PENERAPAN TARIF PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENERBITAN NOMOR REGISTRASI KENDARAAN BERMOTOR PILIHAN DI BANDAR LAMPUNG

  Ovilia Harisma Putri

PENERAPAN TARIF PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENERBITAN NOMOR REGISTRASI KENDARAAN BERMOTOR PILIHAN DI BANDAR LAMPUNG

  (Jurnal)

  Oleh Ovilia Harisma Putri 1412011332

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

  Judul Skripsi : Penerapan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak

  Penerbitan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor Pilihan Di Bandar Lampung

  Nama Mahasiswa : Ovilia Harisma Putri Nomor Pokok Mahasiswa : 1412011332 Bagian : Hukum Administrasi Negara Fakultas : Hukum

  

MENYETUJUI

  1. Komisi Pembimbing

Nurmayani, S.H.,M.H. Sri Sulastuti,S.H.,M.Hum.

  NIP 196112191988032002 NIP196207271987032004

  2. Ketua Hukum Administrasi Negara

Sri Sulastuti, S.H.,M.Hum.

  NIP 196207271987032004

  

ABSTRAK

PENERAPAN TARIF PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

PENERBITAN NOMOR REGISTRASI KENDARAAN

BERMOTOR PILIHAN DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

Ovilia Harisma Putri, Nurmayani, S.H.,M.H, Sri Sulastuti, S.H.,M.H.

  

Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145

Email: oviliaharisma@gmail.com

  Secara umum peraturan mengenai tarif Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor pilihan diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2016 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2010 tentang tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia, tarif Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor pilihan adalah hal baru yang diatur dalam PP Nomor 60 tahun 2016. Masyarakat pada umumnya masih banyak yang belum mengetahui tentang tarif NRKB pilihan tersebut, tentunya dalam penerapannya akan memiliki perbedaan prosedur penerbitan dan adanya dampak positif maupun negatif dari peraturan tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah penerapan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak penerbitan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor pilihan di Bandar Lampung (2) Bagaimanakah dampak penerapan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak penerbitan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor pilihan terhadap penggunanya di Bandar Lampung.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif empiris yang bersumber dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Setelah data dikumpulkan maka dilakukan pengolahan data yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan peraturan hukum yang secara khusus mengatur tentang tarif penerbitan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor pilihan sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan telah berjalan dengan baik. Penerbitan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor pilihan memiliki syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi, salah satu syarat awal yang wajib dilakukan adalah mengajukan surat permohonan kepada Ditlantas Polda Lampung dan menunggu diterima atau tidaknya permohonan tersebut dan masyarakat yang menggunakan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor pilihan wajib membayar biaya PNBP sesuai dengan tarif yang diatur dalam PP Nomor 60 Tahun 2016. Dampak dari diterbitkannya tarif tersebut adalah peminat Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor pilihan mengalami penurunan dikarenakan sebagian masyarakat menilai tarif tersebut terlalu mahal dari sebelum dikeluarkan tarif resmi pada PP Nomor 60 Tahun 2016. Respon masyarakat terhadap tarif kendaraan NRKB pilihan memiliki respon negatif dan positif.Hal ini dikarenakan tingkat ekonomi dan tingkat kebutuhan masyarakat berbeda-beda.

  

Katakunci : Penerapan, Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor Pilihan,

  Penerimaan Negara BukanPajak, Dampak

  

ABSTRACT

APPLICATION OF NON-TAX THE STATE REVENUE RATES

  

ISSUANCE OF MOTOR VEHICLE REGISTRASTION NUMBER

SELECTION IN BANDAR LAMPUNG

By

Ovilia Harisma Putri, Nurmayani, S.H.,M.H, Sri Sulastuti, S.H.,M.H.

  

Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145

Email: oviliaharisma@gmail.com

  In general, the rules concering the rate of motor vehicle registration number selection is set out in government regulations number 60 year 2016 about changes to Government Regulation number 50 year 2010 which is about rates over this type of non-tax the state revenue that valid on the Indonesian Police, new things are arranged on the regulation is the rate of motor vehicle registration number selection. In general, the public still do not know about the rate of motor vehicle registration number selection, certainly has the different way of its application procedure and the impact of positive and negative.

  Based on this research, there are consist of several problems such as what is the application application of non-tax the state revenue rates issuance of motor vehicle registrastion number selection in Bandar Lampung? And is there any impact of the rate of motor vehicle registration number option? The problem approach in this research is by using empirical normative legal research with the type of descriptive analyze. The data used are primary data, secondary data, as well as collecting data by library study, study of document and interview. The processing of data can done by several methods; data check, data selection, data classification and systematic data. Then, the data that has been processed will be analyzed using qualitative descriptive analyze method.

  The result showed that the application of the laws that specifically rate of motor vehicle registration number selection is in compaliance with government regulations number 60 year 2016 about rates over this type of non-tax the state revenue that valid on the Indonesian Police. Its publication has special conditions that have to be executed, one of the initial requirement is to apply to Ditlantas Polda Lampung, and waiting for the request is accepted or not. People the use the vehicle of choice is obligated to pay the cost of non-tax revenue corresponding rate determined. The impact of published the rate of motor vehicle registration number selection is the applicant the registration number of motor vehicle selection decline because some people asses the fee was too expensive. The public response was positive and negartive response because of the level of the economy and the level of the different needs of the community.

  

Key words: The Registration Number of Motor Vehicle Selection, Non Tax

The State Revenue, Impact

A. PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia menyelenggarakan pemerintahan negara dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil, makmur dan merata berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka penyelenggaraan tujuan pemerintahan, maka pemerintah menempuh langkah dengan melaksanakan pembangunan disemua sektor. Dengan adanya program pembangunan ini pemerintah akan banyak membutuhkan dana untuk pelaksanannya.

  Untuk mensukseskan penyelenggaraan negara dan pembangunan nasional yang berkeadilan sosial, diperlukan dana yang semakin besar, sumber penerimaan paling besar selain pajak adalah dari penerimaan dalam negeri antara lain berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan penerimaan yang tidak berasal dari pajak, penerimaan ini merupakan penerimaan yang bersumber dari masyarakat atas pelayanan yang diberikan suatu instansi pemerintah pada masyarakat. Saat ini pemerintah sedang berupaya mengoptimalkan PNBP untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintah dan pembangunan nasional. Salah satu jenis PNBP adalah PNBP sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis

  Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 ada tambahan peraturan baru yaitu tentang Tarif Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor (NRKB) pilihan. Peraturan tersebut diubah dan diganti agar pelayanan pada PNBP tersebut lebih terintegritas dan terkoordinir.

  NRKB pilihan adalah plat nomor kendaraan bermotor yang angka nya dapat diterbitkan sesuai keinginan masyarakat yang lazim disebut dengan nomor cantik.Bedanya dengan NRKB bukan pilihan yaitu masyarakat yang tidak menggunakan NRKB pilihan tidak dapat memilih nomor kendaraan sesuai keinginan, mereka harus mengikuti susunan penerbitan plat nomor sesuai dengan urutan semestinya. Sebelum adanya jenis dan tarif atas PNBP Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor Pilihan, masyarakat yang ingin memiliki NRKB Pilihan atau plat nomor kendaraan pilihan dapat memiliki NRKB Pilihan hanya dengan menjalankan kebijakan- kebijakan yang ada, namun sekarang setelah sudah diberlakukannya tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia , masyarakat yang ingin menggunakan NRKB Pilihan akan dikenakan tarif sesuai dengan permintaan berapa angka dan huruf belakang pada plat nomor kendaraan bermotor tersebut dan akan ada perbedaan prosedur dari sebelum dan sesudah adanya peraturan baru tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka hasil penelitian ini penulis tuangkan dalam skripsi yang berjudul “Penerapan

  Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerbitan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor Pilihan Di Bandar Lampung”

  2. Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan di bahas dalam penulisan ini adalah: a. Bagaimanakah penerapantarif

  PNBP penerbitan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor Pilihan di Bandar Lampung?

  b. Bagaimanakahdampak dari penerapan tarif PNBP terhadap penerbitan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor pilihan di Bandar Lampung?

  3. Kerangka Teori

  3.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak

  3.1.1 Tinjauan Umum Penerimaan Negara BukanPajak

  Ada tiga jenis pendapatan negara dalam APBN, yaitu: penerimaan pajak, penerimaan negara bukan pajak, dan hibah. Pada umumnya, di berbagai negara, penerimaan pajak merupakan sumber pendapatan yang paling penting dan dominan untuk penyelenggaraan tugas-tugas negara dan pembangunan. Namun demikian, penerimaan negara bukan pajak juga merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang sangat penting. Dalam Undang-undang tentang APBN saat ini PNBP dikelompokan menjadi empat kelompok besar, yaitu:

  a. Penerimaan sumber daya alam Dalam kelompok ini, kita mengenal pendapatan sumber daya alam (SDA) migas dan non-migas. Pendapatan SDA migas merupakan pendapatan yang diperoleh dari bagian bersih pemerintah atas kerjasama pengelolaan sektor hulu migas. Pendapatan Non-migas dikenal dengan beberapa pendapatan sektoral yang cukup populis.

  b. Pendapatan bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

  Pendapatan ini merupakan imbalan kepada pemerintah pusat selaku pemegang saham BUMN (return on

  equity) yang dihitung berdasarkan

  presentase tertentu terhadap laba bersih (pay-out ratio). Di dalam APBN, pendapatan ini diklasifikasikan ke dalam kelompok perbankan dan non-pebankan.

  c. PNBP lainnya Pada prinsipnya, PNBP lainnya meliputi berbagai jenis pendapatan yang dipungut oleh Kementrian Negara/Lembaga atas produk layanan yang diberikan kepada masyarakat. Termasuk di dalam kelompok ini adalah pendapatan atas pengurusan SIM, STNK, penerbitan NRKB dan surat nikah sebagaimana contoh diatas. Pungutan yang dilakukan oleh instansi pemerintah tersebut dilakukan atas dasar Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Kementrian/Lembaga tertentu. Tidak kurang dari sepuluh ribu jenis dan tarif PNBP yang dikenakan secara sah oleh instansi pemerintah d. Pendapatan Badan

  Layanan Umum (BLU) Seperti PNBP lainnya, pendapatan BLU diperoleh atas produk layanan instansi pemerintah yang diberikan kepada masyarakat. Bedanya, pendapatan yang diperoleh melalui mekanisme BLU ini dapat langsung digunakan oleh instansi yang bersangkutan. Selain itu, jenis dan tarif PNBP BLU tidak di tetapkan melalui PP melainkan Peraturan Menteri Keuangan.

  3.1.2Pengertian Penerimaan Negara Bukan Pajak

  Definisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan ruang lingkup keuangan negara yang dikelola dan dipertanggungjawabkan sehingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai lembaga audit yang bebas dan mandiri turut melakukan pemeriksaan atas komponen yang mempengaruhi pendapatan negara. Dengan demikian, pengertian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencakup segala penerimaan pemerintah pusat di luar penerimaan perpajakan tersebut.

  negara bukan pajak juga merupakan penerimaan negara yang sesuai dengan Undang-undang. Dalam

  Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 definisi Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. 1 Indonesia, Undang-undang tentang

  Penerimaan Negara Bukan Pajak , op.cit.,

  4. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitan secara normatif dan penelitian secara empiris, yaitu penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan hukum normatif (kodefikasi, Undang-undang atau kontrak) secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.

  Penelitian hukum normatif adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan baku utama, menelaah hal yang bersifat teoritis yang menyangkut asas-asas hukum, konsepsi hukum, pandangan dan doktrin-doktrin hukum, peraturan dan sistem hukum menggunakan data sekunder, diantaranya asas, kaidah, norma dan aturan hukum yang terdapat dalam peraturan perundang- undangan dan peraturan lainnya, dengan mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan dokumen lain yang berhubungan erat dengan penelitian.

  Penelitian hukum empiris dilakukan dengan meneliti secara langsung ke lokasi penelitian dengan melihat secara langsung penerapan perundang-undangan atau aturan hukum yang berkaitan dengan penerapan tarif PNBP nomor registrasi kendaraan bermotor pilihan sudah sesuai atau belum, serta melakukan wawancara dengan beberapa informan yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai pelaksanaan penegakan hukum tersebut.

1 Penerimaan

2. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

  1. Penerapan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerbitan NRKB Pilihan

  Tarif NRKB pilihan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Biaya atau tarif NRKB pilihan merupakan aturan baru yang ada pada PP Nomor 60 Tahun 2026 yang sebelumnya diatur dalam PP Nomor 50 Tahun 2010. Pada peraturan sebelumnya belum adanya kepastian hukum mengenai tarif NRKB pilihan masyarakat yang ingin memiliki NRKB pilihan hanya menjalankan kebijakan-kebijakan yang ada apabila ingin memiliki NRKB pilihan. Pada tahun 2017 PP Nomor 60 Tahun 2016 mulai diberlakukan, pemerintah menjadikan tarif NRKB pilihan menjadi salah satu penerimaan negara bukan pajak pada Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diatur dalam Peraturan pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 dikarnakan semakin banyak nya permintaan masyarakat untuk menggunakan NRKB pilihan.

  Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016tarif NRKB pilihan untuk penerbitan NRKB pilihan 1 angka tidak ada huruf dibelakang angka dikenakan biaya PNBP sebesar Rp.20.000.000,- , penerbitan NRKB pilihan 1 angka menggunakan huruf dibelakang angka dikenakan biaya PNBP sebesar Rp.15.000.000,- ,penerbitan NRKB pilihan 2 angka tidak ada huruf dibelakang angka dikenakan biaya PNBP sebesar Rp.15.000.000,- ,penerbitan NRKB pilihan menggunakan huruf dibelakang angka dikenakan biaya PNBP sebesar Rp.10.000.000,- ,penerbitan NRKB pilihan 3 angka tidak ada huruf dibelakang angka dikenakan biaya PNBP sebesar Rp.10.000.000,- ,penerbitan NRKB pilihan 3 angka menggunakan huruf dibelakang angka dikenakan biaya PNBP sebesar Rp.7.500.000,- ,penerbitan NRKB pilihan 4 angka menggunakan huruf dibelakang angka dikenakan biaya PNBP sebesar Rp.7.500.000,- ,penerbitan NRKB pilihan menggunakan huruf dibelakang angka dikenakan biaya PNBP sebesar Rp.5.000.000,-.

  Menurut hasil wawancara dengan Kasubdit Ditlantas Polda Lampung bapak I Made Rasma, SIK.,Si penerbitan NRKB Pilihan sudah dijalankan sesuai dengan tarif dalam PP Nomor 60 Tahun 2016 yang sudah dijalankan bersamaan dengan di berlakukannya PP tersebut yaitu pada 6 Januari 2017. Sebagai salah satu bagian dari PNBP, maka NRKB pilihan ini diluar biaya BBN-KB, STNK dan BPKB. Pemilik kendaraan roda 4 (empat) yang menginginkan nomor registrasi kendaraan bermotor pilihan atau diluar urutan nomor yang tersedia harus mengajukan permohonan khusus saat mengurus surat kendaraan.

  2 Untuk masyarakat yang baru ingin

  menggunakan NRKB pilihan harus mengikuti prosedur penerbitan di Ditlantas Polda Lampung, yaitu:

  1.) Apabila pemohon NRKB Pilihan yang memiliki kendaraan baru ingin 2 Wawancara dilakukan pada hari selasa, 28 kendaraannya menggunakan NRKB Pilihan harus menyerahkan surat-surat atau dokumen-dokumen dari dealer yang bersangkutan mengenai kendaraan itu dan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

  2.) Masyarakat yang ingin memiliki nomor registrasi kendaraan bermotor pilihan harus mengajukan permohonan tertulis kepada petugas ditlantas polda Lampung. Selanjutnya, pemohon diarahkan ke loket yang ada di ditlantas Polda Lampung untuk dapat mengisi formulir NRKB Pilihan. Formulir tersebut adalah khusus untuk NRKB Pilihan berbeda dengan formulir untuk NRKB umum. 3.) Dalam formulir tersebut, pemohon mengisi nomor kendaraan pilihan yang diinginkan untuk kendaraan barunya. Setelah formulir tersebut diberikan lagi kepada petugas kepolisian yang berada di dalam loket pemohon dapat menunggu petugas akan diberitahu permohonan tersebut diterima atau tidak. 4.) Apabila pengajuan permohonan nomor registrasi kendaraan bermotor diterima, maka akan diteruskan ke bagian pengecekan. Pihak kepolisian akan mengecek nomor kendaraan pilihan yang diinginkan pemohon masih tersedia atau sudah ada yang menggunakan. Petugas kepoisian melakukan pengecekan nomor registrasi kendaraan bermotor pilihan pada database. Jika nomor yang diinginkan tersedia atau belum ada yang menggunakan, maka petugas akan menginfokan kepada pemohon dan pemohon dapat menggunakan nomor tersebut. 5.) Jika nomor kendaraan pilihan tersebut masih tersedia petugas kepolisian akan meberitahukan kepada pemohon dan pemohon diwajibkan untuk membayar langsung biaya PNBP nomor kendaraan pilihan sesuai dengan tarif yang ditentukan ke Bank BRI. Setelah membayar tarif yang diminta, NRKB Pilihan tersebut akan langsung diproses. 6.) Apabila NRKB pilihan sudah jadi petugasakan menghubungi pemohon danakan diberikansertifikatkepada pemohon. Sertifikat tersebut merupakan tanda bahwa nomor registrasi kendaraan bermotor pilihan tersebut sudah resmi milik pemohon.

  Untuk masyarakat yang sudah menggunakan NRKB pilihan dan akan memperpanjang nomor kendaraan pilihannya harus melakukan syarat-syarat sebagai berikut:

  1.) Menyerahkan faktur pembayaran biaya PNBP NRKB pilihan yang lama. 2.) Menyerahkan Kartu Tanda

  Penduduk (KTP) dan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK)

  3.) Membayarkan biaya PNBP NRKB pilihan sesuai permintaan petugas ke Bank BRI. 4.) Setelah melakukan pembayaran, pemohon dapat menunggu NRKB pilihan apabila sudah jadi maka petugas akan menghubungi pemohon dan diberikan sertifikat yang merupakan tanda pemilik Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor pilihan.

  Menurut hasil wawancara penulis kepada Bapak Anton Wijaya salah satu pemilik NRKB pilihan yang baru memperpanjang NRKB pilihan pada Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

  1.) Menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK).

  2.) Dikenakan biaya PNPB NRKB pilihan sebesar Rp.7.500.000,- karena menggunakan NRKB pilihan 3 angka dengan menggunakan hur seri dibelakang angka. 3.) Pembayaran dibayarkan cash kepada petugas dan setelah itu akan ditransfer ke Kas Negara. 4.) Waktu yang dibutuhkan dalam penerbitan NRKB pilihan tersebut adalah 7hari terhitung setelah biaya dibayarkan.

  Dari hasil penelitian, penerapan pemungutan tarif PNBP penerbitan NRKB pilihan menurut penjelasan Kasubdit RegIdent Ditlantas Polda Lampung dan penjelasan pihak pemohon NRKB pilihan adalah sama yaitu menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), pembayaran cash kepada petugas untuk ditransfer ke Kas Negara, biaya yang diminta untuk 3 angka menggunakan huruf seri dibelakang angka adalah Rp.7.500.000,- telah sesuai tarif resmi yang diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016, waktu yang dibutuhkan dalam penerbitan di lapangan selama 7hari terhitung setelah biaya dibayarkan.

  Dari hasil penelitian yang telah diuraikan diatas jika dikaitkan dengan asas-asas pemerintahan yang baik sebagaimana diatur dalam pasal

  10 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintrahan, yaitu: 1.)Kepastian Hukum Asas kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan bketentuan peraturan perundang-undangan, kepatutan, keajengan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan pemerintahan. Pungutan biaya Rp.7.500.000,- sudah memenuhi asas kepastian hukum karena fakta dilapangan pemungutan penerimaan negara bukan pajak sudah sesuai pada tarif NRKB pilihan yang diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016. 2.)Kemanfaatan Asas kemanfaatan adalah manfaat yang harus diperhatikan secara seimbang antara: (1) kepentingan individu yang satu dengan kepentingan individu yang lain; (2) kepentingan individu dengan masyarakat; (3) kepentingan Warga Masyarakat dan masyarakat asing; (4) kepentingan kelompok masyarakat yang satu dan kepentingan kelompok masyarakat yang lain; (5) kepentingan pemerintah dengan warga masyarakat; (6) kepentingan generasi sekarang dan kepentingan generasi mendatang; (7) kepentingan manusia dan ekosistemnya; (8) kepentingan pria dan wanita.

  Untukbiaya Rp.7.500.000,-sudah member manfaatkepadamasyarakatataspelaya nan yang diberikanDitlantasPolda Lampung yaitumenerbitkan NRKB pilihankepadapemohon.

  3.)Ketidakberpihakan Asas ketidakberpihakan adalah asas yang mewajibkan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam menetapkan dan/atau melakukan keputusan dan/atau tindakan dengan mempertimbangkan kepentingan para pihak secara keseluruhan dan tidak diskriminatif.

  Asas ini menghendaki agar Badan dan/atau Pejabat administrasi negara harus menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku yaitu masyarakat yang ingin memiliki atau memperpanjang NRKB pilihan harus dirahkan memenuhi syarat salah satunya yaitu apabila NRKB pilihan sudah ada yang menggunakan maka pemohon harus meminta NRKB pilihan yang lain.

  4.) Asas Kecermatan Asas kecermatan adalah asas yang mengandung arti bahwa suatu keputusan dan/atau tindakan harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung legalitas penetapan dan/atau pelaksanaan keputusan dan/atau tindakan sehingga keputusan dan/atau tindakan yang bersangkutan dipersiapkan dengan cermat sebelum keputusan dan/atau tindakan tersebut ditetapkan dan atau dilakukan. Asas ini menghendaki kecermatan pemerintah atau penyelenggara administrasi negara dalam hal melakukan aktivitas penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dalam penerbitan NRKB pilihan agar tidak merugikan dan mengurangi penyalahgunaan NRKB pilihan tersebut. 5.) Asas Tidak Menyalahgunakan Kewenangan Asas tidak menyalahgunakan kewenangan adalah asas yang mewajibkan setiap badan/pejabat pemerintahan tidak menggunakan kewenangan nya untuk kepentingan pribadi atau kepentingan yang lain dan tidak sesuai dengan tujuan pemberian kewenangan tersebut, tidak melampaui, tidak menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukan kewenangan. Dengan berlakunya PP Nomor 60 Tahun 2014 adalah sangat penting dalam pemungutran biaya PNBP NRKB pilihan karena sebelumnya tidak ada peraturan yang resmi mengatur tarif NRKB pilihan. Jadi biaya yang di pungut untuk NRKB pilihan dapat terkoordinir dan dapat meningkatlkan pendapatan negara agar tidak disalahgunakan. 6.) Asas keterbukaan Asas keterbukaan adalah asas yang melayani masyarakat untuk mendapatkan akses dan memperoleh informasi yang benar,jujur, dan tidak diskriminatif dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara. Jika dikaitkan dengan pemungutan PNBP NRKB pilihan seharusnya pemerintah menyebarluaskan informasi mengenai tarif NRKB pilihan karena masih banyak wajib pajak kendaraan bermotor yang belum mengetahui adanya tarif resmi biaya penerbitan NRKB pilihan. 7.) Asas kepentingan umum Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan dan kemanfaatan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, selektif, dan tidak diskriminatif. Ditekankan pada asas ini bahwa penyelenggaraan administrasi pemerintahan harus ada manfaat atau kepentingan untuk masyarakat dan juga pemerintah. Jadi masyarakat membayarkan biaya PNBP NRKB kendaraan untuk kepentingan dan kepuasan pribadi dan dari biaya PNBP atas pelayanan tersebut pemerintah dapat meningkatkan pendapatan negara. 8.) Asas pelayanan yang baik Asas pelayanan yang baik adalah asas yang memberikan pelayanan yang tepat waktu, prosedur dan biaya yang jelas, sesuai dengan standar pelayanan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  2. Dampak penerapan tarif pnbp penerbitan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor pilihan terhadap penggunanya di Bandar Lampung

  Dampak yang timbul dari penetapan tarif NRKB pilihan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 adalah :

  1. Semakin rendahnya minat masyarakat untuk menggunakan NRKB pilihan karena masyarakat terlalu terbebani dengan tarif yang ditentukan oleh pemerintah. Dapat dilihat dari hasil penelitian jumlah kendaraan roda empat yang menggunakan NRKB pilihan pada tahun 2017 mengalami penurunanapabiladibandingka ndengantahun 2016 yaitu 193 NRKB pilihanmenjadi 102 NRKB pilihan. Menurut wawancara dengan Bapak Anton Wijaya selaku pemilik NRKB pilihan sebelum adanya tarif NRKB pilihan pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan NRKB pilihan 3 angka dengan menggunakan huruf seri yaitu BE 110 ZA adalah Rp.3.000.000,- sedangkan setelah diberlakukan aturan tarif NRKB pilihan 3 angka dengan menggunakan huruf seri dikenakan biaya sebesar Rp.7.500.000,-. Hal inilah yang banyakdikeluhkanmasyarakat karenaperbedaan tariff yang jauhlebihmahalmakabanyakm asyarakat yang tidaklagiinginmemperpanjang NRKB pilihannya.

  2. Adanya perbedaan dalam prosedur penerbitan NRKB pilihan, setelah dijadikan salah satu PNBP biaya NRKB pilihan harus langsung dibayarkan pemohon ke bank. Semula nomor registrasi kendaraan biaya penerbitan NRKB bermotor pilihan mengalami pilihan hanya dibayarkan penurunan dikarenakan melalui sebagian masyarakat menilai kebijakanpetugasyang tarif tersebut terlalu mahal bersangkutan. tetapi sebagian masyarakat lainnya menilai tarif tersebut masih

3. Kesimpulan

  sesuaidanterdapatperbedaanpr osedursalahsatunyapembayar Berdasarkan uraian padabab-bab an NRKB sebelumnya, maka dapat ditarik pilihanakandisetorkanlangsun kesimpulan yaitu: gke bank sesuaidengantarifpada PP

  1.) Tarif NRKB Pilihan diatur Nomor 60 Tahun 2016 yang pada Peraturan Pemerintah semula biaya penerbitan

  Nomor 60 Tahun 2016 yang NRKB pilihan hanya diresmikan sejak 6 Januari dibayarkan melalui 2017 dan berlaku pada kebijakanpetugasyang

  Kepolisian Negara Republik bersangkutan. Indonesia, Ditlantas Polda Lampung sudah menerapkantarifdanprosedurs esuaidengan peraturan tersebut. Setelah berlakunya PP tersebut masyarakat yang baru ingin menggunakan atau telah menggunakan nomor kendaraan pilihan harus membayar biaya PNBP Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor Piihan sesuai dengan tarif yang tercantum dalam PP tersebut. Pemilik yang menginginkan nomor registrasi kendaraan bermotor pilihan atau diluar urutan nomor yang tersedia harus mengajukan syarat khusus, yaitu adanya surat permohonan dari pemohon kepada Ditlantas Polda Lampung tentang penerbitan nomor registrasi kendaraan bermotor pilihan tersebut.

  2.) Dampak dari diterbitkannya tarif tersebut adalah peminat

  DAFTAR PUSTAKA Muhammad, Djafar Saidi.

  2012.Penerimaan Negara Bukan

  Pajak . Jakarta:Rajawali Pers Muhammad, Abdulkadir.

  2004.Hukum dan Penelitian

  Hukum .Bandung:Citra Aditya

  Harbani,Pasalong.2007.Teori

  Administrasi Publik .Bandung:Alfabeta Peraturan Perundang-undangan:

  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak Peraturan Presiden Republik

  Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Manunggal Satu Atap Kendaraan Bermotor

  Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor

  5 Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor

  Wawancara dilakukan pada hari selasa, 28 November 2017 di Ditlantas Polda Lampung