PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAGIAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

  

PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAGIAN KEUANGAN PADA

SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

Dewi Anggraini, Nurmayani, Eka Deviani

Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

  

Jl. Prof. Soemantri Brodjonegoro No, 1 Bandar Lampung 35145

e-mail

ABSTRAK

  Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah, Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah mendefinisikan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daearh yang dapat dinilai dengan uang, Pengelolaan keuangan daerah sebagaimana yang dimaksud, merupakan subsistem dari sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi bagian keuangan serta faktor penghambat tugas pokok dan fungsi bagian keuangan Kabupaten.Pesawaran terdiri dari beberapa faktor yaitu: Terlambatnya pengajuan anggaran, Kurangnya kedekatan antara Pemkab dan DPRD, dan Rendahnya daya serap anggaran,kurangnya kelengkapan dokumen yang diajukan,terlambatnya surat pertanggungjawaban yang di berikan oleh dinas ke bagian keuangan Penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yang dilakukan dengan cara meneliti data sekunder berupa bahan hukum primer dan skunder.Analisis data dan informasi dilakukan secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi keuangan daerah kabupaten.Pesawaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi berasarkan pada prinsip-prinsip tangungjawab, mampu memenuhi kewajiban keuangan, kejujuran, hasil guna dan pengendalian.

  Kata Kunci : Pengelolaan Keuangan Daerah.

  ABSTRACT

  Financial Management is the overall activity covering the planning, implementation , administration , reporting , accountability and supervision of local finance , Government Regulation No. 58 Year 2005 on Regional Financial Management defines all the rights and obligations within the framework of regional governance which can be valued in money , Management financial areas as defined , is a subsystem of the system of financial management and is a principal element in the regional administration.

  

The problem in this research is how the implementation of the duties and functions of the finance

department as well as inhibiting factors duties and functions of the finance department

Kabupaten.Pesawaran consists of several factors , namely : The late submission of budget , lack of

closeness between the local government and parliament , and the low budget absorption , lack of

completeness documents submitted , delayed letters responsibility that is given by the department to the

finance department This thesis research using normative juridical approach is done by examining secondary data and primary legal the secondary of materials .Analysis data and qualitative information were analyzed descriptively. Based on the results of research and discussion in the execution of the duties and functions of local finance kabupaten.Pesawaran execution of duties and functions on the principles based on responsibility, able to meet financial obligations, honesty, effectiveness and control . Keywords: Fiscal Management.

I. PENDAHULUAN

  Nomor 13 Tahun 2006, Peraturan Menteri Pembangunan yang mengarah pada Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang pemanfaatan seluruh aspek kehidupan baik mengatur tentang pengelolaan keuangan ekonomi, politik, sosial dan budaya saat ini daerah, Untuk penatausahaan keuanagan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 daerah di atur dalam Peraturan Menteri Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008. sebagai arah perpaduan pembangunan Penatausahaan dan akuntansi keuangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan daerah di Indonesia telah banyak masyarakat. mengalami perubahan seiring dengan semangat reformasi manajemen keuangan Pengelolaan keuangan daerah di jabarkan pemerintah untuk mencapai keberhasial dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri otonomi daerah (La Ode Hasiara, 2009:2). Ciri utama suatu daerah mampu melaksanakan otonomi daerah adalah, Pertama kemampuan keuangan daerah yang berarti daerah tersebut memiliki kemampuan dan kewenangan untuk menggali sumber-sumber keuangan, mengelola dan menggunakan keuangannya sendiri untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahaan. Kedua, Ketergantungan kepada bantuan pusat harus seminimal mungkin, oleh karena itu, pendapatan asli daerah harus menjadi sumber keuangan terbesar yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah.

  Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi Manajemen Keuangan Negara baik pada pemerintah pusat maupun pada pemerintah daerah dengan ditetapkanya paket Undang-Undang bidang keuangan Negara, yaitu Undang-Undang 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Undang- Undang

  1 Tahun 2004 Tenang Perbendaharaan Negara. Peraturan Perundang-undangan tersebut menyatakan bahwa Gubernur, Bupati, dan Walikota menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperikas oleh Badan

  6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir, laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemrintahan (PP 24 tahun 2005).

  Disamping Undang-undang dan peraturan pemerintah tersebut, Menteri Dalam Negeri Mengeluarkan peraturan menteri dalam negeri No 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

  Pembangunan daerah merupakan keadaan yang harus segera dilaksanakan mengingat peran ini semakin diperkuat dengan suatu keyakinan bahwa sudah waktunya setiap daerah memikirkan sendiri tentang arah pembangunan secara Otonomi walaupun masih mengharapkan bantuan dari luar daerah. Pengertian Otonomi Daerah adalah “ Kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dengan peraturan perundang- undangan.” (Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004). Dalam rangka pelaksanaan kewenangan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah yang telah beberapa kali diubah yang terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang diikuti dengan perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah timbul hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang, sehingga perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah.

  Pengelolaan keuangan daerah sebagimana dimaksud merupakan subsistem dari sistem pengelolaan keuangan Negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Selain Undang-Undang di atas terdapat beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan pengelolaan keuangan daerah yang telah terbit lebih dahulu. Undang-Undang dimaksud adalah Undang- Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor

  15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang- Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

  Terbitnya peraturan perundang-undangan di atas adalah keinginan untuk mengelola keuangan Negara dan daerah secara efektif dan efisien. Ide dasar tersebut tentunya ingin dilaksanakan melalui tata kelola pemerintahan yang baik yang memiliki tiga pilar utama yaitu transparansi, akuntabilitas dan partisifatif, guna mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan adanya satuan peraturan pelaksanaan yang komprehensif dan terpadu (omnibus regalution) dari berbagai Undang-Undang tersebut di atas bertujuan agar memudahkan dalam pelaksanaannya dan tidak menimbulkan multi tafsir dalam penerapanya.

  II. HASIL DAN PEMBAHASAN

  Bagian Keuangan Sekretariat Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten, Sekretariat DPRD Kabupaten dan Staf Ahli Bupati Pesawaran.

  Dengan dikeluarkannya UU No. 32 Tahun 2004 yang telah diperbaharui lagi dengan UU Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah serta dengan dikeluarkannya UU Nomor 33 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran di Provinsi Lampung yang merupakan kabupaten baru di Provinsi Lampung, sehingga diharapkan segala 1. kebijakan tentang Menetapkan sesuatunya dapat berjalan dengan baik. pelaksanaan APBD

  Tentunya yang berhubungan dengan 2. kebijakan tentang Menetapkan pemerintahan maupun aspek-aspek pengelolaan barang daerah pendukung lainnya agar setiap instansi 3.

  Menetapkan kekuasaan penggunaan pemerintah dapat menjawab atau anggaran memenuhi kebutuhan tersebut, melalui 4.

  Menetapkan bendahara penerimaan dan keprofesionalisme kelembagaan instansi mendahara pengeluaran pemerintah daerah.

  5. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah 6.

4.2. Struktur Organisasi Bagian

  Menetapkan pejabat yang bertugas

  Keuangan Sekretariat Daerah melakukan pemungutan penerimaan Kabupaten Pesawaran daerah

  Penyusunan struktur organisasi dalam suatu 7.

  Menetapkan pejabat yang bertugas organisasi sangat penting dilakukan, guna melakukan pengelolaan utang dan mempermudah pelaksanaan tugas-tugas piutang daerah yang dibebankan. Struktur organisasi

  8. Menetapkan pejabat yang bertugas menunjukan tata hubungan diantara fungsi- melakukan pengujian atas tagihan dan fungsi, bagian-bagian atau porsi-porsi memerintahkan pembayaran maupun orang-orang yang menunjukan Sekretariat daerah Kabupaten Pesawaran kedudukan, tugas, wewenang dan mempunyai tugas membantu kepala daerah tanggungjawab yang berbeda dalam dalam melaksanakan tugas strukutr organisiasi. penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi, dan tata laksana Bupati Kabupaten Pesawaran merupakan serta membantu pelayanan administrative selaku Kepala Pemerintahan Daerah adalah kepada seluruh perangkat daerah pemegang kekuasaan pengelolaan kapubaten. Untuk melaksanakan tugas keuangan daerah dan mewakili pemerintah sekretariat daerah Kab.Pesawaran kabupaten pesawaran dalam kepemilikan mempunyai fungsi : kekayaan daerah yang dipisahkan.

  1. Pengkoordinasi perumusan kebijakan Pemegang kekuasaan pengelolaan pemerintah daerah keuangan daerah sebagaimana dimaksud

  2. administrasi Penyelenggara

  3. Pengelola sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana pemerintahan kabupaten 4. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah

  Sesuai Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organnisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten, Sekretariat DPRD Kabupaten dan Staf Ahli Bupati terdiri atas : a.

  Kepala Bagian Keuangan b.

  Kepala Sub Bagian Anggaran c. Kepala Sub Bagian Belanja d.

  Kepala Sub Bagian Akuntansi

  1. Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Keuangan, memiliki tugas pokok mempersiapkan dan melaksanakaan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan keuangan dilingkungan kabupaten Pesawaran, serta melaksanakan fungsi koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyusunan Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD, penyusunan Tim Anggaran Pemerintah Daerah, penyusunan Perda tentang APBD dan Perubahan APBD, serta pelaksanaan anggaran dan pengelolaan administrasi belanja daerah. Rincian Tugas dan Fungsi Kepala Bagian Keuangan adalah : a.

  Mempersiapkan dan melaksanakan program dan kebijakan di bidang keuangan daerah dalam rangka pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi bagian.

  b.

  Mempelajari peraturan perundang- undangan yang berhubungan dengan bidang keuangan serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penyusunan Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD, penyusunan Tim Anggaran Pemerintah Daerah, penyusunan Perda tentang APBD dan Perubahan APBD, serta pelaksanaan anggaran dan pengelolaan administrasi belanja daerah sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas.

  c.

  Mempersiapkan dan melaksanakan bahan Pembina dan petunjuk teknis kebijakan pengelolaan keuangan daerah.

  d.

  Melaksanakan koordinasi dengan dinas/instansi terkait dalam rangka penyusunan program kegiatan pengelolaan keuangan daerah sebagai pedoman Anggaran Pendapatan dan Belanja serta Rencana Kerja Bagian Keuangan untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan tugas.

  e.

  Mempersiapkan dan melaksanakan penyusunan Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD bekerjasama dengan unit kerja yang menangani bidang perencanaan pendapatan daerah dibawah koordinasi k.

  Membuat laporan kepada atasan Asisten Bidang Administrasi Umum. sebagai bahan masukan unuk dijadikan f. mengarahkan serta bahan pertimbangan lebih lanjut. Memimpin, memantau bawahan dalam l.

  Melaksanakan tugas kedinasan lainya melaksanakan tugas penyusunan yang berikan oleh atasan, untuk Rancangan APBD dan Rancangan melancarkan pelaksanaan tugas. Perubahan APBD, penyusunan Tim Anggaran Pemerintah Daerah,

  2. Kepala Sub Bagian Anggaran penyusunan Perda tentang APBD dan Perubahan APBD, serta pelaksanaan Kepala Sub Bagian Anggaran, mempunyai anggaran dan pengelolaan administrasi tugas pokok melaksanakan sebagian tugas belanja daerah, agar pelaksanaan tugas Bagian Keuangan Kepala Sub Bagian dapat berjalan sesuai dengan program Anggaran, di bidang anggaran dalam kerja yang telah disusun. penyusunan Rancangan APBD dan g.

  Rancangan Perubahan APBD, penyusunan Membagi hasil tugas kedinasan pada bagian keuangan kepada bawahan, agar Tim Anggaran Pemerintah Daerah, setiap aparatur yang berada di penyusunan Perda tentang APBD dan lingkungan bagian keuangan Perubahan APBD, serta pelaksanaan memahami beban tugas dan anggaran dan pengelolaan administrasi tanggungjawabnya. belanja daerah. Rincian Tugas dan Fungsi h.

  Kepala Sub bagian Anggaran adalah : Memberikan petunjuk teknis dan pengarahan serta bimbingan kepada a.

  Melakukan sinkronisasi dan korelasi atasan tentang pelaksanaan tugas, untuk kerja dengan sub bagian lainya di menghindari terjadinya penyimpangan lingkungan bagian keuangan dalam dalam pelaksanaan tugas. rangka penyusunan program kerja sub i. Memberikan usulan dan pertimbangan bagian anggaran untuk dijadikan kepada atasan tentang langkah dan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. kebijakan yang akan diambil di bidang b.

  Menginventarisasi permasalahan yang keuangan. berhubungan dengan bidang tugas sub j. Menilai aktifitas, kreativitas dan bagian anggaran dan menyusun bahan produksivitas pelaksanaan tugas dari untuk pemecahan masalahnya. bawahan.

  c. dan penyusunan Mengumpulkan

  Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD, pengisian formulir agar setiap personil memahami tugas RKA-SKPD. dan tanggung jawabnya.

  d. l. Menyiapkan bahan penyusunan Tim Mengumpulkan, menghimpun dan

  Anggaran Pemerintah Daerah. menyusun data dari bawahan sebagai e. bahan laporan pelaksanaan tugas

  Mengumpulkan/menghimpun RKA- SKPD dari Dinas/Instansi/Satuan Kerja kepada atasan sebagai masukan dalam setelah dievalusi oleh instansi yang penyusunan program lebih lanjut. menangani perencanaan pembangunan m.

  Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas daerah dan instansi yang mengelola bawahan. pendapatan daerah. n.

  Melaksanakan tugas kedinasan lainya f. yang diberikan oleh atasan. Melakukan koordinasi dengan instansi yang menangani perencanaan pembangunan daerah dan instansi yang

  3. Kepala Sub Bagian Belanja mengelola pendapatan daerah dalam penyusunan Rancangan APBD dan Kepala Sub Bagian Belanja, mempunyai Rancangan Perubahan APBD. tugas pokok melaksanakan sebagian tugas g.

  Bagian Keuangan dibidang Pengelolaan Menyiapkan bahan penyusunan Perda tentang APBD dan Perubahan APBD. Administrasi Belanja Daerah. Rincian h.

  Tugas dan Fungsi Kepala Subbagian Melakukan koordinasi dengan instansi yang menangani perencanaan Belanja adalah : pembangunan daerah dan instansi yang a.

  Melakukan sinkronisasi dan korelasi mengelola pendapatan daerah dalam kerja dengan sub bagian lainya di penyusunan/pembuatan DPA-SKPD. lingkungan bagian keuangan dalam i. Memproses Surat Keputusan Otorisasi rangka penyusunan program kerja sub

  (SKO). bagian belanja untuk dijadikan j. mengarahkan dan

  Memimpin, pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. memotivasi aparatur non struktural b.

  Menginventarisasi permasalahan yang umum dilingkungan sub bagian berhubungan dengan bidang tugas sub anggaran agar dapat melaksanakan bagian belanja dan menyusun bahan tugas secara berdaya guna dan berhasil untuk pemecahan masalahnya. guna.

  c.

  Meneliti dan memproses prosedur k. Membagi habis tugas sub bagian pembayaran. anggaran kepada aparatur non d.

  Rincian Tugas dan Fungsi Kepala Meneliti dan memproses prosedur Surat

  Keterangan Pemberhentian Subbagian Akuntansi adalah : Pembayaran (SKPP).

  a.

  Melakukan sinkronisasi dan korelasi

  e. mengarahkan dan Memimpin, kerja dengan sub bagian lainya di memotivasi aparatur non struktural lingkungan bagian keuangan dalam umum dilingkungan sub bagian belanja rangka penyusunan program kerja sub agar dapat melaksanakan tugas secara bagian anggaran untuk dijadikan berdaya guna dan berhasil guna. pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

  f.

  Membagi habis tugas sub bagian b.

  Menginventarisasi permasalahan yang belanja kepada aparatur non struktural berhubungan dengan bidang tugas sub umum sebagai bawahannya agar setiap bagian akuntansi dan menyusun bahan personil memahami tugas dan tanggung untuk pemecahan masalahnya. jawabnya.

  c.

  Melakukan sistem akuntansi terhadap g. Mengumpulkan, menghimpun dan pelaksanaan APBD dan pengelolaan menyusun data dari bawahan sebagai administrasi utang piutang daerah. bahan laporan pelaksanaan tugas

  d. bahan-bahan dan Menyiapkan kepada atasan sebagai masukan dalam menyusun laporan triwulan, penyusunan program lebih lanjut. semesteran, perhitungan APBD, h.

  Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas laporan keuangan daerah, serta bawahan. menyiapkan bahan yang berkaitan i. Melaksanakan tugas kedinasan lainya dengan Laporan keuangan. yang diberikan oleh atasan.

  e.

  Melakukan penelitian terhadap SPJ yang disampaikan oleh pemegang kas

  4. Kepala Sub bagian Akuntansi unit satuan kerjaan mengevaluasi sistem dan prosedur pengolahan APBD. Kepala Sub Bagian Akuntansi, mempunyai

  f. pembinaan terhadap Melakukan tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pengguna anggaran/barang termasuk

  Bagian Keuangan dibidang Akuntansi satuan pemegang kas/bendaharawan. dalam pengelolaan pembukuan dan g.

  Menyusun daftar harga barang serta keuangan daerah, pengelolaan administrasi pengolahan data dan mutasi barang utang piutang daerah, penelitian terhadap daerah. Surat Pertanggung jawaban (SPJ) serta

  h. mengarahkan dan Memimpin, penyusunan standar harga barang serta memotivasi aparatur non struktural umum dilingkungan sub bagian akuntabel dan transparan. Dalam rangka akuntansi agar dapat melaksanakan pengelolaan keuangan daerah yang tugas secara berdaya guna dan berhasil akuntabel dan transparan, Peraturan guna. Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 i. mengamanatkan Pemerintah daerah wajib

  Membagi habis tugas sub bagian akuntansi kepada aparatur non menyampaikan pertanggungjawaban struktural umum sebagai bawahannya berupa : agar setiap personil memahami tugas

  1. Laporan Realisasi Anggaran dan tanggung jawabnya.

  2. Neraca j.

  3. Mengumpulkan, menghimpun dan Laporan Arus Kas menyusun data dari bawahan sebagai

  4. Catatan atas Laporan Keuangan bahan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Akuntansi melakukan sistem kepada atasan sebagai masukan dalam akuntansi terhadap pelaksanaan APBD dan penyusunan program lebih lanjut. pengelolaan administrasi utang piutang k. daerah serta menyiapkan laporan-laporan

  Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan. APBD. Sub Bagian Akuntansi l. menyelenggarakan akuntansi atas transaksi

  Melaksanakan tugas kedinasan lainya yang diberikan oleh atasan keuangan daerah, utang piutang dan ekuitas dana, termasuk tranaksi pembiayaan dan

  

4.3. Pelaksanaan Tugas Pokok dan perhitungan dalam rangka menyusun

Fungsi Bagian Keuangan laporan dan pertanggungjawaban keuangan

  daerah sesuai dengan standar akuntansi

  Sekretariat Daerah Kabupaten Pesawaran pemerintah. Sub Bagian Akuntansi terdiri

  dari : Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi bagian

  1. Bidang Pelaporan, mempunyai tugas keuangan merupakan suatu proses yang pokok menyusun laporan dan melibatkan sub-sub bagian yang berada pertanggungjawaban keuangan pada bagian keuangan sekretariat pemerintah daerah dalam pelaksanaan kabupaten pesawaran dengan melalui anggaran pendapatan dan belanja proses yaitu: daerah meliputi laporan realisasi

  a. Sub Bagian Akuntansi anggaran, neraca dan catata atas Sub Bagian Akuntansi menguatkan pilar laporan keuangan sesuai standar akuntabilitas dan transparasi dalam rangka akuntansi pemerintah serta evaluasi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

  2. Bidang Pembukuan, mempunyai tugas pokok melakukan pencatatan dan pembukuan atas transaksi keuangan, utang dan evaluasi dana, termasuk transaksi pembiayaan dan perhitungan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah. Untuk melaksanakan tugasnya Sub Bagian

  Akuntasi mempunyai fungsi yaitu:

  1. Penyusunan kebijakan dan pedoman teknis operasional penyelenggaraan akuntansi daerah

  2. Penyelenggaraan akuntansi dan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

  3. Pelaksanaan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan

  4. Penyelenggaran evaluasi laporan keuangan dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Sub Akuntansi mempunyai tugas pokok mengkordinir, melakukan pembinaan, memberikan petunjuk teknis oprasional serta pengawasan atas penataausahaan dan pelaporan keuangan pemerintah daerah terhadap pelaksanaan APBD. Adapun fungsi Sub Akuntansi yaitu: 1.

  Menyusun draf SK tim kerja penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah baik laporan semester maupun tahunan

  2. Menyusun laporan semester pelaksanaan APBD 3. Menyusun laporan keuangan pemerintah daerah tahunan yang terdiri dari : rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, neraca daerah, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan.

  4. Melakukan kordinasi dengan SKPD dalam hal pelaporan keuangan, pelaksanaan pemeriksaan keuangan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan keuangan.

  b. Sub Bagian Anggaran Sub Bagian Anggaran mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan teknis operasional penyusunan dan pengendalian anggaran dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Bidang Sub Anggaran terdiri dari :

  1. Sub Bidang Penyusunan Anggaran, mempunyai tugas pokok penyusunan anggaran dalam ranga penyusunan dan pengelolaan anggaran, pelaksanaan anggaran pendapatan adapun fungsi sub anggaran adalah : dan belanja daerah 1.

  Mengumpulkan data dan bahan dalam

  2. Sub Bidang Pengendalian Anggaran, penyusunan APBD dan perubahan mempunyai tugas pokok APBD menyelenggarakan kegiatan 2.

  Mengkaji data dalam perencanaan pengendalian anggaran dalam rangka anggaran pelaksanaan anggaran pendapatan 3.

  Menyiapkan dasar-dasar pelaksanaan dan belanja daerah anggaran Untuk melaksanakan tugasnya, sub bagian 4.

  Menyiapkan pengesahan dokumen anggaran menpunyai fungsi yaitu: anggaran

  1. Penyusunan kebijakan dan pedoman 5.

  Melakukan sinkronisasi dan korelasi teknis operasional penyusunan kerja dengan Sub bagian lainnya di anggaran pendapatan dan belanja lingkungan bagian Keuangan dalam daerah rangka penyusunan Program kerja sub

  2. Penyusunan kebijakan umum anggaran bagian anggaran untuk dijadikan dalam rangka pelaksanaan anggaran pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan kegiatan satuan kerja perangkat daerah 6.

  Menginventarisasi permasalahan yang

  3. Pelaksanaan penyusunan anggaran berhubungan dengan bidang tugas sub pendapatan dan belanja daerah bagian anggaran dan menyusun bahan

  4. Pelaksanaan pengendalian anggaran untuk pemecahan maasalahnya kegiatan satuan kerja perangkat daerah

  7. Mengumpulkan dan penyusunan

  5. Penyiapan, penetapan dan pengesahan rancangan APBD dan rancangan dokumen pelaksanaan anggaran perubahan APBD, pengisian formulir

  6. Pemantauan pelaksanaan anggaran RKA-SKPD pendapatan dan belanja daerah

  8. Menyiapkan bahan penyusunan Tim

  7. Pengusahaan dan pengaturan dana yang Anggaran Pemerintah Daerah diperlukan dalam pelaksanaan

  9. Mengumplkan /menghimpun RKA- anggaran pendapatan dan belanja SKPD dari Dinas/Instansi/Satuan daerah

  Kerja setelah dievaluasi oleh

  8. Penyelenggaran penyiapan anggaran instansiyang menangani perencanaan kas daerah. pembangunan daerah dan instansi yang Sub Anggaran mempunyai tugas pokok mengelola pendapatan daerah

  10.

  18. Melakukan koordinasi dengan instansi Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang menangani perencanaan yang diberikan oleh atasan. pembangunan daerah dan instansi yang mengelola pendapatan daerah dalam c. Sub Bagian Belanja penyusunan RAPBD dan rancangan perubahan APBD Sub Bagian Belanja mempunyai tugas 11. pokok penyelenggaraan fungsi bagian sub

  Menyiapkan bahan penyusunan Perda tentang APBD dan Perubahan APBD belanja sebagai bendahara umum daerah

  12. serta melakukan pengujian dan pengesahan

  Melakukan koordinasi dengan instansi yang menangani perencanaan dokumen dalam rangka pembayaran atas pembangunan daerah dan instansi yang beban tagihan anggaran pendapatan dan mengelola pendapatan daerah dalam belanja daerah. Sub Bagian Belanja terdiri penyusunan/pembuatan DPA-SKPD dari : 13.

  1. Sub Bagian verifikasi, mempunyai tugas Memproses Surat Keputusan Otorisasi

  (SKO) pokok melaksanakan pengujian dan

  14. mengarahkan dan verifikasi serta pengesahan dokumen Memimpin, memotivasi aparatur non struktural atas tagihan yang menjadi beban umum di lingkungan Sub bagian anggaran pendapatan dan belanja anggaran agar dapat melaksanakan daerah tugas secara berdaya guna dan berhasil

  2. Sub Bagian Perbendaharaan, guna mempunyai tugas pokok menerima, 15. menyimpan, menyetoran,

  Membagi habis tugas sub bagian anggaran kepada aparatur non menatausahakan dan struktural umum sebagai bawahannya mempertanggungjawabkan uang agar setiap personil memahami tugas pendapatan dan uang untuk belanja dan tanggung jawabnya daerah dalam rangka pelaksanaan 16. anggaran pendapatan dan belanja

  Mengumpulkan, menghimpun dan menyusun data dari bawahan sebagai daerah. bahan untuk membuat laporan Untuk melaksanakan tugas, sub bagian pelaksanaan tugas kepada atasan belanja mempunyai fungsi sebagai sebagai masukan dalam penyusunan berikut: program lebih lanjut

  1. Penyusunan kebijakan dan pedoman 17. teknis operasional penyelenggaran

  Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas

  2. Penyelenggaran bendahara umum daerah

  12. Mengumpulkan , menghimpun dan menyusun data dari bawahan sebagai bahan untuk membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai masukan dalam penyusunan program lebih lanjut. Sub Belanja mempunyai tugas pokok melakukan pembinaan oprasional, mengkoordinasikan dan melakukan evaluasi serta merumuskan kebijakan operasional, menyelenggarakan keuangan sub belanja keuangan daerah. Adanpun fungsi sub bagian belanja yaitu : 1.

  Melaksanakan penetapan uang daerah dan menatausahakan inventaris daerah

  APBD 7. Menyimpan uang APBD 8.

  5. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank atau lembaga keuangan lain yang ditunjuk 6. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan

  Pencairan Dana) 4. Menyiapkan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah

  Dana) 3. Menyiapakan SP2D (Surat Perintah

  Menyiapkan anggaran kas 2. Menyiapakan SPD (Surat Penyediaan

  11. Membagi habis tugas sub bagian umum sebagai bahannya agar setiap personil memahami tugas dan tanggung jawabnya

  3. Penyelenggaraan pembinaan bidang perbendaharaan

  10. Memimpin, mengarahkan dan memotivasi aparatur non struktural umum di lingkungan sub bagian belanja agar dapat melaksanakan tugas secara berdaya guna dan berhasil guna

  9. Meneliti dan memperoses prosedur Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP)

  8. Meneliti dan memproses prosedur pembayaran

  7. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugas sub bagian belanja dan menyusun bahan untuk pemecahan masalahnya

  6. Melakukan sinkronisasi kerja dengan sub bagian lainnya di lingkungan bagian keuangan dalam rangka penyusunan program kerja sub bagian belanja untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan;

  5. Pengesahan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban anggaran pendapatan belanja daerah.

  4. Pelakanaan pengujian atas tagihan dan memerintahkan atau menolak pembayaran atas beban rekening kas umum daerah

  9. Melakukan pembayaran berdasarkan anggaran atas beban rekening kas umum

  10. Melaksanaakan pemberian pinjaman atas nama daerah

  5. Kurangnya koordinasi yang melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berkompeten di dalam pengelolaan keuangan daerah.

  1. Terlambatnya pengesahan anggaran guna membayar surat perintah membayar yang di ajukan dari satuan kerja perangkat daerah

  c. Sub bagian Belanja Faktor yang menjadi penghambat di dalam bagian Belanja yaitu:

  2. Terlambatnya laporan SPJ (Surat Pertanggungjawaban) dari Satuan Kerja Perangkat Daerah guna menghitung anggaran daerah yang telah dipergunakan oleh Satuan Kerja Perangka Daerah

  1. Terlambatnya dalam hal pelaporan keuangan, pelaksanaan pemeriksaan keuangan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan keuangan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah

  b. Sub Bagian Akuntansi Faktor yang menjadi penghambat di dalam bagian Akuntansi yaitu:

  4. Kurangnya kedekatan antara Pemkab dan DPRD menjadi penyebab keterlambatan penetapan anggaran daerah

11. Melakukan penagihan piutang.

4.4. Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi bagian keuangan daerah Kabupaten Pesawaran

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Bagian Keuangan Sekretariat daerah Kabupaten. Pesawaran yang dilakukan secara wawancara langsung kepada beberapa Kepala Sub Bagian yang berada di Bagian Keuangan Kabupaten. Pesawaran yaitu:

  3. Keterlambatan melaporkan keuangan serta kurang sesuai standar akuntansi pemerintah

  1. Terlambatnya pengajuan anggaran dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk di bahas oleh DPRD

  a. Sub Bagian Angaran Faktor yang menjadi penghambat di dalam bagian anggaran yaitu:

  3. Kepala Sub Bagian Belanja, Arif Muharam, SH,MH. Faktor –Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi keuangan daerah yaitu:

  2. Kepala Sub Bagian Akuntansi, Iwan Chandra Gautama, SE,MM

  1. Kepala Sub Bagian Anggaran, Sinta Yeliasari, SE,MM

  2. Masih kurangnya kelengkapan dokumen lembaga atau orang itu adalah yang diberikan dari Satuan Kerja Pemerintah Pusat, DPRD, Kepala Perangkat Daerah guna mencairkan dana Daerah dan masyarakat umum

  3. Masih kurangya pengetahuan bendahara 2. Mampu memenuhi kewajiban keuangan. pengeluaran dinas dalam proses Keuangan daerah harus ditata dan pencairan yang di ajukan di bagian dikelola sedemikian rupa sehingga keuangan sekretariat daerah mampu melunasi semua kewajiban atau Kabupaten.Pesawaran. ikatan keuangan baik jangka pendek,

  4. Kurangnya pengetahuan staf-staf jangka panjang pada waktu yang telah terhadap peraturan-peraturan tentang ditentukan pengelolaan keuangan daerah.

DAFTAR PUSTAKA

III. KESIMPULAN

  Soebagio M. Hukum Keuangan Negara

  A. kesimpulan

  Republik Indonesia. CV. Rajawali Jakarta. 1991. Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, maka dapat ditarik beberapa

  Departemen Dalam Negeri. Manual kesimpulan yaitu : Administrasi Keuangan Daerah

  Pengelolaan keuangan daerah berarti Jilid 1 A Direktorat Keuangan dan mengurus dan mengatur keuangan daerah Peralatan Daerah. Dirjen PIOD. itu sendiri yang meliputi perencanaan, Jakarta. 1992. pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan keuangan daerah, pertanggungjawaban,

  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor dan pengawasan keuangan daerah 105 Tahun 2000 tentang

  Pengelolaan keuangan daerah berarti Pengawasan Pengelolaan Keuangan mengurus dan mengatur keuangan daerah Daerah. Jakarta 2000. itu sendiri berdasarkan pada prinsip-prinsip yaitu:

  Halim 2002:19, Tugas dan Fungsi

  1. Tanggung jawab. Pemerintah daerah Keuangan, UI Press, Jakarta. harus mempertanggungjawabkan keuangannya kepada lembaga atau

  H. Siswanto Sunarno.,S.H.,M.H 2000:92. orang yang berkepentingan sah,

  _________________, 2005 Hukum Pemerintahan Daerah, Sinar K.J Dave, Hubungan Keuangan Pusat dan Grafika, Jakarta. Daerah, 2000:14.

  Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Geodhart, Pelaksanaan Pengelolaan Balai Pustaka, 2001. Keuangan Daerah, 2003:22

  Mardiasmo Pengelolaan Keuangan Negara Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: dan Daerah, Jakarta 2000. Balai Pustaka, 2001 Atmadja Soeria P. Arifin, Hukum

  KeuanganNegara Pasca 60 Tahun

  B. PERATURAN-PERATURAN

  Indonesia Merdeka, Jakarta 2009:45 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun

  2005”Tentang Pengelolaan Djumhara Muhammad, Pengantar Hukum Keuangan Daerah”.

  Keuangan Daerah, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 2007, hal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004,” Tentang Perbendaharaan Negara”.

  Soejito Irawan, Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Bina Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 ,” Aksara, Jakarta 1981:117 Tentang Pemerintahan Daerah”.

  Muslimin Amrah, Aspek-Aspek Otonomi UU No 17 Tahun 2003 Tentang Kuangan Daerah, Bandung 1986:45 Negara

  Soemantri, Hukum Pemerintahan Daerah, UU No

  15 Tahun 2003 Tentang Pustaka Bani Quraisy, Bandung Pemeriksaan Atas Tanggungjawab 2005:63 Pengelolaan

  Keuangan Negara Brian Binder, Manajemen Pemerintahan

  Daerah, Bandung, 1989:23 UU No

  33 Tahun 2004 Tentang Muhammad Djumhana, Penyelenggaraan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Peraturan daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang”Organisasi dan Tata Kerja SekretariatDaerah Kabupaten Pesawaran,Sekretariat DPRD Kabupaten dan Staf Ahli Bupati Pesawaran”.

  Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, Tentang Pemerintahan Daerah”.