laporan best practice kepala sekolah

A. PROFIL SEKOLAH
1. Data sekolah
a. Nama Sekolah

: SMP Negeri 6 Amlapura

b. Akreditasi

:B

c. Alamat

: Banjar Dinas Tinjalas, Seraya Timur, Karangasem

2. Latar belakang
a. Visi
“Terwujudnya SMP Negeri 6 Amlapura Unggul Dalam Prestasi yang Berwawasan
Budaya”.
Indikator:
1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang relevan;
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien;

3. Terwujudnya lulusan yang cerdas;
4. Terwujudnya ketersediaan tenaga Pendidik dan Kependidikan yang profesional;
5. Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang memadai;
6. Terwujudnya manajemen sekolah yang baik;
7. Terwujudnya penyusunan RAPBS dengan melibatkan stakeholder;
8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik

b. Misi Sekolah
1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang relevan.
a. Mewujudkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap
b. Mewujudkan pengembangan perangkat pembelajaran silabus dan RPP
c. Mewujudkan pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan lokal

1

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
a. Mewujudkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
b.


Mewujudkan pengembangan metode pembelajaran

3. Terwujudnya lulusan yang cerdas
a. Mewujudkan pengembangan kegiatan bidang akademik
4. Terwujudnya ketersediaan tenaga Pendidik dan Kependidikan yang
profesional.
a. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang handal dan profesional
5. Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang memadai
a. Mewujudkan fasilitas sekolah yang memadai
b. Mewujudkan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan
c. Mewujudkan lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala
6. Terwujudnya manajemen sekolah yang baik
a. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang baik
b. Mewujudkan pengembangan administrasi sekolah
7. Terwujudnya Penyusunan RAPBS dengan melibatkan stakeholder
a. Mewujudkan penyusunan RAPBS dengan melibatkan stakeholder
b.Mewujudkan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel
8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik
a. Mewujudkan pengembangan perangkat model-model penilaian pembelajaran
yang tepat

b. Mewujudkan standar kurikulum muatan lokal

2

c. Program Rencana Pengembangan sekolah yang akan tereaslisasi (Tujuan
Pengambangan sekolah)
Adapun tujuan pengembangan sekolah sampai akhir tahun pelajaran 2014/2015
adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap
2. Menghasilkan pengembangan perangkat pembelajaran silabus dan RPP
3. Menghasilkan pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan lokal
4. Menghasilkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
5. Menghasilkan pengembangan metode pembelajaran
6. Meningkatkan rata-rata hasil ujian nasional menjadi 7,21 pada tahun
2014/2015
7. Menghasilkan pengembangan kegiatan bidang akademik
8. Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang handal dan profesional
9. Menghasilkan fasilitas sekolah yang memadai
10. Menghasilkan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan

11. Menghasilkan lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala
12. Menghasilkan manajemen berbasis sekolah yang baik
13. Menghasilkan pengembangan administrasi sekolah
14. Menghasilkan penyusunan RKAS dengan melibatkan stakeholder
15. Menghasilkan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel
16. Menghasilkan pengembangan perangkat model-model penilaian pembelajaran
yang tepat
17. Menghasilkan standar kurikulum muatan lokal

3

d. Kesenjangan antara kondisi ideal yang diinginkan dengan kondisi nyata saat ini
(Identifikasi Tantangan Nyata)
1. Perangkat kurikulum untuk saat ini belum lengkap dan diharapkan untuk empat
tahun ke depan supaya dapat dilengkapi dengan sempurna.
2. Pengembangan perangkat pembelajaran untuk saat ini baru mncapai 60%,
untuk

empat


tahun

kedepan,

diharapkan

pengembangan

perangkat

pembelajaran dapat mencapai 68%.
3. Untuk saat ini, kurikulum muatan lokal sudah terlaksana melalui mata
pelajaran budi pekerti dan bahasa bali. Untuk empat tahun kedepan, diharapkan
kurikulum muatan lokal dapat ditingkatkan pengembangannya dengan
menambahkan aspek karakter bangsa.
4. Untuk tahun pelajaran 2011/2012, belum semua guru melaksanakan
pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Untuk empat tahun
kedepan, diharapkan semua guru mampu melaksankan pembelajaran aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
5. Untuk saat ini, hanya sebagian guru yang sudah mengembangkan metode

pembelajaran yang variatif dalam proses pembelajaran. Untuk empat tahun
kedepan diharapkan semakin banyak guru yang bisa mengembangkan metode
pembelajaran yang variatif.
6. Untuk tahun 2011/2012 rata-rata nilai ujian nasional adalah 6,41 dan
diharapkan pada tahun 2014/2015 rata-rata hasil ujian nasional menjadi 7,21.
Sehingga dalam empat tahun kedepan ,diharapkan terdapat peningkatan
sebesar 0,8.

4

7. Kegiatan-kegiatan bidang akademik pada saat ini belum tersusun dan terancang
dengan baik. Untuk empat tahun kedepan diharapkan terdapat rancangan yang
jelas untuk pengembangan kegiatan-kegiatan akademik.
8. Pada saat ini, dari 17 tenaga pendidik yang tersedia, hanya 5 orang yang
berstatus negeri. Untuk empat tahun kedepan, sampai 2014/2015 diharapkan ke
17 guru yang ada bisa berstatus negeri
9. Fasilitas penunjang pembelajaran yang tersedia untuk saat ini baru mencapai
50%. Diharapkan dalam waktu empat tahun kedepan terdapat peningkatan
fasilitas penunjang pembelajaran sebesar 20%, sehingga pada tahun pelajaran
2014/2015 fasilitas pembelajaran yang tersedia menjadi 70%

10. Pada akhir tahun saat ini kelengkapan sarana belajar baru mencapai 50%.
Diharapkan dalam waktu empat tahun kedepan terdapat peningkatan sarana
dan prasrana sebesar 20%, sehingga pada tahun pelajaran 2014/2015 sarana
dan prasrana yang tersedia menjadi 70%.
11. Kondisi pada saat ini lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala
belum sepenuhnya terlaksana. Diharapkan empat tahun kedepan sekolah yang
berwawasan Wiyata Mandala bisa terwujud dengan baik.
12. Menejemen sekolah pada saat ini belum tertata dengan baik. Diharapkan empat
tahun kedepan sekolah memiliki menejemen yang tertata baik yang sesuai
dengan himbauan pemerintah daerah.
13. Administrasi sekolah saat ini baru mencapai 60%. Untuk empat tahn kedepan
diharapkan terjadi peningkatan pengembangan administrasi sebesar 20%
sehingga pada akhir tahun 2014/2015 administrasi sekolah bisa mencapai 80%.

5

14. Sekolah pada tahun pelajaran 2011/2012 belum sepenuhnya melibatkan
stakeholder dalam penyusunan RKAS. Pada tahun 2014/2015 diharapkan
sekolah bisa melibatkan semua stakeholder dalam penyusunan RKAS.
15. Pembiayaan sekolah pada tahun pelajaran 2011/2012 hanya mencapai skala

50% atau sekitar Rp 570.000 per tahun per siswa. Untuk empat tahun kedepan
diharapkan terjadi peningkatan anggaran per siswa sebesar Rp 230.000
sehingga pada tahun pelajaran 2014/2015 anggaran per siswa mencapai Rp.
800.000 atau 70%.
16. Saat ini sekolah belum memiliki perangkat model-model pembelajaran. Untuk
empat tahun kedepan, sekolah diharapkan memiliki perangkat model-model
pembelajaran yang cukup memadai.
17. Kurikulum muatan lokal saat ini belum sesuai dengan standar. Terdapat mata
pelajaran muatan lokal yang belum miliki silabus. Untuk empat tahun kedepan,
diharapkan semua mata pelajaran muatan lokal memiliki silabus.

Data Keadaan Sekolah
1. Tamatan Siswa (3 tahun terakhir )
Siswa yang
Tahun

Rata-rata

melanjutkan


NEM/UAN

Ke SMA / SMK

Tamatan %
Pelajaran

2008-2009

Jumlah
48

Target
53=100%

Hasil
6.58

Target
5.50


(%)
Jumlah
Target
30
48= 63%

2009-2010

44

44,100

7,13

6,50

33

44= 75%


2010-2011
45
45,100
6,41
6,50
35
45= 78%
2. Prestasi yang pernah dicapai oleh Sekolah ( Akademik dan non akademik)
4.1. Bidang Akademik
6

No
Nama Kegiatan

Tingkat

Juara ke

Tahun

V

2008

Juara ke

Tahun

Ket.

.
1.

Pelajaran

Kecamatan

Berprestasi

4.2. Bidang Non Akademik
No
Nama Kegiatan

Tingkat

.
1.

Lomba Gerak Jalan

Kecamatan

III

2008

2.

Lomba Gerak Jalan

Kecamatan

III

2009

3.

Lomba Gerak Jalan

Kedesaan

I,II,III

2008

4.

Lomba Gerak Jalan

Kedesaan

I,II,III

2010

5.

Lomba Gerak Jalan

Kedesaan

I,II,III

2011

Ket.

3. Angka Mengulang siswa (3 tahun terakhir)
Kelas / Jumlah

Tahun
VII

Ke

VIII

Jml

IX

t

Pelajaran
-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4. Kondisi Siswa
Tahun
Pelajaran

L

VII
P

Kelas / Jumlah
VIII
Jm L P Jm
l

l
7

Jm
L

IX
P Jm
l

l

PSB
Jml

Jml

Pend

Diterima

2006/2007

37

16

53

-

-

-

-

-

-

53

.
53

2007/2008

22

22

44

3

1

53

-

-

-

97

44

44

2008/2009

37

11

45

7

6

44

3

1

53

14

45

45

2009/2010

53

43

96

2

2

45

7

6

44

2

96

96

2010/2011

67

38

10

2

2

91

2

2

45

18

105

91

2011/2012

53

61

5

3

1

10

2

2

86

5

114

114

11

4

1

3

3

1

24

4

4

4

4

1

0

8

3

4

3

30

6

3

7

9

3

6

7

53

5. Jumlah Rombongan Belajar
Tahun

Kelas / Jumlah
VII

VIII

IX

Jumlah

1

1

2

4

2009 / 2010

3

2

1

6

2010 / 2011

3

3

1

7

2011 / 2012
3
2
2
6. Keadaan Guru Tahun Pelajaran 2011 / 2012

7

Pelajaran
2008 / 2009

Ijasah

Guru Tetap

Tertinggi

Jm
L

P

S-2

-

-

l
-

S-1

4

1

5

Guru

Guru Tidak

Bantu/

Tetap
Jml

Kontrak
Jm
L P
l
- -

L
-

-

9

-

8

Keterangan

Jm
P
-

l
-

-

2

11

16

Ket.

D-3

-

-

-

-

-

-

1

-

1

1

D-2/D-1/

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

1

5

-

-

-

10

2

12

17

SLTA

7. Keadaan Pegawai Tata Usaha / Staf Tata Usaha
Pegawai Tidak
Pegawai Tetap

Ijasah Tertinggi

Jml

S-1

L
-

P
1

Jml
1

L
-

Tetap
P
-

D-3

-

-

-

-

D-2/D-1/SLTA

-

-

-

SD – SMP

-

1

1

8.

Jml
-

1

-

-

-

4

1

5

5

1
5

1

1
6

1
7

Ket.

Sarana Prasarana
: 6000 m2

1. Tanah = Luas
Status

: Sertifikat / hak pakai

2. Gedung

:

No

Luas
Ruang

Jumlah

Keterangan

.
1.

Teori/ Kelas

3

( M2)
216 m2

2.

Laboratorium

-

-

3.

Perpustakaan

1

120 m2

9

4.

Keterampilan

-

-

5.

Kesenian

-

-

6.

Komputer

-

-

7.

AudioVisual

-

-

8.

UKS

-

-

9.

BK

-

-

10.

Tempat Sembahyang

1

52,5 m2

11.

( Pura)

-

-

12.

Kopsis

-

-

13.

Kantin Sekolah

-

-

14.

Warintek

-

-

15.

Ruang Ganti

1

8 m2

16.

Gudang

1

10,5 m2

17.

Kepala Sekolah

1

21 m2

18.

Tata Usaha

5

120,75 m2

19.

Kamar Mandi / WC Guru

4

120,75 m2

20.

Kamar mandi / WC Siswa

1

42 m2

21.

Ruang Guru

-

-

22.

Ruang OSIS

1

120,75 m2

23.

Rumah Penjaga Sekolah

1

24 m2

24.

Tempat Sepeda Guru

-

-

25.

Tempat Sepeda Siswa

1

24 m2

Ruang Sirkulasi
3.

Buku
No

Nama Buku

Jumlah
10

.

Judul

Buku

134

134

1.

Buku Koleksi

2.

Jumlah Referensi

5

10

3.

Buku Paket

23

2025

Jumlah

162

2170

B. PENGKONDISIAN
1. PENYEDIAAN SARANA
1.1 Sarana pendukung pendidikan dan lingkungan cukup menunjang untuk ketercapaian
sarana, diantaranya:
1.1.1

Pemasangan majalah dinding

1.1.2

Ada pajangan tentang gemar membaca

1.1.3

Ada tiang bendera di halaman depan sekolah

1.1.4

Penataan taman dan halaman depan

1.1.5

Penataan gudang-gudang

1.1.6

Adanya program pembinaan yang berkelanjutan dalam memelihara daya dukung
sarana dan lingkungan

1.1.7

Mengusahakan penanaman tanaman Apotik Hidup

1.1.8

Penambahan tanaman hijau di halaman sekolah
11

1.2 Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan berwawasan lingkungan dengan
rincian sebagai berikut:
1.2.1

Mengusahan ketersediaan media pembelajaran yang memadai dan relevan

1.2.2

Menciptakan

iklim

pembelajaran

aktif,

inovatif,

kreatif,

efektif

dan

menyenangkan
1.2.3

Memberdayakan usaha-usaha kecil di sekolah untuk menndapatkan income
(masukan tambahan)

2. KETELADANAN
Merupakan prilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan dan peserta didik dalam
memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi
panutan bagi peserta didik lain. Misalnya nilai disiplin, kebersihan dan kerapian, kasih
sayanga, kesopanan, perhatian, jujur dan kerja keras.
Contoh kegiatan keteladanan:
2.1 Religius
a. Sembahyang bersama guru, tenaga kependidikan, dan siswa di halaman sekolah
b. Guru menjadi model yang baik dalam berdoa, ketika berdoa maka guru member
contoh dengan berdoa khusuk sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak.
2.2 Kedisiplinan
a. Jam 07.00 semua guru sudah ada di sekolah menyambut siswa belajar
b. Tenaga kependidikan sudah ada di sekolah jam 07.30 dan pulang pada pukul 13.00

12

c. Menjaga kebersihan
d. Berbicara yang sopan
e. Mengucapkan terima kasih
f.

Meminta maaf

g. Menghargai pendapat orang lain
2.3 Kejujuran
a. Pendidik memberikan penilaian secara objektif
b. Pendidik menepati janji kepada peserta didik
2.4 Cinta tanah air
Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan upacara dan peringatan hari besar
keagamaan bersama peserta didik.

3. PENGAHARGAAN DAN PEMBERDAYAAN
Bentuk penghargaan yang diberikan pihak sekolah kepada peserta adalah dalam
lomba kebersihan taman dan lomba kebersihan kelas. Penilaian taman dan kelas dilakukan
setiap akhir semester dan yang mendapat juaradiberikan piala berglir dan hadiah tetap
seperti sapu, kain pel, serok, tong sampah. Hadiah ini diserahkan pada saat pembagian
raport.
Adapun bentuk terapan itu dilakukan sebagai berikut:
1. Pada pukul 07.15 semua siswa harus berada di sekolah dengan toleransi 15 menit.
Siswa pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Bagi siswayang
melanggar diberikan sanksi berupa membersihkan lingkungan sekolah.
2. Jam 07.00 semua guru sudah berada di sekolah. Bagi guru yang tidak hadir tepat
waktu, diberikan teguran.

13

3. Kerapian dan kebersihan pakaian dicek setiap hari oleh seluruh guru, diawali oleh
guru jam pertama. Siswa yang tidak berpakaian rapi diminat merapikannyadan
diberitahu cara berpakaian rapi (kreteria rapi yaitu baju dimasukkan, atribut
lengkap, menggunakan kaos kaki dan sepatu yang ditentukan)
4. Kerapian rambut dicek setia hari oleh guru, panjang ukuan rambut tidak boleh kena
telinga dan kerah baju. Apabila ditemukan siswa yang rabutnya tidak sesuai denagn
aturan yang ditetaokan, siswa yang bersangkutan untuk mencukur rambut dan
diberi tenggang waktu tiga hari, sekiranya masih membandel, rambut yang
bersangkutan akan dipoting oleh guru atau petugas yang ditunjuk oleh sekolah.
5. Memberikan sanksi pada siswa yang punya kebiasaan membuang sampah
sembarangan.

C. PERENCANAAN
1. Program yang akan dilaksanakan
Perencanaan pendidikan karakter bangsa di satuan pendidikan, orang tua, siswa dan
masayarakat sekitar. Prosedur perencanaan pelaksanaan program dan pengembangan dan
mengintegrasikan pendidikan karakter di sekolah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
a.

Melaksanakan sosialisasi pendidikan karakter dan melakukan komitmen bersama antar
seluruh komponen warga sekolah (tenaga pendidik dan kependidikan serta komite
sekolah)

b.

Membuat komitmen dengan semua stakeholder (seluruh warga sekolah, orang tua
siswa, komite, dan tokoh masyarakat setempat untuk mendukung pelaksanaan
pendidkan karakter)

14

c.

Melakukan analisa terhadap kondisi sekolah (internal dan eksternal) yang dikaitkan
dengan nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan di sekolah. Hal ini dilakukan
untuk menetapkan nilai-nilai dan indikator keberhasilan yang diprioritaskan, sumber
daya, sarana yang diperlukan, serta prosedur penilaian keberhasilan.

d.

Menyususn rencana sekolah berkaitan dengan penetapan nilai pendidikan karakter.

e.

Membuat progam pelaksanaan pendidikan karakter yang berisi:
 Pengintegrasian melalui pembelajaran
 Penyusunan mata pelajaran muatan local
 Penjadwalan dan penambahan jam belajar di sekolah

f.

Melakukan pengkondisian seperti:
 Penyediaan sarana
 Keteladanan
 Penghargaan dan pemberdayaan

2. Jadwal
Adapun jadwal pelaksanaan program pendidikan karakter di satuan pendidikan
adalah sebagai berikut:
No
1

Program
Jadwal Pelaksanaan
Melaksanakan sosialisasi pendidikan karakter dan Setiap awal semester pada
melakukan komitmen

bersama antar seluruh seiap tahun pelajaran

komponen warga sekolah (tenaga pendidik dan
2

kependidikan serta komite sekolah)
Membuat komitmen dengan semua stakeholder Setiap awal tahun pelajaran
(seluruh warga sekolah, orang tua siswa, komite,
dan tokoh masyarakat setempat) untuk mendukung

3

pelaksanaan pendidkan karakter
Melakukan analisa terhadap kondisi sekolah Seiap akhir tahun pelajaran
(internal dan eksternal) yang dikaitkan dengan
15

No

Program
nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan

Jadwal Pelaksanaan
di

sekolah. Hal ini dilakukan untuk menetapkan nilainilai

dan

diprioritaskan,

indikator
sumber

keberhasilan
daya,

sarana

yang
yang

4

diperlukan, serta prosedur penilaian keberhasilan.
Menyususn rencana sekolah berkaitan dengan Setiap awal semester pada

5

penetapan nilai pendidikan karakter
seiap tahun pelajaran
Membuat progam pelaksanaan pendidikan karakter Setiap awal tahun pelajaran
yang berisi:
 Pengintegrasian melalui pembelajaran
 Penyusunan mata pelajaran muatan local
 Penjadwalan dan penambahan jam belajar

6

di sekolah
Melakukan pengkondisian seperti:

Sepanjang

 Penyediaan sarana

pelaksanaan

program

 Keteladanan
 Penghargaan dan pemberdayaan
D. PELAKSANAAN PROGRAM KARAKTER BANGSA
1.

PENGINTEGRASIAN MELALUI PEMBELAJARAN
Pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam mata pelajaran adalah pengenalan

nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan pengintegrasian nilainilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui pembelajaran, baik yang
berlangsung didalam maupun diluar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya
kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi
(materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik untuk mengenal,
menyadari/peduali, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikan perilaku. Nilai–nilai
sudah mulai terintegrasi pada semua mata pelajaran terutama pengembangan nilai peduli
lingkungan, sehat, religi, dan disiplin.

16

Pelaksanaan pengintegrasian melalui pembelajaran terlihat pada dokumentasi
berikut:

Kegiatan belajar mengajar di kelas

Siswa sedang mengikuti kegiatan pembelajaran

17

Dokumentasi di atas memperlihatkan proses belajar pembelajaran yang
mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan
karakter bangsa diintegrasikan dalam seiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran.
Integrasi pendidikan karakter dalam proses pembelajaran dilaksanakan mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Dengan
ditanamkannya nilai dan budaya karakter bangsa melalui pengintegrasian dalam proses
pembelajaran, maka diharapkan siswa bisa memiliki karakter sesuai dengan harapan.

2.

MENYUSUN MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL
Nilai-nilai pengintegrasian dijabarkan pada mata pelajaran termasuk mata pelajaran

muatan lokal. Untuk mata pelajaran muatan lokal yang dipilih di SMP Neger 6 Amlapura
adalah budi pekerti dan bahasa bali. Muatan lokal Budi Pekerti dan bahasa Bali sudah
mengintegrasikan nilai-niali karakter bangsa meliputi peduli pada nilai lingkungan, sehat,
religi, dan disiplin. Nilai-nilai tersebut dituangkan ke dalam indikator dan kegiatan
pembelajaran pada silabus dan RPP.
3.

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN PENGEMBANGAN DIRI
Kegiatan ekstrakurikuler diri yang dilakukan di SMP Negeri 6 Amlapura adalah

sebagai berikut.
Adapun

contoh

pengitegrasian

pendidikan

karakter

melalui

kegiatan

ekstrakurikuler di SMP Negeri 6 Amlapura adalah sebagai berikut:
Jenis Pengembangan Diri

Nilai-nilai yang
ditanamkan

Strategi

A. Kegiatan
Ekstrakurikuler
1. KIR

Komunikatif

Pembinaan rutin

Rasa Ingin Tahu

Mengikuti Perlombaan

Kerja Keras

Pameran

18

atau

pekan

Jenis Pengembangan Diri

2. Mejejaitan

Nilai-nilai yang
ditanamkan
Senang Membaca

Strategi
ilmiah

Menghargai Prestasi

Publikasi ilmiah secara

Jujur
Disiplin

internal
Pembinaan rutin

Jujur

Berkompetisi

Peduli budaya

internal

dan eksternal

Peduli sosial
3. Kebun

Semangat kebangsaan
Disiplin

Pembinaan rutin

Kebersihan

Kegiatan rutin pada hari

Kesehatan lingkungan

sabtu.

Tanggung Jawab
Kerja Keras
Kerja Sama
4. Volly

Peduli lingkungan
Disiplin

Latihan rutin

Sportivitas

Perlombaan Olahraga

Menghargai prestasi

Sparing Partner

Kerja keras

Berkompetisi

Cinta damai
5. Perisai Diri

Jujur
Disiplin

Latihan rutin

Sportivitas

Perlombaan Olahraga

Menghargai prestasi

Sparing Partner

Kerja keras

Berkompetisi

Cinta damai
6. Wirama

7. Tari

Jujur
Disiplin

Latihan rutin

Jujur

Mengikuti vocal Group

Peduli Budaya

Pegelaran seni

Peduli Sosial
Disiplin

Latihan rutin

19

Jenis Pengembangan Diri

Nilai-nilai yang

Strategi

ditanamkan
Jujur

Mengikuti kompetisi

Peduli Budaya

Pegelaran seni

Cinta tanah air
Semangat kebangsaan
Peduli Sosial
Pelaksanaan program karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler ditunjukkan pada
dokumentasi berikut:

Pelaksanaan ekstra KIR

20

Pelaksanaan ekstra mejejaitan

Pelaksanaan ekstra kebun

21

Pelaksanaan ekstra volly

Pelaksanaan ekstra wirama

Pelaksanaan ekstra tari
22

Dokumentasi di atas menunjukkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sekaligus
menumbuhkan aspek-aspek karakter dalam diri siswa. Kegiatan ekstrakurikuler Kelompok
Ilmiah Remaja (KIR), Mejejaitan, Volly, Perisai Diri (PD), Wirama, Tari, dan Kebun
dilaksanakan sebagai salaha satu program sekolah yang memberikan keahlian tertentu bagi
siswa. Pelaksanaan ekstrakurikuker juga dijadikan sebagai ajang untuk mengenalkan dan
menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa. Adapun nilai-nilai karakter yang diharapkan
dimiliki siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler adalah komunikatif, rasa ingin tahu, kerja
keras, senang membaca, menghargai prestasi, jujur, disiplin, jujur, peduli budaya, peduli
sosial, semangat kebangsaan, kebersihan, kesehatan lingkungan, tanggung jawab, kerja
sama, sportivitas, cinta damai, peduli lingkungan.
Program pengembangan diri merupakan program pendidikan karakter di sekolah
melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari hari sekolah. Adapun kegiatan yang
termasuk ke dalam program pengembangan diri adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan rutin sekolah
Kegiatan rutin sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus
menerus dan konsisten setiap saat. Adapaun contoh pelaksanaan kegiatan rutin ini
adalah mengucapkan salam panganjali umat “Om Suastiastu” dan parama santi setiap
akan mulai dan menutup pelajaran dan mengadakan kegiatan pembersihan di sekolah
secara rutin setiap hari sabtu. Adapuan pelaksanaan kegiatan rutin sekolah ditunjukkan
pada gambar berikut:

23

Persiapan pembersihan setiap hari sabtu
Gambar di atas menunjukkan kegiatan pengarahan dari guru sebelum siswa melakukan
kegiatan pembersihan pada hari sabtu pagi. Adapun nilai-nilai karakter yang
diharapkan tertanam pada siswa melalui kegiatan ini adalah bertanggung jawab, peduli
lingkungan, kerja keras dan peduli social
2. Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan merupakan kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saait itu
juga. Kegiatan ini dilakukan pada saat guru dan tenaga kependidikan mengetahui
adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat
itu juga. Adapun contoh kegiatan ini misalnya ketika guru dan tenaga kependidikan
menemukan siswa yang membuang sampah sembarangan langsung diberikan
pemahaman tentang pentingnya kebersihan pada siswa tersebut, dan langsung diajak
memungut sampah tersebut dan selanjutnya dibuang di tong sampah.
3. Keteladanan
Keteladanan merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain
dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapakan
menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga
kependidikan menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan

24

nilai–nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain
adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap
sesuai dengan nilai-nilai itu. Yang termasuk keteladanan yang sudah dilaksanakan di
SMP Negeri 6 Amlapura adalah berpakaian rapi, bekerja keras, bertutur kata sopan,
perhatian terhadap peserta didik, jujur dan menjaga kebersihan.
4.

PENJADWALAN DAN PENAMBAHAN JAM BELAJAR DI SEKOLAH
Sekolah menyusun dokumen KTSP yang sudah mengandung nilai-nilai karakter

budaya bangsa, kewirausahaan dan ekonomi kreatif agar setiap komponen yang
dikembangkan di dalam kurikulum memiliki koridor yang jelas dan setiap komponen yang
ada di dalam kurikulum memiliki persepsi yang sama dan sinergi dalam mewujudkan visi,
misi dan tujuan masing-masing satuan pendidikan yang merupakan kesepakan bersama
oleh seluruh unsure satuan pendidikan sehingga pelaksanaan kurikulum di setiap satuan
pendidikan menjadi lebih baik dan bermasyarakat.
Untuk penjadwalan dan penambahan jam belajar di sekolah diatur sesuai dengan
hasil rapat dewan guru dan berpedoman pada kesepakatan MKKS di kabupaten di mana
untuk penjadwalan muatan loka diatur sebagai berikut:
a.

Untuk mata pelajaran muatan lokal bahasa bali dialokasikan waktu 2 jam dalam satu
minggu.

b.

Untuk mata pelajaran budi pekerti dialokasikan waktu 1 jam setiap satu minggu.
Kedua mata pelajaran tersebut dijadwalkan dalam daftar pelajaran yang ada di kelas.

E. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
Untuk keberlangsungan pelaksanaan pendidikan karakter perlu dilakukan penilaian
keberhasilan dengan menggunakan pengamatan berupa perilaku semua warga dan kondisi
sekolah. Penilaian ini dilakukan secara terus menerus mulai dari menelaah kembali

25

perencanaan, kurikulum, dan pelaksanaan semua kegiatan yang berkaitan dengan
pendidikan karakter yaitu:
1. Mengimplemetasikan program pengembangan diri berkaitan dengan pengembangan
nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam budaya sekolah
2. Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung implementasi pengembangan nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
3. Implementasi nilai dalam pembelajaran
4. Ketercapaian rencana sekolah berkaitan dengan penerapan nilai-nilai pendidikan
budaya dan karakter bangsa
5. Penilaian penerapan nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa pada pendidik,
tenaga kependidikan, dan peserta didik
6. Membandingkan kondisi awal dengan kondisi akhir dan merancang program
lanjutan
Dari penilaian dan tindak lanjut ini diharapkan untuk nilai disiplin yang
diprioritaskan, sebelumnya belum terimplementasikan dalam kehidupan sekolah sekarang
telah nampak dalam budaya sekolah, diantaranya disiplin untuk datang dan masuk kelas
tepat waktu. Dalam kehadiran di kegiatan lainnya juga ada perubahan kehadiran seperti
kehadiran dalam ikut bakti social, upacara bendera, suka duka, dan kegiatan lainnya di
sekolah adanya suatu perubahan yang cukup signifikan.
F. PENUTUP
Fungsi pendidikan karakter selain mengembangakan dan memperkuat potensi
pribadi juga menyaring penaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta
didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karaer
sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah
melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun

26

serangkaian kegiatan pngembangan diri yang dilakukan di kelas dan di luar sekolah.
Pembiasaan dalam kehidupan, seperti religious, jujur, disiplin, toleransi, kerja keras, cinta
damai, tanggung jawab, dan sebagainya perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga
sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai nilai tersebut tentunya perlu
ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik
yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa.
Pendidikan karakter bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau
merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih pada upaya penanaman nilai nilai baik melalui
mata pelajaran, program pengembangan diri, maupun budaya sekolah. Begitu pula melalui
program pengembangan diri seperti kegiatan rutin di sekolah, kegiatan spontan,
keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembanan pendidikan karakter ini perlu
dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya
diharapkan menghasilkan budaya sekolah.
Demikian yang dapat ditulis mengenai pelaksanaan pendidikan budaya dan
karakter bangsa di

SMP Negeri 6 Amlapura. Selanjutnya, kritik dan saran yang

membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati pelaksana pedidikan untuk
kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat
sekolah. Selanjutnya, kualitas peserta didik yang memiliki akhlak mulia sebagai
pencerminan bangsa yang berbudi luhur juga dapat diwujudkan.

SUMBER BAHAN
Kemendiknas. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta
Kemendiknas. 2010. Buku Induk Pembangunan karakter. Jakarta
Kemendiknas. 2010. Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter. Jakarta

27

Pusat Kurikulum. 2010. Bantuan Teknis Profesional Tim Pengembang Kurikulum di
Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota. Jakarta
Pusat Kurikulum. 2009. Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pedoman Sekolah. Jakarta

28