Sensus pertanian Sensus pertanian Sensus pertanian

Seuntai
Kata
ensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik
(BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan amanat Undang-Undang Nomor
16 Tahun 1997 Tentang Statistik dan mengacu pada sejumlah rekomendasi dari FAO yang menetapkan “The World
Programme for the 2010 Around Agricultural Censuses Covering Periode 2006-2015”.

S

Pelaksanaan ST2013 dilakukan secara bertahap, yaitu pencacahan lengkap usaha pertanian pada Mei 2013, dilanjutkan
dengan pendataan rinci melalui Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian pada November 2013 dan Survei
Struktur Ongkos Komoditas Pertanian Strategis dalam setiap subsektor pertanian pada Mei-Oktober 2014.
Buku Laporan Hasil Sensus Pertanian 2013 (Pencacahan Lengkap) ini merupakan hasil pencacahan lengkap usaha
pertanian pada Mei 2013. Buku ini disusun untuk memberikan gambaran rinci mengenai kondisi usaha pertanian
Indonesia tahun 2013 menurut subsektor. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada website http://st2013.bps.go.id.
Publikasi ini merupakan persembahan kedua setelah publikasi Hasil Sensus Pertanian 2013 (Angka Sementara) yang
sebelumnya dirilis pada awal September 2013. Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas bantuan
semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah ikut berpartisipasi dalam menyukseskan Sensus
Pertanian 2013.

Jakarta, 2 Desember 2013

Kepala Badan Pusat Statistik
Republik Indonesia

Dr. Suryamin, M.Sc.

1

Laporan Hasil
Sensus Pertanian
2013

H

Laporan Hasil
Sensus Pertanian 2013

asil ST2013 menunjukkan bahwa usaha pertanian di Indonesia didominasi oleh jenis usaha rumah
tangga. Hal ini tercermin dari besarnya jumlah rumah tangga usaha pertanian jika dibandingkan
dengan perusahaan pertanian berbadan hukum atau jenis usaha pertanian lainnya, yaitu selain rumah
tangga dan perusahaan pertanian berbadan hukum. Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia

hasil ST2013 tercatat sebanyak 26,14 juta rumah tangga, menurun sebesar 16,32 persen dari hasil Sensus
Pertanian 2003 (ST2003) yang tercatat sebanyak 31,23 juta rumah tangga. Sedangkan jumlah perusahaan
pertanian berbadan hukum hasil ST2013 tercatat sebanyak 4.165 perusahaan dan jenis usaha pertanian
lainnya sebanyak 5.922 unit.
Berdasarkan hasil ST2013, Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah rumah tangga usaha
pertanian terbanyak, yaitu sebanyak 4,98 juta rumah tangga. Sedangkan pada periode yang sama, Provinsi
Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum terbanyak dan
Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah usaha pertanian lainnya terbanyak. Peningkatan
jumlah rumah tangga usaha pertanian terbesar terjadi di Provinsi Papua, dengan pertumbuhan jumlah rumah
tangga usaha pertanian sebesar 56,38 persen.
Gambar 1
Jumlah Rumah Tangga Pertanian dan Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum di Indonesia,
ST2003 dan ST2013

5

Tabel 1
Jumlah Usaha Pertanian Menurut Provinsi dan Jenis Usaha, ST2003 dan ST2013
No


Provinsi

(1)

(2)

1

Aceh

2

Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum
(Perusahaan)
Perubahan
ST2003 ST2013
Absolut
%
(7)
(8)

(9)
(10)

Usaha
Pertanian
Lainnya
ST2013 (Unit)
(11)

699 370

644 851

-54 519

-7,80

131

100


-31

-23,66

111

Sumatera Utara

1 492 104

1 327 759

-164 345

-11,01

455

420


-35

-7,69

352

3

Sumatera Barat

709 351

644 610

-64 741

-9,13

99


71

-28

-28,28

293

4

Riau

541 050

581 517

40 467

7,48


177

258

81

45,76

102

5

Jambi

414 986

431 589

16 603


4,00

77

123

46

59,74

120

6

Sumatera Selatan

971 458

958 724


-12 734

-1,31

118

178

60

50,85

46

7

Bengkulu

280 964


277 136

-3 828

-1,36

41

77

36

87,80

128

1 293 192

1 226 455

-66 737

-5,16

92

123

31

33,70

127

139 315

124 970

-14 345

-10,30

43

55

12

27,91

66

74 195

69 991

-4 204

-5,67

6

35

29

483,33

10

8

Lampung

9

Kepulauan Bangka Belitung

10

Kepulauan Riau

11

DKI Jakarta

52 583

12 287

-40 296

-76,63

48

31

-17

-35,42

28

12

Jawa Barat

4 345 148

3 058 612

-1 286 536

-29,61

480

479

-1

-0,21

397

13

Jawa Tengah

5 770 801

4 290 619

-1 480 182

-25,65

242

225

-17

-7,02

579

14

DI Yogyakarta

574 920

495 781

-79 139

-13,77

44

20

-24

-54,55

90

15

Jawa Timur

6 314 370

4 978 358

-1 336 012

-21,16

653

410

-243

-37,21

1 083

16

Banten

898 021

592 841

-305 180

-33,98

78

98

20

25,64

58

17

Bali

492 394

408 233

-84 161

-17,09

63

84

21

33,33

406

18

Nusa Tenggara Barat

719 875

600 613

-119 262

-16,57

65

53

-12

-18,46

98

19

Nusa Tenggara Timur

729 483

778 854

49 371

6,77

35

37

2

5,71

500

20

Kalimantan Barat

614 738

627 638

12 900

2,10

168

275

107

63,69

72

21

Kalimantan Tengah

302 414

270 914

-31 500

-10,42

97

228

131

135,05

164

22

Kalimantan Selatan

471 972

432 328

-39 644

-8,40

122

125

3

2,46

112

23

Kalimantan Timur

203 179

180 614

-22 565

-11,11

118

214

96

81,36

38

24

Kalimantan Utara

38 948

44 735

5 787

14,86

38

28

-10

-26,32



25

Sulawesi Utara

324 374

253 503

-70 871

-21,85

91

50

-41

-45,05

267

26

Sulawesi Tengah

396 622

401 891

5 269

1,33

60

49

-11

-18,33

131

27

Sulawesi Selatan

1 082 251

980 946

-101 305

-9,36

135

80

-55

-40,74

129

28

Sulawesi Tenggara

314 011

316 262

2 251

0,72

18

32

14

77,78

20

29

Gorontalo

133 083

122 515

-10 568

-7,94

42

26

-16

-38,10

23

30

Sulawesi Barat

167 098

185 847

18 749

11,22

18

14

-4

-22,22

23

31

Maluku

184 376

175 362

-9 014

-4,89

57

52

-5

-8,77

235

32

Maluku Utara

129 246

130 233

987

0,76

21

20

-1

-4,76

69

33

Papua Barat

75 790

70 223

-5 567

-7,35

32

41

9

28,13

30

34

Papua

280 502

438 658

158 156

56,38

46

54

8

17,39

15

31 232 184

26 135 469

-5 096 715

-16,32

4 010

4 165

155

3,87

5 922

Indonesia

6

Rumah Tangga Usaha Pertanian
(Rumah Tangga)
Perubahan
ST2003
ST2013
Absolut
%
(3)
(4)
(5)
(6)

Gambar 2
Peta Sebaran Rumah Tangga Usaha Pertanian, ST2013

7

Subsektor Tanaman Pangan terlihat mendominasi usaha pertanian di Indonesia. ST2013 mencatat bahwa
jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak di Indonesia adalah di Subsektor Tanaman Pangan dan
Subsektor Peternakan. Jumlah rumah tangga usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan adalah sebanyak
17,73 juta rumah tangga dan jumlah rumah tangga usaha pertanian Subsektor Peternakan adalah sebanyak
12,97 juta rumah tangga.
Subsektor Perikanan yang terdiri dari kegiatan Budidaya Ikan dan kegiatan Penangkapan Ikan, merupakan
subsektor yang memiliki jumlah rumah tangga usaha pertanian paling sedikit dari hasil ST2013. Jumlah rumah
tangga usaha pertanian Subsektor Perikanan kegiatan Penangkapan Ikan sebanyak 0,86 juta rumah tangga,
kegiatan Budidaya Ikan sebanyak 1,19 juta rumah tangga.
Penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian terbesar hasil ST2013 dibandingkan ST2003 terjadi di
Subsektor Hortikultura, yang mencapai 37,40 persen (6,34 juta rumah tangga). Sedangkan pada periode yang
sama, Subsektor Kehutanan mengalami penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian paling rendah,
yaitu tercatat hanya sebesar 0,66 persen (44,98 ribu rumah tangga).
Gambar 3
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian di Indonesia Menurut Subsektor,
ST2003 dan ST2013

*) Satu rumah tangga usaha pertanian dapat mengusahakan lebih dari 1 subsektor usaha pertanian, sehingga jumlah rumah tangga usaha
pertanian di Sektor Pertanian bukan merupakan penjumlahan rumah tangga usaha pertanian dari masing-masing subsektor

8

Usaha pertanian ditinjau dari banyaknya perusahaan pertanian berbadan hukum, terlihat didominasi oleh
perusahaan di Subsektor Perkebunan dan Kehutanan. Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum
Subsektor Perkebunan hasil ST2013 adalah sebanyak 2.216 perusahaan, sedangkan jumlah perusahaan
pertanian berbadan hukum Subsektor Kehutanan adalah sebanyak 656 perusahaan.
Subsektor Tanaman Pangan ternyata merupakan subsektor yang memilki jumlah perusahaan pertanian
berbadan hukum paling sedikit, diikuti oleh Subsektor Hortikultura. Jumlah perusahaan pertanian berbadan
hukum Subsektor Tanaman Pangan hasil ST2013 tercatat sebanyak 114 perusahaan, sedangkan jumlah
perusahaan pertanian berbadan hukum Subsektor Hortikultura tercatat sebanyak 185 perusahaan.
Perusahaan pertanian berbadan hukum hasil ST2013 dibandingkan hasil ST2003 mengalami pertumbuhan
sebesar 3,87 persen. Pertumbuhan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum tertinggi terjadi di
Subsektor Peternakan, yang tumbuh sebesar 33,89 persen (161 perusahaan). Sedangkan penurunan
perusahaan pertanian berbadan hukum terjadi di Subsektor Hortikultura, Perikanan kegiatan Budidaya Ikan,
Perikanan kegiatan Penangkapan Ikan, dan Kehutanan. Penurunan tersebut terjadi masing-masing sebesar
17,78 persen (40 perusahaan), 46,35 persen (241 perusahaan), 9,91 persen (11 perusahaan), dan 10,14
persen (74 perusahaan).
Gambar 4
Jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum di Indonesia Menurut Subsektor,
ST2003 dan ST2013

9

Tabel 2
Jumlah Usaha Pertanian Menurut Subsektor dan Jenis Usaha, Tahun 2003 dan 2013
Rumah Tangga Usaha Pertanian
(Rumah Tangga)
No,

Sektor/Subsektor

Perubahan
ST2003

(1)

(2)

(3)

Perubahan

ST2013

ST2003
Absolut

Sektor Pertanian *)

Perusahaan Pertanian Berbadan
Hukum (Perusahaan)

(4)

(5)

31 232 184

26 135 469

-5 096 715

ST2013

%

Absolut

%

Usaha
Pertanian
Lainnya
ST2013
(Unit)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

-16,32

4 010

4 165

155

3,87

5 922

SUBSekToR
1.

18 708 052

17 728 162

-979 890

-5,24

87

114

27

31,03

1 316

Padi

14 206 355

14 147 861

-58 494

-0,41

69

75

6

8,70

589

Tanaman Pangan

Palawija

10 941 919

8 624 228

-2 317 691

-21,18

18

47

29

161,11

950

Hortikultura

16 937 617

10 602 142

-6 335 475

-37,40

225

185

-40

-17,78

1 455

3.

Perkebunan

14 128 539

12 770 571

-1 357 968

-9,61

1 862

2 216

354

19,01

1 451

4.

Peternakan

18 595 824

12 969 206

-5 626 618

-30,26

475

636

161

33,89

2 196

5.

Perikanan

2 489 681

1 975 249

-514 432

-20,66

631

379

-252

-39,94

979

985 418

1 187 604

202 186

20,52

520

279

-241

-46,35

950

2.

Budidaya Ikan

1 569 048

864 506

-704 542

-44,90

111

100

-11

-9,91

35

6.

Kehutanan

6 827 937

6 782 956

-44 981

-0,66

730

656

-74

-10,14

964

7

Jasa Pertanian

1 846 140

1 078 308

-767 832

-41,59

Penangkapan Ikan

*) Satu rumah tangga usaha pertanian dapat mengusahakan lebih dari 1 subsektor usaha pertanian, sehingga jumlah rumah tangga usaha
pertanian di Sektor Pertanian bukan merupakan penjumlahan rumah tangga usaha pertanian dari masing-masing subsektor

Dari hasil ST2013, usaha pertanian lainnya di Subsektor Peternakan memiliki jumlah usaha pertanian
terbanyak, yaitu sebanyak 2.196 usaha, diikuti oleh Subsektor Hortikultura yang tercatat memiliki jumlah
usaha pertanian sebanyak 1.455 usaha. Sedangkan Subsektor Kehutanan pada tahun 2013 merupakan
subsektor dengan jumlah usaha pertanian lainnya paling sedikit (964 usaha).

10

Apabila diklasifikasikan menurut golongan luas lahan, pada tahun 2003 terlihat bahwa jumlah rumah tangga
usaha pertanian yang menguasai lahan kurang dari 0,50 Ha (5.000 m2) mendominasi jumlah rumah tangga
usaha pertanian di Indonesia. Kondisi yang hampir serupa terjadi pada tahun 2013. Tercatat bahwa pada
tahun 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan luas lahan yang dikuasai kurang dari 0,10 Ha (1.000
m2) adalah sebesar 4,34 juta rumah tangga, mengalami penurunan sebesar 53,75 persen dibandingkan tahun
2003, yang tercatat sebanyak 9,38 juta rumah tangga. Rumah tangga usaha pertanian dengan luas lahan yang
dikuasai antara 0,10–0,19 Ha (1.000–1.999 m2) pada tahun 2013 adalah sebanyak 3,55 juta rumah tangga,
menurun sebesar 1,45 persen bila dibandingkan dengan tahun 2003 yang tercatat sebanyak 3,6 juta rumah
tangga.
Golongan luas lahan 0,20–0,49 Ha (2.000–4.999 m2) tercatat mempunyai jumlah rumah tangga usaha
pertanian sebanyak 6,73 juta rumah tangga pada ST2013, menurun sebanyak 83,58 ribu rumah tangga jika
dibandingkan tahun 2003. Sedangkan untuk golongan luas lahan yang dikuasai lebih dari 0,50 Ha (5.000 m2),
jumlah usaha rumah tangga pertanian hasil ST2013 sedikit meningkat dibandingkan dengan hasil ST2003.
Gambar 5
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Golongan Luas Lahan yang Dikuasai,
ST2003 dan ST2013

Golongan Luas Lahan yang Dikuasai (m2)

11

Tabel 3
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Golongan Luas Lahan yang Dikuasai,
ST2003 dan ST2013
Perubahan
No.

Golongan Luas Lahan (m2)

ST2003

ST2013
Absolut

%
(6)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1