MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI pdf

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri terpat pada
waktunya. Penulis sangat tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah dengan
judul Sistem Informasi Akuntansi. Tujuan tugas mandiri ini diajukan untuk
memenuhi syarat mengikuti ujian tengah semester 6, mata kuliah system
informasi akuntansi Fakultas Ekonomi Program Studi Ekonomi Akuntansi
Univeristas Pamulang. Penulis menghadapi hambatan dalam menyelesaikan
tugas mandiri ini, tetapi dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini. Oleh karena itu
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
-

Bapak Juli Ismanto Selaku dosen pembimbing mata kuliah Sistem informasi
akuntansi

-

Orang tua dan teman-teman yang selalu memberikan Motivasi dan semangat,
serta do’a


Penulis menyimpulkan bahwa tugas ini masih belum sempurna. Untuk

itu Penulis menerima kritik serta saran guna kesempurnaan tugas mandiri
ini yang mudah-mudahan bermanfaat khususnya bagi Penulis serta Pembaca
pada umumnya.

Pamulang, 20 Maret 2017

PENULIS

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2
Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 4
2.1
Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi ................................................... 4
2.1.1
Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Sebuah Keputusan 3
2.1.2
Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Bisnis ........................... 3
2.1.3
Informasi yang Berkualitas ............................................................................ 5
2.2
Elemen dan Prosedur dalam Sistem Informasi Akuntansi ...................... 6
2.3
Sistem Informasi Akuntansi Manajerial ............................................................ 8
2.3.1
Top-Down Information Flow......................................................................... 8
2.3.2
Bottom-Up Information Flow ........................................................................ 9
2.3.3

Pengumpulan Data Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban...... 10
3.3.4
Pelaporan Keuangan Dan Akuntansi Pertanggungjawaban ........ 11
2.4
Teknik Dokumentasi dan Penyusunan Sistem ............................................ 11
2.4.1
Data Flow Diagram (DFD)............................................................................ 11
2.4.2
Flowcharts (Bagan Alir) ................................................................................ 11
2.4.3
Perbedaan Diagaram Arus Data dengan Bagan Alir ........................ 12
2.5
Siklus Pengolahan Data .......................................................................................... 13
2.5.1
Jenis-Jenis File.................................................................................................... 14
2.5.2
Database ............................................................................................................... 14
2.5.3
Pemrosesan Data .............................................................................................. 15
2.5.4

Menghasilkan Informasi ............................................................................... 16
2.6
Sistem Database ......................................................................................................... 17
2.6.1
Kamus Data ......................................................................................................... 17
2.6.2
Bahasa Sistem Manajemen Database ..................................................... 18
2.6.3
Database Relasional ........................................................................................ 18
2.6.4
Database Berorientasi Obyek (Object Oriented Database).......... 20
BAB III PENUTUP......................................................................................................................... 22
3.1
Kesimpulan................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 23

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

iii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan
dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak
diluar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain
memerlukan Informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Di
samping itu, pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan Informasi
untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan-keputusan untuk
menjalankan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak
luar maupun dalam perusahaan disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini
direncanakan untuk menghasilkan Informasi yang berguna bagi pihak luar
maupun dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu
perusahaan dapat diproses secara manual (tanpa mesin-mesin pembantu)
atau proses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan
yang sederhana sampai denagn computer. Sistem Informasi akuntansi salah
satu sistem Informasi diantara berbagai sistem yang digunakan oleh
manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini merupakan subsistem
Informasi manajemen yang mengelola data keuangan menjadi Informasi

keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai
ekstern
1.2 Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui ruang lingkup Sistem Informasi akuntansi
b. Memperbanyak wawasan tentang system informasi akuntansi
c. Memperdalam

Ilmu

tentang

system

informasi

akuntansi

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1


BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data

dari transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Untuk dapat
menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan,
sistem informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :
a.

Mengumpulkan transaksi dan data lain, serta memasukkan kedalam
sistem.

b.


Memproses data transaksi.

c.

Menyimpan data untuk keperluan dimasa mendatang.

d.

Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi
laporan.

e.

Mengendalikan seluruh proses, sehingga informasi yang dihasilkan
akurat dan dapat dipercaya.
Informasi akuntansi merupakan jenis sistem yang tertutup, karena

sistem

ini


mengubah

input

menjadi

input

dengan

memanfaatkan

pengendalian internal untuk membatasi dampak lingkungan. Input sebuah
sistem informasi akuntansi adalah transaksi atau kejadian ekonomi,
sedangkan output sistem informasi akuntansi adalah berupa laporan
keuangan dan laporan manajemen.
Dalam sistem informasi akuntansi, pengawasan internal membantu
mendeteksi dan mencegah berbagai pengaruh lingkungan terhadap sistem.
Contoh kegiatan untuk mengurangi pengaruh lingkungan adalah footing

(penjumlahan

angka

dalam

sejumlah

kolom)

dan

crossfooting

(pembandingan antara penjumlahan kolom dan penjumlahan baris). Sistem
informasi akuntansi dapat diselenggarakan secara manual, dapat sepenuhnya
memanfaatkan teknologi komputer dan teknologi informasi terbaru, ataupun

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


2

dapat berupa kombinasi antara keduanya. Pada umumnya organisasi
perusahaan melaksanakan serangkaian transaksi yang berulang, seperti:
a.

Membeli dan membayar bahan baku dan barang jadi.

b.

Mengangkat dan menggaji karyawan.

c.

Mengubah bahan baku dan tenaga kerja menjadi barang jadi atau jasa.

d.

Menjual barang atau jasa dan menerima kas.

e.

Memproses transaksi dan menghasilkan berbagai laporan untuk
manajemen, pemegang saham, dan kreditur.
Kelima transaksi tersebut merupakan siklus pokok dalam sebuah

sistem informasi akuntansi, oleh karena itu kelima transaksi tersebut disebut
juga subsistem dari sistem informasi akuntansi.
2.1.1 Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Sebuah Keputusan
Sistem informasi akuntansi merupakan komponen kunci dalam proses
pembuatan keputusan. Keputusan yang dibuat berdasarkan dengan jenis
kegiatan masing-masing manajemen.
Pada dasarnya organisasi bisnis sangat kompleks, dari kegiatan yang
mencakup perekayasaan dan pengembangan produk baru, sampai dengan
mencatat berbagai macam transaksi akuntansi. Dalam hal ini sistem
informasi akuntansi memainkan perannya dengan melaksanakan kegiatan
menghasilkan informasi tentang transaksi yang dilaksanakan oleh sebuah
organisasi. Sistem informasi akuntansi menghasilkan informasi yang
ditujukan kepada para pemakai ekstern dan para pemakai intern. Informasi
yang diberikan kepada para pemakai intern adalah informasi yang digunakan
oleh manajemen untuk membuat keputusan.
2.1.2 Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Bisnis
Secara umum, menurut konsep rantai nilai, perusahaan memiliki
sembilan aktivitas nilai yang dirangkai dalam sebuah jalinan yang disebut
dengan rantai nilai. Sembilan aktivitas tersebut selanjutnya dibagi menjadi
dua

kelompok,

yaitu

aktivitas

utama

dan

aktivitas

pendukung.

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

3

a.

Aktivitas Utama
1.

Logistik

masuk

(Inbound

Logistic),

merupakan

kegiatan

penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian bahan baku yang
merupakan input bagi perusahaan.
2.

Operasi (Operation), merupakan aktivitasn mengubah input
menjadi produk atau jasa.

3.

Logistik

Keluar

(Outbound

Logistic),

merupakan

aktivitas

memudahkan distribusi produk atau jasa ke pelanggan.
4.

Pemasaran dan Penjualan (Marketing and Sales), merupakan
aktivitas menyediakan kemudahan penjualan produk atau jasa ke
pelanggan.

5.

Pelayanan Purna Jual (Service Activities), merupakan aktivitas
penyediaan fungsi reparasi dan pemeliharaan untuk memperkuat
dan mempertahankan nilai produk.

b.

Aktivitas Pendukung
1.

Infrasturktur

Perusahaan

(Firm

Infrastructure),

merupakan

kegiatan dan fungsi yang mendukung rantai nilai seperti, sistem
informasi akuntansi, akuntansi, dan manajemen umum.
2.

Sumber Daya Manusia (Human Resource), merupakan kegiatan
penyeleksian karyawan baru, pelatihan, dan penetuan gaji serta
insentif lainnya.

3.

Teknologi (Technology), merupakan aktivitas yang meningkatkan
(kualitas) produk atau jasa, seperti riset dan pengembangan.

4.

Pembelian (Purchasing), merupakan aktivitas pembelian bahan
baku mesin ataupun gedung untuk mendukung kegiatan utama
perusahaan.

Pada dasarnya sebuah sistem informasi akuntansi dapat menambah
nilai bagi bisnis dengan cara sebagai berikut:
a.

Dapat memperbaiki produk atau jasa dengan meningkatkan kualitas,
mengurangi biaya, atau menambah atribut yang diinginkan konsumen.

b.

Dapat

meningkatkan

efisiensi.

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

4

c.

Dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat untuk memperbaiki pembuatan
keputusan.

d.

Dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.

e.

Dapat memperbaiki komunikasi dan penggunaan pengetahuan.

2.1.3 Informasi yang Berkualitas
Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan
manfaat. Semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia semakin baik keputusan yang
dihasilkan. Berikut tujuh karakteristik informais yang berkualitas:
a.

Relevan, merupakan menambah pengetahuan pembuat keputusan dengan cara
mengurangi ketidakpastian.

b.

Dapat Dipercaya, merupakan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas
organisasi.

c.

Lengkap, merupakan tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan pemakai.

d.

Tepat Waktu, merupakan disajikan pada saat yang tepat untuk mrmprngaruhi proses
pembuatan keputusan.

e.

Mudah Dipahami, merupakan disajikan dalam format yang mudah dimengerti.

f.

Dapat di Uji Kebenarannya, merupakan memungkinkan dua orang yang kompeten
untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.
Sistem informasi adalah cara-cara organisasi untuk mengumpulkan, memasukkan,

dan mengelola serta menyimpan data guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Komponen sistem informasi terdiri dari tujuan, input, output, penyimapanan data,
pemroses, intruksi dan prosedur, pemakai, dan pengamanan serta pengawasan. Sitem
informasi terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
a.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA), sebuah sistem yang mendukung kegiatan operasi
harian dengan mengumpulkan dan menyimpan data akuntansi, serta menjamin
bahwa data organisasi di proses secara konsisten. Sistem Informais Manajemen
(SIM), sebuah sistem yang bertujuan mengumpulkan dan memproses seluruh data
yang diperlukan untuk merencanakan, mengoperasikan, memantau, mengevaluasi,
dan mengendalikan kegiatan organisasi.

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

5

b.

Executive Information System (EIS), sebuah sistem informasi yang dirancang untuk
memberikan informasi yang mudah dipahamidan diakses oleh para eksekutif dan
manajer guna membuat berbagai keputusan.

c.

Decision Support System (DSS), sebuah sistem informasi yang dibangun untuk
membantu para pemakai pembuat keputusan dalam lingkungan yang tidak
terstruktur.

d.

Expert System (ES), sebuah sistem yang berisi keahlian para pakar dengan disiplin
ilmunya masing-masing.

e.

End-User System (EUS), sebuah sistem informasi yang dibangun oleh para pemakai
untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka sendiri.

2.2 Elemen dan Prosedur dalam Sistem Informasi Akuntansi
Sebuah sistem informasi memainkan tiga peran penting dalam sebuah organisasi,
yaitu :
a.

Pengumpulan dan penyimpanan data tentang organisasi.

b.

Pemrosesan data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pembuat
keputusan.

c.

Menyelenggarakan prosedur pengendalian itern untuk menjamin daya andal
informasi yang dihasilkan dan untuk menajga aktiva organisasi.
Untuk dapat memankan ketiga peran ini, maka sistem informasi akuntansi

menggunakan dokumen, jurnal, dan rekening buku besar. Untuk menerapkan sebuah SIA,
terhadap pertama yang harus dilakukan adalah memahami aktivitas bisnis yang akan
dilaksanakan oleh sebuah organisasi dan keputusan kunci dalam melaksanakan aktivitas
tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan dagang mencakup lima
siklus transaksi sebagai berikut:
a.

Siklus pendapatan, yang mencakup transaksi penjualan barang dan jasa kepada
pelanggan dan penerima kas dari hasil penjualan tersebut.

b.

Siklus pengeluaran, yang mencangkup transaksi pembelian barang dan jasa dan
pengeluaran kas untuk pembayaran pembelian barang dan jasa tersebut, dan juga
untuk pembayaran berbagai macam biaya, seperti biaya sewa, biaya gaji, dan
sebagainya.
UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

6

c.

Siklus sumberdaya manusia, yang mencangkup seluruh transaksi yang berhubungan
dengan seleksi, pengangkatan, pelatihan, penempatan, dan pembayaran gaji
karyawan.

d.

Siklus keuangan, yang mencangkup seluruh transaksi yang berhubungan dengan
investasi modal dalam perusahaan, peminjaman uang, pembayaran,dividendan
bunga, dan pelunasan pinjaman.

e.

Siklus buku besar dan pelaporan, yang mencangkup seluruh aktivitas yang
berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan dan laporan manajerial lainnya,
baik untuk transaksi rutin, transaksi nonrutin, maupun transaksi penyesuaian.
Perusahaan dapat menggunakan pengetahuan tentang siklus transaksi untuk

mengidentifikasi data yang perlu dikumpulkan untuk setiap transaksi. Selanjutnya
perusahaan dapat mengikuti perinsip untuk perancangan formulir untuk merancang
dokumen sumber guna mempermudah penangkapan dan perekaman data transaksi bisnis.
Selain itu, perusahaan juga dapat merancang serangkaian jurnal dan rekening buku besar
untuk mencatat dan mengorganisasi data.
Tahap yang penting dalam perancangan instrumen pencatat adalah perancangan
bagan rekening. Bagan rekening yang telah diberi nomor bukan saja mempermudah
penyusunan laporan keuangan, namun juga mempermudah penyusunan berbagai macam
laporan manajerial lainnya. Salah satu hal yang dipertimbangkan dalam perancangan
bagan rekening adalah bahwa bagan tersebut harus fleksibel, dalam arti dapat diperluas
sejalan dengan pertumbuhan organisasi, tanpa mengubah struktur dasarnya.
Sistem pengendalian intern juga perlu diperhitungkan dalam proses pencatatan.
Sistem persetu juan dan sistem penandatatanganan cek merupakan

contoh prosedur

pengendalian yang mampu mendukung tujuan utama sistem informasi akutansi. Refensi
posting dalam berbagai jurnal dan
buku besar secara kolektif dan penggunaan dokumen sumber bernomer urut tercetak
memberikan jejak audit yang memadai. Penggunaan jurnal

khusus juga mempurmudah

proses pencatatan. Rekonsiliasian periodk antara jumlah rekening pembantu dan saldo
rekening kontrol dapat meningkatkan akurasi pemrosesan transaksi.
Meskipun demikian, sistem informasi akuntansi yang diselenggarakan secara manual
harus disadari bahwa dalam jangka waktu panjang tidak lagi memadai untuk dipakai. Jika
UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

7

perusahaan mengalami pertumbuhan dna jumlah transaksi meningkat, maka sistem
informasi akuntansi perusahaan juga harus dikomputerkan. Untuk itu perusahaan perlu
mengumpulkan informasi guna menghadapi masa transisi dari sistem manual ke sistem
berbasis komputer (komputerisasi)
2.3

Sistem Informasi Akuntansi Manajerial
Sistem informasi akuntansi manajerial, merupakan informasi yang mengalir menuju

ke-dua arah, yaitu sebagai berikut:
a.

Top-Down Flow, merupakan sistem yang mencatat dan meringkas transaksi dan
kejadian ekonomi yang terjadi di jenjang manajemen puncak dalam sebuah organisasi
dan meneruskan serta mendistribusikan informasi kejenjang organisasi yang lebih
rendah.

b.

Bottom-Up Flow, merupakan sistem yang mencatat dan meringkas transaksi dan
kejadian ekonomi yang terjadi pada jenjang organisasi paling bawah, kemudian
secara terstruktur melaporkan informasi kepada manajemen puncak.

2.3.1 Top-Down Information Flow
Sistem ini menghasilkan anggaran periodik yang memberikan informasi kepada para
manajer tentang recana kuantitatif organisasi untuk periode mendatang. Sistem
penganggaran yang efektif dirancang untuk diterapkan dalam struktur organisasi, untuk
itu

manajemen

puncak

mengkomunikasikan

perlu

kebijakan

menetapkan

dengan

kebijakan

menggunakan

tentang

pernyataan

organisasi,

kebijakan

dan

menetapkan tujuan kinerja untuk organisasi.
a.

Struktur Organisasi
Agar sistem penganggaran dapat berfungsi secara tepat, lingkungan tersebut harus

memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1. Organisasi harus menetapkan sebuah struktur yang membedakan setiap segmen.
2. Organisasi arus memiliki ketentuan yang jelas mengenai wewenang dan tanggung
jawab setiap manajer segmen.
3. Setiap karyawan ahrus memberikan laporan hanya kepada atasan langsungnya.
4. Manajemen puncak harus menetapkan secara jelas hubungan antara atasan dan
bawahan antar karyawan.
UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

8

b.

Pernyataan Kebijakan (Policy Steatment)
Salah satu jenis pernyataan kebijakan adalah standar perilaku (code of conduct),

yaitu sebuah dokumen yang menguraikan standar perilaku yang diharapkan untuk diikuti
oleh para karyawan. Berikut ini adalah contoh standar perilaku yang dipakai oleh beberapa
perusahaan besar, yang dikelompokkan kedalam enam kelompok, yaitu:
1. Kepatuhan terhadap hukumb dan peraturan yang berlaku.
2. Hubungan dengan institusi pemerintah.
3. Pencatatan yang benar terhadap dana, aset, dan pengeluaran kas.
4. Kegiatan diluar tugas yang bertentangan dengan kepentingan perusahaan.
5. Perusahaan anak dan perusahaan afiasi.
6. Laporan-laporan dan jaminan.
c.

Tujuan Kinerja (Performance Goals)
Manajemen puncak mengkomunikasikan tujuan kesetiap manajer segmen dengan

mengeluarkan anggaran periodik. Sistem ini disebut dengan sistem penganggaran kinerja,
yang mengkoordinasikan kinerja setiap segmen, sehingga jika setiap segmen mencapai
tujuannya maka tujuan organisasi keseluruhan dapat dicapai.
d.

Tujuan Organisasi dan Tujuan Departemen
Umumnya perusahaan menetapkan tujuannya dengan menggunakan ukuran

beruparesidual income atau return on invested capital. Sistem penganggaran kinerja
menjabarkan tujuan perusahaan kedalam tujuan yang lebih rinci dan spesifik untuk jenjang
yang lebsih bawah.
2.3.2 Bottom-Up Information Flow
Sistem yang mencatat transaksi, memprosesnya, dan melaporkan kepada manajer
yang lebih atas disebut sistem pelaporan pertanggungjawaban (responsibility reporting
system). Jika perusahaan menerapkan sistem ini bersama dengan sistem peranggaran
kinerja, maka berarti perusahaan menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban
(responsbility accounting system). Sistem pelaporan pertanggungjawaban mencatat
realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh setiap segmen organisasi.
a.

Pusat Pertanggungjawaban

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

9

Sistem akuntansi pertanggungjawaban mengumpuikan informasi tentang realisasi
kegiatan dan tujuan kinerja pada jenjang organisasi yang paling rendah dalam hirarki
organisasi. Segmen dalam organisasi yang digunakan untuk mengumpulkan data ini
disebut dengan pusat pertanggungjawaban.
b.

Pusat Biaya
Pusat Biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang kinerjanya dinilai berdasarrkan

jumlah biaya yang pengeluarannya menjadi tanggung jawab manajer pusat biaya tersebut.
c.

Pusat Laba
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang kinerjanya dinilai berdasarkan
laba unit tersebut.

d.

Pusat Investasi
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang

kinerjanya dinilai

berdasarkan perbandingan antara laba yang diperoleh dan investasi yang digunakan
untuk memperoleh laba tersebut.
e.

Laporan Kinerja (Performance Report)
Laporan kinerja ini berisi informasi tentang realisasi, anggaran, dan selisih antara

realisasi dan anggaran, untuk setiap pusat pertanggungjawaban.
2.3.3 Pengumpulan Data Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban
Untuk mengumpulkan data,perusahaan menggunakan kode pertanggugjawaban
(responsibility codes ). Dengan demikian sistem ini mengklasifikasikan trasaksi
berdasarkan pusat pertanggungjawaban dan berdasarkan rekening dalam bagan rekening
sekaligus.
a.

Kode Pertanggungjawaban (Responsibility Codes)
Kode ini digunakan untuk mencatat tempat terjadinya transaksi.

b.

Kode Rekening (Account Codes)
Untuk keperluan pencatatan dan pelaporan informasi. Demikian struktur kode
rekening dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban.

c.

Kode Anggaran (Budget Code)
Agar angka yang dilaporkan dapat dibedakan sacara tegas, yaitu kode anggaran dan
kode realisasi.
UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

10

3.3.4 Pelaporan Keuangan Dan Akuntansi Pertanggungjawaban
Pada dasarnya laporan kinerja yang dihasilkan oleh sistem informasi akutansi
pertanggungjawaban hanya bermanfaat untuk keperluan intern (manajemen). Oleh kerena
itu, bentuk dan isi laporan kinerja tersebut sangat spesifik, dan tidak bisa langsung di
konversi untuk menghasilkan laporan keuangan untuk kepentingan eksteren. Dengan
demikan sitem informasi akuntasi harus menyusun kembali laporan keuangan sesuai
dengan standar akutansi keuangan dengan menggunakan data yang dihimpun oleh sistem
akutansi pertanggungjawaban.
2.4 Teknik Dokumentasi dan Penyusunan Sistem
Dokumentasi merupakan narasi, bagan alir, diagram, dan penjelasan tertulis lainnya
yang menjelaskan tentang cara kerja sebuah sistem. Paling tidak seseorang harus
memahami dokumentasi pada salah satu tingkatan atau derajat pemahaman sebagai
berikut:
a.

Mampu membaca. Dengan memilik kemampuan semacam ini,maka seseorang akan
dapat mengetahui cara kerja sistem.

b.

Mangevaluasi. Dengan kemampuan semacam ini, maka seseorang dapat mengetauhui
kelebihan- kelebihan dan kelemahan-kelemahan sebuah sistem, dan mengesulkan.

c.

Menyiapkan / membuat. Merupakan kemampuan tertinggi yang sangat diperlukan
jika seseorang menjadi anggota tim.

2.4.1 Data Flow Diagram (DFD)
Sebuah DFD secara grafis menjelaskan arus data dalam sebuah organisasi. Teknik ini
digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang digunakan sekarang dan untuk
merencanakan serta mendesain sistem yang baru.
2.4.2 Flowcharts (Bagan Alir)
Merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem
informasi secara jelas, tepat, dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol
standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah
perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

11

Secara garis besar, simbol dapat dikelompokan kedalam empat kelompok sebagai
berikut:
a.

Input / output. Yaitu simbol yang menggambarkan alat atau media yang memberikan
input kepada atau merekam output dari kegiatan pengolahan data.

b.

Processing. Merupakan simbol yang menunjukan jenis alat yang digunakan untuk
mengolah data (dengan komputer atau dikerjakan secara manual).

c.

Storage. Simbol yang menggambarkan alat yang digunakan untuk menyimpan data
yang saat ini tidak dipakai oleh sistem.

d.

Lain-lain. Simbol yang menunjukan arus data dan barang. Simbol ini juga
menggambarkan saat mulai dan berakhirnya bagan alir, serta penjelasan-penjelasan
tambahan pada bagan alir tersebut.
Bagan alir terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut:

a.

Bagan Alir Dokumen (Document Flowcharts), menggambarkan aliran dokumen dan
informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi yang
bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan sebuah sistem,
seperti internal check dan pemisahan fungsi.

b.

Bagan Alir Sistem (System Flowcharts), menggambarkan hubungan antara input,
pemrosesan, dan output sebuah sistem informasi akuntansi untuk menganalisis,
mendesain dan mengevaluasi sebuah sistem.

c.

Bagan Alir Program (Program Flowcharts), menjelaskan urutan logika pemrosesan
data oleh komputer dalam menjalan sebuah program.

d.

Bagan Konfigurasi Komputer (Computer Configuration Charts), digunakan untuk
menggambarkan konfigurasi perangkat keras sistem komputer.

e.

Bagan Struktur (Structure Charts), digunakan untuk merancang program komputer
yang menggunakan pendekatan modul.

2.4.3 Perbedaan Diagaram Arus Data dengan Bagan Alir
Secara ringkas perbedaan antara diagram arus dengan bagan alir adalah sebagai
berikut:
a.

Diagram arus data menekankan pada aliran data (logical view), sedangkan bagan alir
lebih menekankan pada aliran dokumen (physical view) atau pencatatan transaksi.
UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

12

b.

Bagan alir digunakan terutama untuk mendokumentasikan sistem yang sudah ada
karena menjelaskan tentang pengolahan dan penyimpanan data, sedangkan bagan
arus data digunakan untuk mendesain sistem baru.

c.

Bagan arus data hanya menggunakan empat simbol, sedangkan bagan alir
menggunakan lebih banyak simbol.

d.

Bagan alir menunjukkan urutan proses, dokumen yang terlibat, pihak-pihak yang
terkait, dan aliran data, sedangkan bagan arus data hanya menggambarkan aliran
data saja.

2.5 Siklus Pengolahan Data
Pada dasarnya, sebuah sistem informasi akuntansi dirancang untuk menghasilkan
informasi yang membantu para pemakai melakukan aktivitasnya. Sistem akuntansi yang
berbasis komputer, mengubah data transaksi kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh
komputer dan memprosesnya. Setelah diproses, data disimpan dalam bentuk yang dapat
dibaca oleh mesin, dan kemudian di konversi kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh
manusia. Kegiatan ini disebut siklus pengolahan data. Untuk memudahkan pemrosesan
input data, perlu persiapan sebagai berikut:
a.

Klasifikasi, dengan memberi kode kepada data berdasar sistem yang ada.

b.

Verifikais, untuk menjamin akurasi data.

c.

Pengiriman data (Transmittal) dari satu lokasi kelokasi lainnya.
Ada beberapa konsep dasar penyimpanan data, sebagai berikut:

a.

Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan informasi.

b.

Atributes, adalah elemen data yang merupakan bagian dari entity.

c.

Characters, adalah huruf atau angka.

d.

Data Velue, adalah kombinasi karakter yang memiliki makna.
Sistem pengolahan data secara elektronik menyimpan data dengan cara

mengorganisasi unit data yang lebih kecil kedalam unit yang lebih besar secara terstruktur
dan hirarkis, yang mencakup sebagai berikut:
a.

Field, yaitu kumpulan elemen data terkecil yang disimpan dalam sebuah ruang.

b.

Record, yaitu sejumlah field yang dikelompokkan dan membentuk sebuah satuan
data yang sekaligus menguraikan atribut khusus dari sebuah entity.
UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

13

c.

File, yaitu sekumpulan record yang sejeni, seperti seluruh record piutang pelanggan
dikumpulkan dalam satu tempat yang disebut file piutang dagang.

d.

Database, yaitu kumpulan file-file yang membentuk satuan data yang besar. Dengan
dikumpulkannya data perusahaan kedalam database, maka koordinasi data menjadi
lebih mudah sehingga proses pembaruan dan akses data menjadi lebih mudah.

2.5.1 Jenis-Jenis File
Perusahaan menggunakan tujuh jenis file untuk menyimpan data, yaitu sebagai
berikut:
a.

File Induk (Master File), yaitu file yang bersifat permanen.

b.

File Transaksi (Transactiion File), yaitu file yang berisi data transaksi yang bersifat
sementara.

c.

File Tabel (Table File), yaitu file yang berisi referensi (acuan) data yang diambil
selama pemrosesan data untuk memudahkan kalkulasi.

d.

File Sejarah (History File), yaitu file yang berisi transaksi yang telah diproses.

e.

File Cadangan (Backup File), yaitu file yang berisi duplikat sebuah file dengan tujuan
untuk mengatasi kemungkinan data hilang atau rusak.

f.

Suspense File, yaitu file yang berisi record yang telah dipisahkan sementara dari
pemrosesan data reguler dengan tujuan untuk diinvestigasi dan diperbaiki.

g.

Report File, yaitu file sementara yang berisi data yang akan dicetak pada tanggal
berikutnya.

2.5.2 Database
Istilah-istilah umum dalam konsep database, sebagai berikut:
a.

Pendekatan Database (Database Approach), pendekatan ini memandang data sebagai
sebuah sumber daya organisasi yang harus digunakan dan dikelola untuk seluruh
organisasi.

b.

Sistem Manajemen Database (Database Management System / DBMS), adalah
program yang mengelola dan mengendalikan data dan interface (antara data dan
program aplikasi)

c.

Sistem Database (Database System), yaitu gabungan antara database, DBMS, dan
program aplikasi yang mengakses database melalui DBMS
UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

14

d.

Database Administrator (DBA), adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
database.

e.

Data Warehouses, adalah database besar yang dimiliki sebuah perusahaan untuk
memanfaatkan teknologi.
Beberapa keuntungan penggunaan system database, sebagai berikut:

a.

Integrasi Data, yaitu informasi dapat dikombinasikan tanpa batas.

b.

Fleksibilitas Laporan, yaitu laporan dapat direvisi secara mudah dan dibuat sesuai
dengan kebutuhan tanpa terikat jadual pembuatan laporan reguler.

c.

Meminimumkan Pengulangan dan Ketidakkonsistenan Data, karena elemen data
biasanya disimpan hanya sekali.

d.

Independensi Data, karena data dan program independen satu sama lain, maka
masing-masing data dapat diubah tanpa saling mempengaruhi.

e.

Manajemen Data Terpusat, manajemen data menjadi lebih efisien karena
administrator database bertanggungjawab untuk mengkoordinasi, mengendalikan,
dan mengelola database.

f.

Keamanan, perangkat lunak DBMS memiliki system pengawasan melekat yang
membantu menjamin integritas data.
Analisis Lintas Fungsi, hubungan antarelemen data seperti misalnya hubungan antara

biaya penjualan dan kegiatan promosi dapat didefinisikan secara eksplisit dan digunakan
untuk pembuatan lalporan manajemen.
2.5.3 Pemrosesan Data
Aktivitas pengolahan data yang paling sering dilakukan adalah pemeliharaan data,
yaitu pemrosesan transaksi periodeik untuk memperbarui data yang tersimpan. Jenis-jenis
pemeliharaan data, sebagai berikut:
a.

Penambahan (Additions), yaitu memasukkan data (record) baru kedalam file.

b.

Penghapusan (Deletions), yaitu menghapus data (record) dari dalam file.

c.

Pembaruan (Updates), yaitu merevisi saldo. Umumnya dilakukan dengan menambah
atau mengurangi angka dari sebuah data transaksi.

d.

Pengubahan (Changes), yaitu memodifikasi field yang memerlukan pembaruan secara
berkala, seperti alamat.
UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

15

Pemrosesan data juga melibatkan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a.

Perhitungan (Calculating), yaitu melakukan berbagai macam manipulasi (operasi)
matematik.

b.

Pembandingan (Comparing), yaitu membandingkan dua atau lebih elemen data,
seperti jumlah barang yang tersedia dan tingkat pemesanan persediaan untuk
menentukan kualitasnya.

c.

Peringkasan (Summarizing), yaitu menggabungkan data menjadi satu angka jumlah.

d.

Pemilahan (Filtration), yaitu memilah data untuk pemrosesan berikutnya.

e.

Pemanggilan (Retrieval), yaitu mengambil data dari penyimpanan untuk pemrosesan
atau pembuatan laporan.

2.5.4 Menghasilkan Informasi
Langkah terakhir dari siklus pengolahan data adalah menghasilkan informasi.
Informasi biasanya disajikan dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut:
a.

Dokumen yang berisi transaksi atau data perusahaan lain, misalnya cek dan faktur
penjualan yang dikirimkan ke perusahaan lain. Dokumen dihasilkan pada akhir
kegiatan pengolahan transaksi disebut dokumen operasional, yang membedakannya
dengan dokumen sumber yang dilakukan pada awal dan proses.

b.

Laporan yang dibuat untuk keperluan intrn dan ekstern. Laporan ini biasnaya
digunakan oleh para karyawan untuk mengawasi kegiatan operasional dan
digunakan oleh manajer untuk membuat keputusan serta merancang strategi untuk
perusahaan.

c.

Query merupakan informasi yang diberikan oleh sistem karena sistem merespon
permintaan data secara spesifik baik bentuk, isi maupun waktu yang dihasilkannya
informasi tersebut.
Tujuan dihasilkan informasi pada dasarnya ada dua, yaitu sebagai berikut:

a.

Tujuan Keluar (Eksternal)
Informasi untuk pemakai eksternal seperti laporan keuangan, dihasilkan untk
memenuhi pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.

b.

Tujuan Kedalam (Internal)

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

16

Informasi untuk pemakai internal ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
informasi oleh manajemen guna membantu melaksanakna tugas-tugas manajerial,
seperti perencanaan kegiatan (planning), pengarahan dan motivasi karyawan
(directing & motivating), pengendalian (controlling), dan pembuatan keputusan
(decision making).
2.6

Sistem Database
Data yang dimiliki oleh sebuah organisasi merupakan salah satu aset yang paling

berharga. Oleh karena itu, penyimpanan dan manajemen data yang efektif merupakan
fungsi penting bagi sebuah sistem informasi akuntansi. Sistem manajemen database yaitu
software yang memanipulasi dan mengakses database. Kemudian juga akan didiskusikan
struktur dan mekanisme sebuah data relasional.
Sebuah skema menjelaskan struktur logis sebuah database. Terdapat tiga tingkatan
skema, yaitu:
a.

Tingkat Konsep (Conceptual Level) adalah cara pandang sebuah organisasi terhadap
database, mencakup seluruh elemen data dan hubungan antarelemen data.

b.

Tingkat Eksternal (External Level), adalah serangkaian pandangan logis (subschema) database oleh setiap pemakai.

c.

Tingkat Internal (Internal Level), adalah rincian penyimpanan data, seperti layout,
definisi, alamat, indeks record.

2.6.1 Kamus Data
Kamus data berisi informasi terstruktur tentang database. Untuk setiap elemen data
yang disimpan dalam database seperti misalnya nomor pelanggan diuraikan secara
lengkap mulai dari nama, tempat penyimpanan, program komputer yang berhubungan, dan
lain-lain.
Input bagi kamus dapat berupa elemen data baru atau data yang telah dihapus,
sedangkat outputnya berupa berbagai macam laporan yang bermanfaat bagi para program,
perancang database, dan para pemakai lainnya.
Contoh laporan mencakup sebagai berikut:
a.

Daftar seluruh program yang menggunakan data.

b.

Daftar seluruh sinonim elemen data dalam file tersebut.
UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

17

c.

Daftar seluruh elemen data yang digunakan oleh pemakai tertentu.

d.

Daftar seluruh laporan output yang memakai elemen data.
Laporan tersebut sangan bermanfaat dalam perancangan dan pengimplementasian

sebuah sistem database, sebagai dokumentasi sistem, dan sebagai sebuah jejak audit.
2.6.2 Bahasa Sistem Manajemen Database
Setiap sistem manajemen database harus memiliki alat untuk melaksanakan tiga
fungsi dasar yaitu pembuatan (creating), pengubahan (charging), dan penginterogasian
(querying).
a.

Bahasa Definisi Data (Data Definition Language / DDL) digunakan untuk membangun
kamus data, membuat database, menguraikan pandangan logis untuk setiap pemakai
atau pemrogram, dan menetapkan berbagai keterbatasan atau kendala penerapan
pengamanan terhadap record atau field database.

b.

Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation Leanguage / DML) digunakan untuk
pemeliharaan data mencakup pembaruan (updating), penyisipan (inserting), dan
penghapusan (deleting) sebagian database.
c.

Bahasa Interogasi Data (Data Query Leanguage / DQL) digunakan untuk

menginterogasi database. Jika bahasa manipulasi data digunakan untuk mengubah isi
database, bahasa interogasi data hanya memanggil (retrieve), mengurutkan (sort), dan
menyajikan (present) sebagian database untuk merespon permintaan para pemakai.
Fungsi administrasi dan pemrogaman dalam sistem database adalah sebagai berikut:
a.

Administrator Data (Data Administrator / DA), bertanggungjawab untuk penyusunan
prosedur dan kebijakan umum untuk seluruh data tidak hanya menyangkut tentang
data yang disimpan dalam database.

b.

Administrator Database (Database Administrator / DBA), bertanggungjawab untuk
melakukan koordinasi, pengawasan, dan pengelolaan database.

2.6.3 Database Relasional
Sebuah sistem manajemen database disifati oelh model data logis yang mendasarinya.
Model data adalah sebuah representasi abstrak tentang isi sebuah database. Syarat dasar
model dala relasional adalah sebagai berikut:

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

18

a.

Primary key harus unik. Primary key adalah atribut atau kombinasi beberapa atribut
yang secara unik mengidentifikasikan sebuah baris dalam sebuah table.

b.

Setiap foreign key harus memiliki nilai yang berkaitan dengan nilai sebuah primary
key dilokasi lain. Foreign key adalah sebuah attribute dalam sebuah table yang
menjadi primary key di table lain.

c.

Setiap kolom dalam table harus menjelaskan karakteristik obyek yang diidentifikasi
oleh primary key.

d.

Setiap kolom dalam sebuah baris harus bernilai tunggal.

e.

Nilai sebuah baris pada sebuah kolom harus berjenis data sama, kolom kode barang
memiliki nilai bulat untuk setiap baris.

f.

Urutan baris atau kolom tidak penting, penyusunan kembali urutan baris atau kolom
tidak akan mengubah informasi yang disajikan.
Model data relasional memungkinkan dilaksanakannya tiga operasi dasar dalam table

data, yaitu:
a.

Project, yaitu membuat table (relasi) baru dengan cara memilih kolom-kolom
tertentu dari sebuah table yang sudah ada.

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

19

b.

Restrict, yaitu membuat table baru dengan cara memilih kolom tertentu dari sebuah
table yang sudah ada yang memenuhi kondisi tertentu.

c.

Join, yaitu membuat table dengan memilih kolom-kolom tertentu dari beberapa table
kemudian memilih baris yang memenuhi konsisi tertentu.
Secara ringkas keuntungan yang dimiliki oleh model data relasional ada dua, yang

dapat diuraikan sebagai berikut:
a.

Meningkatkan kecepatan dan kemudahan pengaksesan data secara signifikan.

b.

Memudahkan perancangan sistem informasi akuntansi dan sistem informasi lain
untuk memenuhi kebutuhan unit-unit dalam organisasi.
Berikut juga terdapat beberapa kelemahan model data relasional:

a.

Tidak efisien dalam pengolahan transaksi dan memerlukan memory yang lebih besar
disbanding file-based DBMS.

b.

Tidak mudah mengakomodasi integrasi jenis data yang kompleks (grafik, suara, peta)
dengan text dan data numeric yang terkait dengan pengolahan transaksi.

2.6.4 Database Berorientasi Obyek (Object Oriented Database)
Dalam model data object-oriented, konsep dasar penyusunan bangunan sistem
adalah object, bukan table. Object adalah bagian dari program komputer yang dapat
digunakan kembali dan berisi elemen data dan intruksi untuk memanipulasi data tersebut.
Setiap golongan obyek dapat diberi kode khusus dan terstruktur untuk memudahkan
dalam mengaksesnya. Konsep penting dalam model data ini adalah setiap subgolongan
merupakan bagian dari mewarisi karakteristik yang dimiliki oleh golongan ditingkat
atasnya. Dengan demikian, subgolongan piutang dagang secara otomatos memiliki seluruh
karakteristik yang dimiliki oleh aktiva lancar. Subgolongan aktiva lancar juga memiliki
seluruh karakteristik yang dimiliki golongan aktiva.

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

20

Model data yang berorientasi obyek memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
a.

Mampu menangani jenis data yang kompleks seperti grafik, peta, suara, dan gambar,
sebagai pelengkap dari jenis data text dan angka yang dimanipulasi dan disimpan
oleh model data relasional.

b.

Model data ini bermanfaat khususnya untuk proyek telekonikasi dan sejenisnya.

c.

Dapat digunakan kembali sebuah obyek lama untuk membangun sistem baru, akan
mempercepat penyusunan sistem database yang baru. Sifat ini terutama penting
untuk lingkungan yang berubah secara cepat, seperti pada industry keuangan.
Beberapa kelemahan model data berorientasi obyek sebagai berikut:

a.

Encapsulation memungkinkan sebuah object digunakan kembali dalam aplikasi baru.
Hal ini akan meningkatkan efisiensi pemrograman, namun jika terlalu ekstrim maka
konsep ini dapat menghilangkan kemampuan untuk melakukan query—khusus
karena adanya pembatasan terhadap metode akses dan manipulasi object yang telah
ditetapkan oleh perancang sistem ketika membuat obyek tersebut.

b.

Penggunaan pointer pada sistem manajemen database akan memkasa para pemakai
untuk secara eksplisit mengarahkan database keinformasi yang sudah matang. Ini
merupakan kemunduran karena hanya memfokuskan pada kebutuhan pemakai saja.

c.

Tidak ada standard query yang mudah digunakan sebagaimana pada bahasa query
terstruktur.

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

21

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
SIA yang efektif penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun. Tanpa
perangkat untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi, tidak akan ada cara untuk
memutuskan seberapa baik kinerja perusahaan. Setiap organisasi juga perlu menelusuri
pengaruh-pengaruh berbagai aktivitas atas sumber daya yang berada di bawah
pengawasannya. Informasi tentang para pelaku yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas
tersebut penting untuk menetapkan tanggungjawab dari tindakan yang diambil. Dalam
Statement of Financial Accounting Concepts No.2, Financial Accounting Standards Board
mendefinisikan akuntansi sebagai Sistem Informasi. Di dalam standar akuntansi keuangan
tersebut disebutkan bahwa tujuan akuntansi adalah “untuk menyediakan informasi yang
berguna bagi pengambilan keputusan”. Oleh sebab itu, bukanlah hal yang mengherankan

apabilaaccounting education change commission merekomendasikan bahwa kurikulum
akuntansi harus menekankan bahwa akuntansi adalah proses identifikasi, pengembangan,
pengukuran, dan komunikasi informasi.

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

22

DAFTAR PUSTAKA
Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi (Edisi Keempat). Yogyakarta: UPP STIM
YKPN

UNIVERSITAS PAMULANG | MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

23