PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS SLOGAN DAN POSTER DENGAN PENDEKATAN PROSES SISWA KELAS VIII SMP SYAICHONA CHOLIL SAMARINDA
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS SLOGAN DAN POSTER DENGAN PENDEKATAN PROSES SISWA KELAS VIII SMP SYAICHONA CHOLIL SAMARINDA DEVELOPMENT OF MATERIAL WRITING SLOGAN AND POSTER WITH STUDENT PROCESS APPROACH CLASS VIII SMP SYAICHONA CHOLIL SAMARINDA
Hani Subakti Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda Jalan K.H. Wahid Hasyim NO.28 RT.07 Kelurahan Sempaja Selatan Kota Samarinda Pos-el: hanisubakti89@gmail.com
Abstrak
Penelitian pengembangan bahan ajar menulis slogan dan poster dengan pendekatan proses perlu dilakukan. Hal ini sesuai dengan amanat undang-undang guru dan dosen serta ditemukannya kesulitan yang dialami guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis slogan dan poster. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian pengembangan bahan ajar menulis slogan dan poster adalah (1) untuk mengetahui proses pengembangan bahan ajar menulis slogan dan poster dengan pendekatan proses, (2) untuk mengukur kualitas bahan ajar menulis slogan dan poster dengan pendekatan proses yang dinilai dari kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (research and development) dengan model Borg dan Gall. Penelitian ini dilakukan di SMP Syaichona Cholil Samarinda. Prosedur penelitian dan pengembangan mengikuti langkah-langkah Borg and Gall yang diuji cobakan pada siswa kelas VIII A dan B SMP Syaichona Cholil Samarinda. Data penelitian diperoleh melalui data proses pengembangan bahan ajar buku siswa Bahasa Indonesia dan data kualitas bahan ajar buku siswa Bahasa Indonesia. Teknik penganalisisan data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis kualitatif.Hasil akhir buku siswa Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan proses yang disukai siswa SMP Syaichona CholilSamarinda yaitu kevalidan mendapatkan kategori baik/layak, kepraktisan mendapatkan kategori sangat positif, dan keefektifan mendapatkan kategori sangat baik dan signifikan.
Kata kunci: Pengembangan, menulis slogan, menulis poster, dan pendekatan proses
Abstract
The r esearch on the developing teaching materials to write slogans and posters with a process approach needed to be studied. This research was conducted based on the mandate of the Indonesian Constitution of teachers and lecturers and the findings of the difficulties experienced by teachers and students in the process of learning to write slogans and posters. Therefore, the objectives of the teaching materials development research on slogans and posters writing aimed to (1) know the process of developing teaching materials to write slogans and posters with a process approach; (2) measure the quality of teaching materials writing slogans and posters with a process approach judged from Validity, practicality, and effectiveness.The research methods used in this analysis are research and development analysis (research and development) with Borg and Gall model. This research was conducted The r esearch on the developing teaching materials to write slogans and posters with a process approach needed to be studied. This research was conducted based on the mandate of the Indonesian Constitution of teachers and lecturers and the findings of the difficulties experienced by teachers and students in the process of learning to write slogans and posters. Therefore, the objectives of the teaching materials development research on slogans and posters writing aimed to (1) know the process of developing teaching materials to write slogans and posters with a process approach; (2) measure the quality of teaching materials writing slogans and posters with a process approach judged from Validity, practicality, and effectiveness.The research methods used in this analysis are research and development analysis (research and development) with Borg and Gall model. This research was conducted
VIII A and B Syaichona Cholil Junior High School, Samarinda. The research data was obtained through the data of the development process of teaching material of Bahasa Indonesia Book and the quality data of teaching material of Bahasa Indonesia Book. The data analysis technique in this research used descriptive analysis techniques and qualitative analysis techniques.The final resultof Indonesian students' books using the preferred process approach of Syaichona Cholil Samarinda Junior High School, a validity/good category, the practicality of getting very positive category, and the effectiveness, is categorized as very good and significant category.
Keywords: teaching material, slogans writing, poster writing, and process approach
PENDAHULUAN
Pengembangan buku siswa sebagai bahan Dewasa ini dunia pendidikan di Indonesia
ajar siswa yang diamanatkan dalam Undang- terus berinovasi menyesuaikan perkembangan
Undang Guru dan Dosen bukanlah persoalan zaman yang semakin modern. Seluruh
yang mudah. Kesulitan mengembangkan buku pemangku kepentingan di dunia pendidikan
siswa, disebabkan oleh banyak faktor. Faktor- bersama-sama merumuskan langkah-langkah
faktor yang biasanya menjadi alasan antara strategis dalam menyikapi perkembangan
lainketersediaan waktu mengajar yang tidak pendidikan masa kini. Salah satu langkah
cukup, banyaknya kegiatan-kegiatan tambahan strategis yang dilakukan pemerintah dan
di sekolah, dan proses mengembangkan buku berdampak langsung pada sektor pendidikan
siswa yang tidak dikuasai oleh setiap guru. adalah dikeluarkannya Undang-Undang Guru
Selain itu, kebiasaan guru selalu menggunakan dan Dosen. Dikeluarkannya Undang-Undang
buku teks dan lembar kerja siswa yang Guru dan Dosen ini diharapkan dapat
diterbitkan oleh swasta dan dinas pendidikan. meningkatkan daya saing dan etos kerja di
Pengembangan buku siswa sejatinya dalam peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
dilakukan langsung oleh guru yang mengampu Dalam
mata pelajaran tersebut. Hal ini sangat beralasan dikhususkan kepada guru dan dosen tersebut
perundang-undangan
yang
karena guru yang mengampu mata pelajaran di terdapat harapan besar untuk memajukan dunia
kelas itulah yang mengetahu kondisi secara pendidikan. Hal itu tertuang dalam Undang-
langsung. Jadi harapan dapat menciptakan Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005
pembelajaran interaktif, memberikan materi Pasal 8 yang menyebutkan “Guru wajib
inspiratif, menciptakan suasana menyenangkan, memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
memberikan motivasi kepada siswa untuk sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani,
berpartisipasi aktif, menciptakan kreativitas, dan serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
berkemandirian sesuai bakat dapat terwujud. tujuan pendidikan nasional”. Kompetensi guru
Dengan demikian, terjalin hubungan yangbaik sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa tersebut meliputi kompetensi pedagogis,
dalam proses pembelajaran di kelas. kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
Keberhasilan proses pembelajaran di dalam kompetensi profesional yang diperoleh melalui
kelas sangat dipengaruhi oleh aktivitas guru dan pendidikan profesi. Dari tiap-tiap kompetensi
siswanya. Guru dan siswa harus selalu bekerja tersebut, salah satu kompetensi yang harus
sama dalam setiap proses pembelajaran. Siswa dimiliki guru yaitumampu mengembangkan
menjadi subjek yang menjadi sasaran dari proses materi pembelajaran yang diampu secara kreatif
pembelajaran, sedangkan guru merupakan dan inovatif. Dari tuntutan dan kewajiban ini,
subjek yang memberikan peranan penting dalam guru diminta mampu menyusun buku siswa
proses pembelajaran siswa (student oriented). yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku,
Dengan demikian Siswa tidak dipandang menyesuaikan peserta didik, danmenggunakan
sebagai pihak yang mempelajari segala sesuatu teknologi informatika yang ada.
yang sudah jadi, tetapi dipandang sebagai pihak yang sudah jadi, tetapi dipandang sebagai pihak
proses pembelajaran di kelas. Menurut Sanjaya (dalam Hosnan 2014:270)
Buku siswa yang dikembangkan memiliki menyatakan
sintaks pendekatan proses yang tampak pada pengetahuan itu memang berasal dari luar, tetapi
bahwa
konstruktivisme
aktivitas siswa. Menurut peneliti, formulasi dikonstruksi dari dalam diri seseorang. Dalam
pendekatan ini disajikan terintegrasi pada hal ini siswa diminta membawa pengertiannya
pembelajaran yang akan berlangsung. Tahapan- yang lama dalam situasi belajar yang baru.
tahapan yang akan dilalui siswa dalam Setelah itu siswa sendiri yang membuat
memahami materi slogan dan poster akan penalaran atas apa yang dimilikinya dan
diurutkan melalui mekanisme pendekatan menyelesaikan ketidaksesuaian antara apa yang
proses. Bila semua tahapan dilalui dengan telah telah diketahui dengan apa yang
saksama dan komperhensif dapat dipastikan diperlukan dalam pengalaman yang baru. Bila
proses belajar mengajar akan berlangsung itu semua dapat tercapai prinsip kontruktivisme
dengan sukses.
yang diharapkan akan terwujud. Produk hasil pengembangan akan diukur Produk
kualitasnya. Buku siswa dengan sintaks dikembangkan
pembelajaran proses yang valid yaitu buku konstruktivisme. Hal ini dikarenakan dalam
berlandaskan
teori
siswa telah melalui penilaian dari keempat kurikulum
validator. Kepraktisan buku siswa dengan mengedepankan
sintaks pembelajaran proses tampak pada pembelajarannya.
respons guru dan siswa dan keterlaksanaan pendekatan proses dirancang untuk membantu
Pembelajaran
dengan
pelaksanaan pembelajaran. siswa belajar secara langsung pada setiap
rencana
Kenyamanan siswa dalam menggunakan buku tahapan-tahapan dan memudahkan aktivitas
ukuran keefektifan. belajar mengajarnya di kelas. Melalui
siswa
merupakan
Berdasarkan beberapa alasan, pertimbangan, pendekatan proses diharapkan dapat menunjang
hasil pengamatan di SMP Syaichona Cholil pembelajaran kontekstual yang menarik dan
Samarinda, dan hasil wawancara dengan guru berkualitas.
mengenai kegiatan pembelajaran, dilakukan Pendekatan proses sangat diperlukan dalam
pengembangan dengan judul pembelajaran menulis slogan dan poster. Materi
penelitian
“Pengembangan bahan ajar menulis slogan dan menulis slogan dan poster juga tertuang dalam
poster dengan pendekatan proses siswa kelas silabus SMP kelas VIII semester genap dan
VIII SMP”.
sesuai dengan kompetensi dasar yang tertera di dalamnya. Pemilihan kedua materimenulis
TEORI
slogan dan poster dengan pendekatan proses
Hakikat dari Bahan ajar
sangat relevan dengan kebutuhan materi Kedudukan bahan ajar menduduki peranan tersebut. Hal ini dikarenakan dalam pendekatan
yang penting dan menjadi inti dari kegiatan proses berisikan tahapan-tahapan menulis yang
pengembangan bahan ajar dalam sebuah sangat runtut dan sistematis hingga dapat
pembelajaran. Hal ini dikarenakan berkaitan erat memudahkan penulisan slogan dan poster.
dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Melalui materi slogan dan poster dengan
Kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah pendekatan proses siswa diharapkan dapat
pembelajaran berlangsung sangat erat kaitannya berpartisipasi aktif dalam proses belajar
dengan bahan ajar karena dalam pembelajaran mengajar di kelas. Siswa juga diharapkan
berpusat pada materi. Materi atau bahan ajar mampu menganalisis persamaan ataupun
merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. perbedaan dari kedua materi tersebut.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat Harapannya siswa dapat mengetahui lebih jauh
ditentukan oleh seberapa banyak siswa hal-hal yang berhubungan dengan slogan dan
menguasai materi ajar.
poster serta mengidentifikasinya
Menurut Sanjaya (2011:141) bahan ajar atau sistematis dan benar. Dengan demikian
secara
materi pelajaran (learning materials) adalah ketercapaian materi slogan dan poster dengan
segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang pendekatan proses dapat dijadikan tolok ukur
harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan keberhasilan siswa dalam memahami dan
kompetensi dasar dalam mencapai standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan kompetensi dasar dalam mencapai standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan
pada rasional teoritis yang kuat, dan apakah merupakan satu di antara komponen penting
terdapat konsistensi secara inernal. Dalam dalam kegiatan pembelajaran. Bahan ajar dapat
penelitian ini, validasi dilakukan oleh ahli dijadikan sebagai sumber belajar bagi siswa.
materi yaitu dosen dan guru. Siswa dapat memeroleh informasi dan
Kepraktisan akan terpenuhi jika (a) ahli dan pengetahuan, untuk selanjutnya mengontruksi
praktisi menyatakan bahwa sesuatu yang informasi dan pengetahuan tersebut sebagai
dikembangkan itu diterapkan, (b) dalam sarana
kenyataannya sesuatu yang dikembangkan itu maksimal dalam rangka mencapai tujuan
memang benar-benar dapat diterapkan. Dalam pembelajaran yang telah ditetapkan. Akan
penelitian ini, produk pengembangan bahan ajar tetapi, tidak semua bahan ajar yang diterbitkan
Bahasa Indonesia dinyatakan memenuhi kriteria selama ini memenuhi kualifikasi akademik,
kepraktisan apabila keterlaksanaan rencana khususnya yang sesuai dengan karakteristik
pelaksanaan pembelajaran berkategori baik, siswa yang menggunakannya.
kendala lapangan berkategori teratasi, dan Menurut Suprawoto (2009:14) ada beberapa
respon siswa terhadap bahan ajar baik. pengertian bahan ajar. Pertama, bahan ajar
Keefektifan dilihat dari kemampuan siswa adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh
menggunakan bahan ajar tanpa mengalami pengajar dalam melaksanakan kegiatan belajar
kesulitan dan siswa merasa nyaman melakukan mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud berupa
interaksi dalam membentuk pengalaman belajar bahan tertulis atau bahan tidak tertulis. Kedua,
bahasanya. Keefektifan dapat dilihat dari (a) bahan ajar merupakan informasi, alat, atau teks
pengimplementasian bahan ajar di kelas, (b) yang diperlukan pengajar untuk perencanaan
pengamatan terhadap kemanfaatan saat dipakai, dan penelaahan implementasi pembelajaran.
dan (c) kemanfaatan setelah dipakai untuk Ketiga, bahan ajar adalah seperangkat materi
menentukan efek-efek sebenarnya dari materi. yang disusun secara sistematis baik tertulis
Untuk menentukan keefektifan bahan ajar maupun tidak tertulis sehingga tercipta
tidak cukup dilakukan telaah validasi, tetapi lingkungan atau suasana yang memungkinkan
harus dilakukan pengimplementasian bahan ajar siswa untuk belajar.
di dalam kelas. Bahan ajar merupakan seperangkat materi
yang
dikembangkan
Pengimplementasian yang dilakukan di kelas pembelajaran yang disusun secara sistematis
sesungguhnya dalam bentuk pembelajaran berdasarkan kompetensi yang akan dikuasai
nyata. Dalam pembelajaran nyata dilakukan siswa
observasi terhadap (a) kenyamanan aktivitas Berdasarkan uraian tersebut, dapat diartikan
dalam kegiatan
pembelajaran.
guru sesuai dengan pembelajaran, (b) bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan,
kenyamanan aktivitas siswa, dan (c) ketuntasan informasi, alat, dan teks yang digunakan sebagai
belajar siswa dalam pebelajaran menggunakan pedoman bagi guru maupun siswa dalam proses
bahan ajar.
pembelajaran. Penyusunan bahan ajar bertujuan
Jenis Bahan Ajar
menyediakan, membantu, dan memudahkan
Sunendar (dalam Hotimah siswa dalam proses pembelajaran. Dengan
Menurut
2014:43) bahan ajar dibagi menjadi empat jenis demikian penyusunan bahan ajar harus didesain
yaitu (a) bahan ajar cetak seperti handout, dengan baik dan berkualitas.
model, buku, lembar kerja siswa, foto/gambar, Bahan ajar yang berkualitas adalah bahan
(b) bahan ajar dengar seperti kaset, radio, ajar yang memiliki kualitas baik dan efektif
piringan hitam, dan compact disk audio, (c) dalam membantu siswa belajar bahasa
bahan ajar pandang seperti video compact disk, Indonesia. Untuk mengetahui tingkat kebaikan
film, blog, (d) bahan ajar multimedia interaktif bahan ajar dilakukan penganalisisan dengan
seperti CIA (Computer Assisted Instruction), kriteria yang dapat mendukung bahan ajar
CD multimedia pembelajaran interaktif, dan menjadi berkualitas. Kriteria yang digunakan
bahan ajar berbasis web (web based learning adalah kriteria hasil pengembangan yang
materials ). Berdasarkan uraian pengelompokan dikemukakan Nieveen (dalam Sodiq 2010:63)
jenis bahan ajar di atas, bahan ajar yang yaitu (a) kevalidan (validity), (b) kepraktisan
dikembangkan dalam penelitian ini termasuk (practicality), (c) keefektifan (effectiveness).
bahan ajar cetak berupa buku siswa. Bahan ajar Penentuan kevalidan produk dikaitkan dua hal
cetak dipilih sebab bentuk cetak dapat cetak dipilih sebab bentuk cetak dapat
2. Membantu siswa dalam memperoleh bahan perangkat lain seperti komputer ataupun
ajar selain buku siswa.
jaringan internet. Penyusunan bahan ajar dapat memberikan Jenis buku siswa dipilih karena peneliti
peluang bagi siswa untuk menambah hanya mengembangkan satu materi ajar secara
pengetahuan dan wawasan lebih banyak lagi. lengkap dan bisa digunakan siswa bersama guru
Siswa belajar mengekspresikan kemampuan di sekolah maupun di rumah. Bahan ajar yang
yang dimiliki serta memberi kemudahan dalam didesain adalah buku siswa yang dibuat dalam
mempelajari setiap kompetensi yang harus bentuk buku cetak yang dapat digunakan kapan
dikuasai. Semakin banyak pilihan bahan ajar, saja. Bahan ajar cetak memiliki kelebihan, di
semakin baik pula tingkat pengetahuan dan antaranya (1) bahan cetak atau tertulis biasanya
wawasannya, serta dapat memudahkan guru dan menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan
siswa dalam proses pembelajaran. bagi seorang guru atau siswa, bagian mana yang
3. Memudahkan guru dalam melaksanakan akan dipelajari, (2) Biaya pengadaan relatif
pembelajaran.
sedikit, (3) Bahan tertulis cepat digunakan dan
sebagai pengelola pembelajaran dapat dipindah-pindah secara mudah, (4) Bahan
Guru
memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tertulis ringan dan dapat dibaca di mana saja, (5)
pembelajaran. Penyusunan bahan ajar harus Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi
dilakukan dengan tujuan dapat mempermudah pembaca untuk melakukan aktivitas seperti
guru dalam melaksanakan tugasnya. Dengan menandai, mencatat, (6) Bahan tertulis dapat
demikian, perlu kejelasan dalam program yang dinikmati sebagai sebuah dokumen yang
disusun, langkah-langkah kegiatan, serta bernilai besar, (7) Pembaca dapat mengatur
informasi yang benar dan menarik. tempo secara mandiri. Dengan demikian bahan
ajar yang didesain ke dalam bentuk buku siswa
Menulis
diharapkan memudahkan aktivitas belajar
Hakikat dari Menulis
mengajar di kelas. Menurut Akhadiah(1999:13)menyatakanbahwa menulisadalah
suatu
aktivitaskomunikasi
Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan
Tulisanitu terdiriatas Bahan ajar diperuntukkan membantu siswa
mediumnya.
yangbermakna. dan guru dalam proses pembelajaran. Menurut
rangkaianhuruf-huruf
Dalamkomunikasi
Ahmadi (2014:159) menjelaskan tujuan dalam tertulisterdapatempatunsuryang terlibatyaitu, penyusunan bahan ajar yaitu:
penulissebagaipenyampaianpesan atau
1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai. isitulisan,saluranataumedium Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan
tulisan,danpembacasebagaipenerimapesan. tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan
Gie(2002:3)menulismemilikiarti kebutuhan siswa, yaitu bahan ajar yang sesuai
Menurut
yangsamadenganmengarang yaitu segenap dengan karakteristik siswa dan setting atau
rangkaiankegiatanseseorangmengungkapkangag lingkungan sosial siswa. Penyusunan bahan ajar
asan dan menyampaikanmelaluibahasatulis dilakukan melalui proses analisis kebutuhan
kepadamasyarakatpembaca untukdipahami. yang disesuaikan dengan kurikulum yang
sama juga dikatakan berlaku. Melalui proses ini diharapkan siswa
Pendapat
yang
Nurudin(2010:4)menulismerupakansegenap memiliki bahan ajar yang tepat. Bahan ajar yang
kegiatanseseorangdalam diperoleh melalui hasil analisis kebutuhan
rangkaian
rangkamengungkapkangagasandan tersebut akan memperoleh hasil yang berbeda.
menyampaikannyamelaluibahasatulis Hal yang menjadi pertimbangan untuk
kepadaoranglain agarmudah dipahami.Dari dianalisis di antaranya adalah siswa itu sendiri
beberapapendapatahli
yang menjadi subjek pembelajar, bagaimana tersebutdapatdisimpulkanbahwa karakter siswa, lingkungannya, serta faktor
menulisadalahsuatukegiatan manusia dalam sosial budaya. Dengan demikian siswa tidak
pikiran,perasaandan merasa asing dengan kondisi yang berbeda
menuangkanide,
gagasansendirikepadaoranglain. dengan dirinya. Siswa akan lebih tertarik dan
Tujuan dari Menulis
bersemangat. Selain itu bahan ajar pun harus
(dalam Tarigan, dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan.
Menurut
Hartig
2008:24)mengemukakan
pendapatnya pendapatnya
(2008:107) tujuanmenulisantaralain:(1)tujuanpenugasan
Wahono
Sloganadalahperkataanataukalimatpendekyang (assignmentpurpose),(2)
menarikataumencolokdanmudah tujuanalturuistik(alturuisticpurpose),(3)
diingatuntukmemberitahukansesuatu.Sloganbias TujuanPersuasif(Persuasive Purpose), (4) tujuan
anyadigunakansebagai alat propaganda.Halini informasi (informational purpose),(5) tujuan
terbuktikarenasloganbiasanyadigunakanolehsuatu pernyataan
instansiuntukmempopulerkanjatidirinya. purpose ),dan(6)tujuankreatif(creativepurpose).
Pendapat yang hampir sama juga dikatakan Tujuanpenugasaninisebenarnyatidak
Waluyo (2015:182) slogan adalah perkataan mempunyai
atau kalimat pendek yang menarik atau sekali.Penulismenulissesuatukarenaditugaskanb
tujuan
sama
mencolok sehingga mudah diingat untuk ukanatas kemauan sendiri. Pada tujuan
memberitahukan atau mengiklankan sesuatu. alturuistik(alturuisticpurpose)penulisbertujuan
Dari beberapapendapatahli tersebut terdapat untukmenyenangkanpara
banyak kesamaan antara satu sama lain. Hal pembaca,inginmenolongpembacamemahami,
itu dapat dilihat dari cara ahli mendefinisikan menghargaiperasaandan
slogan itu sendiri. Dengan demikian penalarannyadaninginmembuathiduppara
dapatdisimpulkanbahwa slogan merupakan pembacalebihmudahdanmenyenangkandengank
perkataan atau kalimat yang menarik, aryanyaitu.
mudah diingat untuk Tujuan persuasif(persuasive purpose) adalah
mencolok, dan
memberitahukan sesuatu kepada orang lain. tulisanyang
bertujuanuntukmeyakinkanpara
Jenis-jenis Slogan
pembacaakankebenarangagasanyang 1.Slogan Lingkungan Hidup adalah slogan diutarakansedangkan
yang berkaitan dengan lingkungan hidup. informasi(informational
tujuan
2.Slogan Pendidikan adalah slogan yang merupakantulisanyang
purpose )
berkaitan dengan pendidikan yang berisi bertujuanmemberiinformasiatau keteranganatau
motivasi atau yang lainnya. penerangankepadaparapembaca.
3.Slogan Kesehatan adalah slogan yang berisi Tujuanpernyataandiri(selfexpressivepurpose)erat
tentang pesan kesehatan.
hubungannya 4.Slogan Motivasi adalah slogan yang dengantujuanpernyataandiri,tulisanyang
bertujuan untuk memotivasi. bertujuanmencapainilai-nilai artistikataunilai- nilaikeseniandan tujuankreatif(creativepurpose)
Poster
merupakan tulisan
yang
bertujuan
Hakikat dari Poster
untukmemecahkanmasalah
Trianto (2007:116) poster menjernihkan, menjelajahi, serta meneliti secara
menjelaskan,
Menurut
merupakan iklan atau pengumuman yang bisa cermat
diproduksi secara massal. Biasanya, poster gagasannyasendiriagar
pikiran-pikirandan
ditulis atau dicetak di atas kertas berukuran diterima
dapatdimengertidan
olehparapembaca.Daripendapat besar dan dipasang di tempat umum. Menurut ahlitersebutpenilitimenyimpulkan
adalahmengungkapkangagasan Postermerupakanplakatyangdipasangdipinggirjal untuk memberikan informasi,memberikansolusi
anatautempatumum.Posterharus tentangsuatu
masalah,memengaruhiatau dibuatsecaramenarik,baikgambarmaupuntulisan. menghiburpembaca.
Untukmenghasilkantulisanyangmenarik, pembuatposterbisamemanfaatkanberbagaisarana
Slogan
bahasa,baikpenggunaankatayangunik, indah,
Hakikat dari Slogan
juga variasi kalimat yang tepat. Menurut Trianto (2007:114) slogan
Pendapat yang hampir sama juga dikatakan merupakan perkataan atau kalimat yang
oleh Waluyo (2015:183) poster adalah plakat menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk
yang dipasang di tempat umum, biasanya memberitahukan sesuatu. Ahli periklanan juga
dipasang dipapan-papan reklame di tempat menyebut slogan sebagai pernyataan dalam
yang strategis. Dari beberapapendapatahli susunan kata tertentu tentang suatu produk atau
tersebut memiliki banyak kesamaan. Hal ini jasa layanan yang terus-menerus diulang dalam
terlihat dari cara ahli mendefinisikan poster iklan sehingga mudah diingat orang. Menurut
yang memiliki banyak kesamaan. Dengan yang memiliki banyak kesamaan. Dengan
poster
merupakan plakat yang berbentuk iklan atau pengumuman yang diproduksi secara massal dan dipasang di tempat-tempat umum.
Jenis-jenis Poster
Menurut Waluyo (2015:183) jika dilihat dari isinya, poster dapat dikelompokan menjadi lima yang dapat diuraikan sebagai berikut. 1.Poster Niaga adalah poster yang berisi penawaran produk tertentu agar masyarakat tertarik untuk memiliki atau membeli produk. 2.Poster Kegiatan adalah poster yang berisi pemberitahuan kepada khalayak ramai tentang suatu kegiatan 3.Poster Pendidikan adalah poster yang berisi penyuluhan kepada masyarakat dengan tujuan mendidik. 4.Poster Layanan Masyarakat adalah poster yang berisi informasi yang berguna bagi masyarakat. 5.Poster karya Seni adalah poster yang berisi ekspresi yang dituangkan dalam bentuk visual.
Berdasarkan dari tujuan dibuatnya poster. Poster dapat dikelompokan menjadi sepuluh. Adapun kesepuluah
poster berdasarkan
tujuannya adalah sebagai berikut. 1.Poster Propaganda adalah poster yang memilik tujuan untuk mengembalikan semangat pembaca atas sebuah perjuangan. 2.Poster
Kampanye adalah
poster
yang
bertujuan untuk mencari simpati dari masyarakat pada saat dilakukannya pemilihan umum. 3.Poster “dicari” atau “Wanted” adalah poster yang memuat informasi orang hilang atau informasi pekerjaan. 4.Poster “Cheescake” adalah poster yang bertujuan untuk menarik perhatian publik, seperti bintang rock, artis, penyanyi. 5.Poster Film adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk memopulerkan suatu film yang diproduksi. 6.Poster Komik adalah poster yang digunakan untuk memopulerkan buku-buku komik. 7.Poster
Afirmasi adalah
poster
untuk
memotivasi pembacanya, biasanya tentang kepemimpinan. 8.Poster Riset adalah poster kegiatan riset sehingga mengundang pelaku akademik untuk ikut mengapresiasikan kegiatan tersebut. 9.Poster Kelas adalah poster yang berada di dalam kelas pelajar yang bertujuan untuk memotivasi pelajar.
10. Poster Komersial adalah poster yang hampir sama dengan Poster Niaga yaitu yang bertujuan untuk mempromosikan sesuatu.
Pendekatan Proses Hakikat dari Pendekatan Proses
Menurut Zemach (dalam Zainurrahman, 2014:8) pendekatan proses adalah pendekatan yang menekankan aspek proses sebagaimana dilalui oleh seorang penulis secara rill. Sebagai sebuah proses, menulis bukan semata-mata menuangkan ide di atas kertas. Penulis sudah tentu melalui langkah-langkah tertentu guna menciptakan sebuah tulisan. Langkah-langkah yang sistematis dari tahapan menulis akan menghasilkan tulisan yang bermutu tinggi. Dengan demikian perlu persiapan hingga langkah-langkah yang sistematis agar tulisan kita lebih bermakna. Menurut Hyland (dalam Zainurrahman, 2014:8) pendekatan proses menekankan aspek proses di mana penulis menciptakan tulisan yang mana proses-proses tersebut tidak bersifat linier melainkan rekursif. Proses rekursif adalah proses yang meniscayakan adanya perulangan di beberapa bagian. Dengan proses rekursif ini, maka seseorang penulis akan mampu mereviu kembali tulisannya dan mengoreksi kesalahan dan menutupi kekurangan-kekurangan dalam tulisannya. Bila tahapan ini berjalan baik dan sesuai niscaya tulisan yang dibuat akan memiliki nilai
lebih. Dari beberapapendapatahli tersebutdapatdisimpulkanbahwa
pendekatan proses memerlukan tahapan-tahapan yang harus dilalui di setiap tahapan penulisannya.
Tahapan-tahapan dari Pendekatan Proses
Clark
(dalam
Zainurrahman, 2014:11)menyederhanakan
langkah-langkah pendekatan proses tersebut menjadi tiga langkah rekursif, yaitu (1) persiapan menulis, (2) menulis, dan (3) kembali menulis atau revisi (prewriting, writing, and rewriting). Proses menulis yang disederhanakan oleh Irene Clark ini pada hakikatnya sama dengan apa yang disebutkan oleh ahli sebelumnya. Hanya saja penyederhanaan ini dinilai lebih memungkinkan kemudahan dalam memahami konsep menulis itu sendiri.
Pada bagian ini, peneliti menggunakan pendekatan proses yang mendukung penulisan slogan dan poster dengan mengikuti tiap-tiap item dari langkah-langkah yang disederhanakan ahli di atas. Adapun langkah-langkah tersebut sebagai berikut.
1.Persiapan Menulis (Prewriting) pengembangan desain terdapat dua kegiatan uji Pada tahap ini, seorang penulis menyiapkan
coba yaitu terbatas dan luas. Setelah kegiatan uji ide yang akan dituangkannya dalam bentuk
coba tersebut, dilakukan uji desain akhir. tulisan. Penulis wajib mengetahui apa yang
Prosedur Penelitian dan Pengembangan
harus dituliskan dan dari mana tulisan tersebut Prosedur pengembangan penelitian ini berawal. Jika tulisan tersebut merupakan tulisan
berdasarkan sepuluh langkah menurut Borg dan formal, maka model atau format baku tulisan
Gall yang dimodifikasi sesuai dengan konteks tersebut hukumnya wajib diperlukan. Dalam
dan kebutuhan pengembangan bahan ajar tahap persiapan menulis (prewriting) ada
menulis slogan dan poster dengan pendekatan tahapan yang harus dilalui seperti (a) membuat
proses siswa kelas VIII SMP yang mengacu kerangka ide, (b) mempertimbangkan pembaca,
pada masing-masing langkah penelitian dan (c) mempertimbangkan konteks.
pengembangan.
Adapun langkah-langkah
2. Menulis (Writing) tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Setelah membuat segenap perencanaan,
Sepuluh langkah penelitian dan pengembangan menyiapkan alat pendukung dalam menulis,
(menurut Borg dan Gall, 1989:789-795) sebagai menyusun kerangka ide, dan segenap
berikut.
pertimbangan, maka penulis tersebut bisa
Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal
memulai menulis. Dalam tahap ini, ada beberapa Penelitian dan pengumpulan informasi, yang hal yang harus dijaga oleh penulis, di antaranya
meliputi kajian pustaka, pengamatan atau (a) fokus, (b) konsistensi, (c) pengembangan ide
observasi kelas dan persiapan laporan awal. yang menarik, (d) pembacaan model, (e)
Penelitian awal atau analisis kebutuhan sangat pertahankan diri sebagai penulis (authorial
penting dilakukan guna memperoleh informasi voice ), (f) kejelasan, (g) tone atau nada, (h)
awal untuk melakukan pengembangan. Hal ini pengembangan paragraf.
dilakukan, melalui pengamatan kelas untuk
3. Kembali Menulis atau Revisi (Rewriting) melihat kondisi riil di lapangan. Setelah dua tahap di dalam proses menulis,
1.Perencanaan
yakni tahap persiapan menulis (Prewriting) dan
mencakup merumuskan tahap menulis (writing) dilalui sampailah pada
Perencanaan
kemampuan dan merumuskan tujuan khusus tahap ketiga yaitu tahap kembali menulis atau
untuk menentukan urutan bahan. Hal yang urgen revisi (rewriting). Proses kembali menulis atau
dalam tahap ini adalah merumuskan tujuan revisi selalu diawali oleh pembacaan ulang.
khusus yang ingin dicapai oleh produk yang Sebagaimana yang telah disebutkan pada bagian
dikembangkan. Tujuan ini dimaksudkan untuk sebelumnya, penulis bisa meminta bantuan
memberikan informasi yang tepat untuk orang lain untuk membaca atau mengomentari
mengembangkan program-program atau produk, tulisan tersebut, ataukah dibaca sendiri. Untuk
atau produk yang bisa mencapai kebutuhan ini, ada beberapa cara
sehingga
program
diujicobakan sesuai dengan tujuan khusus yang yang dapat dilakukan dalam pembacaan ulang
ingin dicapai.
dan revisi. Cara-cara tersebut di antaranya (a)
2.Pengembangan Format Produk Awal
mengambil jarak terhadap tulisan, (b) membuat Pengembangan format produk awal yang daftar revisi (revision checklist).
mencakup
penyiapan bahan-bahan pembelajaran, handbook dan alat-alat evaluasi.
METODE
Format pengembangan program yang dimaksud
Jenis Penelitian
apakah berupa bahan cetak, urutan proses, dan Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
prosedur yang sesuai.
pengembangan (research and development)
3.Uji Coba Awal
dengan model Borg dan Gall.Penelitian ini Uji coba awal dilakukan pada satu sampai digolongkan ke dalam penelitian akademis yang
tiga sekolah yang melibatkan 6-12 subjek dan dilaksanaan secara prosedur untuk menerapkan
data hasil wawancara, observasi dan instrument konsep dengan sepuluh langkah. Pemilihan
penilaian yang dikumpulkan dan dianalisis. penelitian ini dikarenakan memiliki strategi
4.Revisi Produk
dalam meningkatkan kegiatan praktik dan dapat Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil digunakan dalam dunia pendidikan khusunya
uji coba awal. Dari uji coba lapangan tersebut untuk memvalidasi produk, yaitu buku siswa
diperoleh informasi kualitatif tentang program Bahasa Indonesia yang dikembangkan. Proses
atau produk yang dikembangkan.
5.Uji Coba Lapangan
guru saat pembelajaran berlangsung dan hasil Uji coba lapangan dilakukan terhadap tiga
tes siswa setelah menggunakan buku siswa sampai lima sekolah dengan melibatkan 12-30
tersebut. Pengamatan aktivitas guru dan siswa subjek
pada saat kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan
data kuantitatif. Hasil
belajar
guru yang berbeda.
tujuan khusus yang ingin dicapai atau jika dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Waktu dan Tempat Penelitian 6.Revisi Produk
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Revisi produk dikerjakan berdasarkan hasil
Syaichona Cholil Samarinda, Kota Samarinda uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan
tahun ajaran 2016/2017.
dengan melibatkan kelompok subjek lebih besar. Dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan
Pengumpulan Data
produk dalam pencapaian
tujuan dan
Teknik Pengumpulan Data
mengumpulkan informasi. Teknik pengumpulan data penelitian ini
7.Uji Lapangan
terdiri atas.
a. Data Proses Pengembangan. sepuluh sekolah dengan melibatkan 40 siswa
Uji lapangan melibatkan lima sampai
b.Data Kualitas Produk Hasil Pengembangan. atau lebih yang disertai wawancara, observasi,
Penganalisisan Data
Penganalisisan data ini terdiri atas. kemudian dilakukan analisis.
dan penyampaian
instrument
penilaian
Teknik Penganalisisan Data.
8.Revisi Produk Akhir
1.Instrumen Penganalisisan Data. Revisi produk akhir dikerjakan berdasarkan
Prosedur Penganalisisan Data. uji lapangan.
10.Diseminasi dan Implementasi
PEMBAHASAN
Penyampaian hasil pengembangan kepada
Proses Pengembangan Bahan Ajar Menulis
para pengguna yang profesional melalui forum
Slogan dan Poster dengan Pendekatan Proses
pertemuan atau menuliskan dalam jurnal, atau
Siswa Kelas VIII SMP
dalam bentuk buku.
pengembangan buku siswa dilaksanakan sejak 1 Maret 2017 di SMP
Proses
Data dan Sumber Data
Syaichona Cholil Samarinda. Tujuan kegiatan
Data
ini adalah mengetahui kondisi kegiatan Data dalam penelian ini adalah (a) data
pembelajaran di sekolah, perumusan desain, proses pengembangan buku siswa Bahasa
validasi desain 1, uji coba terbatas desain 2, uji Indonesia kelas VIII semester genap dengan
coba luas desain 3, dan penghalusan desain. pendekatan proses dan (b) data kualitas buku
Adapun Proses pengembangan buku siswa siswa Bahasa Indonesia kelas VIII semester
melalui beberapa tahap sebagai berikut. genap dengan pendekatan proses. Adapun data
Tahap Studi Pendahuluan
yang dihasilkan berupa kualitas buku penelitian Tahap studi pendahuluan dilakukan pada 1 ini adalah
hingga 8 Maret 2017. Kegiatan pada tahap ini,
1) Kevalidan yaitu menganalisis informasi awal mengenai Data kevalidan penelitian ini adalah skor
kondisi di SMP Syaichona Cholil Samarinda. dan catatan yang diperoleh dari penilaian
Adapun hasil kegiatan yang diperoleh pada validator ahli. Data yang diperoleh dari validator
tahap ini sebagai berikut.
merupakan data kelayakan isi, kelayakan sajian,
Identifikasi Kegiatan Proses Pembelajaran
kelayakan bahasa, dan kelayakan grafika.
SMP
Syaichona
Cholil Samarinda
2) Kepraktisan merupakan sekolah yang masih menerapkan Data kepraktisan penelitian ini adalah skor
kurikulum satuan tingkat pendidikan. Langkah- dan catatan yang diperoleh dari respons siswa
langkah pembelajaran yang digunakan di dan guru terhadap buku siswa Bahasa Indonesia
sekolah ini terdiri atas: (1) pemodelan, (2) saat digunakan dan keterlaksanaan rencana
membangun materi secara bersama-sama, dan pelaksanaan pembelajaran.
(3) membangun materi secara mandiri. Hal itu
3) Keefektifan terungkap dalam data yang diambil tanggal 1 Data keefektifan penelitian ini adalah skor
Maret 2017 sebagai berikut. dan catatan diperoleh dari aktivitas siswa dan
Identifikasi Pendukung
a. Validasi Ahli Materi
Pendukung kegiatan pembelajaran yang
b. Validasi Sajian
digunakan di SMP Syaichona Cholil Samarinda
c. Validasi Ahli Bahasa
berupa LCD, buku terbitan pemerintah, dan
d. Validasi Grafika
lembar kerja siswa terbitan pihak swasta.
e. Rekapitulasi Hasil dari Keempat Validator
Identifikasi Faktor Penghambat Proses
Hasil validasi secara keseluruhan sebagai
Mengajar Bahasa Indonesia
berikut. Faktor penghambat proses mengajar di SMP
Tabel Rekapitulasi Hasil Validasi Syaichona Cholil Samarinda adalah kesulitan
Σ guru menggunakan aktivitas pembelajaran
N Validato
Rata-
sesuai kurikulum yang digunakan, minimnya
Nilai
Kategori
r Ahli
rata
pelatihan-pelatihan, diperlukan pemahaman
Baik/layak kualitas buku yang tidak sesuai.
yang mendalam terhadap materi ajar, dan
Tahap Studi Pengembangan
Baik/layak 84%
Tahap studi pengembangan desain dilaksanakan
Baik/layak mulai 16 Maret 2017. Tujuan tahap studi
3 Bahasa
Baik/layak pengembangan ini adalah mengembangkan
4 Grafika
desain berdasarkan kegiatan sebelumnya.Proses Berdasarkan tabel di atas hasil validasi rata- hasil kegiatan pada tahap inisebagai berikut.
rata yaitu 84%. Hasil ini diinterpretasikan
a. Merumuskan Kemampuan dengan skala 76%-85%, sehingga dikategorikan b.Merumuskan Tujuan Khusus untuk Urutan
baik/layak. Hasil rekapitulasi dengan kategori Bahan
tersebut, menunjukkan bahwa buku siswa yang
c. Pengembangan Format Desain Awal berjudul “Siswa Pandai Menulis Slogan dan d.Validasi Desain 1
Poster” memiliki kualitas baik/layak. Adanya
e. Revisi terhadap Desain 1 penilaian ini menjadikan buku tersebut
f. Uji Coba Terbatas baik/layak digunakan oleh siswa Kelas VIII
g. Revisi terhadap Desain 2 Semester Genap, sebagai penunjang kegiatan h.Uji Coba Luas
pembelajaran.
i. Penghalusan Desain 3
2.Kepraktisan
j. Hambatan dalam Proses Pengembangan Kepraktisan terhadap desain akhir diperoleh Desain
dari skor hasil analisis keterlaksanaan rencana k.Rekapitulasi Hasil Proses Pengembangan
pelaksanaan pembelajaran, respon guru, dan Desain
respon siswa. Adapun hasil kepraktisan terhadap
Kualitas Bahan Ajar Menulis Slogan dan
desain ini sebagai berikut.
Poster dengan Pendekatan Proses Siswa Hasil Analisis Keterlaksanaan Rencana Kelas VIII SMP
Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan uji coba desin akhir buku Jumlah skor aspek yang terlaksana dari dua siswa dilaksanakan di SMP Syaichona Cholil
pengamat adalah 104. Jumlah skor aspek Samarinda pada12 April 2017. Kegiatan ini
seluruhnya adalah 110. Hasil tersebut dianalisis bertujuan mengetahui kualitas penerapan desain
berdasarkan keterlaksanaan rencana pelaksanaan akhir. Kualitas desain ini meliputi kevalidan,
pembelajaran, memperoleh hasil yaitu 95% kepraktisan, dan keefektifan. Hasil kevalidan
dengan kategori positif. Adapun keputusan berupa skor yang diperoleh dari validasi ahli
terhadap hasil pengamatan ini, bahwa materi, sajian, bahasa, dan grafika terhadap
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan desain akhir. Hasil kepraktisan berupa skor yang
menggunakan desain akhir sesuai, sangat jelas, diperoleh
terlaksana, sangat operasional sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran, respon siswa, dan
dari keterlaksanaan
rencana
rencana pelaksanaan pembelajaran yang respon guru terhadap penerapan desain akhir.
dipersiapkan.
Hasil keefektifan berupa skor yang diperoleh Kemudian realibilitas pengamatan dari dua dari aktivitas siswa, aktivitas guru, dan tes hasil
pengamat terhadap keterlaksanaan rencana belajar terhadap desain akhir. Berikut ini hasil
pelaksanaan pembelajaran yaitu 98%. Hasil ini kegiatan dalam uji coba desain akhir.
dikategorikan reliabel, dikarenakan hasil Rekapitulasi hasil uji coba desain akhir pengamatan ini ≥ 0,75.
bertujuan memudahkan memahami hasil uji
Hasil Analisis Respons Guru dan Respons
cobadesain ini secara menyeluruh. Rekapitulasi
Siswa
hasil uji coba ini, terdiri atas hasil akhir Hasil keseluruhan respons terhadap desain
rekapitulasi dari keempat validasi dikategorikan akhir adalah 84%. Jika hasil tersebut
baik/layak, keterlaksanaan rencana pelaksanaan ditransformasikan ke dalam analisis respons
pembelajaran dikategorikan positif, realibilitas dengan skala 50%-100% berarti desain akhir
dikategorikan realible, respons guru dan siswa direspons positif. Berarti respons siswa terhadap
positif, aktivitas guru dan siswa dikategorikan buku siswa yang digunakan dalam kegiatan
sangat praktis dan sangat baik, dan perbedaan pembelajaran disukai siswa kelas VIII(direspons
hasil uji awal dan uji akhir signifikan terhadap positif).
desain akhir.
3. Keefektifan Proses Pengembangan dan Kualitas Buku
Keefektifan terhadap desain akhir berupa
Siswa Menulis Slogan dan Poster dengan
skor hasil analisis yang diperoleh dari aktivitas
Pendekatan Proses Kelas VIII SMP yang
siswa, aktivitas guru, dan hasil tes siswa.
Disukai Siswa
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk Diskusi hasil penelitian diawali pada siswa mengetahui keefektifan terhadap desain ini
Kelas VIII Semester Genap di SMP Syaichona sebagai berikut.
Cholil Samarinda yang menyukai buku siswa
Hasil Analisis Aktivitas Guru dan Aktivitas
Bahasa
Indonesia
yang menggunakan
Siswa
pendekatan proses di dalamnya. Buku siswa Hasil keseluruhan penilaian dari dua
tersebut menarik banyak perhatian siswa yang pengamat adalah 48. jumlah skor maksimal dari
ada di sekolah tersebut. Hal ini terlihat dari dua pengamat yaitu 50. Kemudian hasil
antusiasnya para siswa ketika membuka lembar penilaian
demi lembar buku yang berisikan materi berdasarkan aktivitas siswa, maka hasilnya
menulis slogan dan poster dengan pendekatan adalah 96%. Hasil ini diinterpretasikan dengan
proses. Fenomena ini terjadi disebabkan banyak skala 86%-100% aktivitas siswa sangat baik.
faktor dan salah satunya adalah buku teks yang Berarti buku siswa dengan judul “Siswa Pandai
ada di sekolah tersebut tidak mencantumkan Menulis Slogan dan Poster” pada saat digunakan
materi menulis slogan dan poster secara lengkap menunjukkan bahwa aktivitas siswa sangat baik.
seperti buku siswa yang disusun oleh peneliti.
Tes Hasil Belajar
dirancang dengan Analisis uji t dari data di atas mendapatkan
memperhatikan materi-materi ajar yang sesuai hasil, yaitu 23.22. Jika t = 23.22 dengan N= 45,
dan relevan dengan menulis slogan dan poster. tingkat kepercayaan 95% yaitu 2.015, maka
Menurut Tomlinson (1981:1) materi ajar hasil tes terhadap desain akhir dikategorikan
adalah segala hal yang digunakan oleh guru atau signifikan. Ketuntasan hasil belajar sesuai uji t,
siswa untuk memudahkan proses pembelajaran yaitu diterima.
bahasa. Pandangan tersebut, dipahami bahwa
Hambatan dalam Pelaksanaan Uji Coba
materi di dalam buku siswa tentunya harus
Desain Akhir
memudahkan siswa, sehingga siswa tidak Hambatan dalam uji coba desain akhir
dalam proses adalah motivasi siswa kurang dan hasil belajar
mengalami
kesulitan
pembelajaran. Berbeda dengan buku terbitan tidak maksimal. Hal ini terlihat dari antusias
pemerintah yang ada di sekolah, dinilai oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran dan hasil
kelemahan, sehingga tes. Selain itu, jumlah subjek 45 mengharuskan
guru
memiliki
dikhawatirkan dapat menyulitkan siswa. Kondisi proses pembelajaran dibagi menjadi dua kelas.
ini memengaruhi guru dalam menentukan materi Hal ini dikarenakan adanya peraturan dari
yang akan disampaikan kepada siswa. Karena yayasan yang mengharuskan siswa putra dan
keberhasilan siswa, bermula dari ketelitian guru putri dipisah dalam aktivitas pembelajaran.
memilih dan menentukan materi yang akan Kondisi inimenyebabkan penyampaian materi
diajarkan.
ada beberapa yang berbeda, namun tidak Persoalan tersebut, menuntut guru dapat mengurangi esensi dari uji coba desain akhir.
mengembangkan buku siswa secara mandiri.
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Desain Akhir
Adanya buku siswa yang dikembangkan oleh guru, tentunya menjadi penyelesaian dari Adanya buku siswa yang dikembangkan oleh guru, tentunya menjadi penyelesaian dari
dalam kelas juga dirancang dengan tahapan- di sekolah, diharapkan berfungsi membantu dan
tahapan yang memudahkan siswa dalam memudahkan siswa. Hal ini sejalan dengan
menerima materi pembelajaran. Oleh karena itu, pendapat Muslich (2010:52), yaitu buku
pembelajaran dirancang dalam tiga tahap, yaitu berfungsi sebagai sarana memperlancar efisiensi
(1) tahap pemodelan dengan pendekatan proses, dan
(2) tahap pembuatan slogan dan poster secara pembelajaran. Akan tetapi,guru di SMP tersebut
bersama-sama, dan (3) tahap pembuatan slogan mengalami keterbatasan waktu, aktivitas di luar
dan poster secara mandiri. jam mengajar yang padat, dan minimnya ilmu
Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa pengembangan buku siswa yang menyebabkan
Kelas VIII SMP Syaichona Cholil Samarinda. guru sulit mengembangkan buku siswa secara
Hasil dari wawancara guru dan pengamatan mandiri.
siswa, bahwa kemampuan akademik siswa di Pengembangan buku siswa harus dilakukan
SMP ini berbeda-beda. Ada yang mampu secara maksimal, agar hasilnya tepat guna.
dengan cepat menangkap materi yang diberikan Masih diterapkannya kurikulum tingkat satuan
ada yang lemah dalam memahami pelajaran. pendidikan di SMP Syaichona Cholil
Kemampuan kerja kelompok setiap siswa juga Samarinda, maka buku yang dikembangkan
berbeda-beda, biasanya siswa yang tidak mampu tentunya berorientasi pada kurikulum tersebut.
sering diam dan tidak mau berpikir, karena Berdasarkan kondisi riil di sekolah, yaitu
mereka merasa teman sekelompoknya dapat diperlukan pemahaman mendalam terhadap
menyelesaikan tugas tersebut. Oleh karena itu, materi menulis slogan dan poster yang
buku siswa ini dikembangkan dengan berhubungan
pendekatan proses di dalam aktivitasnya dan sosial.Penyelesaian
dengan
aktivitas
harapannya seluruh siswa dapat aktif melalui memahami materi menulis slogan dan poster
serangkaian aktivitas di dalam proses belajar adalah dengan menggunakan penggunaan
mengajar.
pendekatan proses. Buku siswa yang dirancang untuk proses Materi menulis slogan dan poster
belajar mengajar siswa tidaklah serta merta merupakan materi yang diajarkan di jenjang
dapat digunakan. Ada tahapan uji validasi dari SMP kelas VIII semester genap. Kedua materi