BAB I Penelitian Kereng Bangkirai

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan oleh pemerintah sejak tahun
2001 membawa perubahan dalam pelaksanaan pemerintahan di daerah. Salah satu
perubahan itu adalah pemberian wewenang yang lebih luas dalam penyelenggaraan
beberapa bidang pemerintahan. Seiring dengan bertambah luasnya kewenangan ini,
maka aparat pemerintahan di daerah diharapkan dapat mengelola dan menyelenggaraan
pelayanan dengan lebih baik dari sebelumnya sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat.
Kelurahan merupakan dasar dari satuan pemerintahan yang terkecil dari suatu
komunitas pemerintahan negara. Sehingga boleh dikatakan bahwa keberhasilan dalam
melakukan pembangunan juga tergantung dari sejauh mana partisipasi masyarakat
setempat beserta aparatur pemerintahan kelurahan dalam perencanaan pembangunan
tersebut. Dalam arti masyarakat harus ikut berpartisipasi dan diberi kepercayaan dan
kewenangan yang cukup dalam mengurusi rumah tangga kelurahannya, sehingga bisa
mandiri dan sesuai dengan potensi dan sumber daya yang dimiliki daerah tersebut.
Selain sebagai pelaksana dan perencana program pembangunan, maka para aparatur
pemerintah kelurahan juga berperan sebagai pelayan masyarakat dalam urusan-urusan
administrasi dan kependudukan yang menjadi wewenang dari pihak kelurahan.

Namun hingga saat ini pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat,
terkadang masih sulit untuk dapat diakses langsung oleh masyarakat dan prosedur yang
terkadang berbelit-belit dan sering menyulitkan masyarakat ketika harus mengurus surat
atau izin tertentu di kelurahan, biaya yang tidak jelas serta terjadinya pungutan liar
(pungli), saat ini menjadi cerminan rendahnya kualitas pelayanan di Indonesia. Dimana
ini juga merupakan bagian akibat dari berbagai program pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat, namun saat ini masih jauh sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
masyarakat. Selain itu juga ada kecenderungan ketidakadilan didalam pelayanan yang
diberikan, dimana masyarakat yang tergolong miskin akan sulit untuk mendapat
pelayanan yang baik dan berkualitas dari pihak kelurahan.
Sebaliknya masyarakat yang memiliki uang akan lebih mudah dalam
menyelesaikan urusannya. Untuk itu, apabila ketidakmerataan dan ketidakadilan ini
1

2
terus terjadi, maka pelayanan yang berpihak ini akan memunculkan potensi yang
berbahaya dalam kehidupan berbangsa. Potensi ini antara lain terjadinya disintegrasi
bangsa, perbedaan yang lebar antar yang kaya dan miskin dalam konteks untuk
memperoleh pelayanan, peningkatan ekonomi yang lamban, dan pada tahapan tertentu
dapat merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 Tahun 2005 tentang Pemerintah
Kelurahan yang merupakan dasar dalam menuju masyarakat yang berkembang yaitu
kelurahan tidak lagi menjadi level administrasi, tidak lagi menjadi bawahan daerah
tetapi menjadi masyarakat yang mandiri. Sehingga setiap masyarakat yang berada pada
lingkungan kelurahan berhak untuk berbicara dan mengeluarkan pendapat sesuai
dengan kepentingannya sendiri. Disini harus dipahami bahwa kelurahan merupakan
suatu kesatuan hukum yang memiliki hak dan kekuasaan dalam mengatur dan melayani
semua kebutuhan dan kepentingan masyarakatnya menuju kesejahteraan.
Untuk menuju kemandirian kelurahan dalam memberikan pelayanan administrasi
kepada masyarakat perlu didukung oleh tersedianya sumber daya manusia, sarana dan
prasarana serta anggaran yang memadai. Salah satu sarana dan prasarana yang penting
dalam menunjang pelayanan administrasi pemerintahan kelurahan adalah tersedianya
media teknologi informasi (TI). Teknologi informasi memberikan kemudahan,
kecepatan dan ketepatan dalam proses pelayanan publik. Oleh sebab itu dengan adanya
kemajuan teknologi maka pelayanan publik bisa dibantu oleh adanya teknologi
informasi, sehingga pelayanan publik tidak lagi dilakukan secara manual namun secara
elektronik.
Kondisi demikian juga terjadi di Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan
Sabangu Kota Palangka Raya dengan jumlah penduduk sebanyak 2,036 kepala keluarga
dengan jumlah penduduk sebanyak 7.530 jiwa dengan laki-laki sebanyak 3.859 jiwa dan

perempuan sebanyak 3.671 jiwa. Luas wilayah Kelurahan Kereng Bangkirai adalah
20.050 hektar, dimana untuk memberikan pelayanan administrasi masih dilakukan
secara manual. Keadaan ini bisa dilihat dari data keluarga miskin kurang pasti,
pendataan jumlah penduduk yang tidak tepat dan sering berubah-ubah. Tidak memiliki
basis data sehingga sulit melakukan kontrol terhadap perkembangan penduduk.
Berdasarkan hasil observasi di Kantor Kelurahan Kereng Bangkirai terlihat bahwa
setiap seksi memiliki aktivitas masing-masing dan setiap seksi memberikan pelayanan
administrasi seperti pembuatan berbagai macam surat keterangan sampai pada

3
pembuatan laporan kependudukan masih dilakukan secara manual. Kegiatan secara
manual dengan menggunakan mesin ketik, pada pembuatan Surat Keterangan
Kepindahan, Surat Keterangan Tempat Tinggal, Surat Keterangan Kelahiran serta Surat
Keterangan Kematian masih menggunakan tulisan tangan.
Permasalahan yang terjadi dalam kegiatan manual adalah tidak efisiennya waktu
yang digunakan untuk memproses pelayanan kependudukan dalam pencarian data
kependudukan di tumpukan arsip, kesulitan untuk mendapatkan laporan kependudukan
yang cepat dan akurat dalam waktu singkat, resiko dapat hilang dan rusaknya arsip
kependudukan akibat tumpukan yang terlalu banyak dan tidak terawat.
Administrasi pemerintahan kelurahan merupakan kegiatan pencatatan, pengolahan

data dan informasi seluruh aktivitas pemerintahan kelurahan dalam kaitannya dengan
tugas, fungsi dan wewenangnya dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan
kelurahan. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2007
terdapat lima buku administrasi kelurahan yang harus dilaksanan yaitu: (1) Buku
Administrasi Umum, (2) Buku Administrasi Penduduk, (3) Buku Administrasi
Keuangan, (4) Buku Administrasi Pembangunan, dan (5) Buku Administrasi lainnya.
Permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan di
Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau adalah relatif terbatasnya sumber
daya manusia baik secara kuantitas maupun kualitas, serta sarana dan prasarana
pendukung seperti perangkat lunak dan perangkat keras.
Salah satu upaya yang harus dilakukan guna mengatasi permasalahan tersebut
adalah membuat sebuah program pengelolaan data dan informasi melalui teknologi
informasi berbasis Nomor Induk Kependudukan. Program ini dibuat untuk
memudahkan pencarian data dan pengecekan data penduduk dengan cepat dan mudah
melalui sebuah program yang sudah disiapkan dengan cara memasukan nomor induk
kependudukan (NIK). Dari NIK yang di input pada kolom NIK maka akan muncul data
kependudukan dari NIK yang bersangkutan.
Untuk membuat data base tersebut maka data harus diinput oleh seorang operator
berdasarkan NIK dari kartu keluarga. Data dan informasi yang dihimpun dalam data
base sebagai data dasar yang tidak hanya bermanfaat bagi perencanaan pembangunan,

perencanaan wilayah kelurahan, dan pemantauan kondisi sosial masyarakat, namun juga
bermanfaat untuk perencanaan dan pelaksanaan pelayanan di bidang kesehatan,

4
program keluarga berencana, pendidikan, keluarga miskin serta untuk basis data
pemilihan umum.
Program ini sangat tepat untuk mengatasi keterbatasan jumlah pegawai dalam
memberikan pelayanan umum di kelurahan, mengurangi banyak kesalahan termasuk
dalam penerbitan Surat Keterangan Tanah (SKT), memberikan kemudahan pengeluaran
surat keterangan dari setiap seksi di Kantor Kelurahan, karena program ini bisa
dintegrasikan di setiap ruangan dengan satu server, sehingga Kepala Seksi bisa melihat
data penduduk secara detil.
Selain itu, program ini belum ada digunakan di pemerintahan Kecamatan sehingga
diharapkan dengan program ini dapat menjadi pilot project dalam penerapan
administrasi pemerintahan kelurahan berbasis Nomor Induk Kependudukan. Dengan
program ini semua aktivitas kependudukan dan pelayanan administrasi kelurahan bisa
dipantau sehingga bisa menciptakan pelayanan public yang cepat, efektif dan efisien
khususnya di Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangu Kota Palangka Raya.
B. Masalah Pokok
Masalah administrasi pemerintahan di Kelurahan Kereng Bangkirai yang

ditangani secara manual sehingga menciptakan pelayanan public yang lambat, lama,
terkesan bertele-tele dan riskan terhadap resiko kesalahan dan terbatasnya sumber daya
aparatur kelurahan menjadikan administrasi pemerintahan kelurahan perlu mendapatkan
perhatian serius. Untuk itu perlu adanya upaya untuk menciptakan manajemen
informasi melalui teknologi informasi yang berbasis Nomor Induk Kependudukan
dengan menggunakan pengolahan database agar pengolahan data menjadi terintegrasi
dan terorganisasi dalam satu tempat penyimpanan sehingga memudahkan pihak
Kelurahan dalam pengoperasiannya dan memperkecil kesalahan-kesalahan yang
mungkin terjadi serta memudahkan dalam pembuatan laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah. Fokus penelitian ini adalah penataan administasi pemerintahan
berkaitan dengan administrasi kependudukan dengan menggunakan teknologi informasi
berbasis NIK. Oleh sebab itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah penyelenggaraan administrasi pemerintahan kelurahan dengan teknologi
informasi berbasis Nomor Induk Kependudukan di Kelurahan Kereng Bangkirai
Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya.

5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok masalah yang telah disampaikan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah: untuk mengetahui dan mendeskripsikan penyelenggaraan

administrasi pemerintahan kelurahan dengan teknologi informasi berbasis Nomor Induk
Kependudukan di Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau Kota Palangka
Raya
D. Target Yang Ingin Dicapai
Target yang dicapai dalam penelitian ini adalah suatu bentuk temuan empiris yang
terkait dengan penyelenggaraan administrasi pemerintahan kelurahan melalui teknologi
informasi berbasis Nomor Induk Kependudukan di Kelurahan Kereng Bangkirai
Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya, sehingga setiap perkembangan penduduk
bisa dipantau melalui program teknologi informasi berbasis NIK.
E. Luaran Yang Diharapkan
Dengan

adanya

program

teknologi

informasi


berbasis

NIK

dalam

penyelenggaraan administrasi pemerintah kelurahan diharapkan agar:
1.

Mekanisme pelayanan administrasi pemerintahan yang selama ini dilakukan secara
terpisah di Kelurahan Kereng Bangkirai dapat diintegrasikan pada satu tempat
penyimpanan, sehingga tidak terjadinya penumpukan data.

2.

Memperkecil kesalahan dalam penginputan data kependudukan.

3.

Memudahkan dalam pencarian data penduduk.


4.

Memudahkan monitoring perkembangan kondisi sosial ekonomi penduduk.

5.

Memudahkan monitoring kinerja aparatur kelurahan.

6.

Memaksimalkan kinerja aparatur kelurahan.

7.

Penguatan kapasitas administrasi kependudukan di kelurahan.

6
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

A. Pengertian Administrasi
Secara umum dan sederhana administrasi dipahami sebagai keseluruhan proses
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam
suatu bentuk usaha bersama demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sedangkan menurut Siagian (2004:2) bahwa administrasi sebagai keseluruhan proses
kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Definisi di atas memberi petunjuk bahwa apabila seseorang berbicara tentang
administrasi, maka ia berbicara tentang enam ide pokok yang tercakup dalam pengertian
administrasi tersebut. Menurut Siagian (2006:1), enam ide pokok yang selalu terdapat
dalam administrasi adalah: (1) bahwa administrasi adalah satu proses; (2) adanya dua
orang manusia atau lebih yang terlibat; (3) pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu; (4)
kemampuan untuk bekerja sama dalam suatu hirarki tertentu; (5) adanya pembagian
tugas, dan (6) tujuan yang telah ditentukan sebelumnya untuk dicapai.
Administrasi sebagai suatu proses merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang
sangat kompleks. Karena sejak adanya dua orang manusia yang bekerja bersama untuk
melakukan

kegiatan-kegiatan tertentu demi tercapainya sesuatu tujuan yang telah


ditentukan sebelumnya, sejak saat itulah timbul administrasi. Dengan demikian semakin
meningkatnya peradaban manusia semakin kompleksnya administrasi. Proses adalah
sesuatu yang permulaannya diketahui akan tetapi akhirnya tidak diketahui. Dengan
demikian administrasi adalah suatu proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu yang
dimulai sejak adanya dua orang yang bersepakat untuk bekerjasama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu pula.
Menurut White (Handayaningrat, 2004:2) memberikan definisi administrasi
sebagai berikut: administration is process common to all group effort, public or private,
civil or militery, large scale or small..etc (administrasi adalah suatu proses yang pada
umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau militer,
usaha yang besar atau kecil... dan sebagainya). Selain itu menurut Simon
(Handayaningrat,

2004:2)

memberikan

definisi

administrasi

sebagai

berikut:

administration as the activities of groups cooperating to accomplish common goals
6

7
(administrasi sebagai kegiatan daripada kelompok yang mengadakan kerja sama untuk
menyelesaikan tujuan bersama).
Ada dua persepektif dalam memandang ruang lingkup administrasi yaitu:
perspektif pertama adalah perspektif mikro yang menjelaskan perilaku administrasi
sebagai suatu sikap, pendekatan, persepsi dan nilai-nilai yang dianut oleh para
administrator. Sedangkan perspektif kedua adalah perspektif makro yang menjelaskan
proses penentuan tujuan, alokasi sumber daya dan koordinasi kegiatan untuk pencapaian
tujuan organisasi. Titik berat dari perspektif ini adalah pada aspek filosifis apa tujuan
dan makna kehidupan, apa tujuan yang kita inginkan dan bagaimana mencapainya, serta
bagaimana seharusnya orang berperilaku.
Proses administrasi tidak bisa berdiri sendiri, namun merupakan kegiatan kolektif
usaha dari suatu kelompook, sebagaimana pendapat Newman (Handayaningrat, 2004:2)
bahwa: administration has been defined as the guidance, leadership and control of the
effort of a group of individuals toward some common goals (administrasi didefinisikan
sebagai bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan daripada usaha-usaha kelompok
individu-individu terhadap tercapainya tujuan bersama). Ini berarti bahwa administrasi
bukan hanya sebagai kegiatan catat mencatat namun juga sebagai aktivitas directing,
leadership dan controlling.
Berdasarkan beberapa pendapat dan uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa
administrasi mempunyai ciri-ciri: (1) Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang
terdiri atas dua orang atau lebih; (2) Adanya kerjasama dari kelompok tersebut; (3)
Adanya kegiatan/proses/usaha; (4) Adanya bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan,
serta (5) Adanya tujuan (goal).
B. Pemerintahan Kelurahan
Kelurahan sebagai kesatuan wilayah terkecil didalam wilayah Kecamatan di
daerah Kabupaten/Kota, dapat berfungsi sebaga unit kerja pelayanan pada masyarakat
berdasarkan pelimpahan sebagian kewenangan dari Camat kepada Lurah. Sehingga
dalam tugas pokok dan fungsinya, pemerintah kelurahan menyelenggarakan sebagian
tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat dalam ruang lingkup
kelurahan sesuai batas-batas kewenangan yang dilimpahkan Camat.
Pemerintah kelurahan perlu memiliki kemandirian dan akuntabilitas publik yang
cukup memadai, dalam interaksinya yang bersifat langsung dengan masyarakat

8
diwilayah kerjanya. Sebagai unit pelaksana pemerintahan yang terendah dibawah
kecamatan, jenis-jenis pelayanan yang dapat dikoordinasikan penyelenggaraannya oleh
lurah adalah beragam dengan kriteria yang mencakup pelayanan kebutuhan dasar
masyarakat; seperti pelayanan pembuatan KTP, pencatatan akta tanah, pelayanan
kesehatan, penyuluhan masyarakat, tata pembagian air untuk pertanian (irigasi) dan
sebagainya.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 2005 disebutkan
bahwa Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat kerja Kabupaten/Kota
dalam wilayah kerja Kecamatan. Selain itu, pengertian Kelurahan adalah suatu wilayah
administratif yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi
pemerintahan terendah langsung dibawah Camat yang tidak berhak menyelenggarakan
rumah tangganya sendiri. Tugas pemerintahan Kelurahan jadinya berlandaskan asas
dekosentrasi, yang tentu saja tidak menghalanginya melaksanakan tugas-tugas di bidang
desentralisasi melalui saluran Camat, Bupati,Walikota, dan Gubernur Kepala Daerah.
(Widjaja, 2003:3).
Selanjutnya mengenai pengertian Kelurahan, penulis mengutip beberapa pendapat
ahli yang terdapat dalam berbagai literatur, diantaranya menurut Musanef (2005:227)
Kelurahan adalah suatu wilayah yang

ditempati oleh sejumlah penduduk yang

mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat. Selanjutnya
menurut Mustafa (2000:37) mengatakan bahwa Kelurahan adalah suatu wilayah yang
ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah
langsung di bawah Camat, yang tidak berhak mengurus rumah tangganya sendiri.
C. Administrasi Pemerintah Kelurahan
Sebagai satuan dari pemerintahan wilayah, maka pemerintah kelurahan
diwajibkan melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi yang sudah ditetapkan oleh
Peraturan Perundang-Undangan. Tujuan yang hendak dicapai adalah peningkatan dalam
melakukan pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
kelurahan sehingga benar-benar berdaya guna dan berhasil guna, selaras dan serasi
dengan perkembangan pemerintahan dan lajunya pembangunan nasional.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2007 tentang Pedoman
Administrasi Kelurahan disebutkan bahwa administrasi kelurahan adalah keseluruhan
kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan-kegiatan kelurahan pada

9
Buku Administrasi Kelurahan. Sedangkan jenis dan bentuk administrasi kelurahan yaitu
jenis Administrasi Kelurahan terdiri dari:
a.

Administrasi Umum adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
kegiatan Pemerintahan Kelurahan. Adapun bentuk Administrasi Umum terdiri dari:
1. Buku Data Keputusan Lurah;
2. Buku Data Inventaris Kelurahan;
3. Buku Data Aparat Kelurahan;
4. Buku Data Tanah di Kelurahan;
5. Buku Data Agenda Masuk dan Keluar;
6. Buku Ekspedisi.

b. Administrasi Penduduk adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
penduduk pada Buku Administrasi Penduduk Kelurahan. Bentuk Administrasi
Penduduk terdiri dari:
1. Buku Data Induk Penduduk Kelurahan;
2. Buku Data Mutasi Penduduk Kelurahan;
3. Buku Data Rekapitulasi Jumlah Penduduk Akhir Bulan;
4. Buku Data Penduduk Sementara.
c. Administrasi Keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
pengelolaan keuangan Kelurahan pada Buku Administrasi Keuangan Kelurahan.
Bentuk Administrasi Keuangan terdiri dari:
1. Buku Kas Umum;
2. Buku Kas Pembantu Perincian Objek Penerimaan;
3. Buku Kas Pembantu Perincian Objek Pegeluaran;
4. Buku Kas Harian Pembantu;
5. Buku lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Administrasi Pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi
mengenai pembangunan yang akan, sedang dan telah dilaksanakan pada Buku
Administrasi Kelurahan. Bentuk Administrasi Pembangunan terdiri dari :
1. Buku Rencana Pembangunan;
2. Buku Kegiatan Pembangunan;
3. Buku Inventaris Proyek;
4. Buku Kader-kader Pembangunan.
e. Administrasi Lainnya. Bentuk Administrasi lainnya terdiri dari :

10
1. Buku Data Pengurus dan Anggota Lembaga Kemasyarakatan;
2. Buku Register;
3. Buku Monografi Kelurahan.
D. Teknologi Informasi
Teknologi informasi (TI) adalah factor yang sangat mendukung dalam penerapan
sistem informasi di kantor Kelurahan yang merupakan suatu solusi bagi organisasi dan
manajemen dalam menyelenggarakan administrasi pemerintah kelurahan. Mengingat
kelurahan merupakan pelayan publik terdepan dalam sistem pemerintahan Indonesia.
Untuk itu perlu inovasi dalam penyelenggaraan administrasi pemerintah kelurahan yang
akan berimbas pada pelayanan public semakin cepat, tepat, murah, transparan,
akuntabel, efektif dan efisien.
Menurut

kamus

The

Dictionary

of

Computers,

Information

and

Telecommunication (Hariyadi, 2003: 253), teknologi informasi diberi batasan sebagai
teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis
informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi. Menurut Pendit
(Hariyadi, 2003: 37) “... adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi
baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi...”. Kelambatan itu
terasa sebab volume informasi semakin cepat membengkak. Pendit menambahkan
bahwa teknologi informasi memungkinkan komsumsi dalam jumlah besar dan
kecepatan luar biasa. Kemampuan tersebut terutama disebabkan oleh ujung tombak
teknologi informasi, yakni komputer.
Menurut Keen dan Longley (Hasugian, 2001:1) teknologi informasi bisa diartikan
sebagai perpaduan antara: (a) Komputer, mencakup perangkat lunak dan perangkat
keras, (b) Komunikasi data yang memungkinkan komputer, baik yang bersifat local
maupun

internasional,

dan

(c)

Media

penyimpanan

dan

metode

untuk

mempresentasikan data, dengan tujuan untuk memperoleh, mengolah, menyimpan serta
menyampaikan informasi.
Menurut Martin (Kadir dan Triwahyuni, 2003:2) bahwa teknologi informasi tidak
hanya terbatas pada teknologi computer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan jug mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa teknologi informasi baik secara implisit dan eksplisit tidak sekedar berupa

11
teknologi computer, tetapi juga mencakup teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain
teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi computer dan teknologi
komunikasi.
E. Nomor Induk Kependudukan
Setiap penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah memenuhi syarat
kependudukan harus melakukan registrasi kependudukan. Salah satu bentuk registrasi
kependudukan adalah pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK). Nomor Induk
Kependudukan, selanjutnya disingkat NIK, adalah nomor identitas Penduduk yang
bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai
Penduduk Indonesia. (Pasal 1 Angka 12 UU Nomor 23 Tahun 2006 Tentang
Administrasi Kependudukan).
Salah satu hal penting dalam Undang-Undang Administrasi Kependudukan
(Adminduk) adalah akan diberlakukannya nomor induk kependudukan (NIK). NIK
yang nantinya akan terdiri atas 16 digit itu bersifat unik dan khas, tunggal, serta melekat
pada seseorang (dan hanya pada orang itu) sepanjang masa. NIK akan dikenakan pada
setiap orang ketika terdaftar sebagai penduduk Indonesia, dan NIK itu tidak dapat
diubah sampai orang itu meninggal dunia.
Sesuai amanat Undang-undang Adminduk, ketentuan pemberlakuan NIK tersebut
akan dijalankan secara bertahap, sesuai dengan perkembangan pembangunan database
kependudukan nasional, yang sangat erat kaitannya dengan keterbatasan kelembagaan,
pendanaan, dan sumber daya manusia yang ada. Undang-undang Adminduk menuntut
NIK sudah mulai diberlakukan secara nasional pada tahun 2011. Undang-undang
Adminduk mengatur soal pengolahan informasi administrasi kependudukan, yang akan
dikelola melalui sistem informasi administrasi kependudukan. Dengan system ini,
database

kependudukan

akan

selalu

dimutakhirkan

dan

dijamin

tingkat

validitasnya.
Undang-undang itu juga mengatur Nomor Induk Kependudukan yang dapat
diakses untuk validasi berbagai dokumen kependudukan lain seperti paspor, surat
sertifikat hak milik, surat izin mengemudi (SIM), dan sebagainya. Jadi, NIK adalah
dasar untuk pelayanan publik ke depan. Dengan pemberlakuan NIK itu, kelak tolok
ukur dalam pelayanan publik adalah NIK. Posisi NIK karena itu sangat penting untuk
memperbaiki sistem dan pengelolaan informasi administrasi kependudukan nasional.

12
Tertib administrasi kependudukan yang diharapkan terwujud dengan sistem yang
baru, sangat diperlukan mengingat besarnya jumlah penduduk Indonesia. Dengan tertib
administrasi, Pemerintah diharapkan dapat lebih mudah memenuhi hak-hak warga
negaranya. Ke depan, NIK dapat diakses oleh semua instansi adminduk sehingga tidak
dimungkinkan lagi satu warga memiliki dua identitas atau lebih. Untuk lebih
mengefektifkan administrasi kependudukan dan terwujudnya sistem administrasi
kependudukan nasional yang efektif dan terintegrasi, harus ada sistem pelayanan, sistem
pendaftaran, serta sistem penerbitan dokumen kependudukan yang rapi, terintegrasi, dan
terkomputerisasi (online) dengan validitas dan akurasi data.
Selain itu, juga harus dipikirkan pembangunan dan pengembangan Sistem
Administrasi Kependudukan yang standar dan berlaku nasional. Namun jumlah
penduduk Indonesia yang tergolong besar tentu adalah tantangan tersendiri. Pasti
dibutuhkan teknologi informasi yang canggih untuk menerapkan sistem ini secara online. Nomor Induk Kependudukan yang tercantum di KTP atau Akta Lahir adalah
nomor unik, khas, tunggal, dan melekat selamanya, yang diberikan Negara pada
penduduk. Namun tahukah Anda jika Anda memberitahukan NIK Anda kepada orang
lain, maka Anda telah memberitahukan tanggal lahir? Ya.Karena informasi itu terdapat
pada NIK.Inilah format NIK: AABBCCDDEEFFGGGG. Ada16 angka (digit) yang
terdiri dari:
1. AA (1-2)

: Kode provinsi dimana NIK diterbitkan

2. BB (3-4)

: Kode kabupaten / kota dimana NIK diterbitkan.Angka lebih dari
70 menandakan"Kota"

3. CC (5-6)

: Kode kecamatan dimana NIK diterbitkan

4. DD (7-8)

: Tanggal lahir. Jika perempuan, tanggalnya ditambah 40. Misalnya
tanggal 04 akan menjadi 44.

5. EE (9-10)

: Bulan lahir

6. FF( 11-12)

: Dua angka terakhir tahun lahir.

7. GGGG (13-16) : Nomor

urut

0001-9999.

Berurut

sesuai

dengan12angka

sebelumnya.
Sebagai contoh, misalkan seorang perempuan lahir di Kota Bandung tanggal 17
Agustus 1990 Maka NIK-nya adalah : 10 50 24 570890 0001.

13
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif yaitu untuk
mengkaji dan memberikan interpretasi terhadap fenomena-fenomena yang menjadi
pokok permasalahan. Jadi dalam penelitian ini penulis akan mencari, mengungkap dan
membuat laporan data empiris tentang penyelenggaraan administrasi pemerintah
kelurahan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan administrasi
pemerintahan

kelurahan

dengan

teknologi

informasi

berbasis

nomor

induk

kependudukan pada Kantor Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau Kota
Palangka Raya.
B. Proses Pengumpulan Data
Untuk

mendapatkan

data-data

yang

berkaitan

dengan

penyelenggaraan

administrasi pemerintah kelurahan dengan teknologi informasi berbasis nomor induk
kependudukan pada Kantor Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau Kota
Palangka Raya melalui digunakan teknik wawancara, observasi, angket dan studi
dokumentasi. Adapun proses pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1.

Melakukan persiapan dengan pengadaan sarana penelitian, dalam bentuk menyusun
kuesioner penelitian, pengadaan bahan dan peralatan penelitian, termasuk
pembuatan program database berbasis nomor induk kependudukan (NIK)

2.

Melakukan pengumpulan data, melalui wawancara, observasi dan studi
dokumentasi yaitu dengan mendatangi rumah warga Kelurahan Kereng Bangkirai
untuk meminjam Kartu Tanda Penduduk maupun Kartu Keluarga untuk
diperbanyak (dicopy) sebagai data utama untuk dimasukkan dalam data base.

3.

Setelah data terkumpul kemudian data dientri ke program yang sudah disiapkan
sebagai database.

13

14

Data Kependudukan

Entri Data

Database

Server Keluarahan

Sekretaris

USER

Masyarakat

Kepala Seksi

Gambar: Proses Input Data sampai Dengan Penggunaan data
C. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi maupun studi
dokumentasi kemudian dilakukan analisis data dengan tahapan sebagai berikut:
1.

Tahap persiapan, yaitu mengumpulkan data yang akan
diolah, kemudian dilakukan tabulasi data berwilayah RT agar tidak terjadi
kekeliruan dalam mengentri data kependudukan. Tahap persiapan juga termasuk
persiapan operator yang akan mengentri data serta persiapan personal computer
sebagai alat entri data

2.

Tahap penilaian data, yaitu menilai obyektivitas data
dengan cara mengkatagorikan data dengan sistem pencatatan dan perbandingan dari
hasil wawancara, observasi maupun studi dokumentasi. Apabila ada data yang
kurang lengkap maka harus segera dicatat untuk segera dilengkapi.

3.

Tahap interpretasi data, yaitu memberikan interpretasi atau
penafsiran terhadap data-data yang telah diseleksi, kemudian diuraikan atau
dijabarkan dalam bentuk pernyataan ataupun argumentasi dan di up load dalam
program komputer

15
4.

Tahap kesimpulan, yaitu merupakan tahap akhir dari
analisis data, dimana peneliti mencoba program administrasi pemerintah kelurahan
yang sudah berisi data base dengan memasukkan salah satu nomor induk
kependudukan

warga

apakah

bisa

muncul

dan

memberikan

informasi

kependudukan terhadap warga yang NIK nya di ketik dalam kolom NIK.
D. Penafsiran dan Penarikan Kesimpulan
Setelah data kependudukan di up load dalam personal computer (PC) maka data
kependudukan warga Kelurahan Kereng Bangkirai sudah tersimpan dalam database
kelurahan. Setelah itu dilakukan uji coba dengan cara mengetik NIK penduduk apabila
setelah di enter keluar data dan informasi tentang identitas warga yang NIK nya
dimasukkan maka dapat disimpulkan bahwa program ini dapat berjalan dan sukses.
Namun apabila tidak muncul maka dapat disimpulkan masih ada yang salah dan perlu
adanya perbaikan baik dalam program, operator maupun databasenya.

16

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A. Biaya Penelitian
Untuk kegiatan penelitian ini memerlukan anggaran sebesar Rp. 11.670.000,dengan uraian anggaran sebagaimana terlampir.
B. Jadwal Penelitian
Kegiatan penelitian ini dijadwalkan dalam kurun waktu satu tahun yang
dijadwalkan sebagai berikut:
Tabel 1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun Pertama
Bulan Ke No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kegiatan Penelitian
Penyiapan sarana penelitian,
panduan
observasi
dan
pedoman wawancara
Pembuatan
Program
teknologi informasi berbasis
NIK
Pengumpulan
data
kependudukan
Pelatihan operator kelurahan
Analisis data
Entri data dalam program
Penyusunan laporan
Seminar hasil penelitian
Publikasi hasil penelitian

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1
1

12

17

DAFTAR PUSTAKA
16
Handayaningrat, S. 2004. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta:
CV. Haji Masagung.
Hariyadi.2003. Peran Teknologi Informasi. Jakarta: Kompas.
Hasugian Jonner. 2001. Penerapan teknologi Informasi pada Sistem Kerumahtanggaan
Perpustakaan Perguruan Tinggi. Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Kadir, Abdul dan Triwahyuni, Terra Ch. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi.
Yogyakarta: Andi
Musanef. 2005. Sistem Pemerintahan Di Indonesia. Jakarta. PT Gunung Agung.
Mustafa, B. 2000. Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara. Bandung. PT Citra
Aditya Bhakti.
Siagian,S.P. 2006. Peranan Staf Dalam Manajemen. Jakarta: PT Toko Gunung Agung.
___________. 2004. Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Widjaja, HAW, 2003. Otonomi Desa: Merupakan Otonomi Yang Asli, Bulat dan Utuh.
Jakarta: Rajawali Pers.
Peraturan Perundang-undangan:
Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan. Tidak Diterbitkan.
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2007 tentang Pedoman Administrasi Kelurahan.
Tidak Diterbitkan.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Tidak
Diterbitkan.

18

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Honor
Honor/Jam
(Rp)

Waktu
(Jam/
Minggu)
15.000
8
10.000
4
5.000
4

Honor
Ketua
Anggota
Operator Entri Data

Minggu
20
20
20
Subtotal

Jumlah
Honor
2.400.000
800.000
400.000
3.600.000

2. Peralatan Penunjang
Justifikasi
Pemakaian

Material
Personal Computer
Printer

Kuantitas

Untuk entri data dan
penyimpanan database
Alat pencetak

1
1

Harga
Satuan
(RP)
3.500.000

Jumlah
Harga
3.500.000

750.00
Subtotal

750.000
4.250.000

3. Bahan Habis Pakai
Material
Kertas HVS A4
Tinta Printer

Justifikasi
Pemakaian

4

Harga
Satuan
(RP)
40.000

4

27.500

110.000

Subtotal

270.000

Kuantitas

Untuk
mencetak
laporan dan hasil
pengumpulan data
Untuk mencetak file
laporan.

Jumlah
Harga
160.000

4. Perjalanan
Material
Tim Peneliti ke
Kantor Kelurahan
dan Rumah Warga
Tim Peneliti ke
Kantor Kelurahan

Justifikasi
Pemakaian
Data

2

Harga
Satuan
(RP)
500.000

Pembuatan program
dan
pengujian
program

2

350.000

Pengumpulan
dan informasi.

Kuantitas

Subtotal

Jumlah
Harga
1.000.000
700.000
1.700.000

5. Lain-Lain
Material
Seminar
Pelaporan

Justifikasi
Pemakaian
Pemaparan
hasil
penelitian
Pertanggungjawaban

1

Harga
Satuan
(RP)
350.000

1

500.000

Kuantitas

Jumlah
Harga
350.000
500.000

19

Publikasi

hasil penelitian
Penyebarluasan hasil
penelitian

1

1.000.000

1.000.000

Subtotal
Total Seluruh Anggaran Yang Diperlukan

1.850.000
11.670.000

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan PembagianTugas.
No.
1.

Nama / NIDN
Sriyana,S.Sos.,M.Si
NIDN. 0027087201

Instansi Asal/Bidang Ilmu, Alokasi waktu
(jam/minggu), Jabatan dan Uraian Tugas
Universitas PGRI Palangka Raya/Administrasi
Negara, 8 Jam/Minggu.
Ketua Peneliti
Koordinator & penanggungjawab seluruh proses
dan kegiatan operasional penelitian, kajian teori
dan pustaka, review instrumen penelitian,
penyusunan laporan penelitian

2.

Riza Rakhmadian,S.Sos
NIDN. 0018018001

Universitas PGRI Palangka Raya / Sosiologi, 4
Jam/Minggu.
Anggota Peneliti
Pengawas entri data di Kelurahan.
Perancangan perangkat keras, penggunakan
server untuk mendukung infrastruktur teknologi
informasi.
Evaluasi aplikasi teknologi informasi.

20

BIODATA KETUA PENELITI
A. Identitas Diri
1.

Nama Lengkap (dengan gelar) : Sriyana,S.Sos.,M.Si

2

Jenis Kelamin

: Laki-laki

3

Jabatan Fungsional

: Lektor

4

NIP/NIK/Identitas lainnya

: 197208272005011003

5

NIDN

: 0027087201

6

Tempat dan Tanggal Lahir

: Tanggung Grobogan, 27 Agustus 1972

7

E-mail

: sampeyan_unka@yahoo.co.id

9

Nomor Telepon/HP

: 081349712613

10 Alamat Kantor

: Jalan Hiu Putih Km. 7 Palangka Raya

11 Nomor Telepon/Faks

: (0536) 3213453

12. Mata Kuliah yg Diampu

: 1. Pengantar Sosiologi
2. Sosiologi Antropologi
3. Sosiologi Sosial Budaya
4. Metodologi Penelitian Administrasi

B. Riwayat Pendidikan
1. S1

:

Fisipol Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Bidang Ilmu

:

Ilmu Administrasi Negara

Tahun Masuk

:

1997

Tahun Lulus

:

2001

Judul Skripsi

:

Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor
Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah.

Pembimbing I

:

Drs. Muslih, M.Si

Pembimbing II

:

Drs. Suharsono

:

Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak.

Bidang Ilmu

:

Kebijakan Publik

Tahun Masuk

:

2006

2. S2

21
Tahun Lulus

:

2009

Judul Tesis

:

Evaluasi Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor di
Kantor UPD Samsat Kabupaten Sintang

Pembimbing I

:

Prof. DR. Arkanudin, M.Si

Pembimbing II

:

Drs. Sugito, M.Si

C. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal
1.

Penyakit

Administrasi

dan

Terapinya

(Administration

Patology

and

it’sTeraphy). FOKUS. Nomor 9 Tahun IX, September 2008 (ISSN 1963-0762)
2.

Pelaksanaan Administrasi Kependudukan Di Desa Sidomulyo Kecamatan
Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. FOKUS. Nomor 10 Tahun X ,Maret 2009
(ISSN 1963-0762).

3.

Manajemen Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Agape Di Kecamatan Nanga
Pinoh Kabupaten Melawi. FOKUS. Nomor 11 Tahun X , September 2009
(ISSN 1963-0762).

4.

Proses Pembagian Kerja Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai.
FOKUS Tahun 10 Nomor 2, Maret 2010 (ISSN 1963-0762).

5.

Reformasi Birokrasi Sebagai Syarat Good Governance Guna Pemberantasan
KKN (Sebuah Kontemplasi). FOKUS, Jilid 11. Nomor 1, September 2010
(ISSN 1963-0762).

6.

Implementasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai .FOKUS, Jilid 11, Nomor 2,
Maret 2011 (ISSN 1963-0762).

7.

Budaya Birokrasi dan Efektivitas Pelayanan Publik di Era Desentralisasi .
FOKUS, Jilid 12, Nomor 1, September 2011 (ISSN 1963-0762).

8.

Pelaksanaan Mutasi Pejabat Struktural Pada Kantor Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Sintang. Socioscientia, Vol. 5 No. 1, Februari 2013 (ISSN
2085-5494).

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula
Palangka Raya, 20 Juni 2013

22
Pengusul,

Sriyana,S.Sos.,M.Si
BIODATA ANGGOTA PENELITI
A. Identitas Diri
1.

Nama Lengkap (dengan gelar) : Riza Rakhmadian,S.Sos

2

Jenis Kelamin

: Laki-laki

3

Jabatan Fungsional

: Asisten Ahli

4

NIP/NIK/Identitas lainnya

: 198001182005011005

5

NIDN

: 0018018001

6

Tempat dan Tanggal Lahir

: Pagatan, 18 Januari 1980

7

E-mail

: riza_rakhmadian@yahoo.co.id

9

Nomor Telepon/HP

: 082149545244

10 Alamat Kantor

: Jalan Hiu Putih Km. 7 Palangka Raya

11 Nomor Telepon/Faks

: (0536) 3213453

12. Mata Kuliah Yang Diampu

: 1. Perubahan Sosial
2. Teori Sosiologi Klasik Modern
3. Pengantar Sosiologi
4. Sosiologi Gender

B. Riwayat Pendidikan
1. S1

:

Fisipol Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Bidang Ilmu

:

Sosiologi

Tahun Masuk

:

1999

Tahun Lulus

:

2004

Judul Skripsi

:

Tradisi Nyumbang Dalam Tradisi Masyarakat Jawa
(Studi Tentang Pergeseran Peran dan Makna Tradisi
Nyumbang Dalam Masyarakat Jawa, Khususnya
Masyarakat Desa Karanggayam Kecamatan Depok
Kabupaten Sleman Yogyakarta)

Pembimbing I

:

M. Supraja, SH.,S.Sos.,M.Si

Pembimbing II

:

Drs. Andreas Soeroso

23

Palangka Raya, 20 Juni 2013

Riza Rakhmadian,S.Sos

UNIVERSITAS PGRI PALANGKA RAYA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Alamat : Jl. Hiu Putih, Tjilik Riwut Km 7 Telp (0536) 3213453 Palangka Raya 73113
Email : lp2m.univpgripraya@gmail.com
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
1. Penjaskesrek
: Terakreditasi
2. Pendidikan Sejarah : Terakreditasi
3. Pendidikan Geografi : Terakreditasi

Fakultas Pertanian (Faperta)
1. Agribisnis : Terakreditasi
2. Kehutanan : Terakreditasi

Fakultas Hukum (FH)
1. Ilmu Hukum : Terakreditasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol)
2. Sosiologi
: Terakreditasi

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

:

Sriyana,S.Sos.,M.Si

NIDN

:

0027087201

Pangkat / Golongan

:

Penata / IIIc

Jabatan Fungsional

:

Lektor

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul:
Penyelenggaraan

Administrasi

Pemerintah

Kelurahan

Dengan

Teknologi

Informasi Berbasis Nomor Induk Kependudukan Di Kelurahan Kereng Bangkirai
Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya
yang diusulkan dalam skema Hibah Dosen Pemula untuk tahun anggaran 2014 bersifat
original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Palangka Raya, 20 Juni 2013
Mengetahui,
Ketua Lembaga Penelitian,

Yang menyatakan,

24

Asro Laelani Indrayanti, SP. MP.
NIDN. 11.170971.01

Sriyana,S.Sos.,M.Si
NIP. 197208272005011003