Sambutan Pengurus Masjid Al Falah, IWKZ e.V

IWKZ e.V

Jama'ah Masjid Al Falah rahimakumullah

Alhamdulillah, pada tahun ini kita-insya Allah- akan kembali bertemu dengan tamu mulia bulan suci Ramadhan. Bulan penuh berkah, rahmat dan maghfirah, bulan diwajibkan shiyam dan diturunkan Al-Qur’an sebagai hidayah untuk manusia. Malam diturunkan Al-Qur’an disebut Malam Kemuliaan (Lailatul Qodr) yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan ibadah dan pembinaan kaum muslimin menuju derajat muttaqiin.

Ramadhan adalah momentum yang sangat baik untuk penguatan karakter prestatif kaum muslimin dan komunitasnya dalam membentuk iklim agamis (tadayun sya’biy). Aktivitas penguatan karakter prestatif bisa dilakukan dengan melipatgandakan interaksi antara kaum muslimin dan keluarganya serta masyarakat disekitarnya dengan al-Quran, puasa, qiyam, dan ibadah lainnya.

Ramadhan juga bulan yang sangat tepat untuk melakukan konsolidasi komunal yang dapat dilakukan melalui berbagai bentuk aktivitas keagamaan, aktivitas sosial dan ekonomi misalnya dengan melakukan penyaluran zakat, qiswatul ied, dan lainnya. Sehingga akan terjalin jaringan sosial yang padu ditengah-tengah masyarakat.

Ramadhan adalah bulan dimana Allah mengguyurkan energi cinta-NYa yang tidak terhingga, sehingga apapun yang dilaksanakan oleh hamba- hamba-NYA yang ikhlas menjadi bernilai 'ibadah, mendapatkan prioritas balasan keberkahan dan ridho-NYA.

Untuk kesekian kalinya, Masjid Al Falah IWKZ e.V. bersama-sama dengan semua komponen masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Jerman dan secara khusus di Berlin dalam rangka menyemarakkan pelaksanaan 'ibadah Puasa Ramadhan yang penuh khidmat dan khusyu' yang akan dikoordinasi melalui Pani4a Ramadhan di Berlin 1432/2011 (RDB 1432/2011).

RDB 1432/2011 insyaa Allah akan hadir dalam berbagai macam bentuk kegiatan baik untuk umum, Bapak-bapak, Ibu-ibu, Pemuda/i maupun Anak -anak dan Remaja; baik yang bersifat kajian umum, maupun kajian dengan tema-tema khusus ke-islam-an. Diantaranya adalah: KAJUANG (Kajian Jum’at Siang Pemuda), KARIB (Kajian Menjelang Maghrib), Tadarus Muslimah, Pengajian Ummul Falah, Peringatan Nuzulul Quran, Sanlat TPA, dan kegiatan lainnya.

RDB 1432/2011 kali ini akan mengambil tema „Meraih kesempurnaan taqwa & menjadi insan merdeka“ dan insyaa Allah akan menghadirkan ustadz dari Indonesia, Al Ustadz Al Hafidz Hartanto Saryono Lc, yang akan membimbing jama'ah masjid Al Falah selama 1 bulan Ramadhan penuh.

RDB 1432/2011 juga akan menjadi salah satu tonggak pengokohan semangat Muslim Indonesia di Berlin untuk merealisasikan cita-citanya dalam proyek pembangunan Masjid Indonesia Pertama di Jerman yang telah dimulai pada Ramadhan 1430/2010 lalu.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih baik dalam bentuk moril maupun materiil dalam mewujudkan kegiatan RDB 1432/2011 ini: Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin, Euro Management Indonesia, Airways Holidays. Tidak bisa dilupakan adalah kontribusi dari semua jama'ah masjid Al Falah: Pani4a RDB 1432/2011, Pengajian Al Hisab, Ummul Falah, Pemuda/i dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Hanya do'a dan asa kepada Allah yang Maha Tinggi dan Menatap semua hamba-hamba-NYA kami lantunkan agar membalas semua kebaikan dari Ibu/Bapak/Sahabat semuanya dengan balasan kebaikan dan keberkahan yang melimpah di dunia maupun di akhirat kelak.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1432/2011, semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita semua untuk mengisi bulan Ramadhan dengan amalan unggulan dan prestatif dan menjadikan kita semua menjadi insan yang bertakwa lahir dan batin.

Ketua Masjid Al Falah, IWKZ e.V

Dr. Makky Sandra Jaya Dr. Makky Sandra Jaya

yang beriman. Dialah, Allah yang selalu kita harapkan karuniaNya untuk mempertemukan kita dengan Ramadhan.

Sholawat dan salam selalu menetes dari lisan-lisan taqwa kepada Rasulullah . Beliaulah yang telah mengajarkan umat ini tentang seluruh kebaikan. Beliaulah yang telah mengenalkan kita pada agama yang lurus dan ajaran yang membawa keselamatan, Islam. Begitu juga para keluarga, sahabat dan umat yang terus membela agama Allah. Semoga mereka semua mendapat balasan kebaikan yang kekal di sisi Allah.

Tidaklah Ramadhan datang kecuali membuat hati merasa tenang dan bahagia, wajah kembali ceria, jiwa yang membeku kembali membara untuk bergerak di jalan taqwa. Inilah karunia agung yang pantas kita syukuri, bahwa Ramadhan telah datang mengunjungi kita untuk mewariskan cahaya iman, menggerakkan urat nadi dan nafas untuk menghempas sisi buruk dan kemaksiatan yang melekat dalam kehidupan manusia. Sudah selayaknya setiap mukmin mempersiapkan bekal, memperbanyak modal, agar berhasil mengambil keuntungan berupa ridha dan ampunan selepas Ramadhan.

Bersandar pada kesadaran ltulah, Pani4a Ramadhan di Berlin 1432 H berusaha memberikan fasilitas bagi kaum muslimin di Jerman dan masyarakat Eropa berupa "Buku Panduan Ramadhan 1432 H". Buku saku ini diharapkan memberikan bimbingan dan tuntunan bagi kaum muslimin dalam mempersiapkan serta mengisi Ramadhan secara optimal dengan hasil yang maksimal. Mari kita menjadikan Ramadhan kali ini sebagai bulan pembangkit kebaikan dan pemutus keburukan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia yang telah membantu kelancaran dan pelaksanaan kegiatan Ramadhan di tahun ini. Mudah-mudahan Allah membalas kebaikan Anda dan kita semua dengan balasan yang lebih baik dan kekal.

Sungguh tiada perasaan yang lebih gembira melebihi pertemuan kita dengan Ramadhan kali ini. Mari kita sambut dengan penuh kebahagiaan dan penuh semangat dalam mengisi hari-harinya.

Getar-getar sya'ir pun menggema:

Inilah musim suci bulan Ramadhan yang penuh kebaikan… Kecintaan pada Allah menyatukan kita, bukan karena harta dan jabatan Telah ditetapkan musim kebaikan, maka berlomba-lombalah!…

Karena perlombaan ini memiliki akhir yang terpuji

Kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1432 H. Mudah-mudahan Allah menerima amal kebaikan kita. Taqobbalallahu minnaa wa min kum.

Berlin, 12 Sya'ban 1432H—13 Juli 2011 M

Ketua Pani4a RDB 1432H

Aditya Rikfanto

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (Q.S. Al-Baqarah [2]:183).

Inilah khotbah Rasulullah menjelang bulan Ramadhan, yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib .

"Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.

"Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Rab-mu dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan saum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini.

"Kenanglah rasa lapar dan hausmu sebagaimana kelaparan dan kehausan pada hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin, muliakan orangtuamu, Sayangilah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jaga lidahmu. Tahan pandangan dari apa yang tidak halal kamu memandangnya. Dan tahan pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.

"Kasihilah anak-anak yatim, niscaya anak-anak yatim akan dikasihani manusia. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan- tanganmu untuk berdoa di waktu salatmu karena saat itulah saat yang paling utama ketika Allah

memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab ketika mereka menyeru-Nya, Dia menyambut ketika mereka memanggil-Nya, dan Dia mengabulkan doa-doa ketika mereka bermunajat kepada-Nya.

"Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah

bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul'alamin.

"Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi makan untuk berbuka kepada kaum mukmin yang melaksanakan shaum di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Para sahabat bertanya, 'Kami semua tidak akan mampu berbuat demikian.' Lalu Rasulullah melanjutkan khotbahnya. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan sebiji kurma. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan setitik air.

"Wahai manusia! Barang siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, dia akan berhasil melewati shiraatal mustaqim, pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya dan membantunya di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari kiamat. Barang siapa yang menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murkanya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya di hari berjumpa dengan-Nya. Barang siapa yang menyambungkan tali silaturahmi di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan- Nya. Barang siapa yang memutuskan silaturahmi di bulan ini, Allah akan memutuskan dia dari rahmat-Nya. “

"Siapa yang melakukan salat sunat di bulan Ramadhan, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barang siapa yang melakukan salat fardu, baginya ganjaran seper4 70 salat fardu di bulan yang lain.

"Barang siapa yang memperbanyak salawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barang siapa yang pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama dengan mengkhatamkan Al-Quran di bulan-bulan yang lain.

"Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup maka mohonkanlah kepada Rab-mu agar tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar mereka tidak pernah lagi menguasaimu. "Lalu Amirulmukminin Ali bin Abi Thalib berdiri dan berkata:

'Ya Rasulullah, amal apa yang paling utama di bulan ini.' Rasul yang mulia menjawab, 'Ya Abul Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah SWT"

Apa yang harus kita persiapkan menjelang bulan Ramadhan? Tampaknya, mulai saat ini kita harus menjaga diri dari apa pun yang Allah haramkan. Rasanya, tidak perlu kita menonton TV sampai larut malam. Lebih baik kita isi dengan membaca Al-Quran atau berzikir.

Usahakanlah untuk mulai saum dari apa pun yang tidak disukai Allah. Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berupaya agar Allah Yang Maha Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang yang bersiap- siap menyambut jamuan Allah. Kita akan senang jikalau orang yang akan kita jamu datang dalam keadaan siap.

Mulai saat ini, hindari telinga kita dari sesuatu yang tidak layak kita dengar. Usahakan untuk sehemat mungkin berkata-kata yang tidak perlu. Untuk apa menambah-nambah kekotoran diri dengan kata-kata yang tidak berguna. Berkatalah benar atau diam, sehingga tiada terucap dari lisan ini kecuali kata-kata yang disukai Allah. Di samping itu, siapkan rumah kita menjadi rumah yang penuh berkah di bulan Ramadhan. Kita harus mulai melihat, tidak ada yang haram di rumah kita. Bukalah lemari kita, kalau ada yang diragukan segera keluarkan. Lihatlah dapur kita, kalau ada barang yang kita ragukan segera keluarkan. Jangan pernah kita dijamu Allah ketika pada diri kita melekat pakaian yang haram.

Lihat perpustakaan kita, apakah masih ada buku-buku yang bukan milik kita? Kalau ada segera kembalikan. Karena buat apa kita menyimpan sesuatu yang tidak halal bagi kita. Sehingga semuanya bersih dari yang haram. Bahkan selain bersih dari yang haram, kita bersihkan diri kita dari sesuatu yang berlebihan. Kalau celana, sarung, pakaian, dan kerudung kita terlalu banyak, segera keluarkan. Daripada tidak kita pakai, lebih baik dimanfaatkan orang yang membutuhkan.

Sebelum Ramadhan tiba, bebaskan rumah kita dari hal yang sia-sia. Karena siapa lagi yang kita cari keridhaannya selain Allah. Senangkah bila rumah kita dipuji manusia tapi dibenci Allah? Tidak usah takut kehabisan pakaian karena Allah-lah pemberi rezeki dan tidak mungkin Allah melalaikan orang yang menafkahkan rezekinya di jalan Allah. Yakinlah, Allah tidak akan pernah lupa membalasnya. Allah tahu kapan kita membutuhkannya karena Dialah pengatur rezeki yang hakiki.

Ramadhan adalah saat di mana kita menjadi paling dermawan dalam hidup kita sebagaimana Rasulullah menafkahkan rezekinya di bulan Ramadhan. Tidak sulit bagi Allah untuk membalas setiap hamba-hamba- Nya. Tidak ada salahnya kita berniat sungguh-sungguh di bulan Ramadhan karena menginginkan jodoh, sepanjang kita ingin dijodohkan oleh Allah. Dialah yang menyuruh kita menikah dan Dialah yang menciptakan kita berpasang-pasangan, kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada- Nya. Yang pasti, Allah tidak akan mengecewakan kalau kita bersungguh- sungguh kepada-Nya.

Mulai sekarang, sembari membersihkan rumah, bersihkan pula pikiran dan hati kita dari pikiran negatif. Jangan pernah berpikir benci kepada seseorang karena bisa mengotori hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang yang pemaaf. Alangkah bagusnya pabila kita minta maaf kepada orangtua menjelang bulan Ramadhan. Ziarah ke makam orangtua kita bagi yang sudah meninggal. Minta ampunlah kalau kita belum sungguh-sungguh membahagiakan orangtua kita. Suami-istri juga ada baiknya saling meminta maaf. Tidak ada salahnya minta maaf kepada orang yang lebih muda dari kita, termasuk kepada adik dan anak-anak kita.

Siapa yang sering berbuat zalim kepada pembantunya segeralah minta maaf. Minta maaflah dengan ikhlas. Insya Allah, dengan meminta maaf terlebih dulu, kita akan lebih ringan memasuki Ramadhan. Sebaliknya, kita juga harus menjadi pemaaf dengan segera memaafkan orang yang minta maaf kepada kita.

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di

waktu lapang maupun sempit; dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaa9an (kesalahan) orang. Allah menyukai orang- orang yang berbuat kebajikan (Q.S. Ali Imran:133-134).

Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yang akan membuat kita akrab dengan Allah. Selalu siapkan Al-Quran di tas, di meja kerja, dan di kamar tidur agar kita bisa dengan mudah membacanya. Begitu juga dengan buku-buku tentang keutamaan bulan Ramadhan. Sediakan juga anggaran khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi orang lain. Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama dengan satu hari saum.

Buat juga daftar orang yang harus kita kunjungi, seperti kakek, nenek, bibi, dan keluarga kita yang lainnya. Terutama keluarga kita yang sedang berada di rumah sakit. Tiap detik harus jadi kebaikan. Tiada hari tanpa silaturahmi. Termasuk silaturahmi kepada ulama. Kunjungi juga orang- orang duafa yang sengsara dan dililit utang. Mudah-mudahan, Ramadhan kita menjadi penebar rahmat kepada orang-orang yang duafa.

Kita tidak akan pernah berjumpa dengan kemudahan ampunan kecuali di bulan Ramadhan ini. Sebanyak dan semelimpah apapun dosa kita, sungguh Allah menjanjikan ampunan-Nya di bulan Ramadhan ini. Kalau kita merasa berat hidup karena lumuran dosa dan maksiat, maka ketahuilah ampunan Allah di bulan Ramadhan lebih dahsyat daripada dahsyatnya dosa-dosa kita.

Kalau kita merasa jauh dari rahmat Allah, hidup gersang dan kering, maka Ramadhan adalah sarana yang paling cepat untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

Kalau kita dililit utang piutang, maka Allah adalah Dzat Mahakaya yang menjanjikan terkabulnya doa dan dilunasinya apa yang kita butuhkan. Karena itu sungguh sangat rugi andaikata kita tidak bergembira ria dan tidak bersemangat dalam menghadapi bulan yang penuh berkah ini.

Ramadhan diawali dengan adzan berkumandang, maka itulah saat syetan dibelenggu, dimulainya hitungan pahala amal yang berbeda, dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka. Maka sudah selayaknya kita harus sangat bersungguh-sungguh berharap agar Allah menjamu kita dengan menyiapkan diri menjadi orang yang layak dijamu oleh Allah.

Dua kejadian terpenting di bulan Ramadhan adalah diwajibkannya Puasa dan turunnya Al-Qur’an. Al-Qur’an menjadi pedoman bagi orang yang bertaqwa dan puasa mengantarkan orang beriman menjadi mutaqqiin. Dan amaliyah Ramdhan terfokus pada dua aktifitas tersebut. Sedangkan amaliah lainnya tidak lepas dari ibadah untuk mengkondisikan hati dalam menerima Al-Qur’an dan upaya orang beriman untuk mengaplikasikan Al- Qur’an.

Untuk lebih mengetahui Amaliyah Ramadhan, maka kita harus melihat dan mencontoh amaliyah Rasulullah saw di bulan Ramadhan. Di bawah ini Amaliyah yang dilakukan Rasulullah saw. dibulan Ramadhan:

1. Shiyam (Puasa) Puasa atau shiyam bermakna menahan (Al-Imsaak), dan menahan itulah

aktifitas inti dari puasa. Menahan makan dan minum serta segala macam yang membatalkannya dari mulai terbit fajar sampai tenggelam matahari dengan diiringi niat.

Jika aktifitas menahan ini dapat dilakukan dengan baik, maka seorang muslim memiliki kemampuan pengendalian, yaitu pengendalian diri dari segala hal yang diharamkan Allah. Dalam berpuasa, orang beriman harus mengikuti tuntunan Rasul saw . atau sesuai dengan adab-adab Islam sehingga puasanya benar.

2. Berinteraksi dengan Al-Quran Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran (QS.2:185). Pada bulan

ini Al-Qur’an benar-benar turun ke bumi (dunia) untuk menjadi pedoman manusia dari segala macam aktifitasnya di dunia. Dan malaikat Jibril turun untuk memuroja’ah (mendengar dan mengecek) bacaan Al-Quran dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam Maka tidak aneh jika Rasulullah lebih sering membacanya pada bulan Ramadhan. Iman Az-Zuhri pernah berkata :”Apabila datang Ramadhan maka kegiatan utama kita (selain shiyam) ialah membaca Al-Quran”. Hal ini tentu saja dilakukan dengan tetap memperha4kan tajwid dan esensi dasar diturunkannya Al-Quran untuk ditadabburi, dipahami, dan diamalkan (QS.Shod: 29).

Pada bulan ini umat Islam harus benar-benar berinteraksi dengan Al- Qur’an untuk meraih keberkahan hidup dan meniti jenjang menuju umat yang terbaik dengan petunjuk Al-Qur’an. Berinteraksi dalam arti hidup dalam naungan Al-Qur’an baik secara tilawah (membaca), tadabbur (memahami), tahifzh (menghafalkan), tanfiidzh (mengamalkan), ta’liim (mengajarkan) dan tahkiim (menjadikannya sebagai pedoman).

Rasulullah bersabda:

“ Sebaik-baiknya kamu orang yang mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya” (HR. Bukhari)

3. Qiyam Ramadhan (Shalat Tarawih) yang sangat ditekan Rasulullah

di malam Ramadhan adalah Qiyamu Ramadhan. Qiyam Ramadhan diisi dengan sholat malam atau yang biasa dikenal dengan sholat tarawih.

Rasulullah bersabda: (( ﻪﹺﺒﻧﹶﺫ ﻦـﻣ ﻡﺪﹶﻘﺗ ﺎﻣ ﻪﹶﻟ ﺮﻔﹸﻏ ﹰﺎﺑﺎـﺴﺘﺣﺍﻭ ﹰﺎﻧﺎﳝﺇ ﹶﻥﺎـﻀﻣﺭ ﻡﺎـﹶﻗ ﻦﻣ ))

“ Barang siapa yang melakukan qiyam Romadon dengan penuh iman dan

perhitungan, maka diampuni dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun ‘aliahi)

4. Memperbanyak Dzikir, Do’a dan Istighfar Ramadhan adalah bulan dimana kebaikan pahalanya dilipatgandakan, oleh

karena itu jangan membiarkan waktu sia-sia tanpa aktifitas yang berarti. Diantara aktifitas yang sangat penting dan berbobot tinggi, namun ringan dilakukan oleh umat Islam adalah memperbanyak dzikir, do’a dan istighfar. Bahkan do’a orang-orang yang berpuasa sangat mustajab, maka perbanyaklah berdo’a untuk kebaikan dirinya dan umat Islam yang lain, khususnya yang sedang ditimpa kesulitan dan musibah.

Do’a dan istighfaar pada saat mustajab adalah:

a. Saat menjelang maghrib dan berbuka

b. Sepertiga malam terakhir, yaitu ketika Allah SWT. turun ke langit dunia dan berkata:” Siapa yang bertaubat ? Siapa yang meminta ? Siapa yang memanggil, sampai waktu shubuh (HR Muslim)

c. Memperbanyak istighfar pada waktu sahur. Allah berfirman:

QS. Ali Imran: 17 (Orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur)

d. Mencari waktu mustajab pada hari Jum’at, yaitu disaat-saat terakhir pada sore hari Jum’at.

e. Duduk untuk dzikir, do’a dan istighfaar di masjid, yaitu setelah menunaikan sholat Shubuh sampai terbit matahari. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

” Barangsiapa shalat Fajar berjama’ah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir hingga terbit matahari, lalu sholat dua rakaat, maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah ” (HR At-Tirmidzi)

5. Shodaqoh, Infak dan Zakat Rasulullah adalah orang yang paling pemurah dan dibulan Ramadhan

beliau lebih pemurah lagi. Kebaikan Rasulullah di bulan Ramadhan melebihi angin yang berhembus karena begitu cepat dan banyaknya. Dalam sebuah hadits disebutkan :

“Sebaik-baiknya sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan“ (HR Al- Baihaqi)

Salah satu bentuk shodaqoh yang dianjurkan adalah memberikan ifthor (santapan berbuka puasa) kepada orang-orang yang berpuasa. Ini adalah amalan yang memiliki keutamaan dan kekhususan.

Seperti sabda beliau :

“Barangsiapa yang memberi makanan kepada orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa , tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).

6. Menuntut Ilmu dan Menyampaikannya

Ramadhan adalah saat yang paling baik untuk menuntut ilmu keIslaman dan mendalaminya. Karena di bulan Ramadhan hati dan pikiran sedang dalam kondisi bersih dan jernih sehingga sangat siap menerima ilmu-ilmu Allah . Maka waktu-waktu seperti ba’da shubuh, ba’da dhuhur dan menjelang berbuka sangat baik sekali untuk menuntut ilmu. Pada saat yang sama para ustadz dan da’i meningkatkan aktifitasnya untuk berdakwah menyampaikan ilmu kepada umat Islam yang lain.

7. Umrah Umrah pada bulan Ramadhan juga sangat baik dilaksanakan, karena akan

mendapatkan pahala yang berlipat-lipat, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah

kepada seorang wanita dari Anshor yang bernama Ummu Sinan :

“Sesungguhnya melakukan umrah di bulan Ramadhan nilainya setara

dengan haji bersama Rasulullah . ”.(HR.Bukhari dan Muslim).

8. I’tikaaf I’tikaf adalah puncak ibadah di bulan Ramadhan. ‘Itikaf artinya tinggal di

masjid untukk mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhkan diri dari segala aktifitas keduniaan. Inilah sunnah yang selalu dilakukan Rasulullah

pada bulan Ramadhan, disebutkan dalam hadits :

“ Rasulullah ketika memasuki sepuluh hari terakhir menghidupkan malam harinya, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya” (HR Bukhari dan Muslim).

9. Mencari Lailatul Qadar Malam kemuliaan merupakan salah satu keistimewaan yang Allah berikan

kepada umat Islam melalui RasulNya . Malam ini nilainya lebih baik dari seribu bulan biasa. Ketika kita beramal di malam itu berarti seperti beramal dalam seribu bulan. Malam kemuliaan itu waktunya dirahasiakan Allah SWT.

Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik

dari seribu bulan. Ada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al-Qadr)

Rasulullah bersabda:

“Wahai manusia , sungguh telah datang bulan Agung yang menaungi kalian. Bulan yang diberkahi. Bulan yang memiliki malam lebih baik dari seribu bulan” (HR. Abu Dunya)

Ketika kita mendapatkan malam, Rasulullah mengajarkan kita untuk membaca doa berikut:

„Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai

kemaafan maka maa9anlah aku!“ (HR. Tirmidzi)

10. Menjaga Keseimbangan dalam Ibadah Keseimbangan dalam beribadah adalah sesuatu yang prinsip, termasuk

melaksanakan ibadah-ibadah mahdhoh di bulan Ramadhan. Kewajiban keluarga harus ditunaikan, begitu juga kewajiban sosial lainnya. Rasulullah

senantiasa menjaga keseimbangan, walaupun beliau khusu’dalam beribadah di bulaa Ramadhan, tetapi tidak mengabaikan harmoni dan hak -hak keluarga. Seperti yang diriwayatkan oleh istri-istri beliau, Aisyah dan Ummu Salamah r.a , Rasulullah

adalah tokoh yang paling baik untuk keluarga, di mana selama bulan Ramadhan tetap selalu memenuhi hak- hak keluarga beliau. Bahkan ketika Rasulullah berada dalam puncak praktek ibadah shaum yakni I’tikaf, harmoni itu tetap terjaga.

“Jasadmu juga punya hak atas dirimu, kedua matamu juga punya hak atasmu dan bagi isterimu juga punya hak atas dirimu." (HR. Bukhari —no.4800)

1. Rukun Puasa Niat, puasa dianggap tidak sah tanpa disertai dengan niat yang dilakukan

di malam hari sebelum terbitnya fajar. Niat tidak harus dilafadzkan dengan lisan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad :

"Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya" HR. Bukhori

dan Muslim.

Menahan diri dari hal hal yang bisa membatalkan puasa, seperti makan, minum, bersetubuh dengan istri, mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

2. Hal hal yang membolehkan seseorang untuk berbuka puasa :

a. Safar (Bepergian)

b. Sakit.

c. Mengandung dan menyusui.

d. Jompo, atau usia lanjut.

e. Kehausan dan kelaparan, yang melampaui batas

3. Hal hal yang disunnahkan dalam berpuasa :

a. Sahur walaupun dengan seteguk air,

b. Menyegerakan berbuka.

c. Berdo'a ketika akan berbuka.

d. Menahan anggota tubuh untuk tidak melakukan hal hal yang bisa mengurangi pahala puasa.

e. Berusaha untuk mandi janabah atau mandi setelah haidh atau nifas sebelum fajar, agar puasanya sejak pagi sudah dalam keadaan suci, walaupun jika mandinya dilakukan setelah fajar tetap puasanya dianggap sah.

f. Memberi makan pada orang lain untuk berbuka puasa, baik makanan ringan, minuman atau lainnya, walaupun yang lebih utama adalah yang mengenyangkan.

g. I'tikaf, terutama pada sepuluh hari yang terakhir di bulan Ramadhan,

4. Hal-hal yang dimakruhkan ketika berpuasa :

a. Puasa wishol (dua hari bersambung tanpa berbuka).

b. Melakukan hubungan mesra dengan istri tanpa bersetubuh, seperti mencium, meraba, dan lain lain, karena dikhwatirkan bisa mengeluarkan air mani yang bisa membatalkan puasa, dan dikhawatirkan jatuh dalam persetubuhan yang haram untuk dilakukan, yang bisa memberatkan dalam hukuman.

c. Berlebih-lebihan dalam melakukan hal yang mubah, seperti mencium wangi wangian di siang hari bulan Ramadhan.

d. Mencicipi makanan, karena dikhawatirkan bisa tertelan dan bisa tercampur ludah yang kemudian tertelan.

e. Berkumur dan istinsyaq (menghirup air dengan hidung) secara berlebihan, karena dikhwatirkan bisa tertelan yang mengakibatkan puasanya menjadi batal

5. Hal hal yang bisa membatalkan puasa :

A. Hal yang membatalkan puasa dan mengharuskan untuk qodho:

a. Makan dan minum dengan sengaja, jika makan dan minum itu dilakukan tidak dengan sengaja, seperti lupa atau dalam paksaan, maka tidak membatalkan puasa, dan tidak mengharuskan untuk diqodho. "Barang siapa yang lupa sedangkan ia sedang berpuasa, kemudian ia makan atau minum, maka teruskan puasanya, karena ia telah diberi makanan dan minuman oleh Allah swt." (HR Jamaah).

b. Minuman atau obat obatan yang bisa berfungsi seperti makanan, seperti infus, vitamin, dan lainnya.

c. Muntah dengan sengaja, jika muntah tanpa sengaja maka puasanya tidak batal, dan tidak wajib diqodho.

d. Haidh dan nifas walaupun sedikit dan terjadi sesaat menjelang terbenamnya matahari.

e. Istimna', yaitu mengeluarkan air mani dengan sengaja, baik dengan onani, menghayal, atau mencium istrinya.

f. Memasukkan sesuatu yang bukan makanan pokok melalui lobang yang bisa sampai pada perut besar, seperti gula, garam, mentega, dan lain lain.

g. Makan, minum dan bersetubuh dengan meyakini bahwa matahari sudah terbenam atau fajar belum terbit, ternyata sebaliknya, matahari belum terbenam atau fajar sudah terbit. Dalam keadaan seperti ini batallah puasa dan baginya wajib mengqodhonya di kemudian hari.

B. Hal Yang Membatalkan Puasa & Mengharuskan Qodho Ditambah Kaffarah (Denda)

a. Jima' atau bersetubuh di siang hari bulan Ramadhan, dengan sengaja, walaupun tanpa mengeluarkan air mani, dan kewajiban ini berlaku bagi keduanya, laki laki dan wanita.

b. Seperti yang terjadi pada seorang badui yang datang pada Nabi dan menceritakan bahwa ia telah melakukan hubungan suami istri, maka kemudian Nabi mewajibkan ia untuk membayar kaffarah, yaitu secara berurutan; memerdekakan budak, jika tidak mampu puasa dua bulan berturut turut, dan jika 4dak mampu memberi makan 60 orang miskin. (HR. Jama'ah dari Abi Hurairah. Lihat : Kitab Nailul Author 4/214):

Zakat Fithrah adalah zakat yang disyariatkan dengan berakhirnya bulan Ramadhan sebagai pembersih dari hal-hal yang mengotori puasa dan santunan yang mencukupi fakir-miskin di hari raya Fithri.

1. Landasan Hukum

" Dari Ibnu Umar ra berkata:" Rasulullah . mewajibkan zakat fitrah, satu sha‘ kurma atau gandum pada budak, orang merdeka, lelaki, perempuan,

anak kecil dan orang dewasa dari umat Islam dan memerintahkan untuk membayarnya sebelum mereka keluar untuk sholat ('iid)" (Mutafuqun

alaihi).

ZAKAT Fitrah disyariatkan seiring dengan disyariatkannya Puasa Ramadhan pada tahun kedua hijriyah. Status hukumnya sama, yaitu wajib. Adapun yang dikenai kewajiban adalah setiap muslim/muslimah, baik kaya maupun miskin, akil baligh maupun tidak, jika yang bersangkutan masih hidup walaupun sesaat pada malam hari raya Fithri, dan jika mempunyai kelebihan dari kebutuhan primernya untuk sehari semalam ‘Iedul Fithri.

2. Hikmah Zakat Fitrah

TERMASUK kebutuhan primer adalah makan, pengobatan yang sakit, kiswatul ‘Iid (pakaian hari raya) jika memang perlu ganti pakaian, juga untuk membayar utang yang tidak dapat ditangguhkan lagi. Bagi yang mempunyai tanggungan wajib mengeluarkan zakat Fithrah bagi orang yang dibawah tanggungannya, kecuali orang yang dibawah tanggungannya mampu untuk mengeluarkan sendiri, maka status hukumnya menjadi

anjuran.

3. Ketentuan Zakat Fitrah

a. Besar sha' menurut ukuran sekarang adalah 2176 gram (2,2 Kg). Boleh dan dipandang baik (mustahab) memberi tambahan dari kadar tersebut, jika dimaksudkan untuk kehati-hatian (ikhtiyat) mengenai equevalent sha’ dengan kilogram dan menunjang santunan kepada fakir miskin agar lebih mencukupi dan efektif.

b. Boleh mengeluarkan zakat Fithrah dengan uang jika lebih bernilai guna bagi fakir miskin penerimanya, terlepas apakah lebih memudahkan bagi pihak pembayar zakat atau tidak. Sebagaimana difatwakan oleh para ulama madzhab Hanafi dan ulama modern, juga diriwayatkan dari Hasan Al Bashri dan Umar bin Abdul Aziz.

c. Sangat ditekankan mengeluarkan zakat Fithrah dalam bentuk qut (bahan makanan pokok, beras) dan sedapat mungkin dengan kualitas yang terbaik.

d. Musharif (yang berhak menerima) Zakat Fitrah, adalah delapan golongan sesuai dengan surat at-Taubah 60. Namun demikian lebih diutamakan atau diprioritaskan untuk fakir miskin, supaya mereka dapat merasakan kegembiraan di hari raya.

e. Sebaiknya zakatul Fithrah sudah dikeluarkan / dikumpulkan dua hari sebelum hari raya, sebagaimana yang dilakukan sebagian sahabat, diantaranya Ibnu Umar . Hal ini jelas akan menunjang realisasi ‘Ighnaul masaakin’ (memberikan kecukupan kepada kaum miskin) pada hari ‘Idul Fithri dan melancarkan penanganannya.

f. Boleh mengeluarkan zakat dita’jil (dipercepat) sejak awal-awal Ramadhan, dan masih boleh/ sah mengeluarkannya ba’da shubuh hari raya tapi sebelum usai shalat ‘Ied. Jika sesudahnya, maka kedudukannya bergeser dari Zakat Fithrah yang fardhu menjadi shadaqah sunnah.

” Barangsiapa yang membayarnya sebelum shalat maka itu adalah zakat yang sah, dan barangsiapa membayarnya setelah shalat

maka itu adalah sedekah sunnah”(HR Ibnu Majah)

Ramadhan adalah bulan di mana setiap mu’min sangat dianjurkan untuk memperbanyak do’a. Karena do’a orang yang berpuasa sangat mustajab (terkabul) dan di samping itu malam-malam di bulan Ramadhan sangat berkah.

(QS. Al-Ghafir: 60. ): "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam

Keadaan hina dina".

Sesungguhnya waktu-waktu yang mustajab begitu banyak. Oleh karena itu, hendaknya kesempatan ini digunakan bagi orang beriman untuk memperbanyak do’a, baik do’a khusus yang terkait dengan Ramadhan maupun do’a umum. Di bawah ini beberapa do’a yang dianjurkan untuk dibaca:

1. Do’a jika melihat hilal & memasuki bulan Ramadhan:

“Ya Allah datangkanlah Ramadhan bagi kami dengan damai, iman, keselamatan dan Islam, Rabbku dan Rabbmu adalah Allah” (HR At- Tirmidzi)

2. Do’a buka puasa:

"Ya Allah untukMu aku berpuasa, dan dengan rizkiMu aku berbuka, kepadaMu aku berserah diri, dan kepadaMu akan beriman, hilanglah rasa haus, tenggorokan menjadi basah, Semoga pahala tetap dilimpahkan” (HR Abu Dawud)

3. Do’a jika berbuka di tempat saudaranya sesama muslim:

“Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempatmu, memakan hidangan kalian orang-orang yang baik dan mendo’akanmu para malaikat” ( HR.Abu Dawud)

4. Do’a jika bertemu dengan lailatul qodar:

“ Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun, suka mengampuni, maka amunilah saya” (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah)

5. Doa qunut witir:

“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kerelaanMu dari kemarahanMu, dan dengan keselamatanMu dari siksaMu. Aku berlindung

kepadaMu dari ancamanMu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepadaMu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjung-

kan kepada diriMu sendiri.”” (HR at-Tirmidzi )

6. Do’a setelah sholat witir:

“ Maha suci Allah raja yang maha suci 3 x” (HR An-Nasa’i)

#'

a. Wanita yang wajib berpuasa. Wanita muslimah yang sudah baligh dan berakal ditandai dengan menstruasi (haid), maka ia sudah wajib berpuasa di bulan Ramadhan apabila di bulan tersebut ia tidak dalam keadaan haidh atau nifas.

b. Wanita haidh atau nifas. Wanita yang sedang haidh atau nifas diharamkan melakukan puasa, jika ia melakukannya maka berdosa. Dan apabila seorang wanita yang sedang berpuasa keluar darah haidhnya baik di pagi, siang ataupun sore walaupun sesaat menjelang terbenamnya matahari, maka ia wajib membatalkannya, dan wajib mengqodhonya setelah ia bersuci. Juga sebaliknya jika wanita tersebut suci sebelum fajar walaupun sekejap maka ia wajib berpuasa pada hari itu walaupun mandinya baru dilakukan setelah fajar.

c. Wanita tua yang tidak mampu berpuasa. Seorang wanita yang lanjut usia dan tidak mampu lagi untuk berpuasa, maka ia boleh tidak berpuasa, karena Allah swt. berfirman :"… Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu dalam kebinasaan …" (QS. Al Baqarah: 195) . Orang yang lanjut usia itu tidak bisa diharapkan untuk bisa mengganti (Qodho), maka baginya wajib membayar fidyah saja, dengan memberi makan setiap hari satu orang miskin, berdasarkan firman Allah swt : "Dan bagi orang yang tidak mampu berpuasa, maka ia harus membayar fidyah dengan memberi makan seQap hari satu orang miskin" (QS. Al Baqarah: 184)

d. Wanita hamil dan munyusui . Wanita yang sedang hamil atau menyusui tetap harus berpuasa, selagi ia mampu untuk melaku- kannya. Jika ia tidak sanggup untuk berpuasa karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan, maka ia boleh berbuka sebagaimana wanita yang sedang sakit dan wajib mengganti jika kondisi tersebut sudah stabil kembali. "Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (wajib berpuasa) sebanyak hari yang diQnggalkan itu di hari hari yang lain" (QS. Al Baqarah: 184) .

Apabila ia mampu untuk berpuasa, tapi khawatir berbahaya bagi kandungan atau anak yang disusuinya, maka ia boleh berbuka dan wajib mengganti di hari lain serta membayar fidyah dengan mem- beri makan setiap hari satu orang miskin. Hal ini berdasarkan per- kataan Ibnu Abbas dalam menjelaskan surat Al Baqarah: 184 yang artinya "Dan wajib bagi orang yang menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah …", beliau berakata : "Ayat ini adalah rukhshoh (keringanan) bagi orang yang lanjut usia lelaki dan perempuan, wanita hamil dan menyusui jika hawatir terhadap anak anaknya maka keduanya boleh berbuka dan memberi makan (fidyah)" HR. Abu Daud. Hal yang sama juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar , dan 4dak ada seorang pun dari sahabat yang menen- tangnya (lihat Al Mughni: Ibnu Qudamah 4/394)

e. Waktu mengqodho puasa bagi seorang wanita. Wanita yang memiliki hutang puasa karena sakit atau bepergian, maka menggan-

tinya dapat dimulai sejak satu hari setelah Idul fitri dan tidak boleh diakhirkan sampai dating bulan Ramadhan berikutnya. Barangsiapa mengakhirkan qodho puasa sampai datangnya Ramadhan berikut- nya tanpa udzur syar'i, maka di samping qodho, ia juga harus mem- bayar fidyah dengan memberi makan se4ap hari satu orang miskin, sebagai hukuman atas kelalaiannya. (Lihat: Al mughni 4/400, fatwa Ibnu Baz, Fatwa Ibnu Utsaimin) . Para ulama telah sepakat bahwa qodho puasa Ramadhan itu tidak diharuskan untuk dilakukan secara terus menerus dan berurutan. Kecuali waktu yang tersisa di bulan sya'ban itu hanya cukup untuk qodho puasa maka 4dak ada cara lain kecuali terus menerus dan berurutan. (Al Fiqhu Al Islami Wa Adilla- tuhu 2/680—Syaikh Az-Zuhayli)

f. Tidak Mengkonsumsi tablet anti haidh . Hendaknya seorang wanita tidak mengkonsumsi tablet anti haidh di bulan Ramadhan dan mem- biarkan darah kotor itu keluar sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan yang telah Allah gariskan, karena di balik keluarnya darah tersebut ada hikmah yang sesuai dengan tabiat kewanitaan, jika hal ini dihalangi maka jelas akan berdampak negatif pada kesehatan wanita itu dan dapat menimbulkan bahaya bagi rahimnya, dan pada umumnya wanita yang melakukan hal ini kelihatan pucat dan lemas.

I'tikaf juga disunnahkan bagi wanita, sebagaimana disunnahkan bagi pria. Istri Rasulullah juga melakukan I'tikaf.

'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Nabi beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan dan aku membuatkan tenda khusus untuk Beliau , dan setiap beliau selesai shalat Shubuh, Beliau masuk ke dalam tenda tersebut. Kemudian Hafshah meminta izin untuk juga membuat tenda, maka 'Aisyah

mengizinkannya....“ (HR. Bukhari)

Akan tetapi I'tikaf bagi kaum wanita harus memenuhi persyaratan. Syarat- syarat sebagai berikut :

1. Mendapatkan persetujuan suami atau orang tua. Tidak dibolehkan bagi wanita memaksakan diri mendatangi masjid, bila wali atau suaminya tidak memberikan izin.

2. Tempat dan pelaksanaan I'tikaf wanita harus memenuhi kaidah syariat. Tidak diperbolehkan mereka bercampur dengan laki-laki. Pada hadits Imam Muslim dikutip, bahwa A‘isyah r.a berkata: „Ketika Nabi hendak melakukan shalat Subuh, beliau melihat bilik -bilik (wanita) berjajar di masjid. Kemudian beliau bersabda, „kebaikan apa yang kalian inginkan?" Beliau lalu memerintahkan agar bilik- bilik itu dibongkar, lalu beliau membatalkan i'Qkaf di bulan Ramadhan (HR. Muslim—-Disahihkan Al-Albani 3/175). Ibnu Hajar Al-Asqolani berkata: „Sesungguhnya wanita yang beri‘tikaf disyaratkan untuk menutup diri dengan hijab dan tidak berdekat-dekataan dengan orang sholat (laki-laki)“ (Syarh Fathul Baari 2/323)

3. Menutup aurat dengan baik. Tidak boleh wanita berhias dengan perhiasan yang menarik perhatian serta memakai wewangian yang merangsang.

"Jika salah seorang diantara kalian (para wanita) ingin mendatangi masjid

maka janganlah menyentuh wangi wangian" HR. Muslim.

Tanggal Ramadhan Waktu (CET)

Tempat 30 July

Kegiatan

17:30 - Selesai Tarhib Ramadhan Mesjid Al-Falah 31 July

04:00 - 05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 14:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 21:04 - Selesai Sholat maghrib

TPA Al-Falah

Mesjid Al-Falah 22:51-23:30

Mesjid Al-Falah 01 Agustus

Tarawih IWKZ

1 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Kajian Umul Falah

Tadarus Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah 19:45 - 20:30 KARIB (Kajian Jelang Maghrib)

Mesjid Al-Falah

Buka bersama + Sholat

21:03 - Selesai maghrib Mesjid Al-Falah 22:48 - 23:30

Mesjid Al-Falah 02 Agustus

Ceramah + Tarawih IWKZ

2 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Kajian Umul Falah

Tadarus Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah 19:45 - 20:30 KARIB (Kajian Jelang Maghrib)

Mesjid Al-Falah 21:02 - Selesai Buka bersama + Sholat maghrib

Mesjid Al-Falah 22:47 - 23:30

Mesjid Al-Falah 03 Agustus

Ceramah + Tarawih IWKZ

3 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

Tadarus Al-Quran

Kajian Umul Falah

Mesjid Al-Falah

Bedah Buku Khusus

18:30 - 19:30

Mesjid Al-Falah 19:30 - 20:30

Muslimah

Tadarus Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah 20:00 - Selesai Buka bersama + Sholat maghrib

Mesjid Al-Falah 22:44 - 23:30

Mesjid Al-Falah 04 Agustus

Ceramah + Tarawih IWKZ

4 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Kajian Umul Falah

Tadarus Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah

KARIB (Kajian Jelang

19:30 - 20:30

Maghrib)

Mesjid Al-Falah

Buka bersama + Sholat

20:57 - Selesai maghrib Mesjid Al-Falah 22:41 - 23:30

Ceramah + Tarawih IWKZ

Mesjid Al-Falah

05 Agustus

5 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 14:30 - 15:30

Tadarus Al-Quran

Kajian Jumat S iang Pemuda Mesjid Al-Falah 17:30 - 19:30 Kajian Islam Spesial Muslimah

Mesjid Al-Falah 20:56 - Selesai B uka bersama + Sholat maghrib

KB RI 22:40 - 23:30

Pengajian + Tarawih KBR I KB RI 06 Agustus

6 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 17:30 - 18:30 QURAIS (Quis Ramadhan Islami)

Kuliah Subuh

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Tadarus Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah 19:30 - Selesai Kajian Umum Sabtu Plus B uka & Pesantren Kilat TPA Mesjid Al-Falah

22:37 - 23:30

Tarawih IWKZ

Mesjid Al-Falah 07

Agustus 7 04:00 - 05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 14:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:00 - 20:00

TPA Al-Falah

Mesjid Al-Falah 20:52 - Selesai B uka bersama + Sholat maghrib

Kajian Al-Hisab

Mesjid Al-Falah 22:36 - 23:30

Mesjid Al-Falah 08 Agustus

Tarawih IWKZ

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

8 04:00 -05:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Kajian Umul Falah

Peng ajian Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah 19:30 - 20:30 KARIB (Kajian Jelang Maghrib)

Mesjid Al-Falah 20:51 - Selesai B uka bersama + Sholat maghrib

Mesjid Al-Falah 22:33 - 23:30

Ceramah + Tarawih IWKZ Mesjid Al-Falah 09 Agustus

9 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Kajian Umul F alah

Peng ajian Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah KARIB (Kajian Jelang

Mesjid Al-Falah 20:48 - Selesai B uka bersama + Sholat maghrib

19:30 - 20:30

Maghrib)

Mesjid Al-Falah 22:30 - 23:30

Ceramah + Tarawih IWKZ Mesjid Al-Falah 10 Agustus

10 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30 Bedah Buku Khusus Muslimah

Kajian Umul F alah

Mesjid Al-Falah 19:30 - 20:30

Peng ajian Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah

B uka bersama + Sholat

20:47 - Selesai

Mesjid Al-Falah 22:29 - 23:30

maghrib

Ceramah + Tarawih IWKZ Mesjid Al-Falah

11 Agustus

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

11 04:00 -05:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Kajian Umul Falah

Pengajian Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah KARIB (Kajian Jelang

19:30 - 20:30

Maghrib)

Mesjid Al-Falah

Buka bersama + Sholat

20:45 - Selesai maghrib Mesjid Al-Falah 22:26 - 23:30

Mesjid Al-Falah 12 Agustus

Ceramah + Tarawih IWKZ

12 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 14:30 - 15:30

Tadarus Al-Quran

Kajian Jumat Siang Pemuda Mesjid Al-Falah

Kajian Islam Spesial

17:30 - 19:30

Muslimah

Mesjid Al-Falah

Buka bersama + Sholat

20:42 - Selesai maghrib KBRI 22:30 - 23:30

KBRI 13 Agustus

Pengajian + Tarawih KBRI

13 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 17:30 - 18:30

Kuliah Subuh

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Bengkel Tajwid Quran

Tadarus Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah

Kajian Umum Sabtu Plus

19:30 - Selesai Buka Mesjid Al-Falah 22:22 - 23:30

Mesjid Al-Falah 14 Agustus

Tarawih IWKZ

Mesjid Al-Falah 11:00 - 14:00

14 04:00 - 05:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:00 - 20:00

TPA Al-Falah

Kajian Al-Hisab

Mesjid Al-Falah

Buka bersama + Sholat

20:38 - Selesai maghrib Mesjid Al-Falah 22:18 - 23:30

Tarawih IWKZ

Mesjid Al-Falah 15

Agustus 15 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Kajian Umul Falah

Pengajian Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah KARIB (Kajian Jelang

19:30 - 20:30

Maghrib)

Mesjid Al-Falah

Buka bersama + Sholat

20:37 - Selesai maghrib Mesjid Al-Falah 22:15 - 23:30

Ceramah + Tarawih IWKZ

Mesjid Al-Falah 16

Agustus 16 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Kajian Umul Falah

Pengajian Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah KARIB (Kajian Jelang

19:30 - 20:30

Maghrib)

Mesjid Al-Falah

Buka bersama + Sholat

20:34 - Selesai maghrib Mesjid Al-Falah 22:15 - 23:30

Ceramah + Tarawih IWKZ

Mesjid Al-Falah

17 Agustus

17 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

Tadarus Al-Quran

Kajian Umul Falah

Mesjid Al-Falah

Bedah Buku Khusus

Mesjid Al-Falah 19:30 - 20:30

18:30 - 19:30

Muslimah

Pengajian Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah Buka bersama + Sholat

20:33 - Selesai maghrib Mesjid Al-Falah 22:11 - 23:30

Mesjid Al-Falah 18 Agustus

Ceramah + Tarawih IWKZ

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

18 04:00 -05:00

Tadarus Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Kajian Umul Falah

Pengajian Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah KARIB (Kajian Jelang

19:30 - 20:30

Maghrib)

Mesjid Al-Falah

Buka bersama + Sholat

20:30 - Selesai maghrib Mesjid Al-Falah 22:10 - 23:30

Mesjid Al-Falah 19 Agustus

Ceramah + Tarawih IWKZ

19 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 14:30 - 15:30

Tadarus Al-Quran

Kajian Jumat Siang Pemuda Mesjid Al-Falah

Kajian Islam Spesial

17:30 - 19:30

Muslimah

Mesjid Al-Falah

Buka bersama + Sholat

20:29 - Selesai maghrib KBRI 22:07 - 23:30

Pengajian Nuzulul Quran + KBRI

Tarawih KBRI

20 Agustus

20 04:00 -05:00

Kuliah Subuh

Mesjid Al-Falah

QURAIS (Quis Ramadhan

17:30 - 18:30

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Islami)

Tadarus Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah

Kajian Umum Sabtu Plus

19:30 - Selesai Buka Mesjid Al-Falah 22:04 - 23:30

Mesjid Al-Falah 21 Agustus

Tarawih IWKZ

21 04:00 - 05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 14:00

Kajian Tafsir Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:00 - 20:00

TPA Al-Falah

Kajian Al-Hisab

Mesjid Al-Falah

Buka bersama + Sholat

20:25 - Selesai maghrib Mesjid Al-Falah 22:03 - 23:30

Tarawih IWKZ

Mesjid Al-Falah

27 Agustus

27 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 17:30 - 18:30

Kajian Tafsir Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:30 - 19:30

Bengkel Tajwid Quran

Tadarus Muslimah Al-Falah Mesjid Al-Falah

Kajian Umum Sabtu Plus

19:30 - Selesai Buka Mesjid Al-Falah 21:48 - 23:30

Mesjid Al-Falah 28 Agustus

Tarawih IWKZ

28 04:00 - 05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 14:00

Kajian Tafsir Al-Quran

Mesjid Al-Falah 18:00 - 20:00

TPA Al-Falah

Kajian Al-Hisab

Mesjid Al-Falah

Buka bersama + Sholat

20:10 - Selesai maghrib Mesjid Al-Falah 21:45 - 23:30

Mesjid Al-Falah 29 Agustus

Tarawih IWKZ

29 04:00 -05:00

Mesjid Al-Falah 11:00 - 13:00

Kajian Tafsir Al-Quran

Mesjid Al-Falah 20:07 - Selesai Sholat maghrib + Takbir

Penutupan

Mesjid Al-Falah 30 Agustus