ANALISIS DATA PANEL NON PERFORMING LOAN

“ANALISIS DATA PANEL NON-PERFORMING LOANS BANK
BUKU 4 DI INDONESIA TAHUN 2010-2015”
Workshop Ekonomika Bisnis

Alexander Michael
(14/369292/EK/20125)
Departemen Ilmu Ekonomi

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

BAB I
INTRODUKSI

Latar Belakang
Industri perbankan di Indonesia terkonsentrasi pada beberapa bank. Menurut OJK, bank
dapat dikelompokkan menurut modal inti, yaitu kewajiban penyediaan modal minimum.
Berdasarkan modal inti, bank dapat dikelompokkan ke dalam buku 1 sampai dengan buku 4.
Penelitian ini berfokus kepada bank buku 4, dimana modal inti lebih besar dari tiga puluh triliun

rupiah. Kategori bank buku 4 hanya dimiliki oleh empat bank di Indonesia yaitu Bank Rakyat
Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan Bank Central Asia (BCA).
Dari laporan tahunan, keempat bank ini berdasarkan modal inti pada tahun 2015, menguasai 42,4
persen industri perbankan di Indonesia.
Salah satu tugas dari bank adalah menyalurkan kredit ke masyarakat. Sebagai bagian dari
lembaga perantara, penyaluran kredit bisa saja mengalami kegagalan pembayaran. Dengan
demikian, terdapat rasio untuk melihat kegagalan pembayaran kredit. Rasio ini disebut dengan
Non-Performing Loans (NPL). NPL digunakan sebagai indikator dalam konteks negara maupun
industri. Besarnya presentase NPL menunjukkan bahwa terdapat permasalahan pembayaran
kredit dari nasabah.
Penelitian ini berfokus kepada faktor mikro yang mempengaruhi tingkat NPL. Penelitian
mengenai NPL sudah berkembang sejak tahun 1990an, untuk mengetahui tingkat resiko dari
perbankan. Banyaknya penelitian mengenai faktor determinan NPL tidak melihat faktor mikro
atau perbankan. Indikator seperti faktor pembalikan aset, tingkat kredit yang disalurkan, maupun
konsentrasi bank.

Pokok Masalah
Naik turunnya NPL dicermati oleh pelaku perbankan. Ketika krisis terjadi, secara umum
ditandai dengan tingkat NPL yang besar. Menurut Bank Indonesia, batas aman dari NPL adalah


dibawah lima persen. Ketika NPL sudah diatas lima persen, kredit bermasalah akan menjadi
resiko kredit. Penyaluran kredit yang tidak lancar juga akan membuat kecukupan modal di bank
bisa menipis dan pada gilirannya, bank kekurangan modal serta bisa berujung krisis.
Penelitian terkait NPL penting untuk dilakukan karena faktor-faktor yang mempengaruhi
kenaikan maupun penurunan NPL beragam. Faktor tersebut bisa dibedakan menjadi faktor
makro dimana pertumbuhan ekonomi, konsentrasi perbankan, maupun kepercayaan masyarakat
berpengaruh terhadap NPL. Selain itu, terdapat faktor mikro dari sudut pandang perbankan
misalnya penyaluran kredit, return on asset (ROA), dan loan to deposit ratio (LDR).
Di lain sisi, penelitian dari sisi mikro jarang dilakukan karena menggunakan data yang
spesifik. Dengan melihat faktor determinan mikro dari perbankan, pelaku perbankan dapat
menentukan arah hubungan dari variabel mikro terhadap NPL. Selain itu, efek dari bank dengan
modal inti besar dapat dilihat jika dikaitkan dengan NPL. Terdapat empat bank dengan modal inti
yang besar, dan penelitian ini menganalis dinamika NPL empat bank besar tersebut.
Model yang digunakan direplikasi dan dimodifikasi dari jurnal Messai (2013), yaitu
NPLi ,t =β 0 + β 1 ROA i ,t + β2 LnCredit i ,t + β3 LDR i ,t + δ 1 BUMN i ,t
Dimana i menunjukkan bank dan t pada saat periode tahun bersangkutan. NPL sebagai variabel
dependen merupakan rasio total kredit bermasalah terhadap total kredit yang disalurkan. ROA
atau Return on Asset merupakan indikator profitabilitas dari sebuah perbankan. Selain itu,
terdapat LDR atau Loan to Deposit Ratio untuk melihat perbandingan kredit yang diberikan oleh
bank dan diterima bank. Indikator ini melihat likuiditas dari perbankan. Selain itu, terdapat

variabel banyaknya kredit. Variabel ini dibuat logaritma karena perbedaan satuan yang jauh
antara presentase dengan nilai moneter (milyaran rupiah). Pada penelitian ini, juga dimasukkan
variabel dummy agar bisa memasukkan faktor kepemilikan bank BUMN.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi NPL dan indikator mikro empat
bank besar di Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Penelitian ini menggunakan
data panel sehingga dapat dibandingkan kondisi NPL antar waktu maupun antar bank.

Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor determinan NPL di
empat bank tersebut. Dengan mengetahui faktor-faktor determinan dan arah hubungannya, dapat
ditentukan kebijakan yang bisa diambil terkait pencegahan krisis.

Metodologi
Metodologi dari penelitian ini adalah kuantitatif dengan bantuan analisis ekonometri.
Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis bahwa NPL dipengaruhi oleh faktor
determinan mikro dari empat bank di Indonesia. Data yang diambil dalam penelitian ini berasal
dari laporan tahunan (annual report) dari empat bank tersebut. Data yang dikumpulkan bersifat
tahunan sehinga analisis data menggunakan panel.
Pengolahan data menggunakan program aplikasi Stata 13.0 karena memiliki kemudahan

untuk mengolah data panel dan memiliki fitur-fitur khusus mengolah data mikro. Alat uji yang
digunakan adalah pooled least square (PLS) untuk menguji hubungan variabel mikro dengan
tingkat NPL. Walaupun penelitian ini sederhana, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan metode
fixed effect maupun random effect, karena terdapat faktor-faktor diluar model yang unobservable
dan mungkin berpengaruh terhadap variabel dependen.
Setelah data diolah menggunakan PLS, maka dilakukan uji heteroskedastis. Uji ini
merupakan syarat agar sebuah variabel estimator dalam regresi mengandung asumsi BLUE (best
linear unbiased estimator) atau efisien. Analisis dalam penelitian ini juga dilanjutkan dengan
beberapa model agar dapat melihat pengaruh-pengaruh lain variabel mikro yang signifikan
terhadap NPL.

Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari empat bab, yaitu
1. BAB I: Introduksi
Dalam introduksi akan dijelaskan mengenai latar belakang, pokok masalah, tujuan,
metodologi, dan sistematika penelitian.
2. BAB II: Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang menjadi dasar penelitian ini. Selain
itu, akan dicantumkan studi empiris yang mendukung penelitian ini.

3. BAB III: Hasil dan Pembahasan
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
non-performing loans, hubungan antar variabel mikro dan interpretasi data.
4. BAB IV: Kesimpulan dan Saran

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Studi mengenai utang atau kredit dari sisi makro dan mikro merupakan perkembangan
penelitian perbankan saat ini. Sebagai lembaga perantara, perbankan memiliki tugas untuk
menyalurkan kredit kepada nasabah yang membutuhkan. Messai (2013) menganalisis bahwa
kualitas dari kredit akan menentukan permasalahan krisis finansial. Selain itu, kredit yang
diberikan memiliki pengaruh terkhadap krisis perbankan.
Di sisi lain, studi mengenai NPL dipengaruhi oleh beberapa hal dari sisi makro. Pertama
yaitu penyaluran kredit menunjukkan kondisi ekonomi secara umum. Kedua, NPL memiliki
hubungan utama dengan krisis. Terakhir, yaitu memprediksi NPL dengan makroekonomi. Alat
analisis yang digunakan untuk menganalisis beragam. Dengan menggunakan data panel beberapa
penelitian memakai panel auto-regressive, maupun auto-regressive distributed lag. Namun,
terdapat juga penelitian yang menggunakan faktor spesifik perbankan.
Faktor spesifik dari determinan mikro menjadi dasar penelitian ini. Cifter (2015)

menganalisis konsentrasi perbankan terhadap NPL di Eropa. Penelitiannya menggunakan
generalized methods moment dan instrumental variable. Hasilnya konsentrasi bank memiliki
pengaruh ambigu terhadap perbankan di Eropa. Pemilihan model menggunakan variabel-variabel
determinan mikro dalam penelitiannya seperti konsentrasi perbankan.
Penelitian ini menjadi penting dikarenakan sedikitnya studi mengenai tingkat NPL
perbankan Indonesia terutama yang memiliki modal inti yang besar. Studi mengenai NPL telah
dilakukan oleh Gunadarma pada tahun 2003 sampai dengan 2007. Penelitian tersebut fokus
menggunakan bank pemerintah dan swasta. Di dalam penelitian ini juga ditemukan pengaruh
signifikan LDR, dan LAR terhadap tingkat NPL. Analisis ini menggunakan regresi sederhana,
data runtut waktu.
Meskipun demikian, penggunaan analisis panel digunakan untuk melihat faktor mikro
yang lebih berpengaruh terhadap tingkat NPL. Pada kurun waktu 2010 sampai dengan 2015,
Indonesia telah pulih dari krisis global, dan beberapa perbankan memberikan akses kredit yang
besar. Sehingga, dalam penelitian ini akan dianalisis faktor mikro yang berpengaruh terhadap
NPL.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN
Data dan Statistik Deskriptif

Data yang dianalisis merupakan empat bank utama yang masuk dalam kategori bank
buku 4. Bank tersebut adalah BRI, BNI, Mandiri, dan BCA. Data dari tahun 2010 sampai dengan
2015 mencakup beberapa indikator dalam persen yaitu NPL, ROA, dan LDR. Selain itu, terdapat
besarnya kredit dalam bentuk logaritma dan dummy bank BUMN yaitu BRI, BNI, dan Mandiri.
Data selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran tabel 1.
Secara umum, perbankan buku empat memiliki rata-rata NPL sebesar 1.85 dari tahun
2010 sampai 2015. Hasil statistik deskriptif dapat dilihat dalam tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1 Statistik Deskriptif
Variable

Mean

Std. Dev.

Min

Max

Observations


npl

overall
between
within

1.858333

1.001476
.9908227
.4844001

.4
.5333333
.925

4.3
2.933333
3.225


N =
n =
T =

24
4
6

roa

overall
between
within

3.73625

.7286009
.7639546
.2722278


2.5
2.966667
3.147917

5.15
4.778333
4.269583

N =
n =
T =

24
4
6

ldr

overall
between

within

77.20458

8.796864
5.150422
7.524937

55.2
69.8
62.60458

88.54
81.38667
88.50458

N =
n =
T =

24
4
6

lnkredit overall
between
within

12.63917

.4141401
.3074513
.3123057

11.82432
12.28327
12.10124

13.29708
12.91441
13.05087

N =
n =
T =

24
4
6

Namun, yang patut dianalisis lebih lanjut adalah standar deviasi untuk ROA dan LDR. Deviasi
untuk LDR lebih tinggi atau within dimana menunjukkan standar deviasi antar waktu. Di sisi
lain, ROA memiliki deviasi yang lebih tinggi atau between dimana antar bank memiliki standar
deviasi yang berbeda. Dari keempat bank tersebut, NPL yang paling stagnan terjadi pada bank
BCA. Beberapa bank seperti BRI, BNI, dan Mandiri memiliki tren penurunan NPL dari tahun
2010 sampai dengan 2013. Analisis grafik dapat dilihat dalam gambar 2 berikut ini,

Gambar 2 Analisis Grafik NPL
Data NPL Bank Buku 4 Tahun 2010-2015
BNI

Mandiri

BCA

0
4
0

1

2

3

NPL (%)

1

2

3

4

BRI

2010

2015

2010

2015

Tahun
Graphs by ID; Sumber: Diolah dari Laporan Tahunan (2015)

Selain itu, beberapa indikator dapat dianalisis lebih lanjut. ROA bank BRI memiliki tren
menurun. Namun, beberapa bank seperti BNI, Mandiri, dan BCA menghadapi stagnasi dari sisi
ROA. Dari sisi LDR, tiga bank yaitu BNI, Mandiri, dan BCA memiliki sifat ekspansif pinjaman
kredit. Terakhir, keempat bank memiliki kredit penyaluran yang naik setiap tahunnya. Indikator
ROA, LDR, dan kredit dapat dilihat dalam lampiran gambar 2.
Pembahasan
Sebelum melakukan OLS sederhana, analisis dimulai dengan mencari model yang tepat
apakah common effects, atau random effect. Walaupun terdapat fixed effect, analisis ini tidak
menggunakan estimasi tersebut karena ketika di Uji Hausman, tidak ditemukan nilai
probabilitasnya. ,Uji LM menunjukkan nilai probabilitas 1 atau lebih baik menggunakan OLS
atau common effects. Hasil analisis menunjukkan tabel 3 dibawah ini,
Tabel 3 Hasil analisis regresi

(1)
OLS

(2)
OLS-Robust

-0.249
(0.273)
0.0792***
(0.0293)
-1.674**
(0.675)

-0.249
(0.381)
0.0792*
(0.0479)
-1.674**
(0.724)

0.0428***
(0.00653)
-0.871***
(0.0917)

Constant

17.83***
(6.689)

17.83***
(6.081)

11.44***
(1.490)

Observations
Number of id

24
4

VARIABLES
roa
ldr
lnkredit

(3)
OLS-Robust

(4)
OLS-Robust
-0.271**
(0.118)

bumn

24
24
4
4
Standard errors in parentheses
*** p