E B R A B

TUGAS MK. EB RAB
(ARS. 3560)
RENCANA ANGGARAN BANGUNAN 1

Akly yusuf (14.A1.0122)
Reiga aulia M. (14.A1.0136)
Aditya putra M. (14.A1.0126)
Yoseph ardi J. (14.A1.0090)
Reza midhaV. (14.A1.0146)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIKA SOEGIJAPRANATA
SEMARANG

PENGERTIAN
Rencana Anggaran Bangunan atau seting disingkat RAB merupakan perhitungan perkiraan kebutuhan
anggaran untuk suatu proyek bangunan yang didasarkan pada data/informasi yang dimiliki saat itu. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan kisaran/ perkiraan terbaik dari biaya estimasi terkahir dalam proyek tersebut.
Didalam RAB ini terdapat susunan-susunan mencakup semua biaya konstruksi dan hal lainnya mengenai
biaya proyek tetapi tidak termasuk pengembalian modal pengembang dan hal-hal khusus misalnya saja imbalan
jasa perantara, dan lain-lain.

Secara umumRencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek merupakan total penjumlahan dari hasil perkalian
antara volume suatu item pekerjaan dengan harga satuannya. Rumus matematis sebagai berikut :
RAB = ∑ [(volume) x harga satuan pekerjaan]
*keterangan : ∑ = sigma/ pejumlahan seluruh

RAB ini dibuat karena memliliki fungsi yang penting, berikut adalah fungsi-fungsi RAB secara umum :
-

Untuk menghitung perkiraan kebutuhan material pada suatu pekerjaan bangunan.

-

Memperkirakan kebutuhan jumlah tenaga dan lama pengerjaan.

-

Sebagai alat ukur dalam memantau penghematan kegiatan pelaksanaan pembangunan.

-


Menentukan harga jual rumah di perumahan.

-

Mencari tahu perkiraan keuntungan yang didapat kontraktor ketika memborong suatu pekerjaan bangunan

-

Mengukur harga suatu bangunan sehingga dapat dijadikan kesepakatan harga dalam melakukan transaksi jual
beli properti.

-

Sebagai pedoman untuk melakukan perjanjian kontrak kerja konstruksi.
Dalam kenyataanya, RAB masih memiliki beberapa fungsi lain yang dikelompokkan menurut pelaku

proyeknya :
-

Bagi pemilik proyek (owner)

- Sebagai alat bantu untuk menentukan jumlah modal yang dibutuhkan.
- Sebagai kelayakan ekonomi proyek
- Untuk mengatur perputaran pembiaaan (cash flow0

-

Bagi konsultan
-Alat bantu untuk menilai kelayakan harga yang ditawarkan oleh kontraktor
- Menghitung kemajuan pekerjaan.

-

Bagi kontraktor
- Estimasi harga untuk kepentingan penawaran pada pelelangan.
- Untuk pengendalian proyek, khususnya pengendalian biaya.
Menurut Ir. A. Soedradjat Sastraatmadja, dalam bukunya “ Analisa Anggaran Pelaksanaan”, bahwa

Rencana Anggaran Biaya (RAB) dibagi menjadi dua, yaitu rencana anggaran terperinci dan rencana anggaran
kasar.
-


RAB kasar

RAB kasar merupakan perhitungan perkiraan anggaran/biaya suatu pekerjaan konstruksi berdasarkan
pengalaman lapangan, yaitu dengan perkiraan harga-harga di pasaran yang biasa digunakan. Dalam proyek
pemerintah, biasanya sudah terdapat standar-standar harga.

-

RAB terperinci
Pada dasarnya membutuhkan 5 hal yang paling mendasar untuk melakukan perhitungan secara
terperinci, yaitu bestek dan gambar-gambar bestek (gambar kerja), daftar upah, daftar harga bahan-bahan
(material), daftar analisis, serta daftar volume tiap jenis pekerjaan yang ada.

KOMPONEN RAB (RENCANA ANGGARAN BIAYA)
Komponen di dalam perhitungan rencana anggaran biaya bangunan terdiri atas:
1. Menyusun uraian pekerjaan beserta spesifikasi bahan dan persyaratannya
Setelah luas bangunan direncanakan, kemudian ditentukan desain berupa gambar kerja, dan bahan bangunan
yang akan dipakai beserta spesifikasi teknis, selanjutnya dapat disusun daftar macam pekerjaan dan syarat-syaratnya.
Daftar ini dapat menjadi acuan sehingga memudahkan menghitung volume, biaya, dan pengontrolan pelaksanaan

pembangunan.
2. Menghitung volume pekerjaan
Setelah mendapatkan gambar kerja maka langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan volume pekerjaan
dan, memisahkan jenis pekerjaan yg dilakukan.

3. Membuat daftar volume pekerjaan, harga satuan bahan, dan upah pekerja,
Setelah semua komponen penghitungan volume selesai dilakukan, komponen selanjutnya adalah memasukkan
volume yang sudah dihitung tersebut ke dalam daftar volume pekerjaan, daftar harga satuan bahan, dan daftar upah
pekerja. Daftar-daftar tersebut dapat menjadi acuan sehingga memudahkan menghitung volume, biaya, dan pelaksanaan
pembangunan.
4. Membuat daftar analisis satuan pekerjaan
Daftar analisis pekerjaan berguna untuk menghitung jumlah biaya dari masing-masing pekerjaan secara terperinci.
Daftar ini diisi setelah semua daftar harga satuan bahan dan upah pekerja dibuat dan diisi.
5. Membuat daftar analisis harga satuan pekerjaan, dan
Setelah semua daftar analisis satuan pekerjaan dibuat, yang harus dilakukan adalah memasukkan hasil
penjumlahan dari masing-masing analisis pekerjaan ke dalam daftar harga satuan pekerjaan
6. Membuat daftar analisis rencana anggaran biaya dan rekapitulasinya
a. Membuat Daftar Analisis Rencana Anggaran Biaya
Setelah semua daftar analisis harga satuan pekerjaan diisi dan dijumlahkan, selanjutnya harga satuan pekerjaan
dikalikan dengan setiap volume pekerjaan sehingga didapatkan jumlah harga biaya bangunan

b. Daftar Rekapitulasi Anggaran Biaya
Setelah semua daftar analisis rencana anggaran biaya dapt terisi, maka setiap komponen pekerjaan dapat
direkapitulasi jumlahnya, dan akhirnya harga total bangunan akan didapatkan.
Komponen penyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya) lainnya yaitu :

1. Biaya langsung (Direct Cost) adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang
bersangkutan. Konsep biaya langsung lebih luas dari pengertian bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Berikut
adalah biaya langsung dalam penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang terdiri dari :
a. Kebutuhan Material (Unsur Bahan)
Meliputi semua komponen pokok dan komponen penunjang dari material yang digunakan, mengingat kedua
komponen tersebut akan berpengaruh cukup besar pada biaya.Harus diperhitungkan juga saat material tercecer pada
saat mengangkut, penggunaan untuk struktur sambungan,rusak dan cacat, material yang susut oleh sebab lain, material
yang digunakanstruktur penunjang sementara .
b. Kebutuhan Tenaga Kerja (Unsur Upah)
Penetapan biaya tenaga kerja (upah satuan pekerjaan) merupakan komponen yang paling sulit dari analisis
Rencana Anggaran Biaya Konstruksi, khususnya ketika melakukan analisis teknis. Hal ini disebabkan adanya berbagai
kondisi yang mempengaruhi dan menentukan terhadap tingkat produktifitas kelompok/individu.Faktor yang berpengaruh
dalam penyusunan upah tenaga kerja adalah kondisi tempat kerja,keterampilan pekerja,lama waktu kerja,persaingan
tenaga kerja, indeks biaya hidup pekerja.
c.Kebutuhan Peralatan

Biaya peralatan yang digunakan di dalam proyek diantaranya adalah pembelian dan sewa alat,mobilisasi dan
demobilisasi,transportasi,memasang dan membongkar selama konstruksi berlangsung.
2.Biaya tidak langsung (Indirect Cost) adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya yang
bersangkutan. Berikut adalah biaya tidak langsung dalam penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang terdiri dari :
a. Biaya Umum

Biaya umum diantaranya adalah gaji pekerja tetap (kantor pusat dan lapangan),sewa kantor,akomodasi
perjalanan,dokumentasi,bunga bank,peralatan kecil dan habis pakai.
b.Biaya Proyek
Biaya proyek diantaranya adalah keamanan dan keselamatan kerja,asuransi,pajak,surat ijin,pengujian dan
pengetesan.

Harga Satuan, Upah, Survei dan Pengkajian
Koefisien harga satuan adalah angka-angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan
suatu pekerjaan dalam satu satuan tertentu. Koefisien analisa harga satuan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana
anggaran biaya bangunan,kondisi ini membuat koefisien harga satuan menjadi kunci menghitung dengan tepat perkiraan biaya
bangunan
Contoh kooefisien analisa harga satuan bangunan, misal untuk 1 m2 pekerjaan plesteran dinding koefisien analisa harga
satuannya adalah untuk 1 m2 plesteran = 1 pc : 4 ps
Koefisien analisa bahan



0.2170 sac semen



0.02830 m3 pasir pasang

Koefisien analisis tenaga


0.0125 hari mandor



0.0200 hari kepala tukang



0.2000 hari tukang batu




0.2500 hari pekerja
Angka – angka diatas merupaka koefisien analisa harga satuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1 m2 pekerjaan
plesteran membutuhkan 0.2170 sac semen sehingga jika kita mengerjakan 100 m2 pekerjaan plesteran makansemen yang
harus di sediakan 0.2170 x 100 = 21.70 sac.

Cara mencari koefisisen harga satuan di Indonesia dapat berbagai cara yaitu:

 Melihat buku Analisa BOW
Koefisien analisa harga satuan BOW ini berasal dari penelitian zaman belanda dahulu, untuk
sekarang ini sudah jarang digunakan karena adanya pembengkakan biaya pada koefisien tenaga.
 Melihat Standar Nasional Indonesia ( SNI )
standar nasional ( SNI ) ini di keluarkan resmi oleh badan standarisasi nasional, dikeluarkan secara
berkala sehigga SNI tahun terbaru merupakan revisi edisi SNI sebelumya. untuk memudahkan mengetahui
edisi yang terbaru, SNI ini diberi nama sesuai tahun terbitnya misal : SNI 1998, SNI 2002 , SNI 2007.

 Melihat standar perusahaan


pada perusahaan tertentu menerbitkan koefisien analisa harga satuan tersendiri sebagai pedoman
kerja karyawan, koefisien analisa harga satuan perusahaan ini biasanya merupakan rahasia perusahaan.
 pengamatan dan penelitian langsung dilapangan.
Cara ini cukup merepotkan dan membutuhkan cukup banyak waktu, tapi hasilnya akan mendekati
ketepatan karena diambil langsung dari pengalama kita dilapangan, caranya dengan meneliti kebutuhan
bahan, waktu dan tenaga pada suatu pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
 melihat standar Harga satuan
Harga satuan ini dikeluarkan per wilayah oleh pemerintah indonesia maupun standar perusahaan
masing – masing, jika kita menggunakan harga satuan ini maka kita tidak memerlukan koefisien analisa
harga satuan karena untuk menghitung rencana anggaran biaya kita hanya perlu mengalikan volume
pekerjaan dengan harga satuan
Yang dimaksud dengan harga satuan pekerjaan ialah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Harga bahan didapat dipasaran, dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan daftar harga satuan pekerjaan.Upah
tenaga kerja didapatkan di lokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah.Harga
satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap daerah berbeda-beda. Jadi dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu
bangunan atau proyek, harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan lokasi pekerjaan.
Ada tiga istilah yang harus dibedakan dalam menyusun anggaran biaya bangunan, yaitu :


harga satuan bahan

o

merupakan harga satuan dari bahan bangunan yang akan digunakan.

No.
1
2
3
4
5

Jenis Bahan Bangunan
Pasir Beton
Split/ Kerikil (Batu Pecah) 1-2 cm
Split/ Kerikil (Batu Pecah) 2-3 cm
Semen PC (50 Kg)
Ready Mix (K 350)
Semen Grouting Combextra (25

6 kg)
Semen Grouting Combextra (25
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

kg)
Screening < 10 mm
Screening < 10 mm
Kayu Balok 6/12 Meranti
Paku 1-3 cm
Paku 4-12 cm
Kawat Beton
Besi Beton rata-rata
Phenol Film 12 mm
plywood 9 mm
Pralon 1 1/4"
Besi Hollow 50x50x1.6
Besi Siku 70x70x6
Dynabolt ø 12 (10-15 cm)
Minyak Bekisting
Solar
pipesupport (sewa/ bulan)
Cross Brace
Mobile Crane (sewa / hari)
Air
Kayu kaso 5/7 Meranti

Satuan
m3
m3
m3
zak
m3

Harga Bahan
Rp140.000,00
Rp125.000,00
Rp125.000,00
Rp36.000,00
Rp536.200,00

zak

Rp50.000,00

kg
m3
kg
m3
kg
kg
kg
kg
lbr

Rp2.000,00
Rp120.000,00
Rp88,89
Rp1.500.000,00
Rp9.850,00
Rp9.850,00
Rp11.500,00
Rp7.625,00
Rp225.000,00
Rp175.000,00
Rp38.440,00
Rp5.252,10
Rp65.000,00
Rp800,00
Rp20.000,00
Rp4.600,00
Rp5.500,00
Rp3.500,00
Rp1.000.000,00
Rp16,60
Rp1.500.000,00

bt
kg
kg
bh
lt
lt
bh
bh
ls
lt
m3



harga satuan upah
o

merupakan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja. Biasanya diberikan mingguan. Besarnya upah juga
tergantung dari klasifikasi tukang, dan jenis tukang

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Jenis Bahan Bangunan
Tukang batu
Kepala Tukang Batu
Tukang vibrator
Tukang Kayu
Kepala Tukang Kayu
Tukang cat/pelitur
Tukang Besi
Kepala Tukang Besi
Tukang Erection
Kepala Tukang Erection
Mandor
Tukang Pipa
Kepala Tukang Pipa
Operator Alat Berat
Pembantu operator Alat Berat
Pekerja

Satuan
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr
1 org/hr

Harga Bahan
Rp40.950,00
Rp47.140,00
Rp40.950,00
Rp40.950,00
Rp47.140,00
Rp40.950,00
Rp40.950,00
Rp47.140,00
Rp40.950,00
Rp47.140,00
Rp53.330,00
Rp34.760,00
Rp47.140,00
Rp53.330,00
Rp40.950,00
Rp34.750,00



harga satuan pekerjaan
o

merupakan harga yang muncul dari tiap pengerjaan suatu bangunan. Dimana harga harga ini berpengaruh
terhadap jenis pekerjaan yang sedang dilakukan

Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan

Satuan

Harga (Rp.)

Direksikit

m2

43.000,-

Bouwplank

m1

22.000,-

Pekerjaan Pemagaran

m1

23.000,-

Pekerjaan Galian dan Pondasi
Pekerjaan

satuan

Harga (Rp.)

Galian Tanah Pondasi

m3

78.500,-

Pasang batu kali

m3

90.000,-

Urungan Tanah leveling lantai

m3

47.000,-

Lantai Kerja

m2

12.000,-

Pekerjaan

satuan

Harga (Rp.)

Beton Sloof

m1

48.000,-

Beton Bertulang kolom Praktis

m1

38.000,-

Beton Bertulang Ring Balok

m1

44.000,-

Beton Balok Dak

m1

68.000,-

Beton Plat Dak

m2

58.000,-

Pekerjaan Beton Bertulang

Pekerjaan Pasangan Bata
Pekerjaan

Satuan

Harga (Rp.)

Pasang Bata

m2

85.000,-

Pekerjaan Plester+ Aci

m2

60.000,-

Sekonengan

m1

50.000,-

Sudutan

m1

50.000,-

Tali Air

m1

50.000,-

Pekerjaan Kusen
Pekerjaan

satuan

Harga (Rp.)

Pasang Kusen Pintu

unit

105.000,-

Pasang Daun Pintu Panel

unit

145.000,-

Pasang Kusen Jendela

unit

68.000,-

Pasang Daun Jendela

unit

72.000,-

Pekerjaan Rangka Atap
Pekerjaan

satuan

Harga (Rp.)

Pasang atap ( termasuk pas Kuda2, usuk ,reng)

m2

92.000,-

Kerpus

m1

77.000,-

Listplank

m1

37.000,-

pekerjaan pasang talang

m1

38.000,-

Pekerjaan Pasang Plafond
Pekerjaan

satuan

Harga (Rp.)

Pekerjaan pasang Plapon gypsum

m2

24.000,-

Pasang List Plapon gypsum

m1

8.000,-

Pekerjaan

satuan

Harga (Rp.)

Pasang Keramik Lantai 30 × 30

m2

25.000,-

Pasang Keramik Lantai 40 × 40

m2

26.000,-

Pasang Keramik Lantai 60 × 60

m2

33.000,-

Pasang Keramik Lantai 80 × 80

m2

39.000,-

Pasang Keramik Lantai 100 × 100

m2

47.000,-

Pasang Keramik Lantai KM

m2

28.000,-

Pasang Keramik Dinding

m2

48.000,-

Pasang Keramik Plin

m1

17.500,-

Pekerjaan Pasangan Keramik

Pekerjaan Pasangan Listrik
Pekerjaan

Satuan

Harga (Rp.)

Stop Kontak

TITIK

58.000,-

Fiting lampu + saklar

TITIK

68.000,-

Pekerjaan Sanitasi
satuan

Harga (Rp.)

Pasang Closet Duduk

Unit

165.000,-

Pasang Closet Jongkok

Unit

95.000,-

Pasang Wall Shower

Unit

48.000,-

Pasang Wastafel

Unit

155.000,-

Pasang Floordrain

Unit

21.000,-

Pasang Kran

Unit

11.000,-

Pasang Bath

Unit

875.000,-

Pemipaan Air Bersih

m1

15.500,-

Pemipaan Air Kotor

m1

18.000,-

Bak Kontrol

Unit

168.500,-

Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan

satuan

Harga (Rp.)

Cat Dinding

m2

8.500,-

Cat duco kusen (berikut material)

m1

80.000,-

Cat duco daun jendela (berikut material)

m1

80000,-

Cat duco daun pintu panel (berikut material)

pintu

870.000,-

Cat duco ram/list jendela (berikut material)

m1

32.000,-

Pekerjaan Pembongkaran
satuan

Harga (Rp.)

Bongkaran Atap

m2

32.500,-

Bongkaran Dinding

m2

18.000,-

Pembersihan bongkaran

m2

12.000,-

GAMBAR KERJA/BESTEK
Pengertian Gambar Kerja atau Bestek
Dalam sebuah proyek bangunan mungkin diantara kita sering mendengar kata kata bestek atau gambar bestek.
Apa itu bestek/gambar bestek?Apa fungsi gambar bestek dalam sebuah perencanaan? Bagaimana susunan gambar
bestek?.
Pengertian Bestek :
Bestek berasal dari bahasa Belanda yang artinya Peraturan dan syarat – syarat pelaksanaan suaru pekerjaan
bangunan atau proyek. Dalam arti luas, bestek adalah suatu peraturan yang mengikat yang diuraikan sedemikian rupa
secara terinci, cukup jelas dan mudah dipahami agar dapat dikerjakan dengan baik di pelaksanaan lapangan.
Bagian – bagian bestek terdiri dari :
 Peraturan Umum
 Peraturan Administrasi
 Peraturan dan Teknis Pelaksanaan
Pengertian Gambar Bestek :
Ganbar bestek adalah gambar lanjutan dari uraian gambar pra rencana serta gambar detail dengan skala yang
lebih besar. Gambar bestek juga terdiri atas lampiran-lampiran atau susunan dari uraian syarat – syarat (bestek)
pekerjaan.
Gambar bestek terdiri dari :
1. Gambar Situasi

2. Gambar Denah
3. Gambar Potongan
4. Gambar Rencana Atap
5. Gambar Detail Konstruksi
6. Gambar Pelengkap
7. Gambar Shop Drawing
Berikut adalah pengertian isi gambar bestek dan contoh dari gambar kerja atau bestek :
1. Gambar Situasi
Gambar situasi adalah suatu gambar teknik yang melukiskan letak atau posisi bangunan pada arah daerah
yang akan dibangun, lengkap memperlihatkan rencana halaman, pagar, jalan masuk dan saluran pembuangan air
serta garis sepadan.Gambar situasi biasanya digambar dalam skala 1:200 atau 1:500.

2. Gambar Denah
Gambar denah adalah gambar suatu yang melukiskan tampak atas dari suatu bangunan setelah dipotong
setinggi ±1m dari permukaan lantai. Dari gambar denah akan terlihat bentuk, batas, ukuran serta perlengkapan
ruangan yang sifatnya permanen dan ada didalam bangunan tersebut. Karena dipotong ±1m dari permukaan
lantai, maka lebar pintu/jendela akan terlihat dengan jelas, sedangkan bouvenlight dan bentuk atap tergambar
dengan garis strip-strip. Pada gambar denah dicantumkan/diperlihatkan daerah pemotongan sebagai pedoman
pembuatan gambar potongan.

3. Gambar Potongan
Gambar potongan adalah gambar yang bertujuan memperlihatkan keadaan serta bentuk konstruksi dari
suatu bangunan sekaligus memperjelas ukurannya, mulai dari lantai, dasar pondasi, posisi serta elevasi
pintu/jendela, ketinggian balok keliling, ketinggian bubungan atap dan lain-lain. Gambar potongan terdiri dari
gambar potongan memanjang dan gambar potongan melintang. Penentuan gambar potongan diambil pada bagian
yang membutuhkan kejelasan suatu konstruksi bangunan. Skala yang digunakan untuk menggambar gambar
potongan adalah 1:100

4. Gambar Rencana Atap
Gambar struktur adalah suatu gambar teknik berupa gambar rangka suatu konstruksi, seperti rangka beton,
atap dan sebagainya. Tujuan gambar struktur, untuk memperjelas bentuk dan letak konstruksi yang sudah
diperlihatkan pada gambar potongan, yang bisa membantu perencana dalam menghitung anggaran biaya
bangunan dan membantu pelaksana dalam mewujudkan fisik bangunan dilapangan. Gambar struktur harus
dilengkapi dengan informasi berupa nama serta ukuran yang lengkap dari konstruksi yang bersangkutan.

5. Gambar Detail Konstruksi
Gambar ini menjelaskan bagian-bagian (detail) yang penting dan sulit dari suatu konstruksi (Misal:
konstruksi kusen/pintu/jendela/kuda-kuda) atau bagian-bagian konstruksi yang bersifat arsitektonis. Gambar
penjelasan harus dilengkapi dengan ukuran dan nama sehingga pelaksana dilapangan tidak menemukan kesulitan
dalam mewujudkannya. Gambar penjelasan biasanya digambar dengan skala 1:5 sampai 1:20 atau sesuai dengan
kebutuhan.

6. Gambar Pelengkap
Gambar tampak adalah suatu gambar teknik yang memperlihatkan bagaimana bentuk luas suatu bangunan,
penggambarannya menggunakan/mengikuti sistem proyeksi ortogonal, dimana satu bidang proyeksi hanya akan
memperlihatkan satu sisi bangunan tersebut. Suatu gambar denah terdiri dari 4 gambar tampak yaitu: tampak
muka, tampak samping kanan, tampak samping kiri dan tampak belakang. Gambar tampak tidak perlu dilengkapi
dengan ukuran baik lebar, panjang maupun tinggi bangunan, tetapi harus digambar dengan semenarik mungkin
lengkap dengan dekorasi sesuai dengan perencanaannya. Gambar tampak disebut juga gambar arsitektur, dan
digambarkan dengan skala 1:100.

7. Gambar Shop Drawing
Shop drawing atau gambar kerja adalah teknis lapangan yang dipakai untuk acuan pelaksanaan suatu
pekerjaan. Gambar-gambar ini bersifat detail, dari gambar,penjelasan gambar,cop gambar,sampai ke keterangan
dan notasi gambar. Shop drawing juga menjadi pedoman pelaksana atau pemborong dalam melaksanakan
pekerjaan suatu proyek.

Fungsi Gambar Kerja/Bestek :
Bestek dan Gambar Bestek merupakan kunci pokok (tolok ukur)atau acuan kerja bagi para kontraktor, mandor,
maupun tukang bangunan didalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pembangunan rumah maupun bangunan
lainnya.Fungsi gambar bestek lainya adalah bisa dijadikan acuan baik dalam menentukan kualitas dan scope of
workmaupun dalam menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya) dalam sebuah proyek.
Kegunaannya bagi pemilik bangunan ialah ia dapat mengetahui detail-detail mangenai bangunannya, dan
memudahkan ketika akan melakukan perbaikan-perbaikan/ penyambungan tambahan plumbing, elektrikal, misalnya,
walaupun fungsi bestek memang lebih penting bagi para pelaksana proyek. namun tidak ada salahnya sang pemilik
rumah atai klien memiliki blue print bangunannya sendiri, sehingga sang klien juga mengetahui seluk, beluk bangunan
mereka sendiri.
Membaca sebuah gambar perencanaan rumah juga memerlukan sebuah pengetahuan khusus. Pengetahuan
khusus ini selain bisa didapat dari bangku kuliah bertitel arsitekur& teknik sipil, bisa juga didapatkan dari sebuah
pengalaman membangun (otodidak).Sesungguhnya gambar kerja atau perencanaan rumah memiliki standar
pengerjaannya, sehingga gambar bisa dimengerti siapa saja yang mengetahui standar tersebut.

PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN

A. Pekerjaan Pembukaan
-

Pengukuran

Pengukuran adalah kegiatan sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dan batas-batas
ruangan, volume pengukuran adalah dihitung dengan satuan lumpsum.
-

Bowplank

Digunakan untuk membantu menentukan AS atau letak titik dari bangunan atau membatasi pekerjaan, dengan
cara membuat pagar menggunakan papan/triplek/seng pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter
dari as bangunan dipasang keliling bangunan.
B. Pekerjaan Galian dan urugan
-

Galian

Adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pembuatan fondasi. Dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh
berapa lantai rumah yang akan dibangun.
-

Urugan

Adalah pekerjaan mengurug/menambah ketinggian lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan x tinggi
urugan = satuan m3
-

Mengurug kembali

Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian,
C. Pekerjaan Fondasi

-

Lantai Kerja

Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa
urugan pasir dengan tebal 5 cm, pasangan batu kali atau beton dengan campuran 1 liter air : 3 sendok semen : 5 sendok
pasir. Tebal 5 s/d 10 cm.
Cara perhitungan adalah luas x tebal dengan satuan m3.
-

Pasangan Fondasi

Fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1,
Cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian x tinggi fondasi x (lebar atas+lebar bawah dibagi 2),
satuan m3.
D. Pekerjaan Beton
-

Sloof

Sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi.
-

Kolom

Cara menghitung Volume adalah
Pertama : hitung jumlah kolom kemudian x tinggi kolom, sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume
kolom satuan m3.
-

Ring balOk

Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom
E. Pekerjaan Dinding
-

Pasangan Bata.

Ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, saya akan
menyampaikan cara perhitungan luas
-

Plesteran

Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
-

Acian

Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik
dll.
-

Sponengan atau tali air

Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15
cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding
maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.
F. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela
-

Pembuatan Kusen

Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3. Untuk satuan m3 yaitu hitung
semua panjang dari bahan pembuat kusen x (tebal + lebar) dari kayu, satuan m3.
-

Daun Pintu.

Daun pintu ada berbagai macam, contoh daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB
biasanya di hitung perunit.
-

Pasang Kusen Pintu dan Jendela

Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.
-

Pasang Daun Pintu dan Jendela

Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.
G. Pekerjaan Rangka Atap.
-

Pembuatan Kuda-Kuda

Volume (satuan m3), yaitu panjang total bahan x dimensi kayu yang dipakai.
-

Pembuatan Gording.

Pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, (satuan m3), cara mencari volume sama
dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.
-

Pembuatan Jurai.

Sama dengan pembuatan gording,
-

Pembuatan Balok Nok

Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai.
-

Pasang Kuda-kuda.

Pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kudakuda. Tidak membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 %
dari biaya pembuatan kuda-kuda. Satuan volumenya adalah m3.
-

Pasang Papan Wuwungan

Papan wuwungan adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran
yg digunakan biasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya
adalah m’.

-

Pasang Usuk.

Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap
yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan
satuan m2.
-

Pasang Alumunium foil.

Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat terjadi hujan
yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet atau seng plat. letak
alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.
-

Pasang Reng.

Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ¾,tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk
genteng beton biasanya menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas
dengan satuan m2.(luas reng sama dengan luas dari usuk).
-

Pasang Genteng

Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik. Perhitungan
volume adalah luas dengan satuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.
-

Pasang talang

Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan
cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2,
talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung
dengan m3 ataupun m2.

-

List plank

List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list
plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m’,m2,m3.
perhitungan volume tidak mengikat.
H. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.
-

Rangka Plafond

Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam).
Untuk perhitungan volume kalau menggunakan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat
(kg).
-

Pasang Plafon

Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit, asbes plat, plywood,
gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.
-

Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin.

Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah.
-

Pasang Kaca.

Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.
-

List plafond

Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafond dengan dinding,
tujuan pemasangan list, agar terlihat rapi. Satuan volume adalah m’

I. Pekerjaan Lantai dan keramik.
-

Beton Lantai 1:3:5

Beton lantai atau biasanya disebut plesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm sampai
dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm.
Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.
-

Pasang keramik lantai utama dan wc.

Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
-

Pasang Keramik Dinding.

Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
J. Pekerjaan Sanitasi
-

Pasang Saluran air bersih pvc ¾”

Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.
-

Pasang Saluran Air kotor pvc 4″

Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.
-

Pasang Closet, kran

Perhitungan volume adalah buah atau unit.
-

Pembuatan Septick tank.

Septick tank adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, Septick tank bahan yang digunakan adalah
pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang. Biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung jadi).

-

Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan.

Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai peresapan air dari
buangan septick tank. Volume perhitungan adalah unit.
K. Pekerjaan Fhinising.
-

Pekerjaan Cat tembok, plafon, kusen, daun pintu dan jendela.

Perhitungan Volume nya adalah luas dengan satuan m2.
-

Pekerjaan Instalasi listrik.

Pekerjaan instalasi listrik volume pekerjaan menggunakan titik, sedangkan harga sesuai dengan ketentuan PLN.
-

Pembersihan Akhir.

Yang dimaksud dengan pekerjaan pembersihan akhir, adalah pekerjaan pembersihan sisa sisa material, kotorankotoran atau sampah akibat dari pekerjaan, seperti pembersihan kamar mandi, lantai, kusen.
Volumenya tidak bisa dihitung maka menggunakan satuan lumpsum atau borongan.

DAFTAR PUSTAKA
 http://shinjiadhitya21.blogspot.com/p/gambar-bestek.html
 http://www.empros.co.id/2015/01/gambar-kerja.html
 http://garisbesarbagunan.blogspot.com/2015/01/gambar-bestek-dan-shop-drawing.html
 http://aguscwid.com/2010/07/memahami-sebuah-gambar-perencanaan-rumah-tinggal/
 http://iskandarzulkarnainpolinela.blogspot.com/2011/03/bab-1-rencana-anggaran-biaya.html
 http://www.ilmusipil.com/cara-menghitung-koefisien-analisa-harga-satuan-bangunan
 http://update-harga-bahan-bangunan.blogspot.com/search/label/harga%20bahan%20bangunan%20terbaru
%202014
 http://infohargabangunan.com/harga-borongan-bangunan/