Blog Contoh Laporan Evaluasi Program LEN

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

1 of 12

0

Lainnya

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

Blog Berikut»

mahamengasihani@gmail.com

Dasbor

Keluar

Blog ini di buat untuk memuat informasi tentang masalah-masalah penelitian,pendidikan,evaluasi pendidikan, dan hal
yang menarik lainnya!!!


BERITA

EVALUASI PENDIDIKAN

FILSAFAT

ISLAM

PENDIDIKAN

PENELITIAN

RENUNGAN

SASTRA

STATISTIKA

SENIN, 26 MARET 2012
PROFILKU


Contoh Laporan Evaluasi Program
Lihat profil
lengkapku

BAB I
PENDAHULUAN

LENCANA FACEBOOK
Zahir Makkaraka

Buat Lencana Anda

FOTOKU CAPPO

HMINEWS.COM

GPII Dukung
Netralitas dan
Independsni

KPU-Bawaslu
WALHI Aceh Apresiasi
Putusan Tindak
Pidana Kejahatan
Perkebunan
Menjahit Kembali
Merah Putih Kita
BERITA OLAHRAGA

Sempat Pimpin
Balapan, Rossi Ingin
Lawan Lorenzo

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab kita bersama baik antara pemerintah
maupun masyarakat sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal 31 ayat (1) yakni
memberi hak kepada setiap warga negara Indonesia untuk mendapatkan pengajaran.
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7 – 15 tahun wajib mengikuti pendidikan

dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah derah menjamin
terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya,
sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan
SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat.
Di bidang pembangunan pendidikan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya baik yang
berkaitan dengan peningkatan kuantitas maupun kualitasnya. Dalam prakteknya, upaya itu sering kali
menghadapi berbagai kendala. Krisis multidimensi yang terjadi di Indonesia, misalnya disinyalir telah
membawa dampak bertambahnya jumlah kelompok masyarakat yang kurang beruntung. Kondisi ini
menyebabkan semakin banyak orang yang tak mampu meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, dan merupakan masalah tersendiri dalam memberikan layanan pendidikan kepada seluruh
lapisan masyarakat.
Sistem pendidikan yang dimungkinkan dapat diterapkan untuk itu adalah sistem pendidikan
terbuka jarak jauh. Karena sistem pendidikan ini diterapkan pada jenjang pendidikan menengah
khususnya SMP, maka kita sebut dengan SMP Terbuka.
Permasalahan dalam pendidikan sangat kompleks. Salah satu alternatif pemecahanya dimulai
dari penemuan konsep SMP Terbuka oleh pemerintah yang diilhami oleh berbagai aspirasi masyarakat
lapis bawah yang disampaikan kepada Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan (sekarang Departemen

Pendidikan Nasional).
Selama lima tahun masa percepatan penuntasan Program Wajb Belajar Sembilan Tahun, dari
tahun 2003-2008 yang lalu, SMP Terbuka telah dapat menampung rata-rata sekitar 50.000 anak usia
13-15 tahun setiap tahun. Upaya ini merupakan karya besar yang ditangani secara sungguh-sungguh
oleh Kementerian Pendidikan Nasional bersama pemerintah daerah.
Pada saat ini SMP Terbuka yang operasional berjumlah 2.111 sekolah, memiliki 7.417 lokasi
Tempat Kegiatan Belajar (TKB) dengan 248.432 peserta didik secara keseluruhan. Mereka dilayani
26.248 Guru Bina di Sekolah Induk dan 15.221 Guru Pamong yang mendampingi dalam pembelajaran
siswa sehari-hari di TKB.
Salah satu SMP Terbuka yang ada di Kota Makassar adalah SMP Terbuka Ujung Tanah yang

TULISAN POPULER

Contoh Laporan
Evaluasi Program
BAB I
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Penyelenggaraan
pendidikan menjadi

tanggung jawab kita
bersama baik antara
pemerintah maupun
masyaraka...
Contoh Proposal
Penelitian Evaluasi
Program
Evaluasi Program
Pendidikan Sistem
Ganda pada SMK 5
Makassar I.
Pendahuluan A.
Latar Belakang
Memasuki kerjasama...
FUNGSI DAN
PERANAN
PENDIDIKAN
FORMAL DALAM
PENGEMBANGAN
PESERTA DIDIK

A.
Pendahuluan “
Education is not
preparation for life;
education is life itself
“ -John Dewey
Pendidikan sebagai
kebutuhan pok...

KUMPULAN TULISAN

► 2013 (10)
▼ 2012 (57)
► 12/16 - 12/23
(1)
► 12/02 - 12/09
(1)
► 11/18 - 11/25 (2)
► 10/21 - 10/28
(1)

► 10/07 - 10/14
(1)
► 09/23 09/30 (1)
► 09/16 - 09/23
(1)

Klose Pensiun Dari
Timnas Jerman

sekolah induknya adalah SMP Negeri 7 Makassar yang beralokasi di jalan Cakalang No. 2 Makassar

Marin Jalani Tes
Medis di Fiorentina

dengan jumlah TKB (tempat kegiatan belajar) sebanyak 5 TKB. Sebagai sebuah program layanan

► 09/09 09/16 (3)

Masih Cedera,
Vermaelen Jalani

Fisioterapi di Barca

pendidikan alternatif, pelaksanaan SMP Terbuka perlu dievaluasi. Data yang aktual secara kuantitatif

► 06/24 - 07/01
(1)

Agen Vidal Temui Van
Gaal Hari Ini?

ini perlu perbaikan dan penyempurnaan atau dihentikan sama sekali.

maupun kualitatif dapat dijadikan dasar dalam penetapan keputusan apakah penyelenggaraan program

Salah satu bentuk partisipasi untuk melihat pelaksanaan program SMP Terbuka Ujung Tanah di
TRIBUN TIMUR

Makassar adalah melalui evaluasi terhadap komponen konteks, input, proses dan produk dari program

UIN Alauddin Buka

Pendaftaran UMK

SMP Terbuka. Dengan harapan bahwa faktor-faktor yang dievaluasi tersebut dapat memberikan

► 06/03 06/10 (1)
► 04/22 04/29 (1)
▼ 03/25 - 04/01
(7)
ANARKISME

11/08/14 19:28

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

2 of 12

Tak Terima Ditilang,
Dua Orang Pemuda
Rusak Pos Lantas
Pelabuhan Makassar

MUI Sulsel Tolak
Gerakan ISIS

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

sumbangan berarti terhadap peningkatan efektivitas pelaksanaan program SMP Terbuka di Makassar,
yang nantinya berujung pada peningkatan mutu siswa SMP Terbuka.
B.

Tujuan Program
Program SMP Terbuka ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya

pemerintah dalam mengsukseskan wajib belajar 9 tahun, terutama diperuntukkan
HIZBUT TAHRIR
INDONESIA

HT I Pemalang
Mengadakan Liqo’
Syawal 1435 H
[FOTO] Sholat Idul
Fitri 1435 H Bersama
HT I Kediri

bagi peserta didik yang mempunyai ekonomi lemah.

C.

Sasaran Program
SMP Terbuka diperuntukkan bagi anggota masyarakat usia sekolah tertutama bagi mereka
yang tidak mampu untuk menempuh pendidikan reguler (sekolah umum), baik karena kemampuan
ekonomi, jarak tempuh, waktu dan lain-lain.

Liqo Syawal 1435 H
Bersama Tokoh dan
Ulama
Ratusan Ulama dan
Tokoh Majalengka
Hadiri Liqa Syawal
HT I
Subhanallāh! Selama
Agresi Zionis, 4.500
Bayi Palestina Lahir di
Gaza

BUKAN
KEKERASAN
TEORI PIAGET
TENTANG
PERKEMBANG
AN KOGNIT IF
(bebera...
Teori Piaget
tentang
Perkembangan
Intelektual
Anak...
Contoh Laporan
Evaluasi
Program
REV ITALISASI
GERAK
PERJUANGAN
MAHASISWA
MELAWAN K...

BAB II
Metode Monitoring dan Evaluasi
A. Jenis dan Pendekatan
Model evaluasi yang digunakan dalam memonitoring program ini adalah
model evaluasi Context-Input-Process-Product (CIPP). Tujuannya adalah untuk
mengumpulkan informasi yang akurat dalam pengambilan keputusan lebih lanjut
guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan program SMP
Terbuka di masa yang akan datang. Model CIPP digunakan karena dibutuhkan
ketersediaan informasi yang akurat dan menyeluruh.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif.
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan hasil monitoring dan evaluasi yang mendalam
dan komprehensif. Pendekatan ini digunakan untuk menangani data-data yang bersifat kuantitatif
(angka).

MANUSIA &
CINTA KASIH
Kepemimpinan
Kaum Muda;
Sebuah Ikhtiar
Menuju Keb...
► 03/18 - 03/25
(1)
► 03/11 - 03/18
(4)
► 03/04 - 03/11
(3)
► 02/26 03/04 (1)

B. Tahapan monitoring dan evaluasi
Fokus monitoring dan evaluasi berdasarkan tahapan monitoring dan evaluasi
Context-Input-Process-Product dikemukakan sebagai berikut:

► 02/19 - 02/26
(2)

a.

► 02/05 - 02/12
(3)

Penilaian konteks meliputi profil TKB (tempat kegiatan belajar), latar belakang program SMP
Terbuka Ujung Tanah, faktor geografis-demografis, dan latar belakang sosial ekonomi dan
pendidikan orang tua siswa. Informasi yang dikumpulkan digunakan sebagai dasar dalam
pertimbangan program.
b. Penilaian input meliputi peserta didik, kurikulum, bahan ajar, guru dan tenaga administrasi serta
sarana belajar. Data dikumpulkan selama tahap penilaian digunakan sebagai pengambil keputusan.
c. Penilaian proses adalah kegiatan penilaian selama pelaksanaan pendidikan. Penilaian ini berkaitan
langsung dengan pelaksanaan tutorial, aktivitas belajar, penggunaan media pembelajaran,
kemanfaatan laboratorium, kunjungan kepala sekolah, pemberian jenis tugas, fasilitas guru
pamong, dan fasilitas guru bina.
d. Penilaian produk/output, berhubungan dengan hasil pelaksanaan program. Penilaian dilakukan untuk
mengetahui sampai seberapa jauh pelaksanaan program SMP Terbuka di Ujung Tanah telah
berhasil mencapai tujuan berdasarkan kriteria yang ditetapkan, yang meliputi hasil belajar peserta
didik, nilai rerata dan jumlah kelulusan dalam ujian nasional.
Dasar kegiatan dalam evaluasi program pelaksanaan rintisan SMP Terbuka ini melalui tahapantahapan konteks, input, proses dan produk. Penggunaan model CIPP dalam evaluasi program ini
karena:
1.
Dengan model CIPP, maka kegiatan evaluasi pelaksanaan program SMP Terbuka Ujung Tanah
dapat dilakukan perbandingan yang mendasar antara data di lapangan dengan standar yang
ditentukan.
2. Dapat membuat evaluasi dan penilaian tentang pelaksanaan SMP Terbuka dilihat dari indikator
konteks, input, proses dan produk/output.
3.
Dengan model CIPP, indikator konteks, input, proses dan produk/output yang dibandingkan
tidak hanya untuk menentukan apakah ada perbedaan tujuan dengan keadaan sebenarnya, tetapi
juga dibandingkan dengan standar yang ditentukan.
Untuk memudahkan monitoring evaluasi, maka perlu dilihat indikator indikator yang terdapat
dalam konteks, input, proses dan output yang digunakan dalam monitoring evaluasi ini, yaitu:
Tabel 1 Indikator-indikator Evaluasi
Konteks

Input

1. Profil tempat

(1) Peserta

belajar
2. Latar belakang

didik

Proses
1. Pelaksanaan tutorial
2. Aktivitas belajar siswa

Output
(1) Hasil
belajar

(2) Kurikulum

3. Penggunaan media

program SMP

(3) Bahan ajar

pembelajaran

Terbuka

(4) Guru dan

5. Kunjungan Kep. Sek.

mapel.

tenaga

6. Pemberian jenis tugas

(3) Jumlah

3. Faktor geografis

(2) Nilai rerata
untuk 10

► 01/08 - 01/15
(3)
► 01/01 - 01/08
(19)

UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR

Dies Natalis ke-53:
UNM Akan Gelar
Pameran Pendidikan
Undangan Jalan
Santai dan Minggu
Gembira DIES
NATALIS UNM ke-53
Tahun 2014
UNM Goes To NUDC
2014
FIMADANI

Mengharap Pada
Allah (Raja’)
Ulama yang Berfatwa
dengan Nafsu
Pergantian Bumi dan
Langit pada Hari
Kiamat
BERITA UNIK

Lucunya Cosplay
yang Dilakukan
Kucing di Jepang
Permen Karet Unik,
Rasa Ikan
Meningkatkan Fungsi
Otak
Pepper, Robot
Pertama di Dunia
yang Memiliki
Perasaan

11/08/14 19:28

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

3 of 12

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

4. Latar belakang
sosial ekonomi dan

administrasi
(5) Sarana

pendidikan orang

7. Fasilitasi guru pamong

kelulusan

8. Fasilitasi guru bina

Download Ratusan
Referensi Jurnal
Ilmiah dalam waktu 1
Detik. Bisa ngak ya?

Belajar

tua Siswa

C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan sesungguhnya yang terjadi di
lapangan, yang kemudian dibandingkan dengan standar pengelolaan SMP Terbuka yang telah disusun
oleh Pustekom dan Dikmenum sebagai pedoman pelaksanaan.
Subjek informan dalam monitoring evaluasi ini adalah orang‑orang yang mengetahui, berkaitan
dan atau menjadi pelaku dari suatu kegiatan pendidikan, mereka diharapkan dapat memberikan
informasi secara lengkap tentang penyelenggaraan SMP Terbuka.
1. Kepala Sekolah SMP N 7 Makassar sebagai penyelenggara SMP Terbuka dan melakukan supervisi
ke Tempat Kegiatan Belajar (TKB).
2. Guru Bina di SMP Induk yang secara berkala memberikan tutorial kepada siswa di Tempat
Kegiatan Belajar
3. Guru pamong di Tempat Kegiatan Belajar yang mempunyai tugas membantu siswa belajar yang
dilakukan secara berkala di Tempat Kegiatan Belajar
4. Peserta didik SMP Terbuka Ujung Tanah
5. Masyarakat setempat yang peduli dengan adanya Tempat Kegiatan Belajar bagi peserta didik SMP
Terbuka Makassar
6. Kepala Tata Usaha SMP N 7 Makassar
Tabel 2 Data dan Sumber Data
KOMPONEN

ASPEK

INDIKATOR

SUMBER DATA

CATATAN IAN MANOPO
PEP UNJ

Uji Run Test dan Uji
Kolmogorof –
Smirnov
Uji Z, Uji Binomial dan
Uji Chi-Square
PENGIKUT
Join this site
with Google Friend
Connect

Members (12)

Already a member? Sign in

INSTRUMEN PENGUMPUL
DATA

Konteks

Input

Proses

(1) Profil tempat
belajar

Nama TKB, tahun
dibuka, SMP yang
membina, alamat TKB,
jadwal KBM, pola
pembelajaran.

Kepala
Sekolah

Pedoman wawancara

(2) Latar belakang
program SMP
Terbuka

Tujuan, sasaran

Kepala
sekolah

Pedoman angket

(3) Faktor
geografisdemografis

Jarak tempat tinggal
peserta didik dengan
TKB, transportasi ke
TKB, waktu tempuh ke
TKB

Pedoman
Pengelolaan
SMP
Terbuka

Analisis dokumen

(4) Latar belakang
sosial ekonomi
dan pendidikan
orang tua peserta
didik

Biaya-pulang pergi ke
TKB.
Tingkat pendidikan dan
ekonomi orang tua dan
alasan peserta didik
masuk SMP Terbuka.
Jumlah peserta didik,
jumlah calon peserta
didik, latar belakang
peserta didik

Peserta didik

Pedoman angket

Kepala
sekolah

Pedoman angket

(2) Kurikulum

Kurikulum yang
digunakan

Kepala
sekolah

Pedoman angket

(3)

Bahan ajar yang
digunakan

Guru
pamong

Pedoman angket

(4) Guru dan
tenaga
administra-si

Jumlah guru dan tenaga
administrasi

Guru
pamong
Guru bina

Pedoman angket

(5) Sarana
belajar

Ruang tempat belajar,
ruang perpustakaan
khusus, administarsi
laboratorium.
Tutorial di sekolah
induk, konsultasi di
TKB, guru mengajar di
TKB.

Tempat
belajar

Pedoman observasi

(1) Peserta didik

Bahan ajar

(1) Pelaksanaan
tutorial

(2) Aktivitas belajar

Belajar mandiri, diskusi
antar peserta didik,
diskusi peserta didik
dengan: pamong, guru
bantu, dan guru bina

Guru pamong
Guru bina
Tempat
belajar
Guru pamong

Pedoman angket

Pedoman angket
Pedoman angket
Pedoman observasi
Pedoman angket

11/08/14 19:28

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

4 of 12

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

(3) Penggunaan
media
pembelajar-an
(4) Kemanfaat-an
laboratori-um
dan
perpustaka-an
(5) Kunjungan
Kep. Sek.
(6) Pemberian jenis
tugas
(7) Fasilitasi guru
pamong

(8) Fasilitasi guru
bina

Produk/
Output

(1) Hasil belajar
peserta didik

(2) Nilai rerata
peserta didik
untuk 11 mata
pelajaran.
(3) Jumlah
kelulusan
peserta didik

Modul pegangan guru,
video pembelajaran,
audio pembelajaran,
OHP
Penggunaan
laboratorium

Kunjungan ke TKB
Tugas mandiri, tugas
akhir unit, tugas akhir
modul

Tempat
belajar

Pedoman observasi
Pedoman angket

Guru pamong
Guru bina
Tempat
belajar
peserta didik

Pedoman angket
Pedoman observasi

Kepala
sekolah

Pedoman angket

peserta didik

Pedoman angket

Menyusun jadwal,
membuat alokasi waktu
Guru pamong
tambahan untuk mata
pelajaran yang dianggap
sulit oleh peserta didik, Guru bina
memfasilitasi kegiatan
diskusi, membuat
catatan segala
permasalahan atau
kesulitan peserta didik,
membuat laporan
perkembangan belajar
peserta didik

Mengidentifikasi
kesulitan belajar peserta
didik, menjawab
Guru pamong

pertanyaan langsung dari
peserta didik,mengoreksi
hasi tes akhir modul,
peserta didik
melaksanakan kegiatan
tutorial, melakukan
peserta didik
penilaian.
Guru pamong
Hasil belajar tes akhir
unit, tes akhir modul
dan ulangan umum
semester.

Guru bina

Nilai rerata peserta didik Tempat
untuk 11 mata pelajaran. belajar
Jumlah kelulusan
peserta didik dalam UN.

Kepala
sekolah
Tempat
belajar

Pedoman angket
Pedoman angket

Pedoman angket
Pedoman angket
Pedoman angket
Pedoman angket

Analisis dokumen

Pedoman angket
Analisis dokumen

Teknik pengumpulan data dalam monitoring evaluasi ini terdiri dari: (1) wawancara terbuka
dan mendalam; (2) observasi/ pengamatan langsung; dan (2) dokumen tertulis.
Sasaran yang menjadi pengamatan untuk kegiatan monitoring evaluasi ini meliputi proses
pembelajaran di kelas (sekolah) untuk mengungkap data tentang proses pembelajaran di sekolah dan
kelompok belajar serta ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dan kelompok belajar.
Sedangkan dokumen yang digunakan dalam penelitian adalah arsip evaluasi hasil belajar (ujian
formatif/sumatif, UN, uji kompetensi) serta data tertulis lainnya yang dianggap perlu .
D. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, yaitu dengan
mendeskripsikan dan memaknai data dari masing masing indikator komponen konteks, input, proses
dan produk/output yang dievaluasi. Data tersebut dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan
menyajikan hasil perhitungan statistik diskriptif berupa tabel frekuensi dan presentase yang didapat dari
hasil monitoring evaluasi
Untuk memudahkan dalam monitoring evaluasi program, maka diperlukan kriteria evaluasi.

Tabel 3 Aspek- Aspek dan Kriteria Evaluasi

11/08/14 19:28

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

5 of 12

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

Variabel/Objek
Penelitian
1. Peserta Didik

ASPEK YANG
DIEVALUASI

Kriteria Keberhasilan

§ Persyaratan Administrasi

1. Ada persyaratan

(STTB/NEM) seleksi awal

administrasi
(STTB/NEM)
1 Terdapat dokumen

§ Dokumen kurikulum

2. Kurikulum

§ Silabi pembelajaran SMP

kurikulum
2. Terdapat silabi program

Terbuka

pembelajaran
1. Ada hasil kesesuaian

3.

Kegiatan Belajar

materi dengan kompetensi

§ Kesesuain materi dengan

Mengajar

kompetensi yang diajarkan
§ Persiapan Tutorial
§ Interaksi tutorial
§ Penggunaan media/modul

yang diajarkan
2. Adanya SAP
3. Terdapat Interaksi saat
tutorial
4. Tutor menggunakan

pembelajaran

media/modul
pembelajaran
§ Adanya hasil penilian
sumatif dan formatif
§ Adanya hasil penilian

4. Penilaian hasil

UAN

§ Penilaian sumatif dan formatif

belajar peserta

§ Hasil penilaian UN

didik

§ Adanya modul
pembelajaran

5.Fasilitas

§ Modul Pembelajaran

Pendidikan

§ Adanya media
pembelajaran

§ Media Pembelajaran

§ Adanya administrasi
penyelenggaraan
§ Administrasi penyelenggaraan

6. Ketenagaan

§ Fasilitasi guru bina
§ Fasilitasi guru pamong

§ Kemampuan pengelolaan
guru bina
§ Adanya guru pamong
§ Adanya hasil tes akhir
modul

§ Penilaian untuk mengetahui

7. Hasil belajar

hasil belajar peserta didik
meliputi :
·

Tes Akhir Modul (TAM)

·

Tes Akhir Semester (TAS )

§ Adanya hasil tes semester
§

Adanya hasil penilaian
UAN

§ Ujian Akhir Nasional (UAN )
§ Jumlah kelulusan dalam ujian
nasional

11/08/14 19:28

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

6 of 12

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

BAB III
Hasil Monitoring dan Evaluasi
A.
Komponen Konteks SMP Terbuka Ujung Tanah
1. Profil Tempat Kegiatan Belajar (TKB)
a. Profil Umum/Historis
SMP Terbuka Ujung Tanah memiliki 5 TKB yang jumlah siswa pasang surut berhubung karena
berbagai faktor, misalnya lokasi sekolah induk yang terlalu jauh dari TKB, adanya kerancuan antara
guru bina dengan guru pamong.
SMP Terbuka Ujung Tanah bernaung di sekolah induk yaitu SMP Negeri 7 Makassar yang
berlokasi di Jalan Cakalang No. 2 Makassar.
1) TKB Tabaringan
TKB Tabaringan merupakan salah satu TKB yang dibina oleh SMP Terbuka Ujung Tanah. TKB
Tabaringan berlokasi di SD Inpres Tabaringan yang terletak di Jalan Tinumbu Pasar Cidu Makassar.
Kegiatan belajar di TKB Tabaringan menggunakan pola belajar 2 : 4, artinya dalam satu minggu 2 hari
belajar dengan tatap muka, dan 4 hari belajar secara mandiri dengan bimbingan guru pamong. Kegiatan
belajar tatap muka dilaksanakan pada hari Jum’at dan Sabtu dengan jadwal pelajaran sebagaimana
sekolah regular. Kegiatan belajar dilaksanakan pada sore hari, setelah kegiatan belajar peserta didik
kelas reguler selesai. Selama dua hari tersebut peserta didik belajar secara tatap muka, diajar oleh guru
bidang studi sebagai guru bina. Sedangkan yang 4 hari lainnya mereka belajar mandiri di rumah tanpa
bimbingan atau kendali dari guru pamong, maupun dari guru bina.
Jarak tempat tinggal peserta didik ke sekolah Induk bervariasi, ratra-rata jarak dari rumah ke
Sekolah Induk antara 5 km sampai 10 km. Untuk pergi – pulang dari tempat tinggal siswa ke Sekolah
Induk pada umumnya peserta didik menggunakan angkot sebagai sarana transportasi. Sedangkan
peserta didik yang jaraknya dekat, biasanya berjalan kaki. Pada umumnya mereka sekali naik angkot
sudah sampai di Sekolah Induk. Peserta didik yang paling jauh jarak dari rumah ke Sekolah Induk,
paling banyak tiga kali peserta didik pindah angkot untuk sampai ke TKB.
TKB Tabaringan pada tahun ajaran 2011 membina 3 kelas, terdiri dari masing-masing satu
kelas untuk setiap tingkat yaitu kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX. Jumlah peserta didik keseluruhan
sebanyak 60 orang. Guru Pamong sekaligus penanggung jawab TKB Tabaringan adalah H Asri .
Jumlah guru bina di TKB Tabaringan sebanyak 23 orang.
2) TKB Capoa
TKB Capoa bertempat di SD Negeri Bertingkat Galangan II . Sistem pembelajaran di TKB
Capoa menggunakan pola 2 : 4. Siswa di TKB Capoa belajar 2 hari, yaitu hari Jumat dan Sabtu dengan
jadwal pelajaran sebagaimana sekolah induk. Kegiatan belajar dilaksanakan pada sore hari setelah
peserta didik SMP Negeri 7 Makassar pulang. Mereka belajar secara tatap muka, diajar oleh guru
bidang bina dari sekolah tempat TKB diselenggarakan (SMP Negeri 7), sedangkan yang 4 hari mereka
belajar mandiri di rumah tanpa bimbingan atau kendali dari guru pamong, maupun dari guru bina.
Jarak tempat tinggal siswa ke Sekolah Induk bervariasi, ratra-rata jarak dari rumah ke Sekolah
Induk antara 5 km sampai 10 km. Untuk pergi – pulang dari tempat tinggal peserta didik ke Sekolah
Induk pada umumnya peserta didik menggunakan angkot sebagai sarana transportasi. Sedangkan
peserta didik yang jaraknya dekat, biasanya berjalan kaki. Pada umumnya mereka sekali naik angkot
sudah sampai di Sekolah Induk. Peserta didik yang paling jauh jarak dari rumah ke Sekolah Induk,
paling banyak tiga kali peserta didik Capoa pada tahun ajaran 2011 membina 3 kelas, terdiri dari kelas
VII satu kelas, kelas VIII satu kelas, dan kelas XI satu kelas. Jumlah peserta didik keseluruhan
sebanyak 56 orang, Guru Pamong pada TKB Capoa adalah Kamaruddin, S.Pd Jumlah guru bina
sebanyak 4 orang yang berasal dari guru SMP Negeri 7 Makassar.
3) TKB Pannampu
TKB Pannampu bertempat di SD Negeri Beroanging Lokasi TKB di jalan Tinumbu NO. 2
Makassar Sistem pembelajarannya menggunakan pola 2 : 4, artinya 2 hari belajar tutorial tatap muka
dan 4 hari belajar mandiri.
Kegiatan belajar di TKB Pannampu berlangsung 2 hari, yaitu hari Jumat dan Sabtu dengan
jadwal pelajaran sebagaimana sekolah regular berlangsung pada sore hari. Peserta didik belajar secara
tatap muka, diajar oleh guru bina, sedangkan yang 4 hari mereka belajar mandiri di rumah atau tempat
lain.
Jarak tempat tinggal peserta didik ke Sekolah Induk bervariasi, ratra-rata jarak dari rumah ke
Sekolah Induk antara 5 km sampai 10 km. Untuk pergi – pulang dari tempat tinggal peserta didik ke
sekolah Induk pada umumnya menggunakan angkot sebagai sarana transportasi. Sedangkan peserta
didik yang jaraknya dekat, biasanya berjalan kaki. Pada umumnya mereka sekali naik angkot sudah
sampai di Sekolah Induk. Peserta didik yang paling jauh jarak dari rumah ke Sekolah Induk, paling
banyak tiga orang. TKB Pannampu pada tahun ajaran 2011 membina 3 kelas, terdiri dari kelas VII
satu kelas, kelas VIII satu kelas, dan kelas XI satu kelas. Jumlah siswa keseluruhan sebanyak 78 orang,

11/08/14 19:28

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

7 of 12

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

Guru Pamong pada TKB Capoa adalah Hj . Nurasri, S.Pd Jumlah guru bina sebanyak 4 orang yang
berasal dari guru SMP Negeri 7 Makassar.
4) TKB Totaka
TKB Totaka bertempat di SD Negeri Totaka. TKB Totaka baru dibuka tahun 2004. Peserta didik
di TKB Totaka belajar 2 hari, yaitu hari Sabtu dan Selasa dengan jadwal pelajaran sebagaimana sekolah
regular. Mereka belajar secara tatap muka, diajar oleh guru bidang studi, sedangkan yang 4 hari lainnya
mereka belajar mandiri di rumah tanpa bimbingan atau kendali dari guru pamong, maupun dari guru
bina. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mereka hanya belajar selama 2 hari di TKB dan tidak
pernah ke sekolah induk.
Untuk tahun ajaran 2011/2012 TKB Totaka memiliki peserta didik sebanyak 76 yang terbagi
dalam tiga kelas yaitu kelas VII sebanyak satu kelas, kelas VIII sebanyak satu kelas, dan kelas IX
sebanyak satu kelas.
5) TKB Ujung Tanah
TKB Ujung Tanah bertempat di SD Inpres layang TKB Ujung Tanah dibuka tahun 2003.
Proses pembelajaran bagi peserta didik di TKB Ujung Tanah yaitu 2 hari, pada hari Jumat dan Sabtu
dengan jadwal pelajaran sebagaimana sekolah regular. Mereka belajar secara tatap muka, diajar oleh
guru bina, sedangkan yang 4 hari mereka belajar mandiri di rumah tanpa bimbingan atau kendali dari
guru pamong, maupun dari guru bina. Jumlah kelas yang dibina TKB Ujung tanah adalah sebanyak tiga
kelas dengan masing-masing satu kelas untuk setiap tingkatan kelas, yaitu kelas VII, kelas VIII, dan
kelas IX. Jumlah peserta didik seluruhnya adalah 80 peserta didik.
2. Faktor Geografis
SMP Terbuka dirancang untuk mengatasi kendala geografis para peserta didik. Salah satu
kendala geografis adalah jarak tempat tinggal peserta didik yang jauh dari Sekolah Induk atau SMP
terdekat, bahkan dari transportasi yang sulit untuk menuju TKB dan waktu tempuh yang cukup jauh,
sehingga membutuhkan biaya pulang-pergi menunju TKB cukup besar.
a. Jarak dari Rumah ke TKB
Hasil evaluasi mengenai jarak dari rumah peserta didik dengan TKB dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4 Jarak dari Rumah ke TKB
TKB

Frekuensi dan Jarak dari Rumah ke TKB
≤ 2 km

2 - 5 km

5 - 10 km

10 - 15 km

≥ 15 km

Jumlah

Tabaringan

12

10

8

20

10

Capoa

6

12

8

16

14

56

Pannampu

13

17

10

18

20

78

Totaka

14

18

15

11

18

76

20

14

14

15

17

80

Ujung
Tanah

60

Total

65

71

55

80

79

350

%

18.57

20.29

15.71

22.86

22.57

100

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa jarak dari rumah peserta didik dengan TKB yang lebih
dari 15 km adalah sebanyak 22,57 %, 10 – 15 km sebanyak 22,86 %, 5-10 km sebanyak 15,71 %, 2-5
km sebanyak 20,19 % dan kurang dari 2 km sebanyak 18,57 %.
Untuk menuju TKB, peserta didik menggunakan beberapa jenis sarana transportasi, seperti
angkot, ojek, dan ada juga yang jalan kaki. Data mengenai frekuensi dan jenis transportasi yang
digunakan oleh para siswa untuk menuju TKB dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5 Transportasi ke TKB
TKB

Frekuensi dan Sarana Transportasi ke TKB
Angkot

Ojek

Jalan Kaki

Lain-lain

Jumlah

Tabaringan

30

0

22

8

60

Capoa

23

6

26

1

56

Pannampu

30

8

32

8

78

Totaka

28

4

42

2

76

31

9

39

1

Ujung
Tanah

80

Total

142

27

161

20

350

%

40.58

7.71

46

5.71

100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa peserta didik yang menggunakan sarana transportasi
angkot menuju TKB sebanyak 40,58 %, transportasi ojek sebanyak 7,71 %, jalan kaki sebanyak 46 %
dan lain-lain sebanyak 5,71 %.
Sedangkan waktu tempuh yang digunakan peserta didik menuju TKB dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 6 Waktu Tempuh ke TKB
TKB

Frekuensi dan Waktu Tempuh ke TKB

Jumlah

11/08/14 19:28

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

8 of 12

Tabaringan
Capoa
Pannampu
Totaka
Ujung
Tanah
Total
%

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

≤ 30 menit

0,5 - 1 jam

1 - 2 jam

≥ 2 jam

12
17
18
21

8
10
16
10

22
12
20
30

18
17
24
15

26
94
26.86

9
53
15.14

19
103
29.43

26
100
28.57

60
56
78
76
80
350
100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa peserta didik yang memerlukan waktu tempuh menuju
TKB kurang dari 30 menit sebanyak 26,86 %, 0.5 – 1 jam sebanyak 15,14 %, 1-2 jam sebanyak 29,43
% dan lebih dari 2 jam sebanyak 28,57 %.
Selanjutnya dari sisi biaya, maka besarnya biaya yang dihabiskan untuk menuju TKB dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7 Biaya Pergi Pulang ke TKB
TKB
Tabaringan
Capoa
Pannampu
Totaka
Ujung
Tanah
Total
%

Frekuensi dan Biaya Pergi Pulang ke TKB
≤ Rp 5 rb Rp5 - 7 rb Rp 7 -9 rb ≥ Rp 9 rb

Jml
60

45
33
48
52

8
12
16
20

5
10
12
3

2
1
2
1

56
78
76

54
232
66.29

19
75
21.42

5
35
10

2
8
2.29

350
100

80

Dari
tabel
di
atas
menunjukkan bahwa peserta didik yang menghabiskan biaya kurang dari Rp 5.000 adalah sebanyak
66,29 %, Rp 5.000 - Rp 7.000 sebanyak 21,42 %, Rp 7.000 - 9.000 sebanyak 10 %, dan lebih dari Rp
9.000 sebanyak 2,29 %.
3. Latar Belakang Sosial Ekonomi dan Pendidikan Orang Tua Peserta Didik
Latar belakang sosial ekonomi dan pendidikan orang tua yang masih rendah merupakan salah
satu faktor yang mendorong peserta didik memeilih atau masuk ke SMP Terbuka. Klasifikasi besarnya
penghasilan orang tua peserta didik setiap TKB di SMP Terbuka Ujung Tanah dapat dilihat pada tabel
berikut.

11/08/14 19:28

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

9 of 12

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

Tabel 8
Penghasilan Orang Tua Peserta Didik SMP Terbuka Ujung Tanah per TKB
Frekuensi dan Presentase Penghasilan Orang Tua per TKB SMP terbuka Ujung

Penghasilan
≤ 200 rb
200 – 400
400 – 600
600 – 800
≥ 800
Total

Jumlah

Tanah

Tabaringan
f
%
30
15
12
2
1
60

50
25
20
3
2
100

Capoa
f
%
33
18
4
1

Pannampu
f
%

59
32
7
2
0
100

56

44
16
12
4
2
78

56
21
15
5
3
100

Totaka
f
%
45
21
7
2
1
76

59
28
9
3
1
100

Ujung Tanah
f
%
41
24
10
3
2
80

51
30
13
4
3
100

f

%

193

55
27
13
3
2
100

94
45
12
6
350

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa orang tua peserta didik yang mempunyai penghasilan
kurang dari Rp 200.000 adalah sebanyak 55 %, Rp 200.000 - 400.000 sebanyak 27 %, penghasilan Rp
400.000 - 600.000 sebanyak 13 %, dan penghasilan Rp 600.000 - 800.000 sebanyak 3 % dan
penghasilan di atas Rp 800.000 sebanyak 2 %.
Jenis pekerjaan orang tua peserta didik sebagian besar adalah buruh, nelayan, sopir, dan ada juga
yang wirausaha serta Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hasil evaluasi mengenai jenis pekerjaan orangtua
peserta didik pada setiap TKB SMP Terbuka Ujung Tanah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 9
Pekerjaan Orang Tua Peserta Didik SMP Terbuka Ujung Tanah per TKB
Frekuensi dan Presentase Pekerjaan Orang Tua per TKB SMP terbuka Ujung

Pekerjaan
Buruh
Nelayan
Supir
PNS
W. Usaha
lain-lain
Total

Jumlah

Tanah

Tabaringan
f
%
32
10
10

8
60

Capoa
f
%

53
17
17
0
0
13
100

34
10
4

Pannampu
F
%

61
18
7
0
4
11
100

2
6
56

37
18
12
0
5
6
78

47
23
15
0
6
8
100

Totaka
f
%
36
19
11
0
1
9
76

47
25
14
0
1
12
100

Ujung Tanah
f
%
41
26
8
0
3
2
80

51
33
10
0
4
3
100

f

%

180

51
24
13
0
3
9
100

83
45
0
11
31
350

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebahagian besar (51 %) pekerjaan dari orang tua peserta
didik adalah sebagai buruh. Sedangkan yang lainnya adalah sebagai nelayan (24 %), sopir (13 %),
PNS (0 %), wirausaha (3 %), dan lain-lain (9 %). Selanjutnya hasil evaluasi mengenai tingkat
pendidikan orang tua peserta didik SMP Terbuka Ujung Tanah dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 10 Tingkat Pendidikan Orang Tua Peserta Didik SMP Terbuka Ujung Tanah per TKB
Frekuensi dan Presentase Pekerjaan Orang Tua per TKB SMP terbuka Ujung

Pendidikan
≤ SD
SD
≤SMP
SMP
SMA
Total

Tanah

Tabaringan
f
%
8
13
22
37
13
22
15
25
2
3
60
100

Capoa
f
%
15 27
15 27
17 30
8
14
1
2
56 100

Pannampu
f
%
17
22
22
28
31
40
8
10
0
78 100

Totaka
f
%
32 42
22 29
9
12
12 16
1
1
76 100

Ujung Tanah
f
%
32
40
29
36
13
16
5
6
1
1
80
100

Jumlah
F
%
104 30
110 31
83
24
48
14
5
1
350 100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebahagian besar (31 %) tingkat pendidikan dari orang
tua peserta didik di SMP Terbuka Ujung Tanah adalah SD, dan yang tidak tamat SD sebanyak 30 %,
tidak tamat SMP sebanyak 24 %, tamat SMP sebanyak 14 %, tamat SMA hanya sebanyak 1 %.
Berbagai alasan melatarbelakangi para siswa untuk belajar di SMP Terbuka Ujung Tanah. Hasil
evaluasi mengenai alasan peserta didik untuk mengikuti pendidikan SMP Terbuka Ujung Tanah dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11

Alasan Peserta Didik Masuk SMP Terbuka

Frekuensi dan TKB SMP terbuka Ujung Tanah

Pendidikan

Jumlah

TBR
F

CAP
f

PNM
F

TOT
f

U.T
F

f

%

Tidak dipungut Biaya

45

24

38

44

45

196

56

Biaya Rendah
Waktu belajar dapat
diatur
Total

11

29

26

23

28

117

33

4

3

14

9

7

37

11

60

56

78

76

80

350

100

11/08/14 19:28

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

10 of 12

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa alasan yang terbesar para peserta didik untuk mengikuti
pendidikan di SMP Terbuka adalah tidak dipungut biaya (56 %), alasan karena biaya rendah sebanyak
33 % dan alasan karena waktu belajar dapat di atur sebanyak 11 %.
Secara konteks, SMP Terbuka dirancang untuk peserta didik yang memiliki kendala waktu
untuk belajar di sekolah reguler. Data dari berbagai komponen konteks yang telah diuraikan di atas,
menunjukkan bahwa peserta didik yang mengikuti pendidikan di SMP Terbuka Ujung Tanah
sebenarnya karena di latar belakangi oleh masalah ekonomi, bukan karena mereka memiliki jarak
tempat tinggal yang jauh dari TKB atau pun di latar belakangi oleh kendala waktu untuk belajar.
Kondisi yang ada sebenarnya menunjukkan bahwa mereka belajar di SMP Terbuka karena kendala
ekonomi keluarga untuk membiayai pendidikan anaknya pada sekolah reguler, sementara sekolah di
SMP Terbuka tidak dipungut biaya. Latar belakang ekonomi keluarga tergolong miskin dapat terlihat
dari penghasilan orang tua peserta didik tergolong sangat rendah, yakni kurang dari Rp
200.000,-/bulan (dibawah UMR), serta latar belakang pendidikan orangtua peserta didik juga tergolong
minim yaitu berpendidikan dasar (SD). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang belajar di SMP
Terbuka Ujung Tanah rata-rata adalah peserta didik yang memiliki kendala ekonomi dan latar belakang
pendidikan orang tua yang tidak memadai.
B.

1.

2.

3.

4.

Komponen Input SMP Terbuka Ujung Tanah
Sajian aspek input dalam penelitian evaluasi ini meliputi: (1) peserta didik yang mengikuti
pendidikan di SMP Terbuka Ujung Tanah, (2) kurikulum, (3) bahan ajar, (4) guru dan tenaga
administrasi, (5) sarana dan prasarana relajar.
Peserta Didik
Hasil evaluasi mengenai peserta didik yang mengikuti pendidikan di SMP Terbuka Ujung
Tanah untuk tahun ajaran 2011/2012 adalah sebanyak 350 orang.
Kurikulum
Dari hasil evaluasi yang dilakukan, ditemukan bahwa kurikulum yang digunakan di SMP
Terbuka Ujung Tanah menggunakan kurikulum yang sama dengan SMP reguler, secara umum meliputi
mata pelajaran: (1) Pendidikan Agama, (2) PKn, (3)Seni Budaya, (4) Pendidikan Jasmani , (5) Bahasa
Indonesia , (6)Bahasa Inggeris, (7) Matematika, (8) IPA ,(9) IPS , (10) TIK , (11) Muatan Lokal.
Bahan Ajar
Dari hasil evaluasi ditemukan bahwa bahan ajar utama di SMP Terbuka Ujung Tanah adalah
bahan ajar cetak berupa modul, yang dirancang secara khusus oleh Pustekkom dan Dikmenum sehingga
dapat dipelajari peserta didik secara mandiri. Selain modul, di SMP Terbuka Ujung Tanah juga
dikembangkan bahan ajar penunjang seperti program audio, video/VCD dan media lainnya. Namun
sarana penunjang tersebut hanya terdapat pada SMP induk, sehingga peserta didik yang ada pada TKB
tidak dapat menggunakannya.
Guru dan Tenaga Administrasi
Guru yang terdapat di SMP Terbuka terdiri dari guru bina, guru pamong, guru pamong khusus,
dan guru BK (bimbingan konseling). Guru bina adalah guru mata pelajaran di sekolah penyelenggara
yang bertugas membina kegiatan pembelajaran peserta didik SMP Terbuka sesuai mata pelajaran yang
menjadi kewenangannya. Sedangkan guru pamong, adalah anggota masyarakat yang diserahi tugas
untuk membimbing kegiatan belajar peserta didik di TKB. Setiap TKB mempunyai seorang guru
pamong, yang bisa berasal dan guru SD atau tokoh masyarakat setempat. Guru pamong khusus, yaitu
warga masyarakat di sekitar TKB yang memiliki keterampilan tertentu dan berperan sebagai nara
sumber sesuai keterampilan yang dimiliki. Guru pamong khusus yang biasanya diperlukan misalnya:
tokoh agama, pengusaha, wiraswastawan, seniman, olahragawan atau tokoh masyarakat lain yang
memiliki keterampilan khusus. Sedangkan guru bimbingan dan konseling (BK), adalah guru BK yang
juga bertugas di SMP induk. Di samping itu SMP Terbuka juga dilengkapi dengan tenaga
administrasi, dengan memanfaatkan satu atau beberapa tenaga administrasi dari sekolah induk yang
diberi tugas khusus untuk mengelola administrasi SMP Terbuka.
Dari hasil evaluasi ditemukan bahwa masing-masing TKB memiliki lebih dari satu orang guru
pamong, sedangkan guru bina tidak ada.
5. Sarana Belajar
a. Ruang Tempat Belajar

Tempat pelaksanaan belajar untuk SMP Terbuka bisa beragam, di antaranya ada yang
menempati bangunan sekolah, rumah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ruang belajar yang
digunakan oleh TKB secara keseluruhan adalah bangunan sekolah (100 %). Karena TKB didirikan di
sekolah induk, sehingga untuk ketersediaan ruang belajar beserta muebilernya mencukupi dan layak
digunakan.
b. Ruang Perpustakaan Khusus
Hasil monitoring evaluasi menunjukkan bahwa ketersediaan ruang perpustakaan khusus untuk
masing-masing TKB belum ada (0 %), sehingga untuk sarana perpustakaan ini masih bergabung dengan
sekolah induk.
c. Laboratorium

11/08/14 19:28

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

11 of 12

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

Ketersediaan laboratorium di sekolah induk SMP Terbuka yang dimaksud adalah laboratorium
IPA dan laboratorium komputer. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa keberadaan laboratorium tersebut
untuk masing-masing TKB seluruhnya (100 %) disediakan oleh sekolah induk.
d.

Administrasi

Dari hasil evaluasi ditemukan bahwa administrasi mengenai kesiswaan, kepegawaian, keuangan
dan daftar peralatan di masing-masing TKB ada, tapi kurang lengkap. Administrasi secara lengkap
terdapat di sekolah induk. Di setiap TKB memiliki daftar kehadiran peserta didik, guru pamong dan
guru bina.
C. C. Komponen Proses SMP Terbuka Ujung Tanah
Sajian aspek proses dalam monitoring evaluasi ini meliputi: (1) pelaksanaan tutorial
pembelajaran; (2) aktivitas belajar; (3) penggunaan media pembelajaran; (4) kemanfaatan laboratorium
dan perpustakaan; (5) kunjungan kepala sekolah ke TKB; (6) pemberian jenis tugas; (7) fasilitasi guru
pamong; (8) dan fasilitasi guru bina.
1. Pelaksanaan Tutorial Pembelajaran di SMP Terbuka Ujung Tanah
Tutorial adalah bimbingan belajar yang dilakukan oleh guru bina kepada para peserta didik SMP
Terbuka yang dilaksanakan di sekolah induk dengan waktu pelaksanaan bimbingan terjadwal. Tutorial
merupakan ciri khas dari sistem pendidikan terbuka.
Aktivitas Belajar Peserta Didik
Ciri khusus pembelajaran di SMP Terbuka antara lain adalah: (1) mewajibkan kepada peserta
didik untuk mampu belajar mandiri; (2) mampu berdiskusi antar teman untuk mencari penyelesailan
persoalan kesulitan belajar; (3) mampu berdiskusi dengan guru pomong dalam mencari penyelesaian
persoalan kesulitan belajar; dan (4) mampu serta mempunyai keberanian berdiskusi, bertanya dengan
guru bina untuk mencari jawaban tentang permasalahan kesulitan belajar.
Aktivitas belajar peserta didik di SMP Terbuka Ujung Tanah meliputi kegiatan belajar mandiri,
diskusi antar teman, diskusi dengan guru pamong, diskusi dengan guru bina, dan mendengarkan guru
bina mengajar.
D. Komponen Produk SMP Terbuka Ujung Tanah
Sajian aspek produk/output pada hasil penelitian ini meliputi: (1) pencapaian hasil belajar
peserta didik per TKB SMP Terbuka Ujung Tanah; (2) dan jumlah kelulusan peserta didik SMP
Terbuka Ujung Tanah dalam ujian nasional.
1. Hasil Belajar Peserta Didik SMP Terbuka Ujung Tanah
Setiap TKB memiliki daftar pencapaian hasil belajar peserta didik yang diperoleh melalui tes
akhir unit, tes akhir modul, dan tes akhir semester. Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa
pencapaian hasil belajar peserta didik dari tes.

2.

Nilai Rerata Peserta Didik SMP Terbuka Ujung Tanah untuk 10 Mata Pelajaran

Dari nilai rerata tes akhir semester genap, dibuat rerata untuk menghasilkan nilai rerata setiap
TKB dari 10 mata pelajaran. Tabel di bawah ini adalah nilai rerata tes akhir semester genap peserta
didik dari kelas 1, 2 dan 3 dari 11 mata pelajaran di setiap TKB.
Tabel 12 Nilai Rerata Setiap TKB SMP Terbuka Ujung Tanah
TKB

Nilai Rerata 11 Mata Pelajaran
PAI

PKn

B.Ind

B.Ing

Mat

IPA

IPS

SBK

Penjas

TIK

M. LKL

Jumlah

Rt

Tbr

71.2

69.53

69.6

62.1

65.97

65.63

64.33

61.5

65.5

64.33

67.6

727.29

66

Capoa

71.7

61

69

62.3

52.75

68.75

62.65

70.45

64.65

62.65

66.6

712.5

65

Panpu

65.23

67.77

66.83

50

53.3

61.37

59.6

60.2

66.57

50

76.3

677.17

62

Totaka

62.77

63.5

64.63

50.5

51.17

61.2

57.63

58.8

63.47

50.5

72.7

656.87

60

Ujung Tanah

61.8

61.6

61.35

45.9

47.75

55.4

57.05

59.95

60.35

45.9

70

627.05

57

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik diTKB Tabaringan berada pada
peringkat teratas dan TKB Ujung Tanah berada pada tingkat paling bawah.

BAB IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
1. Dari faktor geografis-demografis, pelaksanan program kurang tepat karena lokasi tempat
kegiatan belajar (TKB) tersebut berada dekat dengan sekolah-sekolah regular, dan dapat
ditempuh oleh peserta didik dalam waktu yang tidak lama (1 sampai 2 jam) dengan
ketersediaan sarana transportasi yang cukup seperti angkot atau kenderaan lainnya.
2. Sedangkan secara sosial ekonomi, pelaksanan program pengelolaan rintisan SMP Terbuka
dibutuhkan oleh masyarakat di Kota Makassar sebagai pengganti SMP regular bagi sebagian
warga masyarakat yang memiliki kehidupan sosial ekonomi yang tidak mapan sehingga tidak

11/08/14 19:28

SELAMAT DATANG DI WEBSITE PRIBADI

12 of 12

B.

http://abdulzahir86.blogspot.com/2012/03/contoh-lapora...

dapat menyekolahkan anaknya di SMP regular.
3. Belum tersedianyan perpustakaan dan laboratorium untuk masing-masing TKB.
4. Evaluasi proses tentang pelaksanaan tutorial pada SMP Terbuka Ujung Tanah rata-rata
kurang mencukupi.
5. Evaluasi produk/output mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik yang diperoleh pada
semua TKB melalui tes akhir semester masih kurang baik.
Saran/Rekomendasi
1. Disarankan kepada pihak pengelola SMP Terbuka agar pada saat rekruitmen/penentuan guru
pamong dari masyarakat supaya lebih selektif dan professional agar guru pamong tersebut
mempunyai waktu yang cukup dan serius dalam memberikan pendampingan kepada peserta
didik.
2. Dilihat dari komponen proses, pelaksanaan tutorial SMP terbuka maka program pengelolaan
SMP Terbuka di Makassar ini perlu perlu disempurnakan.

Diposkan oleh Izham Az Zahiri di 3/26/2012 01:30:00 AM
Rekomendasikan ini di Google

Reaksi:

Tidak ada komentar:
Poskan Komentar

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Penggingnews (Google)

Keluar

Pratinjau

Beri tahu saya

Link ke posting ini
Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)
BERBAGI DI
Share this on Facebook
Tweet this
View stats
(NEW) Appointment gadget >>

Ada kesalahan di dalam gadget ini

CARI BLOG INI

FOLLOW BY EMAIL

Cari

SAMBALU'
Submit

Pos
Komentar

DAFTAR BLOG SAYA

Gambar template oleh luoman. Diberdayakan oleh Blogger.

11/08/14 19:28