Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasara (1)
KATA PENGANTAR
Pengelolaan sampah merupakan tugas dan kewajiban dari Pemerintah Kota/Kabupaten untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang bersih dan sehat; untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarat di wilayahnya; dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Pusat memiliki kewenangan dalam pembinaan dan pengaturan, termasuk dalam pengembangan petunjuk teknis yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Buku ini merupakan salah satu petunjuk teknis yang diharapkan dapat membantu pengelola sampah Kota/Kabupaten dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan.
Buku standar operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan ini masih memerlukan penyesuaian terutama dalam hal perhitungan biaya pengelolaan dan retribusi; yang dalam hal ini perlu disesuaikan dengan satuan biaya yang berlaku di Kota/Kabupaten. Harapan penyusun semoga buku ini bermanfaat.
Jakarta, November 2009 Tim Penyusun
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
III
Bab I PENDAHULUAN
Permukiman Layak Huni Permukiman Layak Huni
1. LATAR BELAKANG
menjamin fungsi sarana drainase perkotaan yang telah ada maka
dilakukan
untuk
prasarana dan sarana drainase bekerja kegiatan operasi dan pemeliharaan merupakan
sesuai dengan rencana
kegiatan yang pening untuk dilakukan, agar (3). Drainase adalah prasarana yang berfungsi prasarana dan sarana drainase dapat terus
mengalirkan air permukaan ke badan berfungsi untuk mengalirkan air permukaan
air atau ke bangunan resapan buatan. dan genangan sehingga idak menimbulkan
adalah sistem dampak negaif.
yang berfungsi
mengeringkan
bagian-bagian wilayah
2. MAKSUD administrasi kota dan daerah urban dari genangan air, baik dari hujan lokal dan
Tersedianya pedoman pelaksanaan operasi pasang air laut yang masuk di wilayah dan pemeliharaan prasarana dan sarana
mengganggu drainase
dapat memberikan berkesinambungan.
perkotaan
yang mandiri
dan
masyarakat dan
manfaat bagi kehidupan manusia. (5). Sistem Polder adalah sistem penanganan
dengan cara mengisolasi daerah yang dilayani dari Tersedianya standar operasi dan pemeliharaan
pengaruh limpasan air hujan dan pasang prasarana dan sarana drainase perkotaan yang
air laut dengan tanggul atau prasarana dapat digunakan sebagai acuan penyelenggara,
lain yang dapat difungsikan sebagai baik pemerintah pusat, pemerintah daerah
tanggul.
maupun swasta. (6). Kolam Retensi/Tandon adalah kolam/ waduk penampungan air hujan dalam
4. RUANG LINGKUP jangka waktu tertentu yang berfungsi untuk memotong puncak banjir dan
Mencakup prasarana dan sarana drainase menyimpan air sementara pada saat air perkotaan,
laut pasang.
pembiayaan. (7). Bangunan pelengkap adalah bangunan yang dibuat dan berfungsi sebagai
5. PENGERTIAN pelengkap sistem drainase perkotaan, antara lain : bangunan perlintasan, pintu
(1). Operasi adalah
air, stasiun pompa, bak penampung, bak memfungsikan prasarana dan sarana
menjalankan
atau
pengontrol, trash rack dan bangunan drainase perkotaan sesuai dengan maksud
terjunan.
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
(8). Trash Rack adalah bangunan saringan
sampah yang dapat dioperasikan secara mekanik atau manual.
(9). Bangunan Perlintasan adalah bangunan
yang berfungsi untuk menyalurkan air dari satu saluran ke saluran yang lain yang melintasi suatu bangunan tertentu.
(10). Pompa Banjir adalah pompa yang berfungsi
memindahkan air ke badan air penerima. (11). Rumah
pelengkap untuk melindungi peralatan seperi genset, panel-panel, pompa banjir, ruang operasi dan pemeliharaan
(12). Pompa Lumpur adalah pompa yang
berfungsi menyedot air dan lumpur untuk membantu mengopimalkan fungsi pompa banjir.
2 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
BAB II SARANA DAN PRASARANA DRAINASE PERKOTAAN
1. UMUM melayani suatu kawasan kota tertentu seperi komplek, areal pasar, perkantoran,
A. PRINSIP DASAR DRAINASE areal industri dan komersial. Pengelolaan PERKOTAAN sistem drainase lokal menjadi tanggung
jawab masyarakat, pengembang atau Air hujan yang jatuh di suatu daerah perlu
instansi terkait.
diresapkan, ditampung
sementara
dan
(2). Sistem drainase utama :
dialirkan. Caranya yaitu dengan pembuatan Yang termasuk dalam sistem drainase fasilitas resapan, tampungan dan saluran
utama adalah saluran drainase primer, drainase. Sistem saluran drainase di atas
sekunder, tersier beserta bangunan selanjutnya dialirkan ke sistem yang lebih besar
pelengkapnya yang menerima aliran yaitu ke badan air penerima.
dari sistem drainase lokal. Pengelolaan sistem
B. FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN tanggung jawab pemerintah kota. SECARA UMUM :
D. FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN (1). Meresapkan
BERDASARKAN FISIKNYA : menjaga kelestarian air tanah (konservasi
(1). Saluran primer :
(2). Mengendalikan kelebihan air permukaan Adalah saluran utama yang menerima yang
masukan aliran dari saluran sekunder persediaan air dan kehidupan akuaik.
dapat dimanfaatkan
untuk
dan/atau saluran tersier. Saluran primer (3). Mengeringkan bagian wilayah kota dari
bermuara di badan penerima air. genangan sehingga idak menimbulkan
(2). Saluran sekunder :
gangguan atau
Adalah saluran terbuka atau tertutup lingkungan.
kerugian
terhadap
yang berfungsi menerima aliran air dari (4). Mengalirkan air permukaan ke badan air
saluran tersier dan limpasan air dari penerima terdekat.
permukaan sekitarnya, dan meneruskan (5). Melindungi
air ke saluran primer.
perkotaan yang sudah terbangun.
(3). saluran tersier :
Adalah saluran drainase yang menerima
C. FUNGSI DRAINASE PERKOTAAN air dari saluran drainase lokal dan BERDASARKAN FUNGSI LAYANAN :
meneruskan ke saluran sekunder/primer (1). Sistem drainase lokal :
Yang termasuk sistem drainase lokal adalah sistem drainase terkecil yang
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Gambar 2.1 Sistem Drainase Perkotaan
2. PERENCANAAN O & P perencanaan, pemrograman dan perhitungan biaya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Untuk dapat memperoleh hasil seperi yang diharapkan maka sebelum melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan diperlukan
6 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Gambar 2.2 Flowchart Perencanaan O&P
Perencanaan dalam kegiatan operasi dan gambar sistem drainase pada outlineplan atau pemeliharaan drainasenya sama dengan
masterplan drainase perkotaan.
perencanaan yang dilaksanakan dalam kegiatan O & P bidang yang lain. Diperlukan dokumentasi prasarana dan sarana drainase seperi gambar-
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
3. JENIS PEMELIHARAAN
A. SALURAN
Jenis pemeliharaan melipui : Saluran drainase berfungsi mengalirkan air dari (1). Pemeliharaan ruin adalah pekerjaan yang
satu tempat ke tempat lain, mengendalikan selalu dilakukan berulang-ulang pada waktu
banjir atau penggelontoran dengan aliran tertentu, misalnya seiap hari, minggu
sistem gravitasi.
dan bulan (2). Pemeliharaan
berkala
merupakan
(1). Saluran terbuka primer dan sekunder
pekerjaan yang dilakukan pada waktu Ukuran saluran primer dan sekunder tertentu, misalnya setahun sekali atau
Ukuran panjang saluran idak dapat setahun dua kali.
distandarisasi, sebab tergantung dari (3). Pemeliharaan khusus dapat dilakukan
bentuk dan besar kecilnya daerah apabila prasarana dan sarana mengalami
pengaliran sungai (DPS). kerusakan yang sifatnya mendadak.
- DPS berbentuk daun lonjong akan (4). Rehabilitasi, dilakukan apabila prasarana
menyebabkan saluran primer menjadi dan sarana mengalami kerusakan yang
lebih panjang.
menyebabkan bangunan idak berfungsi.
- DPS
berbentuk daun bundar menyebabkan saluran primer menjadi
4. PRASARANA DAN SARANA
lebih pendek.
DRAINASE PERKOTAAN Ukuran penampang saluran primer dan
Prasarana dan sarana drainase perkotaan terdiri
sekunder
dari bangunan-bangunan seperi berikut Penampang saluran tIdak dapat di (1). Saluran terbuka dan tertutup
standarisasi tergantung dari : (2). Bangunan persilangan : gorong-gorong,
- Luas daerah pengalirannya dan siphon drainase.
- Periode ulang (return period) (3). Bangunan terjun
- Tata guna lahan (4). Tanggul
- Bentuk daerah pengaliran (5). Bangunan penangkap pasir (6). Pintu air
Bentuk penampang saluran primer dan (7). Kolam retensi/tandon
sekunder
(8). Pompa dan rumah pompa
- Trapesium
(9). Trash rack
trapesium adalah bentuk (10). Sumur resapan dan kolam resapan
Bentuk
penampang saluran yang terbentuk secara alami dimana kemiringan talud mengikui kemiringan dari jenis tanah asli.
8 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Gambar 2.3 Saluran Trapesium
• Saluran trapesium dengan perkuatan menerima aliran dari rumah-rumah talud dari pasangan batu kali.
sekitar saluran dan mengalirkan air • Saluran trapesium dengan perkuatan
alirannya ke saluran sekunder. Selain talud dari beton dan balok beton.
itu juga merupakan saluran kiri dan kanan
biasaanya - Jenis saluran segi empat :
jalan
yang
saluran tersebut dapat di standarisasi Bentuk penampang saluran segi empat
dengan ukuran tertentu tergantung adalah bentuk yang dibuat dengan
dari daerah pengaliran saluran/jalan syarat perkuatan talud. Kecuali tanah padat : Jenis saluran segi empat:
Perkuatan dari pasangan batu pecah
Perkuatan talud
Perkuatan talud dengan site pile beton bertulang
• Perkuatan dengan iang pancang
- Saluran terbuka tersier Saluran tersier adalah saluran yang
Gambar 2.4 Saluran Tipe Segi Empat
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Gambar 2.5 Saluran Tersier Terbuka Gambar 2.6 Saluran drainase tipe terbuka yang di tutup
Penampang saluran tersier adalah penampang
saluran
terkecil
dibandingkan dengan saluran lainnya dan berfungsi mengalirkan aliran air hujan
Saluran tersier umumnya dibuat dari pasangan batu bata, batu pecah dan plat beton.
• Bentuk penampang saluran adalah segi empat dengan lantai berbentuk setengah lingkaran atau trapesium.
Gambar 2.7 Saluran drainase tipe tertutup
(2). Saluran tertutup
Saluran tertutup merupakan bagian dari
dan kerugian saluran saluran sistem drainase yang pada tempat
- Keuntungan adalah bagian atas dari perdagangan
saluran tertutup dapat dimanfaatkan tanah permukaannya idak memungkinkan
untuk berbagai keperluan. untuk dibuat saluran terbuka pada saluran
- Kerugian adalah pemeliharaan saluran tertutup dapat di bedakan menjadi
tertutup jauh lebih sulit, apalagi dua macam :
kesadaran masyarakat Indonesia masih - Saluran terbuka yang ditutup
rendah dalam hal pembuangan sampah. - Saluran tertutup
10 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Fasilitas penunjang yang ada adalah pada saluran dilengkapi dengan lubang control
siphon
atau manhole dan juga terdapat saringan sampah dimulut saluran.
B. BANGUNAN PERSILANGAN
Bangunan persilangan pada saluran drainase perkotaan
terdiri dari:
gorong-gorong,
jembatan, talang air dan siphon.
Gambar 2.9 Bangunan siphon drainase
(1). Gorong-gorong
Gorong-gorong adalah saluran yang
C. BANGUNAN TERJUN
memotong jalan atau
media
lain.
Bentuk gorong-gorong terdiri dari bentuk Bangunan terjun berfungsi untuk menurunkan lingkaran yang terbuat dari pipa beton
kecepatan aliran air dari hulu. Bangunan dan
bentuk segiempat dari beton terjun direncanakan pada jalur saluran dengan bertulang.
kemiringan eksising yang kriis dan curam, sehingga kriteria batas kecepatan maksimum dapat dipertahankan
Gambar 2.8 Bangunan gorong-gorong
(2). Siphon Drainase
Siphon adalah bangunan air yang berfungsi untuk mengalirkan air dengan menggunakan gravitasi yang melewai bagian bawah jalan, jalan kereta api
Gambar 2.10 Bangunan terjun
dan bangunan lainnya.
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
D. TANGGUL
Tanggul banjir adalah konstruksi yang berfungsi untuk mencegah terjadinya limpasan air dari sungai/saluran ke wilayah perkotaan. Tanggul banjir dapat terdiri dari tanggul tanah, tanggul pasangan batu kali dan tanggul beton bertulang.
Gambar 2.13 Tanggul dari pasangan batu kali
E. BANGUNAN PENANGKAP PASIR
Bangunan penangkap pasir berfungsi untuk menangkap sedimen pada daerah tertentu yang alirannya banyak mengandung endapan layang maupun endapan dasar. Bangunan ini direncanakan di lokasi sebagai berikut
Gambar 2.11 Tanggul dari tanah
- Saluran inlet sebelum masuk ke kolam
retensi/tandon - Inlet di gorong gorong - inlet di siphon.
Gambar 2.12 Tanggul dari beton bertulang
12 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Gambar 2.14 Bangunan penangkap pasir
F. PINTU AIR
Pintu air dipasang pada inlet siphon, inlet dan outlet waduk (kolam retensi), inlet stasiun pompa dan di ujung saluran yang berhubungan dengan badan air.
(1). Pintu air menurut jenisnya:
- Pintu sorong - Pintu klep otomais - Pintu katup karet otomais
Gambar 2.16 Pintu air klep otomatis
Gambar 2.15 Pintu air sorong
Gambar 2.17 Pintu katup karet otomatis
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Gambar 2.18 Pintu katup karet otomatis Gambar 2.19 Pintu air mekanik
Bila ada air mengalir dari dalam maka air akan - Pintu air yang berfungsi terbuka dan menekan sisi dalam dari duckbill sehingga air
menutup secara otomais seperi pada dengan mudah keluar melalui celah duckbill.
Gambar 2.16 dan 2.17. - Pintu air yang dioperasikan secara Bila tekanan air diluar lebih besar maka air
mekanik seperi pada Gambar 2.19. dari luar idak bisa masuk ke dalam dan air dari dalam akan tertahan karena tertutupnya celah
G. KOLAM RETENSI / KOLAM TANDON duckbill karena tekanan dari luar. Ada dua sistem kolam retensi/kolam
(2). Pintu air menurut pengoperasiannya :
tendon yaitu:
- Pintu air yang dioperasikan secara
(1). Kolam retensi di samping badan sungai/
manual seperi pada Gambar 2.15.
saluran drainase
Gambar 2.20 Kolam retensi di samping badan sungai/saluran drainase
14 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
(2). Kolam retensi dalam badan sungai/ saluran drainase
Gambar 2.21 Kolam retensi dalam badan sungai
Menurut jenis impeller ada iga jenis macam
H. STASIUN POMPA
pompa yaitu:
Stasiun pompa terdiri dari pompa, rumah
(1). Pompa Archemedian Screw.
pompa dan panel operasi pompa. Pompa terdiri Pompa archemedian screw digunakan dari beberapa ipe diantaranya yaitu : Pompa
untuk kondisi elevasi muka air yang Archemedian screw, Pompa Rotodynamic,
dipompa relaif aman idak sesuai untuk Pompa Centrifugal (aliran radial) dan Pompa
elevasi muka air yang perubahannya Axial (baling-baling)
relaif besar.
Gambar 2.22 Pompa dan rumah pompa Gambar 2.23 Pompa archemedian screw
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Pompa ini idak terganggu dengan - Pompa Aliran campuran Digunakan adanya tumbuhan air dan sampah, oleh
dengan karakterisik tengah-tengah sebab itu pompa ini mampu beroperasi
antara Pompa Centrifugal dengan tanpa dijaga dalam jangka waktu yang
Pompa Axial.
lama.
(2). Pompa Rotodynamic.
Pompa rotodynamic dipilih sesuai dengan keperluan perencanaan. Pompa ini terdiri atas : - Pompa
Dipergunakan untuk memompa air dengan keingian yang besar dan aliran sedang.
Type Horisontal
Type Verikal
Gambar 2.24 Pompa centrifugal Gambar 2.26 Pompa aliran campuran
Dipergunakan untuk memompa air
I. TRASH RACK
dengan keinggian yang rendah sampai aliran yang besar.
Trash rack atau saringan sampah adalah salah satu sarana drainase untuk tetap menjaga kebersihan saluran. Menurut jenisnya Terdapat dua jenis Trash rack yaitu :
(1). Type saringan permanen
(2). Tipe saringan tidak permanen (dapat di angkat)
Gambar 2.25 Pompa axial
16 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Menurut pengoperasiannya trash rack dapat di operasikan secara manual atau mekanik. Penempatan/ pembangunan trash rack manual dan mekanik:
(3). Trash rack manual
- Ditempatkan di hulu bangunan pompa dengan kapasitas kecil - Di saluran inlet kolam retensi dengan kapasitas kecil - Inlet bangunan siphon - Inlet bangunan gorong-gorong
(4). Trash rack mekanik
- Di tempatkan di hulu bangunan pompa dengan kapasitas besar - Saluran inlet kolam retensi dengan kapasitas besar - Di hulu pintu air kapasitas besar
Gambar 2.29 Trash rack otomatis sistem rottary
(tampak samping)
Gambar 2.27 Trash rack manual
Gambar 2.28 Trash rack mekanik Gambar 2.30 Trash rack otomatis sistem rottary
(tampak depan)
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
J. SUMUR DAN KOLAM RESAPAN
(1). Kolam resapan air hujan di buat di lahan yang cukup luas (1). Sumur Resapan
(2). Direncanakan untuk melayani beberapa rumah, misalnya per blok atau per RT atau kawasan yang lebih luas lagi.
(3). Pembuatan sumur resapan sebaiknya di buat di tempat yang paling rendah diantara kawasan yang di layani dan di daerah yang memiliki muka air tanah dangkal (<5m)
(4). Pembuatan kolam resapan dapat dipadukan dengan pertamanan dan hutan kota
Gambar 2.31 Sumur resapan
Persyaratan sumur resapan adalah: - Sumur resapan air hujan ditempatkan
pada lahan yang relaif datar.
Gambar 2.32 Kolam resapan
- Air hujan yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan yang idak tercemar.
- Penetapan sumur resapan air hujan harus memperimbangkan keamanan bangunan sekitarnya.
daerah setempat. (2). Kolam Resapan
Kolam resapan adalah kolam untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah, fungsinya sama seperi sumur resapan.
18 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
5. METODE KERJA
Untuk keselamatan pekerja maka diperlukan suatu metode kerja yang baik pada saat pelaksanaan kegiatan pemeliharaan prasarana dan sarana drainase perkotaan. Salah satu contoh metode kerja dalam perbaikan gorong- gorong dapat di lihat pada gambar berikut
Gambar 2.33 Metode Kerja Pekerjaan Crossing
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
6. KELENGKAPAN O & P
prasarana dan sarana drainase perkotaan di sajikan dalam gambar berikut :
Tabel 2. 1 Peralatan pekerjaan Kelengkapan O & P
Mobil Keamanan
• Membantu pengamanan pekerjaan di jalan raya
• Mengangkut bahan atau material 2
Dump Truck
pekerjaan • Mengangkut sedimen atau sampah
Excavator
• Menggali sedimen
Kabel Sling
• Membantu mengangkat dan menarik alat atau bahan kontruksi
Compressor
• Membersihkan areal pekerjaan
Baby Roller
• Memadatkan tanah
Buldozer
• Mendorong dan meratakan permukaan tanah atau sedimen
• Untuk mengangkut bahan material dan 8
Mobil Bak Terbuka
membuang sedimen atau sampah volume kecil
20 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
• Menyedot atau mengalirkan air dari lokasi pekerjaan (dari saluran)
Calm Shell
• Mengangkat sedimen dari saluran
• Mengeruk sedimen dari dasar kolam 11
Excavator Phonton
retensi atau saluran drainase untuk dipindahkan. Kondisi dapat mengapung di permukaan air
Phonton Penampung
• Menampung sedimen (kondisi dapat mengapung di permukaan air)
Kapal Keruk
• Mengeruk sedimen
Molen
• Mencampur bahan adukan.
Tabel 2. 2 Peralatan pekerjaan pemeliharaan
• Menggali tanah • Mebuat badan saluran
• Menggali tanah
Cangkul
• Memindahkan tanah • Mengaduk adukan semen
Sabit
• Membabat rumput dan ilalang
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
• Untuk pengukuran
Sabit lengan panjang
• Membabat rumput dan ilalang yang tidak terjangkau
• Membersihkan sisa potongan rumput di 6
Penggaruk
daerah sekitar saluran • Mengangkat sampah dari badan saluran
Gergaji
• Memotong kayu
Kampak
• Membelah kayu
Martil
• Membuat patok • Pemecah batu
Golok
• Membelah kayu • Membabat rumput
Sekop
• Memindahkan tanah atau pasir
Sendok Tembok
• Memplester tembok
• Mengangkut bahan atau material 13
Gerobak dorong
pekerjaan • Mengangkut limbah kontruksi atau sampah
22 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Water pass
• Mengukur kerataan permukaan tanah
Pengungkit
• Mengangkat tutup plat beton
Sapu
• Membersihkan material
Gergaji Besi
• Memotong material besi
Linggis
• Untuk menggali tanah atau sedimen
volume kecil
Ember
• Membawa air atau adukan
Kikir
• Untuk mempertajam sabit, cangkul dan
• Mengangkut dan membawa adukan atau bahan material
Unting-unting
• Mengukur ketegakan permukaan
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
BAB III OPERASI PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
1. UMUM
Pedoman hanya dibuat untuk prasarana dan sarana drainase yang membutuhkan kegiatan pengoperasian seperi pintu air, stasiun pompa dan trash rack. Sedangkan pedoman untuk prasarana dan sarana drainase yang lain seperi saluran, bangunan silang, bangunan terjunan, tanggul, bangunan penangkap pasir dan sumur resapan idak dibuat karena berfungsi dengan sendirinya.
Ringkasan kegiatan operasi di uraikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Operasi Prasarana Dan Sarana Drainase
No. JENIS KOMPONEN
SUB KOMPONEN
DURASI
BIAYA (Rp)
KETENTUAN OPERASIONAL
A. Pintu Air Outlet di Bendung B. Pintu Air Kolam Retensi Tipe
di Samping Badan Sungai atau Saluran Drainase
C. Pintu Air Kolam Retensi Tipe di Dalam Badan Sungai atau
1 PINTU AIR
Saluran Drainase
Ketika hujan datang
13.000.000/tahun
Dioperasikan dengan cara manual maupun mekanik
D. Pintu Air Sistem Polder Dengan Pompa Dan Kolam Di Samping Saluran Drainase
E. Pintu Air Sistem Polder Dengan Pompa dan Kolam di Badan Saluran Drainase.
2 KOLAM RETENSI
Kolam yang tercemar air
Dioperasikan secara mekanik
limbah B3
Rutin setiap hari
48.900.000/tahun
- Muka air laut pasang - Muka air sungai naik - Terjadi hujan dan
level muka di kolam retensi melebihi
3 SISTEM POMPA
Rutin
45.880.000/m3/dt
normal - Khusus untuk kolam retensi yang kapasitasnya kecil, pompa air dihidupkan pada saat mendung
4 TRASH RACK MEKANIK
Rutin setiap hari
tahun
5 TRASH RACK MANUAL
Rutin setiap hari
28.600.000/tahun
6 LOKASI PEMBUANGAN SEDIMEN
Rutin setiap hari
67.648/m3
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
2. PINTU AIR
A. PINTU AIR OUTLET DI BENDUNG
Untuk bendung yang terletak di sebelah hulu kota, bila terjadi hujan lebat di daerah perkotaan, maka pintu outlet ditutup supaya air sungai idak masuk ke saluran drainase di daerah perkotaan. Bila di daerah perkotaan idak terjadi hujan maka pintu outlet dibuka untuk mengalirkan air ke saluran sebagai penggelontor.
Gambar 3.1 Pintu air outlet di bendung
26 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
B. PINTU AIR KOLAM RETENSI TIPE DI SAMPING BADAN SUNGAI ATAU SALURAN DRAINASE
Gambar 3.2 Pintu air kolam retensi di samping badan sungai
(1). Pada saat banjir pintu inlet dibuka (2). Pada saat banjir surut maka air di kolam sehingga air dari sungai atau saluran
retensi dikeluarkan melalui pintu outlet drainase akan masuk dan mengisi kolam
muka air retensi. Muka air dalam kolam retensi
minimum. Hal ini dimaksudkan untuk harus dijaga agar tetap pada level
menerima banjir berikutnya/yang akan maksimum. Jika muka air di kolam retensi
datang.
melebihi level maksimum pintu air outlet dibuka secukupnya sehingga air di kolam
(3). Di musim kemarau pintu inlet dan outlet retensi bisa keluar ke sungai atau
ditutup. Sesekali pintu inlet dibuka untuk saluran drainase.
memasukan air ke kolam retensi, agar di kolam retensi tetap ada air.
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
C. PINTU AIR KOLAM RETENSI TIPE DI DALAM BADAN SUNGAI ATAU SALURAN DRAINASE
Gambar 3.3 Pintu air kolam retensi di dalam badan sungai
(1). Pada saat banjir pintu outlet ditutup. Air (2). Pada saat banjir surut, pintu outlet dari sungai atau saluran drainase akan
dibuka sampai mencapai level muka air masuk dan mengisi kolam retensi.
minimum. Hal ini dimaksudkan untuk Meskipun muka air di kolam retensi
menerima banjir berikutnya/yang akan telah
pintu air outlet tetap ditutup, sehingga air dari kolam retensi mengalir ke sungai
(3). Di musim kemarau pintu outlet ditutup atau saluran drainase melalui pelimpah
agar di kolam retensi tetap ada air. bendung
Sesekali
dibuka untuk kegiatan
pemeliharaan.
28 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
D. PINTU AIR SISTEM POLDER DENGAN POMPA DAN KOLAM DI SAMPING SALURAN DRAINASE
Gambar 3.4 Pintu air sistem polder dengan pompa dan kolam di samping saluran drainase
(1). Pada saat banjir di sungai, pintu pembagi (3). Jika di saluran drainase terjadi banjir, dan pintu outlet ditutup. Pintu inlet dibuka,
sementara sungai dalam keadaan normal sehingga air dari saluran drainase masuk
(idak meluap), maka semua puintu ke kolam retensi/tandon. Pada saat
sementara pintu bersamaan pompa dioperasikan untuk
pembagi
dibuka,
inlet dan outlet ditutup. Langkah ini membuang air di kolam retensi/tandon
dilakuakn agar air di slauran drainase ke sungai.
bisa mengalir ke sungai secara gravitasi.
(2). Pada saat banjir di sungai surut, pintu (4). Di musim kemarau pintu inlet dan outlet pembagi dibuka dan pintu inlet ditutup
ditutup, pintu pembagi dibuka. Sesekali agar air di saluran drainase bisa mengalir
pintu inlet dibuka untuk memasukkan air ke sungai secara gravitasi.
ke kolam retensi, agar di kolam retensi tetap ada air.
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
E. PINTU AIR SISTEM POLDER DENGAN POMPA DAN KOLAM DI BADAN SALURAN DRAINASE.
Gambar 3.5 Pintu air sistem polder dengan pompa dan kolam di badan saluran drainase
(1). Pada saat banjir di sungai, pintu outlet (3). Di musim kemarau pintu outlet ditutup ditutup. Jika di saluran drainase terjadi
agar di kolam retensi tetap ada air. hujan
dibuka untuk kegiatan membuang air di kolam retensi/tandon
ke sungai.
(2). Pada saat banjir di sungai surut, pintu outlet dibuka agar air di kolam retensi bisa mengalir ke sungai secara gravitasi.
30 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
3. KOLAM RETENSI
4. SISTEM POMPA
Kolam retensi tercemar limbah B3 maka sistem (1). Sistem pompa dioperasikan pada kondisi pengoperasian untuk menurunkan ingkat
sebagai berikut :
pencemaran adalah sebagai berikut.
- Muka air laut pasang - Muka air sungai naik
(1). Memasang blower di kolam retensi. - Terjadi hujan dan level muka di kolam (2). Mengoperasikan blower bila kualitas air
retensi melebihi normal
pada musim kemarau dan sedimen - Khusus untuk kolam retensi yang melebihi ambang batas pencemaran
pompa air (3). Pada saat pemeriksaan, sedimen yang
kapasitasnya
kecil,
dihidupkan pada saat mendung telah tercemar melebihi batas maka sedimen harus di buang ke tempat pembuangan khusus limbah B3.
Gambar 3.6 Contoh denah stasiun pompa
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
(2). Pilih sumber listrik dari PLN atau Genset (7). Hidupkan pompa lumpur untuk menyedot lumpur yang mengendap di dasar pompa banjir. Lamanya pemompaan sesuai dengan ketentuan (contoh 7 menit).
(8). Maikan pompa lumpur (9). Hidupkan berturut-turut pompa banjir
sesuai dengan kebutuhan
Gambar 3.7 Pemilihan Sumber Listrik
(3). Pilih sumber listrik dari PLN atau Genset (4). Jika memakai Genset hidupkan mesin
Genset (5). Tekan tombol On di panel genset untuk mengalirkan listrik ke panel utama
Gambar 3.9 Proses Pemindahan Air
(6). penggunaan sumber listrik baik dari PLN maupun genset, lakukan langkah
(10). Maikan pompa banjir apabila elevasi muka sebagai berikut : Tutup pintu outlet
air di dalam kolam retensi sudah mencapai dengan menekan tombol pintu berturut-
elevasi normal sesuai dengan ketentuan turut (tergantung jumlah pintu di lokasi)
dalam SOP (11). Pintu outlet dibuka kembali sehingga aliran air dari kolam retensi ke sungai/ laut dapat mengalir secara gravitasi.
Gambar 3.8 Pintu air mekanik
32 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
5. TRASH RACK MEKANIK
(1). Nyalakan trash rack mekanik dari kontrol panel, sesuai jumlah rake and arm yang akan digunakan
Gambar 3.12 Arm Rack
Gambar 3.10 Pengoperasian melalui panel
Gambar 3.13 Horizontal conveyor
(3). Sampah dari alat pembawa horizontal jatuh ke dalam inclined conveyor
Gambar 3.11 Tumpukan sampah di trash rack
(2). Seluruh sampah yang tersaring pada
Gambar 3.14 Inclined conveyor
saringan diangkat ke permukaan saluran dan dimasukkan ke dalam horizontal conveyor.
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
(4). Sampah dari inclined conveyor masuk / (2). Tumpuk sampah-sampah yang telah di dimasukan ke bak penampung sampah
angkat di tempat yang sudah disediakan atau kontainer yang telah disediakan.
(3). Pindahkan sampah yang sudah terkumpul dengan gerobak sampah atau truk sampah untuk dibawa atau diangkut ke TPS atau ke tempat pembuatan kompos untuk dipisahkan antara sampah organik dan anorganik
Gambar 3.15 Bak penampungan sampah
6. TRASH RACK MANUAL
(1). Angkat sampah yang tertahan di saringan
Gambar 3.17 Pengangkutan sampah di tras rack manual
sampah dengan alat garu.
7. LOKASI PEMBUANGAN SEDIMEN
(1). Di lokasi pembuangan dibuat jalan hantar untuk masuknya dump truk ke lokasi pembuangan sedimen
Gambar 3.16 Pembersihan trash rack manual
Gambar 3.18 Lokasi pembuangan sedimen
34 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
(2). Setelah jalan dibuat dan bisa dilalui dump truk, secara bertahap sedimen-sedimen dibawa ke tempat pembuangan yang telah ditentukan
Gambar 3.21 Pembuangan sedimen di lokasi TPA sedimen
(5). Setelah sedimen ditumpahkan, sedimen dipadatkan dan diratakan menggunakan buldozer
Gambar 3.19 Kegiatan pengankutan sedimen
(3). Buat tanggul pengaman di keliling kolam
Gambar 3.22 Perataan sedimen di Tpa
Gambar 3.20 Pembuatan tanggul di penampungan lumpur
(4). Sedimen di tumpahkan
ke kolam
pembuangan yang telah ditentukan
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA DRAINASE PERKOTAAN
1. UMUM
Pemeliharaan merupakan kegiatan yang sangat Ringkasan kegiatan pemeliharaan prasarana pening dilakukan untuk tetap menjaga kondisi
dan sarana drainase di sajikan pada tabel prasarana dan sarana drainase yang ada.
berikut :
Proses kegiatan ini terdiri dari beberapa sub komponen yang perlu di lakukan. Kegiatan ini dilakukan dengan durasi waktu baik ruin, berkala maupun khusus tergantung dari komponen prasarana dan sarana yang ada.
Tabel 4.1 Pemeliharaan Prasarana Dan Sarana Drainase Perkotaan
No. JENIS KOMPONEN
SUB KOMPONEN
DURASI
BIAYA (Rp)
KETENTUAN OPERASIONAL
A. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER
TIPE TERBUKA DI
Hanya bisa dilaksanakan
PERUMAHAN MAUPUN
Rutin 2 - 3 kali /tahun
108.678/m3
dengan tenaga manusia
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
B. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERTUTUP DI
Berkala 1 - 2 kali /
Hanya bisa dilaksanakan
PERUMAHAN MAUPUN
tahun
106.063/m3
dengan tenaga manusia
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
C. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER/PRIMER TIPE
Berkala 1 kali /tahun
136.834/m3
Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia
TERTUTUP D. PENGERUKAN SEDIMEN
1 SALURAN
SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER
Pijakan excavator harus
TIPE TERBUKA DENGAN
Berkala 1 kali /tahun
160.512/m3
berada di tanah yang
MENGGUNAKAN
keras dan talud yang kuat
EXCAVATOR
E. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE
Jika saluran drainase
SEKUNDER DAN PRIMER
lebarnya > 6m
TIPE TERBUKA DENGAN
Berkala 1 kali /tahun
169.814/m3
Jika menggunakan alat
MENGGUNAKAN
excavator darat sudah
EXCAVATOR PHONTON.
tidak terjangkau
F. PENGERUKAN SEDIMEN DI
Tidak ada tempat untuk
SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT BULLDOZER
Berkala 1 kali /tahun
219.727/m3
operasional excavator darat duduk dipinggir
KERUK
saluran
G. PERBAIKAN SALURAN
Jika konstruksi talud
DRAINASE PRIMER /
Khusus setiap kejadian
1.158.618/m
mengalami kerusakan
SEKUNDER TIPE TERBUKA
sebesar 40%
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
No. JENIS KOMPONEN
SUB KOMPONEN
DURASI
BIAYA (Rp) KETENTUAN OPERASIONAL
H. PENGERUKAN SEDIMEN DI
Jika elevasi muka air
SALURAN DRAINASE
Khusus setiap kejadian
165.482/m3 cukup dalam dari dasar
DENGAN ALAT CALM SHELL
sungai
I. PERBAIKAN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE
Jika lining talus amblas
LINING TERBUKA KARENA
Khusus setiap kejadian
586.543/m sebesar 40% dari tinggi
AMBLAS
saluran
A. Mengangkat Sedimen dari
Berkala 1 kali /tahun
115.912 /m3 Pekerja/alat bisa masuk ke
Gorong-Gorong
gorong-gorong
B. Memperbaiki gorong-gorong yang berkarat
Khusus setiap kejadian
1.878.908/m Pekerja/alat bisa masuk ke gorong-gorong
2 SALURAN
C. Pengangkatan Sedimen Di
Diameter gorong-gorong
Gorong-Gorong Dengan
Berkala 1 kali /tahun
1.356.657/m < 60cm Pekerja tidak bisa
Metode Penyemprotan Dan
masuk kedalam gorong-
Penyedotan
gorong
D. Mengangkat Sedimen dari
338.205/m3 Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia 3 BANGUNAN TERJUN
Siphon
Berkala 1 kali /tahun
Mengangkat Sedimen Dari Bangunan Terjun
Berkala 1 kali /tahun
103.848/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia
A. Pemeliharaan Rutin/Berkala Tanggul Tanah
Rutin setiap hari
39.350/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia
B. Pemeliharaan Khusus Tanggul Tanah (kerusakan satu sisi
Berkala 1 kali /tahun
176.882/m3 Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia 4 TANGGUL
talud)
C. Pemeliharaan Khusus Tanggul Tanah (kerusakan di kedua
Berkala 1 kali /tahun
148.949/m3 Hanya bisa dilaksanakan
sisinya)
dengan tenaga manusia
D. Rehabilitasi Tanggul Tanah
Khusus setiap kejadian
117.627/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia
E. Rehabilitasi Tanggul Batu Kali
Khusus setiap kejadian
768.980/m3 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia
5 BANGUNAN PENANGKAP
Pijakan excavator harus PASIR
Pengangkatan Sedimen Bangunan
Penangkap Pasir
Rutin setiap bulan
153.273/m3 berada di tanah yang keras dan talud yang kuat
6 PINTU AIR
Perbaikan dan pengecatan
Berkala 1 kali /tahun
38.366/m2 Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia
A. Pengerukan Sedimen di Kolam
Kolam retensiluasnya >
Retensi (Metode Sling)
Berkala 1 kali /tahun
247.924/m3 2ha Sedimen dan sampah menjadi satu
B. Pengerukan Sedimen di Kolam
Bentuk kolam retensi
Retensi Tipe Estafet
Berkala 1 kali /tahun
237.779/m3 memanjang atau lingkaran lebarnya 40m
7 KOLAM RETENSI / KOLAM
C. PENGERUKAN SEDIMEN
TANDON
DI KOLAM RETENSI DENGAN
Berkala 1 kali /tahun
150.066/m3 Khusus sedimen yang tidak tercampur dengan sampah
KAPAL KERUK (TIPE
PENGADUK + POMPA)
D. Pengangkatan sedimen dari Kolam Retensi Secara Manual
Berkala 1 kali /tahun
103.574/m3 Kolam retensi dengan luas > 2ha
E. Pemeliharaan Kolam Retensi
Berkala 1 – 2 kali /
33.630/m3 Eceng gondok 10% dari
dari Tanaman Eceng Gondok
tahun
luas kolam retensi
38 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
No. JENIS KOMPONEN
SUB KOMPONEN
DURASI
BIAYA (Rp)
KETENTUAN OPERASIONAL
A. Pemeliharaan pompa, genset,
Rutin setiap minggu
Lihat SOP masing-masing
item 8 POMPA DAN RUMAH POMPA
panel
Pekerjaan
B. Pemeliharaan rumah pompa
Berkala 1 kali /tahun
Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia
A. Trash Rack Mekanik
Berkala/ada
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia 9 TRASH RACK
kerusakan
B. Trash Rack Manual
Berkala 2 kali /tahun
Hanya bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia
A. Mengangkat sedimen dan sampah yang mengganggu
Berkala 1 kali /tahun
49.517/BH
Hanya bisa dilaksanakan
dengan tenaga manusia 10 SUMUR DAN KOLAM RESAPAN
dalam sumur resapan
B. Mengangkat sedimen dan sampah yang mengganggu
Berkala 1 kali /tahun
120.280/m3
Hanya bisa dilaksanakan
dalam kolam resapan
dengan tenaga manusia
2. SALURAN
A. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERBUKA DI PERUMAHAN MAUPUN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Pelaksanaan pengerukan dilakukan satu atau dua kali dalam setahun, biasanya dilaksanakan di musim kemarau.
Gambar 4.1 Pengangkatan sedimen di saluran
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul, sekop, gerobak dorong, karung plasik, linggis,
(2). Penggalian sedimen harus benar-benar tali raia.
bersih sampai ke dasar saluran. (3). Jika di dalam saluran drainase terdapat Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
sampah, maka sampah diangkat terlebih berikut ;
dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan sedimen
(1). Sedimen yang mengendap di dasar saluran (4). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai digali dan diangkat ke atas tanggul/
cukup kering (kira-kira 3 jam setelah tepi saluran dengan alat cangkul dan sekop.
penggalian).
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
(5). Sedimen dan sampah dimasukkan ke dalam (8). Apabila terjadi kerusakan pada konstruksi karung plasik yang terpisah kemudian
saluran drainase cukup dirapikan sehingga diikat.
saluran drainase dapat berfungsi kembali
B. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE TERTUTUP DI PERUMAHAN MAUPUN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul, sekop, gerobak dorong, karung plasic, tali raia, linggis.
Gambar 4.2 Sedimen dimasukan ke dalam karung plastik
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai (6). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang
berikut ;
telah ditentukan dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk
(1). Angkat penutup saluran kecil.
(7). Karung sampah yang terkumpul diangkut ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan
menggunakan alat
gerobak
dorong maupun truk-truk kecil.
Gambar 4.4 Membuka tutup saluran
(2). Sedimen yang mengendap di dasar saluran digali dan diangkat ke atas tanggul/ tepi saluran dengan alat cangkul dan sekop.
Gambar 4.3 Pengangkutan karungsedimen ke TPS
40 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
(3). (8). Karung sedimen diangkut ke lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil.
(9). Karung sampah yang terkumpul diangkut
ke TPS maupun TPA (10). dengan
menggunakan alat gerobak dorong maupun truk-truk kecil. (11). Apabila terjadi kerusakan pada konstruksi saluran drainase cukup dirapikan sehingga saluran drainase dapat berfungsi kembali.
(12). Tutup kembali penutup saluran
Gambar 4.5 Pembersihan sedimen di saluran tertutup
(4). Penggalian sedimen
C. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN benar bersih sampai ke dasar saluran
harus
benar-
DRAINASE SEKUNDER/PRIMER (5). Jika di dalam saluran drainase terdapat
TIPE TERTUTUP
sampah, maka sampah diangkat terlebih dahulu selanjutnya dilakukan pengerukan
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul, sedimen
sekop, gerobak dorong roda satu, linggis, (6). Sedimen didiamkan terlebih dulu sampai
ember, tali plasik, karung plasik, lilin, pengki, cukup kering (kira-kira 3 jam setelah
dump truck, kipas angin (blower). Selain itu, penggalian).
peralatan keselamatan kerja antara lain: helm, (7). Sedimen dan sampah dimasukkan ke
oksigen, masker, tali plasik, helm dan sepatu dalam karung plasik yang terpisah
boots. Langkah-langkah pekerjaan adalah kemudian diikat.
sebagai berikut ;
(1). Angkat semua penutup Manhole di area saluran yang akan dibersihkan
Gambar 4.6 Pemisahan sampah Gambar 4.7 Pengangkatan tutup manhole
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
(2). Nyalakan lilin dan masukkan ke dalam (5). Tumpuk sedimen disamping manhole dan manhole. Jika apinya mai arinya di
diiriskan selama 1 hari dalam saluran terdapat gas beracun. Lakukan pengecekan ulang hingga lilin tetap menyala. Pekerjaan dilakukan jika sudah dipasikan idak ada gas beracun di dalam saluran.
(3). Pekerja masuk ke manhole
Gambar 4.10 menumpuk sedimen untuk ditiriskan
(6). Pindahkan tumpukan sedimen ke dump truck untuk seterusnya dibuang ke tempat pembuangan sedimen
Gambar 4.8 Pekerja masuk ke manhole
(4). Sedimen yang mengendap di dasar saluran digali dengan menggunakan cangkul, kemudian diangkat ke atas menggunakan ember yang diberi tambang
Gambar 4.11 Pemindahan sedimen ke dump truck
Gambar 4.9 Pengangkatan sedimen dari manhole
42 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
D. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN (5). Tiriskan sedimen dipinggir saluran ± 1 hari DRAINASE SEKUNDER DAN
sampai cukup kering
PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN (6). Pindahkan sedimen yang sudah diiriskan MENGGUNAKAN EXCAVATOR
ke dump truck dengan excavator Metode kerja ini diterapkan pada saluran
drainase yang memiliki lebar saluran antara 3-10 meter.
Peralatan yang digunakan adalah : excavator dan dump truck.
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
Gambar 4.13 Proses pemindahan sedimen ke dump truck
berikut ; (7). Angkut sedimen ke tempat pembuangan
(1). Siapkan landasan mesin excavator terlebih
yang telah ditentukan
dahulu (2). Pasikan alat excavator duduk di landasan yang kuat (idak longsor) pada pinggir saluran.
(3). Excavator berada dipinggir saluran
Gambar 4.14 Dump truck mengangkut sedimen
E. PENGERUKAN SEDIMEN SALURAN DRAINASE SEKUNDER DAN PRIMER TIPE TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN EXCAVATOR PHONTON.
Gambar 4.12 Excavator mengeruk sedimen di pinggir sungai
Metode kerja ini diterapkan pada saluran (4). Excavator menggali sedimen di dasar
drainase dengan lebar saluran antara 10-20 saluran dan langsung ditumpuk dipinggir
meter.
saluran drainase
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Peralatan yang digunakan adalah ; Excavator ke tempat yang telah ditentukan phonton, excavator darat, dump truck
(2) Excavator mengangkat sedimen yang telah terkumpul di saluran drainase ke pinggir Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai
tanggul
berikut : (3) Sedimen yang berada dipinggir saluran ditriskan selama 1 hari. (4) Sedimen yang sudah diiriskan di angkat
ke dump truck (5) Angkut sedimen ke tempat pembuangan yang telah ditentukan
Gambar 4.15 pengerukan sedimen dengan excavator
phonton
(1). Excavator phonton berada di saluran. (2). Excavator phonton mengeruk sedimen
dari dasar saluran drainase untuk dipindahkan ke tanggul saluran. (3). Sedimen yang berada dipinggir saluran ditriskan selama 1 hari. (4). Pindahkan sedimen yang sudah diiriskan
Gambar 4.16 Pengerukan Sedimen Dengan Buldozer
ke dump truck dengan excavator
Keruk
F. PENGERUKAN SEDIMEN DI
G. PERBAIKAN SALURAN DRAINASE SALURAN DRAINASE DENGAN
PRIMER / SEKUNDER TIPE ALAT BULLDOZER KERUK
TERBUKA
Peralatan yang digunakan adalah : Buldozer Peralatan yang digunakan adalah : cangkul, keruk, Excavator, dump truck, sling
sekop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak dorong, karung plasik, golok, palu, gergaji
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai tangan, molen, pompa air, sendok tembok, berikut ;
waterpass, kotak adukan
(1) Buldozer keruk bekerja mengapung di Sedangkan bahan yang diperlukan adalah : dalam saluran untuk mendorong sedimen
semen, pasir, batu belah, krikil/split.
44 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai berikut ;
(1). Bersihkan atau bongkar bagian pasangan talud yang rusak
Gambar 4.19 Proses pengeringan air dengan pompa
(4). Gali tanah untuk kepala pondasi sampai pada elevasi yang direncanakan
Gambar 4.17 Pembongkaran talud yang lama
(2). Buat tanggul (kistdam) penahan air ditempat kerja dengan memasangkarung- karung plasik berisi tanah
Gambar 4.20 Penggalian tanah pondasi
(5). Buat adukan dengan menggunakan alat molen dengan campuran semen dan pasir (perbandingan 1 : 4)
(6). Pasang pasangan batu belah untuk kepala pondasi dan buat pasangan dinding
Gambar 4.18 Pembuatan kistdam
dengan siar imbul dan rapihkan kembali sisa-sisa adukan yang idak terpakai
(3). Buang air dengan menggunakan pompa air dibagian dalam kistdam agar tempat kerja jadi kering
P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
(4). Alat bucket Calm Shell dimasukan ke dasar saluran untuk mengeruk dan mengangkut sedimen yang mengendap
(5). Pindahkan sedimen ke pinggir saluran (6). Sedimen yang berada di pinggir saluran
diiriskan selama 1 hari (7). Pindahkan sedimen yang sudah diiriskan ke dum truck dengan menggunakan excavator.
(8). Angkut sedimen ke tempat pembuangan
Gambar 4.21 Pemasangan talud batu kali
yang telah ditentukan
(7). Setelah pasangan selesai dan spesi sudah mengering, bongkar tanggul penahan (kistdam) serta mengangkat karung- karung kistdam tersebut
(8). Rapihkan semua pekerjaan perbaikan saluran ini.
H. PENGERUKAN SEDIMEN DI SALURAN DRAINASE DENGAN ALAT CALM SHELL
Gambar 4.22 Pengangkatan sedimen dengan Calm Shell
Peralatan yang digunakan adalah ; Mesin Calm Shell, dump truck, excavator.
I. PERBAIKAN SALURAN DRAINASE TERSIER TIPE LINING TERBUKA
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai KARENA AMBLAS berikut ;
Peralatan yang digunakan adalah : cangkul, (1). Siapkan landasan mesin calm shell
sekop, linggis, kotak kayu bergagang, gerobak terlebih dahulu
dorong roda satu, karung plasik, golok, palu, (2). Pasikan alat calm shell duduk di landasan
gergaji tangan, katrol, waterpass, sendok yang kuat (idak longsor) pada pinggir
tembok.
saluran. (3). Mesin Calm Shell berada di pinggir
Bahan yang diperlukan adalah : pasir, dan saluran drainase
cerucuk dalken.
46 P ED O M A N O P ER A SI DA N P EM EL IH A R A A N P R A S A R A N A DA N S A R A N A D R A IN A S E P ER KOTA A N
Langkah-langkah pekerjaan adalah sebagai (6). Perbaiki dasar saluran yang amblas dengan berikut ;
mengurug pasir dan dipadatkan. Jika diperlukan dasar saluran di beri perkuatan
(1). khusus lining saluran yang amblas yang
dengan cerucuk dolken
akan diperbaiki. (7). Jika dasar saluran telah rata maka lining saluran di pasang kembali dengan katrol. (8). Urug tanah kembali di samping kiri kanan