TUGAS TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM

TUGAS
TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM

Oleh :
Putra Anugra
03121001036

Dosen :
DR. IR. HJ. REINI SILVIA ILMIATY, M.T.

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015

DAFTAR ISI

PENGERTIAN AIR MINUM.................................................................................... 1
AIR ORGANIK......................................................................................................... 1
PERSYARATAN AIR LAYAK DIMINUM............................................................ 2
SIFAT-SIFAT AIR.................................................................................................... 4

SIKLUS HIDROLOGI............................................................................................... 6
SUMBER AIR........................................................................................................... 8
AIR MENURUT STANDAR KESEHATAN........................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15

PENGERTIAN AIR MINUM

Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen
kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna,
tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam
berat. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002).
Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa
air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.
Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, namun banyak zat
berbahaya, terutama logam, yang tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Saat ini
terdapat krisis air minum di berbagai negara berkembang di dunia akibat jumlah
penduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air.
Minum air putih memang menyehatkan, tetapi kalau berlebihan dapat menyebabkan

hiponatremia yaitu ketika natrium dalam darah menjadi terlalu encer.
AIR ORGANIK
Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur
kimia lain selain H2O (air) itu sendiri. Unsur kimia lain yang biasa terkandung di
dalam air adalah mineral anorganik, seperti Ferrum, Merkuri, Alumunium.
Untuk mengukur kadar kemurnian air dari mineral anoragnik digunakan TDS
meter (Total Dissolved Solids meter), yaitu alat untuk mengukur total zat padat yang
terlarut dalam zat cair. Satuan yang digunakan adalah ppm (part per million) atau
bagian per juta.
Air organik terkadang lebih menyehatkan daipada air yang matang karena terdapat
mikroorganisme yang baik di dalam air mentah organik.

1

Pembagian kategori air menurut total zat padat yang terkandung di dalamnya (TDS)
adalah:


> 100 ppm : bukan air minum




10 - 100 ppm: air minum



1 - 10 ppm



0 ppm

: air murni
: air organik

Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dapat
dipastikan tanpa pengembangan sumber daya air secara konsisten peradaban manusia
tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh karena itu
pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban
manusia.

Dari Pengertian dan Definisi Air maka dapat di ambil kesimpulan bahwa salah satu
faktor penting penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk kebutuhan
air minum. Air bersih merupakan air yang harus bebas dari mikroorganisme
penyebab penyakit dan bahan-bahan kimia yang dapat merugikan kesehatan manusia
maupun makhluk hidup lainnya. Air merupakan zat kehidupan, di mana tidak ada
satu pun makhluk hidup di bumi ini yang tidak membutuhkan air.

PERSYARATAN AIR LAYAK DIMINUM
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/
menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan
untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air
bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat
diminum apabila dimasak. Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan dalam
PERMENKES 416/1990 terdiri atas persyaratan fisik, persyaratan kimiawi,
persyaratan mikrobiologis.

2

Berikut ini adalah Persyaratan Air Layak Dikonsumsi:

 Persyaratan Fisik
Persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak
berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan
tidak panas. Selain itu, air minum tidak menimbulkan endapan. Jika air yang kita
konsumsi menyimpang dari hal ini, maka sangat mungkin air telah tercemar.
 Persyaratan Kimia
Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel terlarut
dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat
beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen. Ion logam berat dapat
mendenaturasi protein, disamping itu logam berat dapat bereaksi dengan gugus
fungsi lainnya dalam biomolekul. Karena sebagian akan tertimbun di berbagai organ
terutama saluran cerna, hati dan ginjal, maka organ-organ inilah yang terutama
dirusak
 Persyaratan Mikrobiologis
Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia Colli,
Clostridium Perfringens, Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk
toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan
bakteri Coliform (E.Coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran
manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses
pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula

risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S.
Typhii (penyebab Typhus), Kolera, dan Disentri.

3

SIFAT-SIFAT AIR
Air begitu penting untuk digunakan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan
yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen. Dan perlu diketahui apabila
mendapat atau menjumpai air yang berbau atau berwarna maka kemungkinan air itu
telah bercampur dengan zat lain. Sedangkan
Senyawa kimia merupakan zat kimia yang murni terdiri atas dua atau beberapa unsur
yang dapat terpecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia
tersebut, sebagai contoh : Dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah senyawa
yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.
 AIR MENEMPATI RUANG
Air mempunyai sifat menempati ruang, contohnya air yang dituangkan pada
gelas maka air itu akan menempati ruang dalam gelas, begitu juga air yang
dituangkan kedalam botol maka air akan menempati ruangan dari botol.
 AIR MEMPUNYAI/MEMILIKI BERAT
Air memiliki berat, contohnya apabila sebuah ember yang kosong diisi air

hingga penuh maka, apabila ember tersebut diangkat akan terasa berat.
 PERMUKAAN AIR YANG TENANG SELALU DATAR
Air tenang memiliki sifat permukaannya selalu datar, contohnya air didalam
gentong, gelas atau benda yang lain apabila diamati permukaan air itu akan
selalu datar. Kesimpulannya permukaan air yang tenang maka akan selalu
datar. Sifat permukaan air yang selalu datar digunakan oleh tukang bangunan
sebagai dasar pengukuran pemasangan ubin atau tembok batu bata supaya
tidak miring.
 AIR MENGALIR KETEMPAT YANG LEBIH RENDAH
Air mempuyai sifat mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
contohnya air sungai, air sungai mengalir dari pegunungan atau mata air di
tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Kesimpulan Air yang

4

dituangkan pada permukaan papan akan bergerak ke bawah menuju tanah,
karena air memiliki sifat mengalir daritempat yang tinggi ke tempat yang
rendah.
 AIR MELARUTKAN BEBERAPA ZAT
Air mempunyai sifat dapat melarutkan beberapa zat. contohnya gula yang

dimasukan ke dalam air lalu diaduk-aduk maka butiran gula akan hilang,
hilangnya butiran gula tersebut karena larut dalam air. Kesimpulan gula yang
ada didalam air akan hilang karena air memiliki sifat dapat melarutkan
beberapa zat.
 AIR MENEKAN KE SEGALA ARAH
Air memiliki sifat menekan kesegala arah. contohnya apabila kantong plastik
diisi air lalu kantong plastik tersebut ditusuk jarum maka air akan keluar.
keluarnya air itu karena air memiliki sifat menekan ke segala arah.
 AIR MERESAP MELALUI CELAH KECIL
Air memiliki sifat meresap ke celah-celah kecil. contohnya air hujan yang
turun dari langit ke permukaan tanah akan menggenangi permukaan tanah
tersebut tetapi lama-kelamaan air tersebut akan habis karena air itu meresap
melalui celah-celah kecil tanah.
 AIR DAPAT BERUBAH WUJUD
Air memiliki sifat dapat berubah wujud. contohnya dalam pembuatan es batu,
air yang dibungkus kantong plastik lalu di masukan kedalam kullkas atau
pendingin maka air tersebut lama kelamaan akan berubah wujud dari cair
menjadi padat.
 AIR MENGALIR DARI TEMPAT YANG TINGGI KE TEMPAT
RENDAH

Air mengalir daei tempat tinggi ke tempat rendah.lihatlah air terjun atau air
yang mengalir dari gunung ke bawah.

5

SIKLUS HIDROLOGI
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh
sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet),
hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas
atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai
tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam
tiga cara yang berbeda:
Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb.
kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan.
Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya
akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celahcelah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak
akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah

permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan
danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan
semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban.
Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang
membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa),
dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai
dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-

6

komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).
Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan
tempatnya. Tempat terbesar terjadi di laut.
Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Air :
 Siklus Pendek / Siklus Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut

 Siklus Sedang
1.

Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari

2. Terjadi evaporasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4.

Pembentukan awan

5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
 Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

7

SUMBER AIR

Sumber air di alam terdiri atas air laut, air atmosfir (air metereologik), air permukaan,
dan air tanah (Sutrisno, 2004).
1. Air Laut Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl.
Kadar garam NaCl dalam air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.
2. Air Atmosfir, Air Meteriologik Dalam kehidupan sehari-hari air ini
dikenal sebagai air hujan. Dapat terjadi pengotoran dengan adanya
pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran – kotoran industri/debu
dan lain sebagainya tatapi dalam keadaan murni sangat bersih. Sehingga
untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya tidak
menampung air hujan pada saat hujan baru turun, karena masih
mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan memiliki sifat agresif
terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga
hal ini akan mempercepat terjadinya korosi (karatan). Disamping itu air
hujan ini mempunyai sifat lunak sehingga akan boros terhadap pemakaian
sabun.
3. Air Permukaan Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan
Lingkungan, air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan
baku air bersih. Faktorfaktor yang harus diperhatikan, antara lain :
a. Mutu atau kualitas baku
b. Jumlah atau kuantitasnya
c. Kontinuitasnya
Air permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik
karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air permukaan
meliputi :

8

a. Air Sungai Air sungai memiliki derajat pengotoran yang tinggi sekali. Hal ini
karena selama pengalirannnya mendapat pengotoran, misalnya oleh lumpur,
batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Oleh
karena itu dalam penggunaannya sebagai air minum haruslah mengalami
suatu pengolahan yang sempurna.
b.

Air Rawa Kebanyakan air rawa berwarna kuning coklat yang disebabkan oleh
adanya zat – zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang
larut dalam air. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis yang tinggi
tersebut, maka umumnya kadar mangan (Mn) akan tinggi pula dan dalam
keadaan kelarutan O2 kurang sekali (anaerob), maka unsur-unsur mangan
(Mn) ini akan larut.
4. Air Tanah Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan
lingkungan , air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai
permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air
tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan
menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan
pada air. Kesadahan pada air ini akan menyebabkan air mengandung
zatzat mineral dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut antara lain
kalsium, magnesium, dan logam berat seperti besi dan mangan.
a. Air Tanah Dangkal Air tanah dangkal terjadi karena daya proses
peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian
pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi
lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut)
karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia
tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah di sini
berfungsi sebagai saringan. Disamping penyaringan, pengotoran juga
masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan
muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air yang akan
9

terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini
dimanfaatkan untuk sumber air minum melaui sumur-sumur dangkal.
b. Air Tanah Dalam Air tanah dalam dikenal juga dengan air artesis. Air
ini terdapat diantara dua lapisan kedap air. Lapisan diantara dua
lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut
banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air
akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut
mata air artesis. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air
tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan
pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara
100-300 m) akan didapatkan suatu lapis air. Jika tekanan air tanah ini
besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini,
sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke luar
dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu
pengeluaran air tanah dalam ini.
c.

Mata Air Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya
ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir
tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas/ kuantitasnya sama dengan
keadaan air dalam. Berdasarkan keluarnya (munculnya ke permukaan
tanah) mata air dapat dibedakan atas :
a) Mata Air Rembesan, yaitu mata air yang airnya keluar dari
lereng-lereng
b) Umbul, yaitu mata air dimana airnya keluar ke permukaan
pada suatu dataran

10

AIR MENURUT STANDAR KESEHATAN

Pengertian Air Bersih dan Air Minum Berdasarkan Permenkes RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air, air
minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat dan dapat diminum langsung.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitsanya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Syarat Air Bersih Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua
syarat yaitu kuantitas dan kualitas (Depkes RI, 2005).
1. Syarat Kuantitas Kebutuhan masyarakat terhadap air bervariasi dan
bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat
( Chandra, 2006). Konsumsi air bersih di perkotaan Indonesia berdasarkan
keperluan rumah tangga, diperkirakan sebanyak 138,5 liter/orang/hari dengan
perincian yaitu untuk mandi,cuci, kakus 12 liter, minum 2 liter, cuci pakaian
10,7 liter, kebersihan rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan 21,8
liter, wudhu 16,2 liter, lain-lain 33,3 liter (Slamet, 2007).
2. Syarat Kualitas Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia, radioaktivitas,
dan mikrobiologis yang memenuhi syarat kesehatan menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat
dan Pengawasan Kualitas Air (Slamet, 2007).
 Parameter Fisik Air yang memenuhi persyaratan fisik adalah air yang tidak
berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak keruh atau jernih, dan dengan suhu
sebaiknya dibawah suhu udara sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa
nyaman, dan jumlah zat padat terlarut (TDS) yang rendah.
a. Bau Air yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh
masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air.

11

b. Rasa Air yang bersih biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air yang
tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat
membahayakan kesehatan.
c. Warna Air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk
mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme
yang berwarna. Warna dapat disebabkan adanya tannin dan asam
humat yang terdapat secara alamiah di air rawa, berwarna kuning
muda,

menyerupai

urin,

oleh

karenanya

orang

tidak

mau

menggunakannya. Selain itu, zat organik ini bila terkena khlor dapat
membentuk senyawa-senyawa khloroform yang beracun. Warna pun
dapat berasal dari buangan industri.
d. Kekeruhan Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi,
baik yang bersifat anorganik maupun yang organik. Zat anorganik,
biasanya berasal dari lapukan batuan dan logam, sedangkan yang
organik dapat berasal dari lapukan tanaman atau hewan. Buangan
industri dapat juga merupakan sumber kekeruhan.
e. Suhu Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak
terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa yang dapat
membahayakan
didalam

kesehatan,

saluran/pipa,

menghambat

mikroorganisme

reaksi-reaksi
patogen

tidak

biokimia
mudah

berkembang biak, dan bila diminum air dapat menghilangkan dahaga.
f. Jumlah Zat Padat Terlarut Jumlah zat padat terlarut (TDS) biasanya
terdiri atas zat organik, garam anorganik, dan gas terlarut. Bila TDS
bertambah maka kesadahan akan naik pula. Selanjutnya, efek TDS
ataupun kesadahan terhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia
penyebab masalah tersebut.
 Parameter Mikrobiologis Sumber- sumber air di alam pada umumnya
mengandung bakteri. Jumlah dan jenis bakteri berbeda sesuai dengan tempat

12

dan kondisi yang mempengaruhinya. Oleh karena itu air yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari harus bebas dari bakteri patogen. Bakteri
golongan coli tidak merupakan bakteri golongan patogen, namum bakteri ini
merupakan indikator dari pencemaran air oleh bakteri patogen.
 Parameter Radioaktivitas Dari segi parameter radioaktivitas, apapun bentuk
radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan pada sel
yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian, dan perubahan komposisi
genetik. Kematian sel dapat diganti kembali apabila sel dapat beregenerasi
dan apabila tidak seluruh sel mati. Perubahan genetis dapat menimbulkan
berbagai penyakit seperti kanker dan mutasi.
 Parameter Kimia Dari segi parameter kimia, air yang baik adalah air yang
tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi
kesehatan antara lain air raksa (Hg), alumunium (Al), arsen (As), barium (Ba),
besi (Fe), flourida (F), tembaga (Cu), derajat keasaman (pH), dan zat kimia
lainnya.
Kandungan zat kimia dalam air bersih yang digunakan sehari-hari hendaknya
tidak melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan seperti tercantum dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990. Penggunaan air
yang mengandung bahan kimia beracun dan zat-zat kimia yang melebihi ambang
batas berakibat tidak baik bagi kesehatan dan material yang digunakan manusia,
contohnya antara lain sebagai berikut :
 pH Air sebaiknya tidak asam dan tidak basa (netral) untuk mencegah
terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air. pH yang
dianjurkan untuk air bersih adalah 6,5 – 9.
 Besi (Fe) Kadar besi (Fe) yang melebihi ambang batas (1,0 mg/l)
menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru dan menimbulkan rasa, warna

13

(kuning), pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, dan
kekeruhan.
 Klorida Klorida adalah senyawa halogen klor (Cl). Dalam jumlah banyak,
klor (Cl) akan menimbulkan rasa asin, korosi pada pipa sistem penyediaan air
panas. Sebagai desinfektan, residu klor (Cl) di dalam penyediaan air sengaja
dipelihara, tetapi klor (Cl) ini dapat terikat pada senyawa organic dan
membentuk halogenhidrokarbon (Cl-HC) banyak diantaranya dikenal sebagai
senyawa-senyawa

karsinogenik.

Kadar

maksimum

klorida

yang

diperbolehkan dalam air bersih adalah 600 mg/l.
 Tembaga (Cu) Tembaga (Cu) sebetulnya diperlukan bagi perkembangan
tubuh manusia. Tetapi, dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala GI, SSP,
ginjal, hati; muntaber, pusing kepala, lemah, anemia, kramp, konvulsi, shock,
koma dan dapat meninggal. Dalam dosis rendah menimbulkan rasa kesat,
warna, dan korosi pada pipa, sambungan, dan peralatan dapur.
 Mangan (Mn) Mangan (Mn) adalah metal kelabu-kemerahan. Keracunan
seringkali bersifat khronis sebagai akibat inhalasi debu dan uap logam. Gejala
yang timbul berupa gejala susunan syaraf: insomnia, kemudian lemah pada
kaki dan otot muka sehingga ekspresi muka menjadi beku dan muka tampak
seperti topeng (mask). Bila pemaparan berlanjut maka bicaranya melambat
dan monoton, terjadi hyperrefleksi, clonus pada patella dan tumit, dan berjalan
seperti penderita parkinsonism.
 Seng (Zn) Di dalam air minum akan menimbulkan rasa kesat dan dapat
menyebakan gejala muntaber. Seng (Zn) menyebabkan warna air menjadi
opalescent dan bila Universitas Sumatera Utaradimasak akan timbul endapan
seperti pasir. Kadar maksimum seng (Zn) yang diperbolehkan dalam air bersih
adalah 15 mg/l.

14

DAFTAR PUSTAKA

http://pppl.depkes.go.id/asset/regulasi/55permenkes%20416.pdf
http://web.ipb.ac.id/~tml_atsp/test/PerMenKes%20416_90.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_minum
http://yukiberbagisehat.blogspot.com/2012/12/sumber-air-berkualitas_4281.html
http://materi-perkapalan.blogspot.com/2014/09/beberapa-sifat-sifat-air.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air

15