ANALISIS PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA S
ANALISIS PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA SISWA
MENGGUNAKAN TEKS NARATIF
MELALUI TEKNIK PEMETAAN CERITA
Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisa peningkatan pemahaman bacaan teks naratif
siswa melalui teknik pemetaan cerita di SMK NEGERI 3 Kota Bengkulu. Penelitian ini dilakukan pada siswa
kelas X, khususnya siswa kelas X KC 1 tahun ajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian. Metode penelitian
yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan daftar pertanyaan untuk wawancara. Teknik untuk
analis data adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa teknik pemetaan cerita dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa. Para siswa mampu
memetakan komponen dasar dari cerita seperti latar, masalah, tujuan, tindakan, dan hasil. Hal ini dapat
membantu siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari teks. Teknik pemetaan cerita menyediakan
struktur dan organisasi sehingga siswa mampu memahami cerita cerita lebih efektif.
Kata Kunci: Teks Naratif, Teknik Pemetaan Cerita
Abstract: This study aimed to describe the process of improving students' reading comprehension of narrative
text through the story mapping technique at SMK Negeri 3 Bengkulu City. This research was conducted on a
class X student, especially students of class X KC 1 2015/2016 academic year as research subjects. The method
used in this research is descriptive qualitative research. Data collection instrument in this study was the
observation sheet and a list of questions for the interview. The technique for analyzing data is data reduction,
data display, and drawing conclusion. The results of this study indicate that the story mapping technique can
improve students' reading comprehension. The students were able to map the basic components of a story like
setting, problems, goals, actions, and results. It can help students in answering the questions from the text. Story
mapping technique provides structure and organization so that students are able to understand the story more
effectively.
Keywords: Narrative Text, Story Mapping Technique
PENDAHULUAN
sebagai kegiatan keterampilan reseptif,
1. Latar Belakang
karena siswa hanya duduk di kursi mereka
Membaca adalah salah satu dari empat
dan
keterampilan
harus
Membaca teks umumnya bercerita tentang
dipelajari oleh siswa ketika belajar bahasa
tujuan untuk memahami ide-ide penulis.
Inggris. Membaca adalah cara untuk
Membaca bukan hanya sebuah proses
mengumpulkan informasi, meningkatkan
mendapatkan makna dari ucapan yang
pengetahuan, menambah pembendaharaan
dilakukan.
kosakata, dan untuk kesenangan/hobi.
keterampilan pengenalan visual kata-kata.
Membaca
berbahasa
adalah
Hal
kata-kata
ini
juga
dalam
teks.
melibatkan
aktif
yang
Pembaca harus menafsirkan apa yang telah
latihan
dan
mereka baca dan pahami dari teks. Dengan
keterampilan "(Moreillon, 2007: 10). Hal
banyak membaca, siswa akan memiliki
ini
memperkaya
pemahaman dan pengetahuan yang lebih
pengetahuan siswa. Membaca ditandai
baik. Melalui membaca, pembaca akan
membutuhkan
berguna
proses
yang
mencari
banyak
untuk
tahu tentang teks, memahami gagasan
membaca teks naratif. Hal itu karena siswa
utama dari teks atau mendapatkan inti dari
mengalami kesulitan dalam mencari atau
bacaan.
mengingat
Selain
itu,
membaca
juga
inti
teks
atau
mungkin
membantu mereka belajar banyak aspek
disebabkan karena mereka tidak memiliki
bahkan dalam keterampilan bahasa lain
teknik untuk menganalisis unsur-unsur
seperti keterampilan menulis, berbicara,
teks naratif dengan mudah. Setiap siswa
dan mendengarkan.
memiliki tingkat kreativitas dan penafsiran
Pemahaman adalah proses aktif. Membaca
yang berbeda. Jadi, mereka membutuhkan
aktif
dengan
bimbingan untuk menuliskan pemahaman
informasi atau menciptakan dialog internal
mereka dengan benar. Siswa harus mampu
dengan
diharapkan
membaca teks dalam bahasa Inggris baik
menjadi aktif terlibat dengan teks untuk
untuk karir mereka, untuk studi, atau
menafsirkan makna. Kendeou, et al (2007:
hanya untuk kesenangan (Harmer (2005:
28) menyatakan bahwa komponen umum
8) di Fauziati (2010: 32).
dalam banyak definisi pemahaman adalah
Ada dua kategori utama dari teks yaitu;
interpretasi dari informasi dalam teks,
sastra
penggunaan
sebelumnya
Anderson, 1997: 1). Selanjutnya, Anderson
untuk menginterpretasikan informasi ini
menyatakan bahwa teks sastra dibuat
dan, pada akhirnya, penafsiran representasi
untuk
yang koheren atau gambar dalam pikiran
imajinasi. Naratif adalah jenis teks sastra
pembaca tentang apa yang ada pada teks.
yang
Hal penting yang dapat Anda lakukan
menggunakan bahasa tertulis. Teks naratif
untuk
bertujuan untuk membangun pandangan
melibatkan
materi.
interaksi
Pembaca
pengetahuan
meningkatkan
pemahaman
dan
faktual
menggambarkan
juga
dari
yang aktif.
menginformasikan
membaca
merupakan
kata
emosi
menceritakan
membaca adalah untuk menjadi pembaca
Pemahaman
(Anderson
yang
dan
cerita
menghibur
pembaca
dan
atau
(Anderson
dan Anderson, 1997: 2-3).
keterampilan penting yang harus dicapai
Teknik menurut Anthony (1993) pada
oleh siswa untuk belajar bahasa Inggris.
Fauziati (2009: 17) adalah "implementasi
Membaca adalah salah satu keterampilan
yang terjadi di kelas, juga trik tertentu,
berbahasa
untuk
strategi, atau penemuan yang digunakan
diajarkan di kelas bahasa. Membaca sangat
untuk mencapai tujuan langsung dan
berpengaruh
bahasa.
teknik harus konsisten dengan metode, dan
Beberapa pemahaman membaca siswa
oleh karena itu harus selaras dengan
tidak bisa mencapai target pengajaran
pendekatan
yang
dalam
dibutuhkan
akuisisi
sebaik
mungkin".
Dalam
teknik
membaca
teks
naratif,
guru
memberikan teks naratif untuk dibaca oleh
Negeri 3 Kota Bengkulu tahun ajaran
2015/2016.
siswa. Setelah itu, guru memastikan bahwa
siswa memahami tentang definisi, fungsi
sosial, dan struktur generik, dan juga fitur
bahasa teks naratif. Kemudian, guru
3. Tujuan Penelitian
menjelaskan teknik pemetaan cerita untuk
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
menganalisis unsur-unsur teks naratif.
dijabaran sebelumnya, tujuan penelitian ini
Akhirnya, guru meminta siswa untuk
adalah untuk mengevaluasi proses belajar-
membaca
dengan
mengajar Bahasa Inggris khususnya dalam
menggunakan teknik pemetaan cerita yang
pengajaran teks naratif di SMK Negeri 3
telah dijelaskan oleh guru.
Kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini
Umumnya, penelitian saat ini dari topik ini
adalah :
teks
adalah untuk
metode
narasi
menganalisis
pengajaran,
dan
pengujian,
pendekatan
1. Untuk
prosedur
mendeskripsikan
bagaimana
pembelajaran
membaca
membaca. Penelitian ini mencoba untuk
menggunakan teknik “story mapping”
menganalisis hasil pemetaan cerita untuk
pada siswa kelas X KC 1 di SMK Negeri
mengembangkan
keterampilan
siswa
dalam membaca teks naratif. Di sini,
peneliti mencoba untuk menganalisis hasil
dari
teknik
diterapkan
pemetaan
dalam
cerita
pembelajaran
yang
teks
3 Kota Bengkulu tahun ajaran 2015/2016.
2. Untuk mengidentifikasi bagaimana hasil
dari penerapan teknik “story mapping”
dalam mengajar pemahaman membaca
teks naratif pada siswa kelas X KC 1 di
SMK Negeri 3 Kota Bengkulu tahun
naratif.
ajaran 2015/2016.
2. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti melakukan
penelitian
deskriptif
mendeskripsikan
pembelajaran
teknik
kualitatif
bagaimana
membaca
“story
untuk
prosedur
menggunakan
mapping”
dan
mengidentifikasi bagaimana hasil dari
penerapan teknik “story mapping” dalam
mengajar
pemahaman
membaca
teks
naratif pada siswa kelas X KC 1 di SMK
TINJUAN PUSTAKA
1. Pengenalan Teks Naratif
Ada dua kategori utama dari teks, sastra
dan faktual. Dalam hal ini, ada berbagai
jenis teks. Setiap jenisnya memiliki cara
yang umum dan biasa dalam penggunaan
bahasa. Dalam tulisan ini, penulis hanya
akan mendiskusikan salah satu teks yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu teks
badan,
naratif.
kekuatan dan kelemahan. Karakter adalah
Teks naratif adalah teks yang menceritakan
bagian paling penting dalam cerita yang
sebuah
akan lebih fokus di dalamnya. Karakterlah
cerita
dan
bertujuan
untuk
menghibur pembaca. Selain itu, tujuan teks
bahkan
kepribadian
termasuk
yang akan memainkan peran cerita.
naratif terutama untuk menginformasikan
peristiwa dalam sebuah cerita secara rinci
Seting/latar
dalam urutan kronologis. Teks narasi bisa
Seting/latar adalah apa yang penulis
berupa imajinasi atau faktual (dongeng,
tuliskan
misteri, fabel, roman, cerita petualangan,
pembaca di mana dan kapan cerita tersebut
mitos dan legenda). Anderson dan Kathy
berlangsung.
menjelaskan berbagai jenis teks naratif;
lokasi (di mana) dan periode/ waktu
yaitu humor, percintaan, kejahatan, fiksi
(kapan)
kehidupan nyata, fiksi sejarah, misteri,
menceritakan
fantasi, fiksi ilmiah, novel buku harian,
realita, fiksi sejarah atau fantasi.
untuk
menjelaskan
Seting/latar
dari
cerita,
kepada
kepada
menjelaskan
apakah
cerita
pembaca
antara
dan petualangan.
Dari penjelasan di atas, dapat dijelaskan
Plot/alur
bahwa teks naratif adalah sebuah cerita
Plot/alur mencakup serangkaian episode
yang terjadi di masa lalu yang fungsi
atau peristiwa yang ditulis oleh penulis
sosialnya
menghibur
untuk menahan perhatian pembaca dan
pembaca. Jenis teks ini ditulis dengan
menciptakan kesenangan tertentu saat
karakteristik dan fitur bahasa tertentu.
cerita
Chatman mengklasifikasikan teks naratif
kejadian awal, mulai dari pengenalan
dalam empat elemen dasar sebagai berikut:
karakter utama dalam rangkaian peristiwa
adalah
untuk
berlangsung.
Plot/alur
berisi
sampai ke pemecahan masalah. Seorang
Karakter
penulis yang baik akan membuat pembaca
Dalam setiap cerita, pasti ada karakter
terbawa dengan plot cerita yang ia tulis.
yang bermain di dalamnya. Ada dua
Penulis akan berpearan sebagai aktor dari
karakter yang ikut andil dalam sebuah
cerita itu sendiri.
cerita. Mereka adalah karakter utama dan
karakter
pendukung.
Karakter
adalah
Kesimpulan
elemen yang paling penting dalam teks
Penulis
naratif. Ini menggambarkan fisik dari
meringkas dan menceritakan solusi dari
karakter seperti usia, berat badan, tinggi
mengakhiri
cerita
dengan
masalah dalam cerita. Bagian terakhir ini
disebut kesimpulan.
a. Orientasi, yang menetapkan adegan
(kapan
dan
di
mana)
dan
memperkenalkan pelaku / karakter
2. Tujuan Teks Naratif
Kebanyakan orang menulis teks naratif
pada dasarnya untuk kesenangan, untuk
mendapatkan dan menarik minat pembaca
ke dalam sebuah cerita. Ini berarti bahwa
mereka ingin menulis jenis cerita yang
menghibur
kepada
atau
bahkan
pembaca
pengalaman
mengajarkan
tentang
penulis.
(siapa).
b. Komplikasi, dimana krisis muncul dan
sesuatu terjadi secara tiba-tiba.
c. Resolusi, ketika krisis teratasi di mana
karakter
akhirnya
yang
memilah
komplikasi.
d. Sebuah kode yang menutup sebuah
cerita (langkah opsional).
refleksi
Anderson
menjelaskan bahwa teks naratif digunakan
untuk menyajikan pandangan dunia yang
menghibur atau menginformasikan kepada
pembaca atau pendengar. Hal ini juga
untuk menghibur pembaca atau pendengar
dengan menghadirkan sebuah cerita. Dari
penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa fungsi sosial teks naratif adalah
untuk mengajarkan sesuatu yang berharga
kepada pembaca atau pendengar. Selain
memberikan hiburan, teks naratif bisa
membuat penonton berpikir tentang suatu
masalah, mengajarkan mereka pelajaran,
4. Fitur-fitur Linguistik
dari Teks
Naratif
Fitur bahasa yang biasanya ditemukan
dalam teks naratif adalah:
a. Karakter khusus
b. Kata-kata waktu yang menghubungkan
peristiwa
untuk
memberitahu
peristiwa terjadi.
c. Kata kerja untuk
saat
menunjukkan
tindakan yang terjadi dalam cerita.
d. Kata-kata
deskriptif
untuk
menggambarkan
karakter
dan
seting/latar.
Fitur bahasa yang ditunjukkan di atas
digunakan oleh narator. Ada beberapa
karakter tertentu dalam setiap cerita.
atau membangkitkan emosi mereka.
Misalnya, dalam kisah Putri Salju, karakter
3. Struktur Skema dari Teks Naratif
Struktur
generik
teks
naratif
adalah
orientasi, komplikasi, urutan kejadian,
resolusi, dan Coda. Struktur generik yang
lebih rinci dari teks naratif telah dijabarkan
oleh Anderson dan Anderson berpendapat
bahwa teks naratif meliputi:
tertentunya adalah Putri Salju. Kata waktu
juga digunakan dalam cerita itu, misalnya
"Suatu hari .....". Fitur-fitur bahasa tersebut
digunakan
untuk
membantu
pembaca
dalam memahami cerita. Dengan bentuk
lampau yang digunakan, para pembaca
akan tahu apa yang terjadi dalam cerita.
Kata hubung yang digunakan juga benar-
penelitian tata bahasa cerita. Jenis tata
benar
bahasa cerita mengacu pada aturan hirarkis
penting
untuk
menggambarkan
karakter dan seting/latar dalam cerita.
atau struktur psikologis yang digunakan
Dari penjelasan di atas, teks naratif
seseorang untuk membuat dan mengingat
memiliki
yang
cerita, kerangka yang mendasari sebuah
Ini
cerita, sehingga bisa dibicarakan. Model
keseluruhan
psikologis pemahaman dan memori ini
cerita ini, juga menjadi ciri khas dari teks
digunakan oleh orang dewasa dan anak-
naratif antara teks-teks lain.
anak untuk mengkodekan dan menyimpan
fitur
diadaptasi
bahasa
dari
menunjukkan
tertentu
sebuah
bagaimana
cerita.
informasi dalam ingatan jangka panjang
5. Metode Pemetaan Cerita
mereka.
Umumnya, target dari kegiatan membaca
Pemetaan cerita terdiri dari dua kata yang
adalah untuk memahami teks. Itulah
berbeda,
sebabnya terkadang siswa yang diajarkan
Berdasarkan Hornby di dalam Oxford
dengan kurang diarahkan oleh guru untuk
Advanced learner’s Dictionary 'cerita'
membuat
pelajaran
adalah deskripsi peristiwa dan orang-orang
sebelumnya dan kemudian menggunakan
dimana penulis atau pembicara telah
keterampilan mereka untuk meningkatkan
membuatnya
pengetahuannya. Idol-Maestas dan Croll
menghibur pembaca atau pendengar.
(1985)
dengan
Cerita juga dianggap sebagai pilihan fiksi
menggunakan pembaca yang diarahkan
untuk menghibur pembaca; sebagai bagian
pada peta cerita prosedur panduan belajar
dari
terstruktur untuk mengambil perhatian
didefinisikan
pembaca
cerita
menjelaskan atau memberikan informasi
(misalnya, pengaturan, masalah, tujuan,
tentang sesuatu, terutama cara tersebut
tindakan) selama membaca.
diatur atau terorganisir. Jadi, jika kata
Salah satu cara mudah untuk membuat
tersebut ditambahkan dengan imbuhan
siswa memahami teks dengan mudah
-ing, menjadi pemetaan, kemudian bisa
adalah dengan menggunakan pemetaan
didefinisikan sebagai sketsa atau gambar
cerita. Sebelum menjelaskan lebih lanjut
yang menunjukkan lokasi atau hubungan
tentang metode pemetaan cerita, kita lebih
antara hal-hal atau tempat. Dengan kata
baik harus tahu terlebih dahulu tentang
lain pemetaan adalah suatu tindakan untuk
asal metode ini. Menurut Pamela J. Farris,
membuat peta/sketsa urutan sebuah cerita.
asal
mereka
berlatih
menunjukkan
terhadap
pemetaan
hal
ini
unsur-unsur
cerita
terletak
dalam
yaitu
pemetaan
dengan
kesenangan.
Di
sebagai
dan
tujuan
sisi
lain,
gambar
cerita.
untuk
peta
untuk
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan
pembaca untuk memahami keseluruhan
bahwa pemetaan cerita adalah representasi
cerita.
grafis atau visual semantik dari sebuah
cerita. Peta tersebut akan menggambarkan
cara untuk memberikan gambaran cerita.
Hal ini dapat terdiri dari informasi singkat
tentang karakter, latar, masalah, tujuan,
6. Tujuan dari Pemetaan Cerita
peristiwa dan resolusi.
Pamela menyatakan bahwa ada beberapa
Ini berarti bahwa pemetaan cerita adalah
tujuan dari pemetaan cerita, diantaranya:
teknik yang digunakan setelah cerita
Menemukan makna dengan gambaran
selesai
mental.
Menghubungkan
dibaca.
Hal
ini
termasuk
mengidentifikasi elemen-elemen utama,
dan mengkategorikan peristiwa utama
secara
berurutan.
grafis
sering
menggambarkan
Sebuah representasi
digunakan
struktur
dan
untuk
urutan
kejadian suatu cerita. Pemetaan cerita juga
dapat disebut sebagai pemetaan kata atau
pemetaan ide. Pemetaan cerita adalah
strategi
yang
dirancang
untuk
menunjukkan bagaimana konsep atau katakata kunci dari sebuah cerita yang
berhubungan satu sama lain. Hasilnya
ditunjukkan melalui representasi grafis.
pengalaman
masa
lalu dengan kata-kata dan ide-ide yang
ada di dalam teks.
Memungkinkan
pembaca
untuk
menciptakan gambaran mental dari
kata-kata yang ada di dalam teks.
Memungkinkan
pembaca
untuk
menempatkan dirinya di dalam cerita.
Memperkuat hubungan pembaca ke
teks.
Merangsang pemikiran imajinatif.
Membawa
kesenangan
untuk
membaca.
Meningkatkan
keterlibatan
dengan
teks.
Jadi, seluruh cerita akan ditampilkan di
Berdasarkan tujuan di atas itu berarti
akhir secara sistematis.
bahwa fungsi metode pemetaan cerita
Berdasarkan konsep dari beberapa ahli di
diharapkan
atas, dapat disimpulkan bahwa metode
membantu
pemetaan cerita merupakan cara untuk
pemahaman yang baik dari cerita atau teks
memahami cerita dengan menggambarkan
dan memahami keseluruhan makna dari
ke
seluruh isi teks.
bagan
berbentuk
peta.
Hal
ini
menggambarkan bagaimana isi sebuah
cerita. Beberapa petunjuk cerita yang
terdapat di peta, sehingga memandu
bisa
memfasilitasi
siswa
dan
mendapatkan
7.
Teknik
Menggunakan
Metode
Pemetaan Cerita
Sebelum menerapkan metode ini, guru
sebaiknya
bagaimana
mengetahui
cara
menggunakannya.
dengan
baik
menerapkan
dan
Langkah-langkah
berikut adalah prosedur umum untuk
diikuti ketika mempersiapkan pemetaan
cerita dasar:
tambahkan informasi yang relevan dari
daftar ringkasan.
e. Tinjau kembali grafik semantik atau
peta cerita di akhir untuk kelengkapan.
Langkah-langkah
diantaranya
prosedur
yang
dilakukan
memeriksa
bagaimana
kembali
menerapkan
metode pemetaan cerita secara teoritis.
8. Kelebihan dan kekurangan dari
a. Baca ceritanya. Menulis ringkasan
dimulai dari gagasan utama, peristiwa
penting, dan karakter yang membentuk
alur cerita.
b. Tempatkan judul, tema, atau topik dari
cerita di tengah peta cerita grafis dalam
kotak dominan atau di bagian atas
grafik semantik.
c. Gambarkan
hubungan
Metode Pemetaan Cerita
Dalam setiap teknik atau metode, pasti
memiliki
beberapa
kelebihan
dan
kekurangan, dan pemetaan cerita juga
seperti itu. Dari kelebihannya, metode ini
bisa membantu siswa dan juga guru.
Dalam
bukunya,
Pamela
menyatakan
yang
bahwa ketika diciptakan sebagai bagian
memproyeksikan secara simetris dari
dari proses persiapan pelajaran membaca,
pusat peta untuk menjelaskan peristiwa
guru menjadi lebih terlibat dalam berpikir
besar dari alur cerita. Lampirkan
tentang
potongan terkait atau informasi tingkat
ajarkan dan bagaimana setiap bagian dari
kedua dari daftar ringkasan untuk
cerita berkaitan dengan bagian yang lain.
hubungan ini dalam urutan kronologis,
Ini berarti bahwa menyelesaikan grafik
bergerak searah jarum jam di sekitar
peta cerita membantu siswa untuk fokus
pusat peta. Grafik yang dibuat secara
pada
semantik hanya terdiri dari unsur-unsur
pengajaran
cerita,
hasilnya
sehingga
informasi
yang
ditransfer sesuai dengan isi cerita.
d. Gambarkan hubungan tambahan yang
memproyeksikan secara simetris dari
setiap
kotak
sekunder
untuk
mengakomodasi rincian penting yang
terkait dengan alur peristiwa penting,
struktur
pelajaran,
yang
adalah
cerita
yang
mereka
mengarahkan
lebih
terarah,
kualitas
ke
dan
pengalaman
belajar yang lebih baik bagi para siswa.
Jadi, target pembelajaran akan lebih dekat
untuk dicapai secara sempurna.
Selain
hal
di
atas,
ada
beberapa
keuntungan dari pemetaan cerita untuk
siswa, diantaranya :
a. Siswa akan lebih mudah memahami
bagaimana
cerita.
b. Dengan
potongan-potongan
alur
mengajar teks naratif membutuhkan
waktu yang lebih lama daripada tanpa
pemetaan,
siswa
dapat
menyimpan beberapa informasi dari
cerita dalam skema pribadi mereka.
c. Memudahkan siswa untuk mengingat
unsur cerita yang lebih lengkap.
d. Meningkatkan kemampuan siswa
untuk
b. Menerapkan pemetaan cerita dalam
menafsirkan
cerita
dengan
memvisualisasikan karakter, peristiwa
dan pengaturan cerita.
e. Meningkatkan pemahaman
dalam
menyeleksi
mengorganisir
dan
siswa
dengan
menentukan
karakter cerita dan peristiwa itu saling
untuk mengajar setiap saat.
9. Pengajaran Teks Naratif Dengan
Menggunakan Metode Pemetaan Cerita
Jeanne M. Batu menyarankan untuk
memberikan
kepada
siswa
gambaran
siswa mulai membuat peta cerita mereka
sendiri. Menggunakan pemetaan cerita
dalam mengajar teks naratif, ada beberapa
langkah yang harus dilakukan oleh guru
secara sistematis. Pamela mengatakan
dengan jelas tentang langkah-langkah ini,
berkaitan.
g. Mengembangkan
kepekaan
cerita
membantunya
yang
siswa
saat
akan
diantaranya:
akan
bercerita,
menceritakan kembali dan menulis.
h. Pengetahuan siswa secara terus
menerus
itu, metode ini tidak dapat digunakan
tentang apa yang diharapkan sebelum
peristiwa utama dalam cerita.
f. Meningkatkan kesadaran siswa bahwa
terhadap
menggunakan metode ini. Oleh karena
diterapkan
ketika
mereka memprediksi apa yang akan
terjadi selanjutnya di satu cerita satu
demi satu.
Langkah 1
Memperkenalkan kepada siswa konsep
pemetaan
cerita
bersama
dengan
manfaatnya bagi siswa. Beritahu siswa
bahwa pemetaan cerita akan membantu
untuk
mengembangkan
pemahaman
bacaan cerita. Buat mereka yakin bahwa
Di sisi lain, pemetaan cerita juga memiliki
beberapa kelemahan, yaitu :
a. Pemetaan
cerita
dengan menggunakan pemetaan cerita
akan memberikan pemahaman yang lebih
hanya
dapat
tentang teks naratif.
diterapkan untuk jenis teks tertentu,
seperti
teks
naratif,
kemudian
pemetaan cerita ini dapat diterapkan
pada
cerita,
pendek.
terutama
teks
cerita
Langkah 2
Menjelaskan
komponen
utama
dari
pemetaan cerita melalui identifikasi cerita
tentang cara untuk mengetahui judul, tema
cerita,
karakter
penting
dan
ciri-ciri
kata
kunci
sementara
guru
masih
kepribadian karakter cerita secara spesifik,
menanyakan hal-hal seperti 'siapa yang
setelah itu mengidentifikasi orientasi atau
merupakan karakter utama? Apa yang
pengembangan alur yang signifikan. Hal
disukainya? Di mana cerita berlangsung?
ini
urutan
Apa masalah yang terjadi? Bagaimana
tindakan, upaya karakter dalam mengatasi
akhir dari cerita ini? Setelah itu berikan
masalah, kemudian cara
beberapa komentar kepada siswa untuk
dilakukan
solusi
dalam
untuk
melihat
mendapatkan
menyelesaikan
masalah.
secara
tepat
mengidentifikasi
elemen
Seorang guru perlu memberikan instruksi
pemetaan cerita. Dan kemudian evaluasi
interaktif untuk setiap komponen cerita
jawaban
secara jelas. Berikan kesempatan kepada
memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang
siswa untuk bertanya sebelum atau setelah
tepat.
membaca
cerita
untuk
untuk
memastikan
mereka
membangun
motivasi mereka atau untuk memeriksa
Langkah 5
pemahaman
siswa
Mintalah siswa melalui cerita yang dipilih
membaca sebuah cerita, biarkan mereka
dan selesaikan lembar kerja peta cerita
mengisi bagian dari lembar kerja peta
siswa setelah siswa menggunakan teknik
cerita. Pastikan bahwa semua komponen
pemetaan cerita secara mandiri. Dan
dari bentuk pemetaan cerita didefinisikan
kemudian, cek respon siswa dan berbagi
oleh siswa.
secara individual dengan para siswa yang
mereka.
Setelah
membutuhkan bimbingan tambahan dan
Langkah 3
Mengarahkan
dukunglah mereka.
mereka
ketika
siswa
melakukan kesalahan membaca ulang
Langkah 6
cerita menggunakan pertanyaan bimbingan
Siapkan beberapa latihan dan berikan
bahkan
membantu
kepada siswa sebagai bahan evaluasi. Hal
mereka mengerti dengan respon yang
ini akan mengukur pemahaman siswa
tepat, untuk membuat siswa mendapatkan
tentang cerita. Hal ini dilakukan secara
fokus pada target membaca.
individual melalui cara mengambil skor
pemodelan
untuk
harian siswa. Berdasarkan pernyataan Joy
Langkah 4
dalam bukunya bahwa berbagai macam
Meminta siswa untuk membaca secara
representasi grafis juga telah berhasil
mandiri. Dorong mereka untuk menulis
digunakan pada siswa yang belajar Bahasa
jawaban dengan hanya menggunakan kata-
Inggris sebagai bahasa kedua.
METODE PENELITIAN
Dalam
penelitian
menggunakan
2. Wawancara
ini,
penelitian
peneliti
deskriptif
Peneliti
mengumpulkan
data
dengan
melakukan wawancara. Peneliti mendaftar
kualitatif. Penelitian deskriptif memakai
pertanyaan
teknik
digunakan
digunakan untuk mengidentifikasi hasil
untuk menentukan, menggambarkan, atau
dari masalah penelitian. Hasilnya juga
menjabarkan fenomena yang terjadi secara
digunakan untuk mengukur kemampuan
alami tanpa manipulasi eksperimental.
pemahaman siswa dalam keterampilan
Penelitian
membaca bahasa Inggris.
pengumpulan
deskriptif
yang
digunakan
untuk
yang
jawabannya
dapat
menetapkan adanya fenomena dengan
Peneliti menganalisis data menggunakan
menjabarkannya secara eksplisit. Objek
tiga
penelitian ini terbatas pada guru dan siswa
menganalisis data yaitu; reduksi data,
kelas X KC 1 SMK Negeri 3 Kota
display data, dan menarik kesimpulan atau
Bengkulu tahun ajaran 2015/2016. Objek
verifikasi.
langkah
dari
teknik
untuk
penelitian ini adalah hasil dari penggunaan
teknik pemetaan cerita dalam keterampilan
1. Reduksi Data
membaca teks naratif siswa kelas X KC 1
Ada banyak data yang telah dikumpulkan,
di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu tahun
sehingga peneliti perlu untuk mengurangi
ajaran 2015/2016. Data dari penelitian ini
data untuk mendapatkan gambaran yang
adalah seluruh informasi kegiatan siswa
lebih jelas dan untuk membuatnya lebih
yang peneliti ambil dari catatan lapangan
mudah untuk dianalisis. Langkah reduksi
pada saat pengamatan. Ada tiga sumber
data
data, yang acara, informan, dan dokumen.
pertemuan umum proses belajar mengajar
Peneliti
yang dilakukan oleh guru dan peserta
menggunakan
instrumen
pengumpulan data yaitu; (1) Observasi, (2)
adalah
membuat
catatan
pada
didik.
Wawancara
2. Tampilan Data
1. Observasi
Secara narasi, peneliti menampilkan data,
Observasi adalah metode pengumpulan
karena lebih mudah untuk memahami apa
data menggunakan observasi dengan objek
yang terjadi dan merencanakan kerja
penelitian yaitu siswa kelas X KC 1 dan
selanjutnya berdasarkan pada hal-hal yang
guru bahasa Inggris SMK Negeri 3 Kota
dipahami.
Bengkulu tahun akademik 2015/2016.
peneliti mencoba untuk menggambarkan
Setelah
data
ditampilkan,
dan membahas temuan peneliti dalam
memberitahu siswa bahwa pemetaan
bentuk klasifikasi yang sistematis.
cerita
menarik
membantu
dalam
memahami teks narasi.
b. Menjelaskan struktur generik teks
3. Menarik Kesimpulan
Peneliti
akan
kesimpulan
tentang
proses dan aktivitas membaca belajarmengajar, dan teknik pemetaan cerita yang
naratif yang akan menjadi komponen
peta cerita. Komponen teks naratif
diantarany judul, latar (di mana dan
kapan),
diterapkan oleh guru.
karakter
utama,
masalah,
peristiwa, dan resolusi.
c. Guru meminta siswa untuk membaca
HASIL PENELITIAN DAN
cerita yang diberikan kepada mereka.
d. Guru menekankan beberapa poin dari
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
pengajaran
adalah
membaca
prosedur
isi cerita yang penting untuk dipahami
dengan
oleh siswa.
e. Guru meminta siswa untuk mengisi
menggunakan teknik pemetaan cerita dan
identifikasi hasil menggunakan pemetaan
cerita
dalam
pengajaran
pemahaman
membaca teks naratif kepada siswa kelas
X KC 1 SMK Negeri 3 Kota Bengkulu
tahun ajaran 2015/2016.
lembar kerja peta cerita.
f. Guru
menuntun
mereka
untuk
menemukan kesalahan mereka agar
siswa akan membaca cerita lagi dan
memperbaiki kesalahan mereka. Guru
menggunakan
pertanyaan
langsung
untuk membuat mereka fokus pada
1. Hasil Penelitian
dalam
target bacaan.
g. Setelah mengisi peta cerita, guru dan
pengajaran membaca teks naratif yang
siswa mendiskusikan lembar kerja.
dilakukan dari bulan Januari sampai
Guru
dengan April, peneliti menemukan bahwa
membacanya sementara guru masih
proses belajar-mengajar di kelas X KC 1
mempertanyakan tentang unsur-unsur
SMK Negeri 3 Kota Bengkulu tahun
pemetaan cerita. Guru memberikan
ajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori
umpan
Berdasarkan
pengamatan
baik.
Peneliti menyimpulkan bahwa prosedur
pengajaran
membaca
menggunakan
pemetaan cerita adalah sebagai berikut:
a.
Memperkenalkan
pemetaan
dan
konsep
cerita
manfaatnya.
Guru
meminta
balik
dan
siswa
evaluasi
untuk
untuk
jawaban mereka.
h. Guru memberikan beberapa latihan
untuk
siswa.
mengevaluasi
Hal
individual
ini
untuk
harian siswa.
pemahaman
dilakukan
mengambil
secara
nilai
proses
belajar-mengajar.
Berdasarkan observasi dan wawancara,
memberikan
peneliti
pertemuan dan membuat mereka lebih
menemukan
pemetaan
positif
cerita
untuk
bahwa
teknik
memberikan
dampak
baru
di
setiap
tertarik untuk mengetahui cerita baru.
pengajaran
Membandingkan hasil pre-test dan post-
membaca teks naratif. Teknik pemetaan
test yang telah dilakukan oleh guru,
cerita terdiri dari peta struktur teks naratif
peneliti
yang
signifikan antara nilai mereka. Dalam pre-
akan
keberhasilan
cerita
Guru
membantu
siswa
untuk
menemukan
perbedaan
yang
memahami isi teks naratif dengan mudah.
test dilakukan oleh guru secara lisan,
Hasil
bahwa
peneliti menemukan bahwa kemampuan
dapat
membaca teks naratif siswa menurun. Hal
meningkatkan pemahaman siswa. Semua
ini dapat dilihat dari jawaban mereka
siswa
pertanyaan-
terhadap pertanyaan guru tentang isi teks
pertanyaan dari teks yang sangat baik. Hal
naratif. Ada banyak siswa tidak tahu
ini menunjukkan bahwa siswa dapat
jawaban yang benar. Sementara di pos-tes,
menggunakan
dalam
siswa mampu memahami isi teks naratif.
membaca teks naratif. Dari wawancara,
Mereka juga mampu menganalisis struktur
mereka juga mengatakan bahwa teknik
teks naratif dengan menggunakan teknik
pemetaan
pemetaan
penelitian
teknik
menunjukkan
pemetaan
bisa
cerita
menjawab
pemetaan
cerita
cerita
membantu
mereka
cerita.
Hasil
penelitian
ada
signifikansi
setelah
membaca
mengingat isi penting dari teks naratif.
menunjukkan
bahwa
Para siswa dapat menganalisis struktur
sebelum
generik teks. Hal ini digunakan sebagai
keterampilan pemahaman menggunakan
teknik untuk memahami teks yang cocok
teknik pemetaan cerita. Dalam pertemuan
dengan teknik pemetaan cerita. Hal ini
terakhir
dikarenakan teknik pemetaan cerita yang
menikmati
terdiri dari peta struktur generik teks
Mereka tampak lebih percaya diri untuk
naratif.
melakukan tugas sendiri.
dan
menunjukkan
pelajaran
bahwa
yang
siswa
diikutinya.
Selain itu, para siswa lebih tertarik untuk
bergabung
dalam
kegiatan
belajar-
2. Diskusi dan Pembahasan
mengajar karena mereka mempelajari
Ada beberapa langkah dalam prosedur
pelajaran favorit mereka, yaitu cerita.
pengajaran
Mereka termotivasi untuk mengetahui
menggunakan peta cerita. Dalam proses
cerita dari teks tentang siapa dan apa yang
pra-membaca, guru memperkenalkan dan
terjadi. Mereka menjadi lebih aktif dalam
menjelaskan tentang konsep pemetaan
membaca
narasi
teks
cerita dan struktur generik teks naratif.
sebagai teknik dalam mengajar membaca
Kemudian,
sementara
dapat membantu siswa memahami teks
membaca, guru meminta mereka untuk
narasi dengan mudah. Peningkatan siswa
membaca teks dan isi lembar kerja. Lalu,
selama proses belajar mengajar adalah
dalam
guru
mereka mampu mengidentifikasi struktur
membuat diskusi dan evaluasi latihan
generik teks naratif, mereka mampu
siswa. Guru juga memberikan beberapa
menggunakan
latihan pilihan di akhir semua pertemuan
dalam teks bacaan naratif, dan pemahaman
untuk memeriksa pemahaman mereka
siswa meningkat setiap pertemuan.
tentang teks.
Pertanyaan penelitian ini terjawab sesuai
Berdasarkan pengamatan proses dalam
dengan
teks pengajaran membaca teks naratif, ada
peningkatan yang signifikan pada siswa
beberapa hasil dari teknik pemetaan cerita
kelas X KC 1 SMK Negeri 3 Kota
sebagai berikut:
Bengkulu tahun ajaran 2015/2016 dalam
a. Hasil proses belajar-mengajar teks
memahami teks-teks naratif menggunakan
dalam
proses
naratif
yang
proses
pasca-membaca,
lebih
baik
teknik
temuan
pemetaan
penelitian.
cerita
Ada
karena
teknik pemetaan cerita. Setelah melakukan
pemahaman siswa telah meningkat
strategi pemetaan cerita dalam beberapa
dengan baik.
b. Mereka mampu menggunakan teknik
tahap, nilai siswa meningkat berdasarkan
pemetaan cerita dalam membaca teks
naratif
yang
terdiri
dari
struktur
generik teks naratif.
c. Para siswa lebih termotivasi untuk
belajar. Mereka lebih aktif dan tertarik
pada proses belajar-mengajar
d. Ada
peningkatan
keterampilan
tes yang diberikan. Tingkat kemampuan
siswa meningkat dari tingkat rendah
menuju tingkat yang sangat baik.
Teknik pemetaan cerita membantu siswa
dalam memvisualisasikan teks naratif. Hal
ini dikarenakan siswa harus menganalisa
setiap bagian dari cerita dan menceritakan
membaca teks naratif siswa. Hal ini
bagaimana isi cerita saling berhubungan
dapat dilihat dari latihan, hasil tes, dan
satu sama lain. Teknik pemetaan cerita
kesenangan mereka untuk mengikuti
meningkatkan kemampuan siswa karena
proses belajar-mengajar.
memudahkan
keseluruhan
siswa
memahami
cerita
KESIMPULAN DAN SARAN
menghubungkan
1. Kesimpulan
komponen cerita dengan komponen lain.
Hasil
penelitian
penggunaan
menunjukkan
teknik
pemetaan
setiap
dengan
bagian
dari
bahwa
Para siswa diperkenalkan dengan bagian
cerita
penting dari cerita untuk membuat mereka
memahami teks dengan mudah. Mereka
Macmillan
Education
Australia.
juga dapat memahami pelajaran apa yang
Anonymous.Dietsch, B. M. (2003).
mereka dapatkan dari teks.
Berdasarkan
hasil
dapat
Anderson, Mark and Kathy Anderson.
disimpulkan bahwa teknik pemetaan cerita
(1997) Text Types in English 3. South
adalah
Yarra: Macmillan, 2003.
teknik
meningkatkan
diskusi,
yang
tepat
keterampilan
dalam
membaca
siswa.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi/
Ary, Donald. Introduction to Research in
saran yang ditawarkan yaitu menyarankan
Education. DeKalb: Library of Congress
guru Bahasa Inggris untuk menggunakan
Cataloging, 1979.
strategi pemetaan cerita dalam memahami
Chatman, S., and B. Attebery. Reading
teks-teks
Narrative Fiction. New York: McMillan,
naratif
meningkatkan
karena
dapat
siswa
dalam
minat
1993.
memahami teks-teks naratif. Pemetaan
Davis, Zephaniah T. The Journal of
cerita terdiri dari bagian penting dari cerita
Educational
yang
Prereading
memudahkan
memahami
siswa
teks-teks.
Dan
dalam
kemudian,
untuk peneliti lain disarankan untuk
melakukan
penelitian
Research:
Effects
of
Story Mapping on Elementary
Readers' Comprehension. Sacramento:
mengenai
California State University, 1994.
penggunaan teknik pemetaan cerita dalam
Freeman, Diana Larsen. Techniques and
kemampuan
Principles in Language Teaching. New
bahasa
lain
seperti
mendengarkan, menulis, dan berbicara.
York: Oxford University Press.
Dan yang terakhir, disarankan agar guru
2000.
bisa
Gay, L. R.
memberikan
penghargaan
atas
Educational Research. New
prestasi siswa yang dapat meningkatkan
Jersey: Prentice-Hall, 1996.
motivasi mereka untuk belajar lebih
Harmer, Jeremy. The Practice of English
banyak.
language Teaching. New York: Longman,
1983.
REFERENSI
Hornby A. S. Oxford Advanced Learner's
Anderson, Mark. Anderson, Kathy. (1997).
Dictionary of Current English. New
Text Type in English 2. South Yarra:
York: Oxford University Press,
2003.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor:
Gralia Indonesia, 2005.
MENGGUNAKAN TEKS NARATIF
MELALUI TEKNIK PEMETAAN CERITA
Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisa peningkatan pemahaman bacaan teks naratif
siswa melalui teknik pemetaan cerita di SMK NEGERI 3 Kota Bengkulu. Penelitian ini dilakukan pada siswa
kelas X, khususnya siswa kelas X KC 1 tahun ajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian. Metode penelitian
yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan daftar pertanyaan untuk wawancara. Teknik untuk
analis data adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa teknik pemetaan cerita dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa. Para siswa mampu
memetakan komponen dasar dari cerita seperti latar, masalah, tujuan, tindakan, dan hasil. Hal ini dapat
membantu siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari teks. Teknik pemetaan cerita menyediakan
struktur dan organisasi sehingga siswa mampu memahami cerita cerita lebih efektif.
Kata Kunci: Teks Naratif, Teknik Pemetaan Cerita
Abstract: This study aimed to describe the process of improving students' reading comprehension of narrative
text through the story mapping technique at SMK Negeri 3 Bengkulu City. This research was conducted on a
class X student, especially students of class X KC 1 2015/2016 academic year as research subjects. The method
used in this research is descriptive qualitative research. Data collection instrument in this study was the
observation sheet and a list of questions for the interview. The technique for analyzing data is data reduction,
data display, and drawing conclusion. The results of this study indicate that the story mapping technique can
improve students' reading comprehension. The students were able to map the basic components of a story like
setting, problems, goals, actions, and results. It can help students in answering the questions from the text. Story
mapping technique provides structure and organization so that students are able to understand the story more
effectively.
Keywords: Narrative Text, Story Mapping Technique
PENDAHULUAN
sebagai kegiatan keterampilan reseptif,
1. Latar Belakang
karena siswa hanya duduk di kursi mereka
Membaca adalah salah satu dari empat
dan
keterampilan
harus
Membaca teks umumnya bercerita tentang
dipelajari oleh siswa ketika belajar bahasa
tujuan untuk memahami ide-ide penulis.
Inggris. Membaca adalah cara untuk
Membaca bukan hanya sebuah proses
mengumpulkan informasi, meningkatkan
mendapatkan makna dari ucapan yang
pengetahuan, menambah pembendaharaan
dilakukan.
kosakata, dan untuk kesenangan/hobi.
keterampilan pengenalan visual kata-kata.
Membaca
berbahasa
adalah
Hal
kata-kata
ini
juga
dalam
teks.
melibatkan
aktif
yang
Pembaca harus menafsirkan apa yang telah
latihan
dan
mereka baca dan pahami dari teks. Dengan
keterampilan "(Moreillon, 2007: 10). Hal
banyak membaca, siswa akan memiliki
ini
memperkaya
pemahaman dan pengetahuan yang lebih
pengetahuan siswa. Membaca ditandai
baik. Melalui membaca, pembaca akan
membutuhkan
berguna
proses
yang
mencari
banyak
untuk
tahu tentang teks, memahami gagasan
membaca teks naratif. Hal itu karena siswa
utama dari teks atau mendapatkan inti dari
mengalami kesulitan dalam mencari atau
bacaan.
mengingat
Selain
itu,
membaca
juga
inti
teks
atau
mungkin
membantu mereka belajar banyak aspek
disebabkan karena mereka tidak memiliki
bahkan dalam keterampilan bahasa lain
teknik untuk menganalisis unsur-unsur
seperti keterampilan menulis, berbicara,
teks naratif dengan mudah. Setiap siswa
dan mendengarkan.
memiliki tingkat kreativitas dan penafsiran
Pemahaman adalah proses aktif. Membaca
yang berbeda. Jadi, mereka membutuhkan
aktif
dengan
bimbingan untuk menuliskan pemahaman
informasi atau menciptakan dialog internal
mereka dengan benar. Siswa harus mampu
dengan
diharapkan
membaca teks dalam bahasa Inggris baik
menjadi aktif terlibat dengan teks untuk
untuk karir mereka, untuk studi, atau
menafsirkan makna. Kendeou, et al (2007:
hanya untuk kesenangan (Harmer (2005:
28) menyatakan bahwa komponen umum
8) di Fauziati (2010: 32).
dalam banyak definisi pemahaman adalah
Ada dua kategori utama dari teks yaitu;
interpretasi dari informasi dalam teks,
sastra
penggunaan
sebelumnya
Anderson, 1997: 1). Selanjutnya, Anderson
untuk menginterpretasikan informasi ini
menyatakan bahwa teks sastra dibuat
dan, pada akhirnya, penafsiran representasi
untuk
yang koheren atau gambar dalam pikiran
imajinasi. Naratif adalah jenis teks sastra
pembaca tentang apa yang ada pada teks.
yang
Hal penting yang dapat Anda lakukan
menggunakan bahasa tertulis. Teks naratif
untuk
bertujuan untuk membangun pandangan
melibatkan
materi.
interaksi
Pembaca
pengetahuan
meningkatkan
pemahaman
dan
faktual
menggambarkan
juga
dari
yang aktif.
menginformasikan
membaca
merupakan
kata
emosi
menceritakan
membaca adalah untuk menjadi pembaca
Pemahaman
(Anderson
yang
dan
cerita
menghibur
pembaca
dan
atau
(Anderson
dan Anderson, 1997: 2-3).
keterampilan penting yang harus dicapai
Teknik menurut Anthony (1993) pada
oleh siswa untuk belajar bahasa Inggris.
Fauziati (2009: 17) adalah "implementasi
Membaca adalah salah satu keterampilan
yang terjadi di kelas, juga trik tertentu,
berbahasa
untuk
strategi, atau penemuan yang digunakan
diajarkan di kelas bahasa. Membaca sangat
untuk mencapai tujuan langsung dan
berpengaruh
bahasa.
teknik harus konsisten dengan metode, dan
Beberapa pemahaman membaca siswa
oleh karena itu harus selaras dengan
tidak bisa mencapai target pengajaran
pendekatan
yang
dalam
dibutuhkan
akuisisi
sebaik
mungkin".
Dalam
teknik
membaca
teks
naratif,
guru
memberikan teks naratif untuk dibaca oleh
Negeri 3 Kota Bengkulu tahun ajaran
2015/2016.
siswa. Setelah itu, guru memastikan bahwa
siswa memahami tentang definisi, fungsi
sosial, dan struktur generik, dan juga fitur
bahasa teks naratif. Kemudian, guru
3. Tujuan Penelitian
menjelaskan teknik pemetaan cerita untuk
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
menganalisis unsur-unsur teks naratif.
dijabaran sebelumnya, tujuan penelitian ini
Akhirnya, guru meminta siswa untuk
adalah untuk mengevaluasi proses belajar-
membaca
dengan
mengajar Bahasa Inggris khususnya dalam
menggunakan teknik pemetaan cerita yang
pengajaran teks naratif di SMK Negeri 3
telah dijelaskan oleh guru.
Kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini
Umumnya, penelitian saat ini dari topik ini
adalah :
teks
adalah untuk
metode
narasi
menganalisis
pengajaran,
dan
pengujian,
pendekatan
1. Untuk
prosedur
mendeskripsikan
bagaimana
pembelajaran
membaca
membaca. Penelitian ini mencoba untuk
menggunakan teknik “story mapping”
menganalisis hasil pemetaan cerita untuk
pada siswa kelas X KC 1 di SMK Negeri
mengembangkan
keterampilan
siswa
dalam membaca teks naratif. Di sini,
peneliti mencoba untuk menganalisis hasil
dari
teknik
diterapkan
pemetaan
dalam
cerita
pembelajaran
yang
teks
3 Kota Bengkulu tahun ajaran 2015/2016.
2. Untuk mengidentifikasi bagaimana hasil
dari penerapan teknik “story mapping”
dalam mengajar pemahaman membaca
teks naratif pada siswa kelas X KC 1 di
SMK Negeri 3 Kota Bengkulu tahun
naratif.
ajaran 2015/2016.
2. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti melakukan
penelitian
deskriptif
mendeskripsikan
pembelajaran
teknik
kualitatif
bagaimana
membaca
“story
untuk
prosedur
menggunakan
mapping”
dan
mengidentifikasi bagaimana hasil dari
penerapan teknik “story mapping” dalam
mengajar
pemahaman
membaca
teks
naratif pada siswa kelas X KC 1 di SMK
TINJUAN PUSTAKA
1. Pengenalan Teks Naratif
Ada dua kategori utama dari teks, sastra
dan faktual. Dalam hal ini, ada berbagai
jenis teks. Setiap jenisnya memiliki cara
yang umum dan biasa dalam penggunaan
bahasa. Dalam tulisan ini, penulis hanya
akan mendiskusikan salah satu teks yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu teks
badan,
naratif.
kekuatan dan kelemahan. Karakter adalah
Teks naratif adalah teks yang menceritakan
bagian paling penting dalam cerita yang
sebuah
akan lebih fokus di dalamnya. Karakterlah
cerita
dan
bertujuan
untuk
menghibur pembaca. Selain itu, tujuan teks
bahkan
kepribadian
termasuk
yang akan memainkan peran cerita.
naratif terutama untuk menginformasikan
peristiwa dalam sebuah cerita secara rinci
Seting/latar
dalam urutan kronologis. Teks narasi bisa
Seting/latar adalah apa yang penulis
berupa imajinasi atau faktual (dongeng,
tuliskan
misteri, fabel, roman, cerita petualangan,
pembaca di mana dan kapan cerita tersebut
mitos dan legenda). Anderson dan Kathy
berlangsung.
menjelaskan berbagai jenis teks naratif;
lokasi (di mana) dan periode/ waktu
yaitu humor, percintaan, kejahatan, fiksi
(kapan)
kehidupan nyata, fiksi sejarah, misteri,
menceritakan
fantasi, fiksi ilmiah, novel buku harian,
realita, fiksi sejarah atau fantasi.
untuk
menjelaskan
Seting/latar
dari
cerita,
kepada
kepada
menjelaskan
apakah
cerita
pembaca
antara
dan petualangan.
Dari penjelasan di atas, dapat dijelaskan
Plot/alur
bahwa teks naratif adalah sebuah cerita
Plot/alur mencakup serangkaian episode
yang terjadi di masa lalu yang fungsi
atau peristiwa yang ditulis oleh penulis
sosialnya
menghibur
untuk menahan perhatian pembaca dan
pembaca. Jenis teks ini ditulis dengan
menciptakan kesenangan tertentu saat
karakteristik dan fitur bahasa tertentu.
cerita
Chatman mengklasifikasikan teks naratif
kejadian awal, mulai dari pengenalan
dalam empat elemen dasar sebagai berikut:
karakter utama dalam rangkaian peristiwa
adalah
untuk
berlangsung.
Plot/alur
berisi
sampai ke pemecahan masalah. Seorang
Karakter
penulis yang baik akan membuat pembaca
Dalam setiap cerita, pasti ada karakter
terbawa dengan plot cerita yang ia tulis.
yang bermain di dalamnya. Ada dua
Penulis akan berpearan sebagai aktor dari
karakter yang ikut andil dalam sebuah
cerita itu sendiri.
cerita. Mereka adalah karakter utama dan
karakter
pendukung.
Karakter
adalah
Kesimpulan
elemen yang paling penting dalam teks
Penulis
naratif. Ini menggambarkan fisik dari
meringkas dan menceritakan solusi dari
karakter seperti usia, berat badan, tinggi
mengakhiri
cerita
dengan
masalah dalam cerita. Bagian terakhir ini
disebut kesimpulan.
a. Orientasi, yang menetapkan adegan
(kapan
dan
di
mana)
dan
memperkenalkan pelaku / karakter
2. Tujuan Teks Naratif
Kebanyakan orang menulis teks naratif
pada dasarnya untuk kesenangan, untuk
mendapatkan dan menarik minat pembaca
ke dalam sebuah cerita. Ini berarti bahwa
mereka ingin menulis jenis cerita yang
menghibur
kepada
atau
bahkan
pembaca
pengalaman
mengajarkan
tentang
penulis.
(siapa).
b. Komplikasi, dimana krisis muncul dan
sesuatu terjadi secara tiba-tiba.
c. Resolusi, ketika krisis teratasi di mana
karakter
akhirnya
yang
memilah
komplikasi.
d. Sebuah kode yang menutup sebuah
cerita (langkah opsional).
refleksi
Anderson
menjelaskan bahwa teks naratif digunakan
untuk menyajikan pandangan dunia yang
menghibur atau menginformasikan kepada
pembaca atau pendengar. Hal ini juga
untuk menghibur pembaca atau pendengar
dengan menghadirkan sebuah cerita. Dari
penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa fungsi sosial teks naratif adalah
untuk mengajarkan sesuatu yang berharga
kepada pembaca atau pendengar. Selain
memberikan hiburan, teks naratif bisa
membuat penonton berpikir tentang suatu
masalah, mengajarkan mereka pelajaran,
4. Fitur-fitur Linguistik
dari Teks
Naratif
Fitur bahasa yang biasanya ditemukan
dalam teks naratif adalah:
a. Karakter khusus
b. Kata-kata waktu yang menghubungkan
peristiwa
untuk
memberitahu
peristiwa terjadi.
c. Kata kerja untuk
saat
menunjukkan
tindakan yang terjadi dalam cerita.
d. Kata-kata
deskriptif
untuk
menggambarkan
karakter
dan
seting/latar.
Fitur bahasa yang ditunjukkan di atas
digunakan oleh narator. Ada beberapa
karakter tertentu dalam setiap cerita.
atau membangkitkan emosi mereka.
Misalnya, dalam kisah Putri Salju, karakter
3. Struktur Skema dari Teks Naratif
Struktur
generik
teks
naratif
adalah
orientasi, komplikasi, urutan kejadian,
resolusi, dan Coda. Struktur generik yang
lebih rinci dari teks naratif telah dijabarkan
oleh Anderson dan Anderson berpendapat
bahwa teks naratif meliputi:
tertentunya adalah Putri Salju. Kata waktu
juga digunakan dalam cerita itu, misalnya
"Suatu hari .....". Fitur-fitur bahasa tersebut
digunakan
untuk
membantu
pembaca
dalam memahami cerita. Dengan bentuk
lampau yang digunakan, para pembaca
akan tahu apa yang terjadi dalam cerita.
Kata hubung yang digunakan juga benar-
penelitian tata bahasa cerita. Jenis tata
benar
bahasa cerita mengacu pada aturan hirarkis
penting
untuk
menggambarkan
karakter dan seting/latar dalam cerita.
atau struktur psikologis yang digunakan
Dari penjelasan di atas, teks naratif
seseorang untuk membuat dan mengingat
memiliki
yang
cerita, kerangka yang mendasari sebuah
Ini
cerita, sehingga bisa dibicarakan. Model
keseluruhan
psikologis pemahaman dan memori ini
cerita ini, juga menjadi ciri khas dari teks
digunakan oleh orang dewasa dan anak-
naratif antara teks-teks lain.
anak untuk mengkodekan dan menyimpan
fitur
diadaptasi
bahasa
dari
menunjukkan
tertentu
sebuah
bagaimana
cerita.
informasi dalam ingatan jangka panjang
5. Metode Pemetaan Cerita
mereka.
Umumnya, target dari kegiatan membaca
Pemetaan cerita terdiri dari dua kata yang
adalah untuk memahami teks. Itulah
berbeda,
sebabnya terkadang siswa yang diajarkan
Berdasarkan Hornby di dalam Oxford
dengan kurang diarahkan oleh guru untuk
Advanced learner’s Dictionary 'cerita'
membuat
pelajaran
adalah deskripsi peristiwa dan orang-orang
sebelumnya dan kemudian menggunakan
dimana penulis atau pembicara telah
keterampilan mereka untuk meningkatkan
membuatnya
pengetahuannya. Idol-Maestas dan Croll
menghibur pembaca atau pendengar.
(1985)
dengan
Cerita juga dianggap sebagai pilihan fiksi
menggunakan pembaca yang diarahkan
untuk menghibur pembaca; sebagai bagian
pada peta cerita prosedur panduan belajar
dari
terstruktur untuk mengambil perhatian
didefinisikan
pembaca
cerita
menjelaskan atau memberikan informasi
(misalnya, pengaturan, masalah, tujuan,
tentang sesuatu, terutama cara tersebut
tindakan) selama membaca.
diatur atau terorganisir. Jadi, jika kata
Salah satu cara mudah untuk membuat
tersebut ditambahkan dengan imbuhan
siswa memahami teks dengan mudah
-ing, menjadi pemetaan, kemudian bisa
adalah dengan menggunakan pemetaan
didefinisikan sebagai sketsa atau gambar
cerita. Sebelum menjelaskan lebih lanjut
yang menunjukkan lokasi atau hubungan
tentang metode pemetaan cerita, kita lebih
antara hal-hal atau tempat. Dengan kata
baik harus tahu terlebih dahulu tentang
lain pemetaan adalah suatu tindakan untuk
asal metode ini. Menurut Pamela J. Farris,
membuat peta/sketsa urutan sebuah cerita.
asal
mereka
berlatih
menunjukkan
terhadap
pemetaan
hal
ini
unsur-unsur
cerita
terletak
dalam
yaitu
pemetaan
dengan
kesenangan.
Di
sebagai
dan
tujuan
sisi
lain,
gambar
cerita.
untuk
peta
untuk
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan
pembaca untuk memahami keseluruhan
bahwa pemetaan cerita adalah representasi
cerita.
grafis atau visual semantik dari sebuah
cerita. Peta tersebut akan menggambarkan
cara untuk memberikan gambaran cerita.
Hal ini dapat terdiri dari informasi singkat
tentang karakter, latar, masalah, tujuan,
6. Tujuan dari Pemetaan Cerita
peristiwa dan resolusi.
Pamela menyatakan bahwa ada beberapa
Ini berarti bahwa pemetaan cerita adalah
tujuan dari pemetaan cerita, diantaranya:
teknik yang digunakan setelah cerita
Menemukan makna dengan gambaran
selesai
mental.
Menghubungkan
dibaca.
Hal
ini
termasuk
mengidentifikasi elemen-elemen utama,
dan mengkategorikan peristiwa utama
secara
berurutan.
grafis
sering
menggambarkan
Sebuah representasi
digunakan
struktur
dan
untuk
urutan
kejadian suatu cerita. Pemetaan cerita juga
dapat disebut sebagai pemetaan kata atau
pemetaan ide. Pemetaan cerita adalah
strategi
yang
dirancang
untuk
menunjukkan bagaimana konsep atau katakata kunci dari sebuah cerita yang
berhubungan satu sama lain. Hasilnya
ditunjukkan melalui representasi grafis.
pengalaman
masa
lalu dengan kata-kata dan ide-ide yang
ada di dalam teks.
Memungkinkan
pembaca
untuk
menciptakan gambaran mental dari
kata-kata yang ada di dalam teks.
Memungkinkan
pembaca
untuk
menempatkan dirinya di dalam cerita.
Memperkuat hubungan pembaca ke
teks.
Merangsang pemikiran imajinatif.
Membawa
kesenangan
untuk
membaca.
Meningkatkan
keterlibatan
dengan
teks.
Jadi, seluruh cerita akan ditampilkan di
Berdasarkan tujuan di atas itu berarti
akhir secara sistematis.
bahwa fungsi metode pemetaan cerita
Berdasarkan konsep dari beberapa ahli di
diharapkan
atas, dapat disimpulkan bahwa metode
membantu
pemetaan cerita merupakan cara untuk
pemahaman yang baik dari cerita atau teks
memahami cerita dengan menggambarkan
dan memahami keseluruhan makna dari
ke
seluruh isi teks.
bagan
berbentuk
peta.
Hal
ini
menggambarkan bagaimana isi sebuah
cerita. Beberapa petunjuk cerita yang
terdapat di peta, sehingga memandu
bisa
memfasilitasi
siswa
dan
mendapatkan
7.
Teknik
Menggunakan
Metode
Pemetaan Cerita
Sebelum menerapkan metode ini, guru
sebaiknya
bagaimana
mengetahui
cara
menggunakannya.
dengan
baik
menerapkan
dan
Langkah-langkah
berikut adalah prosedur umum untuk
diikuti ketika mempersiapkan pemetaan
cerita dasar:
tambahkan informasi yang relevan dari
daftar ringkasan.
e. Tinjau kembali grafik semantik atau
peta cerita di akhir untuk kelengkapan.
Langkah-langkah
diantaranya
prosedur
yang
dilakukan
memeriksa
bagaimana
kembali
menerapkan
metode pemetaan cerita secara teoritis.
8. Kelebihan dan kekurangan dari
a. Baca ceritanya. Menulis ringkasan
dimulai dari gagasan utama, peristiwa
penting, dan karakter yang membentuk
alur cerita.
b. Tempatkan judul, tema, atau topik dari
cerita di tengah peta cerita grafis dalam
kotak dominan atau di bagian atas
grafik semantik.
c. Gambarkan
hubungan
Metode Pemetaan Cerita
Dalam setiap teknik atau metode, pasti
memiliki
beberapa
kelebihan
dan
kekurangan, dan pemetaan cerita juga
seperti itu. Dari kelebihannya, metode ini
bisa membantu siswa dan juga guru.
Dalam
bukunya,
Pamela
menyatakan
yang
bahwa ketika diciptakan sebagai bagian
memproyeksikan secara simetris dari
dari proses persiapan pelajaran membaca,
pusat peta untuk menjelaskan peristiwa
guru menjadi lebih terlibat dalam berpikir
besar dari alur cerita. Lampirkan
tentang
potongan terkait atau informasi tingkat
ajarkan dan bagaimana setiap bagian dari
kedua dari daftar ringkasan untuk
cerita berkaitan dengan bagian yang lain.
hubungan ini dalam urutan kronologis,
Ini berarti bahwa menyelesaikan grafik
bergerak searah jarum jam di sekitar
peta cerita membantu siswa untuk fokus
pusat peta. Grafik yang dibuat secara
pada
semantik hanya terdiri dari unsur-unsur
pengajaran
cerita,
hasilnya
sehingga
informasi
yang
ditransfer sesuai dengan isi cerita.
d. Gambarkan hubungan tambahan yang
memproyeksikan secara simetris dari
setiap
kotak
sekunder
untuk
mengakomodasi rincian penting yang
terkait dengan alur peristiwa penting,
struktur
pelajaran,
yang
adalah
cerita
yang
mereka
mengarahkan
lebih
terarah,
kualitas
ke
dan
pengalaman
belajar yang lebih baik bagi para siswa.
Jadi, target pembelajaran akan lebih dekat
untuk dicapai secara sempurna.
Selain
hal
di
atas,
ada
beberapa
keuntungan dari pemetaan cerita untuk
siswa, diantaranya :
a. Siswa akan lebih mudah memahami
bagaimana
cerita.
b. Dengan
potongan-potongan
alur
mengajar teks naratif membutuhkan
waktu yang lebih lama daripada tanpa
pemetaan,
siswa
dapat
menyimpan beberapa informasi dari
cerita dalam skema pribadi mereka.
c. Memudahkan siswa untuk mengingat
unsur cerita yang lebih lengkap.
d. Meningkatkan kemampuan siswa
untuk
b. Menerapkan pemetaan cerita dalam
menafsirkan
cerita
dengan
memvisualisasikan karakter, peristiwa
dan pengaturan cerita.
e. Meningkatkan pemahaman
dalam
menyeleksi
mengorganisir
dan
siswa
dengan
menentukan
karakter cerita dan peristiwa itu saling
untuk mengajar setiap saat.
9. Pengajaran Teks Naratif Dengan
Menggunakan Metode Pemetaan Cerita
Jeanne M. Batu menyarankan untuk
memberikan
kepada
siswa
gambaran
siswa mulai membuat peta cerita mereka
sendiri. Menggunakan pemetaan cerita
dalam mengajar teks naratif, ada beberapa
langkah yang harus dilakukan oleh guru
secara sistematis. Pamela mengatakan
dengan jelas tentang langkah-langkah ini,
berkaitan.
g. Mengembangkan
kepekaan
cerita
membantunya
yang
siswa
saat
akan
diantaranya:
akan
bercerita,
menceritakan kembali dan menulis.
h. Pengetahuan siswa secara terus
menerus
itu, metode ini tidak dapat digunakan
tentang apa yang diharapkan sebelum
peristiwa utama dalam cerita.
f. Meningkatkan kesadaran siswa bahwa
terhadap
menggunakan metode ini. Oleh karena
diterapkan
ketika
mereka memprediksi apa yang akan
terjadi selanjutnya di satu cerita satu
demi satu.
Langkah 1
Memperkenalkan kepada siswa konsep
pemetaan
cerita
bersama
dengan
manfaatnya bagi siswa. Beritahu siswa
bahwa pemetaan cerita akan membantu
untuk
mengembangkan
pemahaman
bacaan cerita. Buat mereka yakin bahwa
Di sisi lain, pemetaan cerita juga memiliki
beberapa kelemahan, yaitu :
a. Pemetaan
cerita
dengan menggunakan pemetaan cerita
akan memberikan pemahaman yang lebih
hanya
dapat
tentang teks naratif.
diterapkan untuk jenis teks tertentu,
seperti
teks
naratif,
kemudian
pemetaan cerita ini dapat diterapkan
pada
cerita,
pendek.
terutama
teks
cerita
Langkah 2
Menjelaskan
komponen
utama
dari
pemetaan cerita melalui identifikasi cerita
tentang cara untuk mengetahui judul, tema
cerita,
karakter
penting
dan
ciri-ciri
kata
kunci
sementara
guru
masih
kepribadian karakter cerita secara spesifik,
menanyakan hal-hal seperti 'siapa yang
setelah itu mengidentifikasi orientasi atau
merupakan karakter utama? Apa yang
pengembangan alur yang signifikan. Hal
disukainya? Di mana cerita berlangsung?
ini
urutan
Apa masalah yang terjadi? Bagaimana
tindakan, upaya karakter dalam mengatasi
akhir dari cerita ini? Setelah itu berikan
masalah, kemudian cara
beberapa komentar kepada siswa untuk
dilakukan
solusi
dalam
untuk
melihat
mendapatkan
menyelesaikan
masalah.
secara
tepat
mengidentifikasi
elemen
Seorang guru perlu memberikan instruksi
pemetaan cerita. Dan kemudian evaluasi
interaktif untuk setiap komponen cerita
jawaban
secara jelas. Berikan kesempatan kepada
memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang
siswa untuk bertanya sebelum atau setelah
tepat.
membaca
cerita
untuk
untuk
memastikan
mereka
membangun
motivasi mereka atau untuk memeriksa
Langkah 5
pemahaman
siswa
Mintalah siswa melalui cerita yang dipilih
membaca sebuah cerita, biarkan mereka
dan selesaikan lembar kerja peta cerita
mengisi bagian dari lembar kerja peta
siswa setelah siswa menggunakan teknik
cerita. Pastikan bahwa semua komponen
pemetaan cerita secara mandiri. Dan
dari bentuk pemetaan cerita didefinisikan
kemudian, cek respon siswa dan berbagi
oleh siswa.
secara individual dengan para siswa yang
mereka.
Setelah
membutuhkan bimbingan tambahan dan
Langkah 3
Mengarahkan
dukunglah mereka.
mereka
ketika
siswa
melakukan kesalahan membaca ulang
Langkah 6
cerita menggunakan pertanyaan bimbingan
Siapkan beberapa latihan dan berikan
bahkan
membantu
kepada siswa sebagai bahan evaluasi. Hal
mereka mengerti dengan respon yang
ini akan mengukur pemahaman siswa
tepat, untuk membuat siswa mendapatkan
tentang cerita. Hal ini dilakukan secara
fokus pada target membaca.
individual melalui cara mengambil skor
pemodelan
untuk
harian siswa. Berdasarkan pernyataan Joy
Langkah 4
dalam bukunya bahwa berbagai macam
Meminta siswa untuk membaca secara
representasi grafis juga telah berhasil
mandiri. Dorong mereka untuk menulis
digunakan pada siswa yang belajar Bahasa
jawaban dengan hanya menggunakan kata-
Inggris sebagai bahasa kedua.
METODE PENELITIAN
Dalam
penelitian
menggunakan
2. Wawancara
ini,
penelitian
peneliti
deskriptif
Peneliti
mengumpulkan
data
dengan
melakukan wawancara. Peneliti mendaftar
kualitatif. Penelitian deskriptif memakai
pertanyaan
teknik
digunakan
digunakan untuk mengidentifikasi hasil
untuk menentukan, menggambarkan, atau
dari masalah penelitian. Hasilnya juga
menjabarkan fenomena yang terjadi secara
digunakan untuk mengukur kemampuan
alami tanpa manipulasi eksperimental.
pemahaman siswa dalam keterampilan
Penelitian
membaca bahasa Inggris.
pengumpulan
deskriptif
yang
digunakan
untuk
yang
jawabannya
dapat
menetapkan adanya fenomena dengan
Peneliti menganalisis data menggunakan
menjabarkannya secara eksplisit. Objek
tiga
penelitian ini terbatas pada guru dan siswa
menganalisis data yaitu; reduksi data,
kelas X KC 1 SMK Negeri 3 Kota
display data, dan menarik kesimpulan atau
Bengkulu tahun ajaran 2015/2016. Objek
verifikasi.
langkah
dari
teknik
untuk
penelitian ini adalah hasil dari penggunaan
teknik pemetaan cerita dalam keterampilan
1. Reduksi Data
membaca teks naratif siswa kelas X KC 1
Ada banyak data yang telah dikumpulkan,
di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu tahun
sehingga peneliti perlu untuk mengurangi
ajaran 2015/2016. Data dari penelitian ini
data untuk mendapatkan gambaran yang
adalah seluruh informasi kegiatan siswa
lebih jelas dan untuk membuatnya lebih
yang peneliti ambil dari catatan lapangan
mudah untuk dianalisis. Langkah reduksi
pada saat pengamatan. Ada tiga sumber
data
data, yang acara, informan, dan dokumen.
pertemuan umum proses belajar mengajar
Peneliti
yang dilakukan oleh guru dan peserta
menggunakan
instrumen
pengumpulan data yaitu; (1) Observasi, (2)
adalah
membuat
catatan
pada
didik.
Wawancara
2. Tampilan Data
1. Observasi
Secara narasi, peneliti menampilkan data,
Observasi adalah metode pengumpulan
karena lebih mudah untuk memahami apa
data menggunakan observasi dengan objek
yang terjadi dan merencanakan kerja
penelitian yaitu siswa kelas X KC 1 dan
selanjutnya berdasarkan pada hal-hal yang
guru bahasa Inggris SMK Negeri 3 Kota
dipahami.
Bengkulu tahun akademik 2015/2016.
peneliti mencoba untuk menggambarkan
Setelah
data
ditampilkan,
dan membahas temuan peneliti dalam
memberitahu siswa bahwa pemetaan
bentuk klasifikasi yang sistematis.
cerita
menarik
membantu
dalam
memahami teks narasi.
b. Menjelaskan struktur generik teks
3. Menarik Kesimpulan
Peneliti
akan
kesimpulan
tentang
proses dan aktivitas membaca belajarmengajar, dan teknik pemetaan cerita yang
naratif yang akan menjadi komponen
peta cerita. Komponen teks naratif
diantarany judul, latar (di mana dan
kapan),
diterapkan oleh guru.
karakter
utama,
masalah,
peristiwa, dan resolusi.
c. Guru meminta siswa untuk membaca
HASIL PENELITIAN DAN
cerita yang diberikan kepada mereka.
d. Guru menekankan beberapa poin dari
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
pengajaran
adalah
membaca
prosedur
isi cerita yang penting untuk dipahami
dengan
oleh siswa.
e. Guru meminta siswa untuk mengisi
menggunakan teknik pemetaan cerita dan
identifikasi hasil menggunakan pemetaan
cerita
dalam
pengajaran
pemahaman
membaca teks naratif kepada siswa kelas
X KC 1 SMK Negeri 3 Kota Bengkulu
tahun ajaran 2015/2016.
lembar kerja peta cerita.
f. Guru
menuntun
mereka
untuk
menemukan kesalahan mereka agar
siswa akan membaca cerita lagi dan
memperbaiki kesalahan mereka. Guru
menggunakan
pertanyaan
langsung
untuk membuat mereka fokus pada
1. Hasil Penelitian
dalam
target bacaan.
g. Setelah mengisi peta cerita, guru dan
pengajaran membaca teks naratif yang
siswa mendiskusikan lembar kerja.
dilakukan dari bulan Januari sampai
Guru
dengan April, peneliti menemukan bahwa
membacanya sementara guru masih
proses belajar-mengajar di kelas X KC 1
mempertanyakan tentang unsur-unsur
SMK Negeri 3 Kota Bengkulu tahun
pemetaan cerita. Guru memberikan
ajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori
umpan
Berdasarkan
pengamatan
baik.
Peneliti menyimpulkan bahwa prosedur
pengajaran
membaca
menggunakan
pemetaan cerita adalah sebagai berikut:
a.
Memperkenalkan
pemetaan
dan
konsep
cerita
manfaatnya.
Guru
meminta
balik
dan
siswa
evaluasi
untuk
untuk
jawaban mereka.
h. Guru memberikan beberapa latihan
untuk
siswa.
mengevaluasi
Hal
individual
ini
untuk
harian siswa.
pemahaman
dilakukan
mengambil
secara
nilai
proses
belajar-mengajar.
Berdasarkan observasi dan wawancara,
memberikan
peneliti
pertemuan dan membuat mereka lebih
menemukan
pemetaan
positif
cerita
untuk
bahwa
teknik
memberikan
dampak
baru
di
setiap
tertarik untuk mengetahui cerita baru.
pengajaran
Membandingkan hasil pre-test dan post-
membaca teks naratif. Teknik pemetaan
test yang telah dilakukan oleh guru,
cerita terdiri dari peta struktur teks naratif
peneliti
yang
signifikan antara nilai mereka. Dalam pre-
akan
keberhasilan
cerita
Guru
membantu
siswa
untuk
menemukan
perbedaan
yang
memahami isi teks naratif dengan mudah.
test dilakukan oleh guru secara lisan,
Hasil
bahwa
peneliti menemukan bahwa kemampuan
dapat
membaca teks naratif siswa menurun. Hal
meningkatkan pemahaman siswa. Semua
ini dapat dilihat dari jawaban mereka
siswa
pertanyaan-
terhadap pertanyaan guru tentang isi teks
pertanyaan dari teks yang sangat baik. Hal
naratif. Ada banyak siswa tidak tahu
ini menunjukkan bahwa siswa dapat
jawaban yang benar. Sementara di pos-tes,
menggunakan
dalam
siswa mampu memahami isi teks naratif.
membaca teks naratif. Dari wawancara,
Mereka juga mampu menganalisis struktur
mereka juga mengatakan bahwa teknik
teks naratif dengan menggunakan teknik
pemetaan
pemetaan
penelitian
teknik
menunjukkan
pemetaan
bisa
cerita
menjawab
pemetaan
cerita
cerita
membantu
mereka
cerita.
Hasil
penelitian
ada
signifikansi
setelah
membaca
mengingat isi penting dari teks naratif.
menunjukkan
bahwa
Para siswa dapat menganalisis struktur
sebelum
generik teks. Hal ini digunakan sebagai
keterampilan pemahaman menggunakan
teknik untuk memahami teks yang cocok
teknik pemetaan cerita. Dalam pertemuan
dengan teknik pemetaan cerita. Hal ini
terakhir
dikarenakan teknik pemetaan cerita yang
menikmati
terdiri dari peta struktur generik teks
Mereka tampak lebih percaya diri untuk
naratif.
melakukan tugas sendiri.
dan
menunjukkan
pelajaran
bahwa
yang
siswa
diikutinya.
Selain itu, para siswa lebih tertarik untuk
bergabung
dalam
kegiatan
belajar-
2. Diskusi dan Pembahasan
mengajar karena mereka mempelajari
Ada beberapa langkah dalam prosedur
pelajaran favorit mereka, yaitu cerita.
pengajaran
Mereka termotivasi untuk mengetahui
menggunakan peta cerita. Dalam proses
cerita dari teks tentang siapa dan apa yang
pra-membaca, guru memperkenalkan dan
terjadi. Mereka menjadi lebih aktif dalam
menjelaskan tentang konsep pemetaan
membaca
narasi
teks
cerita dan struktur generik teks naratif.
sebagai teknik dalam mengajar membaca
Kemudian,
sementara
dapat membantu siswa memahami teks
membaca, guru meminta mereka untuk
narasi dengan mudah. Peningkatan siswa
membaca teks dan isi lembar kerja. Lalu,
selama proses belajar mengajar adalah
dalam
guru
mereka mampu mengidentifikasi struktur
membuat diskusi dan evaluasi latihan
generik teks naratif, mereka mampu
siswa. Guru juga memberikan beberapa
menggunakan
latihan pilihan di akhir semua pertemuan
dalam teks bacaan naratif, dan pemahaman
untuk memeriksa pemahaman mereka
siswa meningkat setiap pertemuan.
tentang teks.
Pertanyaan penelitian ini terjawab sesuai
Berdasarkan pengamatan proses dalam
dengan
teks pengajaran membaca teks naratif, ada
peningkatan yang signifikan pada siswa
beberapa hasil dari teknik pemetaan cerita
kelas X KC 1 SMK Negeri 3 Kota
sebagai berikut:
Bengkulu tahun ajaran 2015/2016 dalam
a. Hasil proses belajar-mengajar teks
memahami teks-teks naratif menggunakan
dalam
proses
naratif
yang
proses
pasca-membaca,
lebih
baik
teknik
temuan
pemetaan
penelitian.
cerita
Ada
karena
teknik pemetaan cerita. Setelah melakukan
pemahaman siswa telah meningkat
strategi pemetaan cerita dalam beberapa
dengan baik.
b. Mereka mampu menggunakan teknik
tahap, nilai siswa meningkat berdasarkan
pemetaan cerita dalam membaca teks
naratif
yang
terdiri
dari
struktur
generik teks naratif.
c. Para siswa lebih termotivasi untuk
belajar. Mereka lebih aktif dan tertarik
pada proses belajar-mengajar
d. Ada
peningkatan
keterampilan
tes yang diberikan. Tingkat kemampuan
siswa meningkat dari tingkat rendah
menuju tingkat yang sangat baik.
Teknik pemetaan cerita membantu siswa
dalam memvisualisasikan teks naratif. Hal
ini dikarenakan siswa harus menganalisa
setiap bagian dari cerita dan menceritakan
membaca teks naratif siswa. Hal ini
bagaimana isi cerita saling berhubungan
dapat dilihat dari latihan, hasil tes, dan
satu sama lain. Teknik pemetaan cerita
kesenangan mereka untuk mengikuti
meningkatkan kemampuan siswa karena
proses belajar-mengajar.
memudahkan
keseluruhan
siswa
memahami
cerita
KESIMPULAN DAN SARAN
menghubungkan
1. Kesimpulan
komponen cerita dengan komponen lain.
Hasil
penelitian
penggunaan
menunjukkan
teknik
pemetaan
setiap
dengan
bagian
dari
bahwa
Para siswa diperkenalkan dengan bagian
cerita
penting dari cerita untuk membuat mereka
memahami teks dengan mudah. Mereka
Macmillan
Education
Australia.
juga dapat memahami pelajaran apa yang
Anonymous.Dietsch, B. M. (2003).
mereka dapatkan dari teks.
Berdasarkan
hasil
dapat
Anderson, Mark and Kathy Anderson.
disimpulkan bahwa teknik pemetaan cerita
(1997) Text Types in English 3. South
adalah
Yarra: Macmillan, 2003.
teknik
meningkatkan
diskusi,
yang
tepat
keterampilan
dalam
membaca
siswa.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi/
Ary, Donald. Introduction to Research in
saran yang ditawarkan yaitu menyarankan
Education. DeKalb: Library of Congress
guru Bahasa Inggris untuk menggunakan
Cataloging, 1979.
strategi pemetaan cerita dalam memahami
Chatman, S., and B. Attebery. Reading
teks-teks
Narrative Fiction. New York: McMillan,
naratif
meningkatkan
karena
dapat
siswa
dalam
minat
1993.
memahami teks-teks naratif. Pemetaan
Davis, Zephaniah T. The Journal of
cerita terdiri dari bagian penting dari cerita
Educational
yang
Prereading
memudahkan
memahami
siswa
teks-teks.
Dan
dalam
kemudian,
untuk peneliti lain disarankan untuk
melakukan
penelitian
Research:
Effects
of
Story Mapping on Elementary
Readers' Comprehension. Sacramento:
mengenai
California State University, 1994.
penggunaan teknik pemetaan cerita dalam
Freeman, Diana Larsen. Techniques and
kemampuan
Principles in Language Teaching. New
bahasa
lain
seperti
mendengarkan, menulis, dan berbicara.
York: Oxford University Press.
Dan yang terakhir, disarankan agar guru
2000.
bisa
Gay, L. R.
memberikan
penghargaan
atas
Educational Research. New
prestasi siswa yang dapat meningkatkan
Jersey: Prentice-Hall, 1996.
motivasi mereka untuk belajar lebih
Harmer, Jeremy. The Practice of English
banyak.
language Teaching. New York: Longman,
1983.
REFERENSI
Hornby A. S. Oxford Advanced Learner's
Anderson, Mark. Anderson, Kathy. (1997).
Dictionary of Current English. New
Text Type in English 2. South Yarra:
York: Oxford University Press,
2003.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor:
Gralia Indonesia, 2005.