SURVEY REGULASI SPEKTRUM FREKUENSI MILLI
SURVEY REGULASI
SPEKTRUM FREKUENSI MILLIMETER-WAVE
BAND DI RANGE 59,3GHz-64GHz UNTUK
AKSES KOMUNIKASI 5G DI INDONESIA
Dosen :
DR Ir Iwan Krisnadi MBA
Nama Kelompok:
Ahmad Firdausi
Teguh Dwi Cahya
Adik Susilo W
Aris Munandar
Abdurrahman Salah H.L.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
1 LATAR BELAKANG
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2
Models Bisnis Teknologi 5G
Peran
Model bisnis
Jaringan Sharing XaaS: IaaS,
Naas, PaaS
Asset
Provider
Kemampuan untuk menawarkan dan
beroperasi selama pihak ke-3 penyedia
infrastruktur jaringan yang berbeda
kemampuan (Infrastruktur, Platform,
Network) sebagai Layanan.
Konektivitas dasar
Connectivity
Terbaik konektivitas upaya IP di ritel
(Konsumen / bisnis) & wholesale
Provider
Partner
Service
Provider
Operator Ofer Enriched by
Partner
menawarkan operator untuk customer,
berdasarkan kemampuan Operator
(Konektivitas, konteks, identitas dll)
diperbanyak oleh kemampuan mitra
(konten, aplikasi,dll ..)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Network Sharing
Kemampuan untuk berbagi infrastruktur
Jaringan antara dua atau lebih operator
berdasarkan kebijakan yang statis atau
dinamis (mis kebijakan kelebihan
kapasitas)
Peningkatan Konektivitas
Konektivitas IP dengan fitur dibedakan
(QoS, zero rating, latency, dll ..) dan
ditingkatkan configurability dari berbagai
karakteristik konektivitas.
Partner Ofer Enriched by
Operator
Partner tawarkan untuk customer lebih
banyak pilihan jaringan operator dan nilai
lainnya kemampuan dari operator
(konektivitas, konteks,identitas dll)
3
Keterbatasan Lebar Pita Spektrum Mobile Broadband
Total Lebar Pita Spektrum Mobile Broadband yang tersedia ± 1.600MHz,
termasuk un-licensed spektrum frekuensi 2,4 Ghz dan 5,8 GHz
Tabel Alokasi [2]
Evolusi Spektrum Frekuensi [13]
UNIVERSITAS MERCU BUANA
4
Kecepatan Data Millimeter-wave Mobile Broadband
Dengan lebar pita 5GHz [6]
Kecepatan tertinggi > 15Gbps
UNIVERSITAS MERCU BUANA
5
2 PERMASALAHAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
6
Regulasi Alokasi Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
•
Apakah tersedianya alokasi frekuensi untuk kebutuhan teknologi 5G
•
Belum ada pemisahan alokasi untuk kebutuhan DINAS TETAP dan DINAS
BERGERAK
•
Dalam Lampiran Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi
Radio Indonesia,catatan kaki:
“Bahwa untuk alokasi specktrum 59-64 itu di atur radar pesawat udara pada dinas
radiolokasi dapat di operasikan dengan syarat tidak menimbulkan interverensi
merugikan terhadap dinas satelit [7].”
UNIVERSITAS MERCU BUANA
7
Regulasi Alokasi Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
Alokasi 59.3 – 64 GHz di Indonesia
Frekuensi
Radio
59.3-64 GHz
Wilayah 3-ITU
TETAP
ANTAR SATELIT
BERGERAK
RADIOLOKASI
Alokasi untuk
Indonesia
TETAP
ANTAR SATELIT
BERGERAK
RADIOLOKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
8
Regulasi Alokasi Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
Catatan kaki
UNIVERSITAS MERCU BUANA
9
Regulasi Alokasi Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
Catatan kaki
UNIVERSITAS MERCU BUANA
10
Recomendation
•
4G Americas : The United States has decided on proposing the
following ranges to be studied for consideration at WRC- 19 as potential
ranges for 5G spectrum [14].
o 27.5-29.5 GHz
o 37-40.5 GHz
o 47.2-50.2 GHz
o 50.4-52.6 GHz
o 59.3-71 GHz
UNIVERSITAS MERCU BUANA
11
Recomendation
5G Candidate band list by Quetions Ascociates
UNIVERSITAS MERCU BUANA
12
Tarif BHP Spektrum Frekuensi Radio
• Penetapan tarif BHP Spektrum Frekuensi Radio
- Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2009 [8] dan Nomor 76
tahun 2010 [9] ditetapkan BHP Spektrum Frekuensi Radio terdiri dari;
1. BHP Spektrum Frekuensi Radio untuk Izin Stasiun Radio
2. BHP Spektrum Frekuensi Radio untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi
Radio
- Salah satu komponen dalam perhitungan BHP untuk izin Pita Spektrum
Frekuensi Radio , yaitu Indeks Harga Dasar pita frekuensi radio (I)
untuk frekuensi 59,3GHz-64GHz belum ditetapkan pemerintah.
BHP Frekuensi = N x K x l x B x C
UNIVERSITAS MERCU BUANA
13
3 DATA-DATA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
14
PERBANDINGAN REGULASI SPEKTRUM
FREKUENSI MILLIMETER WAVE BAND
• AMERIKA SERIKAT
Di beritahukan dalam The Federal Communications Commission (FCC)
menetapkan 4 alokasi band frekwensi yaitu pada range 57-64 GHz ,71-76
GHz,81-86 GHz,dan 92-95 GHz untuk teknologi Milimeter Wave.Untuk Rentang
frekuensi 59-64 GHz untuk frekuensi Unlicesed.[10]
UNIVERSITAS MERCU BUANA
15
PERBANDINGAN REGULASI SPEKTRUM
FREKUENSI MILLIMETER WAVE BAND
INGGRIS
Di beritahukan dalam Radiocommunication Agency (RA) untuk
alokasi frekwensi 59-64 GHz belum di sahkan untuk penggunaan
aplikasi komersial.[10]
CANADA
Diberitahukan dalam Radio Standards Specification (RSS) untuk alokasi
frekwensi 59-64 GHz disediakan untuk teknologi low-power dan no
interverensi ,no-protection.[10]
UNIVERSITAS MERCU BUANA
16
PERBANDINGAN REGULASI SPEKTRUM FREKUENSI
MILLIMETER WAVE BAND
JAPAN
Di beritahukan dalam Home Affairs, Posts and Telecommunications Japan
untuk alokasi frekwensi 59-66 GHz di alokasikan untuk Unlicensed
frekwensi yang dengan menggunakan pemancar output daya maksimum
10mW dan antenna maksimal gain dari 47dBi.[10]
EUROPA
Di beritahukan dalam The European Conference of Postal and
Telecommunication Administration (CEPT) Regulasi untuk frekuensi 59-62 GHz
Radio Local Area Network dalam system BERGERAK.[10]
UNIVERSITAS MERCU BUANA
17
PERBANDINGAN TARIF IZIN FREKUENSI RADIO
MILLIMETER WAVE BAND
AMERIKA SERIKAT
$ 75 per 10 tahun
INGGRIS
Self Coordinated Block
£ 50 per tahun
Ofcom Coordinated Block [11] :
UNIVERSITAS MERCU BUANA
18
PERBANDINGAN TARIF IZIN FREKUENSI RADIO
MILLIMETER WAVE BAND
INDONESIA
Sesuai dengan PP No.7 tahun 2009, tarif BHP dihitung dengan rumus:
BHP Frekuensi ISR = ((Ib x HDLP x b) + (Ip x HDDP x p))/2
Untuk millimeter-wave band di Zona 1
HDLP = Rp. 6.101 per kHz, HDDP = Rp. 54.188 per dBm
Ib (indeks biaya pendudukan lebar pita) = 0,060
Ip (indeks biaya daya pancar frekuensi) = 0,290
b (lebar pita) dalam kHz : 250.000 kHz
P (daya pancar EIRP) dalam dBm : 57 dBm
BHP Frekuensi = Rp. 46.205.363,82 per tahun untuk 250 MHz
Untuk Lebar Pita 1GHz, BHP Frekuensi = Rp. 184.821.455,28,UNIVERSITAS MERCU BUANA
19
PERBANDINGAN TARIF IZIN FREKUENSI RADIO
MILLIMETER WAVE BAND
BHP Frekuensi, dengan lebar Pita 1 GHz per tahun
Nilai Tukar BI:
1 GBP = 15.375,55 IDR
1 USD = 13.500,00 IDR
UNIVERSITAS MERCU BUANA
20
4 KESIMPULAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
21
KESIMPULAN
Regulasi spektrum frekuensi 59.3-64 GHz menambahkan alokasi untuk
kebutuhan DINAS BERGERAK. Segmentasi antara alokasi DINAS TETAP
dan BERGERAK ditetapkan, termasuk pengkanalan dan lebar pita masingmasing segmen.
Jadi untuk alokasi frekwensi 5G di Indonesia masih sangat memungkinkan
berada di frewkensi tersebut di karenakan saat ini saja sudah dialokasikan
untuk DINAS BERGERAK.
Penerapan tarif BHP frekuensi lebih besar di bandingkan dengan negara
maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, sehingga perlu dianalisa kembali
parameter-parameter.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
22
5 REFERENSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
23
REFERENSI
[1] Samsung Electronics Co.,Ltd “5G
vision”.February 2015
[2] T. S. Rappaport et al., “Millimeter Wave Mobile Communications for 5G Cellular: It Will Work!” IEEE
Access, vol. 1, no. 1, pp. 335–349, Aug. 2013[3] ITU-R F.2006, “Radio-frequency channel and block
arrangement for fixed wireless systems operating in the 71-76 and 81-86 GHz bands” Available: http://
www.itu.int/ITU-R/go/patents/en, Mar. 2012
[3] Nokia Siemens Network. (2011). “2020: Beyond 4G: Radio Evolution for the Gigabit Experience”. Espoo,
Finland
[Online].
Available:
http://www.nokiasiemensnetworks.com/file/150326/2020-beyond-4g-radio-evolution-for-the-gigabit-ex
perience
.
[4] J.G. Andrews, S. Buzzi, W. Choi, S.V. Hanly,A. Lozano, A.C.K. Soong, J.C. Zhang, “What will 5G Be?” IEEE
Journal on Select. Areas Commun., vol. 32, no. 6, pp. 1065–1082, June 2014.
[5] ITU-R F.2006, “Radio-frequency channel and block arrangement for fixed wireless systems operating in
the 71-76 and 81-86 GHz bands” Available: http://www.itu.int/ITU-R/go/patents/en, Mar. 2012
[6] Zhouyue Pi and Farooq Khan, “System Design and Network Architecture for a Millimeter-wave Mobile
Broadband (MMB) System”, Sarnoff Symposium, 2011 34th IEEE, 2011
[7]
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014, “Tabel
Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia”, 2014
[8] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2009, “Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Komunikasi dan Informatika”, 2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA
24
REFERENSI
[9] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2010, “Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku
pada Departemen Komunikasi dan Informatika”, 2010
[10] Gayan de Alwis / Murray Delahoy, “60 GHz Band MILLIMETRE WAVE TECHNOLOGY” Australian
Communications Authority, Des,2004.
[11] OFCOM, “OfW 369: Guidance Notes for Self Co-ordinated Licence and Interim Link Registration Process
in the 64-66 GHz, 73.375-75.875 GHz and 83.375-85.875 GHz bands”, Available:
http://www.ofcom.org.uk, Dec, 2013.
[12] Academia Irwan Salim,Irwan Krisnadi “Kajian Regulasi Alokasi Spektrum Frekwensi Milimeter-Wave
Band Untuk Akses Komunikasi 5G”.2015
[13] ITU-R F.2006, “Radio-frequency channel and block arrangement for fixed wireless systems operating in
the 71-76 and 81-86 GHz bands” Available:http://www.itu.int/ITUR/go/patents/en, Mar. 2012
[14] 4G Americas, “5G Spectrum Recomendation”, 2015
[15] Question Associates, “5G Candidate Band Study Study on the Suitability of Potential Candidate
Frequency Bands above 6GHz for Future 5G Mobile Broadband Systems” , 2015
UNIVERSITAS MERCU BUANA
25
TERIMA KASIH
UNIVERSITAS MERCU BUANA
26
SPEKTRUM FREKUENSI MILLIMETER-WAVE
BAND DI RANGE 59,3GHz-64GHz UNTUK
AKSES KOMUNIKASI 5G DI INDONESIA
Dosen :
DR Ir Iwan Krisnadi MBA
Nama Kelompok:
Ahmad Firdausi
Teguh Dwi Cahya
Adik Susilo W
Aris Munandar
Abdurrahman Salah H.L.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
1 LATAR BELAKANG
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2
Models Bisnis Teknologi 5G
Peran
Model bisnis
Jaringan Sharing XaaS: IaaS,
Naas, PaaS
Asset
Provider
Kemampuan untuk menawarkan dan
beroperasi selama pihak ke-3 penyedia
infrastruktur jaringan yang berbeda
kemampuan (Infrastruktur, Platform,
Network) sebagai Layanan.
Konektivitas dasar
Connectivity
Terbaik konektivitas upaya IP di ritel
(Konsumen / bisnis) & wholesale
Provider
Partner
Service
Provider
Operator Ofer Enriched by
Partner
menawarkan operator untuk customer,
berdasarkan kemampuan Operator
(Konektivitas, konteks, identitas dll)
diperbanyak oleh kemampuan mitra
(konten, aplikasi,dll ..)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Network Sharing
Kemampuan untuk berbagi infrastruktur
Jaringan antara dua atau lebih operator
berdasarkan kebijakan yang statis atau
dinamis (mis kebijakan kelebihan
kapasitas)
Peningkatan Konektivitas
Konektivitas IP dengan fitur dibedakan
(QoS, zero rating, latency, dll ..) dan
ditingkatkan configurability dari berbagai
karakteristik konektivitas.
Partner Ofer Enriched by
Operator
Partner tawarkan untuk customer lebih
banyak pilihan jaringan operator dan nilai
lainnya kemampuan dari operator
(konektivitas, konteks,identitas dll)
3
Keterbatasan Lebar Pita Spektrum Mobile Broadband
Total Lebar Pita Spektrum Mobile Broadband yang tersedia ± 1.600MHz,
termasuk un-licensed spektrum frekuensi 2,4 Ghz dan 5,8 GHz
Tabel Alokasi [2]
Evolusi Spektrum Frekuensi [13]
UNIVERSITAS MERCU BUANA
4
Kecepatan Data Millimeter-wave Mobile Broadband
Dengan lebar pita 5GHz [6]
Kecepatan tertinggi > 15Gbps
UNIVERSITAS MERCU BUANA
5
2 PERMASALAHAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
6
Regulasi Alokasi Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
•
Apakah tersedianya alokasi frekuensi untuk kebutuhan teknologi 5G
•
Belum ada pemisahan alokasi untuk kebutuhan DINAS TETAP dan DINAS
BERGERAK
•
Dalam Lampiran Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi
Radio Indonesia,catatan kaki:
“Bahwa untuk alokasi specktrum 59-64 itu di atur radar pesawat udara pada dinas
radiolokasi dapat di operasikan dengan syarat tidak menimbulkan interverensi
merugikan terhadap dinas satelit [7].”
UNIVERSITAS MERCU BUANA
7
Regulasi Alokasi Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
Alokasi 59.3 – 64 GHz di Indonesia
Frekuensi
Radio
59.3-64 GHz
Wilayah 3-ITU
TETAP
ANTAR SATELIT
BERGERAK
RADIOLOKASI
Alokasi untuk
Indonesia
TETAP
ANTAR SATELIT
BERGERAK
RADIOLOKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
8
Regulasi Alokasi Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
Catatan kaki
UNIVERSITAS MERCU BUANA
9
Regulasi Alokasi Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia
Catatan kaki
UNIVERSITAS MERCU BUANA
10
Recomendation
•
4G Americas : The United States has decided on proposing the
following ranges to be studied for consideration at WRC- 19 as potential
ranges for 5G spectrum [14].
o 27.5-29.5 GHz
o 37-40.5 GHz
o 47.2-50.2 GHz
o 50.4-52.6 GHz
o 59.3-71 GHz
UNIVERSITAS MERCU BUANA
11
Recomendation
5G Candidate band list by Quetions Ascociates
UNIVERSITAS MERCU BUANA
12
Tarif BHP Spektrum Frekuensi Radio
• Penetapan tarif BHP Spektrum Frekuensi Radio
- Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2009 [8] dan Nomor 76
tahun 2010 [9] ditetapkan BHP Spektrum Frekuensi Radio terdiri dari;
1. BHP Spektrum Frekuensi Radio untuk Izin Stasiun Radio
2. BHP Spektrum Frekuensi Radio untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi
Radio
- Salah satu komponen dalam perhitungan BHP untuk izin Pita Spektrum
Frekuensi Radio , yaitu Indeks Harga Dasar pita frekuensi radio (I)
untuk frekuensi 59,3GHz-64GHz belum ditetapkan pemerintah.
BHP Frekuensi = N x K x l x B x C
UNIVERSITAS MERCU BUANA
13
3 DATA-DATA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
14
PERBANDINGAN REGULASI SPEKTRUM
FREKUENSI MILLIMETER WAVE BAND
• AMERIKA SERIKAT
Di beritahukan dalam The Federal Communications Commission (FCC)
menetapkan 4 alokasi band frekwensi yaitu pada range 57-64 GHz ,71-76
GHz,81-86 GHz,dan 92-95 GHz untuk teknologi Milimeter Wave.Untuk Rentang
frekuensi 59-64 GHz untuk frekuensi Unlicesed.[10]
UNIVERSITAS MERCU BUANA
15
PERBANDINGAN REGULASI SPEKTRUM
FREKUENSI MILLIMETER WAVE BAND
INGGRIS
Di beritahukan dalam Radiocommunication Agency (RA) untuk
alokasi frekwensi 59-64 GHz belum di sahkan untuk penggunaan
aplikasi komersial.[10]
CANADA
Diberitahukan dalam Radio Standards Specification (RSS) untuk alokasi
frekwensi 59-64 GHz disediakan untuk teknologi low-power dan no
interverensi ,no-protection.[10]
UNIVERSITAS MERCU BUANA
16
PERBANDINGAN REGULASI SPEKTRUM FREKUENSI
MILLIMETER WAVE BAND
JAPAN
Di beritahukan dalam Home Affairs, Posts and Telecommunications Japan
untuk alokasi frekwensi 59-66 GHz di alokasikan untuk Unlicensed
frekwensi yang dengan menggunakan pemancar output daya maksimum
10mW dan antenna maksimal gain dari 47dBi.[10]
EUROPA
Di beritahukan dalam The European Conference of Postal and
Telecommunication Administration (CEPT) Regulasi untuk frekuensi 59-62 GHz
Radio Local Area Network dalam system BERGERAK.[10]
UNIVERSITAS MERCU BUANA
17
PERBANDINGAN TARIF IZIN FREKUENSI RADIO
MILLIMETER WAVE BAND
AMERIKA SERIKAT
$ 75 per 10 tahun
INGGRIS
Self Coordinated Block
£ 50 per tahun
Ofcom Coordinated Block [11] :
UNIVERSITAS MERCU BUANA
18
PERBANDINGAN TARIF IZIN FREKUENSI RADIO
MILLIMETER WAVE BAND
INDONESIA
Sesuai dengan PP No.7 tahun 2009, tarif BHP dihitung dengan rumus:
BHP Frekuensi ISR = ((Ib x HDLP x b) + (Ip x HDDP x p))/2
Untuk millimeter-wave band di Zona 1
HDLP = Rp. 6.101 per kHz, HDDP = Rp. 54.188 per dBm
Ib (indeks biaya pendudukan lebar pita) = 0,060
Ip (indeks biaya daya pancar frekuensi) = 0,290
b (lebar pita) dalam kHz : 250.000 kHz
P (daya pancar EIRP) dalam dBm : 57 dBm
BHP Frekuensi = Rp. 46.205.363,82 per tahun untuk 250 MHz
Untuk Lebar Pita 1GHz, BHP Frekuensi = Rp. 184.821.455,28,UNIVERSITAS MERCU BUANA
19
PERBANDINGAN TARIF IZIN FREKUENSI RADIO
MILLIMETER WAVE BAND
BHP Frekuensi, dengan lebar Pita 1 GHz per tahun
Nilai Tukar BI:
1 GBP = 15.375,55 IDR
1 USD = 13.500,00 IDR
UNIVERSITAS MERCU BUANA
20
4 KESIMPULAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
21
KESIMPULAN
Regulasi spektrum frekuensi 59.3-64 GHz menambahkan alokasi untuk
kebutuhan DINAS BERGERAK. Segmentasi antara alokasi DINAS TETAP
dan BERGERAK ditetapkan, termasuk pengkanalan dan lebar pita masingmasing segmen.
Jadi untuk alokasi frekwensi 5G di Indonesia masih sangat memungkinkan
berada di frewkensi tersebut di karenakan saat ini saja sudah dialokasikan
untuk DINAS BERGERAK.
Penerapan tarif BHP frekuensi lebih besar di bandingkan dengan negara
maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, sehingga perlu dianalisa kembali
parameter-parameter.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
22
5 REFERENSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
23
REFERENSI
[1] Samsung Electronics Co.,Ltd “5G
vision”.February 2015
[2] T. S. Rappaport et al., “Millimeter Wave Mobile Communications for 5G Cellular: It Will Work!” IEEE
Access, vol. 1, no. 1, pp. 335–349, Aug. 2013[3] ITU-R F.2006, “Radio-frequency channel and block
arrangement for fixed wireless systems operating in the 71-76 and 81-86 GHz bands” Available: http://
www.itu.int/ITU-R/go/patents/en, Mar. 2012
[3] Nokia Siemens Network. (2011). “2020: Beyond 4G: Radio Evolution for the Gigabit Experience”. Espoo,
Finland
[Online].
Available:
http://www.nokiasiemensnetworks.com/file/150326/2020-beyond-4g-radio-evolution-for-the-gigabit-ex
perience
.
[4] J.G. Andrews, S. Buzzi, W. Choi, S.V. Hanly,A. Lozano, A.C.K. Soong, J.C. Zhang, “What will 5G Be?” IEEE
Journal on Select. Areas Commun., vol. 32, no. 6, pp. 1065–1082, June 2014.
[5] ITU-R F.2006, “Radio-frequency channel and block arrangement for fixed wireless systems operating in
the 71-76 and 81-86 GHz bands” Available: http://www.itu.int/ITU-R/go/patents/en, Mar. 2012
[6] Zhouyue Pi and Farooq Khan, “System Design and Network Architecture for a Millimeter-wave Mobile
Broadband (MMB) System”, Sarnoff Symposium, 2011 34th IEEE, 2011
[7]
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014, “Tabel
Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia”, 2014
[8] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2009, “Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Komunikasi dan Informatika”, 2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA
24
REFERENSI
[9] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2010, “Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku
pada Departemen Komunikasi dan Informatika”, 2010
[10] Gayan de Alwis / Murray Delahoy, “60 GHz Band MILLIMETRE WAVE TECHNOLOGY” Australian
Communications Authority, Des,2004.
[11] OFCOM, “OfW 369: Guidance Notes for Self Co-ordinated Licence and Interim Link Registration Process
in the 64-66 GHz, 73.375-75.875 GHz and 83.375-85.875 GHz bands”, Available:
http://www.ofcom.org.uk, Dec, 2013.
[12] Academia Irwan Salim,Irwan Krisnadi “Kajian Regulasi Alokasi Spektrum Frekwensi Milimeter-Wave
Band Untuk Akses Komunikasi 5G”.2015
[13] ITU-R F.2006, “Radio-frequency channel and block arrangement for fixed wireless systems operating in
the 71-76 and 81-86 GHz bands” Available:http://www.itu.int/ITUR/go/patents/en, Mar. 2012
[14] 4G Americas, “5G Spectrum Recomendation”, 2015
[15] Question Associates, “5G Candidate Band Study Study on the Suitability of Potential Candidate
Frequency Bands above 6GHz for Future 5G Mobile Broadband Systems” , 2015
UNIVERSITAS MERCU BUANA
25
TERIMA KASIH
UNIVERSITAS MERCU BUANA
26