BENJAMIN WHITE G U N AWA N W I R A D I
REFORMA AGRARIA DALAM TINJAUAN KOMPARATIF
REFORMA AGRARIA
DALAM TINJAUAN KOMPARATIF
H ASIL LOKAKARYA KEBIJ AKAN REFORMA AGRARIA
DI SELABINTANA
disun tin g oleh
B E N J AM I N W H I T E
dan
G U N AW AN W I R AD I
Reforma Agraria dalam Tinjauan Komparatif Hasil Lokakarya Kebijakan Reforma Agraria di Selabintana Benjamin White & Gunawan Wiradi (eds.)
ISBN 978-9799643186 122 + xx hlm, 14 x 21 cm
Diterjemahkan dari
Agrarian Reform in Comparative Perspective: Policy Issues and Research Needs April 1984
Alih bahasa
Stephanus Aswar Herwinarko
Penyunting bahasa
Laksmi A. Savitri
Tata letak dan desain sampul
Ronny Agustinus
Penerbit
Divisi penerbitan BRIGHTEN INSTITUTE Jl. Merak no. 14 Bogor 16161 www.brighten.or.id Divisi penerbitan BRIGHTEN INSTITUTE Jl. Merak no. 14 Bogor 16161 www.brighten.or.id
Dua puluh delapan tahun setelah Lokakarya Selabin tan a m e- n gen ai “Reform a Agraria dalam Perspektif Kom paratif” berhasil m en ggali berbagai persoalan m en dasar dan rekom en dasi kebi- jakan ten tan g reform a agraria, tern yata ban yak pertan yaan yan g sam a m asih tetap diajukan pada hari in i. Pertan yaan -per- tan yaan ten tan g proses pen etrasi kapitalism e di pedesaan (m o- dern isasi dan kom ersialisasi pertan ian ), perubahan hubun gan - hubun gan sosial agraria, keten agakerjaan dan relasi gen der, m igrasi, proses-proses de-agrarian isasi, tern yata tetap bahkan sem akin aktual un tuk kon teks sekaran g. Kem iskin an m asih m en yan dera wilayah pedesaan kita dan persoalan krisis sosial- ekologi m en gan cam basis-basis sistem pr od u ksi n asion al. Apakah in i m en an dakan bahwa dalam urusan reform a agraria kita tidak beran jak m aju diban din gkan 28 tahun lalu?
Pertam a-tam a, perlu dipaham i terlebih dulu kon teks poli- tik yan g m elatari Lokakarya Selabin tan a 198 1 in i. Terlepas dari pern yataan im plisit dalam TAP-MPR n o.IV/ 1978 bahwa keber- adaan UUPA-1960 dikukuhkan kem bali, dan din yatakan seba- gai “produk n asion al” dan bukan produk Partai Kom un is In do- n esia (PKI), n am un traum a “kom un ism e” dan kecurigaan yan g
BENJAMIN WHITE - GUNAWAN WIRADI
m asih m em bekas terh adap soal-soal pertan ah an m em buat lokakarya in i terpasun g. J adi, m eski m erupakan sebuah acara in tern asion al yan g diikuti 50 peserta beragam ban gsa, kegiatan - n ya yan g bertajuk isu sen sitif “reform a agraria” telah m en ye- babkan lokakarya in i dilaran g diliput oleh m edia m assa. Akibat- n ya, hasil-hasil pem ikiran m en dalam yan g dilahirkan dari proses in ten sif yan g ditekun i oleh berbagai pakar m an ca n egara selam a dua m in ggu itu tidak diketahui dan tidak bisa diakses oleh m asyarakat luas.
Seben arn ya, pen yelen ggaraan Lokakarya Selabin tan a in i adalah tin dak lan jut dari “World Con feren ce on Agrarian Reform an d Rural Developm en t” (WCARRD) yan g diselen g- garakan oleh FAO di Rom a pada 1979. In don esia m en girim kan delegasi cukup besar ke Kon feren si in i dan dipim pin lan gsun g oleh Men teri Pertan ian . Kon feren si yan g m en ghasilkan Piagam Petan i itu telah m en ggerakkan sejum lah pakar perguruan tin g- gi yan g berasal dari berbagai n egara peserta un tuk bersepakat m em ban gun lan dasan ilm iah bagi pelaksan aan reform a agraria di n egaran ya m asin g-m asin g. Salah satu cara yan g dipilih ada- lah den gan m elakukan studi ban din g. Ada yan g m elakukan studi di beberapa n egara di Am erika Latin , dan ada yan g di Asia. In don esia m elakukan studi ban din g ke In dia. Berbagai studi ban din g itu lalu dibahas dalam Lokakarya Selabin tan a yan g resm in ya berjudul: “In tern ation al Policy Workshop on Agrarian Reform in Com parative Perspectives”.
Rekom en dasi yan g dihasilkan lokakarya in i dan sudah di- sam paikan kepada Men teri Dalam Negeri waktu itu tidak per- n ah diketahui den gan jelas bagaim an a tan ggapan n ya. Butir- butir rekom en dasi yan g m en gan jurkan adan ya Badan Otorita pelaksan a reform a agraria, jika pem erin tah berkem auan politik un tuk m en jalan kan reform a agraria sesuai kesepakatan Rom a, tidak m en dapat respon yan g serius. Keputusan yan g diam bil oleh Presiden Soeharto waktu itu adalah m em ben tuk Badan Pertan ahan Nasion al yan g fun gsi pokokn ya sebatas m elaksan a-
REFORMA AGRARIA - TINJAUAN KOMPARATIF
kan adm in istrasi pertan ahan (catur tertib pertan ahan ). Dem i- kian lah, kon teks politik dalam m asa pem erin tahan Orde Baru tidak m em berikan ruan g dan kesem patan un tuk m en jadikan reform a agraria sebagai sebuah gerakan koreksi atas ketim - pan gan yan g sesun gguhn ya sudah sem akin parah pada m asa itu. Upaya pen in gkatan kesejahteraan lan gsun g “m elom pat” pada solusi tekn okratis, yaitu Revolusi H ijau.
Kedua, selain kon teks politik di atas, ada ham batan besar dalam perkem ban gan studi agraria di era Orde Baru. Pada m asa-m asa itu, pen gem ban gan diskursus kritis ten tan g isu-isu kun ci dalam “tran sform asi agraria” san gat terkukun g oleh situasi politik yan g tidak m em beri tem pat pada diskusi-diskusi terbuka ten tan g topik agraria (White 20 0 6). Dalam suasan a represif seperti itu, wajar bila para pen eliti In don esia cen derun g m en ghin dari topik-topik kon troversial. Ada pola yan g didapat oleh White (20 0 6) ten tan g jen is-jen is riset pada waktu itu, yakn i: sedikit sekali riset yan g m em beri perhatian pada pen gua- saan tan ah dan hubun gan agraris, serta isu-isu teoretis yan g lebih luas, tetapi ban yak sekali riset yan g topik-topikn ya cen - derun g m erupakan pen gesahan terhadap m odel dan pem ba- n gun an desa ala Orde Baru yan g saat itu sedan g dom in an . Nam un , White m em berikan perkecualian an tara lain pada studi kom prehen sif Sajogyo, M odernization w ithout Dev elopm ent in R ural Jav a , ten tan g dam pak in ten sifikasi pertan ian versi Orde Baru, yan g m erupakan studi kritis pada periode saat itu. Perm asalahan ketim pan gan agraria yan g m akin diperkuat oleh Revolusi H ijau digarisbawahi den gan tegas dalam studi in i.
Di ten gah situasi politik yan g m en gun gkun g dan keter- batasan ilm u pen getahuan ten tan g problem agraria di In do- n esia, hasil-hasil Lokakarya Selabin tan a in i seakan oase di padan g gurun . Dalam segala keterbatasan , hasil-hasil lokakarya in i telah m en gham parkan di depan m ata kita lapan gan riset agraria yan g luas dan belum terjelajahi sepen uhn ya dan isu-isu relevan m en yan gkut kebijakan reform a agraria. Dan ketika se-
BENJAMIN WHITE - GUNAWAN WIRADI
jum lah pertan yaan dikun jun gi kem bali di era n eoliberal in i, isu- isu kom ersialisasi, korporasi tran sn asion al, keten agakerjaan , m igrasi, kem iskin an , krisis ekologis dan ketidakadilan gen der m asih tetap m en jadi fen om en a yan g belum berjawab.
Men gapa Lokakarya Selabin tan a tetap kon tekstual? Mere- bakn ya kem bali perhatian terhadap reform a agraria di abad ke-
21 dipicu oleh ban yak alasan serupa yan g m en dasari keprihatin - an di balik Kon feren si Rom a 1979, an tara lain adalah persoalan kesen jan gan yan g m elahirkan kem iskin an akut (Ghim ire 20 0 1). Pada perten gahan 198 0 -an FAO m en catat terdapat 8 17 juta buruh tan i tan pa tan ah dan petan i gurem di Asia, Afrika, dan Am erika Latin . Persoalan hilan gn ya akses terhadap tan ah tidak lagi dapat dilihat sekedar sebagai bagian perjalan an dari per- tan ian m en uju in dustri, baik didesain m aupun tidak, tetapi kon seku en si d ar i beker jan ya keku atan -keku atan p r od u ksi un tuk akum ulasi kapital secara eksploitatif (Cousin s 20 0 7). Dalam cara pan dan g tersebut, reform a agraria abad ke-21 tidak cukup berhen ti pada redistribusi tan ah un tuk m erom bak struk- tur agraria, tetapi juga berprin sip m erom bak relasi-relasi sosial berbasiskan tan ah yan g m en gh am bat produktivitas rakyat pedesaan , serta m erupakan bagian tak terpisahkan dari ren can a p em ban gu n an n asion al u n t u k p en gen t asan kem iskin an (Ghim ire 20 0 1; Cousin s 20 0 7; Win oto 20 0 8 ).
Di In don esia, reform a agraria m en dapat tem pat kem bali dalam ruan g-ruan g kebijakan dan akadem is seirin g den gan kepedulian yan g m en guat atas kem iskin an dan ketidakadilan agraria yan g kron is, plus kerusakan lin gkun gan parah di pe- desaan ; keterlibatan pada aktivitas gerakan -gerakan rakyat pe-
d esaan , t er u t am a kam p an ye u n t u k p er u bah an kebijakan agraria; m aupun lahirn ya arah baru kebijakan agraria pem erin - tah, term asuk kebijakan baru Reform a Agraria dari Badan Per- tan ahan Nasion al (BPN). Tidak ketin ggalan pula, adan ya reso- n an si dari keban gkitan karya-karya studi agraria dari berbagai n egeri yan g berasal dari kalan gan un iversitas, gerakan sosial
REFORMA AGRARIA - TINJAUAN KOMPARATIF
dan orn op, m aupun badan -badan pem ban gun an in tern asion al. Duapuluh delapan tahun yan g lalu, isu pen caplokan tan ah (lan d grabbin g) m elalui skem a “corporate social responsibility ”, tan pa harus m en gadakan contract farm ing atau perkebun an in ti-plasm a, m un gkin belum terjadi. Am brukn ya pasar kom odi- ti karen a keban gkrutan pasar fin an sial baran gkali belum ter- bayan gkan dapat m en yeret petan i sawit In don esia. Pertan yaan - pertan yaan baru ten tan g agraria m em an g akan terus berm un - culan , sem en tara pertan yaan -pertan yaan “lam a” m asih terasa baru. Sem oga karya pem ikiran 28 tahun lalu yan g dihadirkan dalam buku in i dapat m en jadi pem acu un tuk tidak pern ah berhen ti m en em ukan pertan yaan dan m em pertan yakan kem - bali jawaban ten tan g persoalan agraria dalam ran gka m en e- m ukan jawaban reform a agraria m acam apa yan g tepat dilak- san akan un tuk kon teks yan g kita hadapi sekaran g.
Bogor, Mei 20 0 9 Pen erbit Bogor, Mei 20 0 9 Pen erbit
Lokakarya yan g m en dasari pen ulisan laporan in i terselen ggara berkat perhatian dan dukun gan sejum lah besar lem baga dan in dividu, term asuk di an taran ya adalah Kem en terian Belan da u n t u k Ker jasam a Pem ban gu n an yan g t elah m em ber ikan dukun gan dan a, baik un tuk Study Tour m aupun Lokakarya.
Beberapa staf dari spon sor-pen dam pin g Lokakarya (yaitu Yayasan Agro Ekon om ika dan In stitute of Social Studies) telah ban yak m en curahkan waktu dan ten aga m ereka un tuk persiap- an Study Tour dan lokakarya. Ucapan terim a kasih secara khu- sus disam paikan kepada Dr. Ben jam in White dan Ir. Gun awan Wiradi yan g telah bersedia un tuk m en an ggun g sebagian besar tugas persiapan di atas. Kam i m en yam paikan terim akasih setu- lusn ya kepada ban yak in stitusi dan in dividu di In dia, yan g telah m em berikan ban yak ban tuan kepada para peserta Study Tour. Kam i juga san gat berterim a kasih kepada Pem erin tah Provin si J awa Barat dan Pem erin tah Kabupaten Sukabum i atas perhat- ian dan segala ban tuan yan g telah diberikan selam a kun jun gan lapan gan di J awa Barat dan un tuk lokakarya itu sen diri. Dr. Ar ie Lestar io Ku su m ad ewa telah ber m u r ah h ati ber sed ia m em im pin kun jun gan lapan gan . Dalam hal in i, kam i juga Beberapa staf dari spon sor-pen dam pin g Lokakarya (yaitu Yayasan Agro Ekon om ika dan In stitute of Social Studies) telah ban yak m en curahkan waktu dan ten aga m ereka un tuk persiap- an Study Tour dan lokakarya. Ucapan terim a kasih secara khu- sus disam paikan kepada Dr. Ben jam in White dan Ir. Gun awan Wiradi yan g telah bersedia un tuk m en an ggun g sebagian besar tugas persiapan di atas. Kam i m en yam paikan terim akasih setu- lusn ya kepada ban yak in stitusi dan in dividu di In dia, yan g telah m em berikan ban yak ban tuan kepada para peserta Study Tour. Kam i juga san gat berterim a kasih kepada Pem erin tah Provin si J awa Barat dan Pem erin tah Kabupaten Sukabum i atas perhat- ian dan segala ban tuan yan g telah diberikan selam a kun jun gan lapan gan di J awa Barat dan un tuk lokakarya itu sen diri. Dr. Ar ie Lestar io Ku su m ad ewa telah ber m u r ah h ati ber sed ia m em im pin kun jun gan lapan gan . Dalam hal in i, kam i juga
Ru d o lf S . S in a ga Ma rtin R. D o o rn b o s
Mewakili Mewakili Yayasan Agro Ekon om ika
In stitute of Social Studies Bogor, In don esia
Den H aag, Belan da Den H aag, Belan da
Buku in i m erupakan buah pikiran dari Lokakarya Kebijakan ten tan g Reform a Agraria dalam Tin jauan Kom paratif. Loka- karya in i diikuti oleh 50 peserta yan g terdiri dari para pem buat kebijakan , an ggota organ isasi-organ isasi n on -pem erin tah dan wartawan dari berbagai m edia (28 oran g dari In don esia dan 22 oran g dari n egara-n egara lain ). Mereka berkum pul un tuk m e- lakukan perban din gan atas pen galam an reform a agraria di In don esia dan di n egara-n egara Asia, Am erika Latin dan Afrika, serta un tuk m en geksplorasi relevan si pen galam an -pen galam an tersebut den gan kon disi dan perm asalahan di In don esia. Latar belakan g dan tujuan lokakarya in i dijelaskan lebih rin ci pada Bab I. Sebagai pen gan tar, kam i selaku pen yun tin g in gin m en je- laskan m en gapa kam i m en gan ggap pen tin g m em publikasikan hasil-hasil lokakarya in i, sehin gga dapat dim an faatkan , baik oleh para pem baca In don esia m aupun pem baca in tern asion al.
Sebagaim an a diperjelas oleh tin jauan kom paratif, setelah m en galam i kesulitan dalam im plem en tasi reform a agraria di tahun 1950 -an dan 1960 -an , akhirn ya ban yak n egara Dun ia Ketiga dalam praktik telah m en in ggalkan usaha reform a agraria dan beralih kepada strategi-strategi m odern isasi dan in ten si-
REFORMA AGRARIA - TINJAUAN KOMPARATIF
fikasi pertan ian dalam keran gka struktur agraria yan g ada. Da- lam kasus terten tu strategi itu m em an g m em buat produksi per- tan ian m en capai pen in gkatan yan g m em uaskan . Nam un dem i- kian , strategi-strategi tersebut m em bawa beberapa perm asalah- an , yaitu: terjadin ya percepatan kon sen trasi tan ah, aset dan pen dapatan di satu pihak, dan di pihak lain m arjin alisasi petan i kecil, petan i gurem , dan kaum tun a kism a dalam jum lah m assal dan terus m en ggelem bun g (lihat Bab II dan Bab III.1). Proses- proses kon sen trasi dan m arjin alisasi yan g berjalan paralel itu telah m em buat reform a agraria dan terutam a lan dreform “sekaligus m en jadi lebih sulit dilakukan , dan sem akin harus dilakukan ” (sebagaim an a yan g dikatakan seoran g peserta loka- karya yan g berasal dari In dia), dan itu adalah pan dan gan yan g juga disam paikan oleh para peserta, baik yan g berasal dari In don esia m aupun dari n egara-n egara lain , tan pa pen gecualian .
Pen dekn ya, kam i m em iliki pan dan gan yan g sam a den gan Erich J acoby yan g dalam buku terakhirn ya —ditulis ham pir ber sam aan d en gan wakt u lokakar ya—m en gat akan bah wa “landreform tidak ketin ggalan zam an ” (J acoby, 198 1). Pan - dan gan itu juga tercerm in dalam perhatian terus-m en erus yan g diberikan oleh ban yak lem baga in tern asion al terhadap bebe- rapa m asalah landreform dan reform a agraria. Kita bisa lihat, m isaln ya, perhatian tan pa putus yan g diberikan oleh Food an d Agricultural Organ ization dan In tern ation al Labour Organ i-
zation . 1 Sem en tara itu, tahun 1970 -an m em un culkan bukan saja beberapa perm asalahan baru agraria —yan g berim plikasi pada perlun ya evaluasi ulan g beberapa aturan reform a agraria yan g
1 Perhatian seperti itu m isaln ya seperti yan g diperlihatkan dalam World Con feren ce on Agrarian Reform an d Rural Developm en t tahun 1979 yan g diadakan oleh FAO. Beberapa aktivitas tin dak lan jutn ya secara teratur dila- porkan dalam jurn al FAO, Landreform , Land Settlem ent and Cooperativ es, dan seri studi yan g dispon sori oleh ILO (ILO, 1977; Lee an d Radwan eds., 1979; Khan an d Ghai eds., 1979; Ghai an d Radwan eds., 198 3; Ghose ed., 198 3), dalam keran gka World Em ploym en t Program m e.
BENJAMIN WHITE - GUNAWAN WIRADI
ada, dan pern ah berlaku di m asa lalu—tetapi juga tahun -tahun itu m em bawa berbagai pan dan gan baru dalam proses reform a agraria (lihat Brown dan Thiesen husen , 198 3; Ghose, 198 3).
Dalam pan dan gan kam i, seperti yan g dilaporkan dalam Bab II hin gga IV, beberapa kekhususan yan g ditam pilkan dalam Lokakarya Selabin tan a telah m en jadi sum ber-sum ber yan g se- cara poten sial bergun a un tuk m en dapatkan pen getahuan baru bagi m ereka yan g bergelut den gan m asalah-m asalah lan d- reform dan reform a agraria, baik di In don esia m aupun di ban yak n egara lain , di tahun 198 0 -an m aupun sesudahn ya. Kekhususan pertam a adalah bahwa lokakarya in i m em iliki tujuan -tujuan un tuk m elakukan perban din gan yan g din yatakan secara eksplisit. Para peserta n on -In don esia, den gan beberapa pen gecualian , dipilih bukan karen a pen getahuan m en dalam m ereka ten tan g kon disi In don esia —seben arn ya, bagi ban yak di an tara m ereka, lokakarya in i m erupakan kun jun gan pertam a m ereka ke In don esia—tetapi m ereka dipilih karen a pen getahu- an kom paratif m ereka ten tan g beberapa proses reform a agraria dan m asalah -m asalah n ya di tem pat-tem pat lain di dun ia. Kedua, “lokakarya” in i adalah lokakarya dalam pen gertian yan g sesun gguhn ya, yan g serin gkali disalahgun akan . Meskipun total
35 m akalah ten tan g beberapa topik In don esia dan topik kom pa- ratif dikon tribusikan dalam lokakarya in i, 2 tetapi sebagian besar waktu yan g tersedia dalam lokakarya digun akan un tuk diskusi kr eat if d an p er t u kar an p an d an gan yan g d ir an gsan g oleh m akalah-m akalah itu. Sebagian besar waktu digun akan un tuk pen catatan secara cerm at dan pen distribusian hasil-hasil dis- kusi itu, dan juga un tuk kegiatan pem buatan ran can gan n askah, diskusi plen o dan re-drafting yan g dilaksan akan oleh beberapa kelom pok kerja yan g ditugasi un tuk m en gerjakan beberapa
2 Daftar 33 m akalah yan g disum ban gkan kepada lokakarya (20 ten tan g topik- topik In don esia, 13 ten tan g beberapa topik um um dan kom paratif) bisa dite- m ukan dalam Lam piran A.2 di akhir buku.
REFORMA AGRARIA - TINJAUAN KOMPARATIF
bagian berbeda dari buku in i. Oleh sebab itu, buku in i m en ya- jikan bukan han ya ran gkum an m ateri-m ateri yan g dibawa oleh para peserta ke lokakarya, tetapi m en am pilkan suatu rekam an in teraksi kreatif an tara para ahli In don esia dan para kolega m ereka dari luar n egeri selam a lokakarya. Ketiga, lokakarya in i ban yak m em beri perhatian kepada iden tifikasi a ge n d a u n tu k p e n e litia n d i m a s a d a ta n g (lihat Bagian 1.2 dan beberapa bagian yan g berkaitan di Bab II hin gga IV). Para peserta m en g- an ggap agen da itu dibutuhkan karen a akan m en yediakan suatu dasar yan g lebih baik un tuk m em ah am i m asalah -m asalah agraria. H al in i perlu dilakukan un tuk m en yatakan bahwa kita ten gah m em persiapkan reform a agraria dan im plem en tasin ya, serta un tuk m em ban gun ban yak in stitusi pascareform asi yan g m em an g harus ada, agar reform a agraria bisa m en capai tujuan - n ya. Agen da pen elitian in i, m eskipun dirum uskan den gan acuan utam a In don esia, juga relevan bagi ban yak n egara lain yan g ten gah m en ghadapi m asalah-m asalah yan g sam a.
Meskipun laporan in i m em uat sejarah agraria In don esia dan beberapa perkem ban gan terbarun ya (lihat Bagian II.2 dan II.3), n am un bagian tersebut sen gaja dibuat rin gkas sebagai orien tasi m in im al yan g diperlukan para pem baca n on -In do- n esia. Sedan gkan bagian utam a buku in i sen diri tetap dikhusus- kan bagi pen dalam an kom paratif. Nam un dem ikian , beberapa catatan tam bahan ten tan g relevan si buku in i bagi para pem baca In don esia juga san gat bergun a di sin i. Meskipun m em an g ter- dapat ban yak m asalah di seputar landreform dan im plem en - tasin ya pada tahun 1960 -an , kom itm en form al terus-m en erus p em er in t ah In d on esia t er h ad ap la n d r efor m d an r efor m a agraria bisa diperlihatkan sebagai berikut:
- Un dan g-un dan g Pokok Agraria (UUPA) dan Un dan g- un dan g Pokok Bagi H asil (UUPBH ) tahun 1960 tetap berlaku, walaupun sebagian besar pen gam at sepakat bahwa pelaksan aan n ya jauh dari sem purn a dan bah- wa beberapa aturan yan g ada dalam un dan g-un dan g
BENJAMIN WHITE - GUNAWAN WIRADI
itu perlu dipikirkan ulan g den gan m em pertim ban g- kan kon disi-kon disi yan g berubah di tahun 198 0 -an ;
- Pad a p er in gatan p er ayaan 20 tah u n p en gesah an un dan g-un dan g tersebut bulan Oktober 198 0 , ban yak pejabat tin ggi n egara m em berikan pern yataan publik yan g m em buat kedua UU tersebut seolah m en dapat- kan legitim asi baru.
- GBH N yan g dirum uskan pada tahun 1978 m em asuk- kan prin sip bahwa “dalam ran gka m en in gkatkan kese- jahteraan rakyat dan m en ciptakan keadilan sosial, m aka pen ataan ulan g pen ggun aan tan ah, pen guasaan tan ah dan kepem ilikan tan ah harus dilaksan akan ”;
- Bersam a ban yak ban gsa lain , In don esia ikut m e- n an datan gan i “Peasan ts’ Charter” yan g dibuat dalam ran gka World Con feren ce on Agrarian Reform an d Rural Developm en t yan g diselen ggarakan FAO (lihat FAO, 198 1).
Walaupun begitu, den gan beberapa pen gecualian , um um - n ya disepakati bahwa pen capaian praktisn ya tetap san gat ter- batas, 3 baik dalam pelaksan aan perun dan g-un dan gan yan g ada m aupun dalam pen elitian lapan gan dan pelatihan yan g di- tujukan un tuk m em persiapkan basis pen getahuan ilm iah yan g
d ip er lu kan , ser t a m em p er siap kan kesad ar an r akyat d an person il terlatih dem i keberhasilan usaha lan dreform dan reform a agraria di m asa depan . H al in i sebagian disebabkan karen a sen sitifn ya topik itu secara politis dalam kon teks In do- n esia, in i terlihat m isaln ya ketika selam a sepuluh tahun (1966- 1976) isu-isu landreform m en jadi tidak m un gkin dibicarakan dalam diskusi publik. Ban gkitn ya ketertarikan publik terhadap m asalah-m asalah landreform dan reform a agraria (seperti yan g
3 Misaln ya, PRONA yan g ditujukan un tuk m em percepat dan m en yederhan a- kan prosedur pen daftaran tan ah, bisa dilihat di Bagian II.3.
REFORMA AGRARIA - TINJAUAN KOMPARATIF
tercerm in dalam pern yataan -pern yataan publik pejabat, tulisan yan g terbit dari kalan gan para in telektual dan di m edia um um ) pada periode 1978 -198 2 kelihatan n ya juga telah kehilan gan m om en tum n ya.
Meskipun kin i diskusi ten tan g landreform dan reform a agraria lebih terbuka, kon disi in i m em un culkan satu perm asa- lahan yan g serius yakn i kuran gn ya m ateri-m ateri pen elitian lokal dan kom paratif ten tan g m asalah-m asalah pen guasaan tan ah, ten tan g teori dan praktik lan dreform dan reform a agraria. Terlebih lagi, pelatihan form al dalam hal teori dan praktik landreform dan reform a agraria tidak tercan tum dalam kurikulum sebagian besar jurusan yan g berkaitan den gan m asalah-m asalah pen gem ban gan pertan ian dan pedesaan di berbagai perguruan tin ggi di In don esia. Beberapa bagian buku in i m em perlihatkan kom pleksitas lan dreform dan reform a agraria yan g luar biasa, dan m en un jukkan pula perlun ya program -program pen elitian , pelatihan dan pem berian in for- m asi kepada publik. Program -program itu harus m elibatkan ban yak disiplin keilm uan dan juga beberapa lem baga baik pem erin tah m aupun n on -pem erin tah dan m en jadi pra-kon disi suksesn ya usaha-usaha reform a di m asa depan . J adi, kam i ber- harap bahwa isu-isu yan g m en yan gkut kebijakan dan pen elitian yan g diran gkum dalam buku in i, bisa m em berikan kon tribusi pada agen da yan g pen tin g dan pen uh tan tan gan yan g akan dihadapi oleh gen erasi baru ilm uwan In don esia, para pem buat kebijakan , para pekerja pem ban gun an dan publik yan g ber- juan g un tuk pen gem ban gan pem aham an yan g lebih baik ten - tan g m asalah-m asalah agraria dan pem ecahan n ya.
Terakhir, kam i in gin m en jelaskan secara sin gkat bagai- m an a buku in i disusun . Seperti yan g sudah disebutkan di Bagian I.1, buku in i adalah hasil dari suatu kerja kolektif dan in ten sif dari 25 oran g pada tahap-tahap terakhir lokakarya. Sebagai hasil dari beberapa kelom pok kerja, m aka bagian - bagian dari buku in i m em an g berbeda satu sam a lain dalam hal
BENJAMIN WHITE - GUNAWAN WIRADI
gaya pen yajian n ya. Kecuali beberapa perubahan editorial kecil, kam i sen gaja m em biarkan bagian -bagian itu sesuai aslin ya agar rasa dari kerja keras yan g dilakukan oleh para peserta tetap ter- jaga. Terlebih, sebagaim an a yan g disepakati oleh para peserta lokakarya, kam i telah berhati-hati un tuk tidak m en gubah subs- tan si terlalu ban yak. Beberapa perubahan yan g kam i lakukan terbatas pada hal-hal berikut: (a) pen ataan ulan g bab-bab dan bagian -bagian sehin gga bisa m en jadi susun an yan g lebih logis; 4 (b) pen am bahan beberapa butir pikiran yan g berasal dari rekam an tulis diskusi Lokakarya, yan g tidak sem pat dim asuk- kan dalam draf asli karen a keterbatasan waktu; (c) beberapa pen yesuaian kecil atas gaya dan bahasa di bagian -bagian yan g berbeda-beda; dan (d) pen am bahan “Pen gan tar Pen yun tin g” in i. Tam bahan lain yan g dim asukkan para pen yun tin g ke dalam teks disebutkan di catatan kaki. Kam i in gin m en yam paikan pen yesalan bahwa hal-hal di luar ken dali kam i telah m em buat pen yelesaian proses pen yun tin gan dan publikasi in i m en ghabis- kan waktu lebih lam a dari yan g diperkirakan . Kam i berharap bahwa hal tersebut tidak m en guran gi m an faat yan g bisa diam bil oleh sidan g pem baca.
Bogor/ Den H aag Gun awan Wiradi 16 April 198 4
Ben jam in White
4 Kam i san gat berterim a kasih kepada H .P.A. Roosm alen dari In stitute of Social Studies atas saran -saran n ya yan g san gat bergun a dalam pen ataan itu.
daftar isi
Pen gan tar Pen erbit v Terim a Kasih
x Pen gan tar Pen y un tin g
xii
1 pendahuluan
3 1. Latar Belakan g Lokakarya Selabin tan a
3 2. Catatan ten tan g Kebutuhan -kebutuhan Pen elitian
2 berbagai permasalahan yang mendasari bangkitnya reforma agraria
13 1. Beberapa Kecen derun gan Um um
13 2. In don esia: Sejarah Agraria
23 3. In don esia: Perubahan di Era Modern isasi
26 4. Tem a-Tem a Pen elitian yan g Disaran kan
3 reforma agraria dalam tinjauan komparatif
39 1. Din am ika Reform a Agraria di Asia
40 2. Aspek Politik Reform a Agraria
42 3. Reform a Agraria dan Strategi Pem ban gun an Nasion al
54 4. Reform a Agraria di J epan g, Taiwan dan Korea Selatan : Model atau Perkecualian ?
5. Pen gorgan isasian Produksi setelah Reform a Agraria 66 6. Reform a Agraria dan Perem puan Pedesaan
80 7. Reform a Agraria dan Buruh Pedesaan : Perban din gan dari In dia
88 8 . Tem a-tem a Pen elitian yan g Disaran kan
4 aspek-aspek operasional dan teknis reforma agraria
99 1. Organ isasi un tuk Im plem en tasi Reform a Agraria
99 2. Organ isasi-organ isasi Rakyat
10 1 3. Pen daftaran Tan ah dan Status Pen guasaan Tan ah oleh Petan i
10 4 4. In dividu vs. Keluarga sebagai Pen erim a Tan ah dan Berbagai Layan an
10 4 5. Kredit Produksi dan Kon sum si
10 6 6. Fragm en tasi dan Kon solidasi Tan ah
10 7 7. Kom pen sasi bagi Pem ilik Tan ah dan Am ortisasi oleh Pen erim a
10 8 8 . Pen didikan dan Pelatihan un tuk Reform a Agraria
110 9. Pen ggun aan Tan ah un tuk Kegiatan Non -Pertan ian
lampiran
112 A. Materi Acuan yan g Digun akan dalam Lokakarya
112 1. M ateri Latar Belakan g
112 2. Beberapa M akalah oleh Peserta Lokakary a
116 B. Para Peserta Lokakarya
REFORMA AGRARIA DALAM TINJAUAN KOMPARATIF
1 pendahuluan
1. LATAR BELAKANG LOKAKARYA
Ran gkaian per siapan u n tu k Lokakar ya Kebijakan ten tan g Reform a Agraria dalam Tin jauan Kom paratif (Policy W orkshop on Agrarian R eform in Com parativ e Perspectiv e) , yang disaji- kan dalam buku ini, dim ulai pada 1979. Waktu itu, setelah m eng- hadiri Kon feren si Dun ia ten tan g Reform a Agraria dan Pen gem - ban gan Pedesaan yan g diselen ggarakan FAO di Rom a, sekelom - pok pen eliti dan pem buat kebijakan dari In don esia bertem u de- ngan para kolega m ereka di Belanda untuk m em bicarakan kerja- sam a m endatang dalam penelitian dan dalam beberapa aktivitas lain yan g berkaitan den gan struktur agraria, sistem pen guasaan tan ah (land tenure), dan reform a agraria. Kem udian m ereka se- pakat un tuk m eren can akan seran gkaian aktivitas kerja sam a yan g ditujukan un tuk m en in gkatkan pem aham an yan g lebih baik ten tan g sistem pen guasaan tan ah tan ah, struktur agraria dan lan d reform di In don esia.
Disepakati pula bahwa aktivitas-aktivitas tersebut harus m en gan dun g beberapa hal berikut: -
sebuah perspektif kom paratif, sehin gga an alisis kon - disi-kon disi agraria dan pilihan -pilihan kebijakan di
BENJAMIN WHITE - GUNAWAN WIRADI
In don esia bisa m en arik m an faat dari pen galam an n egar a-n egar a lain yan g m en gh ad ap i m asalah - m asalah yan g sam a;
- sebuah tin jauan luas ten tan g m asalah dan kebijakan agraria, den gan m elihat m asalah dan kebijakan itu da- lam perspektif sejarah dan juga dalam kon teks sosial, ekon om i, dan politik kon tem porer;
- m em prom osikan hubun gan -hubun gan , bukan han ya an tar pen eliti yan g berasal dari In don esia dan Be- lan da, tetapi juga an tara para pen eliti In don esia dan kolega-kolega m ereka di n egara-n egara Asia lain n ya;
- pelibatan gen erasi m uda, sehin gga aktivitas-aktivitas itu bisa m en jadi ajan g pelatihan m ereka dalam pen e- litian yan g berfokus kebijakan .
Dalam keran gka itu, berikut adalah ran gkaian aktivitas yan g telah dilakukan sejak 1979 hin gga 198 2:
- sebu ah “Lokakar ya Pelat ih an Pen elit ian t en t an g Sistem Pen guasaan Tan ah (land tenure) dan Relasi Agraria”, yan g bersifat eksperim en tal, diselen ggara- kan oleh Survei Agro Ekon om i di Cipayun g, J awa Bar at (Okt ober -Desem ber 1979) d en gan sp on sor Pem erin tah Belan da. Kegiatan in i m em berikan pela- tihan tekn is bagi em pat belas peserta yan g dipilih di an tara para an ggota staf m uda beberapa un iversitas dan pusat pen elitian di bawah bim bin gan beberapa pekerja pen eliti yan g berpen galam an . H asil-hasil pe- n elitian lapan gan yan g dilakukan selam a lokakarya itu di beberapa desa J awa Barat disajikan dalam Loka- karya Kebijakan . Sejak saat itu seran gkaian lokakarya pelatihan sejen is den gan spon sor berm acam lem baga, diselen ggarakan oleh Yayasan Agro Ekon om ika pada tahun 198 1 dan 198 2, m eliputi Provin si J awa Ten gah dan J awa Tim ur, dan Sulawesi Selatan . Lebih dari 50
REFORMA AGRARIA - TINJAUAN KOMPARATIF
oran g pen eliti m en dapatkan pelatihan dari lokakarya- lokaraya tersebut. 5
- sebuah “Study Tour of Agrarian Reform Experim en ts in Selected Region s of In dia”. Selam a kuran g lebih tiga bulan (dari Novem ber 198 0 hin gga J an uari 198 1), tiga kelom pok pen eliti dan para pem buat kebijakan dari In don esia m en gun jun gi beberapa lem baga pen elitian dan bergabung dengan tuan rum ah India dalam sebuah perjalanan lapangan guna m endapatkan pengalam an langsung dari beberapa pendekatan yang saling kon tras terhadap reform a agraria di n egara bagian Pun jab, Ben gali Barat, Bihar dan Kerala. Beberapa laporan ten tan g daerah-daerah itu disajikan dalam Lokakarya in i oleh para peserta dari In don esia dan juga oleh wakil-wakil dari lem baga pen elitian In dia tersebut.
- “Policy Workshop on Agrarian Reform in Com parative Per spective”, yan g d iselen ggar akan ber sam a oleh Yayasan Agro Ekon om ika dan In stitute of Social Studies di Sukabum i (17-30 Mei 198 1). Lokakarya in i m elibatkan 50 peserta yan g terdiri dari pen eliti, para pem buat kebijakan dan wartawan (28 orang dari Indo-
n esia; 22 oran g dari n egara lain ). 6 Para peserta diajak un tuk m elihat pen galam an lan gsun g yan g berkaitan kon disi dan reform a agraria di In don esia dan di bebe- rapa n egara lain di Asia, Afrika dan Am erika Latin , agar bisa m en geksplorasi relevan si pen galam an -pen g- alam an kom paratif un tuk kon disi-kon disi In don esia.
5 Kom pilasi hasil pen elitian yan g dilakukan selam a lokakarya in i: Faisal Kasryn o (ed.), Prospek Pem ban gun an Ek on om i Pedesaan In don esia, J akarta, Yayasan Obor, 1995. 6 Daftar peserta dan pen gam at lokakarya bisa dilihat di Lam piran B akhir buku in i.
BENJAMIN WHITE - GUNAWAN WIRADI
Beberapa hari terakhir dari Lokakarya Kebijakan in i di- khususkan un tuk kerja pem buatan draft kolektif un tuk buku in i. Di bagian selan jutn ya, kepada para pem baca kam i akan m en jelaskan secara sin gkat tujuan -tujuan dan beberapa tem a utam a dan bagaim an a buku in i ditulis.
Tujuan,Tema dan Pengorganisasian Lokakarya Kebijakan Tem a um um lokakarya in i adalah: bagaim an a m em buat suatu struktur agraria m am pu m en in gkatkan kesetaraan di an tara r akyat ped esaan ? Sebagaim an a d itu n ju kkan oleh bab-bab selan jutn ya, tekan an utam a diberikan terhadap beberapa m a- salah im plem en tasi reform a agraria, den gan perhatian khusus kepada peran berbagai kelom pok yan g tidak diun tun gkan (pe- tan i kecil, petan i pen yewa, para buruh tan i yan g ham pir tidak bertan ah dan yan g sam a sekali tidak bertan ah), yaitu m ereka yan g seharusn ya m en jadi pen erim a m an faat reform a agraria. Pen gaturan kem bali atas hak m ilik dan hak gun a tan ah m em an g m erupakan in ti dan fokus utam a dari reform a agraria, tetapi juga harus diin gat bahwa agar efektif m aka pen gaturan kem bali tersebut harus didukun g oleh beragam organ isasi pen dukun g yan g m em an g m am pu m em perluas ken dali para produsen per- tan ian atas proses produksi dan produk pertan ian n ya. Aspek tersebut diberi perhatian yan g sem estin ya dalam diskusi loka- karya dan dalam laporan n ya (lihat terutam a Bab III bagian 5-7, dan Bab IV bagian 2, 4 dan 5).
Lokakarya dibagi m en jadi tiga bagian . Em pat hari pertam a dihabiskan untuk diskusi-diskusi orientasi dan perjalanan la- pangan yang berlangsung tiga hari ke beberapa desa yang dipilih di Kabupaten Sum edan g dan Cirebon (J awa Barat), agar para peserta dari luar In don esia m em peroleh pen gen alan um um ten - tan g kon disi-kon disi pedesaan , struktur agraria dan reform a agraria di In don esia. Setelah acara form al pem bukaan yan g dilakukan oleh Wakil Gubern ur J awa Barat, m aka lim a hari berikutn ya dikhususkan un tuk beberapa sesi plen o den gan pre-
REFORMA AGRARIA - TINJAUAN KOMPARATIF
sen tasi-presen tasi dan diskusi ten tan g berm acam tem a. Tem a- tem a besar yan g dibicarakan di sesi-sesi plen o itu an tara lain :
- St u d i-st u d i em p ir ik t en t an g kon d isi-kon d isi d an m asalah-m asalah agraria (baik di m asa lalu m aupun yan g kon tem porer) di beberapa daerah di In don esia (den gan pen ekan an kh usus pada J awa, Sulawesi, Sum atera Utara dan Kalim an tan );
- Latar belakang peraturan perudang-undangan tentang Reform a Agraria di In don esia yan g dikeluarkan tahun 1960 dan beberapa perm asalahan im plem en tasin ya;
- Reform a agraria di beberapa daerah di In dia, Am erika Latin , Afrika Tim ur, Asia Tim ur dan Asia Ten ggara;
- Beragam gaya im plem en tasi reform a agraria dan peran organ isasi-organ isasi petan i;
H ak-hak adat dan hak-hak form al atas tan ah, den gan perhatian khusus pada in teraksi an tara subsisten si lokal atau produsen kecil den gan perkebun an besar, agribisn is dan eksploitasi hutan ;
- Pendaftaran tanah, konsolidasi tanah dan perencanaan tata guna tanah dalam kaitannya dengan landreform
Em pat hari terakhir, para peserta dibagi ke dalam beberapa ke- lom pok kerja un tuk m en diskusikan beberapa topik spesifik dan m erum uskan kesim pulan . Kelom pok-kelom pok kerja itu diben - tuk atas dasar beberapa tem a utam a berikut in i:
- reform a agraria dan berbagai strategi pem ban gun an n asion al;
- reform a agraria, kehidupan petan i kecil dan n egara; tem a in i dibagi m en jadi em pat sub-kelom pok yan g m em bicarakan : a) beberapa proses kon sen trasi tan ah dan m arjin alisasi yan g m en doron g m un culn ya lan d reform ; b) aspek-aspek politik reform a agraria; c) pem ban gun an pasca reform a, den gan acuan khusus kepada pen gorgan isasian produksi pasca reform a dan
BENJAMIN WHITE - GUNAWAN WIRADI
posisi kaum elit pem ilik tan ah sebelum n ya;
- beber ap a asp ek op er asion al d an t ekn is r efor m a agraria.
Laporan -laporan draft yan g dibuat kelom pok-kelom pok kerja in i dipresen tasikan dan didiskusikan dalam seran gkaian sidan g plen o dan sidan g kom ite. Kem udian laporan draft itu direvisi dan disatukan m en jadi sebuah draft laporan um um yan g diselesaikan di hari terakhir lokakarya. Laporan yan g sudah diselesaikan oleh kelom pok-kelom pok yan g bekerja di bawah tekan an waktu itu m em butuhkan beberapa kerja edito- rial (lihat Pen gan tar Editor di atas), tetapi substan sin ya tetap tidak diubah dalam laporan yan g sedan g dibaca in i. H arus di- catat juga bahwa ketika berm acam opin i m un cul di an tara para peserta —sebagaim an a wajarn ya terjadi dalam suatu kerja pe- n ulisan yan g m elibatkan lebih dari 25 oran g—tidak ada usaha apapun yan g dilakukan un tuk m em aksakan keseragam an da- lam laporan n ya. Tugas kam i han yalah m erekam berm acam perspektif, den gan harapan bahwa rekam an itu bisa m em ban tu m em perjelas beberapa isu yan g dibicarakan .
2. CATATAN TENTANG KEBUTUHAN-KEBUTUHAN PENELITIAN
Di sepan jan g lokakarya, perhatian eksplisit diberikan kepada usaha un tuk m en giden tifikasi kesen jan gan -kesen jan gan yan g ada di an tara pen getahuan yan g dim iliki para peserta dan pada perum usan awal agen da pen elitian m asa depan . Dalam laporan berikut, bisa ditem ukan beberapa daftar tem a pen elitian yan g disaran kan (Bab II dan III) atau khususn ya Bab III, di akhir setiap bagian . Isu-isu pen elitian itu diusulkan , didiskusikan dan dirum uskan terutam a, tetapi bukan han ya, dalam kaitan n ya den gan In don esia. Keban yakan dari isu-isu itu pun relevan de- n gan beberapa n egara lain yan g sedan g m en ghadapi m asalah- m asalah yan g sam a.
REFORMA AGRARIA - TINJAUAN KOMPARATIF
Selain daftar-daftar topik penelitian spesifik, beberapa butir um um yang m erujuk kepada Indonesia dan m uncul dalam dis- kusi tentang kebutuhan-kebutuhan penelitian, dirangkum sbb:
- Ada kesepakatan di an tara para peserta bahwa bebe- rapa kesen jan gan serius m em an g ada dalam hal pe- n getahuan kita ten tan g kon disi-kon disi pem ilikan / pen guasaan tan ah zam an sekaran g dan ten tan g bebe- rapa perubahan yan g terjadi terakhir. Kesen jan gan pen getahuan itu bahkan terjadi ten tan g J awa, di m an a pen elitian relatif lebih ban yak dilakukan . Dapat di- bayan gkan , m in im n ya p en get ah u an t en t an g lu ar J awa. Ada kebutuhan un tuk m em acu pen elitian di ban yak daerah yan g pun ya relevan si lan gsun g ter- hadap perum usan kebijakan .
- Riset seharusn ya m en cakup bukan han ya perban din g- an an tar-daerah di In don esia, tetapi juga m eliputi per- ban din gan n ya den gan n egara-n egara lain . H al in i pen tin g un tuk studi ten tan g m asalah agraria yan g m e- m un culkan keharusan dilakukan n ya landreform dan reform a agraria, m aupun studi ten tan g beberapa ke- berhasilan dan m asalah yan g ada pada ragam strategi reform a agraria dan m odus im plem en tasin ya. Studi diran can g un tuk m em ecahkan m asalah-m asalah itu.
- Apabila m em un gkin kan , pen elitian harus m en gan - dun g suatu kom pon en yan g bersifat din am is dan his- toris. Kom pon en itu m eliputi proses-proses peruba- han kin i (jan gka pen dek) m aupun n an ti (jan gka pan - jan g). Dalam hal in i, m aka pen elitian lapan gan tidak boleh dian ggap sebagai “kem ewahan ”. Sebalikn ya, p en elitian yan g h an ya d ifoku skan p ad a kon d isi- kon disi sekaran g tan pa perhatian yan g cukup terha- dap akar historis terciptan ya kon disi-kon disi itu dan din am ikan ya yan g m asih terus berlan gsun g, tidak akan m am pu m en ghasilkan rekom en dasi kebijakan
BENJAMIN WHITE - GUNAWAN WIRADI
yan g m asuk akal bagi pem ecahan m asalah agraria.
- Dalam kaitan n ya den gan hal di atas, ada beberapa ke- un tun gan yan g bisa didapat dari pen ggabun gan pen e- lit ian h ist or is d an p en elit ian kon t em p or er p ad a daerah yan g sam a, sebagaim an a yan g telah dilakukan di beberapa proyek pen elitian kolaboratif di In do- n esia. Para peserta juga m elihat adan ya kekuran gan bahan dokum en ter ten tan g sejarah agraria di periode 1940 -an dan 1960 -an In don esia, padahal pada tahun - tahun itu bisa diyakin i bahwa beberapa perubahan agraria telah terjadi m eski han ya sedikit yan g diketa- hui ten tan g perubahan -perubahan itu.
- Metode-m etode pen elitian harus bisa diadaptasikan dan (kalau perlu) bersifat eksperim en tal, sehin gga bisa digun akan un tuk m en em ukan kom bin asi-kom bi- n asi yan g cocok di an tara tekn ik kuan titatif un tuk skala kecil dan skala besar. Berbagai pen elitian “par- tisipatoris”, term asuk riset aksi dalam keran gka pro- yek eksperim en tal, juga san gat bergun a. Pada prin sip- n ya, peren can aan dan pelaksan aan proyek pen elitian ten tan g m asalah agraria harus lan gsun g m elibatkan kelom p ok-kelom p ok m asyar akat p ed esaan , sebab m erekalah yan g palin g terken a dam pak m asalah itu sebagai partisipan aktif. Pen dekatan itu juga m em - ban tu kita un tuk m en dapatkan relevan si lebih besar dari ran can gan pen elitian dan un tuk m em astikan aku- rasi lebih tin ggi dari hasil pen elitian .
- Dalam hal kuran gn ya pen galam an para pen eliti m uda soal m etode in vestigasi ten tan g sistem pen guasaan tan ah dan beberapa isu agraria terkait, m aka berm a- cam program pelatihan pen elitian (term asuk bebera- pa lokakarya pelatihan pen elitian yan g jen isn ya sudah disebut di atas I.1) akan san gat bergun a un tuk m e- n in gkatkan kualitas pen elitian di m asa m en datan g.
REFORMA AGRARIA - TINJAUAN KOMPARATIF
Terakhir, sebuah sesi khusus Lokakarya ditujukan un tuk m en em ukan beberapa kebutuhan organ isasion al yan g diper- lukan un tuk m elakukan stim ulasi, pen dukun gan dan pen ye- baran pen elitian ten tan g sistem pen guasaan tan ah dan ten tan g beberapa m asalah agraria terkait. Um um diketahui bahwa zam an sekaran g tidak ada in stan si pem erin tah m aupun n on - pem erin tah yan g m en yediakan layan an itu di In don esia. Para pen eliti yan g tertarik den gan m asalah agraria tersebar di ba- n yak lem baga di berbagai tem pat di In don esia, dan han ya m e- m iliki sedikit hubun gan kom un ikasi satu sam a lain . Selain itu, tidak tersedia juga pusat pen yim pan an dokum en tasi pen elitian dan in form asi ten tan g sistem pen guasaan tan ah, landreform dan reform a agraria di In don esia yan g bersifat kom paratif. Padahal pusat dokum en tasi itu diperlukan oleh para pen eliti un tuk m en dapatkan in form asi.
Terkait den gan kuran gn ya m ateri pen elitian , kuran gn ya person il terlatih yan g berpen galam an dan m in im n ya kesadaran publik akan beberapa isu agraria, m aka diben tukn ya suatu 'pusat pen elitian , pelatihan dan in form asi ten tan g sistem pe- n guasaan tan ah atau land tenure, (atau diadakan n ya suatu divisi di in stitusi-in stitusi yan g ada, yan g ditugasi un tuk hal itu) bisa dim an faatkan un tuk beberapa tujuan : pertam a, sebagai pusat perpustakaan dan dokum en tasi yan g terutam a ditujukan un tuk m elayan i kebutuhan para pen eliti yan g tersebar di ba- n yak in stitusi; kedua, sebagai pusat pelatihan bagi para pen eli- ti m uda; ketiga, sebagai pusat jarin gan yan g ditujukan un tuk m en in gkatkan kom un ikasi di an tara pen eliti yan g tertarik de- n gan proyek pen elitian yan g sedan g berlan gsun g m aupun yan g sudah selesai (m un gkin lewat m edia berupa buletin ); keem pat, sebagai lokus pen elitian in ovatif (topik dan atau m etode baru) yan g dapat m en doron g dikem ban gkan n ya in ovasi-in ovasi se- rupa oleh pen eliti dan lem baga lain ; kelim a, sebagai sum ber in form asi un tuk m en em ukan dan m en ghubun gi spon sor pen e- litian poten sial; dan keenam , pusat itu bisa m en doron g kesa-
BENJAMIN WHITE - GUNAWAN WIRADI
daran publik ten tan g m asalah-m asalah yan g terkait den gan reform a agraria, yaitu den gan m en yebarluaskan hasil-hasil pen elitian dan pen galam an -pen galam an yan g relevan ten tan g reform a agraria di In don esia dan di n egara-n egara lain kepada khalayak luas dalam ben tuk populer atau sem i-populer.
Sehubun gan den gan sifat perm asalahan yan g ada, dan aktivitas-aktivitas un tuk m em en uh i kebutuh an publik dan organ isasi pem erin tah m aupun n on -pem erin tah, serta in dividu, m aka aktivitas-aktivitas sem acam itu tern yata bisa dilakukan den gan san gat efektif jika berada dalam keran gka kerja yan g oton om atau sem i-oton om (m isaln ya, dilakukan oleh sebuah yayasan n irlaba). Ten tu saja den gan tetap m en yediakan layan an bagi beragam lem baga pem erin tah dan m en doron g partisipasi aktif lem baga-lem baga pem erin tah yan g m en gurus pen gaturan pem ilikan , pen guasaan dan pen yakapan tan ah, landreform dan reform a agraria.
2 berbagai permasalahan yang mendasari bangkitnya
reforma agaria
PENDAHULUAN
Masalah dan kon disi agraria yan g m en doron g m un culn ya land- reform san gat beragam di seluruh dun ia, bahkan keberagam an pun terdapat di dalam n egara itu sen diri. Nam un , ada dua kata kun ci, yaitu: kon sen trasi tan ah dan m arjin alisasi sebagian dari m asyar akat , yan g m en u n ju kkan beber ap a kecen d er u n gan um um yan g sedan g terjadi di ban yak tem pat di dun ia. Dalam bab ini kecenderungan-kecenderungan itu dibicarakan pertam a- tam a dalam perspektif global, lalu diikuti den gan beberapa pen - dapat ten tan g kasus In don esia. Men gin gat kita sedan g m em - bicarakan ten tan g berbagai proses yan g sudah berlan gsun g dalam jan gka waktu yan g lam a, m aka akan diberikan pan dan g- an sekilas ten tan g latar belakan g historis dan perkem ban gan proses-proses itu hin gga saat in i.
1. BEBERAPA KECENDERUNGAN UMUM
Terin tegrasin ya ban yak n egara dun ia ketiga ke dalam ekon om i global m ulai dari abad ke-16 hin gga abad ke-20 m en yebabkan m en in gkatn ya pr oduksi per tan ian secar a kom er sil. Secar a
BENJAMIN WHITE - GUNAWAN WIRADI
u m u m , kon d isi it u t elah m en gakibat kan kon sen t r asi p e- n guasaan tan ah. Dalam periode pan jan g sejarah kolon ial dan ekon om i depen den si, tan ah m en jadi faktor produksi utam a, di m an a buruh dan kapital diorgan isir den gan berpusat pada tan ah. Di berbagai tem pat di dun ia, beragam tipe kaum elit m em iliki kuasa atas tan ah, baik secara lan gsun g dalam ben tuk kepem ilikan , atau secara tidak lan gsun g dalam ben tuk pen gua- saan oleh n egara atas produksi (con toh: di J awa, m elalui Sistem Tan am Paksa), atau dalam ben tuk ten gkulak yan g m en guasai aliran produk pertan ian .
Tingkatan dan luas konsentrasi penguasaan tanah berbeda- beda dari satu ben ua ke ben ua lain , dan dari satu n egara ke n egara lain n ya. Am erika Latin dicirikan oleh kom pleks latifun- dia-m in ifun dia . Dalam sistem itu kon sen trasi tan ah m en capai titik ekstrem n ya, yan g tidak ada ban din gan n ya di Afrika dan di Asia. H acienda-hacienda besar —beberapa di an taran ya bisa m en cap ai lu as set en gah ju t a h ektar —m er u p akan war isan periode kolon ial. Dalam periode kolon ial itu para ban gsawan Span yol dan Portugis ditugasi un tuk m en guasai tan ah-tan ah luas dan m en guasai pen duduk pribum i. Setelah kem erdekaan , m aka kelas haciendado m en gkon solidasikan kekuasaan m ereka baik atas tan ah m aupun ten aga kerja.
Di sebagian besar n egara Am erika Latin , hak atas tan ah pen duduk pribum i sam a sekali telah dilucuti, terutam a di lem - bah-lem bah subur yan g beririgasi. Para pen jajah Span yol dan Portugis yan g lebih m iskin (ten tara in fan teri dari pasukan pe- n aklukan ) tidak pern ah sam pai pada “titik pen en tu” tercapai- n ya kekayaan , dan di perten gahan abad ke-17 m ereka m ulai kehilan gan tan ah, baik secara n yata m aupun dalam hitun gan di atas kertas. Tan ah-tan ah pertan ian luas (estates) tetap tidak berubah bahkan hin gga abad ke-20 den gan sistem M ay orazco (an ak sulun g), padahal jum lah petak pertan ian kecil sem akin m en in gkat secara geom etris. Keluarga-keluarga kaya m en ghi- dupi an ak-an akn ya lebih den gan cara m em perluas daripada
REFORMA AGRARIA - TINJAUAN KOMPARATIF
m em bagi-bagi tan ah warisan . Keturun an -keturun an keluarga kaya m en dapatkan kem udahan un tuk m asuk dalam pem erin - tahan , kon sesi pertam ban gan , m iliter, profesi-profesi bergen gsi atau dalam m en dapatkan tan ah yan g baru dibeli.