Pengaruhfaktor Pribadi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Pada Music Coffee Dr Mansyur Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUHFAKTOR PRIBADI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA MUSIC

COFFEE DR MANSYUR MEDAN

OLEH

ANDY UMARAH YUSUF LUBIS 100502205

PROGRAM STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR PRIBADI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA MUSIC COFFEE

DR. MANSYUR MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor pribadi terhadap keputusan pembelian produk pada konsumen di music coffee Dr Mansyur Medan.Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen music coffee Dr Mansyur Medan yang melakukan keputusan pembelian dan jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 68 responden dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Pengujian Hipotesis dengan menggunakan metode analisis deskritif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F), pengujian signifikansi parsial (Uji-t) dan pengujian koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian secara serempak menunjukkan bahwa pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya hidup dan kepribadianberpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian Konsumen. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa pekerjaan dan keadaan ekonomi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, variabel gaya hidup dan kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuputusan pembelian konsumen. Nilai Adjusted R Square = 0,229 berarti 22,9 % faktor-faktor keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel bebas (pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya hidup dan kepribadian) terhadap keputusan pembelian produk pada konsumen di music coffee Dr Mansyur Medan.Angka R Square sebesar 0,275 menunjukkan bahwa 27,5 % keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya hidup dan kepribadiansedangkan sisanya 72,5% di jelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.


(3)

ABSTRACT

EFFECT PERSONAL FACTORS INFLUENCE ON PURCHASING DECISION ON CONSUMERS PRODUCTS IN THE MUSIC COFFEE DR

MANSYUR MEDAN.

This study aims to identify and analyze the effect personal factorsinfluence on purchasing decision on consumer products in the music coffee dr mansyur Medan.This study was conducted on music coffee Dr Mansyur Medan who making purchasing decisions, and the total of sample 68 respondents and use the purposive sampling method. Hypothesis testing using descriptive analysis, significant simulyaneous(Uji-F), partial significance testing(Uji-t), and testing the coefficient of determination(R2).

The result of the study showed that the work, state of the economy, life style and personality positive and significant effect of purchase decision. The result of the study showed that the work and state of the economi is partially no effect on purchase decision , life style and personality is partially positive and significant effect on purchasing decision. The value of Adjusted R Square= 0,229 means that 22,9% purchase decision factors can be explained by independent variables (the work,state of economi,life style and personality) on purchasing decision consumers in music coffee Dr Mansyur Medan. Figures R Square of 0,275 showed that 27,5% of purchasing decision can be explained by the variables (the work,state of economi,life style and personality) while the remaining 72,5% explained by other variables beyond the variables used in the study.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada ALLAH SWT dan tidak ketinggalan shalawat beriring salam kepada junjungan alam Nabi besar MUHAMMAD SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH FAKTOR PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA KONSUMEN DI MUSIC COFFEE DR MANSYUR MEDAN”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tua saya Bapak Anashar Lubis dan kepada Mama Afridah Gemma Dalimunte. Dan kepada adek saya Ade Fitriani Lubis dan kepada Tulang Saya Kombang Ali yasin Dalimunte, yang selalu memberikan dukungan, semangat serta motivasi yang luar biasa kepada penulis sehingga skripsi ini bisa selesai.

Pada kesempatan yang baik ini, penulis juga menyampaikan dan mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, Mec.,AC selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE.,ME., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Marhayanie Msi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., Msi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara


(5)

5. Bapak Liasta Ginting, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Bapak Dra,Setri Hiyanti, Msi., selaku dosen Pembaca Penilai yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

7. Keluarga besar Kompas USU (Kakanda Hotnyot, Syaiful, Tanjung,Yudha Jawa,Wanol, Mawan, Fauzi, Angkatan Fajar MOA dan Senja Kirana). Yang telah memberikan saran dan dukungan kepada penulis dalam pengerjaan skiripsi ini.

8. Kawan - kawan manajemen stambuk 2010 antara lain (Caca, Wiwit, Dila, Muksin,Najmi,Ivan,Billy,Ayatullah,Laura,Putra(Buncit), Robin, Mompak, Adi, Jefri, Nanduz,Ilman). yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan salamLestari!

Medan,18 April 2015 Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTARCT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ……….viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Uraian Teoritis ... 8

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 8

2.1.2 Perilaku konsumen ... 9

2.1.3 Peran Pembelian ... 16

2.1.4 Proses Keputusan Pembelian ... 17

2.2 Penelitian Terdahulu ... 21

2.3 Kerangka Konseptual ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

3.3 Batasan Operasional Variabel Penelitian ... 24

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 24

3.5 Skala pengukuran Variabel ... 26

3.6 Populasi dan Sampel ... 27

3.6.1 Populasi ... 27

3.6.2 Sampel ... 27

3.7 Jenis data penelitian ... 28

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 28

3.9Uji Validitas dan Reliabilitas ... 29

3.9.1 Uji Validitas ... 29

3.9.2 Uji Realiabilitas ... 30

3.10 Uji Asumsi Klasik ... 31

3.10.1 Uji Normalitas ... 31

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas ... 32

3.10.3 Uji Multikolineatitas ... 32

3.11 Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Gambaran Umum perusahaan ... 36


(7)

4.1.2 Sturuktur Organisasi ... 37

4.1.3Rencana Kegiatan Music Coffee ... 42

4.1.4Kegiatan Operasional Music Coffee ... 43

4.2 Hasil Penelitian ... 43

4.2.1 Model Analisis Deskriptif ... 43

4.2.1.1 Deskriptif Responden... 44

4.2.1.2 Deskriptif Variabel... 45

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 52

4.3.1 Uji Normalitas ... 53

4.3.2 Uji Heterokedastisitas ... 55

4.3.3 Uji Multikolinearitas ... 57

4.4 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda) ... 58

4.4.1 Persamaan Analisis Statistik ... 58

4.4.2 Uji Determinasi ... 60

4.4.3 Uji Simultan (Uji F) ... 61

4.4.4 Uji Parsial (UJi t) ... 63

4.5 Pembahasan ... 65

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN ...


(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jumlah pengunjung perbulannya di Music Coffee 2014... 4

2.1 Penelitian Terdahulu ... ..21

3.1Operasionalisasi Variabel ... 26

3.2 Instrument Skala Likert ... 27

3.3 Uji Validitas ... 30

3.4 Uji normalitas melalui uji Reliabilitas ... 31

4.1 Deskriptif responden berdasarkan pekerjaan...44

4.2 Deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin ... 45

4.3 Jawaban responden atas variabel Pekerjaan ... 46

4.4 Jawaban responden atas variabel keadaan ekonomi ... 47

4.5 Jawaban responden atas variabel gaya hidup ... 48

4.6 Jawaban responden atas variabel kepribadian... 49

4.7 Jawaban responden atas variabel keputusan pembelian... 51

4.8 Uji normalitas berdasarkan pendekatan kolmogrov smirnov... 55

4.9 Uji heteroskedastisitas melalui pendekatan glejser ... 57

4.10 Uji Multikolinearitas ... 58

4.11 Analisis Regresi Berganda ... 59

4.12 Uji koefisien determinasi ... 60


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1 Proses keputusan pembelian ... 17

2.2 Kerangka Konseptual ... 23

4.1 Struktur Organisasi Music Coffee ... 38

4.2 Uji Normalitas melalui pendekatan Histogram ... 53

4.3 Uji Normalitas Melalui Pendekatan Normal Probability Plots .. 54


(10)

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR PRIBADI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA MUSIC COFFEE

DR. MANSYUR MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor pribadi terhadap keputusan pembelian produk pada konsumen di music coffee Dr Mansyur Medan.Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen music coffee Dr Mansyur Medan yang melakukan keputusan pembelian dan jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 68 responden dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Pengujian Hipotesis dengan menggunakan metode analisis deskritif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F), pengujian signifikansi parsial (Uji-t) dan pengujian koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian secara serempak menunjukkan bahwa pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya hidup dan kepribadianberpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian Konsumen. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa pekerjaan dan keadaan ekonomi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, variabel gaya hidup dan kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuputusan pembelian konsumen. Nilai Adjusted R Square = 0,229 berarti 22,9 % faktor-faktor keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel bebas (pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya hidup dan kepribadian) terhadap keputusan pembelian produk pada konsumen di music coffee Dr Mansyur Medan.Angka R Square sebesar 0,275 menunjukkan bahwa 27,5 % keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya hidup dan kepribadiansedangkan sisanya 72,5% di jelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.


(11)

ABSTRACT

EFFECT PERSONAL FACTORS INFLUENCE ON PURCHASING DECISION ON CONSUMERS PRODUCTS IN THE MUSIC COFFEE DR

MANSYUR MEDAN.

This study aims to identify and analyze the effect personal factorsinfluence on purchasing decision on consumer products in the music coffee dr mansyur Medan.This study was conducted on music coffee Dr Mansyur Medan who making purchasing decisions, and the total of sample 68 respondents and use the purposive sampling method. Hypothesis testing using descriptive analysis, significant simulyaneous(Uji-F), partial significance testing(Uji-t), and testing the coefficient of determination(R2).

The result of the study showed that the work, state of the economy, life style and personality positive and significant effect of purchase decision. The result of the study showed that the work and state of the economi is partially no effect on purchase decision , life style and personality is partially positive and significant effect on purchasing decision. The value of Adjusted R Square= 0,229 means that 22,9% purchase decision factors can be explained by independent variables (the work,state of economi,life style and personality) on purchasing decision consumers in music coffee Dr Mansyur Medan. Figures R Square of 0,275 showed that 27,5% of purchasing decision can be explained by the variables (the work,state of economi,life style and personality) while the remaining 72,5% explained by other variables beyond the variables used in the study.


(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kopi merupakan minuman yang di kenal memiliki rasa dan aroma yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sekaligus penghubung dalam berkomunikasi. Peningkatan taraf hidup dan bertambahnya golongan menengah di Indonesia juga membawa perubahan positif terhadap gaya hidup, terutama dalam gaya hidup meminum kopi. Ritual minum kopi mengalami perubahan yang besar dari segi usia maupun tempat. Dulu meminum secangkir kopi bisa dilakukan di rumah, tetapi kini menikmati kopi dilakukan di kafe dan restoran yang berkelas dengan segmen yang semakin luas, baik dari sisi gender dan rentang usia. Hal inilah yang menyebabkan konsumsi kopi tumbuh sebesar 6-8 persen per tahunnya. Saat ini, konsumsi kopi domestik diprediksi mencapai 300 ribu ton per tahun. Hal ini menjadi peluang yang cukup besar bagi produsen dalam negeri untuk fokus menggarap pasar lokal (www. metrotvnews.com).

Sama seperti tradisi ngeteh, minum kopi kini menjadi bagian dari gaya hidup kaum urban, terlebih lagi kebiasaan itu tidak hanya menyerang kaum pria saja, namun telah menyerang kaum perempuan. Banyak aktifitas kehidupan masyarakat seperti rapat, pertemuan bisnis, reuni, kencan dan lain sebagainya dihiasi dengan secangkir kopi. Tidak hanya itu sejumlah tempat minum kopi pun didesain secara khusus, sehingga suasana minum kopi benar-benar membawa suasana segar dan nyaman. Hal inilah yang membuat tren peminum kopi terus


(13)

meningkat tajam dan memicu terbentuknya Kelompok Pemikat Kopi (KPK) guna memasyarakatkan kopi agar lebih menjadi gaya hidup bagi masyarakat Indonesia.

Hadirnya fenomena ini membuat para pengusaha melihat peluang bisnis yang menjanjikan, sehingga munculah banyak coffee shop atau kafe yang menawarkan konsep one stop shopping.Dimana kehadiran coffee shop ini dinilai yang paling sesuai dengan trend dan gaya hidup kaum urban saat ini. Suasana kafe yang nyaman, pilihan menu yang berkualitas dengan harga yang terjangkau tentu merupakan alasan bagi masyarakat untuk memilih kafe sebagai tempat untuk refreshing, hang out, dan berkumpul dengan teman atau kerabat. Pengunjung juga dapat memperoleh keinginannya sekaligus dalam satu tempat misalnya pengunjung dapat menikmati hiburan yang disediakan di coffee shop atau Kafe tersebut sambil menikmati hidangan yang disediakan sekaligus sambil bekerja dengan memanfaatkan fasilitas hotspot atau wifi yang kini banyak ditawarkan di coffee shop atau kafe-kafe di kota-kota wilayah industri atau kota-kota dimana banyak kelas menengah berada, dalam hal ini termasuk pelajar dan mahasiswa.

Bagi sebagian orang minum kopi di coffee shop pasti ada prestise tersendiri. Prestise ini muncul karena ada rasa senang dan bangga dapat minum kopi di tempat tersebut. Hal ini jelas terlihat ketika kawan maupun saudara kita yang baru saja mengunjungi coffee shop, terlebih coffee shop asing. Kawan kita pasti akan dengan bangganya bercerita kepada kita bahwa dia baru saja mengunjungi coffee shop tersebut. Padahal seperti kita ketahui bersama bahwa jenis kopi yang ditawarkan pada coffee shop asing tidaklah berbeda dengan coffee shop lokal pinggir jalan. Ini jelas bahwa minum kopi bukan sekedar berbicara rasa


(14)

saja namun ada hal lain yang terkadung di dalam nya yaitu nilai pretise sesudah minum kopi di tempat tersebut.

Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar yang terus mengalami perkembangan, kota Medan dikenal oleh masyarakat sebagai kota yang memiliki macam pilihan hiburan wisata untuk semua kalangan tanpa batasan usia. Mulai dari wisata kuliner, wisata belanja, hingga wisata sejarah yang ditawarkan di kota ini. Laju pertumbuhan perekonomian serta kemajuan teknologi dan informasi pun semakin cepat. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong terciptanya persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam pemasarannya,yaitu dengan secara terus menerus berinovasi untuk mencari dan mempertahankan konsumennya. Bisnis yang dijalankan dewasa ini tidak lagi berorientasi pada laba dan keuntungan semata tetapi lebih berorientasi pada konsumen yang lebih banyak digunakan oleh pelaku bisnis.

Music Coffee merupakan salah satu Coffee Shop yang ada di kota Medan. Music Coffee beridiri sejak 20 Mei 2013 yang berlokasi di Jl. Dr. Mansyur Medan berdekatan dengan kampus USU (Universitas Sumatera Utara). Music Coffee menjadi objek penellitian karena Music Coffee merupakan Coffee Shop yang menawarkan pelayan dan fasilitas yang berbeda dari coffee shop yang lainnya. MusicCoffee menawarkan kopi berbagai varian sebagi menu utama, ada juga banyak jenis minuman dan makanan mulai dari western hingga masakan tradisional dengan harga yang cukup terjangkau. MusicCoffee tidak hanya dikunjungi untuk membeli minuman maupun makanan tetapi Music Coffee juga di


(15)

jadikan sebagai tempat pertemuan berbagai komunitas ataupun tempat pertemuan bisnis.

Music Coffee telah menjalankan usahanya selama 1 tahun lebih, walaupun masih tergolong baru Music Coffee merupakan Coffee Shop yang di perhitungkan di Kota Medan. Hal ini dibuktikan dengan ramainya konsumen yang mengunjungi Music Coffee. Minat konsumen untuk berkunjung ke Music Coffee akan membawa keuntungan bagi Music Coffee, karena dengan adanya minat untuk mengunjungi kembali ke Music Coffee maka akan ada rencana untuk melakukan pembelian. Sehingga selagi konsumen memiliki minat berkunjung kembali ke Music Coffee maka Music coffee akan dapat bertahan dari persaingan yang ada saat ini. Adapun jumlah pengunjung yang berkunjung ke Music Coffee dari bulan Januari - Agustus 2014 adalah:

Tabel 1.1

Jumlah Pengunjung Per Bulannya di Music Coffee Tahun 2014

Bulan Jumlah Pengunjung

Januari 4800

Februari 4500

Maret 4650

April 4700

Mei 4000

Juni 3500

Juli 3200

Agustus 3000

Sumber: Music Coffee Tahun 2014 (Data Diolah)

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa ada fluktuasi jumlah pengunjung atau konsumen pada Music Coffee. Pada bulan tertentu jumlah pengunjung mengalami peningkatan dan penurunan menjadi berfluktuasi. Pada bulan Januari jumlah Pengunjung sebanyak 4800 pengunjung. Pada bulan Februari jumlah pengunjung


(16)

terjadi peningkatan jumlah pengunjung sebesar 4700 pengunjung, namun peningkatan ini belum bisa mengalahkan jumlah pengunjung pada bulan januari. Pada bulan juni hingga agustus terjadi penurunan jumlah pengunjung setiap bulannya, dari 3500 pengunjung pada bulan juni hingga 3000 pengunjung saja pada bulan agustus. Peningkatan maupun penurunan jumlah pengunjung pada Music Coffee yang setiap bulannya berfluktuasi tidak terlepas dari adanya persaingan yang terjadi antara Music Coffee dengan kafe-kafe lainnya yang mulai bermunculan. Munculnya para pesaing ini merupakan suatu masalah bagi Music Coffee, karena munculnya para pesaing-pesaing ini menyebabkan penurunan jumlah pengunjung pada Music Coffee. Untuk itu Music Coffee harus dapat melihat apa yang menyebabkan pengunjung mengalami penurunan hingga melihat bagaimana segmen konsumen yang ingin ditariknya, sehingga dengan mengerti hal tersebut Music Coffee dapat menggunakan strateginya untuk dapat menarik kembali konsumennya. Sangat penting bagi pihak perusahaan untuk mengetahui dan memahami perilaku pembelian konsumen, sehingga perusahaan mampu mengembangkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Keberadaan konsumen memberikan pengaruh terhadap tujuan akhir pencapaian perusahaan, yaitu memperoleh kentungan atau laba melalui pembelian produk disertai dengan kepuasan konsumen yang akan berakhir dengan terjadinya pembelian secara terus-menerus. Karena hal inilah yang menyebabkan perusahaan harus memahami faktor penyebab terjadinya keputusan konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk agar konsumen membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan.


(17)

Menurut Cravents dalam (Prasetijo dan Ihalauw, 2005:4) perusahaan yang gagal memahami kebutuhan, keinginan, dan selera dan keputusan pembelian konsumen akan mengalami kegagalan dalam pemasaran dan penjualannya. Perusahaan yang melakukan usaha sebaliknya, yaitu memahami kebutuhan, keinginan, selera dan proses keputusan pembelian konsumennya, disebut customer driven organization. Artinya organisasi yang digerakkan oleh pemahaman untuk mengenal pelanggan dan memahami prilaku konsumen bukan masalah sederhana. Para pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka, namun sering pula mereka bertindak sebaliknya. Para pelanggan tersebut mungkin tidak memahami motivasi mereka lebih dalam. Menurut Setiadi (2003:12) keputusan seorang pembeli juga di pengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya termasuk usia, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk PadaMusic CoffeeJl. Dr Mansyur Medan.” 1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“ApakahPekerjaan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Music Coffee Medan?”


(18)

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pekerjaan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Kepribadian terhadap pengambilan keputusan pembelian produk padaMusic Coffee Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi seorang konsumen sebelum melakukan aktifitas pembelian agar perusahaan dapat meningkatkan dan mempertahankan konsumen.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan baik bagi penulis untuk menanbah wawasan,dan ilmu yang telah dipelajari selama perkulihaan. Penulis juga dapat menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh dari bangku kuliah.

c. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan serta pembanding dalam melakukan penelitian terhadapap objek dan masalah yang sama di masa yang akan datang.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Defenisi pemasaran menurut para pakar marketing antara lain adalah: Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler, 2007:6).

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang digunakan individu, rumah tangga maupun organisasi untuk memperoleh kebutuhan ataupun keinginan mereka dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain, yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan individu maupun organisasi dimana kebutuhan yang dipenuhi dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai (Simamora, 2004:1).

Langkah-langkah dan defenisi pemasaran merupakan suatu proses yang di dalam manajemen pemasaran disebut sebagai suatu proses manajemen pemasaran. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan defenisi manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pembelian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan


(20)

Defenisi ini membuktikan bahwa manajemen pemasaran bertugas mempengaruhi tingkat waktu dan komposisi, permintaan untuk membantu perusahaaan mencapai tujuannya.

2.1.2 Perilaku Konsumen

Menurut Schffiman dan Kanuk (2007:7) perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapakan bisa memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana perbuatan keputusan (decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.

Dari defenisi perilaku konsumen di atas dapat diungkapkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap:

a. Tahapan perolehan (acquisition): mencari (searching) dan membeli (purchasing).

b. Tahapan konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan mengevaluasi (evaluating).

c. Tahapan tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.


(21)

Pemahaman tentang konsumen dan proses konsumsi akan menghasilkan sejumlah manfaat di antaranya adalah kemampuan untuk membantu para manajer mengambil keputusan, memberikan para peneliti pemasaran pengetahuan dasar ketika menganalisis konsumen, membantu legislatif negara serta pembuat peraturan menciptakan hukum dan peraturan yang berhubungan dengan pembeli dan penjualan barang atau jasa, dan membantu konsumen dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

Singkatnya perilaku konsumen dipelajari agar lebih memahami tentang apa yang dibeli oleh konsumen, mengapa, di mana, kapan dan seberapa sering dia membeli. Pengetahuan ini kemudian dipakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan pendekatan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi mereka. Jadi, itu semua adalah kajian-kajian yang sangat mendasar dalam seluruh kegiatan pemasaran.

Menurut Setiadi (2003:136) pemahaman tentang konsumen dapat ditemukan pada defenisi pemasaran (marketing), yaitu kegiatan manusia ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Dari defenisi ini muncul dua kegiatan pemasaran yang utama. Pertama, para pemasar berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran mereka. Kedua, pemasar meliputi studi tentang proses pertukaran di mana terdapat dua pihak yang men-transfer sumber daya di antara keduanya. Dalam proses pertukaran, perusahaan menerima sumber moneter dan sumber daya lainnya dari para konsumen, yang sebaliknya, menerima produk, jasa dan sumber-sumber nilai lainnya. Bagi para pemasar untuk menciptakan pertukaran yang berhasil, mereka


(22)

harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk memahami dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang konsumen pikirkan (kognisi) dan konsumen merasakan (pengaruh), apa yang konsumen lakukan (perilaku) dan apa serta di mana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen.

2.1.2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Kebanyakanperusahaanbesar menelitikeputusanmembelikonsumen secararinciuntukmenyatakanpertanyaanmengenaiapayang dibeli konsumen,bagaimana danberapa banyakmereka membeli,sertamengapa merekamembeli.Salahsatucara untukmembentukhaltersebutadalah dengan mengetahui faktor-faktoryangmempengaruhi keputusan pembelian.

Menurut Setiadi (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah:

1. Faktor Budaya

Faktor Budaya mempunyai pengaruh yang terluasdan terdalam dalam perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peranan yang dimainkan oleh budaya, sub budaya dan kelas sosial pembeli.

a. Budaya

Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan insituisi penting lainnya.


(23)

b. Sub Budaya

Sub budaya adalah kelompok masyarakat yang berbagi sistem nilai bedasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum.

c. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian yang relatif permanen dan berjenjang dalam masyarakat di mana anggotanya bebagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelompok sosial tidak ditentukan hanya oleh satu faktor, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pedapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lain. 2. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengarui oleh faktor- faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen.

a. Kelompok

Kelompok adalah dua atau lebih orang yang berintraksi untuk mencapai tujuan pribadi atau tujuan bersama. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok (group) kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan tempat dimana seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotan. Sebaliknya, kelompok referensi bertindak sebagai titik perbandingan atau titik referensi langsung (berhadapan) atau tidak langsung dalam membentuk sikap atau perilaku seseorang.


(24)

Anggota keluarga bisa sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri dan anak dalam pembelian produk dan jasa yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan keluarga tentang dimana mereka berlibur dan mobil serta telepon selular apa yang mereka beli.

c. Peran dan status

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya seperti keluarga, klub dan organisasi. Posisi seseorang dalam masing-masing kelompok dapat di definisikan dalam peran dan status. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Masing-masing peran membawa satus yang mencerminkan nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat.

3. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri.

a. Usia dan tahap siklus hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup mereka. Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga,


(25)

tahap-tahap yang dilalui keluarga ketika mereka menjadi matang dengan berjalannya waktu.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang memengaruhi barang dan jasa yang mereka beli. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata pada produk dan jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan diri membuat produk yang diperlukan oleh kelompok tertentu.

c. Situasi ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar barang-barang yang sensitif terhadap pendapatan mengamati gejala pendapatan pribadi, tabungan, dan suku bunga. Jika indikator ekonomi menunjukan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, mereposisi, dan menetapkan harga kembali untuk produk mereka secara bersama.

d. Gaya hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Orang-orang yang datang dari subbudaya, kelas sosial dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.

e. Kepribadian dan Konsep diri

Kepribadian adalah karakteristik psikologi unik seseorang yang menyebabakan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama


(26)

terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian biasanya digambarkan dalam karakteristik perilaku seperti kepercayaan diri, dominasi, suka bersosialisasi, otonomi, cara mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi dan sifat agresif.

4. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. a. Motivasi

Motif (dorongan) adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. Seseorang senantiasa mempunyai banyak kebutuhan. Salah satunya kebutuhan biologis, timbul dari dorongan tertentu seperti rasa lapar, haus, dan ketidaknyamanan. Kebutuhan lainnya adalah kebutuhan psikologis, timbul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa memiliki. Kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu mencapai tingkat intensitas yang kuat.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterprestasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti.

c. Pembelajaran

Ketika orang bertindak, mereka belajar. Pembelajaran adalah perubahan dalam seseorang yang timbul dari pengalaman.


(27)

Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan.

d. Keyakinan dan sikap

Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Keyakinan bisa didasarkan pada pengetahuan nyata, pendapat atau iman, dan bisa membawa muatan emosi atau tidak. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide. Melalui pelaksanaan dan pembelajaran, seseorang mendapatkan keyakinan dan sikap. Pada akhirnya, keyakinan dan sikap ini mempengaruhi perilaku pembelian mereka.

2.1.3 Peran Pembelian

Proses keputusan membeli bukanlah sekedar didasarkan pada berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, melainkan didasarkan pada peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Dalam keputusan untuk membeli terdapat lima peran (Simamora, 2001:94), yaitu:

1. Pemrakarsa

Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer)

yaitu orang pandangan atau nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir.


(28)

yaitu orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli,apa yang dibeli, dengan cara bagaimana hendak membeli,kapan hendak membeli, dimana akan membeli.

4. Pembeli (buyer)

yaitu orang yang melakukan pembelian nyata. 5. Pemakai (user)

yaitu orang yang mengkonsumsi atau mengunakan produk maupun jasa.

2.1.4 Proses Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2003:14) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasialternatif, keputusan pembelian dan perilaku sesudah pembelian. Keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut:

me

Sumber : Setiadi (2003:14)

Gambar 2.1

Proses Keputusan Pembelian 1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama, salah satu kebutuhan umum seseorang mencapai titik tertentu dan menjadi

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan membeli

Perilaku pascapembelian


(29)

sebuah dorongan. Dalam kasus kedua, kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak lagi. Dapat dibedakan dua tingkatan yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan,menelpon teman-temannya dan melakukkan kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang ekstensif.

3. Evaluasi Alternatif

Bagaimana konsumen dalam memproses informasi tentang pilihan produk atau jasa dan membuat penilaian untuk membuat keputusan akhir. Tidak ada evaluasi yang sederhana dan tunggal yang digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh satu konsumen pada seluruh situasi membeli. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu perusahaan memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama pada pertimbangan yang sadar dan rasional. 4. Keputusan membeli

Konsumen pada tahapan evaluasi membentuk preferensi terhadap merek merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga


(30)

membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor berikut dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang utama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan bergantung pada intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lan. Semakin tinggi intensitas sikap orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya. Tujuan pembelian dipengaruhi juga oleh faktor-faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk juga oleh faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumenn ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.

5. Perilaku pasacapembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut sehingga periode pascapembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian dan pemakaian produk pascapembelian.

a. Kepuasan sesudah pembelian

Kepuasan pembelian merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas


(31)

suatu produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah pembeli akan membeli kembali produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain.

b. Tindakan pascapembelian

Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut, dan kemungkinan pelanggan yang puas akan menceritakan hal-hal yang baik tentang produk tersebut kepada orang lain. Para pelanggan yang tidak puas beraksi sebaliknya. Mereka mungkin membuang atau mengembalikan produk tersebut. Mereka juga dapat memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut atau memperingatkan teman-teman untuk tidak menggunakan atau membeli produk tersebut. Dalam kejadian itu, penjual telah gagal memuaskan pelanggan.

c. Pemakaian pascapembelian

Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan menabung produk. Jika konsumen menyimpan produk itu ke dalam lemari, produk tersebut akan gencar. Jika konsumen menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan produk baru akan


(32)

menurun. Konsumen mungkin juga menentukan kegunaan baru produk tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penalitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Hasil

Berdian (2008) “Analisis FaktorPribadi dan Faktor Psikologi Terhadap Proses Keputusan Konsumen Pada

Games Station Jln Jamin Ginting Padang Bulan Medan” Faktor Pribadi, Faktor Psikologida n minat konsumen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pribadi dan faktor psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap proses keputusan konsumen pada Gamestation Jl. Djamin Ginting Padang Bulan Medan. Hasil ini dapat dilihat pada analisis Regresi Berganda dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 34.7% yang berarti bahwa pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap proses keputusan konsumen sebesar 34,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Sabrhina (2009) “Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee

ShopSun Plaza

Medan”

Faktor pribadi dan keputusan pembelian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Berdasarkan uji t dari kelima variabel bebas bahwa pekerjaan yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada Starbucks Coffee Shop

Sun Plaza Medan. Analisis koefisien determinan (R2) dilihat dari Adjusted R2 sebesar 78,70% yang berarti variabel terikat yaitu keputusan pembelian dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel bebas yaitu usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian sedangkan sisanya 21,30% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Fauzi (2010) “Pengaruh Faktor Budaya,Sosial,Priba di,dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Faktor Budaya, Sosial,Priba di dan Psikologis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya,sosial,pribadi dan psikologis terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Hasil ini dapat dilihat pada analisis regresi berganda dan pada koefisisen determinasi, nilai R sebesar 0,764 berarti hubungan antara Faktor


(33)

Pembelian Produk

HandphoneBlackBe rry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Hukum USU)”

Budaya,Sosial,Pribadi dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk

Handphone Merek BlackBerry sebesar 76,4 %, artinya hubungan antara variabel erat. Nilai

Adjusted R Square sebesar 0,564 yang berarti 56,4 % keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh Faktor Budaya,Sosial,Pribadi dan Psikologis. Sedangkan sisanya 43,6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam peneliian ini.

2.3 Kerangka Konseptual

Konsumen memiliki kedudukan sebagai salah satu kekuatan kompetitif melalui daya tawarnya. Daya tawar konsumen menjadi sangat penting karena merekalah yang mempunyai kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan itu mereka jugalah yang mempunyai sarana pembelian (waktu dan uang), menentukan pilihan, dan mengambil keputusan membeli.

Menurut Setiadi (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian terdiri dari beberapa faktor antara lain faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan psikologi dari pembeli. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen akan mendasari variasi hasil proses keputusan konsumen. Namun untuk tiap produk atau jasa memiliki faktor-faktor yang berbeda pula tergantung dari prilaku konsumennya.

Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian adalah faktor pribadi. Faktor pribadi merupakan suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Menurut Setiadi (2008) keputusan pembelian konsumen juga


(34)

dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian.

Sumber : Setiadi (2003:12)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

“Pekerjaan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk padaMusic Coffee Medan.”

Keputusan pembelian (Y) Keadaan

Ekonomi (X2) Pekerjaan (X1)

Gaya Hidup (X3)

Kepribadian (X4)


(35)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif,yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel bebas, yaitu variabel Pekerjaan (X1), Keadaan Ekonomi (X2), Gaya Hidup (X3),Kepribadian (X4) serta variabel terikatnya adalah Keputusan Pembelian (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Music Coffee yang beralamat di Jln. Dr Mansyur Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga April 2015. 3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu membatasi masalah yang di bahas, hanya pada:


(36)

1. Variabel bebas yaitu variabel Pekerjaan (X1), Keadaan Ekonomi (X2), Gaya Hidup (X3), dan Kepribadian (X4).

2. Variabel Terikat, yaitu Keputusan pembelian (Y). 3.4 Definisi Operasional Variabel

Untuk menjelaskan variabel yang dimaksudkan dalam penelitian ini, maka perlu definisi operasional variabel dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi operasional yaitu suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti dari membenarkan kegiatan atau suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini antara lain :

1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, terdiri dari :

a. Pekerjaan (X1)

aktivitas utama yang dilakukan oleh seseorang untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar.

b. Keadaan Ekonomi (X2)

Pendapatan serta penghasilan seseorang yang dapat di belanjakan. c. Gaya Hidup (X3)

Pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya.


(37)

Karakteristik psikologis yang berbeda dari tiap orang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada MusicCoffee Medan.Keputusan pembelian merupakan tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel Skala Pengukuran

Pekerjaan (X1)

Aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan untuk tujuan tertentu yang dilakukan di Music Coffee.

1. Imajinasi 2. Menghilangkan

Stres

3. Bisnis Likert

Keadaan ekonomi

(X2)

Pendapatan serta

penghasilan pelanggan yang di belanjakan di Music Coffee.

1. Kondisi Keuangan yang baik.

2. Tabungan. Likert

Gaya hidup (X3)

Pola hidup pelanggan di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininyapada Music Coffee.

1. Menghabiskan waktu luang 2. Membelanjakan uang 3. Mendapat pengakuan Likert Kepribadian (X4)

Karakteristik psikologis pelanggan yang

menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap

Music Coffee.

1. Memperluas jaringan


(38)

Keputusan Pembelian

(Y)

Sikap pelanggan dalam memutuskan untuk melakukan pembelian di

Music CoffeeMedan.

1. Layanan 2. Kualitas

3. Harga Likert

Sumber : Setiadi (2003:10)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:132).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberikan skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel X dan Y adalah sebagai berikut:

Skala likert menggunakan lima tingkatan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2008:133)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi


(39)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan yang sedang berada diMusic Coffee. Rata-rata konsumen setiap minggunya 220 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:116). Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus slovin (Umar, 2005:78) yaitu:

n = �

1 +��2

Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi E = Taraf Kesalahan = 10%

Maka jumlah sampel yang di peroleh adalah:

n = 220

(1+220(0.1)2 = 68

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 68 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposif sampling,yaitu metode pengambilan sampelberdasarkan pada karakteristik tertentu. Kriteria pemilihan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah pelanggan yang berada di kafe Music Coffee dan telah melakukan kunjungan minimal 3 kali.


(40)

Penelitiian ini menggunakan dua data antara lain:

1. Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer di peroleh dengan menggunakan kesioner kepada responden terpilih yang berisikan pernyataan mengenai variabel penelitian.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi,baik dari buku ,jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah teknik pengumpula data yang dilakukan secara langsung berhadapan dengan responden yang akan di wawancarai.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan pengumpalan data-data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden melalui daftar pertanyaan.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, majalah dan situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabitas 3.9.1 Uji Validitas


(41)

Menurut Situmorang dan Lufti (2012:76) Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Uji ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah di dapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Uji validitas dilakukan pada 30 orang responden pada Music Coffee Medan diluar sampel untuk menguji valid atau tidaknya seluruh pernyataan.

Skala pengukuran yang tidak valid maka tidak memberikan manfaat bagi peneliti karena tidak mengukur yang seharusnya dan melakukan yang seharusnya dilakukan , dengan kriteria sebagi berikut :

1. Jika rhitung>r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid 2. Jika rhitung <rtabel,maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.3 Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 68.90 64.783 .416 .891

VAR00002 68.60 63.628 .591 .884

VAR00003 68.90 66.162 .409 .890

VAR00004 68.67 63.816 .690 .882

VAR00005 68.60 65.352 .520 .887


(42)

VAR00008 68.90 63.472 .633 .883

VAR00009 68.93 63.789 .590 .884

VAR00010 68.53 66.602 .468 .888

VAR00011 68.80 64.234 .630 .883

VAR00012 68.67 67.471 .430 .889

VAR00013 68.77 64.116 .730 .881

VAR00014 68.93 62.892 .594 .884

VAR00015 68.70 64.769 .469 .888

VAR00016 68.77 66.944 .405 .890

VAR00017 68.60 66.455 .460 .888

VAR00018 69.10 61.955 .646 .882

Sumber output SPSS 19.0 (Maret 2015)

Berdasarkan Tabel 3.3 nilai uji validitas > 0.,361, maka pernyataan valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti (2012:79) Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60 Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 21,00. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika nilai cronbach alpha > 0,60 maka dinyatakan reliabel. 2. Jika nilai cronbach alpha < 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel.


(43)

Tabel 3.4 Uji Realibility

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.892 18

Sumber output SPSS 19.0 (Maret 2015)

Berdasarkan pada tabel 3.4 nilai cronbach’s alpha > dari 0,60 (0,892 > 0,60) maka pernyataan reliabel.

3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu data dengan bentuk lonceng, data tidak melenceng ke kiri dan ke kanan, dan titik-titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang & Lufti, 2012:107).

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan


(44)

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinearitas

Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF). Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 (Situmorang & Lufti, 2012 : 137), di mana :

a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas b. Tolerance value> 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas. 3.11 Teknik Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptip dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengelola, menyajikan dan mengiterprestasikan data sehingga di peroleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang di hadapi.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regeresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X1,2,3....,n) terhadap variabel terikat (Y). Persamaan regersi linier berganda yang digunakan adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 +b4X4 + e

Keterangan:

Y= variabel keputusan pembelian a= konstanta


(45)

b1...b5=koefisien regresi X1= pekerjaan

X2= keadaan ekonomi X3= gaya hidup

X4= kepribadian e= standard error

c. Pengujian Hipotesis 1. Uji t hitung (parsial)

Uji hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

H0:b1=0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu faktor pribadi (X) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

H0:b1≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu pekerjaan (X1), Keadaan ekonomi (X2), Gaya hidup (X3), Kepribadian (X4) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

H0 diterima apabila t hitung < t tabel pada α = 5% Hα diterima apabila t hitung > t tabel pada α = 5% 2. Uji F hitung (serentak)


(46)

Uji f hitung yaitu untuk melihat secara bersama-sama pengaruh positf dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas yaitu faktor pribadi (X) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Model hipotesis yang digunanakan adalah:

H0 : b1 : b2 = 0, artinya melihat secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positf dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas yaitu faktor pribadi (X) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

H0 : b1 : b2 # 0, artinya melihat secara bersama-sama terdapat pengaruh positf dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas faktor pribadi (X) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

H0 diterima apabila t hitung < t tabel pada α = 5% Hα diterima apabila t hitung > t tabel pada α = 5% 3. Uji Determinan (R2)

Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Semakin koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas yaitu usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian.Sebaliknya jika


(47)

determinan semakin kecil mendekati nol makadapat dikatakan bahwa variabel bebas yaitu usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian semakin kecil terhadap variabelterikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untukmenerangkan variabel bebas yaitu faktor pribadi (X) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).


(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah berdirinya Music Coffee

Hal ini terjadi karena pertemuan antara Tengku Zainal ( Consultan ) dan Robin simatupang (owner). Tengku Zainal mengajak kerja sama dengan Robin untuk membuka coffee shop, walaupun ada hubungan keluarga tapi mereka berdua bertekad untuk bekerja sama secara professional. Dan pada tanggal 20 Mei 2013 terjadi kesepakatan antara Tengku Zainal yang bertindak sebagai cosultan dan Robin Simatupang, Amrin SH ,Abeng yang bertindak sebagai owner. Tengku Zainal yang sudah berpengalaman di bidang coffee shop dan pernah juga mengani coffee cangkir memilih di daerah jln Dokter Mansyur no 76 yang bertepatan berada di samping coffee cangkir. Walaupun tepat berada di coffee cangkir Tengku Zainal tetap yakin kalo coffee shop ini akan berjalan dengan baik. Karena Tengku Zainal menawarkan konsep yang berbeda dengan coffee cangkir yaitu konsep full music dan menyajikan live music acoustic setiap malam.

Pada awalnya Tengku Zainal menawarkan coffeeshop dengan nama Embargo Coffee, tapi karena beberapa owner yang tidak setuju, karena dianggap nama tersebut kurang menjual. Dan pada akhir nya Tengku Zainal


(49)

menyaran kan coffeeshop ini dengan nama Music coffee, yang dianggap nya nama tersebut sangat natural dan menjual. Karena Tengku Zainal

menganggap music adalah bagian dari kehidupan manusia yang tidak bisa dilepaskan.

Adapun menu makanan yang disajikan yaitu menu eropa,western,indonesia, menu minuman yaitu jenis minuman

kopi,mocktail,juice,. Music Coffee sendiri beranggotakan 32 karyawan/ti yg dibagi dalam 2 shift ,shift pertama jam 10:00 am dan Shift kedua jam 18:00 pm ,dan Music Coffee mulai buka dari jam 10:00 pagi sampai jam 02:00 dini hari.

Visi Music Coffee Visi Music coffee adalah sebagai berikut;

a. Membuat pelanggan menjadi terkesan . b. Menjaga standart cita rasa

c. Menyediakan music music sesuai dengan selera anak muda sekarang Misi Music Coffee

Misi Music Coffee adalah menjadi kan Music Coffee sebagai pusat tongkrongan anak muda masa kini di kota medan .

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan


(50)

adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai

Untuk Music Coffee sendiri struktur organisasi ini digunakan untuk membina kekompakan dalam tim dan juga untuk membagikan tugas tugas pada masing masing departement.

Manager

Supervisor

Captain Head Barista

Chef

Taking Order

Asst Chef Asst Head Barista

Admin

Barista Cook

Cook Helper

Runner

Head Cashier


(51)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Music Coffee

A. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari Music Coffee : 1. MANAGER

1) Bertanggung jawab atas semua departement Oprasional. 2) Bertanggung jawab mengontrol managerial costing cost . 3) Merencanakan rancangan kedepan.

2. SUPERVISOR

1) Mengawasi karyawan untuk semua department. 2) Melakukan evaluasi untuk setiap karyawan

3) Memberikan laporan harian dan bulanan kepada manager 4) Mengawasi kinerja setiap karyawan

5) Memimpin rapat setiap malam dan membahas operasional setiap hari 6) Memeriksa peralatan – peralatan dan memastikan tidak ada kekurangan

3. ADMIN / PURCHASING

1) Bertanggung jawab atas keuangan Perusahaan

2) Bertanggung jawab atas semua pembelanjaan perusahaan. Bar Boy


(52)

Pada dasarnya tugas Chef dan Asst chef itu sama. Yang membedakan mereka ada adalah

tinggkat struktur nya. Dan juga Asst chef akan mengganti peran chef tidak ada di tempat.

1) Menjaga standard rasa makanan yang akan terjual

2) Bertanggung jawab atas bahan bahan yang diperlukan untuk oprasional 3) Bertanggung jawab atas area kitchen

4) Membuat standart recipe food 5) Memantau kinerja untuk area kitchen

5 COOK

1) Memastikan semua barang barang di kitchen tidak ada yang kurang 2) Membuat semua masakan

3) Melakukan inventory bahan bahan untuk diserahkan ke purchase 1. COOK HELPER

1) Membantuk perkerjaan cook untuk membuat masakan. 2) Melakukan inventory barang barang yang ada

3) Menjaga area kitchen untuk tetap bersih 2. DIWASHER

1) Membersihkan setiap barang barang dikitchen 2) Mempersiapkan barang barang untuk siap di kelola 3) Menjaga area kitchen supaya tetab bersih


(53)

Head dan asst Bar sebenar nya memiliki tugas yang sama, hanya saja Head bar lebih bertanggung jawab, karena telah ditunjuk sebagai head department bar.

1) Pemimpin atau kepala yang bertanggung jawab atas area bar. 2) Bertanggung jawab atas standar rasa minuman

3) Bertanggung jawab atas pembuatan minuman untuk tamu 4) Melakukan inventory setiap malam.

5) Melakukan cek bahan dan barang barang yang kurang. 6) Melakukan order bahan ke purchasing

4. Senior bar / Barista

Ini memiliki tugas yang sama , bila saja ada barista yang sudah lebih lama bekerja di bidang ini maka akan disebut senior

1) Membuat minuman semua untuk tamu 2) Menjaga kebersihan seluruh area bar 3) Siap menerima tugas dari head or asst bar

5. Bar boy

1) Siap menerima tugas dari senior bar dan head bar. 2) Bertanggung jawab atas kebersihan semua peralatan bar 3) Bertanggung jawab atas kebersihan area bar.

11. Captain

1) Melakukan penyambutan tamu yang dateng 2) Memeriksa semua orderan tamu


(54)

3) Memantau kinerja taking order dan runner 4) Mengambil orderan atau pesanan untuk tamu,

12. Taking order

1) Memastikan orderan dating tepat waktu 2) Melakukan penyambutan tamu

3) Mengambil orderan dari tamu 4) Membantu clear up table

13. Runner

1) Mengantarkan makanan dan minuman ke meja tamu 2) Melakukan clear up di table tamu

14. Head Cashier / Head Cashier

1) Menerima dengan baik hasil penjualan setiap hari 2) Sebagai tempat pembayaran hasil penjualan.

Untuk head cashier dan cashier memiliki tugas yang sama , hanya saja head cashier bertanggung jawab atas semua cashier yang ada. Dan juga head cashier harus membuat laporan compliment setiap bulan.

4.1.3 Rencana Kegiatan Music Coffee

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan. Butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Music Coffee.

Penyediaan Air Baku terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dapat terwujud. Tidak mudah dalam


(55)

mewujudkan itu semua kaerna membutuhkan keras yang tinggi dalm disiplin dan loyalitas dalm bekerja.

Pastinya untuk mendorong pencapaian hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi, kinerja usaha terkini yang dijalankan Penyediaaan Air Baku adalah menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan berkelanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air. Meningkatkan aksebilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan air yang andal, terpadu dan berkelanjutan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa pelaksanaan pemukiman yang layak handal untuk indonesia sejahtera dan lain sebagainya.

4.1.4 Kegiatan Operasional Music Coffee

Music Coffee merupakan sebuah industri yang menjual jasa keramah tamahan yang terdiri dari food and drink service. Music Coffee lebih berorientasi pada pemberian pelayanan yang terbaik bagi konsumen, baik pelayanan dalam hal service maupun dalam hal penyediaan menu yang menarik minat konsumen dan memberikan Full music dan Live Music setiap hari .

Music coffee dalam memberikan kenyamanan kepada konsumen selalu berusaha untuk menyediakan pelayanan terbaik berupa fasilitas yang memadai unutk menunjang kelancaran operasional serta menyediakan hiburan berupa live music di malam hari, WIFI yang memadai . Penyediaan fasilitas ini


(56)

diharapkan dapat meningkatkan mutu kenyamanan bagi konsumen Music coffee.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Model Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 68 orang. Variabel karakteristik responden yang dibahas mencakup sebaran pekerjaan dan jenis kelamin.

4.2.1.1 Deskriptif Responden

Adapun responden dalam penelitian ini adalah para konsumen yang telah melakukan Keputusan Pembelian di Music Coffee.

1. Deskriptif Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.1

Deskriptif Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah

(orang)

Persentase (%)

1 Mahasiswa 30 44,11

2 PNS 8 11,76


(57)

4 Pelajar 6 8,82

5 Pegawai

Swasta

9 13,23

Total 68 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 97 responden terdapat 30 orang (44,11%) Mahasiswa, 8 orang (11,76%) PNS, 15 orang (22,05%) Pengusaha, 6 orang (8,82%) Pelajar, 9 orang (13,23%) Pegawai swasta. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang paling banyak melakukan keputusan pembelian pada Music Coffee adalah mahasiswa. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa rata-rata responden yang melakukan Keputusan Pembelian di Music Coffee berbeda berdasarkan Pekerjaan.

2. Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 43 63,23

Perempuan 25 36,76

Total 68 100


(58)

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa terdapat 43 orang laki-laki (63,23%) yang melakukan konsumsi di Music Coffee dan 25 orang perempuan (36,76%) yang melakukan konsumsi di Music Coffee Dr Mansyur Medan . Sehingga, dapat disimpulkan bahwa yang melakukan keputusan pembelian di Music Coffee Dr Mansyur Medan di dominasi oleh Laki-laki.

. 4.2.1.2 Deskriptif variabel

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan respoden mengenai Pengaruh Faktor Pribadi terhadap Keputusan Pembelian Produk pada Music Coffee DR. Mansyur Medan.

Variabel pekerjaan(X1)terdiri dari 3 butir pertanyaan, variable Keadaan Ekonomi (X2) terdiri dari 3 butir pertanyaan, variabel Gaya Hidup(X3) terdiri dari 4 pertanyaan, variabel Kepribadian (X4) terdiri dari 5 pertanyaan dan Keputusan Pembelian Konsumen (Y) terdiri dari 3 butir pertanyaan. Kuesioner ini diberikan kepada 68 orang responden.

1. Jawaban responden atas variabel pekerjaan Tabel 4.3

Jawaban responden atas variabel pekerjaan

N o I t e

SS S KS TS STS T

o t a l

Tota l Resp onde n


(59)

% ) 1

. 7

1 0 . 2 9 4 2 61. 76 1 3 19,

11 6

8 , 8 2 0 1 0 0 68 2 . 1 9 2 7 , 9 4 4 1 60,

29 8

11.

76 0 0

1 0 0

68

3

. 6

8 . 8 2 3 0 44. 11 2 1 30,

88 6

8 , 8 2 4 5 , 8 8 1 0 0 68 Sumber: Hasil Penelitian, 2015(diolah)

a. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (berkunjung ke Music CoffeeDr Mansyur Medan untuk mendapatkan imajinasi/ide yang berguna bagi pekerjaan), menunjukkan bahwa 42 orang (61,76%) menyatakan setuju, 13 orang (19,11%) menyatakan Kurang setuju, 7 orang (10,29%) menyatakan sangat setuju,6 orang (8,82%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang sangat tidak setuju.

b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (berkunjung ke Music CoffeeDr Mansyur Medan dapat menghilangkan strees dalam pekerjaan), menunjukkan bahwa 41 orang (60,29%) menyatakan setuju, 19 orang (27,94%) menyatakan sangat setuju, 8 orang (11,76%) menyatakan kurang setuju, 6 orang (8,82%) menyatakan tidak setuju dan 4 orang (5,88) menyatakan sangat tidak setuju.

c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 3 (melakukan kunjungan kunjungan ke Music CoffeeDr Mansyur Medan karena ingin membicarakan bisnis), menunjukkan bahwa 30 orang (44,11%) setuju, 21 orang (30,88%) menyatakan kurang setuju, 6 orang (6,82%) menyatakan


(1)

membelanjakan uang yang saya miliki.

4

Saya melakukan pembelian di Music

Coffee untuk mendapatkan pengakuan

dari orang lain

4.

Kepribadian (X

4

)

N

o

Pernyataan

S

S

S

K

S

T

S

S

T

S

1

Saya berkunjung ke

Music Coffee

untuk

memperluas jaringan.

2

Saya berkunjung

Music Coffee

untuk

mendapatkan teman baru.

3

Saya melakukan pembelian produk di

Music Coffee

karena kualitasnya sesuai

dengan keinginan saya.

4

Saya melakukan pembelian di Music

Coffee Karena Menu Makanan dan

Minuman Sesuai dengan selera saya.

5

Saya melakukan pembelian di Music

Coffee Karena Suasana nya yang nyaman

5.

Keputusan Pembelian (Y)

N

o

Pernyataan

S

S

S

K

S

T

S

S

T

S

1

Saya melakukan pembelian di

Music

Coffee

karena pelayanannya memuaskan.

2

Saya melakukan pembelian di

Music

Coffee

karena kualitasnya baik.

3

Saya melakukan pembelian di

Music

Coffee

karena harganya terjangkau.


(2)

LAMPIRAN 2

UJI VALIDITAS DAN REALIBITAS

PEKER

JAAN KEADAAN GAYA

KEPRIBADI AN

KEPUT USAN

EKONOMI HIDUP

PEMB ELIAN 5 5 4

1

4 4 5 5 14 3 3 3 5 14 5 3 4 4 4

2

0 4 4 3

1 1

4 4 3

1

1 4 5 4 13 4 5 4 4 17 4 4 4 5 5

2

2 3 5 4

1 2

5 5 4

1

4 5 5 5 15 4 4 4 4 16 4 4 5 5 5

2

3 4 5 4

1 3

5 3 5

1

3 5 4 4 13 4 5 5 3 17 4 5 4 5 4

2

2 5 4 5

1 4

4 4 4

1

2 4 5 4 13 5 5 4 4 18 4 5 4 3 5

2

1 4 5 4

1 3

5 5 4

1

4 5 5 5 15 3 3 3 5 14 5 4 5 4 5

2

3 4 5 3

1 2

4 3 3

1

0 4 4 4 12 2 4 4 3 13 3 4 4 3 4

1

8 3 4 4

1 1

4 4 3

1

1 4 4 5 13 5 4 4 4 17 4 4 4 4 4

2

0 5 4 3

1 2

3 3 5

1

1 3 4 3 10 1 3 5 3 12 3 4 3 4 4

1

8 5 4 2

1 1

5 5 5

1

5 5 4 5 14 5 4 5 5 19 5 5 5 5 4

2

4 5 4 5

1 4

3 4 4

1

1 3 4 3 10 3 4 4 4 15 3 4 3 3 5

1

8 4 5 4

1 3

4 5 4

1

3 4 4 4 12 5 4 4 5 18 4 3 4 4 4

1

9 4 4 4

1 2

4 4 2

1

0 4 5 3 12 4 3 3 4 14 4 4 4 3 4

1

9 4 4 3

1 1

5 5 4

1

4 5 4 5 14 4 4 4 5 17 5 4 5 4 4

2

2 4 4 4

1 2

2 4 5

1

1 4 4 5 13 2 4 4 5 15 4 5 4 5 4

2

2 5 5 3

1 3

4 5 4

1

3 4 4 4 12 4 4 4 5 17 4 4 4 4 4

2

0 4 4 5

1 3

5 4 4

1

3 5 3 5 13 4 4 4 4 16 5 5 5 4 3

2

2 4 4 4

1 2


(3)

2 5

4 5 4

1

3 5 4 4 13 4 4 4 4 16 3 4 4 5 4

2

0 4 3 4

1 1

2 5 4

1

1 4 5 5 14 5 5 4 5 19 4 4 4 4 5

2

1 4 4 4

1 2

4 5 4

1

3 4 5 4 13 4 4 4 5 17 4 5 4 4 5

2

2 4 5 3

1 2

3 2 3 8 3 4 3 10 5 4 4 4 17 3 4 3 3 4

1

7 3 5 4

1 2

4 4 4

1

2 4 4 4 12 4 3 3 4 14 4 4 4 3 4

1

9 4 4 3

1 1

3 3 3 9 3 2 3 8 3 2 2 4 11 3 3 3 3 3

1

5 3 3 2 8

5 5 5

1

5 5 5 5 15 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5

2

5 5 5 5

1 5

2 4 4

1

0 5 4 4 13 4 4 4 4 16 5 4 4 4 4

2

1 4 4 4

1 2

4 4 3

1

1 4 4 4 12 3 3 3 4 13 4 4 4 4 5

2

1 3 3 3 9

5 5 5

1

5 5 5 4 14 5 5 5 5 20 5 4 5 5 5

2

4 5 5 5

1 5

4 5 3

1

2 4 4 3 11 4 5 5 5 19 4 5 4 2 4

1

9 3 5 5

1 3

3 4 5

1

2 3 5 3 11 3 4 4 4 15 3 4 3 4 3

1

7 5 4 4

1 3


(4)

LAMPIRAN 3

JAWABAN RESPONDEN NO

PEKERJAA

N

KEADAA

N GAYA

KEPRIBADIA

N

KEPUTUSA N

EKONOM

I HIDUP

PEMBELIA N 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 3 5 5 5 5 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 1 4 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 1 4 5 5 4 4 4 2 3 4 4 2 6 4 5 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 7 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 8 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 9 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 10 3 4 4 4 5 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 11 5 5 5 4 4 4 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 12 3 3 3 4 5 2 3 3 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 13 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 14 4 4 4 4 5 2 4 4 5 1 4 4 5 4 5 4 4 4 15 4 4 4 4 5 1 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 16 3 4 4 5 5 2 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 17 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 19 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 21 5 4 2 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 23 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 4 5 4 5 4 4 5 4 2 3 5 5 4 4 5 5 4 4 25 4 5 1 4 4 5 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 26 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 27 3 4 2 4 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 28 2 3 1 3 3 4 5 4 4 1 2 3 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4 4 4 30 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 31 3 4 2 4 4 3 3 5 4 2 3 4 4 4 4 4 5 4 32 4 5 4 5 5 5 3 4 3 3 4 3 3 4 5 4 4 3 33 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 3 5 4


(5)

34 4 3 3 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 35 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 36 4 4 4 5 4 2 3 4 3 2 5 5 5 5 4 4 3 4 37 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 38 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 39 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 40 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 41 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 42 4 4 3 4 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 43 3 5 3 4 3 2 2 4 3 2 4 5 4 5 4 4 4 4 44 4 3 3 3 3 4 3 4 4 1 3 3 4 3 2 3 3 2 45 3 4 4 3 3 3 5 5 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 46 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 4 5 4 3 5 3 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 48 4 4 2 4 5 4 5 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 49 5 5 5 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 50 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 51 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 52 4 4 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 5 3 3 3 53 3 4 3 4 4 3 3 5 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 54 4 4 3 4 5 5 3 4 1 1 1 1 4 4 3 4 4 3 55 2 3 2 3 4 4 4 4 2 1 2 3 4 4 4 4 4 3 56 2 3 1 4 2 1 5 4 2 1 3 4 2 4 4 4 4 4 57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 58 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 61 3 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 4 3 3 3 3 62 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 5 4 5 4 63 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 64 4 4 2 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 65 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 66 2 4 5 4 4 5 2 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 3 67 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 68 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4


(6)

Lampiran 4

Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 68.90 64.783 .416 .891

VAR00002 68.60 63.628 .591 .884

VAR00003 68.90 66.162 .409 .890

VAR00004 68.67 63.816 .690 .882

VAR00005 68.60 65.352 .520 .887

VAR00006 68.70 65.597 .462 .888

VAR00007 69.10 61.403 .519 .889

VAR00008 68.90 63.472 .633 .883

VAR00009 68.93 63.789 .590 .884

VAR00010 68.53 66.602 .468 .888

VAR00011 68.80 64.234 .630 .883

VAR00012 68.67 67.471 .430 .889

VAR00013 68.77 64.116 .730 .881

VAR00014 68.93 62.892 .594 .884

VAR00015 68.70 64.769 .469 .888

VAR00016 68.77 66.944 .405 .890

VAR00017 68.60 66.455 .460 .888

VAR00018 69.10 61.955 .646 .882

Sumber output SPSS 19.0 (Maret 2015)

Uji Realibility

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.892 18