Mewujudkan Tata Kelola Pertanian Kabupat
NASKAH KOMPETISI INDONESIA GREEN REGION AWARD (IGRA) 2014
KATEGORI : TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP
JUDUL : MEWUJUDKAN TATA KELOLA PERTANIAN KABUPATEN
GROBOGAN SEBAGAI BASIS KETAHANAN PANGAN NASIONAL
BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GROBOGAN
PROVINSI JAWA TENGAH
www.blh.grobogan.go.id dan www.blhgrobogan.org
Email :[email protected]; [email protected]
1
MEWUJUDKAN TATA KELOLA PERTANIAN KABUPATEN GROBOGAN
SEBAGAI BASIS KETAHANAN PANGAN NASIONAL
Dinamika pembangunan yang berjalan pesat memberikan dampak tersendiri bagi
kelestarian lingkungan hidup Indonesia, khususnya ketersediaan lahan pertanian dan produksi
pangan. Eksplorasi sumber daya alam yang dilakukan akan memberikan tekanan tersendiri
bagi alam. Hal ini berdampak pada penurunan produktivitas lahan dalam menunjang
ketahanan pangan. Isu pangan menjadi salah satu isu penting dalam Tujuan Pembangunan
Millenium (Millenium Development Goals MDGs) yang ditargetkan tercapai pada akhir tahun
2015. Target poin kedua MDGs disebutkan bahwa menurunkan proporsi penduduk yang
menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990–2015. Dengan demikian
ketersediaan pangan menjadi salah satu indikator penting dalam pembangunan Kabupaten
Grobogan merupakan salah satu lumbung pangan nasional khususnya untuk produksi jagung
dan kedelai. Produksi jagung Kabupaten Grobogan selama 5 (lima) tahun terakhir
mencapai rataan 641.762 ton/tahun dan tercatat sebagai produsen jagung terbesar
nasional selain Gorontalo. Sedangkan kedelai Grobogan dengan varietas Malabar telah
diakui oleh Kementerian Pertanian sebagai kedelai unggulan nasional dengan
kemampuan produksi 3,4 ton/ha melalui SK Mentan : 238/Kpts/SR.120/3/2008. Varietas
kedelai Malabar Grobogan menjadi salah satu tumpuan harapan pemerintah dalam mengatasi
ketergantungan impor kedelai. Penetapan varietas Kedelai Malabar didukung oleh kebijakan
pembangunan Rumah Kedelai Grobogan untuk menstabilkan harga pascapanen. Selain
kedua produk pertanian unggulan diatas, Kabupaten Grobogan juga memiliki potensi
produksi padi, kacang hijau, kacang tanah, ubi, cabai dan aneka tanaman biofarmaka yang
berperan penting dalam diversifikasi tanaman pangan Indonesia. Pemerintah Kabupaten
Grobogan berkomitmen penuh terhadap pengembangan pertanian lokal dalam usaha
mewujudkan ketahanan pangan. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan meraih
penghargaan Presiden RI berupa Adhikarya Ketahanan Pangan Nasional 2013. Inovasi
Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk mendukung ketahanan pangan adalah melalui
penetapan Rencana Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan sebesar 71.948,375
Ha dan Lahan Cadangan Pertanian Berkelanjutan sebesar 1.761,025 Ha
2
A. Gambaran Umum kabupaten Grobogan
Letak Geografis
Dilihat dari Peta Provinsi
Jawa Tengah,Kabupaten Grobogan terletak diantara dua
Pegunungan Kendeng yang membujur dari arah barat ke timur,berada dibagian timur dan
berbatasan dengan :
- Sebelah Barat
:
Kabupaten Semarang dan
Kabupaten Demak
- Sebelah Utara
:
Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Pati
- Sebelah Timur
:
Kabupaten Blora
- Sebelah Selatan
:
Kabupaten .Ngawi ( Jawa Timur ), Kabupaten Sragen
Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang
Ditinjau secara letak geografis,wilayah Kabupaten Grobogan terletak diantara 110 15
BT - 111 25 BT dan 7 LS – 7 30 LS.
Luas Wilayah
Secara administratif Kabupaten Grobogan terdiri dari 19 ( sembilan belas) Kecamatan
dan 280 Desa/Kelurahan dengan ibu kota berada di Purwodadi. Berdasarkan hasil
Evaluasi Penggunaan Tanah ( EPT ) tahun 1983 Kabupaten Grobogan mempunyai luas
1.975.86 Km
dan merupakan kabupaten terluas nomor 2 di Jawa Tengah setelah
Kabupaten Cilacap.Jarak dari utara ke selatan
37 Km dan jarak dari barat ke timur
83 Km.
Kondisi Topografis
Kabupaten Grobogan yang memiliki relief daerah pegunungan kapur dan perbukitan
serta dataran di bagian tengahnya, secara topografi terbagi kedalam 3 kelompok yaitu :
3
1) Daerah dataran rendah berada pada ketinggian sampai 50 meter di atas permukaan
air laut dengan kelerangan
0º – 8º
meliputi 6 kecamatan yaitu
Gubug,Tegowanu,Godong,Purwodadi,Grobogan
Kecamatan
sebelah selatan dan Wirosari
sebelah selatan.
2) Daerah perbukitan berada pada ketinggian antara 50 – 100 meter di atas permukaan
air laut dengan kelerengan 8 – 15 meliputi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Klambu,
Brati,Grobogan sebelah utara dan Wirosari sebelah utara.
3) Daerah dataran tinggi berada pada ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan air
laut dengan kelerengan lebih dari 15 meliputi wilayah kecamatan yang berada di
sebelah selatan dari wilayah Kabupaten Grobogan
B.
Penggunaan Lahan
Berdasarkan data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Grobogan tahun 2014,
luas pertanian sawah mencapai 67.605 Ha atau sekitar 34,22% dari luas wilayah
Kabupaten Grobogan. Luasan sawah tersebut terdiri dari lahan irigasi sebesar 35.334
Ha (17, 88 % dari luas Kabupaten Grobogan) dan lahan tadah hujan 32.271 Ha (16,33
% dari luas Kabupaten Grobogan). Sedangkan luas lahan pertanian selain sawah
berupa lahan kering/tegal 34.387 Ha dan perkebunan 87 Ha
4
Tabel 1. Luas Pengguna
unaan Lahan Kab Grobogan Tahun 2014
No
Penggunaan Lahan
1
2
3
%
Lahan Pertanian Saw
awah
Luas
(Ha)
67 605
Irigasi
Tadah Hujan
35 334
32 271
17,88
16,33
Lahan Pertanian Buk
ukan Sawah
44 129
22,33
Tegal/Lahan kering
ng
34 387
17,40
Ladang/Huma
0
0,00
Perkebunan
87
0,04
Hutan Rakyat
4 420
2,24
Padang Rumput
0
0,00
Sementara Tidak Dius
iusahakan
1
0,00
Lainnya
5 234
2,65
Lahan Bukan Pertani
anian
85.852
43.45
Luas Keseluruhan
197.586
100
34,22
Penggunaan Lahan di Kabupaten
Grobogan Tahun 2014
21%
36%
Hutan Negara
Hutan Rakyat
34%
Sawah
9%
Lainnya
5
Luas Kabupaten Grobogan adalah sebesar 197.586,420 Ha dan sebesar 34,22%
dari wilayah tersebut adalah area persawahan. Hal ini menggambarkan bahwa potensi
pertanian di Kabupaten Grobogan sangat besar dan dapat diandalkan sebagai daerah
lumbung padi khususnya untuk wilayah Jawa Tengah bagian timur. perbandingan jenis
sawah yang terdapat di Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada tabel dan gambar di
bawah ini :
Tabel 2. Penggunaan Lahan Sawah Kab Grobogan Tahun 2014
Kecamatan
01. Kedungjati
Irigasi (Ha)
228
Tadah Hujan (Ha)
204
Jumlah
432
03. Penawangan
1316
3376
1039
1329
2355
4705
04. Toroh
2244
2274
4518
05. Geyer
41
2561
2602
06. Pulokulon
5675
0
5675
07. Kradenan
915
4421
5336
0
3901
3901
09. Ngaringan
1693
3294
4987
10. W irosari
497
3615
4112
0
2502
2502
120
2751
2871
14. Brati
3185
1317
1837
1196
5022
2513
15. Klambu
2361
0
2361
16. Godong
6521
0
6521
17. Gubug
18. Tegowanu
3696
1440
0
1281
3696
2721
19. Tanggungharjo
709
66
775
35334
32271
67605
02. Karangrayung
08. Gabus
11. Tawangharjo
12. Grobogan
13. Purwodadi
Jumlah
6
Peta Penggunaan Lahan Kab Grobogan
Kawasan Budidaya (sawah)
Lahan Kering/Tegal
Pemukiman
Hutan
KBAK
7
C. Kontribusi Sektor Pertanian
Sektor pertanian merupakan penyumbang utama terhadap perekonomian Kabupaten
Grobogan dengan menghasilkan kontribusi sebesar Rp 3.677.748, 69 atau sebesar 41% dari
Produk Daerah Regional Bruto (PDRB) Tahun 2013 sebesar Rp 8.933.554,59
Tabel 3 : Perkembangan Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
No
Lapangan Usaha
Tahun ( dalam jutaan )
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2.293.535,18
2.528.540,61
2.845.126,37
3.054.164,39
3.428.780,64
3.677.748,69
68.233,43
76.594,25
85.841,73
96.034,86
114.955,30
131.198,49
157.012,87
169.733,72
189.771,94
209.446,64
234.472,05
263.495,74
86.863,56
97.071,68
107.926,46
119.653,10
132.088,81
149.698,21
1
Pertanian
2
Pertambangan/ Penggalian
3
Industri
4
Listrik, Gas dan air minum
5
Bangunan/Konstruksi
269.872,55
318.828,68
366.015,74
412.139,06
466.829,91
533.824,81
6
Perdagangan/Hotel/RMakan
956.000,59
1.044.030,25
1.156.036,66
1.294.984,09
1.471.879,77
1.676.655,76
7
Angkutan dan komunikasi
175.852,43
197.425,46
219.898,28
246.960,86
280.736,93
323.732,14
8
Perbankan & lemb
keuangan
439.117,68
494.368,52
560.039,24
632.930,10
702.329,67
802.327,16
9
Jasa-jasa
738.717,04
838.045,99
968.937,85
1.075.148,53
1.213.385.00
1.374.873,60
5.185.205,34
5.764.639,16
6.499.594,27
7.141.461,63
8.045.458,09
8.933.554,59
Jumlah
Sumber :BPS Kabupaten Grobogan (data tahun 2013 merupakan angka sementara)
D.
Potensi Sumber Daya Air di Kabupaten Grobogan
1) Potensi Sumber Daya Air untuk Irigasi
Pemerintah Kabupaten Grobogan berusaha mengoptimalkan fungsi waduk, embung serta
bendungan untuk keperluan irigasi lahan pertanian. Adapun jumlah serta kapasitas waduk,
embung dan bendungan disajikan pada Tabel 4. Luas area waduk dan embung di seluruh wilayah
Kabupaten Grobogan adalah 23,870.00 Ha dengan kapasitas penyimpanan air 1,648,158.08 m3
8
Tabel 4 : Nama Waduk/Embung, Luas Area dan Kapasitas Penyimpanan
No.
Nama
Danau/Waduk/Situ/Embung
Luas (Ha)
Volume (m3)
(2)
(3)
(4)
(1)
Waduk
1
65,76
723,000.00
2
Waduk Kedung Ombo
Waduk Butak
45
264,000
3
Waduk Nglangon
65
1,096.ooo
4
Waduk Simo
60
429,000
Waduk Sanggeh
46
Waduk Kenteng
Embung
Embung sugihmanik
46
120,000
2,500.00
4,548.82
Embung Kidang Kencoro
2,500.00
6,086.76
4,548.82
18,206.27
Embung Mangin
Embung Tungu
Embung Rejosari
Embung Getasrejo
Embung Kronggen
Embung Lemah Putih
Embung Boloh
Embung Sindurejo
Embung Warukaranganyar
Embung Plosoharjo
Embung Mojorebo
Embung Plosorejo
Embung Jono
Embung Plosorejo
2,500.00
2,500.00
2,500.00
2,500.00
2,100.00
1,210.00
2,500.00
2,590,00
2,500.00
2,500.00
2,100.00
2,500.00
2,520.00
2,500.00
6,906.25
4,548.82
6,906.25
4,548.82
3,868.82
2,445.41
6,906.25
4,727.83
4,548.82
4,548.82
3,854.37
6,906.25
4,588.60
4,548.82
5
6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16
17.
Embung Kalimaro
9
18.
19.
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Embung Tahunan
Embung Jambon
Embung Sengon Wetan
Embung Crewek
Embung Pulokulon
Embung karangharjo
Embung Sulursari
Embung Tahunan
Embung Pelem
Embung Sembungharjo
Embung lebak
Embung Ds.plosoharjo
Embung Ds.Bendoharjo
1,950.00
2,500.00
2,400.00
2,400.00
2.418,00
2.500,00
2.193,75
2.500,00
2.500,00
2.500,00
10.000,00
2.500,00
2.500,00
3,599.37
6,906.25
4.494.42
4,494.42
4.464,33
4.464,33
4.028,20
4.548,82
4.548,82
4.548,82
27.606,08
4.548,82
4.548,82
23,870.00 1,648,158.08
2) Potensi Sumber Daya Air Alami
Sumber daya air alami ditemukan di Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK)
Sukolilo dengan luas bentang karst yang ditetapkan sebesar 112,20 km2 meliputi
6 (enam) kecamatan mencakup kecamatan Klambu, Brati, Grobogan, Tawangharjo,
Wirosari dan Ngaringan. Perbukitan batu gamping kawasan ini memiliki sifat-sifat
kawasan karst. Yaitu terdapat bentukan bukit dan lembah yang khas akibat prosesproses pelarutan, terdapat gua-gua, aliran sungai bawah tanah, dan mata air.Air hujan
yang jatuh di perbukitan, akan meresap ke dalam tanah, masuk ke pori dan celah
batugamping menjadi aliran pori. Selanjutnya, air mengalir ke tempat yang lebih
rendah melalui rekahan dan lorong-lorong besar (gua) maupun kecil, menjadi aliran
kanal. Hingga akhirnya, air akan muncul lagi ke permukaan tanah di tempat yang
lebih rendah menjadi mataair.Fisik dan struktur geologi perbukitan ini, dengan
sempurna telah menyimpan dan memelihara air, dalam jumlah dan masa tinggal yang
ideal.. Tak pelak lagi, kawasan karst ini menjadi sebuah tandon air alam raksasa bagi
semua mata air yang terletak di kawasan tersebut. Akuifer yang unik menyebabkan
sumber daya air di kawasan karst terdapat sebagai sungai bawah tanah, mataair,
danau dolin/telaga, dan muara sungai bawah tanah (resurgence).
10
Tabel 5 : Daftar Mata Air di wilayah Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo di Kabupaten
Grobogan Tahun 2014
No
Mata Air
Elevasi (m dpl)
1 Jerat
2 Wek
3 Suroblah
4 Pengilon
5 Sendang Klambu
6 Keongan
7 Sendang Mudal
8 Pule 1
9 Pule 2
10 Sendang Dewot
11 Sendang Sucen / Ngetuk
12 Sendang Genengsari
13 Sendang Sedayu
14 Sendang Selang
15 Sendang Lirikan
16 Nadri 1
17 Nadri 2
18 Bendi Becak
19 Sendang Pundutan
20 Pengilon
21 Banyu Anget
22 Tambak Boyo
23 Mudal
24 Sendang Guwo
25 Sendang Sinawah
26 Langensari
27 Sendang Njawe
28 Sendang Gedong Solo
29 Sendang Sirah
30 Sendang Belik
Debit (L/s)
56
43
40
37
51
72
34
54
55
68
167
173
46
240
161
93
93
99
170
174
161
160
177
239
95
294
274
300
301
316
Dusun
0 Taban
1 Taban
0 Beran
0 Beran
11 Klambu
12 Keongan
12 Beran
2 Gedangan
7 Gedangan
0
0 Ngetuk
10 Lengki
0 Seljari bawah
1 Nglirikan
12 Nglirikan
1 Nadri
1 Nadri
1 Pasiraman
3 Katekan
1 Katekan
1 Katekan
2 Katekan
1 Katekan
0 Sinawah
3 Sinawah
3 Krajan
1 Ngrijo
2 Krajan
0 Tejo
0 Tejo
Desa
Jenengan
Jenengan
Terkesi
Terkesi
Klambu
Penganten
Terkesi
Penganten
Penganten
Klambu
Taruman
Taruman
Selojari
Tegalsumur
Tegalsumur
Katekan
Katekan
Katekan
Katekan
Katekan
Katekan
Katekan
Katekan
Kronggen
Kronggen
Sumberjatipohon
Sumberjatipohon
Sumberjatipohon
Sumberjatipohon
Sumberjatipohon
Kecamatan
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Kabupaten
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
11
Lanjutan Tabel 6 : Daftar Mata Air di wilayah Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo di
Kabupaten Grobogan Tahun 2014
31 Sendang Suko
32 Sendang Dukoh
33 Sendang Mundu
34 Kemantren 1
35 Kemantren 2
36 Sendang Batur
37 Sendang Mudal
38 Urang
39 Sadang
40 Gedong
41 Madoh 1
42 Madoh 2
43 Garengan 1
44 Garengan 2
45 Gondang
46 Emas
47 Loji
48 Banyu Urip
49 Sambeng
50 Soko
51 Tapan
52 Widuri
53 Pertapaan
54 Kedungpoh
55 Anggil-Anggil
56 Sendang 1
57 Sendang 2
58 Kuniran
59 Blimbing 1
60 Blimbing 2
193
401
279
354
352
401
172
471
240
370
295
336
395
406
393
342
348
296
396
408
409
271
256
251
195
397
379
412
272
273
0 Sedayu
0 Lebeng
2 Widuri
4 Srikuning
1 Srikuning
14 Batur
0
32 Guwo
46 Getasari
20 Madoh
65 Madoh
70 Madoh
6 Plumpung
6 Plumpung
6 Plumpung
15 Srikuning
57 Plumpung
42 Sukoharjo
45 Sukoharjo
15 Sukoharjo
26 Sukoharjo
21 Widuri
0 Teges
0 Teges
15 Anggil-anggil
0 Kuniran
0 Kuniran
0 Kuniran
20 Blimbing
6 Blimbing
Sedayu
Lebengjumuk
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Tegalrejo
Tegalrejo
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Grobogan
Grobogan
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
12
Lanjutan Tabel 6 : Daftar Mata Air di wilayah Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo di
Kabupaten Grobogan Tahun 2014
61 Gemblung
62 Pucung
63 Balong
64 Gambir
65 Blumbang
66 Dokoro
67 Pagergunung
68 Tleno
69 Ngesong
70 Sendang Tlupak
71 Sendang Mudal
72 Sendang Brubulan
73 Sendang Pancur
74 Sendang Jemblong
75 Sendang Sumberagung
76 Sendang Ngrao
77 Sendang Wangi
78 Sendang Jamban
79 Sendang Brasan
80 Sendang Jelono
81 Sendang Nongko
223
199
207
178
170
304
417
317
190
97
174
156
161
160
158
157
162
185
185
187
187
0 Gemblung
0 Dempel
0 Dempel
0 Dempel
0 Dempel
22 Dokoro
0 Pagergunung
0 Sodo
0 Tambak
0 Sidorejo
10 Mudal
0 Pekuwon
0 Pekuwon
1 Pondok
1 Krajan
1 Krajan
1 Krajan
1 Nongko
1 Nongko
1 Nongko
1 Nongko
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Karangasem
Karangasem
Karangasem
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Menunjukkan mata air tersebut digunakan untuk keperluan Irigasi
E.
Strategi Pengelolaan Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan
Strategi Pengelolaan Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan ditempuh melalui upaya
sebagai berikut
1. Penetapan Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Perlindungan
Lahan Pertanian Berkelanjutan Kabupaten Grobogan
2. Pembangunan Rumah Kedelai Grobogan
3. Pembangunan Rumah Burung Hantu
4. Intensifikasi Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan, Holtikutura dan Pengendalian
Hama
5. Pembangunan Lumbung Desa
13
Rencana Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan
Penetapan Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Perlindungan Lahan
Pertanian Berkelanjutan Kabupaten Grobogan merupakan inovasi tepat untuk mengatasi
kekurangan lahan pertanian di masa mendatang akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi
peruntukan lain. Kawasan Lahan Pertanian Berkelanjutan ditetapkan sebesar 71.948,375 Ha
serta Lahan Cadangan Pertanian Berkelanjutan sebesar 1761,025 Ha. Perbup ini mengatur
tentang kawasan pertanian berkelanjutan yang bertujuan untuk
1) melindungi Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
2) menjamin
3) mewujudkan
tersedianya
kemandirian,
Lahan
Pertanian
ketahanan,
dan
Pangan Berkelanjutan
kedaulatan
4) pangan;
5) meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat;
6) meningkatkan pendapatan masyarakat
7) mempertahankan keseimbangan ekologis.
Rincian Lahan Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Grobogan disajikan pada Lampiran.
Pembangunan Rumah Kedelai Grobogan
Rumah Kedelai Grobogan merupakan inovasi untuk menjembatani antara petani (produsen)
dengan kepentingan pasar. Melimpahnya produksi kedelai Grobogan yang tidak diimbangi
oleh penanganan pascapanen membuat harga jual di tingkat petani menjadi anjlok. Produksi
kedelai Grobogan selama 5 (lima) tahun terakhir dari 2009-2013 mencapai rataan 56.250
Ton/tahun. Konsep Rumah Kedelai Grobogan adalah mempersiapkan ketersediaan
benih dan produksi kedelai di tingkat petani dan pengembangan kawasan sentra
agroindustri menjadi produk tempe Grobogan yang higienis sebagai produk unggulan
daerah
Rumah Kedelai Grobogan akan menerapkan 8 (delapan) strategi yaitu:
1) Peningkatan Produktivitas Kedelai
2) Peningkatan Penyediaan Benih Sumber Kedelai Varietas Grobogan
14
3) Penguatan Jabal Kedelai Tradisional ditingkat Petani
4) Pendirian kawasan sentra Agroindustri Rumah Kedelai Masyarakat Grobogan
5) Perbaikan bangunan dan prasarana Agroindustri Tempe Higienis Grobogan
6) Pendampingan Produksi, Pengemasan dan Kualitas hasil Produk
7) Penguatan Pemasaran Produk
8) Pendirian Pusat Data Kedelai Center dan Teaching Factory
Pembangunan Rumah Burung Hantu
Rumah Burung Hantu merupakan inovasi untuk mengembalikan keseimbangan ekologis
dengan memanfaatkan predator alami dari hama tikus yaitu burung hantu. Pemerintah
Kabupaten Grobogan telah mendirikan 542 unit rumah Burung Hantu dan 2 rumah
pembibitan (breeding) sebagai upaya pengendalian hama.Rincian lengkap dari sebaran
Rumah Burung Hantu disajikan di lampiran.
Intensifikasi Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan, Holtikutura
Intensifikasi produksi tanaman pangan, perkebunan dan holtikutura dilakukan melalui strategi
1) Pengembangan dan peremajaan tanaman tebu, kapas, kelapa, jambu mete, jagung
putih
2) Pengembangan Pertanian Organik
3) Pemurnian Varietas Kedelai Grobogan
4) Pemanfaatan Pekarangan dan Lahan
5) Pengendalian organism penganggu tanaman
Rincian lengkap tentang program diatas disajikan pada Lampiran
Pembangunan Lumbung Desa
Lumbung Desa merupakan inovasi Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk mengantisipasi
kelebihan pasokan produksi pangan sekaligus menjaga resiko kekurangan cadangan pangan
disaat musim paceklik. Total ada 133 lumbung desa yang tersebar di 19 kecamatan.Rincian
selengkapnya disajikan pada Lampiran
15
F. Anggaran Untuk Pengelolaan Sektor Pertanian, Ketahanan Pangan dan Irigasi.
Secara umum pengelolaan sector pertanian dan ketahanan pangan dikelola oleh Dinas
Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikutura Kabupaten Grobogan serta Badan Ketahanan
Pangan Kabupaten Grobogan. Sedangkan pemeliharaan irigasi dikelola oleh Dinas
Pengairan Kabupaten Grobogan
Badan Ketahanan Pangan
No
Program
1 Perencanaan dan Monitoring Ketahanan Pangan
2 Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat
Jumlah
Nilai (Rp)
100,000,000
2,185,000,000
2,285,000,000
Dinas Pertanian
No
1
2
3
4
Program
Peningkatan Kualitas SDM dan sarana prasarana tenaga bidang pertanian
Peningkatan Infrastruktur Fisik
Intensifikasi Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Holtikutura Serta
Pengendalian Hama
Perencanaan, Informasi dan Publikasi
Jumlah
Nilai (Rp)
1,829,468,500
3,510,186,000
2,071,055,000
1,130,000,000
8,540,709,500
DinasPengairan
No
Program
1 Peningkatan Infrastruktur Irigasi, Embung, Waduk
2 Peningkatan Partisipasi Masyarakat
3 Perencanaan dan Monitoring
Jumlah
Nilai (Rp)
14,640,274,100
60,000,000
330,000,000
15,030,274,100
Rekapitulasi Anggaran Pengelolaan Sektor Ketahanan Pangan, Pertanian dan Irigasi
No
Pelaksana Program
1 Badan Ketahanan Pangan
2 Dinas Pertanian dan TPH
3 Dinas Irigasi
Jumlah
Nilai (Rp)
2,285,000,000
8,540,709,500
15,030,274,100
25,855,983,600
16
G. Prestasi dan Penghargaan
Pemerintah Kabupaten Grobogan telah berhasil menorehkan karya nyata yang
dibuktikan melalui berbagai penghargaan di bidang pengelolaan lingkungan hidup
yang berhasil diraih. Penghargaan yang berhasil diraih adalah sebagai berikut :
1. Juara III Indonesia Green Region Award 2013
2. Adiwiyata Mandiri Tingkat Nasional 2011 sampai dengan 2013
3. Juara I One Billion Indonesian Trees (OBIT) atau Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon
tingkat nasional tahun 2012
4. Kabupaten Penggerak Koperasi Tahun 2013 dengan Peringkat Paramadhana Madya
Nugraha Koperasi;
5. Penghargaan Nasional Menuju Kabupaten Layak Anak Tahun 2013 Kategori
Pratama;
6. Adhikarya Pangan Nusantara (Pembina Ketahanan Pangan) Tahun 2013;
7. Sekolah Adiwiyata Mandiri Tingkat Nasional (SMPN 1 Tegowanu );
8. Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional (SMPN 3 Gubug );
9. Juara Nasional Lomba Website antar SKPD lingkup Pertanian Kab/Kota seluruh
Indonesia;
10. Pemenang 1 Tingkat Nasional lomba kelompok Tani Ternak Kambing an. Kelompok
Mandiri;
11. Peringkat III Tingkat Nasional lomba petugas inseminasi buatan (Iiseminator) Tingkat
Nasional (An. Sutrisno);
12. Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan, PHBS, LBS dan Posyandu Tingkat Provinsi
Jawa Tengah;
13. Pencapaian Tertinggi II Pelayanan KB MOW Tingkat Provinsi Jawa Tengah;
14. Juara II Penilaian Tentang Keterbukaan Informasi Publik oleh KPID (Komisi
Penyiaran Indonesia) Jawa Tengah;
17
KATEGORI : TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP
JUDUL : MEWUJUDKAN TATA KELOLA PERTANIAN KABUPATEN
GROBOGAN SEBAGAI BASIS KETAHANAN PANGAN NASIONAL
BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GROBOGAN
PROVINSI JAWA TENGAH
www.blh.grobogan.go.id dan www.blhgrobogan.org
Email :[email protected]; [email protected]
1
MEWUJUDKAN TATA KELOLA PERTANIAN KABUPATEN GROBOGAN
SEBAGAI BASIS KETAHANAN PANGAN NASIONAL
Dinamika pembangunan yang berjalan pesat memberikan dampak tersendiri bagi
kelestarian lingkungan hidup Indonesia, khususnya ketersediaan lahan pertanian dan produksi
pangan. Eksplorasi sumber daya alam yang dilakukan akan memberikan tekanan tersendiri
bagi alam. Hal ini berdampak pada penurunan produktivitas lahan dalam menunjang
ketahanan pangan. Isu pangan menjadi salah satu isu penting dalam Tujuan Pembangunan
Millenium (Millenium Development Goals MDGs) yang ditargetkan tercapai pada akhir tahun
2015. Target poin kedua MDGs disebutkan bahwa menurunkan proporsi penduduk yang
menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990–2015. Dengan demikian
ketersediaan pangan menjadi salah satu indikator penting dalam pembangunan Kabupaten
Grobogan merupakan salah satu lumbung pangan nasional khususnya untuk produksi jagung
dan kedelai. Produksi jagung Kabupaten Grobogan selama 5 (lima) tahun terakhir
mencapai rataan 641.762 ton/tahun dan tercatat sebagai produsen jagung terbesar
nasional selain Gorontalo. Sedangkan kedelai Grobogan dengan varietas Malabar telah
diakui oleh Kementerian Pertanian sebagai kedelai unggulan nasional dengan
kemampuan produksi 3,4 ton/ha melalui SK Mentan : 238/Kpts/SR.120/3/2008. Varietas
kedelai Malabar Grobogan menjadi salah satu tumpuan harapan pemerintah dalam mengatasi
ketergantungan impor kedelai. Penetapan varietas Kedelai Malabar didukung oleh kebijakan
pembangunan Rumah Kedelai Grobogan untuk menstabilkan harga pascapanen. Selain
kedua produk pertanian unggulan diatas, Kabupaten Grobogan juga memiliki potensi
produksi padi, kacang hijau, kacang tanah, ubi, cabai dan aneka tanaman biofarmaka yang
berperan penting dalam diversifikasi tanaman pangan Indonesia. Pemerintah Kabupaten
Grobogan berkomitmen penuh terhadap pengembangan pertanian lokal dalam usaha
mewujudkan ketahanan pangan. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan meraih
penghargaan Presiden RI berupa Adhikarya Ketahanan Pangan Nasional 2013. Inovasi
Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk mendukung ketahanan pangan adalah melalui
penetapan Rencana Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan sebesar 71.948,375
Ha dan Lahan Cadangan Pertanian Berkelanjutan sebesar 1.761,025 Ha
2
A. Gambaran Umum kabupaten Grobogan
Letak Geografis
Dilihat dari Peta Provinsi
Jawa Tengah,Kabupaten Grobogan terletak diantara dua
Pegunungan Kendeng yang membujur dari arah barat ke timur,berada dibagian timur dan
berbatasan dengan :
- Sebelah Barat
:
Kabupaten Semarang dan
Kabupaten Demak
- Sebelah Utara
:
Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Pati
- Sebelah Timur
:
Kabupaten Blora
- Sebelah Selatan
:
Kabupaten .Ngawi ( Jawa Timur ), Kabupaten Sragen
Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang
Ditinjau secara letak geografis,wilayah Kabupaten Grobogan terletak diantara 110 15
BT - 111 25 BT dan 7 LS – 7 30 LS.
Luas Wilayah
Secara administratif Kabupaten Grobogan terdiri dari 19 ( sembilan belas) Kecamatan
dan 280 Desa/Kelurahan dengan ibu kota berada di Purwodadi. Berdasarkan hasil
Evaluasi Penggunaan Tanah ( EPT ) tahun 1983 Kabupaten Grobogan mempunyai luas
1.975.86 Km
dan merupakan kabupaten terluas nomor 2 di Jawa Tengah setelah
Kabupaten Cilacap.Jarak dari utara ke selatan
37 Km dan jarak dari barat ke timur
83 Km.
Kondisi Topografis
Kabupaten Grobogan yang memiliki relief daerah pegunungan kapur dan perbukitan
serta dataran di bagian tengahnya, secara topografi terbagi kedalam 3 kelompok yaitu :
3
1) Daerah dataran rendah berada pada ketinggian sampai 50 meter di atas permukaan
air laut dengan kelerangan
0º – 8º
meliputi 6 kecamatan yaitu
Gubug,Tegowanu,Godong,Purwodadi,Grobogan
Kecamatan
sebelah selatan dan Wirosari
sebelah selatan.
2) Daerah perbukitan berada pada ketinggian antara 50 – 100 meter di atas permukaan
air laut dengan kelerengan 8 – 15 meliputi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Klambu,
Brati,Grobogan sebelah utara dan Wirosari sebelah utara.
3) Daerah dataran tinggi berada pada ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan air
laut dengan kelerengan lebih dari 15 meliputi wilayah kecamatan yang berada di
sebelah selatan dari wilayah Kabupaten Grobogan
B.
Penggunaan Lahan
Berdasarkan data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Grobogan tahun 2014,
luas pertanian sawah mencapai 67.605 Ha atau sekitar 34,22% dari luas wilayah
Kabupaten Grobogan. Luasan sawah tersebut terdiri dari lahan irigasi sebesar 35.334
Ha (17, 88 % dari luas Kabupaten Grobogan) dan lahan tadah hujan 32.271 Ha (16,33
% dari luas Kabupaten Grobogan). Sedangkan luas lahan pertanian selain sawah
berupa lahan kering/tegal 34.387 Ha dan perkebunan 87 Ha
4
Tabel 1. Luas Pengguna
unaan Lahan Kab Grobogan Tahun 2014
No
Penggunaan Lahan
1
2
3
%
Lahan Pertanian Saw
awah
Luas
(Ha)
67 605
Irigasi
Tadah Hujan
35 334
32 271
17,88
16,33
Lahan Pertanian Buk
ukan Sawah
44 129
22,33
Tegal/Lahan kering
ng
34 387
17,40
Ladang/Huma
0
0,00
Perkebunan
87
0,04
Hutan Rakyat
4 420
2,24
Padang Rumput
0
0,00
Sementara Tidak Dius
iusahakan
1
0,00
Lainnya
5 234
2,65
Lahan Bukan Pertani
anian
85.852
43.45
Luas Keseluruhan
197.586
100
34,22
Penggunaan Lahan di Kabupaten
Grobogan Tahun 2014
21%
36%
Hutan Negara
Hutan Rakyat
34%
Sawah
9%
Lainnya
5
Luas Kabupaten Grobogan adalah sebesar 197.586,420 Ha dan sebesar 34,22%
dari wilayah tersebut adalah area persawahan. Hal ini menggambarkan bahwa potensi
pertanian di Kabupaten Grobogan sangat besar dan dapat diandalkan sebagai daerah
lumbung padi khususnya untuk wilayah Jawa Tengah bagian timur. perbandingan jenis
sawah yang terdapat di Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada tabel dan gambar di
bawah ini :
Tabel 2. Penggunaan Lahan Sawah Kab Grobogan Tahun 2014
Kecamatan
01. Kedungjati
Irigasi (Ha)
228
Tadah Hujan (Ha)
204
Jumlah
432
03. Penawangan
1316
3376
1039
1329
2355
4705
04. Toroh
2244
2274
4518
05. Geyer
41
2561
2602
06. Pulokulon
5675
0
5675
07. Kradenan
915
4421
5336
0
3901
3901
09. Ngaringan
1693
3294
4987
10. W irosari
497
3615
4112
0
2502
2502
120
2751
2871
14. Brati
3185
1317
1837
1196
5022
2513
15. Klambu
2361
0
2361
16. Godong
6521
0
6521
17. Gubug
18. Tegowanu
3696
1440
0
1281
3696
2721
19. Tanggungharjo
709
66
775
35334
32271
67605
02. Karangrayung
08. Gabus
11. Tawangharjo
12. Grobogan
13. Purwodadi
Jumlah
6
Peta Penggunaan Lahan Kab Grobogan
Kawasan Budidaya (sawah)
Lahan Kering/Tegal
Pemukiman
Hutan
KBAK
7
C. Kontribusi Sektor Pertanian
Sektor pertanian merupakan penyumbang utama terhadap perekonomian Kabupaten
Grobogan dengan menghasilkan kontribusi sebesar Rp 3.677.748, 69 atau sebesar 41% dari
Produk Daerah Regional Bruto (PDRB) Tahun 2013 sebesar Rp 8.933.554,59
Tabel 3 : Perkembangan Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
No
Lapangan Usaha
Tahun ( dalam jutaan )
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2.293.535,18
2.528.540,61
2.845.126,37
3.054.164,39
3.428.780,64
3.677.748,69
68.233,43
76.594,25
85.841,73
96.034,86
114.955,30
131.198,49
157.012,87
169.733,72
189.771,94
209.446,64
234.472,05
263.495,74
86.863,56
97.071,68
107.926,46
119.653,10
132.088,81
149.698,21
1
Pertanian
2
Pertambangan/ Penggalian
3
Industri
4
Listrik, Gas dan air minum
5
Bangunan/Konstruksi
269.872,55
318.828,68
366.015,74
412.139,06
466.829,91
533.824,81
6
Perdagangan/Hotel/RMakan
956.000,59
1.044.030,25
1.156.036,66
1.294.984,09
1.471.879,77
1.676.655,76
7
Angkutan dan komunikasi
175.852,43
197.425,46
219.898,28
246.960,86
280.736,93
323.732,14
8
Perbankan & lemb
keuangan
439.117,68
494.368,52
560.039,24
632.930,10
702.329,67
802.327,16
9
Jasa-jasa
738.717,04
838.045,99
968.937,85
1.075.148,53
1.213.385.00
1.374.873,60
5.185.205,34
5.764.639,16
6.499.594,27
7.141.461,63
8.045.458,09
8.933.554,59
Jumlah
Sumber :BPS Kabupaten Grobogan (data tahun 2013 merupakan angka sementara)
D.
Potensi Sumber Daya Air di Kabupaten Grobogan
1) Potensi Sumber Daya Air untuk Irigasi
Pemerintah Kabupaten Grobogan berusaha mengoptimalkan fungsi waduk, embung serta
bendungan untuk keperluan irigasi lahan pertanian. Adapun jumlah serta kapasitas waduk,
embung dan bendungan disajikan pada Tabel 4. Luas area waduk dan embung di seluruh wilayah
Kabupaten Grobogan adalah 23,870.00 Ha dengan kapasitas penyimpanan air 1,648,158.08 m3
8
Tabel 4 : Nama Waduk/Embung, Luas Area dan Kapasitas Penyimpanan
No.
Nama
Danau/Waduk/Situ/Embung
Luas (Ha)
Volume (m3)
(2)
(3)
(4)
(1)
Waduk
1
65,76
723,000.00
2
Waduk Kedung Ombo
Waduk Butak
45
264,000
3
Waduk Nglangon
65
1,096.ooo
4
Waduk Simo
60
429,000
Waduk Sanggeh
46
Waduk Kenteng
Embung
Embung sugihmanik
46
120,000
2,500.00
4,548.82
Embung Kidang Kencoro
2,500.00
6,086.76
4,548.82
18,206.27
Embung Mangin
Embung Tungu
Embung Rejosari
Embung Getasrejo
Embung Kronggen
Embung Lemah Putih
Embung Boloh
Embung Sindurejo
Embung Warukaranganyar
Embung Plosoharjo
Embung Mojorebo
Embung Plosorejo
Embung Jono
Embung Plosorejo
2,500.00
2,500.00
2,500.00
2,500.00
2,100.00
1,210.00
2,500.00
2,590,00
2,500.00
2,500.00
2,100.00
2,500.00
2,520.00
2,500.00
6,906.25
4,548.82
6,906.25
4,548.82
3,868.82
2,445.41
6,906.25
4,727.83
4,548.82
4,548.82
3,854.37
6,906.25
4,588.60
4,548.82
5
6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16
17.
Embung Kalimaro
9
18.
19.
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Embung Tahunan
Embung Jambon
Embung Sengon Wetan
Embung Crewek
Embung Pulokulon
Embung karangharjo
Embung Sulursari
Embung Tahunan
Embung Pelem
Embung Sembungharjo
Embung lebak
Embung Ds.plosoharjo
Embung Ds.Bendoharjo
1,950.00
2,500.00
2,400.00
2,400.00
2.418,00
2.500,00
2.193,75
2.500,00
2.500,00
2.500,00
10.000,00
2.500,00
2.500,00
3,599.37
6,906.25
4.494.42
4,494.42
4.464,33
4.464,33
4.028,20
4.548,82
4.548,82
4.548,82
27.606,08
4.548,82
4.548,82
23,870.00 1,648,158.08
2) Potensi Sumber Daya Air Alami
Sumber daya air alami ditemukan di Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK)
Sukolilo dengan luas bentang karst yang ditetapkan sebesar 112,20 km2 meliputi
6 (enam) kecamatan mencakup kecamatan Klambu, Brati, Grobogan, Tawangharjo,
Wirosari dan Ngaringan. Perbukitan batu gamping kawasan ini memiliki sifat-sifat
kawasan karst. Yaitu terdapat bentukan bukit dan lembah yang khas akibat prosesproses pelarutan, terdapat gua-gua, aliran sungai bawah tanah, dan mata air.Air hujan
yang jatuh di perbukitan, akan meresap ke dalam tanah, masuk ke pori dan celah
batugamping menjadi aliran pori. Selanjutnya, air mengalir ke tempat yang lebih
rendah melalui rekahan dan lorong-lorong besar (gua) maupun kecil, menjadi aliran
kanal. Hingga akhirnya, air akan muncul lagi ke permukaan tanah di tempat yang
lebih rendah menjadi mataair.Fisik dan struktur geologi perbukitan ini, dengan
sempurna telah menyimpan dan memelihara air, dalam jumlah dan masa tinggal yang
ideal.. Tak pelak lagi, kawasan karst ini menjadi sebuah tandon air alam raksasa bagi
semua mata air yang terletak di kawasan tersebut. Akuifer yang unik menyebabkan
sumber daya air di kawasan karst terdapat sebagai sungai bawah tanah, mataair,
danau dolin/telaga, dan muara sungai bawah tanah (resurgence).
10
Tabel 5 : Daftar Mata Air di wilayah Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo di Kabupaten
Grobogan Tahun 2014
No
Mata Air
Elevasi (m dpl)
1 Jerat
2 Wek
3 Suroblah
4 Pengilon
5 Sendang Klambu
6 Keongan
7 Sendang Mudal
8 Pule 1
9 Pule 2
10 Sendang Dewot
11 Sendang Sucen / Ngetuk
12 Sendang Genengsari
13 Sendang Sedayu
14 Sendang Selang
15 Sendang Lirikan
16 Nadri 1
17 Nadri 2
18 Bendi Becak
19 Sendang Pundutan
20 Pengilon
21 Banyu Anget
22 Tambak Boyo
23 Mudal
24 Sendang Guwo
25 Sendang Sinawah
26 Langensari
27 Sendang Njawe
28 Sendang Gedong Solo
29 Sendang Sirah
30 Sendang Belik
Debit (L/s)
56
43
40
37
51
72
34
54
55
68
167
173
46
240
161
93
93
99
170
174
161
160
177
239
95
294
274
300
301
316
Dusun
0 Taban
1 Taban
0 Beran
0 Beran
11 Klambu
12 Keongan
12 Beran
2 Gedangan
7 Gedangan
0
0 Ngetuk
10 Lengki
0 Seljari bawah
1 Nglirikan
12 Nglirikan
1 Nadri
1 Nadri
1 Pasiraman
3 Katekan
1 Katekan
1 Katekan
2 Katekan
1 Katekan
0 Sinawah
3 Sinawah
3 Krajan
1 Ngrijo
2 Krajan
0 Tejo
0 Tejo
Desa
Jenengan
Jenengan
Terkesi
Terkesi
Klambu
Penganten
Terkesi
Penganten
Penganten
Klambu
Taruman
Taruman
Selojari
Tegalsumur
Tegalsumur
Katekan
Katekan
Katekan
Katekan
Katekan
Katekan
Katekan
Katekan
Kronggen
Kronggen
Sumberjatipohon
Sumberjatipohon
Sumberjatipohon
Sumberjatipohon
Sumberjatipohon
Kecamatan
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Klambu
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Brati
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Kabupaten
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
11
Lanjutan Tabel 6 : Daftar Mata Air di wilayah Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo di
Kabupaten Grobogan Tahun 2014
31 Sendang Suko
32 Sendang Dukoh
33 Sendang Mundu
34 Kemantren 1
35 Kemantren 2
36 Sendang Batur
37 Sendang Mudal
38 Urang
39 Sadang
40 Gedong
41 Madoh 1
42 Madoh 2
43 Garengan 1
44 Garengan 2
45 Gondang
46 Emas
47 Loji
48 Banyu Urip
49 Sambeng
50 Soko
51 Tapan
52 Widuri
53 Pertapaan
54 Kedungpoh
55 Anggil-Anggil
56 Sendang 1
57 Sendang 2
58 Kuniran
59 Blimbing 1
60 Blimbing 2
193
401
279
354
352
401
172
471
240
370
295
336
395
406
393
342
348
296
396
408
409
271
256
251
195
397
379
412
272
273
0 Sedayu
0 Lebeng
2 Widuri
4 Srikuning
1 Srikuning
14 Batur
0
32 Guwo
46 Getasari
20 Madoh
65 Madoh
70 Madoh
6 Plumpung
6 Plumpung
6 Plumpung
15 Srikuning
57 Plumpung
42 Sukoharjo
45 Sukoharjo
15 Sukoharjo
26 Sukoharjo
21 Widuri
0 Teges
0 Teges
15 Anggil-anggil
0 Kuniran
0 Kuniran
0 Kuniran
20 Blimbing
6 Blimbing
Sedayu
Lebengjumuk
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Kemadohbatur
Tegalrejo
Tegalrejo
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Grobogan
Grobogan
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Tawangharjo
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
12
Lanjutan Tabel 6 : Daftar Mata Air di wilayah Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo di
Kabupaten Grobogan Tahun 2014
61 Gemblung
62 Pucung
63 Balong
64 Gambir
65 Blumbang
66 Dokoro
67 Pagergunung
68 Tleno
69 Ngesong
70 Sendang Tlupak
71 Sendang Mudal
72 Sendang Brubulan
73 Sendang Pancur
74 Sendang Jemblong
75 Sendang Sumberagung
76 Sendang Ngrao
77 Sendang Wangi
78 Sendang Jamban
79 Sendang Brasan
80 Sendang Jelono
81 Sendang Nongko
223
199
207
178
170
304
417
317
190
97
174
156
161
160
158
157
162
185
185
187
187
0 Gemblung
0 Dempel
0 Dempel
0 Dempel
0 Dempel
22 Dokoro
0 Pagergunung
0 Sodo
0 Tambak
0 Sidorejo
10 Mudal
0 Pekuwon
0 Pekuwon
1 Pondok
1 Krajan
1 Krajan
1 Krajan
1 Nongko
1 Nongko
1 Nongko
1 Nongko
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Dokoro
Karangasem
Karangasem
Karangasem
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Sumberagung
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Wirosari
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Ngaringan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Grobogan
Menunjukkan mata air tersebut digunakan untuk keperluan Irigasi
E.
Strategi Pengelolaan Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan
Strategi Pengelolaan Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan ditempuh melalui upaya
sebagai berikut
1. Penetapan Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Perlindungan
Lahan Pertanian Berkelanjutan Kabupaten Grobogan
2. Pembangunan Rumah Kedelai Grobogan
3. Pembangunan Rumah Burung Hantu
4. Intensifikasi Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan, Holtikutura dan Pengendalian
Hama
5. Pembangunan Lumbung Desa
13
Rencana Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan
Penetapan Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Perlindungan Lahan
Pertanian Berkelanjutan Kabupaten Grobogan merupakan inovasi tepat untuk mengatasi
kekurangan lahan pertanian di masa mendatang akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi
peruntukan lain. Kawasan Lahan Pertanian Berkelanjutan ditetapkan sebesar 71.948,375 Ha
serta Lahan Cadangan Pertanian Berkelanjutan sebesar 1761,025 Ha. Perbup ini mengatur
tentang kawasan pertanian berkelanjutan yang bertujuan untuk
1) melindungi Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
2) menjamin
3) mewujudkan
tersedianya
kemandirian,
Lahan
Pertanian
ketahanan,
dan
Pangan Berkelanjutan
kedaulatan
4) pangan;
5) meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat;
6) meningkatkan pendapatan masyarakat
7) mempertahankan keseimbangan ekologis.
Rincian Lahan Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Grobogan disajikan pada Lampiran.
Pembangunan Rumah Kedelai Grobogan
Rumah Kedelai Grobogan merupakan inovasi untuk menjembatani antara petani (produsen)
dengan kepentingan pasar. Melimpahnya produksi kedelai Grobogan yang tidak diimbangi
oleh penanganan pascapanen membuat harga jual di tingkat petani menjadi anjlok. Produksi
kedelai Grobogan selama 5 (lima) tahun terakhir dari 2009-2013 mencapai rataan 56.250
Ton/tahun. Konsep Rumah Kedelai Grobogan adalah mempersiapkan ketersediaan
benih dan produksi kedelai di tingkat petani dan pengembangan kawasan sentra
agroindustri menjadi produk tempe Grobogan yang higienis sebagai produk unggulan
daerah
Rumah Kedelai Grobogan akan menerapkan 8 (delapan) strategi yaitu:
1) Peningkatan Produktivitas Kedelai
2) Peningkatan Penyediaan Benih Sumber Kedelai Varietas Grobogan
14
3) Penguatan Jabal Kedelai Tradisional ditingkat Petani
4) Pendirian kawasan sentra Agroindustri Rumah Kedelai Masyarakat Grobogan
5) Perbaikan bangunan dan prasarana Agroindustri Tempe Higienis Grobogan
6) Pendampingan Produksi, Pengemasan dan Kualitas hasil Produk
7) Penguatan Pemasaran Produk
8) Pendirian Pusat Data Kedelai Center dan Teaching Factory
Pembangunan Rumah Burung Hantu
Rumah Burung Hantu merupakan inovasi untuk mengembalikan keseimbangan ekologis
dengan memanfaatkan predator alami dari hama tikus yaitu burung hantu. Pemerintah
Kabupaten Grobogan telah mendirikan 542 unit rumah Burung Hantu dan 2 rumah
pembibitan (breeding) sebagai upaya pengendalian hama.Rincian lengkap dari sebaran
Rumah Burung Hantu disajikan di lampiran.
Intensifikasi Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan, Holtikutura
Intensifikasi produksi tanaman pangan, perkebunan dan holtikutura dilakukan melalui strategi
1) Pengembangan dan peremajaan tanaman tebu, kapas, kelapa, jambu mete, jagung
putih
2) Pengembangan Pertanian Organik
3) Pemurnian Varietas Kedelai Grobogan
4) Pemanfaatan Pekarangan dan Lahan
5) Pengendalian organism penganggu tanaman
Rincian lengkap tentang program diatas disajikan pada Lampiran
Pembangunan Lumbung Desa
Lumbung Desa merupakan inovasi Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk mengantisipasi
kelebihan pasokan produksi pangan sekaligus menjaga resiko kekurangan cadangan pangan
disaat musim paceklik. Total ada 133 lumbung desa yang tersebar di 19 kecamatan.Rincian
selengkapnya disajikan pada Lampiran
15
F. Anggaran Untuk Pengelolaan Sektor Pertanian, Ketahanan Pangan dan Irigasi.
Secara umum pengelolaan sector pertanian dan ketahanan pangan dikelola oleh Dinas
Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikutura Kabupaten Grobogan serta Badan Ketahanan
Pangan Kabupaten Grobogan. Sedangkan pemeliharaan irigasi dikelola oleh Dinas
Pengairan Kabupaten Grobogan
Badan Ketahanan Pangan
No
Program
1 Perencanaan dan Monitoring Ketahanan Pangan
2 Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat
Jumlah
Nilai (Rp)
100,000,000
2,185,000,000
2,285,000,000
Dinas Pertanian
No
1
2
3
4
Program
Peningkatan Kualitas SDM dan sarana prasarana tenaga bidang pertanian
Peningkatan Infrastruktur Fisik
Intensifikasi Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Holtikutura Serta
Pengendalian Hama
Perencanaan, Informasi dan Publikasi
Jumlah
Nilai (Rp)
1,829,468,500
3,510,186,000
2,071,055,000
1,130,000,000
8,540,709,500
DinasPengairan
No
Program
1 Peningkatan Infrastruktur Irigasi, Embung, Waduk
2 Peningkatan Partisipasi Masyarakat
3 Perencanaan dan Monitoring
Jumlah
Nilai (Rp)
14,640,274,100
60,000,000
330,000,000
15,030,274,100
Rekapitulasi Anggaran Pengelolaan Sektor Ketahanan Pangan, Pertanian dan Irigasi
No
Pelaksana Program
1 Badan Ketahanan Pangan
2 Dinas Pertanian dan TPH
3 Dinas Irigasi
Jumlah
Nilai (Rp)
2,285,000,000
8,540,709,500
15,030,274,100
25,855,983,600
16
G. Prestasi dan Penghargaan
Pemerintah Kabupaten Grobogan telah berhasil menorehkan karya nyata yang
dibuktikan melalui berbagai penghargaan di bidang pengelolaan lingkungan hidup
yang berhasil diraih. Penghargaan yang berhasil diraih adalah sebagai berikut :
1. Juara III Indonesia Green Region Award 2013
2. Adiwiyata Mandiri Tingkat Nasional 2011 sampai dengan 2013
3. Juara I One Billion Indonesian Trees (OBIT) atau Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon
tingkat nasional tahun 2012
4. Kabupaten Penggerak Koperasi Tahun 2013 dengan Peringkat Paramadhana Madya
Nugraha Koperasi;
5. Penghargaan Nasional Menuju Kabupaten Layak Anak Tahun 2013 Kategori
Pratama;
6. Adhikarya Pangan Nusantara (Pembina Ketahanan Pangan) Tahun 2013;
7. Sekolah Adiwiyata Mandiri Tingkat Nasional (SMPN 1 Tegowanu );
8. Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional (SMPN 3 Gubug );
9. Juara Nasional Lomba Website antar SKPD lingkup Pertanian Kab/Kota seluruh
Indonesia;
10. Pemenang 1 Tingkat Nasional lomba kelompok Tani Ternak Kambing an. Kelompok
Mandiri;
11. Peringkat III Tingkat Nasional lomba petugas inseminasi buatan (Iiseminator) Tingkat
Nasional (An. Sutrisno);
12. Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan, PHBS, LBS dan Posyandu Tingkat Provinsi
Jawa Tengah;
13. Pencapaian Tertinggi II Pelayanan KB MOW Tingkat Provinsi Jawa Tengah;
14. Juara II Penilaian Tentang Keterbukaan Informasi Publik oleh KPID (Komisi
Penyiaran Indonesia) Jawa Tengah;
17