kulminasi akhir tahun dengan penutupan
buku akuntansi dan laporan akhir tahun.
Outcome realisasi anggaran publik
Salah satu titik awal yang dilakukan adalah pada fase realisasi anggaran, yang dilakukan dengan
menggunakan pendekatan pengelolaan berbasis kegiatan (activity based-management). Unsurunsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu kualitas pelaksanaan
realisasi anggaran publik adalah sebagai berikut :
a. Pengelolaan kasus usaha
b. Menentukan prioritas
c. Menyediakan pembenaran biaya (cost justification)
d. Menentukan manfaat
e. Mengukur kinerja untuk perbaikan yang sedang berlangsung
Karakteristik kualitatif kualitas output realisasi anggaran publik
Terdapat dua Karakteristik kualitatif dari kualitas output realisasi anggaran publik, yaitu dapat
dipahami dan terandalkan.
4. Kualitas pengadaan barang dan jasa publik
Pengertian kualitas pengadaan barang dan jasa publik
Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/atau jasa dengan total biaya
kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan kualitas yang benar, pada waktu yang
tepat, pada tempat yang tepat, dan dari sumber yang tepat untuk memperoleh manfaat secara
langsung.
Pengelolaan kualitas pengadaan barang dan jasa ang efektif akan membantu mencapai keutuhan
teknik dengan membentuk kepercayaan dari pihak yang memperoleh barang dan jasa tersebut
sesuai dengan kualitas yang disyaratkan. Pengelolaan kualitas tergantung pada sistem pengelolaan
kualitas yang efektif yang terdiri dari :
a. Perencanaan kualitas (quality planning)
b. Jaminan kualitas (quality assurance)
c. Pengendalian kualitas (quality control)
d. Peningkatan kualitas (quality improvement)

Outcome pengadaan barang dan jasa publik
Pengadaan barang dan jasa melibatkan proses penawaran seperti tender.
Tahapan pengadaan barang dan jasa publik
a. Pengumpulan informasi
b. Hubungan penyedia
c. Review latar belakang
d. Negosiasi
e. Pemenuhan
f. Konsumsi, pemeliharaan, dan penyelesaian.
g. Pembaharuan (Reneval)
Karakteristik kualitatif kualitas output pengadaan barang dan jasa publik
Adapun karakteristik kualitatif kualitas output proses pengadaan barang dan jasa adalah dapat
dipahami dan terandalkan
5. Kualitas pelaporan sektor publik
Pengertian kualitas pelaporan sektor publik
Terkait dengan pendefenisian “kualitas pelaporan keuangan”, pustaka-pustaka sebelumnya telah
fokus pada hal-hal seperti pengelolaan pendapatan, uraian keuangan, dan kecurangan yang secara
jelas menjadi penghalang tercapainya laporan keuangan yang berkualitas, serta telah mengginakan
faktor-faktor tersebut sebagai bukti penurunan konsep dalam proses pelaporan keuangan. Secara
khusus, pustaka-pustaka sebelumnya telah memeriksa peran berbagai pelaku dalam jajaran tata
pemerintahan (seperti dewan, komite audit, serta auditor internal dan eksternal) dan jangkauan
yang baik secara individu maupun kolektif telah berpengaruh terhadap pencapaian laporan
keuangan yang lepas dari salah ungkap dan salah saji. Pelaku utama yang teridentifikasi dalam
pustaka sebelumnya mencakup dewan direksi, komsi audit, serta audit internal dan eksternal.
Outcome pelaporan sektor publik
Berdasarkan ragamnya, outcome laporan keuangan sektor publik terdiri dari:
a. Laporan posisi keuangan (Neraca)
b. Laporan kinerja keuangan (laporan surplus-defisit)
c. Laporan perubahan aktiva/aktiva neto
d. Laporan arus kas
e. Kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan
Berbagai statistik keuangan sektor publik
Salah satu tujuan pekerjaan akuntansi adalah menyiapkan laporan statistik dan dokumen
akuntansi. Masalah ang dihadapi oleh akuntan atau ahli sistem dalam menyusun suatu sistem
akuntansi adalah menentukan bentuk laporan seperti apa yang akan disajikan dan dapat
bermanfaat dalam kegiatan organisasi atau bisnis suatu organisasi.
Laporan statistik keuangan
Berdasarkan tenggang waktu pembuatannya, laporan statistik keuangan dibedakan menjadi dua
yaitu :
a. Disusun setiap bulan
b. Disusun setiap tahun
Berbagai dokumen akuntansi dan keuangan sektor publik
Kertas kerja dan dokumen yang berisi laporan-laporan akuntansi akan terlihat sebagai berikut:
a. Disusun setiap bulan

(1) Daftar pendapatan
(2) Daftar akumulasi biaya atau belanja barang
(3) Daftar akumulasi surflus defisit
(4) Daftar neraca
b. Disusun setiap tahun
(1) Daftar penerimaan
(2) Daftar pendapatan
(3) Daftar pendaptan yang diterima dimuka
(4) Daftar akumulasi belanja atau biaya barang
(5) Daftar neraca
Karakteristik kualitatif pelaporan sektor publik
Karakteristik kualitatif yang utama adalah dapat diperbandingkan.
6. Kualitas audit sektor publik
Pengertian kualitas audit sektor publik
Kualitas audit diartikan sebagai sebuah sitematika dan pemeriksaan independen untuk menentukan
apakah kualitas kegiatan serta hasil terkait yang telah sesuai dengan rumusan perencanaan, dan
apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif serta sesuai untukmencapai tujuannya.
Outcome audit sektor publik
Produk atau output kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian karakteristik
dokumen yang diminta. Pada umumnya, hasil audit sektor publik berupa dokumen atau laporan
hasil audit terhadap laporan organisasi publik.
Karakteristik kulitatif kualitas output audit sektor publik
Karakteristik kuantitatif proses audit sektor publik, sama seperti dalam siklus akuntansi sektor
publik sebelumnya yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan.
7. Kualitas pertanggungjawaban publik
Pengertian kualitas pertanggung jawaban publik
Pertanggungjawaban publik tidak semata-mata dimaksudkan sebagai upaya untuk menemukan
kelemahan pelaksanaan pengelola organisasi, melainkan juga untuk meningktkan efisiensi,
efektivitas, produktivitas, dan akuntabilitas penyelenggaraan organisasi publik.
Secara tradisional, konsep pertanggung jawaban publik didasarkan pada regulasi dan kekeliruan
fungsi pemerintah di berbagai tindakan nasional maupun daerah.
Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban publik
Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban publik yaitu dapat dipahami dan
relevan
F. Pengakuan dan pengukuran transaksi publik
1. Definisi pengakuan dan pengukuran transaksi publik
Pengakuan (recognition) dilakuakan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-kata
maupun jumlah uang, dan mencamtumkannya ke dalam laporan posisi keuangan atau posisi keuangan.
Pos yang memenuhi defenisi suatu unsur harus diakui jika:
a. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir
mengalir dari atau ke dalam organisasi publik.
b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Hubungan antar unsur berarti bahwa suatu pos yang memenuhi defenisi dan kriteria pengakuan
unsur lain, misalnya pendapatan atau kewajiban.
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukan setiap unsur
laporan keuangan sektor publik ke dalam laporan posisi keuangan dan laporan kinerja keuangan.
Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut :
a. Biaya histor (historical cost)
Aktiva dicacat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar atau sebesar nilai wajar
imbalan (consideration) yang diberiakan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan.
Kewajiban dicacat sebesar kas (atau seetara kas) yang diperkirakan akan dibayarkan untuk
memenuhi kewajiban dalm pelaksanaan usaha normal.
b. Biaya saat ini (current cost)
Aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang harus dibayar apabila aktiva yang sama
diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak
didiskontokan (unediskonted), yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
(obligation) sekarang.
c. Nilai realisasi/penyelesai (realizable/settlement value)
Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan
menjual aktiva tersebut dalam pelepasan normal (orderly disposal). Kewajiban dinyatakan sebesar
nilai
d. Nilai sekarang (present value)
Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai
sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai
sekarang, di mna jumlah tersebut ditujukan untuk menyelesaikan keewajiban dalam pelaksanaan
usaha normal.
2. Faktor yang berpengaruh dalam pengakuan dan pengukuran transaksi publik
Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan
Manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke
dalam organisasi. Konsep tersebut dimaksudkan untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan
operasi organisasi. Pengkajian terhadap derajat ketidakpastian yang melekat dalam arus manfaat
ekonomi masa depan dilakukan berdasarkan bukti yang tersedia pada saat penyusunan laporan
keuangan sektor publik. Pembayaran piutang mungkin akan dilakukan (probable) dan tidak ada
bukti lain yang bertentangan, sehingga dapat dibenarkan untuk mengakui piutang tersebut sebagai
aktiva.
Kendala Pengukuran
Kriteria pengakuan pos yang kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur dengan
tingkat tertentu (reliable). Pada banyak kasus, biaya atau nilai yang harus diestimasi merupakan
bagian yang esensial dalam penyususnan laporan keuangan sektor publik tanpa mengurangi
tingkat keandalannya.namun, jika etimasi yang layak tidak mungkin dilakukan, pos tersebut tidak
diakaui dalam laporan posisi keuangan atau laporan kinerja keuangan.
Suatu pos dapat dianggap memenuhi persyaratan pengakuan di masa depan sebagai akibat dari
peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian. Suatu pos yang memiliki karakteristik esensial dari
suatu unsur tetapi tidak dapat memenuhi kriteria pengakuan tetap harus diungkapkan dalam
catatan, materi penjelasan, atau skedul tambahan. Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika

3.

4.

5.

6.

7.

pengetahuan mengenai pos tersebut dipandang relevan untuk mengevaluasi posisi keuangan,
kinerja, dan perubahan posisi dan perubahan posisi keuangan suatu organisasi oleh pemakaian
laporan keuangan sektor publik.
Aktiva
Aktiva diakui dalam laporan posisi keuangan jika manfaat ekonominya di masa depan atau jasa
potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan aktiva tersebut mempunyai nilai
yang dapat diukur dengan andal.
Aktiva tidak akan diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran telah terjadi, dan
manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam organisasi setelah periode
akuntansi berjalan.sebagai alternatif, transaksi semacam itu meniimbulkan pengakuan pengelola
organisasi sektor publik mempunyai maksud lain dalam menghasilkan manfaat ekonomi bagi
organisasi di masa depan.
Kewajiban
Kewajiaban diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran sumber daya yang
memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban (obligation) sekarang, dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
Dalam prakteknya, kewajiban (obligation) menrut kontrak yang belum dilaaksanakan oleh keduan
belah pihak (misalnya, kewajiban atas pesanan persediaan yang belum diterima) pada umumnya
tidak diakui sebagai kewajiban dalam laporan keuangan sektor publik.
Ekuitas
Ekuitas dapat disubklasikasikan dalam laporan posisi keuangan, di mana relevansi
pengklasifikasikannya terjadi apabila pos tersebut mengindikasikan pembatasan hukum atau
pembatasan lainnya atas kemampuan organisasi untuk menggunakan ekuitas.
Pembentukan cadangan sangat dianjurkan untuk memberikan perlindungan tambahan kepada
entitas bila terjadi defisit. Eksistensi serta besarnya cadangan menurut peraturan perundangan
yang berlaku merupakan saldo surplus.
Pendapatan
Pendapatan diakui dalam laporan kinerja keuangan jika kenaikan manfaat ekonomi dimasa depan,
yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban,telah terjadi dan dapat diukur
dengan handal. Hal ini berarti bahwa pengakuan pendapatan telah terjadi bersamaan dengan
pengakuan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban .
Prosedur yang biasanya dianut dalam praktek untuk mengakui pendapatan, seperti ketentuan
bahwa pendapatan telah diperoleh, merupakan penerapan kriteria pengakuan dalam kerangka
dasar ini. Pada umumnya, prosedur semacam ini di maksudkan untuk membatasi pengakuan
pendapatan pada pos- pos yang dapat diukur dengan handal dan memiliki derajat kepastian yang
cukup.
Biaya
Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan jika penurunan manfaat ekonomi di masa depan
yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat di
ukur dengan handal. Hal ini berarti bahwa pengakuan biaya terjadi bersamaan dengan pengakuan
kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva (misalnya, akrual hak karyawan atau penyusutan aktiva
tetap).
Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan berdasarkan hubungan langsung antara biaya yang
timbul dan pos pendapatan tertentu di peroleh. Proses yang biasanya disebut penandingan biaya

dengan pendapatan(matching of cost with revenues) ini melibatkan pengakuan pendapatan dan
biaya secara bersamaan, yang dihasilkan secara langsung dan bersama – sama dari transaksi atau
peristiwa lain yang sama. Namun , penerapan konsep penandinagan (matching)dalam kerangka
dasar ini tidak memperkenankan pengakuan pos yang tidak memenuhi definisi aktiva atau
kewajiban dalam laporan posisi keuangan.
Manfaat ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi, dan hubungannya dengan
pendapatan hanya dapat ditentukan secara luas atau tidak langsung. Biaya diakui dalam laporan
kinerja keuangan atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis. Hal ini sering
diperlakukan dalam pengakuan biaya penyusutan atau amortisasi yang berkaitan dengan
penggunaan aktiva seperti aktiva tetap,goodwill, dan paten.prosedur alokasi ini dimaksudkan
untuk mengakui biaya dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat ekonomi dari aktiva
bersangkutan.
Biaya segera diakui dalam laporan kinerja keuangan jika pengeluaran itu tidak menghasilkan
manfaat ekonomis atau jasa potensial di masa depan, atau jika manfaat ekonomis di masa depan,
dan/atau jasa potensial,tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan posisi keuangan
sebagai aktiva. Biaya juga diakui dalam laporan kinereja keuangan, pada saat kewajiban
timbul,tanpa adanya pengakuan aktiva.