Teori pembangunan modern mulai menjadi perhatian setelah paper dari Rosenstain Rodan (Problems of Industrialization of Eastern and South- Eastern Europe, tahun 1943)
TEORI PEMBANGUNAN
Andri Wijanarko,SE,ME [email protected]
Perkembangan Teori Pembangunan
Perkembangan Teori Pembangunan Teori pembangunan modern mulai
menjadi perhatian setelah paper dari Rosenstain Rodan (Problems of Industrialization of Eastern and South- Eastern Europe, tahun 1943)
Rodan mengilustasikan di suatu negara dimana
20.000 pekerja yang menganggur di sektor
pertanian dimasukkan dalam pabrik sepatu yang baru berdiri, dengan tingkat upah yang lebih tinggi. Tujuan Pembangunan Pada awalnya upaya pembangunan di
NSB diidentikkan dengan peningkatan
pendapatan perkapita Strategi
Pertumbuhan Ekonomi.Masalah pembangunan dapat
diselesaikan dengan “Trickle Down
Effect”$8.000 GNI Percapita 7900 Ekonomi Krisis 6420 7270 7350 $6.000 5200 5720 $4.000 4030 4330 4530 3670 3540 3780 4160 4740 3670 3760 4210 2390 2690 2930 2740 3390 3450 2360 2580 2580 2860 3240 $2.000 1490 1020 1100 1110 2160 2010 1960 1900 1900 2060 1120 1170 1300 1520 1880 2050 $- 630 640 600 580 690 740 930
1990 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Indonesia Malaysia Thailand a
TUJUAN PENDAPATAN PERKAPITA
Menentukan tingkat “kesejahteraan” yang
dicapai suatu negara pada suatu tahun tertentu Menggambarkan tingkat kelajuan atau kecepatan pembangunan ekonomi dunia dan di berbagai negara.
Menunjukkan jurang pembangunan di antara berbagai negara
Kelemahan Pendapatan Perkapita 1.
Kelemahan yang bersumber dari ketidaksesuaian penggunaan pendapatan per kapita untuk menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat dan tingkat permbangunan (ekonomi)
2. Kelemahan yang bersifat statistik dan
metodologi dalam menghitung pendapatan per kapita
Harrod Domar
Arthur Lewis
WW. Rostow
Hirschman
Rosenstain Roan
Nurkse
Leibenstain Tokoh Awal Pembangunan
Konsep Awal Pembangunan (i)
Kata kunci pembangunan adalah
pembentukan modal, sehingga strategi pembangunan yang paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi.
Diilhami oleh suksesnya penerapan Marshall Plan di Eropa.
Marshall plan merupakan bantuan pembangunan bagi Eropa Barat dan Jepang pasca Perang Dunia II
Pemrakarsa : George Marshall
Konsep Awal Pembangunan (ii) Konsep Awal Pembangunan (iii) Memunculkan paham Eurocentrism,
yang ditandai munculnya : Capitalism
- Naiknya kaum borjuis (Capitalist)
- sebagai kelas sosial yang dominan.
Perkembangan sektor industri.
- Pertumbuhan Ekonomi sebagai ide
- perkembangan masyarakat
Konsep Eurocentrism kemudian berkembang
menjadi :1. Model Liberal mendasarkan pada
berlangsungnya mekanisme pasar,
industrialisasi yang bertahap dan
perkembangan teknologi 2.State Capitalist Strategy merupakan
reaksi atas paradigma modernisasi Konsep Awal Pembangunan (v) 3.
Model Soviet merupakan perkembangan lebih lanjut dari strategi kapitalis negara, yang tampaknya diilhami oleh Soviet yang berhasil dalam program industrialisasinya.
4. Aliran Keynesian merupakan
manifestasi kapitalisme yang telah mencapai tahap lanjut, yang menghendaki campur tangan pemerintah dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi. Konsep Pembangunan Era 1960an (i)
Akhir dasarwarsa 1960an banyak NSB
mulai menyadari bahwa pertumbuhan
(growth) tidak identik denganpembangunan (development), karena
pada pertumbuhan yang tinggi ternyata masih ditemukan masalah ekonomi (pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi pendapatan yang timpang dan ketidaksembangan struktural)
Konsep Pembangunan Era 1960an (ii)
Gunnar Myrdal (1971) mengartikan pembangunan sebagai pergerakan ke atas dari seluruh sistem sosial. Ada pula yang mengartikan
pertumbuhan dengan perubahan
(growth with change), terutama
nilai-nilai dan kelembagaan. Terjadi redefinisi pembangunan ekonomi yang bertujuan mengurangi
a) Kemiskinan
b) Pengangguran
c) Ketimpangan Pembangunan Konsep Pembangunan Era 1970an (i)
Konsep Pembangunan Era 1970an (ii)
Dudley Seers (1920–1983) : what has been happening to poverty? What has“…
been happening to unemployment? What has been
to inequality? If all of these have declined from high levels then beyond doubt this has been ofdevelopment for the country concerned. If one or
two these central problems have been growing worse, especially if all three have it would bestrange to call the result “development”, even if
per capita income doubled.”
Konsep Pembangunan Era 1970an (iii)
SUSTAINABLE DEVELOPMENTPesan utamanya adalah tata dunia
baru atau lama tidak akan menguntungkan apabila sistem biologis alam yang menopangekonomi dunia tidak diperhatikan.
Club of Rome (1972) Konsep Pembangunan Era 1970an (iv)
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
The Limit of Growth : bila tren pertumbuhan saat ini dalam penduduk dunia,
industrialisasi, polusi, produksi makanan dan
deplesi sumber daya tidak berubah, maka batas pertumbuhan atas bumi ini akan dicapai dalam waktu kurang dari 100 tahun mendatang.SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Lester Brown (1981) :
Tertinggalnya transisi energi
Memburuknya sistem biologis utama
perikanan laut, padang rumput, hutan dan
lahan pertanian Ancaman perubahan iklim polusi, dampak “rumah kaca”
Kurangnya bahan pangan
ECODEVELOPMENT
Teori Tahapan Linear
Permasalahan
Adanya penduduk petani kecil yang tergatung pada sektor pertanian tanpa didukung struktur ekonomi modern.
Muncul permikiran : apakah negara-negara
maju pada awalnya juga mengalami hal
tersebut?
Teori Rostow
Tahap Pertumbuhan Rostow
Rostow : perubahan dari keterbelakangan
menuju kemajuan ekonomi dapat dijelaskandalam seri tahapan yang harus dilalui oleh
semua negara. Buku : The Stages of Economic Growth
Tahap Pertumbuhan Rostow
Berpandangan bahwa negara maju telah melampaui tahapan “Tinggal Landas” menuju petumbuhan ekonomi berkesinambungan yang berlangsung secara otomatis.
NSB masih berada tahapan masyarakat tradisional atau tahap kedua
Pertumbuhan Rostow : Tahap 1 (i)
1. Masyarakat Tradisional
a)
Tingkat produktivitas pekerja masih rendah dengan mata pencaharian utama sektor pertanian.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 1 (ii)
1. Masyarakat Tradisional
b)
Tingkat produksi perkapita dan tingkat produktivitas per pekerja masih sangat terbatas sehingga sebagian besar sumber daya mayarakat digunakan untyuk kegiatan sektor pertanian.
c)
Struktur sosial masih bersifat hierarkis, yaitu anggota masyarakat mempunyai kemungkinan sangat kecil untuk melakukan mobilitas vertikal.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 1 (iii)
1. Masyarakat Tradisional
d)
Terkadang terdapat sentralisasi pemerintahan, namun pusat dari kekuasaaan terdapat di daerah yaitu di tangan tuan tanah yang berkuasa.
Jumlah Pekerja Indonesia (ribu jiwa)
50,000 07 2 5 8 67 7 74 4 63 4 43 04 2 60 8 41 31 13 6 41 20 6 41 33 2 41 61 2 41 49 5 37,500 40 37 85 8 35 23 3 37 72 34 79 39
41 38 37 40 39 40 40 40
25,000 4 12,500 87 84 10 84 1 10 12 7 10 77 3 11 00 9 99 34 11 51 6 11 64 2 12 08 6 12 11 11 49 6 11 07 11 95 3 11 89 12 36 9 12 54
9 12 84 13 82
1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Manufacturing Agriculture
Jumlah Pekerja Malaysia (ribu jiwa)
2.500 2.000 1.500 1.000 500 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Manufacturing Agriculture
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (i)
2. Pra Syarat Tinggal Landas
Masa transisi ketika masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatannya sendiri (Self-sustained Growth).
Pertumbuhan ekonomi akan berlangsung secara otomatis.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (ii)
2. Pra Syarat Tinggal Landas
c)
Kepemimpinan harus memiliki sifat nasionalisme yang reaktif (Reactive
Nasionalism) yakni bereaksi secara
positif atas tekanan negara-negara maju.
Rostow berpendapat bahwa Jepang, Jerman dan Rusia mengalami modernisasi masyarakat tradisional lebih cepat karena adanya tekanan asing.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (iii)
Jenis Pra Syarat Tinggal Landasa)
Di kawasan Eropa, Asia, Timur Tengah dan Afrika dilakukan
dengan merombak masyarakat
tradisional yang sudah lama ada.b)
Di kawasan Amerika, Kanada, Australia dan Selandia Baru yang dicapai tanpa harus merombak sistem masyarakatnya merupakan imigran yang telah mempunyai sifat yang diperlukan untuk tahap prasyarat tinggal landas.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (iii)
Rostow :a) Kenaikan tabungan, penanaman modal dan selanjutnya menjadi pembangunan ekonomi hanya akan tercapai apabila diikuti dengan perubahan lain dalam masyarakat.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (iv)
Rostow :b)
Kenaikan penanaman modal hanya terjuwud apabila terjadi perubahan dalam struktur kegiatan ekonomi
kemajuan di sektor pertanian,
pertambangan dan prasarana harus terjadi bersama-sama dengan proses peningkatan modal.c)
Pada tahap ini sektor industri belum bisa diandalkan
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (v)
Rostow :c)
Pada tahap ini sektor industri belum bisa diandalkan sebagai motor penggerak, sehingga kenaikan produktivitas sektor pertanian dan pertambangan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk melepaskan suatu masyarakat dan belenggu ketradisionalan dan keterbelakangan.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (vi)
Rostow : Ciri Prasarana (Infrastruktur)
a)
Waktu antara pembangunan dan pemanfaatan infrastruktur sangat panjang.
b)
Pembangunan infrastruktur dilakukan secara besar-besaran sehingga membutuhkan biaya besar.
c)
Manfaatnya akan dirasakan masyaralat luas
Membutuhkan peranan pemerintah
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (i)
3. Tinggal Landas
Adanya perubahan yang cukup drastis dalam masyarakat, seperti : Revolusi Politik, Inovasi, terbukanya pasar-pasar baru dan investasi.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (ii) Ada 3 (tiga) ciri utama negara-negara yang mencapai tahap ini : a)
Kenaikan investasi produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10 persen dari Produk Nasional Bersih (Net National Product).
b)
Berkembangnya satu atau beberapa sektor industri pemimpin (Leading
Sectors) dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (iii)
Ada 3 (tiga) ciri utama negara-negara yang mencapai tahap ini : c)Terciptanya kerangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (iv)
Rostow membagi perekonomian menjadi 3 sektor :1. Sektor Pertumbuhan Primer, yaitu
sektor atau kegiatan ekonomi yang menciptakan pertumbuhan yang pesat dan menciptakan kekuatan ekspansi ke berbagai sektor lain dalam perekonomian.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (v) Rostow membagi perekonomian menjadi 3 sektor :
2. Sektor Pertumbuhan Supplementer,
yaitu sektor yang berkembang dengan cepat sebagai akibat langsung dari perkembangan di sektor pertumbuhan primer.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (vi)
Rostow membagi perekonomian menjadi 3 sektor :3. Sektor Pertumbuhan Terkait, yaitu
sektor atau kegiatan ekonomi yang berkembang seirama dengan kenaikan pendapatan, penduduk dan produksi sektor industri.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (vii)
Ada 4 (empat) faktor penting dalam menciptakan sektor pemimpin(leading sectors) : 1.
Adanya kemungkinan perluasan pasar dan berkembangnya barang-barang yang produksi.
2. Harus dikembangkan teknik produksi yang modern dengan kapasitas produksi harus bisa diperluas.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (viii)
3.Harus tercipta tabungan dalam masyarakat dan para pengusaha harus melakukan investasi untuk pembangunan sektor pemimpin.
4. Pembangunan dan transformasi
teknologi sektor pemimpin harus bisa menciptakan kebutuhan akan adanya perluasan kapasitas dan modernisasi sektor-sektor lain.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (ix)
Leading sectors : Tekstil : Inggris
Kereta api : Amerika, Perancis, Jerman, Kanada dan Rusia
Kayu : Swedia
Peternakan : Denmark
Sutra : Jepang
Barang konsumsi pengganti barang import : Australia dan Argentina.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (i)
4. Menuju Kedewasaan
Masyarakat sudah menggunakan teknologi modern secara efektif dalam semua kegiatan produksi dan muncul leading sector baru.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (ii)
4. Menuju Kedewasaan
Masyarakat sudah mulai efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan alam
Sektor-sektor Pemimpin (leading
sectors) yang baru menggantikan sektor-sektor pemimpin yang lama.Hal ini ditandai oleh perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat-sifat dari tahap lepas landas yang terjadi dan kebijakan pemerintah.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (iii)
4. Menuju Kedewasaan
Misalnya tahap tinggal landas di Inggris yang mulanya dipelopori oleh industri tekstil lambat laun digantikan oleh industri besi, batu bara dan peralatan teknik berat, demikian juga di Amerika, Perancis dan Jerman yang
mulanya industri perkeretaapian
menjadi leading sector perlahan-
lahan digantikan oleh industri baja dan peralatan berat dari bajaPertumbuhan Rostow : Tahap 4 (iv) Karakteristik Non-ekonomis masyarakat : 1.
Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan. Peranan sektor industri semakin tinggi sedangkan sektor pertanian menurun.
2. Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan, peranan manajer perusahaan semakin penting menggantikan kedudukan pengusaha.
3. Kritik terhadap industrialisasi mulai muncul
akibat ketidakpuasan terhadap dampak
industrialisasi.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (iv)
Rostow memperkirakan saat negara- negara mencapai tahap ini :Inggris Amerika Jerman Perancis 1850 1900 1910 1910 Swedia Jepang Russia Kanada 1930 1940 1950 1950
Pertumbuhan Rostow : Tahap 5 (i)
5. Konsumsi Tinggi
Masyarakat telah menekankan pada masalah konsumsi dan kesejahteraan, bukan lagi masalah produksi.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 5 (ii) Pada tahap ini ada 3 (tiga) macam tujuan masyarakat negara :
1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh
keluar negeri dengan kecenderungan
penjajahan pada bangsa lain.2. Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) dengan mengusahakan
terciptanya pembagian pendapatan
yang lebih merata melalui sistem pajak progresif.Pertumbuhan Rostow : Tahap 5 (ii) Pada tahap ini ada 3 (tiga) macam tujuan masyarakat negara :
3. Meningkatkan konsumsi masyarakat
melebihi kebutuhan pokok menjadi barang-barang konsumsi tahan lama dan barang-barang mewah.
Dalam sejarah, Amerika Serikat adalah negara pertama yang mencapai tahap ini pada tahun 1920, Inggris (1930), Jepang dan Eropa Barat (1950).
Kritikan Kuznets terhadap Rostow
VS
Kritikan Kuznets 1.
Perbedaan diantara berbagai tahap dalam teori Rostow sangat kabur. Tahap prasyarat untuk tinggal landas dan tahap tinggal landas sangat sukar dibedakan.
2. Rostow gagal dalam menyatakan ruang
lingkup di dalam mana teorinya berlaku, yaitu dalam masyarakat yang bagaimana teorinya berlaku. Hal tersebut disebabkan teori tersebut didasarkan kepada pembangunan yang berlaku di negara maju padahal teori tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan tahap-tahap pembangunan ekonomi di negara berkembang.
Kritikan Kuznets 3.
Sebagian besar dari ciri-ciri dalam setiap tahap pertumbuhan yang dinyatakan oleh Rostow tidak mudah diuji secara empiris, dan untuk yang dapat diselidiki, kenyataan yang diperoleh sangat berbeda dengan yang digambarkan Rostow.
4. Rostow tidak memperhitungkan
kemungkinan kegagalan pembangunan ekonomi suatu negara.
Kritikan Kuznets 5.
Masyarakat tradisional tidak perlu bagi perkembangan khususnya beberapa bangsa seperti Amerika, Kanada dan Selandia Baru yang dilahirkan tanpa sebagai masyarakat tradisional.
Terima kasih..