Pendahuluan Fisika Dasar Farmasi undip
Fisika Dasar
2 SKS
Farmasi Universitas Diponegoro
1
Fisika Dasar
Tujuan Perkuliahan:
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa
mampu
menjelaskan
pengertian
fenomena dan konsep fisika serta menyelesaikan
persoalan fisika secara matematis untuk berbagai
topik yaitu mekanika, flluida, termodinamika dan
fisika modern, sebagai bekal sarjana farmasi
Farmasi Universitas Diponegoro
2
Kontrak Perkuliahan
Komponen Perkuliahan dan Evaluasi:
Kuliah materi (tatap muka)
UTS dan UAS
Quis
Tugas dan Diskusi
UTS dan UAS bersifat buku tertutup, boleh pakai
kalkulator
Komposisi Nilai Akhir:
NTS = 0.50 Ujian + 0.20 Quis + 0.30 Tugas
Farmasi Universitas Diponegoro
3
Buku Referensi:
◦ Fisika Jilid 1 (Giancoli)
◦ Fisika Jilid 1 (Tipler )
◦ Fisika Jilid 1 dan 3 ( Haliday Resnic )
◦ Literatur lainnya………..
Tambahan:
◦ Tidak ada tugas susulan atau kuis susulan
Farmasi Universitas Diponegoro
4
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Topik
Pendahuluan
KInematika
Dinamika
Energi
Hukum Newton
Momentum
Thermodinamika
Fluida statis
Fluida dinamis
Fisika Modern
Farmasi Universitas Diponegoro
5
Farmasi Universitas Diponegoro
6
PENDAHULUAN
BESARAN, SISTEM SATUAN,
dan ANGKA PENTING
Farmasi Universitas Diponegoro
7
Angka Penting
Angka penting
Definisi : sebagai angka yang diperoleh dari
hasil
pengukuran.
Contoh :
pengukuran
dengan
mistar
mempunyai dua angka penting
25
mm
pengukuran dengan jangka sorong 6,76 cm
mempunyai 3 angka penting
Farmasi Universitas Diponegoro
8
Agar tidak terjadi salah pengertian, perhatikan aturan
penulisan di bawah ini.
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh : 156,589 mempunyai 6 angka pentin
2. Angka nol yang terletak antara angka-angka bukan
nol adalah angka angka penting
Contoh : 1,0008 mempunyai 5 angka penting
3.
Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol
termasuk
angka penting kecuali ada penjelasan tambahan
Farmasi Universitas Diponegoro
9
4. Angka nol dibelakang koma adalah angka
penting
Contoh: 1,000 mempunyai 4 angka penting
5. Angka nol yang terletak disebelah kiri angka
bukan nol bukan angka penting
contoh : 0,0004 mempunyai 1 angka penting;
0,004000 mempunyai 4 angka penting
Bilangan penting dan bilangan Eksak
Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti,
yang tidak diragukan lagi.
Misalnya bila kita menghitung jumlah siswa di
dalam suatu kelas adalah 50 orang. Jumlah
mahasiswa ini termasuk bilangan eksak yang
sudah pasti.
Farmasi Universitas Diponegoro
10
Aturan - aturan penulisan angka penting
1. Pembulatan
Untuk angka yang lebih dari lima dibulatkan ke atas dan bila
kurang dari lima
dibulatkan ke bawah. Bila angka yang mau
dibulatkan sama dengan 5, maka
harus diperhatikan
angka sebelumnya. Jika angka sebelumnya ganjil maka
dibulatkan ke atas dan dibulatkan ke bawah bila angka
sebelumnya genap.
2. Pada pembagian dan perkalian angka pentingnya sama dengan
banyaknya angka penting dari bilangan yang mempunyai angka
penting paling sedikit.
Contoh : 75,45 (empat angka penting) x 3,42 (mempunyai 3
angka penting) = 258,039 = 258 (mempunyai 3 angka penting)
3. Hasil pengurangan dan penambahan dari bilangan-bilangan
yang mempunyai angka penting, susuai angka dibelakang koma
yang paling sedikit.
Contoh : 120,1 (1 angka dibelakang koma) + 2,00 (2 angka
dibelakang koma) + 0,356 (tiga angka dibelakang koma) =
122,456 = 122,5 (satu angka dibelakang koma)
Farmasi Universitas Diponegoro
11
4. Hasil pembagian atau perkalian antara bilangan penting
dengan bilangan eksak akan memiliki angka penting sesuai
dengan angka penting yang dimiliki bilangan penting itu.
Contoh : Tebal sebuah batu bata 8,89 cm (tiga angka penting).
Bila ada 15 batu disusun, maka tingginya menjadi 15 x 8,89 =
133,35 = 133 (tiga angka penting)
5.Hasil memangkatkan suatu bilangan penting, banyak angka
penting sama dengan bilangan penting yang dipangkatkan.
Contoh : (2,3)3 = 12,167 = 12 (bilangan yang dipangkatkan
mempunyai 2 angka penting, oleh karena itu hasil
perpangkatan tersebut harus mempunyai angka penting
sebanyak 2)
6. Hasil menarik akar dari suatu bilangan penting harus
memiliki banyak angka penting yang sama dengan bilangan
yang diakarkan.
Contoh: 250 = 15,81 = 15,8 (karena yang diakarka
mempunyai tiga angka penting, maka hasil akarnya juga
harus mempunyai tiga angka
Farmasi Universitas Diponegoro
12
BESARAN DAN SATUAN
Besaran :
Sesuatu yang dapat diukur dinyatakan dengan angka
(kuantitatif) Contoh : panjang, massa, waktu, suhu, dll.
Mengukur :
Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan.
Besaran Fisika baru terdefenisi jika : ada nilainya (besarnya)
ada satuannya
contoh : panjang jalan 10 km
satuan
nilai
Farmasi Universitas Diponegoro
14
Satuan :
Ukuran dari
suatu besaran ditetapkan sebagai satuan.
meter,
kilometer
satuan panjang
Contoh :
detik, menit, jam
satuan waktu
gram, kilogram
satuan massa
dll.
Sistem satuan : ada 2 macam
1. Sistem Metrik : a. mks (meter, kilogram, sekon)
b. cgs (centimeter, gram, sekon)
2. Sistem Non metrik (sistem British)
Sistem Internasional (SI)
Sistem satuan mks yang telah disempurnakan yang paling
banyak dipakai sekarang ini.
Dalam SI :
Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok tak
berdimensi
Farmasi Universitas Diponegoro
16
Farmasi Universitas Diponegoro
18
Farmasi Universitas Diponegoro
19
Faktor Pengali dalam SI
NO
Faktor
Nama
Simbol
1
10 -18
atto
a
2
10 -15
femto
f
3
10 -12
piko
p
4
10 -9
nano
n
5
10 -6
mikro
μ
6
10 -3
mili
m
7
10 3
kilo
K
8
10 6
mega
M
9
10 9
giga
G
10
10 12
tera
T
Farmasi Universitas Diponegoro
20
Dimensi
Cara besaran itu tersusun oleh besaran pokok.
- Guna Dimensi :
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan
- Metode penjabaran dimensi :
1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri
2. Setiap suku berdimensi sama
Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Farmasi Universitas Diponegoro
22
Besaran Turunan dan Dimensi
NO
Besaran Pokok
Rumus
massa
panjang
x lebar
volume
panjang
x lebar x tinggi
perpindaha
n
waktu
kecepatan
waktu
Dimensi
1
Luas
[L]2
2
Volume
3
Massa Jenis
4
Kecepatan
5
Percepatan
6
Gaya
massa x percepatan
[M] [L] [T]-2
7
Usaha dan Energi
gaya x perpindahan
[M] [L]2 [T]-2
8
Impuls dan Momentum
gaya x waktu
[M] [L] [T]-1
[L]3
[m] [L]-3
[L] [T]-1
[L] [T]-2
Farmasi Universitas Diponegoro
24
Contoh :
a. Tidak menggunakan nama khusus
NO
Besaran
Satuan
1
Kecepatan
meter/detik
2
Luas
meter 2
b. Mempunyai nama khusus
NO
Besaran
Satuan
Lambang
1 Gaya
Newton
N
2 Energi
Joule
J
3 Daya
Watt
W
4 Frekuensi
Hertz
Hz
Farmasi Universitas Diponegoro
25
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)
NO
Besaran Pokok
Satuan
Singkatan
Dimensi
1
Panjang
Meter
m
L
2
Massa
Kilogram
kg
M
3
Waktu
Sekon
s
T
4
Arus Listrik
Ampere
A
I
5
Suhu
Kelvin
K
θ
6
Intensitas Cahaya
Candela
cd
j
7
Jumlah Zat
Mole
mol
N
Besaran Pokok Tak Berdimensi
NO Besaran Pokok
Satuan
Singkatan
Dimensi
1
Sudut Datar
Radian
rad
-
2
Sudut Ruang
Steradian
sr
-
Farmasi Universitas Diponegoro
26
Contoh Soal
1. Tentukan dimensi dan satuannya dalam SI untuk besaran turunan berikut :
a. Gaya
b. Berat Jenis
c. Tekanan
d. Usaha
e. Daya
Jawab :
a. Gaya
berat
b. Berat Jenis = volume
= massa x percepatan
=M
x LT -2
= MLT -2 satuan kgms-2
c. Tekanan =
gaya
luas
MLT -2
=
L2
=
Gaya
MLT -2
Volume =
L3
= MLT-2 (L-3)
= ML-2T-2 satuan kgm-2
= MLT
-2
satuan kgm-1s-1
d. Usaha = gaya x jarak = MLT -2 x L = ML 2 T -2 satuan kgm-2s-2
e. Daya =
usaha
waktu
=
ML 2 T -2
T
Farmasi Universitas Diponegoro
= ML 2 T -1 satuan kgm-2s-1
27
2. Buktikan besaran-besaran berikut adalah identik :
a. Energi Potensial dan Energi Kinetik
b. Usaha/Energi dan Kalor
Jawab :
a. Energi Potensial : Ep = mgh
Energi potensial = massa x gravitasi x tinggi
= M x LT-2 x L = ML2T-2
Energi Kinetik : Ek
Energi Kinetik
= ½ mv2
= ½ x massa x kecepatan2
= M x (LT-1) 2
= ML2T-2
Keduanya (Ep dan Ek) mempunyai dimensi yang sama keduanya identik
b. Usaha = ML2T-2
Energi = ML2T-2
Kalor = 0.24 x energi = ML2T-2
Ketiganya memiliki dimensi yang sama identik
Farmasi Universitas Diponegoro
28
2 SKS
Farmasi Universitas Diponegoro
1
Fisika Dasar
Tujuan Perkuliahan:
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa
mampu
menjelaskan
pengertian
fenomena dan konsep fisika serta menyelesaikan
persoalan fisika secara matematis untuk berbagai
topik yaitu mekanika, flluida, termodinamika dan
fisika modern, sebagai bekal sarjana farmasi
Farmasi Universitas Diponegoro
2
Kontrak Perkuliahan
Komponen Perkuliahan dan Evaluasi:
Kuliah materi (tatap muka)
UTS dan UAS
Quis
Tugas dan Diskusi
UTS dan UAS bersifat buku tertutup, boleh pakai
kalkulator
Komposisi Nilai Akhir:
NTS = 0.50 Ujian + 0.20 Quis + 0.30 Tugas
Farmasi Universitas Diponegoro
3
Buku Referensi:
◦ Fisika Jilid 1 (Giancoli)
◦ Fisika Jilid 1 (Tipler )
◦ Fisika Jilid 1 dan 3 ( Haliday Resnic )
◦ Literatur lainnya………..
Tambahan:
◦ Tidak ada tugas susulan atau kuis susulan
Farmasi Universitas Diponegoro
4
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Topik
Pendahuluan
KInematika
Dinamika
Energi
Hukum Newton
Momentum
Thermodinamika
Fluida statis
Fluida dinamis
Fisika Modern
Farmasi Universitas Diponegoro
5
Farmasi Universitas Diponegoro
6
PENDAHULUAN
BESARAN, SISTEM SATUAN,
dan ANGKA PENTING
Farmasi Universitas Diponegoro
7
Angka Penting
Angka penting
Definisi : sebagai angka yang diperoleh dari
hasil
pengukuran.
Contoh :
pengukuran
dengan
mistar
mempunyai dua angka penting
25
mm
pengukuran dengan jangka sorong 6,76 cm
mempunyai 3 angka penting
Farmasi Universitas Diponegoro
8
Agar tidak terjadi salah pengertian, perhatikan aturan
penulisan di bawah ini.
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh : 156,589 mempunyai 6 angka pentin
2. Angka nol yang terletak antara angka-angka bukan
nol adalah angka angka penting
Contoh : 1,0008 mempunyai 5 angka penting
3.
Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol
termasuk
angka penting kecuali ada penjelasan tambahan
Farmasi Universitas Diponegoro
9
4. Angka nol dibelakang koma adalah angka
penting
Contoh: 1,000 mempunyai 4 angka penting
5. Angka nol yang terletak disebelah kiri angka
bukan nol bukan angka penting
contoh : 0,0004 mempunyai 1 angka penting;
0,004000 mempunyai 4 angka penting
Bilangan penting dan bilangan Eksak
Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti,
yang tidak diragukan lagi.
Misalnya bila kita menghitung jumlah siswa di
dalam suatu kelas adalah 50 orang. Jumlah
mahasiswa ini termasuk bilangan eksak yang
sudah pasti.
Farmasi Universitas Diponegoro
10
Aturan - aturan penulisan angka penting
1. Pembulatan
Untuk angka yang lebih dari lima dibulatkan ke atas dan bila
kurang dari lima
dibulatkan ke bawah. Bila angka yang mau
dibulatkan sama dengan 5, maka
harus diperhatikan
angka sebelumnya. Jika angka sebelumnya ganjil maka
dibulatkan ke atas dan dibulatkan ke bawah bila angka
sebelumnya genap.
2. Pada pembagian dan perkalian angka pentingnya sama dengan
banyaknya angka penting dari bilangan yang mempunyai angka
penting paling sedikit.
Contoh : 75,45 (empat angka penting) x 3,42 (mempunyai 3
angka penting) = 258,039 = 258 (mempunyai 3 angka penting)
3. Hasil pengurangan dan penambahan dari bilangan-bilangan
yang mempunyai angka penting, susuai angka dibelakang koma
yang paling sedikit.
Contoh : 120,1 (1 angka dibelakang koma) + 2,00 (2 angka
dibelakang koma) + 0,356 (tiga angka dibelakang koma) =
122,456 = 122,5 (satu angka dibelakang koma)
Farmasi Universitas Diponegoro
11
4. Hasil pembagian atau perkalian antara bilangan penting
dengan bilangan eksak akan memiliki angka penting sesuai
dengan angka penting yang dimiliki bilangan penting itu.
Contoh : Tebal sebuah batu bata 8,89 cm (tiga angka penting).
Bila ada 15 batu disusun, maka tingginya menjadi 15 x 8,89 =
133,35 = 133 (tiga angka penting)
5.Hasil memangkatkan suatu bilangan penting, banyak angka
penting sama dengan bilangan penting yang dipangkatkan.
Contoh : (2,3)3 = 12,167 = 12 (bilangan yang dipangkatkan
mempunyai 2 angka penting, oleh karena itu hasil
perpangkatan tersebut harus mempunyai angka penting
sebanyak 2)
6. Hasil menarik akar dari suatu bilangan penting harus
memiliki banyak angka penting yang sama dengan bilangan
yang diakarkan.
Contoh: 250 = 15,81 = 15,8 (karena yang diakarka
mempunyai tiga angka penting, maka hasil akarnya juga
harus mempunyai tiga angka
Farmasi Universitas Diponegoro
12
BESARAN DAN SATUAN
Besaran :
Sesuatu yang dapat diukur dinyatakan dengan angka
(kuantitatif) Contoh : panjang, massa, waktu, suhu, dll.
Mengukur :
Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan.
Besaran Fisika baru terdefenisi jika : ada nilainya (besarnya)
ada satuannya
contoh : panjang jalan 10 km
satuan
nilai
Farmasi Universitas Diponegoro
14
Satuan :
Ukuran dari
suatu besaran ditetapkan sebagai satuan.
meter,
kilometer
satuan panjang
Contoh :
detik, menit, jam
satuan waktu
gram, kilogram
satuan massa
dll.
Sistem satuan : ada 2 macam
1. Sistem Metrik : a. mks (meter, kilogram, sekon)
b. cgs (centimeter, gram, sekon)
2. Sistem Non metrik (sistem British)
Sistem Internasional (SI)
Sistem satuan mks yang telah disempurnakan yang paling
banyak dipakai sekarang ini.
Dalam SI :
Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok tak
berdimensi
Farmasi Universitas Diponegoro
16
Farmasi Universitas Diponegoro
18
Farmasi Universitas Diponegoro
19
Faktor Pengali dalam SI
NO
Faktor
Nama
Simbol
1
10 -18
atto
a
2
10 -15
femto
f
3
10 -12
piko
p
4
10 -9
nano
n
5
10 -6
mikro
μ
6
10 -3
mili
m
7
10 3
kilo
K
8
10 6
mega
M
9
10 9
giga
G
10
10 12
tera
T
Farmasi Universitas Diponegoro
20
Dimensi
Cara besaran itu tersusun oleh besaran pokok.
- Guna Dimensi :
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan
- Metode penjabaran dimensi :
1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri
2. Setiap suku berdimensi sama
Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Farmasi Universitas Diponegoro
22
Besaran Turunan dan Dimensi
NO
Besaran Pokok
Rumus
massa
panjang
x lebar
volume
panjang
x lebar x tinggi
perpindaha
n
waktu
kecepatan
waktu
Dimensi
1
Luas
[L]2
2
Volume
3
Massa Jenis
4
Kecepatan
5
Percepatan
6
Gaya
massa x percepatan
[M] [L] [T]-2
7
Usaha dan Energi
gaya x perpindahan
[M] [L]2 [T]-2
8
Impuls dan Momentum
gaya x waktu
[M] [L] [T]-1
[L]3
[m] [L]-3
[L] [T]-1
[L] [T]-2
Farmasi Universitas Diponegoro
24
Contoh :
a. Tidak menggunakan nama khusus
NO
Besaran
Satuan
1
Kecepatan
meter/detik
2
Luas
meter 2
b. Mempunyai nama khusus
NO
Besaran
Satuan
Lambang
1 Gaya
Newton
N
2 Energi
Joule
J
3 Daya
Watt
W
4 Frekuensi
Hertz
Hz
Farmasi Universitas Diponegoro
25
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)
NO
Besaran Pokok
Satuan
Singkatan
Dimensi
1
Panjang
Meter
m
L
2
Massa
Kilogram
kg
M
3
Waktu
Sekon
s
T
4
Arus Listrik
Ampere
A
I
5
Suhu
Kelvin
K
θ
6
Intensitas Cahaya
Candela
cd
j
7
Jumlah Zat
Mole
mol
N
Besaran Pokok Tak Berdimensi
NO Besaran Pokok
Satuan
Singkatan
Dimensi
1
Sudut Datar
Radian
rad
-
2
Sudut Ruang
Steradian
sr
-
Farmasi Universitas Diponegoro
26
Contoh Soal
1. Tentukan dimensi dan satuannya dalam SI untuk besaran turunan berikut :
a. Gaya
b. Berat Jenis
c. Tekanan
d. Usaha
e. Daya
Jawab :
a. Gaya
berat
b. Berat Jenis = volume
= massa x percepatan
=M
x LT -2
= MLT -2 satuan kgms-2
c. Tekanan =
gaya
luas
MLT -2
=
L2
=
Gaya
MLT -2
Volume =
L3
= MLT-2 (L-3)
= ML-2T-2 satuan kgm-2
= MLT
-2
satuan kgm-1s-1
d. Usaha = gaya x jarak = MLT -2 x L = ML 2 T -2 satuan kgm-2s-2
e. Daya =
usaha
waktu
=
ML 2 T -2
T
Farmasi Universitas Diponegoro
= ML 2 T -1 satuan kgm-2s-1
27
2. Buktikan besaran-besaran berikut adalah identik :
a. Energi Potensial dan Energi Kinetik
b. Usaha/Energi dan Kalor
Jawab :
a. Energi Potensial : Ep = mgh
Energi potensial = massa x gravitasi x tinggi
= M x LT-2 x L = ML2T-2
Energi Kinetik : Ek
Energi Kinetik
= ½ mv2
= ½ x massa x kecepatan2
= M x (LT-1) 2
= ML2T-2
Keduanya (Ep dan Ek) mempunyai dimensi yang sama keduanya identik
b. Usaha = ML2T-2
Energi = ML2T-2
Kalor = 0.24 x energi = ML2T-2
Ketiganya memiliki dimensi yang sama identik
Farmasi Universitas Diponegoro
28