Definisi ekonomi industri Teori dasar ekonomi industri

  • Definisi ekonomi industri
  • Teori dasar ekonomi industri

  Definisi ekonomi industri:

Ekonomi industri membahas

“perilaku firm dalam industri”

  Teori dasar ekonomi industri: S-C-P

Struktur pasar mempengaruhi perilaku firm

S C Perilaku firm mempengaruhi kinerja pasar C P

  Teori dasar ekonomi industri: S-C-P

  • - Struktur pasar = bentuk permintaan yg

    dihadapi firm
  • - Perilaku firm = maksimum laba
    • q : MR = MC
    • Tindakan strategi

  • - Kinerja pasar = 6 unsur

  Jumlah orang yang kebagian (Q*)

  Harga (P*)

  • Laba ( π / surplus pelaku penawaran/penjual)
  • Kesejahteraan = surplus konsumen
  • Keadilan = orang yang berhak tapi tidak kebagian
  • Efsiensi = kehilangan kepuasan karena berhak tapi tidak kebagian sehingga belanja barang lain
Bentuk Permintaan yg dihadapi oleh Firm : 1.Datar (Persaingan Sempurna) 2.Miring (Persaingan tidak sempurna), a.l:

  a. Oligopoly b. Dominant c. Monopoly Elemen Utama Struktur Pasar: a.Market Share b.Concentration c.Barriers (Entry/Exit) Perilaku Firm dlm rangka memaksimalkan profit : 1.Perilaku terhadap firm lain/pesaing 2.Perilaku terhadap konsumen - Kolusi / Cartel - Predatory Pricing - Access Blocking - Advertising - Bundling

  Structure/ Struktur (S) Conduct/ Perilaku (C) Performance/ Kinerja (P)

  • Integrasi Vertikal Dampak perilaku firm terhadap Pasar (Konsumen / Perekonomian):
  • 1.Jumlah orang yg kebagian (Q*) 2.Harga Produk (P*) 3.Surplus Produsen/Laba (π) 4.Kesejahteraan Masyarakat /Surplus Konsumen 5.Keadilan (Orang yang berhak tetapi tidak kebagian) 6.Efisiensi (kehilangan kepuasan karena tidak kebagian)

       Teori Mikro mulai dari asumsi: Teori Mikro mulai dari asumsi: kepuasan marginal yang menurun” kepuasan marginal yang menurun” atau atau Diminishing Marginal Utility” Diminishing Marginal Utility”

    • Kesanggupan membayar menurun

      Kesanggupan membayar menurun

    • P (harga) menurun

      P (harga) menurun

    • Kurva permintaan menurun

      Kurva permintaan menurun

       Apa betul kesanggupan membayar Apa betul kesanggupan membayar menurun? menurun?

       Masuk akal tapi tidak selalu realistis Masuk akal tapi tidak selalu realistis

       Karena dimulai dari akal (asumsi) dan Karena dimulai dari akal (asumsi) dan diteruskan melalui logika diteruskan melalui logika

       Ekonomi industri mulai dari pengamatan Ekonomi industri mulai dari pengamatan

      Ada 2 macam permintaan: Ada 2 macam permintaan: 1.

      1. Permintaan Individu Permintaan Individu 2.

      2. Permintaan Pasar Permintaan Pasar

    Permintaan yang dihadapi oleh frm:

    Permintaan yang dihadapi oleh frm: “ “ tergantung persaingan di pasar ”

        struktur pasar struktur pasar

      1. Permintaan Pasar P = Ғ (Q) Ғ (Q) ΔQ ΔP (P ke atas, Q ke samping)

    Permintaan Pasar = Σ permintaan Individu

    /Perorangan

      2. Permintaan Individu / Perorangan Q = Ғ (P, variabel lain) Ғ (P, variabel lain) ΔP, ΔY, ΔSelera, ΔP ΔQ BS

      1. Permintaan Individu:

      1. Permintaan Individu: Keinginan Keinginan dan dan kesanggupan kesanggupan membeli” membeli”

      2. Permintaan Pasar:

      2. Permintaan Pasar: Penjumlahan permintaan individu Penjumlahan permintaan individu (orang) (orang)

      

    Keinginan dan kesanggupan membeli

    Keinginan dan kesanggupan membeli

    bukan kebutuhan

    bukan kebutuhan

      

    &

    &

    bukan keinginan saja

    bukan keinginan saja

      

    Membeli ≠ menggunakan (konsumsi)

    Membeli ≠ menggunakan (konsumsi)

    • Ek. Industri: Keinginan dan kesanggupan

      Ek. Industri: Keinginan dan kesanggupan membeli membeli

    • Ek. Mikro: DD = Ғ (P, Y, T, P )

      Ek. Mikro: DD = Ғ (P, Y, T, P ) s s harga, pendapatan, selera, harga barang harga, pendapatan, selera, harga barang saingan saingan

    • Sintesa Ek. Industri & Mikro:

      Sintesa Ek. Industri & Mikro: Keinginan = selera, harga barang saingan

    • Kesanggupan = harga, pendapatan

      Keinginan = selera, harga barang saingan

    • Kesanggupan = harga, pendapatan

      

    Keinginan dan kesanggupan membeli

    Keinginan dan kesanggupan membeli

      

    Unsur-unsur teori mikro ditampung dalam

    Unsur-unsur teori mikro ditampung dalam

    ekonomi industri

    ekonomi industri

      Ekonomi industri Ekonomi industri tidak bertentangan tidak bertentangan dengan dengan

    mikro

    mikro

      

    Ekonomi industri memandang hal yang sama

    Ekonomi industri memandang hal yang sama

    dari dari sudut pandang lain sudut pandang lain

      

    Berbeda dari teori Ekonomi Mikro

    TAPI

    tidak bertentangan P Q

      P = harga satuan barang Q ≠ jumlah barang yang dibeli, tetapi

      Q = jumlah orang yang ingin dan sanggup membeli 1 2 3 4 2. PERMINTAAN PASAR EK. INDUSTRI P Q

      sanggup beli pada harga

      P P 1 1 P P 1 1

      karena mampu (pendapatan) dan senang (selera) 2. PERMINTAAN PASAR EK. INDUSTRI P Q

      sanggup beli pada harga

      P P 2 2 P P 2 2

      tapi tidak sanggup beli pada harga

      P P 1 1 P P 1 1

      karena kemampuan lebih rendah, tapi masih senang barangnya 2. PERMINTAAN PASAR EK. INDUSTRI P Q

      sanggup beli pada harga

      P P 3 3 P P 3 3

      tapi tidak sanggup beli pada harga P

      P 2 2 P P 2 2

      karena kemampuan lebih rendah dan kurang senang barangnya 2. PERMINTAAN PASAR EK. INDUSTRI P Q

      hanya sanggup bayar

      P P 4 4 P P 4 4 P P 3 3 P P 2 2 P P 1 1 2. PERMINTAAN PASAR EK. INDUSTRI

      Jadi

      P

      Q = jumlah orang yang ingin dan sanggup membeli

      Q Jika Harga pasar = P*

      P

      Maka yang kebagian adalah

      P*

      karena sanggup bayar

      Q yang tidak sanggup membayar harga pasar: tidak kebagian tidak ada dalam pasar tidak diperhitungkan

      berhak konsumsi karena

      tidak berhak

      membayar harga

      tidak bisa membayar harga

      

      Yang berhak partisipasi adalah orang yang mampu bayar harga

      

      Orang yang tidak mampu, tidak berhak  dilayani di luar pasar

      ◦

      amal swasta

      ◦

      pemerintah

       Q* P* Π (Laba/ Surplus Produsen) 

      Surplus konsumen Keadilan/ketidak adilan Efsiensi Sudah Jelas

       Kesejahteraan = Surplus konsumen Keadilan/ketidak adilan Efsiensi

      Jika saudara pergi belanja mencari barang tertentu membawa uang secukupnya

      Sampai di tempat 50% ada obral 50% P Q

      Apakah saudara beli 2 barang? 1

      2 P Tidak.

      Saudara tetap beli 1 barang.

      Sisa uang di luar rencana untuk belanja yang lain

      Q surplus konsumen

      Disebut surplus konsumen

      

    Kepuasan (kesejahteraan) yang diperoleh

    Kepuasan

      Dari mendapat barang yang

      tidak tidak direncanakan direncanakan

      Karena barang lain, harganya lebih

      harganya lebih rendah dari rencana/perkiraan rendah P Q

      Perorangan: selisih antara

      P*

      Harga pasar P* dan Kesanggupan bayar P 1 P 1 P Q P*

      Pasar: jumlah

      jumlah dari

      surplus konsumen

      surplus konsumen bagi semua

      pelaku permintaan/pembeli yang kebagian segitiga Δ

      Δ aP*Q* aP*Q* Q* a

      Q*

       Surplus konsumen

       Keadilan/ketidakadilan

       Efsiensi P Q

      Jika harga pasar persaingan sempurna = biaya = P*

      P*

      Sedangkan harga pada struktur lain menjadi P 1 > P*

      P 1 Tetap tidak berhak

      Berhak tapi tidak kebagian P Q

      Jika harga pasar persaingan sempurna = biaya = P*

      P*

      Sedangkan harga pada struktur lain menjadi P 1 > P* Orang sebanyak Q 1 - Q* yang berhak, tidak kebagian

      Disebut ketidakadilan

      ketidakadilan P 1

      Jumlah orang yang berhak membeli

    Jumlah orang

      barang namun tidak kebagian Karena tidak mau/mampu membayar

      tidak mau/mampu

      harga pasar

       Surplus konsumen

       Keadilan/ketidakadilan

       Efsiensi

      1 Orang sebanyak Q* - Q yang berhak, tidak

      kebagian

      P

      Seharusnya mereka belanja (Q* - Q ) x P* 1 Uang sebanyak ini dibelanjakan untuk membeli barang lain

      P 1 P*

      Kepuasan barang lain lebih kecil dari kepuasan yang seharusnya

      Q

      kepuasan, Dilihat dari segi kepuasan, Barang 1 bukan Rasio antara jumlah output dgn

    jumlah input

    B1

      Kepuasan seharusnya B1 Kepuasan nyata Kehilangan kepuasan Kehilangan kepuasan Kepuasan tidak bisa dihitung/diukur 

      efisiensi dihitung/diukur

      Terpaksa efisiensi dari jumlah uang yang dibelanjakan

      P

      untuk membeli barang lain Jika orang yang tidak

      P 1

      kebagian berbeda dari

      P*

      yang kebagian, maka

      keadilan

      ada unsur keadilan juga.

      

    Jumlah uang yang tidak digunakan untuk

    Jumlah uang

      membeli barang yang diinginkan Melainkan terpaksa digunakan untuk

      membeli barang lain membeli barang lain

      Karena konsumen tidak kebagian

      tidak kebagian

      barang yang diinginkan

      Efisiensi terkait dengan keadilan Efisiensi terkait dengan keadilan bukan rasio “output/input” bukan rasio “output/input”

      Barang digunakan untuk menghasilkan kepuasan/kenikmatan  Barang konsumsi Barang dibeli untuk dijual kembali  Barang

      dagang

      Barang dibeli untuk digunakan dalam proses produksi  Barang input P

    Q

      P Biaya usaha dagang Permintaan konsumen Permintaan Permintaan akhir pedagang kepada penjual

      Q P Permintaan konsumen Sumbangan Permintaan akhir input lain dalam proses produksi

      Q Permintaan atas input P Sumbangan input lain dalam proses produksi Permintaan konsumen Permintaan akhir Permintaan

      Q atas input

       Pilih satu sektor perekonomian

       Dari sektor tersebut, dicari:

      ◦ satu contoh barang konsumsi DAN

      ◦ satu contoh barang dagang DAN

      ◦ satu contoh barang input

       Setiap contoh dijelaskan:

      ◦ siapa pelaku permintaan (pembeli)

      ◦ siapa pelaku penawaran (penjual) 

      Contoh barang konsumsi dijelaskan: ◦ elastisitas harga dan elastisitas pendapatan

       Contoh barang dagang dan input dijelaskan:

      ◦ elastisitas harga dan elastisitas pendapatan