1 INTEGRASI DAKWAH DAN EKONOMI ISLAM Husnul Hatimah dan Rahmad Kurniawan Abstrak - INTEGRASI DAKWAH DAN EKONOMI ISLAM

INTEGRASI DAKWAH DAN EKONOMI ISLAM
Husnul Hatimah dan Rahmad Kurniawan
Abstrak
Tujuan dakw ah adalah membuat per ubahan dalam diri manusia, baik untuk membentuk
sifat adil maupun aktual, baik individu maupun keluar ga masyar akat, way of t hinking atau car a
ber pikir nya ber ubah, way of life atau car a hidupnya ber ubah menjadi lebih baik ditinjau dar i segi
kualitas maupun kuantitas. Intinya dakw ah ber tujuan untuk mengubah sikap mental dan
tingkah laku manusia yang kur ang baik menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas iman dan
Islam seseor ang secar a sadar dan timbul dar i kemauannya sendir i tanpa mer asa ter paksa
siapapun. Selanjutnya dalam Ekonomi, Islam menempatkan bahw a tujuan ekonomi tidak hanya
kesejahter aan duniaw i saja, tapi juga untuk kepentingan yang lebih utama yaitu kesejahter aan
ukhr aw i.
Tujuan utama penulisan ini adalah untuk mengkaji masalah-masalah mendasar sebagai
ber ikut: per tama bagaimana integr asi dakw ah dan ekonomi Islam?, ser ta bagaimana dakw ah
Ekonomi Islam dalam membangun ekonomi umat? Dengan demikian tujuan penulisan ini adalah
untuk mengkaji integr asi dakw ah dan ekonomi Isam; untuk mengetahui dakw ah ekonomi Islam
dalam membangun ekonomi umat.
Tulisan ini ter masuk kajian pustaka, sehingga metode pendekatan dilakukan ber dasar kan
pada kaidah-kaidah penelitian kepustakaan ( libr ar y r esear ch). Penelitian kepustakaan yaitu
penelitian yang dilakukan melalui bahan-bahan pustaka atau liter atur kepustakaan sebagai
sumber ter tulis. Pendekatan ter sebut adalah pendekatan kontekstual dan melalui pendekatan

konseptual.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahw a integr asi dakw ah dan ekonomi Islam ber tujuan
agar manusia memper oleh kebahagian dunia dan akhir at ( Falah). Ekonomi Islam dan dakw ah
mer upakan sar ana untuk menyer u manusia agar dalam tindak tanduknya dalam kegiatan
muamalah ter utama dalam kegiatan per ekonomian agar sesuai dengan nilai-nilai ajar an Islam.
Selanjutnya dakw ah ekonomi islam dalam membangun ekonomi umat dilaksanakan dengan car a
mengubah pola pikir masyar akat yang ber ideologi konsumtif menjadi pr oduktif agar bisa
mengger akaan r oda per ekonomian. Pengembangan teknologi meyesuiakan dengan kebutuhan
zaman penting dilakukan agar tidak ter tinggal, ser ta pengembangan keter ampilan agar mampu
ber saing. Selanjutnya agar memanfaatkan dengan benar lembaga dakw ah, sehingga lembaga
ter sebut benar -benar optimal dalam membangun ekonomi umat.
Kata Kunci: integr asi, dakwah, ekonomi islam

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keber adaan dakw ah dalam Islam menduduki posisi yang sangat penting dan str ategis.
Dakw ah ber fungsi dan ber tujuan sebagai upaya mer ekonstr uksi masyar akat muslim sesuai
dengan cita-cita sosial Islam melalui pelembagaan ajar an Islam sebagai r ahmat bagi selur uh
alam semesta ( r ahmat an lil ‘alamin). Sosialisasi Islam melalui dakw ah dihar apkan akan
memungkinkan pr oses islamisasi nilai-nilai sehingga dihayati dan diamalkan dalam kehidupan

individu, keluar ga, masyar akat dan negar a untuk kebahagiaan manusia dunia dan akhir at.

1

2

IAIN Palangka Raya

Pemahaman yang demikian menempatkan dakw ah sebagai pr ogr am besar dan penting
atau azmil umur sebagaimana ter maktub dalam Alqur an Sur ah Lukman ayat 17:

                  
Ar tinya : Hai anakku, dir ikanlah shalat dan sur uhlah (manusia) menger jakan yang baik dan cegahlah (mer eka) dar i per buatan yang mungkar dan ber sabar lah ter hadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu Ter masuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).1

Dar i ayat ter sebut ter sir at bahw a aktivitas dakw ah menuntut keter libatan semua umat
Islam dalam ber bagai pr ofesi dan keahlian, untuk selalu ber buat kebaikan dan mencegah
kemungkar an. Hal ini menegaskan bahw a Agama Islam tidak hanya mengatur hubungan antar a
manusia dengan Tuhannya secar a ver tikal 2 dalam konteks shalat dalam ayat ter sebut (ibadah),
tetapi secar a hor izontal juga mengatur hubungan antar sesama manusia ter masuk dalam

kegiatan muamalah.3 Muamalah adalah salah satu aspek dar i ajar an yang telah melahir kan peradaban Islam yang maju di masa lalu hingga masa sekar ang. Muamalah mer upakan satu bagian
dar i syar iat Islam, yaitu mengatur kehidupan manusia dengan manusia, masyar akat dan alam.
Oleh kar ena itu muamalah juga mengandung aspek teologis dan spiritual.
Kegiatan tr ansaksi dalam muamalah dinamakan kegiatan ekonomi. Oleh kar ena itu
ekonomi sebagai satu aspek kehidupan, tentu juga sudah diatur oleh Islam. Ekonomi Islam
mer upakan konsekuensi logis dar i kesempur naan ajar an agama Islam. Ajar an Islam har uslah
dijalankan secar a kafah dan kompr ehensif oleh umatnya. Islam menuntut kepada umatnya
untuk mew ujudkan keislamannya dalam selur uh aspek kehidupan agar tidak menyimpang dar i
ajar an Islam, khususnya dalam muamalah, seper ti jual beli , gadai, sew a-menyew a ker jasama dan
inter aksi muamalah lainnya yang sesuai dengan konsep ekonomi Islam yang sesuai ajar an
Islam.4
Ber dasar kan tujuan ekonomi Islam yaitu mencapai falah, demi kesejahter aan umat Islam
dan menghindar i ter jadinya penyimpangan dalam muamalah, Allah SWT telah menetapkan
batas-batas ter tentu ter hadap per ilaku manusia sehingga dapat member ikan keuntungan
kepada satu individu tanpa mengor bankan hak-hak individu lainnya.5 Hal ter sebut ter muat
dalam asas ekonomi Rabbani 6 dan Insani 7 yang semuanya itu juga ber sumber dar i Alqur an dan
hadis.8 Secar a tegas ajar an Islam dalam muamalah mengatur kegiatan ekonomi ber dasar kan
ajar an Islam yang juga disebut ekonomi Islam.
Dar i hal ter sebut dapat dikonseptualkan bahw a tujuan dar i ekonomi Islam dan dakw ah
ber tujuan agar manusia memper oleh kebahagian dunia dan akhir at ( Falah). Ekonomi Islam dan

1
2
3

4
5

6
7
8

Q.S. Lukman [ 31] :17.
Hubungan manusia dengan Tuhannya, dalam ar ti an menyembah kepada sang pencipta.
Secar a ar ti kata mengandung ar t i “sali ng ber buat ” at au ber buat secar a t imbal bali k. Lebih seder hana lagi ber ar t i “hubungan antar a
or ang dengan or ang. Li hat Abdul Rahman Gazali, dkk, Fi qh Muamalat, Jakar ta:Kencana, 2008, h. 3.
Mustafa Edw in Nasution, dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam,Jakar ta: Kencana, 2007, h. 1-2.
Atur an-atur an itu sendir i ber asal dar i ker angka konseptual masyar akat dalam hubungannya dengan Kekuatan Ter tinggi (Allah),
kehi dupan, sesama manusi a, dunia, sesama makhl uk dan tujuan akhir manusia. Segal a atur an yang dit ur unkan Allah sw t dal am
sistem I slam adalah unt uk mengar ah pada ter capainya kebai kan, kesejahter aan, keut amaan, ser t a menghapuskan kejahatan,
kesengsar aan, dan ker ugian pada sel ur uh ciptaan-Nya. Demi kian pula dalam hal ekonomi, tujuannya adal ah membant u manusia

mencapai kemenangan di duni a dan di akhir at. Lihat Must afa Edw i n Nasution, dkk, Pengenal an Eksklusif Ekonomi Islam .., 2007, h.
5.
Rabbani kar ena sar at dengan ar ahan dan ni lai-nilai Ilahiyah.
Insani kar ena ekonomi ini di laksanakan dan dit ujukan untuk kemakmur an manusia.
Menur ut Yusuf Qar dhaw i yang saya kut ip dar i buku t er jemahannya ekonomi Islam memil iki ti ga pr i nsi p dasar yai tu tauhi d, akhlak,
dan kesei mbangan. Dan juga sebagai mana dikatakan Syed Naw ab Naqvi dalam bukunya Muhammad di dal am bukunya Pr insipPr insi p Ekonomi Isl am dan Aspek Hukum Dal am Muamalat tent ang pr insi p-pr insip ekonomi Islam mencakup empat unsur yait u:
Tauhi d, Keseimbangan, Kebebasan, t anggung jaw ab. Ini adalah sebagai landasan untuk membentuk et ika dan mor al atau bi sa
dikatakan char acter building pembentukan kar akter . Lihat Yusuf Qar dhaw i, Per an Nil ai dan Mor al dal am Per ekonomian Islam ,
Robbani Pr ess: Jakar ta, 2004, h. 56, dan Muhammad, Aspek Hukum Dalam Muamal at , Yogyakar ta: Gr aha Ilmu, 2007, h. 80, dan
Muhammad, Pr insip-Pr insip Ekonomi Islam , Yogyakar ta: Gr aha Ilmu, 2007, h. 43.

Jur nal Al Qardh, Volume V, Nomor 1, Juli 2017

3

IAIN Palangka Raya

dakw ah mer upakan sar ana untuk menyer u manusia agar dalam tindak tanduknya sesuai dengan
nilai-nilai ajar an Islam.


PEMBAHASAN
Terminologi Dakwah
Secar a etimologis, dakw ah ber asal dar i bahasa ar ab, yaitu da’a, yad’u, da’wan, du’a.9 Dalam
ilmu bahasa ar ab, kata dakw ah ber bentuk sebagai “ isim mashdar ” kata ini ber asal dar i fi’il (kata
ker ja) ”da’a-yad’u” yang diar tikan sebagai mengajak/ menyer u, memanggil, ser uan, per mohonan
dan per mintaan.10
Menur ut pendapat ulama Bashr ah, dasar pengambilan kata dakw ah itu adalah dar i kata mashdar
yakni da’watan yang ar tinya panggilan. Sedangkan menur ut ulama Kuffah per kataan dakwah itu
diambil dar i akar kata da’aa yang ar tinya telah memanggil.11

Adapun definisi Dakw ah secar a istilah menur ut par a ahli, antar a lain:
1. Menur ut Syekh Ali Mahfudz
“Dakw ah adalah mendor ong manusia kepada kebaikan dan petunjuk, memer intahkan
per buatan yang diketahui kebenar annya, melar ang per buatan yang mer usak individu dan
or ang banyak agar mer eka memper oleh kebahagiaan di dunia dan di akhir at”.12
2. Menur ut Muhammad Kidr Husain dalam bukunya Dakwah Ila Ishlah “Dakw ah adalah upaya
memotivasi seseor ang agar ber buat baik dan mengikuti jalan petunjuk dan melakukan amar
ma’r uf nahi munkar dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan
di akhir at”. 13
3. Menur ut Muhammad Al Ghazali dalam bukunya Ma’allah:” Bahw a dakw ah adalah pr ogr am

pelengkap yang meliputi semua pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk member ikan
penjelasan tentang tujuan hidup.” 14
Dar i beber apa penger tian ter sebut, maka dapat diketahui bahw a dakw ah adalah segala
usaha yang ber sifat menyer u, mengajak, memanggil, membimbing manusia baik secar a per or angan, maupun kelompok dalam mengaktualisasaikan ajar an Islam dalam kehidupan sehar ihar i, baik dalam kehidupan pr ibadi, keluar ga maupun masyar akat sesuai dengan nilai-nilai
Islam untuk ter capainya kebahagiaan dunia dan akhir at, dengan menggunakan ber bagai media
maupun car a yang sesuai dengan kaidah-kaidah agama dan kondisi mad’u atau sasar an dakw ah.15
Tujuan dakw ah secar a umum menur ut Munir adalah mengubah per ilaku sasar an agar
mau mener ima ajar an Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehar i-har i, baik yang ber sangkutan dengan masalah pr ibadi, keluar ga maupun sosial kemasyar akatnya, agar mendapatkan keber kahan dar i Allah Sw t. Sedangkan tujuan dakw ah secar a khusus dakw ah mer upakan
per umusan tujuan umum sebagai per incian dar ipada tujuan dakw ah.16

Ekonomi Islam
Ber bagai ahli ekonomi Muslim member ikan penger tian ekonomi Islam yang ber var iasi ,
tetapi pada dasar nya mengandung makna yang sama. Pada intinya ekonomi Islam adalah suatu

9 Muhammad

Munir , Wahyu Ilahi, Manajemen Dakw ah, Cet.I, Jakar ta: Kencana, 2006, h.17.
Bahr i Djamar ah dan Asw an Zai n, Str at egi Bel ajar Mengajar , Jakar ta: Rineka Ci pta, 1996, h.17.
11 Alw isr al Imam Zaidillah, St r ategi Dakwah dal am Membentuk Da’i dan Khatib Pr ofessional , Cet. I, Jakar t a: Kalam Mulia, 2002, h. 2.
12 Siti Zai nab, Har monisasi dakw ah dan Komunikasi , Cet.I, Banjar masi n: Antasar i Pr ess, 2009, h. 32.

13 Moh. Ali Aziz, Il mu Dakwah, Cet. I, Jakar ta: Pr enada Media, 2004, h.1.
14 Ibid, h. 2.
15 Ibid, h.3.
16 Munir , Metode Dakw ah, Cet.I, Jakar ta: Kencana, 2003 h. 29.
10 Syaiful

Integrasi Dakwah dan Ekonomi Islam

4

IAIN Palangka Raya

cabang ilmu pengetahuan yang ber upaya untuk memandang, menganalisis, dan akhir nya
menyelesai kan per masalahan-per masalahan ekonomi dengan car a-car a Islami.
Menur ut pandangan Islam, ilmu pengetahuan adalah suatu car a yang sistematis untuk memecahkan masalah kehidupan manusia yang mendasar kan segala aspek tujuan (ontologis),
metode penur unan kebenar an ilmiah (epistemologis), dan nilai-nilai (aksiologis) yang ter kandung pada ajar an Islam. Secar a singkat, ekonomi Islam dimaksudkan untuk mempelajar i upaya
manusia untuk mencapai falah dengan sumber daya yang ada melalui mekanisme per tukar an.
Penur unan kebenar an atau hukum dalam ekonomi Islam didasar kan pada kebenar an deduktif
w ahyu Ilahi (ayat qauliyah) yang didukung oleh kebenar an induktif empr iris (ayat kauniyah).
Ekonomi Islam juga ter ikat oleh nilai-nilai yang ditur unkan dar i ajar an Islam itu sendir i.17

Definisi dar i par a ahli mengenai ekonomi Islam adalah sebagai ber ikut:
Pendekatan definisi oleh Hanazuzzaman dan Metw ally yang dikutip oleh P3EI UII
Yogyakar tan:
Ekonomi Islam mer upakan ilmu ekonomi yang ditur unkan dar i ajaran Alqur an dan Hadis. Segala
bentuk pemikir an ataupun pr aktek ekonomi yang tidak ber sumber kan dar i Al qur an dan Hadis
tidak dapat dipandang sebagai ekonomi Islam.Untuk dapat menjelaskan masalah kekinian digunakan metode fikih untuk menjelaskan fenomena ter sebut sesuai dengan ajar an Alqur an dan Hadis.18

Muhammad Abdul Mannan yang dikutip oleh Her i Sudar sono member ikan penger tian:
Ekonomi Islam adalah mer upakan ilmu pengetahuan sosial yang memper lajar i masalah-masalah
ekonomi r akyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.19
Pendekatan yang digunakan Siddiqie dan Naqvi yang dikutip dar i P3EI UII Yogyakar ta,
Ekonomi Islam mer upakan r epr esentasi per ilaku ekonomi umat Muslim untuk melaksanakan
ajar an Islam secar a menyelur uh. Dalam hal ini, ekonomi Islam tidak lain mer upakan penafsir an
dan pr aktek ekonomi yang dilakukan oleh umat Islam yang tidak bebas dar i kesalahan dan
kelemahan. Analisis ekonomi setidaknya dilakukan dalam tiga aspek, yaitu nor ma dan nilai-nilai
dasar Islam, batasan ekonomi dan status hukum, dan aplikasi dan analisis sejar ah.
Beber apa ekonom muslim mencoba mendefinisikan ekonomi lebih kompr ehensif ataupun
menghubungkan antar a definisi-definisi yang telah ada. Seper ti yang diungkapkan Chapr a dan
Choudur y bahw a ber bagai pendekatan dapat digunakan untuk mew ujudkan ekonomi Islam, bai k
pendekatan histor is, empir is ataupun ter or etis. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mew ujudkan

kesejahter aan manusia sebagaimana yang dijelaskan oleh Islam, yaitu Falah, yang ber maknakan
kelangsungan hidup, kemandir ian, dan kekuatan untuk hidup.
Dapat disimpulkan dar i beber apa papar an bahw a ekonomi Islam tidak hanya pr aktek
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu dan komunitas Muslim yang ada, namun juga
mer upakan per w ujudan per ilaku ekonomi yang didasar kan pada ajar an Islam.Ia mencakup car a
memandang per masalahan ekonomi, menganalis, dan mengajukan alter natif solusi ber bagai
per masalahan ekonomi. Ekonomi Islam mer upakan konsekuensi logis dar i implemantasi ajar an
Islam secar a kaffah dalam aspek ekonomi. Oleh kar ena itu, per ekonomian Islam mer upakan
suatu tatanan per ekonomian yang dibangun atas nilai-nilai ajar an Islam yang dihar apkan, yang
belum tentu ter cer min dalam per ilaku masyar akat muslim yang ada pada saat ini.20
Dapat penulis tar ik benang mer ah ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajar i usaha
manusia untuk memenuhi kehidupannya untuk mengalokasikan dan mengelola sumber daya

17 P3EI

UII Yogyakar t a, Ekonomi Islam , Jakar ta: Rajaw al i Pr ess, 2012, h. 17.

18 Ibid.,h. 18.
19 Her i
20 P3EI


Sudar sono, Konsep Ekonomi Islam Suau Pengant ar .., h. 13.
UII Yogyakar t a, Ekonomi Islam , Jakar ta: Rajaw al i Pr ess, 2012, h. 20.

Jur nal Al Qardh, Volume V, Nomor 1, Juli 2017

5

IAIN Palangka Raya

yang ada guna mencapai kebahagiaan dunia dan akher at yang ber or ienatasi mencapai falah
ber dasar kan pr insip-prinsip dan nilai-nilai Alqur an dan Hadis.

Tujuan Dakwah Ekonomi
Tujuan dakw ah dalam ekonomi secar a sfesifik akan diur aikan sebagaimana ber ikut.
1. Mengutamakan Ketuhanan (Mencar i kehidupan akhir at)
Maksud tujuan yang per tama kali dar i ekonomi Islam ialah ber bakti kepada Allah SWT.
Tujuan ini untuk memper ingatkan kepada masing-masing manusia bahw a dibalik hidupnya
yang sekar ang, masih ada lagi kehidupan yang abadi. Di sana hanyalah hukuman Tuhan yang
ber laku, dimana tiap-tiap or ang har us memper tanggung jaw abkan segala per buatan segala
per buatan selama hidup di dunia di hadapan Tuhan yang Maha Kuasa.
Dalam ber juang mencar i r izki dan membangun per ekonomian, har uslah or ang mengingat tujuan akhir . Tujuan ini har us dijadikan lambang peker jaannya dan juga dasar taktik
str ategi per juangannya dilapangan ekonomi itu. Tujuan itu mempengar uhi peker jaannya di
lapangan pr oduksi, distribusi, dan konsumsi.21
2. Memenuhi Kebutuhan Hidup Seseor ang Secar a Seder hana
Aspek yang ter cakup dalam kategor i ini ter masuk usaha untuk mendapatkan makanan,
minuman, pakaian, tempat per lindungan, per aw atan, dan pendidikan. Sehubungan dengan tujuan yang benar , semua usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan ini adalah sunah, dan ia dianggap sebagai usaha yang dir idhoi Allah. Dengan demikian, seseor ang yang cukup pangan,
mengenakan pakaian bagus, dan menikmati ber bagai kesenangan lain dengan baik, mer upakan
tujuan yang hendak dicapai dalam Islam.22
3. Memper juangkan Kebutuhan Hidup Duniaw i (Dan janganlah melupakan nasibmu di dunia)
Di dalam tujuan yang ini Islam menegaskan bahw a ekonomi har uslah ditujukan kepada
per juangan nasib. Kita tidak boleh melalaikan nasib kita dalam hidup di dunia ini, melainkan
har us hidup ber juang di lapangan per ekonomian dengan segala jalan yang ter buka baginya.
Banyak jalan yang bisa ditempuh dan banyak usaha yang diker jakan untuk menolong nasib
sendiri di dalam per ebutan ekonomi .23
4. Memenuhi Kebutuhan Jangka Panjang
Islam juga mengakui tentang per lunya manusia menyimpan bar ang kebutuhan untuk
digunakan pada saat ter tentu. Sesuai dengan QS. Al-Isr a’ : 29:

             
Ar tinya: “dan janganlah engkau membelenggu tanganmu di leher mu (ter lalu kikir ) dan
jangan pula engkau ter lal umembor oskannya, kar ena engkau akan mendapatkan celaan dan
cemoohan. (QS. Al-Isr a’[17]: 29)
Nabi Muhammad SAW ser ing memper ingati sahabat-sahabatnya agar ber sifat hemat dan
menasehati agar jangan menghabiskan semua har ta yang ada w alaupun har ta ter sebut digunakan
untuk jalan Allah, kar ena har ta ter sebut dibutuhkan untuk keper luan hidup sehar i-har i dan
untuk masa depan.24
5. Member ikan Bantuan Sosial dan Sumbangan Ber dasar kan Jalan Allah

21 M. Saefudin

Ahmad, Ekonomi dan Masyar akat dal am Per spektif Islam , Jakar ta: Rajaw al i, 2005, h. 170-175.
Lubis, Ekonomi Islam, SuatuPengant ar 1, Jakar ta: Kal am Mul ia, 2004, h. 158-166
23 Ar is, Dakw ah di bidang Ekonomi, htt p:/ / ar isemangatsel alu.blogspot.co.i d/ 2012/ 02/ dakw ah-bidang-ekonomi.html
24 Muhammad Nejat ullah Si ddiqi, Kegi at anEkonomi Dal am Islam, Jakar t a :BumiAksar a, 2002, h 16

22 Ibr ahim

Integrasi Dakwah dan Ekonomi Islam

6

IAIN Palangka Raya

Per masalah dalam ekonomi kebanyakan membahsa masalah pendapatan dan pengeluar an, dan masalah ini mer upakan aspek yang paling penting dalam aktifitas ekonomi manusia.
Setelah seseor ang dapat memuaskan kebutuhan hidupnya dan juga kebutuhan or ang-or ang
ber ada dibaw ah pengaw asannya, juga menyimpan beber apa bagian har tanya di masa yang akan
datang dan ketur unannya, seseor ang tidak pantas untuk ber diam dir i saja tanpa melakukan
aktivitas ekonomi. Misalnya, member ikan bantuan sosial pada fakir miskin dan sumbangan
sosial ber dasar kan di jalan Allah dengan car a zakat, infaq, sedekah,dan lainnya.

Integrasi Dakwah dan Ekonomi Islam
Ber dasar kan ur aian yang sudah dibahas bahw a kegiatan per ekonomian mempunyai
tempat yang istimew a dalam Islam. Islam sebagai ajar an univer sal dengan jelas dan tegas tidak
memisahkan masalah keduniaan dan keagamaan dengan ekonomi atau bisa disebut juga satu
kesatuan yang saling ter integr asi.
Pengintegr asian dakw ah dengan ekonomi Islam dihar apkan agar ter jadinya per ubahan
dalam kegiatan per konomian dalam dir i manusia, baik kelakuan adil maupun aktual, baik pr ibadi ( char act er building) maupun keluar ga masyar akat, way of t hinking atau car a ber pikir nya
ber ubah, way of life atau car a hidupnya ber ubah menjadi lebih baik ditinjau dar i segi kualitas
maupun kuantitas. Yang dimaksud adalah nilai-nilai agama sedangkan kualitas adalah bahw a
kebaikan yang ber nilai agama itu semakin dimiliki banyak or ang dalam segala situasi dan
kondisi.
Ketika mer umuskan penger tian dakw ah, Amr ullah Ahmad menyinggung tujuan dakw ah
adalah untuk mempengar uhi car a mer asa, ber pikir , ber sikap, dan ber tindak manusia pada
datar an individual dan sosiokultur al dalam r angka ter w ujudnya ajar an Islam dalam semua segi
kehidupan.25
Tanpa adanya dakw ah, maka masyar akat musli m tidak akan ada. Dengan demikian,
dakw ah mer upakan per ger akan yang ber fungsi mentr ansfor masikan Islam sebagai ajar an
(doktrin) menjadi kenyataan tata masyar akat dan per adabannya yang mendasar kan pada
pandangan dunia Islam yang ber sumber pada al-Qur ’an dan al-Sunnah. Dakw ah mer upakan
aktualisasi atau r ealisasi salah satu fungsi kodr ati seor ang muslim, yaitu fungsi ker isalahan
ber upa pr oses pengkondisian agar seseor ang atau masyar akat mengetahui, memahami ,
mengimani dan mengamalkan Islam sebagai ajar an dan pandangan hidup ( way of life).26
Kedua pendapat di atas menekankan bahw a dakwah ber tujuan untuk mengubah sikap
mental dan tingkah laku manusia yang kur ang baik menjadi lebih baik atau meningkatkan
kualitas iman dan Islam seseor ang secar a sadar dan timbul dar i kemauannya sendir i tanpa
mer asa ter paksa oleh apa dan siapapun.
Salah satu tugas pokok dar i Rasulullah adalah membaw a mission sacr e (amanah suci)
dengan menanamkan akhlak yang mulia bagi manusia. Akhlak yang dimaksudkan tidak lain
adalah Alqur an itu sendir i. Atas dasar ini tujuan dakw ah secar a luas, dengan sendir inya adalah
menegakkan ajar an Islam kepada setiap insan baik individu maupun masyar akat sehingga
ajar an ter sebut mampu mendor ong suatu per buatan sesuai dengan ajar an Islam.27
Sepanjang per jalanan dakw ah NabiMuhammad SAW dalam menyiar kanagama Islam,
pener apan nilai dan pr aktik ekonomi Islam juga menjadi per hatian besar bagi nabi mengingat di
daer ah Makkah mer upakan daer ah per dagangan ter besar saat itu. Hal ini untuk menghindar i

25 Amr ullah

Ahmad, Dakw ah Islam dan Per ubahan Sosi al , Yogyakar ta: Pr i maduta,2003, h. 2.
M. Ani s Baht iar , Dakw ah Kolabor atif: Model Al ter natif Komunikasi Islam Kont empor er , Jur nal Komuni kasi Isl am | Volume 03,
Nomor 01, Juni 2013, h. 156.
27 Toto Tasmar a, Komunikasi Dakwah, Jakar t a: Gaya Bar u Per t ama, 2003, h. 47.
26

Jur nal Al Qardh, Volume V, Nomor 1, Juli 2017

IAIN Palangka Raya

7

ter jadinya ber bagai macam kecur angan dalam tr ansaksi perdagangan. Banyak Sunnah dan
hadits nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang petunjuk dalam ber muamalah
(ber dagang) dan mengelola negar a ketika nabi menjadi khalifah.28
Sedangkan dalam konteksnya dengan ekonomi Islam, bahw a ekonomi Islam mer upakan
sekumpulan dasar -dasar umum ekonomi yang disimpulkan dar i Alqur an dan as-sunah dan
mer upakan bangunan per ekonomian yang didir ikan atas dasar -dasar ter sebut sesuai dengan
lingkungan dan masanya.29
Dalam ber bagai penger tian ekonomi, baik yang dikemukakan oleh par a pakar ekonomi
Bar at maupun oleh par a pakar ekonomi Islam sendir i menempatkan individu (manusia) sebagai
obyek kajian ekonomi. Namun demikian, konsep ekonomi Islam tidak hanya mengkaji individu
sebagai makhluk sosial, sebagaimana yang menjadi kajian ekonomi Bar at, tapi lebih dar i itu.
Konsep ekonomi Islam juga menempatkan individu sebagai mahluk yang mempunyai potensi
r eligius.30
Oleh sebab itu, dalam pemenuhan kebutuhannya, at au aktifitas ekonomi lainnya, ekonomi
Islam menempatkan nilai-nilai Islam sebagai dasar pijakannya. Ber beda dengan konsep ekonomi
Bar at yang menempatkan kepentingan individu sebagai landasannya. Nilai-nilai Islam tidak
hanya ber kaitan dengan pr oses ekonomi, tapi juga ber kaitan dengan tujuan dar i kegiatan
ekonomi. Islam menempatkan bahw a tujuan ekonomi tidak hanya kesejahter aan duniaw i saja,
tapi juga untuk kepentingan yang lebih utama, yait u kesejahter aan ukhr aw i. Dengan demikian
ekonomi Islam dan dakw ah ber tujuan agar manusia memper oleh kebahagian dunia dan akhir at
( Falah). Ekonomi Islam dan dakw ah mer upakan sar ana untuk menyer u manusia agar dalam
tindak tanduknya sesuai dengan nilai-nilai ajar an Islam.

Dakwah Ekonomi Islam dalam membangun Ekonomi Umat
Keber hasilan per juangan menegakkan agama Islam hanya dapat ber hasil kalau diper juangkan dengan metode yang per nah diper gunakan oleh Rasulullah saw . Metode Rasulullah
saw mer upakan ger akan dakw ah atau kemanusiaan yang meliputi enam hal, antar a lain adalah
sebagai ber ikut.
1. Ger akan mor al yang didasar kan pada aqidah Islam, sehingga ter bentuk akhlak yang baik.
2. Ger akan intelektualitas dan ilmu pengetahuan.
3. Ger akan sosial yang har monis, r ukun, damai , dan aman.
4. Ger akan ekonomi bisnis, untuk membangun kehidupan ekonomi yang sejahter a dengan
membangun etos ker ja yang kuat.
5. Ger akan pembinaan bangsa; ger akan bela agama.
Dar i beber apa ger akan-ger akan dakw ah ter sebut, ter sir at bahw a sangat penting kir anya
dakw ah dan ekonomi har uslah ter integr asi dalam menjalankannya.
Ter kait hal ter sebut, salah satu cendekiaw an muslim Imam Supr ayogo ber pendapat
bahw a :
Saya kir a banyak orang ber sepakat, umpama antara ger akan ekonomi dan dakwah disatukan,
maka hasilnya akan lebih baik. Or ang yang didakwahi akan mendapat keuntungan ganda, yaitu
pengetahuan agama sekaligus ter cukupi kebutuhan ekonominya. Dakwah menjadi lebih r asional,
mengajak or ang mencukupi dua kebutuhannya sekaligus, yaitu kebutuhan jasmani dan r ohani.
Namun yang ter jadi, kedua hal ter sebut masih ber jalan sendir i-sendir i. Or ang mengembangkan ekonomi, jar ang dikaitkan dengan dakwah. Demikian pula sebaliknya, banyak pendakwah yang
28 Sr i

Ana Far hanah, Per an Ekonomi Islam dal am Dakw ah Nabi Muhammad SAW , Alhadhar ah Jur nal Ilmu Dakw ah Vol.14 No.28, Juli Desember 2015, h. 9.
29 Ahmad Muhammad al-Assal, Fathi Ahmad Ab al-Kar i m, Sistem, Pr insip, dan Tujuan Ekonomi Islam , ter j. Imam saefudin, Bandung:
Pustaka Set ia, 1999, h. 17.
30 M. A. Mannan, Islami c Economic: Theor y an Pr actice Cambr idge: The Islamic Academy, Edisi Revisi, 2006, h. 20.

Integrasi Dakwah dan Ekonomi Islam

8

IAIN Palangka Raya

tidak didukung oleh sumber-sumber ekonomi. Keduanya ber jalan sendir i-sendir i, akhir nya dakwahnya ter tinggal. Sedangkan kegiatan ekonominya juga ber henti sebatas pada kegiatan ekonomi,
dalam ar ti tidak ada nuansa dakwahnya. Sejarah dakw ah Islam hingga ber hasil, adalah dilakukan
oleh par a pedagang. Melalui per dagangan itu, maka secara pelan tetapi tepat, Islam diper kenalkan.
Par a pedagang yang menguasai ekonomi member ikan pengar uh dan akhir nya diikuti oleh banyak
or ang. Dengan demikian, kegiatan ekonomi untuk kepentingan dakwah dan atau dakwah melalui
kegiatan ekonomi. Hasilnya, sebagaimana yang ditunjukkan dalam sejarah, ter jadi penyebar an
agama yang luar biasa cepat dan efektif. Dakwah dalam bentuknya kemudian adalah ber upa
or ganisasi sosial keagamaan yang tidak sedikit jumlahnya. Or ganisas ter sebut disusun secar a rapi,
tetapi pada umumnya tidak didukung oleh dana yang memadai. Sebagai akibatnya, or ganisasi yang
r api itu banyak yang tidak ber jalan. Or ganisasi dan or ang-or ang sebagai pengur usnya ada, tetapi
kegiatannya yang kur ang tampak. Sehingga, kalau boleh dikatakan, adanya sama dengan tidak
adanya. Kita lihat saja banyak or ganisasi sosial keagamaan, tatkala muktamar selalu r amai dikunjungi oleh par a pendukungnya. Jabatan dalam kepengur usan tidak jarang juga diper ebutkan
lew at pemilihan di antara mer eka yang ber hak dipilih dan memilih. Kadang ter jadi saling mempengar uhi untuk memenangkan kandidatnya masing-masing. Tetapi apapun akhir nya, pimpinan
dan segala kelengkapan or ganisasi ter bentuk. Kepengur usan bar u dan pr ogr am ker ja dihasilkan.
Namun kadang, semangat or ganisasi itu tidak selalu ber tahan lama. Rapat pengur us saja tidak
mudah dilakukan, kar ena masing-masing sibuk dengan ur usannya sendir i-sendir i. Umumnya
or ganisasi memiliki kantor , tetapi sebatas siapa yang har us menjaga kantor nya itu saja juga tidak
mudah dilakukan. Belum lagi per soalan pendanaan, yang kadang juga tidak gampang didapat. Padahal untuk mengger akkan or ganisasi tidak akan mungkin dilakukan tanpa dana yang cukup. Akibatnya, or ganisasi tidak ber jalan, bahkan sampai masa muktamar selanjutnya. Keadaan or ganisasi
sosial keagamaan seper ti itu menjadi lebih par ah lagi tatkala budaya tr ansaksional sudah semakin
kuat di tengah-tengah masyarakat. Or ang mau mengeluar kan uangnya manakala ada sesuatu yang
dihar apkan bisa diper oleh. Sebagai akibat budaya tr ansaksional itu maka kebiasaan member i, ber amal, atau ber kor ban semakin menipis. Suasana seper ti itu, menjadikan or ganisasi sosial keagamaan yang semestinya adalah mer upakan kumpulan or ang-or ang yang mau member ikan pikir an,
tenaga dan bahkan juga har tanya, tidak ber jalan. Or ganisasihanya r amai tatkala menjelang dan
sedang muktamar . Namun setelah itu, akan sepi kembali. Memper hatikan keadaan beber apa
or ganisasi sosial keagamaan seper ti itu, saya menjadi ter ingat pasar moder n seper ti Car r efour ,
indomar t, alfamar t dan sejenisnya. Pusat per belanjaan moder n itu sudah ter sebar di mana-mana,
bahkan hingga ke gang kecil sekalipun. Pusat per belanjaan itu jika diupamakan sebagai or ganisasi,
maka sudah menyer upai cabang dan r anting-r anting hingga unit yang paling kecil. Bedanya, di
antar a keduanya ter letak pada tingkat pr ofesionalitasnya. Or ganisasi bisnis ditata secara r api dan
pr ofessional. Sedang or ganisasi sosial keagamaan, pembawa misi dakwah, biasanya kur ang memper hatikan pr insip-pr insip ter sebut, sekalipun dikenal konsep amal shaleh, yang ar tinya adalah
juga beker ja secara pr ofessional. Umpama or ganisasi dakwah dibar engi dengan usaha bisnis
moder n, seper ti Car r efour , alfamar t, dan indomar t dan sejenisnya, maka akan lebih menar ik dan
ber jalan. Dakwah akan ter jadi sebagaimana sejar ahnya dulu, yaitu melalui per dagangan. Sayangnya, pada per kembangan kemudian, pola itu tidak ditemukan lagi. Dakw ah ya dakwah, bisnis ya
bisnis. Justr u di zaman moder n seper ti sekar ang ini keduanya tidak mudah disatukan. Akhir nya
dakwah tidak ber jalan, dan demikian pula kegiatan bisnis tidak ada nuansa dakwahnya. Umpama
keduanya itu ber hasil disatukan, maka secar a teor itik akan sangat menguntungkan. Sejar ah
dakwah yang gemilang akan ter ulang kembali. Namun memang pada kenyataannya, teor i yang
baik belum tentu ber hasil dir upakan dalam kenyataan secar a baik pula. Bahkan, or ganisasi yang
maju, banyak dana yang ter kumpul, maka juga seger a muncul penyakit, yaitu konflik atau bertengkar dan akhir nya mati ber sama-sama. Itulah penyakit ummat.31

Dar i pendapat beliau ter sebut penting kir anya agar antar a ger akan ekonomi dan dakw ah
disatukan, maka hasilnya akan lebih baik. Or ang yang didakw ahi akan mendapat keuntungan
ganda, yaitu pengetahuan agama sekaligus ter cukupi kebutuhan ekonominya. Dakw ah menjadi
lebih r asional, mengajak or ang mencukupi dua kebutuhannya sekaligus, yaitu kebutuhan jasmani dan r ohani. Ter integr asinya ger akan ekonomi dan dakw ah, kegiatan ekonomi untuk
kepentingan dakw ah dan atau dakw ah melalui kegiatan ekonomi.

31 Imam

Supr ayogo, Ekonomi dan Dakw ah,

Jur nal Al Qardh, Volume V, Nomor 1, Juli 2017

IAIN Palangka Raya

9

Selanjutnya dar i hal ter sebut dikaitkan dengan konteks dalam membangun penguatan
ekonomi umat, integr asi dakw ah dan ekonomi har us membuat ter obosan agar ber upaya untuk
pengembangan sumber daya manusia. Ada beber apa hal yang dilakukan dalam dakw ah guna
membangun ekonomi, antar a lain seper ti ber ikut.
Per tama, mengubah ideologi konsumtif menjadi ideologi pr oduktif, penuh semangat dan
ber pola pada kemandir ian. Upaya penegakkan masyar akat untuk or ang kecil dilaksanakan
dengan w atak dar i spiritualitas dan pr oduktifitas yang tinggi. Pengar uh dakw ah dalam mener apkan konsep ini bisa menumbuhkan kemampuan mandir i untuk meyakinkan bahw a sebenar nya
manusia memiliki kemampuan untuk lepas dar i kemiskinan, kar ena metode dakw ah lebih
fleksibel yang ber ger ak dar i sisi spir itualitas dan doktr in agama.
Kedua, mengembangkan teknologi dan pemanfaatannya ter masuk pengembangan keter ampilan dan pengetahuan. Upaya ini bisa dilakukan dengan car a par tisipatif dengan melibatkan
mer eka secar a penuh, sejak dar i pr oses per encanaan sampai evaluasi.
Ketiga, memanfaatkan dengan benar lembaga dakw ah, sehingga lembaga ter sebut benarbenar optimal. Fir man Allah dalam QS ar -Ra’ad (13) : 11;

 …                …
Ar tinya: … Sesungguhnya Allah tidak mer ubah keadaan sesuatu kaum sehingga mer eka
mer ubah keadaan yang ada pada dir i mer eka sendiri …
Hal ini juga senada dengan pendapat Imam Supr ayogo bahw a “Dakw ah dalam bentuknya
kemudian adalah ber upa or ganisasi sosial keagamaan yang tidak sedikit jumlahnya”. Sehingga
har us bisa dikelola dengan baik dan benar dalam r angka membangun ekonomi umat.
Dalam upaya pelaksanaan dakw ah ini, mulai dar i tantangan mor al sampai tantangan
politik. Bangsa Indonesia saat ini sudah terpur uk dalam kr isis multidimensional; kr isis keper cayaan (amanah), kr isis mor al, ekonomi, social politik, dan budaya. Oleh kar ena itu, untuk membangun aktifitas dakw ah yang sanggup menghadapi tantangan mer upakan suatu kehar usan
yang tidak boleh ditunda-tunda. Pada hakikatnya, dalam kegiatan ekonomi, motivasi mer upakan
pr oses pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan mer upakan keadaan inter nal yang membuat hasilhasil ter tentu kelihatan menar ik. Kebutuhan yang belum ter penuhi menciptakan ketegangan
yang menimbulkan dor ongan dalam dir i individu.
Dor ongan ter sebut mengakibatkan per ilaku mencar i untuk mendapatkan tujuan ter tentu,
yang jika dicapai akan memuaskan kebutuhan dan menyebabkan pengur angan ketegangan.
Untuk dapat mer umuskan metode dan substansi dakw ah yang tepat, maka kita har us mengenal
siapakah manusia itu sebenar nya. Manusia dapat digambar kan sebagai mahluk yang ber fikir ,
mer asa dan ber tindak. Per anan manusia dalam kehidupan di dunia ini ditandai oleh tindakan
atau per ilakunya. Dalam pemenuhan kebutuhan, motivasi manusialah yang mer upakan latar
belakang yang melandasi pemikir an manusia. Pengetahuan mengenai motivasi manusia member ikan jaw aban ter hadap per tanyaan mengapa seseor ang melakukan suatu tindakan ter tentu.
Manusia adalah mahluk yang mempunyai kebutuhan banyak sekali. Kebutuhan-kebutuhan
ini menimbulkan banyak motif yang melatar belakangi kegiatan manusia. Walaupun begitu pada
suatu saat ter tentu manusia hanya melakukan kegiatan ter tentu pula. Dalam konteks dakw ah,
per lu dipelajar i motif manusia yang melakukan ber bagai kejahatan. Dosa dan dusta ser ta penyimpangan dar i nor ma-nor ma agama dan budaya. Hal ini sangat penting agar str ategi dakw ah
yang dikembangkan mencapai sasar an yang dihar apkan, sehingga dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sesuai dengan ketentuan syar i’. Dakw ah sangat penting disampaikan kepada sese-

Integrasi Dakwah dan Ekonomi Islam

10

IAIN Palangka Raya

or ang yang memiliki per ilaku negative, ter utama dalam kegiatan per ekonomian dalam r angka
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu kebutuhan jasmani maupun r ohaninya.32
Dengan demikian, dapat menar ik kesimpulan bahw a dakw ah dan ekonomi Islam dalam
membangun ekonomi umat tentunya sangat penting dilaksanakan dengan car a mengubah pola
pikir masyar akat yang ber ideologi konsumtif menjadi pr oduktif agar bisa mengger akaan r oda
per ekonomian. Pengembangan teknologi meyesuaikan dengan kebutuhan zaman penting dilakukan agar tidak ter tinggal, ser ta pengembangan keter ampilan agar mampu ber saing. Selanjutnya agar memanfaatkan dengan benar lembaga dakw ah, sehingga lembaga ter sebut benar-benar
optimal dalam membangun ekonomi umat.

PENUTUP
Integr asi dakw ah dan ekonomi Islam ber tujuan agar manusia memper oleh kebahagian
dunia dan akhir at ( Falah). Ekonomi Islam dan dakw ah mer upakan sar ana untuk menyer u
manusia agar dalam tindak tanduknya dalam kegiat an muamalah ter utama dalam kegiatan per ekonomian agar sesuai dengan nilai-nilai ajar an Islam. Integr asi ini dihar apkan agar ter jadinya
per ubahan dalam kegiatan per konomian dalam dir i manusia, baik kelakuan adil maupun aktual,
baik pr ibadi ( char act er building) maupun keluar ga masyar akat, way of t hinking atau car a ber pikir nya ber ubah, way of life atau car a hidupnya ber ubah menjadi lebih baik ditinjau dar i segi
kualitas maupun kuantitas.
Dakw ah ekonomi Islam dalam membangun ekonomi umat dilaksanakan dengan car a
mengubah pola pikir masyar akat yang ber ideologi konsumtif menjadi pr oduktif agar bisa mengger akaan r oda per ekonomian. Pengembangan teknologi menyesuaikan dengan kebutuhan
zaman penting dilakukan agar tidak ter tinggal, ser ta pengembangan keter ampilan agar mampu
ber saing. Selanjutnya agar memanfaatkan dengan benar lembaga dakw ah sehingga lembaga
ter sebut benar -benar optimal dalam membangun ekonomi umat.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Amr ullah. 2003. Dakwah Islam dan Per ubahan Sosial . Yogyakar ta: Pr imaduta.
Ahmad, M. Saefudin. 2005. Ekonomi dan Masyar akat dalam Per spekt if Islam . Jakar ta: Rajaw ali.
al-Assal, Ahmad Muhammad, Fathi Ahmad Ab al-Kar im.1999. Sist em, Pr insip, dan Tujuan
Ekonomi Islam . ter j. Imam saefudin. Bandung: Pustaka Setia.
Ar is, Dakwah di bidang Ekonomi, http:/ / ar isemangatselalu.blogspot.co.id/ 2012/ 02/ dakw ahbidang-ekonomi.html.
Aziz, Moh. Ali. 2004. Ilmu Dakwah, Cet. I, Jakar ta: Pr enada Media.
Bahtiar , M. Anis. Dakwah Kolabor at if: Model Alt er nat if Komunikasi Islam Kont empor er . Jur nal
Komunikasi Islam | Volume 03, Nomor 01, Juni 2013.
Djamar ah, Syaiful Bahr i, Asw an Zain. 1996. St r at egi Belajar Mengajar . Jakar ta: Rineka Cipta.
Far hanah, Sr i Ana. Per an Ekonomi Islam dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW . Alhadhar ah
Jur nal Ilmu Dakw ah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015.
32 Wor dpr ess,

Pengar uh Dakwah dalam Membangun Ekonomi Umat , Https:/ / l engkas.w or dpr ess.com/ 2012/ 04/ 03/ pengar uhdakw ah-dalam-membangun-ekonomi-umat / , onl ine 24 Oktober 2017.

Jur nal Al Qardh, Volume V, Nomor 1, Juli 2017

11

IAIN Palangka Raya

Gazali, Abdul Rahman, dkk. 2008. Fiqh Muamalat , Jakar ta: Kencana.
Lubis, Ibr ahim. 2204. Ekonomi Islam, Suat uPengantar 1. Jakar ta: Kalam Mulia.
M. A. Mannan. 2006. Islamic Economic: Theor y an Pr act ice. Cambr idge: The Islamic Academy.
Muhammad. 2007. Aspek Hukum Dalam Muamalat . Yogyakar ta: Gr aha Ilmu.
Muhammad, Munir , Wahyu Ilahi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakar ta: Kencana.
Muhammad. 2007. Pr insip-Pr insip Ekonomi Islam . Yogyakar ta: Gr aha Ilmu.
Munir . 2003. Met ode Dakwah. Jakar ta: Kencana.
Nasution, Mustafa Edw in, dkk. 2007. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakar ta: Kencana.
P3EI UII Yogyakar ta. 2012 Ekonomi Islam . Jakar ta: Rajaw ali Pr ess.
Qar dhaw i, Yusuf. 2004. Per an Nilai dan Mor al dalam Per ekonomian Islam . Jakar ta: Robbani Pr ess.
Siddiqi, Muhammad Nejatullah. 2002. Kegiat anEkonomi Dalam Islam. Jakar ta: BumiAksar a.
Tasmar a, Toto. 2003. Komunikasi Dakwah. Jakar ta: Gaya Bar u Per tama.
Zaidillah, Alw isr al Imam. 2002. St r at egi Dakwah dalam Membentuk Da’i dan Khat ib Pr ofessional .
Jakar ta: Kalam Mulia.
Zainab, Siti. 2009. Har monisasi dakwah dan Komunikasi . Banjar masin: Antasar i Pr ess.
Wor dpr ess. Pengar uh Dakwah dalam Membangun Ekonomi Umat , Https:/ / lengkas.w or dpr ess.com/ 2012/ 04/ 03/ pengar uh-dakw ah-dalam-membangun-ekonomi-umat/ online 24 Oktober 2017.

Integrasi Dakwah dan Ekonomi Islam

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24