BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruhfaktor Pribadi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Pada Music Coffee Dr Mansyur Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Kopi merupakan minuman yang di kenal memiliki rasa dan aroma yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sekaligus penghubung dalam berkomunikasi. Peningkatan taraf hidup dan bertambahnya golongan menengah di Indonesia juga membawa perubahan positif terhadap gaya hidup, terutama dalam gaya hidup meminum kopi. Ritual minum kopi mengalami perubahan yang besar dari segi usia maupun tempat.

  Dulu meminum secangkir kopi bisa dilakukan di rumah, tetapi kini menikmati kopi dilakukan di kafe dan restoran yang berkelas dengan segmen yang semakin luas, baik dari sisi gender dan rentang usia. Hal inilah yang menyebabkan konsumsi kopi tumbuh sebesar 6-8 persen per tahunnya. Saat ini, konsumsi kopi domestik diprediksi mencapai 300 ribu ton per tahun. Hal ini menjadi peluang yang cukup besar bagi produsen dalam negeri untuk fokus menggarap pasar lokal (www. metrotvnews.com).

  Sama seperti tradisi ngeteh, minum kopi kini menjadi bagian dari gaya hidup kaum urban, terlebih lagi kebiasaan itu tidak hanya menyerang kaum pria saja, namun telah menyerang kaum perempuan. Banyak aktifitas kehidupan masyarakat seperti rapat, pertemuan bisnis, reuni, kencan dan lain sebagainya dihiasi dengan secangkir kopi. Tidak hanya itu sejumlah tempat minum kopi pun didesain secara khusus, sehingga suasana minum kopi benar-benar membawa suasana segar dan nyaman. Hal inilah yang membuat tren peminum kopi terus meningkat tajam dan memicu terbentuknya Kelompok Pemikat Kopi (KPK) guna memasyarakatkan kopi agar lebih menjadi gaya hidup bagi masyarakat Indonesia.

  Hadirnya fenomena ini membuat para pengusaha melihat peluang bisnis yang menjanjikan, sehingga munculah banyak coffee shop atau kafe yang menawarkan konsep one stop shopping.Dimana kehadiran coffee shop ini dinilai yang paling sesuai dengan trend dan gaya hidup kaum urban saat ini. Suasana kafe yang nyaman, pilihan menu yang berkualitas dengan harga yang terjangkau tentu merupakan alasan bagi masyarakat untuk memilih kafe sebagai tempat untuk

  

refreshing, hang out, dan berkumpul dengan teman atau kerabat. Pengunjung juga

  dapat memperoleh keinginannya sekaligus dalam satu tempat misalnya pengunjung dapat menikmati hiburan yang disediakan di coffee shop atau Kafe tersebut sambil menikmati hidangan yang disediakan sekaligus sambil bekerja dengan memanfaatkan fasilitas hotspot atau wifi yang kini banyak ditawarkan di

  

coffee shop atau kafe-kafe di kota-kota wilayah industri atau kota-kota dimana

banyak kelas menengah berada, dalam hal ini termasuk pelajar dan mahasiswa.

  Bagi sebagian orang minum kopi di coffee shop pasti ada prestise tersendiri. Prestise ini muncul karena ada rasa senang dan bangga dapat minum kopi di tempat tersebut. Hal ini jelas terlihat ketika kawan maupun saudara kita yang baru saja mengunjungi coffee shop, terlebih coffee shop asing. Kawan kita pasti akan dengan bangganya bercerita kepada kita bahwa dia baru saja mengunjungi coffee shop tersebut. Padahal seperti kita ketahui bersama bahwa jenis kopi yang ditawarkan pada coffee shop asing tidaklah berbeda dengan coffee shop lokal pinggir jalan. Ini jelas bahwa minum kopi bukan sekedar berbicara rasa saja namun ada hal lain yang terkadung di dalam nya yaitu nilai pretise sesudah minum kopi di tempat tersebut.

  Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar yang terus mengalami perkembangan, kota Medan dikenal oleh masyarakat sebagai kota yang memiliki macam pilihan hiburan wisata untuk semua kalangan tanpa batasan usia. Mulai dari wisata kuliner, wisata belanja, hingga wisata sejarah yang ditawarkan di kota ini. Laju pertumbuhan perekonomian serta kemajuan teknologi dan informasi pun semakin cepat. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong terciptanya persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam pemasarannya,yaitu dengan secara terus menerus berinovasi untuk mencari dan mempertahankan konsumennya. Bisnis yang dijalankan dewasa ini tidak lagi berorientasi pada laba dan keuntungan semata tetapi lebih berorientasi pada konsumen yang lebih banyak digunakan oleh pelaku bisnis.

  Music Coffee merupakan salah satu Coffee Shop yang ada di kota Medan.

Music Coffee beridiri sejak 20 Mei 2013 yang berlokasi di Jl. Dr. Mansyur Medan

  berdekatan dengan kampus USU (Universitas Sumatera Utara). Music Coffee menjadi objek penellitian karena Music Coffee merupakan Coffee Shop yang menawarkan pelayan dan fasilitas yang berbeda dari coffee shop yang lainnya.

  

MusicCoffee menawarkan kopi berbagai varian sebagi menu utama, ada juga

  banyak jenis minuman dan makanan mulai dari western hingga masakan tradisional dengan harga yang cukup terjangkau. MusicCoffee tidak hanya dikunjungi untuk membeli minuman maupun makanan tetapi Music Coffee juga di jadikan sebagai tempat pertemuan berbagai komunitas ataupun tempat pertemuan bisnis.

  Music Coffee telah menjalankan usahanya selama 1 tahun lebih,

  walaupun masih tergolong baru Music Coffee merupakan Coffee Shop yang di perhitungkan di Kota Medan. Hal ini dibuktikan dengan ramainya konsumen yang mengunjungi Music Coffee. Minat konsumen untuk berkunjung ke Music Coffee akan membawa keuntungan bagi Music Coffee, karena dengan adanya minat untuk mengunjungi kembali ke Music Coffee maka akan ada rencana untuk melakukan pembelian. Sehingga selagi konsumen memiliki minat berkunjung kembali ke Music Coffee maka Music coffee akan dapat bertahan dari persaingan yang ada saat ini. Adapun jumlah pengunjung yang berkunjung ke Music Coffee dari bulan Januari - Agustus 2014 adalah:

Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Per Bulannya di Music Coffee Tahun 2014 Bulan Jumlah Pengunjung

  Januari 4800 Februari 4500

  Maret 4650 April 4700

  Mei 4000 Juni 3500

  Juli 3200 Agustus 3000

  Sumber: Music Coffee Tahun 2014 (Data Diolah)

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa ada fluktuasi jumlah pengunjung atau konsumen pada Music Coffee. Pada bulan tertentu jumlah pengunjung mengalami

  peningkatan dan penurunan menjadi berfluktuasi. Pada bulan Januari jumlah Pengunjung sebanyak 4800 pengunjung. Pada bulan Februari jumlah pengunjung terjadi peningkatan jumlah pengunjung sebesar 4700 pengunjung, namun peningkatan ini belum bisa mengalahkan jumlah pengunjung pada bulan januari.

  Pada bulan juni hingga agustus terjadi penurunan jumlah pengunjung setiap bulannya, dari 3500 pengunjung pada bulan juni hingga 3000 pengunjung saja pada bulan agustus. Peningkatan maupun penurunan jumlah pengunjung pada

  

Music Coffee yang setiap bulannya berfluktuasi tidak terlepas dari adanya

  persaingan yang terjadi antara Music Coffee dengan kafe-kafe lainnya yang mulai bermunculan. Munculnya para pesaing ini merupakan suatu masalah bagi Music

  

Coffee , karena munculnya para pesaing-pesaing ini menyebabkan penurunan

  jumlah pengunjung pada Music Coffee. Untuk itu Music Coffee harus dapat melihat apa yang menyebabkan pengunjung mengalami penurunan hingga melihat bagaimana segmen konsumen yang ingin ditariknya, sehingga dengan mengerti hal tersebut Music Coffee dapat menggunakan strateginya untuk dapat menarik kembali konsumennya. Sangat penting bagi pihak perusahaan untuk mengetahui dan memahami perilaku pembelian konsumen, sehingga perusahaan mampu mengembangkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen.

  Keberadaan konsumen memberikan pengaruh terhadap tujuan akhir

pencapaian perusahaan, yaitu memperoleh kentungan atau laba melalui pembelian

produk disertai dengan kepuasan konsumen yang akan berakhir dengan terjadinya

pembelian secara terus-menerus. Karena hal inilah yang menyebabkan perusahaan

harus memahami faktor penyebab terjadinya keputusan konsumen dalam melakukan

pembelian suatu produk agar konsumen membeli barang dan jasa perusahaan pada

saat mereka membutuhkan.

  Menurut Cravents dalam (Prasetijo dan Ihalauw, 2005:4) perusahaan yang gagal memahami kebutuhan, keinginan, dan selera dan keputusan pembelian konsumen akan mengalami kegagalan dalam pemasaran dan penjualannya. Perusahaan yang melakukan usaha sebaliknya, yaitu memahami kebutuhan, keinginan, selera dan proses keputusan pembelian konsumennya, disebut

  

customer driven organization . Artinya organisasi yang digerakkan oleh

  pemahaman untuk mengenal pelanggan dan memahami prilaku konsumen bukan masalah sederhana. Para pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka, namun sering pula mereka bertindak sebaliknya. Para pelanggan tersebut mungkin tidak memahami motivasi mereka lebih dalam.

  Menurut Setiadi (2003:12) keputusan seorang pembeli juga di pengaruhi oleh ciri- ciri kepribadiannya termasuk usia, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Pengambilan

  Keputusan Pembelian Produk PadaMusic CoffeeJl. Dr Mansyur Medan.”

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “ApakahPekerjaan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Music Coffee Medan?”

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pekerjaan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Kepribadian terhadap pengambilan keputusan pembelian produk padaMusic Coffee Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

  Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: a.

  Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi seorang konsumen sebelum melakukan aktifitas pembelian agar perusahaan dapat meningkatkan dan mempertahankan konsumen.

  b.

  Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan baik bagi penulis untuk menanbah wawasan,dan ilmu yang telah dipelajari selama perkulihaan. Penulis juga dapat menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh dari bangku kuliah.

  c.

  Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan serta pembanding dalam melakukan penelitian terhadapap objek dan masalah yang sama di masa yang akan datang.