ANALISIS SEMANTIK MAKNA MENGENAI PENAMAA

ANALISIS SEMANTIK MAKNA MENGENAI PENAMAAN
(PENYEBUTAN) PRODUK-PRODUK YANG ADA DI INDONESIA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Sekolah (UAS)
Mata kuliah Linguistik Umum 2
Dosen pengampu Drs. Tri Mastoyo, M.Hum

Disusun oleh
Riris Sumarna
(15/389048/PSA/07902)

Linguistik Kelas B

PROGRAM PASCASARJANA LINGUISTIK
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2016

Pendahuluan
Sebagai salah satu cabang linguistik, semantik dapat dikatakan
berbeda dari cabang linguistik lainnya seperti morfologi, fonologi, dan
sintaksis. Subsistem gramatika (sintaksis), fonologi dan morfologi bersifat

sentral

sedangkan

subsistem

semantik

bersifat

periferal

(Chaer,

2012:285). Disebut periferal karena kaum strukturalis menganggap jika
makna yang menjadi objek semanatik tersebut tidaklah jelas. Kaum
strukturalis menganggap jika ‘makna’ tidak dapat diamati secara empiris
sebagaimana subsistem seperti morfologi dan sintaksis. Makna tersebut
dapat dihubungkan dengan gejala atau peristiwa pembentukan kata
tersebut sehingga kajian semantik kurang begitu mendapat perhatian kala

itu.
Pada abad modern Chomsky (1965) menyatakan bahwa studi
mengenai semantik sangatlah penting, karena makna kata dan kalimat
sangat ditentukan oleh semantik. Jika dihubungkan dengan teori Saussure
mengenai komponen penanda dan petanda sesungguhnya studi linguistik
tanpa semantik tidak ada artinya. Barulah setelah itu kajian mengenai
semantik mulai semarak hingga sekarang. Sehingga timbullah beberapa
penelitian yang dapat dianalisis dari segi semantik terutama dalam
pemaknaan suatu kata.
Jika diperhatikan, penyebutan nama untuk menamai atau menyebut
suatu benda ternyata dapat diteliti lebih jauh. Penyebutan tersebut
bukanlah semata-mata nama, namun terdapat sejarah maupun ciri-ciri
lain yang identik dengan benda yang diacu yang menjadikan mengapa
benda

tersebut

dinamai

seperti


namanya.

Hadiwidjoyo

(1993)

menyebutnya sebagai makna menali atau associative meaning, yang
dapat berupa social meaning, connotative meaning, reflektive meaning
maupun affective meaning. Apabila diamati, nama-nama produk di
Indonesia ternyata memiliki makna tersendiri dalam penamaannya. Oleh
karena itu penulis sangat tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai
penamaan produk-produk tersebut. Penulis ingin mengetahui kriteria yang
digunakan dalam penamaan atau penyebutan produk-produk yang ada di
Indonesia,

kriteria

yang


sering

digunakan

pada

produk-produk

di
1

Indonesia serta hubungan pembentukan kata tersebut terhadap makna
yang dihasilkan.
Penulis berharap dengan adanya penelitian ini akan menambah
khasanah penelitian mengenai semantik di Indonesia. Penulis ingin
menunjukkan jika kajian semantik terutama mengenai makna ternyata
sangat luas dan banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari bahkan
produk-produk yang sering dikonsumsi atau digunakan masyarakat di
Indonesia sehari-hari. Selain itu bagi ilmu lain diluar linguistik terutama
ilmu ekonomi yang berhubungan dengan pemasaran produk dapat

menjadikan penelitian ini sebagai referensi tambahan dalam penemaan
produknya sehingga tidak asal-asalan, karena menurut penulis penamaan
produk itu juga salah satu upaya pemasaran agar produk tersebut laku
untuk dijual. Sehingga ketika mereka menamai suatu produk perlu
dipertimbangkan juga aspek semantik dalam pembentukannya.
Metode
Dalam
deskriptif

penelitian

dalam

ini

penulis

penjabaran hasil

menggunakan

analisisnya.

metode

Nama

kualitatif

produk

yang

dijadikan data adalah produk yang sering digunakan dan dikonsumsi
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari Produk-produk tersebut biasanya
diiklankan di Televisi. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam penelitian:
1. Mengumpulkan data berupa nama produk, data diambil secara
acak.
2. Mengkategorikan data tersebut berdasarkan kriterianya seperti
makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik dan lain-lain.
3. Mengklasifikasikan data dengan mengacu pada pengklasifikasian

penyebutan yang disebutkan oleh Muljana, yakni : (1) Penyebutan
berdasarkan tiruan bunyi, (2) Penyebutan berdasarkan sebagian dari
seluruh tanggapan, (3) Penyebutan berdasarkan sifat yang menonjol
(4) Penyebutan berdasarkan penemu, pabrik pembuatnya atau
nama dalam sejarah (5) Penyebutan berdasarkan tempat asal (6)
Penyebutan berdasarkan bahan, (7) Penyebutan dalam bidang
ilmiah, (8) dan penyebutan berdasarkan kesamaan. Selain dari
2

pengetahuan penulis, referensi mengenai sejarah latar belakang
produk diambil dari internet.
4. Menganalisis

hubungan

pembentukan

kata

tersebut


terhadap

makna yang dihasilkan.
Pembahasan
Berdasarkan data yang telah terkumpul, terdapat 94 nama produk
dengan berbagai macam nama. Dari 94 nama produk tersebut penulis
memilah produk-produk tersebut berdasarkan 4 kriteria. Kriterian produk
tersebut adalah; (1) produk makanan dan snack, (2) produk minuman dan
susu, (3) produk obat-obatan,(4) produk kecantikan, (5) produk deterjen,
sabun dan pewangi pakaian (6) produk minyak wangi atau parfum.
Berdasarkan data yang ada, ditemukan bahwa nama-nama pada produkproduk tersebut setiap katanya dibentuk oleh gabungan kata sifat atau
kata benda yang pada dasarnya mencirikan produk tersebut. Nama-nama
tersebut mewakili sejarah, sifat ataupun bentuk dari produk itu sendiri.
Muljana (1964:14) menyebutkan

bahwa pemakaian kata sifat untuk

menyebut benda adalah peristiwa semantik, karena dalam peristiwa
tersebut terjadi transposisi makna dalam pemakaian, yakni perubahan

dari kata sifat menjadi kata benda. Berdasarkan pernyataan Muljana
diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penyebutan nama pada suatu
benda dapat dipastikan terdapat unsur lain yang ada dibaliknya, apakah
itu ciri fisiknya, sejarah asal mulanya ataupun anggapan dari masyarakat
setempat dimana benda itu berada.
Dalam ‘Semantik ilmu makna’ Muljana menyebutkan bahwa suatu
benda

dalam

perkembangannya

sesungguhnya

dapat

diteliti

perkembangan tiap-tiap kata dalam bidang kesejarahannya (1964:11). Ia
juga menambahkan jika dalam penelitian makna, kata benda nampak

adanya gejala-gejala yang sekadar dapat memberikan penjelasan tentang
hubungan sebab-musababnya, transposisi atau perpindahan makna kata
dalam pemakaian bahasa Indonesia (1964:11). Sehingga sangat jelas jika
penyebutan nama suatu benda bukanlah sesuatu ala kadarnya, namun
memiliki sejarah ataupun harapan dari adanya suatu benda tersebut.
3

Dalam hal ini berlaku juga untuk produk-produk merek dagang yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia.
Muljana (1964: 11-18) dalam Semantik ilmu makna menyebutkan
bahwa gejala penyebutan benda itu dapat diklasifikasikan berdasarkan
peristiwa-peristiwa seperti berikut ini; (1) Penyebutan berdasarkan tiruan
bunyi, (2) Penyebutan berdasarkan sebagian dari seluruh tanggapan, (3)
Penyebutan berdasarkan sifat yang menonjol (4) Penyebutan berdasarkan
penemu, pabrik pembuatnya atau nama dalam sejarah (5) Penyebutan
berdasarkan

tempat

asal


(6)

Penyebutan

berdasarkan

bahan,

(7)

Penyebutan dalam bidang ilmiah, (8) Penyebutan berdasarkan kesamaan.
Berpatokan pada delapan klasifikasi yang telah ditentukan oleh
Muljana, nama-nama produk yang ada di Indonesia pada umumnya
berdasarkan 5 kriteria ditambah 1 kriteria yang merupakan kombinasi dari
kriteria-kriteria tersebut yakni (1) sifat yang menonjol, (2) penemu, pabrik
pembuatnya atau nama dalam sejarah, (3) bahan dan (4) tiruan bunyi (5)
tempat asal (6) kombinasi antara sifat menonjol dengan penemu, pabrik
atau nama dalam sejarah. Kriteria penyebutan berdasarkan sifat menonjol
menduduki peringkat pertama pada produk makanan, minuman, obat,
sabun dan sampo. Sedangkan kriteria berdasarkan penemu, pabrik
pembuatan atau nama dalam sejarah menduduki peringkat pertama pada
produk kecantikan. Berikut ini adalah tabel peringkat penyebutan
berdasarkan kriteria penggunaan:
Tabel 1
Kriteria produk
Makanan/snack
Minuman dan susu
Obat-obatan
Kecantikan
Sabun,
deterjen,
pewangi pakaian
Sampo
Minyak
wangi

atau

SM
11
10
14
1
11

PPNS
4
5
2
9
0

B
9
4
3
0
0

TB
2
0
0
0
0

TA
1
0
0
0
0

6
1

1
3

0
0

0
0

0
0

parfum
Keterangan:
1. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan tiruan bunyi

: TB

4

2. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan sebagai dari seluruh tanggapan
:ST
3. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan sifat menonjol
:SM
4. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan penemu,
pabrik pembuatnya atau nama sejarah
:PPNS
5. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan tempat asal

:TA

6. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan bahan

:B

7. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan dalam bidang ilmiah

:BI

8. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan kesamaan

:K

Berikut ini adalah uraian mengenai masing-masing kriteria yang
digunakan dalam produk-produk yang ada di Indonesia.
1. Penyebutan berdasarkan tiruan bunyi
Penyebutam berdasarkan tiruan bunyi telah lama dianut oleh kaum
naturalis sejak zaman Yunani kuno. Beberapa penganut aliran naturalis
seperti Cratilus, Plato dan Aristoteles. Mereka berpandangan bahwa
semua kata secara ‘alamiah’ memang sesuai dengan sesuatu yang
ditandainya (Lyons, 1968:4). Kesesuaian secara alamiah tersebut salah
satunya adalah benda dan bunyi yang berkaitan dengan benda tersebut.
Kesesuaian tersebut merupakan bunyi-bunyi tertentu yang menyerupai.
Bunyi-bunyi tersebut merupakan tiruan macam bunyi tertentu, dan ada
hubungan alamiah yang jelas antara bentuk fisik dan benda yang
menandainya (Lyons, 1968:4). Secara alamiah bunyi-bunyi tersebut tidak
sama

tepat

dengan

bunyi

yang

dihasilkan.

Menurut

Muljana

ketidaktepatan itu dikarenakan binatang ataupun benda tersebut tidak
memiliki alat ucap fisiologis seperti manusia yang akan menirukannya
(1964:12). Tiruan-tiruan bunyi tersebut disebut dengan onomatope yang
berasal dari kata Yunani yang artinya “pembuatan nama-nama”.
Berdasarkan data, penyebutan berdasarkan tiruan bunyi pada
produk-produk di Indonesia dapat ditemukan pada produk makanan atau
snack. Seperti ‘Mie remez, Sukro dan Nyam-nyam’. Kata ‘remez’ berasal
5

dari verba ‘remas’. Menurut KBBI online ‘remaz’ memiliki arti mengepalngepal dan memerah-merah;-tepung;-kerupuk’. Tindakan tersebut apabila
diberlakukan pada suatu benda yang pipih, kering, ringan, tipis seperti
kerupuk atau mie kering

akan menimbulkan bunyi ‘kres..kres..kress..”

Sehingga ‘remas’ sendiri merupakan onomatope, dan penyebutan ‘remez’
merupakan turunan dari verba ‘remas’ yakni bentuk non formal dari
‘remas’.
Begitu juga dengan produk ‘Sukro’ yang secara fisik produk tersebut
berupa kacang atom yang bulat putih seperti bola. ‘Sukro’ merupakan
tiruan bunyi dari ‘krek’, yakni bunyi yang dihasilkan apabila suatu benda
memiliki ciri bulat, kering dan permukaan dalamnya kosong, jadi apabila
dimakan

akan

ada

bunyi

“krek..krek”.

Produk

‘Nyam-nyam’

juga

merupakan penyebutan berdasarkan bunyi, karena jika makanan tersebut
dikunyah

oleh

anak-anak

rasanya

enak

sehingga

terdengar

‘nyam...nyam’. Selain produk makanan atau snack berdasarkan data
belum ditemukan produk yang penyebutannya berdasarkan tiruan bunyi.
Akan tetapi beberapa minuman yang dibuat di restoran yang tidak dijual
luas seperti produk minuman secara umum seperti jus mereka identik
memberikan nama dengan milk shake. Pemberian nama tersebut karena
ketika

diblender

atau

di

kocok

(shake) akan menimbulkan

bunyi

“sh..sh..sh” sehingga kata “shake” dalam bahasa Inggris itu sendiri
sebenarnya adalah bentuk onomatope. Sehinggan bentuk minuman ini
tidak termasuk dalam data karena tidak dijual bebas di pasaran dan tidak
ditayangkan di Televisi. Kriteria produk yang dijadikan data adalah produk
yang dijual dan dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari. Akan tetapi
bisa jadi suatu saat akan ada produk dengan nama tersebut.
2. Penyebutan berdasarkan sifat yang menonjol
Menurut Muljana (1964:14) pemakain dasarkan kata sifat untuk
menyebut benda merupakan peristiwa semantik, karena dalam peristiwa
tersebut

terjadi

transposisi

makna

dalam

pemakaian.

Berdasarkan

perkembangannya makna ciri yang disebut dengan kata sifat itu
mendesak kata bendanya karena sifatnya yang menonjol. Pemakaian
produk

di

Indonesia

pada

umumnya

menggunakan

nama

yang
6

berdasarkan sifat menonjol dari benda tersebut. Berdasarkan ciri sifat
yang menonjol tersebut penyebutan atau penamaan benda menjadi
sangat beraneka ragam dan luas. Penyebutan sifat menonjol menduduki
peringkat pertama pada produk makanan, minuman, obat-obatan, sabun
dan sampo.
Pada makanan atau snack sifat menonjol yang mengarah pada
bentuk makanan tersebut contohnya; Taro net, Oring, Chiki balls.
Berdsarkan bentuknya ‘Taro net’ berbentuk kotak dan permukaannya
berlubang kotak-kotak seperti jaring. Sehingga kata net memiliki arti
“jaring” dalam bahasa Inggris. Oring merupakan snack yang memiliki
bentuk seperti huruf

‘O’ sehingga identik seperti cincin, cincin dalam

bahasa Inggris adalah ring. Sedangkan dalam produk minuman terdapat
teh yang namanya ‘teh kotak’. Penyebutan teh tersebut didasarkan pada
bentuk kemasannya yang menonjol yakni berbentuk ‘kotak’. Selain
makanan dan minuman, data mengenai penyebutan berdasarkan bentuk
menonjol tidak ditemukan pada produk lain.
Selain penyebutan sifat menonjol berdasarkan bentuk, terdapat pula
penyebutan sifat menonjol yang mengasosiasikan benda tersebut dengan
ciri-ciri lain, misalnya ‘rich, super, good dan lain-lain’. Dalam produk
makanan dijumpai produk dengan nama ‘Richeese, Sojoy, Zuperrkeju,
Good Time. ‘Richeese’ merupakan wafer yang memiliki rasa keju,
kandungan keju dalam makanan ini sangat banyak sehingga diasosiasikan
bahwa wafer tersebut kaya akan kandungan kejunya. Penyebutan
‘Richeese’ sebenarnya merupakan gabungan penyebutan berdasarkan
sifat menonjol dan penyebutan berdasarkan bahan, karena terbuat dari
keju.
‘Sojoy’ merupakan snack bar yang diperuntukkan untuk cemilan
orang yang ingin diet, karena kandungan kalorinya rendah sehingga tidak
bermasalah dikonsumsi oleh orang yang imgin diet namun masih ingin
ngemil. Sehingga dengan mengkonsumsi ‘Sojoy’ orang yang diet tersebut
akan merasa sangat menikmati dan enjoy. Kata tersebut berasal dari so
yang artinya ‘sangat’ dan joy yang berarti ‘kegembiraan’ tanpa beban
meskipun diet akan tetapi tidak ada kendala atau beban. ‘Zuperrkeju’
7

merupakan produk wafer yang dilapisi keju. Berdasarkan penyebutannya
‘Zuperrkeju’ dapat dikategorikan penyebutan berdasarkan bahan dan sifat
menonjol, karena terbuat dari keju, selain itu kata ‘zuper’ dimaknai bahwa
makanan tersebut kaya akan keju. ‘Good Time’ merupakan nama produk
biskuit. Biskuit tersebut sangat cocok dinikmati dalam suasana yang
menyenangkan, sehingga pemberian nama tersebut diasosiasikan dengan
waktu yang menyenangkan sangat cocok menikmati ‘Good Time’.
Dalam produk minuman atau susu ditemukan nama produk seperti
You C1000, Ekstrajoss, pocari sweat, dan lain sebagainya. Pemberian
nama tersebut diasosiasikan pada hal lain, yakni You C1000 adalah produk
suplemen yang berbentuk minuman, sehingga konsumen yang meminum
minuman tersebut diasosiasikan jika vitalitasnya kembali normal tidak
hanya seratus persen namun seribu. Produk lain adalah ‘Pocari Sweat’,
produk tersebut merupakan minuman penambah ion tubuh. Ion tubuh
menurun atau hilang dikarenakan kurang cairan karena memproduksi
keringat yang berlebih. Keringat dalam bahasa Inggris memiliki arti
“sweat’, sehingga dengan meminum “pocari sweat” ion tubuh yang
diakibatkan kekurangan cairan karena berkeringat akan kembali normal.
Selain produk makanan dan minuman penyebutan berdasarkan sifat
menonjol ditemukan pada produk ‘obat-obatan’, ‘sabun deterjen dan
pewangi’, ‘sampo’, ‘minyak wangi’. Pada obat-obatan terdapat nama
produk seperti Vitacimin, Tolak angin, Vision, dan lain-lain. Pada produk
sabun, deterjen, dan pewangi terdapat nama produk seperti; Sun-light, So
klin, Vanish, wardah dan sebagainya. Sedangkan dalam produk sampo
terdapat produk dengan nama ‘Head and Shoulder’, ‘Clear’, ‘Natur’ dan
lain sebagainya. Jika dilihat asosiasi antara benda dan sifat menonjolnya
berikut ini adalah beberapa penjelasan dari produk tersebut.
‘Vitacimin’ adalah produk obat berupa suplemen atau untuk
mengobati sariawan. Orang sariawan identik dengan kekurangan vitamin
C, jadi dengan mengkonsumsi ‘Vitacimin’ diharapkan konsumen akan
sembuh. Produk lainnya adalah ‘Tolak Angin’. ‘Tolak angin’ adalah produk
untuk mengobati masuk angin, orang masuk angin dapat disebabkan
salah satunya karena kembung atau terpapar angin malam sehingga
8

angin masuk ke dalam tubuh dan mengakibatkan masuk angin. Dengan
meminum ‘Tolak Angin’ maka angin yang ada dalam tubuh tersebut akan
bertolak keluar sehingga akan sehat kembali. Sedangkan ‘Vision’ adalah
produk tetes mata, vision merupakan kata yang
Inggris

yang

jika

diterjemahkan

dalam

berasal dari bahasa

bahasa

Indonesia

adalah

‘pandangan’. Sehingga orang yang sakit mata atau terpapar debu dengan
meneteskan ‘Vision’ penglihatannya akan kembali normal.
Lain halnya dengan produk deterjen, sabun dan pewangi. Namanama produk tersebut sebagian besar diidentikkan dengan sifat bersih,
seperti ‘Sun-light, So kiln, Vanish’. ‘Sun-light’ diasosiasikan dengan bersih
kinclong, ‘So klin’ berasal dari kata so clean yang artinya ‘sangat bersih’,
dan ‘Vanish’ dalam bahasa Inggrisnya artinya ‘lenyap atau hilang noda
yang ada dipakaiannya’. Sedangkan produk sampo bervariasi mengenai
penyebutan sifat menonjol tersebut ada yang identik dengan ‘bersih’
seperti sampo “ clear, head and houlders’ dan ada juga asosiasi akibat
dari penggunaan sampo tersebut. Seperti ‘rejoice’ yang artiya ‘riang
gembira’. Sedangkanglan

produk parfum seperti ‘Wardah’ berasal dari

bahasa Arab yang artinya ‘bunga mawar’. Bunga awar memiliki sifat
menonjol

anggun,

cantik,

wangi.

Sehingga

konsumen

Wardah

diasosiasikan menjadi anggun, cantik dan wangi.
3. Penyebutan berdasarkan penemu, pabrik pembuatnya atau nama
dalam sejarah
Penyebutan berdasarkan nama orang dinamakan ‘appellativa’.
Dalam penamaan suatu produk kriteria ini menduduki tingkat kedua
setalah penyebutan berdasarkan sifat menonjol. Nama-nama produk yang
didasarkan pada nama penemunya antara lain Es krim wall’s yang dibuat
pertama kali oleh Richard Walls di London, Cokelat Cadbury yang dibuat
oleh John Cadbury di Birmingham Inggris, Pon’s produk kecantikan yang
ditemukan oleh seorang ahli Farmasi di Amerika yang bernama Theron T.
Pond, dan sampo Rudi yang diracik oleh Rudi Hadisuwarno.
Penyebutan berdasarkan sejarah dan nama pembuatnya dapat
ditemuai pada produk-produk seperti Indomie, Milo dan lain sebagainya.
‘Indomie’ adalah produk mie instan yang berasal dari Indonesia, varian
9

rasa dan aroma mie tersebut adalah rasa masakan-masakan yang ada di
Indonesia seperti ‘ayam bawang, soto, pecel dan lain-lain’. ‘Milo’ adalah
produk susu yang namanya diambil dari salah satu atlet Yunani yang
terkenal yang bernama Milo of Croton.
4. Penyebutan berdasarkan bahan
Menurut Muljana (1964:16) di Indonesia tidak banyak ditemukan
transposisi

bahan

terhadap

benda

yang

dibuat

dari

bahan

yang

bersangkutan. Berkaitan dengan pernyataan Muljana telah terbukti pada
data yang ada bahwa produk yang ada di Indonesia sangat sedikit
dibandingkan pemberian nama berdasarkan sifat menonjol dan nama atau
sejarah. Jika ditilik lebih jauh, sebenarnya penyebutan nama berdasarkan
bahan sebagai nama suatu produk sangatlah memberikan keuntungan
pagi produsen karena tanpa memperkenalkan produk para konsumen
secara langsung dapat mengetahui identitas dari produk itu sendiri.
Menurut Hadiwijoyo (1993:14) kesan yang ditangkap seseorang akan
diserap lewat inderanya. Dalam kata lain kesan tersebut adalah kesan
seseorang setelah membaca kata yang merupakan bahan dari produk
tersebut, contohnya ‘Garcia’ yang dijadikan nama tersebut. Sehingga
dengan melihat nama produk tersebut calon konsumen akan langsung
mendapatkan kesan jika produk tersebut alami dan dibuat dari ekstrak
kulit manggis sehingga tidak perlu bertanya-tanya mengenai identitas
produk tersebut maupun kebimbangan dalam membeli produk tersebut
karena bahan-bahannya belum diketahui dengan jelas.
Nama produk yang berdasarkan bahan paling banyak terdapat pada
makanan, sisanya ada pada produk minuman, dan obat. Nama-nama
tersebut dapat berupa nama asli maupun turunan dari nama asli tersebut.
Nama produk tersebut antara lain; Chitato, Cheetos, Potato, Vita coco, Q
Guava, Garcia, Madu Rasa dan lain sebagainya. Meskipun nama tersebut
bukan nama bahan asli adakalanya nama tersebut merupakan turunan
dari bahan tersebut contohnya Vita coco yang turunan dari coconut yang
berarti ‘kelapa’, ‘choki-choki’ yang merupakan turunan dari ‘cokelat’.
5. Penyebutan berdasarkan kombinasi kriteria

10

Penyebutan berdasarkan kombinasi kriteria tidak disebutkan oleh
Muljana, namun penulis menemukan gejala yang ada pada nama produk
tersebut, antara lain produk ‘Pilus Garuda’ yang merupakan gabungan
sifat menonjol dan sejarah, Richeese dan Zuperrkeju yang merupakan
gabungan dari kriteria sifat menonjol dan bahan, Potato stick yang
merupakan gabungan antara sifat menonjol bentuk dan bahan. Selain itu
terdapat pula produk Sariayu Marta Tilar yang pemberian nama tersebut
berasal dari pembuat produk tersebut yakni Marta Tilar, sedangkan kata
‘Sariayu’ memiliki arti ‘wong ayu’ dalam bahasa Indonesianya artinya
‘orang

cantik’.

Sehingga

produk

Sariayu

Marta

Tilar

merupakan

penyebutan gabungan antara nama penemu dan kriteria sifat menonjol
‘wong ayu.
Kesimpulan
Penamaan produk suatu barang merupakan suatu upaya produsen
untuk menarik konsumen. Penamaan tersebut bukanlah semata-mata
nama biasa, namun penamaan tersebut merupakan gabungan dari katakata yang menjadi identitas produk atau benda tersebut. Berdasarkan
analisis data, nama-nama produk di Indonesia yang meliputi produk; (1)
makanan dan snack, (2) produk minuman dan susu, (3) produk obatobatan,(4) produk kecantikan, (5) produk deterjen, sabun dan pewangi
pakaian (6) produk minyak wangi atau parfum memiliki beberapa kriteria
seperti yang disebutkan oleh Muljana.
Berdasarkan penyebutan kriteria Muljana (1964) produk-produk di
Indonesia memiliki 5 kriteria ditambah 1 kriteria yang merupakan
kombinasi dari kriteria-kriteria tersebut. Kriteria produk-produk tersebut
adalah (1) sifat yang menonjol, (2) penemu, pabrik pembuatnya atau
nama dalam sejarah, (3) bahan (4) tiruan bunyi (5) tempat asal dan (6)
kombinasi antara sifat menonjol dengan penemu, pabrik atau nama dalam
sejarah. Kriteria penyebutan berdasarkan sifat menonjol menduduki
peringkat pertama pada produk makanan, minuman, obat, sabun dan
sampo. Sedangkan kriteria berdasarkan penemu, pabrik pembuatan atau
nama

dalam

sejarah

menduduki

peringkat

pertama

pada

produk
11

kecantikan. Selain itu tidak ditemukan kriteria-kriteria seperti ‘Penyebutan
berdasarkan sebagian dari seluruh tanggapan’, ‘Penyebutan berdasarkan
tempat asal’, ‘Penyebutan dalam bidang ilmiah’ dan ‘Penyebutan
berdasarkan kesamaan’.
Referensi
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Hadiwidjoyo, M.1993. Kata dan Makna. Bandung: ITB Bandung.
KBBI online. Diakses pada tanggal 4 Juni 2016, pukul 11.01 WIB.
Lyons, J.1968. Introduction to Theoretical Linguistics. New York. Cambridge
University

Press.

Muljana, S. 1964. Semantik; Ilmu Makna. Jakarta: Djamban.

Referensi mengenai informasi produk
http://agungprie.blogspot.co.id/2011/08/sejarah-ice-cream-walls.html.
Diakses pada tanggal 3 Juni 2016, pukul 11.01 WIB.
http://www.garudafood.com/?page_id=152&lang=IN. Diakses pada
tanggal 3 Juni 2016, pukul 101 WIB.
https://funnfan.wordpress.com/2011/05/07/sejarah-coklat-cadbury/.
Diakses pada tanggal 4 Juni 2016, pukul 12.0 WIB.
http://patisserielunchbox.blogspot.co.id/2011/11/oreo-biscuit-biskuitoreo-asal- mula.html. Diakses pada tanggal 4 Juni 2016, pukul
13.00 WIB.
http://triosemprul.blogspot.co.id/2013/03/rahasia-dibalik-nama-pepsidan-logo.html.

Diakses pada tanggal 4 Juni 2016, pukul 13.15

WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Milo_(minuman). Diakses pada tanggal 2
Juni 2016, pukul 11.00 WIB.
https://ms.wikipedia.org/wiki/Yakult. Diakses pada tanggal 4 Juni 2016,
pukul 10.01 WIB.

12

https://www.brilio.net/news/sejarah-penamaan-brand-brand-terkenaldunia-kamu-mesti-tahu-150907c.html. Diakses pada tanggal 4 Juni
2016, pukul 11.01 WIB.
http://www.ponds.co.id/article/detail/1050266/sejarah-ponds. Diakses
pada tanggal 4 Juni 2016, pukul 11.01 WIB.
http://www.olay.co.id/id-id/olay-heritage/our-history. Diakses pada
tanggal 4 Juni 2016, pukul 11.01 WIB.
https://jualpasjel.wordpress.com/2014/07/25/sejarah-garnier/. Diakses
pada tanggal 3 Juni 2016, pukul 10.01 WIB.
http://www.vaseline.co.id/article/vaselinestory.html. Diakses pada
tanggal 2 Juni 2016, pukul 14.00 WIB.
http://www.vemale.com/brand/13455-nivea-produk-kecantikan-asaljerman.html. Diakses pada tanggal 4 Juni 2016, pukul 11.01 WIB.
http://mylintas.blogspot.co.id/2012/05/sejarah-sabun-lifeboy-wajibtau.html. Diakses pada tanggal 4 Juni 2016, pukul 23.00WIB.
https://kalabang.wordpress.com/2010/10/04/kisah-sukses-marthatilaar/. Diakses pada tanggal 5 Juni 2016, pukul 10.00 WIB.
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/10/biografimooryati-soedibyo-pendiri.html. Diakses pada tanggal 5 Juni 2016,
pukul 12.01 WIB.

DATA
No.
1.
2.
3.

Produk
makanan/snac
k
Chitato
Taro net
Es krim wall’s

TB

ST

SM

4.

Pilus Garuda

+

5.
6.
7.

Richeese
Mie Remez
Cokelat Catburry

+

PPNS

TA

B

BI

K

Referensi sumber data

+
+
+

http://agungprie.blogspot.co
id/2011/08/sejarah-icecream-walls.html
http://www.garudafood.com
?page_id=152&lang=IN

+
+

+
+

https://funnfan.wordpress.co
13

m/2011/05/07/sejarahcoklat-cadbury/
8.
9.

Indomie
Oreo

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

Cheetos
Oring
Sojoy
Chiki balls
Choki-choki
Qtela
Potato
Zuperrkeju
Chocolatos
Good time
Nyam-nyam
Potato Stick
Sukro
Kit Kat
Total

+
+

http://patisserielunchbox.blo
gspot.co.id/2011/11/oreobiscuit-biskuit-oreo-asalmula.html
+

+
+
+
+
+
+
+
+

+
+
+
+

+

+
2

0

+
11

24.
25.
26.
27.

Produk
minuman dan
susu
You C1000
Ekstra Joss
Vita coco
pepsi

28.

milo

29.
30.

Pocari sweat
yakult

+

31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.

Teh kotak
Susu enak
Aqua
Boneto
Energen
Teh pucuk harum
Q Guava
Frutang
Teh botol
Teh Javana

+
+

4

1

9

+
+
+
+

http://triosemprul.blogspot.c
o.id/2013/03/rahasia-dibalik
nama-pepsi-dan-logo.html
https://id.wikipedia.org/wiki/
Milo_(minuman)

+
+

https://ms.wikipedia.org/wik
/Yakult

+
+
+
+
+
+
+
+
14

41.
42.

Dancow
Fanta

Total

43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.

Obat-obatan
Vitacimin
Garcia
Tolak angin
Enervon-C
Promag
Antangin
Gazero
Panadol
Madu Rasa
Diapet
Natur-E
Vision
Vitkids
Scoot’s Emulsion
Hema-viton
Viostin-DS
Madu Enak
Konimag
Betadine
Total

+
+

0

0

10

https://www.brilio.net/news/
ejarah-penamaan-brandbrand-terkenal-dunia-kamumesti-tahu-150907c.html
5

0

0

4

+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
14

+
2

62.

Produk
Kecantikan
Pond’s

+

63.
64.
65.
66.

Sariayu
Mustika Ratu
Wardah
Olay

+
+
+
+

67.

Garnier

+

68.
69.
70.

Clean and Clear
Citra
Viva

0

0

3

http://www.ponds.co.id/artic
e/detail/1050266/sejarahponds

http://www.olay.co.id/idid/olay-heritage/our-history
https://jualpasjel.wordpress.
om/2014/07/25/sejarahgarnier/

+
+

15

71.

Vaseline

+

72.

Nivea

+
0

73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.

84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.

91.

Sabun,
Deterjen,
pewangi
Sun-light
Mamalime
Resik-v
Attack
Total putih
So kiln
Krim ekonomi
Smart
Vanish
Star clean
Pure
Total

0

0

1

9

0

0

0

0

0

+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
11

0

0

0

0

0

Sampo
Head n Shoulder
Clear
Sunsilk
Lifebuoy
Natur
Rejoice
Rudi Shampo
Total

+
+
+
+

Tanjung
mustikaratu

93.
94.

Wardah
Rexona

http://mylintas.blogspot.co.i
/2012/05/sejarah-sabunlifeboy-wajib-tau.html

+
+
0

0

6

Minyak
wangi(parfum)
Sariayu Marta
Tilar

92.

http://www.vaseline.co.id/ar
cle/vaselinestory.html
http://www.vemale.com/bra
d/13455-nivea-produkkecantikan-asal-jerman.htm

+
1

+

+

0

0

0

https://kalabang.wordpress.
om/2010/10/04/kisahsukses-martha-tilaar/
http://biografi-orang-sukses
dunia.blogspot.co.id/2013/1
/biografi-mooryati-soedibyo
pendiri.html

+
+
16

Total

0

0

1

3

0

0

0

0

Singkatan
1. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan tiruan bunyi
:TB
2.Penamaan (Penyebutan) berdasarkan sebagai dari seluruh tanggapan
:ST
3.Penamaan (Penyebutan) berdasarkan sifat menonjol
:SM
4. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan penemu, pabrik pembuatnya atau
nama sejarah
:PPNS
5. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan tempat asal
:TA
6. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan bahan
:B
7. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan dalam bidang ilmiah
:BI
8. Penamaan (Penyebutan) berdasarkan kesamaan
:K

17