PENGARUH PROFITABILITAS DAN SET KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

PENGARUH PROFITABILITAS DAN SET KESEMPATAN

  

INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN TUNAI

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

1 2 3 1) Budi Safatul Anam , Muhammad Arfan , M. Shabri

Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2,3)

Staff Pengajar Magister AkuntansiUniversitas Syiah Kuala Banda Aceh.

  This study aims to: 1. examine and analyze the effect of profitability and the investment Abstract: opportunity set jointly against a cash dividend policy on manufacturing companies. 2. Examine and analyze the level of influence the profitability of the cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia. 3. Examine and analyze the effect of the investment opportunity set against a cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia. The population used in this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange within the period from 2007 to 2011 with the established criteria, namely: 1. The manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during the years 2007 to 2011 which shown by the financial statements in ICMD. 2. During 5 (five) consecutive years (2007-2011) the company made payments of cash dividends. Based on these criteria, the number of panel data (pooling data) eligible population as many as 262 companies. The analytical method used in this research is path analysis (path analysis) using SPSS software.The results showed: (1) profitability and the investment opportunity set jointly has very weak influence on the cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia from 2007 to 2011. (2) Profitability negatively affect the cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia period 2007-2011. (3) Investment Opportunity Set positively affects cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia period 2007-2011.

  Keywords: Profitability, Investment Opportunity Set and Cash Dividend Policy Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: 1. menguji dan menganalisis pengaruh dan profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur. 2. Menguji dan menganalisis besarnya pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di indonesia. 3. Menguji dan menganalisis besarnya pengaruh set kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam rentang waktu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu:

  1. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2007-2011 yang ditunjukkan dengan adanya laporan keuangan ICMD. 2.selama 5 (lima) tahun berturut-turut (2007-2011) perusahaan melakukan pembayaran deviden tunai. Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah data panel (pooling data) populasi yang memenuhi kriteria sebanyak 262 perusahaan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia 2007-2011. (2) Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan deviden tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2007-2011. (3) Set kesempatan Investasi berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2007-2011.

  Kata kunci: Profitabilitas, Set Kesempatan Investasi, dan Kebijakan Dividen Tunai. PENDAHULUAN

  Masyarakat saat ini sudah mulai tertarik untuk menjadi investor saham. Sudah tentu investor dalam membeli saham mengharapkan tingkat pengembalian (return) yang yang besarnya minimal sama dengan tingkat bunga deposito yang diperoleh saat itu. Dalam hal ini return yang diharapkan itu adalah dalam bentuk dividen. Untuk memperoleh return yang diharapkan investor harus mampu menganalisa informasi akuntansi yang terdapat di laporan keuangan perusahaan go public. Dividen akan menjadi indikator untuk meningkatkan kesejahteraan bagi investor di samping itu juga penting mengenai kinerja perusahaan dari sudut pandang investor.

KAJIAN PUSTAKA

  Dalam kasus perusahaan yang membukukan laba akan tetapi pembagian dividennya rendah, hal ini disebabkan karena manajemen lebih concern terhadap kelangsungan hidup perusahaan, sehingga perusahaan akan melakukan penahanan laba

  (retained earning) untuk menjalankan ekspansi

  atau membutuhkan dana untuk membiayai operasi perusahaan, sementara di sisi lain, investor mengharapkan suatu kebijakan yang tepat dalam menentukan laba yang dibagikan dalam bentuk dividen. Kondisi inilah yang dipandang teori agency sebagai konflik kepentingan antara prinsipal dan agen (Jensen & Mecling, 1976). Konflik kepentingan ini mengakibatkan timbulnya biaya keagenan (agency cost).

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh(1) Profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia 2007-2011. (2) Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan deviden tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2007-2011. (3) Set kesempatan Investasi berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2007-2011.

  Dividen

  Menurut Stice, Stice dan Skousen (2005:902) mengartikan dividen sebagai pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.

  Dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pimpinan.

  Dividen dapat berupa uang tunai, properti, stock split, scrip, likuidasi maupun saham. Dividen tunai (cash dividend) umumnya lebih menarik bagi pemegang saham dibandingkan dengan jenis dividen lainnya.

  Jenis-Jenis Dividen

  Menurut Baridwan (2004:429), dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat terbagi dalam beberapa jenis, yaitu: 1).Dividen tunai (cash

  dividend), 2).Dividen saham(stock dividend),

  3).Dividen properti (property dividend), 4).Dividen scrip, 5).Dividen saham pecahan

  (stock split), 6).Dividen likuidasi (Liquidating

  dividend) Langkah-langkah Pembayaran Dividen

  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

  Set Kesempatan Investasi ( Investment Opportunity Set)

  Penelitian ini menggunakan proksi ROE sebagai ukuran profitabilitas perusahaan. Pertimbangan utama karena ROE merupakan turunan dari ROI sehingga hasilnya merupakan hasil yang dapat lebih menggambarkan profitabilitas (Suharli, 2007).

  (ROS), Earnings per Share (EPS), dan Basic Earnings Power (BES).

  Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), Return on Sales

  Profitabilitas dapat di ukur dengan berbagai macam rasio seperti: Return on

  Hanafi (2004) mengemukakan bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aktiva, dan modal saham tertentu

  Profitabilitas.

  Set/IOS), profitabilitas, ROA, size, leverage dan harga saham. Disamping itu ada faktor- faktor lain diduga dapat mempengaruhi kebijakan dividen yaitu kebiasaan yang berlaku di negara tempat perusahaan tersebut berada. Bukti empiris menunjukkan bahwa pada umumnya perusahaan di Amerika Serikat cenderung memberikan dividen yang tetap jumlahnya atau meningkat secara konstan dari waktu kewaktu, (Atmaja, 1999:289).

  Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen diantaranya yaitu set kesempatan investasi (Investment Opportunity

  Per Share Dividend, 3).Reguler Dividend Plus Extra.

  Adapun rincian taanggal yang diperhatikan dalam pembayaran dividen menurut Sinuraya(1999:130) adalah sebagai berikut: a).Tanggal pengumuman (declaration

  Menurut Naveli (1989), secara umum kebijakan dividen yang ditempuh perusahaan adalah salah satu dari 3 kebijakan ini, yaitu: 1).Constant Dividend Payout Ratio, 2). Stable

  Teori Kebijakan Dividen

  Menurut Sadalia (2010), pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham diputuskan oleh dewan komisaris. Komisaris umumnya mengadakan pertemuan untuk menentukan jumlah dividen yang akan dibayar, dalam menentukan jumlah dividen yang akan dibagikan perlu mengevaluasi posisi keuangan periode yang lalu dan posisi yang akan datang.

  Kebijakan Dividen

  ex- dividend , e)Tanggal pembayaran (payment date) .

  , d).Tanggal

  cum-dividend

  c).Tanggal

  date) , b).Tanggal pencatatan (date of record),

  Kallapur dan Trombley (2001) menyimpulkan bahwa IOS adalah keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki dan opsi investasi di masa yang akan datang.

  Endiana, Budiartha, dan Estika (2012) mengungkapkan bahwa variabel IOS dapat diukur dengan tujuh proksi tunggal yang berbasis harga dan investasi yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1). Rasio Market

  Variabel Independen

  dihitung dengan rumus sebagai berikut, yaitu: MVA/BVA = ( Total Aktiva – Total Ekuitas + (Jlh Saham Rasio Market to Book Value of Equity (MVA/BVE), 3). Price to Earnings Ratio (PER), 4).Rasio Capital Expenditure to Book Value of

  Assets (CAPBVA), 5). Rasio Capital Expenditure to Market Value of Assets

  (CAPMVA), 6). Rasio Firm Value to Book

  Value of Property, Plant and Equiptment

  (VPPE), 7). Rasio Current Assets to Net Sales (CAONS).

  1. Profitabilitas (X 1 )

  to Book Value of Assets (MVA/BVA), yang

  Berdasarkan kriteria tersebut, maka didapatlah jumlah populasinya sebanyak 262 perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path

  Analysis) Operasionalisasi Variabel Variabel Dependen

  Kebijakan dividen adalah keputusan manajemen perusahaan terbuka yang terdaftar di BEI berkaitan dengan pembagian dividen kepada para pemegang saham atas laba yang dihasilkan. Kebijakan dividen dalam penelitian ini diproksi melalui dividend payout ratio (DPR), yaitu rasio antara dividend per share (DPS) dengan earning per share (EPS). DPR mengukur bagian laba yang diperoleh untuk per lembar saham umum yang akan dibayarkan dalam bentuk dividen (Munawir, 2002: 263)

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini termasuk ke dalam jenis pengujian hipotesis (hypothesis testing), yaitu jenis penelitian yang menguji variable independen, yaitu profitabilitas dan set kesempatan investasi terhadap variabel dependen, yaitu kebijakan dividen tunai.

  Menurut Suharli (2004) mengungkapkan bahwa laba yang diperoleh dari selisih antara harta masuk (pendapatan dan keuntungan) dan harta keluar (beban dan kerugian). Untuk mengukur profitability ada 2 rasio, yaitu: ROI (return on investment) dan ROE (return on equity).

  Penelitian ini menggunakan proksi ROE sebagau ukuran profitabilitas perusahaan. Pertimbangan utama karena ROE merupakan turunan dari ROI sehingga hasilnya merupakan hasil yang dapat lebih menggambarkan

  Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu: 1). perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam rentang tahun 2007-2011, 2).selama 5 (lima) tahun berturut- turut melakukan pembayaran dividen tunai. profitabilitas (Suryani, 2012:21).

2. Set Kesempatan Investasi (X

  X 2 + ε Dimana: Y = Kebijakan Dividen Tunai ρ yx1,2 = Koefisien Jalur (path

  Yang kedua pengujian hipotesis secara individual (parsial), yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen tunai, dan yang ketiga adalah pengujian hipotesis secara individual (parsial), yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh set kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen tunai. a.Untuk hipotesis satu ,jika H 01 : ρ YX1 = ρ YX2 = 0 atau R = 0 : H diterima (H a ditolak).Jika paling sedikit ada satu ρ Yi ≠ 0 ( i = X1 , X2 ,) atau R

  Dalam penelitian ini, untuk menentukan menerima atau menolak hipotesis yang diajukan, maka yang pertama dilakukan adalah pengujian hipotesis secara bersama-sama (simultan), yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh profitabilitas dan set kebijakan investasi secara bersama-sama terhadap kebijakan dividen tunai.

  Rancangan Pengujian Hipotesis

  = Standard Error

  X 2 = Set Kesempatan Investasi ε

   coefficient ) untuk variabel X 1,2

  2 )

  IOS merupakan hal yang tidak dapat diamati, maka diperlukan proksi untuk dapat menjelaskan hubungan dengan variable- variabel lain. Pengukuran variabel IOS yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Rasio Market to Book Value of

  Y = ρ yx1

  Model analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

  (eksogen) terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen) (Akdon, 2011:116).

  Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Path Analysis (analisis jalur) dengan menggunakan software SPSS. Manfaat model path analysis (analisis jalur) ini digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X 1 dan X 2 terhadap Y (Akdon, 2011:115). Pada dasarnya koefisien jalur adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur yang distandarkan (standardized path coefficient) ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas

  Metode Analisis

  lebih baik serta sesuai dengan tujuan penelitian bagi suatu perusahaan melalui kesempatan adanya tambahan modal nilai investasi riil berupa aktiva tetap (Adam dan Goyal, 2000).

  Assets (MVA/BVA) yang paling informatif dan

  X 1 + ρ yx2

  ≠ 0 : H ditolak (H a diterima).

  H diterima (H a ditolak) artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, sedangkan H ditolak (H a diterima) artinya variabel dependen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel independen. b.Untuk hipotesis dua, H 02 : ρ YX1 = 0

  Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

  : ρ ≠ 0 Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia. c.Untuk hipotesis tiga, H 03

  : ρ YX2 = 0 Set kesempatan investasi tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia. H a3

  : ρ YX 2 ≠ 0 Set kesempatan investasi berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

  Untuk mengetahui besarnya (kuatnya) pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen digunakan nilai koefisien determinasi masing-masing variabel independen. Nilai koefisiensi determinasi masing-masing variabel independen dihitung dengan cara mengkuadratkan koefisien jalur masing-masing variabel independen tersebut (ρ YX1 ) 2 atau R i 2 . Koefisien determinasi terletak dalam interval 0 ≤ (ρ YXi ) 2 ≤ 1 atau 0 ≤ R i 2 ≤ 1. Apabila (ρ YXi ) 2 atau R i 2 sama dengan atau mendekati 1 semakin besar proporsi sumbangan variabel independen secara parsial dalam menjelaskan variasi variabel dependen dan sebaliknya.

  Besarnya kecilnya korelasi variabel independen terhadap variabel dependen ditentukan dengan menggunakan klasifikasi Sarwono (2007:35) sebagai berikut: 0-0,25 : Korelasi sangat lemah > 0,25-0,50 : Korelasi cukup > 0,50-0,75 : Korelasi kuat > 0,75-1,00 : Korelasi sangat kuat dapat diklasifikasikan besar kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan koefisien determinasi (R 2 ) dengan cara mengkuadratkan keofisien korelasi sebagai berikut:

  0-0,063 : Sangat lemah > 0,063-0,25 : Cukup > 0,25-0,56 : Kuat > 0,56-1,00 : Sangat kuat

  Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam model penelitian (ε) dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

  ε = 1- R 2 HASIL PEMBAHASAN

  Pengujian Hipotesis

  Penelitian ini menggunakan seluruh populasi, maka untuk pengujian hipotesis tidak dilakukan uji signifikansi, baik uji-t (untuk pengaruh secara parsial) maupun uji-F (untuk pengaruh secara bersama-sama). Analisis jalur digunakan untuk mendapatkan nilai-nilai koefisien jalur dan koefisien determinasi yang sesungguhnya.

  Pengaruh Profitabilitas dan Set Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Dividen Tunai Secara Bersama-sama.

  Dapat kita lihat dari tabel 1 berikut:

  Tabel 1. Pengaruh Profitabilitas dan Set Kesempatan Investasi secara bersama- sama terhadap Kebijakan Deviden Tunai R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 0,021 a 0,049 0,041 81,84506 a.

  Predictors: (constant), ROE, IOS Sumber: Data Diolah (2015)

  Berdasarkan tabel, nilai R ≠ 0 yaitu

  0,221 memiliki makna profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai perusahaan.

  Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0, diperoleh nilai R 2 = 0,049 (lihat Lampiran

  5). Nilai koefisien determinasi sebesar 0,049 memiliki makna bahwa 4,9% variasi variabel dependen yaitu kebijakan dividen tunai dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel independen yaitu profitabilitas dan set kesempatan investasi. Ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama dapat menjelaskan perubahan kebijakan dividen tunai sebesar 4,9%, dan sisanya sebesar 95,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat lemah dalam menjelaskan kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur periode 2007-2011.

  Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Tunai.

  Besarnya korelasi variabel profitabilitas terhadap variabel kebijakan dividen tunai ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien jalur. koefisien jalur ROE adalah sebesar -0,06 yang memiliki makna bahwa jika variabel profitabilitas naik sebesar 100%, maka nilai kebijakan dividen tunai akan turun sebesar 6% pada perusahaan manufaktur periode 2007-2011. Nilai R square diperoleh sebesar (-0,06) 2 =

  0,0036 atau sebesar 0,036%. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen tunai atau memiliki pengaruh yang sangat lemah. Dengan kata lain lain variabel profitabilitas kurang mampu/dapat menjelaskan variasi kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur periode 2007-2011.

  Pengaruh Set Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Deviden Tunai

  Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat nilai koefisien jalur adalah sebesar 0,221. Dengan kata lain, koefisien regresi 0,221 memiliki makna bahwa jika variabel set kesempatan investasi naik sebesar 100% maka nilai kebijakan dividen tunai akan naik sebesar

  22,1% pada perusahaan manufaktur periode 2007-2011.

  Besarnya variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas ditunjukkan oleh koefisien determinasi yang dapat dilihat dari nilai R square yang diperoleh sebesar (0,221) 2 = 0,0488 atau sebesar 4,88%. Hal ini menunjukkan bahwa set kesempatan investasi memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai yaitu 4,88%, sedangkan 95,11% dijelaskan oleh variabel lain Dengan kata lain variabel set kesempatan investasi kurang mampu menjelaskan variasi kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur periode 2007-2011.

  PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Profitabilitas dan Set Kesempatan Investasi Secara Bersama-sama terhadap Kebijakan Dividen Tunai.

  Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.049 menunjukkan bahwa Profitabilitas dan Set Kesempatan Investasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai sebesar 0.049, sedangkan sisanya sebesar 0.951 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini .

  Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Tunai

  Besarnya pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen tunai ditunjukkan oleh koefisien determinasi (ρ YX1 ) 2 sebesar (-

  0,06) 2 = 0,0036 atau 0,36%. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai yaitu sebesar 0,36%, sedangkan 99,64% dijelaskan oleh variabel lainnya, termasuk set kesempatan investasi dan variabel- variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini.

  Pengaruh Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen Tunai

  terhadap kebijakan dividen tunai ditunjukkan oleh koefisien determinasi (ρ YX2 ) 2 sebesar (0,221) 2 = 0,0489. Hal ini menunjukkan bahwa set kesempatan investasi berpengaruh sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai yaitu sebesar 0,0489. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 4,89% nilai kebijakan dividen tunai dapat dijelaskan oleh set kesempatan investasi, sedangkan 95,11% dijelaskan oleh variabel lain, termasuk didalamnya profitabilitas.

KESIMPULAN DAN SARAN

  Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan,yaitu:

  1. Profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai.

  2. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen tunai.

  3. Set kesempatan investasi berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen tunai. Pertumbuhan Penjualan di Setiap Siklus

  Saran

  Hidup pada Hubungan IOS dengan Untuk para investor dan calon investor agar

  Dividen Tunai. E-Journal Ekonomi & dapat menganalisis faktor-faktor yang

  Bisnis Universitas Udayana . Vol. 1, No.

  mempengaruhi kebijakan deviden tunai pada 1:1-20. perusahaan manufaktur, baik faktor internal

  Hanafi, M. Mamduh. 2004. Manajemen seperti: likuiditas perusahaan, tingkat laba,

  Keuangan . Yogyakarta: BPFE.

  kebutuhan dana untuk membayar utang,tingkat Jensen, Michael C dan William H. Meckeling. ekspansi perusahaan, dan stabilitas perusahaan,

  1976. Theory of The Firm: Mnagerial maupun faktor eksternal, seperti: pajak atas Behavior, Agency Costs and Ownership dividen, pajak atas capital gain, akses ke pasar Structure. Journal of Financial modal, peraturan perundang-undangan, dan

  Ecinomics tingkat inflasi.

  Kallapur, Sanjay dan Mark A. Trombley. 2001. Bagi peneliti di masa yang akan

  The Investment Opportunity Set: datang dapat menggunakan variabel-variabel Determinants, Consequences and lain di luar penelitian ini, mengambil rentang Measurement. Managerial Finance, Vol. waktu yang lebih lama serta mengambil objek 27, No. 3: 3-15. penelitian pada perusahaan yang lain di luar Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. perusahaan manufaktur.

  Yogyakarta: Liberty. Naveli, Raymond P. 1989. Fundamentals of

DAFTAR KEPUSTAKAAN

  Managerial Finance . Cincinnati Ohio:

  Adam, Tim dan Vidhan K. Goyal. 2007. The South Western Publishing.

  Investment Opportunity Set and Its Sadalia, Irfenti. 2010. Manajemen Keuangan. Proxy Variables: Theory and Evidence.

  2010. Medan: USU Press.

  Working Paper . Hongkong University

  Sinuraya, Murthada. 1999. Buku Seri of Science and Technology

  Manajemen Keuangan Teori

  Akdon. 2011. Cara Menggunakan dan Manejemen Keuangan. Edisi Kedua.

  Memaknai Path Analysis (Analisis

  Jakarta: Fakultas Ekomomi Universitas Jalur). Bandung: Alfabeta. Indonesia. Atmaja, Lukas Setia. 1999. Manajemen Stice, E.K., J.D Stice, dan K. F Skousen. 2005.

  Keuangan . Yogyakarta: Andi th Intermediate Accounting,

  15 edition. Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate

  Cincinati Ohio: South-Western Accounting . Edisi 8. Yogyakarta: BPFE. Publishing. Endiana, I Dewa Made, I Ketut Budiartha, dan

  Suharli,M. 2007. Pengaruh Profitability dan

  I.B. Putra Astika. 2012. Pengaruh Investment Opportunity Set terhadap

  Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel Penguat.

  Jurnal Akuntansi dan Keuangan , Vol. 9, No. 1: 9-17.

  Sujoko dan U. Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal

  Vol. 9.

  Manajemen dan Kewirausahaan.

  No. 1: 41-48. Suryani, Emmi. 2012. Pengaruh Profitabilitas,

  Arus Kas Operasi, dan Arus Kas Bebas terhadap Dividen Kas pada Perusahaan

  .

  Manufaktur terdaftar di BEI 2005-2009

  Tesis. Banda Aceh: Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala.

Dokumen yang terkait

PERAN ORIENTASI NILAI MANAJER PADA INOVASI DALAM MEMPENGARUHI HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR DESENTRALISASI DAN PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA INDUSTRI PERBANKAN DI ACEH

1 1 11

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL UNTUK PELAYANAN PUBLIK DALAM PERSPEKTIF TEORI KEAGENAN

0 0 20

PENGARUH PERSONAL BACKGROUND,POLITICAL BACKGROUNDDAN PEMAHAMAN ANGGOTA DPRA TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH TERHADAP FUNGSI PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN LEGISLATIF DI PEMERINTAH ACEH

0 0 12

PENGARUH PENERIMAAN DANA OTONOMI KHUSUS DAN TAMBAHAN DANA BAGI HASIL MIGAS TERHADAP BELANJA MODAL SERTA DAMPAKNYA PADA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATENKOTA DI ACEH

0 0 12

PENGARUH KOMPETENSI, OBJEKTIVITAS, DUE PROFESSIONAL CARE, DAN SKEPTISISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN (Studi pada Inspektorat Aceh)

0 0 11

PENGARUH KUALITAS AUDIT DAN PERAN KATALIS AUDITOR TERHADAP KEPUASAN AUDITI SERTA DAMPAKNYA PADA PENYELESAIAN TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN INSPEKTORAT PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR Zulfakar 1) , Nadirsyah 2) , Heru Fahl

0 5 11

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT MARDI WALUYO METRO Aminah Noviani (Universitas Bandar Lampung) E-Mail: amy_ublymail.com E-Mail: novi_miniyahoo.com Abstract - Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan Di Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro

0 2 16

PENGARUH DANA BANTUAN OPERASIOAL SEKOLAH (BOS) DAN DANA PENUNJANG PENDIDIKAN (DPP) TERHADAP KINERJA SEKOLAH (Studi pada SMPNegeri Se-Kota Banda Aceh)

0 1 5

PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN, SISA ANGGARAN, DAN UKURAN PEMDA TERHADAP KEPATUHAN ATAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA KABUPATEN/KOTA

0 0 7

PENGARUH DANA PERIMBANGAN, PENDAPATAN SENDIRI DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN TERHADAP BELANJA MODAL (Studi pada Pemerintahan KabupatenKota di Aceh)

0 0 10