Karya dan ilmiah dan umay

Upload
Browse
Sign inJoinUpload
Download
1

of 17

Askep Anak Dengan Child Abuse
Ratings: (0)|Views: 1,030|Likes: 0
Published by Hergun Shinigami
A. PENGERTIAN
• Child abuse atau perlakuan yang salah terhadap anak didefinisikan sebagai segala perlakuan
buruk terhadap anak ataupun adolens oleh orang tua, wali, atau orang lain yang seharusnya
memelihara, menjaga, dan merawat mereka.
• Child abuse adalah suatu kelalaian tindakan atau perbuatan orangtua atau orang yang merawat
anak yang mengakibatkan anak menjadi terganggu mental maupun fisik, perkembangan
emosional, dan perkembangan anak secara umum.
• Sementara menurut U.S Departement of Health, Education and Wolfare memberikan definisi
Child abuse sebagai kekerasan fisik atau mental, kekerasan seksual dan penelantaran terhadap
anak dibawah usia 18 tahun yang dilakukan oleh orang yang seharusnya bertanggung jawab

terhadap kesejahteraan anak, sehingga keselamatan dan kesejahteraan anak terancam.
See more
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA CHILD ABUSE
A . P E N G E R T I A N

Child abuse atau perlakuan yang salah terhadap anak didefinisikan sebagai segala perlakuan
buruk terhadap anak ataupun adolens oleh orang tua, wali, atau orang lain yangseharusnya
memelihara, menjaga, dan merawat mereka.

Child abuse adalah suatu kelalaian tindakan atau perbuatan orangtua atau orang yangmerawat
anak yang mengakibatkan anak menjadi terganggu mental maupun fisik, perkembangan
emosional, dan perkembangan anak secara umum.

Sementara menurut U.S Departement of Health, Education and Wolfare memberikandefinisi
Child abuse sebagai kekerasan fisik atau mental, kekerasan seksual dan penelantaran terhadap
anak dibawah usia 18 tahun yang dilakukan oleh orang yangseharusnya bertanggung jawab
terhadap kesejahteraan anak, sehingga keselamatan dankesejahteraan anak
terancam.B . K L A S I F I K A S I Terdapat 2 golongan besar yaitu :1.
Dalam keluarga



Penganiayaan fisik, non Accidental “injury” mulai dari ringan “bruiser laserasi” sampai pada
trauma neurologik yang berat dan kematian. Cedera fisik akibathukuman badan di luar batas,
kekejaman atau pemberian racun.

Penelantaran anak/kelalaian, yaitu: kegiatan atau behavior yanglangsung dapat menyebabkan
efek merusak pada kondisi fisik anak dan perkembangan psikologisnya. Kelalaian dapat berupa:

Pemeliharaan yang kurang memadai. Menyebabkan gagal tumbuh, anak merasakehilangan kasih
sayang, gangguan kejiwaan, keterlambatan perkembangan

Pengawasan yang kurang memadai. Menyebabkan anak gagal mengalami resikountuk terjadinya
trauma fisik dan jiwa

Kelalaian dalam mendapatkan pengobatan

Kegagalan dalam merawat anak dengan baik

Kelalaian dalam pendidikan, meliputi kegagalan dalam mendidik anak agar mampu berinteraksi
dengan lingkungannya, gagal menyekolahkan atau menyuruh anak mencari nafkah untuk

keluarga sehingga anak terpaksa putus sekolah.

Penganiayaan emosionalDitandai dengan kecaman/kata-kata yang merendahkan anak, tidak
mengakui sebagaianak. Penganiayaan seperti ini umumnya selalu diikuti bentuk penganiayaan
lain.

Penganiayaan seksual mempergunakan pendekatan persuasif. Paksaan pada seseorang anak
untuk mengajak berperilaku/mengadakan kegiatan seksual yangnyata, sehingga menggambarkan
kegiatan seperti: aktivitas seksual (oral genital, genital,anal, atau sodomi) termasuk incest.2. Di
luar rumah

dalam institusi/ lembaga,

di tempat kerja,

di jalan,

di medan perang.
C . E T I O L O G I Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak
mengalami kekerasan. Baik kekerasan fisik maupun kekerasan psikis, diantaranya adalah:


Stress yang berasal dari anak a. Fisik berbeda, yang dimaksud dengan fisik berbeda adalah
kondisi fisik anak berbedadengan anak yang lainnya. Contoh yang bisa dilihat adalah anak
mengalami cacat fisik.Anak mempunyai kelainan fisik dan berbeda dengan anak lain yang
mempunyai fisik yang sempurna. b. Mental berbeda, yaitu anak mengalami keterbelakangan

mental sehingga anak mengalami masalah pada perkembangan dan sulit berinteraksi dengan
lingkungan disekitarnya.c. Temperamen berbeda, anak dengan temperamen yang lemah
cenderung mengalami banyak kekerasan bila dibandingkan dengan anak yang memiliki
temperamen keras. Halini disebabkan karena anak yang memiliki temperamen keras cenderung
akan melawan bila dibandingkan dengan anak bertemperamen lemah.d. Tingkah laku berbeda,
yaitu anak memiliki tingkah laku yang tidak sewajarnya dan berbeda dengan anak lain. Misalnya
anak berperilaku dan bertingkah aneh di dalamkeluarga dan lingkungan sekitarnya.e. Anak
angkat, anak angkat cenderung mendapatkan perlakuan kasar disebabkanorangtua menganggap
bahwa anak angkat bukanlah buah hati dari hasil perkawinansendiri, sehingga secara naluriah
tidak ada hubungan emosional yang kuat antara anak angkat dan orang tua.

Stress keluargaa. Kemiskinan dan pengangguran, kedua faktor ini merupakan faktor terkuat
yangmenyebabkan terjadinya kekerasan pada anak, sebab kedua faktor ini berhubungan
kuatdengan kelangsungan hidup. Sehingga apapun akan dilakukan oleh orangtua terutamademi

mencukupi kebutuhan hidupnya termasuk harus mengorbankan keluarga. b. Mobilitas, isolasi,
dan perumahan tidak memadai, ketiga faktor ini juga berpengaruh besar terhadap terjadinya
kekerasan pada anak, sebab lingkungan sekitarlah yang menjadifaktor terbesar dalam
membentuk kepribadian dan tingkah laku anak.
c. Perceraian, perceraian mengakibatkan stress pada anak, sebab anak akan kehilangankasih
sayang dari kedua orangtua.d. Anak yang tidak diharapkan, hal ini juga akan mengakibatkan
munculnya perilakukekerasan pada anak, sebab anak tidak sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh orangtua,misalnya kekurangan fisik, lemah mental, dsb.

Stress berasal dari orangtua, yaitu:a. Rendah diri, anak dengan rendah diri akan sering
mendapatkan kekerasan, sebab anak selalu merasa dirinya tidak berguna dan selalu
mengecewakan orang lain. b. Waktu kecil mendapat perlakuan salah, orangtua yang mengalami
perlakuan salah pada masa kecil akan melakuakan hal yang sama terhadap orang lain atau
anaknyasebagai bentuk pelampiasan atas kejadian yang pernah dialaminya.c. Harapan pada anak
yang tidak realistis, harapan yang tidak realistis akan membuatorangtua mengalami stress berat
sehingga ketika tidak mampu memenuhi memenuhikebutuhan anak, orangtua cenderung
menjadikan anak sebagai pelampiasan kekesalannyadengan melakukan tindakan
kekerasan.D . M A N I F E S T A S I K L I N I S

Akibat pada fisik anak a. Lecet, hematom, luka bekas gigitan, luka bakar, patah tulang,

perdarahan retina akibatdari adanya subdural hematom dan adanya kerusakan organ dalam
lainnya. b. Sekuel/cacat sebagai akibat trauma, misalnya jaringan parut, kerusakan
saraf,gangguan pendengaran, kerusakan mata dan cacat lainnya.c. Kematian.

Akibat pada tumbuh kembang anak Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami
perlakuan salah, pada umumnyalebih lambat dari anak yang normal, yaitu:a. Pertumbuhan fisik
anak pada umumnya kurang dari anak-anak sebayanya yang tidak mendapat perlakuan salah. b.
Perkembangan kejiwaan juga mengalami gangguan, yaitu:

Kecerdasan


Berbagai penelitian melaporkan terdapat keterlambatan dalam perkembangan kognitif, bahasa,
membaca, dan motorik.

Retardasi mental dapat diakibatkan trauma langsung pada kepala, jugakarena malnutrisi.

Pada beberapa kasus keterlambatan ini diperkuat oleh tidak adanyastimulasi yang adekuat atau
karena gangguan emosi.


Emosi

Terdapat gangguan emosi pada: perkembangan kosnep diri yang positif, atau bermusuh dalam
mengatasi sifat agresif, perkembangan hubungan sosialdengan orang lain, termasuk kemampuan
untuk percaya diri.

Terjadi pseudomaturitas emosi. Beberapa anak menjadi agresif atau bermusuhan dengan orang
dewasa, sedang yang lainnya menjadi menarik diri/menjauhi pergaulan. Anak suka ngompol,
hiperaktif, perilaku aneh, kesulitan belajar, gagal sekolah, sulit tidur, tempretantrum, dsb.

Konsep diri
Anak yang mendapat perlakuan salah merasa dirinya jelek, tidak dicintai, tidak dikehendaki,
muram, dan tidak bahagia, tidak mampu menyenangi aktifitas dan bahkan ada yang mencoba
bunuh diri.

Agresif
Anak mendapatkan perlakuan yang salah secara badani, lebih agresif terhadap temansebayanya.
Sering tindakan agresif tersebut meniru tindakan orangtua mereka ataumengalihkan perasaan
agresif kepada teman sebayanya sebagai hasil miskinnyakonsep harga diri.


Hubungan sosial
Pada anak-anak ini sering kurang dapat bergaul dengan teman sebayanya atau
dengan orang dewasa. Mereka mempunyai sedikit teman dan suka mengganggu orangdewasa,
misalnya dengan melempari batu atau perbuatan-perbuatan kriminal lainnya.

Akibat dari penganiayaan seksualTanda-tanda penganiayaan seksual antara lain:Tanda akibat
trauma atau infeksi lokal, misalnya nyeri perianal, sekret vagina, dan perdarahan anus.Tanda
gangguan emosi, misalnya konsentrasi berkurang, enuresis, enkopresis, anoreksia,atau perubahan
tingkah laku.Tingkah laku atau pengetahuan seksual anak yang tidak sesuai dengan
umurnya.Pemeriksaan alat kelamin dilakuak dengan memperhatikan vulva, himen, dan anus
anak.

Sindrom munchausenGambaran sindrom ini terdiri dari gejala:Gejala yang tidak biasa/tidak
spesifik Gejala terlihat hanya kalau ada orangtuanyaCara pengobatan oleh orangtuanya yang luar
biasaTingkah laku orangtua yang berlebihanE . E V A L U A S I
D I A G N O S T I K
Diagnostik perlakuan salah dapat ditegakkan berdasarkan

riwayat penyakit, pemeriksaanfisik yang teliti, dokumentasi riwayat psikologik yang lengkap,
dan laboratorium.Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik

Penganiayaan fisik
Tanda patogomonik akibat penganiayaan anak dapat berupa:Luka memar, terutama di wajah,
bibir, mulut, telinga, kepala, atau punggung.Luka bakar yang patogomonik dan sering terjadi:
rokok, pencelupan kaki-tangan dalam air panas, atau luka bakar berbentuk lingkaran pada
bokong. Luka bakar akibat aliran listrik seperti oven atau setrika.Trauma kepala, seperti fraktur
tengkorak, trauma intrakranial, perdarahan retina, dan fraktur tulang panjang yang multipel
dengan tingkat penyembuhan yang berbeda.
Trauma abdomen dan toraks lebih jarang dibanding trauma kepala dan tulang pada penganiayaan
anak. Penganiayaan fisik lebih dominan pada anak di atas usia 2 tahun.
Pengabaian
Pengabaian non organic failure to thrive, yaitu suatu kondisi yang mengakibatkan
kegagalanmengikuti pola pertumbuhan dan perkembangan anak yang seharusnya, tetapi respons
baik terhadap pemenuhan makanan dan kebutuhan emosi anak.Pengabaian medis, yaitu tidak
mendapat pengobatan yang memadai pada anak penderita penyakit kronik karena orangtua
menyangkal anak menderita penyakit kronik. Tidak mampuimunisasi dan perawatan kesehatan
lainnya. Kegagalan yang disengaja oleh orangtua jugamencakup kelalaian merawat kesehatan
gigi dan mulut anak sehingga mengalami kerusakangigi.
Penganiayaan seksual
Tnda dan gejala dari penganiayaan seksual terdiri dari: Nyeri vagina, anus, dan penis serta
adanya perdarahan atau sekret di vagina.Disuria kronik, enuresis, konstipasi atau

encopresis.Pubertas prematur pada wanitaTingkah laku yang spesifik: melakukan aktivitas
seksual dengan teman sebaya, binatang,atau objek tertentu. Tidak sesuai dengan pengetahuan
seksual dengan umur anak sertatingkah laku yang menggairahkan.Tingkah laku yang tidak
spesifik: percobaan bunuh diri, perasaan takut pada orang dewasa,mimpi buruk, gangguan tidur,
menarik diri, rendah diri, depresi, gangguan stres post-traumatik, prostitusi, gangguan makan,
dsb.
Laboratorium
Jika dijumpai luka memar, perlu dilakuak skrining perdarahan. Pada penganiayaan
seksual,dilakukan pemeriksaan:Swab untuk analisa asam fosfatase, spermatozoa dalam 72 jam
setelah penganiayaan seksual.Kultur spesimen dari oral, anal, dan vaginal untuk genokokusTes
untuk sifilis, HIV, dan hepatitis BAnalisa rambut pubis
Radiologi
Ada dua peranan radiologi dalam menegakkan diagnosis perlakuan salah pada anak,
yaituuntuk:a. Identifiaksi fokus dari jejas b. DokumentasiPemeriksaan radiologi pada anak di
bawah usia 2 tahun sebaiknya dilakukan untuk menelititulang, sedangkan pada anak diatas 4-5
tahun hanya perlu dilakukan jika ada rasa nyeritulang, keterbatasan dalam pergerakan pada saat
pemeriksaan fisik. Adanya fraktur multipledengan tingkat penyembuhan adanya penyaniayaan
fisik.CT-scan lebih sensitif dan spesifik untuk lesi serebral akut dan kronik, hanya
diindikasikan pada pengniayaan anak atau seorang bayi yang mengalami trauma kepala yang
berat.MRI (Magnetik Resonance Imaging) lebih sensitif pada lesi yang subakut dan kronik

seperti perdarahan subdural dan sub arakhnoid.Ultrasonografi digunakan untuk mendiagnosis
adanya lesi viseralPemeriksaan kolposkopi untuk mengevaluasi anak yang mengalami

penganiayaan seksual.F . P E N A T A L A K S A N A A N Pencegahan
dan penanggulangan penganiayaan dan kekerasan pada anak adalah melalui:

Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan dapat melakukan berbagai kegiatan dan program yang
ditujukan padaindividu, keluarga, dan masyarakat.a . P r e v e n s i p r i m e r - t u j u a n :
promosi orangtua dan keluarga sejahtera.
Individu

Pendidikan kehidupan keluarga di sekolah, tempat ibadah, dan masyarakat

Pendidikan pada anak tentang cara penyelesaian konflik

Pendidikan seksual pada remaja yang beresiko

Pendidikan perawatan bayi bagi remaja yang merawat bayi

Pelayanan referensi perawatan jiwa

Pelatihan bagi tenaga profesional untuk deteksi dini perilaku kekerasan.
Keluarga

Kelas persiapan menjadi orangtua di RS, sekolah, institusi di masyarakat

Memfasilitasi jalinan kasih sayang pada orangtua baru

Rujuk orangtua baru pada perawat Puskesmas untuk tindak lanjut (follow up)

Pelayanan sosial untuk keluarga
Komunitas

Pendidikan kesehatan tentang kekerasan dalam keluarga

Mengurangi media yang berisi kekerasan

Mengembangkan pelayanan dukungan masyarakat, seperti: pelayanan krisis,
tempat penampungan anak/keluarga/usia lanjut/wanita yang dianiaya

Kontrol pemegang senjata api dan tajam b.Prevensi sekunder-tujuan: diagnosa dan tindakan bagi
keluarga yang stress
Individu
Pengkajian yang lengkap pada tiap kejadian kekerasan pada keluarga pada tiap pelayanan
kesehatan
Rencana penyelamatan diri bagi korban secara adekuat

Pengetahuan tentang hukuman untuk meminta bantuan dan perlindungan
Tempat perawatan atau “Foster home” untuk korban
Keluarga
Pelayanan masyarakat untuk individu dan keluarga
Rujuk pada kelompok pendukung di masyarakat (self-help-group). Misalnya:kelompok
pemerhati keluarga sejahtera
Rujuk pada lembaga/institusi di masyarakat yang memberikan pelayanan padakorban
Komunitas
Semua profesi kesehatan terampil memberikan pelayanan pada korban dengan standar prosedur
dalam menolong korban
Unit gawat darurat dan unit pelayanan 24 jam memberirespon, melaporkan, pelayanan kasus,
koordinasi dengan penegak hukum/dinas sosialuntuk pelayanan segera.
Tim pemeriksa mayat akibat kecelakaan/cedera khususnya bayi dan anak.
Peran serta pemerintah: polisi, pengadilan, dan pemerintahsetempat
Pendekatan epidemiologi untuk evaluasi
Kontrol pemegang senjata api dan tajamc . P r e v e n s i t e r t i e r - t u j u a n : r e d u k a s i d a n
rehabilitasi keluarga dengan kekerasan
Individu
Strategi pemulihan kekuatan dan percaya diri bagi korban
Konseling profesional pada individu
Keluarga
Reedukasi orangtua dalam pola asuh anak
Konseling profesional bagi keluarga
Self-help-group (kelompok peduli)
Komunitas
“Foster home”, tempat perlindungan
-

Peran serta pemerintah
“follow up” pada kasus penganiayaan dan kekerasan
Kontrol pemegang senjata api dan tajam

PendidikanSekolah mempunyai hak istimewa dalam mengajarkan bagian badan yang sangat
pribadi,yaitu penis, vagina, anus, mammae dalam pelajaran biologi. Perlu ditekankan bahwa
bagiantersebut sifatnya sangat pribadi dan harud dijaga agar tidak diganggu orang lain.
Sekolah juga perlu meningkatkan keamanan anak di sekolah. Sikap atau cara mendidik anak
juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi aniaya emosional. Guru juga dapat
membantumendeteksi tanda-tanda aniaya fisik dan pengabaian perawatan pada anak.

Penegak hukum dan keamananHendaknya UU no.4 thn 1979, tentang kesejahteraan anak cepat
ditegakkan secarakonsekuen. Hal ini akan melindungi anak dari semua bentuk penganiayaan dan
kekerasan.Bab II pasal 2 menyebutkan bahwa “anak berhak atas perlindungan terhadap
lingkunganhidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan
perkembangannyasecara wajar.

Media massaPemberitaan penganiayaan dan kekerasan pada anak hendaknya diikuti oleh artikelartikel
pencegahan dan penanggulangannya. Dampak pada anak baik jangka pendek maupun
jangka panjang diberitakan agar program pencegahan lebih ditekankan.G . A S U H A N
K E P E R A W A T A N 1 . P e n g k a j i a n Fokus pengkajian secara
keseluruhan untuk menegakkan diagnosa keperawatan berkaitandengan child abuse, antara lain:
Psikososial
1) Melalaikan diri (neglect), baju dan rambut kotor, bau2) Gagal tumbuh dengan baik 3)
Keterlambatan perkembangan tingkat kognitif, psikomotor, dan psikososial4) With drawl
(memisahkan diri) dari orang-orang dewasa
Muskuloskeletal
1) Fraktur 2) Dislokasi3) Keseleo (sprain)
Genito Urinaria
1) Infeksi saluran kemih2) Perdarahan per vagina3) Luka pada vagina/penis4) Nyeri waktu
miksi5) Laserasi pada organ genetalia eksternal, vagina, dan anus.
Integumen
1) Lesi sirkulasi (biasanya pada kasus luka bakar oleh karena rokok)2) Luka bakar pada kulit,
memar dan abrasi3) Adanya tanda-tanda gigitan manusia yang tidak dapat dijelaskan4) Bengkak.
2 . D i a g n o s a K e p e r a w a t a n a.Kerusakan pengasuhan b.d. usia muda terutama
remaja, kurang pengetahuan mengenai pemenuhan kesehatan anak dan ketidakadekuatan
pengaturan perawatan anak. b. Kapasitas adaptif: penurunan intracranial b.d cedera
otak c.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuanmemasukkan, mencerna, dan mengabsorpsi makanan karena faktor
psikologis.d.Resiko keterlambatan perkembangan b.d kerusakan tak akibat
kekerasan.3 . I n t e r v e n s i Dx I: Kerusakan pengasuhan b.d. usia muda terutama remaja,

kurang pengetahuanmengenai pemenuhan kesehatan anak dan ketidakadekuatan pengaturan
perawatan anak. NOC: Setelah dilakukan asuhan keperawatan maka orangtua akan menujukan
disiplinyang konstruktif, mengidentifikasi cara yang efektif untuk mengungkapkan marah
ataufrustasi yang tidak membahayakan anak, berpartisipasi aktif dalam konseling dan ataukelas
orangtua.Intervensi:
Dukung pengungkapan perasaan
Bantu orangtua mengidentifikasi deficit atau perubahan menjadi orangtua
Berikan kesempatan interaksi yang sering untuk orangtua atau anak
Keterampilan model peran menjadi orangtuaDx II: Kapasitas adaptif: penurunan intracranial b.d
cedera otak NOC: Setelah dilakukan asuhan keperawatan maka klien akan menunjukkan
peningkatankapasitas adaptif intrakranial yang ditunjukkan dengan keseimbangan
cairan,keseimbangan elektrolit dan asam-basa. Status neurologis, dan status
neurologis:kesadaran.Intervensi:
Pantau tekanan intrakranial dan tekanan perfusi serebral
Pantau status neurologis pada interval yang teratur
Perhatikan kejadian yang merangsang terjadinya perubahan pada gelombang TIK
Tentukan data dasar tanda vital dan irama jantung dan pantau perubahan selama dan sesudah
aktivitas
Ajarkan pada pemberi perawatan tentang tanda-tandayang mengindikasikan peningkatan TIK
(misalnya: peningkatan aktivitas kejang)
Ajarkan pada pemberi perawatan tentang situasispesifik yang merangsang TIK pada klien
(misalnya: nyeri dan ansietas); diskusikanintervensi yang sesuai.Dx III: Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuanmemasukkan, mencerna, dan
mengabsorpsi makanan karena faktor psikologis. NOC: Setelah dilakukan asuhan keperawatan
maka klien akan menunjukkan status gizia;asupan makanan, cairan, dan gizi, ditandai dengan
indicator berikut (rentang nilai 1-5:tidak adekuat, ringan, sedang, kuat, atau adekuat
total).Makanan oral, pemberian makanan lewat selang, atau nutrisi parenteral total.Asupan cairan
secara oral atau IVIntervensi:
Identifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap hilangnya nafsu makan pasien
Pantau nilai laboratorium, khususnya transferin, albumin dan elektrolit
Pengelolaan nutrisi: ketahui makanan kesukaan klien, pantau kandungan nutrisi dankalori pada
cetakan asupan, timbang klien pada interval yang tepat

Ajarkan metode untuk perencanaan makanan
Ajarkan klien/keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal
Pengelolaan nutrisi: berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana
memenuhinya.
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.http://mercusuarku.wordpress.com/
2008/08/10/perkembangan-manusia/Situasi anak-anak Dunia, 1991. UNICEFAdillah, Chairul.
1994. Penganiayaan Anak, Medika 3.
TUGAS KEPERAWATAN ANAK IASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN CHILD ABUSE
Disusun oleh :
1 . T A K E S I A R I S A N D Y PO.62.20.1.07.0342 . T R I P R I O
H E R Y A N T O PO.62.20.1.07.0353 . T R I S N I PO.62.20.1.07.0364 . U M M Y
K H A I R U N N I S A PO.62.20.1.07.037

DEPARTEMEN KESEHATAN R. IPOLTEKKES DEPKES PALANGKA RAYAJURUSAN
KEPERAWATAN2009
Activity (2)
Filters
Add to collectionReview Add NoteLike
1 thousand reads
1 hundred reads
Similar to Askep Anak Dengan Child Abuse
Asuhan Keperawatan Child Abuse
Febrian Abdullah

Asuhan Keperawatan Child Abuse
Nindya Widyadari
Askep Anak Dengan Child Abuse
Boboho Hero
Child Abuse pada anak
ian
Askep Anak Child Abuse
Nita Herawati
Askep Kekerasan Pada Anak Child Abuse
Richa Edwardi
Askep Anak Dengan Child Abuse
Yan Fha
Askep Kekerasan Pada Anak Child Abuse
Edwardi Bin Mohd Daud
Makalah Child Abuse
SriMulya
CHILD abuse
Fanny Chie Vierrania

More From This User
KINERJA 123421
Hergun Shinigami
achmad Faizin &winarsih
Hergun Shinigami
Tekanan+Intra+Kranial2+(Sum)

Hergun Shinigami
ASKEPTALASEMIA
Hergun Shinigami
Askep Anak Dengan IMPETIGO
Hergun Shinigami
Pengambilan Sampel Darah Arteri (Arterial Blood Gas Sampl...
Hergun Shinigami
laporan pendahuluan PNEUMONIA.docx
Hergun Shinigami
60-207-1-PB
Hergun Shinigami
Askep Anak Dengan Bblr
Hergun Shinigami
ASKEP Anak Dengan Gagal Nafas
Hergun Shinigami
Askep Anak Dengan Ensefalitis
Hergun Shinigami

Download and print this document
 Read and print without ads
 Download to keep your version
 Edit, email or read offline
Choose a format:
.DOC
Download

.PDF

Recommended

Asuhan Keperawatan Child Abuse
Febrian Abdullah
Asuhan Keperawatan Child Abuse
Nindya Widyadari
Askep Anak Dengan Child Abuse
Boboho Hero
kekerasan pada anak

Child Abuse pada anak
ian
Child Abuse pada anak
Page 1 of 3
Download and print this document
 Read and print without ads
 Download to keep your version
 Edit, email or read offline
Choose a format:
.DOC
Download
About








.PDF

Browse books
Browse documents
About Scribd
Team
Blog
Join our team!
Contact Us

Memberships
 Join today
 Your membership
 Gifts
Advertise with us
 AdChoices
Support





Help
FAQ
Press
Purchase help

Partners
 Publishers
 Developers / API
Legal
 Terms
 Privacy
 Copyright

© Copyright 2015 Scribd Inc.
Mobile Site
Language:
scribd