Tugas Kelompok Pengantar Ekonomi Bisnis
Tugas Kelompok Pengantar Ekonomi Bisnis
Disusun oleh :
Amalia Andriani
P
(02)
Amalia Diah S
(03)
Arneta Devi
P
(04)
Defi Arum
C.P
(07)
Sherlyana Dimara
DAFTAR ISI
(23)
KATA PENGANTAR
(I)
BAB I
PENDAHULUAN
MAKSUD DAN TUJUAN
( III )
( II )
BAB II
PENGERTIAN SISTEM EKONOMI PANCASILA
( IV )
CIRI, KELEBIHAN SISTEM EKONOMI PANCASILA
(V)
CIRI NEGATIF SISTEM EKONOMI PANCASILA
( VI )
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
( VII )
DAFTAR PUSTAKA
(VIII )
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, kami sampaikan kepada Allah SWT,
yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam
penyusunan makalah ini.
Merupakan suatu kehormatan bagi kami, karena diberikan
kesempatan untuk meyajikan makalah yang telah diberikan oleh
Bu Mega. Makalah yang kami susun ini bertema “ Sistem Ekonomi
Pancasila “.
Semua yang kami sajikan dalam rangka memberi
pengetahuan
dan
pemahaman
tentang
bagaimana
perkembangan sistem ekonomi pancasila itu dan kaitannya pada
sistem ekonomi kerakyatan.
Apabila dalam penyusunan makalah in masih banyak
kekurangan, kami mohon kritik dan saranya untuk perbaikan
tugas-tugas makalah kami selanjutnya.
Harapan kami, semoga makalah ini menjadi referensi
penting bagi anda untuk menambah wawasan tentang sistem
ekonomi yang beralku di Indonesia.
Surakarta, 14 November 2016
PENYUSUN
Kelompok kami
(I)
BAB I
PENDAHULUAN
Panggung ekonomi Indonesia tidak pernah sepi dari hiruk
pikuk peristiwa dramatis. Sejak kemerdekaan, krisis ekonomi
datang silih berganti. Tahun 1945 s.d 1966 masa pancaroba
perekonomian karena sebagian besar kegiatan domestik ditindih
oleh krisis politik yang tidak pernah bosan hadir di tengah-tengah
masyarakat. Tahun 1966 ekonomi ambruk, yang ditandai dengan
inflasi nyaris tanpa batas, penggangguran tak terbendung dan
kemiskinan kian menyeruak.
Kemerdekaan yang diproklamasikan pada tahun 1945 telah
memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk
mewujudkan cita-citanya “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam wadah negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila “.
Tata ekonomi Indonesia selalu ditekankan berdasarkan
Pancasila. Ini bukan hanya suatu ungkapan bagus, yang setiap
kali harus dikatakan, tetapi dimaksud sebagai pedoman arah
dasar bagi tata susunan ekonomi nasional dan sikap mental yang
mendasarinya. Idealnya sistem ekonomi Indonesia adalah suatu
tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi pancasila, suatu ekonomi
nasional yang merupakan usaha bersama dan yang berasaskan
kekeluargaan dan kegotong-royongan di bawah pimpinan
pemerintah.
Memang, mungkin sistem ini secara finansial tidak begitu
menguntungkan, tetapi lebih bersifat manusiawi karena
mengutamakan unsur sosial, keadilan, dan persaudaraan, atau
dapat disebut tata ekonomi yang bermoral. Inilah cita-cita kita,
pedoman yang normatif , tetapi sayangnya belum menjadi
kenyataan.
( II )
Jika kita kaitkan sistem ekonomi pancasila sangat berkaitan
dengan sistem ekonomi kerakyatan, yang didalam sistem
ekonomi pancasila itu digali dan dibangun dari nilai-nilai yang
dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang
ada dalam sistem ekonomi pancasila tersebut antara lain
berkaitan dengan prinsip kemanusian, nasionalisme ekonomi,
demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan,
dan keadilan.
Namun, sistem ekonomi pancasila ini hanya sebuah impian
yang tidak realistis dan tidak mungkin dapat tercapai, hal ini
dikarenakan jauh dari kenyataan kehidupan sehari-hari dan
menyimpan dari gambaran ideal tersebut.
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penulisan makalah ini, sistem ekonomi
pancasila ini dikembangkan berdasarkan pemikiran dari bangsa
Indonesia, yang konsep dasarnya jelas sesuai dengan kebutuhan
kehidupan sehari-hari masyatakat Indonesia. Padahal konsep
ekonomi pancasila ini merupakan konsep ekonomi yang
berorientasi kerakyatan. Nilai-nilai yang terkandung pada
Pancasila merupakan ketahanan diri bahwa Indonesia tidak dapat
ditaklukkan pada kepentingan-kepentingan kapitalistik.
Tujuan Penyusuanan makalah ini disajikan untuk melihat
sejauh mana perkembangan dan berjalannya sistem ekonomi ini
di Indonesia pada waktu itu. Apakah konsep ekonomi pancasila
pada waktu itu berjalan sebagaimana mestinya. Dan kenapa
konsep ekonomi pancasila ini sangat sulit diterapkan di Indonesia.
( III )
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara indonesia
adalah sistem perekonomian pancasila,ini berarti sitem
perekonomian yang dijalankan diindonesia harus berpedoman
oleh pancasila sehingga secara normatif pancasila dan uud 1945
adalah landasan idil sistem perekonomian diindonesia.
Sistem ekonomi indonesia adalah suatu aturan dan tata cara
untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan
ekonomi untuk meraih suatu tujuan,sistem perekonomian disetiap
negara dipengaruhi oleh beberapa faktor,antara lain ideologi
bangsa,sifat dan jati diri bangsa dan struktur ekonomi.
I. Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang
didasarkan pada Pancasila, terutama sila ke 5, dan UndangUndang Dasar pasal 33. Sistem Ekonomi Komando, Sistem
Ekonomi Pasar, dan Sistem Ekonomi Campuran adalah tiga sistem
ekonomi yang secara umum dikenal di seluruh dunia. Bagaimana
dengan sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia? Indonesia
tidak menganut Sistem Ekonomi Komando, Sistem Ekonomi Pasar,
maupun Sistem Ekonomi Campuran. Sistem ekonomi yang
diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di
dalamnya terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga
dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.
Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi
dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan
pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban
memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang
sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu
ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, dan daya
kreasi setiap warga negara
( IV )
dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan
usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.
Dari berbagai penelusuran dan pengalaman di lapangan
maka kami memiliki pendapat bahwa, Sistem Ekonomi Pancasila
adalah sistem ekonomi yang mengandung nilai-nilai strategis
budaya bangsa yaitu kekeluargaan dan kemandirian sebagai ciri
strategis budaya bangsa.
Ciri-ciri sistem ekonomi pancasila:
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara /
pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air,
bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain
sebagainya / negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam
yang
terkandung
di
dalamnya.
2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu
juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun
tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi
liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni
pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara
damai dan saling mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan
produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan
diawasi oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian
karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama
manusia.
II. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila
1. Kelebihan
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
mengusasi hajat hidup rakyat banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
(V)
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan
dengan permuwakafan lembaga perwakilan rakyat serta
pengawasan terhadap kebijakannya ada pada lembaga
perwakilan rakyat pula.
5. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan
yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara
diperkembangkan sepenuhnya dalam batas yang tidak merugikan
kepentingan umum.
8. Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
2. Kekurangan
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem
perekonomian kita karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai
dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi
manusia dan bangsa lain.
2. Sistem ”Etatisme”, negara sangat dominan serta mematikan
potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam
bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
( VI )
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Ekonomi Kerakyatan pada dasarnya adalah visi kedepan dalam
pencapain kemandirian ekonomi yang dilihat dari beberapa pencapaian
dengan hasil yang merupakan basis dari Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan di setiap. Pada negara berkembang, UMKM adalah pengarah
utama inovasi, kewirausahaan dan ketenaga-kerjaan. Membangun suatu
campuran yang sehat antara usaha besar berkwalitas dengan UMKM,
penting untuk memperkuat dan memperluas basis ekonomi. Ini
dilakukan
dengan
membangun
kapasitas
usahawan
lokal
dan
menanamkan modal dalam pelatihan yang memastikan suatu kekuatan
pekerja trampil akan mengembangkan atau membangun perekonomian
lokal.
Dengan melihat kondisi di masyarakat, ekonomi kerakyatan dan
berbagai program UMKM, dapat menjadi strategi yang tepat agar
pengembangan ekonomi kerakyatan dengan basis ekonomi lokal dapat
berkelanjutan dan berkembang dalam pembangunan ekonomi masyarakat.
3.2. SARAN
Seharusnya pemnbangunan di proritaskan ke pedesaan dan daerah,
sementara itu, pembangunan perkotaan lebih diarajkan mendukung
perekonomian daerah maupun pedesaaan. sehingga dapat mengembangkan
kapasitas SDM pedesaan secara instenm dalam peningkatan produktivitas
masyarakat melalui teknologi dan pemerataan penguasaan alat produktif,
dalam pengembangan industrialisasi melaui pasar domestik maupun pasar
luar. Dan yang paling penting adalah seberapa besar masyarakat bisa
mengadaptasi perubahan-perubahan cepat yang terjadi akibat perencanaan
pembagunan pemerintah daerah dalam pengembangan ekonomi kerakyatan.
( VII )
DAFTAR PUSTAKA
http://windasirumapea.wordpress.com/2013/07/07/perkembangan
-ekonomi-rakyat-di-indonesia/
http://sistempemerintahanindonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-diindonesia.html
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=35¬ab=1
( VIII )
Disusun oleh :
Amalia Andriani
P
(02)
Amalia Diah S
(03)
Arneta Devi
P
(04)
Defi Arum
C.P
(07)
Sherlyana Dimara
DAFTAR ISI
(23)
KATA PENGANTAR
(I)
BAB I
PENDAHULUAN
MAKSUD DAN TUJUAN
( III )
( II )
BAB II
PENGERTIAN SISTEM EKONOMI PANCASILA
( IV )
CIRI, KELEBIHAN SISTEM EKONOMI PANCASILA
(V)
CIRI NEGATIF SISTEM EKONOMI PANCASILA
( VI )
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
( VII )
DAFTAR PUSTAKA
(VIII )
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, kami sampaikan kepada Allah SWT,
yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam
penyusunan makalah ini.
Merupakan suatu kehormatan bagi kami, karena diberikan
kesempatan untuk meyajikan makalah yang telah diberikan oleh
Bu Mega. Makalah yang kami susun ini bertema “ Sistem Ekonomi
Pancasila “.
Semua yang kami sajikan dalam rangka memberi
pengetahuan
dan
pemahaman
tentang
bagaimana
perkembangan sistem ekonomi pancasila itu dan kaitannya pada
sistem ekonomi kerakyatan.
Apabila dalam penyusunan makalah in masih banyak
kekurangan, kami mohon kritik dan saranya untuk perbaikan
tugas-tugas makalah kami selanjutnya.
Harapan kami, semoga makalah ini menjadi referensi
penting bagi anda untuk menambah wawasan tentang sistem
ekonomi yang beralku di Indonesia.
Surakarta, 14 November 2016
PENYUSUN
Kelompok kami
(I)
BAB I
PENDAHULUAN
Panggung ekonomi Indonesia tidak pernah sepi dari hiruk
pikuk peristiwa dramatis. Sejak kemerdekaan, krisis ekonomi
datang silih berganti. Tahun 1945 s.d 1966 masa pancaroba
perekonomian karena sebagian besar kegiatan domestik ditindih
oleh krisis politik yang tidak pernah bosan hadir di tengah-tengah
masyarakat. Tahun 1966 ekonomi ambruk, yang ditandai dengan
inflasi nyaris tanpa batas, penggangguran tak terbendung dan
kemiskinan kian menyeruak.
Kemerdekaan yang diproklamasikan pada tahun 1945 telah
memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk
mewujudkan cita-citanya “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam wadah negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila “.
Tata ekonomi Indonesia selalu ditekankan berdasarkan
Pancasila. Ini bukan hanya suatu ungkapan bagus, yang setiap
kali harus dikatakan, tetapi dimaksud sebagai pedoman arah
dasar bagi tata susunan ekonomi nasional dan sikap mental yang
mendasarinya. Idealnya sistem ekonomi Indonesia adalah suatu
tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi pancasila, suatu ekonomi
nasional yang merupakan usaha bersama dan yang berasaskan
kekeluargaan dan kegotong-royongan di bawah pimpinan
pemerintah.
Memang, mungkin sistem ini secara finansial tidak begitu
menguntungkan, tetapi lebih bersifat manusiawi karena
mengutamakan unsur sosial, keadilan, dan persaudaraan, atau
dapat disebut tata ekonomi yang bermoral. Inilah cita-cita kita,
pedoman yang normatif , tetapi sayangnya belum menjadi
kenyataan.
( II )
Jika kita kaitkan sistem ekonomi pancasila sangat berkaitan
dengan sistem ekonomi kerakyatan, yang didalam sistem
ekonomi pancasila itu digali dan dibangun dari nilai-nilai yang
dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang
ada dalam sistem ekonomi pancasila tersebut antara lain
berkaitan dengan prinsip kemanusian, nasionalisme ekonomi,
demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan,
dan keadilan.
Namun, sistem ekonomi pancasila ini hanya sebuah impian
yang tidak realistis dan tidak mungkin dapat tercapai, hal ini
dikarenakan jauh dari kenyataan kehidupan sehari-hari dan
menyimpan dari gambaran ideal tersebut.
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penulisan makalah ini, sistem ekonomi
pancasila ini dikembangkan berdasarkan pemikiran dari bangsa
Indonesia, yang konsep dasarnya jelas sesuai dengan kebutuhan
kehidupan sehari-hari masyatakat Indonesia. Padahal konsep
ekonomi pancasila ini merupakan konsep ekonomi yang
berorientasi kerakyatan. Nilai-nilai yang terkandung pada
Pancasila merupakan ketahanan diri bahwa Indonesia tidak dapat
ditaklukkan pada kepentingan-kepentingan kapitalistik.
Tujuan Penyusuanan makalah ini disajikan untuk melihat
sejauh mana perkembangan dan berjalannya sistem ekonomi ini
di Indonesia pada waktu itu. Apakah konsep ekonomi pancasila
pada waktu itu berjalan sebagaimana mestinya. Dan kenapa
konsep ekonomi pancasila ini sangat sulit diterapkan di Indonesia.
( III )
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara indonesia
adalah sistem perekonomian pancasila,ini berarti sitem
perekonomian yang dijalankan diindonesia harus berpedoman
oleh pancasila sehingga secara normatif pancasila dan uud 1945
adalah landasan idil sistem perekonomian diindonesia.
Sistem ekonomi indonesia adalah suatu aturan dan tata cara
untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan
ekonomi untuk meraih suatu tujuan,sistem perekonomian disetiap
negara dipengaruhi oleh beberapa faktor,antara lain ideologi
bangsa,sifat dan jati diri bangsa dan struktur ekonomi.
I. Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang
didasarkan pada Pancasila, terutama sila ke 5, dan UndangUndang Dasar pasal 33. Sistem Ekonomi Komando, Sistem
Ekonomi Pasar, dan Sistem Ekonomi Campuran adalah tiga sistem
ekonomi yang secara umum dikenal di seluruh dunia. Bagaimana
dengan sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia? Indonesia
tidak menganut Sistem Ekonomi Komando, Sistem Ekonomi Pasar,
maupun Sistem Ekonomi Campuran. Sistem ekonomi yang
diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di
dalamnya terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga
dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.
Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi
dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan
pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban
memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang
sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu
ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, dan daya
kreasi setiap warga negara
( IV )
dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan
usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.
Dari berbagai penelusuran dan pengalaman di lapangan
maka kami memiliki pendapat bahwa, Sistem Ekonomi Pancasila
adalah sistem ekonomi yang mengandung nilai-nilai strategis
budaya bangsa yaitu kekeluargaan dan kemandirian sebagai ciri
strategis budaya bangsa.
Ciri-ciri sistem ekonomi pancasila:
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara /
pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air,
bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain
sebagainya / negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam
yang
terkandung
di
dalamnya.
2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu
juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun
tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi
liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni
pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara
damai dan saling mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan
produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan
diawasi oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian
karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama
manusia.
II. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila
1. Kelebihan
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
mengusasi hajat hidup rakyat banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
(V)
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan
dengan permuwakafan lembaga perwakilan rakyat serta
pengawasan terhadap kebijakannya ada pada lembaga
perwakilan rakyat pula.
5. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan
yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara
diperkembangkan sepenuhnya dalam batas yang tidak merugikan
kepentingan umum.
8. Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
2. Kekurangan
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem
perekonomian kita karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai
dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitasi
manusia dan bangsa lain.
2. Sistem ”Etatisme”, negara sangat dominan serta mematikan
potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam
bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
( VI )
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Ekonomi Kerakyatan pada dasarnya adalah visi kedepan dalam
pencapain kemandirian ekonomi yang dilihat dari beberapa pencapaian
dengan hasil yang merupakan basis dari Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan di setiap. Pada negara berkembang, UMKM adalah pengarah
utama inovasi, kewirausahaan dan ketenaga-kerjaan. Membangun suatu
campuran yang sehat antara usaha besar berkwalitas dengan UMKM,
penting untuk memperkuat dan memperluas basis ekonomi. Ini
dilakukan
dengan
membangun
kapasitas
usahawan
lokal
dan
menanamkan modal dalam pelatihan yang memastikan suatu kekuatan
pekerja trampil akan mengembangkan atau membangun perekonomian
lokal.
Dengan melihat kondisi di masyarakat, ekonomi kerakyatan dan
berbagai program UMKM, dapat menjadi strategi yang tepat agar
pengembangan ekonomi kerakyatan dengan basis ekonomi lokal dapat
berkelanjutan dan berkembang dalam pembangunan ekonomi masyarakat.
3.2. SARAN
Seharusnya pemnbangunan di proritaskan ke pedesaan dan daerah,
sementara itu, pembangunan perkotaan lebih diarajkan mendukung
perekonomian daerah maupun pedesaaan. sehingga dapat mengembangkan
kapasitas SDM pedesaan secara instenm dalam peningkatan produktivitas
masyarakat melalui teknologi dan pemerataan penguasaan alat produktif,
dalam pengembangan industrialisasi melaui pasar domestik maupun pasar
luar. Dan yang paling penting adalah seberapa besar masyarakat bisa
mengadaptasi perubahan-perubahan cepat yang terjadi akibat perencanaan
pembagunan pemerintah daerah dalam pengembangan ekonomi kerakyatan.
( VII )
DAFTAR PUSTAKA
http://windasirumapea.wordpress.com/2013/07/07/perkembangan
-ekonomi-rakyat-di-indonesia/
http://sistempemerintahanindonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-diindonesia.html
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=35¬ab=1
( VIII )