Pengaruh Apharteid Terhadap Keadaan Sosi

PAPER PENGANTAR ILMU HUBUNGAN
INTERNASIONAL
“PENGARUH APARTHEID TERHADAP KEADAAN
SOSIAL SAAT INI”
Disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah PIHI

Disusun Oleh:

GDE ADITYA WIDYATAMA
14/368472/SP/26431

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

POLITIK APARTHEID DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KEHIDUPAN SOSIAL SAAT INI

Pendahuluan

Ilmu hubungan internasional berfokus pada interaksi antar negara dalam suatu tatanan
sosial yang bersifat mendunia dan menciptakan adanya suatu hubungan antara satu aktor
dengan aktor lain. Ilmu hubungan internasional memiliki 3 konsep pembahasan yakni
koeksistensi, kooperasi, dan konflik. Antara 3 konsep pembahasan itu, konflik lah yang
paling disorot dan menjadi bahasan utama dalam ilmu hubungan internasional. Konflik dari
masa ke masa selalu menjadi topik utama dalam hubungan internasional dan terjadi seharihari. Konflik yang terdapat di dunia seakan tidak memiliki ujung. Setiap terselesaikannya
suatu konflik, pasti akan muncul konflik lain yang dipengaruhi konflik lampau. Konflik dapat
bermacam-macam bentuk dan penyebabnya, salah satunya adalah konflik etnis.
Konflik etnis yang pernah dan sampai sekarang masih terasa dampaknya adalah
konflik ras kulit hitam dan kulit putih. Di Afrika, konflik ini diwarnai dengan adanya politik
Apartheid. Konflik ini terjadi karena perbedaan ras kulit, yang mana orang yang berkulit
hitam diasingkan dan dibunuh oleh orang yang berkulit putih. Walaupun konflik ini telah
dianggap selesai, tetapi dampaknya terasa sampai saat ini di daerah Afrika. Bahkan
berdampak dalam beberapa bidang dalam kehidupan kita seperti politik, dan budaya.
Pembagian ras yang terjadi ini lama kelamaan mengarah kepada suatu tindakan diskriminasi.
Pemerintahan yang memisahkan ras kulit putih dan ras kulit hitam juga membagi daerah
pembangunan untuk pemukiman kulit putih dan kulit hitam, atau disebut juga homeland.1
Dalam paper ini, penulis akan memaparkan Apartheid lebih dalam serta
mempertanyakan, apakah Apartheid sudah benar-benar hilang atau belum? Atau apakah nilai
Apartheid masih sangat melekat khususnya dikalangan kulit putih atau mungkin masih

melekat di dalam diri kita sendiri?

1

Butler, Jefreey 2014y The Homelandsy
http://wwwysahistoreyorgyza/special-features/homelandsy (diakses 30 Desember 2015)

Landasan Konseptual

 Santosa,

Kristian.

2013.

Black

and

White


story

of

Apartheid.

http://repliqueministry.org/new/articles/read
Pada artikel ini dijelaskan tentang sejarah terjadinya sikap dan istilah rasisme yang
berawal pada tahun 1930an. Pada saat itu orang-orang Nazi pada masa kepemimpinan
Adolf Hitler dijadikan dasar terhadap terjadinya tindakan brutal (penyiksaan fisik
secara kejam) yang mereka lakukan terhadap orang-orang Yahudi.

 Sigiora, R. 2013. Perjuangan Rakyat Dalam Penghapusan Politik Apartheid di Afrika
Selatan. http://ejournal.unima.ac.id/index.php/jss/article/view/328
Pada jurnal ini dijelaskan tentang perjuangan masyarakat dan ras kulit hitam
melepaskan diri dari sistem politik Apartheid. Diceritakan juga muncul pahlawanpahlawan yang nantinya akan dikenang atas jasanya dalam memperjuangkan hak-hak
asasi para kaum ras kulit hitam.

 Universitas


Surabaya.

2001.

Jurnal

Dinamika

Hak

Asasi

Manusia.

http://books.google.co.id/books?
id=hym5EI9rZiwC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
Pada jurnal ini dijelaskan tentang teori yang menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Politik Apartheid jelas sangat melanggar hak asasi yang seharusnya seluruh manusia
mendapatkannya secara adil dan sama. Gejolak rasisme yang terjadi terus berlangsung

sampai sekarang. Pengaruh-pengaruh tersebut sangat kuat dan seakan sudah mendarah
daging dalam kehidupan sosial saat ini.

Hipotesis
Apartheid adalah sistem pemisahan ras legal yang diterapkan di Republik Afrika
Selatan dari tahun 1948 sampai 1993. Apartheid berasal dari kata bahasa Afrika yang berarti
“terpisah”. Undang-undang pertama yang mengatur sistem apartheid adalah Group Areas Act
of 1950 yang memisahkan ruang hidup antar warga negara. 2 Pada masa itu, orang kulit putih
dan non-kulit putih melakukan pekerjaan yang berbeda, tinggal di daerah berbeda, serta
memiliki gaji, akses pendidikan, dan akses kesehatan yang berbeda pula. Orang kulit putih
hidup di perkotaan dan kulit berwarna tinggal di pedesaan atau pinggir kota.
Meskipun Afrika Selatan mendapat kritik keras, apartheid baru mulai dihapuskan
pada tahun 1991. Sistem ini benar-benar punah saat Nelson Mandela terpilih sebagai presiden
kulit hitam pertama Afrika Selatan pada tahun 1994.3 Setelah Nelson Mandela meninggal
beberapa bulan ini, perjuangan kulit hitam untuk mempertahankan keberadaan haknya tetap
terjaga sampai sekarang. Kulit putih dan kulit hitam di Afrika hidup rukun. Somehow, konflik
ini menyebar sampai ke Amerika dan juga membawa pengaruh buruk di sana. Sampai
sekarang Amerika masih marak dengan kasus racism yang merupakan imbas dari konflik ini.

Pembahasan

Politik Apartheid berawal dari Afrika Selatan. Afrika Selatan merupakan salah satu
wilayah subur dunia dan memiliki hasil tambang emas yang sangat berlimpah dan bagus.
Pada awalnya, daerah ini dikuasai dan dijajah oleh Bangsa Portugis. Seiring beriringnya
waktu, rezim Portugis di tanah ini runtuh dan lengser. Lalu Afrika Selatan dikuasai oleh
Belanda pada abad ke-7. Sejak berada dalam kekuasaan kolonial Belanda, tanah Afrika
Selatan banyak dikunjungi oleh orang-orang Belanda, dan mereka juga menetap disana. Pada
tahun 1812, orang-orang Inggris ikut berdatangan ke daerah Afrika Selatan karena kekayaan
alamnya ini. Mereka mulai mendesak keberadaan orang-orang Belanda. Belanda yang tidak
terima dengan keadaan ini melancarkan perang. Tetapi akhirnya pihak Belanda mengalami
kekalahan. Namun perang ini merupakan awal mula Afrika Selatan dibagi menjadi 2 wilayah.
Afrika Selatan bagian utara dikuasai oleh bangsa Boer, sementara Afrika Selatan bagian
2

Evans, Marrisa Ky 2007y Apartheid (1948-1994)y
http://wwwyblackpastyorg/gah/apartheid-1948-1994y (diakses 30 Desember 2014)
3
Davidson, Kavitha Ay 2013y Nelson Mandela's Deathy
http://wwwyhuffingtonpostycom/2013/12/05/apartheid-histore-timeline-nelson-mandeladeath-dies-dead_n_3424291yhtmly (diakses 30 Desember 2014)

selatan dikuasai oleh bangsa Inggris. Pada daerah Afrika Selatan bagian selatan, Inggris

mendirikan negara Natal dan Cape Town, sedangkan pada bagian utara didirikan dua negara
yang bernama Oranye Vrijstaat dan Transvaal. 4 Seiring beridirinya kedua pihak yang saling
bertentangan ini, terus terjadi konflik dan saling serang antar kedua pihak.
Tepat pada tahun 1910, perang antar kedua pihak yang dikenal sebagai Perang Boer
ini berakhir yang membuat Inggris berhasil meraih kemenangan mutlak. Pada akhirnya
karena kekosongan pada daerah kekuasaan Belanda, Inggris menyatukan wilayah Afrika
Selatan menjadi satu bernama Uni Afrika Selatan. Uni Afrika Selatan menjadi negara yang
berbentuk republik yang dipimpin oleh seorang presiden wakil Inggris bernama Hendrik
Verwoed. Beliau memiliki kebijakan untuk memisahkan rakyat berkulit putih dan rakyat
berkulih hitam. Namun kebijakan tersebut malah menimbulkan diskriminasi di antara
keduanya yang merupakan awal dari politik Apartheid.5
Gejala-gejala Apartheid yang bisa dilihat sejak lama antara lain adalah dibentuknya
Native Land Act pada tahun 1913 yang melarang warga kulit hitam untuk membeli lahan di
luar daerah yang sudah disediakan pemerintah, sementara warga kulit putih diperbolehkan
membeli lahan di wilayah kulit hitam. Selain itu ada juga pembentukan Undang-Undang
Imoraitas pada tahun 1927 tentang larangan terjadinya perkawinan campuran antara kulit
putih dengan kulit hitam. Setelah Presiden Verwoed meninggal, posisinya digantikan oleh
Pieter Botha. Presiden baru inilah yang menetapkan sistem homeland. Pada tahun 1967,
beliau mengumumkan kepada rakyatnya jikalau pembentukan homeland-homeland ini
dimaksudkan untuk menjadikannya sebagai negara bagian otonom. Pada saat itu, tidak ada

seorang pun yang benar-benar memahami jika politik Apartheid yang membuat
pembangunan daerah pemukiman menjadi terpisah-pisah ini dimaksudkan untuk memecah
persatuan di Afrika Selatan dan juga menciptakan posisi yang dianggap aman bagi
keberadaan minoritas bangsa kulit putih pada saat itu.
Waktu demi waktu berjalan, orang-orang kulit hitam mulai mengerti jika tujuan
dilakukannya pembentukan homeland adalah diskriminasi yang berbau ras. Kondisi ini
membuat orang-orang kulit hitam mulai bangkit dan melakukan perlawanan. Namun
pemerintahan Pieter Botha tidak hanya diam dan bersembunyi. Mereka membasmi dan
melarang segala bentuk perlawanan dari pihak kulit hitam. Beberapa tokoh kulit hitam
4

Adams, Johny 2012y The History of Apartheid in South Africay http://www-csstudentsystanfordyedu/~cale/cs201/apartheidyhistyhtmly (diakses 30 Desember 2014)
5
Evans, Marrisa Ky 2007y Apartheid (1948-1994)y
http://wwwyblackpastyorg/gah/apartheid-1948-1994y (diakses 30 Desember 2014)

berhasil ditangkap dan ditahan. Melihat keadaan ini, mereka tidak menyerah. Mereka juga
melakukan perlawanan bersenjata. Selain itu juga melakukan perjuangan dalam bidang
politik untuk mengakhiri politik Apartheid ini.6
Seiring waktu berjalan, muncul para pahlawan yang memperjuangkan hak kaum kulit

hitam saat itu, salah satunya yakni Nelson Mandela. Beliau lahir pada tanggal 18 Juli 1918,
dan baru saja meninggal sekitar satu tahun yang lalu pada 5 Desember 2013. Beliau lahir di
Mrezo, sebuah desa kecil di tepi Sungai Mbashe di daerah Umtata, Afrika Selatan. Selepas
ayahnya, seorang penasihat pengadilan tinggi bernama Gadla Henry Mphakanyiswa,
meninggal dunia, Mandela dibimbing oleh pemimpin tertinggi kaum kulit hitam saat itu dan
dididik untuk menjadi seorang pemimpin. Mandela menamatkan pendidikan menengahnya di
Healdtourn Methodist Boarding School dan mendapatkan ijazah sarjananya di bidang
perniagaan di Universitas Fort Hare. Sebagai ahli Majelis Perwakilan Pelajar saat itu,
Mandela bersama dengan mendiang Oliver Tambo pernah menentang Apartheid dengan cara
mogok pelajar. Namun nasib sial menemui Mandela, karena hal tersebut beliau langsung
dikeluarkan dari universitas. Beliau kemudian melanjutkan pendidikan melalui program jarak
jauh di University of South Africa di Johannesburg. Setelah lulus, dia mendaftar dalam
program Sarjana Muda Undang-Undang di Universitas Witwaterstrand.7
Perjuangan orang-orang kulit hitam yang tidak mengenal lelah untuk mengakhiri
politik Apartheid ini akhirnya membuahkan hasil. Nelson Mandela sangat berperan penting
dalam membantu memperjuangkan penghapusan politik Apartheid ini. Akibat tindakannya,
beliau ditangkap dan dipenjarakan. Sejak saat itulah kampanye pembebasan Mandela mulai
dilancarkan di Afrika Selatan dan juga di luar Afrika Selatan. Akibat kampanye yang banyak
disorot tersebut, negara-negara lain ikut mengecam pemerintahan Afrika Selatan yang
menetapkan sistem politik Apartheid ini. Setelah mendapat tekanan tersebut, akhirnya politik

Apartheid berakhir pada tahun 1989, disusul oleh kebebasan Mandela pada tahun 1990 dan
pada tahun 1994 beliau terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.8
Apakah hubungan antara politik Apartheid pada masa lalu dengan kasus rasisme
terhadap kulit hitam yang sedang marak belakangan ini? Jika dilihat dari arti katanya, istilah
6

Butler, Jefreey 2014y The Homelandsy
http://wwwysahistoreyorgyza/special-features/homelandsy (diakses 30 Desember 2015)
7
Amarseah, Ahmady 2011y Biograf Nelson Mandelay
http://wwwytintabiografiycom/biografi-nelson-mandela-presiden-afrika-selatanybioy
(diakses 30 Desember 2014)
8
Evans, Marrisa Ky 2007y Apartheid (1948-1994)y
http://wwwyblackpastyorg/gah/apartheid-1948-1994y (diakses 30 Desember 2014)

Apartheid memiliki arti politik yakni diskriminasi warna kulit. Berdasar dari arti kata
tersebut, maka dapatlah ditarik garis pemahaman bahwa politik apartheid tidak lain
merupakan perwujudan dari beroperasinya rezim rasisme. Istilah “rasisme” untuk pertama
kalinya digunakan pada tahun 1930an ketika istilah baru diperlukan untuk menggambarkan

teori-teori yang oleh orang-orang Nazi di bawah kepemimpinan Adolf Hitler di Jerman
dijadikan dasar terhadap terjadinya tindakan brutal yang mereka lakukan terhadap orangorang Yahudi. Dalam perkembangannya, istilah ini kemudian digunakan untuk menyebutkan
tindakan dari pihak satu terhadap pihak lainnya yang bersifat diskriminatif. Tidak hanya
berhenti pada sifatnya yang diskriminatif, istilah rasisme juga mengandung arti kebencian
terhadap pihak lain secara permanen, dimana kebencian permanen ini terbangun dari
anggapan bahwa pihak lain semenjak kelahirannya adalah jahat, dan oleh sebab itulah mereka
patut untuk mendapatkan perlakuan yang tidak berperi kemanusiaaan, misalkan
didiskriminasikan, dihina atau diserang secara fisik.9
Di Afrika Selatan rezim rasisme dalam bentuk politik apartheid ini sangat nyata sekali
dirasakan oleh orang-orang kulit berwarna (kulit hitam). Bahkan lebih parahnya lagi,
beroperasinya rezim rasisme ini dilegitimasi oleh peraturan hukum atau dilegalkan. Dengan
diberlakukannya politik apartheid, maka akan berjalan skenario terciptanya orang-orang yang
dianggap rendah dan tersisih. Orang-orang inilah, yang celakanya dialamatkan pada warga
kulit hitam, yang kemudian diposisikan sebagai barisan buruh murah yang siap
mendatangkan keuntungan ketika mereka dieksploitasi tenaga kerjanya.
Dari data yang ditelusuri membuktikan bahwa pada saat politik apartheid
diberlakukan di Afrika Selatan, hal itu dibarengi dengan usaha dari orang-orang kulit putih
mencari keuntungan dengan cara membuka tambang-tambang intan dan emas. Untuk
kepentingan memberikan perspektif yang merendahkan dan menghinakan kepada warga kulit
hitam diciptakanlah mitos bahwa warga kulit hitam Afrika Selatan sebagai penduduk pribumi
yang biadab, primitif dan sebagai anak-anak keturunan Ham (anak kedua nabi Nuh) yang
dikutuk oleh Tuhan untuk menjadi budak selamanya. Namun hal ini tentu menimbulkan
adanya pemberontakan yang semakin meluas. Dalam catatan sejarah, perlawanan terhadap
rezim rasisme-apartheid ini mendorong terjadinya semangat berlawanan, yang akhirnya
berakhir pada kemenangan di pihak kaum kulit hitam di tahun 1990an. Namun demikian,
walau pun kemenangan dapat diraih, kemenangan itu bukan merupakan sebuah kemenangan
9

Rais, Hishamuddiny 2013y Rasisme, Perkauman & Sejarahnyay
http://wwwykeadilandaileycom/rasisme-perkauman-sejarahnea-oleh-hishamuddin-rais/y
(diakses 30 Desember 2014)

pasti mutlak atau selamanya bertahan yang membawa kemerdekaan 100%, karena
perlawanan itu hanya berhenti pada tataran permukaan, persamaan hak antara warga kulit
hitam dan kulit putih. Padahal akar dari beroperasinya rezim rasisme-apartheid adalah
kapitalisme. Oleh karena itulah, gempuran seharusnya tidak hanya berhenti pada tataran
permukaan saja akan tetapi diteruskan pada gempuran terhadap akarnya, yakni sistem
kapitalisme. Selama sistem kapitalisme tidak dihancurkan, maka selama itu pula rezim
rasisme akan terus beroperasi dengan memakai berbagai bentuk topeng. Bisa jadi rezim
rasisme ini akan menyusup ke dalam semangat nasionalisme, kefanatikan dalam beragama
atau kecurigaan tidak rasional terhadap pihak lain atau kelompok lain. Politik apartheid walau
pun telah diterapkan bertahun-tahun lamanya di Afrika Selatan, namun secara internasional
politik apartheid ini baru dikenal pada 1948.10
Di Amerika Serikat juga pernah terjadi tragedi rasisme serupa. Namun di sini lebih
berupa bentuk perbudakan yang akhirnya menyebabkan perang saudara. Perang saudara di
Amerika Serikat terjadi pada tahun 1861 sampai dengan tahun 1865. Di Amerika Serikat
bagian selatan, banyak orang yang menjadi budak yang menjadi kepemilikan orang lain, dan
sebagian besar budak ini memiliki ras kulit hitam dan dipaksa untuk mengerjakan tugas-tugas
berat. Sedangkan negara-negara bagian di utara telah memutuskan membuat hukum yang
menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memiliki atau memperbudak orang lain.
Negara-negara utara itu disebut juga negara bagian bebas dan di selatan disebut juga negara
bagian budak. Selain itu, sebagian besar tanah milik Amerika Serikat di barat belum dibagi
atas negara bagian, namun masih berupa teritori, di mana penduduk di sana bukan penduduk
asli. Tidakk seperti negara bagian, teritori itu tak membantu memutuskan siapa yang akan
menjadi presiden dan teritori itu tidak mengirimkan wakilnya ke Washington DC untuk
membuat hukum seluruh negeri. Banyak orang kulit putih yang pindah ke sana dan tiap orang
setuju bahwa suatu hari semua teritori itu harus disebut negara bagian. Di utara, orang ingin
negara-negara

bagian

itu

menjadi

negara

bebas.

Sementara

di

selatan,

orang

menginginkannya menjadi negara bagian budak.11
Lalu saat itu muncul seorang tokoh bernama Abraham Lincoln. Beliau yang berasal
dari utara dan saat itu berpacu demi jabatan presiden mengatakan bahwa semua negara
10

Sigiora, Ry 2013y Perjuangan Rakyat Dalam Penghapusan Politik Apartheid di Afrika
Selatany http://ejournalyunimayacyid/indexyphp/jss/article/view/328y (diakses 30 Desember
2014)
11
Bima, Kristiany 2010y Sejarah Perbudakan Amerika Serikaty
http://kristologycom/2010/08/18/sejarah-perbudakan/y (diakses 30 Desember 2014)

bagian itu akan menjadi negara bagian bebas meski beliau tidak merencanakan menyuruh
setiap budak di negara bagian budak itu. Para pemilik budak di selatan juga takut akan
beberapa orang yang mengatakan mereka ingin menetapkan tindakan tersebut sebagai suatu
kejahatan untuk memiliki para budak di semua bagian AS. Banyak juga orang di utara yang
tinggal di kota-kota dan bekerja di pabrik dan mereka menginginkan kebijakan yang
membantu ekonominya. Namun banyak juga orang di selatan yang tinggal di kota kecil dan
bekerja di pertanian, dan menginginkan kebijakan yang mendukung ekonominya. Mereka
sering tak bisa setuju pada keputusan terbaik. Saat Lincoln memenangkan pemilu dan
menjadi presiden baru, banyak negara budak yang memisahkan diri dari AS dan membentuk
negara baru, Negara Konfederasi Amerika, yang beribukota di Richmond, Virginia.12
Pada 4 Februari 1861, sebelum Lincoln dilantik, tujuh negara bagian sudah
menyatakan bergabung dengan Uni. Keadaan memanas pada 4 Maret dan pemberontakan
kecil pun mulai bermunculan. Hingga akhir tahun 1861, Missouri dan Kentucky dibagi
menjadi 2 yakni Pro-Selatan (Konfenderasi) dan Pro-Utara (Uni/Pemerintah). Ada total
sebanyak 23 negara bagian yang setia pada Uni selama perang. Sementara 7 negara bagian
merupakan anggota Konfederasi. Untuk menghadapi peperangan, negara Konfederasi
membentuk Tentara Konfederasi. Ada dua daerah penting di mana perang itu terjadi-di
wilayah barat dan di wilayah timur. Di wilayah timur, ada ibukota AS, Washington, District
of Columbia, dan ibukota Konfederasi di Richmond. Kedua kota itu hanya berjarak 90 mil.
Di daerah ini, pemimpin militer Konfederasi ialah Robert E. Lee. Beliau berhasil menekan
pasukan Uni mundur, namun berhasil dihambat oleh pasukan Uni dalam Pertempuran
Antietam. Akan tetapi, Pertempuran Gettysburglah yang merupakan titik balik perang ini.
Pertempuran Gettysburg banyak memakan korban jiwa, baik dari Uni dan Konfederasi, tetapi
jumlah pasukan Konfederasi lebih sedikit jika dibandingkan pasukan Uni, sehingga jelas
kerugian berada di pihak Konfederasi. Sejak perang ini, Konfederasi hampir tidak pernah lagi
melancarkan serangan. Di wilayah barat, daerah Sungai Mississippi. Di wilayah ini, pasukan
Konfederasi banyak mengalami kekalahan. Pasukan Uni yang dipimpin oleh Ulysses Grant
banyak memenangkan pertempuran di daerah ini. Pasukan Uni menduduki hampir semua
kota di sungai Mississippi, namun Konfederasi masih memegang Vicksburg. Pada 4 Juli
1863, Vicksburg akhirnya menyerah kepada Ulysses. Kekalahan ini membagi wilayah
Konfederasi menjadi dua bagian dan membuka jalan untuk menyerang jantung pertahanan
dari Konfederasi. Lincoln memutuskan bahwa Ulysses ialah jendral terbaiknya. Ia
12

Prawidea Mukti, Swastiy 2013y Biograf Abraham Lincolny
http://profilymerdekaycom/mancanegara/a/abraham-lincoln/y (diakses 30 Desember 2014)

mengangkat Ulysses sebagai jenderal di bagian timur. Grant menyerang Lee kembali dalam
Operasi Appomattox. Lee menyadari pasukannya telah kalah banyak dan ia akhirnya
menyerah pada Grant pada 9 April 1865. Menyerahnya Lee menandai kehancuran negara
Konfederasi. Kemenangan untuk Uni selain mengakhiri negara Konfederasi, juga mengakhiri
praktik perbudakan terutama untuk kaum kulit hitam di Amerika Serikat, dan memperkuat
posisi pemerintah federal. Permasalahan sosial, politik, ekonomi, dan rasial setelah
peperangan berhasil dituntaskan pada tahun 1877.13
Rasisme di Amerika Serikat terus berlanjut. Seiring dengan kondisi ini, muncul
pahlawan-pahlawan pejuang hak asasi para bangsa kulit hitam yang baru. Salah satunya
adalah Martin Luther King Jr. yang berasal dari Atlanta, Amerika Serikat. King adalah
seorang pendeta di Gereja Baptis Montgomery, Alabama yang berjuang melawan
diskriminasi ras. Pada tahun 1963, King memimpin demonstrasi pemboikotan bus di
Birmingham. Pemboikotan itu dilakukannya tanpa menggunakan kekerasan. Ia mengikuti
prinsip-prinsip Mahatma Gandhi yang melakukan perlawanan dengan menghindari
kekerasan. Untuk beberapa tahun, ia membuat kesuksesan besar, tetapi secara berangsurangsur orang-orang kulit hitam muda menjauhinya karena mereka tidak dapat menerima
prinsip anti kekerasan. Sebaliknya, King tidak pernah berhenti dan meluaskan programnya.14
Akibat aksinya dalam menentang diskriminasi terhadap orang-orang kulit hitam, King
pun dipenjarakan di penjara Birmingham. Di penjara, ia menulis surat yang diberi judul
“Surat dari Penjara Birmingham”. Dalam suratnya, King menyatakan bahwa ia merasa
dipanggil untuk menyuarakan suara hatinya terhadap ketidakadilan yang terjadi pada
zamannya. Ia juga melancarkan kritik kepada orang-orang yang tidak setuju terhadap
pemboikotan Bus di Birmingham. Bagi King, mereka adalah orang-orang yang tidak peka
dan tidak dapat melakukan analisis terhadap penyebab utama dari pemboikotan itu. Menurut
King, mereka terbuai dalam keadaan yang terjadi dan tidak mampu mendobrak dominasi
kekuasaan orang-orang kulit putih. Pidatonya dengan judul "Saya Memiliki Impian" pada
pawai berbarisnya ke Washington, DC membuatnya semakin terkenal. Pada 1963, ia
menerima penghargaan Nobel Perdamaian. Ia ditembak hingga meninggal dunia ketika ia

13

Mahesa, Bimay 2013y Perang Saudara Amerika Serikaty http://wwwybimbieycom/perangsaudara-amerika-serikatyhtmy (diakses 30 Desember 2014)
14
Muzakkir, Zackey 2012y Biograf Martin Luther King Jr.
http://profilymerdekaycom/mancanegara/m/martin-luther-king-jr/y (diakses 30 Desember
2014)

melakukan aksi di Memphis pada 4 April 1968. Kematiannya menyebabkan banyak
kerusuhan dan bentrokan di berbagai kota di seluruh Amerika Serikat.15
Lalu bagaimana dengan saat ini? Apakah nilai-nilai Apartheid ikut hilang bersama
dengan sistem politiknya? Ternyata kenyataannya tidak. Apartheid saat ini lebih menunjukan
intisarinya yakni rasisme. Rasisme saat ini menjadi persoalan penting, khususnya di negaranegara barat. Tidak hanya negara barat, bahkan secara tidak langsung kita secara tidak sadar
maupun tidak sadar menerapkan sikap rasis tersebut. Di Amerika Serikat contohnya, sewaktu
pemilihan presiden beberapa tahun lalu. Survei mengatakan bahwa dari bebrapa orang yang
tidak memilih Barrack Obama sebagai presiden selanjutnya adalah karena tidak mau
negaranya dipimpin oleh orang kulit hitam yang berasal dari kaum minoritas. Selain itu juga
pernah terjadi insiden saat pidato Obama pada tahun 2009. Pada saat itu, Presiden Barrack
Obama sedang membawakan pidato yang ditujukan kepada kongres. Tiba-tiba salah satu
anggota dari kongres Partai Republik, Joe Wilson, berteriak “Anda berbohong!”. Seorang
“ratu” talkshow ternama di Amerika Serikat, Oprah Winfrey, menilai hal ini sebagai
diskriminasi ras. Oprah berpendapat bahwa Joe Wilson dapat berteriak seperti itu karena
tidak menghormati Obama sebagai presiden, melainkan hanya melihatnya sebagai orang
keturunan Afrika-Amerika. Inilah beberapa contoh yang dapat dikatakan rasis. Kita lihat
bahwa memang Apartheid sudah lama hilang. Tetapi nilainya terus melekat dalam diri
individu-individu secara tidak sengaja maupun tidak sengaja.16
Saat ini bahkan di Amerika Serikat sendiri, rasisme sudah menjadi salah satu hal yang
dimaklumi oleh beberapa orang. Terbukti beberapa jokes lucu yang terkenal di Amerika
Serikat tidak jarang berbau rasis. Tetapi seiring dengan hal itu, ada pula pihak yang masih
merasa direndahkan bila ada yang menyinggung tentang ras, terutama kulit hitam. Oleh
karena itu saat ini sudah banyak film yang mengisahkan perjuangan individu-individu yang
semasa hidupnya pernah mengalami dan menerima sikap diskriminatif semasa hidupnya.
Salah satu contoh film yang dikenal banyak orang adalah 12 Years a Slave. Film ini
mengisahkan tentang Solomon Northup, seorang negro Amerika yang bekerja sebagai tukang
kayu dan akhirnya diculik ke Washington DC pada tahun 1841 dan dijadikan budak selama
bertahun-tahun. Walaupun memiliki hubungan yang baik dengan majikannya, tetap saja
15

Kurnia, RySy 2007y Martin Luther King, Jr.
http://biokristiysabdayorg/martin_luther_king_jry (diakses 30 Desember 2014)
16
Troe, Roberty 2009y Rep. Joe Wilson Yells Out "You Lie!" During Obama Health Care
Speech http://wwwyhuffingtonpostycom/2009/09/09/gop-rep-wilson-eellsout_n_281480yhtmly (diakses 30 Desember 2014)

Northup mendapat perlakuan yang tidak seharusnya ia dapatkan dari lingkungan sekitarnya. 17
Kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang dan menyadarkan bahwa rasisme itu suatu
perbuatan yang kejam. Seiring berjalannya waktu, orang-orang kulit hitam mulai dihormati di
Amerika Serikat. Namun tetap saja ada orang kulit putih yang tetap bertindak rasis terhadap
orang kulit hitam.
Dalam beberapa bidang kehidupan juga rasisme telah masuk dan membawa pengaruh
buruk terhadap suatu sosial. Contohnya pada bidang olahraga. Siapa yang tidak kenal
sepakbola? Dibalik ketenaran dan kecintaan banyak orang terhadap cabang olahraga ini,
sepakbola menyimpan sisi kelamnya yang disebut rasisme. Saking maraknya kasus rasisme
dalam sepakbola beberapa waktu silam, lembaga tertinggi sepakbola dunia, yakni FIFA,
sampai mengeluarkan selogan “Say No To Racism”. Selogan ini pasti ada pada setiap
pertandingan sepakbola resmi berlangsung, baik itu dalam bentuk banner, iklan, maupun
sideline text suatu stadion sepakbola.

Kesimpulan
Tragedi yang menyebabkan munculnya Politik Apartheid sangat mempengaruhi
kehidupan saat ini. Pengaruh konflik etnis ini menyebar dengan sangat luas dan sulit untuk
dihentikan. Walaupun telah lama Politik Apartheid dihentikan dan sudah banyak perjuangan
yang dilakukan untuk menghentikannya, tetap saja pengaruhnya terasa sampai saat ini. Saat
ini kasus-kasus racism banyak terjadi terutama di daerah Amerika dan Eropa. Banyak actor
baik politik maupun non-politik yang telah mengecam hal ini untuk menciptakan adanya
suatu keselarasan cara pandang, tidak pandang warna kulit. Kerja nyata dibutuhkan tidak
hanya dalam kata tetapi juga tindakan. Mental yang buruk yang telah dibangun sejak lama
harus dihapuskan karena kita sebagai manusia diciptakan sama, tidak ada perbedaan cara
pandang, hak, dan tingkatan, semua setara.

Daftar Pustaka

17

Abieuy 2009y 12 Years A Slave Sinopsisy
http://wwwywowkerenycom/film/12_eears_a_slave/y (diakses 30 Desember 2014)

 Adams, John. 2012. The History of Apartheid in South Africa. http://www-csstudents.stanford.edu/~cale/cs201/apartheid.hist.html. (diakses 30 Desember 2014)
 Amarsyah,

Ahmad.

2011.

Biografi

Nelson

Mandela.

http://www.tintabiografi.com/biografi-nelson-mandela-presiden-afrika-selatan.bio.
(diakses 30 Desember 2014)
 Bima,

Kristian.

2010.

Sejarah

Perbudakan

Amerika

Serikat.

http://kristolog.com/2010/08/18/sejarah-perbudakan/. (diakses 30 Desember 2014)
 Butler,

Jeffrey.

2014.

The

Homelands.

http://www.sahistory.org.za/special-features/homelands. (diakses 30 Desember 2015)
 Davidson,

Kavitha

A.

2013.

Nelson

Mandela's

Death.

http://www.huffingtonpost.com/2013/12/05/apartheid-history-timeline-nelsonmandela-death-dies-dead_n_3424291.html. (diakses 30 Desember 2014)
 Evans,

Marrisa

K.

2007.

Apartheid

(1948-1994).

http://www.blackpast.org/gah/apartheid-1948-1994. (diakses 30 Desember 2014)
 Muzakkir,

Zacky.

2012.

Biografi

Martin

Luther

http://profil.merdeka.com/mancanegara/m/martin-luther-king-jr/.

King

Jr.

(diakses

30

Desember 2014)
 Prawidya Mukti, Swasti. 2013. Biografi Abraham Lincoln. http://profil.merdeka.com/
mancanegara/a/abraham-lincoln/. (diakses 30 Desember 2014)
 Rais,

Hishamuddin.

2013.

Rasisme,

Perkauman

&

Sejarahnya.

http://www.keadilandaily.com/rasisme-perkauman-sejarahnya-oleh-hishamuddinrais/. (diakses 30 Desember 2014)
 Sigiora, R. 2013. Perjuangan Rakyat Dalam Penghapusan Politik Apartheid di Afrika
Selatan.

http://ejournal.unima.ac.id/index.php/jss/article/view/328

(diakses

19

Desember 2014)
 Universitas

Surabaya.

2001.

Jurnal

Dinamika

Hak

Asasi

Manusia.

http://books.google.co.id/books?
id=hym5EI9rZiwC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false (diakses 19
Desember 2014)
 Yuwono, Ismantoro Dwi. 2013. Rasisme, Apartheid, dan Kepentingan Kapitalisme
[Kasus Afrika Selatan]. http://tikusmerah.com/?p=857 (diakses 19 Desember 2014)

 Mahesa,

Bima.

2013.

Perang

Saudara

Amerika

Serikat.

http://www.bimbie.com/perang-saudara-amerika-serikat.htm. (diakses 30 Desember
2014)
 Kurnia,

R.S.

2007.

Martin

Luther

King,

Jr.

http://biokristi.sabda.org/martin_luther_king_jr. (diakses 30 Desember 2014)
 Troy, Robert. 2009. Rep. Joe Wilson Yells Out "You Lie!" During Obama Health
Care

Speech

http://www.huffingtonpost.com/2009/09/09/gop-rep-wilson-yells-

out_n_281480.html. (diakses 30 Desember 2014)
 Abiyu.

2009.

12

Years

A

Slave

Sinopsis.

http://www.wowkeren.com/film/12_years_a_slave/. (diakses 30 Desember 2014)