Kepmen No 100 Tahun 2004 Tentang Ketentu
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : KEP. 100/ MEN/ VI/ 2004
TENTANG
KETENTUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 59 ayat (8) Undangundang Nomor 13 t ent ang Ket enagakerj aan, perlu
diat ur mengenai perj anj ian kerj a wakt u t ert ent u;
b. bahwa unt uk it u perlu dit et apkan dengan Keput usan
Ment eri.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 t ent ang
Pernyat aan Berlakunya Undang-undang Pengawasan
Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik
Indonesia unt uk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara
Tahun 1951 Nomor 4 ).
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang
Pemerint ah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3839);
3. Undang-undang Nomor 13 t ent ang Ket enagakerj aan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4279);
4. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang
Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Ot onom (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
5. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ M
t ahun 2001 t ent ang Pembent ukan Kabinet Got ong
Royong.
Memperhat ikan 1. Pokok-pokok Pikiran Sekret ariat Lembaga Kerj asama
:
Tripart it Nasional t anggal 6 April 2004;
2. Kesepakat an Rapat Pleno Lembaga Kerj asama Tripart it
Nasional t anggal 19 Mei 2004;
MEMUTUSKAN :
Menet apkan :
KEPUTUSAN
MENTERI
TENAGA
KERJA
DAN
TRANSMIGRASI
REPUBLIK
INDONESIA
TENTANG
KETENTUAN
PELAKSANAAN
PERJANJIAN
KERJA
WAKTU
TERTENTU.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keput usan Ment eri ini yang dimaksud dengan :
1. Perj anj ian Kerj a Wakt u Tert ent u yang selanj ut nya disebut PKWT
adalah perj anj ian kerj a ant ara pekerj a/ buruh dengan pengusaha
unt uk mengadakan hubungan kerj a dalam wakt u t ert ent u at au unt uk
pekerj a t ert ent u.
2. Perj anj ian Kerj a Wakt u Tidak Tert ent u yang selanj ut nya disebut
PKWTT adalah perj anj ian kerj a ant ara pekerj a/ buruh dengan
pengusaha unt uk mengadakan hubungan kerj a yang bersif at t et ap
3. Pengusaha adalah :
a. Orang perseorangan, persekut uan, at au badan hukum yang
menj alankan suat u perusahaan milik sendiri;
b. Orang perseorangan, persekut uan, at au badan hukum yang secara
berdiri sendiri menj alankan perusahaan bukan miliknya;
c. Orang perseorangan, persekut uan, at au badan hukum yang berada
di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
4. Perusahaan adalah:
a. set iap bent uk usaha yang berbadan hukum at au t idak, milik orang
perseorangan, milik persekut uan, at au milik badan hukum, baik
milik swast a maupun milik negara yang mempekerj akan
pekerj a/ buruh dengan membayar upah at au imbalan dalam bent uk
lain;
b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus
dan mempekerj akan orang lain dengan membayar upah at au
imbalan dalam bent uk lain.
5. Pekerj a/ buruh adalah set iap orang yang bekerj a dengan menerima
upah at au imbalan dalam bent uk lain.
Pasal 2
(1) Syarat kerj a yang diperj anj ikan dalam PKWT, t idak boleh lebih rendah
daripada ket ent uan dalam perat uran perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Ment eri dapat menet apkan ket ent uan PKWT khusus unt uk sekt or
usaha dan at au pekerj aan t ert ent u.
BAB II
PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG SEKALI SELESAI
ATAU SEMENTARA SIFATNYA YANG PENYELESAIANNYA
PALING LAMA 3 (TIGA) TAHUN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Pasal 3
PKWT unt uk pekerj aan yang sekali selesai at au sement ara sif at nya
adalah PKWT yang didasarkan at as selesainya pekerj aan t ert ent u.
PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat unt uk paling
lama 3 (t iga) t ahun.
Dalam hal pekerj aan t ert ent u yang diperj anj ikan dalam PKWT
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat diselesaikan lebih
cepat dari yang diperj anj ikan maka PKWT t ersebut put us demi
hukum pada saaat selesainya pekerj aan.
Dalam PKWT yang didasarkan at as selesainya pekerj aan t ert ent u
harus dicant umkan bat asan suat u pekerj aan dinyat akan selesai.
Dalam hal PKWT dibuat berdasarkan selesainya pekerj aan t ert ent u
namun karena kondisi t ert ent u pekerj aan t ersebut belum dapat
diselesaikan, dapat dilakukan pembaharuan PKWT.
Pembaharuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dilakukan
set elah melebihi masa t enggang wakt u 30 (t iga puluh) hari set elah
berakhirnya perj anj ian kerj a.
Selama t enggang wakt u 30 (t iga puluh) hari sebagaimana dimaksud
dalam ayat (6) t idak ada hubungan kerj a ant ara pekerj a/ buruh dan
pengusaha.
Para pihak dapat mengat ur lain dari ket ent uan dalam ayat (5) dan
ayat (6) yang dit uangkan dalam perj anj ian.
BAB III
PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG BERSIFAT MUSIMAN
(1)
(2)
Pasal 4
Pekerj aan yang bersif at musiman adalah pekerj aan yang
pelaksanaannya t ergant ung pada musim at au cuaca.
PKWT yang dilakukan unt uk pekerj aan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) hanya dapat dilakukan unt uk sat u j enis pekerj aan pada
musim t ert ent u.
Pasal 5
(1) Pekerj aan-pekerj aan yang harus dilakukan unt uk memenuhi pesanan
at au t arget t ert ent u dapat dilakukan dengan PKWT sebagai pekerj aan
musiman.
(2) PKWT yang dilakukan unt uk pekerj aan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) hanya diberlakukan unt uk pekerj a/ buruh yang melakukan
pekerj aan t ambahan.
Pasal 6
Pengusaha yang mempekerj aan pekerj a/ buruh berdasarkan PKWT
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus membuat daf t ar nama
pekerj a/ buruh yang melakukan pekerj aan t ambahan.
Pasal 7
PKWT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 t idak dapat
dilakukan pembaharuan.
BAB IV
PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PRODUK BARU
Pasal 8
(1) PKWT dapat dilakukan dengan pekerj a/ buruh unt uk melakukan
pekerj aan yang berhubungan dengan produk baru, kegiat an baru, at au
produk t ambahan yang masih dalam percobaan at au penj aj akan.
(2) PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan
unt uk j angka wakt u paling lama 2 (dua) t ahun dan dapat diperpanj ang
unt uk sat u kali paling lama 1 (sat u) t ahun.
(3) PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) t idak dapat dilakukan
pembaharuan.
Pasal 9
PKWT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 hanya boleh diberlakukan
bagi pekerj a/ buruh yang melakukan pekerj aan di luar kegiat an at au di
luar pekerj aan yang biasa dilakukan perusahaan.
BAB V
PERJANJIAN KERJA HARIAN ATAU LEPAS
Pasal 10
(1) Unt uk pekerj aan-pekerj aan t ert ent u yang berubah-ubah dalam hal
wakt u dan volume pekerj aan sert a upah didasarkan pada kehadiran,
dapat dilakukan dengan perj anj ian kerj a harian at au lepas.
(2) Perj anj ian kerj a harian lepas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan dengan ket ent uan pekerj a/ buruh bekerj a kurang dari 21
(dua puluh sat u ) hari dalam 1 (sat u)bulan.
(3) Dalam hal pekerj a/ buruh bekerj a 21 (dua puluh sat u) hari at au lebih
selama 3 (t iga) bulan bert urut -t urut at au lebih maka perj anj ian kerj a
harian lepas berubah menj adi PKWTT.
Pasal 11
Perj anj ian kerj a harian lepas yang memenuhi ket ent uan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2) dikecualikan dari
ket ent uan j angka wakt u PKWT pada umumnya.
(1)
(2)
(3)
Pasal 12
Pengusaha yang mempekerj akan pekerj a/ buruh pada pekerj aan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 waj ib membuat perj anj ian
kerj a harian lepas secara t ert ulis dengan para pekerj a/ buruh.
Perj anj ian kerj a harian lepas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dapat dibuat berupa daf t ar pekerj a/ buruh yang melakukan
pekerj aan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 sekurangkurangnya memuat :
a. nama/ alamat perusahaan at au pemberi kerj a.
b. nama/ alamat pekerj a/ buruh.
c. j enis pekerj aan yang dilakukan.
d. besarnya upah dan/ at au imbalan lainnya.
Daf t ar pekerj a/ buruh sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
disampaikan kepada inst ansi yang bert anggung j awab di bidang
ket enagakerj aan set empat selambat -lambat nya 7 (t uj uh) hari kerj a
sej ak mempekerj akan pekerj a/ buruh.
BAB VI
PENCATATAN PKWT
Pasal 13
PKWT waj ib dicat at kan oleh pengusaha kepada inst ansi yang bert anggung
j awab di bidang ket enagakerj aan kabupat en/ kot a set empat selambat lambat nya 7 (t uj uh) hari kerj a sej ak penandat anganan.
Pasal 14
Unt uk perj anj ian kerj a harian lepas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 maka yang dicat at kan adalah daf t ar pekerj a/ buruh sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2).
BAB VII
PERUBAHAN PKWT MENJADI PKWTT
Pasal 15
(1) PKWT yang t idak dibuat dalam bahasa Indonesia dan huruf lat in
berubah menj adi PKWTT sej ak adanya hubungan kerj a.
(2) Dalam hal PKWT dibuat t idak memenuhi ket ent uan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), at au Pasal 5 ayat (2), maka PKWT
berubah menj adi PKWTT sej ak adanya hubungan kerj a.
(3) Dalam hal PKWT dilakukan unt uk pekerj aan yang berhubungan dengan
produk baru menyimpang dari ket ent uan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3),
maka PKWT berubah menj adi PKWTT sej ak dilakukan penyimpangan.
(4) Dalam hal pembaharuan PKWT t idak melalui masa t enggang wakt u 30
(t iga puluh) hari set elah berakhirnya perpanj angan PKWT dan t idak
diperj anj ikan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, maka PKWT
berubah menj adi PKWTT sej ak t idak t erpenuhinya syarat PKWT
t ersebut .
(5) Dalam hal pengusaha mengakhiri hubungan kerj a t erhadap
pekerj a/ buruh dengan hubungan kerj a PKWT sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), maka hak-hak
pekerj a/ buruh dan prosedur penyelesaian dilakukan sesuai ket ent uan
perat uran perundang-undangan bagi PKWTT.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Kesepakat an kerj a wakt u t ert ent u yang dibuat berdasarkan Perat uran
Ment eri Tenaga Kerj a Nomor PER-06/ MEN/ 1985 t ent ang Perlindungan
Pekerj a Harian Lepas, Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a Nomor PER02/ MEN/ 1993 t ent ang Kesepakat an Kerj a Wakt u Tert ent u dan Perat uran
Ment eri Tenaga Kerj a Nomor PER-05/ MEN/ 1995 t ent ang Perj anj ian Kerj a
Wakt u Tert ent u pada Perusahaan Pert ambangan Minyak dan Gas Bumi,
masih t et ap berlaku sampai dengan berakhirnya perj anj ian kerj a wakt u
t ert ent u.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Dengan dit et apkannya Keput usan Ment eri ini, maka Perat uran Ment eri
Tenaga Kerj a Nomor PER-06/ MEN/ 1985 t ent ang Perlindungan Pekerj a
Harian Lepas, Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a Nomor PER-02/ MEN/ 1993
t ent ang Kesepakat an Kerj a Wakt u Tert ent u dan Perat uran Ment eri Tenaga
Kerj a Nomor PER-05/ MEN/ 1995 t ent ang Perj anj ian Kerj a Wakt u Tert ent u
pada Perusahaan Pert ambangan Minyak dan Gas Bumi, dinyat akan t idak
berlaku lagi.
Pasal 18
Keput usan Ment eri ini berlaku sej ak t anggal dit et apkan.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 21 Juni 2004
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : KEP. 100/ MEN/ VI/ 2004
TENTANG
KETENTUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 59 ayat (8) Undangundang Nomor 13 t ent ang Ket enagakerj aan, perlu
diat ur mengenai perj anj ian kerj a wakt u t ert ent u;
b. bahwa unt uk it u perlu dit et apkan dengan Keput usan
Ment eri.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 t ent ang
Pernyat aan Berlakunya Undang-undang Pengawasan
Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik
Indonesia unt uk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara
Tahun 1951 Nomor 4 ).
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang
Pemerint ah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3839);
3. Undang-undang Nomor 13 t ent ang Ket enagakerj aan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4279);
4. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang
Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Ot onom (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
5. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ M
t ahun 2001 t ent ang Pembent ukan Kabinet Got ong
Royong.
Memperhat ikan 1. Pokok-pokok Pikiran Sekret ariat Lembaga Kerj asama
:
Tripart it Nasional t anggal 6 April 2004;
2. Kesepakat an Rapat Pleno Lembaga Kerj asama Tripart it
Nasional t anggal 19 Mei 2004;
MEMUTUSKAN :
Menet apkan :
KEPUTUSAN
MENTERI
TENAGA
KERJA
DAN
TRANSMIGRASI
REPUBLIK
INDONESIA
TENTANG
KETENTUAN
PELAKSANAAN
PERJANJIAN
KERJA
WAKTU
TERTENTU.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keput usan Ment eri ini yang dimaksud dengan :
1. Perj anj ian Kerj a Wakt u Tert ent u yang selanj ut nya disebut PKWT
adalah perj anj ian kerj a ant ara pekerj a/ buruh dengan pengusaha
unt uk mengadakan hubungan kerj a dalam wakt u t ert ent u at au unt uk
pekerj a t ert ent u.
2. Perj anj ian Kerj a Wakt u Tidak Tert ent u yang selanj ut nya disebut
PKWTT adalah perj anj ian kerj a ant ara pekerj a/ buruh dengan
pengusaha unt uk mengadakan hubungan kerj a yang bersif at t et ap
3. Pengusaha adalah :
a. Orang perseorangan, persekut uan, at au badan hukum yang
menj alankan suat u perusahaan milik sendiri;
b. Orang perseorangan, persekut uan, at au badan hukum yang secara
berdiri sendiri menj alankan perusahaan bukan miliknya;
c. Orang perseorangan, persekut uan, at au badan hukum yang berada
di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
4. Perusahaan adalah:
a. set iap bent uk usaha yang berbadan hukum at au t idak, milik orang
perseorangan, milik persekut uan, at au milik badan hukum, baik
milik swast a maupun milik negara yang mempekerj akan
pekerj a/ buruh dengan membayar upah at au imbalan dalam bent uk
lain;
b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus
dan mempekerj akan orang lain dengan membayar upah at au
imbalan dalam bent uk lain.
5. Pekerj a/ buruh adalah set iap orang yang bekerj a dengan menerima
upah at au imbalan dalam bent uk lain.
Pasal 2
(1) Syarat kerj a yang diperj anj ikan dalam PKWT, t idak boleh lebih rendah
daripada ket ent uan dalam perat uran perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Ment eri dapat menet apkan ket ent uan PKWT khusus unt uk sekt or
usaha dan at au pekerj aan t ert ent u.
BAB II
PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG SEKALI SELESAI
ATAU SEMENTARA SIFATNYA YANG PENYELESAIANNYA
PALING LAMA 3 (TIGA) TAHUN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Pasal 3
PKWT unt uk pekerj aan yang sekali selesai at au sement ara sif at nya
adalah PKWT yang didasarkan at as selesainya pekerj aan t ert ent u.
PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat unt uk paling
lama 3 (t iga) t ahun.
Dalam hal pekerj aan t ert ent u yang diperj anj ikan dalam PKWT
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat diselesaikan lebih
cepat dari yang diperj anj ikan maka PKWT t ersebut put us demi
hukum pada saaat selesainya pekerj aan.
Dalam PKWT yang didasarkan at as selesainya pekerj aan t ert ent u
harus dicant umkan bat asan suat u pekerj aan dinyat akan selesai.
Dalam hal PKWT dibuat berdasarkan selesainya pekerj aan t ert ent u
namun karena kondisi t ert ent u pekerj aan t ersebut belum dapat
diselesaikan, dapat dilakukan pembaharuan PKWT.
Pembaharuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dilakukan
set elah melebihi masa t enggang wakt u 30 (t iga puluh) hari set elah
berakhirnya perj anj ian kerj a.
Selama t enggang wakt u 30 (t iga puluh) hari sebagaimana dimaksud
dalam ayat (6) t idak ada hubungan kerj a ant ara pekerj a/ buruh dan
pengusaha.
Para pihak dapat mengat ur lain dari ket ent uan dalam ayat (5) dan
ayat (6) yang dit uangkan dalam perj anj ian.
BAB III
PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG BERSIFAT MUSIMAN
(1)
(2)
Pasal 4
Pekerj aan yang bersif at musiman adalah pekerj aan yang
pelaksanaannya t ergant ung pada musim at au cuaca.
PKWT yang dilakukan unt uk pekerj aan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) hanya dapat dilakukan unt uk sat u j enis pekerj aan pada
musim t ert ent u.
Pasal 5
(1) Pekerj aan-pekerj aan yang harus dilakukan unt uk memenuhi pesanan
at au t arget t ert ent u dapat dilakukan dengan PKWT sebagai pekerj aan
musiman.
(2) PKWT yang dilakukan unt uk pekerj aan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) hanya diberlakukan unt uk pekerj a/ buruh yang melakukan
pekerj aan t ambahan.
Pasal 6
Pengusaha yang mempekerj aan pekerj a/ buruh berdasarkan PKWT
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus membuat daf t ar nama
pekerj a/ buruh yang melakukan pekerj aan t ambahan.
Pasal 7
PKWT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 t idak dapat
dilakukan pembaharuan.
BAB IV
PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PRODUK BARU
Pasal 8
(1) PKWT dapat dilakukan dengan pekerj a/ buruh unt uk melakukan
pekerj aan yang berhubungan dengan produk baru, kegiat an baru, at au
produk t ambahan yang masih dalam percobaan at au penj aj akan.
(2) PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan
unt uk j angka wakt u paling lama 2 (dua) t ahun dan dapat diperpanj ang
unt uk sat u kali paling lama 1 (sat u) t ahun.
(3) PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) t idak dapat dilakukan
pembaharuan.
Pasal 9
PKWT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 hanya boleh diberlakukan
bagi pekerj a/ buruh yang melakukan pekerj aan di luar kegiat an at au di
luar pekerj aan yang biasa dilakukan perusahaan.
BAB V
PERJANJIAN KERJA HARIAN ATAU LEPAS
Pasal 10
(1) Unt uk pekerj aan-pekerj aan t ert ent u yang berubah-ubah dalam hal
wakt u dan volume pekerj aan sert a upah didasarkan pada kehadiran,
dapat dilakukan dengan perj anj ian kerj a harian at au lepas.
(2) Perj anj ian kerj a harian lepas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan dengan ket ent uan pekerj a/ buruh bekerj a kurang dari 21
(dua puluh sat u ) hari dalam 1 (sat u)bulan.
(3) Dalam hal pekerj a/ buruh bekerj a 21 (dua puluh sat u) hari at au lebih
selama 3 (t iga) bulan bert urut -t urut at au lebih maka perj anj ian kerj a
harian lepas berubah menj adi PKWTT.
Pasal 11
Perj anj ian kerj a harian lepas yang memenuhi ket ent uan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2) dikecualikan dari
ket ent uan j angka wakt u PKWT pada umumnya.
(1)
(2)
(3)
Pasal 12
Pengusaha yang mempekerj akan pekerj a/ buruh pada pekerj aan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 waj ib membuat perj anj ian
kerj a harian lepas secara t ert ulis dengan para pekerj a/ buruh.
Perj anj ian kerj a harian lepas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dapat dibuat berupa daf t ar pekerj a/ buruh yang melakukan
pekerj aan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 sekurangkurangnya memuat :
a. nama/ alamat perusahaan at au pemberi kerj a.
b. nama/ alamat pekerj a/ buruh.
c. j enis pekerj aan yang dilakukan.
d. besarnya upah dan/ at au imbalan lainnya.
Daf t ar pekerj a/ buruh sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
disampaikan kepada inst ansi yang bert anggung j awab di bidang
ket enagakerj aan set empat selambat -lambat nya 7 (t uj uh) hari kerj a
sej ak mempekerj akan pekerj a/ buruh.
BAB VI
PENCATATAN PKWT
Pasal 13
PKWT waj ib dicat at kan oleh pengusaha kepada inst ansi yang bert anggung
j awab di bidang ket enagakerj aan kabupat en/ kot a set empat selambat lambat nya 7 (t uj uh) hari kerj a sej ak penandat anganan.
Pasal 14
Unt uk perj anj ian kerj a harian lepas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 maka yang dicat at kan adalah daf t ar pekerj a/ buruh sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2).
BAB VII
PERUBAHAN PKWT MENJADI PKWTT
Pasal 15
(1) PKWT yang t idak dibuat dalam bahasa Indonesia dan huruf lat in
berubah menj adi PKWTT sej ak adanya hubungan kerj a.
(2) Dalam hal PKWT dibuat t idak memenuhi ket ent uan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), at au Pasal 5 ayat (2), maka PKWT
berubah menj adi PKWTT sej ak adanya hubungan kerj a.
(3) Dalam hal PKWT dilakukan unt uk pekerj aan yang berhubungan dengan
produk baru menyimpang dari ket ent uan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3),
maka PKWT berubah menj adi PKWTT sej ak dilakukan penyimpangan.
(4) Dalam hal pembaharuan PKWT t idak melalui masa t enggang wakt u 30
(t iga puluh) hari set elah berakhirnya perpanj angan PKWT dan t idak
diperj anj ikan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, maka PKWT
berubah menj adi PKWTT sej ak t idak t erpenuhinya syarat PKWT
t ersebut .
(5) Dalam hal pengusaha mengakhiri hubungan kerj a t erhadap
pekerj a/ buruh dengan hubungan kerj a PKWT sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), maka hak-hak
pekerj a/ buruh dan prosedur penyelesaian dilakukan sesuai ket ent uan
perat uran perundang-undangan bagi PKWTT.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Kesepakat an kerj a wakt u t ert ent u yang dibuat berdasarkan Perat uran
Ment eri Tenaga Kerj a Nomor PER-06/ MEN/ 1985 t ent ang Perlindungan
Pekerj a Harian Lepas, Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a Nomor PER02/ MEN/ 1993 t ent ang Kesepakat an Kerj a Wakt u Tert ent u dan Perat uran
Ment eri Tenaga Kerj a Nomor PER-05/ MEN/ 1995 t ent ang Perj anj ian Kerj a
Wakt u Tert ent u pada Perusahaan Pert ambangan Minyak dan Gas Bumi,
masih t et ap berlaku sampai dengan berakhirnya perj anj ian kerj a wakt u
t ert ent u.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Dengan dit et apkannya Keput usan Ment eri ini, maka Perat uran Ment eri
Tenaga Kerj a Nomor PER-06/ MEN/ 1985 t ent ang Perlindungan Pekerj a
Harian Lepas, Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a Nomor PER-02/ MEN/ 1993
t ent ang Kesepakat an Kerj a Wakt u Tert ent u dan Perat uran Ment eri Tenaga
Kerj a Nomor PER-05/ MEN/ 1995 t ent ang Perj anj ian Kerj a Wakt u Tert ent u
pada Perusahaan Pert ambangan Minyak dan Gas Bumi, dinyat akan t idak
berlaku lagi.
Pasal 18
Keput usan Ment eri ini berlaku sej ak t anggal dit et apkan.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 21 Juni 2004