Modul 4 Persambungan dan Penguatan
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
KONSTRUKSI
a. Perkembangan Fungsi Bangunan :
- Melindungi dari bahaya hewan dan
cuaca
- Tempat istirahat atau rekreasi
keluarga
- Tempat untuk menikmati
kehidupan yang nyaman
- Menunjukkan tingkat social dalam
masyarakat (prestise/gengsi)
- Pembinaan keluarga
b. Konstruksi ?
adalah proses pembentukan hubungan
antara dua jenis bahan atau lebih
menjadi satu kesatuan yang utuh dan
kokoh
Syarat benda dibuat berdasarkan
teknologi konstruksi :
1. Konstruksi harus sederhana dan
kuat
2. Harus memperhatikan sifat dan
karakteristik bahan yang digunakan
3. Harus tahan terhadap gaya-gaya
yang bekerja
c. Bahan Konstruksi
1. Batu alam dan batu buatan
Bahan alam = bahan yang pada
awalnya dipakai manusia sejak
mulai membangun rumah atau
gedung
Batu alam menurut asal jadinya :
- Batu-batuan dari pembekuan
lahar
- Batu-batuan dari endapan
- Batu-batuan yang
mengalami perubahan
Contoh batu alam : pasir, batu
gunung
2. Kayu
è bahan konstruksi bangunan
dipakai sejak dahulu karena mudah
didapat dimana-mana dan mudah
pengerjaannya
è Kekurangan : dapat diserang
serangga dan lama-kelamaan bisa
lapuk karena jamuran
3. Beton Bertulang
Beton à campuran antara semen,
pasir dan kerikil ditambah air
secukupnya sehingga menjadi satu
kesatuan yang kuat, terutama
terhadap tekanan
beton bertulang à campuran
semen, pasir, dan kerikil ditambah
air yang didalamnya terdapat baja
tulangan
4. Baja dan aluminium
banyak digunakan karena praktis,
mudah pengerjaannya dan lebih
ringan
5. Tali atau serat
B. PENGERJAAN TEKSTIL
Tekstil terbuat dari ;
- Bahan alami contoh wol, katun, kain
lena dan sutra
- Bahan kimia buatan contoh polyester,
polyetheen dan polyamide
Determinasi (menentukan sifat) tekstil
1. Percobaan dengan cara pem-bakaran
Pelaksanaan
percobaan
ini
memberikan
petunjuk
yang
ada
hubungannya dengan bahan dasar
yaitu : bahan hewani (ewit) ,
tumbuhan (cellulose) dan atau bahan
sintetis.
Yang diperlukan :
- Potongan kecil bahan
- Lilin
Pelaksanaan :
Tariklah beberapa lembar serat dari
bahan tekstil tersebut. Bakarlah ujung
dari lembar serat tersebut dengan
hati-hati.
Peninjauan :
Ciumlah bau asap yang keluar dari
pembakaran tersebut dan lihatlah apa
yang terjadi. Bandingkanlah tinjauan
anda ini dengan table yang ada.
Kesimpulan :
Kesimpulan peninjauan dan perbandingan anda dengan tabel yang
ada. Bahan apakah yang digunakan
untuk produk tekstil tersebut?
2. Percobaan dengan cara melem-babkan
Setelah
mengadakan
percobaan
dengan cara pembakaran, kita dapat
membedakan beberapa grup bahan
dasar. Untuk bahan dasar hewani
percobaan ini sangatlah berlebihan
karena hasil yang didapat akan sama.
Yang diperlukan :
- Potongan kecil bahan
- Pulpen atau air (tinta : peninjauan
akan lebih baik)
Pelaksanaan :
Tariklah beberapa lembar serat dari
bahan tekstil tersebut. Lembabkan
bagian tengah lembar serat tersebut
dengan air atau tinta, agar lebih
mudah gunakanlah pulpen tariklah
ujung lembar serat tersebut.
1
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
Peninjauan :
Bandingkanlah
peninjauan
anda
dengan tabel yang ada.
Kesimpulan :
Kesimpulan peninjauan
dan perbandingan anda dengan tabel. Bahan
apakah yang digunakan untuk produk
tekstil tersebut ?
3.
Percobaan dengan cara melihat,
memegang dari serat tekstil itu
Percobaan
ini
sangat
diperlukan
apabila dengan percobaan lain tidak
menghasilkan
kesimpulan
yang
memuaskan.
Wol
: bersisik ; keriting
Sutra
: licin ; lurus
Katun
:
- kapas yang alami (5 atau 10 belitan
per-mm )
- seratnya seperti pipa berlu-bang
- katun yang luntur dapat dikenali
dengan culticula yaitu lapisan yang
menyerupai lilin.
-
Kain lena :
seratnya seperti pipa berlubang
sangat tipis dan dinding-dindingnya
sedikit tebal
-
-
garis-garis penampang silang yang
saling bertindihan
bukan culticula dan juga tidak
terdapat belitan
Viskose :
licin,
strukturnya
lurus
diatasnya
bergaris-garis
( sutra buatan )
Acetaat : seratnya bercelah
Polyamide
: seratnya licin dan
bundar
Polyester : seratnya licin dan bundar
Acryl
: penampang halter
Yang diperlukan :
- potongan memanjang bahan tekstil
- mikroskop
Pelaksanaan :
Buatlah sebuah preparat sejumlah
serat tekstil, telitilah lewat mikroskop.
Peninjauan :
Bandingkanlah
peninjauan
anda
dengan table yang ada
Kesimpulan :
Simpulkanlah pendapat anda!
1. Percobaan dengan cara
pembakaran
Apinya mati
Abunya pecah
Baunya seperti rambut
hangus
Jadi = protein
2. Percobaan dengan cara
melembabkannya
Berlebihan,
semua
serat
protein apabila dilembabkan /
basah akan lembut.
3.
Cepat terbakar
Abunya sedikit lembut
Baunya seperti kertas
terbakar
Tetap membara
Jadi = cellulose
Apabila dilembabkan maka
serat itu tidak rapuh.
Jadi = katun / kain lena
Apabila dilembabkan maka
serat itu semakin rapuh
Jadi = viscose ( sutra buatan
)
Percobaan dengan
melihat, memegang
Keruh, seratnya keriting
Jadi = wol
Seratnya licin
Jadi = sutra
Dibakar akan meleleh
Abunya keras
Jadi = serat sintetis
Baunya =
Selderi = Polyamide
Manis = Polyamide
Trir
= Polyprop
Pemoles kuningan =
Serat chloor
Asam = (tri) acetate
Tidak berbau = acryl
Mengukur
dimana
panjang
Apabila dilembabkan maka
serat itu sangat rapuh
Jadi = acetate atau tri acetat
Apabila dilembabkan serat
itu tidak terlihat rapuh
Jadi = serat sintesis yang
lain
cara
Seratnya
mudah
dibentuk sampai 4 cm.
Jadi = katun
Kaku
dan
seratnya
bercabang
lebih
panjang 4 cm.
Jadi = kain lena
Seratnya licin, 3 atau 10
cm. jadi = viscose
( Sutra buatan )
Pada semua jenis bahan terdapat
serat dan flament
Pola = gambar atau lukisan yang
dibuat berdasarkan hasil pengukuran
2
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
suatu benda sesuai dengan model
yang dipilih
Pola dalam pekerjaan menjahit
pakaian :
- Pola kontruksi
è Pola yang dibuat berdasarkan
ukuran badan dari orang yang akan
dibuatkan pakaian
- Pola cetak
è Pola yang telah dibuat secara
umum
è S,M,L,XL
Pengukuran pakaian wanita :
1. Lingkar leher
2. Lingkar badan
3. Lingkar pinggang
4. Tinggi penggul
5. Lingkar panggul
6. Tinggi dada
7. Jarak dada
8. Lebar muka
9. Panjang bahu
10.Panjang punggung
11.Lebar punggung
12.Penjang rok
Pengukuran pakaian pria :
1. Panjang kemeja
2. Lingkar badan
3. Lingkar leher
4. Lebar punggung
5. Tinggi bahu
6. Panjang punggung
7. Lingkar kerun (kurung lengan)
8. Penjang lengan
9. ½ lingkar lengan
10.Lingkar pinggang
11.Penjang celana
12.Lingkar paha
13.Tinggi duduk
14.Lingkar lutut
A. Menjahit dengan tangan
Jenis-Jenis Jahitan/Tusuk
1.
Tusuk tikam jejak dimulai dari
sebelah kanan, tusukkan jarum
kebagian belakang lalu keluar-kan ke
bagian muka dengan diberi jarak
yang sama dari tusukkan pertama.
Lakukan langkah ini untuk tusukkan
berikutnya.
Gambar Tusuk Tikam Jejak
3.
Tusuk Flanel
Untuk menentukan ukuran yang
tepat kita dapat membandingkan
ukuran tubuh bagian atas dengan
patron. Hal ini berlaku untuk semua
ukuran : Wanita, Pria dan Patron
Anak-anak.Untuk memilih patron rok
atau celana panjang, kita mengambil
ukuran lebar pinggul. Perbedaan
pada lebar pinggul dapat kita
gambarkan pada patron. Hal ini
untuk mencegah perbedaan ukuran
tersebut pada table anda. Dengan
table
tersebut
kita
dapat
membesarkan
patron
dan
mengecilkannya.
Tusuk fanel dimulai dari sebelah kiri
ke sebelah kanan dengan menusuk
jarum dari kanan ke kiri, tarik dan
tusukkan kembali seperti langkah
pertama.
Gambar Tusuk Flanel
4.
Tusuk Jelujur
Tusuk jelujur ini biasanya dilakukan
dengan memulainya dari sebelah
kanan ke sebelah kiri, utamanya bagi
yang menjahit tidak menggunakan
dengan tangan kidal.
Tusuk Tangkai
Tusuk
tangkai
dikerjakan
dari
sebelah kiri, jarum bekerja mundur
pada satu garis.
Gambar Tusuk Tangkai
5.
Gambar Tusuk Jelujur
2.
Tusuk Feston
Tusuk feston dilakukan dengan
menusuk dari kanan ke kiri dengan
tusukkan tegak dan membelitkan
pada ujung jarum.
Tusuk Tikam Jejak
3
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
Jahitan Jelujur
Gambar Tusuk festoon
6.
Tusuk Rantai
Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar Jahitan Jelujur
Jahitan jelujur dibuat tanpa mesin
jahit. Jahitan ini meng-hubungkan 2
lembar bahan kain hanya untuk
sementara. Setelah itu mesin jahit
menjahit secara tetap. Jahitan jelujur
yang sudah terpasang dapat anda
copot kembali.
Jahitan Setik
Gambar Tusuk Rantai
7.
Tusuk Pipih
Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar Jahitan Setik
Jahitan Zig-Zag
Gambar Tusuk Pipih
8.
Tusuk Biku
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar Jahitan Zig-Zag
C. PEKERJAAN KERTAS DAN PLASTIK
Pengerjaan Kertas dan Plastik
Gambar Tusuk Biku
9.
Tusuk Silang
Perhatikan gambar di bawah ini.
Urutan kerja mengoperasikan mesin
jahit :
1. pertama-tama jepitlah bahan
dibawah sepatu mesin jahit
2. Tariklah benang atas dan benang
bawah ke belakang
3. Putarlah mesin dengan tangan,
perlahan-lahan untuk memasukkan
jarum pada bahan jahitan
4. Tekanlah pedal mesin jahit
5. Lepaskan tekanan pedal apabila
jahitan selesai
B. Menggunakan Mesin Jahit
3 buah jahitan yang sudah dikenal yaitu :
Seperti kita ketahui, bahwa kertas, plastik
dan bahkan berawal dari suatu lembaran
yang mempunyai sifat lentur terhadap
tekanan. Untuk memperkuat bahan
tersebut biasanya kita gunakan dengan
sistem tekukan atau membengkokkan.
Atau dapat juga dengan menggunakan
lem sesuai dengan bahan yang digunakan
dalam konstruksi.
Pengerjaan kertas
Walaupun bahan hanya berupa kertas
ternyata dapat juga dibentuk suatu
konstruksi
ringan
yang
biasanya
digunakan untuk hiasan (dekoratif).
Tetapi bila kita lihat wa-laupun bentuknya
rumit dilihat dari hasilnya, ternyata
system
kon-struksinya
hanya
menggunakan lem ataupun lipatan guna
memperkuat kertas yang sifatnya mudah
lentur. Dan ini yang sering disebut
dengan istilah origami.
Pengerjaan plastik
Untuk
bahan
plastik
pembentukan
bendanya hamper sama dengan bahan
dari kertas yaitu melalau lipatan dan
menggunakan lem ataupun dengan mur
4
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
dan baut yang sebelumnya harus
dilubangi dahulu untuk memperkuat
konstruksi.
Hanya saja pengerjaan bahan plastik
tersebut dengan cara memanaskan dan
membengkokkan dengan meng-gunakan
alat papan pemanas. Disini dapat dibuat
bermacam-macam bentuk sesuai dengan
selera dan harus memperhatikan sifat
bahan itu sendiri. Di samping itu kalau
meng-gunakan lem, harus lem yang dapat
merekatkan plastik
Gambar Suspension Rod
Brackety
D. PERSAMBUNGAN DAN PENGUATAN
•
•
-
Mengkontruksi è menyusun suatu
bagian-bagian tertentu menjadi
satu kesatuan yangutuh dan
berfungsi
Konstruksi dibagi menjadi :
Kontruksi tetap/statis : konstuksi
dimana bagian-bagiannya tidak
dapat digerakkan
Kontruksi dinamis : konstruksi
dimana bagian-bagiannya dapat
digerakkan/bergerak dan
mempunyai tujuan tertentu
Kontruksi penggantung
Kapankah sesuatu dapat tergantung
dengan baik ?
Yang terpenting adalah tidak boleh jatuh,
contohnya lukisan-lukisan yang kecil yang
tidak berat dapat anda gantungkan
dengan paku baja..
Gambar Suspension
Rod
Suspension Clip
Bagian ini untuk mengatur naik turun
plafon dan mengatur kedataran plafon.
Kontruksi rangka plafon boral metal
sistem (BMS)
Komponen BMS terdiri dari : top cross rail
dan furring channel
•
Komponen rangka BMS terdiri dari :
Suspension Rod Bracket pada balok
kayu atau balok besi
Bagian ini digunakan untuk tempat
menggantungkan Suspension Rod,
dipaku pada balok kayu atau disekrup
pada balok besi.
Gambar
Suspension Rod
Bagian ini disebut juga batang
gantung,
yamg
menggantungkan
rangka, dan bagian ini digunakan
sesuai kebutuhan tergantung tinggi
rendahnya plafon dengan balok kayu /
besi.
Gambar
Suspension Clip
Top Cross Rail
Bagian ini digunakan untuk dudukan
connector dan bagian ini dihubungkan
dengan sus-pension clip.
Gambar
Top Cross Rail
Connector
Bagian
ini
digunakan
untuk
menghubungkan
antara
Furring
Channel dengan Top Cross Rail, dan
bagian ini juga untuk mengatur jarak
Furring Channel.
Suspension Rod
Bracket
Suspension Rod Bracket ke Beton
Bagian ini dipasang pada beton
dengan menggunakan paku beton.
Gambar
Connector
Furring Channel
Bagian ini digunakan untuk tempat
menyekrupkan papan gipsum. Posisi
5
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
bagian ini selalu saling silang dengan
Top Cross Rail.
Gambar
Furring
Channel
Sekrup Type “ S ” 25 mm
Digunakan untuk menyatukan antara
papan
gipsum
dengan
Furring
Channel.
Gambar
Tiang yang bersilangan itu pertamatama diikat dengan simpul (ikatan)
tambat (gambar 1)
- Tali/tambang
pengikat kemudian
dibelitkan –belitkan beberapa kali
antara siku-siku samping dan atas .
Akhirnya ikatan itu ditutup dengan
simpul pangkal pad salah satu tiang
(gambar 2)
-
Sekrup
Papan Gipsum
Digunakan untuk melapisi din-ding,
langit-langit, balok dan pilar baik di
bangunan
perumahan
maupun
bangunan
komersial.
Dengan
menggunakan papan gipsum hasil
akhir
dinding
atau
langit-langit
bangunan akan lebih rapih dan indah.
Konstruksi Tali
. Ikatan Palang
Ini digunakan untuk menghubung-kan dua
buah tiang. Adapun caranya sebagai
berikut:
Mulai dengan simpul pangkal pa-da
tiang z, belitkanlah sisa simpul (A)
pada a (gambar 1)
- Belitkanlah a beberapa kali melalui
tiang y dan z, seperti terlihat pada
gambar 2 dan gambar 3
- Gambar 4 dilihat dari samping
- Setelah cukup banyak belitan yang
mengikat tiang y dan z. Belitan-belitan
itu dibelit lagi oleh sisa a , sehingga
ikatan menjadi kuat
Ikatan Tambat (GB 1)
Pangkal (GB 2)
Ikatan
1. Ikatan Kaki Tiga
Sebuah kaki tiga dapat dibuat dengan
ikatan bentuk delapan.
Caranya:
Taruhlah 3 buah tongkat
Buatlah simpul pangkal pada satu
satu tongkat, tetatpi jangan pada
tongkat tengah (gambar 1)
Belitkanlah tali itu antara tongkattongkat tersebut supaya ikatan itu
tercekik. (gambar 2)
Akhirilah ikatan itu dengan simpul
pangkal pada tongkat tengah (gambar
3)
Dirikanlah dengan tongkat tengah
yang menonjol ke atas putar ke bawah
sehingga menjadi kaki yang ketiga.
Ikatan Pangkal
Ikatan Tambat
4. Tali Gantungan Pot
2.
Ikatan Silang
Ikatan ini berguna untuk mengikat dua
buah tiang yang bersilangan
Caranya:
Kalau pada awal kita membicarakan tali
khusus untuk konstruksi yang menahan
kekuatan
sekarang
kita
mencoba
konstruksi dengan tali yang dimanfaatkan
dalam kehidupan rumah tangga, sebagai
6
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
salah satu
dekoratif.
kegiatan
kreativitas
untuk
-
Adapun bahan yang digunakan tali plastik
kecil atau besar dan peralatan cukup
gunting saja
Cara membuat:
Potong tali plastik panjang 3,5 meter
sebanayk 6 utas (1a). Lipat jadi dua,
lalu simpulkan (1b)
Bagi duabelas tali yang terjuntai
menjadi tiga kelompok (satu kelompok
terdiri dari empat utas tali). Jalin
empat utas tali pada masing-masing
kelompok.
Caranya, tali paling kanan selalu ada
di bagian depan untuk mendapatkan
jalinan yang melilit. Kerjakan ketiga
kelompok
tali
tersebut
hingga
panjangnya kurang lebih 20 cm
Jalin empat buah tali menjadi
satusimpul
pada
masing-masing
kelompok. Caranya sama seperti cara
yang sebelumnya.
Ambil sisa tali dari tiga simpul tadi,
masing-masing dua utas dijalin dengan
dua utas tali dari simpul sebelahnya.
Jalin tali tersebut satu sama lainnya,
sehingga membentuk tiga simpul
(membentuk tiga llingkaran). Buat tiga
-
simpul lagi dibagian bawah, caranya
sama dengan sebelumnya.
Ikat tali-tali sisa di bagian bawah
dengan salah satu sisa tali tersebut
Tali siap diisi dengan pot bunga.
Gambar 1 a
b dan 2 a
Gambar 1
Gambar 2 b dan 2 c
Gambar 3
Gambar 4 dan 5
7
A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
KONSTRUKSI
a. Perkembangan Fungsi Bangunan :
- Melindungi dari bahaya hewan dan
cuaca
- Tempat istirahat atau rekreasi
keluarga
- Tempat untuk menikmati
kehidupan yang nyaman
- Menunjukkan tingkat social dalam
masyarakat (prestise/gengsi)
- Pembinaan keluarga
b. Konstruksi ?
adalah proses pembentukan hubungan
antara dua jenis bahan atau lebih
menjadi satu kesatuan yang utuh dan
kokoh
Syarat benda dibuat berdasarkan
teknologi konstruksi :
1. Konstruksi harus sederhana dan
kuat
2. Harus memperhatikan sifat dan
karakteristik bahan yang digunakan
3. Harus tahan terhadap gaya-gaya
yang bekerja
c. Bahan Konstruksi
1. Batu alam dan batu buatan
Bahan alam = bahan yang pada
awalnya dipakai manusia sejak
mulai membangun rumah atau
gedung
Batu alam menurut asal jadinya :
- Batu-batuan dari pembekuan
lahar
- Batu-batuan dari endapan
- Batu-batuan yang
mengalami perubahan
Contoh batu alam : pasir, batu
gunung
2. Kayu
è bahan konstruksi bangunan
dipakai sejak dahulu karena mudah
didapat dimana-mana dan mudah
pengerjaannya
è Kekurangan : dapat diserang
serangga dan lama-kelamaan bisa
lapuk karena jamuran
3. Beton Bertulang
Beton à campuran antara semen,
pasir dan kerikil ditambah air
secukupnya sehingga menjadi satu
kesatuan yang kuat, terutama
terhadap tekanan
beton bertulang à campuran
semen, pasir, dan kerikil ditambah
air yang didalamnya terdapat baja
tulangan
4. Baja dan aluminium
banyak digunakan karena praktis,
mudah pengerjaannya dan lebih
ringan
5. Tali atau serat
B. PENGERJAAN TEKSTIL
Tekstil terbuat dari ;
- Bahan alami contoh wol, katun, kain
lena dan sutra
- Bahan kimia buatan contoh polyester,
polyetheen dan polyamide
Determinasi (menentukan sifat) tekstil
1. Percobaan dengan cara pem-bakaran
Pelaksanaan
percobaan
ini
memberikan
petunjuk
yang
ada
hubungannya dengan bahan dasar
yaitu : bahan hewani (ewit) ,
tumbuhan (cellulose) dan atau bahan
sintetis.
Yang diperlukan :
- Potongan kecil bahan
- Lilin
Pelaksanaan :
Tariklah beberapa lembar serat dari
bahan tekstil tersebut. Bakarlah ujung
dari lembar serat tersebut dengan
hati-hati.
Peninjauan :
Ciumlah bau asap yang keluar dari
pembakaran tersebut dan lihatlah apa
yang terjadi. Bandingkanlah tinjauan
anda ini dengan table yang ada.
Kesimpulan :
Kesimpulan peninjauan dan perbandingan anda dengan tabel yang
ada. Bahan apakah yang digunakan
untuk produk tekstil tersebut?
2. Percobaan dengan cara melem-babkan
Setelah
mengadakan
percobaan
dengan cara pembakaran, kita dapat
membedakan beberapa grup bahan
dasar. Untuk bahan dasar hewani
percobaan ini sangatlah berlebihan
karena hasil yang didapat akan sama.
Yang diperlukan :
- Potongan kecil bahan
- Pulpen atau air (tinta : peninjauan
akan lebih baik)
Pelaksanaan :
Tariklah beberapa lembar serat dari
bahan tekstil tersebut. Lembabkan
bagian tengah lembar serat tersebut
dengan air atau tinta, agar lebih
mudah gunakanlah pulpen tariklah
ujung lembar serat tersebut.
1
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
Peninjauan :
Bandingkanlah
peninjauan
anda
dengan tabel yang ada.
Kesimpulan :
Kesimpulan peninjauan
dan perbandingan anda dengan tabel. Bahan
apakah yang digunakan untuk produk
tekstil tersebut ?
3.
Percobaan dengan cara melihat,
memegang dari serat tekstil itu
Percobaan
ini
sangat
diperlukan
apabila dengan percobaan lain tidak
menghasilkan
kesimpulan
yang
memuaskan.
Wol
: bersisik ; keriting
Sutra
: licin ; lurus
Katun
:
- kapas yang alami (5 atau 10 belitan
per-mm )
- seratnya seperti pipa berlu-bang
- katun yang luntur dapat dikenali
dengan culticula yaitu lapisan yang
menyerupai lilin.
-
Kain lena :
seratnya seperti pipa berlubang
sangat tipis dan dinding-dindingnya
sedikit tebal
-
-
garis-garis penampang silang yang
saling bertindihan
bukan culticula dan juga tidak
terdapat belitan
Viskose :
licin,
strukturnya
lurus
diatasnya
bergaris-garis
( sutra buatan )
Acetaat : seratnya bercelah
Polyamide
: seratnya licin dan
bundar
Polyester : seratnya licin dan bundar
Acryl
: penampang halter
Yang diperlukan :
- potongan memanjang bahan tekstil
- mikroskop
Pelaksanaan :
Buatlah sebuah preparat sejumlah
serat tekstil, telitilah lewat mikroskop.
Peninjauan :
Bandingkanlah
peninjauan
anda
dengan table yang ada
Kesimpulan :
Simpulkanlah pendapat anda!
1. Percobaan dengan cara
pembakaran
Apinya mati
Abunya pecah
Baunya seperti rambut
hangus
Jadi = protein
2. Percobaan dengan cara
melembabkannya
Berlebihan,
semua
serat
protein apabila dilembabkan /
basah akan lembut.
3.
Cepat terbakar
Abunya sedikit lembut
Baunya seperti kertas
terbakar
Tetap membara
Jadi = cellulose
Apabila dilembabkan maka
serat itu tidak rapuh.
Jadi = katun / kain lena
Apabila dilembabkan maka
serat itu semakin rapuh
Jadi = viscose ( sutra buatan
)
Percobaan dengan
melihat, memegang
Keruh, seratnya keriting
Jadi = wol
Seratnya licin
Jadi = sutra
Dibakar akan meleleh
Abunya keras
Jadi = serat sintetis
Baunya =
Selderi = Polyamide
Manis = Polyamide
Trir
= Polyprop
Pemoles kuningan =
Serat chloor
Asam = (tri) acetate
Tidak berbau = acryl
Mengukur
dimana
panjang
Apabila dilembabkan maka
serat itu sangat rapuh
Jadi = acetate atau tri acetat
Apabila dilembabkan serat
itu tidak terlihat rapuh
Jadi = serat sintesis yang
lain
cara
Seratnya
mudah
dibentuk sampai 4 cm.
Jadi = katun
Kaku
dan
seratnya
bercabang
lebih
panjang 4 cm.
Jadi = kain lena
Seratnya licin, 3 atau 10
cm. jadi = viscose
( Sutra buatan )
Pada semua jenis bahan terdapat
serat dan flament
Pola = gambar atau lukisan yang
dibuat berdasarkan hasil pengukuran
2
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
suatu benda sesuai dengan model
yang dipilih
Pola dalam pekerjaan menjahit
pakaian :
- Pola kontruksi
è Pola yang dibuat berdasarkan
ukuran badan dari orang yang akan
dibuatkan pakaian
- Pola cetak
è Pola yang telah dibuat secara
umum
è S,M,L,XL
Pengukuran pakaian wanita :
1. Lingkar leher
2. Lingkar badan
3. Lingkar pinggang
4. Tinggi penggul
5. Lingkar panggul
6. Tinggi dada
7. Jarak dada
8. Lebar muka
9. Panjang bahu
10.Panjang punggung
11.Lebar punggung
12.Penjang rok
Pengukuran pakaian pria :
1. Panjang kemeja
2. Lingkar badan
3. Lingkar leher
4. Lebar punggung
5. Tinggi bahu
6. Panjang punggung
7. Lingkar kerun (kurung lengan)
8. Penjang lengan
9. ½ lingkar lengan
10.Lingkar pinggang
11.Penjang celana
12.Lingkar paha
13.Tinggi duduk
14.Lingkar lutut
A. Menjahit dengan tangan
Jenis-Jenis Jahitan/Tusuk
1.
Tusuk tikam jejak dimulai dari
sebelah kanan, tusukkan jarum
kebagian belakang lalu keluar-kan ke
bagian muka dengan diberi jarak
yang sama dari tusukkan pertama.
Lakukan langkah ini untuk tusukkan
berikutnya.
Gambar Tusuk Tikam Jejak
3.
Tusuk Flanel
Untuk menentukan ukuran yang
tepat kita dapat membandingkan
ukuran tubuh bagian atas dengan
patron. Hal ini berlaku untuk semua
ukuran : Wanita, Pria dan Patron
Anak-anak.Untuk memilih patron rok
atau celana panjang, kita mengambil
ukuran lebar pinggul. Perbedaan
pada lebar pinggul dapat kita
gambarkan pada patron. Hal ini
untuk mencegah perbedaan ukuran
tersebut pada table anda. Dengan
table
tersebut
kita
dapat
membesarkan
patron
dan
mengecilkannya.
Tusuk fanel dimulai dari sebelah kiri
ke sebelah kanan dengan menusuk
jarum dari kanan ke kiri, tarik dan
tusukkan kembali seperti langkah
pertama.
Gambar Tusuk Flanel
4.
Tusuk Jelujur
Tusuk jelujur ini biasanya dilakukan
dengan memulainya dari sebelah
kanan ke sebelah kiri, utamanya bagi
yang menjahit tidak menggunakan
dengan tangan kidal.
Tusuk Tangkai
Tusuk
tangkai
dikerjakan
dari
sebelah kiri, jarum bekerja mundur
pada satu garis.
Gambar Tusuk Tangkai
5.
Gambar Tusuk Jelujur
2.
Tusuk Feston
Tusuk feston dilakukan dengan
menusuk dari kanan ke kiri dengan
tusukkan tegak dan membelitkan
pada ujung jarum.
Tusuk Tikam Jejak
3
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
Jahitan Jelujur
Gambar Tusuk festoon
6.
Tusuk Rantai
Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar Jahitan Jelujur
Jahitan jelujur dibuat tanpa mesin
jahit. Jahitan ini meng-hubungkan 2
lembar bahan kain hanya untuk
sementara. Setelah itu mesin jahit
menjahit secara tetap. Jahitan jelujur
yang sudah terpasang dapat anda
copot kembali.
Jahitan Setik
Gambar Tusuk Rantai
7.
Tusuk Pipih
Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar Jahitan Setik
Jahitan Zig-Zag
Gambar Tusuk Pipih
8.
Tusuk Biku
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar Jahitan Zig-Zag
C. PEKERJAAN KERTAS DAN PLASTIK
Pengerjaan Kertas dan Plastik
Gambar Tusuk Biku
9.
Tusuk Silang
Perhatikan gambar di bawah ini.
Urutan kerja mengoperasikan mesin
jahit :
1. pertama-tama jepitlah bahan
dibawah sepatu mesin jahit
2. Tariklah benang atas dan benang
bawah ke belakang
3. Putarlah mesin dengan tangan,
perlahan-lahan untuk memasukkan
jarum pada bahan jahitan
4. Tekanlah pedal mesin jahit
5. Lepaskan tekanan pedal apabila
jahitan selesai
B. Menggunakan Mesin Jahit
3 buah jahitan yang sudah dikenal yaitu :
Seperti kita ketahui, bahwa kertas, plastik
dan bahkan berawal dari suatu lembaran
yang mempunyai sifat lentur terhadap
tekanan. Untuk memperkuat bahan
tersebut biasanya kita gunakan dengan
sistem tekukan atau membengkokkan.
Atau dapat juga dengan menggunakan
lem sesuai dengan bahan yang digunakan
dalam konstruksi.
Pengerjaan kertas
Walaupun bahan hanya berupa kertas
ternyata dapat juga dibentuk suatu
konstruksi
ringan
yang
biasanya
digunakan untuk hiasan (dekoratif).
Tetapi bila kita lihat wa-laupun bentuknya
rumit dilihat dari hasilnya, ternyata
system
kon-struksinya
hanya
menggunakan lem ataupun lipatan guna
memperkuat kertas yang sifatnya mudah
lentur. Dan ini yang sering disebut
dengan istilah origami.
Pengerjaan plastik
Untuk
bahan
plastik
pembentukan
bendanya hamper sama dengan bahan
dari kertas yaitu melalau lipatan dan
menggunakan lem ataupun dengan mur
4
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
dan baut yang sebelumnya harus
dilubangi dahulu untuk memperkuat
konstruksi.
Hanya saja pengerjaan bahan plastik
tersebut dengan cara memanaskan dan
membengkokkan dengan meng-gunakan
alat papan pemanas. Disini dapat dibuat
bermacam-macam bentuk sesuai dengan
selera dan harus memperhatikan sifat
bahan itu sendiri. Di samping itu kalau
meng-gunakan lem, harus lem yang dapat
merekatkan plastik
Gambar Suspension Rod
Brackety
D. PERSAMBUNGAN DAN PENGUATAN
•
•
-
Mengkontruksi è menyusun suatu
bagian-bagian tertentu menjadi
satu kesatuan yangutuh dan
berfungsi
Konstruksi dibagi menjadi :
Kontruksi tetap/statis : konstuksi
dimana bagian-bagiannya tidak
dapat digerakkan
Kontruksi dinamis : konstruksi
dimana bagian-bagiannya dapat
digerakkan/bergerak dan
mempunyai tujuan tertentu
Kontruksi penggantung
Kapankah sesuatu dapat tergantung
dengan baik ?
Yang terpenting adalah tidak boleh jatuh,
contohnya lukisan-lukisan yang kecil yang
tidak berat dapat anda gantungkan
dengan paku baja..
Gambar Suspension
Rod
Suspension Clip
Bagian ini untuk mengatur naik turun
plafon dan mengatur kedataran plafon.
Kontruksi rangka plafon boral metal
sistem (BMS)
Komponen BMS terdiri dari : top cross rail
dan furring channel
•
Komponen rangka BMS terdiri dari :
Suspension Rod Bracket pada balok
kayu atau balok besi
Bagian ini digunakan untuk tempat
menggantungkan Suspension Rod,
dipaku pada balok kayu atau disekrup
pada balok besi.
Gambar
Suspension Rod
Bagian ini disebut juga batang
gantung,
yamg
menggantungkan
rangka, dan bagian ini digunakan
sesuai kebutuhan tergantung tinggi
rendahnya plafon dengan balok kayu /
besi.
Gambar
Suspension Clip
Top Cross Rail
Bagian ini digunakan untuk dudukan
connector dan bagian ini dihubungkan
dengan sus-pension clip.
Gambar
Top Cross Rail
Connector
Bagian
ini
digunakan
untuk
menghubungkan
antara
Furring
Channel dengan Top Cross Rail, dan
bagian ini juga untuk mengatur jarak
Furring Channel.
Suspension Rod
Bracket
Suspension Rod Bracket ke Beton
Bagian ini dipasang pada beton
dengan menggunakan paku beton.
Gambar
Connector
Furring Channel
Bagian ini digunakan untuk tempat
menyekrupkan papan gipsum. Posisi
5
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
bagian ini selalu saling silang dengan
Top Cross Rail.
Gambar
Furring
Channel
Sekrup Type “ S ” 25 mm
Digunakan untuk menyatukan antara
papan
gipsum
dengan
Furring
Channel.
Gambar
Tiang yang bersilangan itu pertamatama diikat dengan simpul (ikatan)
tambat (gambar 1)
- Tali/tambang
pengikat kemudian
dibelitkan –belitkan beberapa kali
antara siku-siku samping dan atas .
Akhirnya ikatan itu ditutup dengan
simpul pangkal pad salah satu tiang
(gambar 2)
-
Sekrup
Papan Gipsum
Digunakan untuk melapisi din-ding,
langit-langit, balok dan pilar baik di
bangunan
perumahan
maupun
bangunan
komersial.
Dengan
menggunakan papan gipsum hasil
akhir
dinding
atau
langit-langit
bangunan akan lebih rapih dan indah.
Konstruksi Tali
. Ikatan Palang
Ini digunakan untuk menghubung-kan dua
buah tiang. Adapun caranya sebagai
berikut:
Mulai dengan simpul pangkal pa-da
tiang z, belitkanlah sisa simpul (A)
pada a (gambar 1)
- Belitkanlah a beberapa kali melalui
tiang y dan z, seperti terlihat pada
gambar 2 dan gambar 3
- Gambar 4 dilihat dari samping
- Setelah cukup banyak belitan yang
mengikat tiang y dan z. Belitan-belitan
itu dibelit lagi oleh sisa a , sehingga
ikatan menjadi kuat
Ikatan Tambat (GB 1)
Pangkal (GB 2)
Ikatan
1. Ikatan Kaki Tiga
Sebuah kaki tiga dapat dibuat dengan
ikatan bentuk delapan.
Caranya:
Taruhlah 3 buah tongkat
Buatlah simpul pangkal pada satu
satu tongkat, tetatpi jangan pada
tongkat tengah (gambar 1)
Belitkanlah tali itu antara tongkattongkat tersebut supaya ikatan itu
tercekik. (gambar 2)
Akhirilah ikatan itu dengan simpul
pangkal pada tongkat tengah (gambar
3)
Dirikanlah dengan tongkat tengah
yang menonjol ke atas putar ke bawah
sehingga menjadi kaki yang ketiga.
Ikatan Pangkal
Ikatan Tambat
4. Tali Gantungan Pot
2.
Ikatan Silang
Ikatan ini berguna untuk mengikat dua
buah tiang yang bersilangan
Caranya:
Kalau pada awal kita membicarakan tali
khusus untuk konstruksi yang menahan
kekuatan
sekarang
kita
mencoba
konstruksi dengan tali yang dimanfaatkan
dalam kehidupan rumah tangga, sebagai
6
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
salah satu
dekoratif.
kegiatan
kreativitas
untuk
-
Adapun bahan yang digunakan tali plastik
kecil atau besar dan peralatan cukup
gunting saja
Cara membuat:
Potong tali plastik panjang 3,5 meter
sebanayk 6 utas (1a). Lipat jadi dua,
lalu simpulkan (1b)
Bagi duabelas tali yang terjuntai
menjadi tiga kelompok (satu kelompok
terdiri dari empat utas tali). Jalin
empat utas tali pada masing-masing
kelompok.
Caranya, tali paling kanan selalu ada
di bagian depan untuk mendapatkan
jalinan yang melilit. Kerjakan ketiga
kelompok
tali
tersebut
hingga
panjangnya kurang lebih 20 cm
Jalin empat buah tali menjadi
satusimpul
pada
masing-masing
kelompok. Caranya sama seperti cara
yang sebelumnya.
Ambil sisa tali dari tiga simpul tadi,
masing-masing dua utas dijalin dengan
dua utas tali dari simpul sebelahnya.
Jalin tali tersebut satu sama lainnya,
sehingga membentuk tiga simpul
(membentuk tiga llingkaran). Buat tiga
-
simpul lagi dibagian bawah, caranya
sama dengan sebelumnya.
Ikat tali-tali sisa di bagian bawah
dengan salah satu sisa tali tersebut
Tali siap diisi dengan pot bunga.
Gambar 1 a
b dan 2 a
Gambar 1
Gambar 2 b dan 2 c
Gambar 3
Gambar 4 dan 5
7