K3 INSTALASI LISTRIK PENANGGULANGAN KEBA

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI PT. SENTRA PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MEGA ANDALAN
KALASAN
BIDANG K3 INSTALASI LISTRIK, PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DAN KONSTRUKSI BANGUNAN

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM
ANGKATAN KE - II
KELOMPOK 2
1.

Adi Chandra Kusuma

2.

Adri Rustanto

3.

Denny Poniman Kokasih


4.

Edi Septe

5.

Hadriansyah

6.

Wilma Ayu Rachmadannia

PENYELENGGARA
PT. Mitra K3 Semesta

Yogyakarta 2017

2


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya maka penulisan laporan PKL ini
dapat diselesaikan tepat waktunya. Laporan PKL ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu syarat dalam pelaksanaan Pembinaan dan
Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum Angkatan II Tahun 2017.
Dalam penyusunan laporan ini penulis melakukan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di PT. Mega Andalan Kalasan, Yogyakarta. Topik yang
dibahas oleh penulis adalah bidang K3 Instalasi listrik, Penanggulangan
Kebakaran dan Konstruksi Bangunan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada PT. Mega Andalan Kalasan, PT. Mitra K3 Semesta, para
instruktur dan rekan – rekan kelompok 2 atas bimbingan dan dorongannya
sehingga tim dapat menyelesaikan laporan PKL ini sesuai dengan waktu
yang ditentukan, serta rekan – rekan peserta Pembinaan dan Sertifikasi
Ahli K3 Umum atas kebersamaan dan dukungannya selama ini.
Dalam penyusunan laporan PKL ini penulis sadar bahwa banyak
kekurangan


dan

ketidaksempurnaan

baik

dari

isi

maupun

penyampaiannya, oleh karena itu penulis mengharapkan segala kritik dan
saran yang membangun sehingga tercapainya kesempurnaan isi maupun
penulisan laporan PKL ini.

Yogyakarta, 02 Februari 2017

Tim Penulis


i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................

i

DAFTAR ISI ........................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

1

A. LATAR BELAKANG ............................................................

1


B. MAKSUD DAN TUJUAN .....................................................

3

C. RUANG LINGKUP ..............................................................

4

D. DASAR HUKUM ..................................................................

4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................

5

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAN ...............................................

5


B. TEMUAN HASIL OBSERVASI........................................................

9

BAB III HASIL ANALISA......................................................................

11

1. TEMUAN POSITIF...............................................................

11

2. TEMUAN NEGATIF..............................................................

16

BAB IV PENUTUP.............................................................................. ..

25


A. KESIMPULAN.................................................................................

25

B. SARAN............................................................................................

25

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

26

LAMPIRAN..........................................................................................

27

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak
sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan bahaya. Sehingga perlu
dilakukan suatu upaya pengendalian terhadap sumber bahaya
tersebut, salah satunya adalah pengendalian terhadap instalasi listrik,
penanggulangan kebakaran dan pengawasan konstruksi bangunanan.
Apabila tidak dilakukan pengendalian atau melakukan pengendalian
yang salah terhadap instalasi listrik dapat menimbulkan kecelakan
kerja.

Berdasarkan

hal

tersebut

perlu


dilakukan

upaya

penanggulangan kebakaran untuk mencegah terjadinya kebakaran
dan sebagai sarana proteksi.
Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi
terhadap sumber bahaya yang ada di tempat kerja, salah satunya
adalah instalasi listrik, penangulangan kebakaran dan konstruksi
bangunan

Selain

mengidentifikasi,

diharapkan

juga

mampu


menemukan solusi atau pengendalian dari sumber bahaya.
Oleh dikarenakan hal diatas, guna mendapat calon AK3 Umum yang
berpengalaman perlu dilakukan Praktik Kerja Lapangan. Besar
harapan setelah dilakukan kegiatan ini akan menambah wawasan dan
pengetahuan tentang implementasi K3 di tempat kerja.
B.

Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :
1

1. Membekali para calon Ahli K3 Umum dalam praktek nyata dalam
penerapan persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja yang meliputi : keadaan dan fasilitas tenaga
kerja; keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan
lainnya; penanganan bahan kimia berbahaya; proses produksi; sifat
pekerjaan dan lingkungan kerja.
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum di tempat kerja,
sehingga para calon Ahli K3 Umum dapat bertindak secara

professional didalam bekerja dan dapat memberikan kontribusi yang
bernilai dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan kinerja K3 di
tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.
C.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup praktek kerja lapangan ini adalah:

1. Bidang Pengawasan K3 Instalasi Listrik
2. Bidang Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir
3. Bidang Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran
4. Potensi bahaya dan tingkat resikonya dari bahaya kebakaran
5. System evakuasi dan alat bantu evakuasi pemadam kebakaran
6. Pengawasan fasilitas bangunan gedung
7. Perawatan dan pemeliharaan fasilitas gedung
D.

Dasar Hukum

E. Dasar Hukum Pengawasan K3 Instalasi Listrik
a. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Permenaker no. 33 tahun 2012 Instalasi listrik di Tempat
Kerja.
c. Permenaker No. Per.02/MEN/1989 tentang Instalasi
Penyalur Petir. Diganti Permenaker No 31 th 2015

2

d. Permenaker No.Per.03/Men/1999 tentang Syarat-syarat K3
pada Lift Penumpang dan Barang. Diganti Permenaker No.
32 tahun 2015
e. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No : Kep. 407/
BW/1999 tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak Dan
Kewajiban Teknisi Lift.
f. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No. : Kep.
311/BW/2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.
F. Dasar Hukum Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran
a. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Permenaker No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan APAR.
c. Permenaker No. Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alat
Alarm Kebakaran Automatik.
d. Kepmenakertrans No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran.
e. Instruksi Menaker No.Ins.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.

G. Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan
a. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Permenaker No. 01/MEN/1980 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan kerja pada konstruksi bangunan.
c. SKB Menaker dan Menteri PU No.174/MEN/1986 dan
No.104/KPTS/1986 tentang K3 pada Kegiatan Konstruksi.

3

d. Kepdirjen Binawas No.Kep.20/BW/2004 tentang Kompetensi
Personil K3 Konstruksi Bangunan

4

BAB II
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT.Mega Andalan Kalasan (MAK) adalah perusahaan swasta di
Indonesia, focus pada produk khusus perlengkapan rumah sakit. Didirikan
pada tahun 1988, dengan bantuan tim kreatif dan pegawai yang
berdedikasi. PT. MAK sekarang inimenjadi pemimpin (di Indonesia) pada
desain dan perusahaan untuk perlengkapan rumah sakit.
Sekarang ini PT.MAK memiliki industry iterlengkap untuk
Perlengkapan rumahsakit. Sistem produksi telah dibuat sesuai dengan
ISO 9001 yang disertifikat oleh TÜV pada tahun 2000. Yang menjamin
semua produk MAK telah diuji dan sesuai dengan motto – nya “didesain
untuk kehidupan, dihasilkan untuk sepanjang masa”.
Merupakan filosofi PT. MAK sejak didirikan tahun 1988 oleh
Buntoro. Saatini ,produkPT. MAK yang berbasis teknologi mekanik.
Lokasi pabrik dibangun diatas lahan ± 10 hektar yang berada di wilayah
kalasan, barat Yogyakarta dan memiliki 600 karyawan. Produk utama
PT. MAK adalah peralatan rumah sakit dengan kapasitas produksi
sebesar 20.000/STB (satuansetara bed). Selaini tu, aktifitas lain yang
dikembangkan oleh PT. MAK adalah memproduksi produk non hospital,
mesin-mesin produksi, dan membangun sentra industry kecil yang
disebut koridor PT. MAK. Khusus untuk produk mesin produksi, saat ini
hanya dipergunakan untuk kepentingan PT. MAK dan industry kecil
disekitarnya. Selain aktifitas produk dari desain PT. MAK kami juga
menerima desain dari perusahaan lain dalam bentuk private labeling,
contract manufacturing atau parts manufacturing.

Pemasaran produksi kami sudah mencakup seluruh wilayah
Indonesia (kira-kira 200 rumahsakit) dan telah mendapat sertifikat ISO
9001, EN 46001, SNI dan SII. PT. MAK memiliki kantor pemasaran pusat

5

di kota Jakarta, kantor perwakilan pemasaran di kota Bandung dan
distributor dibeberapa kota besar di Indonesia.

 VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Menjadi penggerak utama dalam rangkaian proses menuju
Indonesia Negara Industri.
VISI :
1. Pengalaman MAK dalam mengembangkan dirinya selama lebih
dari 15 tahun sudah semestinya digunakan dalam lingkup yang
lebih luas.
o Dengan

pengalaman

serta

bukti

keberhasilan

MAK

mengembangkan industri yang bermartabat, MAK berpeluang
untuk

menjadi

mengembangkan

panutan
industry

bagi

masyarakat

sebagai

tulang

Indonesia
punggung

perekonomian di masa depan.
2. Menjadi Negara Industri adalah cita-cita yang telah lebih dari 30
tahun diimpikan oleh Indonesia.
o Sebagai negara yang kaya akan sumber alam, diperlukan
kemampuan industry untuk mengolahnya sehingga dapat
diperoleh nilai tambah ekonomi maksimum yang dapat
digunakan untuk mensejahterakan masyarakat.
o Sebagai Negara dengan tujuan jumlah penduduk sekitar 250
juta pada tahun 2010, diperlukan kegiatan ekonomi yang
mampu menyerap tenaga kerja serta memberikan penghasilan
yang mencakupi.
o Menjadi Negara industry adalah satu-satunya jalan bagi
Indonesia dalam upaya mencapai masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur.

MISI :
1) Menjadi CENTER OF EXELENT di bidang Teknologi
Mekanik

6

2) Membangun Sentra Industri berbasis kompetensi di bidang
Teknologi Mekanik
3) Menghimpun dan mendaya-gunakan berbagai kemampuan
teknologi yang terserak di berbagai penjuru tanah air
4) Membangun citra industri yang memakmurkan masyarakat
5) Geting People Fall In Love With MAK.
1.

Struktur Organisasi Perusahaan
Ruang lingkup tugas dan tanggung jawab struktur organisasi

sebagai berikut :
1. Direktur
Sebagai pemegangtanggung jawab tertinggi dalam menjalankan roda
perusahaan, memberikan arahan untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. HRD (Human Research and Development)
Bertanggung jawab dalam pengembanagan sumber daya manusia (SDM)
dalam perusahaan.
3. Quality Control and Quality Assurance (QC dan QA)
Bertanggung jawab dalam menjaga kualitas produk sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
4. Engineering
Bertanggung jawab dalam pengembangan teknologi produksi yang
digunakan, pengembangan produk, dan perbaikan sistem produksi.
5. Trading (Pemasaran)
Bertanggung jawab dalam memasarkan produk, melakukan promosi, dan
menerima pesanan.
6. Unit Produksi Hospital Equipment (HE)
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan produksi di unit HE dibantu oleh
kepala bagian dan staf.
7. Unit Aneka Produk (AP)
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan produksi di unit AP dibantu oleh
kepala bagian dan staf.

7

8. Unit Produksi Machinery and Tool (MT)
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan produksi di Machinery and Tool
dibantu oleh kepala bagian dan staf.
9. Unit Produksi Komponen Logam (KL)
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan produksi di unit KL dibantu oleh
kepala bagian dan staf.
2.

Produk – Produk Perusahaan
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian konsumen dan kemudian dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi dalam rangka pemenuhan kebutuhan. PT. MAK menghasilkan
beberapa varian produk peralatan rumah sakit (Hospital Equipment) yang
saat ini mencapai 110 varian . Produk – produk tersebut antara lain :
1.

Adult Mattress

2.

Baby Basket

3.

Bedside Cabinet

4.

Bowl Stand

5.

Children Bed

6.

Classic Bed

7.

Comfort Bed

8.

Commode Chair

9.

Dressing Trolley

10.

Electric Bed

11.

Emergency Mobile Strecher

12.

Examination Tools

13.

Emergency Tools

14.

Examination Table

15.

Folding Strecher

16.

Food Trolley

17.

Fluted Cabinet

18.

Gynecology chair

8

19.

Infuse Stand

20.

Instrument Cabinet

21.

Instrument Trolley

22.

Laundry Trolley

23.

Line Hamper Carriage

24.

Mayo Stand

25.

Medicine Cabinet

26.

Mobile Strecher

27.

Mortuary Carriage

28.

Multi purpose Strecher

29.

Operatung Table

30.

Petient transportation chair

31.

Room devider

32.

Trolley Cleaner

33.

TV Refrigerator Shelves

34.

Wheel Chair
Selain itu PT. MAK juga membuat beberapa komponen mesin

sebagai komponen pendukung daam pembuatan produk, komponen
tersebuat antara lain di tempatkan pada :
1. Milling Machine
2. Punch Machine
3. Plastic Injection Machine
4. Barnes Cutting Machine
5. Bending Machine
Selain itu akhirnya pada tanggal 10 Nopember 2009 PT Mega Andalan
Motor Industri (PT MAMI) yang didirikan pada tahun 2004 meluncurkan
produksi perdananya. Dengan menggunakan merk MAK (Motor Andalan
Kita) 2 varian model motor bebek, Vipros-125 (125 cc) dan Vipros 100
(100 cc).

9

B.

TEMUAN HASIL OBSERVASI

Berdasarkan hasil observasi lapangan, diperoleh temuan sebagai berikut :
1.

Temuan Positif
K3 Listrik
Genset
 Ruangan genset relatif jauh dari lokasi kerja
 Terdapat APD Ear muff
 Ada tanda peringatan tegangan tinggi
 Terdapat lapisan peredam
Instalasi lisrik
 Ada tanda bahaya pada panel
 Kualitas panel relatif bagus
 Kualitas kabel relatif bagus
 Ada teknisi listrik ( permen 12/2015 pasal 6)
Penyalur petir
 Terdapat penyalur petir yang ditempatkan dilokasi pabrik
 Penyalur petir di kebumikan (grounding)
K3 Kebakaran
 Terdapat APAR disetiap gedung
 Terdapat poster dan tanda bahaya kebakaran yang mudah
terlihat
 Terdapat jalur evakuasi
 APAR ditempatkan pada lokasi yang mudah dilihat dan
dijangkau
K3 Konstruksi Bangunan
 Bangunan Kokoh (Terbuat dari rangka baja dan atap baja)

10

 Pencahayaan ditempat kerja pada siang hari baik
 Pertukaran udara ditempat kerja yang baik
 Terdapat ruang istirahat karyawan
 Terdapat jalur wilayah kerja umum
2.

Temuan Negatif
K3 Listrik
Genset
 Tidak ada Ahli K3 lingkungan (permen 12/2015 pasal 7 )
 Tidak ada grounding
 Bahan bakar disimpan diruang genset
 Tidak ada informasi pengujian berkala
 Lokasi apar tersembunyi
Instalasi Listrik
 Tidak ada gambar instalasi listrik di perusahaan (permen
12/2015 pasal 1)
 Jaringan kabel masih ada yang tidak memakai tracking cable
 Sambungan kabel listrik kurang bagus
 Stop kontak berantakan
 Panel tidak tertutup
 Tidak ada grounded pada stop kontak
 Teknisi listrik belum berlisensi
Penyalur petir

 Coverage area penyalur petir terbatas (

11

50 meter)

 Tidak ada informasi tahanan tanah (grounding) penyalur
petir
 Tidak ada penyalr petir pada tiap bangunan (atap terbuat
dari pelat baja)
K3 Kebakaran
 Tidak ada alarm deteksi kebakaran
 Tidak ada regu penanggulangan kebakaran
 Bahan kimia mudah terbakar dan tabung gas ditempatkan
pada area umum (tidak ditempatkan pada gudang bahan)
 Kardus dan kayu berada di dalam area produksi
 Dokumen kelengkapan APAR tidak lengkap dan beberapa
tidak memiliki dokumen
 Tidak ada system penanggulangan kebakaran
 Tidak ada hydrant box
K3 Konstruksi Bangunan
 Menara tendon air berkarat
 Beberapa ruangan kerja tidak memiliki rak kabel yang kokoh

12

BAB III
ANALISA
Berdasarkan hasil observasi lapangan di PT. Mega Andalan Kalasan ditemukan temuan positif dan temuan negatif yang
dititikberatkan pada K3 Instalasi listrik, Penanggulangan Kebakaran dan Konstruksi Bangunan.
A. Temuan Positif
No.
1

Lokasi Temuan
Genset

Rekomendasi / Saran

Temuan
 Ruangan genset relatif

-

jauh dari lokasi kerja
 Terdapat APD Ear muff

-

 Ada tanda peringatan

Peraturan Perundangan K3

Pengendalian
Perlu dibuat P2K3 Di

-

PERMEN NO 4 TH 1987

Perusahaan

-

PP 50 TH 2015

-

PERMEN NO 4 TH 1987

Perlu diterapkanya SMK
3 di Perusahaan.

tegangan tinggi
 Terdapat lapisan
peredam

2

Ruang Genset
Instalasi Listrik

 Ada tanda bahaya pada -

13

Perlu dibuat P2K3 Di

panel

Perusahaan

 Kualitas panel relatif

-

Perlu diterapkanya SMK
3 di Perusahaan.

bagus
 Kualitas kabel relatif
bagus
Ada teknisi listrik
( permen 12/2015 pasal
6)

Ruang Produksi dan
Genset

14

-

PP 50 TH 2015

3

Penyalur Petir

 Terdapat penyalur petir

-

yang ditempatkan
-

dilokasi pabrik

Perlu dibuat P2K3 Di

-

PERMEN NO 4 TH 1987

Perusahaan

-

PP 50 TH 2015

Perlu dibuat P2K3 Di

-

PERMEN NO 4 TH 1987

Perusahaan

-

PP 50 TH 2015

Perlu diterapkanya SMK
3 di Perusahaan.

 Penyalur petir di
kebumikan (grounding)

4

Halaman Kantor
Kebakaran

 Terdapat APAR disetiap gedung
-

 Terdapat poster dan

Perlu diterapkanya SMK
3 di Perusahaan.

tanda bahaya
kebakaran yang mudah

15

terlihat
 Terdapat jalur evakuasi
Kantor, Ruang produksi,

 APAR ditempatkan

Ruang genset

pada lokasi yang
mudah dilihat dan
dijangkau

B. Temuan Negatif
No Lokasi Temuan

Temuan

Potensi

Prob

Konsek Rating

Negatif

Bahaya

ability uensi

Resiko

Pengendalian

Rekomendasi

Resiko yang

Peraturan
Perundangan K3

Sudah Ada

1

Lokasi Rumah

-Informasi

-Pengaliran

Genset

daya 310

1

40

40

Penggunaan

-Mengangkat

Permenaker No.12

Listrik

APD Earmuff,

tenaga AK3 Listrik

Tahun 2015

KVA

Langsung

Apar dan

-Tidak Ada

-Pengaliran

AK3 Listrik

Listrik tidak

Peredam
suara

16

-Membuat gambar
instalasi dan
diajukan ke

tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

-Tidak ada
grounding

langsung
-Kebakaran

Disnaker dan

Listrik Di Tempat

Dilaporkan

Kerja

-Bahan

-Apar ditempatkan

Bakar

di posisi yang

disimpan

dapat dijangkau

diruang
genset
-Tidak ada
informasi
pengujian
berkala

2

Instalasi Listrik

-Tidak ada

-Tidak

Ruang Produksi

gambar

dapat

instalasi

dideteksi

6

15

90

Pendistribusia -Harus adanya Ahli Permenaker No.12
n beban

K3 Listrik

Tahun 2015
tentang

17

listrik
-Jaringan
kabel

jika ada
kabel yang

-Terjadi

yang tidak

hubungan

pakai

singkat

cable

-Terjadi
Pelelehan

-Panel

pada isolasi

tidak

kabel listrik

tertutup

-Sentuhan

-Tidak ada

Listrik

grounded

(kesetrum)

pada stop
kontak

-Peringatan

rusak/putus

masih ada

tracking

sudah diatur

-Terjadi

tanda
3

15

45

7

21

45

2

7

14

kepanikan

Sambunga
n jaringan

18

listrik ke Disnaker

Listrik Di Tempat

tinggi

perawatan

menggunaka
n isolator

-Terdapat
15

Kesehatan Kerja

-Harus adanya

kabel

3

gambar instalasi

bertegangan

-Sudah
3

-Harus melaporkan Keselamatan dan

jalur evakuasi

instalasi listrik

Kerja
Pasal 4 ayat 2
Pasal 6 ayat 3 dan
4
SNI PUIL 2011

listrik
kurang
bagus
-Stop
kontak
berantakan
-Teknisi
Listrik
belum
berlisensi
3

Penyalur Petir

-Covarage

-Terjadi

area

-Sudah

-Penambahan

PER.02/MEN/

gelombang

terdapat

instalasi penyalur

1989 Bab 6 Pasal

penyalur

elektromag

instalasi

petir

35

petir

netik yang

penyalur petir

terbatas

menyebar

-Tidak ada
informasi

2

15

30

didalam
tanah
apabila

19

tahanan

tahanan

tanah

tanah besar

pembumia
n penyalur
petir
-Tidak ada
penyalur
petir pada
tiap
bangunan
(kerangka
atap
terbuat dari

-Kerusakan
alat
elektronik
-Petir
menyambar
atap pabrik

1

40

40

2

40

80

(kebakaran,
korban jiwa
dan korban
aset)

logam/baja
)
4

Penanggulanga

-Tidak ada

-Kebakaran

-Terdapat

- Harus ada lokasi/

KEP186/MEN/

n Kebakaran

deteksi

akibat

APAR

tempat

1999 Tentang Unit

kebakaran

bahan kimia

disetiap

penyimpanan

Penanggulangan

20

-Tidak ada
regu
penanggul

dan gas
-Kebakaran

gedung
3

7

21

-Terdapat

bahan kimia dan

Kebakaran (Pasal

mudah terbakar.

6 ayat 1)

akibat

poster dan

-Harus memiliki

Permenakertrans

kertas,kayu,

tanda bahaya

sistem

No.4/MEN/1980

dan bahan

kebakaran

penanggulangan

Tentang Syarat

-Bahan

mudah

yang mudah

kebakaran (Alarm

Pemasangan dan

kimia

terbakar

terlihat

deteksi, Hidrant,

Pemeliharaan

mudah

lainnya

Regu Pemadam

APAR Pasal 4

angan
kebakaran

terbakar
dan tabung
gas
ditempatka
n pada
area
umum.

-Kepanikan

-Terdapat
1

7

7

jika terjadi

jalur evakuasi
-APAR

kebakaran

ditempatkan

karena

pada lokasi

tidak

yang mudah

adanya

dilihat dan

alarm

dijangkau

-Kardus
dan kayu
berada

21

kebakaran)

didalam
area
produksi
-Dokumen
kelengkap
an APAR
tidak
lengkap
dan
beberapa
tidak
memiliki
dokumen
-Tidak ada
sistem
penanggul
angan
kebakaran

22

-Tidak ada
hidrant box

5

Konstruksi

-Menara

-Robohnya

Bangunan

tandon air

0,5

-Terdapat

-Ada proses

Permenaker

menara

jalur wilayah

perawatan

No.01/MEN/1980

berkarat

tandon air

kerja dan

bangunan yang

Tentang

-Beberapa

-Runtuhnya

umum

berkala

Keselamatan dan

ruangan

rak kabel

-Bangunan

-Perlengkapan

kerja tidak

listrik

kokoh

Sarana dan

memiliki

(terbuat dari

Prasarana

rak kabel

rangka baja

UU No. 1 Tahun

yang

dan atap

1970

kokoh

baja)

-

Pencahayaan

2

7

3,5

7

14

23

Kesehatan Kerja
Pada Konstruksi
Bangunan

UU No. 28 Tahun
2002 Pasal 30

ditempat kerja
pada siang
hari baik
-Pertukaran
udara
ditempat kerja
baik
-Terdapat
ruang
istirahat
karyawan

24

ayat 1 dan 2

25

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum kondisi keselamatan dan kesehatan kerja dalam
bidang mekanik, pesawat uap dan bejana tekan di PT. Mega
Andalan Kalasan adalah sebagai berikut:
1. PT. Mega Andalan Kalasan dalam melaksanakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam bidang mekanik, pesawat uap dan
bejana tekan cukup baik, namun ada beberapa temuan yang
belum sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
2. Adanya

ketidaksesuaian

penerapan

keselamatan

dan

kesehatan kerja dikarenakan kurangnya pengawasan untuk
karyawan dari PT Mega Andalasan Kalasan.
B. SARAN
1. Perlu adanya sosialisasi dalam melaksanakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam bidang mekanik, pesawat uap dan
bejana tekan.
2. Perlu dilakukan program penghargaan dan sanksi bagi pekerja
yang

patuh

maupun

melanggar

terhadap

peraturan

keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang mekanik,
pesawat uap dan bejana tekan.

26

DAFTAR PUSTAKA
Buku Peraturan Perundangan K3
Profil Perusahaan PT Mega Andalan Kalasan
Ridley, John. 2006. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta. Penerbit
Erlangga.

27

LAMPIRAN
(TEMUAN NEGATIF)
K3 LISTRIK

Instalasi yang tidak standar

Instalasi yang tidak standar

K3 Penanggulangan Kebakaran

28

Peletakan Apar yang tidak sesuai
Tidak terdapat hydrant
dilingkungan kerja

29