Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Penila

ARTIKEL ILMIAH
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA
KEUANGAN PADA KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Juwita Septi Ardini Nasution
juwitasepty@gmail.com
ABSTRACT
The researched is based on the premise that cash flow statement plays an
important role in assessing the company’s financial performance. In assessing
financial performance analysis is required to determine the exact description of
the company’s financial condition and determine a strategy for the future.
Therefore this study aims to describe analysis of the cash flow statement on
Partnerships and Community Development PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan is used as an assessment of the company’s financial
performance. The study was conducted at Partnerships and Community
Development PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan particularly in
financial department. The research approach used is a qualitative approach to the
type of descriptive research. Analyze data using descriptive statistics.
The results obtained and the conclusions of this study as well, among
others, that the analysis of cash flow statement using the ratios of cash flow can
not be used to assess the company’s financial performance. This is because the

company in assessing its financial performance refers to Surat Keputusan Menteri
BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian Kesehatan BUMN.
Therefore, the analysis of the cash flow statement is not optimal due to the lack of
information concerning the details of the budget and its realization in each year
then need to be considered by the company to carry out the separation on the part
of revenues and expenditures for each activity group cash flow making it easier
for the user to know the details of the amount of revenue and expenditure for each
of these activities.
Keywords : Cash Flow Statement, Financial Performance
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan
suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga
dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan
yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting
agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan
lingkungan. Kinerja keuangan perusahaan pada dasarnya diperlukan sebagai alat
untuk mengukur financial health (kesehatan keuangan) perusahaan. Kinerja
keuangan perusahaan digunakan sebagai media pengukuran subyektif yang


menggambarkan efektivitas penggunaan aset oleh sebuah perusahaan dalam bisnis
utamanya dan meningkatkan pendapatan.
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para
penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan perilaku manusia dalam
melaksanakan peran yang dimainkannya dalam mencapai tujuan organisasi.
Penilaian kinerja dilakukan bertujuan untuk memotivasi karyawan dalam
mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.
Penilaian kinerja perusahaan penting dilakukan oleh manajemen, pemegang
saham, pemerintah dan pihak lain yang berkepentingan. Dengan mendeteksi
kinerja keuangan perusahaan, kita dapat mengidentifikasi kondisi perusahaan.
Kinerja perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang dikeluarkan
secara periodik. Laporan keuangan berupa neraca, laba rugi, arus kas, dan
perubahan modal yang secara bersama-sama memberikan suatu gambaran tentang
posisi keuangan perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan
sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi
pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaianpenyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian.
Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Medan dipilih sebagai objek penelitian karena PT. Perkebunan Nusantara III
merupakan perusahaan yang bonafit dan sudah jelas sistem yang berjalan
didalamnya. Kemitraan dan bina lingkungan merupakan bagian dari PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang mengatur mengenai penyaluran
dana sosial perusahaan kepada masyarakat. Oleh karena alasan di atas, peneliti
tertarik untuk mengupasnya lebih dalam.
Herry (2015) mengemukakan bahwa kinerja keuangan umumnya diukur
berdasarkan penghasilan bersih (laba) atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain
seperti imbalan investasi (return on investment) penghasilan per saham (earning
per share). Harahap (2010) mengemukakan kinerja keuangan sebagai suatu
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara
baik dan benar. Handoko (2010) telah membuktikan bahwa rasio-rasio keuangan
yaitu working capital to total asset, current liabilities to inventory, operating
income to total assets, total asset turnover secara simultan dapat mempengaruhi
prediksi pertumbuhan laba dalam menguji pengaruh kas terhadap tingkat
likuiditas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Harahap (2011)
mengemukakan bahwa rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio
profitabilitas secara simultan mempunyai pengaruh dalam memprediksi
pertumbuhan laba.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah analisis laporan arus kas
yang diukur dari rasio digunakan sebagai alat penilaian kinerja keuangan di
Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi kepada
manajemen perusahaan agar dapat dimanfaatkan dalam peningkatan dan
perbaikan pada kegiatan operasional perusahaan, khususnya dalam penilaian
posisi keuangan perusahaan dengan menggunakan laporan arus kas.

TINJAUAN PUSTAKA
Laporan Arus Kas
Pengertian laporan arus kas menurut Simamora (2001) laporan arus
kas (cash flow statement) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan
pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan
terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara
merekonsilisasi saldo awal dan akhir kas.
Kieso, Warfield & Weygandt (2008) menyatakan bahwa informasi dalam
laporan arus kas dapat membantu para investor, kreditor dan pihak lainnya
menilai hal-hal berikut:
1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.
2. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi

kewajibannya.
3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari
kegiatan operasi.
4. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas
selama suatu periode.
Tujuan laporan arus menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009) adalah
memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu
perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas
berdasarkanaktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama
suatu periode akuntansi.
Penyusunan laporan arus kas menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009)
laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
1.Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan
(principal revenue-producing activities). Arus kas tersebut pada umumnya
bearasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi pendapatan
laba atau rugi bersih.
2.Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pengungkapan arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu

dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan.
3.Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
Aktivitas ini perlu diungkapkan secara terpisah untuk memprediksi klaim
terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Perusahaan menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut.
Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut
terhadap posisi perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi
tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara ketiga
aktivitas tersebut

Format Umum Laporan Arus Kas
Nama Perusahaan
LAPORAN ARUS KAS
Periode Tercakup

Kas yang dihasilkan (digunakan untuk):
Arus kas dari aktivitas operasi............................................... Rp XXX
Arus kas dari aktivitas investasi...........................................
XXX
Arus kas dari aktivitas pendanaan........................................
XXX
Kenaikan (penurunan) bersih kas................................................
XXX
Kas pada awal periode.................................................................
XXX
Kas pada akhir periode.................................................................
XXX
Tidak seperti laporan keuangan utama lain, laporan arus kas tidak disusun
dari neraca percobaan yang disesuaikan. Herry (2015) mengemukakan informasi
untuk menyiapkan laporan arus kas biasanya berasal dari tiga sumber:
a. Neraca perbandingan memberikan jumlah perubahan dalam aktiva,
kewajiban, dan ekuitas dari awal ke akhir periode.
b. Data perhitungan laba-rugi periode berjalan membantu pembaca
menentukan jumlah kas yang disediakan atau digunakan selama periode
tersebut.

c. Data transaksi terpilih dari buku besar memberikan informasi terinci
tambahan yang diperlukan untuk menentukan bagaimana kas disediakan
atau digunakan selama periode tersebut.
Penilaian Kinerja
Herry (2015) mengemukakan bahwa kinerja perusahaan adalah hasil dari
banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen.
Oleh karena itu, untuk menilai kinerja perusahaan ini perlu dilibatkan analisis
dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan, dan
mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif.
Penilaian Kinerja PKBL
Penilaian Kinerja pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
PKBL sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN No.S-723/MBU/2013, tanggal 3
Desember 2013, meliputi;
(a) Efektivitas Penyaluran Dana
Aspek kinerja diukur melalui rasio (dalam persentase) antara jumlah
dana yang disalurkan dan jumlah dana yang tersedia. Adapun indikator
yang ditetapkan untuk menilai kinerja penyaluran dana tersebut adalah
sebagai berikut:
Efektivitas Penyaluran Dana PKBL
Penyerapan (%)

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121