Masa Depan perdaba Mahasiswa Kedokteran

Masa Depan Mahasiswa Kedokteran
OPINI | 22 May 2013 | 21:21

Dibaca: 3931

Komentar: 7

1

Masa depan Mahasiswa FK memang sangat beragam. Tinggal milih aja sih. Tapi banyak teman
teman yang masih galau dalam belajar. Belum mendapatkan ‘feel’ dalam belajar. Belum
mendapat semangat/motivasi yang tetap dalam mencari ilmu. Saya perkirakan salah satu
sebabnya adalah: Belum terarah. Kita belum tahu kemana masa depan kita nantinya. Ini
mengakibatkan kita galau, karena kadang merasa sia sia jika belajar, ‘ah buat apa aku belajar
makul ini. Nanti aku ngga jadi dokter ini kok‘. Atau ‘ah, yang penting aku jadi dokter, nilai
bagu, lulus tepat waktu. Apapun caranya mau itu nyontek kek, kujalani. Yang penting jadi
dokter‘.
Ini kurang benar menurut hemat saya. Hal ini hanya pelampiasan saja dari satu masalah kita,
yakni belum terarahnya masa depan kita. Memang seharusnya, kita perlu belajar secara efektif
dan efisien. Apa yang kita tidak perlukan nantinya tidak perlu dipelajari.
Sebelumnya saya ingin rincikan lama pendidikan kita sebagai mahasiswa FK hingga menjadi

dokter. Cekidot.

Disini ada dua jalur, yakni jalur pendidikan akademik dan jalur pendidikan profesi. Keduanya
tidak begitu berhubungan. Namun bisa dikombinasikan. Jadi silakan pilih ingin menempuh
salah satu atau keduanya.

Menurut beberapa artikel yang saya baca, perbedaan antara keduanya adalah, jika menempuh
jalur akademik, ia akan menjadi seorang pakar. Sedangkan jika menempuh pendidikan profesi,
ia akan menjadi seorang ahli. Pakar dan ahli tidak sama. Pakar itu mengetahui seluruh seluk
beluk ilmu itu dari teorinya hingga praktiknya. Sedangkan ahli hanya mengetahui sebagian
teori, namun praktiknya sangat mumpuni. Itulah perbedaan keduanya.
Nah, untuk tahu masa depan kita nantinya, ini sedikit yang saya dapat dari beberapa bacaan
serta celotehan dosen saya tentang masa depan mahasiswa kedokteran. Ada lebih kurangnya
mohon dimaafkan. Semoga Bermanfaat

Yak. Seperti ini bagannya. Kita bahas satu satu di bawah yaa.
1. Ambil S2
Setelah lulus Sarjana Kedokteran, tidak melanjutkan ke profesi dokter, namun langsung
mengambil S2 dan kemudian jadi dosen. Namun ada juga yang mengambil dengan bidang
yang sama sekali berbeda. Misalnya, setelah lulus S.Ked, mengambil Magister Ilmu

Komunikasi. Lalu bekerja di rubrik kesehatan Media Massa. Tapi ini terlalu ekstrim menurut
saya -.2. Langsung kerja
Setelah lulus Sarjana Kedokteran langsung melamar pekerjaan. S.Ked hanya sebagai syarat
kualifikasi telah sarjana saja. Ini juga ekstrim.
3. Dokter sebagai Hobi
Saya kira setiap orang ingin ini. Dokter hanya sebagai hobi, bukan pekerjaan utama. Disini
saya tekankan bahwa yang dimaksud dokter sebagai hobi adalah tidak menyandarkan
penghasilan pada pekerjaan sebagai dokter. Dengan kata lain dokter adalah pekerjaan kedua.
Pekerjaan pertamanya lah yang menjadi sumber penghasilannya.
Kebanyakan orang yang menempatkan dokter sebagai hobi, adalah wirausahawan. Sebagai
wirausahawan yang sudah mumpuni, dia tidak perlu mencari penghasilan dari pekerjaan

sebagai dokter. Menjadi Dokter biasanya hanya sarananya untuk beramal atau mengabdi pada
masyarakat.
Namun perlu diingat bahwa untuk wirausahawan yang menjadikan dokter sebagai hobi ini juga
tidak mudah jalannya. Tentu dalam mendirikan usahanya itu banyak lika likunya yang kadang
bahkan lebih kejam daripada perjalanannya menjadi dokter. Tertarik?
4. Dokter Profesional
Ini adalah orang yang menempatkan pekerjaan Dokternya sebagai sumber penghasilan
utamanya. Ada beberapa tipe. Yakni dokter Struktural, Staf, Farmasi, Fungsional.

a. Dokter Struktural
Untuk mahasiswa kedokteran yang tidak bisa duduk diam, senang berorganisasi, gemar
bersosialisasi dan punya kepemimpinan yang baik, ini adalah pilihan yang direkomendasikan.
Dokter struktural ini menjalankan tugasnya sebagai Manager. Dokter yang menjadi direktur
Rumah Sakit, menjadi kepala Puskesmas, adalah contoh dokter struktural. Bahasa kasarnya,
orang orangnya adalah yang senang rapat, rapat, dan rapat. Soal penghasilannya jangan
ditanya. Biasanya lumayan besar kok (kata dosen saya :D)
Tips buat Mahasiswa FK, kalo pengen jadi dokter struktural, rajin rajin ikut organisasi kampus
atau ekstra kampus. Insyallah manfaatnya besar kok. Dan direkomendasikan mengenyam
pendidikan S2 Administrasi Rumah Sakit (MARS) atau Manajemen Rumah Sakit (MMRS)
sebagai bekal dalam memimpin RS nantinya.
b. Dokter Staf
Staf disini maksudnya staf di Fakultas Kedokteran, atau bahasa awamnya menjadi pengajar
atau peneliti. Dokter staf ini tingkat akademiknya harus tinggi. Tidak perlu mengenyam
pendidikan profesi, hanya butuh pendidikan akademik saja. Untuk menjadi dosen misalnya
minimal perlu mengenyam pendidikan S2 dahulu. Jika prestasinya sebagai dosen terus
meningkat, pihak fakultas biasanya akan menyekolahkan dosen ke jenjang yang lebih tinggi,
seperti spesialis atau S3. Dan jika memenuhi syarat, dosen yang telah mengenyam S3 dapat
dianugrahi gelar Professor sebagai gelar akademis tertinggi.
Bidang ilmu dokter staf ada banyak. Untuk S2 dalam bidang Kedokteran bisa menempuh

Program Magister Biomedik (kepakaran yang ada biasanya : Pakar Anatomi, Fisiologi,
Histologi, Biokimia, Farmakologi, Mikrobiologi, Biologi Kedokteran, Imunologi, Parasitologi,
Patobiologi, Sains Reproduksi Kedokteran, Sains Transfusi, Onkologi, dll) , Ilmu Gizi,
Pendidikan Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Kedokteran Kerja, Kedokteran Keluarga, dll.
Bisa juga mengambil S2 diluar ilmu Kedokteran seperti Magister Hukum, Manajemen, Bahkan
Agama. Tidak masalah.
Masalah penghasilan, tergantung dari jabatan, pendidikan, penelitian, serta waktu mengajarnya.
Semakin tinggi 4 faktor tersebut, semakin tinggi penghasilannya.
Untuk menjadi dokter staf ini modalnya adalah prestasi akademiknya harus tinggi, yang
tercermin dalam Indeks Prestasi. Nah, jadi buat teman teman yang ingin menjadi Dokter Staf,
belajar dan nilainya ditingkatkan yaa

c. Dokter Farmasi
Ini adalah dokter yang bekerja di pabrik farmasi. Saya kurang memahami tugas dokter farmasi
ini. Kata dosen saya, tugasnya antara lain melakukan riset, atau mempromosikan produk dari
pabrik farmasi. Dokter ini sering berkeliling dalam tugasnya, seringkali ke luar negeri.
Penghasilannya? Tentu besar, karena digaji pabrik farmasi
d. Dokter Fungsional
Dokter ini menjalankan tugasnya sebagai ‘dokter sebenarnya’, yakni melayani pasien, berperan
dalam health provider.

Sebagaimana yang kita tahu, dokter adalah jalur profesi. Tingkatan dalam pendidikan profesi
ini ada 3. Yang pertama adalah Pendidikan Profesi Dokter. Biasanya kita sebut Pendidikan
Klinik/ Co Ass. Output pendidikan ini adalah Dokter Umum.
Dokter umum ini tugasnya sangat general dan terbatas kompetensinya. Maka untuk
meningkatkan kompetensi, dokter umum dapat mengikuti Program Pendidikan Dokter
Spesialis 1 (PPDS 1). Dokter PPDS 1 ini biasanya kita sebut residen. Output dari PPDS 1 ini
adalah Dokter Spesialis, yang lebih kompeten dalam melakukan tindakan medik di bidangnya
dan lebih spesifik keilmuannya.
Bidang yang diambil dalam PPDS ada 2 golongan. Golongan pertama yaitu golongan besar,
seperti Penyakit dalam, Bedah, Anak, dan ObsGyn. Golongan kedua adalah Golongan
kecil seperti Anestesi, Forensik, Kulit dan Kelamin, dll. Biasanya golongan besar lah yang
paling diminati, paling susah, paling killer, dan paling luas cabang ilmunya.
Selain mengikuti PPDS 1, dokter umum juga dapat menekuni kursus tertentu untuk
meningkatkan kompetensinya. Misalnya kursus kecantikan, kursus bantuan
hidup/kegawatdaruratan, kursus herbal seperti akupuntur, dll.
Dokter Spesialis yang menjadi staf, dapat lebih memperdalam dan lebih men-spesifik-kan
ilmunya lagi lewat PPDS 2 atau pendidikan untuk menjadi Konsultan. Di beberapa bidang
yang luas, seperti Penyakit dalam, Anak, Bedah, dan ObsGyn, konsultan ini lebih di
spesifikkan lagi bidang ilmunya. Namun di beberapa bidang lain tidak.
Untuk menjadi Dokter spesialis, ada beberapa faktor yang harus dipenuhi jika mau di terima

PPDS. Berikut:
1) Institusi
Jika yang melamar dari institusi seperti TNI/Polri, kemungkinan sangat besar diterima. Namun
jika menjadi PNS TNI/Polri, kita tidak bisa menentukan spesialisasi mana yang akan kita
ambil. Semua tergantung kebutuhan institusi.
2) Ekonomi
Biaya harus dipersiapkan dengan matang. Di Indonesia, PPDS masih University Based
sehingga tidak di gaji, malah membayar. Di luar Negeri, PPDS adalah Hospital Based. Residen
tidak membayar, malah di bayar, meskipun setara asisten dokter

3) Nilai tes
Nilai tes sangat penting. Apapun Faktor di atas jika nilai tes nya jelek tentu tidak akan diterima.
Disini yang ditekankan adalah pengetahuan tentang spesialisasinya. Maka sejak dari sekarang,
hendaknya kita sudah mendalami kesukaan kita masing masing. Misalnya, besok ingin
mengambil bedah, maka dari sekarang kita harus sudah banyak membaca tentang bedah.
4) Attitude
Ini harus, sudah kewajiban. Di FK, attitude nomor 1
5) Jangan ambisius
Pesan dosen saya, jika mengambil spesialisasi, jangan ambisius. Misal jika ingin melamar
Obsgyn, sudah 2x tidak diterima, maka terima saja. Jangan di teruskan. Cari spesialisasi yang

lain.
6) Faktor ‘X’
Yaa.. Tau sendiri lah. Hehe
Yuk kita mengenal Spesialisasi dari ilmu kedokteran. Cekidot.
1) Ilmu Penyakit Dalam (Interna)
Adalah cabang ilmu kedokteran yang sangat luas. Ilmu penyakit dalam mempelajari tentang
penyakit non bedah pada dewasa. Beberapa cabang ilmu penyakit dalam telah menjadi
spesialisasi tersendiri. PPDS Ilmu Penyakit dalam rata rata ditempuh dalam 9 semester/ 4,5
tahun.
Gelar: Sp.PD.
Subspesialis penyakit dalam mempunyai beberapa peminatan. Antaralain:
a) Alergi Imunologi (KAI)
b) Metabolik Endokrin (KEMD)
c) Gastro Entero Hepatologi (KGEH)
d) Hematologi Onkologi Medik (KHOM)
e) Kardiovaskuler (KKV)
f) Psikosomatik (KPsi)
g) Rheumatologi (KR)
h) Penyakit Tropis dan Infeksi (KPTI)
i) Geriatri (KGer)

j) Pulmonologi (KP)
k) Ginjal Hipertensi (KGH)
l) Hepatologi (KH)
Pendidikan Subspesialis ditempuh dalam 2-3 tahun
Organisasi: PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia)
Beberapa cabang ilmu penyakit dalam yang telah menjadi spesialisasi tersendiri antara lain:
a) Ilmu Kedokteran Jantung dan Pembuluh darah (Kardiovaskuler)
Adalah spesialisasi yang menangani pasien dengan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Memiliki kemampuan untuk melebarkan atau memasang cincin pada penyempitan pembuluh

darah koroner yang menyebabkan serangan jantung, memasang alat pacu jantung, dan berbagai
tindakan invasif lainnya. Lama pendidikan spesialisasi ini adalah 10 semester/ 5 tahun.
Gelar: Sp.JP
Subspesialis: Sp.JP(K)
-Intervensi Kardiologi dan Elektrofisiologi
-Ekokardiografi
-dll
Organisasi: PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
b) Ilmu Kedokteran Paru dan Respirasi (Pulmonologi)
Adalah spesialisasi yang menangani berbagai penyakit paru. Lama pendidikan PPDS ini adalah

7 semester/ 3,5 tahun.
Gelar: Sp.P
Subspesialis: Sp.P(K)
-Infeksi paru
-Onkologi paru dan mediastinum
-Pulmonologi intervensi dan gawat napas
-Asma dan PPOK
-Penyakit paru kerja dan Lingkungan
-Imunologi Respirasi
-Faal Paru Klinik
Organisasi: PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia)
c) Ilmu Kedokteran Saluran Kemih (Urologi)
Adalah spesialisasi yang menangani penyakit dan kelainan di saluran kemih. Lama pendidikan
spesialisasi ini adalah 10 semester/ 5 tahun.
Gelar: Sp.U
Sub Spesialis: Sp.U(K)
-Urologi Anak
-Tumor Urologi
-Urologi Wanita
-Urologi Andrologi

-Batu Saluran Kemih
-Prostat
-Urologi Rekonstruksi
-Gangguan Fungsi Berkemih
Organisasi: IAUI (Ikatan Ahli Urologi Indonesia)
2) Ilmu Kesehatan Anak (Pediatri)
Adalah spesialisasi kedokteran yang berkaitan dengan bayi dan anak. Luas bidang ini hampir
sama dengan Penyakit dalam, hanya saja menangani pasien anak. Lama pendidikan spesialisasi
ini adalah 8 semester/ 4 tahun.
Gelar: Sp.A
Subspesialis: Sp.A(K)

a) Tropik Infeksi
b) Respirologi
c) Gastro Hepatologi
d) Pediatri Gawat Darurat
e) Hematologi Onkologi
f) Pediatrik Sosial
g) Endokrinologi
h) Nefrologi

i) Alergi Imunologi
j) Perinatologi
k) Kardiologi
l) Neurologi
m) Nutrisi Metabolik
n) Pencitraan
o) Kesehatan Remaja
Organisasi: IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)
3) Ilmu Bedah (Surgery)
Adalah Ilmu yang menangani penyakit atau luka dengan operasi manual dan instrumen.
Organisasi yang menaungi seluruh organisasi bedah di Indonesia adalah IKABI (Ikatan Ahli
Bedah Indonesia)
Bedah Umum (General Surgery)
Adalah pokok dari spesialisasi bedah sebelum bercabang ke spesialisasi bedah lain.
Lama pendidikan spesialisasi bedah umum adalah 10 semester/ 5 tahun.
Organisasi: PABI (Perhimpunan Ahli Bedah Umum Indonesia)
Gelar: Sp.B
Subspesialis antara lain:
a) Bedah Digestif (KBD)
b) Bedah Onkologi ((K)Onk)
Adalah spesialisasi yang melayani pembedahan tumor dan kanker.
Organisasi: PERABOI (Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia)
c) Bedah Plastik (KBP)
d) Bedah Kepala Leher((K)KL)
e) Trauma ((K)Trauma)
f) Bedah Vaskuler (KBV)
g) Bedah Thorax Kardiovaskuler (KBTKV)
Terdapat pula cabang ilmu bedah yang telah menjadi spesialisasi tersendiri di Indonesia.
Antaralain:
a) Bedah Anak (Pediatric Surgery)
Adalah spesialisasi yang melayani pembedahan pada pasien anak. Lama pendidikan 10
semester.
Gelar: Sp.BA
Subspesialis: Sp.BA(K)

Organisasi: PERBANI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Anak Indonesia)
b) Bedah Urologi (Urologic Surgery)
Spesialisasi yang melayani pembedahan pada saluran kemih, seperti ginjal, alat alat kelamin,
dll. Lama pendidikan spesialisasi ini 10 semester/ 5 tahun.
Gelar: Sp.U / dulu Sp.BU
Subspesialis: Sp.U(K)
Organisasi: IAUI (Ikatan Ahli Urologi Indonesia)
c) Bedah Digestif (Digestive Surgery)
Spesialisasi bedah untuk penyakit organ-organ pencernaan seperti usus, hati, pankreas, kantong
empedu.
Gelar: Sp.BD
Subspesialis: Sp.BD(K)
Organisasi: IKABDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia)
d) Bedah Thorax Kardiovaskuler (Cardiothoracis Surgery)
Spesialisasi yang menangani bedah pada organ dada, termasuk jantung dan pembuluh darah,
serta paru-paru. Lama pendidikan spesialis ini adalah 10 semester/ 5 tahun.
Gelar: Sp.BTKV
Subspesialis:Sp.BTKV(K)
Organisasi: HBTKI (Himpunan Bedah Thorax Kardiovaskuler Indonesia)
e) Bedah Saraf (Neurosurgery)
Spesialisasi yang menangani pembedahan saraf seperti otak, tulang belakang, dan saraf
lainnya.
Lama pendidikan PPDS ini adalah 11 Semester/ 5,5 tahun.
Gelar: Sp.BS
Subspesialis: Sp.BS(K)
Organisasi: PERSPEBSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf Indonesia)
f) Bedah Orthopedi (Orthopedic Surgery)
Adalah spesialisasi yang menangani pembedahan tulang, otot dan ligamen (jaringan yang
menyambung otot dan tulang), serta keadaan yang diakibatkan oleh trauma atau luka akibat
kecelakaan, bencana dan sebagainya. Lama pendidikan PPDS ini 9 semester atau 4,5 tahun.
Gelar: Sp.OT
Subspesialis: Sp.OT(K)
-Bedah Tangan
-Bedah bahu dan siku
-Rekonstruksi sendi total (Artroplasti)
-Ortopedi anak

-Bedah kaki dan pergelangan kaki (Podiatri)
-Bedah tulang belakang (Spine)
-Onkologi Muskuloskeletal
-Bedah Kedokteran Olahraga
-Trauma Ortopedi
Organisasi: PABOI (Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Indonesia)
g) Bedah Plastik (Plastic Surgery)
Adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi atau memperbaiki
bagian tubuh manusia melalui operasi kedokteran. Lama pendidikan spesialisasi ini adalah 10
semester.
Gelar: Sp.BP
Subspesialis: Sp.BP(K)
-Kraniofasial
-Bedah Mikro
-Bedah Tangan
-Luka bakar
-Rekonstruksi pasca ablasi tumor
-Bedah Genitalia Eksterna
-Bedah Estetika
Organisasi: PERAPI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Indonesia)
4) Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan (Obstetri Gynecology)
Adalah ilmu yang mempelajari tentang kandungan dan penyakit sistem reproduksi wanita.
Lama pendidikan spesialisasi ini adalah 9 semester.
Gelar: Sp.OG
Subspesialis:
a) Janin dan ibu hamil/ Feto-maternal (KFM)
b) Fertilitas Endokrinologi Reproduksi (KFer)
c) Uroginekologi rekonstruksi
d) Obstetri Ginekologi Sosial
e) Onkologi Ginekologi (KOnk)
f) Kesehatan Reproduksi
g) Ginekologi spesialistik
Organisasi: POGI (Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia)
5) Ilmu Bius (Anestesiologi dan Reanimasi)
Adalah spesialisasi yang melayani pembiusan serta perawatan gawat darurat. Lama pendidikan
7 semester
Gelar: Sp.An
Subspesialis:
a) Intensive Care (KIC)
b) Bedah Kardiovaskuler (KAKV)
c) Anestesi Lokal (KNA)
d) Anestesi Pediatri (KAP)
e) Anestesi Endokrin (KMN)

f) Anestesi Regional (KAR)
g) dll
Organisasi: IDSAI (Ikatan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia)
PERDATIN (Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia)
6) Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Adalah spesialisasi yang menangani penyakit-penyakit saraf atau terkait dengan fungsi otak,
saraf tulang belakang, dan saraf tepi. Penyakit-penyakit seperti stroke, kelumpuhan, ayan atau
epilepsi adalah contoh penyakit yang ditangani oleh spesialisasi ini. Lama pendidikan 8
semester.
Gelar: Sp.S
Subspesialis: Sp.S(K)
-Serebrovaskular, Neurosonologi, dan Neurologi Intervensi
-Neurotrauma
-Neuroinfeksi dan Imunologi
-Epilepsi
-Neurofisiologi Klinis
-Neuromuskular, Saraf Perifer
-Neurobehaviour
-Neurogeriatri
-Neurorestorasi
-Neuro-oftalmologi
-Neuro-otologi
-Neuro-intensif (KIC)
-Neuropediatri
-Neurokomunitasi
Organisasi: PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia)
7) Ilmu Kesehatan Jiwa (Psikiatri)
Adalah spesialisasi yang menangani pasien-pasien jiwa (gila), gangguan mental lainnya. Lama
pendidikan 8 semester.
Gelar: Sp.KJ
Subspesialis: Sp.KJ(K)
-Neuropsikiatri dan Psikometri
-Psikoterapi
-Psikiatri Anak dan remaja
-Psikiatri Geriatri
-Psikiatri Adiksi
-Consultation-Liaison Psychiatry
-Psikiatri Forensik
-Psikiatri Komunitas, Rehabilitasi Psikiatri dan Trauma Psikososial
Organisasi: PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia)
8) Ilmu Penyakit Mata (Ophtalmology)
Adalah spesialisasi yang mempelajari tentang penyakit mata dan penglihatan. Lama pendidikan
7 semester.

Gelar: Sp. M
Subspesialis: Sp.M(K)
-Kornea & Bedah Refraktif
-Infeksi dan Immunologi
-Vitreo-Retina
-Strabismus
-Neuro Oftalmologi
-Glaukoma
-Pediatrik Oftalmologi
-Refraksi
-Rekonstruksi
-Onkologi mata
Organisasi: PERDAMI (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia)
9) Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher (Ear Nose Throat
(Otolaryngology) - Head Neck Surgery)
Adalah spesialisasi yang mempelajari tentang penyakit di bagian telinga, hidung, tenggorok
serta kelainan kelainan fungsinya, juga melakukan pembedahan pada bagian kepala dan leher.
Lama pendidikan 8 semester
Gelar: Sp.THT-KL
Subspesialis: Sp.THT-KL(K)
-Otologi
-Neurotologi
-Rinologi
-Laringo-Faringologi
-Onkologi Kepala Leher
-Plastik Rekonstruksi
-Bronkoesofagologi
-Alergi Imunologi
-THT Komunitas
Organisasi: PERHATI-KL (Perhimpunan Dokter Spesialis THT-KL)
10) Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (Dermatologi)
Adalah spesialisasi yang menangani penyakit dan kelainan di kulit serta kelamin. Beberapa
terkonsentrasi pada kecantikan dan kosmetik. Lama pendidikan 7 semester.
Gelar: Sp.KK
Subspesialis: Sp.KK(K)
-Tumor dan Bedah Kulit
-Dermatologi Kosmetik
-Alergi Imunologi
-Dermatomikologi
-Infeksi Menular Seksual
-Dermatologi Anak
-Divisi Morbus Hansen
-Divisi Patologi Anatomi
-Dermatologi Umum

Organisasi: PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia)
11) Ilmu Kedokteran Kehakiman (Forensik & Medikolegal)
Adalah spesialisasi yang bertugas menangani ilmu kedokteran yang berhubungan dengan
penegakan hukum. Lama pendidikan 6 semester.
Gelar: Sp.F
Subspesialis: Sp.F(K)
-Forensik Klinik
-Patologi Forensik
-Medikolegal
Organisasi: PDFI (Perhimpunan Dokter Spesialis Forensik Indonesia)
12) Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik (Medical Rehabilitation)
Adalah spesialisasi yang melakukan rehabilitasi fungsi-fungsi fisik dan organ yang mengalami
gangguan akibat kondisi dan penyakit tertentu misalnya pasien pasca stroke yang kesulitan
berbicara dan berjalan, pasien dengan fungsi paru yang menurun akibat penyakit paru kronis
atau menahun dan lain-lain. Lama pendidikan 10 semester.
Gelar: Sp.RM
Subspesialis: Sp.RM(K)
Organisasi: PERDOSRI (Perhimpunan Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi Medik
Indonesia)
13) Ilmu Kedokteran Olahraga (Sports Medicine)
Adalah spesialisasi yang menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan
kesehatan, kebugaran, prestasi dan produktivitas kerja. Lama pendidikan 7 semester.
Gelar: Sp.KO
Organisasi: PDSKO (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga)
14) Ilmu Kedokteran Kerja (Okupasi)
Adalah spesialisasi yang menerapkan ilmu kedokteran dengan pendekatan komprehensif
melalui kedokteran promotif, prenventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap tenaga kerja
individual dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, dan sesama komunitas pekerja lainnya.
Lama pendidikan 6 semester.
Gelar: Sp.OK
Organisasi: PERDOKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia)
15) Radiologi
Adalah spesialisasi yang melakukan pemeriksaan image atau gambar-gambar medis seperti
foto rontgen, CT-Scan, MRI, dan prosedur-prosedur lain untuk membantu mendiagnosis
penyakit pasien dan pada keadaan tertentu mengobati pasien. Dokter ini juga memberikan
terapi radiasi untuk pasien penderita kanker. Lama pendidikan 7 semester.

Gelar: Sp.Rad
Subspesialis: Sp.Rad(K)
-Onkologi Radiasi
-Imaging Payudara
-Neuroradiologi
-Radiologi Intervensional dan Kardiovaskuler
-Radiologi Muskuloskeletal
-Radiologi Traktus Digistivus
-Kedokteran Nuklir
-Radiologi Anak
-Radiologi Kepala dan Leher
-Radiologi Toraks
-Radiologi Traktus Urinarus dan Genital
Organisasi: PDSRI (Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia)
Terdapat Subspesialisasi yang telah menjadi spesialisasi tersendiri. Yaitu:
Onkologi Radiasi
Adalah spesialisasi yang memberikan terapi radiasi untuk pasien penderita kanker. Lama
pendidikan 7 semester.
Gelar: Sp.OnkRad
Organisasi: PORI (Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia)
16) Patologi Anatomi
Adalah spesialisasi yang bekerja di laboratorium, memeriksa sel dan jaringan tubuh. Sebagai
contoh apabila seseorang memiliki benjolan di payudara, maka dokter spesialis ini bisa
mengambil contoh benjolan tersebut untuk diperiksa untuk menentukan apakah benjolan
tersebut jinak atau ganas. Sering dokter spesialis bidang lain mengirim contoh jaringan ke
Sp.PA untuk mendapatkan masukan tentang diagnosis dan pengobatan pasiennya. Lama
pendidikan 6 tahun.
Gelar: Sp.PA
Subspesialis: Sp.PA(K)
-Patologi Kulit
-dll
Organisasi: IAPI (Ikatan Ahli Patologi Indonesia)
17) Patologi Klinik
Adalah spesialisasi yang bertugas di laboratorium untuk memeriksa dan menginterpretasi
pemeriksaan laboratorium pasien, contohnya pemeriksaan darah, pemeriksaan cairan otak,
pemeriksaan lab yang lain. Biasanya mereka tidak membuka praktek sendiri dengan gelar
spesialisnya, tapi kadang mereka berpraktek sebagai dokter umum. Lama pendidikan 8
semester.
Gelar: Sp.PK
Subspesialis:
-Hematologi dan Hemostasis (KH)
-Kardiovaskuler (KKV)

-Bank darah & Transfusi
-Infeksi & Penyakit tropik
-Metabolic-endokrin
-Alergi-imunologi
-Onkologi
-Respirasi
-Urologi
-Gastroentero Hepatologi
Organisasi: PDS PATKLIN (Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia)
18) Mikrobiologi Klinik (Clinical Microbiology)
Adalah spesialisasi yang mengidentifikasi kuman yang menyebabkan penyakit pada pasien.
Lebih banyak bekerja di laboratorium. Lama pendidikan 6 semester.
Gelar: Sp.MK
Subspesialis: Sp.MK(K)
-Mikrobiologi umum
-Imunologi
-Biologi Molekuler
-Antibiotika
Organisasi: PAMKI (Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Klinik Indonesia)
19) Parasitologi Klinik
Adalah spesialisasi yang mengidentifikasi parasit yang menyebabkan penyakit pada pasien.
Lama pendidikan 9 semester.
Gelar: Sp.ParK
Subspesialis:
-Helmintologi
-Protozoologi : Protozoa Usus & Malaria
-Entomologi
-Mikologi
Organisasi: PDS PARKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Parasitologi Klinik Indonesia)
20) Gizi Klinik
Adalah spesialisasi yang menangani perawatan gizi pada penyakit seperti pada diabetes,
kegemukan dan keadaan-keadaan lain yang memerlukan penanganan gizi. Lama pendidikan 6
semester
Gelar: Sp.GK
Organisasi: PDGKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia)
PDGMI (Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Medik Indonesia)
21) Akupuntur Klinik
Adalah spesialisasi yang menerapkan ilmu akupuntur kedalam kedokteran medis. Lama
pendidikan 6 semester.

Gelar: Sp.AK
Organisasi: PDA (Perhimpunan Dokter Spesialis Akupuntur Klinik)
22) Ilmu Khasiat Obat (Farmakologi Klinik)
Adalah spesialisasi yang mempelajari efek-efek dari obat-obatan pada sukarelawan sehat dan
pasien. Pada akhirnya, hasil dan efek samping dari ibat-obatan dapat diketahui dan
dibandingkan. Lama pendidikan 6 semester.
Gelar: Sp.FK
Subspesialis: Sp.FK(K)
Organisasi: PERDAFKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Farmakologi Klinik Indonesia)
23) Ilmu Kesehatan Pria (Andrologi)
Adalah spesialisasi yang menangani kelainan-kelainan terkait hormon seksual dan fertilitas
pada laki-laki. Lama pendidikan 6 semester.
Gelar: Sp. And
Organisasi: PERSANDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi Indonesia)
24) Ilmu Kedokteran Nuklir (Nuclear Medicine)
Adalah spesialisasi ilmu kedokteran yang dalam kegiatannya menggunakan radioaktif terbuka,
baik untuk diagnosis maupun dalam pengobatan penyakit, atau dalam penelitian. Lama
pendidikan 7 semester.
Gelar: Sp.KN
Organisasi: PKNI (Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia)
25) Ilmu Kedokteran Kedaruratan (Emergensi Medik)
Adalah spesialisasi dengan kemampuan multidisiplin untuk bekerja di ruang emergensi dengan
standar yang tinggi, berperan sebagai penghubung antara masyarakat yang membutuhkan
pelayanan, dengan berbagai spesialis yang akan memberikan pelayanan definitif. Lama
pendidikan 8 semester.
Gelar: Sp.EM
Organisasi: PERDAMSI (Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia)
Program Pendidikan Dokter Spesialis ini belum mendapat akreditasi dari MKIK
26) Ilmu Kedokteran Penerbangan
Adalah spesialisasi yang ruang lingkupnya adalah bandara dan staf nya, pesawat, hingga luar
angkasa. Lama pendidikan 9 semester.
Gelar: Sp.KP
Organisasi: PERDOSPI (perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia)

27) Ilmu Kedokteran Kelautan (Hyperbaric Medicine)
Sedang diwacanakan. Adalah spesialisasi yang menangani bidang kesehatan maritim
/pelabuhan/pekerjaan lepas pantai dan kesehatan pesisir.
Gelar: Sp.KL
Organisasi: PERDOKLA (Perhimpunan Kedokteran Kelautan)
28) Ilmu Geriatri
Sedang diwacanakan
Gelar: Sp.Ger
Keterangan:
Spesialisasi Nomor 1-4 termasuk dalam golongan stase besar
Spesialisasi Nomor 23-28 termasuk spesialisasi yang relatif baru
Spesialisasi Nomor 27-28 termasuk spesialisasi yang baru di wacanakan
Gelar yang bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah:
FACC - Fellow of the American College of Cardiologists
FACP - Fellow of the American College of Physicians
FACS - Fellow of the American College of Surgeons
FESC - Fellow of the European Society of Cardiology
FICS - Fellow Of the International College Of Surgeon
FIHA - Fellows Indonesian Heart Association
Gelar Lain:
DPM - Doctor of Pediatric Medicine
FAAEM - Fellow of the American Academy of Emergency Medicine
FAAFP - Fellow of the American Academy of Family Physicians
FACE - Fellow of the American College of Endocrinology
FACEP - Fellow of the American College of Emergency Physicians
FACFAS - Fellow of the American College of Foot and Ankle Surgeons
FACOG - Fellow of the American College of Obstetrics and Gynecologists
FCCP - Fellow of the American College of Chest Physicians
DFM - Diploma in Forensic Medicine
DTM&H - Diploma in Tropical Medicine and Hygiene
DMM - Diploma in Medical Microbiology
ICRP -International Community of Royal Pathologist
AAP -American Academy of Pediatric
AAI - Association of Allergy Immunology
ICS - International Community of Surgery
DAP&E - Diploma in Applied Parasitology and Entomology
DCP - Diploma in Clinical Pharmacology
D.Sc - Doctor of Science
FESC - Fellow of the European Society of Cardiology
FINASIM - Fellow of the Indonesian Society of Internal Medicine
Nah, itu dia beberapa ‘Calon masa depan kita’. Udah tau semua kan? Tinggal pilih yang sesuai
buat kamu, terus tekuni baik baik. Insyallah ngga bakal galau lagi deh

Tulisan diatas saya ambil dari beberapa sumber seperti buku, website, pernyataan dosen, dan
kesimpulan saya sendiri. Mohon maaf bila kurang berkenan dan dimohon untuk
menyampaikan kritiknya ke : @nabilcuy

Dokumen yang terkait

FAKTOR–FAKTOR YANG MENJADI DAYA TARIK PENYIAR RADIO MAKOBU FM (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2003 UMM)

0 72 2

PENGARUH PENILAIAN dan PENGETAHUAN GAYA BUSANA PRESENTER TELEVISI TERHADAP PERILAKU IMITASI BERBUSANA (Studi Tayangan Ceriwis Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Komunikasi Angkatan 2004)

0 51 2

PENGARUH TERPAAN LIRIK LAGU IWAN FALS TERHADAP PENILAIAN MAHASISWA TENTANG KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP MASYARAKAT MISKIN(Study Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pada Lagu Siang Seberang Istana)

2 56 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Implikasinya pada Model Pengembangan Strategi Perusahaan di masa Depan

0 38 1

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1