Sensus pertanian Sensus pertanian Sensus pertanian
Seuntai
Kata
ensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik
(BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan amanat Undang-Undang Nomor
16 Tahun 1997 Tentang Statistik dan mengacu pada sejumlah rekomendasi dari FAO yang menetapkan “The World
Programme for the 2010 Around Agricultural Censuses Covering Periode 2006-2015”.
S
Pelaksanaan ST2013 dilakukan secara bertahap, yaitu pencacahan lengkap usaha pertanian pada Mei 2013, dilanjutkan
dengan pendataan rinci melalui Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian pada November 2013 dan Survei
Struktur Ongkos Komoditas Pertanian Strategis dalam setiap subsektor pertanian pada Mei-Oktober 2014.
Buku Laporan Hasil Sensus Pertanian 2013 (Pencacahan Lengkap) ini merupakan hasil pencacahan lengkap usaha
pertanian pada Mei 2013. Buku ini disusun untuk memberikan gambaran rinci mengenai kondisi usaha pertanian
Indonesia tahun 2013 menurut subsektor. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada website http://st2013.bps.go.id.
Publikasi ini merupakan persembahan kedua setelah publikasi Hasil Sensus Pertanian 2013 (Angka Sementara) yang
sebelumnya dirilis pada awal September 2013. Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas bantuan
semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah ikut berpartisipasi dalam menyukseskan Sensus
Pertanian 2013.
Jakarta, 2 Desember 2013
Kepala Badan Pusat Statistik
Republik Indonesia
Dr. Suryamin, M.Sc.
1
Laporan Hasil
Sensus Pertanian
2013
H
Laporan Hasil
Sensus Pertanian 2013
asil ST2013 menunjukkan bahwa usaha pertanian di Indonesia didominasi oleh jenis usaha rumah
tangga. Hal ini tercermin dari besarnya jumlah rumah tangga usaha pertanian jika dibandingkan
dengan perusahaan pertanian berbadan hukum atau jenis usaha pertanian lainnya, yaitu selain rumah
tangga dan perusahaan pertanian berbadan hukum. Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia
hasil ST2013 tercatat sebanyak 26,14 juta rumah tangga, menurun sebesar 16,32 persen dari hasil Sensus
Pertanian 2003 (ST2003) yang tercatat sebanyak 31,23 juta rumah tangga. Sedangkan jumlah perusahaan
pertanian berbadan hukum hasil ST2013 tercatat sebanyak 4.165 perusahaan dan jenis usaha pertanian
lainnya sebanyak 5.922 unit.
Berdasarkan hasil ST2013, Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah rumah tangga usaha
pertanian terbanyak, yaitu sebanyak 4,98 juta rumah tangga. Sedangkan pada periode yang sama, Provinsi
Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum terbanyak dan
Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah usaha pertanian lainnya terbanyak. Peningkatan
jumlah rumah tangga usaha pertanian terbesar terjadi di Provinsi Papua, dengan pertumbuhan jumlah rumah
tangga usaha pertanian sebesar 56,38 persen.
Gambar 1
Jumlah Rumah Tangga Pertanian dan Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum di Indonesia,
ST2003 dan ST2013
5
Tabel 1
Jumlah Usaha Pertanian Menurut Provinsi dan Jenis Usaha, ST2003 dan ST2013
No
Provinsi
(1)
(2)
1
Aceh
2
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum
(Perusahaan)
Perubahan
ST2003 ST2013
Absolut
%
(7)
(8)
(9)
(10)
Usaha
Pertanian
Lainnya
ST2013 (Unit)
(11)
699 370
644 851
-54 519
-7,80
131
100
-31
-23,66
111
Sumatera Utara
1 492 104
1 327 759
-164 345
-11,01
455
420
-35
-7,69
352
3
Sumatera Barat
709 351
644 610
-64 741
-9,13
99
71
-28
-28,28
293
4
Riau
541 050
581 517
40 467
7,48
177
258
81
45,76
102
5
Jambi
414 986
431 589
16 603
4,00
77
123
46
59,74
120
6
Sumatera Selatan
971 458
958 724
-12 734
-1,31
118
178
60
50,85
46
7
Bengkulu
280 964
277 136
-3 828
-1,36
41
77
36
87,80
128
1 293 192
1 226 455
-66 737
-5,16
92
123
31
33,70
127
139 315
124 970
-14 345
-10,30
43
55
12
27,91
66
74 195
69 991
-4 204
-5,67
6
35
29
483,33
10
8
Lampung
9
Kepulauan Bangka Belitung
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
52 583
12 287
-40 296
-76,63
48
31
-17
-35,42
28
12
Jawa Barat
4 345 148
3 058 612
-1 286 536
-29,61
480
479
-1
-0,21
397
13
Jawa Tengah
5 770 801
4 290 619
-1 480 182
-25,65
242
225
-17
-7,02
579
14
DI Yogyakarta
574 920
495 781
-79 139
-13,77
44
20
-24
-54,55
90
15
Jawa Timur
6 314 370
4 978 358
-1 336 012
-21,16
653
410
-243
-37,21
1 083
16
Banten
898 021
592 841
-305 180
-33,98
78
98
20
25,64
58
17
Bali
492 394
408 233
-84 161
-17,09
63
84
21
33,33
406
18
Nusa Tenggara Barat
719 875
600 613
-119 262
-16,57
65
53
-12
-18,46
98
19
Nusa Tenggara Timur
729 483
778 854
49 371
6,77
35
37
2
5,71
500
20
Kalimantan Barat
614 738
627 638
12 900
2,10
168
275
107
63,69
72
21
Kalimantan Tengah
302 414
270 914
-31 500
-10,42
97
228
131
135,05
164
22
Kalimantan Selatan
471 972
432 328
-39 644
-8,40
122
125
3
2,46
112
23
Kalimantan Timur
203 179
180 614
-22 565
-11,11
118
214
96
81,36
38
24
Kalimantan Utara
38 948
44 735
5 787
14,86
38
28
-10
-26,32
–
25
Sulawesi Utara
324 374
253 503
-70 871
-21,85
91
50
-41
-45,05
267
26
Sulawesi Tengah
396 622
401 891
5 269
1,33
60
49
-11
-18,33
131
27
Sulawesi Selatan
1 082 251
980 946
-101 305
-9,36
135
80
-55
-40,74
129
28
Sulawesi Tenggara
314 011
316 262
2 251
0,72
18
32
14
77,78
20
29
Gorontalo
133 083
122 515
-10 568
-7,94
42
26
-16
-38,10
23
30
Sulawesi Barat
167 098
185 847
18 749
11,22
18
14
-4
-22,22
23
31
Maluku
184 376
175 362
-9 014
-4,89
57
52
-5
-8,77
235
32
Maluku Utara
129 246
130 233
987
0,76
21
20
-1
-4,76
69
33
Papua Barat
75 790
70 223
-5 567
-7,35
32
41
9
28,13
30
34
Papua
280 502
438 658
158 156
56,38
46
54
8
17,39
15
31 232 184
26 135 469
-5 096 715
-16,32
4 010
4 165
155
3,87
5 922
Indonesia
6
Rumah Tangga Usaha Pertanian
(Rumah Tangga)
Perubahan
ST2003
ST2013
Absolut
%
(3)
(4)
(5)
(6)
Gambar 2
Peta Sebaran Rumah Tangga Usaha Pertanian, ST2013
7
Subsektor Tanaman Pangan terlihat mendominasi usaha pertanian di Indonesia. ST2013 mencatat bahwa
jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak di Indonesia adalah di Subsektor Tanaman Pangan dan
Subsektor Peternakan. Jumlah rumah tangga usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan adalah sebanyak
17,73 juta rumah tangga dan jumlah rumah tangga usaha pertanian Subsektor Peternakan adalah sebanyak
12,97 juta rumah tangga.
Subsektor Perikanan yang terdiri dari kegiatan Budidaya Ikan dan kegiatan Penangkapan Ikan, merupakan
subsektor yang memiliki jumlah rumah tangga usaha pertanian paling sedikit dari hasil ST2013. Jumlah rumah
tangga usaha pertanian Subsektor Perikanan kegiatan Penangkapan Ikan sebanyak 0,86 juta rumah tangga,
kegiatan Budidaya Ikan sebanyak 1,19 juta rumah tangga.
Penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian terbesar hasil ST2013 dibandingkan ST2003 terjadi di
Subsektor Hortikultura, yang mencapai 37,40 persen (6,34 juta rumah tangga). Sedangkan pada periode yang
sama, Subsektor Kehutanan mengalami penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian paling rendah,
yaitu tercatat hanya sebesar 0,66 persen (44,98 ribu rumah tangga).
Gambar 3
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian di Indonesia Menurut Subsektor,
ST2003 dan ST2013
*) Satu rumah tangga usaha pertanian dapat mengusahakan lebih dari 1 subsektor usaha pertanian, sehingga jumlah rumah tangga usaha
pertanian di Sektor Pertanian bukan merupakan penjumlahan rumah tangga usaha pertanian dari masing-masing subsektor
8
Usaha pertanian ditinjau dari banyaknya perusahaan pertanian berbadan hukum, terlihat didominasi oleh
perusahaan di Subsektor Perkebunan dan Kehutanan. Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum
Subsektor Perkebunan hasil ST2013 adalah sebanyak 2.216 perusahaan, sedangkan jumlah perusahaan
pertanian berbadan hukum Subsektor Kehutanan adalah sebanyak 656 perusahaan.
Subsektor Tanaman Pangan ternyata merupakan subsektor yang memilki jumlah perusahaan pertanian
berbadan hukum paling sedikit, diikuti oleh Subsektor Hortikultura. Jumlah perusahaan pertanian berbadan
hukum Subsektor Tanaman Pangan hasil ST2013 tercatat sebanyak 114 perusahaan, sedangkan jumlah
perusahaan pertanian berbadan hukum Subsektor Hortikultura tercatat sebanyak 185 perusahaan.
Perusahaan pertanian berbadan hukum hasil ST2013 dibandingkan hasil ST2003 mengalami pertumbuhan
sebesar 3,87 persen. Pertumbuhan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum tertinggi terjadi di
Subsektor Peternakan, yang tumbuh sebesar 33,89 persen (161 perusahaan). Sedangkan penurunan
perusahaan pertanian berbadan hukum terjadi di Subsektor Hortikultura, Perikanan kegiatan Budidaya Ikan,
Perikanan kegiatan Penangkapan Ikan, dan Kehutanan. Penurunan tersebut terjadi masing-masing sebesar
17,78 persen (40 perusahaan), 46,35 persen (241 perusahaan), 9,91 persen (11 perusahaan), dan 10,14
persen (74 perusahaan).
Gambar 4
Jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum di Indonesia Menurut Subsektor,
ST2003 dan ST2013
9
Tabel 2
Jumlah Usaha Pertanian Menurut Subsektor dan Jenis Usaha, Tahun 2003 dan 2013
Rumah Tangga Usaha Pertanian
(Rumah Tangga)
No,
Sektor/Subsektor
Perubahan
ST2003
(1)
(2)
(3)
Perubahan
ST2013
ST2003
Absolut
Sektor Pertanian *)
Perusahaan Pertanian Berbadan
Hukum (Perusahaan)
(4)
(5)
31 232 184
26 135 469
-5 096 715
ST2013
%
Absolut
%
Usaha
Pertanian
Lainnya
ST2013
(Unit)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
-16,32
4 010
4 165
155
3,87
5 922
SUBSekToR
1.
18 708 052
17 728 162
-979 890
-5,24
87
114
27
31,03
1 316
Padi
14 206 355
14 147 861
-58 494
-0,41
69
75
6
8,70
589
Tanaman Pangan
Palawija
10 941 919
8 624 228
-2 317 691
-21,18
18
47
29
161,11
950
Hortikultura
16 937 617
10 602 142
-6 335 475
-37,40
225
185
-40
-17,78
1 455
3.
Perkebunan
14 128 539
12 770 571
-1 357 968
-9,61
1 862
2 216
354
19,01
1 451
4.
Peternakan
18 595 824
12 969 206
-5 626 618
-30,26
475
636
161
33,89
2 196
5.
Perikanan
2 489 681
1 975 249
-514 432
-20,66
631
379
-252
-39,94
979
985 418
1 187 604
202 186
20,52
520
279
-241
-46,35
950
2.
Budidaya Ikan
1 569 048
864 506
-704 542
-44,90
111
100
-11
-9,91
35
6.
Kehutanan
6 827 937
6 782 956
-44 981
-0,66
730
656
-74
-10,14
964
7
Jasa Pertanian
1 846 140
1 078 308
-767 832
-41,59
Penangkapan Ikan
*) Satu rumah tangga usaha pertanian dapat mengusahakan lebih dari 1 subsektor usaha pertanian, sehingga jumlah rumah tangga usaha
pertanian di Sektor Pertanian bukan merupakan penjumlahan rumah tangga usaha pertanian dari masing-masing subsektor
Dari hasil ST2013, usaha pertanian lainnya di Subsektor Peternakan memiliki jumlah usaha pertanian
terbanyak, yaitu sebanyak 2.196 usaha, diikuti oleh Subsektor Hortikultura yang tercatat memiliki jumlah
usaha pertanian sebanyak 1.455 usaha. Sedangkan Subsektor Kehutanan pada tahun 2013 merupakan
subsektor dengan jumlah usaha pertanian lainnya paling sedikit (964 usaha).
10
Apabila diklasifikasikan menurut golongan luas lahan, pada tahun 2003 terlihat bahwa jumlah rumah tangga
usaha pertanian yang menguasai lahan kurang dari 0,50 Ha (5.000 m2) mendominasi jumlah rumah tangga
usaha pertanian di Indonesia. Kondisi yang hampir serupa terjadi pada tahun 2013. Tercatat bahwa pada
tahun 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan luas lahan yang dikuasai kurang dari 0,10 Ha (1.000
m2) adalah sebesar 4,34 juta rumah tangga, mengalami penurunan sebesar 53,75 persen dibandingkan tahun
2003, yang tercatat sebanyak 9,38 juta rumah tangga. Rumah tangga usaha pertanian dengan luas lahan yang
dikuasai antara 0,10–0,19 Ha (1.000–1.999 m2) pada tahun 2013 adalah sebanyak 3,55 juta rumah tangga,
menurun sebesar 1,45 persen bila dibandingkan dengan tahun 2003 yang tercatat sebanyak 3,6 juta rumah
tangga.
Golongan luas lahan 0,20–0,49 Ha (2.000–4.999 m2) tercatat mempunyai jumlah rumah tangga usaha
pertanian sebanyak 6,73 juta rumah tangga pada ST2013, menurun sebanyak 83,58 ribu rumah tangga jika
dibandingkan tahun 2003. Sedangkan untuk golongan luas lahan yang dikuasai lebih dari 0,50 Ha (5.000 m2),
jumlah usaha rumah tangga pertanian hasil ST2013 sedikit meningkat dibandingkan dengan hasil ST2003.
Gambar 5
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Golongan Luas Lahan yang Dikuasai,
ST2003 dan ST2013
Golongan Luas Lahan yang Dikuasai (m2)
11
Tabel 3
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Golongan Luas Lahan yang Dikuasai,
ST2003 dan ST2013
Perubahan
No.
Golongan Luas Lahan (m2)
ST2003
ST2013
Absolut
%
(6)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Kata
ensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik
(BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan amanat Undang-Undang Nomor
16 Tahun 1997 Tentang Statistik dan mengacu pada sejumlah rekomendasi dari FAO yang menetapkan “The World
Programme for the 2010 Around Agricultural Censuses Covering Periode 2006-2015”.
S
Pelaksanaan ST2013 dilakukan secara bertahap, yaitu pencacahan lengkap usaha pertanian pada Mei 2013, dilanjutkan
dengan pendataan rinci melalui Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian pada November 2013 dan Survei
Struktur Ongkos Komoditas Pertanian Strategis dalam setiap subsektor pertanian pada Mei-Oktober 2014.
Buku Laporan Hasil Sensus Pertanian 2013 (Pencacahan Lengkap) ini merupakan hasil pencacahan lengkap usaha
pertanian pada Mei 2013. Buku ini disusun untuk memberikan gambaran rinci mengenai kondisi usaha pertanian
Indonesia tahun 2013 menurut subsektor. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada website http://st2013.bps.go.id.
Publikasi ini merupakan persembahan kedua setelah publikasi Hasil Sensus Pertanian 2013 (Angka Sementara) yang
sebelumnya dirilis pada awal September 2013. Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas bantuan
semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah ikut berpartisipasi dalam menyukseskan Sensus
Pertanian 2013.
Jakarta, 2 Desember 2013
Kepala Badan Pusat Statistik
Republik Indonesia
Dr. Suryamin, M.Sc.
1
Laporan Hasil
Sensus Pertanian
2013
H
Laporan Hasil
Sensus Pertanian 2013
asil ST2013 menunjukkan bahwa usaha pertanian di Indonesia didominasi oleh jenis usaha rumah
tangga. Hal ini tercermin dari besarnya jumlah rumah tangga usaha pertanian jika dibandingkan
dengan perusahaan pertanian berbadan hukum atau jenis usaha pertanian lainnya, yaitu selain rumah
tangga dan perusahaan pertanian berbadan hukum. Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia
hasil ST2013 tercatat sebanyak 26,14 juta rumah tangga, menurun sebesar 16,32 persen dari hasil Sensus
Pertanian 2003 (ST2003) yang tercatat sebanyak 31,23 juta rumah tangga. Sedangkan jumlah perusahaan
pertanian berbadan hukum hasil ST2013 tercatat sebanyak 4.165 perusahaan dan jenis usaha pertanian
lainnya sebanyak 5.922 unit.
Berdasarkan hasil ST2013, Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah rumah tangga usaha
pertanian terbanyak, yaitu sebanyak 4,98 juta rumah tangga. Sedangkan pada periode yang sama, Provinsi
Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum terbanyak dan
Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah usaha pertanian lainnya terbanyak. Peningkatan
jumlah rumah tangga usaha pertanian terbesar terjadi di Provinsi Papua, dengan pertumbuhan jumlah rumah
tangga usaha pertanian sebesar 56,38 persen.
Gambar 1
Jumlah Rumah Tangga Pertanian dan Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum di Indonesia,
ST2003 dan ST2013
5
Tabel 1
Jumlah Usaha Pertanian Menurut Provinsi dan Jenis Usaha, ST2003 dan ST2013
No
Provinsi
(1)
(2)
1
Aceh
2
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum
(Perusahaan)
Perubahan
ST2003 ST2013
Absolut
%
(7)
(8)
(9)
(10)
Usaha
Pertanian
Lainnya
ST2013 (Unit)
(11)
699 370
644 851
-54 519
-7,80
131
100
-31
-23,66
111
Sumatera Utara
1 492 104
1 327 759
-164 345
-11,01
455
420
-35
-7,69
352
3
Sumatera Barat
709 351
644 610
-64 741
-9,13
99
71
-28
-28,28
293
4
Riau
541 050
581 517
40 467
7,48
177
258
81
45,76
102
5
Jambi
414 986
431 589
16 603
4,00
77
123
46
59,74
120
6
Sumatera Selatan
971 458
958 724
-12 734
-1,31
118
178
60
50,85
46
7
Bengkulu
280 964
277 136
-3 828
-1,36
41
77
36
87,80
128
1 293 192
1 226 455
-66 737
-5,16
92
123
31
33,70
127
139 315
124 970
-14 345
-10,30
43
55
12
27,91
66
74 195
69 991
-4 204
-5,67
6
35
29
483,33
10
8
Lampung
9
Kepulauan Bangka Belitung
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
52 583
12 287
-40 296
-76,63
48
31
-17
-35,42
28
12
Jawa Barat
4 345 148
3 058 612
-1 286 536
-29,61
480
479
-1
-0,21
397
13
Jawa Tengah
5 770 801
4 290 619
-1 480 182
-25,65
242
225
-17
-7,02
579
14
DI Yogyakarta
574 920
495 781
-79 139
-13,77
44
20
-24
-54,55
90
15
Jawa Timur
6 314 370
4 978 358
-1 336 012
-21,16
653
410
-243
-37,21
1 083
16
Banten
898 021
592 841
-305 180
-33,98
78
98
20
25,64
58
17
Bali
492 394
408 233
-84 161
-17,09
63
84
21
33,33
406
18
Nusa Tenggara Barat
719 875
600 613
-119 262
-16,57
65
53
-12
-18,46
98
19
Nusa Tenggara Timur
729 483
778 854
49 371
6,77
35
37
2
5,71
500
20
Kalimantan Barat
614 738
627 638
12 900
2,10
168
275
107
63,69
72
21
Kalimantan Tengah
302 414
270 914
-31 500
-10,42
97
228
131
135,05
164
22
Kalimantan Selatan
471 972
432 328
-39 644
-8,40
122
125
3
2,46
112
23
Kalimantan Timur
203 179
180 614
-22 565
-11,11
118
214
96
81,36
38
24
Kalimantan Utara
38 948
44 735
5 787
14,86
38
28
-10
-26,32
–
25
Sulawesi Utara
324 374
253 503
-70 871
-21,85
91
50
-41
-45,05
267
26
Sulawesi Tengah
396 622
401 891
5 269
1,33
60
49
-11
-18,33
131
27
Sulawesi Selatan
1 082 251
980 946
-101 305
-9,36
135
80
-55
-40,74
129
28
Sulawesi Tenggara
314 011
316 262
2 251
0,72
18
32
14
77,78
20
29
Gorontalo
133 083
122 515
-10 568
-7,94
42
26
-16
-38,10
23
30
Sulawesi Barat
167 098
185 847
18 749
11,22
18
14
-4
-22,22
23
31
Maluku
184 376
175 362
-9 014
-4,89
57
52
-5
-8,77
235
32
Maluku Utara
129 246
130 233
987
0,76
21
20
-1
-4,76
69
33
Papua Barat
75 790
70 223
-5 567
-7,35
32
41
9
28,13
30
34
Papua
280 502
438 658
158 156
56,38
46
54
8
17,39
15
31 232 184
26 135 469
-5 096 715
-16,32
4 010
4 165
155
3,87
5 922
Indonesia
6
Rumah Tangga Usaha Pertanian
(Rumah Tangga)
Perubahan
ST2003
ST2013
Absolut
%
(3)
(4)
(5)
(6)
Gambar 2
Peta Sebaran Rumah Tangga Usaha Pertanian, ST2013
7
Subsektor Tanaman Pangan terlihat mendominasi usaha pertanian di Indonesia. ST2013 mencatat bahwa
jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak di Indonesia adalah di Subsektor Tanaman Pangan dan
Subsektor Peternakan. Jumlah rumah tangga usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan adalah sebanyak
17,73 juta rumah tangga dan jumlah rumah tangga usaha pertanian Subsektor Peternakan adalah sebanyak
12,97 juta rumah tangga.
Subsektor Perikanan yang terdiri dari kegiatan Budidaya Ikan dan kegiatan Penangkapan Ikan, merupakan
subsektor yang memiliki jumlah rumah tangga usaha pertanian paling sedikit dari hasil ST2013. Jumlah rumah
tangga usaha pertanian Subsektor Perikanan kegiatan Penangkapan Ikan sebanyak 0,86 juta rumah tangga,
kegiatan Budidaya Ikan sebanyak 1,19 juta rumah tangga.
Penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian terbesar hasil ST2013 dibandingkan ST2003 terjadi di
Subsektor Hortikultura, yang mencapai 37,40 persen (6,34 juta rumah tangga). Sedangkan pada periode yang
sama, Subsektor Kehutanan mengalami penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian paling rendah,
yaitu tercatat hanya sebesar 0,66 persen (44,98 ribu rumah tangga).
Gambar 3
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian di Indonesia Menurut Subsektor,
ST2003 dan ST2013
*) Satu rumah tangga usaha pertanian dapat mengusahakan lebih dari 1 subsektor usaha pertanian, sehingga jumlah rumah tangga usaha
pertanian di Sektor Pertanian bukan merupakan penjumlahan rumah tangga usaha pertanian dari masing-masing subsektor
8
Usaha pertanian ditinjau dari banyaknya perusahaan pertanian berbadan hukum, terlihat didominasi oleh
perusahaan di Subsektor Perkebunan dan Kehutanan. Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum
Subsektor Perkebunan hasil ST2013 adalah sebanyak 2.216 perusahaan, sedangkan jumlah perusahaan
pertanian berbadan hukum Subsektor Kehutanan adalah sebanyak 656 perusahaan.
Subsektor Tanaman Pangan ternyata merupakan subsektor yang memilki jumlah perusahaan pertanian
berbadan hukum paling sedikit, diikuti oleh Subsektor Hortikultura. Jumlah perusahaan pertanian berbadan
hukum Subsektor Tanaman Pangan hasil ST2013 tercatat sebanyak 114 perusahaan, sedangkan jumlah
perusahaan pertanian berbadan hukum Subsektor Hortikultura tercatat sebanyak 185 perusahaan.
Perusahaan pertanian berbadan hukum hasil ST2013 dibandingkan hasil ST2003 mengalami pertumbuhan
sebesar 3,87 persen. Pertumbuhan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum tertinggi terjadi di
Subsektor Peternakan, yang tumbuh sebesar 33,89 persen (161 perusahaan). Sedangkan penurunan
perusahaan pertanian berbadan hukum terjadi di Subsektor Hortikultura, Perikanan kegiatan Budidaya Ikan,
Perikanan kegiatan Penangkapan Ikan, dan Kehutanan. Penurunan tersebut terjadi masing-masing sebesar
17,78 persen (40 perusahaan), 46,35 persen (241 perusahaan), 9,91 persen (11 perusahaan), dan 10,14
persen (74 perusahaan).
Gambar 4
Jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum di Indonesia Menurut Subsektor,
ST2003 dan ST2013
9
Tabel 2
Jumlah Usaha Pertanian Menurut Subsektor dan Jenis Usaha, Tahun 2003 dan 2013
Rumah Tangga Usaha Pertanian
(Rumah Tangga)
No,
Sektor/Subsektor
Perubahan
ST2003
(1)
(2)
(3)
Perubahan
ST2013
ST2003
Absolut
Sektor Pertanian *)
Perusahaan Pertanian Berbadan
Hukum (Perusahaan)
(4)
(5)
31 232 184
26 135 469
-5 096 715
ST2013
%
Absolut
%
Usaha
Pertanian
Lainnya
ST2013
(Unit)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
-16,32
4 010
4 165
155
3,87
5 922
SUBSekToR
1.
18 708 052
17 728 162
-979 890
-5,24
87
114
27
31,03
1 316
Padi
14 206 355
14 147 861
-58 494
-0,41
69
75
6
8,70
589
Tanaman Pangan
Palawija
10 941 919
8 624 228
-2 317 691
-21,18
18
47
29
161,11
950
Hortikultura
16 937 617
10 602 142
-6 335 475
-37,40
225
185
-40
-17,78
1 455
3.
Perkebunan
14 128 539
12 770 571
-1 357 968
-9,61
1 862
2 216
354
19,01
1 451
4.
Peternakan
18 595 824
12 969 206
-5 626 618
-30,26
475
636
161
33,89
2 196
5.
Perikanan
2 489 681
1 975 249
-514 432
-20,66
631
379
-252
-39,94
979
985 418
1 187 604
202 186
20,52
520
279
-241
-46,35
950
2.
Budidaya Ikan
1 569 048
864 506
-704 542
-44,90
111
100
-11
-9,91
35
6.
Kehutanan
6 827 937
6 782 956
-44 981
-0,66
730
656
-74
-10,14
964
7
Jasa Pertanian
1 846 140
1 078 308
-767 832
-41,59
Penangkapan Ikan
*) Satu rumah tangga usaha pertanian dapat mengusahakan lebih dari 1 subsektor usaha pertanian, sehingga jumlah rumah tangga usaha
pertanian di Sektor Pertanian bukan merupakan penjumlahan rumah tangga usaha pertanian dari masing-masing subsektor
Dari hasil ST2013, usaha pertanian lainnya di Subsektor Peternakan memiliki jumlah usaha pertanian
terbanyak, yaitu sebanyak 2.196 usaha, diikuti oleh Subsektor Hortikultura yang tercatat memiliki jumlah
usaha pertanian sebanyak 1.455 usaha. Sedangkan Subsektor Kehutanan pada tahun 2013 merupakan
subsektor dengan jumlah usaha pertanian lainnya paling sedikit (964 usaha).
10
Apabila diklasifikasikan menurut golongan luas lahan, pada tahun 2003 terlihat bahwa jumlah rumah tangga
usaha pertanian yang menguasai lahan kurang dari 0,50 Ha (5.000 m2) mendominasi jumlah rumah tangga
usaha pertanian di Indonesia. Kondisi yang hampir serupa terjadi pada tahun 2013. Tercatat bahwa pada
tahun 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan luas lahan yang dikuasai kurang dari 0,10 Ha (1.000
m2) adalah sebesar 4,34 juta rumah tangga, mengalami penurunan sebesar 53,75 persen dibandingkan tahun
2003, yang tercatat sebanyak 9,38 juta rumah tangga. Rumah tangga usaha pertanian dengan luas lahan yang
dikuasai antara 0,10–0,19 Ha (1.000–1.999 m2) pada tahun 2013 adalah sebanyak 3,55 juta rumah tangga,
menurun sebesar 1,45 persen bila dibandingkan dengan tahun 2003 yang tercatat sebanyak 3,6 juta rumah
tangga.
Golongan luas lahan 0,20–0,49 Ha (2.000–4.999 m2) tercatat mempunyai jumlah rumah tangga usaha
pertanian sebanyak 6,73 juta rumah tangga pada ST2013, menurun sebanyak 83,58 ribu rumah tangga jika
dibandingkan tahun 2003. Sedangkan untuk golongan luas lahan yang dikuasai lebih dari 0,50 Ha (5.000 m2),
jumlah usaha rumah tangga pertanian hasil ST2013 sedikit meningkat dibandingkan dengan hasil ST2003.
Gambar 5
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Golongan Luas Lahan yang Dikuasai,
ST2003 dan ST2013
Golongan Luas Lahan yang Dikuasai (m2)
11
Tabel 3
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Golongan Luas Lahan yang Dikuasai,
ST2003 dan ST2013
Perubahan
No.
Golongan Luas Lahan (m2)
ST2003
ST2013
Absolut
%
(6)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1